DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia, Ikhtisar Keadaan Politik Hindia-Belanda tahun Jakarta, 1973.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia, Ikhtisar Keadaan Politik Hindia-Belanda tahun Jakarta, 1973."

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip dan terbitan resmi pemerintah: Arsip Nasional Republik Indonesia, Ikhtisar Keadaan Politik Hindia-Belanda tahun Jakarta, Arsip Nasional Republik Indonesia, Surat-Surat Perdjandjian Antara Keradjaan- Keradjaan Bali/Lombok dengan Pemerintahan Hindia Belanda 1841 s/d Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia, Babad Pulau Lombok (terjemahan), Koleksi Gedong Kirtya Singaraja. Soerabaiasch Handelsblad Staatsblad, 1935, no. 48. Politik Verslag, tahun B. Buku, Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi: A.A. Gde Putra Agung, Peralihan Sistem Birokrasi dari tradisional ke Kolonial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, , Peranan Syahbandar di Lombok Pertengahan Abad XIX dalam Basis. Juli XXI-10, Yogyakarta: Yayasan B.P. Basis, A.B. Lapian, Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17, Depok: Komunitas Bambu, Amitai Etzioni, Organisasi-organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia, 1982.

2 88 Anif E. Trisnadi, Merajut Jejaring Perdagangan dan Mendorong Integrasi Ekonomi Nasional: Pelabuhan Semarang , skripsi Jurusan Ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Bakker, J.B., Memorie van Overgave van de aftredend Controleur van Oost Lombok, 5 Maart juni Bambang Subiyakto, Pelayaran sungai di kalimantan Tenggara: Tinjauan historis tentang transportasi air abad XIX Tesis Pascasarjana Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM, Berg, C.C., De Middeljavaansche Historisch Traditie, Santport: G.A. Mees, Bosselar, G.A., Memorie van Overgave van de Aftredend Assistent Resident van Lombok, 3 November Both, Anne, Sejarah Ekonomi Indonesia, Jakarta: LP3S, Byvanck, Onze betrekkingen tot Lombok, dalam De Indische Gids, Deel 42, Byvanck, W.G.C., De Indische Gids, II Campo, J.N.F.M, Engines of Empire: Steamshipping and State Formation in Colonial Indonesia, Hilversum: Uitgeverij Verloren, C. Lekkerkerker, De Tegenwoordige Economische Toestand Het Gewest Bali en Lombok, dalam Kolonisal Tijdschrift, No , Bali en Lombok: Overzicht der Litteratuur omtrent Deza eilanden toteinde 1919, , Het Voorspel der Vestiging van de Nederlandsche Macht op Bali en Lombok, dalam Bijjdragen Tot de Taal, Land-en Volkenkunde Uitgegeven door het Koninkiljk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde, Deel 79, 1923.

3 89 de Graaf, H. J., Lombok in de 17 e Eeuw, dalam Djawa, 21e.j., Eck, R. Van, Tijdschrift voor Indische Taal, Land-en Volkunkunde Uitgegeven door hrt Bataviasch Genootschap van Kusten en Westenschappen, Deel 22, Eerde, J.C. Van, Het Gronbezit op Lombok, dalam Indisch Genootschap, Fraser, J.J., Memorie van Overgave van het bestuur over de afdeleing Lombok der residentie Bali en Lombok van de aftredenden Assistent-Resident, Garraghan, G.J., A Guide Historical Method, New York: Fordham University Press, Hadi dan Sukotjo, Tata Tertib Bandar di Indonesia Jakarta: P.T. Laut Luas Hoos, Bali en Lombok, dalam De Indische Gids, Amsterdam: J.H.de Bussy, 11 Desember H. Zollinger, Tijdschrift voor Nederlandsch Indie, II , Het Eiland Lombok, dalam Tijdschrift voor Nederlandsch Indie, Deel , Verhaal eener reis over de Eilanden Bali en Lombok dalam Tijdschrift voor Indische Taal, Land-en Volkunkunde Uitgegeven door hrt Bataviasch Genootschap van Kusten en Westenschappen, XXII Ide Anak Agung Gde Agung. Bali Pada Abad XIX, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, I Gde Parimartha, Politik, Perdagangan, dan Konflik di Lombok , Tesis Pascasarjana Program Studi Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1985.

4 , Perdagangan dan Politik di Nusa Tenggara, Jakarta: Penerbit Djambatan, I Nyoman Pageh. Peranan Syahbandar di Lombok Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Udayana, Kraan, Alfons van der. Lombok: Conquest, Colonization, and Underdevelopment, Singapura: Heinemann Educational Books LtD, Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, , Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Budaya, Leenddrtz, C.J., De Debacle van Lombok. Leiden: J.C. Huysman, Jr., , Schets van het Eiland Lombok, Koninklijk Instituut voortaal, Land-en Volkenkunde., Deel 22, Legg, Keith R., Tuan, Hamba, dan Politisi. Jakarta: Sinar Harapan, Liefrinck, F.A., Lombok, II, Mochtar Masoed dan Colin Mac. Andrews, Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Nielsen, A.K., Leven en Avonturent van een Oostinjevaarder op Bali. Amsterdam: Em, Queridos, Nordholt, Henk Schulte, The Mads Lange Connection A Danish Trader on Bali in the Middle of the Nineteenth Century: Broker and Buffer dalam Majalah Indonesia No.32 October 1981, New York: Cornell Southeast Asia, Notices of Lombok, dalam Journal of the Indian Archipelago and Eatern Asia, Vol. 11, Singapura, 1848.

5 91 Pelzer, Karl J., Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria. Jakarta: Sinar Harapan, Raharjo, Perkembangan Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Bina Aksara, Schoemaker, Het Verraad van Lombok, S-Gravenhage: W.P. van Stockum & Zoon, Schulze, F., Tjerita Pekerdjahan Prang di Lombok, II. Batavia-Solo: Albercht & Rusche, Singgih Tri Sulistiyono, The Java Sea Network: Patterns in the Development of Interregional Shipping and Trade in the Process of National Economic Integration in Indonesia 1870s-1970s, Disertasi Universiteit Leiden, T.H.J.A. Hilger, Onze Helden van Lombok, Semarang: G.C.T. van Dorp & Co, Tim Penulis, Simpul-Simpul Sejarah Maritim: Dari Pelabuhan ke Pelabuhan Merajut Indonesia, Jakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Utrecht, E., Sejarah Hukum Internasional di Bali dan Lombok. Bandung: Sumur Bandung, Van Gor, Jurrien, Kooplieden, Predikanten en Bestuurders Overzee. Utrecht, , The Death of A Niddleman, Paper of The DIHC. The Nederlands Juni Vlekke, Bernard H.M., Nusantara (Sejarah Indonesia), Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, W. Cool, De Lombok Expeditie, Batavia/ S-Gravenhage: G. Kolff & Co., 1896.

6 92 Willard A., Hanna, Bali Chronicles: Fascinating People and Events in Balinese History, Singapura: Periplus, Willemstijn, H.P., Militair-Aardrijkundige beschrijving van heb eiland Lombok, dalam Indisch Militair Tijdschrift, 22 e.j., Wong Lin Ken, The Trade of Singapore , dalam Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society, vol. 33. Singapura, 1960.

BAB 1 PENGANTAR. Sejak zaman Kerajaan Karangasem-Sasak 1, pelabuhan Ampenan telah

BAB 1 PENGANTAR. Sejak zaman Kerajaan Karangasem-Sasak 1, pelabuhan Ampenan telah BAB 1 PENGANTAR A. Latar Belakang Sejak zaman Kerajaan Karangasem-Sasak 1, pelabuhan Ampenan telah menjadi pusat perdagangan di Pulau Lombok. Hal ini berlangsung hingga kedatangan Kolonial Belanda di wilayah

Lebih terperinci

BAB 8 PENUTUP. Bondowoso dan Jember, Jawa Timur merupakan bentuk perwujudan manusia dalam

BAB 8 PENUTUP. Bondowoso dan Jember, Jawa Timur merupakan bentuk perwujudan manusia dalam BAB 8 PENUTUP 8.1 Rangkuman Penempatan benda-benda megalitik di Kawasan Lembah Iyang-Ijen Kabupaten Bondowoso dan Jember, Jawa Timur merupakan bentuk perwujudan manusia dalam menyikapi lingkungan. Oleh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981.

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. 117 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1980. Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1981. Kantor Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada di pusat pemerintahan Afdeling Asahan. Letaknya sangat diuntungkan karena

BAB I PENDAHULUAN. berada di pusat pemerintahan Afdeling Asahan. Letaknya sangat diuntungkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelabuhan Tanjung Balai Asahan yang terletak di Pantai Timur Sumatera berada di pusat pemerintahan Afdeling Asahan. Letaknya sangat diuntungkan karena berhadapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pada abad ke-19 untuk menamakan wilayah di sekitar pantai timur Pulau

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pada abad ke-19 untuk menamakan wilayah di sekitar pantai timur Pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumatera Timur (Ooskust van Sumatra atau Sumatra s Ooskust) merupakan istilah yang berkembang pada abad ke-19 untuk menamakan wilayah di sekitar pantai timur

Lebih terperinci

TANGGAPAN ATAS LAPORAN

TANGGAPAN ATAS LAPORAN TANGGAPAN ATAS LAPORAN PENELITIAN TRANSFORMASI SOSIAL DI PERKOTAAN PANTAI UTARA JAWA: Studi Perbandingan Cirebon dan Gresik DJOKO MARIHANDONO DAN HARTO JUWONO FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang-orang Tionghoa menjadi kelompok imigran terbanyak. yang berada di Borneo Barat bahkan di Nusantara.

BAB I PENDAHULUAN. Orang-orang Tionghoa menjadi kelompok imigran terbanyak. yang berada di Borneo Barat bahkan di Nusantara. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Orang-orang Tionghoa menjadi kelompok imigran terbanyak yang berada di Borneo Barat bahkan di Nusantara. Mayoritas orang Tionghoa di Borneo Barat 1 datang dari Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Pada tahun 1884 terjadi krisis yang dialami industri gula di pulau Jawa, terjadi kemerosotan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Pada tahun 1884 terjadi krisis yang dialami industri gula di pulau Jawa, terjadi kemerosotan 1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian ini akan menitikberatkan pada sejarah kesehatan di Indonesia khususnya kota Malang pada tahun 1911-1916. Sehingga pada latar belakang ini, penulis akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR. ombak besar dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara

BAB 1 PENGANTAR. ombak besar dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara 1 BAB 1 PENGANTAR A. LATAR BELAKANG MASALAH Pelabuhan bukan saja tempat berlabuh dan terhindar dari terpaan angin, ombak besar dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara jalur

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Algemeene Secretarie van Nederlands Indische Regering en de Daarbij Gedeponeerde Archieven 1942-1950.

DAFTAR PUSTAKA. Algemeene Secretarie van Nederlands Indische Regering en de Daarbij Gedeponeerde Archieven 1942-1950. DAFTAR PUSTAKA A. Arsip dan Dokumen Resmi yang Dicetak Algemeene Secretarie. Algemeene Secretarie van Nederlands Indische Regering en de Daarbij Gedeponeerde Archieven 1942-1950. Arsip Inventaris Riouw

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri pada 1849 di Weltevreden, Batavia. Sekolah ini selanjutnya mengalami berbagai perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

JOHANNES PAULUS VAN DER STOK: DARI LOG BOOK ANGKATAN LAUT KE POLA ARUS PERMUKAAN DI PERAIRAN NUSANTARA

JOHANNES PAULUS VAN DER STOK: DARI LOG BOOK ANGKATAN LAUT KE POLA ARUS PERMUKAAN DI PERAIRAN NUSANTARA JOHANNES PAULUS VAN DER STOK: DARI LOG BOOK ANGKATAN LAUT KE POLA ARUS PERMUKAAN DI PERAIRAN NUSANTARA Bagi mereka yang pernah belajar oseanografi fisika, tentu pernah membaca tentang tokoh Matthew Fontaine

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA WAWACAN MAJAPAIT KARYA HAJI HASAN MUSTAPA: SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DISERTAI ANALISIS TEMA DAN FUNGSI

UNIVERSITAS INDONESIA WAWACAN MAJAPAIT KARYA HAJI HASAN MUSTAPA: SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DISERTAI ANALISIS TEMA DAN FUNGSI UNIVERSITAS INDONESIA WAWACAN MAJAPAIT KARYA HAJI HASAN MUSTAPA: SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DISERTAI ANALISIS TEMA DAN FUNGSI TESIS ASEP RAHMAT HIDAYAT 0706181896 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jajahan Belanda agar untuk turut diberikan kesejahteraan. lain Van Deventer, P. Brooshooft, dan Van Limburg Stirum.

BAB I PENDAHULUAN. jajahan Belanda agar untuk turut diberikan kesejahteraan. lain Van Deventer, P. Brooshooft, dan Van Limburg Stirum. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan politik negeri Belanda terhadap negeri jajahan pada awal abad ke- 20 mengalami perubahan. Berkuasanya kaum liberal di parlemen Belanda turut menentukan kebijakan

Lebih terperinci

PELABUHAN AIR BANGIS SUMATERA BARAT PADA ABAD XIX HINGGA AWAL ABAD XX

PELABUHAN AIR BANGIS SUMATERA BARAT PADA ABAD XIX HINGGA AWAL ABAD XX PELABUHAN AIR BANGIS SUMATERA BARAT PADA ABAD XIX HINGGA AWAL ABAD XX SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : JUNAIDI NIM : 110706040 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PELABUHAN ENDE DALAM JARINGAN PELAYARAN DI KAWASAN LAUT SAWU DAN SEKITARNYA SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA PELABUHAN ENDE DALAM JARINGAN PELAYARAN DI KAWASAN LAUT SAWU DAN SEKITARNYA SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA PELABUHAN ENDE DALAM JARINGAN PELAYARAN DI KAWASAN LAUT SAWU DAN SEKITARNYA 1839-1930 SKRIPSI FRISKA INDAH KARTIKA 070504015Y FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

Lebih terperinci

KULI DAN ANEMER ; Keterlibatan Orang Cina Dalam Pembangunan Jalan Kereta Api Di Priangan ( ) *) Oleh : Dr. Agus Mulyana, M.

KULI DAN ANEMER ; Keterlibatan Orang Cina Dalam Pembangunan Jalan Kereta Api Di Priangan ( ) *) Oleh : Dr. Agus Mulyana, M. KULI DAN ANEMER ; Keterlibatan Orang Cina Dalam Pembangunan Jalan Kereta Api Di Priangan (1878-1924) *) Oleh : Dr. Agus Mulyana, M.Hum Pengantar Pada pertengahan abad ke-19 merupakan periode sejarah di

Lebih terperinci

DEPOK DAN JALUR KERETA API BUITENZORG-BATAVIA ( ) Tri Wahyuning M. Irsyam 1

DEPOK DAN JALUR KERETA API BUITENZORG-BATAVIA ( ) Tri Wahyuning M. Irsyam 1 DEPOK DAN JALUR KERETA API BUITENZORG-BATAVIA (1873 1942) Tri Wahyuning M. Irsyam 1 Abstract This paper describes dynamics of Buitenzorg-Batavia railway development that began operated from 1873. This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Cina di Bagansiapiapi menyelenggarakan upacara ritual keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Cina di Bagansiapiapi menyelenggarakan upacara ritual keagamaan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap tahun pada tanggal 15 dan 16 bulan kelima penanggalan Imlek, masyarakat Cina di Bagansiapiapi menyelenggarakan upacara ritual keagamaan Go Ge Cap Lak atau Bakar

Lebih terperinci

Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika. negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional

Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika. negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional 120 Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional tersebut. Negara dengan wilayah kedaulatan laut

Lebih terperinci

Vintage, Mikrofon Soekarno Saksi Bisu Peresmian UNAIR

Vintage, Mikrofon Soekarno Saksi Bisu Peresmian UNAIR Vintage, Mikrofon Soekarno Saksi Bisu Peresmian UNAIR UNAIR NEWS Diantara benda-benda bersejarah yang menjadi saksi bisu seremoni peresmian Universitas Airlangga pada tanggal 10 November 1954 adalah mikrofon

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia, Deskripsi KIT Jawa Tengah-Yogyakarta, 1920, No.225/26.

DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia, Deskripsi KIT Jawa Tengah-Yogyakarta, 1920, No.225/26. DAFTAR PUSTAKA ARSIP Arsip Nasional Republik Indonesia, Deskripsi KIT Jawa Tengah-Yogyakarta, 1920, No.225/26., Deskripsi KIT Jawa Tengah-Yogyakarta, No.319/60, Deskripsi KIT Jawa Tengah-Yogyakarta, 1920,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) A. IDENTITAS MATA KULIAH Judul Mata Kuliah : SEJARAH SENI RUPA BARAT Kode Mata Kuliah : RK151 / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Seni Rupa Jenjang : S1 Status

Lebih terperinci

DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN

DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Dasar 1945. Undang-undang Burgerlijk Wetboek, Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23. Reglement Op De Rechtsvordering, Staatsblad Tahun 1847 Nomor 52 juncto Stastsblad Nomor

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia. Sekertaris Menteri Koordinator Perhubungan Dengan Rakyat tahun No (HUBRA).

DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia. Sekertaris Menteri Koordinator Perhubungan Dengan Rakyat tahun No (HUBRA). DAFTAR PUSTAKA A. Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia. Sekertaris Menteri Koordinator Perhubungan Dengan Rakyat tahun 1963-1966 No. 1870 (HUBRA). Djawatan Penerangan Kabupaten Donggala 1956. Koloniaal

Lebih terperinci

modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal abad XX, kemudian

modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal abad XX, kemudian BAB V KESIMPULAN Pada bagian kesimpulan ini ada beberapa catatan penting yang harus dipertegas kembali, yakni kehidupan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yaitu modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad 19 dalam sejarah merupakan abad terjadinya penetrasi birokrasi dan kekuasaan kolonialisme Belanda yang di barengi dengan Kapitalisme di beberapa wilayah

Lebih terperinci

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa kajian mengenai sejarah Solo pada abad XX pernah dilakukan oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang akademisi Universitas Gadjah

Lebih terperinci

Karena Ikan tidak punya Passport

Karena Ikan tidak punya Passport KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Karena Ikan tidak punya Passport Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 26 January 2016 Ruang Hidup Bangsa Indonesia Wawasan Nusantara Perlu Langkah Fundamental

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931.

DAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. DAFTAR PUSTAKA Arsip dan Terbitan Pemerintah De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek

Lebih terperinci

MOZAIK,Volume V Nomor 1, Januari EKOLOGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT KARESIDENAN BANYUMAS MASA KOLONIAL. Dina Dwikurniarini *

MOZAIK,Volume V Nomor 1, Januari EKOLOGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT KARESIDENAN BANYUMAS MASA KOLONIAL. Dina Dwikurniarini * MOZAIK,Volume V Nomor 1, Januari 2010 31 EKOLOGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT KARESIDENAN BANYUMAS MASA KOLONIAL Dina Dwikurniarini * Abstrak Musim kemarau merupakan keadaan yang lebih banyak mendatangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi perkembangan kota-kota di Indonesia. Menurut Roosmalen setidaknya

Lebih terperinci

2016, No pelabuhan-pelabuhan Negara Anggota ASEAN dan Tiongkok; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mene

2016, No pelabuhan-pelabuhan Negara Anggota ASEAN dan Tiongkok; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mene LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.49, 2016 PENGESAHAN. Agreement. Transportasi Laut. ASEAN - RRT. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT ON MARITIME

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN KAWASAN LAMONGAN ( )

SEJARAH PERKEMBANGAN KAWASAN LAMONGAN ( ) SEJARAH PERKEMBANGAN KAWASAN LAMONGAN (1569-1942) Nanik Prasasti Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail : nanikpeace@ymail.com Abstrak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SISTEM KEPEMILIKAN TANAH PADA PERKEBUNAN TEBU DI SINDANGLAUT, CIREBON ( )

PERKEMBANGAN SISTEM KEPEMILIKAN TANAH PADA PERKEBUNAN TEBU DI SINDANGLAUT, CIREBON ( ) PERKEMBANGAN SISTEM KEPEMILIKAN TANAH PADA PERKEBUNAN TEBU DI SINDANGLAUT, CIREBON (1870-1968) Development of The Land Ownership System of Sugar Cane Plantation in Sindanglaut Cirebon (1870-1968) Billy

Lebih terperinci

Teknologi Digital dan Studi Sejarah

Teknologi Digital dan Studi Sejarah Seminar Dies ke-24 Fakultas Sastra Cerdas dan Humanis di Era Digital: Perspektif Bahasa, Sastra Dan Sejarah Teknologi Digital dan Studi Sejarah oleh Yerry Wirawan Program Studi Sejarah Universitas Sanata

Lebih terperinci

PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH

PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH NASKAH 1. Naskah merupakan hasil pemikiran dan penelitian penulis. 2. Naskah yang ditulis dengan spasi 1,5 dan tidak timbul balik, antara 15-20

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhamad Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan,

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhamad Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan, DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhamad. 2003. Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan, Menjalin Kebersamaan. Jakarta: Kompas. Awuy, Tommy F. 2004. Sisi Indah Kehidupan: Pemikiran Seni dan Kritik Teater.

Lebih terperinci

Oleh: Endang Susilowati

Oleh: Endang Susilowati PERANAN JARINGAN SUNGAI SEBAGAI JALUR PERDAGANGAN DI KALIMANTAN SELATAN PADA PERTENGAHAN KEDUA ABAD XIX Oleh: Endang Susilowati Sampan ini membawa kita Terbawa arus ke lautan Tapi sungai kecil di depan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nama Sekolah : SMK AL-ISHLAH CILEGON Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Jumlah : 30 PG, 5 uraian Kelas/ Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ombak besar, dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara

BAB I PENDAHULUAN. ombak besar, dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelabuhan bukan saja tempat berlabuh dan terhindar dari terpaan angin, ombak besar, dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara jalur

Lebih terperinci

SEJARAH SOSIAL EKONOMI MAJALENGKA PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA ( )

SEJARAH SOSIAL EKONOMI MAJALENGKA PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA ( ) Patanjala Vol. 3, No. 2, Juni 2011: 190-209 190 SEJARAH SOSIAL EKONOMI MAJALENGKA PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (1819-1942) Oleh Miftahul Falah Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas

Lebih terperinci

MIGRASI ORANG-ORANG YOGYAKARTA KE PASURUAN Oleh: Refi Refiyanto dan Mudji Hartono, M. Hum. NIM dan NIP

MIGRASI ORANG-ORANG YOGYAKARTA KE PASURUAN Oleh: Refi Refiyanto dan Mudji Hartono, M. Hum. NIM dan NIP MIGRASI ORANG-ORANG YOGYAKARTA KE PASURUAN 1900-1930 Oleh: Refi Refiyanto dan Mudji Hartono, M. Hum. NIM. 11407141019 dan NIP. 19550115 198403 1 001 Abstrak Sejak memasuki abad XX campur tangan Pemerintah

Lebih terperinci

Dinamika Historis Gerakan Lingkungan di Jawa

Dinamika Historis Gerakan Lingkungan di Jawa Dinamika Historis Gerakan Lingkungan di Jawa Dinamika Historis Gerakan Lingkungan di Jawa Peneliti : Nawiyanto 1, IG. Krisnadi 2 Mahasiswa Terlibat : Daud Wasista 3, Singgih Hermanto 4 Sumber Dana Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DI GRESIK TAHUN 1901-1980 Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Oleh: 121211432039 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS

Lebih terperinci

Orientalischese Seminar der Universität zu Köln - Bibliothek des Malaiologischen Apparats. Zeitschriftenliste

Orientalischese Seminar der Universität zu Köln - Bibliothek des Malaiologischen Apparats. Zeitschriftenliste Orientalischese Seminar der Universität zu Köln - Bibliothek des Malaiologischen Apparats Zeitschriftenliste Stand: April 2010 (fortlaufende Abonnements sind fettgedruckt) Titel Aktueller Informationsdiensdienst

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Staatsblad Van Nederlandsch Indie Batavia Landsdrukkerij Team, Asia Maior. Soerabaja Beeld Van Eenstad. Asia Maior.

DAFTAR PUSTAKA. Staatsblad Van Nederlandsch Indie Batavia Landsdrukkerij Team, Asia Maior. Soerabaja Beeld Van Eenstad. Asia Maior. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Arsip Havens, Marine. Stadsbeeld: Soerabaja 1900-1950 Port, Navy, Townscape. Asia Maior. 2004 Staatsblad Van Nederlandsch Indie. 1875 Statistiek Van De Scheepvaart In Nederlandsch-Indie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan Indonesia terkait dengan prinsip Wawasan Nusantara telah membuahkan hasil dengan diakuinya konsep negara kepulauan atau archipelagic state secara

Lebih terperinci

LITERASI CREDIET INSTITUTION IN COLONIAL PERIOD. Haryono Rinardi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Pos-el:

LITERASI CREDIET INSTITUTION IN COLONIAL PERIOD. Haryono Rinardi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Pos-el: LITERASI Volume 2 No. 2, Desember 2012 Halaman 125-138 LEMBAGA PERKREDITAN MASA KOLONIAL CREDIET INSTITUTION IN COLONIAL PERIOD Haryono Rinardi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Pos-el: rinardiharyono@yahoo.com

Lebih terperinci

POLA PERDAGANGAN ORANG BUGIS DI SULAWESI KE PUSAT PERDAGANGAN AN

POLA PERDAGANGAN ORANG BUGIS DI SULAWESI KE PUSAT PERDAGANGAN AN 1 POLA PERDAGANGAN ORANG BUGIS DI SULAWESI KE PUSAT PERDAGANGAN 1900-1930-AN Nahdia Nur Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin nahdianur65@gmail.com ABSTRACT The progress of trade in South Sulawesi,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 1981 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1972 TENTANG PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Sejarah Mahkamah Pelayaran Republik Indonesia

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Sejarah Mahkamah Pelayaran Republik Indonesia BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Sejarah Mahkamah Pelayaran Republik Indonesia Secara geografis Negara Republik Indonesia terletak pada posisi yang cukup strategis

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Pekalongan, merupakan sebuah kota yang terletak di pantai

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Pekalongan, merupakan sebuah kota yang terletak di pantai BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pekalongan, merupakan sebuah kota yang terletak di pantai utara provinsi Jawa Tengah. Karesidenan Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar dan sering menjadi tempat

Lebih terperinci

STRATEGI PENDIDIKAN BELANDA PADA MASA KOLONIAL DI INDONESIA

STRATEGI PENDIDIKAN BELANDA PADA MASA KOLONIAL DI INDONESIA STRATEGI PENDIDIKAN BELANDA PADA MASA KOLONIAL DI INDONESIA Sangkot Nasution Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SumateraUtara Abstrak: Tujuan dari sekolah yang didirikan oleh Zending adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang seolah baru sadar bahwa apa yang diakui negara lain itu miliknya.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang seolah baru sadar bahwa apa yang diakui negara lain itu miliknya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semenjak isu batik Indonesia diakui sebagai budaya Malaysia maka banyak orang yang seolah baru sadar bahwa apa yang diakui negara lain itu miliknya. Sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA. Presiden Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa oleh karena didalam praktek pemungutan tiap-tiap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan prosedur penelitian secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan prosedur penelitian secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang 144 BAB III METODE PENELITIAN Agar dapat menyajikan hasil penelitian seperti yang diharapkan, maka harus dilakukan prosedur penelitian secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang berlaku. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, Budi Utomo mendapat tempat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, Budi Utomo mendapat tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, Budi Utomo mendapat tempat yang penting. Hari lahirnya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional yang diperingati

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Pelabuhan menjadi salah satu objek historis yang sangat. penting bagi perkembangan sosial ekonomi, baik bagi kota

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Pelabuhan menjadi salah satu objek historis yang sangat. penting bagi perkembangan sosial ekonomi, baik bagi kota 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pelabuhan menjadi salah satu objek historis yang sangat penting bagi perkembangan sosial ekonomi, baik bagi kota pelabuhan, wilayah pesisir tertentu, maupun zona-zona

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

Peran Aspek Lokal Dalam Perancangan Arsitektur Kota Karya Karsten

Peran Aspek Lokal Dalam Perancangan Arsitektur Kota Karya Karsten SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 PENELITIAN Peran Aspek Lokal Dalam Perancangan Arsitektur Kota Karya Karsten Albertus Sidharta Muljadinata (1), Antariksa (1), Purnama Salura (1) sidharta@unika.ac.id (1) Kelompok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi, Pangeran Wijil, Pangeran

BAB V KESIMPULAN. Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi, Pangeran Wijil, Pangeran BAB V KESIMPULAN Pakualaman terbentuk dari adanya perjanjian Giyanti antara pihak Mataram yang diwakili oleh Sunan Pakubuwana III dengan kelompok Pangeran Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT ON TRADE IN GOODS OF THE FRAMEWORK AGREEMENT ON COMPREHENSIVE ECONOMIC CO-OPERATION BETWEEN THE ASSOCIATION OF SOUTHEAST

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Majalah dan Surat Kabar: BKI, jilid 26, no 2, Tahun Indonesia Timur, 25 Agustus Indonesia Timoer, 1 April 1948.

DAFTAR PUSTAKA. A. Majalah dan Surat Kabar: BKI, jilid 26, no 2, Tahun Indonesia Timur, 25 Agustus Indonesia Timoer, 1 April 1948. DAFTAR PUSTAKA A. Majalah dan Surat Kabar: BKI, jilid 26, no 2, Tahun 1878. Indonesia Timur, 25 Agustus 1948 Indonesia Timoer, 1 April 1948. Kompas, 5 Desember 2011. Merdeka, Jumat 21 Januari 1949. Merdeka,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Keberadaan kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia tidak pernah. lepas dari kekuatan militernya. Militer merupakan sebuah kekuatan

BAB I PENGANTAR. Keberadaan kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia tidak pernah. lepas dari kekuatan militernya. Militer merupakan sebuah kekuatan BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Keberadaan kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia tidak pernah lepas dari kekuatan militernya. Militer merupakan sebuah kekuatan yang utama dalam menjaga kestabilan dan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Atmosudiro, Sumijati Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah.

Daftar Pustaka. Atmosudiro, Sumijati Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah. 70 Daftar Pustaka Atmosudiro, Sumijati. 2001. Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah. Ayatrohaedi. 1978. Kamus Istilah Arkeologi. Jakarta. Bakker S.J.,J.W.M. 1972. Ilmu Prasasti Indonesia.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MARITIM DI HINDIA BELANDA: Langkah komersil pemerintah kolonial Oleh: Lillyana Mulya, M.A.

KEBIJAKAN MARITIM DI HINDIA BELANDA: Langkah komersil pemerintah kolonial Oleh: Lillyana Mulya, M.A. KEBIJAKAN MARITIM DI HINDIA BELANDA: Langkah komersil pemerintah kolonial Oleh: Lillyana Mulya, M.A. Abstract This article presents a general introduction on the development of maritime transport in the

Lebih terperinci

DAMPAK MUNCULNYA SIMBOL MODERNITAS DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN Abstrak

DAMPAK MUNCULNYA SIMBOL MODERNITAS DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN Abstrak DAMPAK MUNCULNYA SIMBOL MODERNITAS DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN 1980-2014 Agus Fachzuri Rofiansyah Abdullah 1*, I Ketut Ardhana 2, Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo 3 [123] Ilmu Sejarah Fakultas

Lebih terperinci

kepercayaan Hindu Bali digolongkan sebagai orang jang belum beragama (Geertz 1964, Ramstedt 2004).

kepercayaan Hindu Bali digolongkan sebagai orang jang belum beragama (Geertz 1964, Ramstedt 2004). BAB I. PENDAHULUAN Sebagai sebuah proses yang dinamis, identitas tidak dapat dilepaskan dari sejarah atas identitas itu sendiri. Identitas kekinian merupakan cerminan sejarah. Melalui kesejarahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Kota sebagai tempat aktivitas manusia paling ramai. belum banyak mendapatkan perhatian sejarawan akademis di

BAB I PENGANTAR. Kota sebagai tempat aktivitas manusia paling ramai. belum banyak mendapatkan perhatian sejarawan akademis di BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kota sebagai tempat aktivitas manusia paling ramai belum banyak mendapatkan perhatian sejarawan akademis di Indonesia sampai abad ke-20, 1 terutama kota-kota di kawasan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN JABATAN GUBERNUR MILITER IBUKOTA Undang-Undang Darurat (UUDRT) Nomor 6 Tahun 1950 Tanggal 20 Januari 1950

PEMBENTUKAN JABATAN GUBERNUR MILITER IBUKOTA Undang-Undang Darurat (UUDRT) Nomor 6 Tahun 1950 Tanggal 20 Januari 1950 PEMBENTUKAN JABATAN GUBERNUR MILITER IBUKOTA Undang-Undang Darurat (UUDRT) Nomor 6 Tahun 1950 Tanggal 20 Januari 1950 Presiden Republik Indonesia Serikat Menimbang : perlu dilangsungkan adanya Gubernur

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 SEJARAH DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Penerbangan Indonesia dari masa ke masa: a. Tahun 1913: Penerbangan Pertama di Indonesia Pada tanggal 19 Februari

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Kutipan di atas menunjukkan bahwa pelayan atau pembantu. rumah tangga merupakan kelompok sosial pribumi yang

BAB I PENGANTAR. Kutipan di atas menunjukkan bahwa pelayan atau pembantu. rumah tangga merupakan kelompok sosial pribumi yang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Hanya satu macam pribumi, saran Catenius, sejak sekarang boleh merupakan pribumi sejati dan hanya pribumi ini-pelayan-diperbolehkan masuk ke dalam atau dekat rumah modern

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan yang lainnya. Sebagai contoh Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan yang lainnya. Sebagai contoh Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kawasan konservasi memiliki sejarah pembentukan yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai tujuan tersendiri yang mungkin tidak sama antara satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Ekologi pulau membuat masyarakat Madura mengalami proses historis

BAB I PENGANTAR. Ekologi pulau membuat masyarakat Madura mengalami proses historis 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Ekologi pulau membuat masyarakat Madura mengalami proses historis yang berlainan dengan daerah sekitarnya. 1 Tanah Madura tidak subur dan lahan pertanian yang ada kerapkali

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau 1. Berikut ini merupakan pengertian historiografi adalah... SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4 Hasil tulisan ilmiah pada masa lalu Peninggalan sejarah dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angkutan kota merupakan unsur yang penting dan. mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angkutan kota merupakan unsur yang penting dan. mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angkutan kota merupakan unsur yang penting dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan lingkungan kehidupan kota yang produktif dan merupakan satu aspek dari

Lebih terperinci

BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia

BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Konservasi Borobudur BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia Panggah Ardiyansyah panggah.ardiyansyah@kemdikbud.go.id

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG (UU) 1947 Nomer. 40. ) (40/1947) HUKUM DISIPLIN TENTARA. Menyesuaikan peraturan-peraturan Hukum Disiplin Tentara (Staatsblad 1934, No. 168) dengan keadaan sekarang. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Bab I Interaksi Sosial di Masyarakat

Bab I Interaksi Sosial di Masyarakat 1 1. Judul: Interaksi Sosial 2. Jenis: Diktat 3. Perkiraan jumlah halaman: 55 hal 4. Alasan Pengajuan Judul: Bahan ajar (diktat) ini sangat penting untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. A History of Indonesian Road Management Systems.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. A History of Indonesian Road Management Systems. DAFTAR PUSTAKA Anonim. A History of Indonesian Road Management Systems. www.lpcb.org/lpcb/index.php?option=com_docman&task=doc... Anonim. Tanpa Tahun. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey IRMS Jalan Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Azmi. (1982). Abdul Muis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat

Lebih terperinci

KULI KONTRAK DI PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI SUMATERA TIMUR Tahun

KULI KONTRAK DI PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI SUMATERA TIMUR Tahun KULI KONTRAK DI PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI SUMATERA TIMUR Tahun 1880 1915 Tesis Diajukan untuk memperoleh gelar Magister Humaniora pada Program Studi Ilmu Sejarah Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1985 TENTANG P E R I K A N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1985 TENTANG P E R I K A N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1985 TENTANG P E R I K A N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: 1. bahwa perairan yang merupakan bagian terbesar wilayah

Lebih terperinci

Naskah-Naskah Koleksi Merapi-Merbabu Mata Rantai Sejarah Kesusastraan Jawa

Naskah-Naskah Koleksi Merapi-Merbabu Mata Rantai Sejarah Kesusastraan Jawa Naskah-Naskah Koleksi Merapi-Merbabu Mata Rantai Sejarah Kesusastraan Jawa Oleh: Titik Pudjiastuti Makalah disajikan dalam Seminar Naskah-Naskah Merapi-Merbabu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERTAMBANGAN EMAS KOLONIAL BELANDA DI LEBONG BENGKULU TAHUN

PERKEMBANGAN PERTAMBANGAN EMAS KOLONIAL BELANDA DI LEBONG BENGKULU TAHUN PERKEMBANGAN PERTAMBANGAN EMAS KOLONIAL BELANDA DI LEBONG BENGKULU TAHUN 1897-1930 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam kerajaan Mataram

Lebih terperinci

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd Lampiran 2 SILABUS Tgl Efektif : No. Dokumen :FM-AKM-03-002 No.Revisi : 00 FAKULTAS PROGRAM STUDI MATA KULIAH KELAS/SKS WAKTU DOSEN : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : PENDIDIKAN SEJARAH : SEJARAH

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan pemerintah kolonial, jumlah

BAB I PENGANTAR. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan pemerintah kolonial, jumlah BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pencatatan yang dilakukan pemerintah kolonial, jumlah penduduk Hindia Belanda mengalami kenaikan yang besar setiap tahunnya. Data population registration

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Departement van Economische Zaken, Volkstelling 1930 deel VIII, overzicht voor Nederlandsch-Indie. Batavia: Landsdrukkerij, 1936.

DAFTAR PUSTAKA. Departement van Economische Zaken, Volkstelling 1930 deel VIII, overzicht voor Nederlandsch-Indie. Batavia: Landsdrukkerij, 1936. 143 DAFTAR PUSTAKA Arsip ANRI, Koleksi KIT Jawa Tengah, Kode: 577/23. Departement van Economische Zaken, Volkstelling 1930 deel VIII, overzicht voor Nederlandsch-Indie. Batavia: Landsdrukkerij, 1936. Uitkomsten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pokok permasalahan utama. Instruksi Gubernur tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pokok permasalahan utama. Instruksi Gubernur tersebut pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbitnya Instruksi Gubernur DIY PA.VIII/No.K.898/I/A 1975 yang berisikan larangan kepemilikan bagi WNI nonpribumi / WNI keturunan menjadi pokok permasalahan utama.

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci