BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pemakaian Beban Saat Kondisi Filter Bersih. 35PK, langsung pada sub distribution panel di area ruang serbaguna.
|
|
- Shinta Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA DATA Berdasarkan hasil pengukuran dari panel saat dinyalakan AC dan hasil pengukuran tiap jam di panel untuk AC. Maka akan dilakukan analisa data untuk mengetahui seberapa besar energi yang dapat dihemat jika filter dalam keadaan bersih. 4.1 Pemakaian Beban Saat Kondisi Filter Bersih Untuk dapat mengetahui peluang penghematan dari adanya pembersihan filter dari suatu AC, perlu dibandingkan dari total pemakaian beban antara kondisi filter bersih dan kondisi filter yang kotor. Dari pengukuran yang dilakukan adalah dengan menyalakan 3 AC dengan total 35PK, langsung pada sub distribution panel di area ruang serbaguna. Ampere Gambar 4.1 Grafik Konsumsi Arus Pada Beban R 39
2 40 Ampere Gambar 4.2 Grafik Konsumsi Arus Pada Beban S Ampere Gambar 4.3 Grafik Konsumsi Arus Pada Beban T Dari pengukuran arus yang didapatkan tersebut maka dapat diketahui nilai daya yang dikonsumsi oleh pemakaian AC 35 PK. Grafik pemakaian daya pada saat filter bersih dalam satuan watt dapat dilihat dari grafik di bawah ini: Gambar 4.4 Grafik Konsumsi Daya Pada Beban R
3 41 Gambar 4.5 Grafik Konsumsi Daya Pada Beban S Gambar 4.6 Grafik Konsumsi Daya Pada Beban T Melihat dari grafik antara arus dan daya dimana memiliki kesamaan trend, hal tersebut dikarenakan pada perhitungan daya nilai dari arus dan daya adalah berbanding lurus. Dari grafik diatas, dapat diketahui pula bahwa saat AC pertama dinyalakan arus yang mengalir masih kecil, hal tersebut dikarenakan yang menyala masih blower saja. Saat beberapa waktu kemudian maka arus akan naik, hal tersebut dikarenakan pada outdoor yang lebih spesifiknya adalah kompresor. Dimana kompresor menyala sampai pada suhu yang diinginkan. Jika suhu telah mencapai setting pada remote AC maka kompresor akan off. Dan selanjutnya
4 42 dapat dilihat, pada jam jam tertentu yaitu mulai pukul 11.00, dan arus akan naik. Hal tersebut dikarenakan pada saat jam jam kritis, yaitu suhu diluar naik maka kompresor akan menyala lagi untuk dapat menyeimbangkan dan menjaga suhu didalam ruangan agar dapat sama dengan setting yang diberikan. Setelah melewati jam jam kritis tersebut maka arus akan kembali turun dikarenakan kompresor sudah kembali off, dan yang menyala saat itu adalah blower indoor dari AC. 4.2 Pemakaian Beban Saat Kondisi Filter Kotor Filter pada AC tidak selalu dalam keadaan yang bersih, dikarenakan perawatan yang kurang ataupun kondisi sekitar pun dapat membuat filter menjadi kotor atau bahkan mampet. Filter yang kotor tersebut membuat kerja AC menjadi sangat berat, dalam hal ini adalah kompresor. Hal tersebut dikarenakan, pada kondisi normal yaitu filter dalam keadaan bersih maka kompresor tidak akan selalu menyala, kompresor akan menyala di waktu waktu tertentu saja, yaitu saat pertama kali AC dinyalakan dan pada saat suhu di luar meningkat. Namun jika filter dalam keadaan kotor, maka pendinginan yang dilakukan oleh AC tidak akan dapat maksimal, sehingga suhu yang diinginkan pada saat setting AC sulit untuk dicapai. Pada saat hal tersebut terjadi maka kompresor akan menyala terus sampai suhu yang diinginkan dapat dicapai. Berikut ini adalah ilustrasi dari konsumsi energi, baik arus maupun daya saat filter AC kotor, sehingga membuat kompresor menyala sepanjang hari.
5 43 Tabel 4.1 Pemakaian Energi Pada Filter AC yang Kotor Waktu Arus R (ampere) Arus S (ampere) Arus T (ampere) Daya R () Daya S () Daya T () ,6 44, ,2 66,2 72, ,2 66,2 72, ,2 66,2 72, ,2 66,2 72, ,7 65,8 72, ,7 65,8 72, ,7 65,8 72, ,7 65,8 72, ,2 66,2 72, ,2 66,2 72, di bawah ini: Dari tabel di atas dapat divisualisasikan menggunkan grafik seperti gambar Ampere Gambar 4.7 Grafik Pemakaian Arus Pada Beban R pada filter kotor
6 44 Ampere Gambar 4.8 Grafik Pemakaian Arus Pada Beban S pada filter kotor Ampere Gambar 4.9 Grafik Pemakaian Arus Pada Beban T pada filter kotor Gambar 4.10 Grafik Konsumsi Daya Pada Beban R pada filter kotor
7 45 Gambar 4.11 Grafik Konsumsi Daya Pada Beban S pada filter kotor Gambar 4.12 Grafik Konsumsi Daya Pada Beban T pada filter kotor 4.3 Perbandingan Pemakaian Energi Filter Bersih & Kotor Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui nilai daya pada filter bersih dan pada filter kotor atau mampet. Maka pada bagian ini akan dibahas perbandingan pemakaian daya pada filter bersih dan filter kotor, dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui nilai penghematan yang didapatkan dari filter AC yang bersih.
8 46 Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Konsumsi Daya Pada Filter Bersih dan Kotor Line R Tabel 4.2 Perbandingan Pemakaian Daya Filter Bersih dan Filter Kotor Pada Line R Waktu Daya line R pada filter bersih () Daya line R pada filter kotor () Selisih Pemakaian Daya () TOTAL Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jika filter pada AC kotor maka pemakaian daya total pada satu line, yaitu line R sebesar Dan untuk pemakaian daya jika filter dalam kondisi bersih sebesar Dari kedua
9 47 perbedaan daya tersebut dapat dihitung selisih dari pemakaian daya jika filter kotor dan jika filter dalam keadaan bersih. Penghematan yang didapat jika filter AC dalam kondisi bersih adalah dalam waktu 8 jam. Maka untuk beban diatas dapat dihitung : Prosestase penghematan energi yang dapat dihasilkan : = % Sedangkan untuk total pemborosan energi yang dihasilkan dari filter kotor : Tarif 1kWh = Rp ,60 (Tarif berdasarkan tagihan dari Cikarang Listrindo) Pemakaian daya tiap hari = = 34,3 kw Biaya pemakaian daya / hari = 34,3 x 1.600,60 = Rp Biaya dalam satu bulan = x 20 (1 bulan = 20 hari kerja) = Rp Jadi untuk pemakaian AC dengan keadaan filter yang bersih dalam line R adalah sebesar 23,28% dibandingkan jika AC beroperasional dalam keadaan filter yang kotor. Sedangkan pemborosan daya yang dihasilkan dari adanya filter mampet dalam satu bulan untuk 3 AC sebesar 35PK dalam satu line adalah Rp ,00. Hasil tersebut harus diakumulasikan dengan hasil pemborosan yang terjadi pada line S dan T untuk mengetahui nilai total dari pemborosan listrik yang dihasilkan karena filter yang kotor.
10 48 Selanjutnya dapat dilihat untuk pemakaian pada line S seperti gambar grafik di bawah ini. Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Konsumsi Daya Pada Filter Bersih dan Kotor Line S Tabel 4.3 Perbandingan Pemakaian Daya Filter Bersih dan Filter Kotor Pada Line S Waktu Daya line S pada filter bersih () Daya line S pada filter kotor () Selisih Pemakaian Daya () TOTAL
11 49 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jika filter pada AC kotor maka pemakaian daya total pada satu line. yaitu line R sebesar Dan untuk pemakaian daya jika filter dalam kondisi bersih sebesar Dari kedua perbedaan daya tersebut dapat dihitung selisih dari pemakaian daya jika filter kotor dan jika filter dalam keadaan bersih. Penghematan yang didapat jika filter AC dalam kondisi bersih adalah dalam waktu 8 jam. Maka untuk beban diatas dapat dihitung : Prosestase penghematan energi yang dapat dihasilkan : = 21,85% Sedangkan untuk total pemborosan energi yang dihasilkan dari filter kotor : Tarif 1kWh = Rp (Tarif berdasarkan tagihan dari Cikarang Listrindo) Pemakaian daya tiap hari = = 26.5 kw Biaya pemakaian daya / hari = 26.5 x = Rp Biaya dalam satu bulan = x 20 = Rp Jadi untuk pemakaian AC dengan keadaan filter yang bersih dalam line R adalah sebesar 21,85% dibandingkan jika AC beroperasional dalam keadaan filter
12 50 yang kotor. Sedangkan pemborosan daya yang dihasilkan dari adanya filter mampet dalam satu bulan untuk 3 AC sebesar 35PK dalam satu line adalah Rp ,00. Hasil tersebut harus diakumulasikan dengan hasil pemborosan yang terjadi pada line T dengan cara yang sama seperti perhitungan pada line R & S. Berikut perhitungan selanjutnya pada line T Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Konsumsi Daya Pada Filter Bersih dan Kotor Line T Tabel 4.4 Perbandingan Pemakaian Daya Filter Bersih dan Filter Kotor Pada Line T Waktu Daya line T pada filter bersih () Daya line T pada filter kotor () Selisih Pemakaian Daya ()
13 51 Waktu Daya line T pada filter bersih () Daya line T pada filter kotor () Selisih Pemakaian Daya () TOTAL Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jika filter pada AC kotor maka pemakaian daya total pada satu line. yaitu line R sebesar Dan untuk pemakaian daya jika filter dalam kondisi bersih sebesar Dari kedua perbedaan daya tersebut dapat dihitung selisih dari pemakaian daya jika filter kotor dan jika filter dalam keadaan bersih. Penghematan yang didapat jika filter AC dalam kondisi bersih adalah dalam waktu 8 jam. Maka untuk beban diatas dapat dihitung : Prosestase penghematan energi yang dapat dihasilkan : = 21,34 % Tarif 1kWh = Rp (Tarif berdasarkan tagihan dari Cikarang Listrindo) Pemakaian daya tiap hari = = 28.6 kw Biaya pemakaian daya / hari = 28.6 x = Rp
14 52 Biaya dalam satu bulan = x 20 = Rp Jadi untuk pemakaian AC dengan keadaan filter yang bersih dalam line R adalah sebesar 21,34% dibandingkan jika AC beroperasional dalam keadaan filter yang kotor. Sedangkan pemborosan daya yang dihasilkan dari adanya filter mampet dalam satu bulan untuk 3 AC sebesar 35PK dalam line T adalah Rp , Total Penghematan Energi Setelah didapatkan masing masing pemborosan energi pada semua line. Maka dapat dihitung untuk total penghematan yang dapat dilakukan dan pemborosan yang dihasilkan akibat filter mampet. Untuk total penghematan yang dapat dihasilkan dari pemakaian filter AC yang bersih adalah sebagai berikut : = 22,16%. Untuk total pemborosan energi dari semua line adalah sebagai berikut : Total Pemorosan Daya = Pemborosan Daya Line R + Pemborosan Daya Line S + Pemborosan Daya Line T = = Total Pemorosan Biaya = Pemborosan Biaya Line R + Pemborosan Biaya Line S + Pemborosan Biaya Line T
15 53 = Rp Rp Rp = Rp Total pemborosan daya sebesar Atau Rp ,00 merupakan pemborosan daya hanya untuk AC 3 buah dengan kapasitas 35 PK. Total area TTC sendiri terdapat 162 buah AC dengan total kapasitas PK. Namun dari total tersebut tidak semua beroperasional dikarenakan jumlah training yang selama ini ada di TTC belum 100% mencapai target. No Lokasi Tabel 4.5 Prosentase Operasinal AC TTC Jumlah Unit Indoor Total Kapasitas AC (PK) % Unit yang digunakan Kapasitas Unit yang digunakan (PK) 1 R. Kerja % R. Kelas % Kelas Praktik % 0 4 Dojo % 70 5 Dormitory % Fasilitas Pendukung 100% 106 TOTAL % 853 Dari total kapasitas yang digunakan setiap hari di TTC tersebut dapat dihitung peluang penghematan dari pembersihan filter secara rutin terhadap tagihan listrik yang ada di TTC. Maka hasil pengamatan dari 35PK merupakan konsumsi pemakaian 4,1% dari total konsumsi AC. Penghematan yang dapat dihasilkan dari pembersihan filter AC secara total pemakaian kapasitas di TTC adalah sebagai berikut:
16 54 Total Penghematan per bulan jika filter yang ada pada indoor AC dalam keadaan bersih adalah Rp , 00. Untuk total penghematan yang dilakukan dalam satu tahun adalah Rp ,00. Untuk membuat filter AC menjadi bersih tentu ada usaha yang dilakukan, yaitu pembersihan rutin filter yang dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan biaya Rp ,00, untuk total dalam satu tahun Rp ,00. Kalkulasi dari perhitungan penghematan dan perawatan AC yang rutin dilakukan, di dapatkan hasil Rp ,00. Rp ,00 = Rp ,00. Jadi per tahun masih dapat diperoleh penghematan sebesar Rp ,00 jika filter AC rutin dibersihkan sehingga filter menjadi bersih sehingga pendinginan ruangan oleh AC dapat bekerja secara maksimal, kompresor tidak selalu hidup dan penggunaan energi listrik dapat dihemat.
BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut mengakibabtkan energi listrik meningkat. Energi listrik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini suhu di bumi semakin meningkat akibat pemanasan global yang sedang terjadi. Oleh karena itu penggunaan terhadap Air Conditioner (AC) pun semakin naik, baik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA 4.1. Menghitung Intensitas Konsumsi Energi Listrik Untuk memenuhi kebutuhan di bidang kelistrikan, Gedung perkantoran Terminal Kargo disuplay dengan daya yang berasal dari
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
11 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. PEMAKAIAN LISTRIK GEDUNG PGC Konsumsi energi listrik harian di gedung Pusat Grosir Cililitan dicatat oleh PT. PLN (Persero) dalam 2 jenis waktu pemakaian yaitu Luar
Lebih terperinciKONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK
ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING (AC) DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KOTA MALANG JURNAL SKRIPSI KONSENTRASI TEKNIK ENERGI
Lebih terperinciLISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd
LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik, transmisi energi listrik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem tata udara merupakan sistem pengkondisian udara yang berfungsi untuk mengatur tingkat kenyamanan baik dari keadaan suhu maupun kelembaban udaranya. Sistem tata udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting sejak adanya listrik manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, yang menonjol adalah
Lebih terperinciBAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK
14 BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 1. Bagaimana cara PLN mengitung besarnya tagihan rekening listrik?. Apa perbedaan energi dan daya listrik? 3. Apa yang akan terjadi, jika suatu peralatan listrik dipasang
Lebih terperinciDr. Victor Yuardi Risonarta. Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya
Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya Mata kuliah yang diampu: Fenomena Transport Metalurgi ekstraksi Sistem air conditioning Thermodinamika lanjut Metalurgi pengecoran
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri dan Sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada dasarnya penggunaan energi listrik di industri dibagi menjadi dua pemakaian yaitu pemakaian langsung untuk proses produksi dan pemakaian untuk penunjang proses produksi.
Lebih terperinciBAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )
BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai
Lebih terperinciTENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PENGHE EMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWAA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciLangkah mudah memilih AC yang Hemat Energi & Cara merawat AC
Tips untuk Konservasi Energi 6 Tips untuk merawat AC Anda agar Hemat Listrik dan Tahan Lama :. Bersihkan saringan udara (pre-filter) secara teratur (disarankan kali sebulan) & lakukanlah sevis berkala
Lebih terperinciBAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA
BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA 3.1 Sistem Kelistrikan Sejak tahun 1989 PT Maju Jaya melakukan kontrak pasokan listrik dari PLN sebesar 865 KVA dengan tegangan kerja 20 KV, 3 phasa. Seluruh sumber listrik
Lebih terperinciBAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Rancangan Evaporative Cooling pada Kondensor Penambahan evaporative cooling (EC) pada kondensor akan menurunkan temperatur masukan ke kondensor, sehingga tekanan kondensor
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7 1. Setrika bertuliskan 100 W/220 V, saat digunakan elemennya putus. Jika elemen itu diperbaiki dengan kawat konstanta
Lebih terperinciLAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK
LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK A.1 TAMPILAN AWAL PERANGKAT LUNAK Gambar A.1 Tampilan awal perangkat lunak A.2 TAMPILAN EDUKASI MENGGUNAKAN LAMPU Gambar A.2 Rekomendasi tidak menggunakan lampu pijar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang didapat dari hasil penelitian yaitu berupa laju aliran, volume chiller, temperatur dan tekanan sebelum atau sesudah system menyala pada system
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Kinerja Mesin Diesel Hasil penelitian dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi
Lebih terperinciSISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG
SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG Suhanto 1), Kustori 2) 1),2) Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Laporan pemeliharaan
29 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA
BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA 3.1 UMUM Pada suatu industri, untuk menghasilkan suatu produk dibutuhkan peralatan yang memadai. Dalam pemakaian peralatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut :
BAB IV ANALISA DATA Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menganalisa perhitungan efisiensi chiller dan kapasitas yang diperlukan pada sistem pendinginan terhadap chiller di gedung Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Data Beban Penerangan dan AC Ruangan Perlantai
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Data Beban Penerangan dan AC Ruangan Perlantai Data beban terpasang masing-masing ruangan pada lantai Ground dengan masingmasing jumlah beban dan luas sebagai berikut : Tabel 4.
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinciANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN
ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN Sylvia Handriyani 2200109034 LATAR BELAKANG Rendahnya faktor daya listrik pada KUD Tani Mulyo Lamongan Besarnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin
Lebih terperinciBab IV Analisis Kelayakan Investasi
Bab IV Analisis Kelayakan Investasi 4.1 Analisis Biaya 4.1.1 Biaya Investasi Biaya investasi mencakup modal awal yang diperlukan untuk mengaplikasikan sistem tata udara dan penyediaan kebutuhan air panas
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 14 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 14 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciConditioner Dengan Fuzzy Logic
Rancang Bangun Sistem Pengaturan Kompresi dan Distribusi Refrigrant pada Multi-split Air Conditioner Dengan Fuzzy Logic (Design Control System of Compression and Distribution Refrigrant on Multi-split
Lebih terperinciAudit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
Vokasi Volume 8, Nomor 3, Oktober 2012 ISSN 1693 9085 hal 184-196 Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) + ACHMAD MARZUKI DAN RUSMAN Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535
TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535 Diajukan Sebagai Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciCommissioning & Maintenance of Air Conditioning System
Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 29 July 2009 Commissioning of Air Conditioning System Commissioning
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek Persepsi yang diberikan masyarakat terhadap pembangunan PLTMH merupakan suatu pandangan
Lebih terperinciDari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.
Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Alat Pada penelitian ini pengukuran dilakukan pada sebuah gedung di salah satu kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dimana penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA
AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA Joko Prihartono 1, Mulyadi 2, Purwo Subekti 3 1,2 Teknik Mesin Universitas Tama Jagakarsa Jakarta, 3 Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Agar tujuan penelitian ini tercapai, perlu diketahui penggunaan konsumsi daya yang ada di hotel Permai ini, data-data yang akan dicari adalah data-data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar operasi prosedur : 3.1 Data-Data Penelitian Spesifikasi : Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER
PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER Disusun untuk memenuhi tugas pemeliharaan dan perbaikan listrik Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Dosen Pembimbing : Heri Liamsi, S.T., M.T (196311091991021001)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian pada SDP dan SDP AC gedung KPPN, maka dapat ditarik kesimpulan : a. SDP KPPN Pada SDP KPPN memiliki nilai frekuensi, tegangan, harmonisa
Lebih terperinciPELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Feby Ardianto (1), Muhammad Hurairah (2), Ichwanudin Azis (3) (1,2) Program Studi Teknik Elektro, UMPalembang (1)
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 98 99 Lampiran 2 Nilai validitas dan nilai reliabilitas setiap variabel Varibel Item Pertanyaan Nilai Validitas Nilai reliabilitas Kesadaran hemat listrik 1 0,578 2 0,352
Lebih terperinciSTUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2
STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split
BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih
Lebih terperinciAUDIT ENERGI UNTUK MENGETAHUI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA MESIN PEMOTONG PLAT PT. TJAHAJA AGUNG TUNGGAL. Oleh: Rengganis Rizki Nastiti
AUDIT ENERGI UNTUK MENGETAHUI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA MESIN PEMOTONG PLAT PT. TJAHAJA AGUNG TUNGGAL Oleh: Rengganis Rizki Nastiti 6408030057 PT. Tjahaja Agung Tunggal memiliki 2 trafo yang memiliki
Lebih terperinciAhmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *
ANALISA EFEKTIFITAS PENAMBAHAN MEDIA AIR KONDENSAT PADA AC SPLIT 1,5 PK TERHADAP RASIO EFISIENSI ENERGI (EER) Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal
Lebih terperinciSTUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2
STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN
SUPLY PLN SHS MCB 2 MCB 1 BEBAN Gambar 3.10 Panel daya (kombinasi solar home system dengan listrik PLN) BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN 4.1 ANALISA SOLAR HOME SYSTEM Analisa
Lebih terperinciWaktu rata rata penggulungan benang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perbandingan waktu pengujian tanpa kardus a. Waktu rata-rata pengujian tanpa kardus Dari pengujian benang 1 kg diperoleh gulungan sebanyak 38 buah, kemudian diperoleh waktu
Lebih terperinciOptimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow
Sidang Tugas Akhir (Genap 2011-2012) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow Nama : Dendy Yumnun Wafi NRP : 2209 105 094 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir semua bidang usaha. Hal itu disebabkan berbagai peralatan yang digunakan sebagai sarana produksi atau sebagai
Lebih terperinciArif Joni Prasetyo (1), Jamhir Islami (2) Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
1 Manajemen Sisi Beban Untuk Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Konservasi Energi Di Kota Pontianak (Studi Kasus: Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak) Arif Joni Prasetyo (1), Jamhir Islami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sistem untuk memonitoring energi listrik dan mengontrol suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara mengukur atau mencatat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciBAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN
BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN 3.1 Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Fakultas Teknik dengan rangkaian pengujian sebagai berikut : Gambar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel Hasil Pengujian Beban Kalor Setelah dilakukan perhitungan beban kalor didalam ruangan yang meliputi beban kalor sensible dan kalor laten untuk ruangan dapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciAIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015
AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 Defenisi Air Conditioning (AC) merupakan ilmu dan praktek untuk mengontrol
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KONSUMSI LISTRIK PADA AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN R-22 DENGAN AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN MC-22 SUHARTO JONI SANTOSO (L2F304279)
ANALISA PERBANDINGAN KONSUMSI LISTRIK PADA AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN R-22 DENGAN AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN MC-22 SUHARTO JONI SANTOSO (L2F304279) Abstrak Untuk mengetahui efisiensi kerja suatu peralatan
Lebih terperinciAUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS
AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS Achmad Solichan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat dan analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukanya pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciAlat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007
Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007 Semakin beratnya beban atau biaya hidup akibat naiknya harga sejumlah komponen pokok, nyatanya mampu membuka celah bisnis yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban Pendinginan Gambar 58. Massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari Gambar 59. Massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain seperti bahan bakar fosil (minyak, gas alam dan batu bara), hidro, panas bumi dan nuklir. Dibangkitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Energi listrik sekarang telah menjadi kebutuhan primer. Pada dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Energi listrik sekarang telah menjadi kebutuhan primer. Pada dunia industri yang banyak
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : 1. Data dari hasil pengujian Data diperoleh dari hasil pengujian alat praktikum mesin pendingin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 HASIL PENGUJIAN STEADY SISTEM CASCADE Dalam proses pengujian pada saat menyalakan sistem untuk pertama kali, diperlukan waktu oleh sistem supaya dapat bekerja dengan stabil.
Lebih terperinciContoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!
Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Soal No.1 Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang elektronika saat ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLATIHAN SOAL BAB 2
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLATIHAN SOAL BAB 2 1. Handphone Pak Danang seri Lenovo S-930 menggunakan baterai Li-Po berkapasitas 3.000 mah dengan arus 0,200 A.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Tugas akhir ini dilakukan di gedung rektorat Unila. Proses tugas akhir dilakukan dengan penyiapan alat dan bahan, pengumpulan data bangunan, hingga menyusun
Lebih terperinciBAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini
BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan
Lebih terperinciPerawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek
KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFERENCE Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek I. Maksud dan Tujuan Air Conditioner (AC) adalah alat pendingin yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem distribusi tenaga listrik di gedung Fakultas Teknik UMY masuk pada sistem distribusi tegangan menengah, oleh karenanya sistim distribusinya menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, asumsi yang yang diangkat dalam penelitian serta sistematika
Lebih terperinciOptimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow
1 Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow Dendy Yumnun Wafi, Ir. Sjamsjul Anam, MT, Heri Suryoatmojo, ST. MT. Ph.D. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciLampiran 2. Trainer dispenser hot and cool unit
LAMPIRAN Lampiran 2. Trainer dispenser hot and cool unit Lampiran 1 PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT TRAINER DISPENSER HOT AND COOL UNIT Spesifikasi Teknik Dispenser Hot and Cool Unit Sumber daya : 220 V~, 50
Lebih terperinciPERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tujuan dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciMEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008
Zulhajji, Penghematan Energi Listrik Rumah Tangga dengan Metode Demand Side Management PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN METODE DEMAND SIDE MANAGEMENT (DSM) Zulhajji Jurusan Pendidikan Teknik
Lebih terperinciPerawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek
Lampiran RKS : 036/LL/KCJ/RKS/I/2016 KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFERENCE Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek I. Maksud dan Tujuan Air Conditioner
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap
4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pengkondisian Udara Pengkondisian udara adalah proses untuk mengkondisikan temperature dan kelembapan udara agar memenuhi persyaratan tertentu. Selain itu kebersihan udara,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mengacu pada prosedur audit energy SNI 6196
Lebih terperinciANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: johnycaster@polbeng.ac.id Abstrak Penggunaan alat-alat las di Bengkel
Lebih terperinciAbstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan atau gedung bertingkat banyak dijumpai di kota besar, seperti DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran, bahkan sekolah / kampus
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN YANG ADAPTIF DENGAN INTEGRASI INDOOR POSITIONING SYSTEM BERBASIS WI-FI DAN SENSOR SUHU
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN YANG ADAPTIF DENGAN INTEGRASI INDOOR POSITIONING SYSTEM BERBASIS WI-FI DAN SENSOR SUHU Penyusun Tugas Akhir: R Dicky Budi Aldyanto 5110100036
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian1,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN
BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN Pada bab ini, penulis akan menjabarkan mengenai prinsip kerja dan beberapa hal yang mendasari terealisasikannya lemari pengering pakaian dengan moving hanger
Lebih terperinciTIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK
TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK {sidebar id=3} Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga Kehidupan modern memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 47 Tahun 2011 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN PERHITUNGAN HARGA SATUAN LISTRIK YANG DIHASILKAN SENDIRI/NON PLN (GENERATOR)
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian 1, Joko Prihartono 2, Purwo Subekti 3 ABSTRAK Dari penelitian yang telah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT
BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
53 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Sistem yang dilakukan perusahaan Dari hasil pengumpulan data-data dan pengolahan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, didapatkan data-data berupa biaya yang dikeluarkan
Lebih terperinciKONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung
KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung 1. SISTEM SISTEM AC 2. PRINSIP KONSERVASI PADA AC 3 KASUS Indonesia iklim tropis Indonesia berada
Lebih terperinci