1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan?
|
|
- Yenny Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 P a g e Deskripsi Soal : Sebuah Perusahaan Distributor makanan kecil mempunyai 10 cabang di 10 kota. Masingmasing cabang mempunyai beberapa unit yang membawahi kawasan tertentu. Masingmasing unit berkantor di 1 kantor cabang. Unit tersebut memasok produknya 2 x sehari. Suatu ketika, di kantor pusat akan diadakan rapat mendadak untuk mengevaluasi produknya selama ini, ada 2 agenda yang akan dijalankan yaitu penarikan produk lama dan pendistribusian produk baru yang telah diujicoba sebelumnya. Problem : 1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan? Solusi : Asumsi : 1. Perusahaan masih menerapkan sistem manual dalam menjalankan operasional perusahaan dan koordinasi antar cabang (laporan penjualan dan kondisi stok yang ada di gudang dengan cara telpon pada tengah hari ke kantor pusat) 2. Produsen berada di kantor pusat (Jakarta) Batasan Masalah : 1. Sistem Manajemen Distribusi (Distribution Requirement Planning) tidak dibahas dalam usulan solusi ini. Identifikasi dan Analisis Problem : Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa perusahaan mempunyai masalah dalam mengelola data dan mensinergikan data antar kantor pusat dan cabang, khusunya data transaksi penjualan dan stok yang terdapat di gudang. Hal ini terjadi dikarenakan masih manualnya metode pelaporan dan koordinasi yang terjadi via telpon. Masih manualnya metode pelaporan dan interval waktu pelaporan yang tidak real time (hanya dilakukan sekali sehari pada waktu tengah hari) mengakibatkan banyak ketidak efisienan dalam hal pendistribusian produk. Hal yang umum terjadi adalah : 1. Over Stock, persediaan menumpuk di kantor cabang dikarenakan belum adanya Manajemen Distribusi (DRP) yang baik. 2. Under Stock, kosongnya barang di gudang dikarenakan tidak ada-nya stok cadangan saat menunggu barang datang dari produsen/gudang utama di kantor pusat. Over stock pada perusahaan akan menimbulkan meningkatnya biaya simpan dan ada kemungkinan produk yang kadaluarsa/rusak, sedangkan understock mengakibatkan adanya
2 2 P a g e kemungkinan permintaaan konsumen yang tidak bisa terpenuhi sehingga menurunkan kepuasan konsumen dan image produk di masyarakat. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat sistem manajemen distribusi (DRP) yang baik dan benar. Sistem DRP ini mencakup forecasting kebutuhan di masa depan berdasarkan data historis di masa lalu untuk menentukan penjadwalan pengiriman dan penentuan jumlah produk yang harus dikirimkan dari warehouse pusat ke cabang dan dari cabang ke konsumen (pasar,warung, supermarket,dll). Harapannya akan mengurangi cost yang harus dibebankan ke perusahaan akibat menumpuknya stok atau kekurangan stok. Dengan DRP diharapkan stok akan optimal (tidak kurang dan tidak berlebihan). Hal ini bisa terjadi karena DRP akan menentukan jumlah dan waktu pengiriman yang optimal sesuai dengan permintaan konsumen. Salah satu komponen dari DRP yaitu data permintaan aktual dari konsumen yang terus dievaluasi setiap saat. Kantor pusat perlu untuk mendapatkan informasi jumlah penjualan dan posisi stok di cabang setiap waktu secara real time. Informasi ini diperlukan guna pengambilan keputusan yang tepat dan cepat guna memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada konsumen maupun menjaga konsistensi produk perusahaan di pasar. Dari uraian diatas dapat disimpulan bahwa data yang diperlukan untuk membentuk sistem informasi distribusi adalah sbb : 1. Data Penjualan tiap kantor cabang 2. Data Stok yang ada di gudang tiap kantor cabang Data-data tersebut nantinya akan diambil dari pasar kantor cabang + kantor pusat dengan skema dasar sbb : Di kantor pusat, data dari end user/pasar tadi dikumpulkan di sebuah datawarehouse (bisa berupa server-server yang berlokasi didata center), kemudian diolah untuk dianalisis lebih lanjut menggunakan data mining, EIS,dll untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan manajer di kantor pusat untuk menentukan jadwal dan jumlah pengiriman,dll. Biasanya informasi yang sudah diolah digunakan di sebuah software sistem informasi, Supply Chain Management misalnya. Informasi ini harus tersedia setiap saat dan setiap waktu supaya para manajer dapat mengantisipasi setiap gejolak dan perubahan di pasar (demand driven market).
3 3 P a g e Sebelum kita menyusun usulan desain sistem pengolahan data dari pasar kantor pusat, kita coba gambarkan dahulu kondisi existing yang ada sekarang. Gambar 1. Kondisi Existing Sistem Manajemen Distribusi Dari Gambar 1 diatas dapat diketahui bahwa ordering sistem masing menggunakan sistem manual, dimana pihak end user akan menelpon unit yang terdekat untuk meng-order produk jika stok sudah mulai menipis. Dalam posisi ini belum ada otomatisasi ordering (ketika stok sudah mencapai limitnya), kemudian kantor cabang juga kesulitan dalam menentukan jumlah dan kapan harus mendistribusikan barang ke end user. Kantor pusat juga belum bisa mengecek jumlah penjualan dan stok di semua kantor cabang secara real time, karena report baru diberikan pada tengah hari, akibatnya para manajer di kantor pusat tidak bisa cepat mengambil keputusan-keputusan penting terkait bisnis perusahaan dan lambat dalam menghadapi kompetitior di pasar (akibat belum adanya data stok dan penjualan secara real time). Dari kondisi awal ini, dapat kita usulkan rekomendasi sistem pengolahan data menggunakan beberapa aplikasi dan teknologi internet sbb : 1. Menggunakan POS (Point of Sales) yang terhubung ke aplikasi/database perusahaan scr real time via internet. 2. Dibuatnya aplikasi monitoring dan manajemen stok berbasis web sehingga end-user bisa berkomunikasi scr langsung dengan perusahaan (kaitannya order otomatis ketika stok mencapai limitnya). 3. Menggunakan koneksi internet (via ADSL,Wifi,GSM/HSDPA,dll)
4 4 P a g e Usulan Sistem Baru dapat digambarkan sbb : Gambar 2. Usulan Desain Sistem Informasi Pengolahan Data Perusahaan Distribusi Dalam usulan desain sistem ini, ada beberapa perubahan signifikan yang dilakukan dari sistem manual lama, diantaranya digunakan-nya beberapa teknologi berikut ini : Dari sisi end user : 1. POS (Point of Sales) dengan web based application Seperangkat hardware dan software yang berfungsi sebagai kasir plus, dimana bedanya dengan kasir biasa yang hanya mencatat transaksi penjualan, POS dapat mengecek inventory secara real time untuk kemudian dihubungkan dengan database/web based application milik perusahaan distributor sehingga dapat melakukan order ketika stok sudah mencapai limit tertentu. 1 set POS biasa terdiri dari : CPU, Monitor, Barcode Scanner, Printer. Contoh aplikasi yang bisa digunakan : Cashierlive.com; firesalepos.com; dll
5 5 P a g e Aplikasi ini bisa di-install di localhost dan secara reguler tersinkronisasi dengan server POS di internet dan database perusahaan distributor untuk pengecekan stok secara teratur. Aplikasi ini juga bisa terkoneksi dengan multiple distributor database, jadi semua item di toko bisa dipantau stoknya dan bisa dilakukan ordering secara otomatis. Ada 2 sistem hosting aplikasi yang bisa dipakai : a. Jika supermarket tidak mempunyai server hosting sendiri, bisa memakai server yang disediakan penyedia layanan seperti Cashierlive.com; firesalepos.com untuk kemudian terkoneksi dengan database perusahaan distributor. b. Jika supermarket sudah mempunyai hosting sendiri, maka bisa langsung terkoneksi dengan database perusahaan distributor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar di bawah ini 2. Akses Internet via ADSL/GSM/HSDPA,dll Akses internet ini diperlukan untuk terkoneksi dengan server di internet dan database perusahaan distributor dan bermanfaat ketika owner ingin mengecek kondisi penjualan di tokonya dan stok yang masih ada kapan saja dimana saja. Dari sisi kantor pusat : 1. Data Center yang berisi datawarehouse untuk menampung semua data penjualan dan stok dari semua kantor cabang, disamping itu juga berfungsi sebagai database untuk sinkronisasi data dengan POS di end user. 2. Aplikasi Sistem Pengolahan Data berbasis web, berisi modul-modul seperti ERP : a. SCM Supply Chain Management, berisi manajemen distribusi, pengendalian stok di semua kantor cabang b. Finance Berisi data-data keuangan hasil penjualan di seluruh cabang.
6 6 P a g e Aplikasi ini mengambil inputan dari datamart stok (dari kantor cabang dan end user) dan datamart hasil penjualan dari kantor cabang. 3. Akses internet Untuk mengakses dan terhubung dengan kantor cabang dan end user. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut :
7 7 P a g e Dari sisi kantor cabang : 1. Databaser server berfungsi sebagai backup dan mirror dari database yang berada di kantor pusat (jika ada kegagalan koneksi ke kantor pusat, maka data dari end user untuk order barang akan diarahkan langsung ke database di kantor cabang). 2. Pada dasarnya di kantor cabang tidak memerlukan suatu aplikasi tertentu, cukup menggunakan web based app. yang ada di kantor pusat. Kantor cabang juga mempunyai aplikasi untuk memonitor stok dan penjualan yang terinstall secara localhost untuk mengantisipasi kegagalan koneksi ke kantor cabang. 3. Akses internet Untuk mengakses dan terhubung dengan kantor pusat dan end user. Sistem Informasi Pengolahan Data Perusahaan Distribusi : 1. POS di End User (Supermarket, pasar,dll) berfungsi untuk me- report penjualan dan stok yang tersedia secara real time ke database di kantor pusat via internet 2. Apabila stok di supermarket,pasar,dll sudah mencapai limit stok (yg telah ditentukan sblmnya via DRP) maka secara otomatis order akan dilakukan. 3. Order akan diterima oleh kantor pusat kemudian akan langsung dilakukan pengiriman barang melalui kantor cabang terdekat. 4. Data yang masuk ke kantorpusat disimpan di dalam suatu datawarehouse yang terhubung dan tersinkronisasi dengan database yg terdapat di tiap kantor cabang. 5. Database di kantor cabang berfungsi sebagai backup jika ada masalah koneksi ke kantor pusat maka operasional bisa tetap jalan (order barang,report penjualan,dll) 6. Kantor pusat bisa terus memantau penjualan dan stok tiap kantor cabang secara real time melalui aplikasi SCM, Finance,dll yang telah diolah dari datamart stok dan datamart keuangan.
8 8 P a g e Demikian usulan desain sistem informasi pengolahan data yang terdapat di perusahaan distribusi, dengan desain ini diharapkan siklus informasi keuangan dan stok bisa berjalan dengan cepat, lancar,efektif dan efisien, security terjamin dan dengan availability yg handal (adanya backup dan redundant). Oleh karena itu, jika perusahaan ingin mengadakan rapat mendadak untuk evaluasi produk lama dan rencana distribusi produk baru maka dapat segera dilakukan tindakan yang diperlukan. 1. Cek kondisi stok yang berada di end user (untuk produk lama) via web based app. 2. Cek kondisi stok produk baru yang berada di kantor pusat dan di semua kantor cabang, apakah sudah memenuhi jumlah sesuai kuota yang dibutuhkan user (dari hasil DRP). 3. Jika semua data sudah diketahui, maka pihak perusahaan distributor tinggal menunggu info dari produsen produk makanan kecil untuk diintegrasikan dengan chanel advertising yang akan mereka lakukan. Misal : Jika iklan dan sosialisasi produk baru akan dilaunch tgl 1 Januari 2011, maka max.h-2 produk-produk baru harus sudah sampai di gudang end user, sekalian menarik semua produk lama dari pasar. Akhirnya hasil akhir yang diharapkan akan tercipta manajemen distribusi yang optimal, efektif dan efisien, sesuai dengan kebutuhan. Artinya dapat memenuhi tuntutan permintaan yang ada tanpa melakukan penyimpanan yang terlalu besar yang menyebabkan terjadinya penumpukan pada gudang di kantor cabang yang berakibat pada tingginya biaya simpan dan kemungkinan kerusakan semakin besar.
9 9 P a g e Kesimpulan Sistem Informasi Pengolahan Data Perusahaan distributor dapat membantu meningkatkan kinerja dari perusahaan sbb : 1. Kecepatan dan Keakuratan Informasi dari end user s/d kantor pusat dan cabang, sehingga order akan dapat dipenuhi tepat waktu dan tepat jumlah, imbasnya konsumen puas karena barang selalu tersedia saat dibutuhkan. 2. Mengurangi biaya simpan yang berlebihan di gudang kantor cabang, karena stok buffer (cadangan) sudah dikalkukasi sedemikian rupa untuk dapat memenuhi permintaan pasar sembari menunggu pasokan barang dari pusat. 3. Kantor pusat dapat mengambil keputusan-keputusan bisnis dengan cepat dan tepat untuk menyesuaikan kondisi pasar karena sistem informasi sudah terhubung mulai dari end user pusat cabang secara real time. Misal : pada saat menjelang hari raya, stok ditambah,dll. 4. Investasi yang diperlukan di awal memang agak mahal, tp di masa yang akan datang ini akan membuat keunggulan kompetitif baik dari supermarket itu sendiri maupun perusahaan. 5. Untuk pengembangan ke depan, penggunaan cloud computing bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi investasi (Menunggu penyedia layanan yang menyediakan service integrated untuk perusahaan distribusi dan konsumennya).
BAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya era pasar bebas mengakibatkan tingkat persaingan yang ketat dalam dunia industri baik yang bergerak dalam produksi barang maupun pendistribusian barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai ibu kota Negara Indonesia, Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.
BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, banyak perusahaan mengalami perkembangan dalam dunia bisnisnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan kecanggihan
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah pemanfaatan hubungan yang efisien dan terintegrasi antara supplier, manufacturer, warehouse dan store, dimana barang diproduksi
Lebih terperinciALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana
ALTIUS ERP Oleh : I Ketut Widhi Adnyana 57.101.13.008 1 Dukungan Penggunaan ALTIUS Merampingkan manajemen persediaan dan mendapatkan akurasi data yang real-time untuk produk-produk berkualitas tinggi,
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap usulan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perbandingan
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks
BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri yang terletak di Jl. Kamal Muara IX No. 26 Jakarta-Utara, merupakan perusahaan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran tentang latar belakang tentang dibuatnya penelitian, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian.
Lebih terperinciMode Distribusi & Transportasi. Tita Talitha, MT
Mode Distribusi & Transportasi Tita Talitha, MT Pikirkan bagaimana produk-produk berikut sampai ke tangan pelanggan: Gula pasir Sabun cuci Roti kaleng Minyak goreng Air mineral Coca cola Pelanggan Pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia industri saat ini, menuntut perusahaan untuk dapat memuaskan konsumen dalam berbagai sisi mulai dari kualitas produk hingga pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses bisnis berkembang ke arah yang lebih kompetitif dan kompleks, dengan demikian perlu dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap proses bisnis untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciDESAIN DAN PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN STOCK BARANG DI PT. MEAD JOHNSON INDONESIA
TUGAS AKHIR DESAIN DAN PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN STOCK BARANG DI PT. MEAD JOHNSON INDONESIA Oleh : DONNY MAULANA NIM : 04206090 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mead Johnson Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada suatu lokasi tertentu sangat penting dilakukan oleh manajemen dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri memiliki tingkat persaingan yang ketat dalam era pasar bebas, hingga ke tingkat distributor. Distributor dituntut menyalurkan produk dengan baik untuk mencegah
Lebih terperinciMANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciSISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK
SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian Menurut Hatta (2008), pembelian merupakan kegiatan untuk memperoleh barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SOFTWARE ERP MICROSOFT DYNAMICS NAVISION UNTUK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP MICROSOFT DYNAMICS NAVISION UNTUK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Eriyanto Vetanusi, Lindawati, Veronika, Noerlina N Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis tidak terlepas dari perkembangan teknologi, teknologi membantu perusahaan untuk mempertahankan bahkan mengembangkan competitive advantage
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI E-BISNIS
SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu kerja manusia, khususnya sebagai media pengolah
Lebih terperinciOBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi
OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PD. Sumur Sari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. PD. Sumur Sari setiap hari melakukan kegiatan produksi garam, kerupuk, dan tepung. Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin. salah satunya memproduksi pupuk urea. Produk ini di distribusikan ke berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan monitoring adalah kegiatan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada
Lebih terperinciLAMPIRAN. Sub menu add customer digunakan untuk menambah customer baru. Tabel add cutomer
LAMPIRAN 1. SCREENSHOT PROGRAM Tampilan Add Customer Sub menu add customer digunakan untuk menambah customer baru. Tabel add cutomer berisi field seperti name, address1, address2, area, dan phone. Field
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )
Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Informasi merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi kelancaran suatu sistem. Dengan adanya informasi, koordinasi tugas antar bagian dapat berlangsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat persaingan yang ketat ditunjukkan dalam berbagai industri yang ada, baik pada tingkat lokal maupun internasional.salah satu industri yang memiliki potensi perkembangan
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciTipe Sistem Input Output Users TPS (Transactin Pricessing System) Transaksi data Laporan rinci Operasional SIM (Sistem Infirmasi Manajemen)
1 Tipe Sistem Input Output Users TPS (Transactin Pricessing System) Transaksi data Laporan rinci Operasional SIM (Sistem Infirmasi Manajemen) Data besar,laporan rinci transaksi Laporan ringkasan, periodik
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang
BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan persaingan industri baik industri manufaktur maupun industri jasa akibat adanya perdagangan bebas menyebabkan seluruh industri berusaha untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri sangat cepat dan menyebabkan ketatnya persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang terjangkau, waktu dan biaya
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS SISTEM
BAB IV. ANALISIS SISTEM IV.1 DESKRIPSI SISTEM Perencanaan distribusi dan transportasi merupakan sebuah sistem kompleks yang diperlukan perusahaan untuk melengkapi manajemen rantai pasoknya. Distribusi
Lebih terperinciEQUANTUM Retail & Distribution ERP System
EQUANTUM Retail & Distribution ERP System mendukung peningkatan kinerja operasional di Retail & Ditributor www.facebook.com/e-quantum.centre 298B406A Page 1 Berkembang banyaknya perusahaan retail baru
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN IMPLEMENTASI DAN POTENSI PENGEMBANGAN ALLEGRO
BAB V PELAKSANAAN IMPLEMENTASI DAN POTENSI PENGEMBANGAN ALLEGRO 1.1. Pelaksanaan Implementasi Allegro 5.1.1. Master Data Master data diduplikasikan dari master data pada OTTO International, khususnya pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi sudah seharusnya menjadi suatu hal yang penting pada sebuah perusahaan, khusus nya bagi perusahaan yang mempunyai proses bisnis yang kompleks. Salah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciCritical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen proyek implementasi yang han
IMPLEMENTASI SISTEM ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen
Lebih terperinciNama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela
Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi
Lebih terperinciBUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )
BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi
Lebih terperinciPendahuluan Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Perkembangan sistem informasi (SI) telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam sistem kerja sebuah perusahaan maupun sebuah bidang usaha yang diusahakan sendiri maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri makanan di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang semakin ketat. Oleh karena itu setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari survey yang dilakukan Accenture pada tahun 2010 terhadap sejumlah eksekutif perusahaan, sebanyak 89% menyatakan bahwa manajemen rantai pasok (Supply Chain Management,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan PD. Harapan Baru adalah sebuah perusahaan yang dijalankan dengan proses utamanya ialah membeli dan menjual barang elektronik.
Lebih terperinciPROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM.
PROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM www.bestapplication.web.id PADA LEMBAGA-LEMBAGA JASA KEUANGAN & PERBANKAN DI INDONESIA TENTANG BEST CORE BANKING SYSTEM
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah
Lebih terperinciKONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X
KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X Wajudi dan Fajar Baskoro Manajemen Teknologi Informasi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini suatu perusahaan dituntut untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan terus lebih baik. Apalagi permintaan konsumen yang semakin tinggi
Lebih terperinciDEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat
Lebih terperinciBagian 1 - Persiapan Penggunaan 2. Bagian 2 - Menu Stok ( Order & Set Qty Suggestion ) 5. Bagian 3 Penerimaan Barang 10
1/37 aar aa a Bagian 1 - Persiapan Penggunaan 2 Bagian 2 - Menu Stok ( Order & Set Qty Suggestion ) 5 Bagian 3 Penerimaan Barang 10 Bagian 4 - Menu Penjualan (Member / Konsumen ) 12 Bagian 5 - e Voucher
Lebih terperinciMODUL SALES FAKTUR KONTAN. melunasinya secara kontan. Setelah dibuatnya Faktur, selanjutnya cetak SJL ke Kasir agar customer dapat
PT. GALAXY INTERAKTIF MANUAL MODUL SALES FAKTUR KONTAN Faktur kontan merupakan faktur yang dibuat sebagai bukti transaksi penjualan barang secara kontan. Faktur Kontan ini dibuat apabila terdapat customer
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SISTEM POINT OF SALES DAN INVENTORY PADA PT. ROBICOMP KOMPUTINDO UTAMA. Dewi Sartika. Veronika Genestonlia. Jacky.
PEMBANGUNAN SISTEM POINT OF SALES DAN INVENTORY PADA PT. ROBICOMP KOMPUTINDO UTAMA Dewi Sartika Veronika Genestonlia Jacky Rudy Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian persediaan (Inventory Control) adalah penentuan suatu kebijakan pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan berapa banyak yang dipesan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk jadi dikirim kepada konsumen. Luas gudang dapat ditentukan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Gudang produk jadi merupakan tempat penyimpanan produk jadi sebelum produk jadi dikirim kepada konsumen. Luas gudang dapat ditentukan dengan melihat tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logistik bukanlah hal yang baru di dunia industri. Sepanjang sejarah logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan mengirimkannya ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem informasi. Informasi merupakan bagian integral dari proses yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketersediaan informasi bisnis tepat waktu, akurat dan mencukupi adalah inti dari sistem informasi. Informasi merupakan bagian integral dari proses yang membuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat berdampak pada perilaku informasi kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang lebih cepat dan murah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada masa sekarang ini, penggunaan sistem informasi berbasis teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada masa sekarang ini, penggunaan sistem informasi berbasis teknologi informasi komputer telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memenangkan persaingan dalam
Lebih terperinci[PROPOSAL PENAWARAN]
IT Inventory Gudang Berikat [PROPOSAL PENAWARAN] Perdanasistematika.com [PROPOSAL PENAWARAN] Sistem IT Inventory Perusahaan dengan fasilitas Gudang Berikat GENERAL INFORMATION Project Title Sistem Contact
Lebih terperinciI. SISTEM BISNIS ENTERPRISE
Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai satu kantor pusat dan tiga buah cabang. CV. Anugrah menjual
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV. Anugrah merupakan sebuah perusahaan ritel di kota Solo yang mempunyai satu kantor pusat dan tiga buah cabang. CV. Anugrah menjual produk-produk alat tulis kantor,
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN
LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN Disusun oleh : 1. Agus Nurdin (13111015) 2. Prima Satya Juhandana (13111079) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan
Lebih terperinciGALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.3 ALUR PENJUALAN Alur Penjualan Regular. Diagram Alur Transaksi Penjualan Reguler CDS PLATINUM 4.3.
4. 4. 2 3 ALUR ALUR PENJUALAN PENJUALAN 4.3 ALUR PENJUALAN 4.3.1 Alur Penjualan Regular Diagram Alur Transaksi Penjualan Reguler 4.3.1 4.3.1.1 Barang Prioritas Menu yang digunakan untuk menginput barang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 3
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 3 materi Peranan Sistem Terintegrasi Peranan dan Posisi ERP pada Perusahaan Investasi utama pada sektor teknologi informasi Peranan Sistem Terintegrasi Pertemuan
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis
BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Buah-buahan termasuk dalam jenis tanaman holtikultura yang hasilnya dapat dikonsumsi langsung dalam kondisi mentah ataupun masak dan dapat pula dikonsumsi dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam perdagangan alat listrik dan juga elektronik. Kelebihan
Lebih terperinciLab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA
Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menyebabkan munculnya persaingan industri yang semakin ketat. Banyaknya industri yang menghasilkan produk serupa mengakibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba (keuntungan). Berbagai strategi dan teknik telah banyak digunakan dalam upaya untuk memperoleh
Lebih terperinciSTUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART Rachmadi Kusentyo Putro (125020301111016) Auditya Dwi P (125020301111023) Muhlis Isnanto (125020301111026) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinci