Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Struktur hierarki AHP limbah industri penyamakan kulit Goal Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak Faktor Modal Teknologi Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah Aktor Pelaku Industri Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan Tujuan Peningkatan Pendapatan Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses Strategi Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang 38

2 Lampiran 2. Kuesioner AHP KUESIONER PENELITIAN KAJIAN IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT (KASUS DESA CIBULUH, KECAMATAN BOGOR UTARA) Tanggal Pengisian : No. Responden : Penggunaan Proses Hirarki Analitik MEMINIMUMKAN LIMBAH PRODUKSI KULIT SAMAK DENGAN BAHAN PENYAMAK KROMIUM Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen dalam menyelesaikan penelitian. Kuesioner ini disusun oleh : Peneliti : Febriana Alihniar NRP : F Program Studi : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan Pendidikan Terakhir: ( ) Tidak tamat SD ( ) Diploma/Akademi ( ) SD ( ) Sarjana ( ) SMP ( ) Pascasarjana ( ) SMA ( ) Doktor Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Wiraswasta/Pengusaha ( ) BUMN/Pegawai Negeri ( ) Lainnya, sebutkan... ( ) Pegawai Swasta

3 PENGANTAR Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk menentukan strategi dalam meminimumkan limbah produksi yang dihasilkan dari industri penyamakan kulit. Industri penyamakan kulit yang difokuskan pada kuesioner ini adalah yang menggunakan bahan penyamak kromium. Struktur hierarki dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Goal Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak Faktor Modal Teknologi Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah Aktor Pelaku Industri Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan Tujuan Peningkatan Pendapatan Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses Strategi Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang 40

4 PETUNJUK PENGISIAN I. UMUM 1. Isi kolom identitas yang terdapat pada halaman depan kuesioner. 2. Berikan penilaian terhadap hierarki penentuan Strategi Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. 3. Penilaian dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingan/peran komponen dalam satu level hierarki yang berkaitan dengan komponen-komponen level sebelumnya menggunakan skala penilaian yang terdapat pada petunjuk bagian II. 4. Penilaian dilakukan dengan mengisi titik-titik pada kolom yang telah tersedia. II. SKALA PENILAIAN Definisi dari skala yang digunakan adalah sebagai berikut: Nilai Perbandingan (A dibandingkan B) 1 A sama penting dengan B Definisi 3 A sedikit lebih penting dari B -3 Kebalikannya ( B sedikit lebih penting dari A) 5 A jelas lebih penting dari B -5 Kebalikannya (B jelas lebih penting dari B) 7 A sangat jelas lebih penting dari B -7 Kebalikannya ( B sangat jelas lebih lebih penting dari A) 9 A mutlak lebih penting dari pada B -9 Kebalikannya ( B mutlak lebih penting dari pada A) 2,4,6,8 atau -2, -4, Diberikan apabila terdapat sedikit perbedaan dengan patokan diatas Keterangan : Dalam pengisian kuesioner ini Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diminta untuk membandingkan mana yang lebih penting antara elemen A dengan elemen B, lalu memberikan bobot berdasarkan petunjuk. Keluaran dari kuesioner ini adalah menentukan salah satu elemen yang menjadi prioritas untuk di implementasikan berdasarkan pendapat responden. 41

5 Contoh Pengisian : Misalkan terdapat elemen yang mempengaruhi efisiensi pengeluaran jumlah limbah yang dihasilkan yaitu faktor modal, teknologi, kebijakan industri dan dukungan pemerintah. Berdasarkan tingkat kepentingan maka faktor tersebut disusun dalam bentuk tabel seperti pada contoh berikut: Elemen Faktor B Elemen Faktor A Modal Teknologi Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah Modal 1 5 (a) -3 (b) 9 Teknologi Kebijakan Industri 1-2 Dukungan Pemerintah 1 Keterangan : Nilai Pada (a) : Faktor Modal jelas lebih penting dari Teknologi Nilai Pada (b) : Faktor Kebijakan Industri sedikit lebih penting dari Modal Perhatian : Konsistensi penilaian sangat penting untuk diperhatikan Tabel 1. Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen faktor dibawah ini berdasarkan Goal Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak Elemen Faktor B Elemen Faktor A Modal Teknologi Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah Modal 1 Teknologi 1 Kebijakan Industri 1 Dukungan Pemerintah 1 Tabel 2.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Modal Elemen Aktor B Elemen Aktor A Pelaku Litbang / PT Pemerintah Lembaga Industri Daerah Keuangan Pelaku Industri 1 Litbang / PT 1 Pemerintah Daerah 1 Lembaga Keuangan 1 42

6 Tabel 2.2 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Teknologi Elemen Aktor B Elemen Aktor A Pelaku Industri Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan Pelaku Industri 1 Litbang / PT 1 Pemerintah Daerah 1 Lembaga Keuangan 1 Tabel 2.3 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Kebijakan Industri Elemen Aktor B Elemen Aktor A Pelaku Industri Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan Pelaku Industri 1 Litbang / PT 1 Pemerintah Daerah 1 Lembaga Keuangan 1 Tabel 2.4 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor dibawah ini berdasarkan faktor Dukungan Pemerintah Elemen Aktor B Elemen Aktor A Pelaku Industri Litbang / PT Pemerintah Daerah Lembaga Keuangan Pelaku Industri 1 Litbang / PT 1 Pemerintah Daerah 1 Lembaga Keuangan 1 Tabel 3.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Pelaku Industri Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A Peningkatan Pendapatan Perbaikan Lingkungan Pengoptimalan Proses Peningkatan Pendapatan 1 Perbaikan Lingkungan 1 Pengoptimalan Proses 1 43

7 Tabel 3.2 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Litbang / PT Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A Peningkatan Perbaikan Pengoptimalan Pendapatan Lingkungan Proses Peningkatan Pendapatan 1 Perbaikan Lingkungan 1 Pengoptimalan Proses 1 Tabel 3.3 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Pemerintah Daerah Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A Peningkatan Perbaikan Pengoptimalan Pendapatan Lingkungan Proses Peningkatan Pendapatan 1 Perbaikan Lingkungan 1 Pengoptimalan Proses 1 Tabel 3.4 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan dibawah ini berdasarkan aktor Lembaga Keuangan Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A Peningkatan Perbaikan Pengoptimalan Pendapatan Lingkungan Proses Peningkatan Pendapatan 1 Perbaikan Lingkungan 1 Pengoptimalan Proses 1 44

8 Tabel 4.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen strategi dibawah ini berdasarkan tujuan Peningkatan Pendapatan Elemen Strategi A Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Elemen Strategi B Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang

9 Tabel 4.2 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen strategi dibawah ini berdasarkan tujuan Perbaikan Lingkungan Elemen Strategi A Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Elemen Strategi B Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang

10 Tabel 4.3 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen strategi dibawah ini berdasarkan tujuan Pengoptimalan Proses Elemen Strategi A Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Elemen Strategi B Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang Mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen Penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch selanjutnya Pemisahan limbah cair dari bulu dan daging Pengolahan limbah daging menjadi lemak Penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang Terima Kasih Atas Partisipasinya dalam Pengisian Kuesioner ini

11

12 Lampiran 4. Kuesioner aspek internal dan eksternal industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad Kuesioner Identifikasi Bobot dan Rangking Aspek Internal dan Aspek Eksternal Industri Penyamakan Kulit Haji Ali Ahmad Nama Responden : Tanda Tangan : Petunjuk Pengisian: Bapak/Ibu dimita untuk membandingkan mana yang lebih penting dari Atribut yang satu dengan Atribut yang lainnya dengan memberi bobot berdasarkan petunjuk. Nilai Perbandingan Definisi (A dibandingkan B) 1 A sama penting dengan B 3 A sedikit lebih penting dari B -3 Kebalikannya ( B sedikit lebih penting dari A) 5 A jelas lebih penting dari B -5 Kebalikannya (B jelas lebih penting dari B) 7 A sangat jelas lebih penting dari B -7 Kebalikannya ( B sangat jelas lebih lebih penting dari A) 9 A mutlak lebih penting dari pada B -9 Kebalikannya ( B mutlak lebih penting dari pada A) 2,4,6,8 atau -2, -4, Diberikan apabila terdapat sedikit perbedaan dengan patokan diatas Selanjutnya adalah memberikan rangking/rating kepada masing-masing atribut dari aspek internal dan aspek eksternal industri sesuai dengan skala dibawah ini. Skala 1 : kurang berpengaruh terhadap industri Skala 2 : berpengaruh terhadap industri Skala 3 : sangat berpengaruh terhadap industri 49

13 Aspek internal terdiri dari Kekuatan dan Kelemahan industri. Elemen A Jumlah tenaga kerja yang sedikit Tenaga kerja yang terlatih Kemitraan yang baik dengan pekerja dan pengorder Pengawasan dan pemantauan yang intensif dari pihak atas kepada tenaga kerja Harga yang bersaing Penanganan bahan sudah optimal Fungsi dan fasilitas R&D cukup baik Tabel 1. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Kekuatan industri Jumlah tenaga kerja yang sedikit Tenaga kerja yang terlatih Kemitraan yang baik dengan pekerja dan pengorder Elemen B Pengawasan dan pemantauan yang intensif dari pihak atas kepada tenaga kerja Harga yang bersaing Penanganan bahan sudah optimal Fungsi dan fasilitas R&D cukup baik Atribut Kekuatan Industri Jumlah tenaga kerja yang sedikit Tenaga kerja yang terlatih Kemitraan yang baik dengan pekerja dan pengorder Pengawasan dan pemantauan yang intensif dari pihak atas kepada tenaga kerja Harga yang bersaing Penanganan bahan sudah optimal Fungsi dan fasilitas R&D cukup baik Rangking/Rating Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri 50

14 Tabel 2. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Kelemahan industri Elemen A Peralatan sudah cukup tua Ketersediaan bahan baku yang fluktuatif Penanganan limbah belum baik Peralatan sudah cukup tua Elemen B Ketersediaan bahan baku yang fluktuatif Penanganan limbah belum baik Atribut Kelemahan Industri Peralatan sudah cukup tua Ketersediaan bahan baku yang fluktuatif Penanganan limbah belum baik Rangking/Rating Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri Aspek Eksternal terdiri dari Peluang dan Ancaman industri Tabel 3. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Peluang industri Elemen A Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu ekspor Mempunyai market share sendiri Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu ekspor Elemen B Mempunyai market share sendiri 1 1 Atribut Peluang Industri Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu ekspor Mempunyai market share sendiri Rangking/Rating Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri Tabel 4. Membandingkan atribut-atribut dibawah ini berdasarkan Ancaman industri 51

15 Elemen A Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah Birokrasi mengenai penanganan limbah Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama Elemen B Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah Birokrasi mengenai penanganan limbah Atribut Ancaman Industri Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah Birokrasi mengenai penanganan limbah Rangking/Rating Ket: 1 : kurang berpengaruh terhadap industri 2 : berpengaruh terhadap industri 3 : sangat berpengaruh terhadap industri ---- Terima Kasih Atas Partisipasinya dalam Pengisian Kuesioner ini

16 Lampiran 5. Matriks SWOT industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad Eksternal Internal PELUANG (O) 1. Menjadi pensuplai bahan baku untuk sarung tangan mutu ekspor 2. Punya market share sendiri ANCAMAN (T) 1. Keberadaan perusahaan dengan usaha yang sama 2. Konsumsi masyarakat terhadap daging yang menurun menyebabkan menurunnya jumlah kulit mentah 3. Birokrasi mengenai penanganan limbah KEKUATAN (S) 1. Jumlah tenaga kerja yang sedikit 2. Tenaga kerja yang terlatih 3. Kemitraan yang baik dengan pekerja dan pengorder 4. Pengawasan dan pemantauan yang intensif dari pihak atas kepada tenaga kerja 5. Harga yang bersaing 6. Penanganan bahan sudah optimal 7. Fungsi dan fasilitas R&D cukup baik SO 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu produk kulit samak dengan tetap memperhatikan perbaikan lingkungan 2. Memperluas jaringan distribusi ST 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu produk kulit samak 2. Melakukan penanganan limbah sendiri 3. Menjalin kemitraan lebih luas lagi dengan masyarakat KELEMAHAN (W) 1. Peralatan sudah cukup tua 2. Ketersediaan bahan baku yang fluktuatif 3. Penanganan limbah belum baik WO 1. Melakukan perawatan peralatan secara berkala 2. Meningkatkan efisiensi produksi WT 1. Meningkatkan teknologi penanganan limbah 2. Melibatkan pedagang eceran sebagai mitra pensuplai bahan baku 3. Mempertahankan mutu peralatan 53

LAMPIRAN. Lateks Segar. Bahan baku Brown Crepe (Compo) Lump mangkok Lump busa Scraps Serpihan sisa pengolahan RSS (Slab Basah) Penerimaan.

LAMPIRAN. Lateks Segar. Bahan baku Brown Crepe (Compo) Lump mangkok Lump busa Scraps Serpihan sisa pengolahan RSS (Slab Basah) Penerimaan. LAMPIRAN Lateks Segar Penerimaan Pengenceran Bahan baku Brown Crepe (Compo) Lump mangkok Lump busa Scraps Serpihan sisa pengolahan RSS (Slab Basah) Pembekuan Penerimaan bahan baku Pencucian bahan baku

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Proses Produksi Kulit Samak Pengamatan terhadap proses produksi kulit samak di industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad terfokus pada bahan baku kulit kambing. Kulit kambing

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November III. METODE KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel pemerintah kabupaten/kota, secara purposif yaitu Kota Bogor yang mewakili kota kecil dan Kabupaten Bogor yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER HARAPAN KONSUMEN ROTI UNYIL VENUS

Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER HARAPAN KONSUMEN ROTI UNYIL VENUS Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER HARAPAN KONSUMEN ROTI UNYIL VENUS Saya I Gede Nugraha Adhidarma Riasma selaku mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan penelitian mengenai Strategi

Lebih terperinci

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala 50 III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1 Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala a. Penentuan Kriteria dan Alternatif : Diperlukan data primer berupa kriteria yang digunakan dalam pemilihan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI Judul penelitian Sebaran dan Ketersediaan Sarana dan Wilayah Pelayanan di Kota Tangerang Selatan IDENTITAS RESPONDEN N a m

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Lampiran. Kuesioner AHP PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ================================================= Kepada Yang Terhormat Bogor, Februari 203

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR 80 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner untuk KUISIONER DATA UMUM DI KOTA BOGOR A. IDENTIFIKASI RESPONDEN A.1. Nama Responden : A.2. Alamat : A.3. Jenis Kelamin : 1 Laki-laki 2 Perempuan A.4. Umur Bapak/Ibu :.Tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, 98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun 67 Lampiran. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun 999-006 Year Flow Trade (USD) Weight (Kg) Quantity 006 Import,97,97,97 006 Export,085,58 75,99 75,99 005 Import,690

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda Lampiran 1 Kuesioner A. Identitas Responden 1. Nama Responden: 2. Umur Responden: 3. Alamat Usaha : 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF KULIT IKAN PARI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN SWOT DAN AHP Feny Yuliana Andriani 1, Delia Isti Astari 2, Diniarie Budhiarti 3, Kiki

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan

Lebih terperinci

II. BERILAH BOBOT (WEIGHT) PADA ISIAN BERIKUT.

II. BERILAH BOBOT (WEIGHT) PADA ISIAN BERIKUT. Kepada Responden Yang Terhormat Bersama ini kami mengharapkan bantuan Anda untuk mengisi kuesioner yang sedang kami edarkan. Adapun kuesioner ini merupakan survei tentang Peluang, Ancaman, Kekuatan dan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan penelitian berlangsung pada Februari 2015. B. Alat dan

Lebih terperinci

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT... RINGKASAN EKSEKUTIF... RIWAYAT HIDUP PENULIS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFRTAR LAMPIRAN... i ii v vii ix xii xiii xiv I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

K U E S I O N E R. Intensitas Pentingnya

K U E S I O N E R. Intensitas Pentingnya 105 Lampiran 1. Model Kuesioner AHP yang Digunakan Untuk Mencapai Tujuan Peningkatan Cakupan Sampah Perumahan Nama Responden Pendidikan SMA Sarjana Master Doktor Keterwakilan Jabatan/Pekerjaan K U E S

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN PRIORITAS STRATEGI PEMASARAN MELALUI ANALITYCAL HIRARCHY PROCESS (AHP)

KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN PRIORITAS STRATEGI PEMASARAN MELALUI ANALITYCAL HIRARCHY PROCESS (AHP) 97 98 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN PRIORITAS STRATEGI PEMASARAN MELALUI ANALITYCAL HIRARCHY PROCESS (AHP) ANALISIS BAURAN PEMASARAN PRODUK GIRO PT. BANK OCBC NISP, Tbk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur Tahap I 1. Bagaimana kondisi umum perusahaan? 2. Bagaimana kondisi K3 di PT. Suka Jaya Makmur? 3. Bagaimana statistik

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian pendahuluan telah dilakukan sejak tahun 2007 di pabrik gula baik yang konvensional maupun yang rafinasi serta tempat lain yang ada kaitannya dengan bidang penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di 135 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha kecil keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR.... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi Masalah.... 8 1.3.Perumusan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD ANALISIS EVALUASI KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA Kepada responden yang terhormat

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 1) Miskin sekali: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun lebih rendah 75% dari total pengeluaran 9 bahan pokok 2) Miskin: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun berkisar antara 75-125%

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Analytical Hierarchy Process (AHP) Case Corporate Planning

Analytical Hierarchy Process (AHP) Case Corporate Planning Tugas : Kelompok Mata Kuliah : Manajemen Produksi dan Operasi Dosen : Dr. Ir. Sukardi, MM Batas : 24 Maret 2012 Analytical Hierarchy Process (AHP) Case Corporate Planning Disusun oleh Kelompok 2: Bayu

Lebih terperinci

KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER

KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER Nama : Jabatan : Umur : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian tugas akhir saya yang berjudul Pengukuran Kinerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Industri kayu lapis menghasilkan limbah berupa limbah cair, padat, gas, dan B3, jika limbah tersebut dibuang secara terus-menerus akan terjadi akumulasi limbah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisa Market Share Awal. Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisa Market Share Awal. Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat 74 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Market Share Awal Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat perolehan konsumen (pangsa pasar) untuk deterjen merek Rinso pada bulan Agustus

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000 PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000 (STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES) Oleh SYLVIA LAKSMI SARDY F 31.0701 1999 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

Lebih terperinci

Kuisoner Penelitian Analisis Daya Saing Ekonomi Kab/Kota di Propinsi Sumatera Utara

Kuisoner Penelitian Analisis Daya Saing Ekonomi Kab/Kota di Propinsi Sumatera Utara Lampiran 1 Instrumen Penelitian Wilayah : Kuisoner Penelitian Analisis Daya Saing Kab/Kota di Propinsi Sumatera Utara A. Identitas Responden 1. Nama Responden : 2. Badan Usaha : 1. PT 2. CV 3. UD 4. Lainnya...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Matrix Input AHP. 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru

Lampiran 1. Data Matrix Input AHP. 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru Lampiran 1. Data Matrix Input AHP 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru 97 2. Alternatif Untuk Kriteria Kualitas Harapan Konsumen 98 99 100 3. Alternatif Untuk Kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI GELADIKARYA Oleh THERESIA MEI M. HUTAPEA NIM: 077007062 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA LAMPIRAN LAMPIRAN A KUISIONER PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA Pengembangan Majalaya sebagai salah satu kawasan industri

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Grobogan, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke No. Responden : Tanggal wawancara : Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Keterangan / Petunjuk pengisian 1. Setiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur, karena

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra ABSTRAK Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (FTI UPVY) perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun non akademik yang dituangkan

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000 PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000 (STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES) Oleh SYLVIA LAKSMI SARDY F 31.0701 1999 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

Lebih terperinci

DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara

DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER Data Informan Nama Informan : Jabatan : Tanggal Wawancara : Waktu Wawancara : Transkrip Wawancara A. Standar dan Arah Kebijakan 1) Apakah Renstra yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F L A M P I R A N 59 60 61 Lampiran 1. Kuesioner tentang perusahaan Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang Muhammad Evan Zulkarnain F352060215 SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih.

KUESIONER PENELITIAN. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih. LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner SWOT KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian skripsi mengenai ANALISA PENGEMBANGAN INDUSTRI BIOFARMAKA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki

Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki LAMPIRAN Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP Mulai - Studi Literatur - Pendapat Pakar Membuat struktur hirarki Pendapat Pakar Menentukan penilaian perbandingan berpasangan untuk setiap elemen pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

KUESIONER TERTUTUP. Nama : Umur : Jenis Kelamin :

KUESIONER TERTUTUP. Nama : Umur : Jenis Kelamin : No: KUESIONER TERTUTUP Nama : Umur : Jenis Kelamin : PETUNJUK MENGERJAKAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT Lampiran II. ANALISA SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Dalam penelitian ini dipelajari upaya-upaya agar agroindustri halal di Indonesia mampu bersaing secara global dan mampu memenuhi

Lebih terperinci

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan satuan kasus adalah sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kendal. Studi kasus adalah metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN 106 Identitas Responden: Nama : Umur : Jabatan : KUESIONER KEPENTINGAN DIMENSI PEMASOK EVALUASI PEMASOK SEMEN, BATU BATA DAN PASIR DENGAN METODE AHP PADA CV. BAGIYAT MITRA

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah)

Lampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah) 86 LAMPIRAN Lampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah) No. Nama Jenis Umur Pendidikan Tanggungan Jabatan Mulai Modal Nilai Omzet Jumlah karyawan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan. dalam menyelesaikan tugas akhir Program Diploma III Keperawatan Universitas

Lembar Persetujuan. dalam menyelesaikan tugas akhir Program Diploma III Keperawatan Universitas Lembar Persetujuan Kepada: Yth : Calon Responden Di Tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Penelitian dilaksanakan sebagai salah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

Gambar 5. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 5. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Kajian konsep strategi pengembangan manajemen rantai pasok sayuran organik bernilai tambah tinggi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung merupakan

Lebih terperinci

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN UNTUK PESERTA JAMSOSTEK

KUESIONER PENELITIAN UNTUK PESERTA JAMSOSTEK Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN UNTUK PESERTA JAMSOSTEK ANALISIS PENGARUH KRISIS FINANSIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KLAIM JAMINAN HARI TUA PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG TANJUNG MORAWA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER INVENTOR/INVESTOR

LAMPIRAN 1 KUESIONER INVENTOR/INVESTOR 100 LAMPIRAN 1 KUESIONER INVENTOR/INVESTOR 101 Pertanyaan Wawancara dengan Inventor/Investor INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Komposisi Limbah yang Dihasilkan dari Proses Produksi Tahu No. Tahapan Limbah Cair (liter) Limbah Padat (kg) Pabrik 1 Pencucian 262,5 -

Lampiran 1. Komposisi Limbah yang Dihasilkan dari Proses Produksi Tahu No. Tahapan Limbah Cair (liter) Limbah Padat (kg) Pabrik 1 Pencucian 262,5 - LAMPIRAN 65 Lampiran 1. Komposisi Limbah yang Dihasilkan dari Proses Produksi Tahu No. Tahapan Limbah Cair (liter) Limbah Padat (kg) Pabrik 1 Pencucian 262,5 - Perendaman 150,0 - Perebusan 2.100,0 210

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 33 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah preskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Manfaat dan Ruang Lingkup...

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Manfaat dan Ruang Lingkup... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2. Batasan Masalah 9 1.3 Rumusan Masalah. 10 1.4 Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Alur penelitian dimulai dari kondisi sanitasi saat ini di Kota Bima. Kemudian permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sanitasi Lingkungan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN - BINJAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TUGAS AKHIR

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN - BINJAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TUGAS AKHIR ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN - BINJAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat dalam menempuh Colloqium

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun) Lampiran 1 Karakteristik Sampel Agroindustri Salak Petani Salak Umur Pendidikan Tanggungan (orang) Bertani Luas Lahan (Ha) 1 43 12 3 15 1 2 48 12 4 19 3 3 38 12 4 6 2 4 39 12 4 11 1 5 43 9 4 12 2 6 53

Lebih terperinci

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9 ABSTRAK Papa Ron`s Pizza merupakan salah satu gerai pizza yang ada di Bandung. Sejak dibuka kembali pada tahun 2006 (setelah tutup selama setahun dan berganti pemilik), penjualan masih belum mencapai target

Lebih terperinci

penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari Direktorat Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur lainnya. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa

penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari Direktorat Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur lainnya. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa Muhammad Fahrudin. F03495044. ldentifikasi Preferensi Konsumen Jamur dengan Metode Proses Hirarki Analitik (PHA) di Kotamadya Bogor. Dibawah Bimbingan Lien Herlina. Perekonomian lndonesia dalam tahun 1998

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam BAB III METODOLOGI Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Menurut Mulyana (2001, p114), Metodologi diukur berdasarkan kemanfaatannya dan tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Gambaran perubahan perilaku remaja pada masa pubertas menurut keluarga di. lingkungan 15 Pekan Labuhan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Gambaran perubahan perilaku remaja pada masa pubertas menurut keluarga di. lingkungan 15 Pekan Labuhan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Gambaran perubahan perilaku remaja pada masa pubertas menurut keluarga di lingkungan 15 Pekan Labuhan Saya yang bernama Sri Mardiati Ananda, Nim 091121061

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Kendal, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PT SAUNG MIRWAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Jabatan :..

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... Abstract...... i ii iii iv vi xi xiii xv xvi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE JOGJA CABANG BOGOR

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE JOGJA CABANG BOGOR Lampiran 1. Kuisioner Penelitian untuk Mengevaluasi Aktivitas Promosi Mie Jogja yang Dilakukan oleh Restoran Waralaba Mie Jogja Cabang Bogor. KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING MANGGA MANALAGI DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PELAKU RANTAI PASOK (STUDI PADA PEDAGANG PENGUMPUL MANGGA DI SITUBONDO) Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani LAMPIRAN 69 69 Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT NIC merupakan perusahaan yang memproduksi roti tawar spesial (RTS). Permintaan RTS menunjukkan bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebanyak

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA (Studi Kasus pada PT. Pacific Eastern Coconut Utama di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : Aan Mahaerani 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... HALAMAN PENGESAHAN......... i ii RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK...... ABSTRACT...... KATA PENGANTAR. iv v vi DAFTAR ISI...... vii DAFTAR TABEL.... viii DAFTAR GAMBAR.......

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS 22 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 200 - Juni 200 di DAS Cisadane Hulu, di lima Kecamatan yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan

Lebih terperinci