EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 1 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA POKOK BAHASAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 214/215 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Indra Puji Astuti S PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 215 to user

2 digilib.uns.ac.id 2 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA POKOK BAHASAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 214/215 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Indra Puji Astuti S PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 215 to user

3 digilib.uns.ac.id 3

4 digilib.uns.ac.id 4

5 digilib.uns.ac.id 5

6 digilib.uns.ac.id 6 MOTTO Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orangorang yang sabar ( Q.S Al Baqarah : 153) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sunguh (urusan) yang lain (Q.S Al Insyiroh : 5-6) Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri (Q.S Ar Ra du : 11)

7 digilib.uns.ac.id 7 PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, karya ini saya persembahkan untuk Ayah dan Ibu tercinta (Iskandar, S.Pd,SD dan Latifah), Adek (Rosiana M.R) dan keluarga besar di Ngawi terimakasih atas do a dan semangat yang selama ini telah diberikan yang selalu mengiringi setiap langkahku.

8 digilib.uns.ac.id 8 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Alhamdulillahirobbil alamien, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis telah menyelesaikan tesis yang berjudul EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA POKOK BAHASAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 214/215. Tesis ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar kemagisteran pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Berbagai pihak telah banyak membantu selama proses penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.Si, Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh studi pada Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang berkenan memberikan ijin penelitian kepada penulis. 3. Prof. Dr. Budiyono, M,Sc, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah banyak membimbing dan memberikan motivasi dalam penyusunan tesis ini. 4. Dr. Mardiyana, M.Si, Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian tesis ini. 5. Dr. Sri Subanti, M,Si, Pembimbing II yang telah membimbing dengan penuh kesabaran sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini. 6. Bapak/Ibu dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana yang telah memberikan ilmu dan bekal dalam penyusunan tesis ini. 7. H. Darto, S.Pd, M.Pd, Wahyudi, S.Pd, M.Si, Wisnu Broto, S.Pd, M.Si, dan Dra. Ari Yuni Purwati, M.Pd selaku commit kepala to user sekolah SMP Negeri 1 Ngawi, SMP

9 digilib.uns.ac.id 9 Negeri 1 Paron, SMP Negeri 2 Geneng dan SMP Negeri 4 Ngawi yang berkenan memberikan ijinnya kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan mengumpulkan data di sekolah tersebut. 8. Bapak dan Ibu Guru bidang studi matematika di SMP Negeri 1 Ngawi, SMP Negeri 1 Paron, SMP Negeri 2 Geneng, dan SMP Negeri 4 Ngawi yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama penelitian. 9. Getut Pramesti, M.Si, Dra. N.Setyaningsih, M.Si, Cicilia Budi Ardiani, S.Pd, Choiriyah Widyasari, M.Psi, Psi, Maslichah R, Janah, S.Psi, M.Psi dan Nur Fauziyah, S.Psi, Psi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memvalidasi dan memberikan saran-saran untuk instrument penelitian. 1. Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Ngawi, SMP Negeri 1 Paron, dan SMP Negeri 2 Geneng yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk penelitian. 11. Keluarga tercinta, terimakasih atas do a, motivasi dan kesabaran serta bimbingan yang selalu mengiringi langkah penulis. 12. Teman-teman mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 213 atas segala kebersamaan dan dukungannya. 13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tesis ini. Penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Billahi taufik wal hidayah, Wassalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Surakarta, 215 Penulis

10 digilib.uns.ac.id 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN PERNYATAAN iv HALAMAN MOTTO v HALAMAN PERSEMBAHAN vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR LAMPIRAN xiv ABSTRAK xvi ABSTRACT xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 6 C. Tujuan Penelitian 7 D. Manfaat Penelitian 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 9 1. Prestasi Belajar Matematika 9 a. Belajar 9 b. Prestasi Belajar 1 c. Matematika 1 d. Prestasi Belajar Matematika Pendekatan Pembelajaran Model Pembelajaran 14 a. Model Pembelajaran Kooperatif 14 b. Model Pembelajaran Klasikal dengan Pendekatan Saintifik (klasikal-ps) Kecerdasan Majemuk 25

11 digilib.uns.ac.id 11 a. Teori Kecerdasan Majemuk 25 b. Eksistensi Teori Kecerdasan Majemuk 32 B. Penelitian yang Relevan 33 C. Kerangka Berfikir 37 D. Hipotesis Penelitian 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian 46 B. Jenis Penelitian 46 C. Populasi dan Sampel Populasi Sampel 48 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 5 1. Variabel Bebas 5 2. Variabel Terikat 51 E. Teknik Pengumpulan Data Metode Angket Metode Tes Metode Dokumentasi 52 F. Teknik dan Instrumen untuk Mengumpulkan Data Tahap Penyusunan Uji Coba Instrumen 54 G. Teknik Analisis Data Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penentuan Sampel Penelitian Analisis Kemampuan Awal Siswa Analisis Instrumen Penelitian Pelaksanaan Penelitian 79

12 digilib.uns.ac.id Data-Data Penelitian 8 6. Analisis Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis 83 B. Pembahasan Hasil Hipotesis Pertama Hipotesis Kedua Hipotesis Ketiga Hipotesis Keempat 98 C. Keterbatasan Penelitian 11 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan 12 B. Implikasi 14 C. Saran 14 DAFTAR PUSTAKA 16 LAMPIRAN 11

13 digilib.uns.ac.id 13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Keterkaitan Antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya 16 Tabel 2.2 Identifikasi Kecerdasan Majemuk Gardner 26 Tabel 2.3 Karakteristik Kecerdasan Majemuk 32 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 47 Tabel 3.2 Kategori Pengelompokan Sekolah 49 Tabel 3.3 Kriteria Pemberian Skor Angket 53 Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran 58 Tabel 3.5 Tabel Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan 67 Tabel 4.1 Kategori Pengelompokan Sekolah 71 Tabel 4.2 Daftar Kelas Penelitian 72 Tabel 4.3 Deskripsi Data Nilai Ujian Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 213/ Tabel 4.4 Rangkuman Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa 73 Tabel 4.5 Rangkuman Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa 73 Tabel 4.6 Rangkuman Perhitungan Konsistensi Internal Angket Kecerdasan Majemuk 75 Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas Angket Kecerdasan Majemuk 76 Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Tes Prestasi Belajar Matematika 78 Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Beda Tes Prestasi Belajar Matematika 78 Tabel 4.1 Rangkuman Data Kecerdasan Majemuk Berdasarkan Model Pembelajaran 8 Tabel 4.11 Rangkuman Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Model Pembelajaran 81 Tabel 4.12 Rangkuman Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Kecerdasan Majemuk 81 Tabel 4.13 Rangkuman Data Prestasi commit Belajar to user Matematika Berdasarkan

14 digilib.uns.ac.id 14 Model Pembelajaran dan Kecerdasan Majemuk 82 Tabel 4.14 Rangkuman Uji Normalitas Data 83 Tabel 4.15 Rangkuman Uji Homogenitas Data 83 Tabel 4.16 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama 84 Tabel 4.17 Rerata dan Rerata Marginal 85 Tabel 4.18 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata antar Baris 85 Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata antar Kolom 87 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata antarsel Pada Baris yang Sama 88 Tabel 4.21 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata antarsel Pada Kolom yang Sama 91

15 digilib.uns.ac.id 15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Peringkat SMP di Kabupaten Ngawi 11 Lampiran 2 Daftar Pengkategorian Sekolah 111 Lampiran 3 Daftar Siswa dan Nilai Ulangan Semester Genap 112 Lampiran 4 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa 119 Lampiran 5 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa 124 Lampiran 6 Uji Keseimbangan Kemampuan Awal siswa 126 Lampiran 7 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Majemuk 129 Lampiran 8 Uji Coba Angket Kecerdasan Majemuk 13 Lampiran 9 Lembar Validasi Angket Kecerdasan Majemuk 132 Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kecerdasan Majemuk 144 Lampiran 11 Angket Kecerdasan Majemuk 15 Lampiran 12 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar Matematika 152 Lampiran 13 Uji Coba Tes Prestasi Belajar Matematika 153 Lampiran 14 Lembar Validasi Tes Prestasi Belajar Matematika 158 Lampiran 15 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Matematika.. 17 Lampiran 16 Tes Prestasi Belajar Matematika 179 Lampiran 17 Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar Matematika 182 Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 183 Lampiran 19 Lembar Kerja Siswa 21 Lampiran 2 Data Induk Penelitian 23 Lampiran 21 Uji Normalitas Data 21 Lampiran 22 Uji Homogenitas Data 216 Lampiran 23 Uji Hipotesis 22 Lampiran 24 Uji Komparasi Ganda 225 Surat keterangan penelitian 231

16 digilib.uns.ac.id 16 ABSTRAK Indra Puji Astuti. S Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan NHT (Numbered Heads Together) dengan Pendekatan Saintifik Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Siswa Pada Pokok Bahasan Fungsi Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 214/215. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Budiyono, M. Sc., Pembimbing II: Dr. Sri Subanti, M. Si. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran TAI dengan pendekatan saintifik (TAI-PS), NHT dengan pendekatan saintifik (NHT-PS) atau klasikal dengan pendekatan saintifik (klasikal-ps), (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan matematis-logis, linguistik atau interpersonal, (3) pada masing-masing kategori kecerdasan, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran TAI-PS, NHT-PS atau klasikal-ps, (4) pada masing-masing kategori model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang memiliki kecerdasan matematis-logis, linguistik, atau interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan faktorial 3x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri yang ada di Kabupaten Ngawi tahun ajaran 214/215. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified cluster random sampling. Sampel penelitian sebanyak 275 siswa. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah dengan metode angket, metode tes, dan metode dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yang kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Hasil penelitian dengan menggunakan taraf signifikansi 5% adalah: (1) prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran TAI-PS lebih baik daripada model pembelajaran NHT-PS dan klasikal-ps, dan model pembelajaran NHT-PS memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran klasikal-ps, (2) prestasi belajar matematika siswa dengan kecerdasan matematis-logis dan interpersonal lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan linguistik, dan prestasi belajar matematika siswa dengan kecerdasan matematis-logis sama baiknya dengan siswa dengan kecerdasan interpersonal, (3) pada model pembelajaran TAI-PS, siswa dengan kecerdasan matematis-logis, linguistik, dan interpersonal mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya, pada model pembelajaran NHT-PS siswa dengan kecerdasan matematis-logis, linguistik, dan interpersonal mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya, pada model pembelajaran klasikal-ps siswa dengan kecerdasan matematis logis dan interpersonal mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan linguistik, dan siswa dengan kecerdasan matematis-logis mempunyai prestasi belajar matematika sama baiknya dengan siswa dengan kecerdasan interpersonal, (4) pada kecerdasan matematis-logis, model pembelajaran TAI-PS, NHT-PS dan klasikal-ps

17 digilib.uns.ac.id 17 memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya, pada kecerdasan linguistik, model pembelajaran TAI-PS memberikan presasi belajar matemaika yang sama baiknya dengan NHT-PS, model pembelajaran NHT-PS dan TAI-PS memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada klasikal-ps, dan pada kecerdasan interpersonal model pembelajaran TAI-PS, NHT-PS dan klasikal-ps memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya. Kata Kunci : Kecerdasan Majemuk, Klasikal-PS, NHT-PS, Prestasi Belajar Matematika, TAI-PS

18 digilib.uns.ac.id 18 ABSTRACT Indra Puji Astuti. S Experimentation of Cooperative Learning Model of TAI (Team Assisted Individualization) and NHT (Numbered Heads Together) with Scientific Approach Viewed from Multiple Intelligence on the Topic of Function of the Students in Grade VIII of State Junior High Schools of Ngawi Regency in Academic Year 214/215. THESIS. Advisor I: Prof. Dr Budiyono, M. Sc., Advisor II: Dr. Sri Subanti, M. Si. Mathematics Education Study Program, Teacher Training and Education Faculty, Graduate Program, Sebelas Maret University Surakarta. The aim of this research was to determine: (1) which gives better mathematics learning achievement between learning model of TAI with scientific approach (TAI- PS), NHT with scientific approach (NHT-PS) or classical with scientific approach (classical-ps), (2) which have better mathematics learning achievement between students whose logical-mathematical, linguistic or interpersonal intelligence, (3) in each category of intelligence, which gives better mathematics learning achievement, TAI-PS, NHT-PS or classical-ps, (4) in each category learning model, which have better mathematics learning achievement, students whose logical-mathematical, linguistic, or interpersonal intelligence. This research was a quasi-experimental research with 3x3 factorial design. The population of this research was all students in Grade VIII of Junior High School of Ngawi Regency in academic year 214/215. This research used stratified cluster random sampling technique. The sample of research consist of 275 students. The data of this research were collected by questionnaire, test methods, and documentation. The data analysis techniques of this research were used by two-way analysis of variance with unequal cells, followed by a multiple comparison test with Scheffe method. Prerequisite tests is a test for normality with Liliefors test and homogeneity test with Bartlett's test. With the 5% level of significance the result were as follows. (1) TAI-PS gave better mathematics learning achievement than NHT-PS and classical-ps. In addition, NHT-PS gave the same mathematics learning achievement as classical-ps. (2) Students with logical-mathematical and interpersonal intelligence had better mathematics learning achievement than students with linguistic intelligence. Students with logicalmathematical intelligence had the same mathematics learning achievement as students with interpersonal intelligence. (3) At the TAI-PS, students with logical-mathematical, linguistic, and interpersonal intelligence got same mathematics learning achievement. At the NHT-PS, students with logical-mathematical, linguistic, and interpersonal intelligence got same mathematics learning achievement. At the classical-ps, students with logical-mathematical and interpersonal intelligence had better mathematics learning achievement than linguistic intelligence. In addition, students with logicalmathematical intelligence had the same mathematics learning achievement as students with interpersonal intelligence. (4) At the logical-mathematical intelligence, TAI-PS, NHT-PS, and classical-ps gave the same mathematics learning achievement. At the linguistic intelligence, TAI-PS gave the same mathematics learning achievement as NHT-PS. In addition, NHT-PS and TAI-PS gave better mathematics learning achievement than classical-ps. At the interpersonal intelligence, TAI-PS, NHT-PS, and classical-ps gave the same mathematics learning achievement.

19 digilib.uns.ac.id 19 Keywords: Multiple Intelligences, Classical-PS, NHT-PS, Mathematics Achievement, TAI-PS

20 digilib.uns.ac.id 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika diberikan di setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Tujuan dari pendidikan matematika di sekolah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahanperubahan keadaan dalam kehidupan melalui pemikiran logis, rasional, cermat, kritis dan efisien. Matematika merupakan suatu pelajaran yang tersusun secara hierarkis dari konsep yang sederhana/dasar ke konsep yang lebih rumit. Dalam pembelajarannya siswa harus menguasai konsep yang sederhana/dasar terlebih dahulu. Jika siswa belum menguasai konsep yang sederhana/dasar, maka siswa akan mengalami kesulitan menguasai konsep-konsep selanjutnya. Hal tersebut banyak dirasakan oleh siswa sehingga muncul anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit yang menyebabkan siswa cenderung menunjukkan minat dan aktivitas yang rendah dalam matematika sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan. Pada setiap jenjang pendidikan matematika diajarkan dengan jumlah jam pelajaran yang paling banyak dibandingkan mata pelajaran lainnya, tetapi rata-rata prestasi belajar siswa di Kabupaten Ngawi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ujian nasional mata pelajaran matematika tingkat SMP/MTs tahun pelajaran 212/213 dari Badan Standar Nasional Pendidikan secara nasional adalah 5,74 dan pada tingkat provinsi adalah sebesar 6,15. Dari Badan Standar Nasional Pendidikan juga diketahui bahwa Kabupaten Ngawi berada di posisi terendah kedua bila dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya di Provinsi Jawa Timur dengan rata-rata nilai ujian nasional matematika adalah 4,6. Data tersebut menyatakan bahwa rata-rata nilai ujian nasional untuk mata pelajaran matematika di Kabupaten Ngawi termasuk dalam kategori yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika sehingga prestasi belajarnya rendah. Sementara itu daya commit serap to mata user pelajaran matematika khususnya

21 digilib.uns.ac.id 21 pada pokok bahasan fungsi di Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 212/213 masih rendah hanya sebesar 43,94% bila dibandingkan daya serap tingkat provinsi sebesar 63,69% dan daya serap tingkat nasional sebesar 55,63%. Kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa SMP di Kabupaten Ngawi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan fungsi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal). Salah satu fakor penyebab dari diri siswa adalah matematika yang memiliki banyak rumus dalam materi pembelajarannya sehingga dimungkinkan siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan pada soal. Sementara itu dalam penerapannya untuk menyelesaikan soal-soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda masih kurang. Siswa cenderung menyukai soal-soal yang mudah dan akan merasa kesulitan jika menemui soal yang merupakan pengembangan yang membutuhkan penalaran. Sehingga prestasi belajar yang didapat oleh siswa belum dapat optimal. Oleh karena itu tugas guru untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa agar siswa dapat mencapai nilai yang telah ditetapkan secara nasional. Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan pengembangan kurikulum 213 yang menggunakan pendekatan saintifik di dalam pembelajarannya. Proses pembelajaran pada kurikulum ini lebih menekankan kreativitas guru dan siswa dengan menggunakan prinsip 5M yaitu melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), dan mengkomunikasikan (networking). Selain itu juga menekankan pengembangan kemampuan siswa pada ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Suwarsono (213) menyatakan untuk pembelajaran IPA dan ilmu-ilmu empiris yang lain, daftar urutan kegiatan tersebut sangat sesuai. Tetapi, untuk pembelajaran matematika rincian kegiatan dalam pendekatan saintifik tersebut masih perlu dibahas lebih lanjut mengenai kesesuaiannya, khususnya pada bagian mencoba (experimenting) mengingat matematika bukanlah ilmu empiris. Oleh karena itu kreatifitas dari guru sangat diperlukan untuk menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika.

22 digilib.uns.ac.id 22 Keberhasilan dalam pembelajaran matematika dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya kecerdasan majemuk dan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan berdampak positif terhadap prestasi belajar matematika. Masih banyak yang terjadi di sekolah-sekolah, guru masih menggunakan pembelajaran klasikal. Pembelajaran ini dirasa kurang dapat mengeksplor kreatifitas yang dimiliki siswa karena pembelajaran ini bersifat teacher center sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal. Guru harus mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Selain itu juga harus sesuai dengan pembentukan karakter dan pengembangan kreativitas yang sesuai dengan kurikulum 213 dengan prinsip 5M. Chianson et al. (211) menunjukkan bahwa pembelajaran matematika lebih efektif sejak penerapan pembelajaran kooperatif dan juga dibutuhkan kekreatifan guru untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu inovasi pembelajaran yang membuat siswa belajar lebih aktif, berfikir lebih kritis, dan mampu berinteraksi dengan siswa yang lainnya serta mampu mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya. Model pembelajaran yang seharusnya, hendaknya selalu ada kegiatan interaksi timbal balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya yang saling menguntungkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat dipilih adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Sebelum membentuk kelompok tersebut, guru terlebih dahulu memberikan tes secara individu yang nantinya hasil pekerjaan masing-masing siswa akan menjadi bahan untuk diskusi. Selama kegiatan diskusi tersebut siswa aktif untuk memahami dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam model pembelajaran ini, diterapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai. Hal ini dilakukan untuk keberhasilan kelompoknya karena pada tahap selanjutnya guru akan memberikan kuis secara invidividual. Selain itu guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke commit skor kuis to berikutnya. user Sehingga siswa akan lebih

23 digilib.uns.ac.id 23 mempunyai tanggung jawab individual untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Penelitian yang mendukung penerapan model pembelajaran TAI antara lain Atit Indriyani (211) menunjukkan pembelajaran yang penyajiannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan pembelajaran yang penyajiannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Reza Kusumah Setyansah (212) menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Awofala & Nneji (213) dalam jurnalnya menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih efektif dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran NHT adalah model pembelajaran yang membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. La Suha Ishabu (213) menunjukkan penerapan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk aktif dalam mengolah, mencari dan melaporkan hasil diskusinya. Dalam pelaporan hasil diskusi melalui presentasi di depan kelas guru memilih secara acak berdasarkan nomor anggota dari masing-masing kelompok. Peran guru dalam model pembelajarn ini hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri. Dengan cara ini diharapkan siswa siap untuk menyampaikan hasil diskusinya dan harus aktif serta bertanggung jawab kepada kelompoknya. Penelitian yang mendukung penerapan model pembelajaran NHT antara lain Isna Farahsanti (212) yang menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan prestasi siswa ditinjau dari kecerdasan matematis logis. Raodatul Jannah (213) menunjukkan prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model NHT dengan pendekatan realistik mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode langsung. Maheadi et al. (26) menunjukkan penerapan model pembelajaran koperatif NHT dengan pemberian penghargaan lebih

24 digilib.uns.ac.id 24 efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dibandingkan model pembelajaran koperatif NHT tanpa pemberian penghargaan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kecerdasan majemuk. Kecerdasan majemuk merupakan kemampuan atau keterampilan dalam berbagai bidang yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Yalmanci & Gozum (213) menyatakan Gardner membagi kecerdasan manusia dalam delapan kategori yaitu: (1) kecerdasan linguistik (verbal-linguistic intelligence), (2) kecerdasan matematislogis (logical-mathematical intelligence), (3) kecerdasan ruang-visual (visual spatial inteligence), (4) kecerdasan kinestetik-badani (bodily kinesthetic intelligence), (5) kecerdasan musikal (musical rhythmic intelligence), (6) kecerdasan sosial (interpersonal intelligence), (7) kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), (8) kecerdasan lingkungan/naturalis (naturalistic intelligence). Setiap orang mempunyai semua tipe kecerdasan majemuk. Tetapi masing-masing tipe kecerdasan tersebut dimiliki setiap orang dengan kadar yang berbeda beda. Visser et al. (26) dalam penelitiannya menunjukkan diantara 8 tipe kecerdasan majemuk terdapat tipe kecerdasan yang domain dimiliki oleh seseorang ada kecerdasan yang lebih menonjol dan kecerdasan yang kurang menonjol. Meskipun demikian diharapkan dalam pembelajaran di sekolah guru mampu untuk menembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa agar tujuan belajar dapat tercapai maksimal. Penelitian tentang kecerdasan majemuk dalam pembelajaran matematika matematika telah banyak dilakukan. Fransiskus Gatot Iman Santoso (21) meneliti tentang empat tipe kecerdasan (linguistik, matematis-logis, ruang visual dan interpersonal) pada pokok bahasan segitiga menunjukkan ada pengaruh kecerdasan majemuk terhadap prestasi belajar matematika. Endang Hariyati (213) meneliti tentang tiga tipe kecerdasan (matematis-logis, linguistik dan interpersonal) pada pokok bahasan bangun ruang menunjukkan ada pengaruh kecerdasan majemuk terhadap prestasi belajar matematika. Rosa Rosdiana Retno Handayani (213) meneliti tentang tiga tipe kecerdasan (matematis-logis, linguistik dan interpersonal) pada pokok bahasan aritmetika sosial menunjukkan ada pengaruh kecerdasan majemuk terhadap prestasi belajar matematika. Jemani (213) meneliti tentang tiga tipe kecerdasan (linguistik, matematis-logis dan ruang visual) pada materi

25 digilib.uns.ac.id 25 persamaan garis lurus menunjukkan ada pengaruh kecerdasan majemuk terhadap prestasi belajar matematika. Dari penelitian-penelitian tentang kecerdasan majemuk tersebut, secara umum hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kecerdasan terhadap prestasi belajar matematika. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang kecerdasan majemuk pada materi fungsi. Peneliti hanya akan membatasi penelitian ini dengan mengambil tiga tipe kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan matematis-logis, kecerdasan linguistik, dan kecerdasan interpersonal berdasarkan penelitian-penelitian relevan dan permasalahan dalam pembelajaran matematika di Kabupaten Ngawi,. Ketiga tipe kecerdasan tersebut sangat cocok dengan materi fungsi dan juga penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan NHT. Siswa berkecerdasan matematis-logis akan mudah mamahami materi fungsi dan penerapannya dalam soal dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang siswa yang suka membaca cenderung menggunakan kecerdasan linguistik. Siswa berkecerdasan linguistik cenderung mudah memahami suatu soal cerita sehingga memudahkan mengerjakan soal. Siswa berkecerdasan interpersonal cenderung suka kegiatan berkelompok dan mudah menyesuaikan diri dalam kelompok-kelompok belajar. Mereka lebih nyaman belajar secara berkelompok dan mudah menerima informasi dari teman sejawatnya. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka menyikapi penerapan Kurikulum 213 peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan NHT yang dikombinasikan dengan pendekatan saintifik yang ditinjau dari kecerdasan majemuk siswa pada pokok bahasan fungsi kelas VIII SMP Negeri se-kabupaten Ngawi tahun pelajaran 214/215. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI-PS, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-PS atau model pembelajaran klasikal-ps?

26 digilib.uns.ac.id Manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa yang memiliki kecerdasan matematis-logis, kecerdasan linguistik, atau kecerdasan interpersonal? 3. Pada masing-masing kategori model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, siswa yang memiliki kecerdasan matematislogis, kecerdasan linguistik, atau kecerdasan interpersonal? 4. Pada masing-masing kategori kecerdasan, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TAI-PS, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-PS atau model pembelajaan klasikal-ps? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI-PS, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-PS atau model pembelajaran klasikal-ps terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kecerdasan majemuk siswa. Sedangkan secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI-PS, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-PS atau model pembelajaan klasikal-ps. 2. Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan matematis-logis, kecerdasan linguistik, atau kecerdasan interpersonal. 3. Untuk mengetahui pada masing-masing kategori model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, antara siswa yang memiliki kecerdasan matematis-logis, kecerdasan linguistik, atau kecerdasan interpersonal. 4. Untuk mengetahui pada masing-masing kategori kecerdasan, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI-PS, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-PS atau model pembelajaan klasikal-ps.

27 digilib.uns.ac.id 27 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI-PS, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-PS atau model pembelajaan klasikal-ps terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kecerdasan majemuk siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan siswa dalam proses pembelajaran. b. Bagi siswa, meningkatkan keaktifan, minat, motivasi dan kemandiriannya dalam pembelajaran matematika. c. Bagi sekolah, memberikan masukan dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk menumbuhkan keaktifan, motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran matematika.

28 digilib.uns.ac.id 28 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar Matematika a. Belajar Konstruktivisme merupakan respons terhadap berkembangnya harapanharapan baru berkaitan dengan proses pembelajaran yang menginginkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Konstruktivisme merupakan filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi kita sendiri. Pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang. Dalam mencermati realitas kehidupan sehari-hari, konstruktivis mempercayai bahwa pengetahuan itu ada dalam diri seseorang yang sedang berusaha mengetahui. Pengetahuan tidak hanya dipindahkan begitu saja dari guru kepada siswa. Siswa sendirilah yang mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan dengan pengalaman yang mereka peroleh. Siswa sendiri yang mengolah informasi yang diperoleh untuk selanjutnya menjadi pengetahuan yang ia bangun sendiri. Konstruktivisme memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam upaya menemukan pengetahuan, konsep, kesimpulan, bukan merupakan kegiatan mekanistik untuk mengumpulkan informasi atau fakta. Terdapat beberapa definisi tentang belajar, antara lain diungkapkan Aunurrahman (21:18) belajar merupakan suatu proses mengkonstruksi pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Belajar juga merupakan suatu proses mengasimilasi dan menghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalamanpengalaman yang dimiliki seseorang sehingga pengetahuannya menjadi lebih kokoh. Ketika siswa aktif membangun pengetahuan mereka sendiri, maka guru membantu berperan sebagai mediator untuk membangun pengetahuan mereka tersebut. Driver & Bell (dalam Suyono & Hariyanto, 211:13) belajar adalah suatu proses aktif menyusun makna melalui setiap interaksi dengan lingkungan, dengan membangun hubungan antara konsepsi yag telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari. Rusman (212:113) belajar adalah kegiatan aktif siswa untuk

29 digilib.uns.ac.id 29 membangun pengetahuannya. Siswa sendiri yang bertanggungjawab atas peristiwa belajar dan hasil belajarnya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan aktif siswa untuk membangun pengetahuannya melalui latihan, pengalaman dan pengembangan. b. Prestasi Belajar Prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Abdurrahman Mulyono (23: 37) mengemukakan bahwa prestasi belajar atau hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1991:23), prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Menurut Sutartinah Tirtonegoro (1998:43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka maupun huruf yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (25:895) menyatakan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa pada periode tertentu setelah proses pembelajaran. c. Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Berikut ini akan dipaparkan beberapa definisi matematika oleh para ahli. Jujun S. Suriasumantri (27:19) mengatakan, matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. commit Lambang-lambang to user matematika bersifat

30 digilib.uns.ac.id 3 artifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya. Tanpa itu matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati. Sedangkan menurut Evawati Alisah (27:23) matematika adalah sebuah bahasa, ini artinya matematika merupakan sebuah cara mengungkapkan atau menerangkan dengan cara tertentu. Dalam hal ini yang dipakai oleh bahasa matematika ialah dengan menggunakan simbol-simbol. Menurut James dan James (1976) dalam Erman Suherman (21:16) matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain yang terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, serta geometri. Menurut Sutama (21:82) matematika adalam bahasa simbolis yang mengekspresikan ide-ide, struktur, atau hubungan yang logis termasuk konsepkonsep abstrak sehingga memudahkan manusia untuk berfikir. Menurut Ibrahim dan Suparni (29:35) matematika memiliki beberapa unit yang satu sama lain saling berkaitan, maka yang penting dalam belajar matematika adalah bagaimana kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah matematika. Hal ini didasarkan pada salah satu pemikiran bahwa materi matematika merupakan materi yang abstrak yang memiliki karakteristik berbeda dengan materi ilmu lainnya. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan secara sederhana, bahwa matematika adalah ilmu yang memepelajari tentang perhitungan, pengkajian dan menggunakan kemampuan berpikir seseorang secara nalar dan pikiran yang jernih. d. Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai oleh siswa pada periode tertentu setelah proses pembelajaran matematika berlangsung yang dinyatakan dalam hasil tes berupa nilai. 2. Pendekatan Pembelajaran Corey (dalam Syaiful Sagala, 211) mendefinisikan pembelajaran ialah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap commit to situasi user tertentu. Menurut Syaiful Sagala

31 digilib.uns.ac.id 31 (211:61) pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut Soedjadi (2: 43), mengacu pada fungsi matematika dan tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Diungkapkan dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) matematika, bahwa tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi dua hal yaitu: 1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien. 2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Dalam pembelajaran matematika dengan paradigma belajar, guru harus mampu bertindak sebagai pembimbing, pemimpin, dan fasilitator belajar bagi siswa. Dalam hal ini guru harus melakukan pemilihan pendekatan atau model pembelajaran yang tepat sehingga memungkinkan siswa dapat terlibat aktif sebagai pelaku utama dalam pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah upaya-upaya yang dilakukan guru untuk melibatkan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran matematika agar mereka langsung dapat memperoleh pengalaman sekaligus sebagai penerima manfaat dari proses dan hasil pembelajaran tersebut. Menurut Arif Rahman (29:18) pendekatan pembelajaran merupakan strategi yang dipakai guru atau pengajar agar murid atau pembelajar bisa dengan mudah belajar dalam rangka menyerap materi ajar secara lebih cepat. Dalam kurikulum 213 ini pendekatan pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan saintifik. Imas Kurniasih dan Berlin Sani (214:33-34) menyatakan pengembangan kurikulum 213 berdasarkan pandangan filsafat eksperimentalis

32 digilib.uns.ac.id 32 harus dapat mendekatkan apa yang dipelajari siswa di sekolah dengan apa yang terjadi di masyarakat. Penerapan pendekatan ilmiah atau saintifik dalam proses pembelajaran sering disebut sebagai ciri khas Kurikulun 213. Pendekatan ilmiah tersebut terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut. a. Mengamati (observing) Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Kegiatan ini memiliki keunggulan tertentu, seperti dapat menyajikan media obyek secara nyata, siswa lebih merasa tertantang dalam pembelajaran, dan mudah pelaksanaannya. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dengan kegiatan mengamati ini siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran. b. Menanya (questioning) Guru perlu membimbig peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan mengenai hasil pengamatan obyek yang kongkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, atau prosedur. Melalui kegiatan bertanya, karakter rasa ingin tau siswa dapat dikembangkan. c. Mengumpulkan informasi (experimenting) Kegiatan ini mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan berdiskusi, membaca sumber selain buku teks maupun mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket ataupun wawancara. d. Menalar (associating) Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, kegiatan menalar dalam Kurikulum 213 dengan pendekatan saintifik banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. commit Pengalaman-pengalaman to user yang sudah tersimpan

33 digilib.uns.ac.id 33 di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. e. Mengkomunikasikan/membentuk jejaring (networking) Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan kembali apa yang sudah ditemukan pada tahap menanya, menalar dan mencoba. Hasil tersebut dapat disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar individu atau kelompok. Berdasarkan Permendikbud Nomor 81A kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam Tabel Model Pembelajaran Joice dan Weil dalam Isjoni (21:5) menyatakan model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas. Arends dalam Agus Suprijono (212:46) menyatakan model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Sedangkan Agus Suprijono (212:46) mendefinisikan model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah seperangkat cara yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. a. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok serta di dalamnya menekankan kerja sama atau gotong commit royong. to user Kelompok yang terbentuk bukanlah

34 digilib.uns.ac.id 34 semata-mata kumpulan orang, tetapi menurut Shaw dalam Agus Suprijono (29:57) memberikan pengertian kelompok as two or more people who interact with and influence one another yang artinya kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Slavin (29: 1) menyatakan bahwa semua model pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar lebih baik. Slavin (29:1) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif terdapat tiga konsep utama, yaitu: 1) Penghargaan tim Tim akan mendapat penghargaan tim jika tim tersebut dapat melampaui kriteria yang telah ditentukan. 2) Tanggung jawab individual Kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan anggota tim dalam membentu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam tim siap untuk mengerjakan kuis atau bentuk penilaian lainnya yang dilakukan siswa tanpa bantuan satu timnya. 3) Kesempatan sukses yang sama Semua siswa mempunyai kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya. Ini akan memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah semuanya sama-sama ditantang untuk melakukan yang terbaik dan kontribusi dari semua anggota tim ada nilainya. Model pembelajaran kooperatif merupakan aplikasi dari teori konstruktivisme. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompoknya untuk saling membantu memecahkan masalah. Interaksi sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.

35 digilib.uns.ac.id 35 Tabel 2.1 Katerkaitan Antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) Mengumpulkan informasi/ eksperimen Mengasosiasi/ mengolah informasi Melakukan eksperimen Membaca sumber lain selain buku teks Mengamati objek/kejadian/aktivitas Wawancara dengan nara sumber Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati Kompetensi yang dikembangkan Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam penyimpulan. Mengkomunikasikan Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya. Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister. Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Indra Puji Astuti S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister. Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Indra Puji Astuti S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA POKOK BAHASAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Zainal Arifin S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Zainal Arifin S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII MTs KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S digilib.uns.ac.id 0 EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGSI KELAS VIII SMP/MTs SE-KABUPATEN BREBE STAHUN PELAJARAN 2014/2015 TESIS Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KLASIKAL, TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATIO (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN GANDA SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: INTAN NOVIA SARI S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: INTAN NOVIA SARI S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH 8.0 PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Lebih terperinci

Tesis. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: KHAMSATUL FAIZATI S

Tesis. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: KHAMSATUL FAIZATI S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN CONCEPT MAPS PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT), JIGSAW II DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP NEGERI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI DI KEBUMEN

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: DWI HIDAYATI NIM S

TESIS. Oleh: DWI HIDAYATI NIM S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL), GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP

Lebih terperinci

MUTIA NIM. S

MUTIA NIM. S EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) DAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KOTA

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PEMBELAJARAN HIMPUNAN DITINJAU DARI SELF-EFFICACY

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Umi Supraptinah S

TESIS. Oleh Umi Supraptinah S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING, PROBLEM BASED LEARNING, DAN THINK-TALK-WRITE DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DITINJAU

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION, THINK PAIR SHARE, DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI THINK TALK WRITE

EKSPERIMENTASI THINK TALK WRITE EKSPERIMENTASI THINK TALK WRITE (TTW) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TALKING STICK PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP NEGERI KELAS VIII SE-KABUPATEN NGAWI TAHUN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DAN TIPE ROUNDTABLE PADA MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA SMP NEGERI KELAS VII DI KABUPATEN BREBES TESIS Disusun

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X SMK SE-KABUPATEN GROBOGAN PADA MATERI BANGUN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: ENDANG HARIYATI S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: ENDANG HARIYATI S EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MULTIPLE INTELLIGENCES SISWA SMP KABUPATEN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SEGI EMPAT DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI), THINK PAIR SHARE (TPS), DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI ALJABAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA SMP NEGERI SE-KOTA

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN ASPEK AFEKTIF MATEMATIKA

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA (Penelitian Eksperimen pada Kelas VII Semester Genap MTs

Lebih terperinci

KSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

KSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN SCAFFOLDING BERBASIS MODUL PADA MATERI GEOMETRI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK KELAS XI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA MATERI POKOK FAKTORISASI SUKU ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BENDOSARI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Katherine Her Pratiwi S

Oleh: Katherine Her Pratiwi S HALAMAN JUDUL EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SMA SE KABUPATEN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DISERTAI MIND MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS

Lebih terperinci

TESIS Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: DIRASTI NOVIANTI S

TESIS Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: DIRASTI NOVIANTI S EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DAN LEARNING CELL PADA ASPEK PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SISWA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL PADA MATERI OPERASI ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SEKABUPATEN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING, PROBLEM SOLVING DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SELF REGULATED LEARNING SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Anna Setyowati S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Anna Setyowati S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN FAN-N-PICK PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KECEMASAN PADA MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN MAGELANG

Lebih terperinci

PASCASARJANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PASCASARJANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP, DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN 4Ex2 DAN LC 5E PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP SE-KABUPATEN KUDUS TAHUN

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa : 1. Tesis yang berjudul: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa : 1. Tesis yang berjudul: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ii iii PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa : 1. Tesis yang berjudul: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA SMP

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN PROBLEM SOLVING (PS) PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI POKOK HIMPUNAN DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Magister Pendidikan Matematika. Oleh :

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Magister Pendidikan Matematika. Oleh : EKSPERIMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Progran Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Progran Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KOTA

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DENGAN MIND MAPPING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DENGAN MIND MAPPING EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DENGAN MIND MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh FRESTIKA SETIANI S S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh FRESTIKA SETIANI S S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI DIMENSI TIGA SISWA KELAS X SMA/MA SE-KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika

Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA SE-KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : HENDRY PUTRA S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : HENDRY PUTRA S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA SMP KELAS VIII

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Pendidikan Matematika. Oleh DIAN NURUL SAFITRI S

TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Pendidikan Matematika. Oleh DIAN NURUL SAFITRI S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PEER TUTORING DAN MANDIRI DENGAN E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN ALJABAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC DAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA (Penelitian

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS, THINK TALK WRITE, DAN LEARNING TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS LOGIS PADA MATERI OPERASI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI TALKING STICK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LOGARITMA DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS LOGIS SISWA KELAS X PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA SEKABUPATEN KUDUS TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : Marchamah Ulfa S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : Marchamah Ulfa S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKING ALOUD PAIRS PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI OPERASI ALJABAR DITINJAU

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK Santi Widyawati 1, Mardiyana 2, dan Gatut Iswahyudi

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E (LC7E) DAN LC7E DISERTAI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN KARANGANYAR

Lebih terperinci

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro   Abstract EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI SIKAP KREATIF PESERTA DIDIK Nurul Farida Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI BILANGAN DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (KBK) SISWA KELAS X SMA NEGERI

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Desi Gita Andriani S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Desi Gita Andriani S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP SE-KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh :

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAMS GAME TOURNAMENTS (TGT) PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Lebih terperinci

Disusun Oleh: VIRLINA ZUHANISANI S

Disusun Oleh: VIRLINA ZUHANISANI S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI

Lebih terperinci

TESIS. Disusun guna memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun guna memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN JIGSAW DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI SISWA KELAS

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR TERHADAP PRESTASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: NURMITASARI S

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: NURMITASARI S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) PADA PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR (Siswa

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MISSOURI MATHEMATICS PROJECT EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY 1 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN BANTUL DITINJAU DARI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY DENGAN CONCEPT MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP SE-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN

Lebih terperinci

Eksperimentasi Pembelajaran. Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Eksperimentasi Pembelajaran. Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yang Dimodifikasi Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri

Lebih terperinci

Reza Kusuma Setyansah 1) Budiyono 2) Sutrima 3)

Reza Kusuma Setyansah 1) Budiyono 2) Sutrima 3) 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN GI (GROUP INVESTIGATION) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KOTA

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Agung Putra Wijaya S

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Agung Putra Wijaya S digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ATINA ROSYADA K

SKRIPSI. Oleh: ATINA ROSYADA K EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL PADA SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kota Ternate Semester

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Alfonsa Maria Sofia Hapsari S

Disusun Oleh: Alfonsa Maria Sofia Hapsari S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) DAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI SURAKARTA DITINJAU

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 TIRTOMOYO

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE THREE STEPS INTERVIEW (TSI) PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DISERTAI STRATEGI PETA KONSEP PADA MATERI BILANGAN DITINJAU DARI GAYA

Lebih terperinci

ESPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ESPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION ESPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN PROBING-PROMPTING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI OPERASI ALJABAR DITINJAU DARI KECEMASAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : PITRA DWININGSIH S PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TESIS. Oleh : PITRA DWININGSIH S PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING, THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika PENGEMBANGAN MODEL ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) MELALUI PENILAIAN TEMAN SEJAWAT UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 TESIS Disusun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ANIES NOVITA SARY X

SKRIPSI. Oleh: ANIES NOVITA SARY X EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED (TAI) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA KELAS

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN GALLERY OF LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

Tesis. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Tesis. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN LEARNING CYCLE 5E (LC5E) PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA/MA NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR Tesis Disusun

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI BILANGAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA KELAS

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DENGAN ASSESSMENT FOR LEARNING MELALUI PEER-ASSESSMENT PADA RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

TESIS. oleh. Dian Ratna Ariyani S

TESIS. oleh. Dian Ratna Ariyani S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN ILMIAH PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PESERTA DIDIK SMA NEGERI KABUPATEN BANYUMAS

Lebih terperinci