Salesmanship. Peluang Pasar, Target Konsumen & Estimasi Penjualan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Salesmanship. Peluang Pasar, Target Konsumen & Estimasi Penjualan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen"

Transkripsi

1 Modul ke: Salesmanship Peluang Pasar, Target Konsumen & Estimasi Penjualan Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Rizal, S.ST., MM

2 General Overview Karena sifat dari kegiatan sales adalah spesifik dan sangat tergantung pada tipikal jenis customer, jenis produk/jasa, posisinya dalam rantai supply (produsen/distributor/retailer), direct/indirect, end customer/industrial, maka dalam materi ini akan dibahas secara umum yang diharapkan dapat lebih dipertajam di masing2 aktivitasnya.

3 Database Customer Secara umum, Customer anda dapat ditemui pada 3 tipe : 1. Individual Pembeli per seorangan, diputuskan oleh individual. 2. Kelompok Beberapa orang yang melakukan keputusan pembelian untuk kepentingan kelompok, biasanya non formal. 3. Perusahaan atau asosiasi Pembelian dilakukan secara resmi oleh perusahaan dan untuk kepentingan bisnis

4 Target Potensi Customer Potensi dapat dikategorikan berdasar besar kecilnya peluang untuk menciptakan bisnis dengan customer tersebut. Bukan berarti semakin kaya semakin ber potensi juga. Namun potensi realisasi dalam bentuk jumlah dan frekuensi transaksilah yang akan menentukan. Kita klasifikasikan sebagai (anda bisa gunakan istilah sendiri untuk membedakannya) : Kelas atas (Pareto/Hot customer) Kelas menengah Kelas bawah (Non Pareto)

5 Target Potensi Customer Hal yang perlu dipertimbangkan dalam dalam menargetkan prospek potensial : 1. Ketahui dan identifikasi calon pelanggan, seperti : latar belakang, usia, jenis kelamin, lokasi dan lingkungannya 2. Siapkan produk/jasa yang tepat dan sesuaikan dengan kebutuhannya. 3. Perhitungkan biaya (brosur, leaflet, operasional) sebagai alat untuk menunjang kegiatan penjualan. 4. Pelajari apa yang dilakukan pesaing, baik data produk dan layanan jasa yang diberikan pesaing, siapa saja teamnya, harga mereka, dan kantor nya. 5. Persiapkan diri Anda sendiri. Termasuk pengetahuan, penampilan, ketrampilan, strategi produk, segmen pasar.

6 Memperoleh Nama Customer Farming/Canvassing melakukan kunjungan langsung store by store atau door to door Pameran/exhibition pameran atau membuka counter layanan penjualan di tempat tertentu Website / social media / internet Keluarga, saudara, teman, tetangga Rekan kerja dan relasi kantor Pemasang iklan Orang yang kita temui dalam aktivitas apapun Referral kepanjangan tangan dalam melakukan bisnis Membeli pada lembaga atau orang2 yang memiliki akses database konsumen

7 Memperbanyak Referral Jika orang menyukai kita atau sudah menggunakan produk dan mereka puas, besar kemungkinan mereka akan me rekomendasikan ke orang lain. Cara memperbanyak Referral : Bertanya pada pelanggan mengenai orang yang mereka kenal dan mungkin perlu produk kita Tanyakan kemungkinan untuk menghubungi dan menggunakan nama pelanggan tersebut Tanyakan kepada pelanggan kemungkinan me rekomendasikan produk ke orang lain

8 Memperbanyak Referral Tawarkan insentif, seperti produk gratis, diskon, gimmick kepada pelanggan yang telah memberi rekomendasi Tawarkan imbalan berupa uang kepada siapa saja yang dapat membukakan peluang bisnis. Surat kepada pelanggan dengan didalamnya tercantum pertanyaan : apakah anda mengenal orang yang akan menggunakan produk tsb? Jika iya, siapa kah orang tsb? Cantumkan juga info bahwa ada insentif bagi pelanggan yang berhasil memberikan info prospek customer.

9 Memperbanyak Referral Minta rekomendasi surat atau kepada para pelanggan, sehingga kita dapat follow up. Dengarkan para Pelanggan, dalam pembicaraan biasanya akan me refer ke orang tertentu. Berterima kasihlah pada Referral, sehingga mereka akan tetap aktif memberi rekomendasi Rekomendasikan juga bisnis para Referral tersebut kepada pelanggan yang lain. Win win networking. Rekam video atau catat pernyataan pelanggan sebagai testimoni yang kita bisa tunjukkan ke calon prospek lain

10 Tabel Identifikasi Prospek Kriteria Tipe Pelanggan Potensi Pelanggan Produk Estimasi Sales Kelas Atas Tipe Individual Bpk A Produk X 750 jt Tipe Individual Ibu B Produk X & Y 725 jt Tipe Individual. Tipe Individual. Kelas Menengah Tipe Individual Kelas Bawah Tipe Individual Kelas Atas Tipe Corporate PT A Produk X & Y 50 M Tipe Corporate BUMN B Produk Y & Z 45 M Kelas Menengah Tipe Corporate Kelas Bawah Tipe Corporate Metode dan tabel ini kebanyakan di gunakan untuk memprediksikan sales pada kondisi murni ramalan subyektif dengan faktor ekspektasi dan belum ada tracking sebelumnya. Prediksi ini diambil dengan mengetahui potensial market yang akan dijadikan landasan bisnis.

11 Potensial Market Potensial Market adalah estimasi akan maksimum permintaan (demand) dalam suatu periode waktu berdasar jumlah potensial customer dan tingkat pembelian mereka. Dan perlu disesuaikan ekspektasi sales yang akan terjadi karena secara umum actual sales akan berada dibawah market potensial. Sebab walau sudah di identifikasi customer berpeluang dan mampu untuk membeli produk/jasa yang ditawarkan, namun sebagian customer yang dibidik kemungkinan belum membutuhkannya saat ini atau belum sadar akan kebutuhan tersebut atau budget mereka sedang digunakan untuk hal lainnya, dll.

12 Potensial Market Estimasi akan potensial sales berdasarkan atas 2 komponen : - Jumlah potensi customer yang akan membeli produk/jasa. - Tingkat atau jumlah pembelian yang akan dilakukan oleh customer. Kedua hal ini digambarkan dalam tabel Identifikasi Prospek sebelumnya. Filtering tabel tersebut dapat lebih diperdalam dengan memasukkan beberapa variabel pertimbangan seperti : besaran bisnis customer, usia customer, income level, lokasi, dan others faktor demografi lainnya.

13 Potensial Market Sementara Filter lebih detail mengenai kemampuan customer di tiap areal geografis dapat dilihat berdasarkan Buying Power Index (BPI) yang memperhitungkan faktor faktor : Estimasi populasi suatu daerah Tingkat Income masyarakat di daerah itu Tingkat Pengeluaran yang digunakan untuk belanja barang

14 Dari Potensial menjadi Market Existing Jika sebelumnya pada market yang akan di penetrasi belum terdapat aktual sales dan semua pertimbangan masih berdasar estimasi, maka selanjutnya saat areal tersebut berkembang dan market serta penjualan sudah terbentuk, maka perlu dilakukan forecasting terhadap sales yang akan terjadi ke depannya.

15 Sales Forecasting (Perkiraan Sales) Salah satu kunci yang menentukan suksesnya Sales adalah mengetahui dimana target konsumen kita berada dan mem prediksikan berapa banyak yang akan mereka beli. Potensi/perkiraan sales yang akan terjadi sangat dibutuhkan untuk rangkaian proses produksi, supply chain (logistik ketersediaan barang/jasa yang dijual), transportasi yang diperlukan untuk pengiriman barang, setting teritori penjualan, setting budget, perbandingan sales performance antar individu, antisipasi penurunan sales. Sementara sales program/promo bisa menentukan dua arah timbal balik, yaitu dalam menentukan ratio budget (jika berdasar dari forecast) atau justru salah satu penentu sales yang akan terjadi (jika berdasar dari activity result)

16 Sales Forecasting (Perkiraan Sales) Sales Forecasting (Perkiraan Sales) semakin menjadi sangat penting di banyak perusahaan sehingga memasukkannya sebagai program training untuk Sales Manager dan menjadi pembahasan meeting tiap minggu. Apabila perkiraan penjualan dibuat terlalu besar melebihi kemampuan realisasi, maka stock akan menumpuk, biaya produksi membengkak, dan investasi akan berhenti akibat penumpukan stock tersebut. Namun sebaliknya, bila perkiraan penjualan terlalu kecil, perusahaan akan mengalami stock out ( kehabisan persediaan), sehingga pelanggan terpaksa menunggu lama untuk produk & jasa yang diinginkan, dan sangat mungkin pelanggan beralih ke produk kompetitor.

17 Sales Forecasting (Perkiraan Sales) Contoh 1 : bila perusahaan menetapkan target penjualan tahun depan sebesar 10% dibanding tahun sekarang, dengan tanpa melihat perkembangan pertumbuhan pasar. Akibatnya bila pasar tahun depan malah turun sebesar 10%, maka dipastikan terjadi gap secara kasar sebanyak 20% over dari actual. Sudah pasti perusahaan menghadapi over production, over inventory (bahan mentah, baku dan jadi), dan investasi tertahan dalam bentuk barang stock.

18 Sales Forecasting (Perkiraan Sales) Contoh 2 : bila perusahaan menetapkan target penjualan tahun depan sebesar 10% namun ternyata market dan permintaan malah meningkat 30%, kondisi sebaliknya gap 20% terjadi dan kemungkinan akan diisi oleh produk/jasa milik kompetitor. Dan jika kondisi stock suatu saat sudah pulih, namun customer sudah beralih pada produk/jasa milik kompetitor. Diperlukan extra effort untuk menarik ex customer kembali menjadi loyal customer.

19 Metode Sales Forecasting Metode yang digunakan dalam melakukan forecasting dapat bersifat : Objektif (dengan data kuantitatif) Subjectif (berdasar informasi dan intuitif berdasar pengalaman sebelumnya Sales Person yang berpengalaman sering bisa memperkirakan kejadian ke depan berdasar perubahan2 yang terjadi di market). Penggabungan kedua pendekatan diatas.

20 Metode Sales Forecasting Dengan metode penggabungan, kita wajib mengetahui terlebih dahulu faktor apa saja yang paling mempengaruhi terhadap penjualan ke depannya. Seperti : Bagaimana kualitas produk di mata customer? Apakah ada perubahan daya beli customer? Meningkat atau menurun? Apakah produk kita lebih baik dibanding kompetitor? Apakah produk kita lebih mudah didapat? Apakah harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibanding kompetitor?

21 Metode Sales Forecasting Secara Umum Model Klasik untuk memperkirakan penjualan adalah : Y i = T i x S i x C i x I i Dimana : i : periode waktu ke i T i : Trend pada periode i S i : Seasonal pada periode i C i : Cyclical pada periode i I i : Irregular pada periode i

22 Metode Sales Forecasting Komponen Trend Seasonal Cyclical Irregular Klasifikasi Komponen Sistematik Pengertian Fluktuasi Penyebab Durasi Terjadi dalam jangka panjang baik dalam bentuk keseluruhan atau partial Terjadi secara reguler dan periodik Perubahan teknologi, nilai, sosial ekonomi Iklim, serta kebiasaan Sistematik atau perilaku Interaksi berbagai faktor Terjadi berulang seperti Sistematik yang mempengaruhi membentuk kurva S kondisi ekonomi Random Variation Unsistematik Tidak tentu (hanya sekali sekali) (seperti gempa bumi, bencana alam) Beberapa tahun Dalam periode 12 bulan 2-10 tahun Jangka pendek tetapi tidak berulang

23 Metode Peramalan Sales (Regular) Metode Rata Rata Kumulatif Metode Rata Rata Bergerak Tunggal Metode simple statistik tersebut plus faktor2 khusus + personal judgement

24 Metode Rata Rata Kumulatif Bulan Sales in unit Jan 1,200 Feb 1,250 Mar 1,350 Apr 1,500 Mei 1,600 Jun 1,650 Jul? = unit 6 Metode simplifikasi dalam meramalkan angka sales berdasar dari rata rata per bulan dari rata rata akumulasi bulan bulan sebelumnya. Angka didapat dari rata2 bulan Januari sd Juni.

25 Metode Rata Rata Bergerak Tunggal Bulan Waktu Sales Rata Rata Bergerak 3 bulan 6 bulan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 12? Hampir sama dengan rata rata kumulatif namun angka yang dipertimbangkan sebagai forecast adalah antara rata2 3 bulan ke belakang dan 6 bulan ke belakang. Contoh di sebelah : untuk bulan Desember diperkirakan sales minimal di angka 2020 dan maksimal di angka 2123.

26 Simple Statistik + Faktor 2 Khusus Angka rata rata tersebut bila sudah terjadi selama tahunan, maka dapat pula diperbandingkan dengan rata2 di tahun lalu pada periode yang sama. Juga sebagai patokan dasar yang akan dikombinasikan dengan faktor2 khusus atau personal judgement sehingga bisa menjadi faktor penambah atau pengurang pada estimasi sales ke depannya.

27 Faktor Yang Diperhitungkan dalam Estimasi Seasonal Event mempengaruhi terhadap permintaan. Seperti : Lebaran, tahun ajaran baru, musim sepak bola, dll Faktor promo dan iklan yang akan meningkatkan peluang penjualan. Penambahan sumber daya dari sisi pelanggan seperti pembukaan cabang/outlet baru, peningkatan kapasitas produksi, dll. Terbukanya jalur/channel distribusi baru, misal : baru penetrasi ke area tertentu, distributor baru, peluang export, dll.

28 Faktor Yang Diperhitungkan dalam Estimasi Delay order, harus diperhitungkan dalam estimasi ke depannya. Penangguhan kepastian order oleh customer di bulan ini harus dimasukkan sebagai perhitungan estimasi penjualan bulan berikutnya. Perubahan faktor pendapatan baik temporer atau permanen yang terjadi pada daerah tertentu, misal : musim panen, annual bonus yang diterima kelompok karyawan perusahaan tertentu, dll. Faktor cuaca yang dapat mendukung atau menghambat, misal : hujan + banjir, bencana alam, pengiriman barang menjadi terhambat, dll.

29 Faktor Yang Diperhitungkan dalam Estimasi Ketersediaan stock yang siap jual. Walau customer sudah berminat dan bersedia untuk melakukan order, tetapi tidak bisa terpenuhi jika tiada ketersediaan barang. Perubahan kondisi bisnis yang terjadi pada customer. Misal : bisnis menurun drastis sehingga bermasalah dalam pembayaran.

30 Tugas Quiz Harap Dipahami Dulu sebelum Anda menjawab Kuis Bila Anda ditempatkan sebagai Sales Executive untuk bisnis berikut, bagaimana cara anda mendapatkan customer anda : A. Bisnis Asuransi B. Otomotif Mobil C. Distribusi Produk (Consumer Goods)

31 Terima Kasih Rizal, S.ST., MM

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk

Lebih terperinci

Salesmanship. - Manajemen Wilayah (Territory Management) - Manajemen Waktu. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Salesmanship. - Manajemen Wilayah (Territory Management) - Manajemen Waktu. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: Salesmanship - Manajemen Wilayah (Territory Management) - Manajemen Waktu Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Manajemen Wilayah (Territory

Lebih terperinci

Modul ke: Salesmanship. Sales Force Investment. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.

Modul ke: Salesmanship. Sales Force Investment. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.  Rizal, S.ST. Modul ke: Salesmanship Sales Force Investment Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Tujuan dan Kebijakan Perusahaan Pada umumnya tujuan dan kebijakan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke:  Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 05 Christina Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN SALESMANSHIP

Lebih terperinci

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

STATISTIKA. Tabel dan Grafik STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) X-TRA FIXED RATE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com : MINGGU 05/ 2018 DENOMINASI IDR MLD1654IDR 14-Nov-16 3 Tahun 7.15% 7.15% 7.15% NA NA 2 8.9375% 97.60% MLD17008IDR

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17.  Statistika Teknik. Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada Statistika Teknik Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 18 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com Kode Produk MLD12 28-Sep-12 28-Sep-17 MLD126

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT NYZ merupakan perusahaan divisi pelumas dari perusahaan minyak nasional PT ABC (Persero) yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dan dicetuskan pada bulan November

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Perusahaan ini mengklasifikasikan produk obatnya ke dalam 2 divisi, yaitu divisi obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB IV. Rencana Implementasi dan Kebutuhan Sumber Daya. Strategi Penentuan posisi pasar ini dilakukan dengan membuat image

BAB IV. Rencana Implementasi dan Kebutuhan Sumber Daya. Strategi Penentuan posisi pasar ini dilakukan dengan membuat image BAB IV Rencana Implementasi dan Kebutuhan Sumber Daya 4.1 Rencana Implementasi 4.1.1. Strategi Penentuan Posisi Pasar (Positioning) Strategi Penentuan posisi pasar ini dilakukan dengan membuat image Perusahaan

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap X-TRA BALANCE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com LAPORAN : MINGGU 16 / 2018 DENOMINASI USD Tenor Bila USD LIBOR 3M dibawah TINGKAT KUPON Bila USD LIBOR 3M diantara

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 31 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 27 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan?

1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan? 1 P a g e Deskripsi Soal : Sebuah Perusahaan Distributor makanan kecil mempunyai 10 cabang di 10 kota. Masingmasing cabang mempunyai beberapa unit yang membawahi kawasan tertentu. Masingmasing unit berkantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Moda transportasi darat untuk memenuhi mobilitas masyarakat dalam keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan mobilitas dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Permintaan (Forecast Demand) Peramalan permintaan atau forecast demand (FD) adalah peramalan kuantitas permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, era teknologi semakin berkembang dengan pesat terutama teknologi informasi. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan

Lebih terperinci

PT Baramulti Suksessarana Tbk

PT Baramulti Suksessarana Tbk PT Baramulti Suksessarana Tbk PAPARAN PUBLIK Jakarta, 15 Maret 2016 Disclaimer: Materi presentasi ini disiapkan oleh PT. Baramulti Suksessarana Tbk ( Perseroan ) dan belum diverifikasi secara independen.

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 FOR MORE INFORMATION: Call Center CIMB NIAGA 14041 www.cimbniaga.com PERFORMANCE Product Code Issue Date Maturity

Lebih terperinci

KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM

KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM Agenda Peluang Pasar UMKM saat ini Filosofi KlikACC Siapa KlikACC? Cara Kerja P2P KlikACC Kunci Sukses Langkah Berikutnya Pasar Pembiayaan UMKM: Sela antara

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelengkap ERP (add-on system) dengan membuat dan menerapkan tiga modul

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelengkap ERP (add-on system) dengan membuat dan menerapkan tiga modul 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pada penelitian ini telah dilakukan rancangan dan implementasi sistem pelengkap ERP (add-on system) dengan membuat dan menerapkan tiga modul

Lebih terperinci

PENGELOLAAN RANTAI PASOK

PENGELOLAAN RANTAI PASOK PENGELOLAAN RANTAI PASOK Manajemen Rantai Pasokan Manajemen Rantai Pasokan Rantai pasok adalah sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN PRODUKSI OLEH WAHYU PURWANTO

SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN PRODUKSI OLEH WAHYU PURWANTO SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN PRODUKSI OLEH WAHYU PURWANTO LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAN IAN 1i4 ERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 PERENCANAAN

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, mengharuskan perusahaan agar mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati dibandingkan dengan usaha berbasis produksi. Alasannya, usaha ini lebih mudah untuk dijalankan, memiliki

Lebih terperinci

PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1

PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan

Lebih terperinci

SALES AND MARKETING COURSE ON : : : / : 2017 CODE COURSE TITLE

SALES AND MARKETING COURSE ON : : : / : 2017 CODE COURSE TITLE Permintaan Brosur penawaran Training silahkan Menghubungi kami via : Mobile : 0823 2326 5005 0857 2459 5005 Email : trainingcenterindo@gmail.com / info@jadwaltraining.co.id Blog : https://informasitrainingdanseminar.wordpress.com

Lebih terperinci

Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi

Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Perlunya mengelola permintaan Permintaan thdp barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan SC Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan

Lebih terperinci

Modul ke: Salesmanship. Struktur Organisasi & Karir. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.

Modul ke: Salesmanship. Struktur Organisasi & Karir. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.  Rizal, S.ST. Modul ke: Salesmanship Struktur Organisasi & Karir Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM INTERMEZZO : 3 diantara profesi tersebut adalah SALES Profesi

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON MAX. pa gross

TINGKAT KUPON MAX. pa gross LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA GROWTH - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 24 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk Penerbitan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

STUDI KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KEGEOLOGIAN DALAM MENDUKUNG ASPEK PELAYANAN PUBLIK BADAN GEOLOGI

STUDI KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KEGEOLOGIAN DALAM MENDUKUNG ASPEK PELAYANAN PUBLIK BADAN GEOLOGI STUDI KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KEGEOLOGIAN DALAM MENDUKUNG ASPEK PELAYANAN PUBLIK BADAN GEOLOGI Pelayanan Publik Bentuk jasa pelayanan yang menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Proposal Bisnis untuk Investor

Proposal Bisnis untuk Investor Proposal Bisnis untuk Investor Modul ke: 06 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Proposal Bisnis untuk Investor Langkah yang perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan perbaikan kinerja yang dilakukan secara kontinu agar dapat terus bertahan dan memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan material, proses produksi, penyimpanan sampai dengan delivery atau distribusi kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi ini, segala sesuatu baik pada bidang perekonomian maupun bidang pembangunan mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada zaman globalisasi seperti saat ini terasa sangat cepat tidak terkecuali dalam perekonomian, di mana persaingan dunia usaha semakin ketat dan kompetitif,

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Ada dua jenis tipe persediaan atau inventory, yang pertama adalah manufacturing inventory, yaitu penyediaan dari bahan baku atau komponen yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Era globalisasi yang akan kita hadapi membawa perubahan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat transportasi terutama mobil jelas sangat dibutuhkan. Begitu pun bagi yang memiliki kendaraan roda empat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan informasi dan komunikasi merupakan perusahaan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan perkembangan informasi dan komunikasi dalam negeri. PT. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan

Lebih terperinci

Avia Mina Business Plan

Avia Mina Business Plan Avia Mina Business Plan 1.0 Excecutive Summary The Company Avia Mina adalah perusahaan pembudidaya dan penjualan ternak ikan air tawar yang terintegrasi dengan ternak unggas. Avia Mina akan berfokus pada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Modul ke: 11 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Pemanfaatan Media Interpersonal Endah Murwani, MSi Program Studi Marketing Communication Word of Mouth WOM merupakan komunikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Logistic merupakan bagian penting bagi setiap perusahaan, secara fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai penghubung secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON MAX. pa gross

TINGKAT KUPON MAX. pa gross LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com LAPORAN : MINGGU 47 / 2017 DENOMINASI IDR Tenor MAX. pa gross 1 2 3 4 5 TINGKAT KUPON Min. pa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Case Processing Summary. USIA RESPONDEN * JENIS KELAMIN RESPONDEN Crosstabulation. USIA RESPONDEN TAHUN Count 2 3 5

LAMPIRAN. Case Processing Summary. USIA RESPONDEN * JENIS KELAMIN RESPONDEN Crosstabulation. USIA RESPONDEN TAHUN Count 2 3 5 LAMPIRAN 66 LAMPIRAN 1. Usia Jenis kelamin Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent USIA * JENIS KELAMIN 6 100.0% 0.0% 6 100.0% USIA * JENIS KELAMIN Crosstabulation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK 15 Maret 2017 Disclaimer: Materi presentasi ini disiapkan oleh PT. Baramulti Suksessarana Tbk ( BSSR / Perseroan ) dan belum diverifikasi secara independen.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun

Lebih terperinci

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan)

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) 3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) Pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya: Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu

Lebih terperinci

Pertemuan 8 dan 9 Manajemen Armada Penjualan

Pertemuan 8 dan 9 Manajemen Armada Penjualan Pertemuan 8 dan 9 Manajemen Armada Penjualan Disarikan dari Eti, Mukhlasin, Arisbudi dan berbagai sumber yg relevan Pengertian Perencanaan SDM Penjualan Perencanaan sumber daya manusia adalah proses sistematik

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

Teknik Pengolahan Data

Teknik Pengolahan Data Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam Teknik Pengolahan Data Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data sta;s;k perlu disusun (diorganisir)

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi umum dan fasilitas jalan raya di Indonesia yang belum maksimal dan nyaman memaksa para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan

Lebih terperinci

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.) LAMPIRAN C Nama Organisasi:. Perjanjian Hibah: Judul Proyek: Periode Proyek: PENGELUARAN PROGRAM: Paket, pcs, Frekuen si Proyek Mitra Penerima Hibah Donor Lain TOTAL 1 Kegiatan Pengembangan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi pertumbuhan intensif (intensive growh strategy).

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi pertumbuhan intensif (intensive growh strategy). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rencana Ekspansi bisnis merupakan langkah penting yang perlu dilakukan perusahaan setelah bisnis yang diluncurkan berjalan. Perusahaan mengembangkan aktivitas

Lebih terperinci

SALESMANSHIP LISTING CALON PELANGGAN DARI BERBAGAI SUMBER. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

SALESMANSHIP LISTING CALON PELANGGAN DARI BERBAGAI SUMBER. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP LISTING CALON PELANGGAN DARI BERBAGAI SUMBER Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN SALESMANSHIP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk sepeda motor di Indonesia semakin pesat dari waktu ke waktu. Setiap perusahaan sepeda motor berusaha menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

Salesmanship. Listing calon pelanggan dari berbagi sumber. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Salesmanship. Listing calon pelanggan dari berbagi sumber. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Salesmanship Listing calon pelanggan dari berbagi sumber Fakultas FEB Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Jika Anda baru membuka bisnis, maka kemampuan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif khususnya mobil sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit varian mobil baru bermunculan

Lebih terperinci

SALESMANSHIP LISTING CALON PELANGGAN DARI BERBAGAI SUMBER. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 08Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SALESMANSHIP LISTING CALON PELANGGAN DARI BERBAGAI SUMBER. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 08Fakultas Ekonomi dan Bisnis SALESMANSHIP Modul ke: 08Fakultas Ekonomi dan Bisnis LISTING CALON PELANGGAN DARI BERBAGAI SUMBER Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen Bagian Isi Dalam ilmu salesmanship calon

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI GAS CIRCUIT BREAKER

PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI GAS CIRCUIT BREAKER PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI GAS CIRCUIT BREAKER BUDI SUMARTONO 1 DAN EKA AGUS PRAYITNA 2 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Darma Persada, Jakarta 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll)

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll) Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Panduan Menyusun Rencana Bisnis Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll) Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 2: Ringkasan Eksekutif Ringkasan eksekutif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa

BAB I PENDAHULUAN. banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini, dimana situasi dan kondisi perekonomian semakin banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa mengenal

Lebih terperinci