BAB VII. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK"

Transkripsi

1 BAB VII. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK 7.1 Identifikasi Tujuan IPO Aie Angek Melakukan Kegiatan Promosi Sebelum melakukan analisis pemilihan strategi yang tepat bagi perusahaan, sebelumnya dilakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap faktorfaktor dan tujuan yang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi prusahaan. Berdasarkan dari hasil wawancara, pengamatan dan studi literatur maka diperoleh berbagai faktor dan tujuan yang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi. Hasil yang didapat dari wawancara dengan pihak IPO Aie Angek, pengamatan dan studi literatur, maka terdapat empat tujuan yang ingin dicapai oleh IPO Aie Angek dari kegiatan promosi, yaitu: 1. Menginformasikan dan meningkatkan keberadaan produk Kegiatan promosi yang dijalankan oleh IPO Aie Angek sebagai produsen baru sayur organik diharapkan mampu memberikan informasi akan keberadaan produk. Bagi konsumen awal atau calon konsumen, kegiatan promosi bertujuan untuk memberikan informasi awal tentang keberadaan sayuran organik di pasar dan diharapkan dapat memperkuat ingatan konsumen akan sayuran organik. Sedangkan bagi konsumen atau pelanggan tetap, kegiatan promosi bertujuan untuk menanamkan keberadaan produk sayuran organik dalam ingatannya selama produk tersebut berada di pasaran. 2. Meningkatkan penjualan produk Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IPO Aie Angek diharapkan mampu meningkatkan penjualan sayuran organik sesuai dengan yang ditargetkan, karena dengan peningkatan penjualan akibat promosi, maka IPO Aie Angek juga dapat memperoleh laba untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

2 3. Meningkatkan pangsa pasar Keberadaan sayuran organik IPO Aie Angek ini belum tersebar di seluruh wilayah Sumatera Barat. Pangsa pasar yang dimiliki masih terfokus di wilayah Padang. Oleh karena itu melalui kegiatan promosi yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar sayuran organik dalam jangka panjang, mengingat pasar sayuran organik yang masih luas. 4. Menghadapi pesaing Pesaing dari IPO Aie angek sendiri adalah Kelompok Tani Usahatani Bersama yang masih masuk dalam satu Kawasan Agribisnis Sayuran Organik (KASO) dengan IPO Aie Angek. Kelompok Tani Usahatani Bersama sudah lebih dulu menjadi produsen sayuran organik, sehingga produknya lebih dulu dikenal oleh masyarakat sekitar terutama di wilayah Kota Padang. Promosi yang dilakukan oleh pesaing kini semakin gencar, mengingat hal itu IPO Aie Angek harus menyiapkan strategi promosi yang efektif untuk menghadapi pesaing agar dapat mempertahankan loyalitas konsumen sehingga konsumen tidak beralih ke produk Kelompok Tani Usahatani Bersama. 7.2 Identifikasi Faktor-Faktor Penyusun Strategi Promosi Setelah mengetahui tujuan promosi yang ingin dicapai oleh IPO Aie Angek, maka langkah selanjutnya yaitu mengetahui faktor-faktor penyusun strategi promosi yang dilakukan oleh IPO. Identifikasi faktor-faktor tersebut dirumuskan berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola IPO Aie Angek dan dihubungkan dengan teori penyusun strategi promosi, maka diketahui faktorfaktor dan subfaktor yang mempengaruhi IPO Aie Angek dalam penyusunan strategi promosi yaitu:

3 1. Dana yang tersedia (Anggaran) IPO Aie Angek dalam melakukan kegiatan promosi harus memperhatikan faktor anggaran secara cermat. IPO Aie Angek harus dapat mengalokasikan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan kegiatan promosi dengan alat-alat promosi yang digunakan. IPO Aie Angek harus mengetahui kegiatan promosi mana yang diprioritaskan dengan anggaran yang terbatas, tetapi hasil akhirnya akan optimal. Oleh karena itu agar strategi promosi yang disusun akan tepat, subfaktor yang harus diperhatikan antara lain: a. Penjualan tahun lalu (Sale) Anggaran promosi yang disediakan oleh IPO berasal dari persentase penjualan yang didapat oleh IPO Aie Angek di tahun lalu. b. Perputaran kas (Cash) Anggaran yang ditetapkan oleh IPO untuk kegiatan promosinya berdasarkan perputaran kas yang terjadi pada IPO Aie Angek. Aktivitas promosi akan berjalan dengan baik bila perputaran kas antara pemasukan dan pengeluaran dalam keadaan baik juga. 2. Karakteristik Produk Subfaktor karakteristik produk yang mempengaruhi strategi promosi adalah: a. Sifat produk Sayuran organik merupakan produk konsumsi, sehingga dalam kegiatan promosi tidak perlu penerangan khusus dalam penggunaannya. Selain itu, sayuran organik juga merupakan sayuran yang tidak dapat dilihat secara langsung manfaatnya.

4 b. Mutu produk IPO Aie Angek dapat menjelaskan mutu sayuran organik dalam aktivitas promosinya, sehingga konsumen dapat mengetahui keunggulan produk. 3. Karakteristik Pasar Subfaktor karakteristik pasar yang mempengaruhi strategi promosi adalah: a. Jenis konsumen Konsumen yang merupakan konsumen sasaran IPO Aie Angek lebih diintensifkan kepada kalangan menengah ke atas yang sangat peduli terhadap kesehatan dengan mengkonsumsi sayuran organik. b. Konsentrasi pasar IPO Aie Angek mengkonsentrasikan pemasaran sayuran organik untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Barat terlebih dahulu, khususnya di wilayah kota Padang dan Koto Baru. c. Segmen pasar Bagi sebagian masyarakat yang belum memiliki kesadaran kesehatan masih menganggap bahwa sayuran organik tidak memiliki perbedaan dengan sayuran biasa. Oleh karena itu, segmen pasar yang dituju oleh IPO Aie Angek adalah masyarakat yang memiliki kesadaran akan kesehatan dan peduli lingkungan yang tinggi.

5 4. Daur Hidup Produk adalah: Subfaktor daur hidup produk yang mempengaruhi strategi promosi a. Penjualan Jika dalam siklus hidup produk terjadi penurunan penjualan, maka IPO Aie Angek harus dapat menemukan penyebabnya dan mencari alternatif pemecahannya. b. Laba Sejalan dengan meningkatnya penjualan, laba IPO Aie Angek juga meningkat. Dengan meningkatknya laba, IPO Aie Angek dapat menyusun anggaran kegiatan promosi selanjutnya dengan lebih efisien sehingga laba terus akan meningkat. c. Jumlah pesaing Jumlah pesaing IPO Aie Angek masih sedikit, tetapi IPO Aie Angek harus tetap memperhatikan hal tersebut dan menerapkan strategi promosi yang tepat, agar pangsa pasar dapat stabil bahkan meningkat. Pesaing dari IPO Aie Angek ini yaitu Kelompok Tani Usahatani Bersama yang sama-sama terletak dalam satu Kawasan Agribisnis Sayuran Organik (KASO). 5. Pesaing Subfaktor pesaing yang mempengaruhi strategi promosi adalah: a. Kegiatan promosi pesaing IPO Aie Angek harus mencermati kegiatan promosi yang dilakukan oleh pesaing yang dapat mengancam IPO. Pesaing dari

6 IPO Aie Angek yaitu Kelompok Tani Usahatani Bersama yang sudah melakukan kegiatan promosi. b. Tingkat persaingan IPO Aie Angek harus waspada dan siap menghadapi persaingan dari Kelompok Tani Usahatani Bersama sebagai sama-sama produsen sayuran organik yang berada di Kawasan Agribisnis Sayuran Organik (KASO) Koto Baru. c. Keberadaan di pasar Keadaan yang terjadi di pasar sangat mempengaruhi aktivitas promosi yang akan dilakukan oleh IPO Aie Angek. Dengan adanya sertifikasi dari Badan Standar Nasional dan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Sumatera Barat, maka diharapkan sayuran organik IPO Aie Angek mampu menghadapi pesaing di pasar. Untuk saat ini, IPO Aie Angek sedang dalam proses pengurusan sertifikasi organik kepada LSO SUMBAR. 6. Konsumen Subfaktor konsumen yang mempengaruhi strategi promosi adalah: a. Loyalitas konsumen Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IPO Aie Angek harus dapat membentuk dan mempertahankan loyalitas konsumen, sehingga konsumen akan terus menjadi pelanggan tetap dari IPO Aie Angek atau melakukan pembelian berulang. b. Tahap kesiapan pembeli Tahap kesiapan pembelian sebagian masyarakat masih pada tahap awal yaitu pada tahap kesadaran dan ketertarikan karena

7 produk sayuran organik IPO Aie Angek yang masih baru. Oleh karena itu, perlu adanya fasilitas dan jasa dari IPO Aie Angek sendiri untuk menginformasikan dan menjelaskan manfaat produk. Hal ini dapat terealisasi dari fungsi IPO sebagai sarana pelatihan tentang sistem pertanian organik untuk petani, tenaga penyuluh dan petugas dari dinas-dinas pertanian. c. Karakteristik konsumen Karakter konsumen yang dituju adalah dari kalangan menengah ke atas dan masyarakat yang peduli akan kesehatan serta yang belum mengetahui dan mengerti manfaat dari mengkonsumsi sayuran organik Model Faktor-Faktor Penyusunan Strategi Promosi Sayuran Organik Institut Pertanian Organik (IPO) Aie Angek Proses identifikasi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui urutan prioritas dari tujuan kegiatan promosi, dan faktor mana yang paling mempengaruhi dalam penyusunan strategi promosi IPO Aie Angek. Analisis tujuan dari faktor-faktor penyusun strategi promosi dilakukan dengan menyusun model hierarki keputusan dengan empat tingkat. Tingkat 1 adalah focus, yaitu identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi IPO Aie Angek. Tingkat 2 adalah tujuan IPO Aie Angek dalam melakukan kegiatan promosinya. Tingkat 3 adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyusun strategi promosinya, terdiri dari faktor anggaran, karakteristik produk, karakteristik pasar, daur hidup produk, pesaing dan konsumen. Sedangkan tingkat 4 adalah subfaktor penyusun strategi promosi yaitu penjabaran dari faktor-faktor pada tingkat 3. Model struktur hierarki tujuan promosi dan faktorfaktor penyusun strategi promosi IPO Aie Angek dapat digambarkan sebagai berikut:

8 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI IPO AIE ANGEK Informasi Tk. Penjualan Pangsa Pasar Hadapi Pesaing Angg Kr.Prdk Kr.Psr DHP Pesaing Kons Sale Sifat JnsPlgn Penj TkPers loyal Cash Mutu KonPsr Laba KegPrms ThpPmbl SegPsr JmlPes KbrPsr KarKons Gambar 7. Model Hierarki Keputusan Bagi Penentuan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Promosi Sayuran Organik IPO Aie Angek Keterangan: Tingkat 1 = Fokus Tingkat 2 = Tujuan promosi IPO Aie Angek Menginformasikan dan meningatkan keberadaan produk Meningkatkan penjualan Memperluas pangsa pasar Menghadapi pesaing Tingkat 3 = Faktor Anggaran = Besarnya anggaran yang disediakan untuk promosi Karakteristik produk = Karakteristik produk sayuran organik IPO Aie Angek Karakteristik pasar = Sifat pasar yang mempengaruhi penyusunan promosi Daur hidup produk = Tahap-tahap siklus kehidupan produk Pesaing = Segala aktivitas promosi yang diterapkan pesaing Konsumen = Konsumen dari sayuran organik IPO Aie Angek Tingkat 4 = Subfaktor Sale = Anggaran promosi dari penjualan sebelumnya Cash = Anggaran promosi dari perputaran kas IPO Aie Angek Sifat = Sifat produk Mutu = Mutu produk Jenis pelanggan = Siapa pelanggan yang ingin dituju Konsentrasi pasar = Konsentrasi IPO Aie Angek dalam memasarkan produk Segmen pasar = Segmen pasar yang akan dituju oleh IPO Aie Angek Penjualan = Tingkat penjualan produk terkait siklus hidup produk Laba = Laba perusahaan terkait dengan siklus hidup produk Jumlah pesaing = Banyaknya pesaing Kegiatan promosi = Kegiatan promosi yang dilakukan pesaing Tk. Persaingan = Tingkat persaingan Keberad. di pasar = Keberadaan produk di pasar Loyalitas = Loyalitas konsumen Siapan pembeli = Tahap kesiapan pembeli Karakter kons. = Karakteristik konsumen

9 Berdasarkan Gambar 7 dapat diketahui bahwa pada tingkat 1 menerangkan fokus dari penyusun hierarki keputusan, yaitu identifikasi faktorfaktor strategi promosi. Tingkat 2 adalah tujuan IPO Aie Angek melakukan kegiatan promosi, tingkat 3 adalah faktor-faktor yang mempengaruhi IPO Aie Angek dalam menyusun strategi promosi, serta tingkat 4 merupakan subfaktor penyusun strategi promosi yang terkait dengan faktor-faktor pada tingkat Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Analisis pengolahan horisontal terbagi menjadi tiga bagian yaitu pada tingkat 2, 3 dan 4. Pada tingkat 2 dilakukan pengolahan horisontal terhadap elemen tujuan yang ingin dicapai IPO Aie Angek dari kegiatan promosinya, tingkat 3 merupakan elemen faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi, dan pada tingkat 4 merupakan elemen subfaktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi. Pengolahan horisontal ini bertujuan untuk melihat prioritas suatu elemen pada suatu tingkat terhadap satu tingkat yang persis berada di atasnya. Pengolahan tingkat 2 pada model struktur hierarki dilakukan untuk mengetahui prioritas tujuan promosi yang ingin dicapai oleh IPO Aie Angek. Berdasarkan hasil pengolahan dapat diketahui bahwa tujuan utama yang ingin dicapai IPO Aie Angek dalam melakukan kegiatan promosinya adalah menginformasikan dan meningkatkan keberadaan produk sayuran organik di pasaran dengan bobot paling besar yaitu (0,508). Tujuan promosi selanjutnya yang ingin dicapai IPO Aie Angek secara berturut-turut yaitu menghadapi pesaing dengan bobot (0,265), meningkatkan penjualan dengan bobot (0,151), dan tujuan terakhir yang ingin dicapai adalah meningkatkan pangsa pasar dengan bobot (0,075).

10 Tabel 8. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 2 Elemen Tujuan Bobot Prioritas Menginformasikan dan meningkatkan keberadaan produk 0,508 1 Meningkatkan penjualan 0,151 3 Meningkatkan pangsa pasar 0,075 4 Menghadapi pesaing 0,265 2 Rasio Inkonsistensi 0,07 Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa prioritas utama dari tujuan promosi yang ingin dicapai IPO Aie Angek adalah menginformasikan dan meningkatkan keberadaan produk sayuran organik di pasaran. Hal tersebut menjadi prioritas utama karena IPO Aie Angek merupakan produsen baru dalam sayuran organik, dan masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui dan memiliki informasi mengenai keunggulan dan manfaat mengkonsumsi sayuran organik. Untuk itu IPO Aie Angek ingin memberitahu dan mengingatkan masyarakat bahwa IPO Aie Angek merupakan produsen yang memproduksi sayuran organik yang sehat dan aman dikonsumsi jika dibandingkan dengan sayuran konvensional. Prioritas kedua yang ingin dicapai adalah menghadapi pesaing. Pesaing IPO Aie Angek yaitu Kelompok Tani Usahatani Bersama yang juga memproduksi sayuran organik dan berada dalam satu Kawasan Agribisnis Sayuran Organik (KASO). Dengan adanya pesaing dari Kelompok Tani Usahatani Bersama tersebut dapat mengancam pangsa pasar IPO Aie Angek. Oleh karena itu, IPO harus menetapkan strategi promosi yang tepat agar volume penjualannya tidak menurun dan pasarnya tidak direbut oleh pesaing sehingga laba terus meningkat. Prioritas ketiga yang ingin dicapai adalah meningkatkan penjualan. Hal ini berkaitan dengan tujuan IPO untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, yaitu

11 mengoptimalkan penjualan agar laba yang diperoleh optimal dan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan. Prioritas terakhir yang ingin dicapai adalah meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar ini menjadi tujuan terakhir karena IPO Aie Angek masih produsen baru dalam sayuran organik, sehingga bagi IPO yang menjadi tujuan lebih utama yaitu memberikan informasi tentang keberadaan sayuran organik, menghadapi pesaing yang terlebih dahulu menjadi produsen sayuran organik serta meningkatkan penjualan. Sedangkan pangsa pasar dapat ditingkatkan setelah tujuan-tujuan tersebut tercapai terlebih dahulu. Hasil pengolahan pada tingkat ketiga menunjukkan bahwa faktor yang dianggap paling berperan bagi IPO Aie Angek untuk menginformasikan dan meningkatkan keberadaan produk adalah karakteristik produk dengan bobot (0,369). IPO Aie Angek menganggap bahwa sebelum konsumen memutuskan untuk membeli produk sayuran organik tersebut, maka konsumen perlu mengetahui terlebih dahulu manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi sayuran organik dengan memberikan informasi tentang mutu dan sifat produk yang diproduksi. Faktor berikutnya yang juga berpengaruh dalam informasi dan meningkatkan keberadaan produk secara berturut-turut adalah daur hidup produk (0,285), anggaran (0,143), karakteristik pasar (0,080), konsumen (0,074) dan pesaing (0,049). Tabel 9. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 3 Tujuan Faktor yang Mempengaruhi RI Angg KrProd KrPsr DHP Pes Kons Info 0,143 0,369 0,080 0,285 0,049 0,074 0,07 TkPenj 0,083 0,235 0,204 0,057 0,122 0,298 0,08 PgsPsr 0,175 0,054 0,253 0,062 0,108 0,349 0,10 HdpPsg 0,083 0,298 0,235 0,057 0,122 0,204 0,08

12 Keterangan: Tujuan Info = Menginformasikan produk TkPenj = Meningkatkan penjualan PgsPsr = Meningkatkan pangsa pasar HdpPsg = Menghadapi pesaing Faktor yang mempengaruhi Angg = Anggaran KrProd = Karakteristik produk KrPsr = Karakteristik pasar DHP = Daur hidup produk Pes = Pesaing Kons = Konsumen Faktor berikutnya yang memiliki prioritas dalam meningkatkan penjualan adalah konsumen dengan bobot (0,298). Faktor ini diprioritaskan karena bagi IPO Aie Angek untuk meningkatkan penjualan objek yang berpengaruh adalah konsumen yang akan membeli produk sayuran organik. IPO Aie Angek harus dapat membentuk dan mempertahankan loyalitas konsumen, sehingga konsumen akan terus menjadi pelanggan tetap dari IPO atau melakukan pembelian berulang. Hal ini tentu akan berpengaruh dalam peningkatan penjualan. Faktor berikutnya yang juga berpengaruh dalam meningkatkan penjualan secara berturut-turut adalah karakteristik produk (0,235), karakteristik pasar (0,204), pesaing (0,122), anggaran (0,083) dan daur hidup produk (0,057). Prioritas utama untuk meningkatkan pangsa pasar adalah konsumen dengan bobot (0,349). Faktor ini diprioritaskan karena pihak IPO Aie Angek menganggap bahwa hubungan baik dengan konsumen perlu dijaga agar dapat menciptakan loyalitas konsumen. IPO Aie Angek akan melakukan pendekatan dengan konsumen sebagai potensi untuk dijadikan pelanggan tetap dan berusaha meningkatkan jumlah konsumen, agar pangsa pasar yang dimiliki oleh IPO Aie Angek semakin luas. Faktor berikutnya yang juga berpengaruh dalam meningkatkan pangsa pasar secara berturut-turut adalah karakteristik pasar

13 (0,253), anggaran (0,175), pesaing (0,108), daur hidup produk (0,062) dan karakteristik produk (0,054). Tujuan terakhir dari kegiatan promosi yang dilakukan IPO Aie Angek adalah menghadapi pesaing dan faktor yang paling berpengaruh adalah karakteristik produk dengan bobot (0,298). Sifat dan mutu produk dari IPO Aie Angek perlu diperhatikan dalam menghadapi pesaing, karena dengan menjelaskan sifat dan mutu produk maka konsumen akan mengetahui keunggulan produk dan menarik konsumen untuk mengkonsumsinya. Faktor berikutnya yang juga berpengaruh dalam menghadapi pesaing secara berturutturut adalah karakteristik pasar (0,235), konsumen (0,204), pesaing (0,122), anggaran (0,083) dan daur hidup produk (0,057). Analisis selanjutnya yang dilakukan pada tingkat empat, yaitu analisis elemen subfaktor yang mempengaruhi faktor penyusun strategi promosi IPO Aie Angek. Hasil pengolahan tingkat empet tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Hasil pengolahan horisontal pada Tabel 10 menunjukkan bahwa IPO Aie Angek dalam menetapkan anggaran promosi memprioritaskan subfaktor perputaran kas dengan bobot (0,750). IPO Aie Angek memberikan biaya promosi berdasarkan persentase dari perkiraan total penjualan tahun berjalan, jadi jika perputaran kas antara pemasukan dan pengeluaran kas dalam keadaan baik maka kondisi keuangan IPO Aie Angek juga ikut membaik sehingga anggaran untuk promosi bisa ditingkatkan. Subfaktor selanjutnya yang diprioritaskan dalam faktor anggaran yaitu penjualan sebelumnya dengan bobot (0,250). Anggaran kegiatan promosi IPO Aie Angek juga sangat tergantung pada penjualan sebelumnya, jika persentase penjualan sebelumnya meningkat berarti menandakan permintaan yang meningkat. Sehingga IPO Aie Angek bisa menentukan anggaran promosi dengan melihat prospek ke depan.

14 Tabel 10. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Antar Elemen Pada Tingkat 4 Elemen Faktor Elemen Subfaktor Bobot Prioritas RI Anggaran Karakteristik Produk Karakteristik Pasar Daur Hidup Produk Pesaing Konsumen Penjualan sebelumnya 0,250 2 Perputaran kas 0,750 1 Sifat produk 0,250 2 Mutu produk 0,750 1 Jenis konsumen 0,114 3 Konsentrasi pasar 0,405 2 Segmen pasar 0,481 1 Penjualan produk 0,637 1 Laba 0,258 2 Jumlah pesaing 0,105 3 Kegiatan promosi pesaing 0,481 1 Tingkat persaingan 0,405 2 Keberadaan di pasar 0,114 3 Loyalitas konsumen 0,659 1 Tahap kesiapan pembeli 0,156 3 Karakteristik konsumen 0, ,00 0,00 0,03 0,04 0,03 0,03 Mutu produk merupakan subfaktor yang utama dalam karakteristik produk dengan bobot (0,750). Bagi IPO Aie Angek penting untuk memberitahukan kepada konsumen mengenai mutu produk sayuran organik agar konsumen tertarik untuk mengkonsumsi. Saat ini IPO Aie Angek sedang mengurus sertifikasi organik terhadap produk sayurannya, diharapkan dengan adanya sertifikasi organik maka konsumen akan lebih yakin bahwa produk IPO Aie Angek bermutu baik. Subfaktor selanjutnya yang diprioritaskan dalam karakteristik produk yaitu sifat produk dengan bobot (0,250).

15 Subfaktor dari karakteristik pasar yang menjadi prioritas utama bagi IPO Aie Angek adalah segmen pasar dengan bobot (0,481). IPO Aie Angek menetapkan segmen pasar sebagai subfaktor yang utama karena segmen pasar yang ingin dituju oleh IPO Aie Angek adalah konsumen yang memiliki kesadaran tinggi akan arti penting kesehatan dan rela membayar lebih mahal, mengingat harga sayuran organik yang mencapai dua sampai tiga kali lipat dari sayuran konvensional. Subfaktor selanjutnya yang menjadi prioritas dalam karakteristik pasar secara berturut-turut adalah konsentrasi pasar dengan bobot (0,405) dan jenis konsumen dengan bobot (0,114). Subfaktor yang paling diprioritaskan pada faktor daur hidup produk adalah penjualan produk dengan bobot (0,637). Hal ini dikarenakan produk sayuran organik IPO Aie Angek yang masih masuk ke dalam tahap perkenalan sehingga penjualan mulai meningkat. Oleh sebab itu IPO Aie Angek harus menyusun strategi promosi yang tepat untuk lebih menginformasikan manfaat sayuran organik kepada konsumen agar dapat menambah jumlah konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan. Subfaktor selanjutnya yang menjadi prioritas dalam daur hidup produk secara berturut-turut adalah laba dengan bobot (0,258) dan jumlah pesaing dengan bobot (0,105). Subfaktor yang paling diprioritaskan untuk faktor pesaing adalah kegiatan promosi pesaing dengan bobot (0,481). Bagi IPO Aie Angek, untuk mengetahui kegiatan promosi yang dapat mengancam yang dilakukan oleh Kelompok Tani Usahatani Bersama sebagai pesaing dalam produksi sayuran organik diperlukan, agar IPO Aie Angek dapat mengatur strategi promosi yang lebih tepat untuk lebih bisa menghadapai tingkat persaingan dengan Kelompok Tani Usahatani Bersama. Sedangkan subfaktor selanjutnya yang diprioritaskan

16 dalam faktor persaingan secara berturut-turut yaiu tingkat persaingan dengan bobot (0,405) dan keberadaan di pasar dengan bobot (0,114). Loyalitas konsumen menjadi subfaktor utama dalam faktor konsumen dengan bobot (0,659). Bagi IPO Aie Angek untuk menjaga loyalitas konsumen pada suatu produk merupakan kegiatan yang tidak mudah, karena selain berhadapan dengan konsumen yang mengkonsumsi produk sayuran organiknya, IPO Angek juga berhadapan dengan konsumen yang telah loyal terhadap produk sayuran lain. Oleh karena itu, kegiatan promosi yang dilakukan oleh IPO Aie Angek harus dapat membentuk dan mempertahankan loyalitas konsumen, sehingga konsumen akan terus menjadi pelanggan tetap dari IPO Aie Angek dan tidak beralih ke sayuran merek lain. Subfaktor selanjutnya yang juga diprioritaskan dalam faktor konsumen secara berturut-turut yaitu karakter konsumen dengan bobot (0,185) dan tahap kesiapan pembeli dengan bobot (0,156) Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Pengolahan vertikal yaitu menganalisis pengaruh penyusun prioritas setiap elemen pada tingkat hierarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama. Analisis pengolahan vertikal ini dilakukan pada tingkat 2, 3 dan 4. Seperti pada pengolahan vertikal (Gambar 8). Pengolahan vertikal pada tingkat dua memberikan hasil yang sama dengan hasil pengolahan secara horisontal. Penentuan tujuan promosi pada tingkat ini memberikan hasil yang sama karena elemen tujuan terhadap sasaran utama atau fokus. Sedangkan hasil pengolahan vertikal pada tingkat tiga yaitu elemen faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi IPO Aie Angek menunjukkan bahwa prioritas utamanya adalah karakteristik produk dengan bobot (0,307). Karakteristik produk menjadi prioritas utama karena kegiatan promosi yang dilakukan oleh IPO Aie

17 Angek adalah untuk menginformasikan dan meningkatkan keberadaan produk sayuran organik. Informasi yang disampaikan itu mengenai mutu dan sifat dari produk sayuran organik agar keberadaan sayuran organik lebih dapat diterima dan konsumen tertarik untuk mengkonsumsinya. Oleh karena itu, dengan mengetahui karakteristik produk sayuran organik, maka tujuan utama dari kegiatan promosi dapat tercapai. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI IPO AIE ANGEK Informasi (0,508) Tk. Penjualan (0,151) Pangsa pasar (0,075) Hadapi Pesaing (0,265) Angg (0,120) Kr.Prdk (0,307) Kr.Psr (0,153) DHP (0,173) Pesaing (0,084) Kons (0,265) Sale (0,030) Sifat (0,077) JnsPlgn (0,017) Penj (0,110) TkPers (0,034) Loyal (0,108) Cash (0,090) Mutu (0,230) KonPsr (0,062) Laba (0,045) KegPrms (0,040) ThpPmbl (0,020) SegPsr (0,074) JmlPes (0,018) KbrPsr (0,010) KarKons (0,030) Rasio Inkonsistensi Keseluruhan = 0,07 Gambar 8. Hasil Pengolahan Vertikal Model Hierarki Penyusunan Strategi Promosi Sayuran Organik IPO Aie Angek Faktor kedua yang diprioritaskan dalam penyusunan strategi promosi IPO Aie Angek adalah daur hidup produk dengan bobot (0,173). Sayuran organik IPO Aie Angek masih dalam tahap perkenalan, sehingga strategi yang dirancang

18 yaitu dengan menginformasikan dan meningkatkan keberadaan sayuran organik di pasar sehingga dapat menciptakan permintaan produk. IPO Aie Angek juga perlu memperhatikan daur hidup produk sayuran organik di pasar di masa mendatang agar dapat maningkatkan penjualan dan maningkatkan laba. Konsumen merupakan faktor ketiga yang diprioritaskan dalam penyusunan strategi promosi dengan bobot (0,163). Faktor konsumen menjadi prioritas karena kegiatan promosi yang akan dilakukan tergantung juga dari permintaan konsumen dan perilaku konsumen yang sangat variatif. IPO Aie Angek harus mampu memperhatikan keinginan konsumen yang variatif tersebut dengan menetapkan strategi dan alat promosi yang tepat sesuai dengan keinginan konsumen. Faktor berikutnya yang juga diprioritaskan yaitu karakteristik pasar dengan bobot (0,153). Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IPO Aie Angek juga harus memperhatikan situasi pasar, jenis pelanggan dan segmen pasarnya. IPO harus bisa mengantisipasi dan melihat seberapa jauh perubahan pasar dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, IPO Aie Angek ditantang untuk bias melakukan antisipasi dengan menyiapkan strategi promosi yang sesuai dengan situasi pasar. Anggaran merupakan faktor kelima yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi dengan bobot (0,120). Kegiatan promosi dapat berjalan lancer jika didukung oleh anggaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola lapang dapat diketahui bahwa dalam menjalankan kegiatan promosinya, anggaran yang ditetapkan oleh IPO tidak terlalu besar. Oleh karena itu, dengan anggaran yang terbatas maka IPO Aie Angek harus cermat mengalokasikan anggaran tersebut untuk alat promosi yang tepat agar tujuan IPO Aie Angek bias tercapai dan kegiatan promosi berjalan optimal. Faktor terakhir yang menjadi prioritas yaitu pesaing dengan bobot (0,084). Pesaing yang dihadapi oleh IPO

19 Aie Angek ini masih belum terlalu banyak, akan tetapi pihak IPO tetap harus waspada dengan adanya pesaing yang memproduksi sayuran organik dan berada dalam satu kawasan dengan IPO Aie Angek, yaitu Kelompok Tani Usahatani Bersama yang dapat mengancam pangsa pasar dari IPO sendiri. Hasil pengolahan pada tingkat empat memberikan hasil prioritas yang sama dengan hasil pengolahan horisontal walaupun dengan nilai bobot yang berbeda. Oleh karena itu, pengolahan pada tingkat ini tidak akan diuraikan secara mendetail. Pengolahan vertikal pada tingkat empat ini menunjukkan prioritas pada tiap elemen subfaktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi. Sub subfaktor ini merupakan penjelasan dari masing-masing faktor yang ada pada tingkat di atasnya yaitu faktor anggaran, karakteristik produk, karakteristik pasar, daur hidup produk, pesaing dan konsumen. Subfaktor yang menjadi prioritas utama yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi IPO Aie Angek adalah mutu produk dengan bobot (0,230). Prioritas subfaktor selanjutnya secara berturut-turut adalah penjualan (0,110), loyalitas konsumen (0,108), perputaran kas (cash) (0,090), sifat produk (0,077), segmen pasar (0,074), konsentrasi pasar (0,062), laba (0,045), kegiatan promosi pesaing (0,040), tingkat persaingan (0,034), karakteristik konsumen (0,030), penjualan sebelumnya (sale) (0,030), tahap kesiapan pembeli (0,025), jumlah pesaing (0,018), jenis pelanggan (0,017) dan keberadaan di pasar (0,010). Rasio inkonsistensi keseluruhan sebesar 0,07, menunjukkan hasil yang didapatkan sudah konsisten. Hal ini berarti kualitas informasi yang dihasilkan cukup baik, dapat diterima, logis dan menunjukkan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi.

20 7.3 Pemilihan Strategi yang Tepat Pengambilan keputusan strategi promosi yang tepat bagi IPO Aie Angek dapat diketahui dengan terlebih dahulu mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek. Kendala yaitu berhubungan dengan segala sesuatu baik yang datang dari internal maupun eksternal IPO Aie Angek, sedangkan pendukung berhubungan dengan segala sesuatu yang memudahkan IPO Aie Angek dalam pemilihan strategi. Kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek akan dianalisis dalam penelitian ini dan dijadikan sebagai pedoman dalam pemilihan penyusunan strategi promosi yang tepat bagi IPO Aie Angek untuk menjalankan kegiatan promosi sayuran organik. Berdasarkan hasil penelitian pada IPO Aie Angek akan terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala dan pendukung bagi IPO Aie Angek Identifikasi Kendala yang Dihadapi dan Pendukung yang Dimiliki IPO Aie Angek dalam Menyusun Strategi Promosi Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola lapang di IPO Aie Angek maka dapat diidentifikasi kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek. Kendala yang dihadapi oleh IPO Aie Angek adalah: 1. Kendala Manajemen IPO Aie Angek menghadapi kendala yang datang dari internal IPO dalam menyusun strategi promosinya yang berkaitan dengan hal manajemen. Subkendala yang harus diperhatikan dalam manajemen adalah : a. Dana yang tersedia bagi IPO Aie Angek untuk melakukan kegiatan promosi terbatas. b. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di IPO Aie Angek belum cukup optimal untuk melakukan kegiatan promosi.

21 2. Kendala Pesaing Segala aktivitas promosi pesaing merupakan kendala yang perlu diperhatikan agar tujuan IPO Aie Angek tercapai. Subkendala pesaing yang harus diperhatikan adalah : a. Promosi Kegiatan promosi yang dilakukan oleh pesaing yang dirasakan sebagai ancaman bagi IPO Aie Angek. Saat ini pesaing dari IPO yaitu Kelompok Tani Usahatani Bersama sudah melakukan kegiatan promosinya melalui periklanan baik itu iklan cetak dan brosur-brosur, promosi penjualan melalui pameran dagang, penjualan pribadi melalui pemberian sample dan promosi melalui hubungan masyarakat dan publisitas. b. Keragaman produk Banyaknya jenis produk sayuran organik yang diproduksi oleh pesaing IPO Aie Angek. Sebagai produsen sayuran organik yang lebih dulu memproduksi sayuran organik, Kelompok Tani Usahatani Bersama sudah memiliki variasi dan keragaman produk sayurannya dibanding IPO Aie Angek seperti tomat, cabe, wortel, caisin, brokoli, kol, bawang daun, ketimun, buncis dan tarung pirus. Pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek adalah: 1. Pendukung IPO Aie Angek IPO Aie Angek memiliki pendukung dari internal perusahaan dan dapat mendukung kegiatan promosi. Subpendukung tersebut adalah : a. Struktur organisasi IPO Aie Angek yang fleksibel dan dapat saling bekerja sama dengan baik antara satu pengelola dengan yang lain.

22 b. Fasilitas fisik yang dimiliki oleh IPO Aie Angek dalam melakukan kegiatan promosi cukup memadai dan berada dalam kondisi yang baik, terutama lahan IPO Aie Angek yang cocok untuk ditanami sayuran organik. 2. Pendukung Pelanggan IPO Aie Angek juga memiliki pendukung dalam hal pelanggan, subpendukung pelanggan antara lain : a. IPO Aie Angek memiliki loyalitas yang cukup tinggi terhadap pelanggan tetapnya. b. IPO Aie Angek memiliki arsip data dan informasi dari pelanggan tetap. Berdasarkan kendala dan pendukung yang telah diidentifikasi tersebut maka dapat disusun alternatif strategi promosi yang dapat dilaksanakan oleh IPO Aie Angek untuk mencapai tujuannya. Seluruh alternatif dibuat berdasarkan hasil pengamatan selama di IPO Aie Angek dan dikaitkan dengan situasi dan kondisi yang menyertai produk di lapang dengan teori yang ada. Alternatif-alternatif tersebut adalah sebagai berikut : 1. Alternatif 1, IPO Aie Angek tidak melakukan aktifitas promosi seperti yang telah dilakukan saat ini, sehingga tidak terdapat perubahan dalam strategi ini. Promosi yang dilakukan IPO Aie Angek menggunakan alat promosi yang telah digunakannya. 2. Alternatif 2, meningkatkan kegiatan promosi yang sudah dijalankan IPO Aie Angek saat ini. 3. Alternatif 3, IPO Aie Angek melakukan aktivitas promosi dengan menitikberatkan pada hubungan masyarakat dan publisitas. Pelaksanaan pelatihan bagi petani dan petugas dari dinas-dinas pertanian serta seminar-

23 seminar yang rutin diiukuti oleh pengelola lapang di IPO Aie Angek diharapkan dapat lebih menginformasikan produk dan meningkatkan keberadaan produk sayuran organik yang diproduksi kepada konsumen. 4. Alternatif 4, IPO Aie Angek melakukan aktivitas promosi dengan menitikberatkan pada penjualan pribadi (personal selling). Penjualan pribadi yang dilakukan oleh pengelola lapang IPO Aie Angek diharapkan dapat lebih banyak menarik konsumen untuk mengkonsumsi sayuran organik, karena penjualan pribadi merupakan bentuk interaksi langsung dengan konsumen sehingga lebih mudah untuk menginformasikan segala manfaat yang ada pada sayuran organik Model Pemilihan Alternatif Strategi Promosi yang Tepat Model hierarki pemilihan alternatif strategi promosi yang tepat untuk dijalankan oleh IPO Aie Angek dapat terlihat pada Gambar 9 yang terdiri dari lima tingkat. Berdasarkan Gambar 9 dapat dijelaskan bahwa tingkat 1 merupakan fokus dari hierarki ini yaitu alternatif strategi promosi yang tepat bagi IPO Aie Angek, tingkat 2 merupakan kendala dan pendukung yang dijadikan dasar pemilihan strategi promosi yang tepat, tingkat 3 merupakan jenis kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki IPO Aie Angek, sedangkan tingkat 4 merupakan subkendala dan subpendukung yang merupakan penjabaran dari kendala dan pendukung pada tingkat 3 dan tingkat 5 merupakan alternatif strategi promosi yang dapat dijalankan oleh IPO Aie Angek berdasarkan kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek.

24 ALTERNATIF STRATEGI PROMOSI YANG TEPAT BAGI IPO AIE ANGEK Kendala Pendukung Manajemen Pesaing IPO Aie Angek Produk Pelgn Dana Promosi StrktOrg Mutu loyal SDM Ker.Prdk Faslts Kmsn Dt&Info ALT 1 ALT 2 ALT 3 ALT 4 Gambar 9. Model Hierarki Keputusan Pemilihan Strategi Promosi yang Tepat Untuk Sayuran Organik IPO Aie Angek Keterangan : Tingkat 1 Tingkat 2 Kendala Pendukung Tingkat 3 Tingkat 4 Dana SDM Promosi Krg. Produk Strk. Org Fasilitas Mutu Kemasan Loyalitas Data dan Inf Tingkat 5 Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4 = Fokus = Analisis pemilihan strategi promosi IPO Aie Angek = Dasar pemilihan = Segala sesuatu baik yang datang dari dalam perusahaan ataupun ancaman dari pihak luar yang menyulitkan IPO = Segala sesuatu yang memudahlan IPO Aie Angek dalam pemilihan strategi promosi = Kendala dan pendukung yang terdiri dari manajemen, pesaing, IPO Aie Angek, produk dan pelanggan. = Subkendala dan subpendukung = Dana yang tersedia oleh IPO Aie Angek untuk kegiatan promosi = SDM yang tersedia untuk melakukan kegiatan promosi = Kegiatan promosi yang dilakukan oleh pesaing = Banyaknya jenis produk yang diproduksi pesaing = Struktur organisasi yang fleksibel antara pengelola lapang = Fasilitas fisik yang dimiliki oleh IPO Aie Angek = Mutu sayuran organik = Kemasan sayuran organik = Loyalitas pelanggan tetap = Data dan informasi mengenai pelanggan = Alternatif = Alternatif 1, tidak melakukan perubahan = Alternatif 2, meningkatkan kegiatan promosi yang dijalankan saat ini = Alternatif 3, menitikberatkan pada humas dan publisitas = Alternatif 4, menitikberatkan pada penjualan pribadi

25 7.3.3 Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Pengolahan horisontal pada tingkat 2 dilakukan untuk mengetahui prioritas dasar pemilihan antara faktor kendala dan pendukung. Hasil pengolahan horisontal tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini (Tabel 11). Tabel 11. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 2 Dasar Pemilihan Bobot Prioritas Kendala 0,500 Sama Pendukung 0,500 Sama Rasio Inkonsistensi 0,00 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui hasil pengolahan horisontal pada tingkat 2, yaitu IPO Aie Angek memperioritaskan secara seimbang antara kendala dan pendukung dengan bobot kendala (0,500) dan pendukung (0,500), karena IPO Aie Angek menganggap bahwa keduanya memiliki bobot yang sama penting dalam memilih alternatif strategi promosi yang tepat. IPO Aie Angek mempertimbangkan kendala memiliki prioritas yang sama dengan pendukung, karena kendala-kendala (manajemen dan pesaing) yang menghalangi kinerja IPO harus dihadapi agar kegiatan promosi dapat berjalan lancar. IPO Aie Angek memperioritaskan pendukung seimbang dengan kendala, karena pendukungpendukung (IPO Aie Angek, produk dan pelanggan) yang dimiliki IPO akan memperlancar kinerja promosi. Oleh karena itu, IPO Aie Angek menyeimbangkannya untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun strategi promosinya. Hasil pengolahan pada tingkat 3 (Tabel 12) menunjukkan hasil bahwa kendala manajemen merupakan faktor yang paling diprioritaskan dalam memilih strategi alternatif promosi dengan bobot (0,833). Bagi IPO Aie Angek, dasar dalam pemilihan alternatif strategi promosi adalah internal dari IPOnya. Kegiatan

26 promosi akan berjalan lancar bergantung pada kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pengelola IPO Aie Angek. Aktivitas promosi akan berjalan dengan baik jika sub-sub elemen pada elemen kendala manajemen seperti kendala dana dan sumber daya manusia dapat dihadapi dengan baik pula. Sedangkan kendala kedua yang diperhatikan IPO Aie Angek adalah pesaing dengan bobot (0,167). Kendala pesaing ini juga perlu diperhatikan mengingat pesaing dari IPO yang sudah terlebih dahulu memproduksi sayuran organik dan memiliki pangsa pasar sendiri yaitu Kelompok Tani Usahatani Bersama. Prioritas utama dari pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek adalah produk dengan bobot (0,481). Produk yang ditawarkan oleh IPO Aie Angek adalah sayuran organik. Sayuran organik menjadi prioritas utama karena bagi IPO Aie Angek sayuran organik di Indonesia tergolong masih baru dan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari menkonsumsi sayuran organik. Selain itu, harga sayuran organik yang mencapai dua sampai tiga kali lipat dari harga sayuran konvensional. Oleh karena itu, dalam memilih alternatif strategi promosi berdasarkan pendukung, IPO harus menyesuaikan dengan sifat dan harga sayuran organik. Tabel 12. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 3 Dasar Pemilihan Elemen Bobot Prioritas RI Kendala Pendukung Manajemen Pesaing IPO Aie Angek Produk Pelanggan 0,833 0,167 0,114 0,481 0, ,00 0,03 Elemen pendukung kedua yang diperhatikan IPO Aie Angek adalah pelanggan dengan bobot (0,405). IPO Aie Angek sangat menjaga hubungan baik dengan pelanggan tetapnya. IPO Aie Angek berharap dengan adanya hubungan

27 baik dengan pelanggannya, maka akan menimbulkan loyalitas dan meningkatkan image IPO Aie Angek, sehingga diharapkan secara tidak langsung pelanggan IPO Aie Angek ikut mempromosikan produk sayuran organik IPO Aie Angek ke konsumen lain. Elemen pendukung selanjutnya yang diperhatikan oleh IPO Aie Angek adalah keadaan IPO Aie Angek dengan bobot (0,114). IPO Aie Angek dalam menjalankan kegiatan promosinya harus disesuaikan dengan elemenelemen IPO yang masih dalam keadaan baik. Hasil pengolahan pada tingkat 4 (Tabel 13) menunjukkan hasil bahwa yang menjadi prioritas utama dalam kendala manajemen adalah dana dengan bobot (0,750). Hal ini menjadi prioritas utama karena dana untuk melakukan kegiatan promosi yang tersedia masih terbatas, sehingga pihak IPO harus mampu mengalokasikan dana promosi yang terbatas tersebut secara tepat. Jika IPO ingin melakukan perubahan secara mendadak, IPO harus memperhitungkan dengan cermat apakah anggaran dana yang tersedia dapat membiayai perubahan tersebut dan tidak merugikan pihak IPOnya. Hal tersebut dilakukan agar dana promosi teralokasi pada strategi promosi yang tepat. Untuk kendala kedua yang diprioritaskan dalam kendala manajemen adalah sumber daya manusia dengan bobot (0,250). Subkendala ini dipertimbangkan karena jumlah sumber daya manusia di IPO Aie Angek yang menjalankan aktivitas promosi masih terbatas. Oleh karena itu, dalam memilih alternatif strategi promosinya, IPO Aie Angek perlu mempertimbangkan seluruh subkendala manajemen agar kegiatan promosi yang dipilih dapat berjalan lancar dan seimbang. Prioritas utama yang dipertimbangkan dalam kendala pesaing adalah subkendala promosi dengan bobot (0,833). Hal ini sangat dipertimbangkan karena pesaing mulai melakukan kegiatan promosi yang lebih gencar dengan menggunakan berbagai alat promosi untuk dapat meraih pasar yang lebih luas.

28 Oleh karena itu, IPO Aie Angek harus mampu merancang strategi alternatif promosi yang tepat agar mampu bersaing dengan pesaing. Prioritas kedua yang dipertimbangkan adalah keragaman produk dengan bobot (0,167). Produk yang dihasilkan oleh pesaing lebih beragam dibandingkan produksi IPO sendiri. Hal ini menjadi pertimbangan karena pesaing berada dalam satu kawasan dengan IPO Aie Angek, sehingga dengan lebih beragamnya produk pesaing maka pesaing akan lebih mudah dalam menarik konsumen untuk membeli produknya mengingat banyaknya pilihan jenis sayuran yang tersedia, sehingga pihak IPO Aie Angek harus memperhatikan keragaman produk dalam memilih strategi alternatif promosinya. Tabel 13. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 4 Elemen Sub Elemen Bobot Prioritas RI Manajemen Pesaing IPO Aie Angek Produk Pelanggan Dana Sumber daya manusia Promosi Keragaman produk Struktur organisasi Fasilitas Mutu produk Kemasan Loyalitas Data dan informasi 0,750 0,250 0,833 0,167 0,167 0,833 0,800 0,200 0,750 0, ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Prioritas utama pada pendukung keadaan IPO Aie Angek yang dipertimbangkan adalah fasilitas fisik yang tersedia dengan bobot (0,833). Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IPO Aie Angek seperti menghadiri seminar-seminar dapat berjalan lancar dengan adanya fasilitas yang disediakan IPO seperti akomodasi dan transportasi dalam keadaan baik, serta sarana dan prasarana produksi yang tersedia di IPO cukup lengkap dan dalam keadaan baik walau teknologi yang digunakan masih sederhana. Selain itu, dengan

29 dipercayanya IPO Aie Angek sebagai sarana pelatihan budidaya pertanian organik dari petugas-petugas pertanian seluruh Sumatera Barat dapat lebih meyakinkan pihak luar bahwa lahan IPO Aie Angek memang cocok untuk budidaya sayuran organik. Subpendukung selanjutnya adalah struktur organisasi dengan bobot (0,167). Struktur organisasi yang bersifat fleksibel dan dapat saling bekerjasama antara satu pengelola lapang dengan yang lain juga dapat dipertimbangkan untuk memilih alternatif strategi promosi yang tepat. Mutu dari sayuran organik merupakan subpendukung produk yang menjadi prioritas utama dengan bobot (0,800). Sayuran organik masih tergolong baru di Indonesia, oleh karena itu masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mutu dari sayuran organik tersebut. Hal ini menyebabkan pihak IPO Aie Angek perlu memberikan informasi yang jelas tentang keberadaan dan manfaat sayuran organik kepada masyarakat sekitar agar masyarakat dapat mengetahui bahwa sayuran organik yang diproduksi oleh IPO Aie Angek bermutu baik dan benar-benar diolah secara organik. Hal ini pun didukung dengan dijadikannya IPO Aie Angek sebagai sarana pelatihan budidaya sayuran organik bagi petugas pertanian, sehingga pihak pengelola lapang lebih mudah dalam memberikan informasi tentang mutu sayuran organik. Subpendukung selanjutnya yaitu kemasan dengan bobot (0,200). Sayuran organik IPO Aie Angek telah dikemas sehingga konsumen bisa membedakannya dengan sayuran konvensional. Pada kemasan prooduk IPO Aie Angek tercantum label dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Sumatera Barat, sehingga konsumen lebih yakin lagi bahwa hasil produksi sayuran organik IPO Aie Angek bermutu baik. Hal ini juga dipertimbangkan oleh pihak IPO dalam memilih alternatif strategi promosi.

30 Prioritas utama pada pendukung pelanggan adalah subpendukung loyalitas dengan bobot (0,750). Loyalitas pelanggan akan mempengaruhi alternatif strategi promosi yang akan dipilih, jika pelanggan memiliki loyalitas yang tinggi maka pelanggan akan melakukan pembelian berulang, jika loyalitas pelanggan mulai berkurang maka IPO Aie Angek perlu memilih kegiatan promosi yang tepat. Subpendukung berikutnya yang juga perlu diperhatikan oleh pihak IPO adalah data dan informasi pelanggan dengan bobot (0,250). Adanya data dan informasi mengenai pelanggan akan memudahkan IPO Aie Angek untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Hasil pengolahan tingkat 5 (Tabel 14) menunjukkan berbagai alternatif yang ditawarkan berdasarkan bobot yang didapatkan serta dari berbagai faktor kendala dan pendukung serta subfaktor dibawahnya. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa alternatif 3 yaitu menitikberatkan kegiatan promosi pada hubungan masyarakat dan publisitas menjadi prioritas utama dengan bobot (0,492). Kegiatan promosi melalui alat promosi ini dilakukan dengan fungsi dari IPO sebagai sarana pelatihan dan aktivitas-aktivitas seminar seputar pertanian organik yang sering diikuti oleh pihak IPO sendiri. Dengan kegiatan promosi hubungan masyarakat dan publisitas ini selain dapat meningkatkan image IPO juga dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Strategi alternatif promosi kedua yang diprioritaskan adalah meningkatkan kuantitas kegiatan promosi yang dijalankan saat ini dengan bobot (0,253). Kegiatan promosi yang sudah dijalankan saat ini oleh IPO Aie Angek hasilnya cukup baik. Oleh karena itu untuk mencapai tujuannya, maka IPO Aie Angek meningkatkan intensitas kegiatan promosinya semaksimal mungkin agar dapat terus mempertahankan eksistensinya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

31 Tabel 14. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 5 Alternatif Bobot Prioritas 1 0, , , ,187 3 CR 0,08 Keterangan : 1 = Tidak melakukan perubahan 2 = Meningkatkan kuantitas kegiatan promosi yang dilakukan saat ini 3 = Menitikberatkan pada hubungan masyarakat dan publisitas 4 = Menitikberatkan pada penjualan pribadi (personal selling) Alternatif strategi promosi yang ketiga diprioritaskan adalah menitikberatkan kegiatan promosi pada penjualan pribadi (personal selling) dengan bobot (0,187). Alternatif terakhir yang diprioritaskan oleh IPO Aie angek yaitu tidak melakukan perubahan dari kegiatan promosi yang telah dijalankannya dengan bobot (0,068). Tetapi untuk lebih maju ke depan dan agar tidak tertinggal dengan pesaing, maka IPO Aie Angek ingin merubah strategi promosinya agar menjadi yang terbaik dan mencapai tujuannya sehingga alternatif ini diprioritaskan paling akhir Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Hasil pengolahan vertikal pada tingkat 2 dan 3 memberikan hasil prioritas yang sama dan cukup relevan dengan hasil pengolahan horisontalnya. Oleh karena itu, pembahasannya pun sudah cukup relevan pada pengolahan horisontal. Elemen-elemen pada tingkat 3 merupakan penjabaran dari tingkat 2 yaitu kendala dan pendukung yang dijadikan sebagai dasar pemilihan. Sementara itu, elemen-elemen pada tingkat 4 merupakan penjabaran dari masing-masing kendala dan pendukung yang ada pada tingkat 3. Elemenelemen kendala pada tingkat 3 secara berturut-turut yaitu manajemen (0,417)

32 dan pesaing (0,083), sedangkan elemen-elemen pendukung secara berturut-turut yaitu keadaan IPO Aie Angek (0,057), produk (0,240) dan pelanggan (0,203). Hasil pengolahan vertikal ini ditunjukkan dalam hierarki keputusan bagi pemilihan alternatif strategi promosi yang tepat bagi IPO Aie Angek (Gambar 11). Berdasarkan Gambar 11 dapat juga diketahui bahwa subkendala dan subpendukung yang diprioritaskan IPO Aie Angek secara berturut-turut adalah dana (0,312), kemasan (0,192), loyalitas pelanggan (0,152), sumber daya manusia (0,104), promosi pesaing (0,069), data dan informasi pelanggan (0,051), mutu produk (0,048), fasilitas fisik (0,047), keragaman produk (0,014) dan struktur organisasi (0,009). Hasil pengolahan pada tingkat 5 menunjukkan bahwa berdasarkan kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki oleh IPO Aie Angek, dapat diketahui bahwa alternatif strategi promosi yang tepat untuk dijalankan oleh IPO Aie Angek secara berturut-turut adalah alternatif 3 dengan bobot (0,465), alternatif 2 (0,272), alternatif 4 (0,197) dan alternatif 1 (0,066). Menitikberatkan kegiatan promosi pada hubungan masyarakat dan publisitas adalah yang paling diprioritaskan oleh IPO Aie Angek. Selama ini di IPO Aie Angek sering dilakukan pelatihan tentang budidaya sayuran organik bagi seluruh petani dan petugaspetugas dari instansi pertanian di Sumatera Barat. Kegiatan pelatihan bisa berlangsung kapan saja kalau memang pihak dari instansi pertanian tertentu ingin melakukan pelatihan di IPO Aie Angek. Kegiatan ini dianggap efektif bagi IPO untuk memperkenalkan IPO Aie Angek kepada masyarakat luas. Selain itu, dengan mengikuti seminar-seminar dan menjadi pembicara dalam seminarseminar pertanian yang diikuti oleh petugas lapang di IPO Aie Angek secara rutin dan berkelanjutan, maka pihak IPO bisa berinteraksi langsung dengan peserta seminar dan secara tidak langsung telah mempromosikan IPO Aie Angek

BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK

BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK 6.1 Kegiatan Strategi Bauran Promosi IPO Aie Angek Saat Ini IPO Aie Angek merupakan produsen baru dalam usaha

Lebih terperinci

VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL

VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL 7.1 Identifikasi Tujuan Pastel & Pizza Rijsttafel Melakukan Strategi Promosi Strategi promosi yang dilakukan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos. Kata strategos ini berasal dari kata stratos yang berarti militer dan ag yang

Lebih terperinci

VI. PENERAPAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN OBONK STEAK & RIBS BOGOR

VI. PENERAPAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN OBONK STEAK & RIBS BOGOR VI. PENERAPAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN OBONK STEAK & RIBS BOGOR 6.1 Strategi Promosi Restoran Obonk Steak & Ribs Kota Bogor Suatu usaha dalam pelaksanaannya, sangat memerlukan strategi promosi untuk menarik

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK MAHKOTA DEWA DI PT. MAHKOTADEWA INDONESIA, JAKARTA. Oleh: Saur Costanius Simamora A

ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK MAHKOTA DEWA DI PT. MAHKOTADEWA INDONESIA, JAKARTA. Oleh: Saur Costanius Simamora A ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK MAHKOTA DEWA DI PT. MAHKOTADEWA INDONESIA, JAKARTA Oleh: Saur Costanius Simamora A14102707 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian di masa depan. Globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori dalam upaya pemecahan masalah yang kan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis stuktur, kemitraan, agribisnis sayuran

Kata Kunci: Analisis stuktur, kemitraan, agribisnis sayuran ANALISIS STRUKTUR SISTEM KEMITRAAN PEMASARAN AGRIBISNIS SAYURAN (Studi Kasus di Kecamatan Nongkojajar Kabupaten Pasuruan) Teguh Sarwo Aji *) ABSTRAK Pemikiran sistem adalah untuk mencari keterpaduan antar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan penduduk dunia khususnya di negara-negara Asia Tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan yang meningkat dan harus segera diatasi salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya berperan dalam pembentukan

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan bahwa betapa besarnya manfaat suatu produk bagi pembeli, namun produk tersebut tidak mencari sendiri pembelinya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. Saat ini kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Selain

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pemasaran Pemasaran sangat penting artinya dalam dunia usaha dan perekonomian, dimana dalam aktivitas ekonomi tidak hanya menjual atau menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) dimana sektor pertanian menduduki posisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara, kota Medan memiliki kedudukan yang cukup penting dan strategis. Selain sebagai ibukota provinsi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI A. Analisis Data Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian ke depan. Globalisasi dan liberasi

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Sebagai bekal untuk menghadapi persaingan ini para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Sebagai bekal untuk menghadapi persaingan ini para pelaku bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ketatnya persaingan antar pelaku bisnis dewasa ini, manajemen suatu perusahaan dituntut jeli dalam melihat dan membaca selera dan permintaan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK 45 ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi dangke dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat setempat. Konsumsi dangke sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan bersifat turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan muncul akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan pengaruh kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil, yaitu pabrik jamu Bisma Sehat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini. persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini. persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang diluncurkan Pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia No: 02/M/Kp/ II/2000 tercantum bahwa pembangunan nasional akan berhasil jika didukung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMBENTUKAN CUSTOMER LOYALTY PADA JENIS MEREK PASTA GIGI DENGAN ANALISIS SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELLING) (Studi Kasus: Mahasiswa mahasiswi UMS) Diajukan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM 8.1 Tingkat Produktifitas UMKM Laju pertumbuhan nilai atau volume ouput tidak hanya menunjukkan tingkat kemampuan produksi

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI SAYURAN ORGANIK PADA INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK DI KAWASAN AGROPOLITAN KOTO BARU SUMATERA BARAT

STRATEGI PROMOSI SAYURAN ORGANIK PADA INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK DI KAWASAN AGROPOLITAN KOTO BARU SUMATERA BARAT STRATEGI PROMOSI SAYURAN ORGANIK PADA INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK DI KAWASAN AGROPOLITAN KOTO BARU SUMATERA BARAT OLEH : RILIAN SARI A14105598 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan proses identifikasi variabel internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Studi tentang petani dan usahatani, terutama dari aspek budidaya sudah cukup banyak dilakukan di Indonesia. Namun, kajian dan penelitian dalam hal pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mayoritas penduduk di negara berkembang adalah petani. Oleh karena itu, pembangunan pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, pasta gigi dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan produk asing lagi. Pasta gigi merupakan kebutuhan utama dari manusia dalam menjaga kebersihan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN ORGANlK YAYASAN BlNA SARANA BHAKTI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN ORGANlK YAYASAN BlNA SARANA BHAKTI ~ ~ &w ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN ORGANlK YAYASAN BlNA SARANA BHAKTI Oleh PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRlBlSNlS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 THERESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri rokok di dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang ketat. Apalagi dengan adanya beberapa perusahaan industri rokok yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam

Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Skripsi S1, Oleh: Afridha Rahman, Pembimbing: Dr.Ir. Nofialdi, M.Si dan Rina Sari,

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendirian perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan umum yaitu untuk kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi dalam menentukan keputusan untuk membeli produk.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi dalam menentukan keputusan untuk membeli produk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumen selaku pengguna produk atau jasa pada umumnya memerlukan informasi dalam menentukan keputusan untuk membeli produk. Keputusan konsumen selalu diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri kian meningkat tiap tahunnya. Tidak menutup kemungkinan para produsen mengambil peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan (Tjiptono,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Produk Sayur Organik Untuk mensuplai kebutuhan sayur, pihak Super Indo menjalin kerjasama dengan petani setempat. Sebut saja Kelompok Tani Tranggulasi Magelang,

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007 Judul Skripsi : Pengaruh Harga, Atribut Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telepon Seluler Sony Ericsson ( Studi Kasus di Kabupaten Temanggung ) Nama Penyusun : Fitria Kusumastuti NIM

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Promosi pada PT.Arwana Citra Mulia.Tbk. 1. Penilaian dan Analisa Situasi

BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Promosi pada PT.Arwana Citra Mulia.Tbk. 1. Penilaian dan Analisa Situasi BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Promosi pada PT.Arwana Citra Mulia.Tbk PT.Arawana Cittra Mulia.Tbk dalam menjalankan usaha promosinya melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Penilaian dan

Lebih terperinci

BENTUK- BENTUK PROMOSI

BENTUK- BENTUK PROMOSI BENTUK- BENTUK PROMOSI Promosi merupakan kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising atau periklanan, direct marketing atau pemasaran

Lebih terperinci

Elemen Tujuan Bobot Prioritas Mempertahankan Kualitas Beras 0,591 1 Mendapatkan Jalur Distribusi yang Lebih Efesien 0,409 2 Rasio Inkonsistensi 0,00

Elemen Tujuan Bobot Prioritas Mempertahankan Kualitas Beras 0,591 1 Mendapatkan Jalur Distribusi yang Lebih Efesien 0,409 2 Rasio Inkonsistensi 0,00 VII. ANALISIS PRIORITAS KEGIATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT 7.1 Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Analisis pengolahan horisontal terbagi menjadi tiga bagian yaitu pada tingkat 2,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, program Penyuluhan yang dilakukan oleh PT. EBI terbukti efektif sebagai saluran promosi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan ditingkatkan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan ditingkatkan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai organisasi yang membutuhkan perbaikan dan pengembangan agar perusahaan itu bisa bertahan dan mencapai tujuannya. Salah satunya adalah dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Kemitraan Definisi kemitraan diungkapkan oleh Hafsah (1999) yang menyatakan bahwa kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor selama ini telah menunjukkan keberhasilan. Salah satu keberhasilan pembangunan yang dapat dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat dapat dilihat dari ketatnya persaingan. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis

Lebih terperinci

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Persediaan Persediaan merupakan aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan, tidak terkecuali untuk PT. Aqua Golden Mississipi Tbk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Lampiran 2. Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha peternakan ayam kampung organik No Jenis Data Rincian Internal

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37 Penyusunan Master Plan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur meliputi beberapa tahapan kegiatan utama, yaitu : 1) Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis

Lebih terperinci

BAB I. adalah termasuk salah satu kegiatan. dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan. ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan

BAB I. adalah termasuk salah satu kegiatan. dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan. ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan individumenentukan

Lebih terperinci