PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH"

Transkripsi

1 PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH NASKAH 1. Naskah merupakan hasil pemikiran dan penelitian penulis. 2. Naskah yang ditulis dengan spasi 1,5 dan tidak timbul balik, antara halaman, ukuran kertas kuarto (A4) dengan menggunakan catatan kaki (Footnote). 3. Naskah yang ditulis dalam bahasa Indonesia diusahakan menggunakan bahasa yang mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar. Penggunaan istilah yang belum lazim atau istilah khusus, harap diberi penjelasan pada kalimat di dalam naskah di mana istilah itu dipakai untuk pertama kalinya. Misalnya, istilah yang pertama kali terdapat pada alinea pertama pada halaman pertama, maka istilah pada kalimat-kalimat berikutnya tidak perlu ada penjelasan lagi. 4. Naskah yang ditulis dengan bahasa Indonesia dilengkapi dengan abstrak berbahasa Inggris. 5. Panjang abstrak 150 sampai 200 kata dengan disertai 3 kata kunci (key words). 6. Redaksi berhak memperbaiki kerangka penulisan dan susunan bahasa yang diinginkan. 7. Diserahkan dalam bentuk soft file dengan format pdf dan word. 8. Sistematika naskah jurnal A. JUDUL ARTIKEL dan NAMA PENULIS Judul artikel dicetak dengan huruf capital, bold, center dan ditempatkan paling atas dengan font size 14. Nama penulis ditulis tepat dibawah judul tanpa bold dengan font size 12. B. PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan rangkuman latar belakang dan penjabaran masalah yang hendak dibahas. C. PEMBAHASAN Merupakan rangkuman dari isi artikel. D. KESIMPULAN Berisi kesimpulan dari artikel.

2 E. DAFTAR PUSTAKA Format penulisan daftar pustaka sesuai dengan penulisan dalam skripsi. 9. Tabel/skema/grafik/ilustrasi/gambar yang melengkapi naskah harus disertai: a) Keterangan yang jelas, dan jika ada tabel/ilustrasi dari sumber lain harus dicantumkan keterangan sumber. b) Diberi nomor sesuai urutan hubungannya dengan naskah. Contoh: Tabel 1 Judul Tabel. (sumber: ) Gambar 1... (sumber: ) 10. Penulisan Catatan kaki (Footnote) sesuai dengan skripsi

3 Contoh penulisan jurnal. PENDIDIKAN KONFUSIANISME DI SURABAYA PADA ABAD KE-19 Oleh: Shinta Devi Ika Santhi Rahayu Abstract This script describes the development of Confucianism education from the middle to the end of the 19 th century in Surabaya. This script shows that the development of Confucianism education was the reaction of Chinese ethnic to the Dutch colonial government s policy. Confucianism education was held not only in schools, but also in Chinese temple. The main characteristic of the Confucianism education was the revival of Chinese culture, which directing education to revival of Chinese tradition and the emphasis of morality aspect based on the Confucianism values. Confucianism education process was the embryo of the Chinese young generation emergence that criticized the Chinese society s life in Surabaya, the Dutch colonial government s policy, and had awareness of Chinese identity, but on the other hand, Confucianism education caused some Chinese in Surabaya identify themselves as native culture as well as Chinese ethnic. Key Words: Confucianism Education and Chinese Identity. Pendahuluan Surabaya memiliki heterogenitas etnis, baik etnis yang berasal dari Indonesia, maupun etnis yang berasal dari luar Indonesia. Di antara etnis yang berasal dari luar Indonesia, etnis Cina merupakan jumlah yang terbesar. 1 Sebagai kelompok pendatang di Surabaya, etnis Cina memiliki kebudayaan dan kebiasaan hidup yang berbeda dengan etnis lain yang telah lama tinggal di Surabaya. Sejarah panjang keberadaan etnis Cina di Surabaya telah membuktikan bahwa pada waktu tertentu terutama pada awal kedatangan etnis Cina di Surabaya, upaya penyesuaian, dan terserapnya mereka ke dalam masyarakat pribumi mengakibatkan lunturnya identitas ke-cinaan. Hal itu menjadi penyebab, hingga awal abad ke-19, sebagian keturunan Cina di Surabaya tidak mengenal budaya tradisional Cina. Kondisi itu diperkuat oleh, kurangnya 1 Dalam artikel ini, penulis menggunakan istilah Cina untuk menyebut orangorang maupun negeri asal orang Cina, karena sampai akhir abad ke-19, istilah standar menyebut orang Cina di Hindia Belanda adalah Cina. Istilah Tionghoa untuk menyebut orang Cina, dan Tiongkok untuk menyebut negeri asal mereka baru digunakan pada awal abad ke-20 ketika di Batavia didirikan organisasi Tiong Hoa Hwe Koan. Hari Purwanto, Orang Cina Khek dari Singkawang, (Depok: Komunitas Bambu, 2005), hlm

4 kesadaran orang-orang Cina terhadap pendidikan sebagai elemen penting yang berfungsi untuk mensosialisasikan budaya tradisional Cina... dst. Artikel ini mencoba memahami kondisi awal perkembangan pendidikan etnis Cina di Surabaya, gerakan menghidupkan kembali budaya Tiongkok dan peran penting perkumpulan Hok Kian Kong Tik Soe dalam pendidikan tradisional, gerakan konfusianisme dan pendidikan sekolah Hok Kian dan peran penting Klenteng Boen Bio dalam pendidikan konfusianisme...dst (rumusan permasalahan) Kondisi Awal Perkembangan Pendidikan Etnis Cina di Surabaya (pembahasan) Orang-orang Cina yang datang ke Surabaya pada akhir abad ke-17 hingga awal abad ke-19, selain para pedagang, sebagian berasal dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan. 2 Latar belakang pendidikan yang rendah serta kondisi ekonomi yang belum mapan dari sebagian imigran Cina menjadi salah satu penyebab mereka kurang memperhatikan pendidikan untuk anak-anaknya. 3 Hal itu turut diperkuat oleh pernyataan Majelis Gereja di Batavia, bahwa hanya sebagian kecil orang-orang Cina kaya yang bersedia mengirim anak laki-lakinya ke sekolah-sekolah yang dibuka oleh sinseh, dan sebagian kecil yang lain memanggil sinseh ke rumah untuk mengajarkan membaca, menulis huruf Cina serta menghafalkan kitab-kitab klasik. 4 Di lain pihak, VOC yang pada waktu itu menjadi penguasa Surabaya juga tidak perhatian terhadap pendidikan penduduk Surabaya, termasuk orang-orang Cina.. dst. 2 Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-19, pemerintah dinasti Qing di Cina hanya membuka sekolah-sekolah untuk keturunan golongan elit. Hal itu mengakibatkan mengakibatkan sebagian besar rakyat Cina, termasuk diantaranya yang migrasi ke Nan Yang tidak berpendidikan. Mereka kurang memahami ajaran Khonghucu yang pada waktu itu menjadi materi pokok ujian negara untuk mengangkat para pejabat negara di Cina. Akibat selanjutnya adalah pendidikan literer menjadi ukuran prestise dalam bentuk yang eksklusif. Robert K. Douglas, Society in China (London: Ward, Lock & Co Limited, 1901), hlm Lie Ping An, Kenapa Kita Poenja Pemoeda Kekoerangan Soemangat Berdiri Sendiri dan Bagimana Perbaeki Kita Poenja Kedoedoekan di Sini? dalam Orgaan Hua Chiao Tsing Nien Hui, edisi bulan Maret F. de Haan, Oud Batavia (Batavia & Leiden: Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen en G. Kolff & Co, 1922), hlm Sebeloemnja Ada Gerakan Baroe di Negeri Tjina, dalam Bintang Soerabaia, tanggal 4 Agustus 1906.

5 Tabel 1. Perkembangan Jumlah Sekolah Hok Kian di Surabaya Tahun Jumlah Sekolah Jumlah Murid Sumber: Diolah dari Koloniaal Verslag, Tahun Kesimpulan Secara garis besar, pendidikan Konfusianisme yang diselenggarakan oleh etnis Cina pada abad ke-19 terdiri dari dua jenis, yaitu pendidikan formal di sekolah dan non formal yang diselenggarakan oleh perkumpulan sosial masyarakat Cina dan klenteng. Pendidikan Konfusianisme adalah reaksi kultural dan politis orang-orang Cina terhadap kebijakan politik pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan Konfusianisme, memiliki ciri penting yaitu revivalisasi budaya tradisional Cina, yaitu bertujuan mengarahkan pendidikan sekolah tersebut pada kepentingan menghidupkan kembali adat istiadat Cina serta menekankan aspek moral berdasarkan nilai-nilai Konfusianisme. Berdasarkan ciri penting tersebut, pendidikan Konfusianisme menghasilkan generasi muda Cina peranakan yang kritis terhadap kondisi sosial masyarakat Cina di Surabaya, kebijakan pemerintah kolonial Belanda, dan memiliki kesadaran terhadap identitas ke-cinaan, namun di lain pihak, nilai-nilai Konfusianisme yang mereka dapatkan melalui proses pendidikan Konfusianisme mengakibatkan sebagian orang Cina pengikut Konfusianisme mengidentifikasi diri dengan budaya masyarakat pribumi, seraya tetap mempertahankan adat istiadat tradisional Cina sebagai identitas ke-cinaan mereka..dst.

6 Arsip Daftar Pustaka Javasche Courant, tanggal 12 September Koloniaal Verslag, Tahun Regeerings Almanak tahun Buku Bland, J.O.P and E. Backhouse. China Under The Empress Dowager. London: William Heinemann, Arnold Wright. Twentieth Century Impressions of Netherlands India, Its History, People, Commerce, Industries, and Resources. London,: Lloyd s Greater Britain Publishing Company Ltd, Cushman, Jennifer dan Wang Gung Wu (ed). Perubahan Identitas Orang Cina di Asia Tenggara. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, Artikel Coppel, Charles, A, The Origins of Confucianism As An Organized Religion in Java, dalam Journal of Southeast Asian Studies 12, 1 Maret Lie Ping An, Kenapa Kita Poenja Pemoeda Kekoerangan Soemangat Berdiri Sendiri dan Bagimana Perbaeki Kita Poenja Kedoedoekan di Sini? dalam Orgaan Hua Chiao Tsing Nien Hui, edisi bulan Maret Nio Joe Lan, De Tiong Hoa Hwe Koan Beweging dalam Indische Gids, jilid I, tahun Majalah dan Surat Kabar Bintang Soerabaia, tanggal 9 Desember 1887, 14 Oktober 1902, 4 Agustus 1906, 7 Agustus 1906, 22 Feb 1908, 15 Agustus Bintang Timoer, tanggal 30 September 1865, 21 Juli 1866, 5 Mei 1869, 12 Juni 1869, 19 Juni 1869, 16 Juni 1869, 17 November 1877, 26 Oktober Djiep Tik Tjie Boen, edisi ke- 34 tahun 1926

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu faktor pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan serta menanamkan ajaran moral dan juga nasionalisme.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Departement van Binnenland Bestuur Nederlandsch-Indie, Besluit no. 45, 5 Agustus 1907

DAFTAR PUSTAKA. Departement van Binnenland Bestuur Nederlandsch-Indie, Besluit no. 45, 5 Agustus 1907 DAFTAR PUSTAKA ARSIP Departement van Binnenland Bestuur Nederlandsch-Indie, Besluit no. 45, 5 Agustus 1907 Departement van Binnenland Bestuur, Staatsblaad no. 348 tahun 1908 Departement van Binnenland

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku bangsa, beranekaragam Agama, latar belakang sejarah dan kebudayaan daerah.

Lebih terperinci

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 1, Januari Tiong Hoa Hwe Kwan ( T.H.H.K ) Surabaya

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 1, Januari Tiong Hoa Hwe Kwan ( T.H.H.K ) Surabaya Tiong Hoa Hwe Kwan ( T.H.H.K ) Surabaya 1903-1942 Bagus Johansyah NIM. 084284009 Pendidikan Sejarah FIS UNESA email: djoemovich@yahoo.com Abstrak THHK pada mulanya adalah sebuah organisasi etnis Tionghoa

Lebih terperinci

HARI TATA RUANG 2016 KOTA MALANG

HARI TATA RUANG 2016 KOTA MALANG 1 PEDOMAN PENYUSUNAN PAPER HARI TATA RUANG TAHUN 2016 1. Ketentuan Umum Paper merupakan hasil dari penelitian, komparasi teori, dan case study dengan tema Kota Inklusif dan Lestari dengan sub tema Smart

Lebih terperinci

UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998

UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998 UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998 THE NATIONALISM REINFORCING OF INDONESIAN CHINESE PEOPLE AFTER BLACK MAY INCIDENT 1998 SKRIPSI Oleh Prilla Marsingga NIM 060910101100

Lebih terperinci

Panduan Penulisan Artikel CR Journal creative research for west java development

Panduan Penulisan Artikel CR Journal creative research for west java development Panduan Penulisan Artikel CR Journal creative research for west java development Panduan penulisan artikel CR Journal berisi hal-hal yang harus dipenuhi oleh penulis agar artikel dapat diterbitkan dalam

Lebih terperinci

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN a. Latar Belakang (Times New Roman 14) Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang diteliti / dikaji. Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebudayaan peranakan Tionghoa merupakan kebudayaan yang paling kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan bahasanya yang merupakan sintesa

Lebih terperinci

Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral?

Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral? Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral? Ringkasan buku dengan judul KEBUDAYAAN MINORITAS TIONGHOA DI INDONESIA Penulis : Leo Suryadinata Diterjemahkan oleh : Dede Oetomo Penerbit P T Gramedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari masyarakat yang beraneka ragam, dengan keinginan bersama menyatukan diri dalam satu bangsa Indonesia yang Bhineka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman etnis, budaya, adat-istiadat serta agama. Diantara banyaknya agama

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN JURNAL HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENULISAN JURNAL HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENULISAN JURNAL HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH OLEH : LPPM UNPAM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PAMULANG 2016 FORMAT PENULISAN

Lebih terperinci

Prosedur Penerbitan Penerbit MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS

Prosedur Penerbitan Penerbit MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS Prosedur Penerbitan Penerbit MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS All Rights Reserved. Copyright 2017 by Mulawarman University Press Daftar Isi PENERBIT MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS SEKILAS PENERBIT... ii VISI DAN

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI I. UMUM 1. Jurnal Teknovasi adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit setiap 2 (dua) kali setahun yaitu April dan Oktober. 2. Naskah ilmiah yang diterbitkan

Lebih terperinci

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi Kriteria Kontributor 1. Kontributor adalah individu atau kelompok dengan jumlah anggota 2 sampai 3 orang. 2. Mahasiswa Universitas Indonesia program S1 dan vokasi. 3. Masih berstatus mahasiswa aktif pada

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG POTEHI SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN PERANAKAN TIONGHOA DI INDONESIA

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG POTEHI SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN PERANAKAN TIONGHOA DI INDONESIA ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG POTEHI SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN PERANAKAN TIONGHOA DI INDONESIA Oleh Ari Yordan Mendrofa NRP 1364902 Indonesia merupakan negara yang mewadahi

Lebih terperinci

[JUDUL ARTIKEL, TIMES NEW ROMAN 12, BOLD, CENTER, KAPITAL] [Nama Penulis 1] dan [Nama Penulis 2]

[JUDUL ARTIKEL, TIMES NEW ROMAN 12, BOLD, CENTER, KAPITAL] [Nama Penulis 1] dan [Nama Penulis 2] 1 1 [JUDUL ARTIKEL, TIMES NEW ROMAN 12, BOLD, CENTER, KAPITAL] [Nama Penulis 1] dan [Nama Penulis 2] [Konsentrasi/Peminatan Studi, Fakultas Hukum, Nama Universitas] [Alamat lengkap Kampus meliputi jalan,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL Ketentuan Umum: 1. Artikel berupa hasil pemikiran, analisis ilmiah, kajian teori, atau hasil penelitian dalam bidang ekonomi, manajemen dan/atau akuntansi 2.

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM TERINTEGRASI III

FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM TERINTEGRASI III FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM TERINTEGRASI III 1. FORMAT UMUM a. Batas pengetikan laporan atau margin adalah Inside 3,5 cm, Outside 2,5cm, Top 2,5 cm, Bottom 2,5 cm dengan menggunakan mirror margin.

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) I. UMUM 1. Jurnal Bisnis Administrasi (Jurnal BIS-A) adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit 2 (dua) kali setahun yaitu Juni dan Desember.

Lebih terperinci

, 2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA ETNIS TIONGHOA DALAM ANTOLOGI CERPEN SULAIMAN PERGI KE TANJUNG CINA KARYA HANNA FRANSISCA

, 2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA ETNIS TIONGHOA DALAM ANTOLOGI CERPEN SULAIMAN PERGI KE TANJUNG CINA KARYA HANNA FRANSISCA 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemunculan sastra Indonesia-Tionghoa tiba pada suatu batas ikatan yang agak erat dengan penerjemahan hasil karya sastra Tiongkok ke dalam bahasa Melayu-Rendah.

Lebih terperinci

SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN

SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN 1907-1942 CINDY ENDRIANA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya e-mail: cindyendriana.ce@gmail.com Agus Trilaksana

Lebih terperinci

eg : PENGARUH FREKWENSI PEMBERIAN AIR DAN MACAM VARIETAS TANAMAN KOBIS TERHADAP PERKEMBANGAN NEMATODA DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN

eg : PENGARUH FREKWENSI PEMBERIAN AIR DAN MACAM VARIETAS TANAMAN KOBIS TERHADAP PERKEMBANGAN NEMATODA DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN TINJAUAN PUSTAKA Fungsi : 1. Sebagai landasan teori / dasar ilmiah terhadap permasalahan yang dicoba. Karena penelitian ilmiah. 2. Memberi penjelasan ilmiah terhadap hal-hal yang akan dicoba. 3. Menghindari

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT ON INVESTMENT OF THE FRAMEWORK AGREEMENT ON COMPREHENSIVE ECONOMIC CO-OPERATION BETWEEN THE ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS AND

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981.

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. 117 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1980. Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1981. Kantor Statistik

Lebih terperinci

Cara Penulisan Footnote, Ibid, Op.Cit, Loc. Cit Yang Benar

Cara Penulisan Footnote, Ibid, Op.Cit, Loc. Cit Yang Benar Cara Penulisan Footnote, Ibid, Op.Cit, Loc. Cit Yang Benar Karya Ilmiah dan Penulisan Catatan Kaki Sebelum membahas seputar metode penulisan catatan kaki, ada baiknya penulis bahas seputar karya ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyebaran agama Islam di Yogyakarta khususnya untuk kalangan etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim di Jawa adalah orang-orang

Lebih terperinci

KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PERGERAKAN POLITIK INDONESIA ( ) Oleh : Sugiyarto Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip

KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PERGERAKAN POLITIK INDONESIA ( ) Oleh : Sugiyarto Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PERGERAKAN POLITIK INDONESIA (1926-1942) Oleh : Sugiyarto Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip Abstract This research is about political study of the Chinese Peranakan in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal abad 20, situasi politik Indonesia mengalami jatuh bangun karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh intelektual dan kenegaraan

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH GLANCE 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH GLANCE 2017 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH GLANCE 2017 A. Latar Belakang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) merupakan salah satu rangkaian acara dari GLANCE 2017 yang merupakan peringatan dies natalis LNG Academy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di 11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

UNDANGAN TERBUKA. Naskah dapat dikirimkan atau diserahkan secara langsung kepada: Redaksi Jurnal RechtsVinding

UNDANGAN TERBUKA. Naskah dapat dikirimkan atau diserahkan secara langsung kepada: Redaksi Jurnal RechtsVinding UNDANGAN TERBUKA Dengan ini diinformasikan bahwa Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) akan menerbitkan Jurnal Rechtsvinding sebanyak 3 (tiga) edisi

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG A. Jenis dan Ukuran Kertas Bahan meliputi bahan untuk : naskah dan sampul a. Naskah Naskah diketik pada kertas ukuran A4 (+ 210 mm x 297 mm)

Lebih terperinci

Hasil Penelitian Kajian Konseptual

Hasil Penelitian Kajian Konseptual Call for Papers Redaksi Jurnal Konstitusi mengundang para akademisi, pengamat, praktisi dan mereka yang berminat untuk memberikan tulisan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi, hukum konstitusi dan ketatanegaraan.

Lebih terperinci

NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, Oleh: Ririn Darini 1

NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, Oleh: Ririn Darini 1 NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, 1900-1945 Oleh: Ririn Darini 1 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat munculnya nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia. Nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia

Lebih terperinci

III. Kesimpulan. Kutipan Internet/media online: Nama penulis, judul tulisan, alamat portal (website/online), tanggal diakses/unduh.

III. Kesimpulan. Kutipan Internet/media online: Nama penulis, judul tulisan, alamat portal (website/online), tanggal diakses/unduh. Call for Papers Redaksi Jurnal Konstitusi mengundang para akademisi, pengamat, praktisi dan mereka yang berminat untuk memberikan tulisan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi, hukum konstitusi dan ketatanegaraan.

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN. "Dasar Cina lu." "Eh Cina lu! Cina lu!" "Woi Cina ngapain disini?"

BAB IV SIMPULAN. Dasar Cina lu. Eh Cina lu! Cina lu! Woi Cina ngapain disini? BAB IV SIMPULAN Melihat tindakan yang diambil pemerintah dengan menghilangkan panggilan Cina dan menggantinya dengan kata Tionghoa ataupun Tiongkok ke depannya memang merupakan suatu keputusan yang bagus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai Nusantara, bangsa China telah terlebih dahulu menginjakkan kaki di

BAB I PENDAHULUAN. menguasai Nusantara, bangsa China telah terlebih dahulu menginjakkan kaki di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang China adalah salah satu negara di Asia yang mempunyai hubungan erat dengan Indonesia. Sebelum negara Indonesia terbentuk dan sebelum Belanda menguasai Nusantara, bangsa

Lebih terperinci

Gambar 1. Pengaturan halaman dengan format mirror margin.

Gambar 1. Pengaturan halaman dengan format mirror margin. PEDOMAN PENULISAN NASKAH SEMINAR NASIONAL SNTEKPAN IV Th. 2016 Aturan Umum 1. Naskah berupa hasil penelitian penulis dan belum pernah dipublikasikan di media cetak lain. 2. Naskah dapat ditulis dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1930 (http://id.wikipedia.org/wiki/tionghoa-indonesia, 15 Juni 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1930 (http://id.wikipedia.org/wiki/tionghoa-indonesia, 15 Juni 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Volkstelling (sensus) di masa Hindia Belanda, populasi Tionghoa-Indonesia mencapai 1.233.000 (2,03%) dari penduduk Indonesia di tahun 1930 (http://id.wikipedia.org/wiki/tionghoa-indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menaklukkan Jayakarta dan memberinya nama Batavia 1. Batavia dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menaklukkan Jayakarta dan memberinya nama Batavia 1. Batavia dijadikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belanda datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1569 dan melabuhkan kapalnya di pelabuhan Banten. Pada tahun 1610 mereka membangun benteng sebagai tempat pertahanan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI )

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI ) SMP NEGERI 1 SUKODONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI ) Pembuatan karya tulis ilmiah bertujuan agar peserta didik SMPN 1 Sukodono dapat mengasah kemampuannya serta

Lebih terperinci

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar I. PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah merupakan cermin kualitas lulusan pada perguruan tinggi. Karya ilmiah harus memenuhi

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN MAKALAH SEMINAR NASIONAL TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

TATA CARA PENULISAN MAKALAH SEMINAR NASIONAL TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO TATA CARA PENULISAN MAKALAH SEMINAR NASIONAL TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 1. PEDOMAN UMUM a. Naskah sudah ditulis dalam bentuk format Ms. Word yang sudah jadi dan siap

Lebih terperinci

PERSPEKTIF RIWAYAT PENULIS

PERSPEKTIF RIWAYAT PENULIS RIWAYAT PENULIS PERSPEKTIF Volume XX No. 2 Tahun Riwayat 2015 Edisi Penulis Mei Ali Sutiyo Syaifulloh Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Tri Tunggal Surabaya. Pendidikan S1 ditempuh di Fakultas Hukum

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG TEMA: MEMBANGUN NEGERI BERBASIS NILAI-NILAI QURANI SUB TEMA: 1. Al Qur an dan Ilmu

Lebih terperinci

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS Riwayat Penulis 68 RIWAYAT PENULIS Agoes Djatmiko Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto. Pendidikan S1 di tempuh di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, dan Program Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari masa kerajaan hingga komunisme. Kemasyuran peradaban masa lalu Tiongkok, dapat dilihat dari banyaknya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN USAHA GULA OEI TIONG HAM CONCERN DI JAWA SKRIPSI

PERKEMBANGAN USAHA GULA OEI TIONG HAM CONCERN DI JAWA SKRIPSI PERKEMBANGAN USAHA GULA OEI TIONG HAM CONCERN DI JAWA 1900-1942 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dampak dari maraknya ledakan informasi adalah semakin banyaknya terbitan yang dihasilkan dari segala bidang ilmu. Lonjakan berbagai terbitan ini dikelola menjadi

Lebih terperinci

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS Muh. Hasrul Dosen Tetap di Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar, Sulawesi Selatan. Pendidikan S1 Ilmu Hukum, Program Pasca Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kedatangan kaum Tionghoa dari dataran Tiongkok ke Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kedatangan kaum Tionghoa dari dataran Tiongkok ke Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedatangan kaum Tionghoa dari dataran Tiongkok ke Indonesia sudah diperkirakan terjadi sekitar abad 14 atau 15 masehi. Entah karena alasan politis, ekonomi atau yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Informasi ini bisa didapatkan melalui media seperti: media cetak dan juga media elektronik.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa.

I. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam etnis suku dan bangsa. Keanekaragaman ini membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang kaya

Lebih terperinci

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo Samapai Proklamasi , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 6.

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo Samapai Proklamasi , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 6. NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, 1900-1945 Oleh: Ririn Darini 1 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat munculnya nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia. Nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia

Lebih terperinci

Permalink/DOI:

Permalink/DOI: Available online at website : http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika DIALEKTIKA: jurnal bahasa, sastra dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, 2(1), 2015, 1-18 Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i1.2197

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana manusia dapat

Lebih terperinci

PETUNJUK RINGKAS PENULISAN NASKAH ARTIKEL

PETUNJUK RINGKAS PENULISAN NASKAH ARTIKEL PETUNJUK RINGKAS PENULISAN NASKAH ARTIKEL A. Format dan Sistematika 1. Naskah dikirim ke alamat email cfp.semiloka2017@gmail.com dalam bentuk softcopy dengan format sebagai berikut : a) Menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Tata cara perkawinan, kebudayaan Tionghoa, perubahan jaman. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Tata cara perkawinan, kebudayaan Tionghoa, perubahan jaman. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Merline Tanu Program Studi : Sastra China Judul Skripsi : Perubahan Tata Cara Perkawinan Dua Generasi Masyarakat Yongding di Bandung : Studi Kasus di Yayasan Intan Bandung Skripsi ini membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Stabat adalah ibu kota Kabupaten Langkat provinsi Sumatera Utara. Stabat memiiliki luas daerah 90.46 km², merupakan kota kecamatan terbesar sekaligus penduduk terpadat

Lebih terperinci

FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI

FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI Logo Sekolah JUDUL (MAKS

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. sebagai babak baru kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Dikatakan demikian

BAB I PENGANTAR. sebagai babak baru kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Dikatakan demikian 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dalam perjalanan Sejarah Indonesia, awal abad ke-20 umumnya disebut sebagai babak baru kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Dikatakan demikian karena berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tentang upaya pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai Sembahyang Rebut kepada

Lebih terperinci

Student Paper Competition SNBB 2016

Student Paper Competition SNBB 2016 Student Paper Competition SNBB 2016 A. Latar Belakang Produksi baja dunia pada tahun 2014 adalah 1,67 milyar ton. Produksi baja Indonesia pada tahun 2014 dilaporkan sebesar 4,43 juta ton sementara kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG A. Jenis dan Ukuran Kertas Bahan meliputi bahan untuk : naskah dan sampul a. Naskah Naskah diketik pada kertas HVS 80 gram dengan ukuran A4 (+ 210 mm x 297

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua negara majemuk termasuk Indonesia mempunyai kelompok minoritas dalam wilayah nasionalnya. Kelompok minoritas diartikan sebagai kelompok-kelompok

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN INFOKOP Tahun 2017

PEDOMAN PENULISAN INFOKOP Tahun 2017 PEDOMAN PENULISAN INFOKOP Tahun 2017 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKAM Gedung Kementerian Koperasi dan UKM RI Jln HR.Rasuna Said Kav 3-4 Kuningan Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 145 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan dan mengenai Ethnic Identity terhadap 107 remaja akhir Batak Karo yang lahir dan tinggal di

Lebih terperinci

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU Maharani Puspitasari 1, Antariksa 2, Wulan Astrini 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dengan memiliki berbagai suku, bahasa, dan agama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya warga keturunan Tionghoa yang menetap di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia lama kelamaan beradaptasi dengan kebudayaankebudayaan Tionghoa tersebut dan

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN ARTIKEL PROSIDING. TEMA KEGIATAN Profesionalisme Tenaga Profesi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

TATA CARA PENULISAN ARTIKEL PROSIDING. TEMA KEGIATAN Profesionalisme Tenaga Profesi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan TATA CARA PENULISAN ARTIKEL PROSIDING TEMA KEGIATAN Profesionalisme Tenaga Profesi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SUB TEMA KEGIATAN 1. Kebijakan Peningkatan Profesionalisme Guru PJOK 2. Sertifikasi

Lebih terperinci

KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017

KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017 KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017 Sub Sub Tema untuk presentasi makalah : 1. Manajemen Informasi Kesehatan 2. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan 3. Kodifikasi Klasifikasi Penyakit dan Tindakan 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaysia merupakan sebuah negara yang populasi penduduknya terdiri dari berbagai jenis etnis dan suku, atau dalam kata lain, sebuah negara yang multietnis. Dari berbagai

Lebih terperinci

Judul Artikel Lengkap

Judul Artikel Lengkap CALL FOR PAPERS SEMINAR NASONAL PASCASARJANA 1. Abstrak Paper Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimal 150 kata. Abstrak ditulis dengan huruf palatino linotype 11 point dengan

Lebih terperinci

TAMPLATE DAN GAYA SELINGKUNG Penulisan Artikel Untuk Tugas HTN TA

TAMPLATE DAN GAYA SELINGKUNG Penulisan Artikel Untuk Tugas HTN TA TAMPLATE DAN GAYA SELINGKUNG Penulisan Artikel Untuk Tugas HTN TA 2017-2018 [JUDUL ARTIKEL, TIMES NEW ROMAN 12, BOLD, CENTER, KAPITAL] [Nama Penulis 1] dan [Nama Penulis 2] [Program Studi, Nama Fakultas,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (1)

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (1) RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (1) Fakultas : FISE Prodi : Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Sejarah Asia Timur Lama Kode : SJR 211 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap Kompetensi Dasar : menganalisis awal munculnya

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS)

KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS) KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS) Ketentuan Umum 1. Naskah yang dikirim belum pernah dipublikasikan

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH LOMBA KARYA TULIS ILMIAH GLANCE 2017 A. Latar Belakang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) merupakan salah satu rangkaian acara dari GLANCE 2017 yang merupakan peringatan dies natalis LNG Academy

Lebih terperinci

JURNAL MITRA KESEHATAN

JURNAL MITRA KESEHATAN JURNAL MITRA KESEHATAN DESKRIPSI JURNAL Jurnal Mitra Kesehatan adalah jurnal yang memuat artikel penelitian di bidang kesehatan. Fokus penelitian yang dipublikasikan terkait dengan aspek: 1. Bidang Gizi

Lebih terperinci

KURIKULUM JURUSAN SEJARAH (PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH)

KURIKULUM JURUSAN SEJARAH (PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH) KURIKULUM JURUSAN SEJARAH (PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH) a. Jumlah Satuan Kredit Semester Jumlah sks yang harus ditempuh untuk menyelesaikan studi, minimal 144 dan maksimal 148. b. Kompetensi Pendidikan

Lebih terperinci

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan. Masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI PADA ENKULTURASI BAHASA JAWA. Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom

POLA KOMUNIKASI PADA ENKULTURASI BAHASA JAWA. Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom POLA KOMUNIKASI PADA ENKULTURASI BAHASA JAWA Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom TIGA BAGIAN PADA POLA ENKULTURASI BAHASA JAWA: Peniruan Mbasakne Kontrol penggunaan bahasa PENIRUAN Bahasa Krama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di

BAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di Indonesia, merupakan suatu kelompok masyarakat yang penuh dengan segala macam legenda, misteri, dan

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi BAB II DATA DAN ANALISA 2. 1 Data dan Literatur Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh dari: 1. Media elektronik: Internet 2. Literatur: Koran, Buku 3. Pengamatan langsung

Lebih terperinci

Arga Arif Pratama 1*, I Gusti Ngurah Tara Wiguna 2, Rochtri Agung Bawono 3. Abstract

Arga Arif Pratama 1*, I Gusti Ngurah Tara Wiguna 2, Rochtri Agung Bawono 3. Abstract Perkembangan Tata Ruang Kota Kolonial Cepu Pada Akhir Abad Xix Sampai Awal Abad Xx Di Kabupaten Blora Jawa Tengah (Kajian Arkeologi Keruangan Skala Makro) Arga Arif Pratama 1*, I Gusti Ngurah Tara Wiguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia kaya akan keragaman warisan sejarah, seni dan budaya yang tercermin dari koleksi yang terdapat di berbagai museum di Indonesia. Dengan tujuan untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu kelebihan bangsa Indonesia adalah adanya keanekaragaman penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat dan tentu masing-masing

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT ON TRADE IN GOODS OF THE FRAMEWORK AGREEMENT ON COMPREHENSIVE ECONOMIC CO-OPERATION BETWEEN THE ASSOCIATION OF SOUTHEAST

Lebih terperinci

Petunjuk Pemuatan Artikel (Bagi Calon Penulis)

Petunjuk Pemuatan Artikel (Bagi Calon Penulis) Petunjuk Pemuatan Artikel (Bagi Calon Penulis) JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (JP2M) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI TULUNGAGUNG JP2M Terbit 2 (dua) kali dalam satu tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada abad ke 14, bangsa Tionghoa mulai bermigrasi ke Pulau Jawa, terutama di sepanjang pantai utara Jawa. Perpindahan ini merupakan akibat dari aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS DAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH BIDANG KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI DI BALI

PETUNJUK TEKNIS DAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH BIDANG KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI DI BALI PETUNJUK TEKNIS DAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH BIDANG KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI DI BALI DALAM RANGKA PEKAN KONTITUSI 2015 DALAM RANGKA HUT FH UNUD DAN BKFH KE - 51 FAKULTAS

Lebih terperinci

Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030

Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030 Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030 Fisipol Building 2th Floor, JL. Socio Yusticia, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281 Phone 0274-563362 Ext 152, fax 0274-563362 www.yousure.fisipol.ugm.ac.id

Lebih terperinci

Format Penulisan Makalah Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SLTA Tingkat Nasional Tahun 2012

Format Penulisan Makalah Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SLTA Tingkat Nasional Tahun 2012 Format Penulisan Makalah Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SLTA Tingkat Nasional Tahun 2012 1. Pencetakan (print out) menggunakan printer deskjet, inkjet atau laserjet. 2. Jumlah halaman maksimum 16 halaman,

Lebih terperinci