V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA
|
|
- Hartono Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA 5.1 Sejarah Perkembangan PT. Floribunda Semula PT. Floribunda merupakan sebuah rumah peristirahatan bagi pemiliknya, Reane Tambayong pada tahun Lokasi PT. Floribunda terletak pada Desa Dawuan, Kecamatan Cibodas, Cianjur. Luas lahan saat itu adalah 1000 m 2. Dengan alasan hobi, Reane Tambayong kemudian mengoleksi berbagai jenis tanaman hias yang dikumpulkan dari berbagai daerah, baik yang berasal dari Indonesia, maupun dari mancanegara. Pada tahun 1988, hobi terhadap tanaman hias tersebut berubah menjadi bisnis tanaman hias. Tanaman yang mula-mula diproduksi adalah jenis tanaman pot yang dapat digunakan sebagai lanskap properti. Kegiatan penjualan tidak rutin dilakukan, karena produksi dilakukan secara kecil-kecilan. Bisnis tanaman hias tersebut belum menerapkan sistem manajerial yang profesional. Penjualan pertama dilakukan pada tahun Kepemilikan Floribunda berubah pada tahun Bisnis tanaman hias kemudian dilanjutkan oleh anak dari Reane Tambayong, yakni Karen Tambayong yang juga merupakan ketua Asosiasi Pengusaha Bunga Indonesia (Asbindo). Di tangan Karen Tambayong, bisnis tanaman hias Floribunda semakin berkembang. Pada tahun ini pula, Floribunda disahkan menjadi Perseroan Terbatas (PT). Investasi terhadap bisnis ini juga meningkat, dengan menambah luas lahan PT. Floribunda menjadi 2 ha pada tahun Guna mengetahui perkembangan industri tanaman hias dunia, sejak tahun 1997 Karen Tambayong selalu mengikuti pameran tanaman hias nasional dan internasional. Pameran yang diadakan setahun sekali tersebut diselenggarakan di negara Belanda. Karen pun mulai menyadari bahwa tren tanaman hias mulai berubah. Minat masyarakat kini mulai beralih menjadi tropical green atau tanaman hias daun tropis. Jenis tanaman yang diproduksi PT. Floribunda pun berubah seiring dengan perubahan tren yang ada. Produksi lebih diarahkan pada budidaya tanaman daun dalam pemanfaatannya sebagai daun potong maupun tanaman pot. 51
2 Sejak mengikuti pameran internasional tersebut, Karen mulai menyadari tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal. Kekayaan plasma nutfah Indonesia sangat beragam jumlahnya. Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh bangsa Indonesia sendiri. Keprihatinan tersebut direalisasikan dengan mengembangkan bisnis tanaman hias berbasis sumber daya lokal Indonesia yang merupakan jati diri bangsa. Kegiatan bisnis Floribunda terus berkembang, produksi tidak hanya dilakukan terhadap tanaman pot, tapi merambah pada varietas bunga potong, daun potong, dan tanaman lanskap. Salah satu tanaman yang menjadi perhatian utama Karen Tambayong adalah Pakis. Pemilihan Pakis sebagai fokus bisnis daun potong PT. Floribunda didasari beberapa alasan. Pertama, Indonesia merupakan pusat keragaman genetik Pakis dunia yang sulit ditiru oleh bangsa lain. Potensi ini belum digali sepenuhnya oleh bangsa Indonesia sendiri. Kedua, terdapat permintaan daun potong Pakis untuk kebutuhan domestik dan ekspor yang masih belum dapat dipenuhi. Ketiga, pemilik PT. Floribunda menyadari bahwa daun potong Pakis jenis baru dapat menciptakan permintaan dan tren pasar dengan tingkat persaingan industri yang relatif rendah. Plasma nutfah Pakis dikumpulkan dari berbagai wilayah tanah air. Namun, tidak semua Pakis di Indonesia dapat dikembangkan. Hal ini terkait dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki Floribunda. Komersialisasi Pakis dalam pemanfaatannya sebagai daun potong hanya dilakukan terhadap enam jenis Pakis, yakni Microsorum Puntatum (Kadaka Keriting), Microsorum Scolopendrium (Kadaka Tegak), Phlebodium Pseudoaureum (Kadaka Silver), Microsorum Musifolium (Kadaka Ular), Drynaria Ridigula (Kadaka Udang), dan Asplenium Nidus Plicatum (Kadaka Prisklet). Pada tahun 2008 Floribunda mengembangkan agrowisata tanaman hias, kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan budidaya dan pelatihan merangkai bunga. Tenaga pengajar untuk kegiatan pelatihan merupakan pihak ahli dan berasal dari luar PT. Floribunda. Ruangan dan rumah peristirahatan yang ada pada PT. Floribunda juga dapat disewakan untuk kegiatan pelatihan, termasuk akomodasi peserta (konsumsi dan transportasi). Saat ini, Floribunda memiliki 52
3 empat lokasi berdekatan seluas 2 ha, rumah kaca sejumlah 20 buah, villa dan rumah peristirahatan untuk agrowisata serta ruang seminar dan pelatihan. 5.2 Lokasi dan Letak Geografis Lokasi PT. Floribunda terbagi menjadi dua daerah, yakni lokasi kebun dan kantor tempat pelaksanaan kegiatan administrasi. Kebun PT. Floribunda terletak di Cibodas, dan kantor terletak di daerah Pasar Minggu, Jakarta Pusat. Daerah Cibodas merupakan daerah beriklim sejuk dengan suasana yang masih asri. Daerah Cibodas berada pada ketinggian tanah kurang 1275 meter dpl dengan kelembaban rata-rata 90 persen. Curah hujan pertahun daerah Cibodas kurang lebih 3380 mm/tahun. Temperatur minimun daerah Cibodas adalah 18 0 C dan maksimum 25 0 C. Iklim yang ada di daerah Cibodas sangat menunjang bagi pertumbuhan tanaman hias tropis, khususnya tanaman Pakis. Pemilihan lokasi kantor di daerah Jakarta bertujuan memudahkan komunikasi dengan konsumen yang mayoritas berada di Jakarta dan Bogor. Lahan PT. Floribunda digunakan untuk beberapa fungsi. Total lahan yang berjumlah dua hektar telah digunakan secara optimal tanpa ada lahan yang menganggur. Dari luas keseluruhan, lahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya berjumlah 1,4 ha. bagian lahan lain digunakan untuk mendirikan bangunan yang menunjang bisnis ekowisata, seperti ruang koleksi, ruang pelatihan, seminar, dan penginapan khusus peserta. Tabel 15. Persentase Luas Lahan PT. Floribunda Tahun 2010 NO Keterangan Luas Lahan (Ha) Persentase (%) 1 Lahan budidaya tanaman hias (selain Pakis) 0, Lahan budidaya tanaman Pakis 0, Penyimpanan koleksi plasma nutfah 0,1 5 4 Lahan kegiatan agrowisata 0, Showroom dan administrasi 0,1 5 TOTAL Wilayah Cianjur Utara, khususnya Cipanas dan Cibodas merupakan sentra produksi tanaman hias di Cianjur. Selain itu, di daerah Cipanas terdapat pusat 53
4 penelitian dan pengembangan tanaman hias di Indonesia. Beberapa hal inilah yang menjadi alasan maraknya bisnis tanaman hias di Cipanas dan Cibodas. Dengan alasan tersebut, PT. Floribunda mengambil lokasi kebun di Cibodas. Meski pada awalnya merupakan hobi, namun kini PT. Floribunda telah berkembang menjadi perusahaan bunga terbesar di Cianjur dengan produk yang unik dan belum ditiru oleh pesaingnya. Pengembangan bisnis dilakukan dengan berbasis sumberdaya lokal. 5.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan menggambarkan suatu hubungan tanggung jawab dan wewenang yang ada pada suatu perusahaan. Pengelolaan PT. Floribunda bersifat kekeluargaan. Hubungan pemilik dan pekerja terjalin baik sehingga lingkungan kerja PT. Floribunda bersifat kondusif. Struktur organisasi PT. Floribunda terdiri atas tiga level manajemen. Struktur organisasi PT. Floribunda terlihat pada Gambar 9. Pimpinan Kabid. Produksi Staf Bidang Produksi Kabid. Pemasaran Staf Bidang Pemasaran Kabid. Keuangan Staf Bidang Keuangan Gambar 9. Struktur Organisasi PT. Floribunda Sumber: PT. Floribunda (2010) 1. Pimpinan Perusahaan Pimpinan PT. Floribunda merupakan pemilik yang juga merupakan pemegang kekuasaan terbesar PT. Floribunda. Pimpinan mengatur seluruh kegiatan perusahaan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan dilaksanakan oleh pekerja. Pengambilan keputusan PT. Floribunda sepenuhnya ada di tangan pemilik dan diambil berdasarkan kebijakan, pengamatan di lapangan dan kondisi perusahaan saat ini. 54
5 2. Kepala Bidang Kepala bidang merupakan orang yang dipercaya sebagai pemimpin dalam bidang operasional tertentu di perusahaan. Pemilihan kepala bidang dilakukan oleh pemilik berdasarkan pengalaman dan kecakapan kerja di lapangan. Tugas kepala bidang adalah mengkoordinasikan semua kegiatan dan pekerja di bidangnya untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai kebijakan pemilik. Terdapat tiga orang kepala bidang pada PT. Floribunda yang membawahi tiga bidang manajerial perusahaan, antara lain kepala bidang produksi, kepala bidang pemasaran dan kepala bidang keuangan. 3. Tenaga Kerja Pelaksana Tenaga kerja pelaksana bertanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan operasional perusahaan sesuai bidang kerjanya. Tenaga kerja keuangan dan pemasaran memiliki kualifikasi di bidang manajerial pertanian. Insentif yang diterima berupa gaji per bulan dengan waktu kerja mulai hari Senin hingga Jumat pukul WIB. Tenaga kerja produksi merupakan penduduk asli Cibodas yang telah akrab dengan kegiatan pertanian. Insentif diberikan tiap dua mingguan yang dihitung berdasarkan jumlah hari pekerja tersebut masuk kerja selama dua minggu terakhir. Satu hari kerja dihitung mulai pukul WIB. Struktur organisasi ini dipilih oleh pemilik perusahaan dengan adanya beberapa alasan. Alasan pertama adalah adanya kemampuan pemilik untuk dapat mengelola organisasi. Alasan kedua adalah pemilik menganggap bahwa kondisi perusahaan saat ini belum membutuhkan adanya manajer khusus untuk menangani bidang-bidang tertentu organisasi. Usaha yang sedang berkembang seperti PT. Floribunda juga lebih membutuhkan sistem koordinasi terpusat sehingga perusahaan dapat bergerak menuju satu titik yang diketahui oleh semua anggota dalam perusahaan. 5.4 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Menetapkan visi bertujuan memberikan arahan tentang seperti apa organisasi di masa datang. Misi akan lebih spesifik menekankan tentang produk yang dihasilkan, pasar yang dilayani dan hal spesifik lain yang berhubungan 55
6 dengan bisnis. Tujuan merupakan penetapan target secara lebih spesifik, dan menerangkan hal yang ingin dicapai perusahaan dalam suatu jangka tertentu Visi Visi Floribunda adalah menjadi perusahaan penghasil tanaman hias tropis terdepan di Indonesia dalam menghasilkan produk inovatif yang berbasis sumberdaya genetik nasional Misi Misi Floribunda sebagai organisasi bisnis, antara lain: 1. Menghasilkan produk tanaman hias tropis berbasis sumberdaya dan kearifan lokal 2. Mengembangkan potensi perusahaan untuk meraih publisitas terbaik di Indonesia 3. Mengelola aset dan menerapkan prinsip manajemen yang handal dengan menerapkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas 4. Membina jaringan kerjasama di bidang pengembangan tanaman hias tropis dengan berbagai pihak yang kompeten 5. Mengembangkan sistem informasi dan promosi untuk memperkuat jaringan pemasaran Tujuan Floribunda Berdasarkan visi dan misi tersebut, PT. Floribunda menetapkan tujuan yang ingin dicapai untuk pengembangan bisnisnya, antara lain: 1. Menghasilkan produk daun potong Pakis inovatif yang memiliki daya saing, unik dan menjadi trendsetter di pasar domestik dan internasional 2. Meraih market share daun potong Pakis terbesar di pasar tanaman hias daun potong Indonesia 3. Mengelola aset secara efisien, efektif dan accountable 4. Membina jaringan kerjasama untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi usaha 5. Memiliki jaringan pemasaran yang efektif bagi usaha daun potong, khususnya Pakis 56
7 5.5 Lingkup Usaha Fokus bisnis PT. Floribunda adalah sektor tanaman hias tropis, khususnya Pakis. Berbagai plasma nutfah Pakis dikumpulkan dari berbagai wilayah Indonesia untuk dapat menunjang bisnis. PT. Floribunda kemudian mengembangkan beberapa bisnis berbasis tanaman hias lokal Indonesia. Bisnis pertama adalah budidaya tanaman hias lokal Indonesia. Jenis tanaman hias yang ditanam terus mengalami perkembangan. Pada awalnya, perusahaan hanya memproduksi tanaman hias pot. Seiring dengan adanya kecenderungan pasar, maka kemudian PT. Floribunda memproduksi tanaman hias bunga potong dan daun potong. PT. Floribunda memilih untuk mengembangkan tanaman yang belum ada di pasaran, dengan adanya risiko tanaman tersebut tidak diterima pasar. Prinsip tren tanaman hias yang terus berubah dan kemampuan pasar dalam menerima hal baru menjadi peluang yang dimanfaatkan. Produk daun potong Pakis jenis Kadaka pun dapat diterima dengan baik olah pasar. Hal ini tercermin melalui data permintaan yang ada pada PT. Floribunda. Kreatifitas PT. Floribunda kemudian berkembang dengan menjalankan bisnis kedua. Bisnis ini merupakan hasil kajian mengenai kompetensi inti yang dimiliki serta adanya peluang perubahan gaya hidup masyarakat yang selaras dengan alam. Pada tahun 2000 PT. Floribunda mengembangkan bisnis agrowisata tanaman hias. Guna mengembangkan bisnis ini, PT. Floribunda kemudian membangun sarana dan prasarana yang mendukung usaha ekowisata tanaman hias, yakni rumah peristirahatan, taman dan tempat pelatihan. Kondisi alam daerah Cibodas juga menjadi peluang yang sangat menunjang bagi kegiatan agrowisata tanaman hias. Usaha tanaman Pakis tidak secara langsung memiliki hubungan dengan konsep agrowisata karena keduanya menawarkan jasa dan produk yang berbeda. Pengembangan usaha tanaman Pakis bertujuan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam meraih peluang domestik dan ekspor. Agrowisata bertujuan mengenalkan kepada masyarakat tentang plasma nutfah yang dimiliki perusahaan, serta memberikan pelatihan terkait tanaman hias. Hal yang menghubungkan kedua bisnis adalah keragaman Pakis yang dimiliki PT. Floribunda yang menjadi 57
8 peluang bagi kedua bisnis. Daun potong Pakis juga kerap digunakan untuk pelatihan merangkai bunga yang merupakan salah satu kegiatan agrowisata tanaman hias. Bisnis Agrowisata ramai pada waktu-waktu tertentu, seperti liburan sekolah, liburan kantor, ataupun akhir pekan. Pendapatan yang diperoleh per bulan rata-rata 10 persen dari penjualan Pakis. 58
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. FLORIBUNDA
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. FLORIBUNDA Lingkungan bisnis perusahaan akan mempengaruhi bisnis yang dijalankan perusahaan. Perubahan lingkungan, baik lingkungan makro seperti adanya
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal PT. Floribunda DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PT. FLORIBUNDA
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan meliputi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan wisata, pengusahaan, objek dan daya tarik wisata serta usaha lainnya yang terkait. Pembangunan kepariwisataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kusuma Kemindo Sentosa merupakan perusahaan distributor bahan-bahan kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas bunga di Indonesia sangatlah berlimpah. Menurut Dirjen Hortikultura Indonesia tahun 2006-2007, permintaan bunga hias di pasar dunia cenderung meningkat setiap
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia yang merupakan negara agraris, memiliki wilayah yang luas untuk usaha pertanian. Selain diperuntukkan sebagai budidaya dan produksi komoditi pertanian serta perkebunan,
Lebih terperinciPELUANG EKSPOR FLORIKULTURA INDONESIA
PELUANG EKSPOR FLORIKULTURA INDONESIA International Horticulture Trade Exhibition in Thailand HORTI ASIA 2012 KAREN TAMBAYONG Jakarta, 15 September FLORIKULTURA Costa rica Indonesia EQ Brazil Indonesia
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis dan astronomis Indonesia sangat strategis. Secara georafis, Indonesia terletak diantara dua Benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia. Menurut Santoso (2002), sekitar delapan persen dari ekspor barang dan jasa pada umumnya berasal
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product
Lebih terperinciSumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor penting yang bisa menunjang pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, mendorong pemerataan pembangunan nasional dan mempercepat
Lebih terperinciKEADAAN UMUM Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
14 KEADAAN UMUM Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Puri Sekar Asri yang terletak di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan didirikan oleh Ir. Subiyanto pada tahun 1976. Perusahaan ini memulai bisnis dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pariwisata saat ini sudah menjadi salah satu primadona dunia dan menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011, United Nations World
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai jenis tanaman hias. Di samping terkenal sebagai negara agraris juga merupakan salah satu negara yang memiliki
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 2001 dengan pengusahaan pada berbagai komoditi pertanian seperti budidaya ikan, budidaya manggis, budidaya pepaya,
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan sumberdaya alam tersebut salah satunya tercurah pada sektor pertanian. Berbagai macam komoditas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Komoditas hortikultura dapat menjadi sumber pendapatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom baru yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Tangerang Provinsi Banten berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata telah berkembang pesat seiring perubahan pola pikir, bentuk, dan sifat kegiatan warga masyarakat. Perkembangan ini menuntut industri pariwisata agar
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Proses merumuskan strategi melibatkan beberapa konsep teoritis yang menyampaikan informasi mengenai objek dan berperan sebagai dasar yang umum dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia memiliki
Lebih terperinciIV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian
6. URUSAN PERINDUSTRIAN Urusan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG
V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan pariwisata sudah dikenal sejak zaman dahulu. Awal mula penjelajahan dilakukan oleh para pemerintah swasta, pejabat dan orang yang memiliki banyak
Lebih terperinciIX. KETERKAITAN ANTARA ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN IDENTIFIKASI WILAYAH CIANJUR SELATAN
147 IX. KETERKAITAN ANTARA ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN IDENTIFIKASI WILAYAH CIANJUR SELATAN Beberapa permasalahan yang terjadai dalam proses pembangunan wilayah di Kabupaten Cianjur diantaranya
Lebih terperinciPROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Letak Geografis dan Iklim
19 PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Parung Farm merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agribisnis sayuran. Parung Farm mengawali usaha pada November 1998 dengan melakukan pelatihan budidaya
Lebih terperinciPENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kekayaan Indonesia akan flora dan faunanya membawa indonesia kepada sederet rekor dan catatan kekayaan di dunia. Tanahnya yang subur dan iklim yang menunjang, memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir slogan back to nature semakin populer di kalangan masyarakat. Hal ini kemudian memunculkan trend baru yaitu dijadikannya sektor pertanian
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PADA PT. FLORIBUNDA, KECAMATAN CIBODAS, CIANJUR, JAWA BARAT
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANAMAN HIAS PAKIS PADA PT. FLORIBUNDA, KECAMATAN CIBODAS, CIANJUR, JAWA BARAT SKRIPSI ADELINE PUSPITASIWI H34062006 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi alam yang sangat indah dan sangat memukau. Kesuburan tanahnya, keragaman flora dan faunanya, bahkan hingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar dominasi untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau untuk mencari suasana lain. Sebagai suatu aktivitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Perusahaan Taman Wisata Mekarsari pada awal berdirinya bernama Taman Buah Mekarsari, dimana areal lahannya merupakan lahan perkebunan karet milik PTP IX yang sudah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian terfokus kepada peningkatan produksi, terutama pada peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata
BAB V PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis yang menghasilkan nilai serta tingkat kesiapan masing-masing komponen wisata kreatif di JKP. Pada bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat dikarenakan dampak globalisasi
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dikarenakan dampak globalisasi dengan diberlakukannya era perdagangan bebas yang telah menggeser paradigma bisnis dari keunggulan
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana
BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan nasional dan mempunyai peranan besar dalam perekonomian. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting bagi perekonomian Negara Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan kehidupan mereka pada sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan
Lebih terperinciJUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS
PKMK-2-4-1 JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS Felix Yanwar, Heru Supriyanto, Lanjar Setiawan PS Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian dan perkebunan memegang peranan penting di Indonesia. Hal ini didukung oleh faktor letak geografis Indonesia yang mendukung untuk sektor pertanian,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM PERUSAHAAN
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Vin s Berry Park Vin s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin s Berry Park bergerak di bidang budidaya,
Lebih terperinciagrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari
II TINJAUAN PUSTAKA Pariwisata didefinisikan sebagai kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai suatu aktivitas manusia, pariwisata
Lebih terperinciOleh : Slamet Heri Winarno
Oleh : Slamet Heri Winarno PENDAHULUAN Pariwisata telah menjadi sektor strategis dalam memperkuat perekonomian negara Pariwisata ini merupakan sektor penghasil utama devisa negara nonmigas. 2 Pariwisata
Lebih terperinciLapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan lingkungan telah mendorong kesadaran publik terhadap isu-isu mengenai pentingnya transformasi paradigma
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Lebih terperinciVII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, maka terdapat kegiatan meminta dan menawarkan. Pemasaran menarik perhatian yang sangat besar baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dingin, hujan ) dan juga untuk melindungi manusia dari ancaman luar. Dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan hal yang penting bagi setiap individu atau kelompok. Rumah berguna untuk melindungi manusia dari cuaca yang berubah ubah ( panas, dingin, hujan )
Lebih terperinciTUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA
Lebih terperinciKONDISI UMUM PT. KUSUMA SATRIA DINASASRI WISATAJAYA
KONDISI UMUM PT. KUSUMA SATRIA DINASASRI WISATAJAYA Sejarah PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata) didirikan oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata dunia kini sedang dalam upaya pertumbuhan global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinciBab 3. Gambaran umum perusahaan
Bab 3 Gambaran umum perusahaan 3.1 Profil perusahaan PT. Cibodas Golf Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan lapangan golf untuk individu yang hanya hobi bermain maupun untuk
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan potensi wilayah dengan peluang yang cukup prospektif salah satunya adalah melalui pengembangan agrowisata. Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Geografi dan Wilayah Administratif. Keadaan Iklim dan Tanah. Luas Areal dan Tata Guna Lahan
16 KEADAAN UMUM Letak Geografi dan Wilayah Administratif PT. Saung Mirwan berkantor pusat di Jl. Cikopo Selatan Dusun Pasir Muncang, Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun
12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak ekonomi di daerah. Usaha budidaya tanaman hias telah dilakukan sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman hias merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif dibudidayakan sebagai sumber pendapatan, penyelia lapangan kerja, dan penggerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang beriklim tropis dan relatif subur. Atas alasan demikian Indonesia memiliki kekayaan flora yang melimpah juga beraneka ragam.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan PT Godongijo Asri PT Godongijo Asri didirikan pada tahun 2002, berawal dari hobi Bapak Chandra Gunawan Hendarto mengoleksi tanaman hias Adenium
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciVI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI
VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa. Luas lahan untuk pertanian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas yang jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa. Luas lahan untuk pertanian sekitar 107 juta hektar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki matapencaharian dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan sektor yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat (Sugiarti, 2003).
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, Arengka II Pekanbaru adalah salah satu perusahaan jasa perjalanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan sektor usaha perkebunan di Indonesia dimotori oleh usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta. Di Kabupaten
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian terus diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian
Lebih terperinciSekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun
Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Tataniaga Saluran tataniaga sayuran bayam di Desa Ciaruten Ilir dari petani hingga konsumen akhir melibatkan beberapa lembaga tataniaga yaitu pedagang pengumpul
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim
10 KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Iklim Vin s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin s Berry Park
Lebih terperinciALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Palembang. Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang.
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Palembang 1. Sejarah Kota Palembang Kota Palembang merupakan Kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang. berkembang, sebagian besar penduduknya hidup bergantung pada bidang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang bercorak agraris, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang, sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciBAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanah pertanian di Indonesia pada umumnya kaya akan bahan organik dengan lapisan olah yang cukup dalam. Keadaan tersebut memungkinkan tanaman dapat dengan mudah
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 5.1.1 Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia
Lebih terperinci