DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal PT. Floribunda DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA Wawancara ini disusun dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul: Strategi Perkembangan Usaha Tanaman Hias Pakis Pada PT. Floribunda, Kecamatan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Pekerjaan/Jabatan :... Kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat menjawab secara objekif dan benar, karena kuesioner ini bertujuan ilmiah sehingga memerlukan data yang valid. Peneliti: Adeline Puspitasiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 A. PROFIL DAN GAMBARAN UMUM INDUSTRI a. Bagaimana sejarah industri tanaman hias di Cibodas? b. Siapa perintis usaha tanaman hias tersebut? c. Bagaimana perkembangan industri tanaman hias di Cibodas? d. Bagaimana keadaan industri tanaman hias di Cibodas saat ini? e. Bagaimana potensi tanaman hias di Cibodas? f. Adakah permasalahan dalam pengembangan usaha tanaman hias di Cibodas? Apa saja permasalahan tersebut? g. Langkah apa yang ditempuh untuk mengatasi permsalahan yang ada? B. PT. FLORIBUNDA a. Bagaimana sejarah lahirnya PT. Floribunda? (latar belakang, tahun berdiri, dan nilai investasi) b. Siapa pendiri, pemilik dan pengelola PT. Floribunda saat ini? c. Apa saja jenis usaha yang dijalankan PT. Floribunda? d. Apa visi, misi dan tujuan dari PT. Floribunda? e. Apa alasan pemilihan lokasi perusahaan? f. Bagaimana struktur organisasi perusahaan? Mengapa memilih struktur organisasi tersebut? g. Apa kendala utama dalam menjalankan bisnis? C. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL PT. FLORIBUNDA Sumberdaya a. Berapa luas lahan yang dimiliki PT. Floribunda? b. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan perusahaan? Adakah kualifikasi dalam merekrut tenaga kerja? c. Bagaimana tingkat keterampilan dan produktivitas karyawan yang ada saat ini? d. Seperti apa insentif yang diberikan kepada karyawan? (berupa gaji, bonus dan tunjangan) e. Apakah perusahaan menyelenggarakan pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan karyawan? Seperti apa pelatihan yang diberikan? f. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan untuk menunjang usaha? Produksi/Operasi a. Apa saja input yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi perusahaan? (bahan baku, peralatan dan perlengkapan) b. Bagaimana perusahaan memperoleh input tersebut? c. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi? Adakah spesialisasi kerja dalam kegiatan produksi? d. Berapa lama siklus produksi yang dibutuhkan dalam produksi tanaman Pakis? e. Apa saja jenis tanaman Pakis yang dihasilkan, dan berapa jumlah ratarata tanaman Pakis yang dihasilkan dalam 1 kali masa produksi? f. Apa dasar penentuan jumlah produksi tanaman Pakis? (Contoh: berdasarkan permintaan, harga, dll) 138

3 g. Bagaimana kegiatan produksi dilaksanakan? (secara tradisional atau ada penggunaan teknologi) h. Adakah standar mutu yang ditetapkan perusahaan? Jika ada, bagaimana strandar mutu tersebut? i. Adakah perbedaan produk dibandingkan dengan pesaing? Pemasaran a. Berapa harga yang ditetapkan untuk masing-masing produk? b. Apa dasar penetapan harga produk? (berdasarkan biaya produksi, keseimbangan permintaan dan penawaran, harga pesaing dan berdasarkan nilai produk di mata konsumen) c. Bagaimana kegiatan distribusi dan penjualan perusahaan? Dan berapa jumlah penjualan pada masing-masing konsumen? d. Bagaimana loyalitas konsumen floribunda? e. Siapa saja distributor PT. Floribunda? Bagaiman sistem kontrak dan kemitraan yang dibangun? f. Apa saja kegiatan promosi yang dilakukan? Berapa anggaran yang ditargetkan untuk kegiatan promosi? g. Bagaimana strategi pemasaran yang saat ini diterapkan perusahaan? (Siapa segmen pasar, siapa target pasar, dan bagaimana positioning produk PT. Floribunda) h. Apa dasar penentuan grading dan sortasi yang dilakukan perusahaan? i. Bagaimana proses pengiriman produk ke konsumen? Keuangan a. Dari mana saja sumber modal yang digunakan PT. Floribunda? b. Bagaimana posisi kemampulabaan perusahaan saat ini? c. Bagaimana alokasi anggaran perusahaan saat ini? d. Bagaimana sistem administrasi dan pembukuan perusahaan? e. Bagaimana perusahaan mengelola keuangan? Penelitian dan pengembangan a. Adakah kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan? b. Adakah divisi khusus perusahaan yang menangani kegiatan penelitian dan pengembangan? c. Adakah inovasi yang dihasilkan perusahaan? Apa saja inovasi tersebut? D. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PT. FLORIBUNDA Politik a. Bagaimana stabilitas politik dan keamanan yang ada di Indonesia mempengaruhi usaha yang dijalankan PT. Floribunda? b. Adakah kebijakan yang mempengaruhi usaha tanaman hias Pakis di PT. Floribunda secara langsung maupun tidak langsung? c. Bagaimana sistem regulasi dan perpajakan yang dibebankan pada PT. Floribunda? Ekonomi a. Bagaimana kondisi pasar tanaman hias secara umum di Indonesia? 139

4 b. Bagaimana prospek dan potensi tanaman Pakis ditinjau dari segi permintaan? c. Apa saja ketentuan dalam pelaksanaan ekspor d. Apa dampak perubahan harga dan biaya produksi pada usaha tanaman hias Pakis PT. Floribunda? Sosial a. Bagaimana tanggapan masyarakat atas bisnis yang dijalankan PT. Floribunda? b. Apa kontribusi yang diberikan PT. Floribunda terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar? c. Adakah kemitraan yang terjalin antara PT. Floribunda dengan petani tanaman hias di Cibodas? Teknologi a. Bagaimana teknologi mempengaruhi kegiatan usaha PT. Floribunda? b. Apa saja teknologi produksi, informasi dan pasca produksi yang ada saat ini? c. Teknologi apa saja yang sesuai diterapkan pada PT. Floribunda? Industri a. Bagaimana karakteristik pasar tanaman hias Indonesia? b. Bagaimana tren pasar saat ini? c. Siapa saja pesaing PT. Floribunda, baik dalam usaha Pakis maupun tanaman hias secara umum? d. Apa keunggulan dan kelemahan yang dimiliki pesaing? e. Bagaimana tren permintaan daun potong sebagai produk substitusi tanaman Pakis? f. Siapa saja konsumen tanaman hias Pakis PT. Floribunda? Berapa jumlah pembelian yang dilakukan konsumen tersebut? g. Berapa harga yang diterima konsumen tahap 1 dan konsumen akhir? h. Seberapa besar kemungkinan munculnya pendatang baru dalam usaha tanaman hias Pakis? i. Siapa saja pemasok yang dimiliki perusahaan? Bagaimana sistem kerjasama dengan pemasok? 140

5 Lampiran 2. Kuesioner Mengenai Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Usaha Tanaman Pakis PT. Floribunda KUESIONER PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA Wawancara ini disusun dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul: Strategi Perkembangan Usaha Tanaman Hias Pakis Pada PT. Floribunda, Kecamatan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Pekerjaan/Jabatan :... Kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat menjawab secara objekif dan benar, karena kuesioner ini bertujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid. Peneliti: Adeline Puspitasiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

6 PENENTUAN FAKTOR INTERNAL Faktor internal merupakan faktor yang terkait dengan kuantitas maupun kualitas semua aspek yang terdapat pada PT. Floribunda. Aspek tersebut mencakup aspek sumber daya, kemampuan manajerial perusahaan dan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan. Faktor internal tersebut dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan PT. Floribunda. Masing-masing faktor strategis kekuatan dan kelemahan akan menghasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Responden dapat mengurangi atau menambahkan aspek-aspek penilaian terhadap lingkungan internal apabila hal tersebut dianggap relevan. Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa kuat atau lemahnya faktor strategis. Dalam upaya merumuskan strategi terbaik, faktor kekuatan harus dapat dimanfaatkan secara optimal dan meminimalkan faktor kelemahan. Petunjuk pengisian: 1. Berikan tanda ( ) pada kolom kekuatan pada tabel 1, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam proses perumusan strategi PT. Floribunda 2. Berikan tanda ( ) pada kolom kelemahan pada tabel 1, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kelemahan dalam proses perumusan strategi PT. Floribunda 3. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan berdasarkan ketentuan: a. Nilai 4, jika faktor tersebut merupakan kekuatan mayor PT. Floribunda b. Nilai 3, jika faktor tersebut merupakan kekuatan minor PT. Floribunda c. Nilai 2, jika faktor tersebut merupakan kelemahan minor PT. Floribunda d. Nilai 1, jika faktor tersebut merupakan kelemahan mayor PT. Floribunda 142

7 Tabel 1. Analisis Faktor Internal Perusahaan No Faktor-faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan Memiliki visi, misi yang spesifik terhadap pengembangan Pakis 2 Komitmen mengembangkan Pakis 3 Kemampuan mengakses informasi 4 Jejaring Kerja (networking) yang luas 5 Manajemen organisasi yang handal 6 Kreatif dalam menghasilkan produk yang inovatif 7 Service terhadap konsumen 8 Jaringan komunikasi dalam organisasi 9 Lingkungan kerja yang kondusif 10 Reputasi sebagai produsen tanaman tropis asli Indonesia 11 Koleksi plasma nutfah asli Indonesia 12 Modal usaha 13 Kegiatan penelitian dan pengembanga 14 Kapasitas produksi 15 Keefektifan promosi Pakis kadaka 16 Kompetensi tenaga kerja (level teknis) 17 Teknologi sederhana PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL Faktor Eksternal merupakan faktor yang terkait dengan lingkungan luar perusahaan yang turut memberikan dampak terhadap pemilihan strategi dan menentukan situasi bisnis perusahaan. Faktor eksternal terdiri atas aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi dan persaingan pada industri yang dihadapi perusahaan. Faktor-faktor yang terdapat di lingkungan eksternal dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Masing-masing faktor strategis peluang dan ancaman akan menghasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Responden dapat mengurangi atau menambahkan aspek-aspek penilaian terhadap lingkungan eksternal apabila hal tersebut dianggap relevan. Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini merespon faktor tersebut. Perumusan strategi bertujuan untuk meraih peluang yang ada dan menghindari ancaman yang mungkin dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Petunjuk pengisian: 1. Berikan tanda ( ) pada kolom peluang pada tabel 2, apabila faktor-faktor tersebut menjadi peluang dalam proses perumusan strategi PT. Floribunda. 2. Berikan tanda ( ) pada kolom ancaman pada tabel 2, apabila faktor-faktor tersebut menjadi ancaman dalam proses perumusan strategi PT. Floribunda 143

8 3. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan berdasarkan ketentuan: a. Nilai 4, jika PT. Floribunda memberikan respon luar biasa terhadap faktor tersebut b. Nilai 3, jika PT. Floribunda memberikan respon di atas rata-rata terhadap faktor tersebut c. Nilai 2, jika PT. Floribunda memberikan respon rata-rata terhadap faktor tersebut d. Nilai 1, jika PT. Floribunda memberikan respon buruk terhadap faktor tersebut Tabel 2. Analisis Faktor Eksternal Perusahaan No Faktor-faktor Strategis Eksternal Peluang Ancaman Lingkungan usaha yang kondusif 2 Meningkatnya tren tanaman hias daun 3 Keterbukaan pasar untuk menerima tren tanaman hias baru 4 Adanya pelanggan yang loyal 5 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan tanaman hias lokal 6 Isu global warming dan kerusakan lingkungan 7 Membaiknya perekonomian nasional 8 Banyaknya konsumen potensial 9 Peluang ekspor yang terbuka lebar 10 Maraknya bisnis ekowisata 11 Kondisi Indonesia sebagai pusat keragaman genetik Pakis 12 Kompetitor tanaman Pakis yang belum berkembang 13 Banyaknya pemasok untuk menjamin keberlangsungan usaha 14 Sistem regulasi dan perpajakan 15 Rumitnya persyaratan ekspor 16 Insentif dan kebijakan yang diberikan pemerintah 17 Banyaknya produk substitusi Pakis 18 Ancaan masuknya pendatang baru 19 Adanya inflasi dan kenaikan harga input 20 Perubahan lingkungan tumbuh untuk budidaya Pakis 21 Penguasaan paten oleh negara lain 144

9 Lampiran 3. Kuesioner untuk Pemberian Bobot Terhadap Faktor Strategis Internal dan Eksternal Usaha Tanaman Pakis PT. Floribunda KUESIONER PENELITIAN PEMBERIAN BOBOT TERHADAP FAKTOR STRATEGISS INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA Wawancara ini disusun dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul: Strategi Perkembangan Usaha Tanaman Hias Pakis Pada PT. Floribunda, Kecamatan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Pekerjaan/Jabatan :... Kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat menjawab secara objekif dan benar, karena kuesioner ini bertujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid. Peneliti: Adeline Puspitasiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

10 I. Pemberian nilai bobot terhadap faktor strategis internal Petunjuk pengisian: a. Tentukan nilai bobot terhadap faktor-faktor strategis internal tersebut dengan memberikan nilai 1, 2 atau 3 pada kolom yang tersedia b. Penentuan nilai bobot berdasarkan keterangan berikut: Nilai 1 = jika bobot horizontal kurang penting daripada bobot vertikal Nilai 2 = jika bobot horizontal sama penting dengan bobot vertikal Nilai 3 = jika bobot horizontal lebih penting daripada bobot vertikal c. Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan seterusnya secara konsisten Faktor A B C D E F G H I J K L M N O P Q Total Strategis Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q Total Keterangan Variabel: A. Memiliki visi, misi dan tujuan yang spesifik sehingga dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis B. Memiliki Komitmen untuk mengembangkan tanaman hias tropis Indonesia, khususnya pakis C. Memiliki kapasitas mengakses informasi dari sumber primer dalam dan luar negeri D. Memiliki jejaring kerja (networking) yang luas E. Manajemen Organisasi yang handal F. Kreatif dalam menghasilkan produk yang inovatif G. Memiliki sistem pelayanan (service) yang baik untuk memuaskan pelanggan H. Memiliki jaringan komunikasi yang baik dalam organisasi I. Lingkungan kerja yang kondusif J. Reputasi yang baik sebagai produsen tanaman tropis asli Indonesia 146

11 K. Memiliki koleksi berbagai plasma nutfah tanaman hias tropis yang potensial dikembangkan sebagai komoditas unggulan L. Keterbatasan modal usaha M. Belum menerapkan kegiatan penelitian dan pengembangan N. Kurang efektifnya kegiatan promosi tanaman pakis O. Terbatasnya kapasitas produksi P. Rendahnya kompetensi tenaga kerja di level pelaksana Q. Teknologi Sederhana II. Pemberian nilai bobot terhadap faktor strategis eksternal Petunjuk pengisian: a. Tentukan nilai bobot terhadap faktor-faktor strategis eksternal tersebut dengan memberikan nilai 1, 2 atau 3 pada kolom yang tersedia b. Penentuan nilai bobot berdasarkan keterangan berikut: Nilai 1 = jika bobot horizontal kurang penting daripada bobot vertikal Nilai 2 = jika bobot horizontal sama penting dengan bobot vertikal Nilai 3 = jika bobot horizontal lebih penting daripada bobot vertikal c. Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan seterusnya secara konsisten aktor A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Total Strategis Eksternal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Total 147

12 Keterangan Variabel: A. Tersedianya lingkungan usaha yang kondusif B. Meningkatnya tren tanaman hias daun, khususnya tanaman pakis C. Keterbukaan pasar untuk menerima tren tanaman hias baru D. Adanya pelanggan yang loyal terhadap usaha E. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan tanaman hias tropis lokal F. Adanya isu global warming dan kerusakan lingkungan G. Munculnya bisnis yang membutuhkan tanaman hias sebagai komponennya H. Banyaknya konsumen pakis potensial I. Peluang ekspor yang terbuka lebar J. Maraknya bisnis ekowisata K. Kondisi Indonesia sebagai sumber plasma nutfah tanaman pakis terbesar di dunia L. Belum berkembangnya kompetitor tanaman pakis M. Banyaknya pemasok untuk menjamin keberlangsungan usaha N. Regulasi dan perpajakan yang memberatkan usaha tanaman hias pakis PT. Floribunda O. Rumitnya persyaratan ekspor P. Belum adanya insentif dan kebijakan yang mendukung pengembangan usaha tanaman hias, khususnya pakis Q. Banyaknya produk substitusi tanaman pakis, yakni daun potong yang telah banyak di pasaran R. Mudahnya pendatang baru untuk masuk ke dalam industri S. Adanya inflasi dan kenaikan harga input T. Perubahan lingkungan usaha U. Penguasaan paten tanaman pakis oleh negara lain 148

13 Lampiran 4. Kuesioner untuk Pemberian Bobot Untuk Menentukann Prioritas Strategi dengan Proses Hirarki Analitik (AHP) KUESIONER PENELITIAN PROSES HIRARKI ANALITIK PENGEMBANGAN USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA Wawancara ini disusun dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul: Strategi Perkembangan Usaha Tanaman Hias Pakis Pada PT. Floribunda, Kecamatan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Pekerjaan/Jabatan :... Kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat menjawab secara objekif dan benar, karena kuesioner ini bertujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid. Peneliti: Adeline Puspitasiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

14 PETUNJUK PENGISIAN 1. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antara satu elemen dengan elemen baris lainnya 2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan nilai kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan secara berpasangan 3. Nilai komparasi yang diberikan memiliki skala 1-9 dan ditulis pada kolom yang tersedia Definisi dari nilai skala yang digunakan untuk nilai komparasi ditentukan sebagai berikut: Nilai Definisi skala 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dibanding elemen lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting dibanding elemen lainnya 7 Elemen yang satu sangat lebih penting dibanding elemen lainnya 9 Elemen yang satu mutlak lebih penting dibanding elemen lainnya 2,4,6,8 Merupakan nilai-nilai antara diantara dua pertimbangan yang berdekatan Bagian 1 Dalam memilih strategi pengembangan usaha yang paling tepat pada PT. Floribunda, terdapat beberapa tujuan yang berupaya dicapai, yaitu: T1: Memenuhi permintaan domestik T2: Memenuhi permintaan ekspor Instruksi 1: Bandingkan seberapa penting tujuan tersebut dalam upaya pemilihan prioritas strategi pengembangan usaha untuk PT. Floribunda Goal T1 T2 T1 1 T2 1 Bagian II Terdapat beberapa faktor yang diperlukan dalam rangka memenuhi permintaan yang ada dan meraih peluang bagi PT. Floribunda. Faktor tersebut antara lain: F1: Kapasitas produksi F3: Promosi F2: Modal F4: Penelitian dan pengembangan 150

15 Instruksi 2.1: Bandingkan seberapa penting faktor-faktor tersebut terkait tujuan untuk memenuhi permintaan domestik (T1) T1 F1 F2 F3 F4 F1 1 F2 1 F3 1 F4 1 Instruksi 2.2: Bandingkan seberapa penting faktor-faktor tersebut terkait tujuan untuk memenuhi permintaan ekspor (T2) T2 F1 F2 F3 F4 F1 1 F2 1 F3 1 F4 1 Bagian III Dari tujuan-tujuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk PT. Floribunda, maka terdapat beberapa alternatif strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan perusahaan. Alternatif strategi tersebut antara lain: SO1: Menggunakan daya kreatifitas perusahaan untuk menciptakan produk inovatif berbasis komoditas lokal Indonesia khususnya pakis untuk meraih peluang lingkungan usaha yang kondusif dan adanya pelanggan loyal (S1) SO2: Mengkonsolidasikan kekuatan manajerial dan keunggulan yang dimiliki dalam rangka memperluas jaringan untuk menjangkau konsumen potensial dan mempertahankan pelanggan loyal (S2) WO1: Mensinergikan seluruh potensi sumber daya dan mengembangkan jaringan kerja dengan memanfaatkan lingkungan usaha yang kondusif untuk meraih peluang ekspor tanaman pakis (S3) WO2: Mengatasi permasalahan modal dan kapasitas produksi pakis untuk meraih peluang peningkatan tren tanaman hias, khususnya pakis dan maraknya bisnis ekowisata melalui kegiatan investasi (S4) ST: Mengkombinasikan jejaring kerja dan reputasi yang dimiliki untuk menghindari persaingan industri (S5) WT: Mengefektifkan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan saat ini untuk meraih laba optimal (S6) 151

16 Instruksi 3.1: Bandingkan besarnya tingkat kepentingan tiap alternatif strategi berikut sehubungan dengan faktor peningkatan kapasitas produksi (F1) F1 SO1 SO2 WO1 WO2 ST WT SO1 1 SO2 1 WO1 1 WO2 1 ST 1 WT 1 Instruksi 3.2: Bandingkan besarnya tingkat kepentingan tiap alternatif strategi berikut sehubungan dengan faktor modal usaha (F2) F2 SO1 SO2 WO1 WO2 ST WT SO1 1 SO2 1 WO1 1 WO2 1 ST 1 WT 1 Instruksi 3.3: Bandingkan besarnya tingkat kepentingan tiap alternatif strategi berikut sehubungan dengan faktor promosi (F3) F3 SO1 SO2 WO1 WO2 ST WT SO1 1 SO2 1 WO1 1 WO2 1 ST 1 WT 1 Instruksi 3.4: Bandingkan besarnya tingkat kepentingan tiap alternatif strategi berikut sehubungan dengan faktor penelitian dan pengembangan (F4) F4 SO1 SO2 WO1 WO2 ST WT SO1 1 SO2 1 WO1 1 WO2 1 ST 1 WT 1 152

17 Lampiran 5. Varietas Tanaman Hias yang Diproduksi PT. Floribunda Tahun 2009 TANAMAN HIAS DAUN No Jenis Warna No Jenis Warna 1. Amaranthus Hanging Merah 27. Knick Cactus Hijau 2. Amaranthus Hanging Hijau 28. Leatherleaf Hijau 3. Amaranthus Rumput Merah 29. Liliparis Hijau 4. Amaranthus Rumput Hijau 30. Liliparis Varigat a 5. Amaranthus Rumput Oranye 31. Microsorum Musifolium Hijau (Kadaka Ular) 6. Amaranthus Pigmi Merah 32. Microsorum Puntatum (Kadaka Keriting) Hijau 7. Microsorum Anggur Laut Hijau 33. Scolopendrium (Cocoloba) (Kadaka Tegak) Hijau 8. Asparagus Bintang Hijau 34. Monstera Kuning 9. Asparagus Ekor Tupai Hijau 35. Papyrus Hijau 10. Asparagus Krisdoren Hijau 36. Philo Burgundi Coklat 11. Aspidistra Hijau 37. Philo santal Hijau 12. Agave Kuning 38. Philodendron Hijau 13. Beries Merah 39. Philodendron Marbel Hijau 20. Dracaena Hijau 46. Cordyline I in Kuning -Pink 14. Bromelia (Daun) Hijau/ Coklat 40. Philodendron Selloum Hijau 15. Calla Lily Variegata Putih- Hijau 41. Philodendron Xanadu Hijau 16. Cineraria Silverdust Abuabu Pseudoaureum Phlebodium 42. Silver 17. Cordyline Hijau 43. Pormium Coklat 18. Daun Tombak Hijau 44. Trafesia Hijau 19. Digizothea Hijau 45. Cordyline Putri Merah 21. Dracaena Song Of India Kuning 47. Cordyline Anggun 22. Drynaria Ridigula Coklat- Hijau 48. Cordyline Astrawati (kadaka Udang) Putih 23. Fleur (Sunbuscus Nigra) Hijau 49. Cordyline Compacta Coklat 24. Futoy Hijau 50. Cordyline Ratih 25. Hemalomena Hijau 51. Cordyline Kartika Hijau- Putih 26. Ivy Daun Besar Hijau 52. Cryptanthus Putih Pink 53. Ivy Beauty (pandorea) Hijau- Kuning 55. Rumput Merah 54. Ivy Variegata Hijau 56. Scindapsus Hijau 153

18 TANAMAN HIAS BUNGA No Jenis Warna No Jenis Warna 1. Amimajus Putih 14. Gomphrena Pink Rose 2. Agapanthus Putih/ Biru 15. Rudbekia Hijau/Orange 3. Anggrek Orange/Ungu 16. Snapdragon Putih 4. Tanah Anggrek Tanah 5. Ananas Merah 17. Snapdragon Pink Hijau/ Orange 18. Snapdragon AppleBlossom 6. Bromelia (bunga) Merah 19. Snapdragon Kuning 7. Celocia Kristanta Merah 20. Snapdragon Orange 8. Cymbidium Kuning 21. Snapdragon Marun 9. Cymbidium Hijau 22. Solanum Labu Orange 10. Cymbidium Pink 23. Solanum Tomat Orange 11. Gomphrena Merah 24. Solanum Cherry Merah 12. Gomphrena Ungu 25. Yusticia Kuning 13. Gomphrena Putih 154

19 Lampiran 6. Penjualan Tanaman Pakis PT. Floribunda (Ikat) Jenis Tanaman Drynaria Microsorum Microsorum Microsorum Tahun Bulan Ridigula Musifolium Scolopendrium Puntatum (Kadaka Udang) (Kadaka Ular) 2) (Kadaka Tegak) (Kadaka Keriting) Microsorum Pseudoaureum (Kadaka Silver) Asplenium Nidus (Kadaka Prisklet) 3) 2009 Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr 1) Sumber : PT. Floribunda (2010) Keterangan : 1. Data Penjualan Bulan April Sampai dengan Tanggal 4 April 2. Kadaka Ular Mulai dikomersialkan bulan Maret Kadaka Prisklet mulai dikomersialkan bulan Februari

20 Lampiran 7. Sarana dan Prasarana PT. Floribunda Ruang Pembesaran Hingga ukuran 10 cm Ruang Pembenihan Ruang Kantong 10 cm Benih Tanaman Ruang Pembuatan Media Tanam Ruang Koleksi 156

21 Penanaman Kadaka Udang Penanaman Kadaka Keriting Penanaman Kadaka Silver Penanaman Kadaka tegak Penanaman Kadaka Prisklet Penanaman Kadaka Ular 157

22 158 Lampiran 8. Perhitungan Faktor Strategis Internal PT Floribunda Faktor Strategis Internal Pemilik (60%) Kabid Produksi (20%) K Kekuatan Bobot Rating Nilai Bobot Rating Nilai B 1 Memiliki visi, misi dan tujuan yang spesifik Memiliki komitmen untuk mengembangkan tanaman hias tropis asli Indonesia, khususnya pakis 3 Kemampuan mengakses informasi Jejaring Kerja (networking) Manajemen organisasi yang handal Kreatif dalam menghasilkan produk yang inovatif Service terhadap konsumen Jaringan komunikasi dalam organisasi Lingkungan kerja yang kondusif Reputasi sebagai produsen tanaman tropis asli Indonesia Koleksi plasma nutfah asli Indonesia Faktor Strategis Internal Kelemahan Bobot Rating Nilai Bobot Rating Nilai B 1 Modal usaha yang terbatas Kegiatan penelitian & pengembangan Kapasitas produksi Keefektifan promosi pakis kadaka Kompetensi tenaga kerja (level pelaksana) Teknologi sederhana JUMLAH Lampiran 9. Perhitungan Faktor Strategis Eksternal PT Floribunda Faktor Strategis Eksternal Pemilik (60%) Kabid Produksi (20%) K Peluang Bobot Rating Nilai Bobot Rating Nilai B 1 Tersedianya lingkungan usaha yang kondusif bagi budidaya pakis Meningkatnya tren tanaman hias daun Keterbukaan pasar untuk menerima tren tanaman hias baru Adanya pelanggan yang loyal pada PT Floribunda Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan tanaman hias tropis lokal Adanya isu lingkungan seperti global warming dan kerusakan lingkungan Membaiknya perekonomian nasional Banyaknya konsumen pakis potensial Peluang ekspor tanaman hias pakis yang

23 159 terbuka lebar 10 Maraknya bisnis ekowisata Kondisi Indonesia sebagai sumber plasma nutfah tanaman pakis terbesar Kompetitor tanaman pakis yang belum berkembang Banyaknya pemasok untuk menjamin keberlangsungan usaha Faktor Strategis Internal Kelemahan Bobot Rating Nilai Bobot Rating Nilai B 1 Regulasi dan perpajakan yang memberatkan usaha tanaman hias pakis PT Floribunda Rumitnya persyaratan ekspor produk hortikultura Belum adanya insentif dan kebijakan yang mendukung pengembangan usaha tanaman hias, khususnya pakis Banyaknya produk substitusi pakis Mudahnya pendatang baru yang memproduksi tanaman pakis untuk masuk ke dalam industri 6 Adanya inflasi dan kenaikan harga input bagi budidaya pakis Perubahan lingkungan usaha untuk budidaya tanaman hias, khususnya pakis Penguasaan paten oleh negara lain JUMLAH 160

24 Lampiran 10. Hasil Pengolahan Prioritas Strategi Menggunakan Ekspert Choice Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Tujuan Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Pe... Memenuhi Permintaan Dalam Nege.750 Memenuhi Permintaan Ekspor.250 Inconsistency = 0.00 with 0 missing judgments. 2. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Faktor Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi >Memenuhi Permintaan Dala... F1 Kapasitas Produksi.165 F2 Modal.094 F3 Promosi.433 F4 Penelitian Pengembangan.308 Inconsistency = 0.08 with 0 missing judgments. Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi >Memenuhi Permintaan Ekspor F1 Kapasitas Produksi.255 F2 Modal.114 F3 Promosi.050 F4 Penelitian Pengembangan.581 Inconsistency = 0.03 with 0 missing judgments. 3. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Alternatif Strategi Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Dalam Neger >F1 Kapasitas Produksi SO1 (Diferensiasi produksi pak.075 SO2 (Meningkatkan promosi).033 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.262 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.445 ST (Mengembangkan bisnis berba.053 WT (Mengefektifkan penggunaan.131 Inconsistency = 0.09 with 0 missing judgments. 161

25 Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Dalam Neger >F2 Modal SO1 (Diferensiasi produksi pak.052 SO2 (Meningkatkan promosi).042 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.349 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.335 ST (Mengembangkan bisnis berba.143 WT (Mengefektifkan penggunaan.079 Inconsistency = 0.03 with 0 missing judgments. Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Dalam Neger >F3 Promosi SO1 (Diferensiasi produksi pak.083 SO2 (Meningkatkan promosi).409 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.251 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.164 ST (Mengembangkan bisnis berba.059 WT (Mengefektifkan penggunaan.035 Inconsistency = 0.06 with 0 missing judgments. Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Dalam Neger >F4 Penelitian Pengembangan SO1 (Diferensiasi produksi pak.275 SO2 (Meningkatkan promosi).032 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.402 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.155 ST (Mengembangkan bisnis berba.082 WT (Mengefektifkan penggunaan.054 Inconsistency = 0.07 with 0 missing judgments. Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Ekspor >F1 Kapasitas Produksi SO1 (Diferensiasi produksi pak.164 SO2 (Meningkatkan promosi).029 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.281 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.421 ST (Mengembangkan bisnis berba.048 WT (Mengefektifkan penggunaan.057 Inconsistency = 0.08 with 0 missing judgments. 162

26 Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Ekspor >F2 Modal SO1 (Diferensiasi produksi pak.148 SO2 (Meningkatkan promosi).039 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.310 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.348 ST (Mengembangkan bisnis berba.088 WT (Mengefektifkan penggunaan.067 Inconsistency = 0.07 with 0 missing judgments. Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Ekspor >F3 Promosi SO1 (Diferensiasi produksi pak.243 SO2 (Meningkatkan promosi).429 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.162 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.054 ST (Mengembangkan bisnis berba.077 WT (Mengefektifkan penggunaan.034 Inconsistency = 0.09 with 0 missing judgments. Priorities with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Peng >Memenuhi Permintaan Ekspor >F4 Penelitian Pengembangan SO1 (Diferensiasi produksi pak.255 SO2 (Meningkatkan promosi).045 WO1 (Menjalin kemitraan dengan.420 WO2 (Fokus lokasi produksi dan.156 ST (Mengembangkan bisnis berba.048 WT (Mengefektifkan penggunaan.077 Inconsistency = 0.06 with 0 missing judgments. 4. Hasil Pengolahan Vertikal Synthesis with respect to: Goal: Menentukan Prioritas Strategi Pengembangan Usaha Pakis PT Floribunda Overall Inconsistency =.07 SO1 (Diferensiasi produksi pakis).158 SO2 (Meningkatkan promosi).161 WO1 (Menjalin kemitraan dengan pihak.322 terkait) WO2 (Fokus lokasi produksi dan ekowisata).227 ST (Mengembangkan bisnis berbasis.070 tanaman WT (Mengefektifkan hias) penggunaan.062 sumberdaya) 163

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA 5.1 Sejarah Perkembangan PT. Floribunda Semula PT. Floribunda merupakan sebuah rumah peristirahatan bagi pemiliknya, Reane Tambayong pada tahun 1984. Lokasi PT. Floribunda

Lebih terperinci

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. FLORIBUNDA

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. FLORIBUNDA VI. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. FLORIBUNDA Lingkungan bisnis perusahaan akan mempengaruhi bisnis yang dijalankan perusahaan. Perubahan lingkungan, baik lingkungan makro seperti adanya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Koperasi Unit Desa (KUD)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A14103687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Proses merumuskan strategi melibatkan beberapa konsep teoritis yang menyampaikan informasi mengenai objek dan berperan sebagai dasar yang umum dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Lampiran 2. Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha peternakan ayam kampung organik No Jenis Data Rincian Internal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI Judul penelitian Sebaran dan Ketersediaan Sarana dan Wilayah Pelayanan di Kota Tangerang Selatan IDENTITAS RESPONDEN N a m

Lebih terperinci

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

IX. KESIMPULAN DAN SARAN IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa: 1. Penawaran output jagung baik di Jawa Timur maupun di Jawa Barat bersifat elastis

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal Petunjuk Pengisian a. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antar suatu elemen yang ada di kolom sebelah kiri dengan elemen yang ada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118 LAMPIRAN-LAMPIRAN 118 Lampiran 1. Kuesioner SKB A. Gambaran Umun Perusahaan No Uraian Keterangan 1 Sejarah Perusahaan 2 Lokasi Perusahaan 3 Tujuan Perusahaan Visi : Misi : 4 Kegiatan Bisnis PT ASG B. Aspek

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F L A M P I R A N 59 60 61 Lampiran 1. Kuesioner tentang perusahaan Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang Muhammad Evan Zulkarnain F352060215 SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Sondi Farm yang terletak di Kampung Jawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian di masa depan. Globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PADA PT. FLORIBUNDA, KECAMATAN CIBODAS, CIANJUR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PADA PT. FLORIBUNDA, KECAMATAN CIBODAS, CIANJUR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PADA PT. FLORIBUNDA, KECAMATAN CIBODAS, CIANJUR, JAWA BARAT SKRIPSI ADELINE PUSPITASIWI H34062006 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... v vii viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5 Ruang

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif.

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif. Perencanaan Bisnis Modul ke: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ilmu Komputer Subandi Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

kurang penting sama penting lebih penting

kurang penting sama penting lebih penting 54 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuesioner kajian strategi pemasaran dan pengembangan usaha perdagangan boneka untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal oleh manajemen perusahaan

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Agribisnis Cabai Merah Cabai merah (Capsicum annuum) merupakan tanaman hortikultura sayursayuran buah semusim untuk rempah-rempah, yang di perlukan oleh seluruh lapisan masyarakat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. UKM Saat ini, di Indonesia terdapat 41.301.263 (99,13%) usaha kecil (UK) dan 361.052 (0,86%) usaha menengah (UM). Kedua usaha tersebut atau dikenal sebagai Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan

Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan Lampiran 1. Struktur hierarki AHP limbah industri penyamakan kulit Goal Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak Faktor Modal Teknologi Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah Aktor Pelaku Industri Litbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan penelitian berlangsung pada Februari 2015. B. Alat dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA TOKO EMAS SRIWIJAYA DI GUNUNG SITOLI Para pengusaha yang terhomat. Bersama ini saya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November III. METODE KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel pemerintah kabupaten/kota, secara purposif yaitu Kota Bogor yang mewakili kota kecil dan Kabupaten Bogor yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL Petunjuk : Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh perusahaan. No Daftar Pertanyaan Audit Internal Ya Tidak

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta LAMPIRAN 51 53 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN KINERJA DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and

Lebih terperinci

DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER

DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER L A M P I R A N Lampiran 1. Struktur Organisasi PT ADEI Crumb Rubber Industry DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJER PENJUALAN MANAJER PABRIK KEUANGAN ADMINISTRASI UMUM BENGKEL PEMBELIAN

Lebih terperinci

By : Agung Utama MENGUKUR PERMINTAAN PASAR

By : Agung Utama MENGUKUR PERMINTAAN PASAR By : Agung Utama MENGUKUR PERMINTAAN PASAR PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN Manfaat utama melakukan riset pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar Setelah riset pemasaran, perusahaan perlu melakukan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai strategi mencapai keunggulan bersaing. Tipe aliansi pada APIP S Kerajinan Batik adalah Nonequity

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR.... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi Masalah.... 8 1.3.Perumusan

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Komoditas hortikultura dapat menjadi sumber pendapatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kacang tanah. Ketela pohon merupakan tanaman yang mudah ditanam, dapat tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. kacang tanah. Ketela pohon merupakan tanaman yang mudah ditanam, dapat tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketela pohon (Manihot utilissima) adalah salah satu komoditas pangan yang termasuk tanaman penting di Indonesia selain tanaman padi, jagung, kedelai, dan kacang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanah pertanian di Indonesia pada umumnya kaya akan bahan organik dengan lapisan olah yang cukup dalam. Keadaan tersebut memungkinkan tanaman dapat dengan mudah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden LAMPIRAN 116 117 Lampiran 1. Kuesioner penelitian PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden Nama Alamat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri elektronik global pada pertengahan 1990-an cepat berubah dari analog ke digital menyebabkan produk industri mengalami komoditisasi dan modularisasi. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014 ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang 10-11 November 2014 Tujuan Pembelajaran Peserta memahami dan mampu menjelaskan ragam masalah bisnis Peserta

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah diberlakukan pada akhir 2015 lalu tidak hanya menghadirkan peluang yang sangat luas untuk memperbesar cakupan bisnis bagi para pelaku dunia

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PT SAUNG MIRWAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Jabatan :..

Lebih terperinci

BAB VII. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK

BAB VII. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK BAB VII. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK 7.1 Identifikasi Tujuan IPO Aie Angek Melakukan Kegiatan Promosi Sebelum melakukan analisis pemilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama ini pasokan ikan dunia termasuk Indonesia sebagian besar berasal dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di sejumlah negara

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Lampiran. Kuesioner AHP PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ================================================= Kepada Yang Terhormat Bogor, Februari 203

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil hutan non kayu sudah sejak lama masuk dalam bagian penting strategi penghidupan penduduk sekitar hutan. Adapun upaya mempromosikan pemanfaatan hutan yang ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. KESIMPULAN Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling terkait mendukung perlunya integrasi ke hulu agar perusahaan mendapatkan pasokan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki

Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki LAMPIRAN Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP Mulai - Studi Literatur - Pendapat Pakar Membuat struktur hirarki Pendapat Pakar Menentukan penilaian perbandingan berpasangan untuk setiap elemen pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci