P U T U S A N. Nomor : 108/Pdt.G/2011/PA.Blu

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 108/Pdt.G/2011/PA.Blu BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Blambangan Umpu, yang memeriksa dan mengadili Perkara tertentu pada Tingkat Pertama dalam Persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Karyawan PTPN VII, bertempat tinggal di Kelurahan Blambangan Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, yang selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; M e l a w a n : TERMOHON, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Komplek Kelurahan Blambangan Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, yang selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan saksi-saksi di muka persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan permohonannya tertanggal 06 Oktober 2011 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Blambangan Umpu dengan Register Perkara Nomor: 108/Pdt.G/2011/PA.Blu. tanggal 06 Oktober 2011, mengajukan hal-hal sebagai berikut:

2 1. Bahwa pada tanggal 04 Mei 1997, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu sebagaimana diterangkan didalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 173/97/V/1997 tanggal 19 Mei 1997; Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon di Kampung Lembasung Kecamatan Blambangan Umpu selama kurang lebih 1 minggu, kemudian pindah ke Komplek Kelurahan Blambangan Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak bernama :ANAK PEMOHON DAN TERMOHON, umur 13 tahun; Bahwa pada mulanya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi kurang lebih sejak tahun 2006 ketentraman rumah tangga Pemohon dengan Termohon mulai goyah, antara Pemohon dengan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya karena Termohon tidak jujur dalam masalah pengelolaan keuangan, Termohon sering memberikan uang kepada keluarga Termohon tanpa sepengetahuan dan tanpa seizin Pemohon, apabila Pemohon menegur Termohon, maka Termohon marah sehingga terjadi pertengkaran, selain itu pertengkaran yang terjadi diantara Pemohon dengan Termohon disebabkan ketidaksesuaian masalah tempat tinggal, Termohon dipindahtugaskan oleh perusahaan tempat Pemohon bekerja di PTPN VII Blambangan Umpu dipindahkan ke PTPN VII Tulung Buyut, keinginan Pemohon agar Termohon mengikuti Pemohon tinggal di Tulung Buyut, akan tetapi Termohon tidak mau dan tetap menginginkan tinggal di Blambangan Umpu dengan alasan karena Termohon juga bekerja; Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon tersebut terjadi kurang lebih pada bulan Oktober 2010 yang disebabkan karena Termohon memberikan uang kepada kakak Termohon tanpa seizin dan sepengetahuan Pemohon dan sejak pertengkaran tersebut antara Pemohon dengan Termohon menjadi tidak harmonis, Pemohon lebih sering tinggal di tempat bekerja Pemohon di Tulung Buyut dan pulang hanya satu minggu satu kali;

3 6. Bahwa pihak keluarga Pemohon dengan dengan Termohon sudah berupaya untuk mendamaikan kedua belah pihak agar bisa rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa oleh karena antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri, maka Pemohon berketetapan hati untuk menceraikan Termohon melalui sidang Pengadilan Agama Blambangan Umpu; Bahwa berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Blambangan Umpu C/q Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini berkenan untuk: Primair: Mengabulkan permohonan Pemohon; Memberikan izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu Raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Blambangan Umpu; Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; Subsideir : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan lain yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Pemohon hadir dalam persidangan sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai kuasanya yang sah untuk hadir di persidangan meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut dan ketidakhadirannya tidak di dasari oleh alasan yang sah menurut hukum; Bahwa, upaya damai melalui mediasi tidak terlaksana karena Termohon tidak hadir di persidangan akan tetapi Majelis Hakim tetap mengupayakan damai dengan menasehati Pemohon agar bersabar menunggu kehadiran Termohon dan bersedia kembali membina rumah tangganya, tetapi tidak berhasil; Bahwa, Pemohon adalah karyawan di PTPN VII dan hingga saat ini Pemohon belum memperoleh izin dari instansi tempat Pemohon bekerja dan Majelis telah memberikan waktu kepada Pemohon untuk mengurus izin yang dimaksud sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1990, namun Pemohon tidak juga mendapatkan izin dimaksud oleh karena itu Pemohon membuat Surat Pernyataan yang 3

4 menyatakan bersedia menanggung sanksi/resiko dari instansi tempat Pemohon bekerja dan tidak akan menuntut pihak manapun tertanggal 24 Nopember 2011; Bahwa, selanjutnya dibacakanlah surat permohonan Pemohon dan Pemohon tetap pada permohonannya; Bahwa, oleh karena Termohon tidak pernah hadir di persidangan maka jawaban Termohon tidak dapat didengar dan Termohon dianggap tidak menggunakan hak jawabnya ;----- Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Pemohon telah mengajukan buktibukti dipersidangan sebagaimana yang diatur dalam Pasal R.Bg sebagai berikut : Bukti tertulis berupa : Fotocopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama Pemohon (telah lunas Bea meterai), Nomor: , yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Way Kanan tanggal 15 Januari 2008, bukti P.1; Fotocopi Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon (telah lunas Bea materai), Nomor: 173/97/V/1997, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu, tanggal 19 Mei 1997, bukti P.2; Surat Pernyataan atas nama Pemohon yang menyatakan sanggup menerima resiko pekerjaan, karena yang bersangkutan belum mendapatkan izin atasan tertanggal 24 November 2011, diberi kode P.3; Bukti Saksi-saksi : SAKSI I, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah keponakan dari istri kedua Pemohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah dan telah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon terakhir tinggal bersama Komplek Kelurahan Blambangan Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu Kapupaten Way Kanan;

5 - Bahwa sejak tahun 2006 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah Termohon telah berselingkuh dengan laki-laki lain dan tidak mau mengurusi Pemohon lagi; Bahwa Termohon tidak mau dijak Pemohon pindah ke Kali Papan di Tempat pemohon bekerja sekarang; Bahwa sebenarnya yang ingin bercerai adalah Termohon hanya saja Termohon menyuruh Pemohon yang mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Blambangan Umpu; Bahwa pada tahun 2011 Termohon sudah pernah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Blambangan Umpu, akan tetapi karena Termohon seorang PNS dan belum mendapat izin dari atasan maka perkara tersebut di cabut oleh Penggugat; Bahwa sejak ± 1 tahun yang lalu antara Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah dan hingga saat ini tidak pernah bersatu lagi; Bahwa sejak 6 bulan yang lalu Pemohon telah mneikah lagi; Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak ada harapan bersatu lagi: Bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon membenarkan; Bahwa, oleh karena Pemohon hanya memiliki satu orang saksi maka bersifat unus testis nullus testis, maka berdasarkan Pasal 182 R.Bg/Pasal 1940 KUH. Perdata maka Pemohon diperintahkan Majelis Hakim untuk mengucapkan sumpah Suppletoir (sumpah pelengkap/tambahan) yang isi dan sumpahnya tersebut termuat dalam Putusan Sela Nomor:108/Pdt.G/2011/PA.Blu tanggal 24 Nopember 2011, dengan amar sebagai berikut; 1. Menetapkan memerintahkan pada Pemohon untuk mengucapkan sumpah tambahan dengan rumusan sumpah seperti tersebut diatas; Menetapkan bahwa biaya yang timbul dalam perkara ini, akan diperhitungkan bersamasama dengan putusan akhir;

6 Bahwa, selanjutnya Pemohon menyatakan cukup terhadap bukti-bukti yang telah diajukannya dan menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Pemohon tetap pada permohonannya dan mohon putusan ; Bahwa, untuk meringkas uraian putusan ini Majelis Hakim merujuk pada berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang Bahwa, maksud dan tujuan permohonan Pemohon ini adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang bahwa, perkara ini adalah perkara perceraian antara warga negara Indonesia yang beragama Islam maka berdasarkan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No.7 Tahun 1989, perkara ini menjadi wewenang absolut Pengadilan Agama; Menimbang bahwa, berdasarkan relaas panggilan Termohon, yang telah disampaikan secara resmi dan patut, Termohon berdomisili di Kelurahan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, maka sesuai pasal 66 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, perkara ini termasuk bidang tugas dan wewenang relative Pengadilan Agama Blambangan Umpu; Menimbang bahwa, berdasarkan pasal 7 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2008, menentukan kewajiban melakukan mediasi pada persidangan yang dihadiri oleh kedua belah pihak, karena Termohon tidak hadir di persidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat mendamaikan kedua belah pihak berperkara melalui mediasi akan tetapi Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon untuk tetap mempertahankan rumah tangganya dengan Termohon, tetapi usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang bahwa, Pemohon sebagai seorang karyawan PTPN VII telah mengajukan izin bercerai, tetapi belum ada jawaban dari instansi tempat Pemohon bekerja, dan untuk itu 6

7 Majelis Hakim atas permintaan Pemohon telah memberi waktu kepada Pemohon untuk mengurus izin dimaksud sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990; Menimbang Bahwa Pemohon tetap juga bermohon melanjutkan perkara perceraiannya dengan Termohon walaupun belum keluar izin dari instansi tempat Pemohon bekerja, dan untuk itu Pemohon telah membuat surat pernyataan bersedia menanggung resiko/sanksi dari Instansi yang bersangkutan dengan surat pernyataan tanggal 24 Nopember Dalam hal ini Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa surat izin perceraian dimaksud adalah masalah Disiplin Administrasi yang bersangkutan dengan Instansinya dan menjadi kewenangan Instansi yang bersangkutan sehingga pemeriksaan perkara ini dapat dilanjutkan; Bahwa, Termohon telah tiga kali dipanggil secara resmi dan patut tidak pernah hadir di persidangan ataupun menyuruh orang lain untuk hadir sebagai kuasanya yang sah dan ketidakhadirannya tersebut tanpa didasari oleh alasan yang sah menurut hukum maka Termohon harus dinyatakan tidak hadir dan putusan dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon (Verstek) berdasarkan pasal 149 RBg; Bahwa, berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor : 173/97/V/1997 tanggal 19 Mei 1997 (bukti P.2) harus dinyatakan terbukti antara Pemohon dengan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah sebagai suami isteri yang akad nikahnya dilangsungkan pada tanggal 04 Mei 1997 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu, dan sampai saat ini belum pernah bercerai; Bahwa, yang menjadi pokok masalah Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon adalah karena antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah rumah sejak ± 1 tahun yang lalu dan hingga saat ini tidak pernah bersatu lagi; Bahwa berdasarkan keterangan saksi Pemohon bernama SAKSI I sehingga dapat mendukung dalil-dalil permohonan Pemohon, Majelis Hakim telah dapat menemukan faktafakta dipersidangan sebagai berikut: Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah dan telah dikaruniai 1 orang anak yang saat ini berada dalam pemeliharaan Pemohon;

8 - Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sejak tahun 2006 sering terjadi perseisihan dan pertengkaran yang penyebabnya antara lain Termohon telah berselingkuh dengan laki-laki lain dan Termohon tidak mau lagi mengurusi Pemohon; Bahwa Termohon tidak mau diajak Pemohon untuk tinggal bersama dengan Pemohon ditempat Pemohon bekerja di Kalipapan; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah rumah sejak ± 1 tahun yang lalu; Bahwa Termohon sudah pernah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Blambangan Umpu dengan nomor perkara 027/Pdt.G/2011/P.A. Blu tertanggal 21 Februari 2011, akan tetapi karena Termohon seorang PNS dan belum mendapat jawaban dari atasan Termohon walaupun telah menunggu selama 6 (enam) bulan maka perkara tersebut di cabut oleh Termohon pada tanggal 05 September 2011; Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan untuk rukun kembali; Menimbang, bahwa kerena Pemohon telah menikah lagi dengan perempuan lain sementara itu Termohon merasa tidak memiliki status perkawinan yang jelas, oleh karena itu Termohon telah pula berusaha untuk mengajukan cerai gugat ke Pengadilan Agama Blambangan umpu tetapi dicabut karena tidak mendapatkan jawaban dari atasan Termohon;----- Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon hanya memiliki satu orang saksi sedangkan di dalam pasal 306 R.Bg dan Pasal 1945 KUH Perdata dijelaskan bahwa keterangan seorang saksi saja tanpa alat bukti lainnya tidak dianggap sebagai pembuktian yang cukup. Seorang saksi bukan saksi (unus testis nullus testis), dan ini hanya dianggap sebagai saksi permulaan, maka berdasarkan Pasal 182 R.Bg/Pasal 1940 KUH. Perdata maka Pemohon diperitahkan oleh Majelis Hakim untuk mengucapkan sumpah Suppletoir (sumpah pelengkap/tambahan) untuk melengkapi bukti saksi yang diajukan oleh Pemohon yang isi sumpah tersebut termuat dalam putusan sela Nomor: 108/Pdt.G/2011/PA.Blu tanggal 24 Nopember 2011; Menimbang bahwa, berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas maka Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah dan sulit untuk dipersatukan kembali dalam satu rumah tangga sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur an surat Ar-Ruum ayat 8

9 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak terwujud lagi; Menimbang bahwa, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis Hakim berkesimpulan bahwa alasan-alasan yang didalilkan Pemohon dalam permohonannya tertanggal 06 Oktober 2011 untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon telah cukup bukti dan beralasan hukum memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan firman Allah SWT dalam Al- Qur an surat Al-Baqarah : 227 yang artinya : Dan jika mereka ber azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohonan dapat dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Jo pasal 147 ayat (2) dan (5) Kompilasi Hukum Islam, Panitera Pengadilan Agama diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ke Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat perkawinan Pemohon dan Termohohon di Kecamatan Blambangan Umpu; Menimbang, bahwa, perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

10 M E N G A D I L I 1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; Memberi izin kepada Pemohon untuk manjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Blambangan Umpu; Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Blambangan Umpu untuk menyampaikan salinan putusan yang berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu; Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sebesar Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Pengadilan Agama Blambangan Umpu pada hari Kamis tanggal 24 Nopember 2011 M, yang bertepatan dengan tanggal 28 Dzulhijjah1432 H. oleh kami BAHKTIAR, S.HI., M.HI sebagai Hakim Ketua Majelis, serta SRI SURYADA BR SITORUS, S.H.I. dan GENIUS VIRADES, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut yang dibantu oleh ASTRI KURNIAWATI, SH sebagai Panitera Sidang serta dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon; HAKIM KETUA MAJELIS BAKHTIAR, S.HI., M.HI HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II 10

11 SRI SURYADA BR SITORUS, S.H GENIUS VIRADES, SH PANITERA SIDANG ASTRI KURNIAWATI, SH Perincian Biaya Perkara : Biaya Proses : Rp , Biaya Kepaniteraan : Rp , Meterai : Rp , Jumlah : Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah) 11

12 Catatan : Salinan putusan/penetapan ini telah/belum berkekuatan hukum tetap pada saat diminta oleh pihak Penggugat/Pemohon/Tergugat/Termohon dan telah disesuaikan dengan aslinya; Blambangan Umpu, Panitera, Drs. SUNARIYA CERAI TALAK PEMOHON HADIR DAN TERMOHON TIDAK HADIR (GHOIB) Register Nomor : 039/Pdt.G/2011/PA.Blu Tanggal 15 September 2011 M E N G A D I L I 6. Menyatakan bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; Memberi izin kepada Pemohon (LUKMAN HAKIM Alias LUKMAN HAKIM KENAMON, SE BIN ASNAWI) untuk manjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (RINI NURAENI BINTI DAYAT) di depan sidang Pengadilan Agama Blambangan Umpu; Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Blambangan Umpu untuk menyampaikan salinan putusan yang berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Nagrak; Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sebesar Rp..,- (..); Hakim Ketua Majelis 12

13 13 BAKHTIAR, S.HI