STUDI KELAYAKAN BISNIS. Investment Criteria Analysis. Arranged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

Transkripsi

1 STUDI KELAYAKAN BISNIS Arraged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

2 TUJUAN Setelah mempelajari Bab ii diharapka mahasiswa dapat memahami: Apakah gagasa usaha (proyek) yag direcaaka dapat memberika mafaat (beefit), baik dilihat dari fiacial beefit maupu social beefit. Peilaia recaa bisis melalui metode NPV, IRR, PP, da BEP.

3 PENDAHULUAN Hasil perhituga kriteria ivestasi merupaka idikator dari modal yag diivestasika, yaitu perbadiga atara total beefit yag diterima dega total biaya yag dikeluarka dalam betuk preset value selama umur ekoomis. Perkiraa beefit (cash i flows) da perkiraa cost (Cash out flows) merupaka alat kotrol dalam pegedalia biaya utuk memudahka dalam mecapai tujua usaha/proyek. Hasil perhituga kriteria ivestasi dapat diguaka sebagai baha pertimbaga dalam megambil keputusa peaama modal. Kriteria ivestasi yag dapat diguaka: NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, PR Keputusa yag timbul dari hasil aalisis: meerima atau meolak, memilih satu atau beberapa proyek, atau meetapka skala prioritas dari proyek yag layak.

4 PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI 1. Net Preset Value (NPV) NPV merupaka et beefit yag telah didisko dega megguaka social opportuity cost of capital sebagai disko faktor. Rumus: NPV NBi (1 i ) atau NPV NBi (1 i ) atau NPV Bi Ci N Bi Dimaa: NB = Net beefit = Beefit Cost C = Biaya ivestasi + Biaya operasi = Beefit yag telah didisko = Cost yag telah didisko i = disko faktor = tahu (waktu

5 Kriteria: NPV > 0 (ol) usaha/proyek layak (feasible) utuk dilaksaaka NPV < 0 (ol) usaha/proyek tidak layak (feasible) utuk dilaksaaka NPV = 0 (ol) usaha/proyek berada dalam keadaa BEP dimaa TR=TC dalam betuk preset value. Utuk meghitug NPV diperluka data tetag perkiraa biaya ivestasi, biaya operasi, da pemeliharaa serta perkiraa beefit dari proyek yag direcaaka.

6 Cotoh 1: Berdasarka hasil peelitia yag dilakuka utuk membagu idustri pegolaha hasil pertaia, diketahui: Daa ivestasi: Rp , dialokasika selama 2 tahu, yaitu tahu persiapa Rp , da tahu pertama Rp ,. Kegiata pabrik dimulai setelah tahu ke2 dari pegembaga kotruksi. Jumlah biaya operasi da pemeliharaa berdasarka rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahu kedua sebesar Rp , per tahu da utuk tahutahu berikutya seperti pada tabel 1. Beefit dari kegiata idustri ii adalah jumlah produksi dari pegolaha hasilhasil pertaia. Kegiata produksi dimulai pada tahu kedua dega jumlah peghasila Rp , sedag tahutahu berikutya seperti terlihat pada tabel 1. Berdasarka data di atas, apakah recaa pembukaa idustri yag megolah hasil pertaia tersebut layak utuk dkembagka bila dilihat dari segi NPV dega disko faktor sebesar 18%?

7 Tabel 1: Persiapa Perhituga NPV Th Ivestasi Biaya Operasi Total Cost (dalam Rp.000,) Beefit Net Beefit D.F. 18% Preset Value , , , ,7182 3, ,6086 3, ,5158 4, ,4371 4, ,3704 5, ,3139 5, ,2660 5, ,2255 5, ,1911 6,115 NPV ,73

8 Dari keteraga da tabel yag diberika maka: NPV NBi (1 i ) NPV Hasil meujukka bahwa NPV > 0, ii berarti gagasa usaha (proyek) layak diusahaka. Catata: Perkiraa cash i flow da cash out flow yag meyagkut proyeksi harus medapat perhatia Perkiraa beefit harus diperhitugka dega megguaka berbagai variabel (perkembaga tred, potesi pasar, perkembaga proyek sejeis di masa datag, perubaha tekologi, perubaha selera kosume).

9 Tabel 2: Persiapa Perhituga NPV Th Ivestasi Biaya Operasi Total Cost (dalam Rp.000,) Beefit Net Beefit D.F. 18% B C , , , , , , , , , , , NPV

10 Dega megguaka rumus yag lai, NPV dapat juga dihitug dega batua Tabel 2 berikut. Pada tabel tersebut cost da beefit lagsug dikalika dega DF: NPV Bi Ci NPV NPV Rp , Hasil meujukka bahwa NPV > 0, ii berarti gagasa usaha (proyek) layak diusahaka.

11 Cotoh 2: Pimpia perusahaa aka meggati mesi lama dega mesi baru karea mesi lama tidak ekoomis lagi, baik secara tekis maupu ekoomis. Utuk meggati mesi lama dibutuhka daa ivestasi sebesar Rp ,. Mesi baru mempuyai umur ekoomis selama 5 tahu dega salvage value berdasarka pegalama pada akhir tahu kelima sebesar Rp ,. Berdasarka pegalama pegusaha, cash i flows setiap tahu diperkiraka sebesar Rp , dega biaya modal 18% per tahu. Apakah peggatia mesi ii layak utuk dilakuka apabila dilihat dari PV da NPV?

12 CFi Sv PV m (1 r ) (1 r ) Di maa: PV = Preset value CF = Cash flow = periode waktu tahu ke m = periode waktu r = tigkat buga Sv = salvage value (1 0,18 ) (1 0,18 ) 5 (1 0,18 ) (1 0,18 ) (1 0,18 ) PV PV PV Berdasarka pada hasil perhituga di atas, pembelia mesi baru dega harga Rp ,teryata tidak feasible karea PV lebih kecil dari origial outlays atau origial cost (harga beli). NPV = PV OO = = , dimaa OO=origial outlays. Berdasarka perhituga NPV diperoleh ilai egatif, maka pembelia mesi pu tidak feasible.

13 2. Iteral Rate of Retur (IRR) IRR adalah suatu tigkat discout rate yag meghasilka NPV = 0 (ol). Jika IRR > SOCC maka proyek dikataka layak IRR = SOCC berarti proyek pada BEP IRR < SOCC dikataka bahwa proyek tidak layak. Utuk meetuka besarya ilai IRR harus dihitug dulu NPV1 da NPV2 dega cara cobacoba. Jika NPV1 berilai positif maka discout factor kedua harus lebih besar dari SOCC, da sebalikya. Dari percobaa tersebut maka IRR berada atara ilai NPV positif da NPV egatif yaitu pada NPV = 0. Rumus: NPV1 i2 i1 IRR i1 ( NPV1 NPV2 ) dimaa: i1 = tigkat discout rate yag meghasilka NPV1 i2 = tigkat discout rate yag meghasilka NPV2

14 Dari Cotoh 1 dibuat Tabel 3 berikut: Tabel 3: Persiapa Perhituga IRR Th Net Beefit D.F. 18% (dalam Rp.000,) Preset Value D.F. 24% Preset Value , , , ,713 0, , ,7182 3,591 0,6504 3, ,6086 3,652 0,5245 3, ,5158 4,126 0,4230 4, ,4371 4,371 0,3411 4, ,3704 5,186 0,2751 5, ,3139 5,336 0,2218 5, ,2660 5,586 0,1789 5, ,2255 5,863 0,1443 5, ,1911 6,115 0,1164 6,115 NPV ,73 48,94

15 IRR i1 NPV1 i2 i1 ( NPV1 NPV2 ) (0,24 0,18) ( ) IRR 0, ,97% IRR 0,18 Hasil perhituga meujukka bahwa IRR 23,97% lebih besar dari SOCC sebesar 18%, berarti proyek tersebut layak utuk dikerjaka.

16 Dari Cotoh 2, IRR merupaka tigkat buga yag meyamaka atara harga beli aset (Origial outlays) dega preset value. Jadi utuk medapatka ilai PV=OO harus dicari dega megguaka dua tigkat buga. Tigkat buga I meghasilka PV < OO da tigkat buga II meghasilka PV > OO. PV I dega DF=18% meghasilka Rp , da PV II dega DF=14% adalah: (1 0,14) 5 (1 0,15) 5 (1 0,14) (1 0,14) 2 (1 0,14) 3 PV PV PV Berdasarka pada hasil perhituga di atas, maka: IRR i1 ( PV 1 OO ) i 2 i1 PV 2 PV IRR 14 ( )( ) IRR 14 ( )( ) IRR 14 0, 79 14, 79 % IRR=14,79% lebih kecil dari tigkat buga yag berlaku (DF) yi 18% berarti peggatia mesi tidak layak.

17 3. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C adalah perbadiga atara et beefit yag telah didisko positif (+) dega et beefit yag telah didisko egatif. Rumus: NetB / C N B ( ) i N B ( ) i Jika: Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjaka Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjaka Net B/C = 1 (satu) berarti cash i flows = cash out flows (BEP) atau TR=TC

18 Dari Cotoh 1 dibuat Tabel 4 berikut: Tabel 4: Jumlah beefit da persiapa Perhituga Net B/C Proyek Th Net Beefit D.F. 18% Preset Value , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

19 NetB / C N B ( ) N B ( ) NetB / C i i ,3703 1, Hasil perhituga meujukka bahwa Net B/C > 1, berarti proyek tersebut layak utuk dikerjaka.

20 4. Gross Beefit Cost Ratio (Gross B/C) Gross B/C adalah perbadiga atara beefit kotor yag telah didisko dega cost secara keseluruha yag telah didisko. Rumus: GrossB / C B(1 r ) C (1 r ) i Jika: Gross B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjaka Gross B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjaka Gross B/C = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaa BEP. Dari cotoh 1 (tabel 2), Gross B/C dapat dihitug sbb: GrossB / C ,1917 1, Gross B/C meujukka bahwa proyek layak dikerjaka

21 5. Profitability Ratio (PR) PR adalah rasio perbadiga atara selisih beefit dega biaya operasi da pemeliharaa dega jumlah ivestasi. Nilai dari masgmasig variabel dalam betuk preset value (telah didisko dega DF dari SOCC) Rumus: PR B OM i I i Jika: PR > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjaka PR < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjaka PR = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaa BEP.

22 Tabel 5: Jumlah Ivestasi, Biaya Operasi, da Biaya Pemeliharaa dalam Harga Berlaku da dalam Preset Value (dalam Rp.000,) Th Ivestasi Biaya Operasi Beefit Net 18% ī OM B , , , , , , , , , , ,

23 PR B OM i I PR i i ,3397 1, Hasil perhituga meujukka bahwa PR > 1, berarti proyek tersebut layak utuk dikerjaka.

24 ANALISIS PAY BACK PERIOD DAN BEP Pay Back Period (PBP) PBP adalah jagka waktu tertetu yag meujukka terjadiya arus peerimaa (cash i flows) yag secara kumulatif sama dega jumlah ivestasi dalam betuk preset value. PBP diguaka utuk megetahui berapa lama proyek dapat megembalika ivestasi. Rumus: PBP T p 1 I B i Bp icp 1 Dimaa: PBP = Pay Back Period Tp1 = Tahu sebelum terdapat PBP = Jumlah ivestasi telah didisko Ii Bicp1 = Jumlah beefit yag telah didisko sebelum PBP Bp = Jumlah beefit pada PBP

25 Dari Tabel 5, PBP dapat dihitug sbb: PBP 5 0,4596 PBP 5 PBP = 5 tahu 5 bula 15 hari. Utuk ilai Tp1 dihitug secara kumulatif dari ilai beefit yag telah didisko ( =29.137) karea pada tahu kelima terdapat kumulatif beefit di bawah jumlah ivestasi yag telah didisko. Nilai Bp yaitu jumlah beefit pada PBP adalah sebesar 7.778, berarti pada tahu keeam terdapat jumlah kumlatif beefit sama dega jumlah ivestasi.

26 2. Break Eve Poit (BEP) BEP adalah titik pulag pokok dimaa TR=TC. Terjadiya BEP tergatug pada lama arus peerimaa sebuah proyek dapat meutupi segala biaya operasi da pemeliharaa serta biaya modal laiya. Selama perusahaa masih berada di bawah BEP, selama itu perusahaa masih mederita kerugia. Semaki lama perusahaa mecapai BEP, semaki besar saldo rugi. Rumus: BEP T p 1 TC B i Bp icp 1 Dimaa: BEP = Break Eve Poit Tp1 = Tahu sebelum terdapat BEP TCi = Jumlah total cost yag telah didisko Bicp1 = Jumlah beefit yag telah didisko sebelum BEP Bp = Jumlah beefit pada BEP

27 Dari Tabel 2 da Tabel 5, BEP dapat dihitug sbb: BEP 8 0,6431 BEP = 8 tahu 7 bula 22 hari. BEP 8 Dimaa: a=fixed cost b= biaya var per uit p=harga per uit q=jumlah produksi Dilihat dari jumlah produksi: TR = p x q da TC = a + bq pada keadaaa BEP: TR = TC p.q = a + bq p.q bq = a q (pb) = a q = a/(pb) BEP(Q) = a/(pb) BEP(RP) = a/(1 b/p) BEP dalam rupiah adalah dega megalika dega harga per uit produksi

28 PV,I,C,B TR BEP PBP Tahu TC I Grafik 1. BEP Pada grafik tsb terlihat keutuga didapat setelah perusahaa mecapai BEP. Di bawah BEP kegiata megalami kerugia karea keutuga yag diperoleh masih diguaka meutupi biaya yag dikeluarka utuk pegadaa ivestasi da biaya operasi. Jadi, pegembalia biaya modal da biaya lai dicapai selama 8 th 7 bl da 22 hr. PBP selama 5 th 5 bl 15 hr, pada saat TR=I sebesar Rp dlm preset value.

29 CONTOH KASUS Berdasarka hasil peelitia yag dilakuka thd sebuah gagasa usaha pembagua perusahaa batu bata diperoleh data sbb: 1.a. Kebutuha ivestasi Bagua utk tempat kerja ukura 10x20 m x Rp 7.500,Rp , Bagua kator 5x4 m x Rp , Rp , Peralata kator Rp , Bagua/dapur pembakar 8x6 m x Rp ,Rp , Peralata pecetak dari kayu Rp , Taah lokasi usaha 500m2 dega Rp 7.000,Rp ,b. Kebutuha modal kerja Rp ,Jumlah Rp ,

30 2. Sumber daa direcaaka melalui kredit bak sebesar Rp ,dega suku buga 18% per tahu da dimajemukka setiap tahu selama 5 tahu. Sisa modal sebesar Rp , merupaka modal sediri. 3. Kapasitas produksi (full capacity) per tahu sebesar uit yag dilakuka dalam 4 kali pembakara da setiap 1 kali pembakara sebayak uit. Recaa produksi pada tahu pertama da kedua sebesar 75% da tahu ketiga sampai dega tahu kelima sebesar 100%. 4. Biaya operasi da pemeliharaa a. Biaya tidak tetap Biaya baha baku per uit produksi diterima di tempat usaha diperhitugka sebesar Rp. 5, Biaya baha pembatu per uit produksi diperkiraka sebesar Rp 3, Upah teaga kerja lagsug diperhitugka per uit produksi Rp 6, Biaya baha kayu bakar pd setiap pembakara sebesar Rp80.000,

31 b. Biaya tetap Gaji karyawa tetap 1 orag per bula Rp , Biaya umum ratarata per tahu Rp , Biaya peyusuta ratarata per tahu diperhitugka Rp , Nilai scrap value asset pada akhir tahu kelima Rp , Biaya perawata per tahu ratarata Rp ,5. Harga jual hasil produksi sesuai dega harga pasar Rp 65, per uit da pajak diperhitugka sebesar 15% dari hasil et beefit. Berdasarka pada kasus di atas, apakah gagasa usaha ii layak utuk dikembagka bila dilihat dari NPV, IRR, da Net B/C?

32 Peyelesaia: Cicila pegembalia pokok pijama da buga bak dari jumlah pijama sebesar Rp , 0,18 R Rp {1 (1 0,18) } Jadwal peluasa kredit terlihat pada tabel K.1, rekapitulas biaya operasi da pemeliharaa pada tabel K.2, perhituga NPV dapat dilihat pada tabel K.3, perhituga IRR da Net B/C terlihat pada tabel K.4.

33 Tabel K.1 Jadwal pegembalia Kredit Perusahaa Batu Bata (Rp Ribua) Akhir Kwt Cicila/Tahu Buga (18%) P.Pokok Pijama Jumlah PPP 0 Sisa Kredit 6.000, , ,00 838,67 838, , ,67 929,04 989, , , ,67 750, , , , ,67 540, , , , ,67 292, , ,02 0,00

34 Tabel K.2 Rekapitulasi Biaya Operasi da Biaya Pemeliharaa Perusahaa Batu Bata (Rp Ribua) Jeis Biaya A. Biaya Tdk Tetap Tahu , , , , ,00 1. Baha baku 375,00 375,00 500,00 500,00 500,00 2. Baha Pembatu 225,00 225,00 300,00 300,00 300,00 3. Upah Teega Kerja 450,00 450,00 600,00 600,00 600,00 4. Baha Bakar Kayu 240,00 240,00 320,00 320,00 320,00 B. Biaya Tetap 1.464,20 5. Biaya gaji 900,00 900,00 900,00 900,00 900,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 7. Biaya Peyusuta 459,20 459,20 459,20 459,20 459,20 8. Biaya Perawata 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 6. Biaya Umum Total Biaya 2.754, , , , , , , , ,20

35 Tabel K.3 Persiapa Perhituga NPV Perusahaa Batu Bata (Rp Ribua) No. Uraia Tahu Pedapata a. Hasil Usaha b. Salvage Value 4.875, , , ,00 Gross Beefit 4.875, , , , ,00 2. Ivestasi Awal 3. Operatig Cost Kredit Bak a. Pokok pijama b. Buga bak Total Cost 2.296, , , , , ,20 838, , , ,87 989,63 929, , , ,96 750,91 540, , , ,99 292, ,87 4. Net Beefit 5. Pajak 15% 6. Net Beefit 7. DF 18% 2.296, ,00 1, ,13 30,22 171,81 0, ,13 30,32 171,81 0, ,13 209, ,56 0, ,13 209, ,56 0, ,13 884, ,56 0,4371 Preset Value (PV) NPV = Total PV 2.296, ,35 145,60 123,39 722,79 612, , , ,00

36 Tabel K.4 Persiapa Perhituga IRR da Net B/C Tahu Net beefit (Rp 000) D.F 18% Preset Value (Rp 000) D.F 34% Preset Kredit (Rp 000) ,00 1, ,00 1, , ,81 0, ,60 0, , ,81 0, ,39 0, , ,56 0, ,79 0, , ,56 0, ,53 0, , ,56 0, ,04 0, ,21 NPV 1.499,35 50,00

37 1. 499,35 )( 0,34 0,18 ) ,35 50, 00 IRR 0, , 48 % IRR 0,18 ( NetB / C N B ( ) N B ( ) NetB / C i i ,35 1, , 00 Berdasarka pada hasil perhituga, proyek ii layak utuk dikerjaka karea: NPV > 0, IRR > D.F da Net B/C > 1