III. KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi, biaya tetap, biaya variabel dan penerimaan usaha yang diperoleh. Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan pada kegiatan usaha dan pada saat tertentu untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang yang dinyatakan dalam satuan rupiah atau nilai suatu barang dan jasa yang nilainya tidak habis dalam satu tahun dan dapat dipakai bertahun-tahun. Penerimaan usaha adalah perkalian dari jumlah produk dengan harga produk. Keuntungan adalah selisih antara hasil yang diterima dari penjualan dengan biaya sumberdaya yang telah dipergunakan, jika biaya lebih besar dari pendapatan maka keuntungan negatif atau mengalami kerugian. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap atau konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan intensitas volume kegiatan (Lipsey dan Richard, 1995) Teori Biaya Biaya dari perusahaan yang kegiatannya memproduksi barang adalah nilai input yang akan digunakan untuk memproduksi outputnya. Sedangkan konsep biaya adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang ataupun jasa yang diukur dengan nilai uang, baik itu pengeluaran berupa uang, melalui tukar-menukar ataupun melalui pemberian jasa. Penggolongan biaya pada umumnya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dari penggolongan biaya tersebut (Lipsey dan Richard, 1995). Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Apabila jumlah suatu faktor produksi yang digunakan selalu berubah-ubah, maka biaya produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Namun, apabila jumlah suatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya adalah berubah nilainya.

2 Dengan demikian keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan menjadi dua jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun output berubah, jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dilaksanakan. Misalnya gaji tenaga kerja administrasi dan pemasaran, penyusutan peralatan, dan lain-lain. Biaya seperti ini seringkali disebut biaya overhead atau biaya yang tidak dapat dihindari. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produksi yang dihasilkan. Biaya variabel merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan output yang bertambah besar dengan meningkatnya produksi dan berkurang dengan menurunnya produksi. Yang termasuk dalam biaya ini antara lain adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan lain-lain. Perhitungan atas biaya secara umum yaitu: TB = BT + BV Keterangan: TB TR = P x Q BT BV Keterangan: TR P Q = Total biaya (Rp/bln) = Biaya Tetap (Rp/bln) = Biaya Variabel (Rp/bln) = Penerimaan penjualan (Rp/bln) = Harga per unit (Rp) = Jumlah output yang dijual Biaya penyusutan peralatan yang digunakan dalam usaha dihitung berdasarkan metode garis lurus (Stright Line Method) yaitu nilai pembelian dikurangi tafsiran nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis. Rumus yang digunakan adalah : Penyusutan = Nb-Ns n Keterangan: Nb Ns n = Nilai pembelian barang (Rp) = Tafsiran nilai sisa (Rp) = Umur ekonomis barang (Th)

3 3.1.3 Pendapatan Dalam analisis pendapatan, terdapat dua tujuan utama, yaitu menggambarkan keadaan sekarang dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari suatu perencanaan atau tindakan. Analisis pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan usaha pada saat ini berhasil atau tidak (Soeharjo dan Patong, 1986). Pendapatan selain diukur dengan nilai mutlak dapat pula diukur dengan nilai efisiennya. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur nilai efisiensi pendapatan tersebut yaitu penerimaan untuk setiap biaya yang dikeluarkan atau imbangan penerimaan dan biaya atau Revenue and Cost Ratio (R/C ratio). Analisis R/C rasio ini digunakan untuk melihat keuntungan relatif dari suatu cabang usaha dengan cabang usaha yang lainnya berdasarkan keuntungan finansial. Dalam analisis R/C rasio akan diuji seberapa jauh nilai rupiah yang dipakai dalam kegiatan usaha yang bersangkutan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya dan nilai R/C rasio tidak mempunyai satuan (Soeharjo dan Patong, 1986). Analisis R/C rasio dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penerimaan yang mungkin dihasilkan dari setiap satu satuan rupiah yang dikeluarkan. Nilai R/C rasio dapat digunakan sebagai tolak ukur efisiensi dari suatu aktivitas kegiatan usaha sebagai berikut: 1. R/C rasio > 1, artinya menunjukkan bahwa dalam suatu usaha setiap satu rupiah biaya akan menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari satu. Dengan kata lain usaha tersebut dapat dikatakan lebih efisien. 2. R/C rasio < 1, artinya menunjukkan bahwa dalam suatu usaha setiap satu rupiah biaya akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari satu. Dengan kata lain usaha tersebut dapat dikatakan tidak efisien. 3. R/C rasio = 1, artinya menunjukkan bahwa dalam suatu usaha setiap satu rupiah biaya akan menghasilkan penerimaan yang sama dengan satu. Dengan kata lain usaha tersebut dapat dikatakan efisien. Analisis pendapatan dapat dihitung dengan rumus: П = TR TC Keterangan: П = Keuntungan (Rp/bln)

4 TR TC = Total penerimaan (Rp/bln) = Total biaya (Rp/bln) 3.2 Konsep Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yang berati seni berperang, suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai sasaran atau tujuan yang bersifat jangka panjang. Sasaran merupakan hal yang ingin dicapai oleh suatu organisasi (Umar, 2008) Strategi sangat menentukan bagaimana perkembangan serta kemajuan suatu organisasi dalam jangka panjang, karena itu penyusun strategi merupakan individu yang sangat menentukan kemajuan dalam sebuah organisasi Menurut Stoner dan Freeman (1998) konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua prespektif yaitu prespektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan dan prespektif apa yang organisasi akhirnya lakukan. Berdasarkan prespektif pertama tersebut strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi serta mengimplementasikannya, sedangkan berdasarkan prespektif kedua, strategi sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya. 3.3 Konsep Manajemen Strategi Manajemen strategis merupakan suatu tindakan yang direncanakan dan dilakukan untuk menghasilkan strategi yang efektif supaya tujuan suatu organisasi dapat tercapai. Manajemen stategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya (David, 2006). Pengertian manajemen strategis menurut Pearce dan Robinson (1997), yaitu sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

5 Tujuan dari manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk masa depan (perencanaan jangka panjang) dan mencoba mengoptimalkan tren sekarang untuk masa datang. Usaha bisnis yang menerapakan manajemen strategis akan mendapatkan manfaat bagi orgnisasinya baik finansial maupun non finansial, yang berdampak fositif dalam peningkatan profitabilitas, produktifitas serta penjualan. Manfaat non finansial yang didapat yaitu meningkanya kesadaran atas ancaman dari eksternal (David, 2006) Manajemen Strategis Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan (David, 2006) yaitu formulasi, implementasi strategi dan evaluasi stretegi Formulasi Strategi Dalam formulasi strategi dilakukan pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dijalankan. Pengambil keputusan harus menentukan alternatif strategi yang akan menguntungkan organisasi dengan mempertimbangkan keterbatasan dari sumberdaya yang ada. Tahap formulasi strategi terdiri dari beberapa tahapan yaitu menentukan visi dan misi, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal dan menetapkan tujuan jangka panjang 1. Menentukan Visi Misi dan Tujuan Visi dan misi suatu perusahaan memegang peranan yang penting dalam memformulasikan, implementasi dan evaluasi strategi, visi dan misi yang jelas akan menghindarkan perusahaan dari tindakan yang merugikan kepentingan untuk jangka panjang. Visi menggambarkan apa yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan sedangkan misi merupakan hasil dari pengembangan dan merupakan pernyataan tujuan jangka panjang yang akan membedakan organisasi dengan organisasi yang serupa. Tujuan merupakan hasil yang diinginkan oleh organisasi dalam menjalankan misinya, tujuan disusun secara hierarkis dari yang paling penting sampai yang kurang penting.

6 2. Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, fisik, finansial perusahaan dan juga dapat memperkirakan kelemahan dan kekuatan struktur organisasi maupun manajemen perusahaan Kekuatan merupakan faktor-faktor keunggulan bersaing yang dimiliki oleh organisasi di pasar sasaran sedangkan kelemahan merupakan faktor-faktor yang menjadi kelemahan organisasi dengan pesaingnya dalam pasar. Setiap organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda sehingga penting bagi sebuah organisasi untuk mengetahui dengan jelas apa kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi agar dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada di luar perusahaan. Faktor-faktor internal yang dianalisis menurut David (2006), yaitu : 1. Fungsi Pemasaran Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari kegiatan pemasaran termasuk penjualan, promosi, harga, distribusi dan penelitian pasar. 2. Fungsi Produksi Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari kegiatan pabrikasi dan produksi serta teknologi yang digunakan. 3. Fungsi Sumberdaya Manusia Menganalisis kemampuan sumberdaya manusia yang ada baik ditingkat manajemen dan tenaga kerja. 4. Fungsi Keuangan Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah dijalankan melalui kinerja keuangan perusahaan. 3. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal dibutuhkan agar organisasi dapat memahami peluang dan ancaman utama yang dihadapi agar dapat diformulasikan strategi untuk memanfaatkan peluang secara maksimal dan menghindari ancaman, tujuan yang ingin dicapai dari analisis lingkungan eksternal adalah agar organisasi dapat mengetahui peluang yang dapat memberikan manfaat dan menghindari ancaman. Menurut Kotler (1997), kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dibedakan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro.

7 Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan sosial yang berada di luar pengaruh kontrol dari suatu organisasi tetapi mampu mempengaruhi seluruh pelaku di lingkungan mikro perusahaan yaitu : 1. Kekuatan Ekonomi Suatu strategi sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang terjadi dalam masyarakat, lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluarannya yang tergantung dari pendapatan, harga, tabungan, utang serta ketersedian kredit. 2. Faktor Alam Berkaiatan erat dengan kegiatan produksi suatu organisasi, pemasar harus memperhatikan ancaman atau peluang yang berhubungan dengan lingkungan alam yaitu kekurangan bahan baku, peningkatan biaya energi, peningkatan tingkat polusi dan perubahan peran pemerintah. 2. Faktor Teknologi Perubahan teknolgi memberikan pengaruh besar terhadap suatu organisasi sehingga diperlukan inovasi-inovasi agar memberikan keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi. Perkembangan teknologi memberikan dampak terhadap pola konsumsi pasar yang berimplikasi terhadap sistem pemasaran suatu organisasi. 4. Faktor Politik dan hukum Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, badan pemerintah dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu, faktor-faktor ini dapat memperbesar atau memperkecil peluang dan acaman utama bagi organisasi. 5. Faktor sosial dan budaya Analisis terhadap kekuatan sosial dan budaya sangat penting karena faktorfaktor tersebut memberikan pengaruh hampir di semua produk, faktor ini selalu berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan masyarakat. Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi apa, kapan dan bagaimana konsumen berprilaku.

8 Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari pelaku-pelaku yang berada dekat dengan perusahaan yang langsung mempengaruhi untuk melayani pasarnya (Stoner dan Freeman, 1998), yaitu : 1. Pemasok Suatu bisnis usaha dan perorangan yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya dalam hal memproduksi barang dan jasa. Dimana sumberdaya yang disediakan oleh pemasok dapat berupa bahan baku, energi, modal tenaga kerja, jasa dan sebagainya. Perkembangan pemasok memiliki dampak yang besar terhadap operasi pemasaran perusahaan, sehingga perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan harga dan ketersedian semua faktor produksi yang digunakan dalam perusahaan. 2. Pelanggan Pelanggan merupakan inti dari kegiatan analis pasar, perubahan prilaku pelanggan harus selalu diantisipasi oleh suatu organisasi agar dapat disusun strategi yang tepat. 3. Pesaing Perusahaan akan menghadapi pesaing baik itu yang menawarkan produk yang sama ataupun produk subtitusi, sehingga perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan lebih besar dari pesaingnya sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan strategi serta mendapat posisi yang kuat atas barang atau jasa yang ditawarkan Implementasi Strategi Implementasi strategi yaitu tahapan dimana alternatif pilihan strategi dijalankan dengan memanfatkan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut David (2006), implementasi strategi adalah tahap tindakan manajemen strategi yaitu mengubah strategi yang telah dirumuskan menjadi sebuah tindakan, alternatif strategi dikategorikan menjadi 4 jenis dengan 12 tindakan yaitu : 1. Strategi Integrasi Strategi ini melibatkan akuisisi kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap distributor, pemasok atau pesaing, tipe strategi terdiri dari : a. Integrasi ke depan yaitu peningkatan kontrol terhadap distributor atau

9 pengecer. b. Integrasi ke belakang yaitu strategi mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. c. Integrasi horizontal yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. 2. Strategi Intensif Strategi intensif membutuhkan usaha yang intensif agar kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini membaik. Tipe strategi terdiri dari : a. Penetrasi Pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk dengan upaya pemasaran lebih besar. b. Pengembangan Pasar yaitu mengembangkan pasar dengan cara memperkenalkan produk yang sudah ada pada wilayah geografi yang baru. c. Pengembangan Produk yaitu strategi meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk yang ada atau melakukan modifikasi produk. 3. Strategi Diversifikasi Strategi ini dilakukan dengan cara mendiversitifikasikan aktifitas bisnis, tipe stategi diversifikasi yaitu : a. Diversifikasi kosentrik yaitu menambah produk atau jasa baru yang berhubungan secara umum. b. Diversifikasi horizontal yaitu menambah produk baru yang tidak berkaitan untuk pelanggan yang sudah ada. c. Diversifikasi konglemerat yaitu menambah produk baru yang tidak berkaitan. 4. Strategi Defensif Tipe strategi defensif terdiri dari : a. Divestasi yaitu menjual satu divisi atau bagian suatu organisasi. b. Likuidisasi yaitu menjual seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah untuk nilai riilnya. Tahapan implementasi merupakan tahapan yang sulit karena dalam implementasi strategi membutuhkan banyak individu yang terlibat, karena itu kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan dalam tahap implementasi.

10 Evaluasi Strategi Tahapan evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam manajemen strategi, ini dilakukan untuk mengetahui apakah strategi berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Evaluasi dibutuhkan karena faktor eksternal dan internal perusahaan selalu berubah sehingga selalu membutuhkan penyesuain dalam menghadapi perubahan tersebut. 3.4 Analisis SWOT Analisi SWOT adalah identifikasi sistematis atas kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman berdasarkan analisis internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan, dengan analisis ini diharapkan perusahaan dapat menyusun strategi bersaing berdasarkan kombinasi antar faktor tersebut (David, 2006). Matrik SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi perusahaan dari mencocokan faktor eksternal kunci berupa peluang dan ancaman dengan fakor internal kunci berupa kekuatan dan kelemahan. Menurut Umar (2008), matrik SWOT merupakan alat analisis yang penting untuk para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Empat alternatif strategi tersebut yaitu strategi SO atau kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang ekternal, Strategi WO atau strategi kelemanan-peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal, Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal dan strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman lingkungan eksternal (David, 2006) 3.5 Kerangka Pemikiran Operasional Meningkatnya persaingan yang terjadi akibat banyak bermunculan usaha sate sop kambing mengakibatkan pengaruh perubahan pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha, serta permasalahan lain yang dihadapi oleh pelaku usaha sate sop kambing sehingga pelaku usaha yang bergerak dalam usaha ini harus dapat

11 membuat strategi yang tepat, agar mampu bertahan dan berkembang sehingga diharapkan dengan penerapan strategi pengembangan yang tepat. Berdasarkan uraian di atas maka alur dari pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1.

12 Krisis Ekonomi dan Tingginya Tingkat Pengangguran Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Alternatif Usaha Pengembangan Usaha Sate Sop Kambing Identifikasi Karakteristik Usaha Analisis Pendapatan Usaha Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Total Penerimaan Total Biaya R/C Ratio Analisis SWOT Rekomendasi Alternatif Strategi Pengembangan Usaha Terbaik Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION A. Profil Perusahaan Atika Collection adalah sebuah industri kerudung siap pakai yang terletak di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 18 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Ada beberapa konsep pemikiran yang melandasi penelitian ini. Konsepkonsep pemikiran tersebut merupakan teori yang mendukung penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah suatu proses mengkoordinasikan aktivitas aktivitas pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknis pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan teknik survei, yaitu cara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan perusahaan. Strategi akan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi dalam memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap.

LANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap. 7 II. LANDASAN TEORI 1. Konsep Pendapatan Pendapatan tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dan pengeluaran tunai. Pendapatan tunai merupakan ukuran kemampuan usaha dalam menghasilkan uang tunai.

Lebih terperinci

Strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan telur Ayam Ras Petelur UD. Barokah Jaya di Dusun Sumber Pocok Bangkalan. Syaifu Matrowi ( )

Strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan telur Ayam Ras Petelur UD. Barokah Jaya di Dusun Sumber Pocok Bangkalan. Syaifu Matrowi ( ) Strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan telur Ayam Ras Petelur UD. Barokah Jaya di Dusun Sumber Pocok Bangkalan Syaifu Matrowi (0121007) Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan terhadap pedagang bakso mangkal dan pedagang bakso keliling di Kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan alasan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sihotang (2008) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Pengaruh Strategi Positioning Bunga Tabungan Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Bank Kesawan, Tbk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

BAB II LANDASAN TEORI. menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Usaha Kecil 1. Pengertian Usaha Kecil Menurut Undang-Undang 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam penelitian ini berdasarkan

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam penelitian ini berdasarkan BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam penelitian ini berdasarkan bahwa seluruh puskesmas di Kabupaten Gianyar menjalankan Badan Layanan Umum

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Overview of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. menganalisis biaya dan pendapatan usaha warung tenda seafood di Kota

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. menganalisis biaya dan pendapatan usaha warung tenda seafood di Kota BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Muhammad Kurnia Wijaya (2009) dengan judul Analisis Pendapatan dan Strategi Pengembangan Usaha Kecil Warung Tenda Seafood

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Strategi banyak digunakan untuk masa jangka panjang dalam menjalankan serangkaian kegiatan baik dalam hal bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis LPG bagi pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor adalah bahan bakar utama dalam proses produksinya. Kerangka pemikiran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukaluyu, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (pusposive). Alasan

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Seiring dengan semakin banyaknya ketidakpastian yang membuat orang memerlukan strategi untuk menghadapi dan mengantisipasinya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani. keuntungan yang diperoleh dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan selama

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani. keuntungan yang diperoleh dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan selama BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani Soeharjo dan Patong (1973), mengemukakan definisi dari pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan-keputusan atau tindakan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan-keputusan atau tindakan 123 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategis Manajemen dalam suatu organisasi meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan-keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan akan semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Ruang Lingkup Koperasi Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh sekumpulan orang yang memiliki kesamaan kebutuhan hidup.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produk total (TP) adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Jika jumlah semua input kecuali satu faktor

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori.kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukkan dari sudut mana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain

BAB II KERANGKA TEORI. Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Strategi Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Proses merumuskan strategi melibatkan beberapa konsep teoritis yang menyampaikan informasi mengenai objek dan berperan sebagai dasar yang umum dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-2 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGERTIAN PERUSAHAAN Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiata proses produksi barang

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.1 Konsep Strategi Mengikuti modus opini istilah strategi dalam bahasa yunani disebut strategos. Kembali ke dalam bahasa Indonesia strategos

Lebih terperinci

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT A. Teori Strategi Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci