BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
|
|
- Budi Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun PT. LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun LG Electronics, Inc (LG) merupakan sebuah perusahaan global dan innovator teknologi tinggi dalam bidang teknologi, komunikasi selular, dan perangka trumah. Dulunya, LG Electronics berdiri dengan nama Gold Star yang memproduksi radio, kulkas, dan mesin cuci, dan pendingin udara (AC). Kemudian, pada tahun 1995 Gold Star mengganti nama menjadi LG Electronics. Perusahaan ini memperkerjakan lebih dari orang yang bekerja pada 81 anak perusahaan di seluruh dunia, termasuk LG Electronics Indonesia. PT. LG Electronics Indonesia terdiri atas beberapa unit bisnis, yaitu home entertainment, telfon seluler, perangkat rumah tangga, dan pendingin udara. LG merupakan salah satu produsen terkemuka di dunia dengan produkan dalan, seperti TV panel datar, produk audio dan video, handset mobile, pendingin udara, dan mesin cuci. 4.2 Peramalan Permintaan Refrigerator pada PT. LG Electronics Indonesia Peramalan permintaan refrigerator pada konsumen dilakukan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing, Moving Average, dan Regresi Linier. Untuk Regresi Linear dilanjutkan dengan indeks musim dengan perhitungan manual. Agar dapat menentukan dan meramalkan permintaan konsumen periode 2014 maka data yang diperlukan adalah data permintaan konsumen pada PT. LG Electronics Indonesia dari tahun 2011 sampai tahun 2013, dapat dilihat dalam analisis data. 39
2 Analisis Data Data permintaan konsumen yang diterima oleh PT. LG Electronics Indonesia dari tahun 2011 sampai tahun 2013 yang digunakan untuk menentukan peramalan yang paling optimal adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Permintaan PT. LG Electronics Indonesia Bulan Januari 14,269 12,872 13,245 Februari 12,707 10,982 12,938 Maret 13,689 13,420 14,928 April 13,602 11,029 12,274 Mei 19,600 16,728 14,902 Juni 19,952 15,627 13,528 Juli 13,263 11,928 11,928 Agustus 13,952 13,425 17,283 September 10,383 10,293 11,928 Oktober 11,437 18,527 15,029 November 10,615 13,273 10,294 Desember 10,845 15,273 13,428 Sumber : PT. LG Electronics Indonesia
3 41 Setelah mengetahui data permintaan historis dari tahun 2012 sampai 2013, maka langkah selanjutnya adalah melakukan peramalan dengan metode regresi linier Peramalan Dengan Metode Exponential Smoothing Peramalan permintaan untuk tahun 2014 dengan metode exponential smoothing karena seluruh permintaan bersifat statis setiap bulannya. Berikut hasil peramalan dengan metode regresi linier: Tabel 4.2 Peramalan Metode Exponential Smoothing Bulan Exponential Smoothing Januari 13, Februari 13, Maret 12, April 12, Mei 12, Juni 13, Juli 13, Agustus 13, September 13, Oktober 12, November 13, Desember 13, MAP MSE Sumber : Hasil Pengolahan Data (2014)
4 Peramalan Dengan Metode Moving Average Peramalan permintaan untuk tahun 2014 dengan metode Weighted Moving Average karena seluruh permintaan bersifat statis setiap bulannya. Berikut hasil peramalan dengan metode regresi linier : Tabel 4.3 Peramalan Metode Moving Average Bulan Moving Average Januari 13, Februari 14, Maret 14, April 13, Mei 11, Juni 13, Juli 14, Agustus 15, September 15, Oktober 13, November 13, Desember 13, Sumber : Hasil Pengolahan Data (2014) Peramalan Dengan Metode Regresi Linear Peramalan permintaan untuk tahun 2014 dengan metode regresi linier karena seluruh permintaan bersifat statis setiap bulannya. Berikut hasil peramalan dengan metode regresi linier :
5 43 Tabel 4.4 Peramalan Metode Regresi Linier x y x² xy Sumber : Diolah Dari Data Lampiran = = 2 = = ,11 b = = 67,045 a = ,11 67,045 (2) = ,02 Jadi, persamaannya adalah Y = a + bx = , ,045 (x) = , ,045 (4) = Hasil Peramalan Refrigerator tahun 2014 Selanjutnya, setelah mengetahui nilai Y, untuk mengetahui indeks musim pada tahun 2014, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
6 44 Tabel 4.5 Prediksi Permintaan Refrigerator tahun 2014 Bulan Indeks Musim Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber : Hasil Pengolahan Data (2014) 4.4 Perbandingan Hasil Peramalan Berikut adalah hasil peramalan permintaan refrigerator 2014 setelah menggunakan tiga metode, yaitu Exponential Smoothing, Moving Average, dan Regresi Linear :
7 45 Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Peramalan Bulan Exponential Smoothing Moving Average Januari 13, , Februari 13, , Maret 12, , April 12, , Mei 12, , Juni 13, , Juli 13, , Agustus 13, , September 13, , Oktober 12, , November 13, , Desember 13, , Sumber : Hasil Pengolahan Data (2014) Regresi Linear Dengan membandingkan tiga metode diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan actual pada tahun 2014 memiliki kemiripan dengan hasil peramalan yang dilakukan oleh metode Regresi Linear. Berikut adalah data actual permintaan refrigerator di tahun 2014 selama bulan januari sampai dengan mei :
8 46 Berikut adalah informasi data permintaan aktual untuk produk refrigerator tipe LG GN-V231RL pada PT. LG Electronics Indonesia untuk bulan Januari Mei tahun 2014 Tabel 4.7 Data Permintaan Aktual Refrigerator Januari Mei 2014 Bulan Permintaan Januari Februari Maret April Mei Sumber : PT. LG Electronics Indonesia (2014) Maka setelah melihat peramalan berdasarkan ketiga metode tersebut dapat dibandingkan dengan data permintaan aktual untuk selanjutnya dapat melakukan perhitungan perencanaan agregat. Berikut adalah perbandingan hasil peramalan yang sudah dilakukan dengan ketiga metode yaitu Regresi Linier, Exponential Smoothing, dan Moving Average : Tabel 4.8 Perbandingan hasil peramalan Bulan Exponential Smoothing Moving Average Regresi Linier Permintaan Aktual Januari 13, , Februari 13, , Maret 12, , April 12, , Mei 12, , Sumber : Hasil Olah Data (2014)
9 47 Dari tabel diatas, terlihat bahwa metode Regresi Linier memiliki kemiripan dengan keadaan aktual perusahaan. Dengan tingkat kemiripan yang dihasilkan oleh metode Regresi Linier maka dapat ditentukan bahwa metode Regresi Linier menjadi metode yang tepat untuk melakukan peramalan permintaan produk Refrigerator tipe LG GN- V231RL pada PT. LG Electronics Indonesia. Dengan demikian perencanaan agregat yang akan dilakukan pada PT. LG Electronics untuk produk Refrigerator tipe LG GN-V231RL akan melakukan peramalan yang dihitung menggunakan metode Regresi Linear. 4.5 Merancang Perencanaan Agregat PT. LG Electronics Indonesia Agar Optimal Di dalam merancang perencanaan agregatnya, PT. LG Electronics Indonesia memerlukan beberapa data yang dibutuhkan agar mendapatkan hasil perhitungan yang optimal. Berikut adalah data data yang dibutuhkan : - Data perkiraan permintaan - Data biaya - Data jumlah hari dan jam kerja - Data kapasitas waktu regular - Data jumlah tenaga kerja langsung - Data waktu produksi per Output 1. Data Perkiraan Permintaan Berikut adalah data pertama yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan agrega tadalah data perkiraan permintaan refrigerator PT. LG Electronics Indonesia dari bulan januari sampai dengan desember 2014 yang sebelumnya telah dihitung menggunakan metode Linear Regresi :
10 48 Tabel 4.8 Perkiraan Permintaan Metode Regresi Linear Bulan Regresi Linear Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL Sumber : Hasil Pengolahan data (2014) 2. Data Biaya Data selanjutnya adalah data biaya biaya yang digunakan dalam proses produksi. Pada table dibawah ini merupakan biaya yang akan digunakan dalam perhitungan, yaitu : Tabel 4.9 Tabel Biaya No JenisBiaya Nilai Biaya 1. Inventory Rp /unit 2. Regular time Rp Overtime Rp Shortage Rp Unit increase Rp Unit decrease Rp Sumber : PT. LG Electronics Indonesia
11 49 Keterangan : Inventory Cost : Biaya penanganan persediaan adalah sebesar Rp /unit produksi dari kebijakan perusahaan Regular time cost : biaya produksi waktu regular sebesar Rp / unit diperoleh dari total : bahan baku = / unit tenaga kerja = / unit listrik = 385 / unit mesin = / unit Overtime cost : biaya untuk lembur yang dilakukan adalah Rp / unit diperoleh dari : Bahan baku = / unit Tenaga kerja lembur = Listrik = 385 / unit Shortage cost : biaya yang dikeluarkan perusahaan apabila permintaan tidakdapat dipenuhi adalah sebesar rp / unit didapat dari kebijakan perusahaan Unit increase cost ; biaya kelebihan produksi sebesar Rp / unit Unit decrease cost : biaya kekurangan produksi sebesar Rp / unit 3. Data Jumlah Hari dan Jam Kerja Kemudian, data jumlah hari dan jam kerja. Jam kerja regular yang ditetapkan PT. LG Electronics Indonesia dalam sehari adalah 8 jam. Berikut adalah tabel data jumlah hari kerja dan jam kerja untuk Refrigerator : Tabel 4.10 Tabel Jumlah Hari Kerja Bulan Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam Kerja Januari Feb Mar Apr
12 50 Mei Jun Jul Augs Sept Oct Nov Des TOTAL Sumber : PT. LG Electronics Indonesia Data diatas menjelaskan bahwa kebijakan perusahaan dalam jumlah jam kerja untuk hari senin sampai sabtu adalah 8 jam kerja. Berdasarkan kebijakan peraturan dari Dinas Ketenagakerjaan yang mengharuskan perusahaan memperkerjakan karyawan 40 jam dalam 1 hari. Namun pada kenyataannya perusahaan memperkerjakan pekerja selama 6 hari dalam satu minggu. Karena karyawan bekerja melebihi jam kerja lebih dari 40 jam dalam 1 minggu, maka perusahaan harus dikenakan biaya overtime atau lembur yang sejumlah dua kali lipat dari waktu regular. Dari data diatas juga telah ditemukan jumlah atau total dari jam kerja tiap bulannya, yang diperoleh dari jumlah hari kerja untuk produksi Refrigerator selama 1 bulan dikalikan dengan jumlah jam kerja senin sampai sabtu selama 8 jam. 4. KapasitasWaktu Reguler Kebutuhan rata rata = = = 561 unit/hari
13 51 Tabel 4.11 Tabel Kapasitas Reguler Bulan Jumlah Hari Kerja Produksi 561 unit per hari Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Oct Nov Des TOTAL Sumber : Hasil Olah Data (2014) 5. Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam melakukan perhitungan perencanaan agregat dibutuhkan data data kebijakan yang ada dalam perusahaan yang mendukung, salah satunya adalah data mengenai sumber daya perusahaan, yang terdiri dari tenaga kerja. Data sumber daya yang digunakan dalam skripsi ini adalah yang berkaitan langsung dengan proses produksi dari 1 jenis barang yang digunakan sebagai sampel. Berikut akan ditampilkan dalam tabel 4.12 mengenai data tenaga kerja yang dimiliki PT. LG Electronics Indonesia, yaitu :
14 52 Tabel 4.12 Tabel Tenaga Kerja Pada Proses Subline Tahap Jumlah Pegawai Tetap Nama Unit Mesin 1 3 Vacuum Forming Jumlah Pegawai Outsourcing 2 1 PU. Door Hydro Press 6 Sumber : PT. LG Electronics Indonesia 6 Tabel 4.13 Tabel Tenaga Kerja Pada Proses Mainline Tahap Jumlah Pegawai Nama Unit Mesin JumlahPegawai Outsourcing Tetap 1 3 Precase CRF PU. Case Cycle Packing 5 Sumber : PT. LG Electronics Indonesia 6. Data Waktu Produksi per Output Berikut jumlah output yang dapat diproduksi oleh perusahaan dengan menggunakan2 tahapan produksi, yaitu Subline dan Mainline. Jam kerja 1 unit = (68 x 60 menit x 60 detik) = = 51 detik / unit Jadi, perusahaan mampu memproduksi kira kira 51 detik per 1 unit produk refrigerator.
15 Evaluasi Biaya produksi dengan Data Strategi Agregat Evaluasi biaya produksi dilakukan dengan dua strategi, yaitu Smooth Production (Average GROSS Demand) dan Chase CURRENT Demand. Perencanaan produksi agregat dilakukan dengan menggunakan metode grafik dengan tools nya POM for windows. Program POM for Windows adalah sebuah progam komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan manajemen operasi yang bersifat kuantitatif. Perhitungan kedua strategi tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran. Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui total biaya produksi untuk masing masing strategi dengan pilihan alternative, yaitu Lembur (Overtime) : 1. Average Gross Demand untuk Overtime Total biaya Average Demand untuk Overtime = Biaya Waktu Reguler + Biaya Produksi Overtime + Biaya Inventory + Biaya Shortage + Biaya Unit Increase + Biaya Unit Decrease 2. Chase Current Demand untuk Overtime Total biaya Chase Current Demand = Biaya Waktu Reguler + Biaya Produksi Overtime + Biaya Inventory + Biaya Shortage + Biaya Unit Increase + Biaya Unit Decrease
16 Perhitungan Biaya menggunakan Alternatif Strategi Agregat 1. Smooth Production (Average GROSS Demand) untuk Overtime Tabel 4.16 Average Gross Demand untuk Overtime Sumber : Hasil Olah Data (2014)
17 55 Dari tabel diatas dapat diketahui biaya biaya yang diperoleh menggunakan strategi Smooth Production (Average Gross Demand) untuk Overtime, yaitu total cost yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp ,-. Biaya ini dikeluarkan berdasarkan total dari biaya biaya tersebut : - Untuk produksi reguler dikeluarkan biaya sebesar Rp ,- - Untuk overtime production dikeluarkan biaya sebesar Rp ,- - Untuk biaya penyimpanan yang harus dikeluarkan (holding cost inventory) sebesar Rp Diketahui pula bahwa terdapat unit permintaan yang tidak dapat dipenuhi sehingga produsen harus mengeluarkan biaya sebesar Rp Dan terdapat juga biaya peningkatan produksi sebanyak unit sebesar Rp Selanjutnya untuk hasil output berdasarkan perhitungan POM QM adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Hasil Perhitungan Average Gross Demand untuk Overtime Sumber : Hasil Pengolahan Data (2014) Pada hasil perhitungan dengan menggunakan alternative strategi ini memiliki total biaya sebesar Rp ,-. Alternatif strategi ini memiliki biaya produksi regular yang lebih rendah dari biaya produksi regular Chase Strategy. Kemudian strategi ini juga memiliki biaya overtime production yang lebih rendah. Alternative
18 56 ini memberikan total biaya untuk penanganan penyimpanan (inventory) sebesar Rp ,-. Dan juga dapat menimbulkan biaya apabila permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi sebesar Rp ,-. Selain itu alternative strategi ini memiliki kelebihan yaitu biaya yang ditimbulkan akibat unit yang berlebih mempunyai biaya yang terendah.
19 57 2. Chase Current Demand untuk Overtime Tabel 4.17 Chase Current Demand untuk Overtime Sumber : Hasil Olah Data POM QM
20 58 Dari data diatas dapat diketahui biaya biaya yang diperoleh menggunakan strategi Chase Current Demand untuk Overtime, yaitu total cost yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp ,-. Biaya ini dikeluarkan berdasarkan total dari biaya biaya tersebut : - Untuk produksi regular dikeluarkan biaya sebesar Rp ,- - Untuk overtime production dikeluarkan biaya sebesar Rp ,- - Untuk biaya peningkatan produksi sebanyak unit sebesar Rp ,- - Dan biaya untuk biaya penurunan produksi sebanyak unit sebesar Rp ,- Selanjutnya untuk hasil output berdasarkan perhitungan POM QM adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Chase Current Demand untuk Overtime Sumber : Hasil Olah Data (2014) Pada hasil perhitungan dengan menggunakan alternatif strategi ini memiliki total biaya yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp ,-. Biaya produk regular pada Chase Current memiliki jumlah biaya yang lebih besar dari Average Gross. Pada alternatif strategi jam kerja lembur (overtime), perhitungan tidak memasukkan biaya penanganan persediaan karena menggunakan metode Chase Strategy. Chase Strategy sendiri merupakan strategi perencanaan yang menetapkan produksi sama dengan jumlah permintaan sehingga tidak diperlukan biaya untuk penanganan persediaan.
21 Perencanaan Agregat dengan Strategi Terpilih Setelah dilakukan perhitungan pada masing masing alternative strategi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah kekurangan kapasistas di musim puncak agar semua permintaan terpenuhi, maka selanjutnya adalah membandingkan total biaya antar alternative strategi yang satu dengan lainnya. adapun table di bawah ini menunjukkan perbandingan antara total biaya dari masing masing alternative strategi yang digunakan, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.17 Tabel perbandingan Total Biaya Strategi Alternatif Overtime Gross Demand Rp Chase Demand Rp Sumber : Hasil Olah Data Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh biaya dari kedua masing masing alternative strategi tersebut. dan dapat dilihat bahwa biaya paling rendah didapat dengan menggunakan alternative strategi Gross Demand untuk overtime sebesar Rp ,- dan biaya tertinggi didapat dengan menggunakan alternative strategi Chase Demand untuk overtime. 4.8 Implikasi Solusi Terpilih Dari keseluruhan hasil analisis yang telah dijalankan, maka dapat dirangkum hasil sebagai berikut: 1. Perencanaan agregat yang dihitung berdasarkan dua alternative strategi yang telah ditentukan didapatkan hasil, yaitu : Menggunakan alternative strategi Average Gross Demand untuk lembur didapatkan biaya produksi sebesar Rp ,-. Alternative strategi Chase Demand untuk lembur didapatkan biaya produksi sebesar Rp ,-. Maka dari itu,
22 60 rencana yang terbaik untuk dilakukan oleh perusahaan guna meminimalisasi biaya produksi adalah Gross Demand untuk overtime. 2. Selanjutnya penelitian ini juga berhasil menjawab penelitian sebelumnya dimana penelitian yang dijalankan oleh Sukendar dan kristomi (2008) dimana beliau menjelaskan bahwa metode subkontrak dan lembur memang dapat meminimalisasi biaya produksi. Hal itu sesuai dengan penelitian saat ini dimana alternative overtime juga mampu meminimalisasi biaya produksi PT. LG Electronics Indonesia.
BAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT. LG Electronics adalah sebagai berikut : 1. Peramalan
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri elektronik di Indonesia terus mengalami perkembangan. Menurut riset Growth from Knowledge (2010), pasar elektronik di Indonesia pada tahun2014
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Veneer Products Indonesia merupakan perusahaan furniture yang menyediakan furniture dari beberapa jenis kayu asli indonesia diantaranya kayu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Winkarya Bersaudara adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Veneer Products Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan perekonomian saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing secara global. Perusahaan harus memiliki strategi tertentu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia industri semakin berkembang dan kompetitor saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dalam pemberian kualitas
Lebih terperinciANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA
ANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA Hasbi Nuradli 1501176076 Abstract The rapid growth of seafood industry has lead to fierce competition. PT. Anela is one of
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data untuk Peramalan Permintaan Untuk peramalan permintaan pada bulan Januari April 2007 diperlukan data penjualan selama bulan Mei 2005 Desember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Permintaan (Forecast Demand) Peramalan permintaan atau forecast demand (FD) adalah peramalan kuantitas permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK
PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK Widhy Wahyani, Achmad Syaichu Jurusan Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk, Jawa Timur syaichu07@gmail.com
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015 USULAN PENERAPAN AGGREGATE PLANNING PADA PT. EKAMANT INDONESIA KEVIN RIZKI HENDRIAN - 1501172254
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS
PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS Nama : Annis Nur Hayati R. NPM : 10210904 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH.,MM. Bab I. Pendahuluan Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi dari masukan
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V
Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan
Lebih terperinciBAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015
BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciUSULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Gidion
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough yang di supply ke outlet-outlet dengan brand
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya, secara
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT
SIG TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT Siti Lukmatul Henifa (1210 100 064) Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes. Senin, 20 Januari 2014 Matematika - ITS Page
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciMATERI 3 PER E AM A AL A AN
MATERI 3 PERAMALAN APAKAH PERAMALAN ITU? Peramalan (Forecasting) : Seni dan ilmu memprediksi peristiwa- peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 ANALISA PERHITUNGAN LEVEL, CHASE DAN MIXED STRATEGY
BAB V ANALISA HASIL. 5.1 ANALISA PERHITUNGAN LEVEL, CHASE DAN MIXED STRATEGY BAB V ANALISA HASIL 5.1 1. Analisa Perhitungan Level, Chase dan Mixed Strategy Level strategic dimana tingkat produksi tetap
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 7 ISSN : Pekanbaru, 11 November 2015
Analisa Perbandingan Metode Exponensial Smoothing dan Metode Tredn Analysis Terhadap Parameter Tingkat Error Pada Peramalan Permintaan Produk Ready Mix Concrete (Studi Kasus: Pt. Iga Bina Mix Pekanbaru)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar
Lebih terperinciMODUL 5 PERENCANAAN PRODUKSI[AGREGAT DAN KAPASITAS]
MODUL 5 PERENCANAAN PRODUKSI[AGREGAT DAN KAPASITAS] 1. Deskripsi Perencanaan Agregat adalah perencanaan jangka menengah yang digunakan untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression
BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Peramalan Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Dari bulan januari 2010 sampai
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
30 BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Curah Hujan DAS Brantas Data curah hujan di DAS Brantas merupakan data curah hujan harian, dimana curah hujan harian berasal dari stasiun-stasiun curah hujan yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan
Lebih terperinciBAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan
BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia
46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Process Metodologi Penelitian IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Mencari teknik peramalan yang tepat terhadap volume produksi yang ada STUDI PUSTAKA Mencari
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan untuk kelancaraan kontinuitas usahanya dan mampu bersaing
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data 5.1.1 Pembuatan Daftar Pemesan Rutin ke Perusahaan Berdasarkan data yang diterima dari perusahaan, terdapat total delapan perusahaan yang secara rutin per
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bisnis semakin berkembang dengan cepat membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari cara yang terbaik untuk mengatasi masalah persaingan, dimana untuk
Lebih terperinciSALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAB IV SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN A. Identifikasi Peramalan Penjualan oleh UD. Jaya Abadi Dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa setiap pengambilan keputusan untuk estimasi penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012
L1 LAMPIRAN Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 Bulan Penjualan Mei 1.826 Juni 6.089 Juli 5.268 Agustus 5.083 September
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Perhitungan Level, Chase dan Mixed Strategy
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Perhitungan Level, Chase dan Mixed Strategy 1. Level strategic dimana tingkat produksi tetap namun demand berubah ubah Ciri strategi ini: Mempertahankan tingkat produksi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 CONTOH PERHITUNGAN PERAMALAN. 1. Contoh perhitungan peramalan permintaan dengan metode regresi linier, regresi
LAMPIRAN 1 CONTOH PERHITUNGAN PERAMALAN 1. Contoh perhitungan peramalan permintaan dengan metode regresi linier, regresi kuadratis, double moving average, double exponential smoothing, dan siklis untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung merupakan cabang pabrik yang didirikan oleh Sosro yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010
PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN ONGKOS PRODUKSI MINIMUM PADA PERUSAHAAN ABC Ahmad Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: ahmad_industri@tarumanagara.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. beli masyarakat. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi tinggi, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia saat ini sedang mengalami penurunan, termasuk negara Indonesia. Hal ini karena terjadinya krisis global yang menerpa di semua
Lebih terperinciABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Menurut hasil survei tahun 2010 oleh Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration, pengguna kendaraan bermotor khususnya sepeda motor naik dari
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN
SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Agustus? Trend penjualan riil masih menunjukan peningkatan walaupun melambat, pada bulan Agustus mengalami penurunan dan pada bulan September diperkirakan meningkat?
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Catylac New, Catylac Exterior Base, Catylac Exterior.
L1 LAMPIRAN 1 Spesifikasi produk : Catylac New, Catylac Exterior Base, Catylac Exterior. Cat Catylac adalah cat yang berfungsi sebagai pelapis serta pelindung dari hujan dan memberikan varian warna yang
Lebih terperinciBAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?
BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? a. Ada ketidak-pastian aktivitas produksi di masa yag akan datang b. Kemampuan & sumber daya perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatunya serba instan dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan kecenderungan terjadinya
Lebih terperinciPERAMALAN (Forecast) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang
PERAMALAN (Forecast) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC
Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Wakhid Ahmad Jauhari *1) dan Namrotul Uela Fatakunul Imamah *2) 1) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Ir Sutami
Lebih terperinciHasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab
71 Lampiran 1. Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab Moving Average Data C1 Length 12 NMissing 0 Moving Average Length 4 Accuracy Measures MAPE 25 MAD 54372 MSD 4819232571 Time C1 MA Predict
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KEMEJA PADA TOKO G & N DI BEKASI
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KEMEJA PADA TOKO G & N DI BEKASI Nama : Eti Cahyanih NPM : 12210447 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih, SE, MM Latar Belakang Indonesia para era modern ini
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinci2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.
BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1. Analisis Masalah 3.1.1. Deskripsi Masalah Pemenuhan keinginan atau permintaan pasar merupakan hal yang krusial bagi setiap perusahaan. Perusahaan yang siap berkompetisi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Gambar 3.1 di bawah ini merupakan alur dari metodologi penelitian dan pemecahan masalah produksi webbing setengah jadi pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: strategi perencanaan agregat, Level Workforce. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Tasma Puja merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Agribisnis Kelapa Sawit yang mengolah kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil). Dalam merencanakan produksi biasanya perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Permintaan (demand) Konsumen Pengumpulan data permintaan konsumen pada PT. Sinar Jaya Prakarsa diambil mulai dari bulan Agustus
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA
PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA Nama : Liza Indriani NPM : 14210058 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih, SE,.MM LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penggunaan
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT CV Indo Karya is a semi-finished cloth manufacturing company to be treated by consumer. The company is having a difficulty with fluctuative demand that lead to unstable goods produced. This research
Lebih terperinciMINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV. PENATARAN BLITAR
B-4-1 MINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV PENATARAN BLITAR * Carolina Endah Wahyuni, ** Moses L Singgih * carolina_endah@yahoocom, ** moses@mitranetid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu ini merupakan saat yang sulit bagi banyak negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu ini merupakan saat yang sulit bagi banyak negara, terutama negara-negara yang sedang berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING) #2
#4 - Peramalan (Forecasting) #2 1 PERAMALAN (FORECASTING) #2 EMA302 Manajemen Operasional Model Trend Linear Multiplicative 2 Kecenderungan (trend). Komponen musiman (seasonal): rasio untuk model trend.
Lebih terperinciPERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X
PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X Yusuf Eko Nurcahyo Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya Email : yusufekonurcahyo@gmail.com Abstrak Permintaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. ANALISA PERGERAKAN PESAWAT 4.1.1. Data pergerakan pesawat Data yang digunakan dalam menganalisa kebutuhan apron adalah data pergerakan pesawat dimana idealnya disesuaikan
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA DENGAN METODE HEURISTIK DI PT CNM SOLOK
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN2089-3582 EISSN 2303-2480 PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA DENGAN METODE HEURISTIK DI PT CNM SOLOK 1 Syamsul Anwar, dan 2 Gur Ari
Lebih terperinci1. Room Sold Walk In Guest (WIG)
1. Room Sold Walk In Guest (WIG) tanggal Day Room Sold 1-Mar-7 kamis - 2-Mar-7 jumat - 3-Mar-7 sabtu - 4-Mar-7 minggu - 5-Mar-7 senin - 6-Mar-7 selasa 7-Mar-7 rabu 12 8-Mar-7 kamis 2 9-Mar-7 jumat 12 1-Mar-7
Lebih terperinciPENENTUAN JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA TBK
PENENTUAN JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA TBK Nama : Fadly Hazman NPM : 32412636 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Asep Mohamad Noor, MT. Dosen Pembimbing 2: Nanih
Lebih terperinciRencana Produksi & Rencana Induk
Rencana Produksi & Rencana Induk Pokok Bahasan: I. Struktur PPIC II. Strategi Dasar Produksi III. Perhitungan Rencana Produksi IV. Contoh Rencana Produksi dengan MTS V. Contoh Rencana Produksi dengan MTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini : Gambar 1.1 Kebutuhan Konsumsi lampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia saat ini sangat membutuhkan Energi listrik untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Mulai dari aktivitas di rumah, sekolah, kantor, pabrik
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Flowchart pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan penelitian. Dimulai dari tahap observasi di PT. Agronesia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Operasi Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, beikut adalah beberapa pengertian Manajemen
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan manufaktur semakin ketat bersaing dalam memproduksi produk-produk yang bermutu dengan
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN
Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 6-10 PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN Abstrak Arie Restu Wardhani 1) PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinci