REPORT. Dr. Eng. Bambang Setia Budi, dkk. TRACER STUDY ITB 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REPORT. Dr. Eng. Bambang Setia Budi, dkk. TRACER STUDY ITB 2016"

Transkripsi

1 REPORT Dr. Eng. Bambang Setia Budi, dkk. TRACER STUDY ITB 2016 ANGKATAN 2009

2 KATA SAMBUTAN Dr. Eng. Sandro Mihradi Kepala Lembaga Kemahasiswaan Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh ITB merupakan perguruan tinggi berbasis riset yang memiliki indikator keberhasilan berupa keunggulan akademis dalam bidang edukasi, relevansi, kontribusi pengetahuan dan pemberdayaan. ITB juga merupakan jembatan yang menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri. Hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri menjadikan ITB perlu untuk melakukan perbaikan, penjaminan dan peningkatan dari program kurikulum dan kualitas lembaga pendidikan tinggi. Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi adalah dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu metode dalam memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu memberikan informasi terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB, baik pendidikan kurikuler maupun non-kurikuler. Tracer Study ITB hingga tahun 2016 ini telah memberikan manfaat yang besar bagi ITB dan juga perguruan tinggi lainnya. Besarnya manfaat yang diperoleh dari Tracer Study ITB menjadikan Lembaga Kemahasiswaan berkomitmen untuk terus melakukan penelitian ini setiap tahunnya dengan mempercayakan pengelolaannya pada Tim Tracer Study ITB sebagai salah satu divisi dari ITB Career Center. Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan. TRACER STUDY ITB

3 KATA SAMBUTAN Dr. Eng. Bambang Setia Budi, S.T., M.T. Direktur ITB Career Center Lembaga Kemahasiswaan Salah satu indikator dari sistem pendidikan yang baik adalah adanya sistem yang dipakai untuk mengukur kualitas output dari pendidikan itu sendiri. Hal-hal yang dapat diukur menentukan kualitas alumni diantaranya yaitu pencapaian, kompetensi, persebaran problem yang dihadapi, respon pengguna, akselerasi karier, serta hal-hal lain yang meliputi baik keselarasan maupun ketidakselarasan antara kualitas alumni dengan kualitas yang diharapkan oleh perguruan tinggi. Sistem pendidikan yang baik memiliki alur sistem berbentuk putaran (loop) dimana tanggung jawab perguruan tinggi terhadap mahasiswa tidak berakhir pada saat kelulusan tetapi juga terkait keberlanjutan karier alumninya agar mereka lebih siap berkarya di tengah masyarakat. Tracer Study adalah wujud pertanggungjawaban ITB untuk mengetahui peran alumninya di masyarakat. Pentingnya penelitian adalah agar ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi semakin dapat menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu bersaing di dunia profesional dengan skala nasional maupun internasional atau lulusan yang mandiri dengan jiwa kewirausahaan. Oleh karena itu, ITB sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia telah memiliki sistem untuk menggali umpan balik dari para pemangku kepentingan tersebut. Sejak periode 2010/2011, Tim Tracer Study ITB telah melaksanakan penelitian untuk mengukur kualitas alumni dalam bentuk Tracer Study. Nantinya umpan balik yang berhasil dikumpulkan diharapkan dapat menjadi masukan bagi sistem pendidikan, kurikulum, arah kegiatan kemahasiswaan, dan kebijakan ITB yang meliputi pengembangan hard skill, soft skill, dan life skill mahasiswa. TRACER STUDY ITB

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Report Tracer Study ITB 2016 akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Selaku Tim Peneliti Tracer Study ITB, sebagai salah satu divisi dari ITB Career Center, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB yang telah memberikan dukungan penuh dalam penelitian Tracer Study ITB Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc. Eng selaku Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni yang berperan sebagai pelindung sekaligus memberikan pengarahan terhadap penelitian Tracer Study ITB Dr. Eng. Sandro Mihradi selaku Kepala Lembaga Kemahasiswaan atas segala dukungan dan masukan terhadap penelitian Tracer Study ITB Udjianna S. Pasaribu, Ph.D selaku Ketua KK Statistika Matematika ITB yang telah membantu dalam memberi arahan dan masukan terkait analisis hasil penelitian Tracer Study ITB Tim KK Statistika Matematika ITB yang turut membantu dalam menuliskan Buku Report Tracer Study ITB Tim Surveyor alumni ITB angkatan 2009 atas bantuannya dalam melengkapi dan validasi database angkatan serta dalam mendorong teman-teman alumni ITB angkatan 2009 untuk berpartisipasi dalam penelitian Tracer Study ITB Alumni ITB angkatan 2009 atas peran sertanya dalam penelitian Tracer Study ITB Akhir kata, Tim Tracer Study ITB berharap hasil penelitian periode 2016 ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB TRACER STUDY ITB

5 sebagai lembaga pendidikan, di dalam merancang program dan kurikulum serta menciptakan lingkungan akademis maupun non-akademis yang lebih mendukung terciptanya lulusan yang berkualitas dari segi hard skill, soft skill, dan life skill. Bandung, Februari 2017 Tim Penulis TRACER STUDY ITB

6 DAFTAR ISI Kata Sambutan... 1 Kata Pengantar... 3 Daftar Isi... 5 Daftar Gambar Daftar Tabel Pendahuluan Konsep Tracer Study Institut Teknologi Bandung Konsep Dasar Tujuan Tracer Study ITB Manfaat Tracer Study ITB Metodologi Tracer Study ITB Tracer Study: Analisis dan Riset Statistika Definisi Statistik dan Statistika Jenis Statistika Jenis Observasi/Data Karakteristik Distribusi Analisis Statistika dalam Tracer Study ITB Klaster Lulusan ITB Analisis Komponen Utama Analisis Korespondensi Tracer Study ITB: Inovasi dan Perkembangannya Sejarah Penyelenggaraan Tracer Study ITB Inovasi dan Perkembangan Tracer Study ITB Metodologi dan Pendekatan TRACER STUDY ITB

7 3.2.2 Struktur Organisasi Sistem IT Sarana dan Prasarana Sumber Daya Analisis Tracer Study ITB: Alumni 1-3 Tahun Setelah Lulus Pendahuluan Kondisi Pekerjaan Alumni Status Pekerjaan Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan Alasan Memilih Pekerjaan Pertama Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Basis Mendapatkan Pekerjaan Alasan Tidak Bekerja Jenis Tempat Bekerja Kategori Bidang Usaha Kategori Perusahaan Jabatan Penghasilan Penilaian Alumni Terhadap Pekerjaan Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Alumni ITB Gambaran Pekerjaan Ideal Alumni ITB Penilaian Alumni ITB terhadap ITB dan Fasilitasnya Aspek Pembelajaran Aspek Belajar Mengajar Kondisi Fasilitas Belajar Manfaat Prodi Kompetensi Alumni ITB dan Kontribusi ITB TRACER STUDY ITB

8 Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Profil Responden Total Responden IP Alumni ITB Angkatan Pekerjaan Utama Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Hubungan Alumni dan ITB Tempat Tinggal Selama Kuliah Sumber Biaya Kuliah Aspek Pembelajaran Fasilitas Belajar Mengajar Keaktifan Organisasi Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Hubungan ITB Dengan Pekerjaan dan Kompetensi Alumni Kesesuaian Dengan Kuliah Manfaat Prodi Kompetensi Kemampuan Bahasa Asing Kursus Pelatihan dan Konseling Pencarian Kerja Proses Mendapatkan Pekerjaan Kriteria Penerimaan Pegawai Baru Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Kondisi Pekerjaan Alumni Alasan Mendapat Pekerjaan Pertama Alasan Tidak Bekerja/Melanjutkan Studi Wirausaha TRACER STUDY ITB

9 8.4 Kategori Usaha Pekerjaan Utama Kategori Perusahaan Perusahaan Tempat Bekerja Jabatan Pekerjaan Penghasilan dan Bonus Kondisi Pekerjaan Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Perbandingan Data dan Analisis Analisis Nilai IP dan Jenis Kelamin Analisis Nilai IP dan Pekerjaan Analisis Nilai IP dan Kategori Perusahaan Analisis Nilai IP dan Jabatan Analisis Jenis Kelamin dan Penghasilan Analisis Kategori Perusahaan dan Penghasilan Analisis Bentuk Perusahaan dan Penghasilan Analisis Jabatan dan Penghasilan Analisis Nilai IP dan Keaktifan Organisasi Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016: Analisis Lulusan Berprofesi Wirausaha Latar Belakang Analisis Klaster Analisis komponen utama (AKU) Analisis Korespondensi (AK) Program Studi vs Jenis Kelamin Pekerjaan vs Jabatan dan Modal Pekerjaan vs Keaktifan Organisasi dan IP Bidang Usaha vs Program Studi kesimpulan TRACER STUDY ITB

10 Kesimpulan dan Saran Referensi Lampiran I Tim Riset Lampiran II Daftar Surveyor Lampiran III Tim Penulis Lampiran IV Daftar Pertanyaan Kuesioner A. Website B. Core Quesstionaire ITB Lampiran V Dokumentasi Tracer Study ITB TRACER STUDY ITB

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Konsep Dasar Tracer Study Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB Gambar 1.3 Organisasi Tracer Study ITB (Mei 2016) Gambar 1.4 Penyempurnaan Database Tracer Study ITB Gambar 1.5 Kuesioner Tracer Study ITB Gambar 1.7 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB Gambar 1.8 Blast Metode ITB Gambar 1.9 SMS Blast Metode ITB Gambar 2.1 Jenis-Jenis Observasi/Data Gambar 2.2 Karakteristik Distribusi Gambar 2.3 Pemilihan Teknik Analisis Multivariat Interdependen (diadaptasi dari Hair, 2006) Gambar 2.4 Variabel Analisis Klaster Lulusan ITB berdasarkan Kompetensi Gambar 2.5 Klaster Jarak Euklidian Gambar 2.6 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (I) Gambar 2.7 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (I) Gambar 2.8 Plot Loading Vector PC yang Terbentuk Gambar 2.9 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (II) Gambar 2.10 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (II) Gambar 2.11 Profil Baris dan Kolom (I) Gambar 2.12 Profil Baris dan Kolom (II) Gambar 2.13 Pemetaan Analisis Korespondensi Gambar 3.1 Total Responden Tracer Study ITB Gambar 3.2 Ide Awal dalam Inovasi Tracer Study ITB Gambar 3.3 Konsep Inovasi Tracer Study ITB Gambar 3.4 Inovasi & Implementasi Tracer Study ITB Gambar 3.5 Historis Tracer Study ITB ( ) TRACER STUDY ITB

12 Gambar 3.6 Surveyor dalam Konsep Tracer Study ITB Gambar 3.7 Ilustrasi Surveyor Tracer Study ITB Gambar 3.8 Peran Surveyor Tracer Study ITB Gambar 3.9 Historis Surveyor Tracer Study ITB Gambar 3.10 Perubahan Struktur Organisasi Tracer Study ITB Gambar 3.11 Transformasi Kuesioner Tracer Study ITB Gambar 3.12 Perkembangan Kuesioner Tracer Study ITB Gambar 3.13 Transformasi Website Tracer Study ITB Gambar 3.14 Transformasi Ruangan Kerja Tracer Study ITB Gambar 3.15 Formasi Inti Tim Tracer Study ITB ( ) Gambar 4.1 Status Pekerjaan Alumni ITB Berdasarkan Tahun Lulusan Gambar 4.2 Status Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.3 Status Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.4 Status Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.5 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB Berdasarkan Tahun Lulusan Gambar 4.6 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.7 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.8 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.9 Alasan Memilih Pekerjaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.10 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.11 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.12 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.13 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.14 Alasan Tidak Bekeja Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.15 Jenis Tempat Bekerja Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.16 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.17 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

13 Gambar 4.18 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.19 Kategori Perusahaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.20 Kategori Perusahaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.21 Kategori Perusahaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.22 Kategori Perusahaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.23 Jabatan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.24 Jabatan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.25 Jabatan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.26 Jabatan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.27 Penghasilan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.28 Penghasilan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.29 Penghasilan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.30 Penghasilan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.31 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus.. 95 Gambar 4.32 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus.. 96 Gambar 4.33 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus.. 96 Gambar 4.34 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus 97 Gambar 4.35 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus 97 Gambar 4.36 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus 98 Gambar 4.37 Gambaran Pekerjaan Ideal Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.38 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Aspek Pembelajaran Gambar 4.39 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Aspek Belajar Mengajar Gambar 4.40 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Fasilitas Belajar Mengajar Gambar 4.41 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Manfaat Prodi TRACER STUDY ITB

14 Gambar 4.42 Kompetensi Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus serta Kontribusi ITB Gambar 5.1 Responden Tracer Study ITB Gambar 5.2 Gross Response Rate Gambar 5.3 Nett Response Rate Gambar 5.4 Jumlah Responden per Prodi Gambar 5.5 IP Alumni ITB Angkatan Gambar 5.6 Rata-Rata Nilai IP per Prodi Gambar 5.7 Pekerjaan Utama Gambar 5.8 Pekerjaan Utama per Prodi Gambar 6.1 Tempat Tinggal Selama Kuliah Gambar 6.2 Sumber Biaya Kuliah Gambar 6.3 Aspek Pembelajaran Gambar 6.4 Fasilitas Belajar Mengajar Gambar 6.5 Keaktifan Organisasi Gambar 7.1 Kesesuaian Kuliah Gambar 7.2 Kesesuaian Kuliah per Prodi Gambar 7.3 Manfaat Prodi Gambar 7.4 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah):Peran Kompetensi dalam Pekerjaan(Hijau) [Bekerja & Wirausaha] Gambar 7.5 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah) [Tidak Bekerja /Melanjutkan Studi] Gambar 7.6 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah) [Total] Gambar 7.7 Tingkat Kemampuan Bahasa Asing Gambar 7.8 Kursus Selama Kuliah Gambar 7.9 Tingkat Kepentingan Kursus Gambar 7.10 Jenis Kursus Gambar 7.11 Pelatihan dan Konseling TRACER STUDY ITB

15 Gambar 7.12 Lama Mencari Kerja [Bekerja] Gambar 7.13 Lama Mencari Kerja [Pernah Bekerja] Gambar 7.14 Persentase Pencarian Kerja melalui ITB Career Center Gambar 7.15 Pencarian Kerja melalui ITB Career Center Gambar 7.16 Pencarian Kerja diluar ITB Career Center Gambar 7.17 Jumlah Perusahaan Dilamar Gambar 7.18 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Gambar 7.19 Jalur Mendapatkan Pekerjaan Pertama Gambar 7.20 Relasi dalam Mendapatkan Pekerjaan Gambar 7.21 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru Gambar 8.1 Alasan Memilih Pekerjaan Pertama Gambar 8.2 Alasan Tidak Bekerja Gambar 8.3 Status Pernah Bekerja Sebelumnya Gambar 8.4 Alasan Wirausaha Gambar 8.5 Modal Usaha Gambar 8.6 Kriteria Usaha Gambar 8.7 Omset Usaha per Bulan Gambar 8.8 Kategori Bidang Usaha Gambar 8.9 Kategori Bidang Usaha per Prodi Gambar 8.10 Kategori Perusahaan Gambar 8.11 Kategori Perusahaan per Prodi Gambar 8.12 Perusahaan Tempat Bekerja Gambar 8.13 Jabatan Gambar 8.14 Jabatan per Prodi Gambar 8.15 Penghasilan per Bulan Gambar 8.16 Penghasilan Alumni ITB per Prodi Gambar 8.17 Bonus per Tahun Gambar 8.18 Penghasilan Alumni ITB per Prodi TRACER STUDY ITB

16 Gambar 8.19 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni Gambar 8.20 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni Gambar 8.21 Pekerjaan Ideal menurut Alumni ITB Gambar 9.1 IP vs Jenis Kelamin Gambar 9.2 IP vs Status Pekerjaan Gambar 9.3 IP vs Kategori Perusahaan Gambar 9.4 IP vs Jabatan Gambar 9.5 Jenis Kelamin vs Penghasilan Gambar 9.6 Kategori Perusahaan vs Penghasilan Gambar 9.7 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan Gambar 9.8 Jabatan vs Penghasilan Gambar 9.9 IP vs Keaktifan Organisasi [Bekerja] Gambar 9.10 IP vs Keaktifan Organisasi [Tidak Bekerja] Gambar 10.1 Grafik banyaknya lulusan ITB berprofesi wirausaha serta bekerja dan wiraswasta dari hasil tracer study tahun Gambar 10.2 Dendogram hasil analisis klaster pada alumni berprofesi (a) bekerja& wiraswasta, (b) wirausaha, dan (c) gabungan dari keduanya. Hasil pengelompokan ini berdasarkan data pada bagian 1, yaitu data pribadi alumni Gambar 10.3 Dendogram hasil analisis klaster pada alumni berprofesi (a) bekerja& wiraswasta, (b) wirausaha, dan (c) gabungan dari keduanya. Hasil pengelompokan ini berdasarkan data pada bagian Gambar 10.4 Pengelompokkan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan skor SoIV yang dibuat Gambar 10.5 Diagram balon data alumni angkatan 2009 yang bekerja dan wiraswasta (a) dan wirausaha (b). Diagram tersebut menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris (Jenis Kelamin) dan kolom (Prodi) TRACER STUDY ITB

17 Gambar 10.6 (a) Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dan asal program studi untuk data alumni bekerja dan wiraswasta. Sumbu mendatar menyatakan dimensi pertaman dan tegak merupakan dimensi kedua Gambar 10.6 (b) Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dan asal program studi yang bekerja dan wiraswasta Gambar 10.7 Diagram balon data alumni angkatan 2009 untuk setiap kombinasi silang kategori baris (Jenis Pekerjaan) dan kolom (Jabatan (a) dan Modal (b)) Gambar 10.8 Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dengan jabatan pekerjaan dan asal modal. Warna merah merupakan kategori yang menyatakan asal modal dan biru adalah jabatan Gambar 10.9 Diagram balon yang menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris Jenis Pekerjaan dan kolom Keaktifan organisasi (a) serta tingkat IP (b) Gambar Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dengan keaktifan organisasi saat kuliah dan IP. Sumbu mendatar menyatakan dimensi pertama (keaktifan organisasi) dan tegak merupakan dimensi kedua (IP) Gambar Diagram balon yang menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris Bidang Usaha yang digarap dan kolom Program Studi Gambar Peta AK untuk kategori bidang usaha dan latar belakang program studi saat kuliah dari data alumni angkatan 2009 yang bekerja sebagai wirausaha TRACER STUDY ITB

18 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Missing Value Kluster Lulusan ITB Tabel 2.2 Visualisasi Analisis Korespondensi Tabel 3.1 Perjalanan Tracer Study ITB Tabel 4.1 Keterangan Kategori Bidang Usaha Tabel 6.1 Aspek Pembelajaran Tabel 6.2 Fasilitas Belajar Mengajar Tabel 7.1 Manfaat Prodi Tabel 8.1 Kategori Bidang Usaha Tabel 8.2 Penghasilan per Bulan Tabel 8.3 Bonus per Tahun Tabel 9.1 IP vs Jenis Kelamin Tabel 9.2 IP vs Status Pekerjaan Tabel 9.3 IP vs Kategori Perusahaan Tabel 9.4 IP vs Jabatan Tabel 9.5 Jenis Kelamin vs Penghasilan Tabel 9.6 Kategori Perusahaan vs Penghasilan Tabel 9.7 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan Tabel 9.8 Jabatan vs Penghasilan Tabel 9.9 IP vs Keaktifan Organisasi [Bekerja] Tabel 9.10 IP vs Keaktifan Organisasi [Tidak Bekerja] Tabel 10.1 Tabel hasil pengelompokan data bagian Tabel 10.2 Tabel hasil pengelompokan berdasarkan data bagain Tabel 10.3 Tabel Hasil Uji KMO dan Bartlett Tabel 10.4 Tabel Communalities Tabel 10.5 Total variansi yang dapat dijelaskan oleh faktor yang dibentuk Tabel 10.6 Matriks anti-image (kovariansi dan korelasi) tanpa nilai anti-image dari penghasilan rata-rata per bulan TRACER STUDY ITB

19 Tabel 10.7 Factor loading (korelasi) yang dapat dijelaskan oleh faktor yang dibentuk Tabel 10.8 Tabel hasil pengelompokkan wirausaha alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan kategori skor SoIV Tabel 10.9 Tabel kontingensi Jenis kelamin dan Prodi (klaster) dari 125 responden yang bekerja dan wiraswasta (a) dan 188 responden yang berwirausaha (b) Tabel Tabel kontingensi dengan pekerjaan sebagai kategori baris dan jabatan (a) serta jenis modal (b) sebagai kategori kolom dari 313 responden yang bekerja dan wiraswasta serta wirausaha Tabel Tabel kontingensi dengan pekerjaan sebagai kategori baris dan tingkat keaktifan organisasi sebagai kategori kolom (a), sedangkan (b) IP saat lulus sebagai kategori kolom Tabel Tabel kontingensi dengan bidang usaha sebagai kategori baris dan program studi sebagai kategori kolom dari 188 data alumni 2009 yang berprofesi sebagai wirausaha TRACER STUDY ITB

20 PENDAHULUAN Tracer Study merupakan salah satu metode yang digunakan oleh beberapa perguruan tinggi, khususnya di Indonesia untuk memperoleh umpan balik dari alumni. Tracer Study dilaksanakan sebagai kebutuhan akan pentingnya umpan balik dari para alumni untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan.. Tracer Study juga bermanfaat dalam memetakan dunia usaha dan industri sehingga jeda diantara kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil. Pelaksanaan Tracer Study yang berjalan di Indonesia umumnya menggunakan panduan pelaksanaan Tracer Study yang disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Namun untuk beberapa kasus, pelaksanaan Tracer Study di Indonesia dari sisi metodologi terdapat perbedaan dalam pendekatan penentuan target responden. Pada saat ini di Indonesia secara umum terdapat dua pendekatan dalam penyelenggaraan Tracer Study jika dilihat dari target responden. Pertama adalah menggunakan lulusan, dan kedua dengan angkatan sebagai target responden. Kedua pendekatan ini dapat dilakukan untuk memperoleh response rate yang baik/tinggi dengan syarat/kriterianya masing-masing. Kedua pendekatan dalam menentukan target responden, baik lulusan ataupun angkatan, pada dasarnya merupakan pendekatan yang sama baiknya dalam usaha untuk memperoleh response rate yang tinggi. Namun dalam penerapannya, keduanya membutuhkan diskusi lebih lanjut mengingat kedua pendekatan ini memiliki syarat dan kriterianya masing-masing. TRACER STUDY ITB

21 Pengorganisasian dan pelaksanaan Tracer Study untuk menjadi sukses memiliki dua persyaratan, yaitu harus dilembagakan dan dipertahankan. Namun, itu tidak cukup jika tidak ada upaya untuk perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan infrastruktur, fasilitas, metodologi, komunikasi, publikasi dan lain-lain. Di Indonesia, pelaksanaan Tracer Study umumnya masih terkendala di sisi kebutuhan, sumber daya dan metodologi dalam pelaksanaannya. Seringkali Tracer Study dilakukan oleh perguruan tinggi hanya karena kebutuhan akan akreditasi, sehingga pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin. Selain itu, sumber daya pelaksana Tracer Study umumnya masih dianggap kurang memadai dan hal ini disertai dengan kesulitan dalam menerapkan metodologi yang tepat dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya, Inovasi harus terus dikembangkan untuk mendapatkan keberhasilan pelaksanaan. Salah satu indikator keberhasilan dalam perbaikan adalah peningkatan jumlah responden / tingkat respon dari tahun ke tahun. Tracer Study ITB telah dilakukan sejak tahun 2012 dengan tingkat respon yang terus meningkat, 50% pada tahun 2012, 72% pada tahun 2013, 80% pada tahun 2014 dan 93 % pada tahun TRACER STUDY ITB

22 KONSEP TRACER STUDY INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KONSEP DASAR Tracer Study atau yang sering disebut sebagai survey alumni atau survey follow up adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi. Studi ini mampu menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Tracer Study juga bermanfaat dalam menyediakan informasi penting mengenai hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja professional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders), dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi. INPUT Study conditions and provisions TRACER STUDY INPUT Student s biodata, experiences, motives OUTPUT Knowledge, skills, motivation, grades OUTCOMES Transition employment, work service to society PROCESS Teaching and learning Gambar 1.1 Konsep Dasar Tracer Study (sumber: Schomburg, 2011) Perguruan tinggi perlu melaksanakan Tracer Study karena membutuhkan umpan balik dari alumni dalam usahanya untuk perbaikan sistem dan pengelolaan TRACER STUDY ITB

23 pendidikan. Perguruan tinggi di awal tahun ajaran menentukan arah kebijakan pendidikan tinggi dari masukan berupa kondisi, pengalaman, dan motivasi mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi tersebut. Masukan mengenai kondisi, pengalaman dan motivasi ini menentukan pula perguruan tinggi dalam menerapkan sistem dan pengelolaan pendidikan dalam hal pola/proses pengajaran dan pembelajaran, penelitian, praktikum, workshop, laboratorium, studio ataupun riset. Penerapan sistem pengajaran dan pembelajaran inipun akan dipengaruhi pula oleh kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Hasil dari masukan berupa kondisi, pengalaman dan motivasi mahasiswa, sistem dan kebijakan pendidikan di perguruan tinggi, dan proses pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi akan membantu dalam membentuk karakter/kompetensi dari lulusan perguruan tinggi itu sendiri. Lulusan/alumni dari perguruan tinggi umumnya akan memiliki pengetahuan, kemampuan, motivasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja Hasil dari pendidikan tinggi adalah pengetahuan, kemampuan dan kompetensi alumni perguruan tinggi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Hasil-hasil ini beserta kondisi saat alumni menjalani pekerjaan di awal karir mereka merupakan hal-hal yang dibutuhkan bagi perguruan tinggi untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan. Kebutuhan untuk mengetahui rekam jejak alumni serta hubungan pendidikan tinggi dengan pekerjaan inilah yang menjadi konsep dasar dalam penelitian Tracer Study. 1.2 TUJUAN TRACER STUDY ITB Tracer Study bertujuan untuk mengetahui hasil pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia usaha dan industri, keluaran pendidikan berupa penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi, proses TRACER STUDY ITB

24 pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi serta input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi lulusan. Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB (dikembangkan dari INCHER Schomburg) Tracer Study bagi ITB itu sendiri memiliki beberapa tujuan penting dalam pelaksanaannya. Tujuan itu antara lain, (i) Untuk memperoleh informasi penting berupa umpan balik alumni sebagai perbaikan, pengembangan sistem dan pengelolaan pendidikan perguruan tinggi, baik fasilitas, pola pengajaran dan pembelajaran, proses, serta pelayanan, (ii) Sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui relevansi pendidikan tinggi dengan pekerjaan (hardskill, softskill, factor internal/eksternal, kompetensi, kontribusi, dsb), (iii) Sebagai umpan balik bagi jaminan kualitas perguruan tinggi atau dalam menentukan kebijakan pendiidkan secara nasional, (iv) Untuk membantu perguruan tinggi dalam proses akreditasi, baik nasional maupun internasional, (v) Memberikan masukan dan data penting bagi Human Resource (HRD) perusahaan mengenai karakteristik alumni/lulusan perguruan tinggi itu sendiri, (vi) Memberikan bukti empiris mengenai alumni terkait pekerjaan, awal karir, relevansi pekerjaan alumni dengan pendidikan tinggi, dsb, (vii) Sebagai informasi bagi mahasiswa, orang tua, dosen, TRACER STUDY ITB

25 administrasi pendidikan dan para pelaku pendidikan mengenai alumni/lulusan perguruan tinggi. 1.3 MANFAAT TRACER STUDY ITB Manfaat Tracer Study tidak terbatas pada perguruan tinggi saja, tetapi lebih jauh lagi dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan (link) antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri. Tracer Study dapat menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai kecocokan/match kerja baik horisontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal (antar berbagai level/strata pendidikan). Dengan demikian, Tracer Study dapat ikut membantu mengatasi permasalahan kesenjangan kesempatan kerja dan upaya perbaikannya. Bagi perguruan tinggi, informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia usaha dan industri dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran. Di sisi lain, dunia usaha dan industri dapat melihat ke dalam perguruan tinggi melalui Tracer Study, dan dengan demikian dapat menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang lebih relevan bagi sarjana pencari kerja baru. Bagi ITB, Tracer Study dilakukan untuk mendapatkan manfaat sebagai berikut: Sebagai database alumni yang terdata berdasarkan Program Studi (Prodi) dan angkatan (tahun masuk); Sebagai masukan/informasi penting bagi pengembangan perguruan tinggi; Sebagai alat evaluasi untuk melihat relevansi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri; Sebagai masukan bagi perbaikan kinerja dosen dan staf administrasi; Sebagai masukan bagi perbaikan kurikulum; Sebagai bahan evaluasi untuk mengikuti akreditasi internasional; Sebagai bahan untuk membangun jaringan/network alumni. TRACER STUDY ITB

26 1.4 METODOLOGI TRACER STUDY ITB Pelaksanaan Tracer Study di ITB tidak berjalan dengan sendirinya, namun terdiri dari beberapa tahapan dan peranan beberapa komponen. Komponen yang dimaksud disini salah satunya adalah organisasi dari Tracer Study ITB. Dalam organisasi Tracer Study ITB, pelaksanaannya diketuai oleh Kepala ITB Career Center. Ketua Pelaksana membawahi beberapa bagian, yaitu Keuangan, Administrasi, dan Asisten Peneliti. Sementara itu, Tim Tracer Study ITB terdiri dari satu Peneliti Utama, satu Peneliti Pendamping, beberapa Asisten Peneliti, Tim Informasi Teknologi, Tim Teknis dan Sekretariat termasuk Tim Surveyor serta Tim Sarana dan Prasarana. Pelaksanaan Tracer Study ITB juga berada dibawah tanggung jawab Kepala Lembaga Kemahasiswaan. Tracer Study ITB itu sendiri berada dibawah perlindungan dua wakil rektor, yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni. Pelindung Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni Penanggung Jawab Kepala Lembaga Kemahasiswaan Koordinator Pelaksana/Peneliti Utama Kepala ITB Career Center Keuangan Administrasi ITB Career Center Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Tim IT Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana Tim Surveyor Gambar 1.3 Organisasi Tracer Study ITB (Mei 2016) TRACER STUDY ITB

27 Dalam pelaksanaan Tracer Study, hal pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan database responden/alumni. Teknik pengumpulan database dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misal mengambil database alumni melalui Prodinya masing-masing. Teknik pengumpulan database yang dilakukan oleh Tim Tracer Study ITB adalah dengan menggunakan tiga cara, yaitu menghubungi Direktorat Pendidikan (Dirdik) ITB, Program Studi (Prodi) dan Surveyor (alumni yang ditunjuk oleh Tim Tracer Study ITB). Pengajuan/Permohonan Database Alumni kepada Dirdik ITB Pengajuan/Permohonan Database Alumni kepada Prodi ITB Database yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi memiliki perbedaan terkait jumlah lulusan (alumni bisa terdata atau tidak) Cross Check Database Alumni dari Dirdik ITB dengan Prodi ITB Penyusunan Draft Database Alumni Tracer Study ITB Database yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi terkait alamat kontak dan umumnya belum update/kosong/ tidak valid Perbaikan database oleh Surveyor dilakukan hingga pelaksanaan Tracer Study ITB berakhir Perbaikan dan Melengkapi Draft Database Alumni pada Surveyor Angkatan per Prodi Database Alumni Final Tracer Study ITB Draft database oleh Surveyor dilengkapi dan diperbaiki sehingga alamat dan nomor kontak, serta jumlah lulusan ter-update Gambar 1.4 Penyempurnaan Database Tracer Study ITB Database yang didapat dari ketiga cara ini pada dasarnya saling melengkapi kebutuhan database itu sendiri. Dirdik ITB memberikan database alumni secara lengkap namun data alamat, nomor kontak yang tidak update. Prodi memiliki fungsi untuk memeriksa ketepatan jumlah alumni yang diperoleh dari Dirdik ITB. Sementara Surveyor sangat berperan dalam melengkapi database yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi, terutama untuk memberikan alamat dan nomor kontak yang terbaru. Pelaksanaan Tracer Study ITB menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data. Kuesioner yang digunakan saat ini adalah kuesioner online, TRACER STUDY ITB

28 yang bisa di akses di Kuesioner online ini terdiri dari lima halaman utama dan satu halaman tambahan berupa halaman khusus pertanyaan dari PRODI ITB. International Core Questionnaire (UNITRACE) + Meeting Indonesia Core Questionnaire (INDOTRACE) + Meeting ITB Core Questionnaire + Prodi Core Questionnaire Sosialisasi kepada PRODI ITB Kuesioner Tracer Study ITB Upload Gambar 1.5 Kuesioner Tracer Study ITB Kuesioner Tracer Study ITB dibangun tidak dengan sendirinya melainkan dengan mengadopsi dari beberapa core quessionaire yang disesuaikan dengan kebutuhan dari ITB itu sendiri. Core quessionaire ini terdiri dari International Core Quessionaire (UNITRACE), Indonesia Core Quessionaire (INDOTRACE), ITB Core Quessionaire dan Prodi Core Quessionaire. Kuesioner yang diperoleh dari Prodi merupakan hasil masukan dari sosialisasi yang dilakukan Tim Tracer Study ITB dengan Prodi di ITB. Secara umum, pelaksanaan Tracer Study ITB dilakukan melalui berbagai macam proses. Langkah awal dalam pelaksanaan Tracer Study ITB adalah penyusunan TRACER STUDY ITB

29 rencana kerja dan pengumpulan database alumni, yang diperoleh dari Dirdik ITB dan Prodi. Database yang diperoleh ini kemudian diberikan kepada Surveyor untuk dilengkapi, terutama terkait alamat dan nomor kontak karena dalam pelaksanaan Tracer Study ITB kedua hal tersebut merupakan kebutuhan utama dalam berkomunikasi dengan alumni. Setelah database yang diperoleh lengkap, Tim Tracer Study ITB kemudian mengirimkan permohonan pengisian kuesioner kepada alumni. Data yang diperoleh dari alumni yang sudah mengisi kuesioner akan disimpan dalam server Tracer Study ITB, untuk kemudian diolah dan di analisis jika kebutuhan data sudah memenuhi target, sementara alumni yang belum mengisi kuesioner akan dilaporkan kembali pada Surveyor. Tahap Perencanaan dan Persiapan Tahap Pelaksanaan Tracer Study ITB Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Tahap Perencanaan Penyusunan rencana kerja Penyusunan kuesioner Pengajuan database alumni pada Dirdik ITB dan PRODI ITB Tahap Persiapan Uji coba sistem kuesioner Pemilihan dan pengajuan Surveyor Perbaikan database alumni oleh Surveyor Upload database alumni pada sistem Pertemuan dengan Surveyor tahap I blast Update database alumni Update status pengisian kuesioner Pertemuan dengan Surveyor tahap II blast Update database alumni Update status pengisian kuesioner Pertemuan dengan Surveyor tahap III blast SMS blast mulai minggu ke-2 hingga ke-4 Kontak via Telepon pada minggu terakhir Update database alumni Update status pengisian kuesioner Tahap Laporan Tahap Penutupan Kuesioner dan Analisis Data Penyusunan buku laporan Sosialisasi hasil Tracer Study ITB Pembagian buku laporan Pemberitahuan penutupan kuesioner Tracer Study ITB Pengolahan data Analisis data Gambar 1.6 Tahapan Pelaksanaan Tracer Study ITB TRACER STUDY ITB

30 Tracer Study ITB dalam pelaksanaannya terbagi kedalam empat tahapan, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan Tracer Study ITB, tahap penutupan kuesioner dan analisis data, serta tahap laporan. Mulai Penyusunan Rencana Kerja Tracer Study Database Alumni (dari DIKTI & PRODI) Pengelompokan database alumni berdasarkan jurusan dan menentukan surveyor Konfirmasi dan update database alumni melalui surveyor YA Rekomendasi surveyor untuk menghubungi via no kontak YA Waktu pelaksanaan = Bulan ke 3 TIDAK YA Pengiriman sms blast lebih dari 3 kali TIDAK TIDAK TIDAK Pengiriman permohonan pengisian kuesioner Menghubungi via telephone untuk menginformasikan permohonan pengisian kuesioner Pengiriman sms permohonan pengisian kuesioner secara masal Pengisian kuesioner oleh alumni YA Penghimpunan data respon dari alumni Analisis Data Selesai Gambar 1.7 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB Alumni yang tidak/belum mengisi kuesioner dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain motivasi kurang, alamat salah atau karena kesibukkan. Pada prosesnya, alumni yang tidak/belum mengisi kuesioner akan dilaporkan pada TRACER STUDY ITB

31 Surveyor. Hal ini dimaksudkan agar Surveyor dapat membantu Tim Tracer Study ITB terutama untuk memperbaiki kesalahan alamat , mengingatkan alumni untuk mengisi kuesioner (reminder) dan memberikan motivasi tambahan dalam pengisian kuesioner. Start Selesai Penginformasian tracer study via telphone Cek dan status pengisian kuesioner oleh tim kesekretariatan Analisis Data YA Minggu ke 4 Reporting update status pengisian kuesioner alumni oleh tim kesekretariatan pada surveyor per prodi TIDAK YA Status pengisian alumni = SELESAI TIDAK SMS blast YA Reporting rekomendasi penginformasian tracer study oleh tim surveyor pada tim kesekretariatan TIDAK blast YA TIDAK Rekomendasi surveyor untuk menghubungi via no kontak = ok Bulan ke-3 YA Minggu ke -1 TIDAK Gambar 1.8 Blast Metode ITB Hasil yang diperoleh dari laporan yang diberikan kepada Surveyor kemudian dikembalikan kepada Tim Tracer Study ITB. Oleh Tim Tracer Study ITB, laporan yang dikembalikan dapat berupa perbaikan database ataupun rekomendasi pengiriman kembali permohonan pengisian kuesioner kepada alumni. Proses ini berjalan hingga waktu pelaksanaan Tracer Study ITB berakhir, yaitu tiga bulan. TRACER STUDY ITB

32 End Start Analisis Data YA Pengiriman SMS Blast Pengisian Kuesioner TIDAK SMS terkirim YA Response Negatif TIDAK Reporting pada surveyor YA TIDAK Pengupdatean no kontak oleh surveyor dan rekomendasi waktu penginformasian tracer study Gambar 1.9 SMS Blast Metode ITB Selama tiga bulan pelaksanaan Tracer Study ITB, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pengiriman kepada seluruh alumni ( blast) hanya dilakukan sekali dalam seminggu, kecuali Surveyor memberikan rekomendasi untuk mengirimkan lebih dari sekali. Pengiriman blast hanya dilakukan kepada alumni yang belum mengisi kuesioner. Pada bulan ke-3 (terakhir), dilakukan dua teknik pelaksanaan yang berbeda dalam reminder pengisian kuesioner kepada alumni yang belum mengisi. Kedua teknik yang dimaksud adalah pengiriman permohonan menggunakan SMS blast dan menghubungi via telepon. Kedua hal ini harus dilakukan dengan rekomendasi dari Surveyor pula. TRACER STUDY ITB

33 Telah dikatakan sebelumnya, salah satu cara dalam reminder pengisian kuesioner kepada alumni adalah dengan menggunakan SMS blast. Teknik ini dilakukan pada bulan terakhir pelaksanaan Tracer Study ITB. Pelaksanaan SMS blast itu sendiri adalah sebanyak 3 kali, yaitu minggu kedua, ketiga dan keempat. Saat SMS blast dilakukan harus diperhatikan pula jeda waktu dengan pelaksanaan blast. SMS blast tidak dilakukan bersamaan dengan pengiriman blast. Untuk gambaran lengkap proses SMS blast ini sendiri dapat dilihat pada Gambar 1.8 dan Gambar 1.9. Teknik lainnya yang dilakukan pada bulan terakhir pelaksanaan Tracer Study ITB adalah menghubungi via telepon. Lebih rinci, reminder melalui telepon hanya dilakukan di minggu terakhir dan kondisi darurat. Kondisi darurat ini maksudnya adalah kondisi saat pencapaian data dari Prodi tertentu masih jauh dari target awal pelaksanaan Tracer Study ITB. Proses reminder via telepon ini secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1.8. TRACER STUDY ITB

34 TRACER STUDY: ANALISIS DAN RISET STATISTIKA DEFINISI STATISTIK DAN STATISTIKA Statistik dan statistika pada dasarnya merupakan dua hal yang berbeda dalam definisinya. Statistik diartikan sebagai nilai-nilai ukuran data yang mudah dimengerti (Pasaribu, 2016). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, statistik sendiri diartikan sebagai catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Sementara statistika diartikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan kesimpulan atas data (Pasaribu, 2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri mengartikan statistika sebagai ilmu tentang cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka; pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka-angka). Kata kunci yang membedakan diantara statistik dan statistika adalah yang satu lebih sebagai nilai-nilai dan satunya sebagai bagian dari ilmu. Berdasarkan definisi dari statistik dan statistika, menurut Pasaribu (2016) maka statistika dapat dipahami sebagai ilmu yang merupakan cabang matematika (terapan) yang membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima. TRACER STUDY ITB

35 2.2 JENIS STATISTIKA Statistika yang dikenal saat ini terdapat beberapa jenis, masing-masing dapat digolongkan berdasarkan pada orientasi pembahasannya ataupun tujuan analisisnya. Berdasarkan pada orientasi pembahasannya, statistika dibedakan menjadi statistika matematik dan statistika terapan sedangkan berdasarkan tujuan analisisnya, statistika dibedakan menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensi. Secara pengertian, statistika matematika dapat dipahami sebagai statistika teoritis yang lebih berorientasi pada pemahaman model dan teknik-teknik statistika. Sementara statistika terapan dapat dipahami sebagai statistika yang lebih menekankan pembahasannya pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknikteknik statistika serta penggunaannya pada berbagai bidang ilmu. Dalam Tracer Study ITB, jenis statistika yang seringkali digunakan dalam pembuatan laporan (penyajian data) adalah statistika deskriptif dan statistika inferensi. Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Statistika deskriptif ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data. Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran populasi (parameter). Sementara statistika inferensia adalah statistika yang berkaitan dengan analisis sampel untuk penarikan kesimpulan tentang karakteristik populasi. Dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi dari hal-hal yang bersifat khusus, sehingga terkadang statistika inferensia sering juga disebut dengan statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan. TRACER STUDY ITB

36 2.3 JENIS OBSERVASI/DATA Observasi/data merupakan bagian penting dalam melaksanakan suatu penelitian terutama untuk membantu hasil analisis pada penelitian tersebut. Observasi/data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengukuran langsung secara cermat di lapangan. Dalam penelitian Tracer Study, observasi/data merupakan bagian penting yang menjadi komoditas utama dalam menyampaikan/memberikan gambaran hasil dari pelaksanaan Tracer Study itu sendiri. Tanpa adanya observasi/data penelitian Tracer Study tidak akan memberikan gambaran apapun terutama terkait salahsatu tujuan utamanya dalam memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi. Gambar 2.1 Jenis-Jenis Observasi/Data (Pasaribu, 2016) Observasi/data itu sendiri dalam statistika dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Observasi/data kualitatif lebih berhubungan dengan data nominal (tidak mengenal urutan dan operasi matematika) serta data ordinal/rank TRACER STUDY ITB

37 (mengenal urutan dan atau operasi aritmatika). Sementara observasi/data kuantitatif lebih lebih terhubung kepada data diskrit (berhubungan dengan proses menghitung, dan pengamatan atas himpunan terhitung) serta data kontinu (didasarkan pada suatu selang /interval sehingga meliputi semua bilangan riil). 2.4 KARAKTERISTIK DISTRIBUSI Analisis dalam statistik tidak terlepas dari perhitungan data, termasuk dalam analisis Tracer Study. Perhitungan data dalam analisis ini melibatkan berbagai macam distribusi bergantung pada kebutuhan dan penggunaannya masing-masing. Dalam menentukan distribusi yang tepat tentunya akan memperhatikan dari karakteristik distribusi tersebut. Gambar 2.2 Karakteristik Distribusi (Pasaribu, 2016) Pasaribu (2016) memberikan penjelasan mengenai karakteristik distribusi yang dibagi kedalam 2 kriteria, yaitu berdasarkan parameter dan bentuk distribusi. TRACER STUDY ITB

38 Paramater distribusi yang diperhatikan dalam karakteristik distribusi ini terkait ukuran pemusatan, ukuran penyebaran, kemencengan dan kelancipan. Sementara berdasarkan bentuk distribusi perlu diperhatikan apakah distribusi tersebut tampak simetris, menceng/skew positif, menceng/skew negatif, berpuncak tunggal atau berpuncak jamak (Grafik 2.2). Dalam analisis data Tracer Study, hal yang biasa dilakukan untuk memperoleh informasi statistik umumnya terkait parameter distribusi ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data. Berdasarkan ukuran pemusatan data hasil statistik yang diberikan akan berupa informasi dimana data terkumpul dengan ukuran/jumlah tertentu. Contoh informasi yang dapat diberikan antara lain mean (rataan), kuartil bawah, kuartil tengah (median), kuartil atas, modus, ataupun persentil. Sementara dari ukuran penyebaran data hasil statistik yang diberikan berupa informasi bagaimana data menyebar di sekitar pusat data. Contoh informasi statistik ini antara lain range (jangkauan data), IQR (jangkauan antar kuartil), variansi, ataupun standar deviasi (simpangan baku). 2.5 ANALISIS STATISTIKA DALAM TRACER STUDY ITB Perkembangan dalam Tracer Study ITB tidak hanya dari sisi infrastruktur saja namun juga terkait kualitas dari analisis data yang diberikan. Maksud dari kualitas analisis data yang diberikan ini terkait dengan penggunaan teknik-teknik analisis yang digunakan dalam Tracer Study ITB mulai lebih mendalam dan informasi yang diberikan jauh lebih lengkap dan rinci. Untuk itu, saat ini Tim Tracer Study ITB turut bekerjasama dengan Tim KK Statistika Matematika ITB dalam melakukan analisis data hasil Tracer Study ITB. Grafik 2.3 memberikan salah satu gambaran dalam penentuan analisis Tracer Study ITB dengan menggunakan analisis multivariat. Pemilihan teknik analisis multivariat TRACER STUDY ITB

39 ini dapat diperhatikan bahwa mulai dari menentukan hubungan antar, cakupan yang akan dianalisis serta jenis variabel antar kelompok responden akan menentukan teknik analisis mana yang nantinya digunakan. (Pasaribu, 2016) Gambar 2.3 Pemilihan Teknik Analisis Multivariat Interdependen (diadaptasi dari Hair, 2006) KLASTER LULUSAN ITB Salah satu teknik analisis yang telah dilakukan dalam analisis data Tracer Study ITB adalah penggunaan analisis klaster terhadap lulusan ITB. Penggunaan analisis klaster ini sendiri lebih jauh untuk pengelompokkan lulusan ITB berdasarkan peran kompetensi yang diperoleh di perguruan tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Data yang digunakan dalam analisis klaster ini adalah hasil dari Tracer Study ITB TRACER STUDY ITB

40 Gambar 2.4 Variabel Analisis Klaster Lulusan ITB berdasarkan Kompetensi Pada pelaksanaannya, klaster ini dilakukan kepada 3 program studi, yaitu Teknik Kelautan, Mikrobiologi dan Desain Komunikasi Visual. Objek dari pengklasteran ini adalah individu dari masing-masing program studi berdasarkan peran kompetensi yang diperoleh di perguruan tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Tabel 2.1 Missing Value Kluster Lulusan ITB Prodi Jumlah Responden Tidak Bekerja Banyak Individu % Missing Value Mikrobiologi Teknik Kelautan Desain Komunikasi Visual Hasil analisis klaster terhadap Prodi Mikrobiologi, Teknik Kelautan dan Desain Komunikasi Visual ini adalah berupa klaster jarak euklidian. TRACER STUDY ITB

41 Gambar 2.5 Klaster Jarak Euklidian ANALISIS KOMPONEN UTAMA Teknik analisis yang telah digunakan dalam Tracer Study ITB selain analisis kluster adalah analisis komponen utama. Berbeda dengan analisis kluster, pada analisis komponen utama tujuannya adalah mereduksi jumlah variabel dengan membentuk variabel baru yang merupakan kombinasi linier variabel lama serta mengidentifikasi karakteristik prodi berdasarkan variabel hasil reduksi. Gambar 2.6 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (I) TRACER STUDY ITB

42 Gambar 2.7 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (I) Dalam analisis komponen utama ini data yang digunakan adalah data hasil Tracer Study ITB 2014, khususnya data alumni dari Prodi Matematika dan Prodi Teknik Kimia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini adalah melakukan standarisasi matriks data asli (dimensionless), menghitung matriks korelasi, mencari nilai dan vektor eigen serta menentukan koefisien kombinasi linier variabel lama (membangun variabel hasil reduksi). Gambar 2.8 Plot Loading Vector PC yang Terbentuk TRACER STUDY ITB

43 Gambar 2.9 Analisis Komponen Utama Prodi Matematika (II) Hasil analisis komponen utama pada Prodi Matematika dan Prodi Teknik Kimia memberikan beberapa hipotesis, yaitu: a. Data 4 Variabel Kontinu: - Ada hubungan yang yang kuat (cukup diwakili satu variabel) antara variabel IP dan lama studi, serta penghasilan dan bonus. - Mungkin ada perbedaan pilihan variabel yang berhubungan antara jurusan sains dan teknik. b. Data 11 Variabel Rank: - Ada hubungan yang kuat antara; variabel belajar, terus belajar, adaptasi dan analisis; internet dan computer; riset, analisis dan tanggung jawab; presentasi dan laporan. - Ada perbedaan antara jurusan sains dan teknik. TRACER STUDY ITB

44 Gambar 2.10 Analisis Komponen Utama Prodi Teknik Kimia (II) ANALISIS KORESPONDENSI Analisis korespondensi pada analisa hasil Tracer Study pada dasarnya dapat juga dilakukan. Analisis korespondensi pada Tracer Study ITB dilakukan untuk melihat pengaruh program studi bagi karir alumni. Pada analisis korespondensi ini visualisasi dilakukan terhadap dua prodi, yaitu Prodi Teknik Perminyakan dan Prodi Sains dan Teknologi Farmasi. Tabel 2.2 Visualisasi Analisis Korespondensi Program studi Manfaat program studi dalam meningkatkan kewirausahaan Tidak Bermanfaat (TB) Cukup Bermanfaat (CB) Bermanfaat (B) Total Teknik Perminyakan (TM) Sains dan Teknologi Farmasi (STF) Total TRACER STUDY ITB

45 Gambar 2.11 Profil Baris dan Kolom (I) Analisis korespondensi dalam prosesnya memiliki beberapa tahapan untuk dilakukan. Hal pertama yang dilakukan adalah membangun tabel kontingensi, kemudian menghitung matriks depan melalui SVD, mencari nilai eigen dan vektor eigen, serta tahap akhir adalah menentukan koefisien kombinasi linier variabel kolom. Profil Kolom Profil Baris B STF TM TB CB B STF TB TM CB Gambar 2.12 Profil Baris dan Kolom (II) TRACER STUDY ITB

46 Gambar 2.13 Pemetaan Analisis Korespondensi TRACER STUDY ITB

47 TRACER STUDY ITB: INOVASI DAN PERKEMBANGANNYA SEJARAH PENYELENGGARAAN TRACER STUDY ITB ITB menyelenggarakan Tracer Study sejak tahun 2010 hingga sekarang. Dalam setiap penyelenggaraannya Tracer Study ITB mengalami transformasi dan perkembangan. Perjalanan Tracer Study ITB tidak terlepas dari berbagai kendala yang harus dihadapi. Segala kendala yang dihadapi ini merupakan bagian dari transformasi dan perkembangan Tracer Study ITB. Pada tahun 2010, Tracer Study dilakukan kepada Prodi tertentu yang dipilih sebagai pilot studi Tracer Study 2010, yaitu Prodi Teknik Elektro, Prodi Arsitektur dan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Target responden pda pelaksanaan Tracer Study 2010 adalah alumni angkatan 2003, 2004 dan Kuesioner pada Tracer Study 2010 dikirimkan melalui attachment dengan pertanyaan bersifat terbuka. Tabel 3.1 Perjalanan Tracer Study ITB No Tahun Pelaksanaan Target Responden Angkatan Teknik Pelaksanaan Prodi 2003, 2004, Prodi 2004, 2005, 2006 Penyebaran kuesioner melalui attachment Penyebaran kuesioner melalui attachment Semua Prodi 2004, 2005 Sistem kuesioner online Semua Prodi 2006 Sistem kuesioner online Semua Prodi 2007 Sistem kuesioner online Semua Prodi 2008 Sistem kuesioner online Semua Prodi 2009 Sistem kuesioner online TRACER STUDY ITB

48 Pada tahun 2011, Tracer Study kembali dilaksanakan dengan target responden alumni angkatan 2004, 2005 dan Pada tahun ini, Tracer Study dilakukan kepada tiga Prodi yang dipilih oleh Divisi Tracer Study ITB, yaitu Prodi Matematika, Prodi Teknik Fisika dan Prodi Teknik Kimia. Kuesioner pada Tracer Study 2011 dikirimkan melalui attachment dengan pertanyaan bersifat terbuka. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 66% 34% 2012 (Angkatan 2004) 50% 50% 2012 (Angkatan 2005) 28% 72% 2013 (Angkatan 2006) 20% 80% 2014 (Angkatan 2007) 8% 7% 92% 93% 2015 (Angkatan 2008) 2016 (Angkatan 2009) mengisi tidak mengisi Gambar 3.1 Total Responden Tracer Study ITB Tahun 2012, Tracer Study dilakukan kepada seluruh mahasiswa ITB yang masuk pada tahun 2004 dan Pada tahun ini, Tracer Study mulai dilaksanakan kepada seluruh Prodi ITB serta dilakukan secara online, menggunakan kuesioner online. Sistem online (kuesioner) yang dijalankan oleh Tim Tracer Study ITB menggunakan sistem yang dikembangkan sendiri disesuaikan dengan kebutuhan ITB. Jumlah data yang diperoleh untuk angkatan 2004 adalah sebanyak 899 orang (33,7%) dari total alumni 2665 orang. Sementara untuk angkatan 2005 diperoleh data sebanyak 1239 orang (49,56%) dari total alumni 2500 orang. TRACER STUDY ITB

49 Tahun 2013, Tracer Study dilaksanakan dengan target responden adalah alumni ITB angkatan 2006 untuk semua Prodi ITB. Pada tahun ini perbaikan terhadap sistem, sumber daya dan metode pelaksanaan dilakukan oleh Tim Tracer Study ITB. Kuesioner online yang berjalan disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan ITB untuk tahun Pada tahun ini adalah awal dari stabilitas pelaksanaan Tracer Study ITB. Jumlah data yang diperoleh mengalami peningkatan signifikan, yaitu sebanyak 1902 orang (72%) dari total alumni 2648 orang. Tahun 2014, Tracer Study dilaksanakan dengan target responden adalah alumni ITB angkatan 2007 untuk semua Prodi ITB. Pada tahun ini sistem kembali mendapat perbaikan, sumber daya semakin ditingkatkan dan metode pelaksanaan diperbaiki. Pada tahun ini, kuesioner yang digunakan kembali menggunakan sistem online. Jumlah data yang diperoleh pada tahun ini kembali mengalami peningkatan, yaitu sebesar 80% (2268 orang dari total alumni 2828 orang). Pada penyelenggaraan Tracer Study ITB tahun 2015 yang menjadi target responden adalah angkatan Jumlah Prodi untuk angkatan 2008 bertambah sebanyak 1 sehingga total Prodi yang diikutsertakan pada penyelenggaraan Tracer Study ITB 2015 adalah 38 Prodi. Pada tahun ini pengaturan dan penentuan surveyor semakin dikembangkan. Total sebanyak 41 orang surveyor dari 38 Prodi dilibatkan. Pada tahun 2015 ini, sistem kuesioner yang digunakan tetap menggunakan sistem kuesioner online dengan adanya penambahan item pertanyaan mengenai Tahapan Persiapan Bersama (TPB). Website Tracer Study ITB mengalami perombakan total sehingga dari sisi tampilan jauh lebih elegan serta mudah untuk di akses dan digunakan, baik oleh Tim Sekretariat Tracer Study ITB ataupun surveyor. Jumlah data yang diperoleh pada tahun ini sebesar 92% (2612 orang dari total alumni 2821 orang). TRACER STUDY ITB

50 Tahun 2016 ini, ITB kembali menyelenggarakan Tracer Study ITB 2016 dengan target responden adalah alumni ITB angkatan Jumlah responden yang terdata pada angkatan 2009 ini adalah sebanyak 2856 orang. Dari 2856 ini hanya sebanyak 2854 yang dilibatkan mengingat 2 orang lainnya dikabarkan sudah meninggal dunia. Responden sebanyak 2854 orang ini mewakili 39 Prodi yang ada di ITB. Total responden yang diperoleh pada penelitian Tracer Study ITB 2016 ini adalah sebesar 93% (2647 orang). 3.2 INOVASI DAN PERKEMBANGAN TRACER STUDY ITB Tracer Study dalam pengorganisasian dan pelaksanaannya untuk menjadi sukses memiliki dua persyaratan, yaitu harus dilembagakan dan dipertahankan. Namun, hal itu tidak cukup jika tidak ada upaya untuk perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan infrastruktur, fasilitas, metodologi, komunikasi ataupun publikasi. ITB telah menyelenggarakan Tracer Study, sejak tahun 2012 hingga Dalam setiap penyelenggaraannya, Tracer Study ITB selalu melakukan inovasi-inovasi. Hal yang melatarbelakangi mengapa inovasi-inovasi ini muncul adalah kesadaran bahwa permasalahan utama dalam penyelenggaraan Tracer Study akan selalu terhubung dengan rendahnya perolehan response rate. TRACER STUDY ITB

51 Gambar 3.2 Ide Awal dalam Inovasi Tracer Study ITB Konsep inovasi dalam penyelenggaraan Tracer Study ITB mengacu pada kecocokan budaya dan kondisi Negara Indonesia. Konsep ini sendiri di desain untuk lebih mengarah kepada hal yang bersifat struktural dan kultural serta formal dan informal. Struktural dan kultural dipandang sebagai konsep yang dilaksanakan berdasar kepada ketentuan yang berlaku serta turut memperhatikan/ memanfaatkan budaya yang berlaku di masyarakat. Sementara formal dan informal bermakna bahwa dalam penyelenggaraan Tracer Study, tata cara pelaksanaan mengacu pada prosedur yang berlaku serta sifatnya santai/flexibel/tidak kaku dengan tetap menjaga untuk selalu berada dalam kondisi keakraban/kekeluargaan. TRACER STUDY ITB

52 Structural & Cultural Not limited to basic proccedures Adapted into Indonesia culture & condition Formal & Informal Proccedures more flexible and rigid Creating familiarity condition Gambar 3.3 Konsep Inovasi Tracer Study ITB Konsep inovasi yang dikembangkan dalam Tracer Study ITB telah diimplementasikan dalam penyelenggaraan Tracer Study ITB. Konsep ini telah teruji/terbuktikan manfaatnya apabila dilihat dari perolehan response rate penyelenggaraan Tracer Study ITB yang selalu berada diatas 70%. Implementasi dari konsep inovasi Tracer Study ITB ini sendiri pada dasarnya sudah diterapkan pada metodologi, pendekatan/cara pelaksanaan, sistem IT, sarana dan prasarana serta sumber daya. Entry of Cohort Approach Self-developed IT Roles of Surveyor Innovation & Implementation Publications Reward System Human Resources Gambar 3.4 Inovasi & Implementasi Tracer Study ITB TRACER STUDY ITB

53 3.2.1 METODOLOGI DAN PENDEKATAN Tracer Study dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menyeluruh dan bukan sebagai sampel acak. Hal ini dikarenakan dalam Tracer Study, responden yang menjadi target penelitian merupakan individu yang bervariasi dan data yang dihasilkan tidaklah homogen Prodi Target responden Angkatan 2003, 2004 dan 2005 Penyebaran kuesioner dengan attachment 3 Prodi Target responden Angkatan 2004, 2005 dan 2006 Penyebaran kuesioner dengan attachment seluruh prodi itb Seluruh Prodi Target responden Angkatan 2004 dan 2005 Kuesioner online Seluruh Prodi Target responden Angkatan 2006 Kuesioner online Seluruh Prodi Target responden Angkatan 2007 Kuesioner online Seluruh Prodi Target responden Angkatan 2008 Kuesioner online Seluruh Prodi Target responden Angkatan 2009 Kuesioner online Gambar 3.5 Historis Tracer Study ITB ( ) ITB menyelenggarakan Tracer Study sejak awal selalu menerapkan metode sensus dalam pengambilan datanya. Penerapan metode ini pada penyelenggaraan pertama Tracer Study ITB tahun 2010 ternyata memberikan tantangan dalam memperoleh response rates. Pada tahun 2010 tersebut meskipun Tracer Study ITB diselenggarakan hanya untuk membantu akreditasi 3 Prodi saja, data yang dihasilkan tidak cukup banyak dan untuk memperoleh gambaran besar mengenai penilaian alumni ITB dirasakan belum cukup mewakili. Sulitnya memperoleh response rates dalam penyelenggaraan Tracer Study telah mampu diatasi oleh Tim Tracer Study ITB. Salah satu cara yang digunakan dalam mengatasinya adalah dengan menggunakan pendekatan angkatan dalam penentuan target responden. TRACER STUDY ITB

54 Gambar 3.6 Surveyor dalam Konsep Tracer Study ITB Pendekatan angkatan dalam penyelenggaraan Tracer Study ITB merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Tim Tracer Study ITB sejak awal. Pendekatan angkatan digunakan oleh Tim Tracer Study ITB dengan pertimbangan latar belakang budaya yang mengakar kuat di lingkungan ITB itu sendiri. Di ITB, angkatan digambarkan sebagai lingkungan yang memiliki jalur keakraban antar mahasiswa yang paling kuat. Jalur keakraban yang kuat inilah yang menjadi kunci dalam usaha untuk meningkatkan response rates Tracer Study ITB. Gambar 3.7 Ilustrasi Surveyor Tracer Study ITB Kunci peran dalam pendekatan angkatan pada Tracer Study ITB adalah sosok surveyor. Surveyor merupakan bagian penting dalam memanfaatkan jalur keakraban yang sudah tercipta kuat di lingkungan antar mahasiswa ITB. Surveyor TRACER STUDY ITB

55 merupakan alumni ITB yang turut menjadi bagian dari target responden pada penyelenggaraan Tracer Study ITB. Surveyor ini dalam Tracer Study ITB merupakan tim yang membantu menghubungkan kerjasama/komunikasi diantara Tim Tracer Study ITB dengan alumni ITB. Peran surveyor sebagai tali penghubung inilah yang kemudian lebih dikenal dalam konsep kultural dan informal Tracer Study ITB. Memperbaiki dan melengkapi database angkatan ( dan no.hp) Membantu memberikan penjelasan Tracer Study kepada teman angkatan Tugas dan Tanggung Jawab Surveyor Mengajak dan mendorong teman seangkatan untuk mengisi kuesioner Berkoordinasi rutin dengan Sekretariat Divisi Tracer Study ITB Gambar 3.8 Peran Surveyor Tracer Study ITB Pendekatan angkatan dalam penyelenggaraan Tracer Study ITB tidak secara langsung memberikan perubahan signifikan dalam usaha meningkatkan response rates. Pendekatan ini tentunya membutuhkan proses dalam perjalanannya untuk memberikan hasil yang diharapkan. Sebagai contoh, pada tahun 2012 Tracer Study ITB diselenggarakan dengan membentuk tim surveyor sebanyak jumlah Prodi yang ada di ITB. Pada tahun 2013 jumlah surveyor ini disesuaikan kembali tidak hanya disesuaikan dengan jumlah Prodi ITB tapi juga jumlah target responden dari masing-masing Prodi. Penyesuaian ini hingga tahun 2016 selalu mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan yang berbeda dari penyelenggaraan Tracer Study ITB. TRACER STUDY ITB

56 historis surveyor 3 Prodi 2010 Jumlah surveyor 3 orang Angkatan 3 Prodi Jumlah surveyor 3 orang 3 Angkatan 2012 Seluruh Prodi Jumlah surveyor 55 orang 2 Angkatan Seluruh Prodi 2016 Jumlah surveyor 43 orang Angkatan Seluruh Prodi Jumlah surveyor 43 orang 1 Angkatan 2014 Seluruh Prodi Jumlah surveyor 46 orang 1 Angkatan 2013 Seluruh Prodi Jumlah surveyor 36 orang 1 Angkatan Gambar 3.9 Historis Surveyor Tracer Study ITB Saat ini implementasi Tracer Study ITB tetap menggunakan metode sensus dalam pengambilan datanya. Pendekatan angkatan pun tetap dilakukan mengingat pendekatan ini sangat membantu dalam memperoleh response rates yang besar (data collecting). Pendekatan angkatan pun saat ini dapat dimanfaatkan dalam menggali data lebih dalam lagi terutama untuk melihat penilaian alumni apabila dilihat dari sisi lulusan mereka, misal 1, 2 atau 3 tahun setelah lulus (data mining) STRUKTUR ORGANISASI Perkembangan dalam implementasi Tracer Study ITB dipengaruhi pula oleh perubahan dalam struktur organisasi Tim Tracer Study ITB. Perubahan struktur organisasi ini diawali dari perubahan tujuan penelitian Tracer Study ITB yang semula fokus pada penelitian di lingkungan internal namun saat ini memfokuskan pula pada berbagi informasi mengenai Tracer Study kepada perguruan tinggi lainnya yang sedang dan akan melaksanakan Tracer Study. TRACER STUDY ITB

57 Pelindung Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni Pelindung Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni Penanggung Jawab Kepala Lembaga Kemahasiswaan Penanggung Jawab Kepala Lembaga Kemahasiswaan Koordinator Pelaksana/Peneliti Utama Kepala ITB Career Center Koordinator Pelaksana/Peneliti Utama Kepala ITB Career Center Peneliti Pendamping Keuangan Administrasi ITB Career Center Keuangan Administrasi ITB Career Center Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Tim IT Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana Tim IT Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana Tim Surveyor Tim Surveyor saat ini Gambar 3.10 Perubahan Struktur Organisasi Tracer Study ITB Struktur organisasi Tim Tracer Study ITB mengalami perubahan tepatnya sejak akhir tahun Struktur organisasi ini secara garis besar tidak berbeda jauh dari sebelumnya. Hal yang paling terlihat perubahannya adalah terkait peneliti yang terlibat didalamnya. Awalnya penelitian Tracer Study ITB hanya fokus dilakukan oleh 1-2 orang peneliti saja. Namun seiring dengan tuntutan dalam penelitian ini, Tim Tracer Study ITB mulai mengembangkan penelitian ini dan salah satu cara yang ditempuh adalah membina hubungan dengan KK Statistika Matematika ITB untuk membenahi dan melakukan analisis lebih dalam terkait hasil-hasil data yang diperoleh dalam penelitian Tracer Study ITB SISTEM IT Penyelenggaraan Tracer Study ITB menggunakan sistem IT untuk membantu memberikan kemudahan dalam proses kerja. Proses kerja yang mendapat support IT dalam Tracer Study ITB adalah sistem database, kuesioner online dan website penelitian. Sistem IT dalam penyelenggaraan Tracer Study ITB setiap tahunnya selalu mendapatkan pembaharuan (update). Sistem IT yang paling sering mendapatkan pembaharuan adalah kuesioner online. Kuesioner dalam Tracer Study ITB awalnya TRACER STUDY ITB

58 berupa file dalam format Excel yang disebarkan kepada target responden melalui attachment. Penyebaran kuesioner dengan metode ini keunggulannya adalah tidak membutuhkan biaya besar dalam pelaksanaannya namun cenderung memiliki kekurangan dalam persentase kembalinya kuesioner yang kecil serta sulitnya kontrol kuesioner yang sudah terisi atau belum. No Pertanyaan Kuesioner Pendahuluan 1 Nama Isi manual 2 Jenis Kelamin Pria Wanita 3 Angkatan Isi manual 4 Program Studi/Jurusan Isi manual 5 IPK Isi manual 6 Tahun Masuk Bulan Tahun 7 Alamat Isi manual Kota Isi manual Provinsi Isi manual Kode Pos Isi manual 8 Telepon / HP Isi manual 9 Pekerjaan utama saat ini kuesioner dalam attachment ( ) kuesioner online (2012-saat ini) Gambar 3.11 Transformasi Kuesioner Tracer Study ITB Ketidakpraktisan penggunaan attachment dalam penyebaran kuesioner mendorong Tim Tracer Study ITB untuk menempuh cara baru dalam menyebarkan kuesioner. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan kuesioner secara online. Pada awal penggunaan kuesioner online, Tim Tracer Study ITB menggunakan sistem kuesioner yang dikembangkan oleh QTAFI. Namun dalam proses instalasinya ternyata Tim Tracer Study ITB banyak menemui hambatan disertai kurang cepatnya respon yang diperoleh dari pihak developer. Berawal dari TRACER STUDY ITB

59 kesulitan inilah pada akhirnya Tim Tracer Study ITB berinisiatif untuk mengembangkan sistem kuesioner online mandiri. sistem kuesioner tracer study itb Sistem kuesioner online ITB Core Questionnaire + Prodi Sistem kuesioner online ITB Core Questionnaire + Prodi + 2 item pertanyaan tambahan 2010 Kuesioner menggunakan attachment ITB Core Questionnaire 2014 Sistem kuesioner online ITB Core Questionnaire + Prodi + 5 item pertanyaan tambahan 2011 Kuesioner menggunakan attachment ITB Core Questionnaire 2015 Sistem kuesioner online ITB Core Questionnaire + Prodi + 7 item pertanyaan tambahan 2016 Sistem kuesioner online ITB Core Questionnaire + Prodi + 7 item pertanyaan tambahan Gambar 3.12 Perkembangan Kuesioner Tracer Study ITB Pada tahun 2012 sistem kuesioner online Tracer Study ITB mulai digunakan dalam penelitian Tracer Study ITB. Sistem kuesioner online ini hingga tahun 2016 selalu mendapatkan perbaikan dan pembaharuan yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian pada tiap tahunnya. Saat ini penggunaan sistem kuesioner online Tracer Study ITB tidak terbatas untuk lingkungan ITB saja mengingat Tim Tracer Study ITB TRACER STUDY ITB

60 telah meluncurkan sistem kuesioner online ini sebagai shareware sebagai bentuk apresiasi ITB dalam mengembangkan Tracer Study di Indonesia now Gambar 3.13 Transformasi Website Tracer Study ITB TRACER STUDY ITB

61 Perkembangan sistem kuesioner online Tracer Study ITB disertai dengan perkembangan website Tracer Study ITB mengingat keduanya merupakan satu kesatuan dalam perancangannya. Perkembangan website Tracer Study ITB saat ini lebih mengarah kepada pemberian informasi terkait Tracer Study. Awalnya website Tracer Study ITB hanya fokus kepada penelitian. Transformasi perubahan fungsi website ini seiring dengan banyaknnya permintaan dari beberapa perguruan tinggi yang ingin menggali lebih dalam mengenai tata cara penyelenggaraan Tracer Study. Alamat website Tracer Study ITB saat ini dapat diakses melalui dari sebelumnya di Pada website ini kini dapat diperoleh tidak saja laporan penelitian Tracer Study ITB namun juga artikel, paper hingga jurnal terkait Tracer Study. Selain itu, pada website ini dapat diperoleh pula informasi mengenai kegiatan seminar atau workshop Tracer Study yang diselenggarakan oleh Tim Tracer Study ITB SARANA DAN PRASARANA Penyelenggaraan Tracer Study ITB tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak disertai dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Sarana dan prasarana merupakan bagian penting dalam keberjalanan proses kerja penelitian Tracer Study ITB. Semakin baik sarana dan prasarana yang dimilki akan memberikan hasil yang baik pula dalam keberjalanan proses kerja. Sarana dan prasarana Tracer Study ITB sejak 2010 hingga 2016 terus menerus mengalami perkembangan. Pada tahun 2012 Tim Tracer Study ITB mulai memiliki ruangan kerja tersendiri, yaitu di Campus Center Barat ITB lantai basement ruang 18. Awalnya Tim Tracer Study ITB berbagi ruangan dengan unit lain. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 tersebut operasional Tracer Study ITB dianggap belum berjalan dengan baik. TRACER STUDY ITB

62 Tahun 2012 hingga 2015 Tim Tracer Study ITB masih berbagi ruangan bekerja, selain itu unit komputer yang disediakan ada sebanyak 7 unit. Namun sejak 2016 ini, sarana dan prasarana Tracer Study ITB mengalami perkembangan pesat. Kini Tim Tracer Study ITB mulai mengelola ruangan sendiri di tempat yang sama, unit komputer yang digunakan bertambah menjadi 10 unit, 2 unit laptop dan 12 meja kerja. penambahan jumlah sarana dan prasarana ini merupakan antisipasi Tim Tracer Study ITB dalam menghadapi perkembangan kedepan, salah satu hal yang dipersiapkan adalah adanya penambahan jumlah peneliti, asisten peneliti dan mahasiswa magang now Gambar 3.14 Transformasi Ruangan Kerja Tracer Study ITB SUMBER DAYA Pada informasi sebelumnya diketahui bahwa sarana dan prasarana Tracer Study ITB mengalami perkembangan terutama dari sisi jumlah. Salah satu alasan TRACER STUDY ITB

63 penambahan jumlah sarana dan prasarana adalah bertambahnya jumlah anggota Tim Tracer Study ITB. Pada tahun 2010, pengelolaan Tracer Study ITB hanya dilakukan oleh 3 orang saja, yaitu satu orang peneliti, 1 asisten peneliti dan 1 administrasi. Sejak 2012 barulah Tim Tracer Study ITB mulai memiliki formasi lengkap dalam hal tim riset, yaitu 1 orang peneliti, 2 asisten peneliti, tim administrasi dan tim IT. Namun formasi ini hingga tahun 2013 belum terstruktur dengan pasti mengingat asisten peneliti dan tim administrasi formasinya selalu berubah, terutama tim administrasi yang merupakan mahasiswa magang peneliti 1 asisten peneliti 1 peneliti 1 asisten peneliti peneliti utama 1 peneliti pendamping 2 asisten peneliti Tim administrasi (4 org mahasiswa magang) Tim IT 1 peneliti utama 1 peneliti pendamping 2 asisten peneliti Tim administrasi (2 org pegawai tetap) Tim IT 2016-saat ini 1 peneliti utama >1 peneliti lainnya >1 asisten peneliti Tim administrasi (2 orang pegawai tetap) Tim IT Mahasiswa magang Tim jurnalis Gambar 3.15 Formasi Inti Tim Tracer Study ITB ( ) Tahun 2013 hingga 2015 formasi Tim Tracer Study ITB bertahan dengan jumlah sebanyak 4-6 orang saja, yaitu 1 peneliti utama, 1 peneliti pendamping, 2 asisten peneliti dan 2 administrasi. Formasi inti Tim Tracer Study ITB ini cukup sederhana TRACER STUDY ITB

64 namun terbukti mampu memberikan hasil yang sangat baik dalam penyelenggaraan Tracer Study ITB. Tahun 2016, Tim Tracer Study ITB mulai mengembangkan diri termasuk dari sisi sumber dayanya. Kini Tim Tracer Study ITB didukung oleh beberapa orang peneliti, asisten peneliti dan beberapa mahasiswa magang. Harapan kedepan dari Tim Tracer Study ITB ini kedepan adalah semakin solid dalam bekerja dan semakin matang sehingga Tracer Study ITB mampu memberikan hasil lebih baik lagi untuk diberikan kepada ITB khususnya dan masyarakat pada umumnya. TRACER STUDY ITB

65 ANALISIS TRACER STUDY ITB: ALUMNI 1-3 TAHUN SETELAH LULUS PENDAHULUAN Penelitian Tracer Study ITB mampu memberikan data-data yang dibutuhkan oleh ITB dalam usahanya untuk perbaikan kualitas dan mutu pendidikan. Secara pendekatan, penelitian Tracer Study ITB lebih menitikberatkan pada angkatan dalam target respondennya. Namun, pendekatan ini tidak membatasi dalam perolehan data ataupun analisis berdasarkan lulusan. Pada tahun 2016 ini, analisis Tracer Study ITB tidak dibatasi pada responden berdasarkan angkatan saja namun juga berdasarkan tahun lulusnya. Hal ini dilakukan mengingat bagi beberapa unit ITB membutuhkan analisis data berdasarkan tahun lulusnya saja, misal 1 tahun setelah lulus saja. Analisis berdasarkan lulusan ini sekaligus menunjukkan bahwa data yang dihasilkan dalam penelitian Tracer Study ITB memiliki banyak cara untuk diolah dan dianalisis. Bab 4 ini lebih lanjut akan memberikan analisis hasil Tracer Study ITB yang berdasarkan lulusan 1-3 tahun. Lulusan 1-3 tahun ini terdiri dari 3 angkatan, yaitu angkatan 2007, angkatan 2008 dan angkatan Total responden yang diperoleh berdasarkan tahun lulusan ini adalah 717 alumni 1 tahun setelah lulus, 2166 alumni 2 tahun setelah lulus, dan 4306 alumni 3 tahun setelah lulus. Analisis hasil perbandingan dari ketiga tahun lulus ini dapat diperoleh pula informasinya pada bab ini. Perbandingan analisis ini antara lain terkait pekerjaan, penilaian alumni terhadap pekerjaannya serta penilaian alumni terhadap ITB beserta fasilitasnya. TRACER STUDY ITB

66 4.2 KONDISI PEKERJAAN ALUMNI Penyelenggaraan Tracer Study ITB setiap tahunnya selalu memberikan informasi mengenai gambaran pekerjaan dari alumni setelah mereka lulus dari perkuliahan. Gambaran pekerjaan alumni ini antara lain terkait dengan status pekerjaan, jabatan, kategori perusahaan, kategori pekerjaan, penghasilan serta jenis perusahaan tempat bekerja STATUS PEKERJAAN Informasi status pekerjaan alumni ITB berdasarkan tahun lulusannya dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar ini menunjukkan bahwa alumni yang bekerja selalu lebih banyak dibandingkan alumni yang tidak bekerja/melanjutkan studi, bekerja dan wiraswasta ataupun wirausaha. wirausaha 5% 7% 12% tdk bekerja/melanjutkan studi 23% 24% 32% bekerja dan wiraswasta 4% 5% 6% bekerja 50% 68% 63% 3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 1 tahun setelah lulus Gambar 4.1 Status Pekerjaan Alumni ITB Berdasarkan Tahun Lulusan Gambar 4.1 memberikan informasi yang menarik pula terkait hubungan status pekerjaan dengan tahun lulusan. Alumni 1 tahun setelah lulus yang memilih tidak bekerja/melanjutkan studi dan berwirausaha secara persentase jauh lebih banyak TRACER STUDY ITB

67 dibandingkan lulusan 2 dan 3 tahun. Hal ini tentunya memberikan gambaran bahwa alumni ITB 1 tahun setelah lulus umumnya tidak menjadikan bekerja prioritas utama setelah lulus. Alumni 1 tahun setelah lulus jumlah yang bekerja lebih sedikit dibandingkan lulusan 2 dan 3 tahun dapat disebabkan keterlambatan lulus kuliah mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk bekerja. Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Teknik Sipil Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Metalurgi Teknik Mesin Teknik Material Teknik Lingkungan Teknik Kimia Teknik Kelautan Teknik Informatika Teknik Industri Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Fisika Teknik Elektro Sistem dan Teknologi Informasi Seni Rupa Sains dan Teknologi Farmasi Perencanaan Wilayah dan Kota Oseanografi Mikrobiologi Meteorologi Matematika Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Kriya Kimia Fisika Farmasi Klinik dan Komunitas Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Interior Biologi Astronomi Arsitektur Aeronotika & Astronotika 23% 35% 25% 27% 40% 50% 58% 46% 54% 52% 56% 52% 54% 60% 35% 57% 43% 30% 33% 33% 33% 43% 33% 50% 47% 25% 33% 50% 21% 38% 33% 52% 8% 71% 74% 76% 72% 9% 6% 70% 21% 10% 25% 11% 19% 4% 6% 17% 92% 4% 64% 100% 33% 33% 14% 44% 7% 5% 14% 20% 42% 4% 29% 7% 11% 38% 50% 25% 12% 26% 6% 19% 55% 6% 16% 7% 7% 27% 14% 36% 60% 33% 25% 56% 5% 14% 44% 33% 30% 50% 38% 29% 37% 50% 31% 48% 24% 32% 32% 20% 14% 43% 33% 20% 33% 29% 22% 14% 11% 22% 25% 14% 9% 8% 5% 12% 23% 3% 9% 13% 19% 14% 18% 10% 6% 5% 19% 17% 8% 13% Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha Gambar 4.2 Status Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

68 Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 memberikan informasi lebih rinci terkait status pekerjaan alumni ITB ini dapat dilihat pula pada. Ketiganya menunjukkan gambaran status pekerjaan alumni ITB berdasarkan Prodi-nya. Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Teknik Sipil Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Metalurgi Teknik Mesin Teknik Material Teknik Lingkungan Teknik Kimia Teknik Kelautan Teknik Informatika Teknik Industri Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Fisika Teknik Elektro Sistem dan Teknologi Informasi Seni Rupa Sains dan Teknologi Farmasi Perencanaan Wilayah dan Kota Oseanografi Mikrobiologi Meteorologi Matematika Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Kriya Kimia Fisika Farmasi Klinik dan Komunitas Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Interior Biologi Astronomi Arsitektur Aeronotika & Astronotika 76% 66% 42% 78% 74% 76% 77% 60% 76% 59% 77% 70% 70% 65% 77% 63% 75% 64% 60% 33% 15% 56% 76% 45% 29% 25% 51% 53% 67% 17% 77% 53% 52% 42% 44% 56% 45% 67% 65% 61% 12% 1% 6% 5% 11% 10% 32% 37% 1% 6% 21% 21% 22% 3% 5% 15% 4% 5% 22% 13% 3% 17% 4% 7% 33% 3% 13% 6% 4% 15% 11% 5% 14% 11% 1% 31% 2% 23% 4% 24% 8% 3% 19% 3% 5% 24% 7% 4% 24% 12% 23% 29% 7% 30% 7% 7% 7% 9% 8% 45% 3% 64% 7% 7% 38% 4% 31% 16% 25% 8% 17% 42% 15% 8% 40% 7% 4% 37% 8% 100% 10% 19% 28% 13% 13% 13% 46% 28% 21% 25% 10% 5% 3% 9% 20% 25% 19% 8% 8% 4% Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha Gambar 4.3 Status Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

69 Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Teknik Sipil Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Metalurgi Teknik Mesin Teknik Material Teknik Lingkungan Teknik Kimia Teknik Kelautan Teknik Informatika Teknik Industri Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Fisika Teknik Elektro Sistem dan Teknologi Informasi Seni Rupa Sains dan Teknologi Farmasi Perencanaan Wilayah dan Kota Oseanografi Mikrobiologi Meteorologi Matematika Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Kriya Kimia Fisika Farmasi Klinik dan Komunitas Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Interior Biologi Astronomi Arsitektur Aeronotika & Astronotika 68% 75% 77% 80% 85% 64% 79% 61% 68% 75% 68% 71% 83% 70% 65% 72% 68% 60% 67% 46% 79% 71% 62% 58% 56% 69% 45% 36% 6% 25% 1% 19% 2% 17% 2% 15% 5% 4% 3% 1% 12% 2% 7% 29% 2% 14% 5% 2% 33% 5% 3% 28% 4% 18% 3% 5% 26% 2% 6% 16% 7% 2% 13% 3% 3% 22% 5% 4% 32% 2% 24% 2% 5% 23% 4% 5% 31% 4% 7% 16% 10% 23% 15% 15% 2% 18% 2% 3% 24% 3% 3% 35% 3% 38% 1% 36% 8% 2% 24% 5% 88% 12% 17% 17% 21% 16% 20% 29% 58% 4% 35% 3% 42% 2% 52% 4% 70% 3% 22% 5% 48% 2% 21% 29% 54% 11% 19% 17% 48% 9% 19% 24% 44% 6% 42% 7% 38% 3% 59% 62% 10% 21% 7% 81% 2% 15% 2% Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha Gambar 4.4 Status Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

70 4.2.2 KESESUAIAN KULIAH DENGAN PEKERJAAN Umumnya kesesuaian kuliah dengan pekerjaan bagi alumni ITB berdasarkan pada angkatan berada pada kisaran 70%. Apabila diperhatikan berdasarkan tahun lulusannya maka dapat diperoleh informasi kesesuaian kuliah dengan pekerjaan bagi alumni ITB 1 tahun setelah lulus sebesar 66%, 2 tahun setelah lulus sebesar 71%, dan 3 tahun setelah lulus sebesar 72%. 3 tahun setelah lulus 28% 72% 2 tahun setelah lulus 29% 71% 1 tahun setelah lulus 34% 66% tidak sesuai sesuai Gambar 4.5 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB Berdasarkan Tahun Lulusan Kesesuaian kuliah alumni ITB pada Gambar 4.5 memberikan informasi pula bahwa semakin lama tahun lulusannya ternyata semakin besar kesesuaian kuliah dengan pekerjaan alumni. Alumni 1 tahun setelah lulus memiliki tingkat kesesuaian kuliah yang lebih rendah dibandingkan lulusan 2 dan 3 tahun. Rendahnya kesesuaian kuliah dengan pekerjaan alumni ITB 1 tahun setelah lulus ini dapat dipengaruhi pada alasan alumni dalam memperoleh pekerjaan pertama mereka (pembahasan subbab selanjutnya). TRACER STUDY ITB

71 Kesesuaian kuliah alumni ITB berdasarkan Prodi-nya dapat dilihat pada Gambar 4.6 untuk alumni 1 tahun setelah lulus, Gambar 4.7 untuk alumni 2 tahun setelah lulus, dan Gambar 4.8 untuk alumni 3 tahun setelah lulus. Teknik Tenaga Listrik (4/8) Teknik Telekomunikasi (3/3) Teknik Sipil (13/15) Teknik Pertambangan (4/8) Teknik Perminyakan (0/0) Teknik Metalurgi (10/10) Teknik Mesin (34/41) Teknik Material (13/15) Teknik Lingkungan (7/10) Teknik Kimia (3/7) Teknik Kelautan (11/15) Teknik Informatika (16/26) Teknik Industri (21/26) Teknik Geologi (3/5) Teknik Geofisika (13/13) Teknik Geodesi dan Geomatika (19/26) Teknik Fisika (13/17) Teknik Elektro (15/19) Sistem dan Teknologi Informasi (8/12) Seni Rupa (9/19) Sains dan Teknologi Farmasi (3/6) Perencanaan Wilayah dan Kota (12/18) Oseanografi (6/8) Mikrobiologi (1/3) Meteorologi (6/8) Matematika (14/16) Manajemen Rekayasa Industri (1/2) Manajemen (2/6) Kriya (3/5) Kimia (7/10) Fisika (17/24) Farmasi Klinik dan Komunitas (1/3) Desain Produk (3/6) Desain Komunikasi Visual (2/3) Desain Interior (3/12) Biologi (5/9) Astronomi (4/8) Arsitektur (11/13) Aeronotika & Astronotika (25/33) 33% 21% 33% 14% 29% 20% 75% 67% 92% 75% 50% 50% 82% 18% 62% 38% 100% 100% 64% 36% 88% 13% 76% 24% 100% 46% 54% 84% 16% 62% 38% 67% 33% 50% 50% 78% 22% 33% 67% 75% 25% 67% 33% 100% 67% 79% 100% 100% 67% 86% 71% 100% 67% 33% 73% 76% 100% 100% 100% 80% 25% 33% 25% 27% 24% 8% Sesuai Tidak Sesuai Gambar 4.6 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

72 Teknik Tenaga Listrik (32/38) Teknik Telekomunikasi (25/26) Teknik Sipil (18/27) Teknik Pertambangan (54/57) Teknik Perminyakan (25/27) Teknik Metalurgi (27/29) Teknik Mesin (144/166) Teknik Material (38/49) Teknik Lingkungan (56/63) Teknik Kimia (16/18) Teknik Kelautan (48/54) Teknik Informatika (32/40) Teknik Industri (54/68) Teknik Geologi (56/61) Teknik Geofisika (71/72) Teknik Geodesi dan Geomatika (70/85) Teknik Fisika (68/77) Teknik Elektro (55/65) Sistem dan Teknologi Informasi (15/19) Seni Rupa (20/51) Sains dan Teknologi Farmasi (12/19) Perencanaan Wilayah dan Kota (40/50) Oseanografi (17/21) Mikrobiologi (4/5) Meteorologi (23/28) Matematika (17/22) Manajemen Rekayasa Industri (8/9) Manajemen (3/10) Kriya (9/12) Kimia (27/34) Fisika (56/72) Farmasi Klinik dan Komunitas (6/6) Desain Produk (28/51) Desain Komunikasi Visual (7/14) Desain Interior (8/14) Biologi (34/41) Astronomi (11/13) Arsitektur (69/84) Aeronotika & Astronotika (34/42) 75% 60% 61% 91% 88% 85% 82% 61% 70% 75% 88% 88% 59% 82% 69% 77% 78% 71% 73% 65% 75% 70% 41% 75% 30% 59% 100% 100% 33% 59% 36% 50% 75% 86% 75% 44% 100% 90% 71% 25% 40% 39% 9% 12% 15% 18% 39% 30% 25% 13% 13% 41% 18% 31% 23% 22% 29% 27% 35% 25% 30% 59% 25% 70% 41% 67% 41% 64% 50% 25% 14% 25% 56% 10% 29% Sesuai Tidak Sesuai Gambar 4.7 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

73 Teknik Tenaga Listrik (42/47) Teknik Telekomunikasi (58/67) Teknik Sipil (234/261) Teknik Pertambangan (69/75) Teknik Perminyakan (138/158) Teknik Metalurgi (18/20) Teknik Mesin (80/95) Teknik Material (38/43) Teknik Lingkungan (136/149) Teknik Kimia (184/210) Teknik Kelautan (44/48) Teknik Informatika (118/146) Teknik Industri (202/230) Teknik Geologi (66/75) Teknik Geofisika (36/39) Teknik Geodesi dan Geomatika (59/65) Teknik Fisika (103/124) Teknik Elektro (90/107) Sistem dan Teknologi Informasi (39/49) Seni Rupa (5/11) Sains dan Teknologi Farmasi (163/177) Perencanaan Wilayah dan Kota (93/107) Oseanografi (20/22) Mikrobiologi (56/61) Meteorologi (14/16) Matematika (135/162) Manajemen Rekayasa Industri (19/23) Manajemen (22/44) Kriya (18/45) Kimia (106/124) Fisika (38/46) Farmasi Klinik dan Komunitas (56/67) Desain Produk (18/38) Desain Komunikasi Visual (52/88) Desain Interior (37/70) Biologi (41/57) Astronomi (11/12) Arsitektur (77/107) Aeronotika & Astronotika (39/41) 21% 74% 62% 79% 90% 94% 78% 78% 71% 66% 58% 86% 85% 69% 92% 81% 66% 65% 59% 69% 100% 85% 74% 50% 55% 59% 68% 64% 56% 57% 45% 79% 56% 87% 89% 63% 45% 83% 56% 79% 26% 38% 21% 10% 6% 22% 23% 29% 34% 42% 14% 15% 31% 8% 19% 34% 35% 41% 31% 15% 26% 50% 45% 41% 32% 36% 44% 43% 55% 21% 44% 13% 11% 37% 55% 17% 44% Sesuai Tidak Sesuai Gambar 4.8 Kesesuaian Kuliah Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

74 4.2.3 ALASAN MEMILIH PEKERJAAN PERTAMA Alumni ITB berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian Tracer Study ITB umumnya memilih pekerjaan pertama dengan alasan kesempatan pengembangan diri. Alasan tersebut ternyata dalam analisis Tracer Study ITB berdasarkan tahun lulusannya adalah sama, yaitu kesempatan pengembangan diri. Hasil yang sama dalam analisis ini cukup beralasan mengingat data yang diperoleh pada penelitian Tracer Study ITB khusus untuk tahun dalam hal alasan kesempatan pengembangan diri memiliki persentase yang cukup besar (>50%). kesempatan pengembangan diri gaji tantangan pekerjaan benefit (perumahan, transpor, uang lembur) kedekatan dengan rumah kesempatan beasiswa sesuai dengan minat 2% 1% 9% 7% 7% 16% 59% Alasan memilih pekerjaan pertama (lulusan 1 tahun) kesempatan pengembangan diri gaji tantangan pekerjaan kedekatan dengan rumah benefit (perumahan, transpor, uang lembur) kesempatan beasiswa 5% 4% 2% 17% 12% 59% Alasan memilih pekerjaan pertama (lulusan 2 tahun) kesempatan pengembangan diri gaji tantangan pekerjaan kedekatan dengan rumah benefit (perumahan, transpor, uang lembur) kesempatan beasiswa sesuai dengan minat 6% 5% 2% 1% 11% 20% 56% Alasan memilih pekerjaan pertama (lulusan 3 tahun) Gambar 4.9 Alasan Memilih Pekerjaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

75 4.2.4 WAKTU TUNGGU MENDAPATKAN PEKERJAAN Alumni ITB memperoleh pekerjaan sebelum ataupun setelah lulus dari perkuliahan. Gambar 4.10 menunjukkan informasi waktu tunggu alumni ITB hingga memperoleh pekerjaan pertama. Alumni ITB 1 tahun setelah lulus secara umum memiliki waktu tunggu mendapatkan pekerjaan 2 bulan sebelum lulus dan 4 bulan setelah lulus. Sementara alumni ITB 2 dan 3 tahun setelah lulus memiliki kesamaan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, yaitu 2 bulan sebelum lulus dan 3 bulan setelah lulus Sebelum lulus Setelah lulus Lulusan 1 tahun Lulusan 2 tahun Lulusan 3 tahun Gambar 4.10 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Waktu tunggu mendapatkan pekerjaan berdasarkan tahun lulusan ini pada dasarnya memiliki hasil yang sama dengan analisis Tracer Study ITB berdasarkan angkatan, yaitu secara umum alumni ITB memperoleh pekerjaan pertama pada rentang 2-3 bulan sebelum lulus dan 3-4 bulan setelah lulus. Hasil ini tentunya menjadi gambaran umum mengenai waktu tunggu alumni ITB dalam memperoleh pekerjaan pertamanya. TRACER STUDY ITB

76 4.2.5 BASIS MENDAPATKAN PEKERJAAN Basis mendapatkan pekerjaan alumni ITB adalah melalui jalur relasi, umumnya alumni/teman, apabila mengacu kepada data Tracer Study ITB yang berdasarkan pendekatan angkatan sejak tahun Hal ini cukup beralasan mengingat hubungan erat antar angkatan bagi alumni ITB sudah merupakan tradisi tersendiri. Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) Mencari lewat internet / iklan online di luar website ITB Career Center Memperoleh informasi dari ITB Career Center (Website, Titian Karir, Brosur / Pamflet / Poster, Membangun bisnis sendiri Dihubungi oleh perusahaan Membangun network sejak masih kuliah Melamar ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah Melalui penampilan kerja atau magang Melalui iklan koran / majalah Menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta 15.2% 9.7% 8.4% 6.8% 5.0% 2.9% 2.1% 1.3% 1.3% 0.5% 46.9% Teman / Alumni 71% Orang tua / Saudara / Keluarga 18% Dosen 11% Relasi Gambar 4.11 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

77 Apabila diperhatikan pada Gambar 4.11, Gambar 4.12 dan Gambar 4.13 dapat diperoleh informasi bahwa alumni ITB berdasarkan tahun lulusnya, umumnya memperoleh pekerjaan melalui jalur relasi. Jalur relasi ini umumnya adalah melalui teman/alumni. Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) Memperoleh informasi dari ITB Career Center (Website, Titian Karir, Brosur / Pamflet / Poster, Mencari lewat internet / iklan online di luar website ITB Career Center 15.0% 19.6% 41.5% Membangun network sejak masih kuliah Dihubungi oleh perusahaan Membangun bisnis sendiri Melamar ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center Melalui penampilan kerja atau magang Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah Melalui iklan koran / majalah Menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta Melamar langsung ke perusahaan Menghubungi Kemnakertrans 6.2% 4.9% 4.2% 3.7% 1.9% 1.6% 1.2% 0.2% 0.1% 0.1% Teman / Alumni 66% Dosen 20% Orang tua / Saudara / Keluarga 14% Relasi Gambar 4.12 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

78 Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) Memperoleh informasi dari ITB Career Center (Website, Titian Karir, Brosur / Pamflet / Poster, Mencari lewat internet / iklan online di luar website ITB Career Center 17.2% 22.8% 34.3% Dihubungi oleh perusahaan Melamar ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center Membangun network sejak masih kuliah Melalui penampilan kerja atau magang Membangun bisnis sendiri Melalui iklan koran / majalah Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah Menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta Menghubungi Kemnakertrans Beasiswa ikatan dinas 6.5% 6.0% 4.7% 2.9% 2.0% 1.5% 1.5% 0.3% 0.2% 0.1% Teman / Alumni 65% Dosen 22% Orang tua / Saudara / Keluarga 13% Relasi Gambar 4.13 Basis Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Pola yang tampak pada Gambar 4.11, Gambar 4.12 dan Gambar 4.13 memberikan informasi penting bagi ITB yang perlu untuk dijaga dan dikembangkan kedepannya, yaitu terkait peran alumni, dosen serta ITB Career Center yang ternyata sangat membantu alumni ITB untuk memperoleh pekerjaan pertamanya. TRACER STUDY ITB

79 4.2.6 ALASAN TIDAK BEKERJA Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa tidak seluruh alumni ITB memilih bekerja ataupun berwirausaha. Alumni ITB yang tidak bekerja ataupun berwirausaha umumnya memilih untuk melanjutkan studi (Gambar 4.14). Pola yang tampak pada Gambar 4.14 pada dasarnya semakin menegaskan pula bahwa alumni ITB sejak lulus kuliah, baik bekerja ataupun melanjutkan studi, selalu berusaha untuk tetap mengembangkan kemampuan diri mereka. Hal menarik pada Gambar 4.14 adalah terkait besar persentase melanjutkan studi berdasarkan tahun lulusannya (1 tahun setelah lulus jauh lebih kecil dibandingkan 2 atau 3 tahun setelah lulus). Perbedaan yang signifikan ini apabila mengacu pada informasi dari pembahasan sebelumnya maka dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti asal Prodi beserta karakteristik alumninya dan juga keterlambatan tahun lulus yang berpengaruh pada pengambilan keputusan. Alasan tidak bekerja (1 tahun setelah lulus) Melanjutkan studi 42.7% Mencari pengembangan diri yang lebih besar Belum mendapat pekerjaan Mencari pengalaman lain Tidak sesuai minat Habis masa kontrak Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai, pekerjaan terlalu padat, dll) Gaji kurang memuaskan Alasan keluarga 13.6% 11.7% 9.7% 9.2% 5.8% 4.9% 1.9% 0.5% TRACER STUDY ITB

80 Alasan tidak bekerja (2 tahun setelah lulus) Melanjutkan studi 72.1% Mencari pengembangan diri yang lebih besar Habis masa kontrak Tidak sesuai minat Mencari pengalaman lain Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai, pekerjaan terlalu padat, dll) Belum mendapat pekerjaan Gaji kurang memuaskan Alasan keluarga Kesempatan belajar sangat kecil Alasan kesehatan 10.0% 3.6% 3.2% 2.6% 2.4% 2.2% 1.6% 1.4% 0.6% 0.4% Alasan tidak bekerja (3 tahun setelah lulus) Melanjutkan studi 80.2% Mencari pengembangan diri yang lebih besar Alasan keluarga Habis masa kontrak Tidak sesuai minat Mencari pengalaman lain Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai, pekerjaan terlalu padat, dll) Gaji kurang memuaskan Belum mendapat pekerjaan Kesempatan belajar sangat kecil Alasan kesehatan 5.6% 3.3% 2.6% 2.2% 2.1% 1.6% 1.1% 0.6% 0.5% 0.1% Gambar 4.14 Alasan Tidak Bekeja Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

81 4.2.7 JENIS TEMPAT BEKERJA Penelitian Tracer Study ITB mendefinisikan jensi tempat bekerja alumni kedalam 4 kategori, yaitu instansi pemerintah, organisasi non-profit, perusahaan swasta dan perusahaan sendiri/wiraswasta. Berdasarkan Gambar 4.15 dapat diperoleh informasi bahwa alumni ITB berdasarkan tahun lulusan umumnya bekerja di perusahaan swasta. Hal menarik lainnya dalam gambar ini adalah informasi terkait alumni ITB 1 tahun setelah lulus yang bekerja di perusahaan sendiri/wiraswasta cukup besar dibandingkan alumni 2 atau 3 tahun setelah lulus. wiraswasta/perusahaan sendiri 8% 11% 20% perusahaan swasta 66% 65% 64% organisasi non-profit/lembaga swadaya masyarakat 1% 2% 2% instansi pemerintah (termasuk BUMN) 14% 25% 22% 3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 1 tahun setelah lulus Gambar 4.15 Jenis Tempat Bekerja Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus KATEGORI BIDANG USAHA Alumni ITB umumnya memiliki pekerjaan dengan kategori bidang usaha pertambangan dan penggalian (data berdasarkan Tracer Study ITB ). Apabila diperhatikan berdasarkan tahun lulusan alumninya, ternyata terdapat beberapa perbedaan. Alumni ITB 1 tahun setelah lulus sebagian besar memiliki pekerjaan dengan kategori bidang usaha jasa professional, informasi dan TRACER STUDY ITB

82 komunikasi, konstruksi dan pembangunan, serta industri pengolahan. Sementara itu, alumni ITB 2 tahun setelah lulus sebagian besar memiliki pekerjaan dengan kategori bidang usaha pertambangan dan penggalian, jasa professional, konstruksi dan pembangunan, informasi dan komunikasi serta industri pengolahan. untuk alumni ITB 3 tahun setelah lulus memiliki kesamaan dengan alumni 2 tahun setelah lulus, yaitu sebagian besar memiliki pekerjaan dengan kategori bidang usaha pertambangan dan penggalian, jasa professional, konstruksi dan pembangunan, informasi dan komunikasi, industri pengolahan serta jasa keuangan. Q; 1% R; S; 7% T; 1% 7% O; 1% P; 4% N; 1% M; 19% A; 1% B; 5% C; 9% D; 3% F; 11% L; 1% K; 5% J; 12% G; 5% H; 4% I; 2% A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Gambar 4.16 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus O; 3% P; 2% Q; 1% R; 3% S; 4% U; 1% M; 13% B; 19% L; 2% K; 5% J; 9% I; 2% H; 3% G; 3% F; 12% A; 2% C; 10% D; 4% E; 1% A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Gambar 4.17 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

83 Informasi menarik dari perbandingan kategori bidang usaha berdasarkan tahun lulusan ini tentunya terkait bidang usaha pertambangan dan penggalian yang umumnya merupakan favorit pilihan bagi alumni ITB untuk bekerja. Alumni ITB 1 tahun setelah lulus tidak banyak yang bekerja di bidang usaha pertambangan dan penggalian mengingat umumnya alumni ITB yang memiliki keahlian dalam bidang pertambangan dan penggalian sudah lulus di tahun ke-4 dan ke-5 perkuliahan. R; 2% S; 3% U; 1% Q; 3% P; 4% O; 3% M; 11% L; 2% K; 8% J; 9% I; 2% H; 3% G; 4% A; 1% B; 19% C; 13% D; 3% E; 1% F; 8% A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Gambar 4.18 Kategori Bidang Usaha Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Tabel 4.1 Keterangan Kategori Bidang Usaha Kategori A B C D E F G H I J K L M N O Keterangan Pertanian, perikanan, dan kehutanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah Konstruksi dan pembangunan Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Transportasi dan pergudangan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Informasi dan komunikasi Jasa keuangan dan asuransi Real estate, developer, dan properti Jasa profesional, ilmiah, dan teknis Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial TRACER STUDY ITB

84 P Q R S T U Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Kesenian, hiburan dan rekreasi Kegiatan jasa lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya KATEGORI PERUSAHAAN Bekerja di perusahaan multinasional bagi alumni ITB sudah bukan merupakan pilihan yang asing. Berdasarkan data Tracer Study ITB , tidak jarang alumni ITB lebih banyak yang bekerja di perusahaan multinasional. Gambar 4.19 menunjukkan pekerjaan alumni ITB berdasarkan kategori perusahaannya. Alumni ITB 1 tahun setelah lulus memiliki perbandingan yang hampir sama diantara alumni yang bekerja di perusahaan lokal dan multinasional. Alumni ITB 2 tahun setelah lulus lebih banyak yang bekerja di perusahaan multinasional sementara alumni ITB 3 tahun setelah lulus memiliki kasus sama dengan alumni ITB 1 tahun setelah lulus hanya saja perbandingan yang hampir sama ini antara perusahaan nasional dan multinasional. multinasional 39% 43% 43% nasional 25% 35% 42% lokal 15% 21% 36% 3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 1 tahun setelah lulus Gambar 4.19 Kategori Perusahaan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

85 Teknik Tenaga Listrik (4/8) Teknik Telekomunikasi (3/3) Teknik Sipil (13/15) Teknik Pertambangan (4/8) Teknik Perminyakan (0/0) Teknik Metalurgi (10/10) Teknik Mesin (34/41) Teknik Material (13/15) Teknik Lingkungan (7/10) Teknik Kimia (3/7) Teknik Kelautan (11/15) Teknik Informatika (16/26) Teknik Industri (21/26) Teknik Geologi (3/5) Teknik Geofisika (13/13) Teknik Geodesi dan Geomatika (19/26) Teknik Fisika (13/17) Teknik Elektro (15/19) Sistem dan Teknologi Informasi (8/12) Seni Rupa (9/19) Sains dan Teknologi Farmasi (3/6) Perencanaan Wilayah dan Kota (12/18) Oseanografi (6/8) Mikrobiologi (1/3) Meteorologi (6/8) Matematika (14/16) Manajemen Rekayasa Industri (1/2) Manajemen (2/6) Kriya (3/5) Kimia (7/10) Fisika (17/24) Farmasi Klinik dan Komunitas (1/3) Desain Produk (3/6) Desain Komunikasi Visual (2/3) Desain Interior (3/12) Biologi (5/9) Astronomi (4/8) Arsitektur (11/13) Aeronotika & Astronotika (25/33) 75% 25% 33% 33% 33% 31% 62% 8% 75% 25% 30% 20% 50% 24% 50% 26% 46% 31% 23% 86% 14% 33% 33% 33% 64% 18% 18% 19% 31% 50% 19% 38% 43% 67% 33% 23% 69% 8% 37% 42% 21% 46% 38% 15% 33% 13% 53% 25% 38% 38% 44% 33% 22% 33% 67% 83% 8% 8% 83% 17% 100% 50% 17% 33% 21% 43% 36% 100% 100% 33% 67% 43% 43% 14% 29% 59% 12% 100% 33% 67% 100% 67% 33% 80% 20% 50% 50% 91% 9% 16% 64% 20% Lokal Nasional Multinasional Gambar 4.20 Kategori Perusahaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

86 Teknik Tenaga Listrik (32/38) 13% 56% 31% Teknik Telekomunikasi (25/26) 12% 48% 40% Teknik Sipil (18/27) 17% 56% 28% Teknik Pertambangan (54/57) 15% 57% 28% Teknik Perminyakan (25/27) 4% 68% 28% Teknik Metalurgi (27/29) 22% 41% 37% Teknik Mesin (144/166) 11% 40% 49% Teknik Material (38/49) 8% 29% 63% Teknik Lingkungan (56/63) 21% 59% 20% Teknik Kimia (16/18) 6% 50% 44% Teknik Kelautan (48/54) 27% 44% 29% Teknik Informatika (32/40) 47% 25% 28% Teknik Industri (54/68) 26% 44% 30% Teknik Geologi (56/61) 25% 36% 39% Teknik Geofisika (71/72) 17% 30% 54% Teknik Geodesi dan Geomatika (70/85) 19% 51% 30% Teknik Fisika (68/77) 25% 35% 40% Teknik Elektro (55/65) 24% 40% 36% Sistem dan Teknologi Informasi (15/19) 7% 67% 27% Seni Rupa (20/51) 35% 40% 25% Sains dan Teknologi Farmasi (12/19) 25% 58% 17% Perencanaan Wilayah dan Kota (40/50) 33% 53% 15% Oseanografi (17/21) 12% 41% 47% Mikrobiologi (4/5) 25% 75% Meteorologi (23/28) 30% 57% 13% Matematika (17/22) 24% 41% 35% Manajemen Rekayasa Industri (8/9) 38% 13% 50% Manajemen (3/10) 100% Kriya (9/12) 22% 44% 33% Kimia (27/34) 15% 48% 37% Fisika (56/72) 20% 43% 38% Farmasi Klinik dan Komunitas (6/6) 0% 17% 83% Desain Produk (28/51) 46% 25% 29% Desain Komunikasi Visual (7/14) 29% 43% 29% Desain Interior (8/14) 50% 13% 38% Biologi (34/41) 18% 44% 38% Astronomi (11/13) 18% 36% 45% Arsitektur (69/84) 45% 38% 17% Aeronotika & Astronotika (34/42) 6% 56% 38% Lokal Nasional Multinasional Gambar 4.21 Kategori Perusahaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

87 Teknik Tenaga Listrik (42/47) Teknik Telekomunikasi (58/67) Teknik Sipil (234/261) Teknik Pertambangan (69/75) Teknik Perminyakan (138/158) Teknik Metalurgi (18/20) Teknik Mesin (80/95) Teknik Material (38/43) Teknik Lingkungan (136/149) Teknik Kimia (184/210) Teknik Kelautan (44/48) Teknik Informatika (118/146) Teknik Industri (202/230) Teknik Geologi (66/75) Teknik Geofisika (36/39) Teknik Geodesi dan Geomatika (59/65) Teknik Fisika (103/124) Teknik Elektro (90/107) Sistem dan Teknologi Informasi (39/49) Seni Rupa (5/11) Sains dan Teknologi Farmasi (163/177) Perencanaan Wilayah dan Kota (93/107) Oseanografi (20/22) Mikrobiologi (56/61) Meteorologi (14/16) Matematika (135/162) Manajemen Rekayasa Industri (19/23) Manajemen (22/44) Kriya (18/45) Kimia (106/124) Fisika (38/46) Farmasi Klinik dan Komunitas (56/67) Desain Produk (18/38) Desain Komunikasi Visual (52/88) Desain Interior (37/70) Biologi (41/57) Astronomi (11/12) Arsitektur (77/107) Aeronotika & Astronotika (39/41) 12% 57% 31% 48% 52% 15% 56% 29% 13% 62% 25% 2% 35% 63% 28% 39% 33% 11% 21% 13% 24% 16% 40% 10% 28% 9% 34% 16% 39% 4% 45% 9% 39% 11% 42% 15% 58% 14% 47% 19% 26% 21% 38% 40% 20% 18% 57% 23% 61% 35% 35% 20% 34% 14% 36% 68% 63% 43% 62% 57% 45% 51% 52% 47% 27% 40% 56% 41% 40% 25% 16% 30% 46% 50% 10% 44% 45% 42% 58% 9% 50% 41% 11% 56% 33% 17% 41% 42% 24% 39% 37% 34% 50% 16% 22% 50% 28% 44% 17% 38% 49% 30% 22% 17% 41% 41% 18% 73% 9% 34% 43% 23% 13% 51% 36% Lokal Nasional Multinasional Gambar 4.22 Kategori Perusahaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

88 JABATAN Jabatan awal dalam pekerjaan bagi alumni ITB umumnya adalah sebagai staf suatu perusahaan. Jabatan middle management umumnya diperoleh oleh alumni ITB bergantung pada masa kerja di perusahaan yang bersangkutan. Staf Pemilik Manajer Magang Direktur 5% 7% 6% 6% 6% 1% 2% 5% 1% 2% 3% 14% 73% 86% 83% 3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 1 tahun setelah lulus Gambar 4.23 Jabatan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.23 menunjukkan jabatan yang dimiliki oleh alumni ITB yang bekerja berdasarkan tahun lulusan. Secara umum, pola pada gambar ini memiliki kesamaan, yaitu mayoritas alumni ITB baik alumni 1,2 ataupun 3 tahun setelah lulus umumnya merupakan staf suatu perusahaan. Hal ini tentunya menegaskan kembali mengenai kenaikan jabatan yang secara umum akan diperoleh oleh staf perusahaan apabila memiliki prestasi sekaligus masa kerja yang sudah mencukupi. Bagi lulusan fresh grade, jabatan sebagai staf tentunya merupakan suatu kewajaran. Namun apabila diperhatikan lebih rinci terkait jabatan ini, alumni ITB 1 tahun setelah lulus memiliki alumni yang lebih banyak pada posisi pemilik suatu perusahaan. Hal ini tentunya memberikan gambaran mengenai kemungkinan alumni 1 tahun setelah lulus lebih potensial untuk menjalankan perusahaan sendiri. TRACER STUDY ITB

89 Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Teknik Sipil Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Metalurgi Teknik Mesin Teknik Material Teknik Lingkungan Teknik Kimia Teknik Kelautan Teknik Informatika Teknik Industri Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Fisika Teknik Elektro Sistem dan Teknologi Informasi Seni Rupa Sains dan Teknologi Farmasi Perencanaan Wilayah dan Kota Oseanografi Mikrobiologi Meteorologi Matematika Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Kriya Kimia Fisika Farmasi Klinik dan Komunitas Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Interior Biologi Astronomi Arsitektur Aeronotika & Astronotika 13% 25% 63% 33% 67% 7% 7% 87% 13% 25% 63% 10% 90% 2% 7% 7% 7% 7% 13% 10% 43% 7% 7% 7% 8% 4% 35% 4% 4% 92% 20% 20% 20% 40% 8% 8% 85% 4% 8% 4% 15% 100% 5% 11% 5% 8% 8% 8% 11% 16% 26% 17% 17% 6% 6% 17% 25% 25% 25% 25% 33% 67% 25% 13% 63% 6% 6% 88% 50% 17% 33% 20% 20% 10% 30% 4% 8% 8% 67% 17% 33% 33% 17% 50% 11% 33% 13% 8% 8% 83% 73% 90% 57% 80% 54% 3% 9% 9% 79% 69% 79% 75% 47% 67% 72% 50% 50% 60% 60% 79% 33% 50% 67% 33% 56% 88% 85% Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Gambar 4.24 Jabatan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

90 Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Teknik Sipil Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Metalurgi Teknik Mesin Teknik Material Teknik Lingkungan Teknik Kimia Teknik Kelautan Teknik Informatika Teknik Industri Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Fisika Teknik Elektro Sistem dan Teknologi Informasi Seni Rupa Sains dan Teknologi Farmasi Perencanaan Wilayah dan Kota Oseanografi Mikrobiologi Meteorologi Matematika Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Kriya Kimia Fisika Farmasi Klinik dan Komunitas Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Interior Biologi Astronomi Arsitektur Aeronotika & Astronotika 3% 3% 4% 4% 7% 7% 2% 7% 4% 3% 2% 2% 4% 12% 12% 3% 3% 10% 11% 6% 2% 2% 2% 8% 3% 5% 3% 1% 9% 7% 8% 2% 4% 6% 1% 7% 7% 3% 1% 6% 3% 2% 5% 8% 5% 11% 16% 4% 2% 18% 5% 16% 5% 6% 6% 2% 6% 19% 20% 7% 18% 4% 5% 14% 18% 11% 20% 10% 8% 6% 6% 9% 1% 6% 13% 8% 4% 2% 8% 25% 29% 29% 5% 2% 12% 7% 7% 1% 4% 5% 2% 2% 2% 95% 96% 81% 98% 89% 97% 92% 76% 84% 83% 94% 83% 81% 89% 90% 84% 87% 86% 68% 29% 47% 74% 80% 81% 80% 71% 64% 89% 30% 40% 92% 79% 72% 100% 61% 71% 71% 73% 100% 83% 93% Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Gambar 4.25 Jabatan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

91 Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Teknik Sipil Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Metalurgi Teknik Mesin Teknik Material Teknik Lingkungan Teknik Kimia Teknik Kelautan Teknik Informatika Teknik Industri Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Fisika Teknik Elektro Sistem dan Teknologi Informasi Seni Rupa Sains dan Teknologi Farmasi Perencanaan Wilayah dan Kota Oseanografi Mikrobiologi Meteorologi Matematika Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Kriya Kimia Fisika Farmasi Klinik dan Komunitas Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Interior Biologi Astronomi Arsitektur Aeronotika & Astronotika 1% 6% 6% 2% 5% 3% 1% 3% 4% 1% 5% 3% 2% 1% 5% 5% 2% 3% 3% 1% 9% 2% 6% 2% 2% 11% 6% 1% 10% 3% 1% 4% 4% 5% 3% 1% 2% 6% 4% 1% 5% 7% 4% 8% 12% 9% 9% 18% 1% 6% 2% 1% 6% 8% 3% 23% 2% 5% 2% 6% 1% 2% 6% 5% 22% 11% 2% 2% 2% 2% 1% 4% 7% 4% 2% 4% 2% 13% 6% 6% 3% 1% 11% 1% 4% 27% 2% 4% 7% 9% 17% 2% 2% 4% 7% 5% 2% 18% 31% 39% 17% 14% 100% 87% 90% 92% 97% 95% 94% 88% 93% 88% 92% 81% 85% 91% 100% 92% 86% 88% 76% 64% 92% 82% 77% 92% 94% 86% 78% 55% 62% 84% 78% 88% 58% 69% 67% 79% 83% 85% 93% Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Gambar 4.26 Jabatan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

92 PENGHASILAN Penghasilan alumni ITB bagi yang bekerja, bekerja sekaligus berwiraswasta ataupun wirausaha umumnya memiliki perbedaan. Alumni ITB yang berwirausaha pada umumnya memiliki kemampuan untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar dibandingkan jika mereka bekerja di perusahaan. Namun, tidak jarang pula alumni yang berwirausaha memiliki penghasilan jauh lebih kecil dibandingkan jika mereka bekerja di perusahaan. wirausaha Rp5,000,000 Rp4,500,000 Rp5,000,000 bekerja dan wiraswasta Rp6,000,000 Rp5,400,000 Rp4,500,000 bekerja Rp4,500,000 Rp7,500,000 Rp6,500,000 3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 1 tahun setelah lulus Gambar 4.27 Penghasilan Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus Gambar 4.27 menunjukkan penghasilan alumni ITB berdasarkan pekerjaan dan tahun lulusannya. Gambar ini menunjukkan informasi bahwa umumnya alumni ITB yang bekerja memiliki penghasilan yang lebih baik dibandingkan yang berwirausaha. Hal ini tentunya memberikan informasi pula bahwa untuk memperoleh penghasilan yang besar dengan bekerja di perusahaan pun akan sangat memungkinkan dibandingkan jika menjalankan usaha sendiri. Namun, tentunya baik bekerja ataupun berusaha masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. TRACER STUDY ITB

93 Teknik Tenaga Listrik (8/8) Teknik Informatika (25/26) Sains dan Teknologi Farmasi (5/6) Teknik Metalurgi (10/10) Teknik Pertambangan (8/8) Teknik Mesin (41/41) Teknik Kimia (7/7) Teknik Geodesi dan Geomatika (26/26) Manajemen Rekayasa Industri (2/2) Manajemen (6/6) Teknik Telekomunikasi (3/3) Teknik Kelautan (15/15) Teknik Industri (26/26) Teknik Geofisika (13/13) Teknik Elektro (18/19) Sistem dan Teknologi Informasi (11/12) Kriya (5/5) Farmasi Klinik dan Komunitas (3/3) Astronomi (8/8) Teknik Sipil (15/15) Teknik Geologi (4/5) Seni Rupa (19/19) Kimia (10/10) Oseanografi (8/8) Matematika (16/16) Teknik Material (15/15) Teknik Fisika (17/17) Meteorologi (8/8) Arsitektur (13/13) Aeronotika & Astronotika (32/33) Fisika (24/24) Desain Interior (12/12) Mikrobiologi (3/3) Desain Komunikasi Visual (3/3) Teknik Lingkungan (10/10) Perencanaan Wilayah dan Kota (18/18) Biologi (9/9) Desain Produk (5/6) Teknik Perminyakan (0/0) Rp0 Rp7,200,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp6,750,000 Rp6,250,000 Rp6,000,000 Rp5,500,000 Rp5,500,000 Rp5,400,000 Rp5,100,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp4,750,000 Rp4,500,000 Rp4,500,000 Rp4,500,000 Rp4,300,000 Rp4,250,000 Rp4,250,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp3,750,000 Rp3,750,000 Rp3,500,000 Rp3,500,000 Rp3,250,000 Rp3,100,000 Rp3,000,000 Rp2,750,000 Gambar 4.28 Penghasilan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

94 Teknik Metalurgi (29/29) Manajemen (10/10) Teknik Perminyakan (26/27) Teknik Pertambangan (57/57) Teknik Mesin (166/166) Teknik Geologi (61/61) Teknik Geofisika (72/72) Teknik Tenaga Listrik (38/38) Teknik Kimia (16/18) Teknik Kelautan (54/54) Teknik Sipil (27/27) Teknik Informatika (38/40) Teknik Fisika (76/77) Teknik Industri (68/68) Teknik Telekomunikasi (26/26) Teknik Elektro (65/65) Teknik Material (48/49) Teknik Geodesi dan Geomatika (85/85) Sistem dan Teknologi Informasi (19/19) Manajemen Rekayasa Industri (9/9) Farmasi Klinik dan Komunitas (6/6) Teknik Lingkungan (63/63) Meteorologi (28/28) Aeronotika & Astronotika (42/42) Kimia (34/34) Sains dan Teknologi Farmasi (16/19) Oseanografi (21/21) Mikrobiologi (5/5) Matematika (22/22) Fisika (71/72) Arsitektur (84/84) Perencanaan Wilayah dan Kota (50/50) Desain Interior (14/14) Astronomi (12/13) Kriya (12/12) Desain Produk (49/51) Desain Komunikasi Visual (14/14) Biologi (41/41) Seni Rupa (50/51) Rp10,000,000 Rp9,000,000 Rp8,875,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp7,500,000 Rp7,250,000 Rp7,050,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp6,850,000 Rp6,750,000 Rp6,300,000 Rp6,262,500 Rp6,000,000 Rp6,000,000 Rp6,000,000 Rp6,000,000 Rp5,700,000 Rp5,550,000 Rp5,500,000 Rp5,250,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp4,900,000 Rp4,900,000 Rp4,250,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp4,000,000 Rp3,750,000 Gambar 4.29 Penghasilan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

95 Teknik Perminyakan (157/158) Teknik Mesin (95/95) Teknik Kimia (206/210) Teknik Geologi (75/75) Teknik Geofisika (39/39) Teknik Metalurgi (20/20) Teknik Informatika (144/146) Teknik Industri (226/230) Teknik Material (43/43) Teknik Pertambangan (74/75) Manajemen Rekayasa Industri (23/23) Teknik Tenaga Listrik (47/47) Teknik Kelautan (48/48) Teknik Fisika (124/124) Teknik Elektro (105/107) Teknik Sipil (260/261) Sistem dan Teknologi Informasi (47/49) Manajemen (42/44) Teknik Telekomunikasi (66/67) Teknik Lingkungan (146/149) Teknik Geodesi dan Geomatika (65/65) Meteorologi (15/16) Aeronotika & Astronotika (41/41) Matematika (161/162) Seni Rupa (11/11) Oseanografi (22/22) Perencanaan Wilayah dan Kota (107/107) Kimia (123/124) Mikrobiologi (58/61) Sains dan Teknologi Farmasi (169/177) Fisika (45/46) Desain Komunikasi Visual (86/88) Desain Interior (70/70) Biologi (54/57) Arsitektur (107/107) Astronomi (12/12) Desain Produk (38/38) Farmasi Klinik dan Komunitas (66/67) Kriya (45/45) Rp15,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp9,250,000 Rp9,000,000 Rp9,000,000 Rp8,800,000 Rp8,750,000 Rp8,100,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp7,500,000 Rp7,500,000 Rp7,250,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp6,500,000 Rp6,000,000 Rp5,650,000 Rp5,500,000 Rp5,500,000 Rp5,150,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp4,925,000 Rp4,650,000 Rp4,500,000 Rp4,000,000 Gambar 4.30 Penghasilan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

96 4.3 PENILAIAN ALUMNI TERHADAP PEKERJAAN Alumni ITB umumnya memilki penilaian tersendiri terkait kondisi pekerjaan mereka saat ini. Penilaian alumni ITB terkait pekerjaan ini adala seputar kelebihan dan kekurangan pekerjaan mereka saat ini serta gambaran pekerjaan ideal yang mereka harapkan. Penilaian alumni terhadap pekerjaan ini pada dasarnya merupakan masukan penting bagi perusahaan yang menginginkan alumni ITB bekerja di perusahaannya. Penilaian ini penting mengingat dengan mengetahui apa yang diharapkan dari alumni ITB dari perusahaan maka kesempatan alumni ITB untuk berkontribusi dan berkembang serta loyalitas di perusahaan tersebut akan semakin lebih baik KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEKERJAAN ALUMNI ITB Penilaian alumni ITB terkait pekerjaannya umumnya tidak akan lepas dengan kesempatan pengembangan diri dan gaji. Dua penilaian tersebut sejak penelitian Tracer Study ITB selalu menjadi hal yang paling banyak jadi perhatiaan alumni ITB. Pengembangan Diri Besar 43.0% Menyenangkan Sesuai Minat 20.5% 19.5% Lingkungan Kerja Kondusif 9.8% Gaji Memuaskan Sesuai Dengan yang Diharapkan 2.5% 4.8% Gambar 4.31 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

97 Pengembangan Diri Besar 38.7% Sesuai Minat Menyenangkan 16.5% 18.9% Lingkungan Kerja Kondusif 12.5% Gaji Memuaskan Sesuai Dengan yang Diharapkan 5.6% 7.7% Lokasi dekat dengan rumah 0.1% Gambar 4.32 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus Hal-hal positif dalam pekerjaan alumni ITB berdasarkan tahun lulusan antara lain, pengembangan diri besar, menyenangkan, sesuai minat, serta lingkungan kerja yang kondusif. Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian Tracer Study ITB , dengan kemungkinan perbedaan hanya terkait di urutan 2-3 saja. Pengembangan Diri Besar 37.0% Sesuai Minat 19.9% Menyenangkan Lingkungan Kerja Kondusif 13.4% 16.0% Gaji Memuaskan 8.4% Sesuai Dengan yang Diharapkan 5.1% Lokasi dekat dengan rumah 0.2% Gambar 4.33 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus Hal yang dapat disimpulkan dalam penilaian alumni mengenai kelebihan pekerjaan mereka adalah informasi bahwa alumni ITB menjadikan pengembangan diri besar TRACER STUDY ITB

98 sebagai motivasi dalam pekerjaan mereka. Perusahaan yang tidak mampu memberikan kesempatan tersebut terhadap alumni ITB akan memberikan kemungkinan ketidakbetahan alumni ITB terhadap pekerjaannya. Gaji kurang memuaskan 46% Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll) 19% Tidak Sesuai Dengan yang Diharapkan Kesempatan Belajar Sangat Kecil Tidak Sesuai Minat 11% 11% 13% Gambar 4.34 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 1 Tahun Setelah Lulus Dalam suatu kelebihan tentunya terdapat kekurangan pula pada pekerjaan alumni ITB di suatu perusahaan. Umumnya bagi alumni ITB kekurangan yang paling dirasakan adalah masalah gaji yang kurang memuaskan. Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan data yang diperoleh dalam penelitian Tracer Study ITB Gaji kurang memuaskan 40% Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu 25% Tidak Sesuai Dengan yang Diharapkan Kesempatan Belajar Sangat Kecil Tidak Sesuai Minat 12% 12% 11% Alasan lokasi 1% Gambar 4.35 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 2 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

99 Penilaian alumni ITB terkait kekurangan dalam pekerjaan mereka ini tentunya bisa menjadi masukan berharga bagi perusahaan apabila perusahaan memiliki niat untuk mempekerjakan alumni ITB dalam jangka panjang. Tidak terpenuhinya kondisi yang diharapkan oleh alumni ITB dari perusahaan tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja serta loyalitas alumni pada perusahaan tersebut, mengingat alumni ITB sendiri cenderung selalu ingin mencari yang lebih baik terutama dalam pengembangan diri. Gaji kurang memuaskan 37% Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu 27% Tidak Sesuai Dengan yang Diharapkan Kesempatan Belajar Sangat Kecil Tidak Sesuai Minat 11% 12% 11% Alasan lokasi 2% Gambar 4.36 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni ITB 3 Tahun Setelah Lulus GAMBARAN PEKERJAAN IDEAL ALUMNI ITB Gambaran pekerjaan ideal alumni ITB pada dasarnya akan merupakan gabungan penilaian mereka terhadap kelebihan dan kekurangan pekerjaan alumni. Apabila diperhatika pada Gambar 4.36 dapat diperoleh informasi bahwa gambaran pekerjaan ideal alumni ITB berdasarkan tahun lulusan adalah pekerjaan yang memberikan kesempatan belajar lebih besar, fasilitas dan gaji yang baik, lingkungan kerja yang nyaman, sesuai minat serta menambah wawasan. Secara umum gambaran pekerjaan ideal ini tetap mengedepankan kemungkinan alumni ITB untuk dapat mengembangkan diri mereka diserta dengan adanya peningkatan terhadap fasilitas dan gaji yang mereka peroleh selama menjalani pekerjaan tersebut. TRACER STUDY ITB

100 Gambaran Pekerjaan Ideal (1 Tahun Setelah Lulus) Memberi kesempatan belajar lebih besar Fasilitas dan gaji yang baik Sesuai minat Menambah wawasan Lingkungan kerja yang nyaman Memberi banyak manfaat bagi banyak orang Menantang / tidak monoton Jenjang karir yang lebih baik Mampu meningkatkan kesejahteraan Jam kerja dan jobdesk yang sesuai Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga Sesuai bidang kuliah Gambaran Pekerjaan Ideal (2 Tahun Setelah Lulus) Memberi kesempatan belajar lebih besar Fasilitas dan gaji yang baik Jenjang karir yang lebih baik Sesuai minat Lingkungan kerja yang nyaman Menambah wawasan Menantang / tidak monoton Memberi banyak manfaat bagi banyak orang Mampu meningkatkan kesejahteraan Jam kerja dan jobdesk yang sesuai Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga Sesuai bidang kuliah Gambaran Pekerjaan Ideal (3 Tahun Setelah Lulus) Fasilitas dan gaji yang baik Memberi kesempatan belajar lebih besar Lingkungan kerja yang nyaman Jenjang karir yang lebih baik Sesuai minat Menambah wawasan Menantang / tidak monoton Memberi banyak manfaat bagi banyak orang Mampu meningkatkan kesejahteraan Jam kerja dan jobdesk yang sesuai Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga Sesuai bidang kuliah Gambar 4.37 Gambaran Pekerjaan Ideal Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus TRACER STUDY ITB

101 4.4 PENILAIAN ALUMNI ITB TERHADAP ITB DAN FASILITASNYA Alumni ITB mampu memperoleh pekerjaan, berwirausaha ataupun melanjutkan studi tidak terlepas dengan adanya peranan yang diberikan oleh ITB dalam pengembangan diri alumni, terutama dari pembekalan kompetensi diri. Bagi ITB sendiri, peranan alumni di dunia kerja akan menjadi suatu masukan penting terutama dalam usaha ITB untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan yang ada ASPEK PEMBELAJARAN Penilaian alumni ITB terhadap aspek pembelajaran terkait dengan perkuliahan, diskusi, demonstrasi/peragaan, partisipasi proyek riset dan kerja lapangan. Penilaian alumni ITB secara umum terhadap 6 aspek ini pada dasarnya adalah baik dengan menganggap hal yang dirasa sudah sangat baik adalah pada perkuliahan dan diskusi. Diskusi Perkuliahan Demonstrasi/Peragaan Praktikum kerja lapangan Partisipasi dalam proyek riset Magang Lulusan 1 tahun Lulusan 2 tahun Lulusan 3 tahun Gambar 4.38 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Aspek Pembelajaran TRACER STUDY ITB

102 4.4.2 ASPEK BELAJAR MENGAJAR Penilaian alumni ITB terhadap aspek belajar mengajar antara lain terkait dengan kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen di luar jadwal kuliah, kesempatan memasuki dan menjadi bagian dari jejaring ilmuwan professional, kondisi umum belajar mengajar, kesempatan berpartisipasi dalam proyek riset serta bimbingan akademik. Dari kelima aspek ini, hal yang dirasakan sudah sangat baik oleh alumni ITB adalah pada kondisi umum belajar mengajar. kesempatan untuk berinteraksi dengan dosendosen di luar jadwal kuliah kesempatan untuk memasuki dan menjadi bagian dari jejaring ilmuwan profesional bimbingan akademik kondisi umum belajar mengajar kesempatan berpartisipasi dalam proyek riset Lulusan 1 tahun Lulusan 2 tahun Lulusan 3 tahun Gambar 4.39 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Aspek Belajar Mengajar TRACER STUDY ITB

103 4.4.3 KONDISI FASILITAS BELAJAR Aspek yang dinilai oleh alumni ITB dari fasilitas belajar antara lain perpustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, modul belajar, ruang belajar, laboratorium, variasi mata kuliah, akomodasi, kantin, pusat kegiatan mahasiswa serta layanan kesehatan. Dari aspek-aspek penilaian ini, hal yang dirasakan sudah sangat baik menurut alumni adalah pada variasi mata kuliah yang ditawarkan. Hal lainnya yang dirasakan cukup baik adalah pada perpustakaan serta teknologi informasi dan komunikasi. fasilitas layanan kesehatan pusat kegiatan mahasiswa beserta fasilitasnya dan kantin perpustakaan teknologi informasi dan komunikasi modul belajar ruang belajar akomodasi laboratorium variasi mata kuliah yang ditawarkan Lulusan 1 tahun Lulusan 2 tahun Lulusan 3 tahun Gambar 4.40 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Fasilitas Belajar Mengajar MANFAAT PRODI Penilaian alumni ITB terhadap manfaat prodi antara lain menyangkut memulai pekerjaan, pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan, kinerja dalam menjalankan tugas, karir di masa depan, pengembangan diri serta meningkatkan TRACER STUDY ITB

104 keterampilan kewirausahaan. Menurut alumni ITB, manfaat Prodi pada umumnya dirasakan sudah sangat baik. Hal yang dirasa masih kurang adalah terkait dengan meningkatkan keterampilan kewirausahaan. memulai pekerjaan 4.00 meningkatkan keterampilan kewirausahaan pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan pengembangan diri kinerja dalam menjalankan tugas karir di masa depan Lulusan 1 tahun Lulusan 2 tahun Lulusan 3 tahun Gambar 4.41 Penilaian Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus terhadap Manfaat Prodi 4.5 KOMPETENSI ALUMNI ITB DAN KONTRIBUSI ITB Kompetensi alumni ITB untuk dapat terjun ke dunia kerja tidak terlepas dari peranan ITB sebagai institusi pendidikan yang memberikan bekal sekaligus kemampuan kepada alumninya. Kompetensi yang diperoleh alumni dari ITB pada umumnya tidaklah sama, bergantung pada bidang keahlian yang dijalani. Kompetensi itu sendiri diperoleh alumni dari ITB tidak saja melalui proses belajar mengajar ataupun praktikum/proyek riset/kerja lapangan namun juga diperoleh dari kegiatan kemahasiswaan yang ada di lingkungan ITB. TRACER STUDY ITB

105 Kompetensi alumni ITB berdasarkan Gambar 4.42, pada umumnya yang dianggap lebih baik dibandingkan kontribusi dari ITB adalah pengetahuan di luar disiplin ilmu, pengetahuan umum, keterampilan internet, keterampilan computer, toleransi, adaptasi, loyalitas dan integritas, serta bekerja dengan orang yang berbeda budaya. Sementara kontribusi ITB yang dianggap cukup besar dibandingkan kompetensi alumni itu sendiri adalah pengetahuan dibidang/displin ilmu, keterampilan riset, bekerja dibawah tekanan serta manajemen waktu. pengetahuan di bidang / disiplin ilmu terus belajar sepanjang hayat 4.5 pengetahuan di luar disiplin ilmu menuliskan laporan / dokumen pengetahuan umum mempresentasikan ide manajemen proyek / program inisiatif tanggung jawab keterampilan internet keterampilan komputer berpikir kritis keterampilan riset kepemimpinan 2.5 belajar bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang loyalitas dan integritas adaptasi berkomunikasi bekerja di bawah tekanan manajemen waktu toleransi analisis negosiasi bekerja secara mandiri bekerja dalam tim / dengan orang lain memecahkan masalah lulusan 1 tahun (alumni) lulusan 2 tahun (alumni) lulusan 3 tahun (alumni) lulusan 1 tahun (PT) lulusan 2 tahun (PT) lulusan 3 tahun (PT) Gambar 4.42 Kompetensi Alumni ITB 1-3 Tahun Setelah Lulus serta Kontribusi ITB TRACER STUDY ITB

106 Berdasarkan Gambar 4.42, kontribusi ITB terhadap kompetensi alumni yang dianggap selaras antara lain berpikir kritis, kemampuan belajar, bekerja mandiri, bekerja tim, memecahkan masalah, analisism kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif, manajemen proyek, merepresentasikan ide serta menuliskan laporan. TRACER STUDY ITB

107 ANALISIS HASIL TRACER STUDY ITB 2016: PROFIL RESPONDEN TOTAL RESPONDEN Target responden pada penyelenggaraan Tracer Study ITB 2016 adalah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan Angkatan 2009 sebagai responden merupakan pilihan paling tepat pada tahun 2016 ini jika memperhatikan tahun kelulusan mereka yang berada pada selang 1-3 tahun. Total alumni ITB angkatan 2009 yang tercatat adalah sebanyak 2856 orang. Dari jumlah tersebut Tim Tracer Study ITB, setelah memperoleh verifikasi dari Tim Surveyor Tracer Study ITB 2016, melibatkan alumni ITB angkatan 2009 sebanyak 2854 pada pelaksanaan Tracer Study ITB orang tidak dilibatkan karena telah meninggal dunia. Dari 2854 orang, tercatat hanya 2848 orang yang memiliki alamat (2793 orang diantaranya memiliki alamat tervalidasi). Gambar 5.1 Responden Tracer Study ITB 2016 TRACER STUDY ITB

108 Tracer Study ITB 2016 dilaksanakan selama 3 bulan, sejak awal bulan Agustus 2016 hingga akhir Oktober Selama 3 bulan pelaksanaan, Tim Tracer Study ITB memperoleh pencapaian response rate pada pelaksanaan Tracer Study ITB 2016 sebesar 93% (2647 orang alumni yang mengisi kuesioner dari total 2854 orang). Total responden yang diperoleh pada pelaksanaan Tracer Study ITB 2016 ini kembali mengalami peningkatan dari tahun-tahun pelaksanaan sebelumnya di ITB. Total Responden % % Gross Response Rate Not Response Total Alumni 2009 : 2854 Gambar 5.2 Gross Response Rate Gambar 5.2 menunjukkan grafik total alumni ITB angkatan 2009 yang telah mengisi kuesioner Tracer Study ITB Tercatat sebanyak 2647 alumni (93%) telah melakukan pengisian kuesioner dari total 2854 alumni dan sisanya sebanyak 207 alumni tidak melakukan pengisian dikarenakan: (i) 25 alumni masih dalam status pengisian (on going), (ii) 6 alumni tidak memiliki , (iii) 55 alumni tidak tervalidasi dan (iv) 111 alumni tanpa keterangan. Total alumni (responden) yang mengisi kuesioner pada pelaksanaan Tracer Study ITB 2016, jika dilihat berdasarkan Program Studi (Prodi) masing-masing maka TRACER STUDY ITB

109 jumlah responden dengan persentase terbesar (mencapai 100%) berasal dari Prodi Astronomi, Prodi Desain Komunikasi Visual, Prodi Farmasi Klinik dan Komunitas, Prodi Kimia, Prodi Manajemen Rekayasa Industri, Prodi Mikrobiologi, Prodi Oseanografi, Prodi Teknik Geologi, Prodi Teknik Kelautan, Prodi Teknik Material, Prodi Teknik Pertambangan dan Prodi Teknik Telekomunikasi. Prodi dengan perolehan persentase responden terkecil adalah Prodi Sains dan Teknologi Farmasi (pencapaian responden sebesar 80%). Hasil riset dilapangan menunjukkan bahwa kesulitan utama yang dihadapi dalam memperoleh responden pada Prodi Sains dan Teknologi Farmasi dikarenakan sulitnya menghubungi dan mendorong alumni 2009 yang berasal dari kelas internasional. Total hanya sebanyak 8 alumni (26%) dari 31 orang yang mengisi kuesioner dari kelas internasional pada Prodi Sains dan Teknologi Farmasi % Total Responden % Nett Response Rate Not Response Gambar 5.3 Nett Response Rate Apabila dilihat dari total jumlah responden maka Prodi yang alumninya paling banyak mengisi kuesioner berasal dari Prodi Manajemen (144 orang) dan paling sedikit mengisi kuesioner berasal dari Prodi Astronomi (20 orang). Perbedaan TRACER STUDY ITB

110 kontribusi ini memang tidak bisa dibandingkan hanya dengan jumlah persentase saja dikarenakan jumlah mahasiswa per Prodi berbeda. Teknik Tenaga Listrik (38/40) Teknik Telekomunikasi (34/34) Teknik Sipil (131/145) Teknik Pertambangan (63/63) Teknik Perminyakan (89/98) Teknik Metalurgi (36/39) Teknik Mesin (128/137) Teknik Material (46/46) Teknik Lingkungan (91/99) Teknik Kimia (101/102) Teknik Kelautan (49/49) Teknik Informatika (81/97) Teknik Industri (114/119) Teknik Geologi (80/80) Teknik Geofisika (48/59) Teknik Geodesi dan Geomatika (86/94) Teknik Fisika (101/103) Teknik Elektro (108/119) Sistem dan Teknologi Informasi (32/33) Seni Rupa (35/38) Sains dan Teknologi Farmasi (93/116) Perencanaan Wilayah dan Kota (74/76) Oseanografi (33/33) Mikrobiologi (40/40) Meteorologi (37/38) Matematika (102/109) Manajemen Rekayasa Industri (41/41) Manajemen (144/168) Kriya (27/32) Kimia (82/82) Fisika (84/103) Farmasi Klinik (30/30) Desain Produk (41/44) Desain Komunikasi Visual (46/46) Desain Interior (36/44) Biologi (73/74) Astronomi (20/20) Arsitektur (95/97) Aeronotika dan Astronotika (58/67) 95% 100% 90% 100% 91% 92% 93% 100% 92% 99% 100% 84% 96% 100% 81% 91% 98% 91% 97% 92% 80% 97% 100% 100% 97% 94% 100% 86% 84% 100% 82% 100% 93% 100% 82% 99% 100% 98% 87% 14% 16% 18% 18% 5% 10% 9% 8% 7% 8% 1% 16% 4% 19% 9% 2% 9% 3% 8% 20% 3% 3% 6% 7% 1% 2% 13% Mengisi Tidak Mengisi Gambar 5.4 Jumlah Responden per Prodi TRACER STUDY ITB

111 5.2 IP ALUMNI ITB ANGKATAN 2009 Gambar 5.5 IP Alumni ITB Angkatan 2009 Alumni ITB angkatan 2009 yang mengisi kuesioner Tracer Study ITB 2016 ada sebanyak 2647 orang. Berdasarkan Gambar 5.5 tampak bahwa dari jumlah 2647 orang ini, rata-rata IP alumni ITB angkatan 2009 adalah sebesar 3,27 dengan nilai standar deviasi 0,3. Nilai IP terbesar pada alumni ITB angkatan 2009 adalah 3,99 terdistribusi di 2 orang dan nilai IP terkecil adalah 2,29 terdistribusi di 1 orang. Sementara jika dilihat berdasarkan titik tengahnya (median) maka nilai IP alumni ITB angkatan 2009 berada pada nilai 3,27 (sama dengan nilai rata-ratanya). Besaran nilai IP ini memberikan sedikit gambaran mengenai pencapaian nilai akademik yang diraih oleh alumni ITB angkatan 2009 semasa mereka mengikuti pendidikan di Kampus ITB. Apabila diperhatikan berdasarkan Prodi, yang memiliki nilai IP rata-rata paling besar berasal dari Prodi Desain Komunikasi Visual (3,55) dan paling rendah berasal dari Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika (2,96). Besar kecilnya nilai IP ini tidak TRACER STUDY ITB

112 serta merta menunjukkan bahwa alumni ITB angkatan 2009 dari Prodi Desain Komunikasi Visual lebih baik prestasi bidang akademiknya dibandingkan Prodi lainnya. Nilai IP tidak sepenuhnya menentukan baik tidaknya prestasi akademik dari mahasiswa/alumni Prodi yang bersangkutan. Teknik Tenaga Listrik (38/40) Teknik Telekomunikasi (34/34) Teknik Sipil (131/145) Teknik Pertambangan (63/63) Teknik Perminyakan (89/98) Teknik Metalurgi (36/39) Teknik Mesin (128/137) Teknik Material (46/46) Teknik Lingkungan (91/99) Teknik Kimia (101/102) Teknik Kelautan (49/49) Teknik Informatika (81/97) Teknik Industri (114/119) Teknik Geologi (80/80) Teknik Geofisika (48/59) Teknik Geodesi dan Geomatika (86/94) Teknik Fisika (101/103) Teknik Elektro (108/119) Sistem dan Teknologi Informasi (32/33) Seni Rupa (35/38) Sains dan Teknologi Farmasi (93/116) Perencanaan Wilayah dan Kota (74/76) Oseanografi (33/33) Mikrobiologi (40/40) Meteorologi (37/38) Matematika (102/109) Manajemen Rekayasa Industri (41/41) Manajemen (144/168) Kriya (27/32) Kimia (82/82) Fisika (84/103) Farmasi Klinik (30/30) Desain Produk (41/44) Desain Komunikasi Visual (46/46) Desain Interior (36/44) Biologi (73/74) Astronomi (20/20) Arsitektur (95/97) Aeronotika dan Astronotika (58/67) Gambar 5.6 Rata-Rata Nilai IP per Prodi TRACER STUDY ITB

113 5.3 PEKERJAAN UTAMA Penelitian dalam Tracer Study ITB 2016 mengkategorikan pekerjaan utama pada 4 kategori utama, yaitu tidak bekerja/melanjutkan studi, wirausaha, bekerja dan wiraswasta serta bekerja. Tidak bekerja/melanjutkan studi menunjukkan alumni yang memilih tidak bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus kuliah. Wirausaha menunjukkan alumni yang memilih membangun usaha sendiri. Bekerja dan wiraswasta menunjukkan alumni yang memlihi bekerja sekaligus memiliki pekerjaan sampingan (umumnya membangun usaha sendiri). Sementara bekerja menunjukkan alumni yang memilih untuk langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus perkuliahan. 7% bekerja (1648) 5% 26% 62% bekerja dan wiraswasta (125) tdk bekerja/melanjutkan studi (686) wirausaha (188) Gambar 5.7 Pekerjaan Utama Gambar 5.7 menunjukkan grafik persebaran alumni ITB angkatan 2009 terkait pekerjaan utama saat ini. Tampak bahwa sebagian besar alumni ITB angkatan 2009 pekerjaan utama saat ini adalah bekerja, dengan total 1648 orang (62%). Jumlah ini menunjukkan bahwa hampir sekitar 2/3 alumni ITB angkatan 2009 memilih bekerja setelah mereka lulus kuliah. TRACER STUDY ITB

114 Teknik Tenaga Listrik (38/40) Teknik Telekomunikasi (34/34) Teknik Sipil (131/145) Teknik Pertambangan (63/63) Teknik Perminyakan (89/98) Teknik Metalurgi (36/39) Teknik Mesin (128/137) Teknik Material (46/46) Teknik Lingkungan (91/99) Teknik Kimia (101/102) Teknik Kelautan (49/49) Teknik Informatika (81/97) Teknik Industri (114/119) Teknik Geologi (80/80) Teknik Geofisika (48/59) Teknik Geodesi dan Geomatika (86/94) Teknik Fisika (101/103) Teknik Elektro (108/119) Sistem dan Teknologi Informasi (32/33) Seni Rupa (35/38) Sains dan Teknologi Farmasi (93/116) Perencanaan Wilayah dan Kota (74/76) Oseanografi (33/33) Mikrobiologi (40/40) Meteorologi (37/38) Matematika (102/109) Manajemen Rekayasa Industri (41/41) Manajemen (144/168) Kriya (27/32) Kimia (82/82) Fisika (84/103) Farmasi Klinik (30/30) Desain Produk (41/44) Desain Komunikasi Visual (46/46) Desain Interior (36/44) Biologi (73/74) Astronomi (20/20) Arsitektur (95/97) Aeronotika dan Astronotika (58/67) 61% 5% 24% 11% 74% 24% 3% 66% 4% 27% 4% 57% 35% 8% 74% 1% 21% 3% 69% 31% 72% 5% 17% 6% 54% 2% 33% 11% 60% 4% 33% 2% 65% 6% 25% 4% 71% 6% 16% 6% 63% 6% 19% 12% 82% 2% 13% 4% 50% 3% 41% 6% 54% 2% 44% 72% 2% 15% 10% 62% 6% 29% 3% 71% 2% 22% 5% 72% 6% 19% 3% 31% 20% 29% 20% 76% 1% 22% 1% 68% 1% 20% 11% 42% 3% 42% 12% 55% 3% 40% 3% 70% 27% 3% 69% 3% 22% 7% 78% 17% 5% 51% 13% 17% 19% 33% 22% 19% 26% 60% 2% 35% 2% 48% 2% 40% 10% 63% 3% 27% 7% 37% 7% 39% 17% 41% 11% 30% 17% 42% 11% 28% 19% 55% 4% 34% 7% 35% 10% 50% 68% 11% 17% 55% 7% 36% 5% 4% 2% Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha Gambar 5.8 Pekerjaan Utama per Prodi TRACER STUDY ITB

115 Secara umum pekerjaan utama alumni ITB angkatan 2009 sebagian besar adalah bekerja. Apabila dilihat berdasarkan Prodi, persentase alumni ITB angkatan 2009 yang paling banyak bekerja berasal dari Prodi Teknik Industri (82%) dan yang paling sedikit bekerja berasal dari Prodi Seni Rupa (31%). Sementara jika dilihat berdasarkan jumlah alumninya maka yang paling banyak bekerja berasal dari Prodi Teknik Industri (93 orang) dan paling sedikit berasal dari Prodi Astronomi (7 orang). Tidak semua alumni ITB angkatan 2009 memilih untuk bekerja setelah lulus kuliah. Sebagian ada yang memilih melanjutkan studi ataupun berwirausaha. Jika dilihat berdasarkan persentase, alumni ITB angkatan 2009 yang memilih tidak bekerja/melanjutkan studi paling besar berasal dari Prodi Astronomi (50%). Dari sisi jumlah alumninya maka alumni ITB angkatan 2009 yang memilih tidak bekerja/melanjutkan studi paling banyak berasal dari Prodi Teknik Sipil (35 orang). Alumni ITB angkatan 2009 yang memutuskan membangun usaha sendiri jika dilihat dari persentasenya lebih didominasi oleh alumni yang berasal dari Prodi Kriya (26%). Sementara dilihat berdasarkan jumlah alumninya, alumni yang paling banyak berwirausaha berasal dari Prodi Manajemen (28 orang). Hal yang menarik dari alumni yang berwirausaha adalah bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang berasal dari Fakultas Seni Rupa dan Desain banyak yang memutuskan membangun usaha sendiri setelah lulus dari perkuliahan (Gambar 5.8). Pada gambar 5.8 tampak pula bahwa alumni ITB angkatan 2009 pekerjaan saat ini adalah bekerja dan berwiraswasta. Alumni yang menjalani dua jenis pekerjaan ini dilihat dari persentasenya sebagian besar berasal dari Prodi Kriya (22%). Sementara berdasarkan jumlah alumninya maka yang paling banyak bekerja sekaligus berwiraswasta berasal dari Prodi Manajemen (19 orang). TRACER STUDY ITB

116 ANALISIS HASIL TRACER STUDY ITB 2016: HUBUNGAN ALUMNI DAN ITB TEMPAT TINGGAL SELAMA KULIAH Penelitian Tracer Study ITB tidak hanya berfokus pada kondisi alumni dan pekerjaan saja. Kondisi alumni saat menjalani perkuliahan pun turut menjadi bahan penelitian yang menarik dan menjadi masukan penting terkait hubungan alumni dengan ITB itu sendiri. Salah satu yang dapat diamati dari kondisi alumni saat menjalani perkuliahan adalah terkait tempat tinggal selama menjalani perkuliahan. Di tempat kos Bersama orang tua / keluarga Bersama saudara Di asrama Berbagi kamar kos/apartemen Kampus/himpunan/lab/studio Rumah sendiri Kontrak rumah Apartemen Pindah2/Nomaden 3.10% 1.93% 1.66% 0.87% 0.57% 0.34% 0.08% 0.04% 26.46% 64.97% Gambar 6.1 Tempat Tinggal Selama Kuliah Gambar 6.1 menunjukkan grafik sebaran tempat tinggal alumni ITB angkatan 2009 selama menjalani perkuliahan. Dari grafik tersebut tampak bahwa sebagian besar alumni ITB angkatan 2009 tinggal di tempat kos (65%) dan bersama orang tua (27%). Hal menarik terkait tempat tinggal selama kuliah ini adalah adanya alumni yang tinggal dengan berpindah-pindah. Kondisi ini sangat mungkin terjadi seiring TRACER STUDY ITB

117 dengan beragamnya aktivitas alumni selama menjadi mahasiswa, mulai dari akademik hingga non-akademik. Hal menarik lainnya terkait tempat tinggal ini adalah adanya alumni ITB angkatan 2009 yang saat menjalani perkuliahan sudah memiliki rumah/apartemen sendiri. 6.2 SUMBER BIAYA KULIAH Sistem perkuliahan di Indonesia sejatinya sejak awal masuk perguruan tinggi hingga hari kelulusan membutuhkan biaya dalam prosesnya. Sumber biaya perkuliahan bagi mahasiswa Indonesia umumnya sebagian besar berasal dari orang tua, tidak terkecuali mahasiswa ITB. Tidak jarang pula dari mahasiswa ini mampu memanfaatkan peran beasiswa yang tersedia di perguruan tingginya masing-masing. Alumni ITB angkatan 2009 selama menjalani perkuliahan tercatat bahwa sebanyak 82% memperoleh pembiayaan kuliah mereka dari orang tua. Hanya 8% saja yang membiayai kuliah mereka seluruhnya dari beasiswa. Sementara alumni yang membiayai kuliahnya dari sebagian beasiswa ada sekitar 9%. Hal menarik pada pembiayaan kuliah ini adalah ternyata ada alumni ITB angkatan 2009 yang membiayai perkuliahannya selama di ITB dengan dana sendiri. Orang tua / keluarga 82% Sebagian beasiswa Beasiswa 9% 8% Biaya sendiri 1% Gambar 6.2 Sumber Biaya Kuliah TRACER STUDY ITB

118 Data-data yang diperoleh ini pada dasarnya memberikan suatu info bernilai, yaitu ternyata pemanfaatan beasiswa di ITB bagi angkatan 2009 belum cukup besar. Pemanfaatan beasiswa dalam pendanaan sumber biaya kuliah sejatinya mampu meringankan beban biaya hidup mahasiswa. Harapan kedepannya adalah mahasiswa ITB mampu lebih baik lagi dalam memanfaatkan peran beasiswa sebagai pendanaan sumber biaya kuliah dan ITB sebagai institusi mampu menyediakan beasiswa yang lebih memadai. 6.3 ASPEK PEMBELAJARAN Salah satu tujuan utama dalam penelitian Tracer Study ITB 2016 adalah memperoleh feedback (masukan) dari alumni terkait dengan ITB. Poin masukan yang menjadi masukan penting itu salah satunya adalah mengenai aspek pembelajaran di ITB. Gambar 6.3 Aspek Pembelajaran TRACER STUDY ITB

119 Poin-poin penilaian dalam aspek pembelajaran pada dasarnya dapat bermacammacam. Penelitian Tracer Study ITB 2016 membagi poin-poin penilaian tersebut menjadi 6, yaitu diskusi, praktikum kerja lapangan, magang, partisipasi dalam proyek riset, demonstrasi/peragaan dan perkuliahan. Tabel 6.1 Aspek Pembelajaran Variable Count Mean Min Q1 Median Q3 Max Perkuliahan Demonstrasi/Peragaan Partisipasi dalam proyek riset Magang Praktikum kerja lapangan Diskusi Gambar 6.3 dan Tabel 6.1 memberikan informasi mengenai penilaian aspek pembelajaran oleh alumni ITB angkatan Secara umum, penilaian yang diberikan oleh alumni ITB angkatan 2009 terhadap poin-poin aspek pembelajaran (dilihat dari nilai median) sudah cukup baik. Poin yang mendapat penilaian lebih dari cukup adalah pada perkuliahan. Alumni ITB angkatan 2009 menganggap ITB sudah memberikan perkuliahan cukup baik kepada mereka. 6.4 FASILITAS BELAJAR MENGAJAR Penilaian ITB oleh alumni dalam penelitian Tracer Study ITB 2016 tidak hanya berfokus pada sistem pembelajaran saja. Salah satu aspek yang diperhatikan pula adalah penilaian terhadap fasilitas penunjang dari ITB. Poin-poin penilaian terkait fasilitas penunjang ini antara lain terkait fasilitas layanan kesehatan, pusat kegiatan mahasiswas beserta fasilitas dan ruang rekreasi, kantin, akomodasi, variasi mata kuliah, laboratorium, ruang belajar, modul belajar, teknologi informasi dan komunikasi serta perpustakaan. TRACER STUDY ITB

120 Gambar 6.4 Fasilitas Belajar Mengajar Gambar 6.4 dan Tabel 6.2 menunjukkan grafik penilaian alumni ITB angkatan 2009 terhadap fasilitas belajar mengajar di ITB. Secara keseluruhan, alumni ITB angkatan 2009 memberikan penilaian cukup baik terhadap fasilitas belajar mengajar di ITB. Poin yang mendapat penilaian lebih dari alumni, apabila dilihat dari rata-rata, adalah pada variasi mata kuliah yang diberikan. Penilaian yang diberikan oleh alumni ITB angkatan 2009 ini tentunya diharapkan sebagai masukan terhadap ITB agar menjaga sekaligus meningkatkan fasilitas yang sudah dimiliki, dan apabila TRACER STUDY ITB

121 nilainya dirasa kurang tentunya untuk menjadi bahan evaluasi perbaikan kedepannya. Tabel 6.2 Fasilitas Belajar Mengajar Variable Count Mean Min Q1 Median Q3 Max perpustakaan teknologi informasi dan komunikasi modul belajar ruang belajar laboratorium variasi mata kuliah yang ditawarkan akomodasi kantin pusat kegiatan mahasiswa beserta fasilitasnya dan ruang rekreasi fasilitas layanan kesehatan KEAKTIFAN ORGANISASI Di ITB, mahasiswa tidak sekedar memperoleh pendidikan akademik saja melainkan juga pendidikan non-akademik. Pendidikan non-akademik yang diperoleh mahasiswa ITB umumnya diperoleh dengan keaktifan mereka mengikuti organisasi-organisasi yang terdapat dan terdaftar di ITB. Organisasi ini cukup banyak macamnya, mulai dari yang berbasis olahraga, kesenian, budaya hingga hobi dan terkait bidang ilmu. Salah satu poin penilaian dalam pelaksanaan Tracer Study ITB 2016 adalah mengukur keaktifan organisasi dari alumninya saat mereka masih menjalani pendidikan di ITB. Gambar 6.5 menunjukkan grafik tingkat keaktifan di organisasi dari alumni ITB angkatan Grafik ini menunjukkan bahwa alumni ITB angkatan 2009 ternyata memiliki tingkat keaktifan yang tinggi. Kondisi ini tentunya memberikan gambaran bahwa alumni ITB, khususnya angkatan 2009, selain memiliki tingkat yang baik dalam prestasi juga aktif dalam kegiatan organisasi pula. TRACER STUDY ITB

122 Wujud dari keaktifan organisasi ini tentunya alumni diharapkan mampu berperan aktif dalam dunia kerjanya baik terhadap pekerjaannya maupun terhadap lingkungannya dan bagi ITB mampu lebih memberikan arahan dan koordinasi terhadap organisasi-organisasi yang terdata di ITB. Gambar 6.5 Keaktifan Organisasi TRACER STUDY ITB

123 ANALISIS HASIL TRACER STUDY ITB 2016: HUBUNGAN ITB DENGAN PEKERJAAN DAN KOMPETENSI ALUMNI KESESUAIAN DENGAN KULIAH ITB sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia memiliki peran terhadap dunia kerja dan industri akan pemenuhan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. ITB dengan berbagai macam bidang keilmuan yang terdapat didalamnya tentunya diaharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja tentunya akan berperan dalam membangun perekonomian Negara. Lulusan yang bekerja sesuai bidang keahliannya akan turut memberikan masukan kepada ITB terhadap tepat tidaknya arahan dari bidang keilmuan yang ada di ITB itu sendiri. Kesesuaian Kuliah (1497) 71% 29% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Sesuai Tidak Sesuai Gambar 7.1 Kesesuaian Kuliah TRACER STUDY ITB

124 Teknik Tenaga Listrik (22/29) Teknik Telekomunikasi (21/26) Teknik Sipil (78/96) Teknik Pertambangan (32/41) Teknik Perminyakan (54/70) Teknik Metalurgi (25/25) Teknik Mesin (82/106) Teknik Material (24/31) Teknik Lingkungan (51/61) Teknik Kimia (62/76) Teknik Kelautan (35/41) Teknik Informatika (46/66) Teknik Industri (80/99) Teknik Geologi (39/47) Teknik Geofisika (25/27) Teknik Geodesi dan Geomatika (59/73) Teknik Fisika (57/72) Teknik Elektro (74/84) Sistem dan Teknologi Informasi (23/26) Seni Rupa (9/25) Sains dan Teknologi Farmasi (63/73) Perencanaan Wilayah dan Kota (45/59) Oseanografi (14/19) Mikrobiologi (21/24) Meteorologi (26/27) Matematika (63/80) Manajemen Rekayasa Industri (28/34) Manajemen (59/120) Kriya (8/22) Kimia (43/53) Fisika (35/50) Farmasi Klinik (16/22) Desain Produk (14/25) Desain Komunikasi Visual (16/32) Desain Interior (12/26) Biologi (37/48) Astronomi (6/10) Arsitektur (61/79) Aeronotika dan Astronotika (32/37) 23% 17% 25% 86% 67% 86% 75% 93% 76% 77% 54% 75% 61% 71% 87% 64% 74% 48% 61% 75% 64% 70% 100% 87% 78% 79% 48% 35% 56% 79% 78% 75% 60% 77% 94% 71% 88% 100% 59% 83% 85% 78% 14% 33% 14% 25% 7% 24% 23% 46% 25% 39% 29% 13% 36% 26% 52% 39% 25% 36% 30% 52% 65% 44% 40% 41% 13% 22% 21% 21% 22% 6% 29% 13% 15% 22% Sesuai Tidak Sesuai Gambar 7.2 Kesesuaian Kuliah per Prodi Pada penelitian Tracer Study ITB 2016, kesesuaian kuliah dengan pekerjaan bagi alumni ITB angkatan 2009 adalah sebesar 71%. Nilai yang cukup besar ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar alumni ITB angkatan 2009 pekerjaan saat ini, baik bekerja ataupun berwiraswasta, sudah sesuai dengan bidang studinya TRACER STUDY ITB

125 masing-masing. Dilihat berdasarkan Prodi-nya masing-masing, tampak pula bahwa Prodi yang alumninya memiliki tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaannya paling tinggi adalah Prodi Seni Rupa (100%) dan Prodi Desain Interior (100%). Sementara Prodi yang alumninya memiliki tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaannya masih sangat rendah adalah Prodi Astronomi (17%), Prodi Fisika (23%) dan Prodi Kriya (25%). Tinggi rendahnya tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaan alumni di suatu Prodi tentunya menjadikan salah satu bahan masukan terhadap Prodi masing-masing bidang keilmuan. Prodi yang tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaan alumninya cukup tinggi perlu untuk mempertahankan program yang sudah ada dan meningkatkan hal-hal yang memang dibutuhkan untuk ditingkatkan. Sementara Prodi yang tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaan alumninya masih rendah tentunya perlu untuk melakukan evaluasi terhadap program yang sudah ada dan mengidentifikasi hal-hal apa yang mempengaruhi alumninya masih banyak yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya. 7.2 MANFAAT PRODI Alumni ITB dan pekerjaannya saat ini, baik bekerja atupun berwiraswasta, tidak terlepas dari hubungannya dengan Prodi mereka menuntut ilmu. Hubungan Prodi dan alumninya ini menjadi poin penilaian pula dalam penelitian Tracer Study ITB 2016 khususnya terkait manfaat Prodi bagi alumni. Poin-poin penilaian yang digunakan pada penelitian ini antara lain, peranan Prodi dalam meningkatkan keterampilan kewirausahaan, pengembangan diri, karir di masa depan, kinerja dalam menjalankan tugas, pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan dan memulai pekerjaan. TRACER STUDY ITB

126 Gambar 7.3 menunjukkan grafik penilaian terhadap manfaat prodi bagi alumni terutama hubungannya dengan pekerjaan. Secara umum penilaian alumni terhadap poin-poin manfaat Prodi adalah cukup baik. Penilaian yang dianggap masih kurang jika melihat rata-ratanya adalah pada peran Prodi dalam meningkatkan keterampilan kewirausahaan. Masih kurangnya penilaian terhadap poin kewirausahaan ini tentunya diharapkan alumni dari Prodi untuk kedepannya mampu lebih meningkatkan pemberian keterampilan kewirausahaan kepada mahasiswanya sehingga saat mereka terjun ke dunia kerja kesempatan untuk berperan serta di dunia kerja tidak sebatas pada perolehan pekerjaan saja namun juga kemampuan untuk membuka lahan pekerjaan. Gambar 7.3 Manfaat Prodi TRACER STUDY ITB

127 Tabel 7.1 Manfaat Prodi Variable Count Mean Min Q1 Median Q3 Max memulai pekerjaan pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan kinerja dalam menjalankan tugas karir di masa depan pengembangan diri meningkatkan keterampilan kewirausahaan KOMPETENSI Kompetensi/kemampuan alumni ITB dapat terbentuk oleh beberapa hal, kompetensi dasar individu dan atau kompetensi yang diperoleh dari bidang ilmu. Kompetensi bidang ilmu diperoleh oleh alumni ITB utamanya saat mereka menjalani perkuliahan di ITB. Kompetensi alumni ITB yang diperoleh dari perkuliahan umumnya merupakan pengetahuan akan bidang ilmu dari Prodi tempat alumni menuntut ilmu. Selama menuntut ilmu di ITB, alumni ITB juga sangat mungkin memperoleh kemampuan yang sifatnya lebih kearah softskill. Kemampuan softskill umumnya terbentuk dari aktivitas yang dijalani oleh alumni ITB, baik di dalam ataupun di luar ITB. Dalam penelitian Tracer Study ITB 2016, kompetensi alumni dan kontribusi ITB serta manfaatnya pada pekerjaan mereka turut menjadi bahan penilaian yang coba digali. Poin-poin penilaian kompetensi alumni yang dijadikan bahan pengukuran antara lain, pengetahuan di bidang ilmu, pengetahuan di luar bidang ilmu, pengetahuan umum, keterampilan internet, keterampilan computer, berpikir kritis, keterampilan riset, kemampuan belajar, kemampuan berkomunikasi, bekerja di bawah tekanan, manajemen waktu, bekerja secara mandiri, bekerja tim, kemampuan dalam memecahkan masalah, negosiasi, kemampuan analisis, toleransi, kemampuan adaptasi, loyalitas dan integritas, bekerja dengan orang TRACER STUDY ITB

128 yang berbeda budaya ataupun latar belakang, kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif, manajemen proyek/program, merepresentasikan ide, menuliskan laporan dan kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat. terus belajar sepanjang hayat menuliskan laporan / dokumen mempresentasikan ide manajemen proyek / program inisiatif tanggung jawab kepemimpinan pengetahuan di bidang / disiplin ilmu pengetahuan di luar disiplin ilmu pengetahuan umum keterampilan internet keterampilan komputer berpikir kritis keterampilan riset belajar bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar loyalitas dan integritas adaptasi toleransi analisis negosiasi berkomunikasi bekerja di bawah tekanan manajemen waktu bekerja secara mandiri bekerja dalam tim / dengan orang lain memecahkan masalah Alumni PT Pekerjaan Gambar 7.4 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah):Peran Kompetensi dalam Pekerjaan(Hijau) [Bekerja & Wirausaha] Gambar 7.4 menunjukkan grafik terkait kompetensi alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja dan/atau wirausaha hubungannya dengan kontribusi perguruan tinggi (PT) dan perannya pada pekerjaan alumni. Pada grafik ini tampak kompetensi alumni ITB angkatan 2009 yang lebih baik dibanding kontribusi dari ITB, yaitu pengetahuan di luar disiplin ilmu, pengetahuan umum, keterampilan internet dan komputer, kemampuan belajar, komunikasi, bekerja mandiri dan tim, toleransi, adaptasi, negoisasi, loyalitas dan integritas, bekerja dengan orang beda TRACER STUDY ITB

129 budaya dan latar belakang, kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif, manajemen proyek serta terus belajar sepanjang hayat. Kompetensi yang kurang dikuasai alumni dan dianggap cukup banyak diberikan oleh ITB antara lain, pengetahuan di bidang disiplin ilmu, keterampilan riset, bekerja di bawah tekanan, manajemen waktu serta menuliskan laporan. Hal menarik pada Gambar 7.4 adalah terkait adanya tuntutan pekerjaan yang lebih besar dibandingkan kompetensi alumni dan kontribusi ITB yang masih dianggap kurang, yaitu pengetahuan di luar disiplin ilmu, berpikir kritis, komunikasi, bekerja dalam tekanan, manajemen waktu serta kepemimpinan. terus belajar sepanjang hayat menuliskan laporan / dokumen mempresentasikan ide manajemen proyek / program inisiatif tanggung jawab kepemimpinan pengetahuan di bidang / disiplin ilmu pengetahuan di luar disiplin ilmu pengetahuan umum keterampilan internet keterampilan komputer berpikir kritis keterampilan riset belajar bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar loyalitas dan integritas adaptasi toleransi analisis negosiasi berkomunikasi bekerja di bawah tekanan manajemen waktu bekerja secara mandiri bekerja dalam tim / dengan orang lain memecahkan masalah Alumni PT Gambar 7.5 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah) [Tidak Bekerja /Melanjutkan Studi] TRACER STUDY ITB

130 Gambar 7.5 menunjukkan grafik terkait kompetensi alumni ITB angkatan 2009 yang tidak bekerja/melanjutkan studi hubungannya dengan kontribusi ITB. Grafik ini menunjukkan bahwa sebagian besar kompetensi alumni jauh lebih besar dibandingkan kontribusi ITB. Kontribusi ITB yang dianggap lebih besar dan kurang dikuasai oleh alumni adalah terkait pengetahuan di bidang disiplin ilmu, keterampilan riset, bekerja dalam tekanan, manajemen waktu serta menuliskan laporan. terus belajar sepanjang hayat menuliskan laporan / dokumen mempresentasikan ide manajemen proyek / program inisiatif tanggung jawab kepemimpinan pengetahuan di bidang / disiplin ilmu pengetahuan di luar disiplin ilmu pengetahuan umum keterampilan internet keterampilan komputer berpikir kritis keterampilan riset belajar bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar loyalitas dan integritas adaptasi toleransi analisis negosiasi berkomunikasi bekerja di bawah tekanan manajemen waktu bekerja secara mandiri bekerja dalam tim / dengan orang lain memecahkan masalah Alumni PT Gambar 7.6 Kompetensi Responden(Biru):Kontribusi PT(Merah) [Total] Penilaian keseluruhan terkait kompetensi alumni ITB angkatan 2009 hubungannya dengan kontribusi ITB tampak pada Gambar 7.6. Tidak jauh berbeda dengan pembahasan sebelumnya yang menunjukkan bahwa kompetensi alumni sebagian besar jauh lebih baik dibandingkan kontribusi ITB kecuali untuk pengetahuan di TRACER STUDY ITB

131 luar disiplin ilmu, keterampilan riset, bekerja dalam tekanan, manajemen waktu serta menuliskan laporan. 7.4 KEMAMPUAN BAHASA ASING Pada pembahasan kompetensi, salah satu poin yang menjadi penilaian adalah komunikasi. Penilaian terkait kompetensi pada dasarnya alumni ITB angkatan 2009 pada kategori baik namun perannya pada pekerjaan ternyata masih dianggap kurang. Kurangnya penilaian terkait kompetensi sejalan pula dengan penilaian perusahaan pada report kepuasan pengguna 2015 yang menganggap komunikasi alumni ITB masih dibawah harapan % 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 43% 40% 41% 28% 14% 14% 11% 5% 4% 1% Tingkat kemampuan bahasa asing alumni Tingkat kontribusi perguruan tinggi dalam bahasa asing N = 2647 ARTI PILIHAN JAWABAN 1 sangat kecil 2 kecil 3 cukup 4 besar 5 sangat besar Gambar 7.7 Tingkat Kemampuan Bahasa Asing Penilaian kompetensi komunikasi erat hubungannya dengan kemampuan bahasa yang digunakan alumni, khususnya bahasa asing. Pada penelitian Tracer Study ITB 2016, penilaian terkait kemampuan bahasa asing alumni ITB angkatan 2009 dan kontribusi ITB turut dilakukan. Hasilnya pada Gambar 7.7 tampak bahwa tingkat TRACER STUDY ITB

132 kemampuan bahasa asing alumni ITB angkatan 2009 pada dasarnya cukup besar namun kontribusi ITB dianggap kurang. Salah satu hal yang dapat menyebabkan kurangnya kontribusi ITB adalah fasilitas penunjang terkait bahasa ini dianggap kurang oleh alumni. Hasil ini sebenarnya memberikan masukan kepada ITB untuk lebih meningkatkan pelayanan terkait, misal fasilitas lab bahasa. Dengan fasilitas yang ditingkatkan tentunya diharapkan penilaian kompetensi terkait komunikasi, khususnya bahasa asing alumni, turut memenuhi tuntutan pekerjaan. 7.5 KURSUS Kompetensi yang dimiliki alumni ITB pada dasarnya adalah berupa softskill dan/atau hardskill. Kompetensi alumni ITB yang diperoleh sebagian besar dari ITB adalah berupa pengetahuan di bidang ilmu. Kompetensi alumni ITB lainnya, misal pengetahuan di luar bidang ilmu, kemampuan bahasa asing dan kemampuan softskill/hardskill lainnya, dapat diperoleh dari lingkungan internal ataupun eksternal ITB. Salah satu sumber perolehan kompetensi ini adalah dengan metode kursus. 35% 65% Tidak Ya Gambar 7.8 Kursus Selama Kuliah TRACER STUDY ITB

133 Alumni ITB angkatan 2009 yang mengambil kursus tambahan selama menjalani perkuliahan di ITB ada sebanyak 935 orang (35%) dari total alumni 2854 orang. Berdasarkan Gambar 6.9, alumni ITB angkatan 2009 menganggap tingkat kepentingan kursus ini cukup perlu. Cukup besarnya tingkat kepentingan kursus bagi alumni ITB angkatan 2009 mengingat dengan kursus itu sendiri kompetensi dari alumni dapat semakin beragam. Gambar 7.9 Tingkat Kepentingan Kursus Tingkat kepentingan kursus dianggap cukup perlu oleh alumni ITB angkatan 2009 saat mereka menjalani perkuliahan. Perlunya kursus bagi alumni ternyata dibutuhkan saat mereka lulus kuliah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.10 yang menunjukkan grafik sebaran alumni ITB angkatan 2009 yang mengambil kursus setelah lulus kuliah. Pada grafik ini tampak bahwa kursus yang paling banyak diambil oleh alumni ITB angkatan 2009 setelah lulus kuliah adalah kursus bahasa inggris. TRACER STUDY ITB

134 Banyaknya alumni ITB angkatan 2009 yang mengambil kursus bahasa inggris memiliki kesesuaian dengan analisis terkait tingkat penguasaan bahasa asing alumni yang besar. Kondisi ini dapat memberikan masukan bagi ITB terkait penyediaan fasilitas bagi mahasiswanya berupa pelatihan bahasa inggris. Salah satu cara penyediaan fasilitas ini adalah dengan meningkatkan peran dari unit yang bersangkutan. Diharapkan dengan meningkatnya fasilitas pelatihan ini, mahasiswa ITB saat lulus nanti mampu memiliki kemampuan bahasa inggris yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. bahasa inggris bahasa asing lainnya piranti lunak aplikasi (Accurate, Autocad, dll) kepemimpinan kewirausahaan keahlian/sertifikasi pengoperasian komputer (MS.Office dan yang keterampilan/kerajinan/seni olahraga (renang, sepakbola, dll) & hobi agama Gambar 7.10 Jenis Kursus 7.6 PELATIHAN DAN KONSELING ITB memiliki satu lembaga yang berfungsi dalam memberi layanan karir bagi mahasiswanya, yaitu ITB Career Center. Salah satu layanan yang diberikan ITB Career Center adalah menyediakan pelatihan dan konseling. Pelatihan dan konseling yang diberikan ITB Career Center merupakan dua pelayanan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa ITB apabila mereka sangat membutuhkan konsultasi terkait pekerjaan ataupun pelatihan kompetensi kerja. TRACER STUDY ITB

135 Pentingnya peran ITB Career Center dalam memberikan pelatihan dan konseling bagi mahasiswa ITB turut menjadi penilaian dalam penelitian Tracer Study ITB Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar fasilitas pelayanan yang diberikan ITB Career Center terkait pelatihan dan konseling yang dimanfaatkan oleh mahasiswa atau alumninya. Memanfaatkan Pelatihan Yang Ada di ITB Career Center 4% Memanfaatkan Konseling di ITB Career Center 5% 96% 95% tidak ya tidak ya Gambar 7.11 Pelatihan dan Konseling Gambar 7.11 menunjukkan grafik pemanfaatan layanan pelatihan dan konseling ITB Career Center oleh alumni ITB angkatan Berdasarkan grafik tersebut diperoleh informasi bahwa ternyata alumni ITB angkatan 2009 tidak banyak yang memanfaatkan layanan pelatihan dan konseling ITB Career Center. 7.7 PENCARIAN KERJA Salah satu proses yang dialami alumni ITB dalam menjalani kehidupannnya adalah masa peralihan dari dunia pendidikan menuju dunia kerja. Salah satu proses yang dijalani dalam masa peralihan ini adalah mengenai pencarian kerja. Hal-hal terkait pencarian kerja beberapa diantaranya adalah waktu pencarian kerja, menentukan TRACER STUDY ITB

136 dimana rencana tempat bekerja hingga proses mendapatkan pekerjaan. Sebagai catatan, masa peralihan ini tidak berlaku untuk semua alumni ITB (Sarjana S1) mengingat sebagian alumni ada yang memilih untuk tidak bekerja/melanjutkan studi setelah lulus kuliah. Dalam penelitian Tracer Study ITB 2016, hal-hal yang menjadi fokus penelitian dalam proses pencarian kerja alumni adalah terkait lama mencari kerja, media yang digunakan dalam mencari kerja serta jumlah perusahaan yang dilamar untuk bekerja. Gambar 7.12 dan Gambar 7.13 menunjukkan grafik terkait waktu pencarian kerja dari alumni ITB angkatan Bagi alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja, secara garis besar mereka mulai mencari kerja 3 bulan sebelum lulus dan 1 bulan setelah lulus. Sementara bagi alumni ITB angkatan 2009 yang pernah bekerja, secara garis besar mereka mulai mencari kerja 1 bulan sebelum lulus dan 1 bulan setelah lulus Sebelum lulus 0 Setelah lulus Gambar 7.12 Lama Mencari Kerja [Bekerja] TRACER STUDY ITB

137 Sebelum lulus 0 Setelah lulus Gambar 7.13 Lama Mencari Kerja [Pernah Bekerja] Pencarian kerja tidak serta merta dilakukan sesaat sebelum ataupun sesudah lulus perkuliahan. Pencarian kerja dapat dilakukan bahkan saat baru memulai perkuliahan. Kondisi seperti ini ternyata berlaku pula bagi alumni ITB angkatan Hal ini ditunjukkan pada Gambar 7.12 dan Gambar 7.13 yang memberikan informasi bahwa ternyata ada alumni ITB angkatan 2009 yang mulai mencari kerja 63 bulan sebelum lulus kuliah dan 24 bulan setelah lulus kuliah. 32% 68% tidak ya Gambar 7.14 Persentase Pencarian Kerja melalui ITB Career Center Saat melakukan pencarian kerja, alumni ITB memiliki berbagai macam akses yang dapat digunakan sebagai sumber pencarian informasi mengenai pekerjaan yang TRACER STUDY ITB

138 menjadi tujuan mereka. Akses informasi mengenai lowongan pekerjaan ini dapat diperoleh baik melalui lingkungan internal, yaitu ITB Career Center, Prodi, dosen, teman satu Prodi, ataupun lingkungan eksternal, yaitu bursa kerja perguruan tinggi selain ITB, pemerintah, website selain ITB dan sebagainya. Alumni ITB angkatan 2009, berdasarkan Gambar 7.14, ternyata yang memanfaatkan media pencarian kerja melalui ITB Career Center ada sebanyak 1040 orang (68%) dari total 1525 orang yang melakukan pencarian kerja. Dari 1040 orang tersebut, pelayanan ITB Career Center paling banyak digunakan dalam mencari kerja oleh alumni ITB angkatan 2009 adalah melalui website ITB Career Center. Informasi yang diperoleh ini pada dasarnya memberikan masukan pada ITB bahwa peran ITB Career Center sebagai unit yang memfasilitasi mahasiswa dalam pengembangan karir ternyata sangat berperan. Hal yang diharapkan adalah peningkatan terhadap kualitas pelayanan ITB Career Center itu sendiri. Website ITB Career Center 882 Titian karir ITB Career Center 704 Campus recruitment yang difasilitasi ITB Career Center 467 Brosur / poster / pamflet di ITB Career Center 140 Gambar 7.15 Pencarian Kerja melalui ITB Career Center Informasi kerja dari ITB Career Center merupakan salah satu cara alumni ITB dalam proses pencarian kerja. Diluar ITB Career Center, cara-cara yang digunakan alumni ITB dalam memperoleh informasi kerja banyak ragamnya, misal melalui relasi TRACER STUDY ITB

139 teman, alumni, dosen ataupun website selain ITB Career Center, melamar langsung ke perusahaan ataupun iklan di koran dan majalah. Alumni ITB angkatan 2009 pada Gambar 7.16 dalam proses pencarian kerja, mereka memperoleh informasi selain dari ITB Career Center ternyata paling banyak melalui internet/iklan/milis diluar website ITB Career Center, relasi teman/dosen/alumni/orang tua dan pergi ke bursa tenaga kerja selain yang diselenggarakan oleh ITB Career Center. mencari lewat internet / iklan online / milis diluar website ITB Career Center 1124 melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) 821 pergi ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center 678 membangun network sejak masih kuliah melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowongan yang ada dihubungi oleh perusahaan melalui penempatan kerja atau magang 230 melalui iklan di koran / majalah, brosur 208 membangun bisnis sendiri 180 bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta menghubungi Kemnakertrans 14 Gambar 7.16 Pencarian Kerja diluar ITB Career Center TRACER STUDY ITB

140 Saat menjalani proses pencarian kerja, tidak jarang alumni ITB mengajukan lamaran ke perusahaan lebih dari satu. Umumnya alumni yang melamar lebih dari satu perusahaan dikarenakan banyaknya kesempatan yang dapat mereka peroleh saat proses pencarian kerja. Bagi alumni ITB angkatan 2009, ternyata paling banyak melakukan lamaran ke lebih dari 10 perusahaan (21%). Alumni yang melamar pada satu perusahaan saja hanya sebesar 19% dari total 1097 orang yang melakukan pencarian kerja % 20.00% 18.96% 16.23% 16.41% 21.15% 15.00% 12.40% 10.00% 5.00% 6.02% 3.19% 2.46% 2.46% 0.73% 0.00% >=10 Gambar 7.17 Jumlah Perusahaan Dilamar 7.8 PROSES MENDAPATKAN PEKERJAAN Penelitian Tracer Study ITB 2016 tidak hanya memberikan informasi mengenai proses pencarian kerja tapi juga Informasi terkait proses mendapatkan pekerjaan bagi alumni. Informasi yang dapat diperoleh terkait proses mendapatakan pekerjaan ini antara lain berupa waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, jalur memperoleh pekerjaan serta penilaian alumni mengenai kriteria yang digunakan perusahaan dalam penerimaan pegawai baru. TRACER STUDY ITB

141 Setelah lulus Gambar 7.18 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Berdasarkan pada Gambar 7.18 dapat diperoleh informasi bahwa alumni ITB angkatan 2009 secara umum memperoleh pekerjaan 1 bulan sebelum lulus kuliah dan 3 bulan setelah lulus kuliah. Gambar 7.18 juga memberikan informasi bahwa ada alumni ITB angkatan 2009 yang sudah memiliki/mendapatkan pekerjaan 64 bulan (kurang lebih 5 tahun) sebelum lulus perkuliahan. Informasi lainnya yang dapat diperoleh adalah adanya alumni yang baru mendapatkan pekerjaan 40 bulan setelah lulus. Gambar 7.19 menunjukkan grafik sebaran mengenai jalur yang ditempuh alumni ITB angkatan 2009 dalam memperoleh pekerjaan. Grafik ini memberikan informasi bahwa sebagian besar alumni ITB angkatan 2009 memperoleh pekerjaan melalui jalur relasi (37%). Gambar 7.20 menunjukkan lebih jauh mengenai jalur relasi yang paling banyak digunakan oleh alumni ITB angkatan 2009 dalam memperoleh pekerjaan adalah melalui relasi teman/alumni (63%). TRACER STUDY ITB

142 Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) 36.9% Memperoleh informasi dari ITB Career Center (Website, Titian Karir, Brosur / Pamflet / Poster, Campus Recruitment) Mencari lewat internet / iklan online di luar website ITB Career Center 19.0% 18.7% Melamar ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center Dihubungi oleh perusahaan 5.8% 5.6% Membangun network sejak masih kuliah 4.9% Membangun bisnis sendiri 3.2% Melalui penampilan kerja atau magang 2.5% Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah Melalui iklan koran / majalah 1.6% 1.0% Melamar langsung ke perusahaan 0.3% Menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta 0.2% Beasiswa ikatan dinas 0.2% Menghubungi Kemnakertrans 0.1% Gambar 7.19 Jalur Mendapatkan Pekerjaan Pertama Gambar 7.19 dan Gambar 7.20 pada dasarnya memberikan masukan kepada ITB bahwa bagi alumni ITB, khususnya angkatan 2009, jalur mendapatkan pekerjaan dari lingkungan intenal berperan besar dalam prosesnya. Lingkungan internal yang dimaksud disini adalah pada peranan teman/alumni dan dosen serta ITB Career Center, sebagai unit yang memberikan pelayanan dalam hal karir kepada mahasiswa dan alumni ITB. TRACER STUDY ITB

143 Teman / Alumni 63% Dosen 20% Orang tua / Saudara / Keluarga 17% Gambar 7.20 Relasi dalam Mendapatkan Pekerjaan 7.9 KRITERIA PENERIMAAN PEGAWAI BARU Alumni ITB memperoleh pekerjaan setelah melalui berbagai macam tes yang diberikan oleh perusahaan bersangkutan. Diterimanya alumni ITB untuk bekerja di perusahaan tentunya disebabkan adanya kesesuaian kriteria kebutuhan perusahaan dalam hal tenaga kerja pada diri alumni ITB. Kriteria-kriteria diterimanya alumni ITB pada suatu perusahaan dapat beragam, misal karena kesesuaian bidang studi, nilai IP, kemampuan bahasa, kepribadian personal, pengalaman kerja ataupun pengetahuan umum dan komputer. Pada penelitian Tracer Study ITB 2016, penilaian alumni ITB angkatan 2009 terhadap kriteria penerimaan pegawai tentunya menjadi masukan penting bagi ITB, khususnya bagi calon lulusan kedepannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh, menurut alumni ITB angkatan 2009 kriteria yang paling penting dalam penerimaan pegawai baru di perusahaan anatar lain kepribadian dan keterampilan personal, kemampuan bahasa inggris, pengalaman organisasi, reputasi perguruan tinggi, program studi serta spesialisasi. Keenam kriteria ini pada dasarnya yang paling banyak dipilih oleh alumni ITB angkatan 2009 dalam penilaian kriteria penerimaan pegawai baru dari sudut pandang alumni. TRACER STUDY ITB

144 kepribadian dan keterampilan interpersonal 2098 kemampuan bahasa Inggris 2008 pengalaman berorganisasi 1814 reputasi dari perguruan tinggi 1749 program studi 1448 spesialisasi 1383 IP 1357 pengoperasian komputer 1291 pengalaman kerja selama kuliah 1076 rekomendasi dari pihak ketiga 819 sertifikasi profesi 661 kemampuan bahasa asing lainnya pengalaman ke luar negeri (untuk bekerja atau magang) Gambar 7.21 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru Informasi terkait kriteria penerimaan pegawai baru dari sudut pandang alumni tentunya menjadi hal yang penting bagi ITB. Informasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan ITB dalam mengarahkan mahasiswanya untuk memiliki kompetensi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri. TRACER STUDY ITB

145 ANALISIS HASIL TRACER STUDY ITB 2016: KONDISI PEKERJAAN ALUMNI ALASAN MENDAPAT PEKERJAAN PERTAMA Pekerjaan menjadi salah satu kebutuhan bagi setiap orang, tidak terkecuali alumni ITB yang telah lulus dari perkuliahan. Pekerjaan itu sendiri bagi alumni ITB, ketika mereka lulus, tidak seluruhnya langsung membutuhkan. Hal ini didasarkan fakta bahwa beberapa alumni ITB setelah lulus dari perkuliahan ITB ada yang kembali untuk melanjutkan studi. kesempatan pengembangan diri 56% gaji 16% tantangan pekerjaan 10% sesuai dengan minat 7% kedekatan dengan rumah 5% benefit (perumahan, transpor, uang lembur) 5% kesempatan beasiswa 1% Gambar 8.1 Alasan Memilih Pekerjaan Pertama Pada dasarnya, kebutuhan memperoleh pekerjaan bagi sebagian besar alumni ITB tentunya tidak sama. Pada Gambar 8.1 dapat diperoleh informasi mengenai alasan alumni ITB angkatan 2009 dalam memperoleh pekerjaan pertama. Alasan utama TRACER STUDY ITB

146 dalam memilih pekerjaan pertama bagi sebagian besar alumni ITB angkatan 2009 ternyata adalah terkait kesempatan pengembangan diri (56%). Hal ini tentunya memberikan gambaran bahwa alumni ITB, khususnya angkatan 2009, saat mencari pekerjaan pertama hal yang menjadi prioritas utama bukanlah masalah gaji. Gaji sendiri menjadi alasan bagi 16% alumni ITB angkatan 2009, dari total 2624 orang yang memilih, dalam memilih pekerjaan pertama. Informasi terkait alasan pemilihan alumni dalam pekerjaan pertama tentunya dapat menjadi masukan bagi ITB sekaligus perusahaan. Bagi ITB informasi ini menunjukkan bahwa ternyata alumni ITB adalah pribadi yang selalu ingin berkembang dan bukan yang hanya memprioritaskan pada gaji besar saja (menghapus sentimen bahwa alumni ITB cenderung ingin bekerja di perusahaan yang memberikan gaji besar). Bagi perusahaan sendiri informasi ini menjadi masukan apabila mereka ingin merekrut alumni ITB sebagai staf perusahaan maka perlu untuk memperhatikan kesanggupan dalam memberikan kesempatan pengembangan diri bagi alumni ITB ini. Ketidaksanggupan dalam memberikan kesempatan pengembangan diri tentunya dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja alumni ITB di perusahaan tersebut. 8.2 ALASAN TIDAK BEKERJA/MELANJUTKAN STUDI Salah satu pilihan alumni ITB selepas mereka lulus dari perkuliahan adalah tidak bekerja. Pilihan alumni ITB untuk tidak bekerja tidak saja terjadi selepas mereka lulus perkuliahan namun juga setelah mereka bekerja selama kurang lebih 1 hingga 2 tahun (mengacu pada penelitian Tracer Study ITB 2016). Alasan tidak bekerja ini bukanlah sekedar keengganan alumni ITB untuk bekerja namun juga bisa dikarenakan alumni ingin lebih meningkatkan kompetensi mereka, memiliki alasan keluarga ataupun alasan kesehatan. TRACER STUDY ITB

147 Melanjutkan studi 72.2% Mencari pengembangan diri yang lebih besar Belum mendapat pekerjaan Habis masa kontrak Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai, pekerjaan terlalu padat, dll) Tidak sesuai minat Alasan keluarga Mencari pengalaman lain Gaji kurang memuaskan Kesempatan belajar sangat kecil Alasan kesehatan 7.0% 3.8% 3.3% 3.2% 3.0% 2.7% 2.6% 0.9% 0.9% 0.3% Gambar 8.2 Alasan Tidak Bekerja Bagi alumni ITB angkatan 2009, mereka yang memilih tidak bekerja saat ini disebabkan keinginan untuk melanjutkan studi (72%). Gambar 8.2 juga menunjukkan bahwa ada alumni ITB angkatan 2009 tidak bekerja karena mereka sudah keluar dari perusahaan dengan alasan habis masa kontrak (3%), lingkungan kerja tidak kondusif (3%) atau gaji tidak memuaskan (1%). Alumni ITB yang tidak bekerja dikarenakan memang belum mendapatkan pekerjaan berdasarkan Gambar 8.2 hanya sebesar 4% saja dari total 659 orang yang memilih tidak bekerja. Pada informasi sebelumnya telah diketahui bahwa alumni ITB yang memilih tidak bekerja beberapa dari mereka ada yang pernah bekerja sebelumnya. Besar persentase alumni ITB yang pernah bekerja sebelumnya ini ditampilkan pada TRACER STUDY ITB

148 Gambar 8.3. Gambar ini memberikan informasi bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang pernah bekerja sebelumnya sebelum memutuskan untuk tidak bekerja/melanjutkan studi ada sebanyak 61% dari total 618 orang yang memutuskan tidak bekerja/melanjutkan studi. Gambar 8.3 juga memberikan informasi mengenai banyaknya alumni ITB yang pernah bekerja sebelum memutuskan menjadi wirausaha (48% dari total 171 orang yang memutuskan menjadi wirausaha). 100% 80% 60% 40% 20% 0% 61% 39% tdk bekerja/melanjutkan studi (618) Tidak pernah bekerja 48% 52% wirausaha (171) Pernah bekerja Gambar 8.3 Status Pernah Bekerja Sebelumnya 8.3 WIRAUSAHA Pengembangan karir alumni ITB tidak selalu identik dengan bekerja di suatu perusahaan tertentu. Salah satu bagian dari pengembangan karir itu sendiri adalah menjadi seorang wirausaha. Pengembangan karir dengan bekerja atau menjadi wirausaha tentunya memberikan pengalaman yang berbeda disertai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Alumni ITB yang memilih menjalani perkembangan TRACER STUDY ITB

149 karirnya dengan menjadi wirausaha tentunya memiliki alasan tertentu dengan keputusannya tersebut. Passion / Keinginan pribadi 144 Waktu yang fleksibel 121 Bebas / Tidak bergantung 104 Buka lapangan pekerjaan baru 90 Tantangan 84 Cita-cita 77 Peluang pasar 63 Penghasilan lebih besar 50 Melanjutkan usaha keluarga 33 Malas melamar kerja 25 Alasan Wirausaha Gambar 8.4 Alasan Wirausaha Hal-hal utama yang menjadi alasan alumni ITB, khususnya angkatan 2009, memilih menjadi wirausaha setelah lulus perkuliahan cukup beragam, diantaranya (berdasarkan urutan) dikarenakan passion/keinginan pribadi, waktu yang fleksibel, kesempatan membuka lapangan kerja baru, bebas/tidak bergantung, cita-cita, tantangan, peluang pasar, penghasilan lebih besar, melanjutkan usaha keluarga serta karena malas melamar kerja. Apabila diperhatikan terkait alasan alumni ITB menjadi wirausaha, dapat diperoleh informasi bahwa menjadi wirausaha bagi alumni ITB lebih memberikan kebebasan dalam bekerja dibanding jika harus bekerja pada perusahaan tertentu. Hal ini tentunya menjadi masukan penting bagi ITB, terutama dalam memberikan pengarahan pada mahasiswanya saat pembekalan terkait materi kewirausahaan. TRACER STUDY ITB

150 Alumni ITB yang memilih menjadi wirausaha setelah mereka lulus dari perkuliahan, pada umumnya memiliki perencanaan dalam pengambilan keputusannya. Perencanaan terkait usaha yang akan dibangun, visi misi usaha hingga modal menjalankan usaha tentunya sudah menjadi hal yang diperhitungkan. Terkait modal usaha, hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk dicari informasinya mengingat besar modal dapat mempengaruhi jenis usaha yang akan berdiri. Proyek 7% 10% Saham Proposal 2% 1% 1% Pribadi / Tabungan 47% 68% Keluarga 15% 27% Investor 7% 12% Bank 2% 2% Bekerja & Wiraswasta (125) Wirausaha (188) Gambar 8.5 Modal Usaha Alumni ITB angkatan 2009, yang memilih menjadi wirausaha, dalam membangun usaha untuk pertama kalinya memperoleh sumber modal paling banyak dari modal pribadi/tabungan. Alumni ITB angkatan 2009 dalam merintis usaha masih sangat sedikit yang mengandalkan sumber modal mereka dari pihak bank ataupun investor. Sumber modal yang diperoleh alumni ITB angkatan 2009 dalam membangun usaha pada dasarnya menunjukkan jenis usaha yang dibangun oleh mereka. Gambaran terkait usaha yang dijalankan alumni ITB angkatan 2009 ini ditunjukan pada Gambar 8.6. Gambar 8.6 memberikan informasi mengenai kriteria jenis usaha yang TRACER STUDY ITB

151 dijalankan alumni ITB angkatan 2009 yang memiliki ciri-ciri umum, usaha merupakan kerjasama dengan teman/saudara/dll, usaha sendiri/tanpa pegawai, usaha yang dibangun dari awal serta merupakan jenis usaha rumahan. Kerjasama dengan teman / saudara / dll 168 Usaha sendiri / tidak memiliki pegawai 115 Membangun dari awal sebuah kantor / firma 102 Bekerja di rumah (Usaha rumahan) 77 Mengambil alih perusahaan 21 Melayani kontraktor tunggal 12 Gambar 8.6 Kriteria Usaha Kriteria usaha yang ditunjukan pada Gambar 8.6 pada dasarnya sejalan dengan sumber modal usaha yang diperoleh alumni ITB angkatan Kondisi ini tentunya memberikan gambaran bahwa secara umum usaha dari alumni ITB angkatan 2009 merupakan usaha yang dirintis dari awal serta skala usaha rumahan (Usaha Menengah Kebawah). Usaha alumni ITB angkatan 2009 sebagian besar tergolong pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun sekalipun tergolong UKM, besaran omset per bulan dari usaha alumni ini cukup besar. Secara umum besaran omset usaha per bulan alumni ITB angkatan 2009 yang menjadi wirausaha berada pada kisaran Rp Sementara mereka yang bekerja sekaligus menjalankan usaha memiliki kisaran omset per bulan sebesar Rp TRACER STUDY ITB

152 Rp140,000,000 Rp120,000,000 Rp100,000,000 Rp80,000,000 Rp60,000,000 Rp40,000,000 Rp20,000,000 Rp0 Rp29,884,623 Rp5,000,000 bekerja dan wiraswasta (106) Rp137,644,802 Rp20,000,000 wirausaha (171) Mean Median Gambar 8.7 Omset Usaha per Bulan 8.4 KATEGORI USAHA PEKERJAAN UTAMA Dunia usaha dan industri memiliki keragaman bidang usaha pekerjaan, mulai dari ekplorasi tambang, produksi makanan dan minuman, pertanian hingga hukum dan pemerintahan. Keragaman bidang usaha dalam pekerjaan memberikan banyak kesempatan bagi alumni ITB untuk memilih pekerjaan disesuaikan dengan kemampuan dan motivasi serta tujuan mereka. Pada dasarnya alumni ITB akan memilih pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi/keahlian mereka. Alumni ITB angkatan 2009, berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian Tracer Study ITB 2016, sebagian besar memiliki pekerjaan yang termasuk kedalam kategori bidang usaha pertambangan dan penggalian (12%), industri pengolahan (13%), jasa professional, ilmiah dan teknis (12%), informasi dan komunikasi (10%), konstruksi dan pembangunan (9%) serta jasa keuangan dan asuransi (8%). Data yang diperoleh ini apabila dibandingkan dengan hasil pada penelitian Tracer Study ITB pada tahun-tahun sebelumnya maka bidang usaha kerja alumni ITB ini akan sama. Namun akan tampak pula penurunan jumlah alumni yang bekerja pada TRACER STUDY ITB

153 bidang usaha pertambangan dan penggalian yang cukup signifikan (pada penelitian sebelumnya menunjukkan konsistensi pada 20%). P; 4% R; 3% S; 4% T; 1% U; 1% Q; 3% A; 1% O; 3% B; 12% M; 12% C; 13% L; 2% K; 8% J; 10% F; 9% D; 4% I; 2% H; 4% G; 5% A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Gambar 8.8 Kategori Bidang Usaha Dilihat berdasarkan Prodi, kategori bidang usaha pekerjaan alumni ITB angkatan 2009 secara umum sudah banyak yang sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing (Gambar 8.9), sebagai contoh Prodi Farmasi Klinik dan Komunitas sebagian besar alumninya bekerja pada bidang jasa kesehatan dan kegiatan sosial (64%), Prodi Teknik Perminyakan sebanyak 83% alumninya bekerja pada bidang usaha pertambangan dan penggalian, Prodi Teknik Telekomunikasi memiliki alumni yang bekerja di bidang usaha informasi dan komunikasi sebesar 77%. Alumni ITB yang bekerja sesuai dengan bidangnya ini tentunya menunjukkan keselarasan dengan keahlian yang diperoleh dari program studi saat menjalani perkuliahan di ITB. Tabel 8.1 Kategori Bidang Usaha Kategori Keterangan Persentase A Pertanian, perikanan, dan kehutanan 1% B Pertambangan dan penggalian 12% TRACER STUDY ITB

154 C Industri pengolahan 13% D Pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin 4% E Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah F Konstruksi dan pembangunan 9% G Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor H Transportasi dan pergudangan 4% I Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman 2% J Informasi dan komunikasi 10% K Jasa keuangan dan asuransi 8% L Real estate, developer, dan properti 2% M Jasa profesional, ilmiah, dan teknis 12% N Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya O Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial 3% P Jasa pendidikan 4% Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 3% R Kesenian, hiburan dan rekreasi 3% S Kegiatan jasa lainnya 4% T U Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya 0% 5% 0% 1% 1% Namun perlu diperhatikan pula bahwa tidak semua alumni ITB angkatan 2009 bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah alumni yang tidak bekerja sesuai dengan bidang keahliannya ini cukup terlihat pada beberapa Prodi seperti, Prodi Meteorologi yang lebih dari 30% alumninya bekerja di bidang usaha transportasi dan pergudangan (15%) serta jasa keuangan dan asuransi (15%), pada Prodi Fisika ada alumninya yang bekerja di bidang industri pengolahan (12%) serta jasa keuangan dan asuransi (14%). Prodi yang alumninya cukup banyak bekerja TRACER STUDY ITB

155 tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya ini pada dasarnya sejalan dengan hasil yang diperoleh terkait Kesesuaian bidang kuliah dengan pekerjaan pada pembahasan sebelumnya. Teknik Tenaga Listrik (38/40) Teknik Telekomunikasi (34/34) Teknik Sipil (131/145) Teknik Pertambangan (63/63) Teknik Perminyakan (89/97) Teknik Metalurgi (36/39) Teknik Mesin (128/137) Teknik Material (46/46) Teknik Lingkungan (91/99) Teknik Kimia (101/102) Teknik Kelautan (49/49) Teknik Informatika (81/97) Teknik Industri (114/119) Teknik Geologi (80/80) Teknik Geofisika (48/59) Teknik Geodesi dan Geomatika (86/94) Teknik Fisika (101/103) Teknik Elektro (108/119) Sistem dan Teknologi Informasi (32/33) Seni Rupa (35/38) Sains dan Teknologi Farmasi (93/116) Perencanaan Wilayah dan Kota (74/76) Oseanografi (33/33) Mikrobiologi (40/40) Meteorologi (37/38) Matematika (102/109) Manajemen Rekayasa Industri (41/41) Manajemen (144/167) Kriya (27/32) Kimia (82/82) Fisika (84/103) Farmasi Klinik (30/30) Desain Produk (41/44) Desain Komunikasi Visual (46/46) Desain Interior (36/44) Biologi (73/74) Astronomi (20/20) Arsitektur (95/97) Aeronotika dan Astronotika (58/67) D; 45% F; 21% J; 77% F; 41% B; 61% B; 83% B; 28% C; 32% P; 16% C; 28% C; 26% M; 16% B; 16% M; 18% C; 36% F; 44% M; 20% J; 58% C; 18% J; 17% K; 17% B; 47% M; 21% B; 33% M; 15% B; 18% M; 14% C; 19% F; 18% M; 17% J; 32% J; 50% R; 32% C; 59% Q; 23% L; 19% M; 19% O; 20% M; 58% C; 29% P; 17% D; 15% H; 15% K; 15% K; 43% C; 15% G; 18% K; 18% K; 23% P; 27% R; 36% C; 42% J; 16% Q; 64% C; 24% S; 20% J; 28% R; 31% F; 35% M; 19% C; 15% M; 13% Q; 19% J; 20% K; 20% M; 20% F; 25% M; 35% H; 32% M; 19% Gambar 8.9 Kategori Bidang Usaha per Prodi TRACER STUDY ITB

156 8.5 KATEGORI PERUSAHAAN Saat pencarian kerja bagi alumni ITB, banyak hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam melamar pekerjaaan ke perusahaan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah terkait reputasi dan nama besar perusahaan. Umumnya semakin besar reputasi dan nama besar perusahaan maka semakin banyak pula alumni ITB yang melamar kerja di perusahaan tersebut. Bagi alumni ITB, melamar kerja ke perusahaan dengan reputasi dan nama besar dapat menjamin pada kesempatan pengembangan diri dan/atau gaji yang diperoleh. Pada penelitian Tracer Study ITB 2016, kategori perusahaan tempat alumni bekerja dibagi kedalam tiga jenis, yaitu perusahaan lokal, nasional dan multinasional. Perusahaan lokal diartikan sebagai perusahaan yang berbasis hanya di daerah/wilayah perusahaan itu berada saja. Perusahaan nasional adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia dan memiliki cabang di beberapa wilayah Indonesia. Sementara perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang berbasis di suatu Negara dan memiliki cabang di berbagai Negara lainnya. 46% 21% 33% lokal (314) nasional (500) multinasional (683) Gambar 8.10 Kategori Perusahaan TRACER STUDY ITB

157 Berdasarkan kategori perusahaannya, alumni ITB angkatan 2009 yang saat ini bekerja di perusahaan multinasional ada sebanyak 683 orang (46%). Sementara alumni yang bekerja di perusahaan nasional ada sebanyak 500 orang (33%) dan alumni yang bekerja di perusahaan lokal ada sebanyak 314 orang (21%). Banyaknya alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja di perusahaan multinasional menunjukkan lebih populernya kategori perusahaan tersebut di mata alumni. Berdasarkan Prodi masing-masing, alumni ITB angkatan 2009 yang mayoritas bekerja di perusahaan multinasional adalah alumni dari Prodi Teknik Perminyakan (59%), Prodi Teknik Mesin (55%), Prodi Manajemen Rekayasa Industri (54%), Prodi Teknik Kimia (53%), Prodi Teknik Material (50%), Prodi Biologi (46%), Prodi Teknik Industri (46%), Prodi Teknik Informatika (43%), Prodi Desain Produk (43%) dan Prodi Teknik Elektro (42%). Prodi yang alumninya paling banyak bekerja di perusahaan nasional adalah Prodi Teknik Pertambangan (69%), Prodi Teknik Tenaga Listrik (68%), Prodi Teknik Telekomunikasi (67%), Prodi Sains dan Teknologi Farmasi (67%), Prodi Astronomi (67%), Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika (64%), Prodi Teknik Sipil (58%), Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (58%), Prodi Sains dan Teknologi Informasi (57%), Prodi Fisika (57%), Prodi Matematika (56%), Prodi Farmasi Klinik dan Komunitas (56%), Prodi Teknik Kelautan (54%), Prodi Teknik Fisika (53%), Prodi Aeronotika dan Astronotika (53%), Prodi Manajemen (47%), Prodi Teknik Geofisika (44%), Prodi Kimia (44%), Prodi Mikrobiologi (43%), Prodi Teknik Geologi (41%), Prodi Teknik Metalurgi (40%) dan Prodi Teknik Lingkungan (37%). Sementara Prodi yang alumninya sebagian besar bekerja di perusahaan lokal adalah Prodi Desain Komunikasi Visual (63%), Prodi Desain Interior (58%), Prodi Oseanografi (57%) dan Prodi Arsitektur (46%). Jika dilihat berdasarkan jumlahnya maka Prodi yang alumninya paling banyak bekerja di perusahaan multinasional adalah Prodi Teknik Mesin (45 orang), sementara alumni yang paling banyak bekerja di perusahaan nasional adalah Prodi TRACER STUDY ITB

158 Teknik Sipil (45 orang), dan yang paling banyak alumninya bekerja di perusahaan lokal adalah Prodi Arsitektur (28 orang). Teknik Tenaga Listrik (22/29) Teknik Telekomunikasi (21/26) Teknik Sipil (78/96) Teknik Pertambangan (32/41) Teknik Perminyakan (54/70) Teknik Metalurgi (25/25) Teknik Mesin (82/106) Teknik Material (24/31) Teknik Lingkungan (51/61) Teknik Kimia (62/76) Teknik Kelautan (35/41) Teknik Informatika (46/66) Teknik Industri (80/99) Teknik Geologi (39/47) Teknik Geofisika (25/27) Teknik Geodesi dan Geomatika (59/73) Teknik Fisika (57/72) Teknik Elektro (74/84) Sistem dan Teknologi Informasi (23/26) Seni Rupa (9/25) Sains dan Teknologi Farmasi (63/73) Perencanaan Wilayah dan Kota (45/59) Oseanografi (14/19) Mikrobiologi (21/24) Meteorologi (26/27) Matematika (63/80) Manajemen Rekayasa Industri (28/34) Manajemen (59/120) Kriya (8/22) Kimia (43/53) Fisika (35/50) Farmasi Klinik (16/22) Desain Produk (14/25) Desain Komunikasi Visual (16/32) Desain Interior (12/26) Biologi (37/48) Astronomi (6/10) Arsitektur (61/79) Aeronotika dan Astronotika (32/37) 18% 68% 10% 67% 22% 58% 9% 69% 6% 35% 28% 40% 17% 28% 17% 33% 27% 37% 13% 34% 34% 54% 24% 33% 10% 44% 23% 41% 20% 44% 20% 64% 21% 53% 23% 35% 17% 57% 11% 44% 10% 67% 36% 57% 43% 35% 56% 24% 42% 11% 11% 12% 25% 21% 11% 38% 21% 19% 17% 22% 46% 36% 47% 44% 57% 36% 63% 58% 35% 67% 53% 63% 58% 7% 56% 6% 25% 39% 14% 24% 21% 22% 59% 32% 55% 50% 35% 53% 11% 43% 46% 36% 36% 15% 26% 42% 26% 44% 24% 7% 36% 33% 23% 33% 54% 41% 13% 35% 31% 6% 43% 31% 17% 46% 17% 15% 25% Lokal Nasional Multinasional Gambar 8.11 Kategori Perusahaan per Prodi TRACER STUDY ITB

159 8.6 PERUSAHAAN TEMPAT BEKERJA Dalam dunia usaha dan industri, tempat bekerja tidak terbatas pada perusahaanperusahaan saja. Organisasi, yayasan ataupun lembaga swadaya juga merupakan bagian dari dunia usaha dan industri. Perbedaan yang membedakan perusahaan dengan organisasi, yayasan atau lembaga swadaya pada dasarnya terletak pada tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan. Perusahaan umumnya berbasis profit oriented (mencari keuntungan sebesar-besarnya), instansi pemerintah lebih menekankan kepada pelayanan public dan organisasi, yayasan atau lembaga swadaya lebih tertuju pada hal-hal yang menyangkut kegiatan sosial. instansi pemerintah (termasuk BUMN) 10% 25% 2% organisasi nonprofit/lembaga swadaya masyarakat 63% perusahaan swasta wiraswasta/perusahaan sendiri Gambar 8.12 Perusahaan Tempat Bekerja Berdasarkan Gambar 8.12, alumni ITB angkatan 2009 sebagian besar bekerja di perusahaan swasta (63% dari 1961 orang yang bekerja), sementara alumni yang bekerja di instansi pemerintah termasuk BUMN ada sekitar 494 orang (25%), organisasi non-profit/lembaga swadaya masyarakat 33 orang (2%) dan sebagai wiraswasta 195 orang (10%). Hal yang menjadi perhatian disini adalah ternyata instansi pemerintah kurang populer bagi alumni ITB angkatan TRACER STUDY ITB

160 8.7 JABATAN PEKERJAAN Dalam bekerja, setiap individu memiliki target pencapaian terkait posisi pekerjaan mereka (jabatan). Peningkatan posisi pekerjaan/jabatan bagi alumni ITB merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap perkembangan karir mereka. Seringkali alumni ITB yang bekerja di suatu perusahaan apabila tidak memperoleh peningkatan karir ataupun jabatan lebih memilih untuk melanjutkan karir di tempat lain yang memberikan kesempatan untuk berkembang. Peningkatan posisi pekerjaan/jabatan dapat diperoleh alumni ITB seiring kinerja dan/atau masa bakti kerja mereka bertambah. Bagi alumni ITB angkatan 2009, jabatan pekerjaan mereka saat ini yang paling banyak ditempati adalah sebagai staf perusahaan (82%). Kondisi ini jelas merupakan hal yang normal mengingat dalam penelitian Tracer Study ITB 2016 alumni yang diteliti merupakan lulusan 1-3 tahun. 2% 2% 7% 7% 82% Direktur (33) Magang (33) Manajer (130) Pemilik (136) Staf (1687) Gambar 8.13 Jabatan Jabatan alumni ITB dalam early career mereka, secara umum adalah sebagai staf di perusahaan. Namun berdasarkan Gambar 8.13, alumni ITB angkatan 2009 pada TRACER STUDY ITB

161 saat ini sudah ada yang menjadi manajer (7%) bahkan direktur suatu perusahaan (2%). Terkait jabatan direktur yang diperoleh alumni ITB angkatan 2009 dalam early career mereka, umumnya hal ini disebabkan karena alumni bekerja pada perusahaan milik sendiri. Salah satu hal yang cukup menarik lainnya adalah terkait posisi kerja alumni ITB yang hingga 1-3 tahun setelah kelulusan masih ada yang statusnya magang (2%). Gambaran terkait posisi alumni ITB dalam pekerjaan tentunya memberikan informasi pada ITB mengenai perkembangan mereka selama 1-3 tahun terakhir semenjak kelulusan alumni. Alumni yang mampu meraih posisi middle management dalam waktu yang singkat tentunya digambarkan sebagai alumni yang memiliki kinerja sangat baik. Jika dilihat berdasarkan Prodi masing-masing maka secara umum alumni ITB semenjak lulus dari perkuliahan posisi pekerjaan adalah sebagai staf perusahaan. Prodi yang persentase alumninya paling banyak sebagai staf perusahaan adalah Prodi Astronomi (100%). Sementara Prodi yang persentase alumninya paling banyak sebagai manajer adalah Prodi Oseanografi (32%). Selain itu, presentase Prodi yang alumninya paling banyak untuk posisi direktur adalah Prodi Manajemen (8%) dan Prodi Seni Rupa (8%) serta yang paling besar persentase untuk magang adalah Prodi Teknik Geofisika (11%). Apabila dilihat berdasarkan jumlah alumninya maka Prodi yang alumninya paling banyak sebagai staf perusahaan adalah Prodi Teknik Mesin (94 orang). Prodi yang alumninya paling banyak sebagai manajer adalah Prodi Manajemen (18 orang). Untuk posisi direktur, alumni yang paling banyak berasal dari Prodi Manajemen (9 orang). Sementara Prodi yang alumninya paling banyak magang adalah Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (4 orang) dan Prodi Teknik Mesin (4 orang). TRACER STUDY ITB

162 Teknik Tenaga Listrik (29/38) Teknik Telekomunikasi (26/34) Teknik Sipil (96/131) Teknik Pertambangan (41/63) Teknik Perminyakan (70/89) Teknik Metalurgi (25/36) Teknik Mesin (106/128) Teknik Material (31/46) Teknik Lingkungan (61/91) Teknik Kimia (76/101) Teknik Kelautan (41/49) Teknik Informatika (66/81) Teknik Industri (99/114) Teknik Geologi (47/80) Teknik Geofisika (27/48) Teknik Geodesi dan Geomatika (73/86) Teknik Fisika (72/101) Teknik Elektro (84/108) Sistem dan Teknologi Informasi (26/32) Seni Rupa (25/35) Sains dan Teknologi Farmasi (73/93) Perencanaan Wilayah dan Kota (59/74) Oseanografi (19/33) Mikrobiologi (24/40) Meteorologi (27/37) Matematika (80/102) Manajemen Rekayasa Industri (34/41) Manajemen (120/144) Kriya (22/27) Kimia (53/82) Fisika (50/84) Farmasi Klinik (22/30) Desain Produk (25/41) Desain Komunikasi Visual (32/46) Desain Interior (26/36) Biologi (47/73) Astronomi (10/20) Arsitektur (79/95) Aeronotika dan Astronotika (37/58) 10% 8% 5% 2% 10% 1% 4% 3% 3% 16% 2% 8% 7% 4% 5% 9% 11% 7% 4% 9% 11% 7% 1% 10% 10% 8% 3% 5% 6% 4% 8% 4% 8% 12% 24% 4% 2% 2% 12% 5% 32% 5% 4% 15% 1% 8% 8% 18% 3% 8% 15% 16% 41% 6% 6% 2% 14% 9% 8% 13% 12% 6% 9% 6% 4% 1% 3% 0% 10% 10% 28% 19% 23% 86% 85% 89% 85% 93% 92% 89% 71% 89% 87% 88% 77% 88% 87% 81% 77% 89% 89% 85% 52% 96% 78% 58% 92% 81% 80% 79% 62% 59% 83% 72% 91% 60% 66% 65% 83% 100% 86% 95% Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Gambar 8.14 Jabatan per Prodi TRACER STUDY ITB

163 8.8 PENGHASILAN DAN BONUS Pendapatan pekerjaan merupakan hasil yang diperoleh seseorang dari kinerjanya menjalankan tugas. Pendapatan/penghasilan yang diperoleh dari bekerja/berusaha umumnya akan digunakan sebagai sumber biaya hidup. Bentuk real dari pendapatan/penghasilan sangat identik dengan jumlah uang yang diterima oleh individu. Pada penelitian Tracer Study ITB 2016, besarnya penghasilan alumni ITB menjadi hal yang dibutuhkan informasinya. Salah satu informasi yang dapat diberikan dari besar penghasilan alumni adalah mengenai standar gaji dari fresh graduate alumni ITB. Rp15,000,000 Rp14,160,386 Rp10,000,000 Rp5,000,000 Rp8,702,068 Rp7,000,000 Rp8,415,875 Rp6,500,000 Rp5,000,000 Rp0 bekerja (1636) bekerja dan wiraswasta (124) wirausaha (184) Mean Median Gambar 8.15 Penghasilan per Bulan Gambar 8.15 menunjukkan besar penghasilan alumni ITB angkatan 2009 sesuai dengan kondisi pekerjaan saat ini. Secara umum dapat dikatakan bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja memiliki penghasilan sebesar Rp , untuk alumni yang bekerja sekaligus menjalankan usaha memiliki penghasilan sebesar Rp , sementara bagi alumni yang menjadi wirausaha memiliki penghasilan sebesar Rp TRACER STUDY ITB

164 Tabel 8.2 Penghasilan per Bulan Min Mean Median Max Std Dev bekerja (1636) Rp400,000 Rp8,702,068 Rp7,000,000 Rp115,400,000 Rp7,300,031 bekerja dan wiraswasta (124) Rp300,000 Rp8,415,875 Rp6,500,000 Rp123,500,000 Rp12,081,998 wirausaha (184) Rp300,000 Rp14,160,386 Rp5,000,000 Rp300,000,000 Rp37,759,717 Tabel 8.2 secara terperinci memperlihatkan besar penghasilan alumni mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar. Hal menarik dari penghasilan alumni ITB ini adalah adanya alumni yang memiliki penghasilan dibawah Upah Minimum. Alumni yang memperoleh penghasilan dibawah Upah Minimum ini disebabkan oleh jenis pekerjaan dan/atau posisi bekerja dari alumni. Jika diperhatikan besar penghasilan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan Prodinya masing-masing maka dapat diperoleh informasi bahwa Prodi yang secara umum alumninya memiliki penghasilan per bulan paling besar adalah alumni dari Prodi Teknik Perminyakan (Rp ). Sementara Prodi yang secara umum alumninya memiliki penghasilan paling kecil adalah Prodi Kriya. Catatan menarik adalah ternyata penghasilan yang diperoleh oleh Prodi Teknik (engineering) (Gambar 8.16) ternyata lebih besar dibandingkan Prodi non-engineering. Besar kecilnya penghasilan per bulan dari alumni ITB berdasarkan Prodi ini tidak serta merta menunjukkan bahwa Prodi yang alumninya memiliki penghasilan besar adalah Prodi yang lebih baik dibandingkan Prodi lainnya. Besar kecil penghasilan ini sebenarnya dapat memberikan informasi mengenai standar penghasilan yang akan diperoleh dari lulusan bidang studi tertentu saat mereka lulus dari perkuliahan dan bekerja di tempat yang sesuai dengan keahliannya. Besar kecilnya penghasilan pada dasarnya dipengaruhi jenis pekerjaan, posisi kerja, masa kerja dan/atau perusahaan tempat alumni ITB bekerja. TRACER STUDY ITB

165 Teknik Perminyakan (70/70) Teknik Kimia (73/76) Teknik Informatika (65/66) Teknik Mesin (106/106) Manajemen (116/120) Teknik Pertambangan (41/41) Teknik Industri (98/99) Manajemen Rekayasa Industri (34/34) Teknik Tenaga Listrik (29/29) Teknik Geofisika (27/27) Teknik Sipil (96/96) Teknik Metalurgi (25/25) Teknik Geologi (47/47) Teknik Fisika (72/72) Teknik Elektro (84/84) Sistem dan Teknologi Informasi (26/26) Teknik Telekomunikasi (26/26) Teknik Material (30/31) Matematika (80/80) Teknik Lingkungan (61/61) Teknik Geodesi dan Geomatika (73/73) Teknik Kelautan (41/41) Sains dan Teknologi Farmasi (73/73) Seni Rupa (25/25) Meteorologi (26/27) Kimia (53/53) Perencanaan Wilayah dan Kota (59/59) Mikrobiologi (23/24) Fisika (49/50) Desain Komunikasi Visual (30/32) Desain Interior (26/26) Biologi (46/48) Arsitektur (79/79) Aeronotika dan Astronotika (37/37) Astronomi (10/10) Desain Produk (25/25) Oseanografi (19/19) Farmasi Klinik (22/22) Kriya (22/22) Rp15,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp9,000,000 Rp9,000,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp8,000,000 Rp7,500,000 Rp7,500,000 Rp7,325,000 Rp7,200,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000 Rp6,700,000 Rp6,500,000 Rp6,500,000 Rp6,300,000 Rp6,250,000 Rp6,000,000 Rp6,000,000 Rp5,800,000 Rp5,550,000 Rp5,500,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp5,000,000 Rp4,925,000 Rp4,900,000 Rp4,500,000 Rp4,500,000 Rp4,000,000 Gambar 8.16 Penghasilan Alumni ITB per Prodi TRACER STUDY ITB

166 Dalam bekerja dan/atau menjalankan usaha, alumni ITB umumnya memperoleh tidak hanya penghasilan per bulan saja namun juga bonus per tahun. Bonus ini diperoleh alumni bergantung pada tempat bekerja alumni, karena tidak semua perusahaan/tempat bekerja memberikan bonus per tahun pada staf/karyawannya. Rp60,000,000 Rp50,000,000 Rp40,000,000 Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 Rp0 Rp27,866,530 Rp18,000,000Rp20,793,124 Rp10,000,000 bekerja (1069) bekerja dan wiraswasta (79) Rp55,366,667 Rp20,000,000 wirausaha (42) Mean Median Gambar 8.17 Bonus per Tahun Bagi alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja umumnya mereka memperoleh bonus per tahun sebesar Rp Alumni yang bekerja sekaligus menjalankan usaha memperoleh bonus per tahun Rp Sementara alumni yang menjadi wirausaha mendapatkan bonus per tahun Rp Tabel 8.3 Bonus per Tahun Level Min Mean Median Max Std Dev bekerja (1069) Rp100,000 Rp27,866,530 Rp18,000,000 Rp450,000,000 Rp34,227,985 bekerja dan wiraswasta (79) Rp500,000 Rp20,793,124 Rp10,000,000 Rp128,000,000 Rp28,317,443 wirausaha (42) Rp1,000,000 Rp55,366,667 Rp20,000,000 Rp500,000,000 Rp102,525,406 Sementara dari sisi bonus per tahun alumni ITB, apabila diperhatikan berdasarkan Prodinya masing-masing maka dapat diperoleh informasi bahwa Prodi yang alumninya memilki bonus per tahun paling besar adalah Prodi Teknik Perminyakan TRACER STUDY ITB

167 (Rp ). Sementara Prodi yang alumninya memperoleh bonus per tahun paling kecil adalah Prodi Kriya (Rp ). Teknik Perminyakan (55/70) Teknik Mesin (74/106) Teknik Sipil (69/96) Teknik Pertambangan (23/41) Teknik Tenaga Listrik (22/29) Manajemen (68/120) Teknik Industri (74/99) Teknik Telekomunikasi (17/26) Teknik Material (20/31) Teknik Kimia (52/76) Teknik Geologi (23/47) Manajemen Rekayasa Industri (24/34) Astronomi (2/10) Fisika (32/50) Teknik Fisika (51/72) Matematika (47/80) Sistem dan Teknologi Informasi (12/26) Teknik Informatika (37/66) Teknik Metalurgi (17/25) Desain Produk (10/25) Teknik Geodesi dan Geomatika (40/73) Teknik Geofisika (15/27) Teknik Elektro (48/84) Kimia (27/53) Perencanaan Wilayah dan Kota (28/59) Meteorologi (19/27) Mikrobiologi (13/24) Teknik Kelautan (23/41) Sains dan Teknologi Farmasi (54/73) Farmasi Klinik (12/22) Seni Rupa (12/25) Teknik Lingkungan (35/61) Biologi (28/48) Aeronotika dan Astronotika (20/37) Arsitektur (46/79) Oseanografi (10/19) Desain Komunikasi Visual (8/32) Desain Interior (15/26) Kriya (8/22) Rp40,000,000 Rp30,000,000 Rp30,000,000 Rp30,000,000 Rp27,500,000 Rp25,750,000 Rp25,000,000 Rp25,000,000 Rp22,000,000 Rp20,000,000 Rp20,000,000 Rp20,000,000 Rp20,000,000 Rp17,750,000 Rp16,000,000 Rp16,000,000 Rp15,500,000 Rp15,000,000 Rp15,000,000 Rp14,500,000 Rp14,000,000 Rp14,000,000 Rp13,750,000 Rp11,000,000 Rp10,500,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp10,000,000 Rp9,800,000 Rp9,000,000 Rp8,150,000 Rp7,000,000 Rp6,500,000 Rp6,250,000 Rp5,500,000 Rp5,000,000 Rp3,000,000 Gambar 8.18 Penghasilan Alumni ITB per Prodi TRACER STUDY ITB

168 8.9 KONDISI PEKERJAAN Salah satu penilaian dalam pelaksanaan Tracer Study ITB 2016 adalah mengetahui kondisi pekerjaan alumni ITB. Kondisi pekerjaan alumni ini antara lain mengenai hal-hal positif dan kekurangan yang dirasakan alumni ITB dari pekerjaan mereka serta gambaran pekerjaan ideal menurut alumni ITB. Secara umum, hal-hal positif yang dirasakan oleh alumni ITB angkatan 2009 dari pekerjaan mereka yaitu pekerjaan alumni memberikan kesempatan dalam pengembangan diri (39%). Hal-hal positif lainnya yang dirasakan alumni dari pekerjaan mereka saat ini adalah sesuai minat (20%), menyenangkan (16%), lingkungan kerja kondusif (12%), gaji memuaskan (7%) dan sesuai dengan yang diharapkan (7%). Pengembangan Diri Besar 37.8% Sesuai Minat 19.7% Menyenangkan Lingkungan Kerja Kondusif 12.4% 15.6% Gaji Memuaskan Sesuai Dengan yang Diharapkan 7.3% 6.9% Lokasi dekat dengan rumah 0.2% Gambar 8.19 Hal-Hal Positif terkait Pekerjaan Alumni Hal-hal positif dari pekerjaan alumni ITB pada dasarnya memiliki kesesuaian dengan alasan alumni dalam memilih pekerjaan pertamanya. Alumni ITB mengharapkan kesempatan dalam pengembangan diri mereka dari pekerjaan yang dijalaninya. Informasi ini tentunya memberikan gambaran bahwa alumni ITB selalu TRACER STUDY ITB

169 menuntut dirinya untuk selalu berkembang dan jika perusahaan tempat alumni ITB bekerja tidak mampu memfasilitasi keinginan mereka ini maka akan berdampak pada kelanjutan dari perjalanan karir alumni. Setiap jenis pekerjaan, sekalipun pekerjaan tersebut sesuai harapan, tentunya memiliki kekurangan. Kekurangan dari suatu pekerjaan akan dirasakan berbeda oleh alumni yang berbeda. Hal-hal yang yang menjadi kekurangan dalam pekerjaan ada kalanya disebakan karena terbentur dengan kepribadian dari alumni itu sendiri. Gaji kurang memuaskan 31% Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll) 25% Tidak Sesuai Dengan yang Diharapkan 21% Tidak Sesuai Minat 11% Kesempatan Belajar Sangat Kecil 9% Alasan lokasi 2% Gambar 8.20 Hal-Hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni Bagi alumni ITB angkatan 2009, hal-hal yang menjadi kekurangan dalam pekerjaan mereka secara umum adalah gaji yang tidak memuaskan (31%), lingkungan kerja tidak kondusif (25%), tidak sesuai dengan yang diharapkan (21%), tidak sesuai minat (11%), kesempatan belajar kecil (9%) dan alasan lokasi tempat kerja (2%). Hal-hal yang menjadi kekurangan dalam pekerjaan ini sekilas memberikan informasi yang berbanding terbalik dengan hal-hal positif yang dirasakan alumni ITB dari pekerjaannya. Namun hal ini merupakan kewajaran mengingat gaji ini TRACER STUDY ITB

170 sendiri pada dasarnya menjadi konsen alumni, terutama jika melihat alasan mereka dalam memilih pekerjaan. Memberi kesempatan belajar lebih besar Fasilitas dan gaji yang baik Lingkungan kerja yang nyaman Sesuai minat Menambah wawasan Jenjang karir yang lebih baik Menantang / tidak monoton Memberi banyak manfaat bagi banyak orang Mampu meningkatkan kesejahteraan Jam kerja dan jobdesk yang sesuai Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga Sesuai bidang kuliah 741 Gambar 8.21 Pekerjaan Ideal menurut Alumni ITB Informasi mengenai hal-hal yang dirasakan alumni ITB angkatan 2009, baik dan buruknya, dari pekerjaannya akan memberikan gambaran umum mengenai gambaran pekerjaan ideal mereka. Pada penelitian Tracer Study ITB 2016, gambaran ideal pekerjaan alumni ITB dapat diperoleh informasinya berdasarkan penialian dari alumni. Jika diurutkan maka akan diperoleh bahwa gambaran ideal pekerjaan alumni ITB angkatan 2009 (paling banyak mendapat penilaian) adalah pekerjaan yang memberikan fasilitas dan gaji yang baik, kesempatan belajar yang besar, sesuai minat (keahlian), lingkungan kerja yang nyaman serta jenjang karir yang baik. TRACER STUDY ITB

171 ANALISIS HASIL TRACER STUDY ITB 2016: PERBANDINGAN DATA DAN ANALISIS ANALISIS NILAI IP DAN JENIS KELAMIN Pembahasan menarik dalam penelitian Tracer Study ITB 2016 adalah data-data yang diperoleh dapat dibandingkan satu sama lainnya. Pada bab ini akan dilihat beberapa perbandingan data-data mengenai karakteristik alumni ITB angkatan 2009 dengan hal-hal terkait pekerjaan dan aktivitas mereka. Karakteristik alumni yang dibandingkan antara lain jenis kelamin, nilai IP dan status pekerjaan. Sementara data-data pekerjaan dan aktivitas alumni yang dibandingkan adalah kategori perusahaan, penghasilan dan bonus, jabatan pekerjaan serta keaktifan alumni berorganisasi. 3.9 IP Pria Wanita Gambar 9.1 IP vs Jenis Kelamin TRACER STUDY ITB

172 Gambar 9.1 menunjukkan grafik distribusi nilai IP alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan jenis kelamin. Grafik ini menunjukkan secara umum nilai IP kelulusan alumni ITB angkatan 2008 yang berjenis kelamin wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Tabel 9.1 memberikan data lebih rinci terkait perbandingan nila IP alumni ITB angkatan 2009 dengan jenis kelamin. Tabel 9.1 IP vs Jenis Kelamin Level Number Mean Std Dev Min Median Max Pria Wanita Besar kecilnya nilai IP seringkali dianggap sebagai alat ukur mengenai tingkat prestasi dan/atau kepintaran dari alumni. Berdasarkan data pada Tabel 9.1 dapat dikatakan bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang berjenis kelamin wanita dianggap lebih berprestasi/pintar dibandingkan alumni pria. 9.2 ANALISIS NILAI IP DAN PEKERJAAN IP dalam dunia usaha dan industri tidak jarang digunakan sebagai alat ukur dalam menilai kemampuan dari alumni ITB. Saat menjalani perkuliahan bahkan seringkali muncul sentimen-sentimen yang mengatakan bahwa alumni ITB yang melanjutkan studi umumnya mereka yang memiliki nilai IP tinggi, nilai IP sedang lebih cenderung memilih bekerja dan alumni dengan nilai IP rendah memilih untuk menjalankan usaha. Pada Gambar 9.2 dapat dilihat grafik distribusi perbandingan nilai IP dengan status pekerjaan alumni ITB angkatan Grafik ini menunjukkan bahwa secara umum alumni ITB angkatan 2009 dengan status pekerjaan bekerja dan wiraswasta TRACER STUDY ITB

173 memiliki besaran nilai IP lebih tinggi dibandingkan alumni yang bekerja, tidak bekerja/melanjutkan studi, serta wirausaha IP Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha Gambar 9.2 IP vs Status Pekerjaan Tabel 9.2 menunjukkan lebih rinci mengenai perbandingan nilai IP dari alumni ITB angkatan 2009 dengan status pekerjaan mereka saat ini. Berdasarkan tabel yang diperoleh ini maka sentimen yang menyatakan nilai IP mempengaruhi status pekerjaan alumni ITB tidak terbukti. Hal ini ditunjukkan salah satunya terkait alumni yang tidak bekerja/melanjutkan studi besaran nilai IP nya bahkan sama dengan mereka yang bekerja. Tabel 9.2 IP vs Status Pekerjaan Level Number Mean Std Dev Min Median Max bekerja bekerja dan wiraswasta tdk bekerja/melanjutkan studi wirausaha TRACER STUDY ITB

174 9.3 ANALISIS NILAI IP DAN KATEGORI PERUSAHAAN Nilai IP umumnya digunakan sebagai salah satu syarat dalam penerimaan pegawai baru oleh sebagian besar perusahaan. Tidak jarang yang menganggap nilai IP dari alumni ITB menentukan prestasi dan kemampuan mereka termasuk saat kerja di perusahaan. Besaran nilai IP dianggap pula mempengaruhi kategori perusahaan tempat bekerja, muncul sentimen yang menyebutkan bahwa alumni ITB dengan nilai IP besar akan bekerja di perusahaan multinasional sementara nilai IP kecil akan bekerja di perusahaan nasional atau bahkan hanya di perusahaan lokal. 3.9 IP Lokal Multinasional Nasional Gambar 9.3 IP vs Kategori Perusahaan Gambar 9.3 menunjukkan grafik distribusi perbandingan nilai IP alumni ITB angkatan 2009 dengan kategori perusahaan tempat mereka bekerja. Secara umum dapat terlihat bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja di perusahaan multinasional memiliki besaran nilai IP yang lebih tinggi dibandingkan alumni yang bekera di perusahaan nasional atau perusahaan lokal. TRACER STUDY ITB

175 Tabel 9.3 IP vs Kategori Perusahaan Level Number Mean Std Dev Min Median Max lokal nasional multinasional Tabel 9.3 memberikan hasil lebih rinci mengenai perbandingan nilai IP alumni ITB angkatan 2009 dengan kategori perusahaan tempat mereka bekerja. Hasil yang ditunjukkan pada dasarnya tidak memutus anggapan bahwa alumni ITB yang bekerja di perusahaan multinasional selalu memiliki nilai IP tinggi. Namun sekilas dari Tabel 9.3 dapat ditemukan juga bahwa alumni ITB, khususnya angkatan 2009 ada alumninya yang memiliki nilai IP tinggi bekerja di perusahaan lokal. 9.4 ANALISIS NILAI IP DAN JABATAN Prestasi alumni ITB di dunia usaha dan industri akan menentukan posisi mereka di tempat bekerjanya masing-masing. Namun seringkali muncul pendapat yang mengatakan bahwa alumni ITB yang berprestasi dan memiliki posisi tinggi ditentukan pula oleh nilai IP mereka yang tinggi. 3.9 IP Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Gambar 9.4 IP vs Jabatan TRACER STUDY ITB

176 Berdasarkan posisi/jabatan di tempat mereka bekerja, alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja sebagai direktur secara umum memiliki besar nilai IP yang lebih tinggi dibanding alumni yang memiliki posisi sebagai staf ataupun manajer. Namun perbedaan diantara posisi direktur, manajer ataupun staf perbedaan nilai IP ini tidaklah terlalu besar, bahkan ada alumni ITB yang memiliki nilai IP tinggi saat ini masih bekerja sebagai staf di perusahaan (Tabel 9.4). Kondisi ini tentunya mampu memberikan suatu penjelasan bahwa posisi alumni dalam bekerja tidak ditentukan oleh nilai IP saja. Posisi bekerja alumni dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti masa kerja, kinerja yang baik ataupun hubungan baik dengan rekan kerja. Tabel 9.4 IP vs Jabatan Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum Direktur Magang Manajer Pemilik Staf ANALISIS JENIS KELAMIN DAN PENGHASILAN Salah satu hal menarik dalam penelitian Tracer Study ITB adalah analisis terkait penghasilan alumni ITB yang dihubungkan dengan beberapa faktor seperti, jenis kelamin, jabatan, kategori perusahaan ataupun bentuk perusahaan tempat bekerja. Penghasilan menjadi sesuatu bahan yang menarik mengingat bagi mahasiswa ITB yang akan bekerja penghasilan akan menjadi salah satu hal yang dicari (mengacu pada data-data Tracer Study ITB yang memberikan informasi bahwa gaji merupakan salah satu pertimbangan alumni untuk mencari kerja). Penghasilan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan jenis kelaminnya ditunjukkan pada Gambar 9.5. Hasil yang diperoleh memberikan informasi bahwa alumni ITB TRACER STUDY ITB

177 angkatan 2009 berjenis kelamin pria secara umum memiliki besar penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Rp300,000, Rp200,000, Rp100,000, Rp0.00 Pria Wanita Gambar 9.5 Jenis Kelamin vs Penghasilan Tabel 9.5 memberikan informasi lebih rinci terkait penghasilan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan jenis kelamin. Tabel ini menunjukkan pula bahwa meskipun nilai IP alumni ITB angkatan 2009 yang berjenis kelamin wanita secara umum lebih tinggi tapi besaran penghasilan mereka masih kalah dari alumni yang berjenis kelamin pria. Kondisi ini menegaskan pula bahwa penghasilan tidak ditentukan oleh nilai IP dari alumni ITB. Tabel 9.5 Jenis Kelamin vs Penghasilan Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum Pria 1193 Rp10,237,069 Rp16,971,273 Rp300,000 Rp7,000,000 Rp300,000,000 Wanita 751 Rp7,553,714 Rp5,700,474 Rp300,000 Rp6,500,000 Rp72,000,000 TRACER STUDY ITB

178 9.6 ANALISIS KATEGORI PERUSAHAAN DAN PENGHASILAN Standar penghasilan dari setiap perusahaan tempat bekerja pada dasarnya berbeda-beda bergantung kepada kebijakannya masing-masing. Perusahaan multinasional umumnya memiliki nilai standar penghasilan yang jauh lebih besar dibandingkan perusahaan nasional ataupun lokal mengingat skala internasional yang melekat pada perusahaan kategori tersebut. Rp120,000, Rp100,000, Rp80,000, Rp60,000, Rp40,000, Rp20,000, Rp0.00 Lokal Multinasional Nasional Gambar 9.6 Kategori Perusahaan vs Penghasilan Alumni ITB angkatan 2009 yang memilki besar penghasilan lebih tinggi secara umum adalah alumni yang bekerja di perusahaan multinasional (Gambar 9.6). Tabel 9.6 memberikan informasi lebih rinci dan menunjukkan bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja di perusahaan multinasional perbedaan besar penghasilannya memang cukup besar. Kondisi ini tentunya menunjukkan bahwa kategori perusahaan tempat bekerja akan menentukan besar penghasilan yang diperoleh alumni ITB ketika bekerja. TRACER STUDY ITB

179 Tabel 9.6 Kategori Perusahaan vs Penghasilan Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum lokal 312 Rp5,861,829 Rp4,546,791 Rp400,000 Rp5,000,000 Rp45,000,000 nasional 681 Rp7,338,517 Rp4,389,984 Rp500,000 Rp6,600,000 Rp72,000,000 multinasional 493 Rp11,834,478 Rp10,059,589 Rp2,500,000 Rp9,000,000 Rp115,400, ANALISIS BENTUK PERUSAHAAN DAN PENGHASILAN Salah satu informasi yang dapat diperoleh dari penelitian Tracer Study ITB adalah standar penghasilan perusahaan milik Negara. Berdasarkan kategori perusahaan telah diketahui bahwa standar penghasilan perusahaan multinasional memiliki nilai yang lebih tinggi dan perlu diketahui pula bahwa perusahaan milik Negara beberapa diantaranya berada dalam kategori ini. Rp300,000, Rp200,000, Rp100,000, Rp0.00 instansi pemerintah (termasuk BUMN) organisasi non-profit / lembaga swadaya masyarakat perusahaan swasta wiraswasta / perusahaan sendiri Gambar 9.7 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan TRACER STUDY ITB

180 Berdasarkan informasi yang diperoleh dari alumni ITB angkatan 2009, dapat diketahui bahwa besar penghasilan alumni secara umum di perusahaan swasta ternyata memiliki kesamaan dengan alumni yang bekerja di perusahaan/instansi pemerintah. Perbandingan ini akan terlihat lebih jelas dengan memperhatikan Tabel 9.7 yang menunjukkan perbandingan penghasilan alumni ITB angkatan 2009 dengan bentuk perusahaan tempat mereka bekerja. Tabel 9.7 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan Level N Mean Std Dev Minimum Median Maximum instansi pemerintah (termasuk BUMN) organisasi nonprofit/lembaga swadaya masyarakat 491 Rp7,646,638 Rp4,119,363 Rp500,000 Rp7,000,000 Rp40,000, Rp7,332,515 Rp8,441,275 Rp500,000 Rp5,000,000 Rp40,000,000 perusahaan swasta 1229 Rp9,278,130 Rp11,447,443 Rp300,000 Rp7,000,000 Rp300,000,000 Wiraswasta /perusahaan sendiri 191 Rp13,017,633 Rp32,069,555 Rp300,000 Rp5,000,000 Rp300,000,000 Informasi yang diperoleh pada Gambar 9.7 dan Tabel 9.7 tentunya memberikan gambaran bahwa standar penghasilan perusahaan/instansi pemerintah ternyata tidak kalah dengan perusahaan swasta. Namun kondisi ini nampaknya tidak memberikan pengaruh pada tingkat popularitas instansi pemerintah yang masih kalah dibandingkan perusahaan swasta (berdasarkan data Tracer Study ITB 2016 terkait jumlah alumni ITB angkatan 2009 yang bekerja berdasarkan bentuk perusahaan). 9.8 ANALISIS JABATAN DAN PENGHASILAN Dalam dunia usaha dan industri, salah satu indikator yang menentukan besar kecilnya besar penghasilan alumni ITB adalah posisi/jabatan dalam bekerja. Umumnya semakin tinggi jabatan alumni ITB maka semakin besar pula besar penghasilan yang akan mereka peroleh. Namun perlu menjadi catatan bahwa TRACER STUDY ITB

181 besar penghasilan berdasarkan jabatan ini dapat dipengaruhi pula pada perusahaan tempat mereka bekerja. Rp300,000, Rp200,000, Rp100,000, Rp0.00 Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Gambar 9.8 Jabatan vs Penghasilan Berdasarkan Gambar 9.8 dapat diketahui bahwa alumni ITB angkatan 2009 secara umum yang bekerja sebagai direktur memiliki besar penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bekerja sebagai manajer ataupun staf. Data lebih rinci terkait perbandingan antara jabatan dan penghasilan ini dapat dilihat pada Tabel 9.8. Data yang diperoleh ini pada dasarnya menegaskan bahwa posisi/jabatan alumni ITB dalam bekerja akan menentukan besar kecilnya penghasilan mereka. Tabel 9.8 Jabatan vs Penghasilan Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum Direktur 32 Rp21,473,997 Rp39,587,418 Rp1,500,000 Rp10,000,000 Rp200,000,000 Magang 43 Rp4,254,186 Rp2,813,887 Rp700,000 Rp3,000,000 Rp15,000,000 Manajer 132 Rp12,165,422 Rp26,261,047 Rp1,500,000 Rp8,300,000 Rp300,000,000 Pemilik 134 Rp12,808,209 Rp32,270,961 Rp300,000 Rp5,000,000 Rp300,000,000 Staf 1603 Rp8,542,376 Rp7,231,568 Rp300,000 Rp7,000,000 Rp115,400,000 TRACER STUDY ITB

182 9.9 ANALISIS NILAI IP DAN KEAKTIFAN ORGANISASI Pada penelitian Tracer Study ITB 2016 diperoleh informasi bahwa salah satu faktor yang dapat menentukan alumni ITB angkatan 2009 diterima sebagai pegawai baru dari perusahaan adalah pengalaman organisasi. Alumni ITB yang aktif dalam berorganisasi tentunya memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak terkait hal ini. Namun seringkali bagi beberapa alumni ITB keaktifan di organisasi mempengaruhi kinerja mereka saat menjalani perkuliahan. Gambar 9.9 dan Gambar 9.10 menunjukkan grafik perbandingan nilai IP alumni ITB angkatan 2009 dengan tingkat keaktifan mereka dalam berorganisasi. Pada grafik ini skala 1-5 menunjukkan tingkat keaktifan dari sangat tidak aktif hingg sangat aktif dengan skala 3 adalah cukup aktif. Grafik ini menunjukkan bahwa alumni ITB angkatan 2009 yang aktif berorganisasi semasa perkuliahan secara umum memiliki besar nilai IP yang sedikit lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang aktif. 3.9 IP Gambar 9.9 IP vs Keaktifan Organisasi [Bekerja] TRACER STUDY ITB

183 IP Gambar 9.10 IP vs Keaktifan Organisasi [Tidak Bekerja] Tabel 9.9 dan 9.10 menunjukkan data yang lebih rinci terkait perbandingan nilai IP alumni ITB angkatan 2009 dengan keaktifan berorganisasi mereka. Tabel ini semakin menegaskan bahwa secara umum alumni ITB angkatan 2009 yang aktif berorganisasi memiliki besar nilai IP yang sedikit lebih kecil dibanding mereka yang kurang aktif. Kondisi ini dapat memberikan gambaran bahwa keaktifan organisasi dapat mempengaruhi kinerja alumni ITB dalam perkuliahan. Tabel 9.9 IP vs Keaktifan Organisasi [Bekerja] Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum TRACER STUDY ITB

184 Tabel 9.10 IP vs Keaktifan Organisasi [Tidak Bekerja] Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum Keaktifan organisasi alumni ITB angkatan 2009 mempengaruhi kinerja mereka dalam menjalani perkuliahan namun kondisi ini tidak serta merta menunjukkan kegagalan dengan pekerjaan yang dijalani. Pada analisis sebelumnya diketahui bahwa pengalaman organisasi merupakan salah satu hal yang menjadi bahan pertimbangan alumni ITB diterima bekerja sedangkan nilai IP hanya bagian dari syarat perusahaan dalam penerimaan pegawai baru. Kedua hal ini tentunya saling berkaitan dan informasi yang diperoleh ini akan menjadi bahan masukan bagi mahasiswa ITB dan ITB itu sendiri agar keaktifan organisasi dan kinerja dalam perkuliahan perlu dijalankan secara seimbang. TRACER STUDY ITB

185 ANALISIS HASIL TRACER STUDY ITB 2016: ANALISIS LULUSAN BERPROFESI WIRAUSAHA/WIRASWASTA LATAR BELAKANG Profesi yang digeluti oleh para alumni merupakan salah satu informasi yang sangat penting bagi Intitusi dengan tujuan mengetahui performa lulusan setelah menyelesaikan studi. Target para lulusan sarjana untuk bekerja di perusahaan bergengsi tidak menjadi hal yang baru, baik dari lulusan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Berbeda dengan profesi sebagai wirausaha atau wiraswasta. Hasil tracer study dari tahun menunjukkan bahwa rata-rata persentase lulusan yang berprofesi sebagai wirausaha/wiraswasta cukup tinggi, yaitu sekitar 7 %. Statistik Lulusan ITB yang Berprofesi Wirausaha/Wiraswasta Setiap Angkatan Bekerja dan Wiraswasta Wirausaha Gambar 10.1 Grafik banyaknya lulusan ITB berprofesi wirausaha serta bekerja dan wiraswasta dari hasil tracer study tahun Dengan banyak respon rate dari tahun ke tahun yang semakin meningkat maka banyaknya lulusan ITB yang berprofesi sebagai wirausaha/wiraswasta semakin TRACER STUDY ITB

186 meningkat (Lihat Gambar 10.1). Hal ini menjadi sesuatu yang menarik mengingat ITB bukan perguruan tinggi yang memiliki tujuan utama untuk mencetak entrepreneur. Dengan demikian akan dianalisis lebih lanjut untuk lulusan yang berprofesi sebagai wirausaha dan bekerja sambil berwiraswasta. Berdasarkan data kuisioner terdapat sekitar 500 variabel yang diukur dari responden. Mulai dari data pribadi hingga kompetensi-kompetensi yang mendukung profesi saat ini. Selain itu banyak objek yang diteliti juga cukup tinggi (sekitar 2700 orang) sehingga data yang akan diolah ini dapat disebut Big Data. Analisis Multivariat merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan dalam mengolah Big Data. Metode yang diterapkan untuk mengolah data tracer study ini antara lain adalah Analisis Klaster, Analisis Komponen Utama (AKU), dan Analisis Korespondensi (AK). Sebelum melakukan ketiga metode di atas, ditentukan terlebih dahulu variabel apa saja yang akan diolah berdasarkan profesi wirausaha/wiraswasta. Variabel-variabel tersebut antara lain adalah sebagai berikut. a. Data Pribadi: Jenis Kelamin, IPK, Asal Program Studi b. Jabatan pekerjaan c. Omset & asal modal usaha d. Keaktifan di organisasi e. Kompetensi pendukung pekerjaan f. Bidang usaha yang digarap Analisis klaster dilakukan dengan tujuan untuk membagi objek-objek ke dalam beberapa kelompok. Objek yang dikategorikan dalam kelompok yang sama dianggap memiliki perilaku atau kriteria yang sama. Dengan demikian melalui analisis klaster kita dapat mengerucutkan objek sehingga analisis selanjutnya melibatkan lebih sedikit objek. Sedangkan Analisis Komponen Utama (AKU) TRACER STUDY ITB

187 bertujuan untuk mereduksi variabel dengan mempertahankan gambaran keseluruhan data. AKU tersebut akan digunakan untuk mengolah data yang berupa data kuantitatif atau yang dianggap kuantitatif, seperti data kompetensi yang mendukung profesi sebagai wirausaha/wiraswasta. Keluaran yang diharapkan dari AKU ini adalah mengetahui kompetensi apa saja yang paling mempengaruhi profesi tersebut dari sekian banyak list kompetensi yang diukur. Berbeda dengan dua analisis sebelumnya Analisis Korespondensi (AK) menyajikan pengelompokan dua atau lebih faktor dalam bentuk gambar (koordinat/vektor). Melalui AK ini dapat dilihat kecenderungan satu kategori data terhadap kategori lain. Data tracer study yang diolah menggunakan AK merupakan data yang bersifat kulaitatif ANALISIS KLASTER Pengelompokkan data atau yang lebih dikenal dengan clustering data merupakan salah satu metode analisa data yang digunakan dalam data mining. Pengelompokan (Clustering) adalah sebuah proses untuk mengelompokkan data dengan karakteristik yang sama ke suatu klaster yang sama dan data dengan karakteristik berbeda berada pada klaster lainnya (Hennig, 2015, 53-62). Pengelompokan data dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: Metode single linkage atau yang sering disebut dengan tetangga terdekat. Klaster2 yang terbentuk berasal dari penggabungan objek-objek yang mempunyai jarak terdekat Metode complete linkage atau yang dikenal dengan tetangga terjauh. Klaster2 yang terbentuk berasal dari penggabungan objek-objek yang mempunyai jarak terjauh. TRACER STUDY ITB

188 Metode median atau metode nilai tengah. Klaster2 yang terbentuk berasal dari nilai tengah penggabungan antar objek. Metode centroid atau metode nilai pusat. Klaster2 yang terbentuk berasal dari jarak pusat penggabungan antar objek. Metode average atau metode rata-rata. Klaster2 yang terbentuk berasal dari jarak rata-rata penggabungan antar objek. Kriteria kebaikan klaster dapat dilihat dari ukuran penyebaran (variansi) per klaster dan antar klaster pada dendogram yang terbentuk. Dendogram dengan metode complete linkage mempunyai nilai penyebaran data per klaster yang relatif kecil dan variansi penyebaran data antar klaster yang relatif besar jika dibandingkan dengan metode lainnya. Dengan demikian metode complete linkage merupakan metode terbaik dalam mengelompokkan data tracer study ini dibandingkan dengan metode lain. Data yang diolah merupakan data dari angkatan 2009 yang mempunyai profesi bekerja dan wirausaha atau wirausaha saja. Melalui proses pengelompokan data tersebut, diperoleh pengelompokkan Program Studi (Prodi) berdasarkan faktor yang dipilih. Jika suatu atau beberapa Prodi berada pada klaster yang sama, maka Prodi-prodi tersebut memiliki karakteristik yang kurang lebih sama. Oleh karena itu data Prodi ini disebut sebagai objek. Sedangkan faktor yang akan digunakan untuk mengelompokkan data disebut dengan peubah acak. Secara garis besar, faktor yang mempengaruhi terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Faktor pada bagian 1 (data pribadi) meliputi: a. IP (terbagi dalam 2-3 dan 3-4) b. Jenis kelamin (pria, wanita) c. Lama waktu mencari kerja sebelum lulus kuliah (1-6 bulan, 7-12 bulan, lebih dari 12 bulan) TRACER STUDY ITB

189 d. Lama waktu mencari kerja setelah lulus kuliah (1-6 bulan, 7-12 bulan, lebih dari 12 bulan) 2. Faktor pada bagian 2 meliputi : a. Posisi dalam pekerjaan (magang, staf, manajer, direktur, pemilik) b. Keaktifan dalam organisasi kampus (data diurutkan dari yang paling tidak aktif sampai yang paling aktif) c. Lama jam bekerja setiap minggunya (1-50 jam, jam, >100 jam) d. Tingkat kompetensi yang dikuasai (<2,3,4,5 diurutkan dari yang paling tidak menguasai sampai yang paling menguasai) e. Modal yang diperoleh (pribadi/tabungan, keluarga, proposal, proyek, investor) f. Omset yang diperoleh tiap bulan (1-5 jt, 5-10 jt, jt, jt, >100 jt) g. Gaji yang diperoleh tiap bulannya (1-5 jt, 5-10 jt, jt, jt, >100 jt). Dengan demikian terdapat 34 objek (Prodi) dan 10 peubah acak pada data bagian 1 serta 31 peubah acak pada data bagian 2 yang diolah berdasarkan profesi bekerja dan wirausaha. Sedangkan data yang diolah berdasarkan profesi wirausaha saja terdiri dari 37 objek (Prodi) dan 10 peubah acak pada bagian 1 serta 31 peubah acak pada bagian 2. Sebelum pengelompokan dilakukan, data responden disortir (cleaning data) terlebih dahulu berdasarkan jenis profesi yaitu profesi bekerja dan wirausaha serta wirausaha saja. Hal yang sama dilakukan pada data program studi sebagai objek dalam pegelompokan data. Selanjutnya dilakukan penyaringan faktor yang berpengaruh yang akan digunakan sebagai variabel acak. Setelah tahap cleaning data selesai pengolahan data dengan menggunakan analisis klaster dilakukan. Tahap awal pada analisis klaster adalah menentukan jarak antar objek TRACER STUDY ITB

190 menggunakan jarak Euclidean dan diakhiri oleh proses pengelompokan data dengan menggunakan metode complete linkage. Pengelompokan ini dilakukan pada data alumni angkatan 2009 yang berprofesi sebagai bekerja dan wiraswasta (BW), wirausaha saja (W), dan gabungan dari keduanya (BW+W) untuk setiap part data yang pembagiannya telah disebutkan di atas. Hasil analisis klaster ini berupa dendogram dan ringkasannya ditulis dalam bentuk tabel. Kedua penyajian tersebut dapat dilihat pada Gambar 10.2 dan 10.3 serta Tabel 10.1 dan Gambar 10.2 dan Tabel 10.1 menunjukkan dendogram dan banyaknya klaster untuk setiap profesi berdasarkan data bagian 1, yaitu data pribadi alumni. Alumni yang bekerja sekaligus berwiraswasta memberikan banyak klaster yang berbeda dengan yang berwirausaha saja. Akan tetapi jika digabungkan maka banyak klasternya sama dengan yang berwirausaha saja meskipun Prodi setiap kelasnya cukup berbeda. Untuk setiap profesi, Prodi Manajemen selalu memiliki kelompoknya sendiri. Hal ini bisa menunjukkan bahwa Prodi Manajemen baik yang berprofesi Wirausaha saja ataupun sambil bekerja memiliki latar belakang yang kurang lebih sama, baik itu dari segi IP, jenis kelamin, dan lamanya memperoleh pekerjaan. Sedangkan untuk klaster-klaster berikutnya memberikan daftar Prodi yang berbeda. Dengan demikian kita memperoleh informasi bahwa perbedaan profesi pada Prodi kemungkinan memiliki latar belakang yang cukup jauh berbeda. Dendogram dan hasil pengelompokan berdasarkan data bagian 2 dapat dilihat pada Tabel Pada Tabel 10.2 ini banyak klaster yang dihasilkan untuk setiap profesi memberikan hasil yang sama, yaitu 7 klaster dengan komposisi yang berbeda. Akan tetapi klaster ke-1 masih diisi oleh Prodi Manajemen yang menunjukkan bahwa baik berdasarkan data bagian 1 ataupun bagian 2 memiliki TRACER STUDY ITB

191 karakter yang berbeda dengan Prodi lain. Tentu saja hasil tersebut sesuai dengan latar belakang akademik yang dimiliki oleh Prodi manajemen. TRACER STUDY ITB

192 (a) (b) (c) Gambar 10.2 Dendogram hasil analisis klaster pada alumni berprofesi (a) bekerja& wiraswasta, (b) wirausaha, dan (c) gabungan dari keduanya. Hasil pengelompokan ini berdasarkan data pada bagian 1, yaitu data pribadi alumni. TRACER STUDY ITB

193 (a) (b) (c) Gambar 10.3 Dendogram hasil analisis klaster pada alumni berprofesi (a) bekerja& wiraswasta, (b) wirausaha, dan (c) gabungan dari keduanya. Hasil pengelompokan ini berdasarkan data pada bagian 2. TRACER STUDY ITB

194 Tabel 10.1 Tabel hasil pengelompokan data bagian 1 Profesi Klaster BW W BW+W 1 Manajemen Manajemen Manajemen 2 Arsitekutur T. Geodesi T. Mesin 3 Seni Rupa Kriya 4 T. Kimia T. Sipil DKV 5 T. Mesin T. Informatika 6 T. Fisika T. Lingkungan Matematika Desain Interior Desain Produk T. Kelautan Biologi 7 T. Geologi Aeronotika&Astronotika 8 T. Geodesi T. Industri T. Elektro T. Tenaga Listrik Fisika STI Kimia Astronomi Oseanografi T. Perminyakan T. Geofisika FKK PWK Mikrobiologi T. Material STF T. Pertambangan T. Material T. Geologi Arsitektur T. Perminyakan T. Sipil T. Fisika T. Kimia T. Elektro Desain Produk PWK Desain Interior Seni Rupa Matematika Kriya DKV T. Mesin T. Informatika Fisika Biologi Oseanografi T. Tenaga Listrik T. Industri 9 T. Kelautan Kimia FKK STF Aeronotika Astronomi T. Lingkungan MRI STI Meteorologi T. Telekomunikasi Mikrobiologi T. Informatika T. Kimia Matematika Desain Interior T. Sipil Desain Produk Arsitektur Kriya Seni Rupa DKV T. Geodesi Fisika T. Perminyakan T. Lingkungan T. Kelautan T. Pertambangan T. Elektro T. Tenaga Listrik Oseanografi T. Industri Aeronotika Biologi T. Fisika PWK T. Material T. Geologi FKK STF Mikrobiologi Kimia Astronomi MRI T. Geofisika STI T. Telekomunikasi Meteorologi TRACER STUDY ITB

195 Tabel 10.2 Tabel hasil pengelompokan berdasarkan data bagain 2 Profesi Klaster BW W BW+W 1 Manajemen Manajemen Manajemen 2 Arsitektur T. Mesin Arsitektur 3 Kriya T. Geologi Desain Interior 4 T. Informatika T. Mesin T. Kimia T. Fisika Seni Rupa Seni rupa T. Informatika T. Geodesi 5 T. Sipil PWK Fisika DKV Kriya Desain Produk 6 Desain Interior DKV T. Lingkungan T. Kelautan Aeronotika Matematika Biologi 7 Desain Produk T. Elektro Kimia STI T. Geologi Fisika Astronomi T. Industri T. Geodesi T. Tenaga Listrik PWK T. Perminyakan T. Material Oseanografi Mikrobiologi FKK T. Geofisika STF T. Tenaga Listrik T. Kimia T. Sipil Matematika T. Pertambangan Biologi T. Elektro T. Material T. Kelautan Arsitektur T. Industri Oseanografi T. Perminyakan T. FIsika MRI Kimia T. Lingkungan FKK STI Mikrobiologi Meteorologi STF T. Telekomunikasi Aeronotika Astronomi Kriya Desain Interior Desain Produk DKV T. Fisika Biologi T. Mesin T. Informatika Seni Rupa T. Geodesi T. Sipil T. Kimia Matematika PWK Fisika T. Material T. Elektro T. Geologi T. Tenaga Listrik Aeronotika T. Industri T. Lingkungan T. Kelautan T. Pertambangan Oseanografi Kimia STI FKK T. Perminyakan Meteorologi T. Telekomunikasi MRI T. Geofisika STF Astronomi Mikrobiologi Pada klaster 2-5 tidak terdapat Prodi yang selalu terletak pada klaster yang sama Sedangkan pada klaster 6 Prodi Matematika selalu satu kelas dengan Prodi Biologi (kecuali saat datanya digabung, Lihat Kolom ke-3 pada Tabel 10.2). Begitu pula pada klaster 7, Prodi Teknik Elektro, Teknik Material, Teknik Industri, Oseanografi, Mikrobiologi, Teknik Perminyakan, STI, dan Astronomi selalu masuk dalam kelas TRACER STUDY ITB

196 yang sama. Artinya kedelapan Prodi tersebut memiliki karakteristik yang dianggap sama berdasarkan data bagian 2, yaitu data yang menyangkut keprofesian. Melalui pemaparan di atas diperoleh kesimpulan bahwa analisis klaster untuk profesi Bekerja sambil wirausaha tidak bisa disamakan dengan yang berwirausaha saja. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.1 dan 10.2 selalu memberikan hasil yang berbeda terutama dengan hasil klaster saat objeknya digabung (BW+W). Jika analisis terhadap progam studi akan dilakukan lebih lanjut, dapat dipilih beberapa program studi saja berdasarkan hasil clustering yang telah dilakukan ANALISIS KOMPONEN UTAMA (AKU) Semakin banyak peubah acak (variabel) yang dimiliki dalam sekumpulan data (disebut juga data multivariat), secara alamiahnya proses penarikan kesimpulannya akan semakin sulit. Perlu dilakukan analisis terhadap masing-masing variabel serta hubungan antar variabel untuk mendapatkan kesimpulan yang berarti. Analisis Komponen Utama (AKU) dilakukan untuk menemukan hubungan antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain. Prosesnya dilakukan dengan membuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel yang dimiliki mula-mula. Sebagai ilustrasi, pada pembahasan kali ini, mula-mula terdapat 11 variabel dari pertanyaan 27c yang diasumsikan independen satu dengan yang lain. Setelah dilakukan AKU, maka variabel tersebut dapat diringkas hanya menjadi 3 kumpulan variabel baru. Kumpulan variabel tersebut disebut faktor, dimana faktor tersebut tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya. Pengolahan data menggunakan AKU ini akan diterapkan pada data 188 responden yang berprofesi sebagai wirausaha. Data yang dapat diolah pada AKU hanya data kuantitatif atau data yang dapat diserupakan sebagai data kuantitatif. Dari total 27 pertanyaan yang diajukan TRACER STUDY ITB

197 kepada responden, hanya sepuluh variabel yang dianggap bisa diserupakan dengan data kuantitatif. Sepuluh variabel tersebut yakni keterampilan internet, keterampilan komputer, keterampilan riset, kemampuan analisis, berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, manajemen waktu, memecahkan masalah, negosiasi, inisiatif. Selain sepuluh variabel, ditambahkan pula variabel IP dan penghasilan rata-rata per bulan. Mula-mula dilakukan pengujian seluruh matriks korelasi (antar-variabel) dengan Uji Bartlett atau Measure Sampling Adequacy (MSA), tujuannya untuk mengetahui apakah data yang ada dapat diurai menjadi sejumlah faktor. Tabel 10.3 Tabel Hasil Uji KMO dan Bartlett KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy Approx. Chi-Square Bartlett's Test of Sphericity Df 55 Sig Pada Tabel 10.3 nilai KMO-Bartlett yang didapat cukup tinggi yakni sebesar dengan signifikansi 0.000; nilai ini sudah di atas 0.5 dan signifikansi jauh di bawah Maka variabel yang ada sudah bisa dianalisis dengan AKU. Selanjutnya, pada Tabel 10.6 ditampilkan matriks anti image. Perhatikan terutama pada baris ketiga (Anti-image Correlation) nilai dengan huruf a tidak boleh lebih kecil dari 0.5. Pada tahap pertama analisis ini, variabel penghasilan rata-rata per bulan tidak dapat dianalisis lebih lanjut karena nilai anti-imagenya Tabel 10.4 menunjukkan communalities yakni jumlah ketersebaran data dari suatu variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Dengan demikian, variabel IP dapat dijelaskan sebesar 86.8% oleh faktor yang terbentuk. Demikian pula variabel keterampilan internet dapat dijelaskan ketersebaran data sebesar 84.6%, dan seterusnya untuk variabel yang lain. Selanjutnya dilakukan proses TRACER STUDY ITB

198 utama dari AKU, yakni memilih berapa faktor yang akan dibentuk dari kesebelas variabel yang ada. Dengan melakukan validasi jumlah faktor yang stabil, didapatkan faktor yang cocok untuk diambil adalah tiga faktor. Tabel 10.4 Tabel Communalities Initial Extraction Zscore: IP Zscore: Keterampilan Internet Zscore: Keterampilan komputer Zscore: Keterampilan riset Zscore: Kemampuan analisis Zscore: Berpikir kritis Zscore: Kemampuan berkomunikasi Zscore: Manajemen waktu Zscore: Memecahkan masalah Zscore(Negosiasi) Zscore(Inisiatif) Extraction Method: Principal Component Analysis. Total ketersebaran data yang masih bisa dijelaskan oleh tiga faktor yang terbentuk sebesar % (lihat Tabel 10.5). Perlu diingat bahwa tiga faktor yang terbentuk adalah gabungan dari variabel-variabel yang lama. Artinya, setiap satu faktor mewakili sebelas variabel yang lama. Faktor pertama menggambarkan % ketersebaran data pada sebelas variabel. Faktor kedua menggambarkan % ketersebaran data pada sebelas variabel. Demikian pula faktor ketiga menggambarkan 8.841% ketersebaran data pada sebelas variabel. Tabel 10.5 Total variansi yang dapat dijelaskan oleh faktor yang dibentuk TRACER STUDY ITB

199 Tabel 10.6 Matriks anti-image (kovariansi dan korelasi) tanpa nilai anti-image dari penghasilan rata-rata per bulan. TRACER STUDY ITB

200 Setelah diketahui bahwa hanya perlu dibentuk tiga faktor optimal yang cukup menggambarkan data sebelas variabel, maka selanjutnya adalah mencari korelasi masing-masing sebelas variabel pada setiap faktor yang terbentuk. Korelasi kesebelas variabel tersebut dinyatakan dalam matriks komponen pada Tabel Variabel IP memiliki korelasi yang tinggi dengan faktor 3 yakni 0.930, dengan demikian, variabel IP akan dimasukkan sebagai komponen faktor 3. Selanjutnya, variabel keterampilan internet memiliki korelasi terbesar pada faktor 2 yakni 0.902, dengan demikian, variabel keterampilan internet akan dimasukkan sebagai komponen faktor 2, demikian seterusnya. Tabel 10.7 Factor loading (korelasi) yang dapat dijelaskan oleh faktor yang dibentuk Faktor Zscore: 5. IP Zscore: Keterampilan Internet Zscore: Keterampilan komputer Zscore: Keterampilan riset Zscore: Kemampuan analisis Zscore: Berpikir kritis Zscore: Kemampuan berkomunikasi Zscore: Manajemen waktu Zscore: Memecahkan masalah Zscore(Negosiasi) Zscore(Inisiatif) Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 5 iterations. Dengan demikian, kesebelas variabel telah diringkas menjadi hanya terdiri atas tiga faktor: TRACER STUDY ITB

201 1. Faktor 1 terdiri atas variabel: keterampilan riset, kemampuan analisis, berpikir kritis, manajemen waktu, memecahkan masalah dan inisiatif. 2. Faktor 2 terdiri atas variabel: keterampilan internet, keterampilan komputer, kemampuan berkomunikasi dan negosiasi. 3. Faktor 3 terdiri atas variabel: IP. Faktor yang terbentuk merupakan gabungan dari sebelas variabel. Faktor pertama memiliki komponen variabel keterampilan riset, kemampuan analisis, berpikir kritis, manajemen waktu, memecahkan masalah dan inisiatif. Faktor ini dapat disebut sebagai faktor kognitif. Selanjutnya, faktor kedua terdiri atas variabel keterampilan internet, keterampilan komputer, kemampuan berkomunikasi dan negosiasi. Faktor ini dapat disebut sebagai faktor afektif. Sedangkan faktor ketiga adalah faktor yang komponennya hanya IP, sehingga tetap disebut faktor IP. Setiap komponen pada masing-masing faktor bernilai positif, artinya semakin besar nilai variabel yang merupakan komponen faktor, semakin besar pula nilai faktornya. Selanjutnya, tiga faktor ini bisa dijadikan skor untuk melakukan pengelompokkan (klaster) beberapa tingkatan wirausaha alumni ITB angkatan Skor tersebut misalnya adalah skor SoIV yang didapatkan dari jumlah perbandingan persentase masing-masing variansi faktor dibagi total variansi yang dapat dijelaskan oleh ketiga faktor. Secara matematis, skor SoIV dari ketiga faktor ini adalah sebagai berikut: SoIV = Faktor kognitif Faktor afektif + Faktor IP SoIV = Faktor kognitif Faktor afektif Faktor IP Enam komponen pembentuk faktor kognitif adalah hal-hal yang diperlukan untuk menyiapkan rencana wirausaha yang akan dilakukan. Sementara empat komponen TRACER STUDY ITB

202 pembentuk faktor afektif adalah keterampilan dasar untuk dapat melakukan penawaran kepada calon pembeli pada bidang wirausaha apapun yang dilakukan. Yang menarik dalam hasil AKU ini adalah variabel IP yang terpisah sendiri, serta variabel rata-rata penghasilan per bulan yang tidak bisa diolah karena nilai MSAnya kecil. Tanpa mengabaikan variabel rata-rata penghasilan per bulan tersebut, maka dalam bekerja wirausaha, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah 10 komponen yang membentuk faktor kognitif dan afektif. Seperti telah dibahas pada bab Analisis Hasil Tracer Study ITB 2016, bahwa IP yang tinggi dijadikan sebagai syarat untuk masuk perusahaan. Meskipun pada bab tersebut IP alumni ITB angkatan 2009 yang memilih berkarir dengan wirausaha cenderung lebih rendah dibanding yang memilih bekerja, wiraswasta dan melanjutkan studi, ternyata IP juga masih menjadi faktor penentu dalam berjalan dengan baik/tidaknya wirausaha yang dirintis/dilakukan oleh alumni ITB angkatan Tabel 10.8 Tabel hasil pengelompokkan wirausaha alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan kategori skor SoIV Kategori Batas Bawah Batas Atas Jumlah Kategori Kategori Kategori Ketiga faktor yang telah dibahas dapat dijadikan ukuran untuk mengelompokkan atau memberikan kategori wirausaha pada alumni ITB angkatan Ukuran ini disebut skor SoIV. Dengan menghitung skor SoIV untuk masing-masing individu (188 alumni ITB angkatan 2009), didapatkan nilai skor yang merentang dari hingga seperti yang tertera pada Tabel Rentang nilai (range) ini dibagi menjadi tiga sama panjang untuk melakukan kategorisasi dari mulai wirausaha yang baru merintis (kategori 1), wirausaha menengah (kategori 2) dan wirausaha TRACER STUDY ITB

203 professional (kategori 3). Alumni ITB angkatan 2009, dari 188 responden, banyak yang masuk ke kategori 2 dan 3. Hanya 11.17% yakni 21 responden yang wirausahanya masuk ke dalam kategori merintis. Terakhir, Gambar 10.4 berikut menggambarkan pengelompokkan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan kategori yang dibuat dari skor SoIV. Meningkatnya kategori berarti nilai yang semakin baik untuk setiap komponen yang tentu saja bagian dari faktor-faktor yang dihasilkan dari AKU. Gambar 10.4 Pengelompokkan alumni ITB angkatan 2009 berdasarkan skor SoIV yang dibuat TRACER STUDY ITB

204 10.4 ANALISIS KORESPONDENSI (AK) Penyajian data dalam bentuk gambar sering kali lebih memudahkan kita untuk memahami data. Analisis Korespondensi (AK) merupakan salah satu metode yang mengemas keluarannya dalam bentuk grafis. Pada AK ini dapat dilihat hubungan antara dua atau lebih kategori, yang biasanya ditulis dalam baris dan kolom, serta melihat kecenderungan kategori-kategori tersebut secara simultan. Tidak seperti AKU, AK ini justru mengolah data yang bersifat kualitatif. Dengan demikian kita dapat memperoleh lebih banyak informasi selain dari statistika deskriptifnya saja seperti yang telah dibahas pada BAB sebelumnya. Data yang diolah menggunakan AK ini adalah jenis kelamin, jabatan pekerjaan saat ini, program studi, dan IP yang dikelompokan menjadi data kategorik. Keluaran dari data yang diolah akan ditampilkan melalui peta AK yang terdiri dari dua komponen, misalnya Program Studi vs Jenis Kelamin pada alumni yang berprofesi sebagai wirausaha. Sebagai contoh, melalui gambar tersebut dapat dilihat kecenderungan laki-laki atau perempuan yang memiliki profesi sebagai wirausaha untuk setiap program studi. Berikut data-data yang dianalisis melalui metode ini PROGRAM STUDI VS JENIS KELAMIN AK pada kedua data ini dilakukan terhadap data alumni yang dipisahkan antara yang memiliki profesi bekerja dan wiraswasta dengan wirausaha saja. Berdasarkan hasil analisis klaster dari pembahasan sebelumnya, program studi yang akan diolah pada AK ini akan dikelompokan berdasarkan kelasnya. Misalkan pada data alumni yang bekerja sebagai wirausaha, prodi Kriya dan DKV masuk dalam satu klaster, yaitu klaster 5 maka nama kedua program studi tersebut diganti menjadi 5 (klaster 5). Begitu juga dengan klaster lain yang disesuaikan dengan Tabel 10.1 (klaster berdasarkan jenis kelamin). TRACER STUDY ITB

205 Tabel 10.9 Tabel kontingensi Jenis kelamin dan Prodi (klaster) dari 125 responden yang bekerja dan wiraswasta (a) dan 188 responden yang berwirausaha (b). Jenis Kelamin Jenis Kelamin Program Studi Total Pria Wanita Total (a) Program Studi Total Pria Wanita Total (b) Tabel 10.9 (a) menunjukkan tabel kontingensi untuk jenis kelamin dan program studi dengan alumni yang bekerja dan berwiraswasta. Pada Tabel 10.9 (a) dapat dilihat bahwa klaster 5 dan 7 tidak memiliki alumni berjenis kelamin wanita yang bekerja sambal berwiraswasta. Dengan demikian pada Gambar 10.5 (a) sel pada kombinasi silang tersebut kosong yang menunjukkan frekuensinya bernilai nol. Alumni yang bekerja sambal wiraswasta didominasi oleh alumni berjenis kelamin pria (82 orang). Selain itu dapat dilihat pada Gambar 10.5 (a) bahwa frekuensi tertinggi berasal dari alumni berjenis kelamin pria dari klaster 6. Melalui Tabel 10.9 (b) dapat diperoleh informasi bahwa alumni yang berprofesi sebagai wirausaha juga masih didominasi oleh pria dengan total sebanyak 131 orang. Hal tersebut juga dapat dilihat pada Gambar 10.5 (b) bahwa frekuensi yang tinggi terletak pada pria yang berasal dari prodi klaster 3. Pada diagram balon, semakin kecil lingkaran maka semakin rendah frekuensinya sehingga yang paling sedikit frekuensinya adalah wirausaha wanita dari klaster 2, 6, dan 8. TRACER STUDY ITB

206 Pria Pria JK JK Wanita Wanita Prodi Prodi (a) (b) Gambar 10.5 Diagram balon data alumni angkatan 2009 yang bekerja dan wiraswasta (a) dan wirausaha (b). Diagram tersebut menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris (Jenis Kelamin) dan kolom (Prodi). Peta AK pada data program studi vs jenis kelamin terletak pada Gambar F1 menunjukkan dimensi ke-1 dengan inersia sebanyak 100%. Artinya peta korespondensi ini cukup digambarkan melalui 1 dimensi saja sehingga peta yang tertera hanya terletak pada sumbu mendatar. Peta AK untuk data responden alumni yang bekerja dan wiraswasta dapat dilihat pada Gambar 10.6 (a). Pada peta tersebut alumni yang berasal dari program studi klaster 2 dan 3 cenderung berjenis kelamin wanita. Jika diidentifikasi lebih lanjut, klaster 2 dan 3 tersebut adalah program studi yang mahasiswa berjenis kelamin wanita nya cukup banyak yaitu Arsitektur dari klaster 2 serta Seni Rupa dan DKV dari klaster 3. TRACER STUDY ITB

207 F2 (0.00 %) Pria Wanita F1 ( %) Gambar 10.6 (a) Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dan asal program studi untuk data alumni bekerja dan wiraswasta. Sumbu mendatar menyatakan dimensi pertaman dan tegak merupakan dimensi kedua. Melalui Gambar 10.6 (b) dapat diidentifikasi bahwa alumni yang bekerja sebagai wirausaha dengan asal program studi klaster 5, 7, dan 9 cenderung berjenis kelamin wanita sedangkan sisanya cenderung berjenis kelamin pria. Klaster 3 dan 8 merupakan asal prodi yang kecenderungannya sangat dekat terhadap jenis kelamin pria. Tentu saja hal tersebut dapat terjadi karena program studi pada klaster 3 merupakan program studi yang mayoritas mahasiswanya adalah pria, seperti Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan, dan Teknik Material F2 (0.00 %) Pria 1 Wanita F1 ( %) Gambar 10.6 (b) Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dan asal program studi yang bekerja dan wiraswasta. TRACER STUDY ITB

208 PEKERJAAN VS JABATAN DAN MODAL AK tidak hanya dapat melihat kecenderungan antar dua kategori saja. Jika banyak kategori yang dianalisis oleh AK maka dinamakan Analisis Korespondensi Multivariat. Tentu saja dengan melibatkan beberapa faktor sekaligus dapat melihat kecenderungan data secara simultan. Misalnya pada point B ini akan dilihat kecenderungan jenis pekerjaan dengan jabatan yang dimiliki serta asal modal waktu memulai usaha. Melalui hasil AK Multivariat ini diharapkan dapat melihat status dari usaha yang sedang dijalankan sekaligus melihat sumber modalnya. Misalnya jika pada pekerjaan wirausaha cenderung banyak yang menjabat sebagai manajer maka kemungkinan usaha yang dijalaninya adalah bukan usaha sendiri saja. Kemungkinannya adalah usaha keluarga atau usaha dengan teman. Disisi lain dapat juga dilihat kecenderungan yang memiliki jabatan manajer itu memperoleh modal dari tabungan sendiri, Bank, keluarga, Investor, atau sumber lain. Tabel kontingensi dari data-data ini disajikan seperti pada Tabel (a) dan (b). Tabel Tabel kontingensi dengan pekerjaan sebagai kategori baris dan jabatan (a) serta jenis modal (b) sebagai kategori kolom dari 313 responden yang bekerja dan wiraswasta serta wirausaha. Direktur Magang Manajer Pemilik Staf Total BW W Total (a) Teman / Sdr Bank Bank & Pribadi Fee based Investor Kel Tabungan Proposal Proyek Saham Warisan Total BW W Total (b) TRACER STUDY ITB

209 Direktur Magang Manajer Pemilik Staf BW Profesi W Jabatan (a) Teman Bank Bank dan PribadiFee based Investor KeluargaPribadi / TabunganProposal Proyek Saham Warisan Bekerja dan Wiraswasta Profesi Wirausaha Modal (b) Gambar 10.7 Diagram balon data alumni angkatan 2009 untuk setiap kombinasi silang kategori baris (Jenis Pekerjaan) dan kolom (Jabatan (a) dan Modal (b)). Pada Gambar 10.7 (a) dapat dilihat bahwa mayoritas jabatan alumni yang bekerja sebagai wirausaha adalah pemilik. Dengan demikian dapat diduga bahwa para alumni yang berwirausaha memang memiliki usahanya sendiri, baik itu dengan kerabat atau teman. Hal ini didukung oleh Gambar 10.7 (b) yang menunjukkan bahwa sumber modal yang digunakan oleh wirausahawan mayoritas berasal dari pribadi atau keluarga. Sedangkan untuk yang bekerja dan wiraswasta lebih banyak menjabat sebagai staf. Hal tersebut mungkin karena wiraswasta bukan menjadi pekerjaan utama sehingga mengambil tanggung jawab sebagai staf saja. Sama dengan alumni yang berwirausaha, alumni yang bekerja dan wiraswasta juga mayoritas menggunakan uang pribadinya sebagai modal usaha. Kecenderungan jenis modal dan jabatan dapat dilihat pada Gambar TRACER STUDY ITB

210 7 Teman, Saudara, Warisan Orang Lain 6 5 F2 (15.29 %) Bank dan Pribadi Fee based Direktur Bank Staf Bekerja dan Magang Wiraswasta Pribadi / Tabungan Wirausaha Pemilik Proyek Proposal Keluarga Investor Manajer Saham F1 (79.11 %) Gambar 10.8 Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dengan jabatan pekerjaan dan asal modal. Warna merah merupakan kategori yang menyatakan asal modal dan biru adalah jabatan. Melalui Gambar 10.8 dapat diketahui kecenderungan modal dan jabatan berdasarkan status pekerjaan. Alumni yang bekerja dan berwiraswasta cenderung memiliki jabatan sebagai Magang dan Staf dengan asal modal untuk usahanya adalah tabungan/pribadi. Untuk profesi yang sama, beberapa Alumni juga ada yang memiliki jabatan sebagai direktur dengan sumber modalnya adalah bank. Sedangkan untuk alumni yang berwirausaha cenderung sebagai pemilik dan memperoleh modal dari proyek, proposal, keluarga, atau investor. Alumni yang memiliki jabatan sebagai manajer juga cenderung berprofesi sebagai wirausaha dari pada bekerja sambil wiraswasta dan dimodali oleh saham. Berbeda dengan yang lain, alumni yang memperoleh asal modal usahanya dari bank dan pribadi, warisan, saudara/teman/orang lain sangat sedikit (Lihat Tabel 10.10). Dengan TRACER STUDY ITB

211 demikian tidak memiliki kecenderungan yang signifikan baik terhadap jabatan ataupun pekerjaan PEKERJAAN VS KEAKTIFAN ORGANISASI DAN IP Anggapan bahwa keaktifan di organisasi saat kuliah akan mempengaruhi profesi yang dilakoni saat lulus, masih cukup melekat sampai saat ini. Termasuk untuk profesi sebagai wirausaha atau wiraswasta. Keaktifan saat organisasi merupakan salah satu modal karena dengan berorganisasi kita dapat memperoleh banyak relasi, melatih komunikasi juga biasanya sedikit belajar berwirausaha. Akan tetapi, ada juga anggapan bahwa keaktifan dalam berorganisasi berbading terbalik dengan nilai IP saat lulus. Kegiatan organisasi atau unit saat kuliah yang cukup menyita waktu memang menjadi kendala bagi sebagian mahasiswa. Jika tidak mengikuti kegiatan organisasi, maka secara otomatis kehilangan beberapa modal yang seperti telah disebutkan di atas. Dengan demikian muncul spekulasi bahwa alumni yang bekerja sebagai wirausaha atau wiraswasta biasanya memiliki IP yang tidak terlalu tinggi. Spekulasi tersebut dapat diklarifikasi melalui AK multivariat ini. Tabel kontingensi dari jenis perkerjaan dan tingkat keaktifan organisasi dapat dilihat pada Tabel (a). Tingkat keaktifan organisasi dari 1-5 secara berturutturut menunjukkan dari tidak aktif, kurang aktif, cukup aktif, aktif, dan sangat aktif. Malalui Tabel (a) dan Gambar 10.9 (a) dapat diperoleh informasi bahwa alumni yang bekerja sebagai wirausaha lebih banyak yang aktif di organisasi saat kuliah dari pada yang bekerja dan wiraswasta. Diagram balon pada kombinasi wiraswasta dengan tingkat keaktifan 3 dan 5 lebih besar dari pada bekerja dan wiraswasta. TRACER STUDY ITB

212 Tabel Tabel kontingensi dengan pekerjaan sebagai kategori baris dan tingkat keaktifan organisasi sebagai kategori kolom (a), sedangkan (b) IP saat lulus sebagai kategori kolom Total Bekerja & Wiraswasta Wirausaha Total (a) C M SM Total Bekerja & Wiraswasta Wirausaha Total (b) Sedangkan pada Tabel Nilai IP yang semula kuantitatif dapat kita kategorikan berdasarkan predikatnya, yaitu IP 3.5 (Cumlaude), 3.0 IP 3.5 (Sangat Memuaskan) dan IP < 3.0 (Memuaskan). Pada Gambar 10.6 (b) dapat dilihat bahwa sebagian besar alumni yang bekerja sebagai wirausaha memiliki nilai IP yang sangat memuaskan (sedang) dengan frekuensi sebanyak 95 orang. Meskipun demikian tidak sedikit juga yang memiliki IP Cumlaude lebih memilih bekerja sebagai wirausaha daripada bekerja sambal wiraswasta. Seperti pada penelitian sebelumnya, hasil mematahkan statement bahwa rata-rata yang bekerja sebagai wirausaha merupakan alumni yang memiliki predikat IP nya cukup rendah C M SM BW Profesi W BW Profesi W Keaktifan IP (a) (b) Gambar 10.9 Diagram balon yang menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris Jenis Pekerjaan dan kolom Keaktifan organisasi (a) serta tingkat IP (b). TRACER STUDY ITB

213 F2 (19.31 %) M Wirausaha SM 1 Bekerja dan Wiraswasta 3 4 C F1 (80.69 %) Gambar Peta analisis korespondensi jenis pekerjaan dengan keaktifan organisasi saat kuliah dan IP. Sumbu mendatar menyatakan dimensi pertama (keaktifan organisasi) dan tegak merupakan dimensi kedua (IP). Pada Gambar dapat dilihat kecenderungan antara jenis pekerjaan dengan nilai IP dan tingkat keaktifan organisasi. Alumni yang bekerja dan wiraswasta cenderung memiliki nilai IP yang sangat memuaskan (SM) atau Cumlaude (C). Hal tersebut sangat memungkinkan mengingat untuk memperoleh pekerjaan di suatu perusahaan memerlukan IP minimal dengan predikat Sangat Memuaskan (SM). Jika dilihat keaktifan organisasinya, alumni yang memiliki IP seperti yang telah disebut sebelumnya cederung aktif atau biasa saja. Alumni yang bekerja sebagai wirausaha cenderung memiliki IP yang cukup rendah akan tetapi sangat aktif berorganisasi atau tidak aktif sama sekali. Karena IP tidak menjadi syarat untuk berwirausaha, maka berapapun IP yang dimiliki bisa bekerja sebagai wirausaha sedangkan tidak untuk alumni yang bekerja dan wiraswasta. Disisi lain dapat dilihat bahwa dengan berorganisasi maka bisa memberi modal sebagai wirausaha, baik itu dari segi relasi atau softskill lainnya. TRACER STUDY ITB

214 BIDANG USAHA VS PROGRAM STUDI Pada saat lulus sarjana tidak sedikit alumni yang bekerja jauh dari latar belakang pendidikan yang dimiliki. Begitu pula dengan lulusan yang bekerja sebagai wirausaha. Bidang usaha yang digarap bisa jadi jauh sekali dari bidang studi yang diambil saat sarjana. Dengan demikian dapat timbul pertanyaan terkait bidang usaha yang paling banyak digarap oleh alumni ITB. Melalui peta AK dapat dilihat kecenderungan bidang usaha yang digarap saat ini dengan Program studi yang diambil saat kuliah. Dari bab sebelumnya disinggung mengenai macam-macam bidang usaha yang dicantumkan pada kuisioner, yaitu dari kategori A-U dimulai dari usaha berupa barang hingga jasa. Terdapat 21 macam bidang usaha dan 37 Program Studi yang datanya diolah menggunakan AK. Data berikut merupakan data alumni 2009 yang berprofesi sebagai wirausaha saja. Tabel Kontingensi dan diagram balon 2 dimensi dapat dilihat pada Tabel dan Gambar Melalui Tabel dapat diperoleh informasi bahwa alumni yang berwirausaha paling banyak berasal dari Prodi SBM (28 orang) dan Teknik Informatika (IF) meyusul setelahnya sebanyak 10 orang. Frekuensi dari kombinasi silang kedua kategori dapat dilihat juga pada Gambar TRACER STUDY ITB

215 Tabel Tabel kontingensi dengan bidang usaha sebagai kategori baris dan program studi sebagai kategori kolom dari 188 data alumni 2009 yang berprofesi sebagai wirausaha TRACER STUDY ITB

216 AE AR AS BI BM DI DKV DP EL EP ET FI FKK GD GL IF II KI KL KR MA ME MRI MS MT OS PL SBM SI SR STF TA TF TI TK TL TM Bidang Usaha A B C D E F G H I J L M N P Q R S T Prodi Gambar Diagram balon yang menunjukkan bobot massa untuk setiap kombinasi silang kategori baris Bidang Usaha yang digarap dan kolom Program Studi. TRACER STUDY ITB

217 Berdasarkan bidang usahanya, bidang usaha yang paling banyak digarap adalah bidang usaha kategori G (perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor), R (kesenian, hiburan, dan kreasi), dan S (kegiatan jasa lain). Bidang usaha kategori G dan S paling banyak digarap oleh alumni prodi SBM. Kategori ini cukup banyak digarap mengingat kebutuhan masyarakat semakin bertambah, baik berupa bahan pangan maupun sandang. Semakin tingginya volume kendaraan di Indonesia maka peluang untuk membuka usaha reparasi dan perawatan kendaraan juga dinilai cukup meyakinkan. Sedangkan untuk bidang usaha R, paling banyak digarap oleh alumni prodi Kriya (KR). Hal ini tidak terlalu menjadi sesuatu yang mengejutkan melihat bidang usaha yang digarap sesuai dengan latar belakang pendidikan yang telah diambil. Peta AK dari kedua kategori tersebut disajikan pada Gambar Melalui gambar tersebut hampir seluruh prodi memiliki kecenderungan yang mirip. Keberagaman data cukup tergambarkan melalui dimensi 1 yaitu bidang usaha (17,07%). Hanya beberapa yang kecenderungannya berbeda dengan yang lain, seperti prodi Teknik Kelautan (KL) cenderung ke bidang usaha N (Jasa pesewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan) dan E (pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang). Selain itu prodi Teknik Material cenderung memiliki usaha di bidang H (transportasi) atau Q (jasa kesehatan dan kegiatan sosial). Kedua prodi tersebut ternyata memiliki usaha di bidang yang cukup berbeda dengan latar belakang prodi ayang diambil saat kuliah. Prodi Teknik Industri (TI) dan Teknik Informatika (IF) cenderung berwirausaha di bidang J (informasi dan komunikasi). Tentu saja bagi lulusan IF bidang J menjadi pilihan yang sesuai dengan latar belakang prodi. Prodi Fisika yang berada diantara dua titik cenderung berwirausaha di bidang J atau A (perikanan, pertanian, kehutanan) yang keduanya tidak sesuai dengan prodi yang diambil saat kuliah. Prodi yang memiliki kecenderungan yang sama adalah lulusan prodi Planologi. TRACER STUDY ITB

218 Selain cenderung berwirausaha di bidang A, bidang S (kegiatan jasa lainnya) juga menjadi bidang usaha lain yang digarap. 3 H MT F2 (12.14 %) TI FI PL II S TL GL KI AR SI BM Q IF J MA EL DKV T A R EP P I D L MS AE TF C KR G M DI OS F DP TA B STF AS BI GD ME ET SBM TK MRI SR TM FKK KL N E F1 (17.07 %) Gambar Peta AK untuk kategori bidang usaha dan latar belakang program studi saat kuliah dari data alumni angkatan 2009 yang bekerja sebagai wirausaha. Terdapat beberapa prodi yang memiliki bidang usaha yang cukup sesuai dengan latar belakang pendidikan saat kuliah, yaitu prodi Arsitektur (AR) dan Teknik Sipil (SI). Kedua prodi tersebut cenderung memiliki usaha di bidang L (real estate, developer, properti). Selain itu ada juga lulusan prodi Kriya (KR) dan Seni Rupa (SR) yang usahanya bergerak di bidang R (kesenian, hiburan, rekreasi) yang sangat sesuai dengan latar belakang prodi saat kuliah. Tentu saja hal tersebut seharusnya sangat membantu untuk menjalankan usahanya. Prodi lainnya yang cukup sesuai yaitu Manajemen Rekayasa Industri (MRI) yang berwirausaha di bidang M (jasa professional, ilmiah, teknis). Biasanya bentuk TRACER STUDY ITB

219 usaha yang dijalani berupa konsultan manajemen atau penelitian pasar. Selain itu terdapat prodi Kimia (KI) dan Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) yang memiliki usaha di bidang C (industri pengolahan). Bidang usaha tersebut dinilai cukup sesuai mengingat industri pengolahan tersebut bisa berupa industri tekstil, kimia dan bahan kimia, farmasi dan obat-obatan herbal KESIMPULAN Melalui tiga metode analisis multivariat di atas, yaitu Analisis Klaster, Analisis Komponen Utama (AKU) dan Analisis Korespondensi (AK) dapat diperoleh beberapa informasi. Berdasarkan data pribadi (bagian 1) dan data pendukung (bagian 2) masing-masing untuk alumni yang bekerja sebagai wirausaha serta bekerja dan wiraswasta memiliki susunan klaster yang berbeda. Dengan demikian analisis lanjutannya, seperti AKU dan AK, tidak bisa digabungkan. Pada AKU dianalisis lebih lanjut mengenai kompetensi yang dibutuhkan untuk berwirausaha. Melalui AKU ini diperoleh tiga faktor utama yang mendukung profesi wirausaha, yaitu faktor kognitif, afektif, dan IP. Faktor kognitif dan afektif yang paling berpengaruh berturut-turut adalah kemampuan dalam memecahkan masalah dan keterampilan internet. Kedua kompetensi tersebut memang menjadi kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh wirausaha. Terlebih lagi kemampuan internet yang saat ini menjadi hal yang tidak asing mengingat semakin banyak promosi atau transaksi pengusaha melalui media online. Lebih lanjut lagi para alumni dapat dikelompokan berdasarkan lamanya menjalankan usaha. Melalui metode SoIV sebagian besar alumni sudah masuk ke dalam kategori wirausaha menengah dan profesional, yaitu sebanyak 88,83% dari 188 responden. TRACER STUDY ITB

220 Data-data kualitatif pada kuisioner dapat diolah menggunakan AK. Melalui AK dilihat beberapa kecenderungan dari dua atau tiga kategori data, salah satunya adalah kategori jenis pekerjaan dan jenis kelamin. Alumni yang bekerja baik sebagai wirausaha atau bekerja dan wiraswasta memiliki kecenderungan berjenis kelamin pria dari pada wanita. Untuk yang bekerja sebagai wirausaha, modal yang diperoleh untuk menjalankan usahanya cenderung berasal dari keluarga, investor, proyek, atau proposal dengan jabatan sebagai pemilik. Hal ini mendukung pernyataan hasil AKU bahwa sebagian besar alumni yang berwirausaha sudah menjadi wirausaha menengah dan profesional. Terdapat perbedaan hasil pada alumni yang bekerja dan wiraswasta. Sebagian besar cenderung menjabat sebagai magang dan staff dengan modal usaha yang berasal dari tabungan/pribadi. Hal tersebut sangat memungkinkan mengingat yang bersangkutan masih memiliki pekerjaan lain yang dilakukan. Tingkat keaktifan organisasi alumni yang berwirausaha cenderung berbanding terbalik dengan nilai IP. Dengan tingkat keaktifan yang tinggi, IP alumni yang berwirausaha cenderung lebih rendah dibanding alumni yang bekerja sambal wirausaha. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi jaminan bahwa bidang usaha yang digarap sesuai dengan latar belakang program studi yang diambil saat kuliah. Hanya terdapat sekitar 27% dari 37 program studi yang memiliki bidang usaha yang sesuai dengan latar belakang program studi saat kuliah. Meskipun demikian, bidang usaha yang digarap sebagian besar mungkin memang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini sehingga dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya. TRACER STUDY ITB

221 KESIMPULAN DAN SARAN Laporan akhir Tracer Study ITB tahun 2016 menitikberatkan penelitian pada target responden alumni ITB angkatan Dari beberapa pembahasan serta data yang diperoleh dalam Tracer Study ITB 2016 ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan terkait karakteristik dan profil responden/alumni ketika menjalani perkuliahan, hubungan perguruan tinggi dengan pekerjaan dan kondisi pekerjaan saat ini. Berdasarkan karakteristik responden/alumni, jumlah data yang masuk adalah sebesar 2647 orang alumni (93%), dengan rincian 1595 orang pria (60%) dan 1052 orang wanita (40%). Alumni ITB angkatan 2009 secara keseluruhan memiliki ratarata nilai IP sebesar 3,27. Alumni ITB angkatan 2009 status pekerjaan saat ini adalah 1648 orang bekerja (62%), 686 orang tidak bekerja/melanjutkan studi (26%), 125 orang bekerja dan wiraswasta (5%) serta 188 orang wirausaha (7%). Selama menjalani perkuliahan, alumni ITB angkatan 2009 lebih banyak tinggal di tempat kos (65%) dan sumber biaya kuliah dari orang tua (82%). Selama pembelajaran, bagi alumni ITB angkatan 2009 hal yang lebih banyak mereka dapatkan adalah perkuliahan. Di luar perkuliahan, alumni ITB angkatan 2009 memiliki tingkat keaktifan organisasi yang tinggi (>80%). Dari sisi hubungan antar perguruan tinggi dengan pekerjaan, diperoleh data bahwa kesesuaian kuliah dengan pekerjaan adalah sebesar 71%. Dalam kaitannya dengan kompetensi bagi alumni angkatan 2009, ITB dianggap paling banyak memberi dalam hal pengetahuan dibidang atau disiplin ilmu. Kemampuan bahasa asing alumni ITB angkatan 2009 pada dasarnya adalah besar namun tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai dari ITB. Umumnya, alumni ITB angkatan 2009 memperoleh pekerjaan 1 bulan sebelum lulus dan 3 bulan setelah lulus dari ITB. TRACER STUDY ITB

222 Alumni ITB angkatan 2009 memperoleh pekerjaan sebagian besar dari relasi (37%), yaitu teman/alumni (63%). Berdasarkan kondisi pekerjaan saat ini, alumni ITB angkatan 2009 memilih pekerjaan pertama dengan alasan kesempatan pengembangan diri (56%). Alumni ITB angkatan 2009 yang tidak bekerja mayoritas dikarenakan ingin melanjutkan studi. Alumni ITB angkatan 2009 yang memilih menjalankan usaha mayoritas dikarenakan keinginan pribadi dan waktu yang fleksibel. Alumni yang menjalankan usaha umumnya telah memiliki omset sebesar 20 juta per tahun bagi wirausaha serta 5 juta per tahun bagi bekerja dan wiraswasta. Alumni ITB angkatan 2009 lebih banyak bekerja di perusahaan dengan kategori bidang usaha pertambangan dan penggalian (13%). Dari sisi kategori perusahaan, alumni ITB angkatan 2009 lebih banyak bekerja di perusahaan multinasional (46%). Untuk jabatan, mayoritas alumni ITB angkatan 2009 masih berstatus sebagai staf (82%). Di sisi penghasilan, alumni yang bekerja umumnya memiliki penghasilan 7 juta, bekerja dan wiraswasta 6,5 juta dan wirausaha 5 juta. Menurut alumni ITB angkatan 2009, gambaran pekerjaan ideal adalah; (i) Memberi kesempatan belajar lebih besar, (ii) Memiliki fasilitas dan gaji yang baik, (iii) Lingkungan kerja yang nyaman, (iv) Sesuai minat, dan (v) Menambah wawasan. Laporan akhir Tracer Study ITB 2016 juga memberikan masukan bagi ITB berdasarkan data yang diperoleh dari alumni ITB angkatan Beberapa masukan ini antara lain: Dalam aspek pembelajaran alangkah lebih baik apabila ITB secara keseluruhan memberikan mahasiswanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan riset lebih banyak. Dari sisi kontribusi Program Studi, diharapkan setiap Prodi di ITB lebih banyak membekali mahasiswanya dengan kemampuan wirausaha. TRACER STUDY ITB

223 Dari sisi fasilitas kampus, ITB diharapkan membangun fasilitas yang lebih memadai terkait pusat kegiatan mahasiswa mengingat mayoritas dari mahasiswa ITB (khususnya 2009) sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Secara keseluruhan ITB mampu meningkatkan kontribusinya dan lebih merata terkait pembekalan kompetensi bagi mahasiswanya (tidak hanya fokus terhadap pengetahuan di bidang ilmu terkait saja, namun juga faktor-faktor softskill dan hardskill). ITB lebih baik lagi dalam menerapkan pengetahuan disiplin ilmu dengan kondisi dunia usaha dan industri mengingat pada laporan ini terdapat beberapa Prodi yang memiliki nilai kesesuaian kuliah dengan pekerjaan sangat kecil. ITB diharapkan mampu memperkecil jarak waktu tunggu untuk mendapatkan kerja alumni terutama setelah kelulusan. ITB mampu menjadi perantara yang lebih baik terutama terkait hubungan mahasiswa dengan dosen dan alumninya, mengingat lulusan ITB banyak yang memperoleh pekerjaan melalui informasi dari dosen dan alumni itu sendiri. TRACER STUDY ITB

224 REFERENSI Aji, Nurul Apsari., Bambang Setia Budi., Angga Dinan A Progress and Development of Tracer Study ITB. Poster Session presented at international conference EXLIMA 2015 on November Bali- Indonesia. Budi, Bambang Setia., Angga Dinan A Report Tracer Study ITB Angkatan Penerbit ITB. Bandung-Indonesia. Budi, Bambang Setia., Angga Dinan A Report Tracer Study ITB Angkatan Penerbit ITB. Bandung-Indonesia. Budi, Bambang Setia., Angga Dinan A Report Tracer Study ITB Angkatan Penerbit ITB. Bandung-Indonesia. Budi, Bambang Setia Tracer Study: Urgency, Problem, and How to Increase Response Rate. Presentation in Training for Tracer Study Team of UNPAD at WISMA UNPAD CIMANDIRI on Monday, 3 November Bandung. Budi, Bambang Setia., Angga Dinan A Innovation and Implementation: ITB Tracer Study ( ). Paper presented at international conference EXLIMA 2015 on November Bali-Indonesia. Dinan A, Angga., Bambang Setia Budi., Sandro Mihradi dan Brian Yuliarto Pros & Cons of Target Responden: between Cohort and Entry of Cohort in ITB Tracer Study. Paper discussion at international conference EXLIMA 2015 on November Bali-Indonesia. TRACER STUDY ITB

225 Kusuma, Hanson E Tujuan dan Metode Tracer Study. Presentation in Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May Bandung-Indonesia. Nursyahbani, Awalia., Bambang Setia Budi., Angga Dinan A How to Increase Response Rate: ITB Tracer Study Experience. Poster Session presented at international conference EXLIMA 2015 on November Bali- Indonesia. Nursyahbani, Awalia., Bambang Setia Budi., Angga Dinan A The Roles of Surveyors in the Implementation of Tracer Study ITB. Poster Session presented at international conference EXLIMA 2015 on November Bali-Indonesia. Pasaribu, Udjianna S Riset Statistika dalam Tracer Study. Presentation in Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May Bandung-Indonesia. Sailah, Illah Perlunya Tracer Study untuk Pendidikan Tinggi. Jakarta (Direktur Pembelajaran & Kemahasiswaan Ditjen Dikti ). Schomburg, Harald Handout for Graduate Tracer Studies. International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald Graduate Surveys in Germany as a Tool to Measure and Improve the Relevance of Higher Education. Presentation at Bogota, Colombia International Seminar October International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. TRACER STUDY ITB

226 Schomburg, Harald Concept and Methodology of Tracer Studies International Experiences. Presentation at Workshop in Sinaia 2-4 June International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald Design of Regular Graduate Tracer Studies for Individual Institutions. International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald Employment and Work of HE Graduates in Europe. Presentation at Universita di Genova. International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald Main Variables in Tracer Studies. International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald Methodology and Methods of Tracer Studies. International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald The Role of Tracer Study and Its Utilization in Improving Higher Education Quality. International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. Schomburg, Harald Current Developments of Tracer Studies the Case in Germany. Plenary Presentation at 2 nd DEHEMS International Conference September International Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany. TRACER STUDY ITB

227 LAMPIRAN I TIM RISET Pelindung Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc.Eng Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni Penanggung Jawab Dr. Eng. Sandro Mihradi Kepala Lembaga Kemahasiswaan Koordinator Pelaksana Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT Kepala ITB Career Center Peneliti Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT Dr. Eng. Hanson E. Kusuma, ST, M.Eng Dr. Udjianna S. Pasaribu Asisten Peneliti Angga Dinan A., S.Si.,M.T. Tim Teknis dan Kesekretariatan Awalia Nursyahbani, S.Si Nurul Apsari, S.Si Tim Administrasi Okto Priatna Tim IT dan Jaringan Aditya Satria, ST, MT TRACER STUDY ITB

228 LAMPIRAN II DAFTAR SURVEYOR No Nama Jurusan Tahun Angkatan 1 Awalia Nursyahbani Matematika Ayunda Zidafrian Fisika Gabriella Kezia Astronomi Adri Nora Kimia Miskatyas Putri Aransih Mikrobiologi Nurul Apsari Aji Biologi Dyani Nabyla Widyaputri 2009 Sains dan Teknologi Farmasi 8 Andrew Jeremia N Dhyan Farmasi Klinik dan Komunitas Medista Rahmana Putra Teknik Geologi Aldi Nursepta Meteorologi Yazid Ridla Oseanografi Arina Nada Kentjana Teknik Geodesi dan Geomatika Gerry Parulian Teknik Pertambangan Dara Ayuda Maharsi Teknik Perminyakan Muhammad Arief Wicaksono Teknik Geofisika Ardian Djohari Teknik Metalurgi Fahmi Atriadi Teknik Kimia Naila Zahra Teknik Fisika Shafa Atrining P Teknik Industri 21 Tiara Nur Wigati Rahmadani Dian Prariwi Manajemen Rekayasa Industri Muhammad Ikhsan Irfansyah Teknik Mesin Ignatius Yudki Utama Aeronotika & Astronotika Muhammad Fakhry Hatta Teknik Material Muhammad Akbar Jamaludin Teknik Elektro Restu Arif Priyono Teknik Informatika Achmad Arbi Teknik Tenaga Listrik Trilaksono Aribowo Sistem dan Teknologi Informasi Bagus Facsi Aginsa Teknik Telekomunikasi Rahadian Labiga Amidarmo Teknik Kelautan 2009 TRACER STUDY ITB

229 32 Gede Surya Marteda Teknik Lingkungan Dito Ramanda Cahya 2009 Teknik Sipil 34 Gistya Gemma Rahayu Salaka Adi Arsitektur Rama Aimansyah Perencanaan Wilayah dan Kota Sandy Adithia Seni Rupa Fadhila Ardanindita Arimurti Kriya Danu Ega Muhammad Desain Interior Muhammad Fajrur Rahmat Desain Komunikasi Visual Mifta Farid Sah Putra Desain Produk Adrian Irshadi Siregar 2009 Manajemen 43 Bagus Adriawan Oktaviano 2009 TRACER STUDY ITB

230 LAMPIRAN III TIM PENULIS Tim Penulis Tracer Study ITB Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT Angga Dinan A., S.Si.,M.T. Tim Penulis KK Statistika Matematika ITB Nur Faidzatus Saydah S.Si., MT Nissa Fadilah S.Si Mila Isti Tim Desain Apsari Pamela TRACER STUDY ITB

231 LAMPIRAN IV DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER A. WEBSITE TRACER STUDY ITB

232 TRACER STUDY ITB

233 TRACER STUDY ITB

234 TRACER STUDY ITB

235 TRACER STUDY ITB

236 TRACER STUDY ITB

237 TRACER STUDY ITB

238 TRACER STUDY ITB

239 TRACER STUDY ITB

240 TRACER STUDY ITB

241 TRACER STUDY ITB

242 TRACER STUDY ITB

243 TRACER STUDY ITB

244 TRACER STUDY ITB

245 TRACER STUDY ITB

246 B. CORE QUESSTIONAIRE ITB No Pertanyaan Kuesioner Pendahuluan 1 Nama Isi manual 2 Jenis Kelamin Pria TRACER STUDY ITB

247 Wanita 3 Angkatan Isi manual 4 Program Studi/Jurusan Isi manual 5 IPK Isi manual 6 Tahun Masuk Bulan Tahun 7 Alamat Isi manual Kota Isi manual Provinsi Isi manual Kode Pos Isi manual 8 Telepon / HP Isi manual 9 Pekerjaan utama saat ini 1. Wirausaha 1a. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya? Ya Tidak 1b. Berapa lama Anda bekerja setelah lulus kuliah (dengan kata lain pekerjaan pertama) sebelum memutuskan untuk wirausaha? TRACER STUDY ITB

248 Bulan 1c. Apa alasan Anda memutuskan wirausaha? 1d. Apa alasan Anda memutuskan wirausaha? 1e. Jenis usaha apa yang Anda kembangkan saat ini? 1f. Berasal dari mana modal yang Anda gunakan untuk membangun usaha pertama kali? 1g. Berapa omset rata-rata perbulan? 2. Bekerja dan wiraswasta 2a. Jenis usaha apa yang anda kembangkan saat ini? 2b. Berasal dari mana modal yang anda gunakan untuk membangun usaha pertama kali? 2c. Berapa omset rata-rata perbulan? 3. Bekerja 3a. Apakah kategori perusahaan tempat Anda bekerja? Lokal Nasional Multinasional 3b. Apakah pekerjaan Anda saat ini sesuai dgn bidang kuliah? Ya Tidak 4. Tidak bekerja/melanjutkan studi 4a. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya Ya Tidak 4b. Berapa lama Anda bekerja setelah lulus kuliah (dengan kata lain pekerjaan pertama) sebelum memutuskan untuk berhenti atau tidak bekerja lagi? TRACER STUDY ITB

249 Bulan 4c. Apa alasan Anda tidak bekerja (lagi)? Melanjutkan studi Tidak sesuai minat Gaji kurang memuaskan Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai, pekerjaan terlalu padat, dll) Mencari pengembangan diri yang lebih besar Kesempatan belajar sangat kecil Habis masa kontrak Mencari pengalaman lain Lain-lain (tuliskan) 10 Pekerjaan Utama 10a. Nama Kantor 10b. Bidang Usaha Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan Pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu Kehutanan dan penebangan kayu Perikanan Kategori B: Pertambangan dan penggalian Pertambangan batubara dan lignit Pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi Pertambangan bijih logam Pertambangan dan penggalian lainnya Jasa pertambangan Kategori C: Industri pengolahan Industri makanan Industri minuman Industri pengolahan tembakau Industri tekstil Industri pakaian jadi Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki TRACER STUDY ITB

250 Industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya Industri kertas dan barang dari kertas Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman Industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional Industri karet, barang dari karet dan plastik Industri barang galian bukan logam Industri logam dasar Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya industri komputer, barang elektronik dan optik Industri peralatan listrik Industri mesin dan perlengkapan ytdl Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer Industri alat angkutan lainnya Industri furnitur Industri pengolahan lainnya Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin Kategori E: Pengadaan air, pengelolaaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah Pengadaan air Pengolahan limbah Pengolahan sampah dan daur ulang Jasa pembersihan dan pengelolaan sampah lainnya Kategori F: Konstruksi dan pembangunan Konstruksi gedung Konstruksi bangunan sipil Konstruksi khusus Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor TRACER STUDY ITB

251 Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor Kategori H: Transportasi dan pergudangan Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa Angkutan air Angkutan udara Pergudangan dan jasa penunjang angkutan Pos dan kurir Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Penyediaan akomodasi Penyediaan makanan dan minuman Kategori J: Informasi dan komunikasi Penerbitan Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik Penyiaran dan pemrograman Telekomunikasi Kegiatan pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu Kegiatan jasa informasi Kategori K: Jasa keuangan dan asuransi Jasa keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun Asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib Jasa penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun Kategori L: Real estate, developer, dan properti Real estat Kategori M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis Jasa hukum dan akutansi Kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen Jasa arsitektur dan teknik sipil; analisis dan uji teknis Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan Periklanan dan penelitian pasar Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya Jasa kesehatan hewan Kategori N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya TRACER STUDY ITB

252 Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi Jasa ketenagakerjaan Jasa agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya Jasa keamanan dan penyelidikan Jasa untuk gedung dan pertamanan Jasa administrasi kantor, jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Kategori P: Jasa pendidikan Jasa pendidikan Kategori Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kesehatan manusia Jasa kegiatan sosial di dalam panti Jasa kegiatan sosial di luar panti Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas Perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya Kegiatan perjudian dan pertaruhan Kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya Kategori S: Kegiatan jasa lainnya Kegiatan keanggotaan organisasi Jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga Jasa perorangan lainnya Kategori T: Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan Kategori U: Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 10c. Posisi atau jabatan Magang TRACER STUDY ITB

253 Staf Manajer Direktur Pemilik 10d. Jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Maintenance Process engineering Surveilance engineering Distribution Production Research and development Sales and marketing Field engineer Controlling Ensuring Planning Supply chain Packaging Service 10e. Sejak Bulan Tahun 10f. Telpon Kantor 10g. Website Kantor 10h. Alamat Kantor 10i. Perkiraan penghasilan per-bulan 11 Pekerjaan Lain (jika ada, termasuk pekerjaan paruh waktu) 11a. Nama Kantor TRACER STUDY ITB

254 11b. Bidang Usaha Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan Pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu Kehutanan dan penebangan kayu Perikanan Kategori B: Pertambangan dan penggalian Pertambangan batubara dan lignit Pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi Pertambangan bijih logam Pertambangan dan penggalian lainnya Jasa pertambangan Kategori C: Industri pengolahan Industri makanan Industri minuman Industri pengolahan tembakau Industri tekstil Industri pakaian jadi Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki Industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya Industri kertas dan barang dari kertas Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman Industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional Industri karet, barang dari karet dan plastik Industri barang galian bukan logam Industri logam dasar Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya industri komputer, barang elektronik dan optik Industri peralatan listrik Industri mesin dan perlengkapan ytdl Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer Industri alat angkutan lainnya TRACER STUDY ITB

255 Industri furnitur Industri pengolahan lainnya Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin Kategori E: Pengadaan air, pengelolaaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah Pengadaan air Pengolahan limbah Pengolahan sampah dan daur ulang Jasa pembersihan dan pengelolaan sampah lainnya Kategori F: Konstruksi dan pembangunan Konstruksi gedung Konstruksi bangunan sipil Konstruksi khusus Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor Kategori H: Transportasi dan pergudangan Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa Angkutan air Angkutan udara Pergudangan dan jasa penunjang angkutan Pos dan kurir Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Penyediaan akomodasi Penyediaan makanan dan minuman Kategori J: Informasi dan komunikasi Penerbitan Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik Penyiaran dan pemrograman Telekomunikasi TRACER STUDY ITB

256 Kegiatan pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu Kegiatan jasa informasi Kategori K: Jasa keuangan dan asuransi Jasa keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun Asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib Jasa penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun Kategori L: Real estate, developer, dan properti Real estat Kategori M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis Jasa hukum dan akutansi Kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen Jasa arsitektur dan teknik sipil; analisis dan uji teknis Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan Periklanan dan penelitian pasar Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya Jasa kesehatan hewan Kategori N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi Jasa ketenagakerjaan Jasa agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya Jasa keamanan dan penyelidikan Jasa untuk gedung dan pertamanan Jasa administrasi kantor, jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Kategori P: Jasa pendidikan Jasa pendidikan Kategori Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kesehatan manusia Jasa kegiatan sosial di dalam panti Jasa kegiatan sosial di luar panti Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi TRACER STUDY ITB

257 Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas Perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya Kegiatan perjudian dan pertaruhan Kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya Kategori S: Kegiatan jasa lainnya Kegiatan keanggotaan organisasi Jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga Jasa perorangan lainnya Kategori T: Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan Kategori U: Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 11c. Posisi atau jabatan Magang Staf Manajer Direktur Pemilik 11d. Jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Maintenance Process engineering Surveilance engineering Distribution Production Research and development Sales and marketing Field engineer Controlling Ensuring Planning TRACER STUDY ITB

258 Supply chain Packaging Service 11e. Sejak Bulan Tahun 11f. Telp. Kantor 11g. Website Kantor 11h. Alamat Kantor 11i. Perkiraan penghasilan per-bulan 12 Pekerjaan Sebelumnya (jika ada) 12a. Bidang Usaha Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan Pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu Kehutanan dan penebangan kayu Perikanan Kategori B: Pertambangan dan penggalian Pertambangan batubara dan lignit Pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi Pertambangan bijih logam Pertambangan dan penggalian lainnya Jasa pertambangan Kategori C: Industri pengolahan Industri makanan Industri minuman Industri pengolahan tembakau Industri tekstil Industri pakaian jadi Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki TRACER STUDY ITB

259 Industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya Industri kertas dan barang dari kertas Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman Industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional Industri karet, barang dari karet dan plastik Industri barang galian bukan logam Industri logam dasar Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya industri komputer, barang elektronik dan optik Industri peralatan listrik Industri mesin dan perlengkapan ytdl Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer Industri alat angkutan lainnya Industri furnitur Industri pengolahan lainnya Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin Kategori E: Pengadaan air, pengelolaaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah Pengadaan air Pengolahan limbah Pengolahan sampah dan daur ulang Jasa pembersihan dan pengelolaan sampah lainnya Kategori F: Konstruksi dan pembangunan Konstruksi gedung Konstruksi bangunan sipil Konstruksi khusus Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor TRACER STUDY ITB

260 Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor Kategori H: Transportasi dan pergudangan Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa Angkutan air Angkutan udara Pergudangan dan jasa penunjang angkutan Pos dan kurir Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Penyediaan akomodasi Penyediaan makanan dan minuman Kategori J: Informasi dan komunikasi Penerbitan Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik Penyiaran dan pemrograman Telekomunikasi Kegiatan pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu Kegiatan jasa informasi Kategori K: Jasa keuangan dan asuransi Jasa keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun Asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib Jasa penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun Kategori L: Real estate, developer, dan properti Real estat Kategori M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis Jasa hukum dan akutansi Kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen Jasa arsitektur dan teknik sipil; analisis dan uji teknis Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan Periklanan dan penelitian pasar Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya Jasa kesehatan hewan TRACER STUDY ITB

261 Kategori N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi Jasa ketenagakerjaan Jasa agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya Jasa keamanan dan penyelidikan Jasa untuk gedung dan pertamanan Jasa administrasi kantor, jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Kategori P: Jasa pendidikan Jasa pendidikan Kategori Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kesehatan manusia Jasa kegiatan sosial di dalam panti Jasa kegiatan sosial di luar panti Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas Perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya Kegiatan perjudian dan pertaruhan Kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya Kategori S: Kegiatan jasa lainnya Kegiatan keanggotaan organisasi Jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga Jasa perorangan lainnya Kategori T: Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan Kategori U: Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya TRACER STUDY ITB

262 12b. Posisi atau jabatan Magang Staf Manajer Direktur Pemilik 13 Deskripsikan alasan pindah kerja (untuk pertanyaan sebelumnya) Gaji Kurang Memuaskan Tidak Sesuai Minat Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll) Mencari Pengembangan Diri yang Lebih Besar Habis Masa Kontrak Melanjutkan Studi Mencari Pengalaman Lain Lainnya,.. 14 Pekerjaan Ideal 14a. Komentar POSITIF Anda terhadap pekerjaan Anda saat ini Menyenangkan Sesuai Minat Pengembangan Diri Besar Sesuai Dengan yang Diharapkan Gaji Memuaskan Lingkungan Kerja Kondusif Lainnya,.. 14b. Komentar NEGATIF Anda terhadap pekerjaan Anda saat ini Gaji Kurang Memuaskan Tidak Sesuai Minat Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll) Sesuai Dengan yang Diharapkan Kesempatan Belajar Sangat Kecil Lainnya,.. TRACER STUDY ITB

263 15 Gambaran Pekerjaan Ideal yang anda inginkan Jenjang karir Falilitas dan gaji yang baik Sesuai Bidang kuliah Sesuai Minat Menambah wawasan Menantang/tidak monoton Memberi kesempatan belajar lebih besar Mampu meningkatkan kesejahteraan Lingkungan kerja yang nyaman Jam kerja dan jobdesk yang sesuai Memberi banyak manfaat bagi banyak orang Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga Lainnya,.. No 1 Pertanyaan Kuesioner Utama Seberapa besar alasan-alasan dibawah ini menyebabkan ketidaktepatan masa studi Anda? Alasan keuangan Tidak lulus ujian Penulisan skripsi lambat Alasan keluarga Kesehatan Kegiatan mahasiswa/ekstrakurikuler Hobby Lainnya (tuliskan semua kata dgn huruf kecil) 2 Menurut Anda seberapa besar penekanan pada aspek-aspek pembelajaran di bawah ini dilaksanakan di program studi Anda? Perkuliahan Demonstrasi (peragaan) Partisipasi dalam proyek riset Magang Praktikum kerja lapangan TRACER STUDY ITB

264 Diskusi 3 Selama kuliah, kebanyakan Anda tinggal... Sendiri di asrama Sendiri di tempat kos Bersama orangtua / keluarga Bersama saudara Berbagi kamar kos / apartemen Lainnya,.. 4 Siapa yang terutama membayar uang kuliah Anda? Beasiswa (misalnya dari pemerintah, universitas) Sebagian beasiswa Orangtua / keluarga Biaya sendiri Lainnya,.. 5 Seberapa aktif Anda di Organisasi? Tingkat keaktifan di organisasi 6 Pada saat Anda kuliah di perguruan tinggi, apakah Anda mengambil kursus atau pendidikan tambahan? Ya Tidak 7 Bagaimana penilaian Anda terhadap aspek belajar mengajar di bawah ini? Kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen-dosen di luar jadwal kuliah Pembimbingan akademik Kesempatan berpartisipasi dalam proyek riset Kondisi umum belajar mengajar Kesempatan untuk memasuki dan menjadi bagian dari jejaring ilmuan profesional Lainnya,.. TRACER STUDY ITB

265 8 Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi fasilitas belajar di bawah ini? Perspustakaan Teknologi informasi dan komunikasi Modul belajar Ruang belajar Laboratorium Variasi matakuliah yang ditawarkan Akomodasi Kantin Pusat kegiatan mahasiswa dan fasilitasnya, ruang rekreasi Fasilitas layanan kesehatan Lainnya,.. 9 Kapan Anda mulai mencari pekerjaan? (mohon pekerjaan sambilan tidak dimasukkan) Kira-kira. Bulan.. (sebelum/sesudah) Lulus Saya tidak mencari kerja 10 Bagaimana Anda mencari pekerjaan setelah lulus? (jawaban bisa lebih dari satu) Melalui ITB Career Center Melalui iklan di koran/majalah, brosur Melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowongan yang ada Pergi ke bursa/pameran kerja Mencari lewat internet/iklan online/milis Dihubungi oleh perusahaan Menghubungi Kemnakertrans Menghubungi agen tenaga kerja komersial/swasta Menghungi kantor kemahasiswaan/hubungan alumni Membangun network sejak masih kuliah Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) Membangun bisnis sendiri Melalui penempatan kerja atau magang Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah TRACER STUDY ITB

266 Lainnya,.. 11 Berdasarkan persepsi Anda, seberapa pentingkah aspek-aspek di bawah ini bagi perusahaan/instansi dalam melakukan penerimaan pegawai baru? (jawaban bisa lebih dari satu) Program diskusi Spesialisasi IPK Pengalaman kerja selama kuliah Reputasi dari perguruan tinggi Pengalaman ke luar negeri (untuk bekerja atau magang) Kemampuan bahasa Inggris Kemampuan bahasa asing lainnya Pengoperasian komputer Pengalaman berorganisasi Rekomendasi dari pihak ketiga Kepribadian dan ketrampilan interpersonal Lainnya,.. 12 Berapa perusahaan/instansi/institusi yang sudah Anda lamar (lewat surat atau ) sebelum Anda memperoleh pekerjaan pertama? 13 Berapa bulan waktu yang dihabiskan (sebelum dan sesudah kelulusan) untuk memperoleh pekerjaan pertama? Kira-kira. Bulan.. (sebelum/sesudah) Lulus 14 Apa alasan utama Anda tidak mencari pekerjaan setelah lulus kuliah? Saya memulai bisnis sendiri Saya sudah memperoleh pekerjaan sebelum lulus Saya melanjutkan kuliah Saya belum mencari pekerjaan Lainnya, 15 Melalui apa Anda mendapatkan pekerjaan pertama? TRACER STUDY ITB

267 Memperoleh informasi dari Career Center ITB Melalui iklan koran/majalah Melamar ke bursa/pameran kerja Mencari lewat internet/iklan online Dihubungi oleh perusahaan Menghubungi Kemnakertrans Menghubungi agen tenaga kerja komersial/swasta Menghubungi kantor kemahasiswaan/hubungan alumni Membangun network sejak masih kuliah Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) Membangun bisnis sendiri Melalui penampilan kerja atau magang Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah Lainnya, 16 Aspek apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih pekerjaan pertama? Gaji Kedekatan dengan rumah Tantangan pekerjaan Benefit (perumahan, transport, uang lembur) Kesempatan beasiswa Kesempatan pengembangan diri Lainnya, 17 Jenis kursus apa yang Anda ambil SETELAH Anda lulus dari perguruan tinggi? (jawaban bisa lebih dari satu) Pengoperasian komputer (ms.office dan yang sejenis) Piranti lunak aplikasi (accurate, autocad, dll) Bahasa inggris Bahasa asing lainnya: Kepemimpinan Kewirausahaan Tidak ada Lainnya, TRACER STUDY ITB

268 18 Apakah Anda merasa perlu untuk meningkatkan kompetensi Anda dengan mengambil kursus lagi? Kepentingan kursus 19 Apakah Anda memanfaatkan pelatihan dan Career Counseling di ITB Career Center? Ya Tidak 20 Bagaimana anda menggambarkan situasi anda saat ini? Saya masih belajar/melanjutkan kuliah profesi atau pascasarjana Saya menikah Saya sibuk dengan keluarga dan anak-anak Saya sekarang sedang mencari pekerjaan Lain-lain,. 21 Berapa perusahaan/instansi/institusi yang telah anda masuki untuk bekerja (termasuk perusahaan sendiri) sejak anda lulus dari perguruan tinggi? 22 Apa jenis perusahaan/instansi/institusi tempat Anda bekerja sekarang? Instansi pemerintah (termasuk BUMN) Organisasi non-profit/lembaga swadaya masyarakat Perusahaan swasta Wiraswasta/perusahaan sendiri Lainnya,. 23 Jelaskan tugas-tugas utama dalam pekerjaan anda sekarang? 24 Berapa jam rata-rata perminggu Anda bekerja? Tugas-tugas utama sesuai kontrak. Jam Tugas-tugas tambahan di luar tugas utama (termasuk lembur dibayar dan TRACER STUDY ITB

269 tidak dibayar). Jam Pekerjaan lainnya (pekerjaan kedua, pekerjaan sambilan, dll). Jam Jumlah jam kerja total (hanya untuk yang wiraswasta). Jam 25 Jika Anda menjalankan perusahaan sendiri, apa jenis/usaha yang sedang Anda jalani saat ini? (jawaban bisa lebih dari satu, jika tidak memiliki perusahaan sendiri maka tidak perlu diisi) Saya memiliki/melayani kontraktor tunggal Saya mengambil alih/membeli perusahaan Saya membangun dari awal sebuah firma/kantor Saya diminta untuk membuka perusahaan sendiri oleh perusahaan tempat saya bekerja dulu Saya bekerja di rumah Saya tidak mempunyai pegawai/bekerja sendiri Saya bekerjasama dengan teman/saudara Lainnya,. 26 Kira-kira berapa pendapatan anda setiap bulannya? (dalam satuan jt) Dari pekerjaan utama Dari lembur dan tips Dari pekerjaan lainnya 27 Pada saat lulus, bagaimana kontribusi perguruan tinggi dalam hal kompetensi di bawah ini? 27a. Pada tingkat mana kompetensi di bawah ini anda kuasai? Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan umum Ketrampilan internet Ketrampilan komputer Berpikir kritis TRACER STUDY ITB

270 Ketrampilan riset Kemampuan belajar Kemampuan berkomunikasi Bekerja di bawah tekanan Manajemen waktu Bekerja secara mandiri Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain Kemampuan dalam memecahkan masalah Negosiasi Kemampuan analisis Toleransi Kemampuan adaptasi Loyalitas dan integritas Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang Kepemimpinan Kemampuan dalam memegang tanggungjawab Inisiatif Manajemen proyek/program Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat 27b. Bagaimana kontribusi perguruan tinggi dalam hal kompetensi di bawah ini? Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan umum Ketrampilan internet Ketrampilan komputer Berpikir kritis Ketrampilan riset Kemampuan belajar Kemampuan berkomunikasi Bekerja di bawah tekanan Manajemen waktu Bekerja secara mandiri TRACER STUDY ITB

271 Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain Kemampuan dalam memecahkan masalah Negosiasi Kemampuan analisis Toleransi Kemampuan adaptasi Loyalitas dan integritas Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang Kepemimpinan Kemampuan dalam memegang tanggungjawab Inisiatif Manajemen proyek/program Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat 27c. Seberapa besar peran kompetensi yang diperoleh di perguruan tinggi berikut ini dalam melaksanakan pekerjaan anda? Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan umum Ketrampilan internet Ketrampilan komputer Berpikir kritis Ketrampilan riset Kemampuan belajar Kemampuan berkomunikasi Bekerja di bawah tekanan Manajemen waktu Bekerja secara mandiri Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain Kemampuan dalam memecahkan masalah Negosiasi Kemampuan analisis Toleransi Kemampuan adaptasi TRACER STUDY ITB

272 Loyalitas dan integritas Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang Kepemimpinan Kemampuan dalam memegang tanggungjawab Inisiatif Manajemen proyek/program Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat 28 Pada saat anda lulus dari perguruan tinggi, bagaimana tingkat kemampuan bahasa asing anda? Kemampuan bahasa asing 29 Seberapa besar kontribusi perguruan tinggi dalam penguasaan bahasa asing? Penggunaan bahasa asing 30 Sejauh mana program studi anda bermanfaat untuk hal-hal di bawah ini? Memulai pekerjaaan? Pembelajaran lanjut dalam pekerjaan? Kinerja dalam menjalankan tugas? Karir di masa depan? Pengembangan diri? Meningkatkan ketrampilan kewirausahaan? 31 Seberapa erat kaitan antara bidang studi dengan pekerjaan anda? Kaitan bidang studi dengan pekerjaan 32 Jika menurut anda pekerjaan anda saat ini tidak sesuai dengan pendidikan anda, mengapa anda mengambilnya? Pekerjaan saya sekarang sudah sesuai dengan pendidikan saya Saya belum mendapatkan pekerjaan yang lebih sesuai Di pekerjaan ini saya memeroleh prospek karir yang baik Saya lebih suka bekerja di area pekerjaan yang tidak ada hubungannya TRACER STUDY ITB

273 dengan pendidikan saya Saya dipromosikan ke posisi yang kurang berhubungan dengan pendidikan saya dibanding posisi sebelumnya Saya dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi di pekerjaan ini Pekerjaan saya saat ini lebih aman/terjamin/secure Pekerjaan saya saat ini lebih menarik Pekerjaan saya saat ini lebih memungkinkan saya mengambil pekerjaan tambahan/jadwal yang fleksibel, dll Pekerjaan saya saat ini lokasinya lebih dekat dari rumah saya Pekerjaan saya saat ini dapat lebih menjamin kebutuhan keluarga saya Pada awal meniti karir ini, saya harus menerima pekerjaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan saya Lainnya,. TRACER STUDY ITB

274 LAMPIRAN V DOKUMENTASI TRACER STUDY ITB Sekretariat Tracer Study ITB ( ) Sekretariat Tracer Study ITB (2016-Sekarang) Pertemuan Surveyor TRACER STUDY ITB

275 Sosialisasi Tracer Study ITB 2014 Kepada Prodi ITB Sosialisasi & Sharing Tracer Study ITB 2015 Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016 TRACER STUDY ITB

276 TRACER STUDY ITB

KATA SAMBUTAN. Brian Yuliarto, Ph.D. Kepala Lembaga Kemahasiswaan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Ganesha!

KATA SAMBUTAN. Brian Yuliarto, Ph.D. Kepala Lembaga Kemahasiswaan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Ganesha! KATA SAMBUTAN Brian Yuliarto, Ph.D. Kepala Lembaga Kemahasiswaan Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam Ganesha! Masa depan yang dicita-citakan ITB adalah sebagai universitas riset dan pengembangan

Lebih terperinci

Perangkat Dasar TRACER STUDY Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi

Perangkat Dasar TRACER STUDY Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi Perangkat Dasar TRACER STUDY Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi Presiden Indonesia Career Center Network dan Direktur ITB Career Center (I) Kelembagaan STRUKTUR ORGANISASI Pelindung Wakil Rektor Bidang Akademik

Lebih terperinci

Manual Book Tracer Study ITS

Manual Book Tracer Study ITS Manual Book Tracer Study ITS 2016 Disusun oleh: PUSAT PENGEMBANGAN KARIR STUDENT ADVISORY CENTER (PPK SAC) ITS A. Overview Tracer Study merupakan salah satu metode yang digunakan oleh beberapa perguruan

Lebih terperinci

Pengantar TRACER STUDY dan Problematikanya

Pengantar TRACER STUDY dan Problematikanya Pengantar TRACER STUDY dan Problematikanya Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi Presiden Indonesia Career Center Network dan Direktur ITB Career Center Apa itu Tracer Study? Tracer Study atau yang sering disebut

Lebih terperinci

OLEH : BIRO KONSELING DAN ALUMNI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

OLEH : BIRO KONSELING DAN ALUMNI UNIVERSITAS ESA UNGGUL OLEH : BIRO KONSELING DAN ALUMNI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Universitas Esa Unggul PENDAHULUAN (BKPT-UEU) melaksanakan Tracer Study Universitas Esa Unggul (TS-UEU) sejak tahun 2006 (lulusan tahun 2004) masih

Lebih terperinci

O L E H : B I R O K O N S E L I N G D A N A L U M N I U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

O L E H : B I R O K O N S E L I N G D A N A L U M N I U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L O L E H : B I R O K O N S E L I N G D A N A L U M N I U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L PENDAHULUAN Biro Konseling, Pusat Karir dan Tracer Study (BKPT-UEU) melaksanakan Tracer Study (TS-UEU) sejak

Lebih terperinci

OLEH : BIRO KONSELING DAN ALUMNI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

OLEH : BIRO KONSELING DAN ALUMNI UNIVERSITAS ESA UNGGUL OLEH : BIRO KONSELING DAN ALUMNI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Pendahuluan Biro Konseling, Pusat Karir dan Tracer Study (BKPT-UEU) melaksanakan Tracer Study (TS-UEU) sejak tahun 2006 (lulusan tahun 2004) masih

Lebih terperinci

Teknik Sipil Angkatan 2009

Teknik Sipil Angkatan 2009 Teknik Sipil Angkatan 2009 Total alumni dalam 1 angkatan (145 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (145 org) Alumni yang memiliki alamat email (145 org) Data Responden Alumni yang

Lebih terperinci

TRACER STUDY ITB Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009

TRACER STUDY ITB Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009 TRACER STUDY ITB 2016 Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009 DATA RESPONDEN Farmasi Klinik & Komunitas Total alumni dalam 1 angkatan (30 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Matematika Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Matematika Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Matematika Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Matematika 2008 (109 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (109 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Biologi Angkatan 2010

Biologi Angkatan 2010 Tracer Study ITB Biologi Angkatan 2010 Biologi Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (65 org) Total alumni dalam satu angkatan (65 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Sipil Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Sipil Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Sipil Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Sipil 2008 (133 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (133 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Informatika Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Informatika Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Informatika Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Informatika 2008 (105 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (105 org) Alumni yang memiliki

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Pertambangan Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Pertambangan Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Pertambangan Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Pertambangan 2008 (62 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (62 org) Alumni yang memiliki

Lebih terperinci

TRACER STUDY LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TRACER STUDY LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA LAPORAN TRACER STUDY LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2015 i Disusun oleh: Tim Tracer Study Lulusan Prodi MTK PPs Unsyiah 1. Dr. Ir. Syaubari, M.Sc

Lebih terperinci

Data Responden. Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org)

Data Responden. Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org) Total alumni dalam 1 angkatan (38 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org) Alumni yang memiliki alamat email (38 org) Alumni yang memiliki email tervalidasi (35

Lebih terperinci

Tracer Study Teknik Metalurgi itb. Angkatan 2009

Tracer Study Teknik Metalurgi itb. Angkatan 2009 Tracer Study Teknik Metalurgi itb Angkatan 2009 Data Responden Alumni Teknik Metalurgi 2009 Total alumni dalam 1 angkatan (39 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (39 org) Alumni

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FSRD Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FSRD Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FSRD Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Seni Rupa Angkatan 2007 Total alumni Seni Rupa 2007 (29 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Kimia Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Kimia Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Kimia Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Kimia 2008 (106 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (106 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Meteorologi 2008 (34 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (34 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Tracer Study ITB Program Studi Arsitektur Angkatan 2009

Tracer Study ITB Program Studi Arsitektur Angkatan 2009 Tracer Study ITB 2016 Program Studi Arsitektur Angkatan 2009 Arsitektur Data Responden Total alumni dalam 1 angkatan (97 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (97 org) Alumni yang

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTTM Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTTM Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTTM Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Pertambangan Angkatan 2007 Total alumni Teknik Pertambangan 2007 (59 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Mesin Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Mesin Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Mesin Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Mesin 2008 (130 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (130 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

LEMBAGA PUSAT KARIR DAN HUBUNGAN ALUMNI

LEMBAGA PUSAT KARIR DAN HUBUNGAN ALUMNI Nomor : 010 /PKH/UNTRI/XI/2016 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Pengguna L ulusan Lamp : 1 (Satu) Lembar Kepada Yth, Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan Pengguna Lulusan Universitas Tridharma Balikpapan

Lebih terperinci

1. Metode, Proses Dan Mekanisme Kegiatan Studi Pelacakan Metode Pelacakan: Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

1. Metode, Proses Dan Mekanisme Kegiatan Studi Pelacakan Metode Pelacakan: Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data 1. Metode, Proses Dan Mekanisme Kegiatan Studi Pelacakan Kegiatan studi pelacakan yang dilakukan Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jember untuk mendapatkan hasil evaluasi kinerja lulusan dari

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Sains & Teknologi Farmasi Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Sains & Teknologi Farmasi Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Sains & Teknologi Farmasi Angkatan 2008 Data Responden Total alumni STF 2008 (86 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (86 org) Alumni yang memiliki

Lebih terperinci

Tracer Study ITB S T F Sains dan Teknologi Farmasi Angkatan 2010

Tracer Study ITB S T F Sains dan Teknologi Farmasi Angkatan 2010 Tracer Study ITB 2018 S T F Sains dan Teknologi Farmasi Angkatan 2010 Total alumni dalam satu angkatan (104 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (104 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Manual Mutu Lulusan Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.08. Manual Mutu Lulusan 1

Manual Mutu Lulusan Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.08. Manual Mutu Lulusan 1 Manual Mutu Lulusan Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.08 Manual Mutu Lulusan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 3 BAB 1 PENDAHULUAN 5 1.1 Latar Belakang 5 1.2 Tujuan 5 BAB 2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTI Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTI Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTI Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Kimia Angkatan 2007 Total alumni Teknik Kimia 2007 (98 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

DIREKTORAT HUBUNGAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA

DIREKTORAT HUBUNGAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA DIREKTORAT HUBUNGAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA Dipresentasikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 18 Mei 2011 di FISIP UI 2 Latar belakang Metode Kompilasi Database Pengembangan

Lebih terperinci

TIM TRACER STUDY. : Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. : Dr. Muhammad Najib Azca, S.Sos.M.A. : Aldi Rizal Prasetya, S.I.P. Suhandika F. Herlambang, S.I.

TIM TRACER STUDY. : Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. : Dr. Muhammad Najib Azca, S.Sos.M.A. : Aldi Rizal Prasetya, S.I.P. Suhandika F. Herlambang, S.I. TIM TRACER STUDY Pelindung Penanggung Jawab Koordinator Pelaksana Peneliti Staff Pengumpulan Data : Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. : Dr. Muhammad Najib Azca, S.Sos.M.A. : Ian Agisti Dewi Rani S.I.P : Aldi

Lebih terperinci

FTSL Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

FTSL Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Tracer Study ITB 2017 FTSL Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Teknik Sipil Teknik Lingkungan Teknik Kelautan Report Tracer Study FTSL Angkatan 2010 Prodi Teknik Sipil Tracer Study ITB 2017 TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTSL Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTSL Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTSL Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Sipil Angkatan 2007 Total alumni Teknik Sipil 2007 (158 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FMIPA Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FMIPA Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FMIPA Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Matematika Angkatan 2007 Total alumni Matematika 2007 (101 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

STUDY PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

STUDY PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA STUDY PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Herlitah Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta herlitah@feunj.ac.id Abstrak Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Geologi Angkatan 2007 Total alumni Teknik Geologi 2007 (80 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

Tracer Study ITB Biologi Angkatan 2009

Tracer Study ITB Biologi Angkatan 2009 Tracer Study ITB 2016 Biologi Angkatan 2009 Data Responden Biologi on going tidak ada email email bouncing meninggal dunia tanpa keterangan 0 0 0 0 1 Total alumni Biologi 2009 (74 org) Total alumni yang

Lebih terperinci

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Peranan Statistika Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. 1. Pengertian Statistika Statistika banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan

Lebih terperinci

Tracer Study ITB Program Studi Manajemen Angkatan 2009

Tracer Study ITB Program Studi Manajemen Angkatan 2009 Tracer Study ITB 2016 Program Studi Angkatan 2009 Data Responden Total alumni dalam 1 angkatan (168 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (168 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR TRACER STUDI LULUSAN

MANUAL PROSEDUR TRACER STUDI LULUSAN MANUAL PROSEDUR TRACER STUDI LULUSAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Manual Prosedur Tracer Studi Lulusan FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 0120007006 Revisi

Lebih terperinci

PELAPORAN TRACER STUDY DIKTI. Dr. Sandra Fikawati

PELAPORAN TRACER STUDY DIKTI. Dr. Sandra Fikawati PELAPORAN TRACER STUDY DIKTI Dr. Sandra Fikawati B. PELAPORAN TRACER STUDY 2 1. Presentasi Saat Pendampingan 2. Presentasi Akhir 1. Presentasi Hasil Sementara (PPt) 2. Masukan Tim Pakar 3. Pengumpulan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 21 Desember UPT. Layanan Karir dan Alumni (UDINUS Career Center) Andik Setyono, M.Kom, Ph.D NPP:

KATA PENGANTAR. Semarang, 21 Desember UPT. Layanan Karir dan Alumni (UDINUS Career Center) Andik Setyono, M.Kom, Ph.D NPP: 1 P a g e KATA PENGANTAR Tracer study merupakan sebuah survei yang dilaksanakan perguruan tinggi dengan tujuan menggali informasi yang berkaitan dengan perjalanan lulusan, mulai dari saat mereka menyelesaikan

Lebih terperinci

Tracer Study ITB. Arsitektur Angkatan 2010

Tracer Study ITB. Arsitektur Angkatan 2010 Tracer Study ITB Arsitektur Angkatan 2010 Arsitektur Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (100 org) Total alumni dalam satu angkatan (100 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTMD Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTMD Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTMD Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Mesin Angkatan 2007 Total alumni Teknik Mesin 2007 (141 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2013 Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. ttd

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2013 Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. ttd KATA PENGANTAR Dalam rangka menunjang penyelarasan pendidikan tinggi dengan dunia kerja, sangat diperlukan masukan dari para lulusan agar perguruan tinggi (PT) lebih mempersiapkan calon lulusan untuk siap

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar

Lebih terperinci

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO:9001-008 Program Studi Program Studi Fakultas : PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI : EKONOMI DAN BISNIS No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan Dokumen A1. Perolehan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR IMPLEMENTASI TRACER STUDI LULUSAN S1 SOSIOLOGI

MANUAL PROSEDUR IMPLEMENTASI TRACER STUDI LULUSAN S1 SOSIOLOGI JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UB MANUAL PROSEDUR Kode Dokumen : 01101 06009 Revisi : - Tgl Efektif : 10 November 2010 Jumlah Halaman : 3 IMPLEMENTASI TRACER STUDI LULUSAN S1 SOSIOLOGI Disusun oleh : Unit Jaminan

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 3

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 3 PENGANTAR STATISTIK JR113 Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI 2008 Pertemuan 3 DATA STATISTIK Keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang berbentuk kategori ataupun bilangan.

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Tracer Study Politeknik Negeri Lhokseumawe

Pedoman Pelaksanaan Tracer Study Politeknik Negeri Lhokseumawe Politeknik Negeri Lhokseumawe Jalan Banda Aceh-Medan Km. 275,5 Buketrata Lhokseumawe 24301 P.O. Box 90 Telepon 0645-42670, 42785 Fax. 42785 http://www.pnl.ac.id KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PEMAHAMAN STAKEHOLDERS TENTANG VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

EVALUASI TINGKAT PEMAHAMAN STAKEHOLDERS TENTANG VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG EVALUASI TINGKAT PEMAHAMAN STAKEHOLDERS TENTANG VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Oleh : Tim Survey Universitas Dian Nuswantoro UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Penilaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Penilaian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pendidikan tinggi adalah aspek relevansi. Aspek relevansi ini, perguruan tinggi dituntut mampu menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing dan siap

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN. Workshop Tracer Study 2017

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN. Workshop Tracer Study 2017 LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN Workshop Tracer Study 2017 Oleh : Devi R. Latif 210010387 Biro Konseling dan Alumni Universitas Esa Unggul 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang Tracer study adalah penelitian mengenai

Lebih terperinci

DAN ANALISIS DATA. Sari Numerik. MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011 Utriweni Mukhaiyar. 1. Statistik dan Statistika. 2. Populasi dan Sampel

DAN ANALISIS DATA. Sari Numerik. MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011 Utriweni Mukhaiyar. 1. Statistik dan Statistika. 2. Populasi dan Sampel PENGANTAR STATISIK DAN ANALISIS DATA 1. Statistik dan Statistika 2. Populasi dan Sampel 3. Jenis-jenis Observasi 4. STATISTIKA DESKRIPTIF Sari Numerik Penyajian Data MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011

Lebih terperinci

TRACER STUDY UNIVERSITAS BAWIJAYA 2013

TRACER STUDY UNIVERSITAS BAWIJAYA 2013 TRACER STUDY UNIVERSITAS BAWIJAYA 2013 JOP PLACEMENT CENTRE JUNI 2013 PENDAHULUAN Kegiatan tracer study merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai nilai sangat strategis dalam pengembangan sebuah perguruan

Lebih terperinci

SEMINAR DAN PELATIHAN TRACER STUDY INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG APRIL 2017

SEMINAR DAN PELATIHAN TRACER STUDY INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG APRIL 2017 SEMINAR DAN PELATIHAN TRACER STUDY INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 10-11 APRIL 2017 Peserta Tujuan Pemateri :Pusat Karir dan staff IT Perguruan Tinggi di Indonesia :Memaparkan proses dan hasil tracer study

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Biologi Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Biologi Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Biologi Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Biologi 2008 (75 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (75 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan

Lebih terperinci

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI BAN-PT KRITERIA PENILAIAN STANDAR 3 Mahasiswa dan lulusan M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI Asosiasi Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

Tracer Study: Kajian Profil Lulusan dan Relevansi Kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika Tahun Abstrak

Tracer Study: Kajian Profil Lulusan dan Relevansi Kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika Tahun Abstrak Tracer Study: Kajian Profil Lulusan dan Relevansi Kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 2010-2014 Abstrak Nurwan1, Resmawan2 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo1,2 email

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 SITH Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 SITH Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 SITH Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Biologi Angkatan 2007 Total alumni Biologi 2007 (68 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN TRACER STUDY LULUSAN

PEDOMAN PELAKSANAAN TRACER STUDY LULUSAN PEDOMAN PELAKSANAAN TRACER STUDY LULUSAN JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, 2017 1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan berbasis kompetensi

Lebih terperinci

MA2082 BIOSTATISTIKA Orang Biologi Tidak Anti Statistika

MA2082 BIOSTATISTIKA Orang Biologi Tidak Anti Statistika Catatan Kuliah MA2082 BIOSTATISTIKA Orang Biologi Tidak Anti Statistika disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2011 Tentang MA2082

Lebih terperinci

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi. No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan Dokumen

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi. No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan Dokumen Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO:9001-2008 Program Studi Program Studi Fakultas : PS S3 Biologi : FMIPA - UB No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan Dokumen A1. Perolehan harapan pelanggan terkait

Lebih terperinci

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Landasan yang bersifat normatif-ideologis yang wajib dimiliki oleh setiap institusi penyelenggara kegiatan akademik. Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebagai wadah mengenyam pendidikan, universitas sangat memegang peranan penting dalam menentukan kualitas mahasiswa - mahasiswinya dalam hal pola pikir, pengetahuan,

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

TANGGAPAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TANGGAPAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA LAPORAN TANGGAPAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2015 i Disusun oleh: Tim Tracer Study Program Studi Magister Teknik Kimia 1. Dr. Ir.

Lebih terperinci

LAPORAN TRACER STUDY TAHUN 2016 STKIP PGRI SUMATERA BARAT UNIT KETENAGA KERJAAN DAN HUMAS STKIP PGRI SUMBAR

LAPORAN TRACER STUDY TAHUN 2016 STKIP PGRI SUMATERA BARAT UNIT KETENAGA KERJAAN DAN HUMAS STKIP PGRI SUMBAR LAPORAN TRACER STUDY TAHUN 2016 STKIP PGRI SUMATERA BARAT UNIT KETENAGA KERJAAN DAN HUMAS STKIP PGRI SUMBAR Latar Belakang Jumlah lulusan STKIP PGRI Sumbar sampai tahun 2014 sudah mencapai 11.680 orang.

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Manajemen Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Manajemen Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Manajemen 2008 (170 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (170 org) Alumni yang memiliki alamat email (170 org)

Lebih terperinci

Tabel 1. Lulusan Angkatan Keterangan Data

Tabel 1. Lulusan Angkatan Keterangan Data Catatan dari Diskusi Pros and Cons Penggunaan Metodologi Penelitian dalam Tracer Study antara menggunakan Alumni (Cohort atau Graduate) dengan Angkatan (Entry of Cohor atau Entry of Class) Abstrak

Lebih terperinci

Program Pusat Karir dan Pusat Karir Lanjutan

Program Pusat Karir dan Pusat Karir Lanjutan Program Pusat Karir dan Pusat Karir Lanjutan Subdirektorat Penyelarasan Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti Pengantar Visi, misi, tujuan strategis, dan sasaran

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Arsitektur Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Arsitektur Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Arsitektur Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Arsitektur 2008 (95 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (95 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Laporan Tracer Study 2014 Prodi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan

Laporan Tracer Study 2014 Prodi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Laporan Tracer Study 2014 Prodi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Pengelolaan Alumni Career Development Center Telkom University 1 KATA PENGANTAR Keberhasilan lulusan Perguruan Tinggi (PT)

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Tempat dan Tgl. Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Tahun Masuk S1 Tahun Lulus S1

Jenis Kelamin Tempat dan Tgl. Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Tahun Masuk S1 Tahun Lulus S1 IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Tempat dan Tgl. Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Tahun Masuk S1 Tahun Lulus S1 :. :. :. PETUNJUK PENGISIAN TRACER STUDY Berilah tanda checklist ( ) pada kotak pilihan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN TRACER STUDY PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PANDUAN PELAKSANAAN TRACER STUDY PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA PANDUAN PELAKSANAAN TRACER STUDY PANDUAN PELAKSANAAN TRACER STUDY PROGRAM STUDI MAGISTER TEK PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA i Panduan Pelaksanaan Tracer

Lebih terperinci

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif 1. 2 2. 3. 4. Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif Sari Numerik Penyajian Data 2008 by USP & UM ; last edited Jan 11 MA 2081 Statistika Dasar 24 Januari

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS PANDUAN PEMBENTUKAN PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS ORGANISASI MUTU ITS i Organisasi Mutu ITS Kata Pengantar Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, Pasal 41 ayat 2 menyebutkan

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MAHASISWA

INDEKS KEPUASAN MAHASISWA LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Oleh : Tim Survey Universitas Dian Nuswantoro KANTOR PENJAMINAN MUTU (KPM) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN LAYANAN PUSAT KARIR LANJUTAN (BPLPKL) 2018

PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN LAYANAN PUSAT KARIR LANJUTAN (BPLPKL) 2018 PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN LAYANAN PUSAT KARIR LANJUTAN (BPLPKL) 2018 Subdit Penyelarasan kebutuhan Kerja Direktorat Kemahasiswaan Dirjen Belmawa Kemristekdikti Latar belakang Tracer study: survei alumni

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Terdapat tiga penelitian terkait yang telah direview, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Terdapat tiga penelitian terkait yang telah direview, yaitu: 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Terdapat tiga penelitian terkait yang telah direview, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Saleh dan Novi Safriadi (2012) dengan judul

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL TRACER STUDY 2016 LULUSAN BERPROFESI WIRAUSAHA

ANALISIS HASIL TRACER STUDY 2016 LULUSAN BERPROFESI WIRAUSAHA ANALISIS HASIL TRACER STUDY 2016 LULUSAN BERPROFESI WIRAUSAHA DR. UDJIANNA S. PASARIBU AULA TIMUR ITB, 10 APRIL 2017 KELOMPOK KEAHLIAN STATISTIKA, PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL TRACER STUDY FAKULTAS AGAMA ISLAM UMSURABAYA

LAPORAN HASIL TRACER STUDY FAKULTAS AGAMA ISLAM UMSURABAYA LAPORAN HASIL TRACER STUDY FAKULTAS AGAMA ISLAM UMSURABAYA TAHUN 2014 Kata Pengantar Segala Puja dan Puji syukur kehadirat Allah S.W.T., yang telah memberi nikmat dan rakhmat kepada kita sekalian sehingga

Lebih terperinci

Pelindung: Prof. Dr.Ir. Kadarsah Suryadi -Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Pelindung: Prof. Dr.Ir. Kadarsah Suryadi -Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Tim Riset Pelindung: Prof. Dr.Ir. Kadarsah Suryadi -Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr.Ir. Hasanuddin Z. Abidin, M.Sc. - Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni Penanggung

Lebih terperinci

Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 1, November 2015

Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 1, November 2015 STUDI PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Nuryake Fajaryati 1, Priyanto

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan

Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan Dunia perkuliahan tidak sama lagi dengan dunia sekolahan seperti SMA, SMP dan SD. Para siswa di sekolah dituntun dan diajarkan secara langsung ilmu dan pengetahuan

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 SBM Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 SBM Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 SBM Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Sekolah Bisnis & Manajemen Angkatan 2007 Total alumni SBM 2007 (131 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

PENELUSURAN ALUMNI (TRACER STUDY) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG SEBAGAI UPAYA KAJIAN RELEVANSI

PENELUSURAN ALUMNI (TRACER STUDY) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG SEBAGAI UPAYA KAJIAN RELEVANSI PENELUSURAN ALUMNI (TRACER STUDY) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG SEBAGAI UPAYA KAJIAN RELEVANSI Rasiman, Suwarno Widodo, Rina Dwi Setyawati IKIP PGRI Semarang Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO:9001-2008 Program Studi Program Studi Fakultas : S3 Teknik Sipil : Teknik No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan Dokumen A1. Perolehan harapan pelanggan terkait

Lebih terperinci

MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial. Utriweni Mukhaiyar

MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial. Utriweni Mukhaiyar Review 1: Statistika Deskriptif MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial 28 Agustus 2012 28 Agustus 2012 Utriweni Mukhaiyar Ilustrasi Berikut adalah data rata-rata curah hujan bulanan yang diamati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap universitas berusaha meningkatkan mutu lulusannya agar mereka mampu bersaing di era globalisasi. (USU) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota Medan

Lebih terperinci

KAJIAN RELEVANSI LULUSAN JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN (DARI TAHUN )

KAJIAN RELEVANSI LULUSAN JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN (DARI TAHUN ) KAJIAN RELEVANSI LULUSAN JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN (DARI TAHUN 22 2) ABSTRAK Faridah, dkk. Kajian Relevansi Lulusan Jurusan Perbandingan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN Kode Dok. : F-MT-08-03-01 Revisi : 0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN Kampus Bukit Jimbaran Phone : (0361) 701 801,

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009-2013 Kode Dokumen : 0030103000 Revisi : 3 Tanggal : 5 Januari 2012 Diajukan oleh : Disetujui oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan

Lebih terperinci

LAPORAN PEMAHAMAN AKADEMIKA TERHADAP VISI DAN MISI INSTITUSI TAHUN AKADEMIK

LAPORAN PEMAHAMAN AKADEMIKA TERHADAP VISI DAN MISI INSTITUSI TAHUN AKADEMIK LAPORAN PEMAHAMAN AKADEMIKA TERHADAP VISI DAN MISI INSTITUSI TAHUN AKADEMIK 2017-2018 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL (LPMI) INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI 2018 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Tracer Study Berbasis Web Pada STMIK STIKOM Indonesia

Pengembangan Sistem Tracer Study Berbasis Web Pada STMIK STIKOM Indonesia Pengembangan Sistem Tracer Study Berbasis Web Pada STMIK STIKOM Indonesia I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan 1, Desak Made Dwi Utami Putra 2 1 Dosen Teknik Informatika STMIK STIKOM Indonesia Denpasar,

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA SELAMAT BERJUMPA Dengan Mata Kuliah STATISTIKA STATISTIKA STATISTICs atau STATISTIK STATISTIC Istilah statistik mengandung pengertian : 1. Data Statistik ; yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka

Lebih terperinci