TINJAUAN YURIDIS TENTANG KASUS WANPRESTASI ANTARA DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK MILIK ATAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN YURIDIS TENTANG KASUS WANPRESTASI ANTARA DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK MILIK ATAS"

Transkripsi

1 TINJAUAN YURIDIS TENTANG KASUS WANPRESTASI ANTARA DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK MILIK ATAS TANAH (Studi kasus putusan No. 16/ Pdt.G/2012/PN Kra) Oleh : Vindy Herina Fakultas Hukum Program Study Ilmu Hukum (Perdata) Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK : In the loan agreement No / XI / SPK / 2010 creditors, namely PT. BPR Arta Mas Surakarta gives loans to borrowers Rp. 100,000,000 ( one hundred million dollars ) to be paid 6 months after both parties agreed what was agreed. To ensure that the debtor to repay the loan to the lender, the debtor menyerahka certificate of title for the land as collateral object, which if the debtor waprestasi the object of the guarantee will be sold or auctioned as repayment. Basic filing a lawsuit to court because of the debtor's creditors do not run what has been agreed in the credit agreement. And the judge granted judgment No. 16 / Pdt.G / 2012 / PN Kra because in addition to the strong evidence that the debtor does not appeal those decisions verstek Keywords : breach of the loan agreement

2 LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarka Undang-Undang No. 10 tahun 1998 fungsi perbankan dibagi menjadi tiga yaitu menghimpin dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Menyalurkan dana dengan pemberian kredit merupaka aktiva terbesar dari perbankan oleh karena itu sebelum melakukan pemberian kredit kepada masyarakat kreditur harus mempunyai keyakinan atas kesanggupan debitur dalam melunasi pinjaman kredit. Untuk itu sebelum melakukan perjanjian debitur harus menyerahkan jaminan kepada kreditur baik benda bergerak maupun tidak bergerak, sehingga apabila debitur wanprestasi maka objek jaminannya dapat dijual ataupun dilelang untuk pelunasan pinjaman yang telah diberikan kreditur kepada debitur. (Usman Rachmadi.2008.) Dalam perjanjian kredit No 7720/XI/SPK/2010 kreditur yaitu PT. Bpr Arta Mas Surakarta memberika pinjaman kepada debitur sebesar Rp (seratus juta rupiah) dengan jaminan berupa sertifikat hak milik atas tanah, dan harus dibayar 6 bulan setelah kedua belah pihak menyetujui apa yang diperjanjikan. Tetapi sampai jatuh tempo atau sampai batas waktu pelunasan debitur tidak atau belum melakukan perlunasan. Debitur hanya melakukan tiga kali pembayaran yang tiap bulannya dibayar Rp Guna mendapatkan kekuatan hukum yang tetap maka kreditur mengajukan gugatan kepengadilan Negeri Karanganyar atas kasus wanprestasi atau ingkar janji yang dilakukan debitur. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana dasar diajukannya suatu gugatan? 2. Bagaimana keputusan hakim / pertimbangan hakim atas gugatan tersebut?

3 TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui bagaimana dasar diajukannya suatu gugatan? 2. Mengetahui bagaimana keputusan hakim / pertimbangan hakim atas gugatan tersebut? METODE PENELITIAN 1. Lokasi penelitian dipengadilan Negeri Karanganyar 2. Jenis penelitiaannya adalah Penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Jadi penelitian ini penelitian yang mendekati masalah dan norma hukum yang berlaku. (Abdulkadir Muhammad, 2004, 5) 3. Jenis dan sumber data Jenis data dalam penelitian ini yaitu Data sekunder, data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada atau sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dan Sumber data dalam penelitian ini data Primer, data sekunder dan data tersier. 4. Teknik pengumpulan data dan analisis data a. Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data studi dokumen. yaitu suatu alat pengumpulan data melalui data tertulis, peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mengkaji dan mempelajari isi dari bahan pustaka baik berupa Peraturan Perundang-undangan, Putusan Pengadilan Negeri Karanganyar, artikel internet, jurnal dan dokumen

4 b. Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif kualitatif yaitu suatu cara mengukur dan menguji data dengan menganalisis teori hukum dan perundang-undangan yang bersifat umum yang digunakan dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Abstraksi kasus Putusan pengadilan karanganyar No.16 / PDT.G / 2012 / PN. KRA 1. Subyek dan Obyek Perkara a. Subyek perkara Menurut pengadilan Negeri Karanganyar, berdasarkan Putusan Hakim Nomor: 16 / Pdt.G / 2012 / PN.Kray adalah penggugat dan tergugat. Identitas penggugat : Nama Alamat Pekerjaan : ARTANTO SULISTIYO : Desa Ngasem kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar : Direktur Utama PT. BPR ARTA MAS SURAKARTA Identitas tergugat Nama : Dewi Puspitasari Alamat : Jalan afandi Gg. Bakung Rt 09, Depok, sleman Yogyakarta Pekerjaan : Wiraswasta Identitas terggugat II Nama Alamat Pekerjaan : FERRYANTHO SAADA : Perumahan Nadya Kav. B2 Pusung Utara Sinduharjo Ngaglik, sleman, Yogyakarta : Wiraswasta

5 b. Obyek perkara Dalam perjanjian kredit debitur mendapatkan fasilitas kredit (pinjaman) sebesar Rp ,- (seratus juta rupiah) sebagaimana yang disebutkan dalam surat perjanjian kredit Nomor : 7720/ SPK/ XI/ Guna menjamin agar peminjam membayar kredit tersebut kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta debitur menyerahkan jaminan berupa sebidang tanah perkarangan dan yang ada diatasnya dengan bukti sertifikat hak milik (SHM) obyek tanah tersebut terletak didesa Palbapang kec. Bantul Yogyakarta. 2. Duduk perkara Berdasarkan surat gugatan tanggal 27 februari 2012 yang terdaftar dikepaniteraan Pengadilan Negeri Karanganyar dibawah register Nomor : 16/ Pdt.G/ 2012/PN.Kray Penggugat adalah direktur utama PT Bank perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta atau sebagai kreditur sedangkan tergugat sebagai debitur yang telah mendapatkan fasilitas kredit (pinjaman) sebesar Rp ,- (seratus juta rupiah) sebagaimana yang tercantum dalam surat perjanjian kredit (SPK) Nomor: 7720/SPK/XI/2010. Guna manjamin agar peminjam membayar kredit tersebut kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta, peminjam atau yang disebut sebagai debitur sepakat menyerahkan jaminan kepada kreditur berupa sebidang tanah perkarangan dan yang ada diatasnya dengan bukti sertifikat hak milik (SHM) : Sertifikat No terletak didesa Palbapang dengan luas 610 M2, Atas Nama FERRYANTHO SAADA yang beralamat Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduarjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

6 Peminjam atau yang disebut debitur wajib mengosongkan atau menyerahkan secara nyata apa yang diserahkan sebagai jaminan tersebut dalam penguasan PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta selambat lambatnya waktu satu minggu setelah diminta oleh pihak PT Bank Perkreditan Rakyat Arta Mas Surakarta jika peminjam melalaikan kewajiban tersebut maka untuk setiap hari kelalaian peminjam dikenai denda atau ganti rugi dan (dwangsoom) uang paksa Rp ,- (seratus ribu rupiah), dan selanjutnya peminjam diwajibkan membayar ganti rugi denda, bunga dan biayabiaya yang timbul disebabkan karena perbuatan peminjam terhadap penggugat (kreditur). Sampai gugatan ini telah jadi sebelum didaftarkan dikantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Karanganyar, penggugat masih memberikan toleransi kepada tergugat yaitu meminta jasa konsultan hukum untuk upaya pendekatan serta penagihan telah dilakukan oleh penggugat agar tergugat melunasi kewajibannya, baik dengan cara memberikan teguran (somasi) maupun mendatangi (surat peringatan) hingga 3x (tiga kali) berturut- turut dan mendatangi secara langsung, namun semua upaya tersebut tidak mendapat tanggapan yang positif dari tergugat, oleh karena itu tergugat telah melanggar apa yang termuat dan tertuang dalam perjanjian kredit yang telah disepakat atau debitur telah ingkar janji (WANPRESTASI), sehingga tindakan tergugat tersebut sangat merugikan kreditur. Tetapi sampai dengan gugatan ini diajukan kepada Pengadilan Negeri Karanganyar tergugat belum juga menunjukan etikat baiknya untuk melaksanakan kewajiban yaitu menyelesaikan dan melunasi hutang- hutangnya kepada pengugat

7 Berdasarkan alasan- alasan dan fakta diatas pemohon atau pengguat memohon pengadilan negeri Karanganyar untuk berkenan memutuskan : a. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya b. Menghukum tergugat agar menyerahkan tanah perkarangan beserta bangunannya yang berdiri diatasnya kepada penggugat dengan suka rela untuk dijual melalui lelang Negara untuk melunasi semua hutang-hutangnya. c. Menghukum tergugat agar membayar semua hutangnya, pokok hutang maupun bunga dan denda yang telah disepakati serta biaya yang timbul dalam perkara ini d. Menyatakan sah melawan hukum dikarenakan tergugat (beditur) ingkar janji (wanprestasi) untuk menyerahkan obyek sengketa tanah perkarangan beserta bangunannya yang terdiri diatasnya dan menyatakan sah menurut hukum. Penggugat memohon agar supaya pelaksanaan eksekusi yang dilakukan oleh pengadilan Negeri Karanganyar delegasinya ada hambatan maupun tidak dimudahkan oleh tergugat maka Pengadilan perlu bantuan aparat hukum. e. Mengukum tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dari gugatan ini yang dikarenakan perbuatan tergugat. B. Pertimbangan Hakim Menimbang bahwa setelah majelis mendengarkan keterangan saksi-saksi dan melihat bukti surat ternyata dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar tergugat pernah mendapatkan kredit dari penggugat sebesar Rp ,- (seratus juta rupiah), kredit yang diperoleh tergugat tersebut telah dibuat atau tertuang dalam perjanjian kredit yang ditanda tangani oleh penggugat

8 dan tergugat sebagaimana tertuang dalam surat bukti perjanjian kredit No. 7720/SPK/XI/2010 tertanggal 27 November 2010 b. Bahwa benar tergugat telah diperingatkan atau ditegur oleh penggugat agar segera melunasi hutangnya sesuai dengan ketentuan yang telah diperjanjikan tersebut akan tetapi tergugat tidak pernah menghiraukan atau tidak peduli terhadap apa yang telah diperjanjikan tersebut. Menimbang bahwa setelah pinjaman atau kredit yang disetujui oleh penggugat tersebut direalisasi dan telah diterima oleh tergugat, kemudian setiap tanggal jatuh tempo untuk mengangsurnya tergugat hanya mengangsur beberapa kali saja dan selanjutnya tergugat menunggak atau tidak melakukan pembayaran angsuran/ cicilan sebagaimana yang telah diharuskan sesuai dengan surat perjanjian kredit yang telah disepakati antara penggugat dan tergugat. Atas kelalaian tergugat tersebut menurut hukum adalah merupakan wanprestasi atau cidera janji maka sisa hutang + bunga + denda yang harus dibayar oleh tergugat menurut perjanjian yang telah disepakati tersebut adalah sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah) ; Menimbang bahwa terhadap surat perjanjian kredit yang telah disepakati tersebut apakah dapat dibenarkan menurut hukum yaitu syarat syanya suatu perjanjian dan apakah sudah memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu : a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan c. Suatu hal tertentu d. Suatu sebab yang halal

9 Menimbang bahwa melihat surat perjanjian kredit yang ditanda tangani oleh penggugat dan tergugat Majelis Hakim menilai telah memenuhi syarat syahnya suatu perjanjian maka oleh karena itu apa yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut berlaku sebagai Undang-undang bagi yang membuatnya (Pasal 1338 KUHPerdata), maka kepada penggugat dan tergugat harus mentaati apa isi yang terkandung dalam perjanjian kredit yang telah disepakati tersebut ; Menimbang bahwa untuk dapat dikategorikan telah terjadi suatu perbuatan ingkar janji atau wanprestasi, maka haruslah memenuhi salah satu syarat, yaitu : a. Sama sekali tidak memenuhi seluruh atau semua prestasi/ kewajibannya b. Hanya memenuhi sebagian prestasi/ kewajibannya c. Terlambat memenuhi prestasi/ kewajibannya d. Memenuhi prestasinya/ kewajibannya, tetapi tidak sesuai dengan yang diperjanjikan atau salah berprestasi Menimbang bahwa oleh karena tergugat terbukti lalai atau terbukti tidak menepati isi perjanjian tersebut yaitu tidak mengangsur, atau mencicil, atau membayar hutangnya kepada penggugat sebagaimana diharuskan oleh perjanjian kredit tersebut maka kepada tergugat harus segera membayar sisa hutangnya kepada penggugat setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang pasti, dan apabila tergugat tidak mampu atau tidak bersedia membayar sisa hutangnya kepada maka tanah dan bangunan yang ada diatasnya yang bersertifikat atas nama tergugat yang dijadikan jaminan tersebut agar segera dijual lelang oleh pejabat / instansi yang berwenang dihadapan umum dan hasil penjualan

10 lelangnya segera dibayarkan atau diserahkan kepada penggugat untuk melunasi sisa hutang tergugat ; Menimbang bahwa dalam posita maupun Petitum gugatan memohon pada pengadilan agar tergugat membayar sisa hutangnya sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah). Dan oleh karena para tergugat adalah sebagai pihak yang lalai memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang atau sebagai orang yang telah melakukan wanprestasi maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini termasuk biaya lelang adalah menjadi tanggung jawab para tergugat ; Mengingat, Pasal 125 H.I.R, KUHPerdata dan peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan. a. Menyatakan para tergugat yang telah dipanggil dengan patut tidak hadir dan mengabulkan gugatan penggugat sebagian dengan Verstek ; b. Menyatakan Surat Perjanjian Kredit No.7720/SPK/XI/2010 adalah syah menurut hukum ; c. Menyatakan bahwa sisa hutang + bunga + denda yang harus dibayar para tergugat kepada penggugat sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dan Menghukum tergugat untuk membayar hutangnya kepada penggugat sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) ; d. Menetapkan bahwa apabila para tergugat tidak mampu untuk membayar hutangnya sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) maka tanah yang menjadi jaminan kredit tersebut tercatat dalam sertipikat atas nama Ferryantho Saasa, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav

11 B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngalik, Sleman, Yogyakarta, untuk dijual lelang didepan umum dan hasil lelang diserahkan kepada penggugat sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) ; e. Menetapkan bahwa biaya lelang dan biaya perkara dibebankan kepada para tergugat; f. Menghukum para tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai saat ini sebesar Rp ,- (lima ratus empat puluh sembiln ribu rupiah) ; ANALISA Mengabulkan gugatan Pengugat Hakim dalam mengabulkan suatu gugatan membutuhkan bukti-bukti yang cukup dari pengugat. Majelis Hakim tetap berpedoman pada ketentuan Pasal 163 HIR/ 283 Rbg yang menentukan siapa yang mendalilkan sesuatu harus membuktikan, maka dalam perkara ini penggugat diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya. Berdasarkan perjanjian kredit atau perjanjian hutang- piutang peminjam selaku debitur atau yang disebut tergugat meminjam uang sebesar Rp ,- (seratus juta rupiah) dengan jaminan sertifikat hak milik atas tanah atas nama Ferryanto Saada, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Dengan batas waktu atau jangka waktu 6 bulan sejak surat perjanjian kredit disepakati atau disetujui dan ditanda tanggani kedua belah pihak peminjam atau tergugat diwajibkan untuk melakukan pembayaran setiap bulannya Rp ,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan debitur atau tergugat telah melakukan 3x pembayaran atau senilai Rp ,-(tujuh juta lima ratus ribu rupiah) setelah itu tergugat tidak lagi melakukan pembayaran atau pelunasan sampai saat waktu yang telah

12 ditentukan. Akibat keterlambatan pembayaran dan pelunasan pinjaman belum dilakukan tergugat dikenai biaya denda sebesar Rp ,- (tujuh belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan bunga pinjaman sebesar Rp ( lima belas juta rupiah ). Berdasarkan bukti- bukti yaitu gugatan dan bukti- bukti serta keterangan saksi mendorong hakim mengabulkan gugatan yang dibuat oleh pengugat. 1. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara untuk mengabulkan gugatan penggugat ialah karena tidak adanya kasasi atau banding yang dibuat oleh tergugat bahkan tergugat tidak menghadiri sidang setelah Pengadilan Negeri Karanganyar memanggil tergugat secara patut sehingga hakim mengabulkan gugatan penggugat sebagian dengan verstek. Pasal 125 HIR ayat (1) menyatakan apabila pada hari yang ditentukan, tergugat tidak hadir dan pula ia tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya, padahal ia telah dipanggl secara patut maka gugatannya itu diterima dengan putusan tidak hadir(verstek) kecuali apabila kalau ternyata bagi Pengadilan Negeri bahwa gugatan tersebut melawan hak atau tidak beralasan. Tetapi disini gugatan yang diajukan pengugat sangat beralasan karena tergugat telah melanggar apa yang telah diperjanjikan dan tergugat telah dipanggil 3X (tiga kali) tetapi tergugat tidak memberikan alasan apapun. 2. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara menyatakan bahwa perjanjian kredit dengan jaminan sertifikat hak milik atas tanah dengan pinjaman sebesar Rp ,- (seratus juta rupiah) yang baru dibayar 3x (tiga kali) Rp ,- (dua juta lima ratus ribu) atau sebesar Rp ,- ( tujuh juta lima ratus ribu) dan telah melewati batas waktu pelunasan, sampai gugatan diajukan kepengadilan belum mendapat tindak lanjut untuk pembayaran maupun pelunasan. Untuk menguatkan dalil gugatan tersebut penggugat mengajukan bukti surat bertanda P-2 (perjanjian hutang piutang), P-4 (surat pernyataan Dw

13 Puspitasari tergugat I dan Artanto Sulistya), P-9 (foto copy surat kwitansi perjanjian kredit) dan keterangan saksi Andri tryanto yang bekerja sebagai marketing di PT. BPR Arta Mas Surakarta dan tergugat merupakan nasabahnya. Hal yang harus dilaksanakan dalam suatu perjanjian dsebut dengan prestasi. Menurut Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata semua perjanjian harus dilaksanakan dengan baik. Maksud dari itikad baik dari arti subyektif yaitu bahwa suatu perjanjian harus berjalan dengan mengindahkan norma- norma dan kepatuhan dan kesusilaan. Hakim dalam memutuskan perkara menyatakan bahwa debitur telah melakukan wanprestasi karena debitur telah melanggar apa yang menjadi kewajibannya dan debitur tidak menjalankan apa yang telah dia buat, disepakati, disetujui dan ditanda tangani sendiri dalam perjanjian hutang piutang. 3. Apabila tergugat tidak melunasi sisa pembayaran serta denda dan bunga pinjaman yang berdasarkan putusan hakim sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) secara tunai maka tanah yang menjadi jaminan kredit tersebut tercatat dalam sertifikat atas nama Ferryanto Saada, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta dapat dijual lelang didepan umum dan hasil lelang diserahkan kepada penggugat sebesar Rp ,- ( seratus dua pulu lima juta rupiah) pelelangan dilakukan untuk membayar sisa pinjaman, denda serta bunga pinjaman debitur selaku tergugat. Jika hasil penjualan atau pelelangan melebihi kewajiban yang harus dibayar tergugat maka hasil pelelangan tersebut menjadi milik tergugat, tetap jika pelelangan kurang dari kewajiban yang arus dibayar tergugat maka tergugat wajib membayar secara tunai kekurangan hasil lelang tersebut, 4. Dan akhirnya hakim juga menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai gugatan ini diputuskan sebesar Rp ,- (lima ratus empat puluh Sembilan ribu rupiah)

14 KESIMPULAN 1. Dasar Gugatan Wanprestasi Nomor 16/ PDT.G/ 2013/ PN. KRAY Tergugat telah melakukan wanprestasi karena tergugat telah mengingkari janji yang telah disetujui kedua belah pihak didalam perjanjian kredit atau dalam perjanjian utang piutang yaitu membayar pinjaman tergugat atau pinjaman debitur sebesar Rp ,- ( seratus juta rupiah ) yang baru dibayar sebesar 3X Rp ,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam waktu 6 bulan atau pada tanggal 27 Mei 2011 sejak surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani pada tanggal 27 November Tetapi pada kenyataannya setelah lewatnya waktu yang telah diperjanjikan dan sanpai gugatan ini terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Karanganyar 27 februari 2012 tergugat atau yang disebut debitur belum juga melunasinya. 2. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Gugatan Wanprestasi Putusan Nomor 16/ PDT.G/ 2012/ PN. KRAY Hakim dalam memutus mendalilkan dan membenarkan gugatan dari penggugat. Dikarenakan tergugat yang dipanggil dengan patut tidak hadir maka Tergugat dinyatakan telah melakukan wanprestasi terhadap perjanjian hutang piutang yang telah dibuat dan disepakati antara kedua belah pihak yaitu kreditur (BPR Arta Mas Surakarta) selaku penggugat dengan debitur atau yang disebut tergugat yaitu untuk melunasi sisa pinjaman, denda serta bunga yang telah diperjajikan dikarenakan sampe waktu pinjiman yang telah ditentukan pengugat belum melunasi pinjaman sehingga penggugat dinyatakan wanprestasi serta menghukum terggugat untuk membayar sisa hutang + bunga pinjaman + denda sebesar Rp ( seratus dua puluh lima juta rupiah) dan apabila tergugat tidak mampu untuk membayar hutangnya sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah)

15 maka tanah yang menjadi jaminan kredit tersebut tercatat dalam sertifikat atas nama Ferryanto Saada, SHM Nomor 0420 seluas 610 M2 yang terletak di Perumahan Madya Kav B2 Pusung Utama Sinduharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, untuk dijual lelang dan hasil lelang diserahkan kepada penggugat sebesar Rp ,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) serta untuk membayar biaya lelang dan biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ratus Empat puluhsembilan ribu rupiah). DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 52 Rachmadi Usman.2008.Hukum Jaminan keperdataan. Jakarta : Seminar grafika Sumber Perdata Undang Undang Perbankan No.10 tahun 1998 tentang Perbankan KUHPerdata Sumber Lain

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

Analisis Yuridis Kasus Gugatan Wanprestasi Jual Beli Rumah melalui Peralihan Hak Atas tanah. (Studi Kasus Putusan Nomor 73/Pdt.

Analisis Yuridis Kasus Gugatan Wanprestasi Jual Beli Rumah melalui Peralihan Hak Atas tanah. (Studi Kasus Putusan Nomor 73/Pdt. Analisis Yuridis Kasus Gugatan Wanprestasi Jual Beli Rumah melalui Peralihan Hak Atas tanah (Studi Kasus Putusan Nomor 73/Pdt.G/2013/PN SKH) Eviani Hari.N. 11100030 Mahasiswa Fakultas Hukum UNISRI ABSTRACT

Lebih terperinci

PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA PT BPR. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Karanganyar)

PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA PT BPR. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Karanganyar) PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA PT BPR (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Karanganyar) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama Bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan nasional kearah peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta Hukum Bisnis, Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Udayana

Lebih terperinci

P U T U S A N NO : 453/PDT/2017/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N NO : 453/PDT/2017/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N NO : 453/PDT/2017/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT DI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum adalah seperangkat aturan yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang bertujuan untuk melindungi kepentingankepentingan, maka penggunaan hak dengan tiada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia kodratnya adalah zoon politicon, yang merupakan makhluk sosial. Artinya bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan saling berinteraksi.

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM MENGENAI JUAL BELI RUMAH DENGAN OPER KREDIT (Studi Kasus Putusan Nomor : 71/Pdt.G/2012/PN.Skh) Oleh : NOVICHA RAHMAWATI NIM.

TINJAUAN HUKUM MENGENAI JUAL BELI RUMAH DENGAN OPER KREDIT (Studi Kasus Putusan Nomor : 71/Pdt.G/2012/PN.Skh) Oleh : NOVICHA RAHMAWATI NIM. TINJAUAN HUKUM MENGENAI JUAL BELI RUMAH DENGAN OPER KREDIT (Studi Kasus Putusan Nomor : 71/Pdt.G/2012/PN.Skh) Oleh : NOVICHA RAHMAWATI NIM. 12100022 ABSTRAK Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 384/PDT/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat dilakukan secara sendiri tanpa orang lain. Setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 596/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN Nomor 596/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN Nomor 596/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Pengadilan Tingkat Banding telah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR * PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR * Oleh Swandewi ** I Made Sarjana *** I Nyoman Darmadha **** Bagian

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA KREDIT MACET. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Klaten) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA KREDIT MACET. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Klaten) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA KREDIT MACET (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Klaten) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana Hukum pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

KUASA JUAL SEBAGAI JAMINAN EKSEKUSI TERHADAP AKTA PENGAKUAN HUTANG

KUASA JUAL SEBAGAI JAMINAN EKSEKUSI TERHADAP AKTA PENGAKUAN HUTANG 0 KUASA JUAL SEBAGAI JAMINAN EKSEKUSI TERHADAP AKTA PENGAKUAN HUTANG (Studi terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor Register 318.K/Pdt/2009 Tanggal 23 Desember 2010) TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS TANAH YANG DIJADIKAN SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK

PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS TANAH YANG DIJADIKAN SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS TANAH YANG DIJADIKAN SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Surakarta No. 171/Pdt/2013/PN.Ska) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan 1. Prosedur eksekusi Dalam melaksanakan eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan, ada beberapa prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oetarid Sadino, Pengatar Ilmu Hukum, PT Pradnya Paramita, Jakarta 2005, hlm. 52.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oetarid Sadino, Pengatar Ilmu Hukum, PT Pradnya Paramita, Jakarta 2005, hlm. 52. BAB I PENDAHULUAN Hukum adalah seperangkat aturan yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang bertujuan untuk melindungi kepentingan-kepentingan, maka penggunaan hak dengan tiada suatu kepentingan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia setiap hari selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Karena setiap manusia pasti selalu berkeinginan untuk dapat hidup layak dan berkecukupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang melindungi, memberi rasa aman, tentram dan tertib untuk mencapai kedamaian dan keadilan setiap orang.

Lebih terperinci

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X Akibat Hukum dari Wanprestasi yang Timbul dari Perjanjian Kredit Nomor 047/PK-UKM/GAR/11 Berdasarkan Buku III KUHPERDATA Dihubungkan dengan Putusan Pengadilan Nomor

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh: KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA Oleh: Ronal Ravianto Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN UTANG PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KOPERASI SERBA USAHA SARI JAYA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sukoharjo)

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN UTANG PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KOPERASI SERBA USAHA SARI JAYA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sukoharjo) PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN UTANG PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KOPERASI SERBA USAHA SARI JAYA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sukoharjo) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada masyarakat. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada masyarakat. Mengingat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan yang menggerakkan roda perekonomian, dikatakan telah melakukan usahanya dengan baik apabila dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 101 / PDT / 2017 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan salah satu upaya untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perekonomian di suatu Negara merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC Wikusama Dengan Putra Anggara PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC-Wikusama

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 286/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 286/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 286/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya,

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama suatu proses dimuka pengadilan adalah untuk memperoleh putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap, artinya suatu putusan hakim yang tidak dapat

Lebih terperinci

: KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO.

: KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO. Judul : KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO. 13/Pdt.G/2009/PN. Skh Disusun oleh : Rani Permata Sari NPM : 13101115 FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bank dikenal sebagai sebuah tempat dimana kita menyimpan uang kita, tempat yang sangat identik dengan kata menabung. Orang tua kita selalu mengajari kita

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 145/PDT/2012/PT-MDN

P U T U S A N Nomor : 145/PDT/2012/PT-MDN - 1 - P U T U S A N Nomor : 145/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili Perkara-perkara Perdata dalam Tingkat Banding

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA Oleh : A. A. I. AG. ANDIKA ATMAJA I Wayan Wiryawan Dewa Gde Rudy Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum,

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA P U T U S A N NOMOR : 14/PDT/2017/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial, oleh karenanya manusia itu cenderung untuk hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat ini

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PROSES PENYELESAIAN PERKARA UTANG- PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KREDITUR (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO)

PROSES PENYELESAIAN PERKARA UTANG- PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KREDITUR (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO) PROSES PENYELESAIAN PERKARA UTANG- PIUTANG ANTARA DEBITUR DENGAN KREDITUR (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 128/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN Evie Hanavia Email : Mahasiswa S2 Program MknFH UNS Widodo Tresno Novianto Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 362/PDT/2013/PT-MDN.

P U T U S A N Nomor : 362/PDT/2013/PT-MDN. P U T U S A N Nomor : 362/PDT/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap manusia hingga perusahaan pada setiap harinya selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi kebutuhuan ini, sifat manusia

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 26/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 26/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perdata pada tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 377/PID/2011/PT-MDN.

P U T U S A N. Nomor : 377/PID/2011/PT-MDN. P U T U S A N Nomor : 377/PID/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN yang mengadili perkara - perkara pidana dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

CARA PENYELESAIAN PERKARA DEBITOR WANPRESTASI DALAM SENGKETA EKONOMI SYARIAH oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H.(Hakim PTA Mataram)

CARA PENYELESAIAN PERKARA DEBITOR WANPRESTASI DALAM SENGKETA EKONOMI SYARIAH oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H.(Hakim PTA Mataram) CARA PENYELESAIAN PERKARA DEBITOR WANPRESTASI DALAM SENGKETA EKONOMI SYARIAH oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H.(Hakim PTA Mataram) A. Pendahuluan: Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling, BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT A. Pengertian Hukum Jaminan Kredit Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling, zekerheidsrechten atau security of law. Dalam Keputusan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 239 / PDT / 2017/ PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman negara Indonesia telah banyak perkembangan yang begitu pesat, salah satunya adalah dalam bidang pembangunan ekonomi yang dimana sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah unsur penting yang menunjang kehidupan manusia. Tanah berfungsi sebagai tempat tinggal dan beraktivitas manusia. Begitu pentingnya tanah, maka setiap

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN 49 PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN Pada hari ini, Senin tanggal empat bulan satu tahun dua ribu sepuluh (04-01-2010), bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Amin,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 264/Pdt/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N. Nomor 264/Pdt/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 264/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang sedang giat dilaksanakan melalui rencana bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik materiil

Lebih terperinci

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR Oleh : Mia Wijayanti Ekalandika I Ketut Westra Dewa Gede Rudy Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan tipe penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan penelitian melakukan penelaahan terhadap ketentuan hukum

Lebih terperinci

P U T U S A N. Melawan :

P U T U S A N. Melawan : P U T U S A N Nomor 214/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM A. Segi-segi Hukum Perjanjian Mengenai ketentuan-ketentuan yang mengatur perjanjian pada umumnya terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berusaha untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Hal ini menyebabkan setiap manusia di dalam kehidupannya senantiasa melakukan berbagai

Lebih terperinci

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini :

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini : SKRIPSI HUKUM PIDANA Contoh Klausul dalam Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Contoh Klausul dalam Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 7 Jan 2017 (4 months ago) Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada BAB I PENDAHULUAN Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada umumnya, Perjanjian Pinjam Meminjam adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain

Lebih terperinci

BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum. selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan dalam hal

BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum. selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan dalam hal BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum A. Kasus Posisi Antara Aban selaku Debitur dengan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Bandung selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan

Lebih terperinci

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH SECARA KREDIT. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH SECARA KREDIT. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta) PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH SECARA KREDIT (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang keseluruhan bagiannya meliputi aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun selalu hidup bersama serta berkelompok. Sejak dahulu kala pada diri manusia terdapat hasrat untuk berkumpul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang bergerak cepat, kompetitif, dan terintegrasi dengan tantangan yang semakin kompleks serta sistem keuangan

Lebih terperinci

Disusun dan. Oleh : SEPTIAN C

Disusun dan. Oleh : SEPTIAN C PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi kasus di Perusahaan Daerah BPR Bank Klaten) NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 256/PDT/2013/PT-MDN

P U T U S A N Nomor : 256/PDT/2013/PT-MDN P U T U S A N Nomor : 256/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili Perkara-perkara Perdata dalam Tingkat Banding telah

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain sebagai makhluk sosial dimana manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, sebuah dimensi

Lebih terperinci

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh 1 A B S T R A K S I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh Bangsa Indonesia dan juga pembangunan harus dapat dirasakan oleh setiap warga negara, maka sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri, ia memerlukan tangan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri, ia memerlukan tangan ataupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat tidak terlepas dari berbagai kebutuhan, seiring dengan meningkatnya kehidupan, meningkat pula kebutuhan terhadap pendanaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang bermacam-macam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus berusaha dengan cara bekerja.

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan.dalam usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 324/PDT/2014/PT.BDG.

P U T U S A N NOMOR 324/PDT/2014/PT.BDG. P U T U S A N NOMOR 324/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 127/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 127/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 127/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan tinggi medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KASUS. Nomor 81/ Pdt.G/2012/PN.Pbr, yang pada pokoknya sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN KASUS. Nomor 81/ Pdt.G/2012/PN.Pbr, yang pada pokoknya sebagai berikut: BAB II GAMBARAN KASUS Pelawan telah mengajukan perlawanannya sesuai dengan Perlawanan Pelawan tertanggal 12 Juli 2012 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru tertanggal 12 Juli 2012,

Lebih terperinci

KEDUDUKAN HAK RETENSI BENDA GADAI OLEH PT. PEGADAIAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

KEDUDUKAN HAK RETENSI BENDA GADAI OLEH PT. PEGADAIAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI KEDUDUKAN HAK RETENSI BENDA GADAI OLEH PT. PEGADAIAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI oleh Mauritius Gusti Pati Runtung I Gusti Ngurah Parwata Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pinjam-meminjam uang atau istilah yang lebih dikenal sebagai utang-piutang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan bermasyarakat yang telah mengenal

Lebih terperinci

SURAT JAWABAN DAN REKONVENSI

SURAT JAWABAN DAN REKONVENSI SURAT JAWABAN DAN REKONVENSI Bandung, 20 April 2012 No : 12/Kadv/20/04/2012 Hal : KONKLUSI JAWABAN DAN REKOVENSI Lamp : 1 exp Dalam Perkara No. 245/Pdt.G/2012 antara Anang Dian/ PENGGUGAT Melawan Budiono

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 209/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci