DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH"

Transkripsi

1 Nama Matakuliah : LOGIKA INFORMATIKA Kode / SKS : MMS 1901 / 3 Prasyarat : -- Status Matakuliah Pilihan : Pilihan DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Matakuliah Logika Informatika mempelajari teori dan konsep yang berhubungan dengan dasar-dasar logika untuk pemrograman komputer. Di samping itu, matakuliah Logika Informatika juga mempelajari dasar-dasar logika untuk operasi dalam rangkaian digital (digital circuit) dengan menggunakan pendekatan aljabar, yaitu aijabar boolean (boolean algebra). Matakuliah Logika Informatika pada dasarnya bisa dibagi menjadi tiga kelompok (bagian) besar, yaitu kelompok pertama tentang logika proposisional, kelompok kedua tentang logika predikat, dan kelompok ketiga tentang rangkaian logika kombinasional. Dua kelompok pertama merupakan bahasa (language) yang merupakan dasar-dasar logika untuk pemrograman komputer, sedang kelompok ketiga ditujukan untuk mendasari (atau memberi landasan) logika dijital. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaiakan mata kuliah Logika Informatika, mahasiswa mampu mengenali bentuk-bentuk kalimat (dalam logika proposisional maupun logika predikat), menentukan komponen-komponennya, mengkonstruksikan kalimat, memberi nilai ke masing-masing komponen pembentuk kalimat, dan akhimya menentukan nilai kebenaran (truth value) kalimat. Selanjutnya juga bisa menentukan sifat-sifat kalimat, melakukan substitusi subkalimat ke dalam kalimat baik secara total maupun parsial, dan akhirnya membandingkan nilai antara kalimat sebelum substitusi dengan kalimat hasil substitusi. Di samping itu, mahasiswa akan bisa menyederhanakan fungsi-fungsi Boolean, baik dengan menerapkan secara langsung identitas-identitas dasar aijabar Boolean maupun dengan menggunakan metode K (Karnaugh)-map. Selanjutnya dengan menerapkan gerbang-gerbang (gates) lojik, mahasiswa bisa membuat diagram lojik dan fungsi Boolean. MATERI PEMBELAJARAN: I) Logika Proposisional 1.1 Pendahuluan 1.2 Bahasa Proposisi Notasi Universitas Gadjah Mada 1

2 1.3 Arti Suatu Kalimat Interpretasi Aturan-aturan Semantik 1.4 Sifat-sifat Kalimat Remark (satisfiable dan valid) Remark (contradictory dan valid) Remark (implies dan valid) Remark (equivalent dan valid) Remark (consistent dan satisfiable) 1.5 Tabel Kebenaran 1.6 Pohon Semantik 1.7 Pembuktian dengan Fa/4fIcation 1.8 Skema Kalimat Valid Katalog 1.9 Susbtitusi Substausi Total Substitusi Parsial Notasi Ringkas 1.10 Interpretasi yang diperluas Kesepakatan (agreement) 1.11 Ekuivalensi II) Logika Predikat 2.1 Pendahuluan 2.2 Bahasa Term Proposisi Kalimat Ekspresi Variabel bebas dan terikat Kalimat tertutup Simbol bebas Interpretasi Interpretasi yang diperluas Kesepakatan (agreement) Ketidak-valid-an Universitas Gadjah Mada 2

3 Klosur universal dan eksistensial III) Logika Predikat Lanjut 3.1 Skema Kalimat Valid 3.2 Ekuivalensi 3.3 Substitusi aman Penangkapan (Capturing) 3.4 Sifat Nilai Nilai Total Nilai Parsial Instance Variabel Interpretasi sama 3.5 Skema Valid dengan Substitusi Substitutivitas Ekuivalensi Penamaan ulang Variabel-variabel Terikat Instansiasi Kuantifaier Instansiasi Klosur 3.6 Fungsi Pengenalan dan Penghapusan Fungsi - Relasi Hampir Ekuivalen Pengenalan Fungsi Eliminasi Fungsi IV) Logika Rangkaian Kombinasional 4.1 Logika Biner dan Gerbang (gate) Logika Biner Gerbang Lojik 4.2 Aljabar Boolean Indentitas-identitas Dasar Aljabar Boolean Manipulasi Aljabar Komplemen Fungsi Universitas Gadjah Mada 3

4 Bentuk Standar Minterms dan Maxterms Jumlahan Perkalian Perkalian Jumlahan Penyederhanaan dengan Map Map dua - Variabel Map tiga - Variabel Map empat - Variabel Manipulasi Map Prime Implicants Penting Prime Imp/icants Tak - penting Penyederhanaan Perkalian jumlahan Kondisi don t care 4.3 Gerbang NAND dan NOR Rangkaian NAND Implementasi Dua - Tingkat Rangkaian Tingkat - Banyak Rangkaian NOR 4.4 Gerbang Eksklusif- OR Fungsi Ganjil OUTCOME PEMBELAJARAN Keluaran dan proses pembelajaran yang ditargetkan (sesuai dengan urutan materi pembelajaran) adalah: mahasiswa mempunyai kemampuan untuk : 1. Mengenali bentuk-bentuk kalimat, khususnya terhadap kalimat-kalinut abstrak. Memahami bahwa logika proposisional merupakan bahasa yang terbentuk dari kalimat-kalimat abstrak, komponen-komponen pembentuk kalimat, dan bagaimana mengkonstruksikan kalimat dalam logika proposisional. Menentukan arti suatu kalimat terhadap (di bawah - under) suatu interpretasi menurut aturan-aturan semantic. Mengetahui sifat-sifat kalimat, serta memahami hubungan antara sifat-sifat kalimat dengan validitas atau antar sifat-sifat kalimat. Mengkonstruksikan tabel kebenaran (truth table) dan suatu kalimat (abstrak) khususnya untuk menentukan nilai kebenaran dan suatu kalimat. Menentukan validitas suatu kalimat dengan menggunakan pohon semantik (semantic tree) maupun dengan metode proof by Universitas Gadjah Mada 4

5 falsification. Mengetahui bentuk-bentuk (skema) kalimat valid. Menentukan hasil subtitusi total maupun parsial, di samping itu juga untuk substitusi multi dan menggunakan notasi ringkas untuk proses substitusi. Memperluas (extend) interpretasi dan suatu interpretasi yang diketahui, dan mengetahui apakah dua interpretasi agree on suatu kalimat. 2. mengenali bentuk-bentuk kalimat dalam (bahasa) logika predikat. Mengetahui komponen-komponen (yang disebut simbol-simbol) pembentuk kalimat, selanjutnya mengetahui tahapantahapan dalam membangun (bahasa) logika predikat. Memahami definisi-definisi tentang term, sekaligus bisa menentukan apakah suatu ekspresi merupakan term atau bukan. Memahami definisi proposisi, serta mengetahui aturan-aturan untuk membentuk proposisi. Di samping itu, juga bisa menentukan apakah suatu ekspresi merupakan proposisi atau bukan. Memahami bagaimana kalimat dalam (bahasa) logika predikat dibangun dari proposisi-proposisi nya, selanjutnya juga memahami pengertian quantifier serta mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat ter-kuantifaier (quantified sentence). Mengetahui dan memahami pengertian-pengertian tentang ekspresi (expression), ekspresi bagian, kalimat dan kalimat bagian. Mengetahui dan memahami pengertian tentang variabelvariabel bebas (free) dan terikat (bouna), sekaligus bisa mengenali variabel-variabel bebas, terikat, dan keduanya dalam suatu kalimat. Menentukan apakah kaliniat yang diberikan merupakan kalimat tertutup (closed sentence) atau bukan. 3. mengenali dan menerapkan skema kalimat valid (atau bentuk kalimat valid) dalam logika predikat untuk mengetahui apakah kalimat yang diberikan merupakan kalimat valid atau bukan. Mengetahui hubungan antara implikasi, ekuivalensi dan validitas, termasuk dualitas klosur, dan distribusi klosur. Memahami bagaimana mengganti kalimat-kalimat yang ekuivalen, dan memberi nama kembali (rename) variabelvariabel terikat. Mengetahui dan memahami bagaimana melakukan penggantian (substitusi) yang aman balk substitusi total maupun substitusi parsial, termasuk bagaimana menangani kejadian capturing. Memahami sifat nilai (value property) baik nilai total maupun nilai parsial, yaitu operator substitusi memperlihatkan suatu sifat bahwa, di bawah (under) interpretasi yang diberikan, nilai ekspresi keseluruhan tidak berubah jika ekspresi diganti dengan ekspresi lain yang nilainya sama. Mengetahui dan memahami skema-skema valid dengan substitusi, di samping itu juga bisa menggambarkan kelas-kelas skema kalimat valid dengan istilah-istilah operator substitusi total aman (instansiasi kuantifaier). Mengetahui dan memahami kejadian kapan dua kalimat dikatakan hampir ekuivalen (almost equivaleni), disamping itu juga memahami apa yang dimaksud dengan pengenalan fungsi dan eliminasi fungsi. Universitas Gadjah Mada 5

6 4. mengetahui dan memahami logika biner, seperti variabel-variabel biner dan operatoroperator lojik dasar serta bagaimana operasinya. Mengenali dan memahami gerbang-gerbang lojik, termasuk di antaranya bagaimana menerapkannya dalam rangkaian lojik kombinasional. Mengenali dan memahami konsep-konsep aijabar Boolean, yaitu identitas-identitas aijabar Boolean, fungsi-fungsi Boolean. Mampu menerapkan identitas-identitas aljabar Boolean untuk menyederhanakan fungsi Boolean, serta mampu menentukan apakah dun fungsi ekuivalen atau tidak dengan melihat kesamaan ouiput fungsi untuk input yang sama. Mampu menentukan komplemen fungsi baik dengan menggunakan aturan De Morgan maupun dengan menggunakan kualitas fungsi. Mengenali dan memahami bentuk-bentuk standar fiingsi Boolean seperti product term, sum term, minterm, dan maxterm. Menentukan minterms maupun maxterms untuk dua variabel, tiga variabel, empat variabel, dan seterusnya. Mengkonversi fungsi Boolean dalam bentuk nonstandar ke bentuk standar serta ke bentuk jumlahan minterms atau dalam perkalian maxterms. Mampu menyederhanakan fungsi Boolean dengan menggunakan Map (map dua variabel, tiga variabel, dan empat variabel. Mengetahui dan memahami konsep prime implicants, serta mampu melakukan penyederhanaan dengan prime implicants baik yang essential maupun yang nonessential. Mampu melakukan fungsi Boolean menggunakan aturan pemilihan. Mampu melakukan penyederhanaan fungsi Boolean dalam representasi perkalian-jumlah (product-of-sum). Mampu menentukan kondisi don t care, serta mampu melakukan penyederhanaan fungsi Boolean yang memuat kondisi don t care. Mampu mencari gerbang alternatif untuk menggantikan gerbang yang tidak tersedia. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKBM) Minggu ke Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran 1 (satu) Logika Proposisional Pendahuluan Bahasa Arti Suatu Kalimat Ceramah dan diskusi, dan pemberian Quiz (jika ada akhir waktu kuliah ± 15 white board, OHP dan LCD - Infocuc (jika tersedia) Universitas Gadjah Mada 6

7 Minggu ke Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran 2 (dua) Logika Proposisional Ceramah dan diskusi, dan Arti Suatu Kalimat Sifat-sifat Kalimat Tabel Kebenaran 3 (tiga) Logika Proposisional Ceramah dan diskusi, dan Pohon Semantik Pembuktian dengan Falsifikasi 4 (empat) Logika Proposisional Ceramah dan diskusi, dan Skema Kalimat Valid Substitusi 5 (lima) Logika proposisional Ceramah dan diskusi, dan Interpretasi (yang diperluas) Ekuivalensi 6 (enam) Logika Predikat Ceramah dan diskusi, dan Pendahuluan Bahasa biasanya diadakan di menit- Universitas Gadjah Mada 7

8 Minggu ke Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran Arti suatu Kalimat menit 7 (tujuh) Logika Predikat Ceramah dan diskusi, dan Aturan-aturan Semantik Validitas Klosur Universal dan Eksistensial 8 (delapan) Logika Predikat Lanjut Ceramah dan diskusi, dan Skema Kalimat Valid Ekuivalensi 9 (Sembilan) Logika Predikat Lanjut Ceramah dan diskusi, dan Substitusi Aman Sifat Nilai 10 (sepuluh) Logika Predikat Lanjut Ceramah dan diskusi, dan Skema Valid dengan Substitusi Fungsi Pengenalan dan Penghapusan Universitas Gadjah Mada 8

9 Minggu ke Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran 11 (sebelas) Logika Biner dan Gerbang Ceramah dan diskusi, dan (gate) Logika Biner Gerbang Lojik Aljabar Boolean 12 (dua belas) Logika Biner dan Gerbang Ceramah dan diskusi, dan (gate) Identitas-identitas Dasar Aljabar Boolean (lanjutan) Manipulasi Aljabar Komplemen Fungsi 13 (tiga belas) Logika Biner dan Gerbang Ceramah dan diskusi, dan (gate) Bentuk-bentuk Standar Minterms, Maxterms 14 (empat belas) Logika Biner dan Gerbang Ceramah dan diskusi, dan (gate) Jumlahan Perkalian (sum of product) Perkalian Jumlahan (product sum) Universitas Gadjah Mada 9

10 Minggu ke Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran 15 (lima belas) Logika Biner dan Gerbang Ceramah dan diskusi, dan (gate) Map dua-variabel (2,3,4 variabel) PENJABARAN RKBM 1. KULIAH MINGGU 1 Memberi penjelasan bahwa di dunia nyata banyak pernyataan yang bisa langsung ditentukan kebenarannya tanpa harus membuktikannya secara langsung, melainkan hanya dengan mengamati bentuk kalimat dan pernyataan tersebut kemudian mencocokan dengan kalimat abstrak yang mempunyai bentuk sama dan yang sudah diketahui nilai kebenarannya. Menjelaskan bahasa logika proposisional dan kalimat-kalimat abstrak pembentuknya, proposisi (yaitu komponen-komponen pembentuk kalimat), kelompok-kelompok proposisi beserta notasi yang digunakan. Menjelaskan komponen-komponen apa saja yang digunakan untuk membentuk kalimat, aturan-aturan apa saja yang bisa digunakan untuk membentuk kalimat, dan notasi yang digunakan untuk menyatakan suatu kalinut (dalam logika proposisional aturan sintaktik). Menjelaskan konsep tentang interpretasi (interpretation), pengertian tentang interpretasi untuk kalimat, dan interpretasi kosong. Menjelaskan aturan-aturan semantik (semantic rules), yaitu aturan yang digunakan untuk menentukan nilai kebenaran suatu kalimat. Membandmgkan dengan cara penentuan nilai kebenaran kalimat dengan tabel kebenaran (truth table). Memberi Quiz 2. KULIAH MINGGU 2 Memberi banyak contoh kalimat-kalimat dengan berbagai macam bentuk, biasanya kombinasi bentuk-bentuk dasar. Selanjutnya dengan aturan-aturan yang ada dan interpretasi yang diberikan akan ditentukan nilai kebenaran di bawah (under) interpretasi tersebut. Universitas Gadjah Mada 10

11 Menjelaskan sifat-sifat kalimat (valid, satisfiable, contradictory, implies, equivalent, dan consistent), yang menghubungkan antara interpretasi untuk kalimat dengan nilai keberiaran kalimat tersebut. Menjelaskan bagaimana memperlihatkan bahwa kalimat yang diberikan valid, contradictory dan lain-lain. Menjelaskan hubungan antar sifat-sifat kalimat, seperti misalnya satisfiable dengan valid; implies dengan valid dan lain-lain. Menjelaskan bahwa tabel kebenaran merupakan salah satu metode untuk menentukan nilai kebenaran suatu kalimat, serta menjelaskan kelebihan dan kekurangannya. Memberi contoh penggunaan tabel kebenaran untuk menentukan nilai kebenaran suatu kalimat. 3. KULIAH MINGGU 3 Menjelaskan penentuan sifat-sifat kalimat khususnya validitas dengan menggunakan metode semantic tree, serta memperlihatkan bahwa ada hubungan antara sifat yang satu dengan sifat yang lain, seperti misalnya setiap kalimat valid pasti satisfiable, kalimat yang satisfiable tidak selalu tidak valid, dan seterusnya. Memberi contoh untuk beberapa kalimat tertentu, dan selanjutnya dikonstruksikan semantic tree yang bersesuaian. Menjelaskan metode lain untuk memperlihatkan validitas kalimat (khususnya), di samping ini juga tepat untuk memperlihatkan sifat contradictory suatu kalimat, yaitu metode proof by falsification. Memberi contoh bagaimana memperlihatkan bahwa suam kalimat dikatakan valid atau contradictory, dengan mengatubil kalimat tertenm. Sambil menjelaskan bahwa jika bias ditemukan suatu kontradiksi berarti pembuktian selesai. 4. KULIAH MINGGU 4 Memperkenallan dan menjelaskan skema kalimat valid, yaitu suatu bentuk umum kalimat yang sudah diketahui validitasnya, selanjutnya memperlihatkan bagaimana skema digunakan untuk memperlihatkan bahwa suatu kalimat itu valid. Menjelaskan konsep tentang substitusi, yaitu penggantian bagian kalimat dalam suatu kalimat dengan bagian kalimat lain. Menjelaskan perbedaan antara substimsi total dan parsial, selanjutnya menjelaskan hubungan antara hasil substitusi total dengan substitusi parsial. Memperlihatkan hubungan antara kalimat yang ter-substimsi dengan hasil substitusi tota jika kalimat bagian yang diganti (substitutea) ekuivalen dengan Universitas Gadjah Mada 11

12 bagian kalimat yang mengganti. Menjelaskan bagaimana nilai kalimat hasil substitusi jika nilai bagian kalimat yang diganti sama dengan bagian kalimat yang menanti, selanjutnya bagaimana jika nilai bagian kalimat yang mengganti tidak sama dengan nilai bagian kaliniat yang diganti. Menjelaskan konsep multple substitution, yaitu jika bagian kalimat dalam kalimat yang akan diganti lebih dari satu. Menjelaskan bagaimana cara penggantian bagian-bagian kalimat, apakah secara sekuensial atau secara simultan. 5. KULIAH MINGGU 5 Menjelaskan bagaimana melakukan perluasan terhadap interpretasi yang sudah ada, disamping ini juga menjelaskan bagaimana jika simbol proposisional yang nilainya diperbaharui lebih dari satu (multiply extended interpretation), apakah urutan simbol yang diberi nilai baru berpengaruh atau tidak. Menjelaskan bagaimana hubungan nilai kalimat di bawah (under) interpretasi asal dengan nilai kalimat di bawah interpretasi yang dipenluas, apakah tetap atau berubah. Memberi contoh kapan perluasan interpretasi diperlukan dan digunakan untuk keperluan apa. Menjelaskan hubungan antara dna interpretasi, yaitu agreement (atau kalau diterjemahkan kurang lebih sama dengan kesepakatan dan pada persetujuan). Menjelaskan kapan dua interpretasi dikatakan agree-on suatu kalimat, dan kapan dua interpretasi dikatakan tidak agree-on suatu kalimat. Serta menjelaskan hubungan antara agreement dengan extended interpretation. Menjelaskan konsep ekuivalensi, hubungan implikasi dengan validitas, hubungan ekuivalensi dengan validitas, substitusifitas ekuivalensi, dan rantai ekuivalensi. 6. KULIAH MINGGU 6 Menjelaskan bahwa bahasa logika proposisional masth terlalu primitif untuk menyatakan obyek, sifat obyek, atau hubungan antar obyek. Sehingga perlu diperluas menjadi suatu bahasa yang mendukung untuk membicarakan obyek dan hubungan-hubungan antar obyek, yaitu bahasa logika predikat (predicate logic). Menjelaskan simbol-simbol apa saja yang merupakan komponen pembentuk kalimat dalam logika predikat. Menjelaskan pengertian term, kegunaan term, serta bagaimana membangun term. Selanjutnya memberi contoh bagaimana menentukan apakah suatu Universitas Gadjah Mada 12

13 ekspresi merupakan term atau bukan. Menjelaskan pengertian proposisi (proposition), kegunaan proposisi, serta bagaimana membangun proposisi. Selanjutnya memberi contoh bagaimana menentukan apakah suatu ekspresi mempakan proposisi atau bukan. Menjelaskan bagaimana membentuk kalimat dalam logika predikat dengan aturan sintaktik, serta menjelaskan kalimat ter-kuantifaier (quantjied sentence). Menjelaskan pengertian variabel bebas dan terikat berdasarkan pemunculannya dalam kalimat, serta menjelaskan.. apa yang dimaksud dengan pemunculan bebas dan pemunculan terikat dari suatu variable Menjelaskan apa persyaratan suatu kalimat dikatakan sebagai kalimat tertutup (closed sentence). Serta menjelaskan kalimat yang bagaimana supaya bisa diketahui validitasnya. Memberi contoh bagaimana mengidentifikasi (identify) simbol-simbol bebas dalam kalimat. Menjelaskan pengertian interpretasi untuk kalimat dalam logika predikat, serta bagaimana cam pemberian nilai terhadap simbol-simbol pembentuk kalimat, apakah semua simbol atau simbol-simbol tertentu saja yang diberi nilai (oleh suatu interpretasi). 7. KULIAH MINGGU 7 Menjelaskan aturan-aturan dasar semantik yang digunakan untuk menentukan nilai kebenaran suatu kalimat dalam logika predikat. Menjelaskan bagaimana melakukan perluasan terhadap interpretasi yang sudah ada untuk suatu kalinut dalam logika predikat. Seperti misalnya bagaimana memberi nilai baru terhadap simbol fungsi, simbol relasi, dan simbol-simbol lainnya. Menjelaskan aturan-aturan untuk kuantifaier, yaitu aturan semantik untuk kuantifaier (aturan for-all, dan aturan for-some). Menjelaskan pengertian agreement antara dua interpretasi terhadap kalimat dalam logika predikat, serta memberikan contoh kasusnya. Menjelaskan validitas kalimat dalam logika predikat, sekaligus ketidak-validan kalimat dalam logika predikat. Memberi contoh-contoh kasus kalimat yang valid dan kalimat yang tidak valid. Menjelaskan pengertian kiosur universal dan eksistensial dalam untuk kalimatkalimat dalam logika predikat. Menjelaskan aturan semantik untuk kiosur universal, serta menjelaskan validitas dan satisfaiabilitas klosur. Universitas Gadjah Mada 13

14 8. KULIAH MINGGU 8 Memperkenalkan skema (bentuk) kalimat-kalimat valid dalam logika predikat, dan menjelaskan bagaimana menerapkan skema kalimat valid untuk keperluan pembuktian validitas kalimat dalam logika predikat. Menjelaskan pentingnya persyaratan tambahan untuk membuat kalimat jadi valid. Menjelaskan pengertian ekuivalensi yang sama seperti pengertian ekuivalensi dalam logika proposisional, serta memperlihatkan hubungan antara implikasi dan validitas. 9. KULIAH MINGGU 9 Menjelaskan ekspresi-ekspresi bagian yang terikat (bound subexpression) dan yang bebas (free subexpression), serta menjelaskan penggantian ekspresi bagian yang terikat. Menjelaskan pengertian tentang capturin<g, kapan capturing terjadi, dan apa akibatnya jika terjadi capturing. Menjelaskan bagaimana melakukan substitusi yang aman, baik total maupun parsial, baik single maupun multiple. Memberi contoh kasus substitusi multple total maupun substitusi multple parsial yang aman. Menjelaskan pengertian tentang sifat nilai (yang diakibatkan oleh operator substitusi), baik nilai total maupun nilai parsial. 10. KULIAH MINGGU 10 Menjelaskan bagaimana menyajikan substitutivitas ekuivalensi, dan bagairnana melakukan penamaan ulang umum dan variabel-variabel terikat untuk memperbanyak skema kalimat valid. Menjelaskan pengertian tentang instansiasi kuantifaier, balk universal maupun yang eksistential. Menjelaskan pengertian instaiisiasi klosur (closure intansiasz). Menjelaskan suatu sifat yang sangat bermanfaat yang memampukan untuk melakukan pendefinisian fungsi baru. 11. KULIAH MINGGU 11 Menjelaskan logika biner, termasuk variabel-variabel biner dan. operasi-operasi lojik dasar. Memperkenalkan gerbang-gerbang (gates) lojik dasar berserta karaktenstiknya. Menjelaskan aljabar Boolean, meliputi identitas-identitas dasar aijabar Boolean, manipulasi aijabar, menyederhanakan fungsi Boolean dengan memanfaatkan Universitas Gadjah Mada 14

15 identitas-identitas dasar aljabar Boolean. 12. KULIAH MINGGU 12 Melanjutkan menjelaskan manipulasi aijabar, menyederhanakan fungsi Boolean dengan memanfaatkan identitas-identitas dasar aljabar Boolean. Menjelaskan pencarian komplemen fungsi dengan De Morgan s Rule dan Daul Function. 13. KULIAH MINGGU 13 Menjelaskan fungsi-fungsi Boolean dalam bentuk Standar dan non-standar, serta bagaimana mengkonversi dan bentuk non-standar ke bentuk standar. Menjelaskan minterms dan maxterm. 14. KULIAH MINGGU 14 Menjelaskan bentuk sum of products dan product of sums. Menjelaskan bagaimana melakukan konversi antara dua bentuk tersebut. 15. KULIAH MINGGU 15 Menjelaskan bagaimana membentuk map dengan 2, 3, dan 4 variabel. Menjelaskan bagaimana menggunakan map-map tersebut untuk melakukan penyederhanaan fungsi-fungsi Boolean dengan banyak vaniabel masing-masing 2, 3, dan 4. Universitas Gadjah Mada 15

FPMIPA UPI ILMU KOMPUTER I. TEORI HIMPUNAN

FPMIPA UPI ILMU KOMPUTER I. TEORI HIMPUNAN I. TEORI HIMPUNAN 1. Definisi Himpunan hingga dan Tak hingga 2. Notasi himpuanan 3. Cara penulisan 4. Macam-macam Himpunan 5. Operasi Himpunan 6. Hukum pada Operasi Himpunan 7. Perkalian Himpunan (Product

Lebih terperinci

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 23/24 STMIK Dumai -- Materi 8 -- Digital Principles and Applications, Leach-Malvino, McGraw-Hill Adhi Yuniarto L.Y. Boolean Algebra. Fasilkom

Lebih terperinci

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi 1. Proposition Sentences Notation Interpretation Exercise

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi 1. Proposition Sentences Notation Interpretation Exercise Materi 1 PROPOSITION LOGIC Proposition Sentences Notation Interpretation Exercise LOGIKA INFORMATIKA Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta 2010 1 Propositions Komponen dasar pembentuk kalimat logika

Lebih terperinci

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC Pengantar : :. MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC Rangkaian digital adalah mrp komponen perangkat keras (hardware) yang memanipulasi informasi biner. Rangkaian diimplementasikan dengan menggunakan transistor-transistor

Lebih terperinci

BAHAN AJAR LOGIKA INFORMATIKA

BAHAN AJAR LOGIKA INFORMATIKA BAHAN AJAR LOGIKA INFORMATIKA Universitas Gadjah Mada 1 Bab 1 Logika Proposisional 1.1. Pendahuluan Introduction Banyak pernyataan (statemeni) yang bisa langsung diterima kebenararmya, seperti misalnya

Lebih terperinci

Proposition Logic. (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono

Proposition Logic. (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono Proposition Logic (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono bimo@te.ugm.ac.id Proposition (pernyataan) Merupakan komponen penyusun logika dasar yang dilambangkan dengan huruf kecil (p, q, r,...) yang

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN A III GERANG LOGIKA DAN ALJAAR OOLEAN 3. Pendahuluan Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lainnya kadang-kadang dianggap oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya peralatan elektronika

Lebih terperinci

Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika

Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika Mata Ujian : Logika dan Algoritma Dosen : Heri Sismoro, S.Kom., M.Kom. Hari, tanggal : Selasa, 07 Agustus 2007 Waktu : 100 menit

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Logika Matematika Kode Mata Kuliah : IF33216 (Strata 1) Kredit : 3 SKS (3 x 45 menit) Deskripsi: Mata Kuliah logika matematika ini membahas mengenai himpunan, Aljabar

Lebih terperinci

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi-2. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi-2. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta Materi-2 PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274-884208 Website:

Lebih terperinci

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean Yusron Sugiarto Materi Kuliah Rangkaian Logika Ada beberapa operasi-operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit Aljabar Boolean IF22 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF22 Matematika Diskrit Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun

Lebih terperinci

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom.

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom. Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011 Logika dan Algoritma Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Materi 1. Logika Informatika Adalah logika dasar dalam pembuatan algoritma pada

Lebih terperinci

Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto & & Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang implementasi

Lebih terperinci

BAB 7 PENYEDERHANAAN

BAB 7 PENYEDERHANAAN BAB 7 PENYEDERHANAAN 1. Pendahuluan Bab ini membahaspenggunaan hukum-hukum logika pada operasi logika yang dinamakan penyederhaan (simplifying). Berbagai macam ekuivalensi dari berbagai ekpresi logika

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 Outline Penjelasan tiga operasi logika dasar dalam sistem digital. Penjelasan Operasi dan Tabel Kebenaran logika AND, OR, NAND, NOR

Lebih terperinci

Penyederhanaan Fungsi Logika [Sistem Digital] Eka Maulana, ST, MT, MEng. Universitas Brawijaya

Penyederhanaan Fungsi Logika [Sistem Digital] Eka Maulana, ST, MT, MEng. Universitas Brawijaya Penyederhanaan Fungsi Logika [Sistem Digital] Eka Maulana, ST, MT, MEng. Universitas Brawijaya Mengapa perlu Penyederhanaan? SEDERHANA Cheaper Smaller Faster Diperlukan MANIPULASI ALJABAR BOOLE Metode:

Lebih terperinci

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map Aldy Wirawan 13511035 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S AGENDA SISTEM BILANGAN DESIMAL, BINER, OCTAL, HEXADESIMAL DEFINISI ALJABAR BOOLEAN TABEL KEBENARAN ALJABAR BOOLEAN

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C )

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C ) 5. RANGKAIAN KOMBINASIONAL Pada dasarnya rangkaian logika (digital) yang dibentuk dari beberapa gabungan komponen elektronik yang terdiri dari bermacam-macam Gate dan rangkaian-rangkaian lainnya, sehingga

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS LOGIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS LOGIKA No. SIL/EKA/PTI 206/01 Revisi : 00 Tgl : 1 April 2008 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : Logika KODE MATA KULIAH : PTI 206 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Informatika DOSEN PENGAMPU : Ratna Wardani,

Lebih terperinci

Logika Matematika Aljabar Boolean

Logika Matematika Aljabar Boolean Pertemuan ke-5 Logika Matematika Aljabar Boolean Oleh : Mellia Liyanthy 1 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Bentuk Kanonik dan Bentuk baku atau standar Fungsi boolean yang

Lebih terperinci

MATERI 1 PROPOSITIONAL LOGIC

MATERI 1 PROPOSITIONAL LOGIC MATERI 1 PROPOSITIONAL LOGIC 1.1 Pengantar Beberapa pernyataan (statement) dapat langsung diterima kebenarannya tanpa harus tahu kebenaran pembentuknya Ada kehidupan di Bulan atau tidak ada kehidupan di

Lebih terperinci

RANGKAIAN KOMBINASIONAL

RANGKAIAN KOMBINASIONAL RANGKAIAN KOMBINASIONAL LUH KESUMA WARDHANI JurusanTIF UIN SUSKA Riau LOGIKA KOMBINASI Merupakan jenis rangkaian logika yang keadaan outputnya hanya tergantung dari kombinasi input nya saja. Aljabar Boolean

Lebih terperinci

Sintesis dan Penyederhanaan Fungsi Logika dengan Peta Karnaugh

Sintesis dan Penyederhanaan Fungsi Logika dengan Peta Karnaugh Sintesis dan Penyederhanaan Fungsi Logika dengan Peta Karnaugh Hadha Afrisal, 35448-TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 PENDAHULUAN Telah dutunjukkan pada bab sebelumnya bahwa penyederhanaan

Lebih terperinci

Representasi Boolean

Representasi Boolean Aljabar Boolean Boolean Variable dan Tabel Kebenaran Gerbang Logika Aritmatika Boolean Identitas Aljabar Boolean Sifat-sifat Aljabar Boolean Aturan Penyederhanaan Boolean Fungsi Eksklusif OR Teorema De

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal atau suku suku yang berlebihan. Oleh karena itu fungsi Boolean dapat disederhanakan lebih

Lebih terperinci

Logika Predikat (Kalkulus Predikat)

Logika Predikat (Kalkulus Predikat) Logika Predikat (Kalkulus Predikat) Kuliah (Pengantar) Metode Formal Semester Ganjil 2015-2016 M. Arzaki Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U November 2015 MZI (FIF Tel-U) Logika Predikat (Kalkulus

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rudi Susanto

Aljabar Boolean. Rudi Susanto Aljabar Boolean Rudi Susanto Tujuan Pembelajaran Bisa menghasilkan suatu realisasi rangkaian elektronika digital dari suatu persamaan logika matematika Persamaan logika matematika tersebut dimodifikasi

Lebih terperinci

Perancangan Rangkaian Logika. Sintesis Rangkaian Logika

Perancangan Rangkaian Logika. Sintesis Rangkaian Logika Sintesis Rangkaian Logika Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id) 21 Maret 2011 Program Studi Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Artikel ini menjelaskan secara khusus langkah-langkah sintesis untuk

Lebih terperinci

Kuliah Sistem Digital Aljabar Boolean

Kuliah Sistem Digital Aljabar Boolean Kuliah Sistem Digital Aljabar Boolean 1 Topik 2 Aljabar Boolean Aturan-2 u/ menentukan logika digital, atau `switching algebra Terkait dengan nilai-2 Boolean 0, 1 Nilai sinyal dinyatakan dengan variabel-2

Lebih terperinci

Konversi Tabel Kebenaran Ke Ekspresi Boolean (1) Disain sistem digital diawali dengan:

Konversi Tabel Kebenaran Ke Ekspresi Boolean (1) Disain sistem digital diawali dengan: Peta Karnaugh Konversi Tabel Kebenaran Ke Ekspresi Boolean (1) Disain sistem digital diawali dengan: Tabel kebenaran yang menggambarkan bagaimana sebuah sistem digital harus bekarja Perancangan sistem

Lebih terperinci

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya. Tugas! (Materi Aljabar Boolean). Gambarkan jaringan switching yang dinyatakan dengan polinominal Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya, kapan jaringan tsb on atau off.

Lebih terperinci

Logika Informatika. Bambang Pujiarto

Logika Informatika. Bambang Pujiarto Logika Informatika Bambang Pujiarto LOGIKA mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran argument yang valid studi tentang kriteria-kriteria untuk mengevaluasi argumenargumen dengan

Lebih terperinci

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika 8/09/207 Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika 8/09/207 Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu menyederhanakan persamaan logika menggunakan Karnaugh Map (K-Map). Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah SKS : 2 Mata Kuliah Prasyarat : -- Dosen Pengampu Deskripsi Mata Kuliah KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Peta Karnough

Aljabar Boolean dan Peta Karnough Aljabar Boolean dan Peta Karnough a. Logic Function minimization Pada rangkaian yang cukup rumit, kombinasi variable di logic function yang diperoleh dari hasil table kebenaran biasanya pun cukup banyak.

Lebih terperinci

Rangkaian Logika Optimal: Peta Karnaugh dan Strategi Minimisasi

Rangkaian Logika Optimal: Peta Karnaugh dan Strategi Minimisasi Rangkaian Logika Optimal: dan Strategi Minimisasi Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id) Sistem Komputer - Universitas Diponegoro @2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem

Lebih terperinci

METODE MC CLUESKEY. Disusun Oleh: Syabrul Majid

METODE MC CLUESKEY. Disusun Oleh: Syabrul Majid METODE MC CLUESKEY Disusun Oleh: Syabrul Majid 131421058 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER EKSTENSI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar Modul 1 : Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar 1.1 Tujuan Setelah mengikuti praktek ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami Aksioma dan Teorema Aljabar Boolean. 2. Memahami gerbang logika dasar

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN ISO 91 : 28 Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh Tanggal Berlaku 1 September 2015 Diana, M.Kom A.Haidar Mirza, M.Kom M. Izman Hardiansyah, Ph.D Mata Kuliah : Logika Informatika Semester : Kode :

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL No. SIL/EKA/EKA239/22 Revisi : 00 Tgl: 21 Juni 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : TEKNIK DIGITAL KODE MATA KULIAH : EKA 239 SEMESTER : 2 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DOSEN PENGAMPU : UMI

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi. Logika

Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi. Logika dan Sintesis Fungsi dan Sintesis Fungsi Kuliah#3 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id 1 Pengantar dan Sintesis Fungsi Dalam

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJAAR OOLEAN Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan

Lebih terperinci

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM TI 23 IE-24 Elektronika Industri & Otomasi UKM Lampiran C Aljabar Boolean Tupel Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan ang didefinisikan pada operaror +,,

Lebih terperinci

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun :. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu,

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum ada proses penyederhanaan fungsi, beberapa kalangan seperti mahasiswa, dosen, bahkan ilmuwan yang bergerak dibidang matematik dan informatika merasa kesulitan

Lebih terperinci

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya:

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya: ALJABAR BOOLEAN Aljabar Boolean Aljabar Boolean adalah aljabar yang menangani persoalan-persoalan logika. Aljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar biasa untuk fungsi OR (Y =

Lebih terperinci

Kuliah#3 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Kuliah#3 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto ,, Kuliah#3 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro , Sebelumnya dibahas tentang konsep rangkaian logika: Representasi biner dan saklar sebagai elemen

Lebih terperinci

Materi-3 PROPOSITION LOGIC. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences

Materi-3 PROPOSITION LOGIC. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences Materi-3 PROPOSITION LOGIC Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences 1 Properties of Sentences Adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh kalimat logika Ada 3 sifat, yaitu: 1. Valid 2.

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : - Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54304/ Sistem Digital 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot

Lebih terperinci

Kuliah#5 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

Kuliah#5 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto & & Kuliah#5 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Umpan Balik & Sebelumnya dibahas tentang: penyederhanaan

Lebih terperinci

Bab 3 Logika Predikat Lanjut

Bab 3 Logika Predikat Lanjut Bab 3 Logika Predikat Lanjut 3.1 Skema Kalimat Valid - Valid Sentence Schemata Telah ada banyak contoh tentang kalimat-kalimat tertentu yang valid dan logika predikat seperti misalnya [not (for allx) p(x)]

Lebih terperinci

Kuliah#4 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Kuliah#4 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto Logika Logika Kuliah#4 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang implementasi fungsi logika menjadi suatu rangkaian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL

PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL a. Representation of Logic Function Sejarah sampai terbentuknya Logic function Pada awalnya saat ingin membuat suatu rangkaian, komponen-komponen yang ada harus dirangkai, kemudian

Lebih terperinci

STUDI METODE QUINE-McCLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN RANGKAIAN DIGITAL S A F R I N A A M A N A H S I T E P U

STUDI METODE QUINE-McCLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN RANGKAIAN DIGITAL S A F R I N A A M A N A H S I T E P U STUDI METODE QUINE-McCLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN RANGKAIAN DIGITAL S A F R I N A A M A N A H S I T E P U 0 3 0 8 2 3 0 4 2 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA)

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA) TEKNIK DIGITAL-ALJABAR Boole/HAL. 1 BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA) PRINSIP DASAR ALJABAR BOOLE Aljabar boole adalah suatu teknik matematika yang dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah logika.

Lebih terperinci

PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta 1 PROPOSITION LOGIC Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences LOGIKA INFORMATIKA Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta 2 Properties of Sentences Adalah sifat-sifat yang dimiliki

Lebih terperinci

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic)

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic) Logika Proposisi Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic) Logika Proposisional Tujuan pembicaraan kali ini adalah untuk menampilkan suatu bahasa daripada kalimat abstrak

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit Aljabar Boolean Bahan Kuliah Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

Review Sistem Digital : Aljabar Boole

Review Sistem Digital : Aljabar Boole JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNY Sem 5 9/ Review Sistem Digital : Aljabar Boole S dan D3 Mata Kuliah : Elektronika Industri 2 x 5 Lembar Kerja Dalam Aljabar Boole, Misalkan terdapat

Lebih terperinci

Bentuk Standar Ungkapan Boolean. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Bentuk Standar Ungkapan Boolean. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Bentuk Standar Ungkapan Boolean Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Bentuk Standar Ungkapan Boolean Sum-of-Product (SOP) Diturunkan dari tabel kebenaran untuk fungsi dengan mempertimbangkan baris

Lebih terperinci

METHOD OF PROOF Lecture 7. DR. Herlina Jayadianti, ST.MT

METHOD OF PROOF Lecture 7. DR. Herlina Jayadianti, ST.MT MEHOD OF PROOF Lecture 7 DR. Herlina Jayadianti, S.M Review Sifat Kalimat dan Substitusi 1. Valid sentence / autology 2. Satisfiable sentence 3. Contingent sentence 4. Contradictory sentence / Kontradiksi

Lebih terperinci

TABEL KEBENARAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. P a g e 8

TABEL KEBENARAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. P a g e 8 P a g e 8 TABEL KEBENARAN A. Logika Proposisional dan Predikat Logika proposional adalah logika dasar yang harus dipahami programmer karena logika ini yang menjadi dasar dalam penentuan nilai kebenaran

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit Aljabar Boolean Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua

Lebih terperinci

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA B IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA 4. Penyederhanaan Secara Aljabar Bentuk persamaan logika sum of minterm dan sum of maxterm yang diperoleh dari tabel kebenaran umumnya jika diimplementasikan ternyata

Lebih terperinci

apakah dalam penguji cobaan ini berhasil atau tidak. tahapan selanjutnya.

apakah dalam penguji cobaan ini berhasil atau tidak. tahapan selanjutnya. 1.5.2.4 Uji Coba Penyederhanaan Tahapan ini adalah tahapan untuk penyempurna tahapan diatas dengan melakukan uji coba penyederhanaan yang telah jadi, apakah dalam penguji cobaan ini berhasil atau tidak.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL RANGKAIAN LOGIKA TUJUAN 1. Memahami berbagai kombinasi logika AND, OR, NAND atau NOR untuk mendapatkan gerbang dasar yang lain. 2. Menyusun suatu rangkaian kombinasi logika

Lebih terperinci

09/01/2018. Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan konsep diagram Venn, teorema Boolean dan membangun fungsi Boolean.

09/01/2018. Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan konsep diagram Venn, teorema Boolean dan membangun fungsi Boolean. Prio Handoko, S. Kom., M.T.I. Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan konsep diagram Venn, teorema Boolean dan membangun fungsi Boolean. George Boole (ahli matematika asal Inggris) Aljabar yang

Lebih terperinci

Latihan 19 Maret 2013

Latihan 19 Maret 2013 Arsitektur Komputer Latihan 19 Maret 2013 Nama : Neige Devi Samyono (55412277) Shekar Denanda (56412970) Kelas : 2IA15 Tahun : 2013/2014 Mata Kuliah : Arsitektur Komputer Dosen : Fauziah S.Kom JURUSAN

Lebih terperinci

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN ALJABAR BOOLEAN DEFINISI ALJABAR BOOLEAN Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

Tabulasi Quine McCluskey

Tabulasi Quine McCluskey Tabulasi Quine McCluskey Tabulasi Quine McCluskey Penyederhanaan fungsi menggunakan tabulasi atau metode Quine McCluskey. Metode penyederhanaan atau yang sering diesebut dengan metode Quine McCluskey,

Lebih terperinci

BAB 4. Aljabar Boolean

BAB 4. Aljabar Boolean BAB 4 Aljabar Boolean 1. PENDAHULUAN Aljabar Boolean merupakan lanjutan dari matakuliah logika matematika. Definisi aljabar boolean adalah suatu jenis manipulasi nilai-nilai logika secara aljabar. Contoh

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1 Aljabar Boolean Rinaldi Munir/IF25 Mat. Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

SILABUS, RPP, RPS LOGIKA INFORMATIKA. Program Studi Informatika FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

SILABUS, RPP, RPS LOGIKA INFORMATIKA. Program Studi Informatika FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS PGRI SEMARANG SILABUS,, RPS LOGIKA INFORMATIKA Program Studi Informatika FAKULTAS TEKNIK- FORMULIR No.Dokumen FM-01-AKD-1516 No. Revisi FORMAT SILABUS Halaman 1 dari 1 SILABUS PEMBELAJARAN Fakultas/Program studi : TEKNIK

Lebih terperinci

Gerbang gerbang Logika -5-

Gerbang gerbang Logika -5- Sistem Digital Gerbang gerbang Logika -5- Missa Lamsani Hal 1 Gerbang Logika 3 gerbang dasar adalah : AND OR NOT 4 gerbang turunan adalah : NAND NOR XOR XNOR Missa Lamsani Hal 2 Gerbang NAND (Not-AND)

Lebih terperinci

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan theorema dan sifat dasar dari aljabar Boolean. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat lunak dan perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat dipahami tanpa memahami

Lebih terperinci

Peta Karnaugh (K Map) 1. Format K Map 2. K Map Looping 3. Simplification Process 4. Don t Care Condition

Peta Karnaugh (K Map) 1. Format K Map 2. K Map Looping 3. Simplification Process 4. Don t Care Condition Peta Karnaugh (K Map) 1. Format K Map 2. K Map Looping 3. Simplification Process 4. Don t Care Condition Metode Peta Karnaugh Karnaugh Map (K map) Alat bantu grafis dalam penyederhanaan persamaan logic

Lebih terperinci

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN ALJABAR BOOLEAN Matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya

Lebih terperinci

Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto

Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto Logika Logika Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id 1 Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang implementasi fungsi

Lebih terperinci

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam 2.1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya dan operasi operasi yang

Lebih terperinci

Logika Proposisional Ema Utami STMIK AMIKOM Yogyakarta

Logika Proposisional Ema Utami STMIK AMIKOM Yogyakarta Logika Proposisional Ema Utami STMIK AMIKOM Yogyakarta Logika proposisional merupakan ilmu dasar untuk mempelajari algoritma dan logika yang terkait di dalamnya yang berperanan sangat penting dalam pemrograman.

Lebih terperinci

Pertemuan 10. Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku

Pertemuan 10. Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku Pertemuan Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku Dosen Ir. Hasanuddin Sirait, MT www.hsirait.wordpress.com STMIK Parna Raya Manado HP : 8356633766 Fungsi Boolean Pada aljabar Boolean dua-nilai

Lebih terperinci

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari operasi dari gerbang logika dasar. 2. Untuk membangun rangkaian logika dari persamaan Boolean. 3. Untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dan

Lebih terperinci

LOGIKA INFORMATIKA. Bahan Ajar

LOGIKA INFORMATIKA. Bahan Ajar LOGIKA INFORMATIKA Bahan Ajar Digunakan sebagai salah satu bahan ajar mata kuliah Logika Informatika Oleh Achmad Fauzan TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL 2016 Daftar Isi Daftar Isi ii

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CSG2F3 SISTEM LOGIKA DIGITAL Disusun oleh: Erwid M. Jadied PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA UNIVERSITAS TELKOM LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean 1 UNTUK DOWNLOAD LEBIH BANYAK EBOOKS TENTANG KOMPUTER KUNJUNGI http://wirednotes.blogspot.com Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner: - B : himpunan

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Apakah Matematika Diskrit Itu? Logika... 1

Kata Pengantar... Daftar Isi... Apakah Matematika Diskrit Itu? Logika... 1 Daftar Isi Kata Pengantar... Daftar Isi... Apakah Matematika Diskrit Itu?... iii v xi 1. Logika... 1 1.1 Proposisi... 2 1.2 Mengkombinasikan Proposisi... 4 1.3 Tabel kebenaran... 6 1.4 Disjungsi Eksklusif...

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM DIGITAL

MAKALAH SISTEM DIGITAL MAKALAH SISTEM DIGITAL Konsep Dasar Teorema Boole & De Morgan Disusun Oleh : Anin Rodahad (12131307) Abdurrahman Ar-Rohim (12131299) Bayu Ari Utomo () TEKNIK INFORMATIKA STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp Fax Website:

Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp Fax Website: LOGIKA DAN ALGORITMA Pertemuan 1. LEARNING CONTRACT Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274-884208 Website: www.amikom.ac.id

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U NIKO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U NIKO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U NIKO M 2012 Teorema oolean variabel tunggal Teorema oolean variabel tunggal Teorema oolean variabel banyak (multivariabel) Teorema oolean variabel

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean 1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Adri Priadana

Aljabar Boolean. Adri Priadana Aljabar Boolean Adri Priadana Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun 854. Boole melihat bahwa himpunan dan logika proposisi mempunyai sifat-sifat yang serupa (kemiripan hukum-hukum

Lebih terperinci

Meminimalkan menggunakan K-Map. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Meminimalkan menggunakan K-Map. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Meminimalkan menggunakan K-Map Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Meminimkan ungkapan SOP # A B C F 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 2 0 1 0 1 3 0 1 1 0 4 1 0 0 0 5 1 0 1 1 6 1 1 0 0 7 1 1 1 1 Terkait dengan

Lebih terperinci

( A + B) C. Persamaan tersebut adalah persamaan rangkaian digital dengan 3 masukan sehingga mempunyai 8 kemungkinan keadaan masukan.

( A + B) C. Persamaan tersebut adalah persamaan rangkaian digital dengan 3 masukan sehingga mempunyai 8 kemungkinan keadaan masukan. ( A + B) C. Persamaan tersebut adalah persamaan rangkaian digital dengan 3 masukan sehingga mempunyai 8 kemungkinan keadaan masukan. Pada aljabar Boolean terdapat hukum-hukum aljabar Boolean yang memungkinkan

Lebih terperinci

kusnawi.s.kom, M.Eng version

kusnawi.s.kom, M.Eng version Propositional Logic 3 kusnawi.s.kom, M.Eng version 1.0.0.2009 Adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh kalimat logika. Ada 3 sifat logika yaitu : - Valid(Tautologi) - Kontradiksi - Satisfiable(Contingent).

Lebih terperinci