ANALISIS PENINGKATAN PELAYANAN MAHASISWA MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS SURABAYA
|
|
- Glenna Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENINGKATAN PELAYANAN MAHASISWA MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS SURABAYA Lissa Rosdiana Noer 1) dan Bambang Syairudin 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2) Jl. Cokroaminoto 12 A, Surabaya, 60264, Indonesia. 1) ABSTRAK Program Studi MMT-ITS yang mulai diselenggarakan pada tahun 1996 dan berada di bawah pengelolaan Program Pascasarjana ITS. Program Studi MMT-ITS merupakan program jenjang S2 yang memiliki orientasi pada pengembangan serta aplikasi ilmu Manajemen Teknologi. Bidang keahlian yang dimiliki diantaranya yaitu Manajemen Industri, Manajemen Proyek, dan Manajemen Teknologi Informasi. Lembaga pendidikan baik itu Prodi, apabila mampu mewujudkan kepuasan mahasiswa maka dapat dikatakan berkembang, diterima, serta mendapatkan dukungan dari masyarakat. Kepuasan mahasiswa merupakan salah satu misi dari Prodi MMT-ITS, sehingga peningkatan beberapa layanan antara lain: bidang pelayanan akademik, kelengkapan sarana dan prasarana, pelayanan keuangan dan administrasi, serta pelayanan keamanan sangat berpengaruh dalam kualitas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa. Dengan menggunakan pengintegrasian metode Servqual, Importance Performance Analysis (IPA), dan QFD, terdapat beberapa variabel-variabel yang memerlukan perbaikan diantaranya: Penambahan kapasitas bandwidth, Koordinasi bidang akademik dengan dosen terkait perkuliahan, Perbaikan Toilet, Perbaikan berkala terkait internet dan website, Adanya jadwal piket kebersihan dan ceklist pembersihan, Adanya SOP penanganan kasus akademik, Penjadwalan ulang perkuliahan yang kosong dengan dosen terkait, Pengecekan rutin oleh koordinator bagian kebersihan, Evaluasi bersama pengelola akan keluhan yang masuk, Ceklis inventaris kampus berkala, Penambahan literatur/refrensi/jurnal di ruang baca, Karyawan bidang akademik berkoordinasi dengan karyawan bidang pelayanan terkait informasi terbaru terkait akademik, Bidang akademik mengadakan evaluasi berkala, Perlu adanya customer service baik telepon atau SMS, Diperlukan penataan ulang area parkir, serta Mengarahkan pemakaian tempat parkir. Diharapkan dengan adanya prioritas-prioritas perbaikan dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa Prodi MMT-ITS dan meningkatkan efisiensi, baik dalam pengembangan produk maupun biaya pengembangan produk sarana dan prasarana. Kata Kunci: Kualitas layanan, Kepuasan pelanggan, Servqual, Importance Performance Analysis (IPA), Quality Function Deployment (QFD). PENDAHULUAN Saat ini perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya bersaing dengan perguruan tinggi lokal, akan tetapi dengan lembaga perguruan tinggi yang ada di tingkat nasional maupun tingkat internasioanal. Mutu pelayanan yang diberikan perguruan tinggi sangat menentukan A-20-1
2 kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Pelayanan yang bermutu dapat diidentifikasi melalui kepuasan mahasiswa. Suatu industri jasa dalam hal ini adalah perguruan tinggi, hendaknya memikirkan pentingnya pelayanan serta kepuasan mahasiswa yang merupakan aspek vital dalam rangka bertahan didalam suatu bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2005). Program Studi MMT-ITS adalah program jenjang S2 yang memiliki orientasi pada pengembangan serta aplikasi ilmu Manajemen Teknologi. Bidang keahlian yang dimiliki diantaranya yaitu Manajemen Industri, Manajemen Proyek, Manajemen Teknologi Informasi, dan Manajemen Bisnis Maritim. Suatu lembaga pendidikan dapat dikatakan eksis, berkembang dan diterima serta mendapatkan dukungan oleh masyarakat, apabila mampu mewujudkan kepuasan mahasiswa. Kepuasan merupakan misi dari Prodi MMT-ITS sehingga layanan yang mencakup bidang pelayanan akademik, kelengkapan sarana dan prasarana, pelayanan keuangan dan administrasi, dan pelayanan keamanan yang diberikan dapat diterima oleh mahasiswa. a. Kualitas Layanan Kualitas menurut Tampubolon (2004), merupakan kemampuan suatu produk, baik berupa jasa maupun barang atau layanan dalam memenuhi keinginan pelanggan. Unsur-unsur penting dalam peningkatan kualitas (Tjiptono, 1996): Pengguna jasa harus menjadi prioritas dalam organisasi, Pengguna jasa yang menggunakan jasa secara berulang-ulang dari pihak penyedia jasa yang loyal, Kepuasan pelanggan harus dijamin dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Kepuasan pelanggan berawal dari kualitas pelayanan sehingga apabila kualitas pelayanan yang baik diberikan pada pengguna jasa oleh suatu badan usaha maka akan tercapai kepuasan pengguna jasa. b. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan penilaian secara keseluruhan terhadap pengalamanan pelayanan yang diterima oleh pelanggan (Daniel, 2010). Korelasi kepuasan pelanggan dengan sikap emosional yang terjadi pada pelanggan juga dikemukakan oleh Tjiptono (2005), bahwa kepuasan pelanggan merupakan respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Respon emosional sendiri dipicu oleh faktor evaluasi kognitif yang membandingkan persepsi ekspektasi sebelum dan sesudah penggunaan produk atau jasa oleh pelanggan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu: basic factor, performance factor, dan excitement factors (Daniel et al., 2010). c. Kualitas Jasa Kualitas jasa dapat tercapai apabila terbentuk model kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama. Terdapat lima gap yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa (Parasuraman, 1990): 1. Knowledge Gap (Gap 1): kesenjangan antara harapan pelanggan dengan persiapan manajemen terhadap harapan pelanggan. 2. Standards Gap (Gap 2):kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa. 3. Delivery Gap (Gap 3): kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. 4. Communication Gap (Gap 4): kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. 5. Service Gap (Gap 5): kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan. A-20-2
3 Penelitian akan menggunakan Gap 5 berdasarkan Model Konseptual Kualitas Jasa (Parasuraman, dkk, 1988), dimana jasa yang baik adalah jasa yang diharapkan sama dengan jasa yang dirasakan, sehingga nantinya akan berdampak positif bagi perusahaan. d. Metode Service Quality Servqual adalah alat untuk mengukur kualitas layanan. Metode servqual dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada partisipan dimana dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi MMT-ITS yang dapat menyatakan ekspektasi dan persepsinya maupun masing-masing kriteria pelayanan yang diukur dalam suatu jasa. Nilai dari servqual diperoleh dari selisih antara nilai persepsi pelanggan dengan nilai dari harapan pelanggan. Nilai servqual berfungsi untuk menunjukkan kesenjangan antara persepsi dengan harapan pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa jasa maupun barang perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Identifikasi faktor-faktor yang mepengaruhi kualitas jasa yang disebut sebagai dimensi kualitas dan dipandang cukup representatif dalam mengukur kelima dimensi kualitas pelayanan publik model service quality diantaranya (Parasuraman, dkk, 1990): 1. Tampilan elemen fisik/berwujud (Tangible) Dimensi ini mencakup ketersediaan fasilitas fisik, peralatan, sumber daya manusia, materimateri untuk komunikasi yang merupakan bukti nyata dari pelayanan. 2. Keandalan (Reliabillity) Dimensi ini mencakup kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang telah disepakati. 3. Daya tanggap (Responsiveness) Dimensi ini mencakup kemampuan dan kesediaan para karyawan dalam membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan memberikan jasa secara cepat. 4. Jaminan/Keyakinan (Assurance) Dimensi ini mencakup perilaku karyawan yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari pelanggan terhadap perusahaan sehingga perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan ini berarti bahwa para karyawan menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan serta selalu bersikap sopan. 5. Empati (Emphaty) Hal ini mencakup pemahaman masalah oleh perusahaan kepada para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggannya dan juga jam operasi yang nyaman. e. Metode IPA (Importance Performance Analysis) Menurut Wijaya (2011), Importance Performance Analysis (IPA) merupakan prosedur dalam menunjukkan kepentingan relative berbagai atribut terhadap kinerja organisasi atau perusahaan serta produknya. Metode IPA mengkombinasikan pengukuran dimensi performance (kinerja) dengan importance (kepentingan) ke dalam dua grid, kemudian kedua dimensi tersebut diplotkan ke dalamnya. Nilai kepentingan sebagai sumbu vertikal dan nilai kinerja sebagai sumbu horizontal dengan menggunakan nilai rata-rata yang terdapat pada dimensi kepentingan dan kinerja sebagai pusat pemotongan garis. Tiap kuadran pada metode IPA dapat memberikan informasi manajemen atau strategi layanan (Huang et al., 2006). A-20-3
4 Empat kuadran pada metode IPA dapat dilihat melalui Gambar 1, terdiri dari: a. Kuadran Pertama (Pertahankan kondisi) Tingkat kepentingan dari pelanggan pada atribut layanan tinggi dan kinerja perusahaan juga tinggi. b. Kuadran Kedua (Meningkatkan kinerja layanan) Tingkat kepentingan dari pelanggan pada atribut layanan tinggi, namun kinerja perusahaan rendah. c. Kuadran Ketiga (Mengurangi atau menghentikan sumber daya dengan atribut layanan tertentu) Tingkat kepentingan dari pelanggan pada atribut layanan dan kinerja perusahaan rendah. d. Kuadran Keempat (Apabila sumber daya terbatas, dapat mengalihkan sumber daya pada atribut-atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi) Tingkat kepentingan dari pelanggan pada atribut layanan rendah dan kinerja perusahaan tinggi. Kuadran I Prioritas Utama Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran IV Berlebihan Gambar 1. Matriks Dua Dimensi IPA Menurut Tzeng dkk (Wulan, 2014) Gambar 2. House of Quality (Cohen, 1995) f. Metode QFD (Quality Function Deployment) Quality Function Deployment (QFD) merupakan proses atau mekanisme terstruktur dalam menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan tersebut kedalam kebutuhan teknik yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan bertindak (Nasution, 2000). House of Quality (HOQ) merupakan tahap pertama dalam menerapkan metodelogi QFD. Matriks ini adalah upaya untuk mengkonversi voice of customer langsung terhadap spesifikasi teknis atau persayaratan teknis dari suatu jasa atau produk yang dihasilkan. Pada Gambar 2, dapat dilihat bagian-bagian dari HOQ, diantaranya: 1. Bagian A (Matriks kebutuhan pelanggan/customer needs and benefit) yaitu berisi data atau informasi yang diperoleh dari penelitian pasar atas keinginan dan kebutuhan pelanggan. 2. Bagian B (Matriks Perencanaan/Planning matrix) yaitu alat yang dapat membantu tim pengembangan dalam memprioritaskan kebutuhan pelanggan. 3. Bagian C (Matriks karakteristik teknis/substitute quality characteristics) yaitu berisikan persyaratan-persyaratan teknis terhadap jasa baru yang akan dikembangkan. 4. Bagian D (Matriks hubungan/relationship) yaitu berisikan kekuatan hubungan antara persyaratan teknis dari jasa atau produk yang dikembangkan (bagian C) dengan suara pelanggan (bagian A) yang mempengaruhinya. A-20-4
5 5. Bagian E (Matriks korelasi karakteristik teknis/technical correlation) yaitu berisikan keterkaitan antar persyaratan teknis satu dengan persyratan teknis yang lain yang terdapat pada bagian C. 6. Bagian F (Matriks teknis) yaitu berisikan tiga macam jenis data, yaitu : (i) Target kinerja persyaratan teknis dari produk yang dikembangkan, (ii) Technical benchmarking dari produk yang dibandingkan, (iii) tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis. METODE Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya, sedangkan banyaknya suatu anggota suatu sampel disebut dengan ukuran sampel (Sugiarto, 1999). Penelitian ini akan menggunakan Convenience Sampling (Sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan) yaitu peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang dapat diambil sebagai sampel karena kebetulan berada ditempat itu atau kebetulan mengenal seseorang tersebut. (Tjiptono, 2001 dan Sugiyono, 2012). Pengambilan sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: n = Keterangan: n = Perkiraan jumlah sampel N = Perkiraan Jumlah Populasi pelanggan e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel (10%) HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut hasil perbandingan nilai mean dan gap Prodi MMT-ITS: Tabel 1. Nilai Mean dan Gap Program Studi MMT-ITS Customer Satisfaction Performance Dimensi Var Suara Konsumen Harapan Kenyataan Gap No Prioritas Tan1 Ruangan kelas bersih Tangible Reliability Responsiveness Assurance Tan2 Pencahayaan ruang kelas terang Tan3 Suhu ruangan kelas sejuk Tan4 Kondisi meja dan kursi di ruang kelas baik Tan5 Tempat parkir mobil memadai Tan6 Tempat parkir motor memadai Tan7 Fasilitas Wifi/internet cepat Tan8 Toilet bersih Rel1 Penyampaian informasi akademik cepat Rel2 Literatur buku/refrensi/jurnal di ruang baca memadai Rel3 Materi perkuliahan dapat diterima dengan baik Rel4 Akses journal online mudah dan cepat Res1 Adanya kelas pengganti apabila dosen tidak hadir pada jam perkuliahan Res2 Kesigapan Karyawan (Satpam) dalam mengatur parkir dan keamanan Res3 Kesigapan Karyawan (Petugas Kebersihan) dalam menjaga kebersihan toilet Res4 Karyawan bersikap ramah kepada mahasiswa Ass1 Karyawan bersedia memberikan informasi perkuliahan kepada mahasiswa A-20-5
6 Dimensi Var Suara Konsumen Emphaty Customer Satisfaction Performance Harapan Kenyataan Gap No Prioritas Ass2 Jaminan kerahasiaan data mahasiswa Ass3 Ass4 Kejelasan dalam memberikan informasi berkaitan dengan pembayaran kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya Anda merasa aman selama mengikuti perkuliahan Ass5 Karyawan bersikap sopan kepada mahasiswa Emp1 Keluhan mahasiswa ditanggapi dengan cepat Emp2 Kemudahan Mahasiswa menyampaikan keluhan akademik Emp3 Kemudahan Mahasiswa menyampaikan keluhan Sarana dan Prasarana Emp4 Adanya Kotak Saran untuk menmpung keluhan dan dapat menyelesaikan keluhan mahasiswa Jumlah Nilai Rata-rata Dari hasil perhitungan gap yang ada, nilai gap tertinggi dari 25 variabel dan lebih dominan adalah variabel Tangible. Setelah mengetahui posisi Servqual dari Tabel 1, maka langkah berikutnya dalam penelitian ini adalah pengintegrasian Metode Servqual dan IPA. Titik perpotongan didapatkan dari nilai rata-rata tingkat harapan dan kenyataan yang ada pada Tabel 1, sehingga dapat diketahui kepentingan relatif berbagai atribut terhadap kinerja organisasi atau perusahaan serta produknya (Wijaya, 2011). Hasil pengintegrasian antara metode servqual dan IPA menghasilkan variabel-variabel pada tiap kuadran, antara lain: 1. Kuadran I, prioritas utama (tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kepuasan rendah). Variabel pada kuadran I antara lain: Tangible 6 (Tempat parkir motor memadai), Responsiveness 3 (Kesigapan Karyawan (Petugas Kebersihan) dalam menjaga kebersihan toilet), Emphaty 3 (Kemudahan Mahasiswa menyampaikan keluhan Sarana dan Prasarana), Responsiveness 2 (Kesigapan Karyawan/Satpam) dalam mengatur parkir dan keamanan). Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting bagi pelanggan, namun kondisi saat ini belum memuasakan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai dalam meningkatkan penerapan beberapa variabel tersebut. 2. Kuadran II, pertahankan prestasi (tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kepuasan tinggi). Variabel tersebut antara lain: Reliability 1 (Penyampaian informasi akademik cepat), Reliability 2 (Literatur buku/refrensi/jurnal di ruang baca memadai), Reliability 3 (Materi perkuliahan dapat diterima dengan baik), Reliability 4 (Akses journal online mudah dan cepat), Responsiveness 1 (Adanya kelas pengganti apabila dosen tidak hadir pada jam perkuliahan), Emphaty 1 (Keluhan mahasiswa ditanggapi dengan cepat), Emphaty 2 (Kemudahan Mahasiswa menyampaikan keluhan akademik), Tangible 4 (Kondisi meja dan kursi di ruang kelas baik), Tangible 1 (Ruangan kelas bersih), Assurance 1 (Karyawan bersedia memberikan informasi perkuliahan kepada mahasiswa), Assurance 3 (Kejelasan dalam memberikan informasi berkaitan dengan pembayaran kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya), Assurance 2 (Jaminan kerahasiaan data mahasiswa), Tangible 2 (Pencahayaan ruang kelas terang), Assurance 4 (Anda merasa aman selama mengikuti perkuliahan), Responsiveness 4 (Karyawan bersikap ramah kepada mahasiswa), Assurance 5 (Karyawan bersikap sopan kepada mahasiswa) dan Tangible 3 (Suhu ruangan kelas sejuk). Variabel ini merupakan variabel penunjang bagi pelanggan, sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa penerapan yang dilakukan oleh institusi yang dikelolanya dapat terus dipertahankan. 3. Kuadran III, prioritas rendah (tingkat kepentingan kurang dan tingkat kepuasan kurang). Variabel tersebut antara lain: Tangible 5 (Tempat parkir mobil memadai) dan Emphaty 4 (Adanya Kotak Saran untuk menampung keluhan dan dapat menyelesaikan keluhan A-20-6
7 mahasiswa). Variabel ini mempunyai tingkat kepuasan rendah dan dianggap tidak terlalu penting bagi pelanggan, sehingga pihak manajemen tidak perlu memprioritaskan, namun harus tetap diperhatikan. 4. Kuadran IV, berlebihan (tingkat kepentingan rendah dan tingkat kepuasan tinggi). Variabel tersebut antara lain: Tangible 7 (Fasilitas Wifi/internet cepat) dan Tangible 8 (Toilet bersih). Variabel ini dianggap tidak terlalu penting sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan variabel-variabel tersebut kepada variabel-variabel lain yang memiliki prioritas penanganan lebih tinggi yang masih memerlukan peningkatan. Namun masih adanya variabel yang bernilai negatif, maka pihak manajemen berkewajiban memperhatikan variabel-variabel tersebut. Hasil metode IPA kemudian diintegrasi dengan metode QFD sehingga dapat ditentukan respon teknis. Penentuan respon teknis didasarkan pada kondisi performansi perusahaan, fungsi dan bisnis proses yang dimungkinkan. Technical response merupakan jawaban dari variabel pertanyaan. Satu respon teknis dengan respon teknis lainnya bisa jadi memiliki suatu tipe hubungan tertentu yang saling menunjang (berbanding lurus) atau bias juga bersifat kontradiktif (bertentangan). Respon teknis yang perlu mendapatkan perhatian adalah Penambahan kapasitas bandwidth, Koordinasi bidang akademik dengan dosen terkait perkuliahan, Perbaikan Toilet, Perbaikan berkala terkait internet dan website, Adanya jadwal piket kebersihan dan ceklist pembersihan, Adanya SOP penanganan kasus akademik, Penjadwalan ulang perkuliahan yang kosong dengan dosen terkait, Pengecekan rutin oleh koordinator bagian kebersihan, Evaluasi bersama pengelola akan keluhan yang masuk, Ceklist inventaris kampus berkala, Penambahan literatur/refrensi/jurnal di ruang baca, Karyawan bidang akademik berkoordinasi dengan karyawan bidang pelayanan terkait informasi terbaru terkait akademik, Bidang akademik mengadakan evaluasi berkala, Perlu adanya customer service baik telepon atau SMS, Diperlukan penataan ulang area parkir, serta Mengarahkan pemakaian tempat parkir. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembatasan pengambilan sampel yang didasarkan pada jumlah mahasiswa Prodi MMT- ITS semester 1 s.d 4 dan diambil dengan cara Convenience Sampling (Sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan), membuat penelitian tidak bersifat universal atau dengan kata lain hanya dapat diaplikasikan sebagai upaya meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang telah dberikan Prodi MMT-ITS. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode Servqual dari 25 variabel, variabel Tangible adalah yang paling dominan. Hasil pengintegrasian Metode Servqual dan IPA menunjukkan 3 kuadran yang memerlukan perhatian khusus dari pengelola Prodi MMT-ITS dalam melakukan perbaikan dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa antara lain: Kuadran I/prioritas utama (tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kepuasan rendah), Kuadran II/pertahankan prestasi (tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kepuasan tinggi), dan Kuadran IV/berlebihan (tingkat kepentingan rendah dan tingkat kepuasan tinggi). 2. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dalam House of Quality, maka dapat diketahui bahwa respon teknis tertinggi adalah Penambahan kapasitas bandwidth, Koordinasi bidang akademik dengan dosen terkait perkuliahan, Perbaikan Toilet, Perbaikan berkala terkait internet dan website, Adanya jadwal piket kebersihan dan ceklist pembersihan, Adanya SOP penanganan kasus akademik, Penjadwalan ulang perkuliahan yang kosong dengan dosen terkait, Pengecekan rutin oleh koordinator bagian kebersihan, Evaluasi bersama pengelola akan keluhan yang masuk, Ceklist inventaris kampus berkala, Penambahan A-20-7
8 literatur/refrensi/jurnal di ruang baca, Karyawan bidang akademik berkoordinasi dengan karyawan bidang pelayanan terkait informasi terbaru terkait akademik, Bidang akademik mengadakan evaluasi berkala, Perlu adanya customer service baik telepon atau SMS, Diperlukan penataan ulang area parkir, serta Mengarahkan pemakaian tempat parkir. Diharapkan dengan adanya prioritas-prioritas perbaikan dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa Prodi MMT-ITS dan meningkatkan efisiensi, baik dalam pengembangan produk maupun biaya pengembangan produk sarana dan prasarana. DAFTAR PUSTAKA Cohen, L (1995), Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You. United States of America: Addison Wisley Publishing. Daniel, C. N., & Berinyuy, L. P. (2010). Using the SERVQUAL Model to AssessServiceQuality and Customer Satisfaction: An Empirical Study of Grocery Stores in Umea. Journal of Business Spring Semester Huang, Yuan-Chih., Wu, Chih-Hung., and Hsu, J.Chia-Jung. (2006), Using Importance- Performance Analysis in Evaluating Taiwan Medium and Long Distance National Higway Passengger Transportation Service Quality, Journal of American Academy of Business, 8(2), Nasution, S. (2000), Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara, Jakarta. Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. dan Berry, L.L. (1988), SERVQUAL: A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Jurnal of Retailing. Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. dan Berry, L.L. (1990), Delivering Quality Service: Balancing Customer Perceptions and Expectations. NewYork: The Free Pass. Sugiarto, E. (1999). Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono, (2012). Jakarta. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta Press, Tampubolon, P. Manahan (2004), Manajemen Operasional, edisi pertama. Ghalia, Indonesia. Tjiptono, F. (1996), Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi. Tjiptono, F. (2001). Strategi Pemasaran Edisi Kedua. Cetakan Kelima. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Tjiptono, F. (2005), Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing, Malang. Wijaya, T. (2011). Manajemen kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano disertai Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian. PT Indeks: Jakarta. Wulan, V. (2014), Analisa Kepuasan Pelanggan Tenaga Kerja Alih Daya (Outsourcing) Pada Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya. Tesis MMT, ITS Surabaya. A-20-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN PT POS INDONESIA PERSERO KANTOR WILAYAH SURABAYA SELATAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) Lissa Rosdiana Noer Program Studi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN PT. POS INDONESIA PERSERO KANTOR WILAYAH SURABAYA SELATAN DENGAN METODE SERVQUAL, METODE MODEL KANO, DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Lissa Rosdiana
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Olly Wicaksono Pratama Sari, Udisubakti Cipto Mulyono Program
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciINTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA
INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)
Lebih terperinciRatna Kencana Ekasari LOGO.
Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek
Lebih terperinciSIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO
Lebih terperinciANALISIS SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN KATERING DI PT BORNEO KALTIM
ANALISIS SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN KATERING DI PT BORNEO KALTIM Ina Partina Suari 1) dan Fuad Achmadi 2) 1)2) Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciPeningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi
Petunjuk Sitasi: Suhartini, & Prayogo, S. B. (2017). Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY
USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciPENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.
PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan
Lebih terperinciSeminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari
Lebih terperinci* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **
B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang terdapat pada bab satu, dapat disimpulkan bahwa: 1. Karakteristik kebutuhan dan keinginan pelanggan Restoran Ametori
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD Fitria Fardiana, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur
Analisa Kualitas Layanan Dengan Model Servqual, Model Kano, Dan Quality Function Deployment (QFD) di PT. Toyota Asri Motor Sidoarjo Rr.Rochmoeljati Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN TIM ASSET INTEGRITY DI PERUSAHAAN XYZ KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD
ANALISIS KUALITAS LAYANAN TIM ASSET INTEGRITY DI PERUSAHAAN XYZ KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD Yossie Satria Jaya 1) dan Fuad Achmadi 1) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ABSTRACT The purpose of this study is to seek service
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus : Program Studi S1 Sistem Informasi STIKOM SURABAYA) Sri Hariani Eko Wulandari 1), Udisubakti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hot Pangihutan Sianturi; Moses Laksono Singgih
Lebih terperinciKata Kunci : Kepuasan Pelanggan, Perguruan Tinggi Swasta, Fuzzy Servqual, Quality Function Deployment (QFD)
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus : Program Studi S1 Sistem Informasi STIKOM SURABAYA) Oleh: Sri Hariani Eko Wulandari 1),
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
EVALUASI STRATEGI PADA MISI PENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG INOVATIF PADA PRASARANA DI MMT-ITS DENGAN PENDEKATAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) Gogor Arif Handiwibowo e-mail: gogor@mmt.its.ac.id
Lebih terperinciINTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA
INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA Sonya Marliana, Rini Dharmastiti Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X )
B-22-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X ) MUHAMMAD IRMANSYAH Program Pascasarjana Manajemen Opersional Program Studi Teknik Industri, (ITS) Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi produsen. Produsen akan dapat memenangkan persaingan bisnis dengan memberikan kepuasan kepada pelanggannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek
Lebih terperinciyang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu
Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh
Petunjuk Sitasi: Bakhtiar, Syukriah, & Yustika, T. (2017). Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI
ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA
Lebih terperinciAnalisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil. Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment. Rahmat Adi Seputro
Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment Rahmat Adi Seputro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel : (021) 7270011.
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line
Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line TESIS Nugraha T. Hutapea 9108.201.311 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udi Subakti Ciptomulyono, MEngSc MMT
Lebih terperinciUsulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPUASAN KONSUMEN PADA BISNIS RESTORAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS DI RESTORAN FUSION SURABAYA)
PENINGKATAN KEPUASAN KONSUMEN PADA BISNIS RESTORAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS DI RESTORAN FUSION SURABAYA) Daniel Ekaputra 1) dan Moses Laksono Singgih 2) 1) Program Studi Magister
Lebih terperinciKris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
Kris Setyaningsih 33 ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN RADEN FATAH PALEMBANG Kris Setyaningsih Program
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.
PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.X) Oleh: Evelyn Darmawan (9108.201.315) PENDAHULUAN Latar Belakang
Lebih terperinciASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ
ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ Hana Catur Wahyuni, Wiwik Sumarmi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo hanacatur@umsida.ac.id
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN INTEGRASI SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus: Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang) THE EFFORT TO IMPROVE LIBRARY SERVICES
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN DENGAN INTEGRASI SERVICE QUALITY
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN DENGAN INTEGRASI SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) IMPROVING CUSTOMER SERVICE QUALITY WITH INTEGRATION SERVICE QUALITY (SERVQUAL)
Lebih terperinciANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI
ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI Eka Wahyu Hidayat 1), Firmansyah Maulana SN 2), Alam Rahmatulloh 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
5.1 Identifikasi Atribut Pelayanan BAB V ANALISA PEMBAHASAN Dari hasil interview dan observasi yang dilakukan di PT CKB Logistik, dapat diidentifikasi 16 atribut pelayanan jasa yang ada di CKB. Identifikasi
Lebih terperinciDAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN DI RETAIL X, SURABAYA DENGAN PENDEKATAN METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Andhik Wahyu Kristianto
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditetapkan di Bab 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Diperoleh karakteristik kebutuhan dan keinginan konsumen
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh yang berupa nilai kepuasan mahasiswa. Pada Tugas Akhir
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA) Zulvino Arfianto*, Udisubakti Ciptomulyono**. *Mahasiswa Program
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.003 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah perangkat lunak yang ada pada komputer digunakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan (Jogiyanto, 2003). Teknologi canggih dari perangkat keras akan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1) Pada tahap ini data yang dikumpulkan adalah data data yang bersifat kualitatif, yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos
Lebih terperinciPENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)
PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
78 DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tjiptono, Fandy, (2002), Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta Tjiptono,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang
Lebih terperinciMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Terpadu Merak
Analisis Tingkat Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Terpadu Merak Imam Afifudin 1, Shanti Kirana Putri 2, Nurul Ummi 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lebih terperinciPENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN
PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN BERBASIS SERVQUAL
ANALISIS KUALITAS LAYANAN BERBASIS SERVQUAL TERINTEGRASI DENGAN METODE QFD ANALYZE QUALITY OF THE SERVICE BASED ON A SERVQUAL INTEGRATED WITH QFD METHOD Fuad Dwi Hanggara ), Sugiono 2), Remba Yanuar Efranto
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ANALISIS KUALITAS LAYANAN PEMBELAJARAN PRODI D3 TATA BUSANA JURUSAN PKK MENGGUNAKAN ANALISIS IPA (IMPORTANCE PERFORMANCED ANALYSIS) PENDAHULUAN Rosmiaty, Rika Riwayani Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Mudjahidin 1), Yogi Agra Wiryawan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA
C.18 UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA Handito Kusumaning Gutama *, Narto, Indung Sudarso Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE Shanty Kusuma Dewi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person: Shanty Kusuma Dewi e-mail: shanty@umm.ac.id
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang terdapat di bab pertama, dapat disimpulkan bahwa: 1. Karakteristik kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dinilai penting
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Karakteristik Responden Dari semua responden di dalam penelitian ini, karakteristik dari responden dapat kelompokkan ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memaparkan prosedur atau dasar penelitian secara detil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciSimposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X
RANCANGAN KUALITAS LAYANAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN HOUSE OF QUALITY Endah Utami Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr.Soepomo, SH,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PSMA ON-LINE PADA UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PSMA ON-LINE PADA UNIVERSITAS GUNADARMA Roland Tanggu 1 Hotniar Siringoringo 2 1 Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Industri 2 Dosen Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciSimposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE-PERFORMANCE MATRIX SEBAGAI DASAR PERBAIKAN STRATEGI PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA SIAK PEKANBARU Satriardi Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini dilihat oleh para pengusaha sebagai peluang yang sangat besar. Para pengusaha berlomba-lomba
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN MODEL INTEGRASI SERVQUAL KANO
USULAN RANCANGAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN MODEL INTEGRASI SERVQUAL KANO Agung Widarman, MT 1, Harisandi Yudha, ST 2 Dosen Teknik Industri Sekolah
Lebih terperinciJurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PADA BUS BANDARA KUALANAMO-BINJAI Oleh: Kristianus Boby A.M.S.,MSc.0026041005 (Politeknik Negeri Medan, Dohar Sinabutar, S.T, M.T.0013107907 (Politeknik Negeri
Lebih terperinciPENGUKURAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAGEL REJO SURABAYA)
PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAGEL REJO SURABAYA) Widya Utama 1, Wien Lestari 1, Dihein Reksa Ikmaluhakim 1 Departemen Teknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, Universitas ini tidak hanya membentuk mahasiswa
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA) Nito Prabowo Arifianto Jurusan Manajemen Industri Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan suatu bangsa. Sektor pendidikan saat ini telah diupayakan untuk membina anak didiknya melalui pengelolaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (STUDI KASUS BENGKEL MOBIL PT.
PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (STUDI KASUS BENGKEL MOBIL PT.X) Oleh: Evelyn Darmawan Udisubakti Ciptomulyono Email: evelyn_darmawan@yahoo.com
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh:
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN (MAHASISWA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) PADA JURUSAN TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI PTKI MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE
Lebih terperinciKeuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini: 1. Pengembangan produk yang lebih baik. Sebagai contoh perusahaan akan lebih menguntungkan jika meningkatkan atribut kategori
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sewu Mas yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara No. 198 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
Lebih terperinci