BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha Tyas Orchid di Kota Bogor. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut : Tabel 17. Hasil Analisis Lingkungan Internal Tyas Orchid, Bogor, Jawa Barat Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Manajemen Pemasaran 1. Komunikasi yang terjalin baik antara pemilik dan karyawan 2. Memiliki beberapa diversifikasi produk sehingga dapat memperkecil resiko usaha 3. Pelayanan yang baik 1. Kurangnya tenaga kerja khususnya dibidang pemasaran 2. Promosi yang dilakukan masih terbatas kepada konsumen Keuangan 3. Modal yang digunakan merupakan modal sendiri 4. Belum memiliki legalitas badan hukum Produksi/Operasi 4. Produk yang dihasilkan merupakan produk berkualitas Sumberdaya Manusia Litbang 5. Memiliki tenaga kerja yang berpengalaman di bidang tanaman hias 5. Tidak memiliki laboratorium sehingga perusahaan tidak dapat melakukan perbanyakan tanaman hias memalui teknik kultur jaringan Kekuatan Kekuatan yang dapat diidentifikasi dari Tyas Orchid adalah sebagai berikut : 1) Komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik Suasana kerja dalam Tyas Orchid lebih cenderung ke arah kekeluargaan sehingga komunikasi yang terjadi antara pemilik dan karyawan tidak bersifat

2 kaku. Kondisi ini dapat membuat para tenaga kerja merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya yang pada nantinya dapat menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. 2) Memiliki beberapa unit bisnis sehingga dapat memperkecil resiko usaha Tyas Orchid memiliki beberapa unit bisnis yaitu penjualan tanaman hias dan rangkaian bunga, jasa penyewaan tanaman hias dalam pot dan penyewaan rangkaian bunga, dan saat ini Tyas Orchid sedang mencoba memasuki bisnis wedding decoration. Hal ini dilakukan oleh Tyas Orchid untuk memperkecil resiko usaha. 3) Pelayanan yang baik kepada konsumen Perusahaan selalu memaksimalkan pelayanannya kepada konsumen. Sebagai contoh jika Tyas Orchid melakukan pengiriman rangkaian bunga kepada pelanggan untuk kepentingan meeting maka Tyas Orchid selalu menyediakan bunga potong cadangan untuk berjaga-jaga jika ada rangkaian bunga yang rusak. Selain itu Tyas Orchid juga menerima pesanan baik dalam skala kecil maupun skala besar kecuali untuk pesanan luar daerah Bogor Tyas Orchid menetapkan jumlah minimal pemesanan. 4) Produk yang dihasilkan merupakan produk berkualitas Perusahaan sangat menjaga kualitas produknya karena dengan produk yang berkualitas, Tyas Orchid dapat memberikan yang terbaik kepada seluruh konsumennya. Keuntungan bukan satu-satunya tujuan utama perusahaan melainkan kepuasan konsumen dengan mendapatkan produk-produk berkualitas yang dihasilkan Tyas Orchid. 5) Memiliki tenaga kerja yang berpengalaman di bidang tanaman hias Tenaga kerja tetap yang dimiliki Tyas Orchid merupakan tenaga kerja yang memiliki banyak pengalaman di bidang tanaman hias. Bapak Warmat yang bertanggungjawab dengan kegiatan yang ada dikebun pernah bekerja disalah satu perusahaan budidaya anggrek terkenal yang ada di Parung selama kurang lebih dari 10 tahun. 77

3 Kelemahan Faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan Tyas Orchid adalah sebagai berikut : 1) Kurangnya tenaga kerja dibidang pemasaran Saat ini Tyas Orchid hanya memiliki tiga orang karyawan tetap dan satu karyawan lepas. Untuk bidang pemasaran pemilik Tyas Orchid yang langsung melakukannya, oleh karena itu kegiatan pemasaran yang dilakukan masih terbatas. Mengingat pemilik memiliki kegiatan lain seperti melakukan kegiatan sebagai ibu rumah tangga. 2) Tidak memiliki legalitas badan hukum Menurut hasil wawancara, pemilik mengalami kesulitan untuk membuat badan hukum bagi perusahaannya. Selain itu untuk membuat badan hukum tersebut dibutuhkan waktu yang sedikit lama sehingga pemilik hingga saat ini belum mengajukan untuk membuat badan hukum. Hal ini nantinya dapat mengakibatkankan perusahaan menghadapi hambatan-hambatan usaha seperti pengajuan peminjaman dana ke lembaga keuangan. 3) Promosi yang dilakukan masih terbatas Saat ini Tyas Orchid melakukan kegiatan promosi melalui brosur, proposal bisnis dan mengikuti pameran-pameran tanaman hias baik yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta namun untuk promosi yang dilakukan kebanyakan masih mempromosikan unit bisnis tanaman hias. Sedangkan untuk bisnis lain belum dilakukan promosi melalui brosur dan media cetak lainnya. 4) Modal yang digunakan merupakan modal sendiri Keterbatasa modal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh suatu usaha yang bergerak pada skala kecil maupun menengah. Kondisi ini juga terjadi pada Tyas Orchid dimana keterbatasan modal ini menghambat pihak Tyas Orchid untuk memperluas tempat produksi dan memperbaiki sarana produksi. 5) Tidak memiliki laboratorium sehingga perusahaan tidak dapat melakukan perbanyakan tanaman hias memalui teknik kultur jaringan Tyas Orchid memiliki tenaga kerja yang dapat memperbanyak tanaman hias terutama anggrek dengan menggunkan teknik kultur jaringan, kegiatan tersebut harus dilakukan di dalam ruangan yang khusus dan streril seperti laboratorium. Namun hingga saat ini Tyas Orchid belum memiliki laboratorium. 78

4 7.2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi eksternal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha Tyas Orchid di Kota Bogor. Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi kekuatan bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut : Tabel 18. Hasil Analisis Lingkungan Eksternal Tyas Orchid, Bogor, Jawa Barat Faktor Eksternal Peluang Ancaman Lingkungan Makro Politik Ekonomi 1. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 mengenai penerbitan SIUP dengan PTSP 2. Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik 3. Dukungan pemerintah terhadap pembiayaan usaha kecil menengah melalui lembaga keuangan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Teknologi Lingkungan Mikro Ancaman pendatang baru Produk Pengganti (subsitusi) Kekuatan Tawar- Menawar Pembeli Persaingan antar perusahaan sejenis 4. Adanya perkembangan teknologi dalam memperbanyakan tanaman hias 5. Pemanfaatan perkembangan teknologi komunikasi yang telah ada misalnya website 6. Fungsi produk tanaman hias tidak dapat digantikan 1. Peraturan pemerintah yang menyebabkan harga bibit dan benih tanaman hias impor menjadi murah 2. Perubahan cuaca yang sangat cepat 3. Tren pasar tanaman hias yang cepat berubah dan sulit untuk diperkirakan 4. Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias kecil 5. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara perusahaan tanaman hias yang ada 6. Terdapat 11 perusahaan yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid 79

5 Peluang Kekuatan yang menjadi peluang bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut : 1) Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 mengenai penerbitan SIUP dengan PTSP Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2007 Pasal 8 ayat 3 yang menyatakan bahwa penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dilakukan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP dibentuk oleh pemerintah guna menghindari pungutan-pungutan liar yang tidak resmi. Dengan adanya PTSP ini diharapkan pengurusan SIUP dapat lebih mudah. 2) Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik maka diharapkan mampu mendukung kelancaran dan perkembangan berbagai kelompok usaha yang beroperasi di Kota Bogor. oleh karena itu, kondisi ini merupakan peluang yang sangat besar abgi Tyas Orchid untuk mengembangkan usahanya. 3) Dukungan pemerintah terhadap pembiayaan usaha kecil menengah melalui lembaga keuangan Untuk mengatasi masalah permodalan bagi pelaku usaha telah dilakukan beberapa upaya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang berkerjasama dengan lembaga keuangan, diantaranya skim kredit yang ditawarkan oleh BRI (Bank Rakyat Indonesia) melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat). 4) Adanya perkembangan teknologi dalam memperbanyakan tanaman hias Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias. Salah satu contaoh perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias adalah perbanyakan tanaman hias dengan teknik kultur jaringan yaitu bibit dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dan cepat, bibit unggul, cepat berbunga serta tahan lama dan penyakit, seragam atau sama dengan induknya, efisiensi tempat dan waktu, tidak tergantung musim, dapat diperbanyak secara kontinyu untuk skala besar biaya lebih murah. 5) Pemanfaatan perkembangan teknologi komunikasi yang telah ada misalnya website 80

6 Perkembangan teknologi komunikasi seperti internet akan memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi serta dapat menghemat biaya. Pemasaran pada masa sekarang tidak hanya dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga terjangkau atau penyaluran produk yang tepat, tetapi produsen harus dapat menyebarkan informasi produk kepada konsumen. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan promosi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang tersedia. 6) Fungsi produk tanaman hias tidak dapat digantikan Tanaman hias memiliki fungsi sebagai estetika dan dapat membersihkan udara lingkungan dari polusi secara alami. Fungsi tanaman hias tersebut saat ini lebih berkembang lagi seperti sebagai media untuk menyampaikan rasa belasungkawa, ucapan selamat, penghargaan dan juga digunakan di banyak acara keagamaan dan acara adat lainnya. Fungsi tanaman hias yang telah berkembang tersebut tidak dapat digantikan dengan barang apapun Ancaman Faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut : 1) Peraturan pemerintah yang menyebabkan harga bibit dan benih tanaman hias impor menjadi murah Adanya penghapusan PPN atas impor tanaman hias mengakibatkan membanjirnya produk-produk impor di pasar Indonesia sehingga harga pasar menjadi jatuh. 2) Perubahan cuaca yang sangat cepat Perubahan faktor lingkungan yang kurang stabil akibat perubahan cuaca yang berlangsung cepat seperti perubahan suhu, kelembapan dan intensitas cahaya mempengaruhi kualitas tanaman. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. 3) Tren pasar tanaman hias yang cepat berubah dan sulit untuk diperkirakan Ancaman lain yang harus diantisipasi pihak perusahaan adalah tren pasar yang mengalami perubahan pasar sangat cepat. Tren tanaman hias adalah sesuatu yang sangat sulit untuk diperkirakan. Tren tanaman pada tahun 2004 yaitu aglonema tergeser oleh tren tanaman anthurium pada tahun Keberadaan jenis tanaman baru yang mulai menjadi tren akan berdampak pada penjualan 81

7 tanaman hias yang menjadi trend sebelumnya juga akan menurunkan penjualan tanaman hias lainnya 4) Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias kecil Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias yang kecil mengakibatkan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendirikan bisnis tanaman hias. Kondisi ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang telah ada termasuk Tyas Orchid karena adanya perebutan pangsa pasar atau sumber daya produksi. 5) Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara perusahaan tanaman hias yang ada Secara umum, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan dalam membeli produk tanaman hias sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatkannya jumlah perusahaan tanaman hias menawarkan produk yang semakin bervariasi dan semakin banyak jenisnya termasuk dari segi mutu produk dan harga jual produk. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi Tyas Orchid. 6) Terdapat 11 perusahaan yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid Di daerah kota Bogor terdapat 11 perusahaan yang bergerak dibidang tanaman hias yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid dengan skala usaha yang berbeda-beda yaitu mulai dari para hobies hingga perusahaan yang berskala besar Analisis Matriks IFE Setelah diperoleh faktor-faktor strategi internal usaha tanaman hias Tyas Orchid yang meliputi kekuatan dan kelemahan, dilakukan juga pemberian kuisioner kepada empat responden yaitu direktur sekaligus pemilik perusahaan yaitu Bapak Ir. Cecep Badrudin beserta istri Ir. Dasmilia Virgarini yang menangani bagian pemasaran, keuangan dan operasional, kepala bagian holtikultura dari dinas pertanian kota Bogor dan staff yang menangani bidang tanaman hias dari Dinas Pertanian Kota Bogor. Pengisian kuisioner ini tidak hanya melibatkan pihak internal perusahaan tetapi juga melibatkan pihak eksternal diluar perusahaan, sehingga hasil pengisian kuisoner lebih bersifat objektif. 82

8 Kuisioner diisi oleh mesing-masing responden untuk pembobotan dengan menggunakan paired comparsion matrix. Selanjutnya dilakukan peringkatan untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan. Adapun pembobotan dan peringkatan pada variabel kekuatan dan kelemahan untuk masing-masing responden dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan peringkatan untuk masing-masing responden, dilanjutkan dengan pencarian nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkatan dari seluruh responden, dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai pembobotan atau peringkat dari seluruh responden untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan dengan jumlah responden. Adapun nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkat untuk untuk variabel kekuatan dan kelemahan pada usaha tanaman hias Tyas Orchid dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Setelah diperoleh nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel, dapat diketahui bobot skor ratarata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada Tyas Orchid (Tabel 19). Tabel 19. Analisis Matriks IFE pada Tyas Orchid Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot Skor Rata-rata Rata-rata Rata-rata KEKUATAN Komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik 0,115 4,00 0,461 Memiliki beberapa diversifikasi produk sehingga dapat memperkecil resiko usaha 0,096 4,00 0,386 Pelayanan yang baik kepada semua konsumen 0,088 3,50 0,309 Perusahaan selalu mengutamakan dan menjaga kualitas produk 0,094 3,50 0,329 Memiliki tenaga kerja yang berpengalaman di bidang tanaman hias 0,096 3,00 0,289 1,774 KELEMAHAN Tidak memiliki legalitas badan hukum 0,096 1,50 0,145 Kurangnya tenaga kerja di bidang pemasaran 0,107 1,00 0,107 Promosi yang dilakukan masih terbatas 0,099 1,50 0,149 Modal yang digunakan merupakan modal sendiri 0,115 2,00 0,231 Tidak memiliki laboratorium (Litbang) 0,091 2,00 0,182 0,814 Total 1,000 2,588 Pada Tabel 19 berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE terlihat bahwa komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik merupakan kekuatan utama perusahaan dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,461. Tingginya bobot skor rata- 83

9 rata yang terdapat pada variabel tersebut karena pemilik memperhatikan karyawannya dan memberikan motivasi kepada karyawannya agar giat bekerja. Sedangkan yang menjadi kelemahan utama dari perusahaan yaitu kurangnya tenaga kerja dibidang pemasaran dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,117. Dengan kelemahan Tyas Orchid yang tidak memiliki tenaga kerja di bidang pemasaran membuat pemilik kewalahan dalam menjalankan kegiatan pemasaran seperti menawarkan produk-produk ke perusahaan-perusahaan dan membuat kegiatan promosi lainnya. Tyas orchid memiliki beberapa diversifikasi produk tanaman hiasnya. Hal ini dilakukan oleh pemilik untuk mengatasi masa-masa penurunan penjualan untuk produk tanaman hias Anggrek maupun yang lainnya dan agar perusahaan masih dapat terus berjalan. Dari matriks IFE Tyas Orchid dapat dilihat bahwa memiliki beberapa diversifikasi produk sehingga dapat memperkecil resiko usaha merupakan bobot skor rata-rata kedua tertinggi setelah komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik yaitu sebesar 0,386. Selain komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik, perusahaan juga harus memperhatikan dan menjaga kualitas produk agar para konsumen dapat menjadi loyal terhadap perusahaan karena hal ini merupakan kekuatan ketiga tertinggi perusahaan Tyas Orchid dengan bobot skor rata-rata sebesar 0, Analisis Matriks EFE Setelah diperoleh faktor-faktor strategis eksternal pada Tyas Orchid yang meliputi pelaung ancaman, dilanjutkan pengisisan kuisioner kepada ke empat responden seperti halnya pengisian kuisioner untuk lingkungan internal perusahaan. Untuk pemberian bobot pada variabel peluang dan ancaman juga menggunakan paired comparison matrix. Selanjutnya dilakukan peringkatan untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman. Adapun pembobotan dan peringkatan pada variabel peluang dan ancaman untuk masing-masing responden dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan peringkatan untuk masing-masing responden, dilanjutkan dengan pencarian nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkatan dari seluruh responden dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai pembobotan atau peringkat dari seluruh 84

10 responden untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman dengan jumlah responden. Adapun nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkat untuk variabel peluang dan ancaman pada Tyas Orchid dapat dilihat di Lampiran 8 dan 9. Setelah diperoleh nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel dapat diketahui bobot skor rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks EFE pada Tyas Orchid (Tabel 20). Tabel 20. Analisis Matriks EFE pada Tyas Orchid Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot Skor Rata-rata Rata-rata Rata-rata PELUANG Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 mengenai penerbitan SIUP dengan PTSP 0,083 3,25 0,271 Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik 0,088 3,25 0,287 Dukungan pemerintah terhadap pembiayaan usaha kecil menengah melalui lembaga keuangan 0,081 2,50 0,203 Adanya perkembangan teknologi dalam memperbanyak tanaman hias 0,090 2,75 0,247 Pemanfaatan perkembangan teknologi komunikasi yang telah ada misalnya website 0,089 2,75 0,245 Fungsi produk tanaman hias tidak dapat digantikan 0,084 2,50 0,211 1,465 ANCAMAN Peraturan pemerintah yang menyebabkan harga bibit, benih tanaman hias impor menjadi murah 0,080 3,00 0,239 Perubahan cuaca yang sangat cepat 0,077 2,00 0,154 Tren pasar tanaman hias yang cepat berubah dan sulit untuk diperkirakan 0,086 2,50 0,215 Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias kecil 0,077 3,00 0,231 Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara perusahaan tanaman hias yg ada 0,082 3,50 0,286 Terdapat 11 perusahaan yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid 0,082 3,00 0,247 1,371 Total 1,000 2,836 Pada Tabel 20 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik merupakan bobot skor rata-rata tertinggi yaitu sebesar 0,247. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan membaiknya perekonomian Kota Bogor merupakan peluang utama yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan. Sedangkan ancaman utama yang harus perusahaan waspadai yaitu pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara perusahaan tanaman hias yang ada dengan bobot skor rata-rata sebesar 0, Analisis Matriks IE Setelah diperoleh total bobot skor rata-rata dari matriks IFE (2,588) maupun EFE (2,836) kemudian hasil tersebut dapat digunakan untuk mengetahui 85

11 posisi perusahaan melalui matriks IE. Berikut ini merupakan hasil matriks IE pada Tyas Orchid (Gambar 6). SKOR BOBOT TOTAL IFE Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 SKOR BOBOT TOTAL EFE Tinggi 3,0-4,0 3,0 Menengah 2,0-2,99 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0 (I) (II) (III) (IV) (V) (VI) Tyas Orchid (VII) (VIII) (IX) Gambar 6. Analisis Matriks IE Usaha Tanaman Hias Tyas Orchid Gambar 6 menunjukkan bahwa posisi Tyas Orchid berada pada kuadran V yaitu memiliki kemampuan internal yang sedang dan eksternal yang sedang. Perusahaan seperti ini paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi hold and maintance (pertahankan dan pelihara). Strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan yang terletak pada kuadran ini yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk promosi, penawaran produk-produk promosi penjualan secara ekstensif atau melipat gandakan upaya-upaya pemasaran. Sedangkan pengembangan produk (product development) yaitu strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. 86

12 Pengembangan produk biasanya membutuhkan pengeluaran yang sangat besar untuk penelitian dan pengembangan Analisis Matriks SWOT Analisis matrks SWOT menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Empat startegi utama yang disarankan yaitu SO (Stregth and opportunities), WO (weakness and opportunities), ST (strength and threats) dan WT (weakness and threats). Adapun hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan analisis matriks SWOT maka alternatif atau pilihan startegi yang dapat diberikan untuk pengembangan Tyas Orchid adalah sebagai berikut : 1) Strategi S-O, strategi ini dibuat berdasarkan penggunaan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang. Strategi yang dapat diterapkan dalam memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada yaitu mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Tyas Orchid merupakan perusahaan tanaman hias yang memiliki beberapa unit bisnis yaitu penjualan berbagai jenis tanaman hias, penyewaan tanaman hias dalam pot, penyewaan rangkaian bunga dan saat ini Tyas Orchid memiliki unit bisnis baru yaitu wedding decoration. Dari beberapa unit bisnis tersebut Tyas Orchid memiliki beberapa konsumen tetap untuk produk penyewaan tanaman hias dalam pot dan penyewaan rangkaian tanaman hias yang telah melakukan kontrak kerja selama dua tahun. Untuk tetap mempertahankan konsumen tetapnya Tyas Orchid harus terus menjaga kualitas produknya dari segi packing dan meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Hal ini juga dapat dilakukan oleh Tyas Orchid untuk dapat bersaing dipasaran. 2) Strategi W-O yang dihasilkan yaitu membuat SIUP perusahaan agar dapat mengajukan pinjaman modal sehingga perusahaan dapat lebih mengembangkan usahanya. Saat ini Tyas Orchid hanya menggunakan modal sendiri untuk menjalankan usahanya. Peminjaman modal ke lembaga keuangan memerlukan adanya badan hukum namun hingga saat ini Tyas Orchid belum memiliki badan hukum. Adanya Peraturan Pemerintah 87

13 mengenai penerbitan SIUP yang lebih mudah dapat membantu Tyas Orchid untuk segera membuat SIUP, dengan begitu Tyas Orchid dapat melakukan peminjaman modal kepada lembaga keuangan yang ada dan mengunakan dana tersebut untuk mengembangkan usahanya. 3) Strategi S-T yang dihasilkan yaitu membuat perencanaan produksi tanaman hias yang akan ditanam. Adanya perubahan cuaca yang sangat cepat dan adanya tren tanaman hias yang sulit untuk diprediksikan merupakan salah satu kendala dalam membudidayakan tanaman hias. Oleh karena itu perusahaan perlu membuat perencanaan produksi tanaman hias yang akan dibudidayakan sehingga perusahaan dapat mengefisienkan sumberdaya yang ada dan memaksimalkan keuntungan. 4) Strategi W-T yang dapat diterapkan oleh perusahaan yaitu membuat perencanaan keuangan pemasaran untuk keperluan promosi. Dengan modal terbatas yang dimiliki perusahaan mengakibatkan promosi yang dilakukan juga tidak maksimal. Sehingga perlu bagi perusahaan membuat perencanaan keuangan untuk kebutuhan promosi agar perusahaan dapat mensiasati biaya untuk keperluan promosi Analisis Matriks QSPM Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi melalui tahap pencocokan yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap akhir dari analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategi yang terbaik. Adapun alat analisis yang digunakan pada tahap pengembilan keputusan ini adalah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM). Teknik ini menggunakan input dari analisis tahap masukan dan hasil pencocokan dari analisis tahap pemanduan untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS (Attrativeness Score) menunjukkan daya tarik masingmasing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada Ibu Ir. Dasmilia Virgarini 88

14 dengan pertimbangan bahwa beliau yang paling mengetahui dan mengerti segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Tyas Orchid. Selain itu beliau merupakan penyusun strategi-strategi perusahaan yang terbaik untuk dijalankan, walaupun untuk menjalankan strategi-strategi tersebut beliau menanyakan terlebih dahulu kepada Bapak Ir. Cecep Badrudin selaku pemilik sekaligus suami dari Ibu Lia. Nilai TAS (Total Attrativeness Scores) responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata-rata dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan perhitungan nilai STAS (Sum Total Attrativeness Scores) responden dengan cara menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan eksternal. Adapun perhitungan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 11. Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Lampiran 11, bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas konsumen agar dapat bersaing dipasaran dengan nilai STAS (Sum Total Attractiveness Scores) tertinggi sebesar 6,736. Seluruh alternatif-alternatif strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut : 1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas konsumen dan agar dapat bersaing dipasaran (STAS = 6, 736) 2. Membuat perencanaan produksi tanaman hias yang akan ditanam (STAS = 6, 481) 3. Membuat perencanaan keuangan pemasaran untuk keperluan promosi produk jasa wedding decoration (STAS = 6, 390) 4. Membuat SIUP perusahaan agar dapat mengajukan pinjaman modal sehingga perusahaan dapat membangun laboratorium dan dapat melakukan perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan (STAS = 5,533) 89

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Perusahaan Tyas Orchid merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tanaman hias di kota Bogor. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Ir. Cecep Badrudin

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN Analisis lingkungan perusahaan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan.

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan Analisis faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang serta ancaman ini dilakukan melalui wawancara kepada pihak internal

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

IX. FORMULASI STRATEGI. pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis

IX. FORMULASI STRATEGI. pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis IX. FORMULASI STRATEGI Formulasi strategi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis matriks IFE dan EFE, tahap pencocokkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI 7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PADA USAHA MEBEL (Studi Kasus pada UD. Agung Mebel Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat) Nama : Bachtiar Rifai NPM : 10208229 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Sondi Farm yang terletak di Kampung Jawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Bakso Lotus Jembar. Adapun yang menjadi objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT 7.1. Tahap Input (Input Stage) 7.1.1. Matriks EFE (External Factor Evaluation) Penyusunan matriks EFE dilakukan setelah mengidentifikasi faktor eksternal

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci