Ramadhan, et al, Analisis Pengendalian Bahan Baku Tembakau Madura Pada Pabrik Rokok..

Transkripsi

1 Aalisis Pegedalia Baha Baku Tembakau Madura Pada Pabrik Rokok Gagak Hitam Bodowoso (Aalysis of Madura Tobacco Raw Material Cotrol o Gagak Hitam Cigarette Factory Bodowoso ) Marza Ramadha, Hadi Wahyoo, Eka Bambag Gusmito Maajeme, Fakultas Ekoomi, Uiversitas Jember (UNEJ) Jl. Kalimata 37, Jember marzaramadha@gmail.com Abstrak Peelitia ii bertujua utuk meetuka kuatitas pembelia baha baku tembakau Madura, kuatitas persediaa pegama baha baku tembakau Madura serta saat pemesaa kembali baha baku kembali yag tepat. Peelitia megguaka data primer da data sekuder serta megguaka metode EOQ (Ecoomic Order Quatity). Dari hasil aalisis dapat diketahui bahwa PR Gagak Hitam sebaikya melakuka pembelia baha baku tembakau Madura sebayak kg dega frekuesi pembelia sebayak 2 kali per periode. Jumlah persediaa pegama yag sebaikya dilakuka adalah sebesar 621 kg. PR Gagak Hitam sebaikya melakuka pembelia baha baku tembakau Madura kembali pada hari ke 153 setelah pembelia sebelumya. Kata kuci: Baha Baku, Ecoomic Order Quatity, Pegedalia Baha Baku, Reorder Poit, Safety stock Abstract This study aims to determie the Madura tobacco raw material order, Madura tobacco raw material safety stock quatity ad reorder poit of Madura tobacco raw material. This research usig primary ad secodary data as well as usig the method of EOQ (Ecoomic Order Quatity). The results show that PR Gagak Hitam should make the order of Madura tobacco raw material as much as kg with order frequecy 2 times per period. The safety stock quatity of Madura tobacco raw material should be doe is amouted 621 kg. PR Gagak Hitam should order the Madura tobacco raw material agai o day 153 after the previous order. Keywords: Ecoomic Order Quatity, Raw Material, Raw Material Cotrol, Reorder Poit, Safety Stock Pedahulua Setiap perusahaa yag melakuka proses pabrikasi harus mempuyai persediaa. Persediaa mejadi hal yag sagat petig utuk mejami kelacara produksi da efisiesi biaya karea pada dasarya setiap perusahaa memiliki tujua ekoomis yaki meigkatka laba perusahaa da memiimalisir biaya. Salahsatu caraya dega melakuka suatu pegedalia. Pegedalia merupaka upaya pihak maajeme perusahaa agar tujua yag aka dicapai sesuai dega perecaaa. Pegedalia dalam perusahaa sagat petig karea aka mempegaruhi kelacara operasioalya yag atiya juga aka mempegaruhi keberhasila perusahaa. Agar kegiata operasioal dapat memperoleh hasil yag sesuai dega yag diigika dalam jumlah hal yag diproduksi oleh perusahaa dalam satu periode, maka diperluka adaya pelaksaaa produksi yag disertai dega pegedaliaa produksi. Pegedalia produksi adalah berbagai kegiata da metode yag diguaka oleh maajeme perusahaa utuk megolah, megatur, megkoordiir da megarahka proses produksi (peralata, baha baku, mesi, teaga kerja) kedalam suatu arus alira yag memberika hasil dega jumlah biaya yag semiimal mugki da waktu yag secepat mugki. Pegedalia produksi bertujua agar barag jadi atau hasil proses produksi dapat sesuai dega apa yag diigika oleh kosume baik dalam kualitas maupu kuatitas waktu peyeraha. Selai pegedalia produksi, perusahaa juga perlu melakuka pegedalia baha baku. Masalah yag serig terjadi dalam pegedalia baha baku adalah pegadaa persediaa baha baku yag palig tepat supaya kegiata produksi tidak tergaggu da tidak megeluarka biaya yag bayak. Masalah yag terjadi sagat berpegaruh terhadap peetua kuatitas pembelia baha baku yag harus dilakuka dalam periode tertetu, berapa jumlah

2 miimum kuatitas baha baku yag harus tersedia di persediaa pegama da kapa pemesaa baha baku harus dilakuka kembali. Kelacara produksi sagat ditetuka ketersediaa baha baku yag ada di perusahaa tersebut. Kesalaha dalam meetuka jumlah persediaa baha baku aka meuruka tigkat pedapata perusahaa tersebut karea ketidakefisiea dalam meetuka jumlah salahsatu baha baku aka membuat persediaa baha baku yag lai berlebiha sehigga meuruka tigkat keutuga perusahaa. Apabila persediaa baha baku disediaka dalam jumlah yag terlalu besar (over stock) aka meyebabka beberapa kerugia atara lai tiggiya biaya peyimpaa da jika persediaa baha baku di tempat megalami kerusaka aka megakibatka kerugia perusahaa semaki besar. Begitu pula jika persediaa baha baku yag terlalu kecil (out of stock), kelacara proses produksi aka tergaggu karea habisya baha baku pada saat proses produksi sedag berlagsug sehigga proses proses produksi harus terheti sampai tersediaya baha baku. Selai itu, persediaa baha baku yag relative kecil megakibatka frekuesi pembelia mejadi lebih serig sehigga biaya pemesaa mejadi lebih bayak. Maajeme perusahaa dapat meetuka berapa kali pembelia baha baku utuk memeuhi kebutuha proses produksi dalam perusahaa tersebut aka dilaksaaka. Permasalaha yag dihadapi buka haya meetuka berapa kali pembelia harus dilaksaaka, amu perusahaa harus memperhitugka efisiesi dari persediaa yag dibeli oleh perusahaa. Oleh karea itu, perusahaa harus memperhitugka biaya-biaya persediaa yag dibeli oleh perusahaa tersebut. Kesalaha dalam memperhitugka efisiesi biaya-biaya persediaa Ecoomic Order Quatity baha baku aka megakibatka kurag optimalya pedapata perusahaa. Salah satu metode yag dapat diguaka utuk megatasi masalah megeai efisiesi biaya pegedalia baha baku adalah EOQ (Ecoomic Order Quatity). Metode EOQ (Ecoomic Order Quatity) adalah sebuah metode utuk meetuka jumlah pembelia baha baku yag palig optimal. Meurut Imam, Didik, da Hadrioo (2010:14) EOQ serigkali disebut sebagai model akar pagkat dua dari hampir sebagia besar kebijaka pemesaa. Diharapka dega adaya kuatitas pembelia optimal ii biaya-biaya persediaa aka dapat diteka seredah-redahya sehigga efisiesi persediaa baha baku didalam perusahaa aka dapat terlaksaa dega baik. PR Gagak Hitam merupaka salah satu perusahaa yag belum megguaka metode EOQ sebagai alat utuk pertimbaga pembelia baha baku, terbukti dari serig terjadiya masalah produksi karea keterlambata datagya baha baku tembakau. PR Gagak Hitam adalah sebuah perusahaa yag memproduksi rokok. Baha baku utama dari rokok adalah tembakau. PR Gagak Hitam megguaka lebih dari satu jeis tembakau dalam tiap batag rokok. Ada sekitar 13 jeis tembakau yag dijadika baha utama dalam produksi rokok mereka. Salahsatu masalah yag dihadapi oleh PR Gagak Hitam adalah tembakau yag didatagka dari Madura serig datag terlambat sehigga kegiata produksi mejadi terhambat karea perusahaa megalami kekuraga persediaa baha baku tembakau. Utuk megatasi masalah tersebut, PR Gagak Hitam harus meetuka kuatitas pemesaa baha baku tembakau, persediaa pegama (safety stock) da saat pemesaa baha baku tembakau kembali yag tepat. Metode Peelitia Racaga Peelitia Berdasarka latar belakag masalah da rumusa masalah yag ada, peelitia ii merupaka peelitia kuatitatif deskriptif. Pemiliha jeis peelitia ii didasarka pada judul peelitia yag megarah pada studi kasus, sehigga tepat bila peeliti megguaka jeis peelitia kuatitatif deskriptif karea dalam peelitia ii diaalisis jumlah pembelia baha baku tembakau Madura yag optimal, jumlah persediaa pegama yag tepat da saat pemesaa kembali yag tepat yag harus dilakuka oleh PR Gagak Hitam serta megiterpretasika objek sesuai dega apa adaya. Jeis da Sumber Data Jeis data yag dihimpu dalam peelitia ii berdasarka sumberya meliputi data primer da data sekuder. Data primer didapatka dega cara wawacara dega pihak PR Gagak Hitam. Sedagka data sekuder merupaka data yag sudah dicatat oleh pihak PR Gagak Hitam. Metode Aalisis Data Utuk dapat meetuka jumlah pemesaa atau pembelia yag ekoomis tiap kali pemesaa perlu ada perhituga kuatitas pembelia yag ekoomis atau Ecoomic Order Quatity (EOQ). Adapu perumusa meurut Hadoko (1984:357). Q * = 2 x D x S H Keteraga: Q = Jumlah tembakau setiap pemesaa Q * = Jumlah ekoomis tembakau per pemesaa D = Permitaa tembakau tahua S = Biaya pemesaa tembakau tiap kali pesa () H = Biaya peyimpaa tembakau () Peetua Persediaa

3 Meghitug persediaa cadaga atau persediaa pegama adalah dega megguaka rumus Assauri (1998): SS = k σu σu = L (σ D ) 2 + D 2 (σ L ) 2 Dimaa: SS = persediaa pegama k = policy factor yag ilaiya tergatug pada besarya tigkat pelayaa (ilai perbadiga hasil pejuala dega produksi) σu = stadar deviasi waktu terlidug σd = stadar deviasi pegguaa baha baku σl = stadar deviasi waktu tuggu (lead time) L = rata-rata waktu tuggu (lead time) D = rata-rata pegguaa baha baku Peetua Reorder Poit Meurut Reder da Heizer (2001:324), reorder poit dapat dicari dega rumus berikut ii: ROP = d x L Keteraga: L = Lead Time d = Permitaa per hari Hasil Peelitia Kuatitas Pembelia Baha Baku Tembakau Madura yag Optimal Tabel 1. Jumlah Pegguaa (D), Biaya Pemesaa per Pesaa (S) da Biaya Peyimpaa per kg Baha Baku Tembakau Madura (H) periode 2015 Periode D S () H () Sumber: PR Gagak Hitam (data utuk periode 2015) Perhituga ilai EOQ = Q* = 2 S D H EOQ 2015 = = = 4.621,05 kg, pembulata kg Frekuesi = D/Q* = / = 2,17, pembulata = 2 kali. Tabel 2. Kuatitas da Biaya Persediaa Berdasarka Metode Ecoomic Order Quatity (EOQ) periode 2015 Tahu Policy Factor s (k) Stadar Deviasi Pelidu g ( σ u) Persediaa Biaya Peyimpaa (/kg) (Z) (SS)= k x σ u ,04 597,3 621 Sumber: Data Sekuder (data periode diolah) Biaya Persediaa SS x Z Stadar deviasi waktu pelidug ( σ u) diperoleh dari hasil perhituga rata-rata da stadar deviasi pemakaia baha baku da lead time yag dialami perusahaa. Persediaa pegama (SS) diperoleh dari hasil perkalia atara policy factors (k) dega stadar deviasi waktu pelidug ( σ u). Sedagka biaya persediaa diperoleh dari hasil perkalia kuatitas persediaa pegama (SS) dega biaya peyimpaa (Z). Tuggu (lead time) Tabel 3. Kemugkia Tuggu da Biaya Masigmasig Pada PR Gagak Hitam Tuggu Biaya Peyimpaa Tambaha Per order Per Periode 2 hari hari hari Biaya Kekuraga Baha Per order Per periode Total Biaya per Periode Sumber: PR Gagak Hitam (data periode diolah) Dari tabel diatas terlihat bahwa waktu tuggu yag palig optimal adalah tiga hari, dimaa resiko biaya perusahaa pada waktu tuggu tiga hari adalah yag palig kecil. Persediaa Titik Pemesaa Kembali (reorder poit)

4 Tabel 4. Perhituga Titik Pemesaa Kembali Baha Baku Tembakau Madura Megguaka Metode Ecoomic Order Quatity (EOQ) periode 2015 Tahu Tuggu LT Rata-rata Pegguaa/hari (kg/hari) AU Persediaa SS Titik Pemesaa Kembali ROP= SS+ (LT x AU) ,7 Sumber: PR Gagak Hitam (data diolah) Titik pemesaa kembali yag optimal pada periode 2015 yaitu 725,7 kg. Pada tahu 2015, perusahaa sebaikya melakuka pembelia baha baku kembali pada saat persediaa baha baku tersisa 725,7 kg. Pembahasa Pegedalia baha baku merupaka faktor petig bagi perusahaa yag melakuka proses pabrikasi. Pegedalia baha baku bagi perusahaa sagat petig karea aka mempegaruhi kelacara operasioal perusahaa yag pada ujugya aka berpegaruh pada keberhasila perusahaa. Masalah yag serig terjadi dalam pegedalia baha baku adalah pegadaa baha baku yag palig tepat supaya kegiata operasioal perusahaa tidak tergaggu da tidak megeluarka biaya tambaha. Masalah tersebut sagat berpegaruh terhadap peetua kuatitas pembelia baha baku dalam periode tertetu, jumlah baha baku di persediaa pegama da saat pemesaa kembali baha baku. Metode EOQ (Ecoomic Order Quatity) adalah sebuah metode utuk meetuka jumlah pembelia baha baku yag ekoomis. Dega megguaka metode EOQ diharapka dapat meetuka pembelia baha baku yag optimal sehigga dapat meeka biaya tambaha seredah-redahya. Pabrik Rokok Gagak Hitam merupaka perusahaa yag melakuka proses pabrikasi. Oleh karea itu, PR Gagak Hitam perlu melakuka upaya pegedalia baha baku. Masalah yag serig dialami oleh PR Gagak Hitam adalah tembakau yag didatagka dari Madura serig terlambat. tuggu kedataga baha baku tembakau Madura yag terjadi adalah 2 sampai 4 hari. Hal tersebut aka meghambat kegiata produksi karea PR Gagak Hitam bisa megalami kekuraga persediaa baha baku tembakau Madura. Maka dari itu, PR Gagak Hitam harus meetuka kuatitas pemesaa baha baku tembakau Madura yag tepat, kuatitas persediaa pegama yag optimal da saat pemesaa kembali tembakau Madura yag tepat. Selama ii PR Gagak Hitam melakuka pemesaa baha baku tembakau Madura sebayak 12 kali per periode dega kuatitas yag berbeda. Setelah peeliti melakuka peelitia megguaka metode EOQ, PR Gagak Hitam sebaikya melakuka pemesaa baha baku tembakau Madura sebayak 2 kali per periode dega kuatitas sebayak kg per pesaaya. Persediaa pegama sagat petig utuk megatisipasi adaya kekuraga baha baku. Dari hasil peelitia, PR Gagak Hitam sebaikya meyediaka tembakau Madura sebayak 621 kg sebagai persediaa pegama. Jika persediaa pegama tidak tersedia, PR Gagak Hitam harus megeluarka biaya kekuraga baha baku demi kelacara produksiya. Selai harus meyediaka persediaa pegama, PR Gagak Hitam perlu meetuka saat yag tepat utuk melakuka pemesaa kembali baha baku tembakau Madura. Dari hasil peelitia, PR Gagak Hitam harus melakuka pemesaa kembali baha baku tembakau Madura pada hari ke 153 atau saat persediaa baha baku tembakau Madura sebayak 725,7 kg. Hasil peelitia yag diperoleh dapat membatu PR Gagak Hitam megatisipasi terjadiya kekuraga baha baku da meeka biaya tambaha seredah-redahya. Hasil peelitia yag diperoleh pu dapat membuat proses produksi rokok mejadi lacar. Kesimpula Kesimpula da Keterbatasa Berdasarka hasil aalisis data da pembahasa dari PR Gagak Hitam diperoleh beberapa perhituga yag dapat dijadika sebagai pertimbaga dalam melakuka persediaa baha baku tembakau Madura. PR Gagak Hitam sebaikya melakuka pembelia baha baku tembakau Madura sebesar kg per pesaa dega frekuesi 2 kali. Sedagka jumlah persediaa pegama yag optimal yag harus dilakuka oleh PR Gagak Hitam adalah sebesar 621 kg. Pada tahu 2015, PR Gagak Hitam sebaikya melakuka pembelia baha baku tembakau Madura pada hari ke 153 (156 hari-3 hari) atau pada saat persediaa sebesar 725,7 kg. Keterbatasa Peelitia megeai pegedalia baha baku tembakau Madura pada PR Gagak Hitam Bodowoso ii memiliki keterbatasa. Beberapa data yag dibutuhka tidak tersedia secara tertulis dari pihak PR Gagak Hitam sehigga data yag didapat kurag akurat. Keterbatasa dalam peelitia ii diharapka dapat diperbaiki oleh peeliti selajutya sehigga dapat lebih bermafaat bagi bayak kalaga. Ucapa Terimakasih

5 Peulis megucapka terimakasih kepada pihak Pabrik Rokok Gagak Hitam yag bersedia membatu dalam memberika kelegkapa data-data yag dibutuhka peeliti sehigga peelitia ii dapat terselesaika. Daftar Pustaka Ahyari, Agus Pegedalia Produksi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta Ahyari, Agus Pegedalia Produksi Buku 1 Edisi 4. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Ahyari, Agus Efisiesi Persediaa Baha. Yogyakarta: BPFE. Arikuto Prosedur Peelitia, Suatu Pedekata Praktek. Jakarta: Rieka Cipta. Assauri, Sofja Maajeme Produksi da Operasi. Jakarta: Lembaga Peerbit Fakultas Ekoomi Uiversitas Idoesia. Assauri, Sofja Maajeme Pemasara. Jakarta: Rajawali Press. Baroto, Teguh Perecaaa da Pegedalia Produksi. Jakarta: Ghalia. Dwi, Rahadia P Efisiesi Metode Ecoomical Order Quatity (EOQ) Dalam Pegambila Keputusa Pembelia Baha Baku da Pegaruhya Terhadap Total Biaya Pembelia Pada PT AMITEX (Amaah Mitra Idustri) Buara Kabupate Pekaloga. Skripsi. Semarag. Tidak Dipublikasika Gudag Ilmu Hadoko, T. Hai Dasar-dasar Maajeme Produksi da Operasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Haggaa, Sri Prisip Dasar Akutasi Biaya. Surakarta: Mediatama. Herjato, E Maajeme produksi da Operasi. Jakarta: Grasido. Herliah Aalisis Komparasi Pemeuha Baha Baku Pada UD Adalas di Bayuwagi. Skripsi. Jember: Maajeme Fakultas Ekoomi Uiversitas Jember. Imam, Kamarul., Didik Pudjo da Hadriyoo Maajeme Operasi da Produksi. Jember: Bada Peerbit Uiversitas Jember. K. Ary Dwi Reder, Barry da Heizer, Jay Prisip-prisip Maajeme Operasi Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. Subaa, M. da Sudrajat Dasar-Dasar Peelitia Ilmiah. Badug: CV. Pustaka Pelajar.