PENENTUAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN LOKASI PERGURUANTINGGI DENGAN ANALISIS CONJOINT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN LOKASI PERGURUANTINGGI DENGAN ANALISIS CONJOINT"

Transkripsi

1 PENENTUAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN LOKASI PERGURUANTINGGI DENGAN ANALISIS CONJOINT Maxs Ary Program Stud Manajemen Informatka Akadem Manajemen Informatka dan Komputer AMIK BSI BANDUNG Jl. Sekolah Internasonal No. 3, Antapan, Bandung ABSTRACT A prvate college s educaton marketers that need to dentfy students for educatonal products; educatonal products develop and mplement a promoton to attract attenton and gve a strong response from prospectve students. Advantages of prvate college to attract more students mproved. The am of ths study s to analyze the preferences of students from the Department of Informaton Management AMIK Bandung BSI n choosng the campus. Research preferences n choosng college students conducted by applyng conjont analyss usng SPSS How that s done s to obtan a score of uses that can represent every aspect of campus servces owned factor, so that on that score can be deduced about what attrbutes are most consdered by the students n choosng a college. Results of the respondents preference hghest-value s a factor feld (14.92%), currculum (13:21%), accredtaton (12.75%), lecturer (12:13%), buldng (11.96%), lbrary (11.87%), Dstance (11.66%) and advertsng (11:46%). Results of the aggregate utlty level factors/attrbutes chosen by respondents, that the respondents lked the selecton of educatonal servces n the campus s havng a feld campus, open currculum (the admnstraton delvered n advance at the begnnng of regstraton), the campus has been accredted, senor lecturer opton, the sze of ordnary buldngs (less notced), the lbrary has a large collecton of books, the dstance between the house and near the campus, and advertsng less attenton. Key Words: Multvarate Statstcs, Conjont Analyss, Preference. I. PENDAHULUAN Keputusan untuk membel suatu produk dpengaruh oleh faktor perbedaan ndvdu, pengaruh lngkungan dan proses pskologs. Faktor-faktor tersebut berguna bag pemasar untuk mengdentfkas para pembel potensal terhadap suatu produk, mengembangkan produk dan menerapkan promos untuk menark perhatan dan member tanggapan yang kuat dar konsumen (Umar, 2000). Perguruan tngg swasta merupakan salah satu perguruan tngg alternatf bag masyarakat untuk menghadap penngkatan permntaan terhadap kebutuhan penddkan. Jumlah perguruan tngg swasta khususnya d Bandung dan umumnya d Indonesa berjumlah cukup banyak. Hal n menyebabkan persangan antar perguruan tngg swasta dalam hal menark mnat sebaga mahasswa (Ary, 2014). Perguruan tngg swasta merupakan pemasar penddkan yang perlu juga mengdentfkas calon mahasswa terhadap produk lngkup penddkan, mengembangkan produk lngkup penddkan dan menerapkan promos untuk menark perhatan dan member tanggapan yang kuat dar calon mahasswa. Keunggulan perguruan tngg swasta untuk menark mnat calon mahasswa semakn dtngkatkan. Mula dar prestas, tamplan fsk, sampa fasltas yang akan dpergunakan oleh mahasswa. Perguruan tngg merupakan salah satu jens organsas yang bergerak dbdang jasa penddkan. Sekarang n dengan banyaknya perguruan tngg, dperlukan standar perguruan tngg yang bak. Penawaran jasa perguruan tngg kepada masyarakat semakn beraneka ragam, sehngga persangan antar perguruan tngg dalam mencar calon mahasswa semakn ketat. Banyaknya calon mahasswa yang tdak lolos sarngan masuk perguruan tngg neger, mendorong bag perguruan tngg swasta berlomba-lomba mempromoskan nsttusnya untuk menark perhatan calon mahasswa. Kesempatan luas pag perguruan tngg swasta yang ddukung dengan sarana dan prasaran yang cukup lengkap, tenaga penddkan yang banyak, dan pasar yang jelas, semakn mempercepat tumbuhnya ndustr penddkan tngg. 79

2 Para mahasswa memlh pada suatu perguruan tngg tentunya mempunya pertmbangan-pertmbangan atau penlaan mengena perguruan tngg yang akan dplh. Informas suatu perguruan tngg dperoleh berbaga sumber, dantaranya koran, spanduk, orang tua, alumn, guru sekolah, temannya sendr, dan sebaganya. Informas yang dcar oleh calon mahasswa basanya tentang lokas kampus, baya perkulahan, fasltas perkulahan, perpustakaan, laboratorum, kegatan kemahasswaan, akredtas, waktu kulah, program stud atau jurusan yang akan dplh dan sebaganya. Analss conjont dgunakan untuk mengetahu bagamana perseps responden terhadap suatu objek yang terdr atas satu atau banyak bagan (Ghozal, 2011). Ddalam rset pemasaran analss conjont dgunakan untuk mengetahu bagamana preferens konsumen terhadap berbaga desan produk. Msalnya produk pasta gg sepert apakah yang sebenarnya dngnkan oleh konsumen. Peneltan (Rusmar, 2011) menyatakan hasl pengujan bahwa faktor-faktor mutu akademk sebesar (0,082), penamplan kampus (0,00), baya kulah (-0,104), dan lokas kampus (0.094). Sedangkan jarak dar rumah ke kampus (-0,235) tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap mnat mahasswa kulah. Faktor kemungknan karr, masa depan berpengaruh terhadap mnat kulah mahasswa (0,542). Peneltan (Syamsuddnnor, 2013) menympulkan bahwa baya kulah berpengaruh sgnfkan terhadap mnat kulah d STIMI Banjarmasn, dkut mutu akademk yang berkatan dengan program akademk dan pelaksanaan pengajaran. Sedangkan penamplan kampus tdak berpengaruh terhadap mnat sswa. Peneltan preferens mahasswa dalam memlh kampus dlakukan dengan mengaplkaskan analss conjont menggunakan SPSS Tujuannya adalah menganalss preferens mahasswa Jurusan Manajemen Informatka AMIK BSI Bandung dalam memlh kampus. Cara yang dlakukan adalah dengan memperoleh skor kegunaan yang dapat mewakl setap aspek faktor jasa kampus yang dmlk, sehngga dar skor tersebut dapat dtark kesmpulan tentang atrbut apa saja yang palng dpertmbangkan oleh mahasswa dalam memlh kampus. II. KAJIAN LITERATUR Analss conjont adalah teknk multvarate yang khusus dgunakan untuk memaham bagamana responden mengembangkan preferens terhadap suatu produk atau jasa. Hal n ddasarkan pada prems bahwa konsumen menla produk/jasa/de (rl atau hpotess) dengan cara mengkombnaskan jumlah nla dar masng-masng atrbut yang terpsah. Utltas sebaga ukuran nla dalam analss conjont bersfat subjektf judgment preferens unk dar setap ndvdu (Ghozal, 2011). Sebaga bagan dar multvarate dependence method, analss conjont dekspreskan dalam model: Y1 X1 X 2 X 3 Xn (non-metrk atau metrk) (non-metrk) (1) Varabel ndependen (X) dsebut Faktor dan berupa data non-metrk yang merupakan bagan dar Faktor dan dsebut level. Sedangkan varabel dependen (Y1) adalah pendapat keseluruhan dar responden terhadap sejumlah faktor dan level pada sebuah produk atau jasa. Proses analss conjont dlakukan dengan langkah-langkah sebaga berkut: a. Menentukan faktor (atrbut spesfk) dan kemudan level (bagan-bagan dar faktor) dar suatu objek. Faktor atau atrbut dalam referens (Supranto, 2004) yatu kegunaan atau utlty yang dkatkan oleh pelanggan pada tngkatan atau level. Dengan fungs part-worth dapat dperoleh tngkatan preferens konsumen terhadap faktor yang dberkan. b. Mendesan stmul, yatu kombnas antara faktor dengan level. Menurut (Smamora, 2000) ada dua cara dalam merancang stmul, yatu pendekatan kombnas berpasangan (parwse comparson) atau evaluas dua faktor dan kombnas lengkap (full profl) atau evaluas banyak faktor. 1. kombnas berpasangan (parwse comparson). Bla m atrbut berart jumlah pasangan yang devaluas sebanyak mm ( 1) 2 pasangan. 2. Pendekatan kombnas lengkap juga dsebut evaluas 80

3 banyak faktor (multplefactor-evaluaton) yatu jka ada m faktor atau atrbut dan ada n level yang dtelt dapat mengevaluas semua stmul yang muncul dengan n xn xn xn x xn sejumlah m buah dengan m 0 dan n 0. Model dasar analss conjont drmuskan sebaga berkut: m k ( x) 1 j 1 a x (2) dmana: ( x) = utlty total dar setap stmul a = utlty dar faktor ke I j (=1,2,,m) dan level ke j (j=1,2,,k) k = banyaknya level atrbut m = banyaknya atrbut x = 1 jka level ke j dar atrbut ke j I terjad dan 0 jka tdak terjad Pentngnya suatu atrbut, msalnya I, ddefnskan dalam ksaran parth-worth. Range nla kepentngan relatve tap atrbut dapat dhtung dengan rumus: I { maks( aj ) mn( aj )},untuk setap Pentngnya atrbut dnormalkan untuk meyaknkan kepentngan relatfnya dengan atrbut lannya, w. sehngga: dmana: I w m I m 1 1 w 1 j j (3) (4) w = bobot kepentngan relatve untuk tap atrbut I = range nla kepentngan untuk tap atrbut Beberapa prosedur yang berbeda terseda untuk mengestmas model dasar yang palng sederhana, yatu dummy varable regresson, artnya suatu regres varabel bebasnya merupakan varabel dummy. Persamaan regresnya adalah sebaga berkut (Santoso, 2010): Yˆ a a x a x a x 0 1 j 1 j 2 j 2 j j j (5) III. METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang dgunakan dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Pemlhan Atrbut dan Level Atrbut a. Menentukan atrbut atau faktor pentng yang akan dtelt pada faktor memlh kampus. Atrbut yang akan dtelt adalah Gedung, Lapangan, Dosen, Perpustakaan, Akredtas, Jarak, Kurkulum, dan Iklan. b. Menyusun level dar setap atrbut. c. Menggunakan konsep Orthogonaltas dalam melakukan kombnas atrbut dengan setap levelnya, menggunakan SPSS. 2. Mengurakan model analss conjont 3. Estmas utltas untuk tap faktor dan level a. Menentukan nla utltas tap level untuk masngmasng faktor. b. Menentukan nla kepentngan relatve tap faktor dan membandngkan dengan total kepentngan seluruh faktor tap responden. 4. Interpretas hasl melalu pengelompokkan responden yang memlk nla utltas dan kepentngan relatve sama dan estmas tngkah laku responden dalam pemlhan kombnas atrbut 5. Pengumpulan data dlakukan dengan penyebaran kuesoner kepada responden IV. PEMBAHASAN Identfkas Penarkan Sampel Pada peneltan n populas adalah mahasswa aktf jurusan Sstem Informas dh/manajemen Informatka AMIK BSI 81

4 Bandung yang berjumlah 281 pada semester genap tahun akademk 2014/2015. Data mahasswa aktf dperoleh dar absens kehadran yang ada pada Bro Admnstras Akademk (BAAK) AMIK BSI Bandung. Dalam menentukan jumlah sampel, peneltan n menggunakan metode purposve samplng yang dhtung dengan rumus Slovn sebaga berkut: N S 2 (1 Ne. ) (6) dmana: S = Jumlah Sampel N = Jumlah Populas e = Persentase tolerans ketdak teltan karena kesalahan Pengamblan sampel sebesar 10% S (1 281(0.1 )) 281 S 3.81 S S 74 Hasl perhtungan jumlah sampel, dperoleh sejumlah 74 mahasswa untuk djadkan sampel pengolahan data. Menentukan Faktor (Atrbut Spesfk) dan Level Tap Atrbut Faktor atau atrbut yang dgunakan pada peneltan n melput 8 faktor dan 2 level tap atrbut. Berkut adalah faktor dan level yang dmaksud (Tabel 1). Faktor Gedung Tamplan Fsk Lapangan Sarana Sepakbola Dosen Usa Dosen Perpustakaan Jumlah Buku Akredtas Menanyakan Status Jarak Jarak Rumah - Kampus Kurkulum Sstem Kurkulum Iklan Berapa serng klan Sumber: Hasl Peneltan (2015) Tabel 1. Faktor dan Level Atrbut Peneltan Level Besar Ada Senor Banyak Terakredtas Jauh Terbuka/Djelaskan Adm Dperhatkan Basa Bebas Saja Yunor Bebas Saja yang Pentng Ada Tdak Terlalu Pentng Dekat Tertutup/Tdak Djelaskan Tdak Desan Stmul Stmul adalah kombnas antara faktor dengan level atrbut. Peneltan n menggunakan kombnas lengkap (full profl) atau evaluas banyak faktor untuk menentukan stmul. Berkut adalah gambaran stmul menggunakan perntah Orthoplan pada SPSS 17.0 (Gambar 1). Orthoplan merupakan perntah pembuatan stmul. Tabel 2. Desan Stmul Faktor Stmul Level Stmul Level Gedung 1 Besar 2 Basa Lapangan 1 Ada 2 Bebas Aja Dosen 1 Senor 2 Yunor Perpustakaan 1 Banyak 2 Bebas Aja Akredtas 1 Terakredtas 2 Tdak Pentng Jarak 1 Jauh 2 Dekat Kurkulum 1 Terbuka 2 Tertutup Iklan 1 Dperhatkan 2 Tdak Sumber: Hasl Peneltan (2015) 82

5 Sumber: Hasl Peneltan (2015) Gambar 1. Data Edtor Stmul Perntah Orthoplan hasl SPSS 17.0 Pengolahan Nla Utltas Level Tap Atrbut Nla utltas adalah selsh antara rata-rata faktor tertentu dengan nla konstantanya. Dalam penafsran angka utltasnya perlu memperhatkan penyusunan rangkng yang dlakukan oleh responden. Tabel 3. Nla Utltas Agregat Level Atrbut Responden Utlty Estmate Std. Error GEDUNG Besar (X 11 ) Basa (X 12 ) LAPANGAN Ada (X 21 ) Bebas (X 22 ) DOSEN Senor (X 31 ) Yunor (X 32 ) PERPUSTAKAAN Banyak (X 41 ) Bebas Saja yg Pentng Ada (X 42 ) AKREDITASI Terakredtas (X 51 ) Tdak Terakredtas (X 52 ) JARAK Jauh (X 61 ) Dekat (X 62 ) KURIKULUM Terbuka (X 71 ) Tertutup (X 72 ) IKLAN Dperhatkan (X 81 ) Tdak Dperhatkan (X 82 ) (Constant) Sumber: Hasl Peneltan (2015) Dar tabel 3 d atas dperoleh hasl estmas koefsen persamaan conjont atau estmas utltas tap levelnya yang dsebut predks parth-worth secara agregat yatu sebaga berkut: a 6.49, a 0.14, a 0.14, a 0.99, a 0.77, a 0.77, a 0.77, a 0.77, a 0.34, a 0.34, a a 0.98, a 0.33, a a 0.99, a 0.52, a Dar estmas koefsen datas, maka dapat dsubsttus setap estmas utltas kedalam persamaan dasar conjont sebaga berkut: 83

6 ( x) x 0.14x 0.99x 0.99x x 0.52x 0.77x 0.77x X 0.77x 0.34x 0.34x x 0.98x 0.33x 0.33x Jka nla negatf, maka responden kurang suka dengan stmul jasa penddkan tersebut. Sebalknya, jka nlanya postf, maka responden suka dengan stmul jasa penddkan tersebut. Analss Importance Values Faktor Relatf Importance Value dar jasa penddkan sangat perlu dperjatkan untuk melhat ketertarkan calon mahasswa, sehngga perguruan tngg dapat mengkombnaskan faktor/atrbut yang danggap pentng dan mengabakan atrbut yang relatve kurang menunjang ketertarkan calon mahasswa. Hasl preferens total responden sebaga berkut: Tabel 4. Tngkat Importance Value Responden GEDUNG % LAPANGAN % DOSEN % PERPUSTAKAAN % AKREDITASI % JARAK % KURIKULUM % IKLAN % J U M L A H 100 % Sumber: Hasl Peneltan (2015) Secara sgnfkan, dar delapan faktor jasa penddkan menunjukkan bahwa persentase tngkat faktor relatf (Importance Value) responden terhadap penlaan faktor/atrbut jasa penddkan memlk nla yang hampr sama besar (11-14%). Tngkat yang pelng besar adalah faktor Lapangan (14.92%), sedangkan faktor terkecl adalah Iklan (11.46%). Pengukuran Predks dan Uj Sgnfkans Untuk menguj valdtas dalam analss conjont dlakukan dengan korelas Pearson s R dan Kendall s Tau. Landasam untuk uj sgnfkans adalah sebaga berkut: H0 : Tdak ada korelas yang kuat antara Observed Varable dan Estmated Preferences. H1 : Ada korelas yang kuat antara Observed Varable dan Estmated Preferences. Jka angka sgnfkans 0.05 maka H0 dterma. Sebalknya, jka angka sgnfkans < 0.05 maka H0 dtolak. Tabel 5.Korelas Observed Varable dan Estmated Preferences Value Sg. Pearson's R Kendall's tau Sumber: Hasl Peneltan (2015) Dar Tabel 5 d atas, dapat dlhat hasl korelas Pearson s R dan Kendalls Tau terhadap utltas ( Y ˆ ) dengan utltas aktual (U(x)) salng berkorelas postf dan memlk nla sgnfkan masng-masng 0,00 jauh dbawah 0,05. Dengan demkan, dapat dsmpulkan bahwa ada korelas yang nyata antara hasl konjon dengan pendapat responden. V. KESIMPULAN Kesmpulan pada hasl peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Faktor atau atrbut yang mempengaruh plhan 74 responden yang mewakl mahasswa AMIK BSI Bandung pada semester genap tahun akademk 2014/2015. Hasl preferens responden yang bernla palng tngg adalah faktor Lapangan (14.92%), Kurkulum (13.21%), Akredtas (12.75%), Dosen (12.13%), Gedung (11.96%), Perpustakaan (11.87%), Jarak (11.66%), dan Iklan (11.46%). Hasl tersebut menunjukkan bahwa faktor Lapangan adalah yang palng dsuka responden dalam pemlhan kampus, sedangkan faktor klan kurang dsuka atau kurang mempengaruh dalam pemlhan kampus. 2. Hasl utltas agregat level faktor/atrbut plhan responden, 84

7 dhaslkan kesmpulan bahwa responden menyuka jasa penddkan dalam pemlhan kampus adalah Kampus memlk Lapangan, Kurkulum Terbuka (phak admnstas menyampakan terlebh dahulu dawal pendaftaran), Kampus telah terakredtas, plhan Dosen Senor, Ukuran Gedung basa saja (kurang dperhatkan), perpustakaan memlk banyak koleks buku, Jarak antara rumah dan kampus dekat, dan Iklan kurang dperhatkan. SARAN Dmungknkan untuk menambah atau mengelola faktor lannya dan pemlhan level yang bervaras untuk referens preferens pemlhan kampus. DAFTAR PUSTAKA Ary, M. (2014). Identfkas Perlaku Calon Mahasswa Baru Dalam Memlh Program Stud Menggunakan Analss Faktor. Paradgma Jurnal Komputer dan Informatka Akadem Bna Sarana Informatka, Rusmar. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa Program Pascasarjana Magster Manajemen Sekolah Tngg Ilmu Ekonom (STIE) Indonesa Banjarmasn. Banjarmasn: Tess - Program Pasca Sarjana STIE Indonesa. Santoso, S. (2010). Statstk Multvarat. Jakarta: PT Elex Meda Komputndo. Syamsuddnnor. (2013). Analss Faktor- Faktor Yang Mempengaruh Mnat Kulah Mahasswa Strata 1 (S1) Pada STIMI Banjarmasn. Socoscenta - Jurnal Ilmu-Ilmu Sosal, Umar, H. (2000). Rset Pemasatan Perlaku Konsumen. Jakarta: PT Grameda Pustaka Utama. Ghozal, I. (2011). Aplkas Analss Multvarate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbt Unverstas Dponegoro. 85

MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT

MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT Maxs Ary Program Stud Manajemen Informatka AMIK BSI BANDUNG JL. Sekolah Internasonal No. 1-6 Antapan Bandung maxs.max@bs.ac.d

Lebih terperinci

MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT

MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT Maxs Ary AMIK BSI BANDUNG Jurusan Sstem Informas dh:\manajemen Informatka maxs.max@bs.ac.d ABSTRAK Perguruan tngg

Lebih terperinci

MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT

MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT MENENTUKAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM MEMILIH KAMPUS MENGGUNAKAN ANALISIS CONJOINT Maxs Ary AMIK BSI Bandung, maxs.max@bs.ac.d ABSTRACT - A prvate college s educaton marketers that need to dentfy

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen 4 TINJAUAN PUSTAKA Kualtas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) tahun 2002, kualtas dartkan sebaga : (1) tngkat bak buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaan, kecakapan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

Analisis Conjoint Sebagai Alat Menentukan Model Preferensi Nasabah Menabung Di Bank

Analisis Conjoint Sebagai Alat Menentukan Model Preferensi Nasabah Menabung Di Bank Analss Conjont Sebaga Alat Menentukan Model Preferens Nasabah Menabung D Bank Budono Nan Hdayat Program Stud Statstka Terapan FMIPA Unv.Gajayana Jl.Merjosar- Dnoyo Malang Abstrak :Tngkat persangan antar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

KONSISTENSI RESPONDEN DALAM MENGEVALUASI PROFIL PRODUK PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus Preferensi Mahasiswa IPB dalam Memilih Mata Kuliah Pilihan)

KONSISTENSI RESPONDEN DALAM MENGEVALUASI PROFIL PRODUK PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus Preferensi Mahasiswa IPB dalam Memilih Mata Kuliah Pilihan) KONSISTENSI RESPONDEN DALAM MENGEVALUASI PROFIL PRODUK PADA ANALISIS KONJOIN (Stud Kasus Preferens Mahasswa IPB dalam Memlh Mata Kulah Plhan) YUNI SUCI KURNIAWATI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci