BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat lunak dan perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat dipahami tanpa memahami kedua aspek tersebut. Kalau dalam dekade sebelumnya, rangkaian logika digital dianggap perlu dipahami hanya oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang perangkat keras komputer, kini disadari bahwa pemahaman rangkaian logika digital juga merupakan keharusan bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang perangkat lunak atau program komputer. Peralatan listrik dewasa ini cenderung menggunakan rangkaian listrik digital. Bahkan saat ini rangkaian elektronika digital sudah bukan barang asing lagi. Sebenarnya, sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa rangkaian rumit dengan banyak komponen kecil seperti yang ada pada komputer, handphone atau kalkulator. Sebuah rangkaian dengan kerja sederhana yang menerapkan prinsipprinsip digital, juga merupakan sebuah rangkaian digital. Rangkaian listrik digital dibangun dari gerbang logika. Gerbang dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Gerbang logika mempunyai output 1 dan 0. Output suatu rangkaian logika dapat dianalisis menggunakan aljabar Boole dengan mengacu pada suatu persamaan logika. Dalam aljabar Boole digunakan dua konstanta yaitu logika 1 dan logika 0. Kedua konstanta tersebut bila diterapkan dalam rangkaian logika akan berupa taraf

2 tegangan. Yakni taraf tegangan rendah dan taraf tegangan tinggi. Dengan dikembangkannya perangkat lunak penganalisis rangkaian logika, maka dapat dipelajari proses yang terjadi pada suatu persamaan logika yang akan menghasilkan rangkaian logika. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang suatu perangkat lunak untuk menganalisis rangkaian logika berdasarkan persamaan logika. 1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Masukan perangkat lunak adalah persamaan logika yang terdiri dari maksimum 4 (empat) variabel yaitu A, B, C, D dan menghasilkan 1 (satu) output Y. Penulisan variabel harus huruf A, B, C, D. 2. Gerbang logika yang digunakan yaitu gerbang dasar NOT, OR, dan AND 3. Gerbang lain seperti NOR, NAND, XOR, XNOR dianalisis dengan menggunakan kombinasi gerbang dasar. 4. Mengimplementasikan struktur data tumpukan (stack) dan pohon biner (binary tree) untuk mengevaluasi persamaan logika yang dimasukkan. 5. Output yang dihasilkan perangkat lunak adalah tabel kebenaran dari persamaan logika, diagram rangkaian logika dan diagram waktu. 6. Perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0

3 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membuat sebuah perangkat lunak yang mampu menganalisis rangkaian logika berdasarkan persamaan logika. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan gambaran mengenai penerapan struktur data tumpukan (stack) dan struktur data pohon biner (binary tree) untuk menganalisis ekspresi dari persamaan rangkaian logika. 2. Menyusun tabel kebenaran, membuat diagram waktu, serta membuat diagram rangkaian gerbang logika berdasarkan persamaan logika yang diberikan. 1.6 Metode Penelitian Dalam menyusun skripsi ini penulis melakukan beberapa penerapan metode penelitian untuk menyelesaikan permasalahan. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara: 1. Studi literatur Mempelajari buku, artikel, situs yang berkaitan dengan rangkaian logika. 2. Perancangan sistem. Pada tahap ini, dimulainya pembuatan rancangan sistem, yang terdiri dari perancangan proses, perancangan antarmuka, perancangan diagram arus data, pembuatan algoritma, pembuatan prototipe dan perancangan file data.

4 3. Pembuatan kode pendukung (coding). Menyusun kode program dalam membangun perangkat lunak. 4. Implementasi Sistem. Pada tahap ini dilakukan pengimplementasian rancangan yang telah disusun pada tahap sebelumnya sesuai konsep yang dibuat. Sistem dapat mengalami perubahan dari rancangan sebelumnya pada tahapan ini, jika dirasa memerlukan pergantian. 5. Pengujian. Melakukan serangkaian ujicoba terhadap hasil dari implementasi aplikasi, dan memperbaiki jika masih terdapat kesalahan dan menarik kesimpulan dari analisis yang dilakukan. 6. Penyusunan laporan dalam bentuk skripsi. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar teori yang digunakan untuk membuat aplikasi. Pada bab ini dijelaskan mengenai gerbang logika, rangkaian logika, persamaan aljabar boolean, struktur data tumpukan (stack) dan struktur data pohon biner (binary tree), grafika komputer dan pengenalan ringkas tentang bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

5 BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisis sistem, perancangan proses, perancangan Diagram Arus Data (Data Flow Diagram (DFD)), Struktur file data, pembuatan prototipe, pembuatan algoritma dan Perancangan antarmuka aplikasi (interface). BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari rancangan yang telah dibuat pada Bab 3 dan pengujian program untuk menganalisa rangkaian logika berdasarkan persamaan logika. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

PEMODELAN DAN ANALISIS RANGKAIAN LOGIKA SKRIPSI MANGATUR SITUMORANG

PEMODELAN DAN ANALISIS RANGKAIAN LOGIKA SKRIPSI MANGATUR SITUMORANG PEMODELAN DAN ANALISIS RANGKAIAN LOGIKA SKRIPSI MANGATUR SITUMORANG 081421016 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean II. Tujuan Percobaan 1. Praktikan memahami antara input dan output pada rangkaian logika AND, OR, NOT, XOR, NAND, NOR dan XNOR. 2. Praktikan

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 Outline Penjelasan tiga operasi logika dasar dalam sistem digital. Penjelasan Operasi dan Tabel Kebenaran logika AND, OR, NAND, NOR

Lebih terperinci

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA 1. Gerbang AND, OR dan NOT Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJAAR OOLEAN Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari operasi dari gerbang logika dasar. 2. Untuk membangun rangkaian logika dari persamaan Boolean. 3. Untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dan

Lebih terperinci

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT No. LST/EKO/DEL 214/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Februari 2010 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Memahami cara kerja gerbang logika dasar dan gerbang perluasan logika dasar 2. Sub Kompetensi - Membuat rangkaian dengan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3 1. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/PTI/PTI6205/02 Revisi: 00 Tgl: 8 September 2014 Page 1 of 6 Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal atau suku suku yang berlebihan. Oleh karena itu fungsi Boolean dapat disederhanakan lebih

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean 1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf

Lebih terperinci

Output b akan ada aliran arus dari a jika saklar x ditutup dan sebaliknya Output b tidak aliran arus dari a jika saklar x dibuka.

Output b akan ada aliran arus dari a jika saklar x ditutup dan sebaliknya Output b tidak aliran arus dari a jika saklar x dibuka. A. TUJUAN : FAKULTAS TEKNIK Semester 5 LOGIKA KOMBINASIONAL 2 4 5 No. LST/EKA/PTE23 Revisi : Tgl : 7-2-2 Hal dari 22 Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat. Menjelaskan kembali prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segmentasi citra (image segmentation) merupakan langkah awal pada proses analisa citra yang bertujuan untuk mengambil informasi yang terdapat di dalam suatu citra.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN APLIKASI ELECTRONIC WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA MATERI GERBANG LOGIKA

PEMANFAATAN APLIKASI ELECTRONIC WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA MATERI GERBANG LOGIKA PEMANFAATAN APLIKASI ELECTRONIC WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA MATERI GERBANG LOGIKA Sigit Susanto Putro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo E-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerbang Logika merupakan blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang harus kita pelajari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Rangkaian Logika Rangkaian logika terbentuk dari hubungan beberapa gerbang (gate) logika. Rangkaian logika bekerja secara digital. Output dari suatu rangkaian logika ditentukan

Lebih terperinci

Review Sistem Digital : Logika Kombinasional

Review Sistem Digital : Logika Kombinasional JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNY Sem 5 9/ Review Sistem Digital : Logika Kombinasional S dan D3 Mata Kuliah : Elektronika Industri 2 5 Lembar Kerja 2. Jaringan Pensaklaran (Switching

Lebih terperinci

BAB 3 ELEKTRONIKA DAN SISTEM KOMPUTER

BAB 3 ELEKTRONIKA DAN SISTEM KOMPUTER BAB 3 ELEKTRONIKA DAN SISTEM KOMPUTER TUJUAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian akan mampu : o Menguasai konsep elektronika dasar. o Mengetahui komponen-komponen elektronika. o Menguasai konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang untuk berpacu dalam meraih apa yang menjadi tuntutan dari zaman

BAB I PENDAHULUAN. orang untuk berpacu dalam meraih apa yang menjadi tuntutan dari zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat membuka mata sebagian orang untuk berpacu dalam meraih apa yang menjadi tuntutan dari zaman tersebut. Dunia ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Dasar Digital -4- Missa Lamsani Hal 1 Materi SAP Gerbang-gerbang sistem digital sistem logika pada gerbang : Inverter Buffer AND NAND OR NOR EXNOR Rangkaian integrasi digital dan aplikasi

Lebih terperinci

Gerbang gerbang Logika -5-

Gerbang gerbang Logika -5- Sistem Digital Gerbang gerbang Logika -5- Missa Lamsani Hal 1 Gerbang Logika 3 gerbang dasar adalah : AND OR NOT 4 gerbang turunan adalah : NAND NOR XOR XNOR Missa Lamsani Hal 2 Gerbang NAND (Not-AND)

Lebih terperinci

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA PERCOBAAN DIGITAL GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA .. TUJUAN PERCOBAAN. Mengenal berbagai jenis gerbang logika 2. Memahami dasar operasi logika untuk gerbang AND, NAND, OR, NOR. 3. Memahami struktur

Lebih terperinci

Representasi Boolean

Representasi Boolean Aljabar Boolean Boolean Variable dan Tabel Kebenaran Gerbang Logika Aritmatika Boolean Identitas Aljabar Boolean Sifat-sifat Aljabar Boolean Aturan Penyederhanaan Boolean Fungsi Eksklusif OR Teorema De

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. BAB I PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. BAB I PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR iv v viii x xii BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar Belakang Masalah. 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan Masalah. 4 1.4

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Logika Digital Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Pendahuluan Gerbang

Lebih terperinci

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE SISTEM DIGITL 16 2 GERNG LOGIK & LJR OOLE Gerbang Logika (Logical Gates) atau gerbang digital merupakan komponen dasar elektronika digital. erbeda dengan komponen elektronika analog yang mempunyai tegangan

Lebih terperinci

Definisi Gerbang Logika

Definisi Gerbang Logika SISTEM DIGITAL 1 Pendahuluan Seperti kita ketahui, mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan mengolah data yang berbentuk biner. Dalam sistem biner hanya di ijinkan dua keadaan yang tegas berbeda.

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori GERBANG LOGIKA Tugas Pra Praktikum 1. Apa yang dimaksud dengan gerbang logika? Jelaskan! 2. Ada berapa jenis gerbang logika dasar? Sebutkan dan jelaskan! 3. Sebutkan macam-macam gerbang logika jika ditinjau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu,

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum ada proses penyederhanaan fungsi, beberapa kalangan seperti mahasiswa, dosen, bahkan ilmuwan yang bergerak dibidang matematik dan informatika merasa kesulitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto, S.kom liyantanto@gmail.com Pendahuluan Seperti kita ketahui, mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan mengolah

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA

MODUL I GERBANG LOGIKA MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal

Lebih terperinci

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital 2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1 TEORI DASAR DIGITAL Leterature : (1) Frank D. Petruzella, Essentals of Electronics, Singapore,McGrraw-Hill Book Co, 1993, Chapter 41 (2) Ralph J. Smith, Circuit, Devices, and System, Fourth Edition, California,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan ideologi bangsa Pancasila dan UUD 1945 maka setiap rakyat indonesia sangat mengidamkan negara yang sejahtera. Hal ini dikarenakan, negara yang sejahtera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah satu algoritma untuk menentukan lintasan terpendek. Pada Algoritma Djiksta, kota disimbolkan dengan

Lebih terperinci

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F 551 12 062 ANISA PRATIWI / F 551 12 075 JUPRI SALINDING / F 551 12 077 WIDYA / F 551 12 059 TEKNIK INFORMATIKA (S1) TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA Alat-alat digital dan rangkaian-rangkaian logika bekerja dalam sistem bilangan biner; yaitu, semua variabel-variabel rangkaian adalah salah satu 0 atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. sampai tahap pengujian saja tidak sampai tahap pemeliharaan.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. sampai tahap pengujian saja tidak sampai tahap pemeliharaan. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Perancangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang dimulai dari analisis kebutuhan sistem, perancangan, coding, pengujian dan pemeliharaan. Metode waterfall

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean 1 UNTUK DOWNLOAD LEBIH BANYAK EBOOKS TENTANG KOMPUTER KUNJUNGI http://wirednotes.blogspot.com Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner: - B : himpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi semakin mempermudah bagi masyarakat dalam melakukan komunikasi. Salah satu contohnya adalah melakukan pengiriman suatu citra digital

Lebih terperinci

dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner).

dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner). Gerbang Logika dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner). Logika biner menggunakan dua buah nilai yaitu 0 dan 1. Logika biner yang digunakan dlm sistem digital,

Lebih terperinci

Gerbang Logika. Input (A) Output (Y) 0 (Rendah) 1 (Tinggi) Tinggi (1) Rendah (0) Tabel Kebenaran/Logika Inverter

Gerbang Logika. Input (A) Output (Y) 0 (Rendah) 1 (Tinggi) Tinggi (1) Rendah (0) Tabel Kebenaran/Logika Inverter Gerbang Logika Apa itu gerbang logika? Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA BINER

BAB III GERBANG LOGIKA BINER III GERNG LOGIK INER 3. ljabar oole Pada abad ke-9 George oole memperkenalkan operasi hitung matematika dalam bentuk huruf abjad dan memperkenalkan simbol tertentu untuk hubungan seperti tanda tambah (+)

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar Modul 1 : Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar 1.1 Tujuan Setelah mengikuti praktek ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami Aksioma dan Teorema Aljabar Boolean. 2. Memahami gerbang logika dasar

Lebih terperinci

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S AGENDA SISTEM BILANGAN DESIMAL, BINER, OCTAL, HEXADESIMAL DEFINISI ALJABAR BOOLEAN TABEL KEBENARAN ALJABAR BOOLEAN

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 28 MODUL III GERBANG LOGIKA & RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Pelajaran : Teknik Digital Kelas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Lanjut Dosen Pengampu : Ahmad Aminudin, M.Si Oleh : Aceng Kurnia Rochmatulloh (1305931)

Lebih terperinci

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun :. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk memperoleh solusi analitik (dan eksak) dari fungsi integral tentu. Namun, dalam praktek rekayasa,

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika sangat pesat, kalau beberapa tahun lalu rangkaian elektronika menggunakan komponen tabung hampa, komponen diskrit, seperti dioda, transistor,

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL IV ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL IV ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL IV ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2008 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL IV ALJABAR BOOLE & RANGKAIAN

Lebih terperinci

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate)

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate) Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate) Anjar Syafari anjar.syafari@gmail.com http://ansitea.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, berbagai permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi. Peningkatan kinerja manusia yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan (game) merupakan bidang usaha manusia terhadap kecerdasan buatan, salah satunya adalah sliding puzzle. Permainan ini merupakan permainan yang dapat melatih

Lebih terperinci

Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke. yang semakin kompleks. Dari berbagai macam aktivitas yang digeluti, sebuah

Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke. yang semakin kompleks. Dari berbagai macam aktivitas yang digeluti, sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke hari mengalami perkembangan yang semakin membaik. Kemajuan ini berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerjaan, baik yang sifatnya rutinitas maupun tidak rutinitas. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerjaan, baik yang sifatnya rutinitas maupun tidak rutinitas. Kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi komputer dalam kehidupan manusia adalah untuk menunjang suatu pekerjaan, baik yang sifatnya rutinitas maupun tidak rutinitas. Kemajuan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan pesat. Teknologi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga kita bisa saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan dalam pengolahan data yang baik, tepat dan akurat juga sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA...

BAB II STUDI PUSTAKA... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan theorema dan sifat dasar dari aljabar Boolean. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan

Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit)

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA) #14 TEORI DSR DIGITL (GERNG LOGIK) Gerbang logika dapat didefinisikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan suatu output hanya bila telah ditentukan sebelumnya kondisi input yang ada. Dalam hal ini

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA) #14 TEORI DSR DIGITL (GERNG LOGIK) Gerbang logika dapat didefinisikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan suatu output hanya bila telah ditentukan sebelumnya kondisi input yang ada. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan manusia. Namun pada prakteknya kegiatan belajar-mengajar masih

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan manusia. Namun pada prakteknya kegiatan belajar-mengajar masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Namun pada prakteknya kegiatan belajar-mengajar masih mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam mengembangkan suatu ilmu. Pendidikan di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam mengembangkan suatu ilmu. Pendidikan di Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Kejuruan merupakan sebuah sistem pendidikan yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan potensi siswa sehingga memiliki keterampilan tertentu dalam mengembangkan

Lebih terperinci

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT Materi 1. Gerbang Logika Dasar 2. Tabel Kebenaran 3. Analisa Pewaktuan GERBANG LOGIKA DASAR Gerbang Logika blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital Sebuah gerbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan kegiatan manusia yang bertugas untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan. Seperti dalam perusahaan, manajer

Lebih terperinci

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM TI 23 IE-24 Elektronika Industri & Otomasi UKM Lampiran C Aljabar Boolean Tupel Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan ang didefinisikan pada operaror +,,

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ALAT

MODUL I PENGENALAN ALAT MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 1 I. DASAR TEORI 1. Konsep Dasar Breadboard MODUL I PENGENALAN ALAT Breadboard digunakan untuk mengujian dan eksperimen rangkaian elektronika. Breadboard sangat baik sekali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat diperlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Sekolah merupakan salah satu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Manusia memiliki akal dan pikiran. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilewati untuk mencapai tujuan dari penelitian. Adapun metodologi penelitian yang digunakan ditunjukkan pada Gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Priode UTS-UAS DADANG MULYANA. dadang mulyana 2012 ALJABAR BOOLEAN. dadang mulyana 2012

Bahan Kuliah. Priode UTS-UAS DADANG MULYANA. dadang mulyana 2012 ALJABAR BOOLEAN. dadang mulyana 2012 Bahan Kuliah LOGIKA Aljabar MATEMATIKA- Boolean Priode UTS-UAS DADANG MULYANA dadang mulana 22 ALJABAR BOOLEAN dadang mulana 22 Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan -

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN I. GERBANG LOGIKA Gerbang-gerbang dasar logika merupakan elemen rangkaian digital dan rangkaian digital merupakan kesatuan dari gerbang-gerbang logika dasar yang membentuk

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data dikenal dengan istilah Kriptografi, sedangkan langkah-langkah dalam kriptografi disebut algoritma kriptografi.

Lebih terperinci

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan.

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan. Struktur Data Struktur Data Setiap data memiliki tipe data, apakah merupakan angka bulat, angka pecahan, atau berupa karakter, dan sebagainya. Jadi, tipe data adalah pengelompokan data berdasarkan isi

Lebih terperinci

SOFTWARE BANTU PEMBELAJARAN PETA KARNAUGH SKRIPSI. di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SOFTWARE BANTU PEMBELAJARAN PETA KARNAUGH SKRIPSI. di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SOFTWARE BANTU PEMBELAJARAN PETA KARNAUGH SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit Aljabar Boolean Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional

Lebih terperinci

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean Yusron Sugiarto Materi Kuliah Rangkaian Logika Ada beberapa operasi-operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dengan skala besar (mass production). PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang memproduksi

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya MA Modul Durasi : Teknologi Digital (61B023) : I / Karakteristik IC TTL dan Penyederhanaan Logika : 165 menit (1 sesi) PENDAHULUAN Teknologi elektronika telah berkembang sangat cepat sehingga hampir semua

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA Alat-alat digital dan rangkaian-rangkaian logika bekerja dalam sistem bilangan biner; yaitu, semua variabel-variabel rangkaian adalah salah satu 0 atau 1 (rendah atau tinggi).

Lebih terperinci

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya. Tugas! (Materi Aljabar Boolean). Gambarkan jaringan switching yang dinyatakan dengan polinominal Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya, kapan jaringan tsb on atau off.

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit Aljabar Boolean Bahan Kuliah Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi

Lebih terperinci

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL Oleh : Kelompok 3 I Gede Nuharta Negara (1005021101) Kadek Dwipayana (1005021106) I Ketut Hadi Putra Santosa (1005021122) Sang Nyoman Suka Wardana (1005021114) I

Lebih terperinci

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2 PERCOBAAN 2. DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2 2.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat SR Flip-flop dari gerbang NOR Membuat SR Flip-flop dari gerbang NAND

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1 Aljabar Boolean Rinaldi Munir/IF25 Mat. Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN Dosen Pengampu : Shoffin Nahwa Utama, M.T. Disusun Oleh: MUHAMMAD IBRAHIM NIM : 362015611040 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kerahasiaan pesan atau data yang dimiliki oleh seseorang merupakan hal penting dalam pengiriman pesan agar pesan tersebut hanya dapat diberikan oleh orang tertentu saja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang perkembangannya dalam hitungan hari saja dan merupakan suatu media

BAB 1 PENDAHULUAN. yang perkembangannya dalam hitungan hari saja dan merupakan suatu media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin pesat, berbicara tentang teknologi dan informasi, komputer merupakan salah satu bentuk teknologi yang

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER.

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER. PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER. Sabran 1*, Muliadi 2 1,2 Dosen PTA FT Universitas Negeri Makassar * sabran_fh66@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci