Industrial Management Pengendalian Persedian Bahan Baku Pada Pabrik Batako dan Paving Block

Transkripsi

1 Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.5.1 (2016) ISSN X Idustrial Maagemet Pegedalia Persedia Baha Baku Pada Pabrik Batako da Pavig Block Chalirafi *, Ristati Jurusa Maajeme, Fakultas Ekoomi da Bisis, Uiversitas Malikussaleh, Aceh-Idoesia *Correspodig Author : Chalirafi_84@yahoo.co.id; Abstrak Persediaa baha baku merupaka salah satu faktor utama tercapaiya keberhasila perusahaa dalam berproduksi, adaya persediaa yag terlalu besar ataupu terlalu kecil dapat meimbulka masalah dalam perusahaa. UD. Karya Jaya merupaka salah satu perusahaa yag bergerak dibidag pembuata batako da pavig block, Dalam setiap periode UD. Karya Jaya berusaha utuk melayai kosume semaksimal mugki. Pada proses produksi perusahaa selalu megalami perubaha dimaa pada setiap periode produksi serig terjadi masalah di pegedalia persediaa baik berkuragya persediaa ataupu kelebiha persediaa sehigga serig meyebabka timbulya masalah dalam peagaa material atau baha baku sebagai salah satu faktor yag medukug kelacara produksi. Hasil peelitia meujukka bahwa masalah tersebut dapat diselesaika dega megguaka metode forecastig kemudia dilajutka dega perhituga persediaa dega metode Ecoomic Order Quatity (EOQ), berdasarka tahapa tersebut maka diperoleh hasil bahwa perusahaa dapat megatasiya dega cara perbaika pada proses pemesaa baha baku, dimaa jumlah pembelia baha baku pasir yag optimal setiap kali pesa dapat dilakuka sebesar 2 1 3,4 5 m 3 da jumlah pembelia baha baku seme yag optimal setiap kali pesa adalah sebesar S a k. Copyright 2016 Departmet of idustrial egieerig. All rights reserved. Kata Kuci: Pegedalia, Persediaa, Peramala, EOQ (Eqoomic Order Quatity) 1 Pedahulua UD. Karya Jaya merupaka salah satu perusahaa yag bergerak dibidag pembuata batako. Dalam memproduksi batako baha baku yag diguaka adalah seme da pasir, baha baku tersebut harus selalu tersedia utuk kelacara produksi. Oleh sebab itu perlu dilaksaaka perecaaa da pegedalia baha baku. Dalam setiap periode UD. Karya Jaya berusaha utuk melayai kosume semaksimal mugki. Hasil produksi perusahaa ii selalu megalami perubaha pada setiap periode baik jumlahya berkurag maupu bertambah da serig meyebabka timbulya masalah dalam peagaa material atau baha baku sebagai salah satu faktor yag medukug kelacara produksi. Seperti pada tahu 2014 masalah yag dihadapi oleh perusahaa adalah kuragya persediaa pasir karea haya tersedia 821 bak truk da masih kurag sekitar 30 bak truk pasir sehigga kekuraga hasil produksi pu tidak dapat dihidari. Kemudia pada tahu 2015 terjadiya kelebiha persediaa seme sekitar 100 sak sehigga meimbulka biaya peyimpaa yag harus dikeluarka perusahaa terlalu besar da dapat meyebabka perusahaa megalami kerugia. tujua dari peelitia ii dilakuka utuk meetuka jumlah pesaa sehigga didapatka efesiesi biaya persediaa pada setiap periode produksi yag sesuai dega kebutuha. 2 Ladasa Teori Beberapa pedapat megeai pegertia dari persediaa yaitu [1]: 1. Persediaa adalah aktiva lacar yag terdapat dalam perusahaa dalam betuk persediaa baha metah (baha baku/ raw material, baha setegah jadi/work i process da barag jadi/ fiished goods). 2. Persediaa adalah bagia utama dari modal kerja, merupaka aktiva yag pada setiap saat megalami perubaha. 3. Persediaa sebagai barag-barag yag dimiliki perusahaa utuk dijual kembali atau diguaka dalam kegiata perusahaa. Mauscript received March 02, 2016, revised April 1, 2016 Copyright 2016 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved.

2 Chalirafi da Ristati Ivetory atau persediaa barag sebagai eleme utama dari modal kerja merupaka aktiva yag selalu dalam keadaa berputar, dimaa secara terus-meerus megalami perubaha. Pada prisipya semua perusahaa melakuka proses produksi aka meyeleggaraka persediaa baha baku utuk kelagsuga proses produksi dalam perusahaa tersebut. Pada umumya pegguaa baha baku di dasarka pada aggapa bahwa setiap bula sama, sehigga secara beragsur-agsuraka habis pada waktu tertetu. Agar jaga sampai terjadi kehabisa baha baku yag berakibat aka meggagu kelacara proses produksi, sebalikya pembelia baha baku di laksaaka sebelum habis. Secara teoritis keadaa tersebut dapat di perhitugka, aka tetapi tidak semudah itu. Kadag-kadag baha baku masih cukup bayak amu sudah di lakuka pembelia sehigga berakibat meumpukya baha baku di gudag. Hal ii biasa meuruka kualitas baha da aka memaka biaya peyimpaa [2]. Persediaa mempuyai beberapa fugsi petig yag meambah fleksibilitas da operasi suatu perusahaa, atara lai [3]: a. Utuk memberika stock agar dapat memeuhi permitaa yag diatisipasi aka terjadi. b. Utuk meyeimbagka produksi dega distribusi. c. Utuk memperoleh keutuga da potoga kuatitas, karea membeli dalam jumlah bayak biasaya ada disko. d. Utuk hedgig terhadap iflasi da perubaha harga. e. Utuk meghidari kekuraga stok yag dapat terjadi karea cuaca, kekuraga pasoka, mutu, ketidak tepata pegirima. f. Utuk mejaga kelagsuga operasi dega cara persediaa dalam proses. usur biaya yag terdapat dalam persediaa dapat digologka majadi tiga yaitu biaya pemesaa, biaya peyimpaa da biaya kekuraga persediaa [4-5]. a. Biaya Pemesaa Biaya pemesaa adalah biaya yag berkaita dega kegiata pemesaa baha baku higga tiba di gudag. Biaya pemesaa tidak bergatug pada bayakya pesaa. Biaya pemesaa meliputi semua biaya yag dikeluarka dalam ragka megadaka pemesaa baha baku, yag mecakup biaya admiistrasi, telepo, pegagkuta da bogkar muat, biaya peerimaa da pemeriksaa barag. b. Biaya Peyimpaa Biaya peyimpaa adalah biaya yag berkaita dega peyimpaa baha baku sebagai stok di gudag. Biaya peyimpaa per periode semaki besar apabila kuatitas barag yag dipesa semaki bayak. Biaya peyimpaa meliputi sewa, peeraga, keamaa, admiistrasi pergudaga, pelaksaa pergudaga, listrik, kerusaka, kehilaga da peyusuta barag selama peyimpaa. c. Biaya Kekuraga Persediaa Biaya kekuraga persediaa adalah biaya yag timbul ketika kebutuha kosume tidak terpeuhi akibat baha baku tidak mecukupi. Biaya kekuraga baha baku memilki hubuga terbalik dega biaya peyimpaa yaitu bila jumlah persediaa baha baku meigkat, maka biaya peyimpaa meigkat sedagka biaya kekuraga persediaa aka semaki kecil. Setiap perusahaa selalu berusaha utuk meetuka policy peyedia baha dasar yag tepat, dalam arti tidak megaggu proses produksi da di sampig itu biaya yag di taggug tidak terlalu tiggi. Utuk keperlua itu terdapat suatu metode EOQ (Ecoomic Order Quatity) [6]. Ecoomic Order Quatity (EOQ) adalah merupaka volume atau jumlah pembelia yag palig ekoomis utuk di laksaak pada setiap kali pembelia. Utuk memeuhi kebutuha itu maka dapat di perhitugka pemeuha kebutuha (pembeliaya) yag palig ekoomis yaitu sejumlah barag yag aka dapat di peroleh dega pembelia megguaka biaya yag miimal [7]. Utuk dapat mecapai tujua tersebut maka perusahaa memeuhi beberapa faktor tetag persediaa baha baku. Adapu faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut [7]: 1. Perkiraa Pemakaia Sebelum kegiata pembelia baha baku di laksaaka, maka maajeme harus dapat membuat perkiraa baha baku yag aka di perguaka di dalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraa baha baku ii merupaka perkiraa tetag berapa besar jumlahya baha baku yag aka di perguaka oleh perusahaa utuk keperlua produksi pada periode yag aka datig. Perkiraa baha baku tersebut dapat di ketahui dari perecaaa produksi perusahaa berikut tigkat persedia baha jadi yag di kehedaki oleh maajeme. Copyright 2016 Departmet of Idustrial Egieerig.All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.5.1 (2016) 41-46

3 43 Pegedalia persedia baha baku pada pabrik batako da Pavig block 2. Harga Dari Baha Baku Harga baha baku yag aka di beli mejadi salah satu faktor peetu pula dalam kebijaksaa persedia baha. Harga baha baku ii merupaka dasar peyusua perhituga berapa besar daa perusahaa yag harus di sediaka utuk ivestasi dalam persediaa baha baku tersebut. Sehubuga dega masalah ii, maka biaya modal (cost of capital) yag di perguaka dalam persediaa baha baku tersebut harus pula di perhitugka. 3. Biaya-Biaya Persediaa Biaya-biaya utuk meyeleggaraka persediaa baha baku ii sudah selayakya di perhitugka pula di dalam peetua besarya persediaa baha baku. 4. Pemakaia Seyata Pemakaia baha baku seyata dari periode- salah satu faktor yag perlu di perhatika karea utuk keperlua proses produksi aka di perguaka sebagai salah satu dasar pertimbaga dalam peggadaa baha baku periode berikutya. 5. Waktu Tuggu Waktu tuggu (lead time) adalah tegag waktu yag di perluka (yag terjadi) setara saat pemakaia baha baku dega datagya baha baku itu sediri. Waktu tuggu ii perlu di perhatika kara sagat erat hubugaya dega peetua saat pemesaa kembali (reorder poit). Dega waktu tuggu yag tepat maka perusahaa aka dapat membeli pada saat yag tepat pula, sehigga resiko peumpuka persediaa atau kekuraga persediaa dapat di teka semial mugki. 6. Model Pembelia Baha Maajeme perusahaa harus dapat meetuka model pembelia yag palig sesuai dega situasi da kodisi baha baku yag di beli. Model pembelia yag optimal atau Ecoomic Order Quatity (EOQ). 7. Persediaa Baha Pegama (safety stock) Persediaa pegama adalah persediaa tambaha yag di adaka utuk melidugi atau mejaga kemugkia terjadi kekuraga baha (stock out). Selai di guaka utuk meggulagi terjadiya keterlambata datagya baha baku. Adaya persediaa baha baku ii di harapka proser prosedur tidak tergaggu oleh adaya ketidak pastia baha. Persediaa pegama ii merupaka sejumlah uit tertetu di maa jumlah ii aka tetap di pertahaka, walaupu baha bakuya dapat bergati dega yag baru. 8. Pemesaa kembali (reorder poit) Reorder poit adalah saat atau waktu tertetu perusahaa harus megadaka pemesaa baha baku kembali, sehigga datagya pemesaa tersebut tepet dega habisya baha baku yag di beli, khususya dega metode EOQ. Ketepata waktu tersebut harus di per hitugka kembali agak mudur dari waktu tersebut aka meambah biaya pembelia baha baku atau stock out cost (SOC), bila terlalu awal aka di perluka biya peyimpa yag lebih atau extra corryig cost (ECC). Baha baku yag tersedia dalam maajeme kelacara proses produksi da biaya yag di keluarka oleh perusahaa sehubuga dega perusahaa tersebut semiimal mugki, maka tidaka yag perlu di lakuka adalah meetuka Ecoomic Order Quatity (EOQ), Safety Stock, Reorder Poit (ROP), syarat data yag megguaka metode EOQ ( Ecoomic Order Quattity) yaitu [7]: a. Tigkat permitaa di ketahuida bersifat kosta (determiistic) b. Lead time di ketahui da bersifat kosta c. Barag yag di pesa di asumsika dapat segera tersedia ( istaeously) atau tigkat produksi (productio rate) barag yag di poesa berlimpah (tak terhigga) d. Setiap pesaa di terima dalam sekali pegirima da lagsug dapat di guaka e. Tidak ada pesaa ulag ( back order) kara kehabisa persediaa (storage) f. Harga pembelia atau biaya pembuata tidak berubah-ubah g. Tidak ada potoga harga (quatity discout) h. Variabael biaya haya biaya pesa (orderig cost) da biaya simpa (holdig cost). 3 Metodologi Peelitia Metode peelitia dilakuka dega megumpulka data-data yag diperluka kemudia meghitug peramala permitaa baha baku dega megguaka metode forecastig kemudia dilajutka dega perhituga persediaa dega metode Ecoomic Order Quatity (EOQ). 4 Pegumpula da Pegolaha Data Adapu data pembelia baha baku pada UD. Karya Jaya selama satu tahu dapat dilihat pada uraia Tabel 1 da Tabel 2. Copyright 2016 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved. Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.5.1 (2016) 41-46

4 Chalirafi da Ristati 44 Tabel 1 Pembelia Baha Baku Pasir (m 3 ) Bula Pembelia Pasir ( ) (m 3 ) 1 April 70 2 Mei 70 3 Jui 71 4 Juli 65 5 Agustus 67 6 September 66 7 Oktober 72 8 vember 74 9 Desember Jauari Februari Maret 72 Jumlah 834 Rata-Rata 69 Tabel 2 Pembelia Baha Baku Seme (dalam sak) Bula Pembelia Seme (sak) ( ) 1 April Mei Jui Juli Agustus September Oktober vember Desember Jauari Februari Maret 350 Jumlah 3890 Rata-Rata 325 Data pegguaa baha baku di UD.Karya Jaya dapat di lihat pada Tabel 3 da Tabel 4 berikut. Tabel 3 Pegguaa Baha Baku pasir (m 3 ) Bula Pembelia Pasir (m 3 ) ( ) 1 April 69 2 Mei 71 3 Jui 70 4 Juli 65 5 Agustus 67 6 September 72 7 Oktober 67 8 vember 74 9 Desember Jauari Februari Maret 69 Jumlah 834 Tabel 4 Pegguaa Baha Baku seme (sak) Bula Pembelia Seme (sak) ( ) 1 April Mei Jui Juli Agustus September Oktober vember Desember Jauari Februari Maret 297 Jumlah 3848 Biaya pemesa terdiri dari biaya pemeriksaa, biaya admiistrasi da biaya pegirima. Lebih jelasya data tetag pemesaa dapat di lihat pada Tabel 5 da Tabel 6 berikut. Tabel 5 Ricia Biaya Pemesaa Baha Baku pasir Jeis Biaya 1 Biaya pemeriksaa atara lai a. Biaya Pemeriksaa Mesi Pembuat batako 2 Biaya Admiistrasi a. Biaya Pecatata b.biaya Ekspedisi da Admiistrasi c. Biaya Bogkar Baha baku da peerimaa baha Harga (Rp) Biaya Pegirima 0 Jumlah ,- Rata-rata/Tahu Tabel 6 Ricia Biaya Pemesaa Baha Baku Seme Jeis Biaya Harga (Rp) 1 Biaya pemeriksaa Biaya Admiistrasi a. Biaya Pecatata b. Biaya Ekspedisi da Admiistrasi c. Biaya Bogkar Baha baku da peerimaa baha Biaya Pegirima 0 Jumlah ,- Rata-rata/bula Copyright 2016 Departmet of Idustrial Egieerig.All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.5.1 (2016) 41-46

5 45 Pegedalia persedia baha baku pada pabrik batako da Pavig block Biaya peyimpaa yag dibutuhka utuk aalisis lebih lajut, diperhitugka dari biaya- biaya yag harus ditaggug oleh perusahaa sehubuga dega adaya baha baku yag disimpa dalam perusahaa. Biaya-biaya peyimpaa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Biaya Peyimpaa Baha Baku Per Tahu Jeis Biaya Seme da Pasir (Rp) Biaya akibat adaya peurua ilai produk yag disimpa Biaya laiya seperti biaya listrik, pegawasa produk, catatacatata da lai lai Total /Tahu Rata-rata /Bula Kemudia dilakuka perhituga peramala yaitu: a. Peramala Kebutuha Baha Baku Pasir Hasil perhituga peramala diperoleh dega megguaka metode siklis dega fugsi peramala Y 2 X 2 X a + bsi + ccos (1) Sehigga diperoleh: Y 69,5-6122,417 Si 2 X -0,15590 Cos 2 X Perhituga juga dilakuka dega metode kuadratis dega fugsi peramala Y a + bx + cx2 (2) Sehigga diperoleh: Y' 59,01+ 1,03X +0,07X 2 Dilajutka dega besarya Kesalaha dega Metode MSE ( Mea Square Error ) Metode Siklis, maka diketahui besarya 2 ( Y Y' ) ,58 12 Sedagka Metode Kuadratis dega hasil: ( Y Y' ) , Kemudia Meghitug Besarya Kesalaha Dega Megguaka Metode SEE ( Stadar Error Of Estimate) metode siklis: ( Y Y ') ,935 2 SEE SEE f 12 2 metode kuadratis: SEE 1,2378 1, b. Peramala Kebutuha Baha Baku Seme Hasil perhituga peramala diperoleh dega megguaka metode siklis dega fugsi peramala Y 2 X 2 X a + bsi + ccos (3) Sehigga diperoleh: Y 324, , , X Si X Cos Perhituga juga dilakuka dega metode kuadratis dega fugsi peramala Y a + bx + cx2 (4) Sehigga diperoleh Y' 87,0346-5,197X -0,536X 2 Dilajutka dega besarya Kesalaha dega Metode MSE ( Mea Square Error ) Metode Siklis, maka diketahui besarya 2 ( Y Y' ) 1,152 Sedagka Metode Kuadratis dega hasil: ( Y Y' ) , Kemudia Meghitug Besarya Kesalaha Dega Megguaka Metode SEE ( Stadar Error Of Estimate) metode siklis 4,51 metode kuadratis: SEE 1,667 berdasarka Uji Hipotesa da Verifikasi, maka metode yag terpilh adalah metode kuadratis karea ilai SEE (Stadard Error Estimatio) terkecil dibadigka dega metode yag laiya. Dega demikia hasil peramala pembelia seme utuk 12 bula yag aka datag dega persamaaa Y 387,0346 5,197X 1-0,536X 2 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Peramala Seme Bula Seme (Sak) April 381,3016 Mei 374,4966 Jui 366,6196 Juli 357,6706 Agustus 347,6496 September 336,5566 Oktober 324,3916 vember 311,1546 Desember 296,8456 Jauari 281,4646 Februari 265,0116 Maret 247,4866 Jumlah 3890,649 Copyright 2016 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved. Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.5.1 (2016) 41-46

6 Chalirafi da Ristati 46 Lagkah Selajutya melakuka perhituga dega megguaka Metode EOQ a. Utuk baha baku pasir Adapu rumus yag diguaka dalam perhituga EOQ adalah : Grrgtrrrrrrrt65 D Jumlah pegguaa per tahu A Biaya pemesaa utuk satu kali pesa H Biaya simpa tiap uit produk dalam satu periode Sehigga perituga EOQ pada baha baku pasir yaitu: D 833,96 m 3 A Rp ,- H Rp Daftar Pustaka [1] Diaa Khairai S Perecaaa da Pegedalia Produksi. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. [2] Gitosudarmo, SistemProduksi. Edisi Pertama. GrahaIlmu. Yogyakarta [3] Prawirosetoo, Perecaaa da Pegedalia Persediaa. Ghalia Idoesia Jakarta. [4] Rederda Heizer, 2001.Maajeme Operasi da Produksi Moder. Jilid 1 Edisi Kedelapa. Jakarta : Biarupa Aksara. [5] Russell da Taylor, 2003,Perecaaa Produksi. Semarag: Uiversitas Dipeogoro. [6] Arma Hakim, Nasutio Perecaaa da Pegedalia Produksi, Edisi Pertama, Surabaya: Gua Widya. [7] Yamit, Zulia Maajeme Produksi da Operasi, Edisi Kedua, Ekoosia FE-UII, Yogyakarta. EOQ (2) ( ) (833,96) ,03 213,45 m 3 Sehigga jumlah pembelia baha baku pasir yag optimal setiap kali pesa sebesar 2 1 3,4 5 m 3. b. Utuk baha baku seme Diperoleh perituga EOQ pada baha baku seme yaitu: Jika diketahui: D 3.890,649 Sak A Rp ,- H Rp EOQ (2) ( ) (3.890,649) , sak Sehigga, jumlah pembelia baha baku seme yag optimal setiap kali pesa sebesar 461 sak. 5 Kesimpula Adapu kesimpula dari peelitia ii adalah jumlah pembelia baha baku pasir yag optimal setiap kali pesa sebesar 2 1 3, 4 5 m 3 da jumlah pembelia baha baku seme yag optimal setiap kali pesa sebesar S a k. Copyright 2016 Departmet of Idustrial Egieerig.All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.5.1 (2016) 41-46