BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA"

Transkripsi

1 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Rencana Implementasi Strategi yang bagus akan membantu dan memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Pertanyaan kreatif yang perlu diajukan adalah mengapa implementasi dapat menemui kegagalan? Menurut Balance Scorecard Collaborative (2002), seperti dikutip Vincent Gaspersz (2007: 2), terdapat empat faktor penghambat dalam implementasi strategi dan sistem manajemen kinerja yang terintegrasi, yaitu: Hambatan Visi Tidak semua orang dalam organisasi yang mengerti dan memahami tujuan atau strategi dari organisasi mereka, begitu juga dengan karyawan HR Jakarta. Berdasarkan survei, hanya 5% dari karyawan yang memahami strategi perusahaan mereka. Hambatan Orang Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi organisasi. Berdasarkan survei, hanya sekitar 25% dari manajer memiliki inisiatif terkait dengan strategi perusahaan mereka. Hambatan Sumber Daya Waktu, energi, dan uang tidak dialokasikan pada hal-hal yang penting (kritis) dalam organisasi, sehingga merupakan pemborosan. Menurut survei, sekitar 60% dari organisasi tidak mengaitkan anggaran terhadap strategi bisnis perusahaan. 63

2 Hambatan Manajemen Manajemen menghabiskan terlalu sedikit waktu pada strategi organisasi dan terlalu banyak waktu pada pembuatan keputusan taktikal jangka pendek. Berdasarkan survei, sekitar 86% dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam per bulan untuk mendiskusikan strategi perusahaan mereka. Pilihan strategi yang telah diulas dalam bab sebelum, perlu dijabarkan dalam sebuah rencana implementasi agar dapat memberikan dampak yang nyata dan dapat diterapkan secara tepat di organisasi HR Jakarta. Sesudah mengetahui hambatan-hambatan dalam implementasi strategi, perlu diketahui juga, faktor-faktor yang akan menentukan kesuksesan implementasi dari strategi yang telah disusun. Capenter & Sanders (2007: 309), telah mengidentifikasi dua faktor penentu dalam implementasi strategi. Kedua faktor tersebut adalah implementation lever dan strategic leadership. Intended Strategy Implementation Levers : Organizational structure Systems and processes People and rewards Strategic Leadership : Levers and resources allocation decisions Decision support & communication among stakeholders Realized & Emergent Strategies Gambar 4.1. Faktor Penentu Kesuksesan Implementasi Strategi 64

3 4.1.1 Implementation Levers Implementation Levers adalah hal-hal atau mekanisme yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi untuk membantu mengeksekusi strategi dan kelancaran proses implementasi, meliputi: Struktur Organisasi Struktur organisasi HR Jakarta sudah dibuat dan jelas, dimana HR Jakarta Manager berperan sebagai leader dengan 3 direct report dari tim administratif dan 4 konselor. Sistem dan Proses Sistem dan proses adalah kegiatan sehari-hari operasional HR Jakarta, terbagi menjadi: - Sistem dan proses untuk memberikan servis pada customer - Proses interaksi dan koordinasi antara leader dan member, sesama member, dan sesama tim. Sistem dan proses servis sudah ada petunjuknya, yaitu SOP, walaupun perlu diperbarui sesuai tanggung jawab masing-masing tim saat ini. Yang belum adalah adalah bagaimana interaksi antar tim dan anggotanya, sehingga nantinya perlu disusun protokol sistem dan proses internal. People dan Rewards People, yaitu anggota tim, sudah ditetapkan sehingga organisasi dapat segera berjalan, tetapi memang masih memerlukan transisi. Sedangkan reward akan mengakselerasi performa karyawan sehingga implementasi dapat berjalan lebih cepat. Yang perlu disusun adalah bagaimana bentuk reward untuk anggota tim, bila nantinya HR Jakarta berhasil mencapai 65

4 tujuannya, bisa berbentuk materi atau non-materi, seperti penambahan luas ruang kerja, training ke luar negeri, atau lainnya Strategic Leadership HR Jakarta Manager akan berperan sebagai pemimpin strategis dari organisasi HR Jakarta, dimana leader ini akan memiliki fungsi untuk: Membuat keputusan alokasi levers dan sumber daya Mendukung keputusan yang diambil oleh tim Melakukan komunikasi ke stakeholders HR Jakarta Fungsi yang paling penting adalah komunikasi, artinya manager akan berperan sebagai sumber informasi tentang HR Jakarta bagi para custome dan leader dan juga proaktif dalam menyampaikan program-program HR Jakarta Implementasi Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, usulan rencana implementasi dari strategi HR Jakarta adalah sebagai berikut : Team Building Agar tim HR Jakarta dapat menjadi tim yang solid dan berkinerja tinggi, maka perlu dilakukan konsolidasi dan komunikasi internal melalui sesi Team Building sesegera mungkin. Sesi ini bertujuan utama untuk mengkomunikasikan visi dan tujuan organisasi HR Jakarta, sehingga akan mencakup hal-hal sebagai berikut: Trust Building antar leader dengan member dan member dengan member. Klarifikasi visi dan tujuan HR Jakarta ke seluruh anggota tim, apakah semuanya sudah mengerti, dan bila ada masukan lainnya, karena yang akan melaksanakan adalah seluruh anggota tim. 66

5 Membentuk komitmen, bagaimana setiap individu dapat berkontribusi terhadap visi dan tujuan tim. Bagaimana cara menjalankan komitmen ini menjadi sebuah aksi menuju kinerja tinggi, yang meliputi siapa akan mengerjakan apa, dimana, dan kapan. Hasil dari sesi ini adalah sebuah kesepakatan bersama yang akan mencakup hal-hal sebagai berikut : Statement visi dan tujuan HR Jakarta yang telah disetujui bersama. Proses dan protokol interaksi sehari-hari di dalam organisasi HR Jakarta, misalnya berapa kali meeting, evaluasi mingguan, dan lainnya. Apa saja role & responsibility setiap tim di bawah organisasi HR Jakarta. Bagaimana HR Jakarta akan berhubungan dengan departemen lainnya di Chevron IBU. Behavior yang diinginkan terjadi dalam tim atau organisasi. Stakeholders HR Jakarta, dimana organisasi ini akan berhubungan, termasuk customer, dan karyawan yang berhak menerima servis. Setelah sesi ini berlangsung dan selesai, maka diharapkan setiap anggota tim organisasi HR Jakarta akan dapat: Saling mengenal dengan lebih baik satu dengan lainnya. Merasa nyaman untuk berbagi ide, keberatan, dan harapan. Mengerti tujuan organisasi dan peran setiap individu untuk membuatnya sukses. Memiliki sense of belonging terhadap organisasi ini. Mengetahui langkah-langkah apa yang harus mereka ambil ke depannya. 67

6 Bila komitmen sudah didapatkan dari anggota tim, maka akan lebih mudah bagi manager dan team leader untuk mengimplementasikan, mengontrol, serta mengevaluasi strateginya Penerapan Milestone HR Jakarta Milestone peran HR Jakarta yang telah diusulkan di depan dapat dipisahkan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Milestone jangka pendek mencakup: Back Office Development Program di semester pertama tahun 2008, yaitu dengan langkah-langkah: - Segera menyelesaikan proses tansisi seluruh anggota tim dan pemenuhan resources yang masih kurang. - Memperkuat back office (administrative support), dengan konsolidasi tim administratif, memberikan training pada anggota tim, dan hal-hal lainnya yang diperlukan. - Membentuk gugus tugas untuk perbaikan (update) SOP. - Kuantifikasi jumlah servis dan lama waktunya. - Melakukan transisi proses-proses yang masih manual ke otomatis (online) dengan dukungan IT. - Membuat perjanjian ( MoU ) dengan departemen terkait, misalnya Finance untuk masalah lamanya pembayaran uang karyawan. Communication Strategy, dengan cara: - Membuat HR Jakarta Hotline Services, sehingga karyawan mudah menghubungi jika ada pertanyaan, keluhan, atau hal-hal lain yang kurang jelas mengenai HR Jakarta. Hal ini harus dikomunikasikan dengan departemen IT IBU. 68

7 - Pembuatan Contact Persons List yang dikomunikasikan kepada seluruh karyawan untuk masing-masing servis yang diberikan dari tim administratif dan klien untuk para konselor. - Mengadakan forum untuk para customer dan leader berdiskusi masalah people di Jakarta. - Melaksanakan Roadshow dan Customer Visit untuk lebih mendekatkan HR Jakarta ke karyawan dan customer. Setelah itu, milestone jangka panjang juga disusun menjadi rencana eksekusi, yaitu : - Pengoptimalan peran HR Counselors menjadi rekan para leader untuk urusan people dan organisasi. - Menjadikan konsolidasi organisasi ini menjadi role model bagi IBU, artinya HR Jakarta berhasil melalui transisi organisasi HR IBU dengan smooth dan sukses Competency Development Sukses tidaknya sebuah organisasi akan sangat ditentukan oleh orangorangnya. Seluruh anggota organisasi HR Jakarta harus dapat berkontribusi terhadap performa dan kinerja organisasi. Berhubung anggota tim datang dari latar belakang berbeda, maka manajer dan team leader harus: Melakukan analisis kompetensi anggota tim dan Skills Gap Training Needs Analysis (SGTNA). Memberikan training yang diperlukan anggota, berdasarkan prioritas dan anggaran, pada tahun ini. 69

8 Meningkatkan pemahaman anggota tim terhadap seluruh proses HR, bekerjsama dengan grup HR lainnya, misalnya Industrial Relations & Policy, Recruitment, Total Remuneration, dan lainnya. Meningkatkan kompetensi HR Counselors, karena mengalami transisi dari peran administrasi menjadi peran strategis Evaluasi dan Kontrol Tidak kalah penting adalah evaluasi dan control dari implementasi tersebut. Kontrol melibatkan usaha untuk mengatur pekerjaan yang sedang dilakukan sekaligus mengevaluasi hasilnya. Evaluasi akan memungkinkan manajer dan anggota tim melakukan perbaikan pada work-in-process, yaitu pekerjaan yang sedang berjalan sehingga koreksi dapat dilakukan sedini mungkin. Evaluasi ini dapat dilakukan per bulan atau per kuarter berdasarkan kesepakatan tim dan target report HR Jakarta dari HR IBU. Cara paling mudah adalah mengukur kinerja berdasarkan scorecard yang telah dibuat Timeline HR Jakarta Rencana implementasi tersebut akhirnya dapat disusun menjadi kalender HR Jakarta. Kalender ini dapat berfungsi sebagai alat kontrol dan checklist bagi manajer, juga sebagai alat sinkronisasi terhadap kalender HR IBU, dimana HR IBU juga memiliki program-program tersendiri. Program kerja HR Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut. 70

9 Tabel 4.1. Program Kerja HR Jakarta No. ITEM 1 Konsolidasi organisasi HR Jakarta 2 Melaksanakan Team Building 3 Back Office Development Program, meliputi: Konsolidasi tim administratif Training aplikasi & proses HR Kuantifikasi servis dan target waktunya Otomatisasi proses HR yang masih manual 4 Update SOP dan standarisasi proses 5 MoU dengan departemen terkait (oleh HR Mgr.) 6 Analisis kompetensi dan SGTNA 7 Mengoptimalkan peran HR Counselor, meliputi: 8 Transisi dari peran HR Representative 9 Meningkatkan kompetensi, terutama konseling 10 Mengkomunikasikan Contact Person untuk tim administratif 11 HR Jakarta Hotline Services 12 Komunikasi ke Leaders & Customer 13 Komunikasi ke seluruh karyawan Java based 14 Pembuatan SLA & HR Jakarta Scorecard 15 Forum untuk para Leader 16 HR Jakarta Roadshow & Customer Visit 17 Evaluasi tahun Improvement process berdasarkan evaluasi tahun Pengukuran kinerja HR Jakarta berbasis BSC 3 Survei kepuasan customer HR Jakarta 4 Evaluasi performa berdasarkan hasil survei Penerapan konsep Lean Sigma 2 Transformasi menjadi Lean & Excellent HR Organization Evaluasi dan konsolidasi organisasi 2 Renewal / refreshment 3 Peran sebagai Change Agent TIMELINE 2008 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des Feedback dari Karyawan & Customer Sebuah organisasi yang sukses akan mengevaluasi strateginya secara terus menerus berdasarkan masukan dari implementasi strategi tersebut. Oleh karena itu survei kepuasan pelanggan sangat penting dan harus dilaksanakan oleh HR Jakarta di tahun Hasil survei inilah nantinya yang akan mengukur bagaimana kinerja dan performa HR Jakarta di mata customer setelah sibuk mengkonsolidasi diri di tahun Selanjutnya, HR Jakarta dapat melakukan evaluasi, sektor mana yang masih kurang servisnya, dan apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut. 71

10 4.2 Kebutuhan Sumber Daya Untuk dapat melaksanakan rencana implementasi strategi tersebut di atas, tentunya diperlukan berbagai kebutuhan berupa sumber daya manusia, teknologi, keuangan, dan dukungan lainnya. Kebutuhan tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bab berikut Dukungan dari IBU Leadership Team (ILT) IBU Leadership Team (ILT) terdiri dari Managing Director IBU, President Director CPI, Sr. Vice President, dan Vice President dari setiap bagian Chveron IBU. Merekalah yang menentukan kebijakan-kebijakan IBU pada high level. HR Jakarta tentunya harus mendapatkan dukungan dari ILT agar dapat melaksanakan programnya dengan baik. Suksesnya HR Jakarta akan berpengaruh pada suksesnya HR IBU, dan pada akhirnya akan berpengaruh pada suksesnya tujuan bisnis IBU. Oleh karena itu fungsi HR Jakarta Manager sebagai komunikator upward sangat penting di sini, karena persoalan komunikasi seringkali menjadi sumber timbulnya masalah. Manajer harus dapat menyampaikan programprogram HR Jakarta, menjual ide, konsep, dan gagasan pada manajemen, sehingga dukungan dapat lebih mudah diperoleh. Tanpa dukungan, tentunya HR Jakarta akan sulit bergerak dan maju, karena akan ada hambatanhambatan psikologis bahkan antipati terhadap program-program HR Jakarta Dukungan Sistem IT Kelancaran fungsi administrasi HR Jakarta nantinya akan sangat tergantung pada komponen ini, karena saat ini hampir semua aktivitas dan proses HR sudah online. Mulai dari data personal karyawan, ijin cuti dan leave, 72

11 training data, payroll, pembayaran, persetujuan (approval), dan lainnya. Hampir semua komunikasi juga sudah dilakukan melalui . Aplikasi IT untuk HR berada di bawah tanggung jawab tim HRIS (Human Resources Information System). Banyak aplikasi e-hr yang memerlukan akses khusus bagi para penggunanya. Oleh karena itu tim administratif perlu dibekali dengan akses dan pengetahuan tentang seluruh aplikasi HR. Di samping itu, dalam mendukung strategi Operational Excellence dari tim administratif, keterlibatan teknologi HRIS perlu dilihat efektivitasnya mulai dari proses penyusunan HR Scorecard untuk HR Jakarta. Jika teknologi HR on-line yang sekarang tidak dapat mendukung kecepatan proses HR, sehingga akhirnya target waktu servis tim administratif tidak tercapai, maka teknologi HRIS tersebut perlu dikaji ulang dan ditingkatkan kemampuannya. Pada saat tim HR Jakarta sudah mulai melakukan pendekatan zero-mistake dalam proses administratifnya menuju tahap Six Sigma, maka sudah harus didukung oleh sistem yang tangguh, sesuai kebutuhan, dan dapat diandalkan. Tanpa itu, tujuan HR Jakarta akan sulit dicapai karena tidak adanya kemampuan teknologi yang mendukung organizational capability Dukungan Departemen Lain Kelancaran pekerjaan dan proses servis HR Jakarta juga akan tergantung dari kinerja departemen terkait. Misalnya untuk pembayaran uang cuti karyawan, proses di HR Jakarta dapat selesai tepat waktu, tetapi Finance telat membayarkan ke karyawan. Padahal karyawan hanya tahu dan berhubungan dengan HR Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi dan perjanjian dengan departemen lainnya melalui forum atau face to face dengan department terkait. 73

12 4.2.4 Budget Seluruh visi, tujuan, rencana, dan program HR Jakarta tentunya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga efektivitas dan hasil dari program-program tersebut harus dapat diukur (measurable), sehingga pertanggungjawaban investasi HR Jakarta dapat dibuat dengan accountable. HR Jakarta memiliki cost center sendiri, yang artinya dapat mengeluarkan uang atau anggaran untuk keperluan operasinya. Yang menjadi kendala nantinya adalah persepsi bahwa HR hanya menghasilkan biaya tanpa adanya keuntungan. Oleh karena itu, program HR Jakarta harus betul-betul menghasilkan nilai (value) yang dapat diukur dan mendukung tujuan bisnis Chevron IBU Dukungan Pihak Lain Banyak dukungan dari pihak lain yang sangat dibutuhkan oleh HR Jakarta, misalnya pihak universitas, dimana mereka dapat mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti magang (internship)dan sekaligus membuat tugas akhir di HR Jakarta. Masih ada banyak pekerjaan yang dapat digunakan untuk penelitian, misalnya: Standarisasi dan otomasi proses HR Penerapan BSC dalam mengukur efektivitas proses-proses tim administrasi HR Jakarta Penerapan Lean Sigma menuju HR Excellence Pelaksanaan survei kepuasan pelanggan dan analisa hasilnya 74

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Merealisasikan tujuan bisnis dan mengoptimalkan keuntungan baik finansial atau non-finansial adalah tujuan dasar dari setiap organisasi. Dengan perubahan iklim bisnis, persaingan,

Lebih terperinci

REKOMENDASI VISI, TUJUAN, DAN STRATEGI HR JAKARTA - CHEVRON INDOASIA BUSINESS UNIT PROYEK AKHIR

REKOMENDASI VISI, TUJUAN, DAN STRATEGI HR JAKARTA - CHEVRON INDOASIA BUSINESS UNIT PROYEK AKHIR REKOMENDASI VISI, TUJUAN, DAN STRATEGI HR JAKARTA - CHEVRON INDOASIA BUSINESS UNIT PROYEK AKHIR Oleh: SIGIT NUR HADIAWAN NIM: 29106406 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

SCHEDULE OF INSAN PERFORMA PUBLIC TRAINING Insan Performa. Business Driven People Management Consultants

SCHEDULE OF INSAN PERFORMA PUBLIC TRAINING Insan Performa. Business Driven People Management Consultants SCHEDULE OF INSAN PERFORMA PUBLIC TRAINING 0 Insan Performa Business Driven People Management Consultants Profesionnal Management Skill (Functional Management) duration jan feb mar apr mei jul venue A.

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

Framework Strategic- Opera2onal- Performance Management

Framework Strategic- Opera2onal- Performance Management Framework Strategic- Opera2onal- Performance Strategic (Growth) Panjang (>5 tahun) Breakthrough (0 menjadi 1) Menengah (3-5 tahun) Opera2onal (Profitability) Pendek (1-3 tahun) Improvement (1 menjadi ~)

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi dan Action Plan 4.1.1 Rencana Implementasi Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio Farma maka dapat diambil solusi yang terbaik

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MENJAWAB MASALAH APA? Tuntutan organisasi masa kini adalah berfungsinya sistem manajemen SDM yang dapat memberikan pelayanan/jasa yang betul-betul bisa memberikan nilai tambah

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016 Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen November 2012

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen November 2012 Tempat Peserta : Ruang Sidang Lt. II : Top Management (Dekan) Management Representative ( ) Executive Management Team ( I dan III) Quality Control (Tim Gugus Jaminan Mutu) Tinjauan manajemen merupakan

Lebih terperinci

PAKET SUPER HEMAT 2016

PAKET SUPER HEMAT 2016 PAKET SUPER HEMAT 2016 PAKET PLATINUM 1 PAKET PLATINUM 2 PAKET GOLD RP. 100 JUTA 4 Inhouse Training 8 Public Training RP. 55 JUTA 2 Inhouse Training 4 Public Training RP. 36 JUTA Inhouse Training 2 hari

Lebih terperinci

Bab 5. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan untuk penulisan thesis ini adalah sebagai berikut :

Bab 5. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan untuk penulisan thesis ini adalah sebagai berikut : Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi 5.1 Kesimpulan Kesimpulan untuk penulisan thesis ini adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan masalah yang terdapat pada kuadran A dan C dengan menggunakan hasil dari analisa

Lebih terperinci

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang terkumpul: 1. Belum tercapainya target capability

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kerja Praktek Pada sub bab ini meliputi penjelasan secara rinci pada lokasi kerja praktek berupa identitas perusahaan, sejarah, visi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendahuluan Six Sigma merupakan konsep yang relatif baru bagi banyak organisasi. Six Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa cacat), tetapi

Lebih terperinci

Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan...

Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan... BAB 1 MENGAPA LEAN? Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan... Sekarang ini banyak pemimpin perusahaan mengalami kesulitan dalam merubah budaya organisasinya, tepatnya

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

E : Bagaimana menurut anda atas hasil yang dicapai para karyawan di. P : kami tidak hanya mengukur keberhasilan berdasarkan hasil yang dicapai,

E : Bagaimana menurut anda atas hasil yang dicapai para karyawan di. P : kami tidak hanya mengukur keberhasilan berdasarkan hasil yang dicapai, KEY INFORMAN Nama Jabatan : Peryh : Pimpinan Waktu : Rabu, 13 Juli 2016 Lama Bekerja Usia : 21 Tahun : 42 Tahun Pendidikan Terakhir : S1 Agama : Kristen E : Bagaimana menurut anda atas hasil yang dicapai

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU P E L A T I H A N

PROSEDUR MUTU P E L A T I H A N PROSEDUR MUTU PROSEDUR 09 P E L A T I H A N Revisi Tgl. Berlaku Kode Dokumen 04 15 Juli 2015 SCU/PM.09 1. TUJUAN Meningkatkan Keterampilan, Pengetahuan dan Sikap Kerja karyawan untuk tugasnya ataupun dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini mengarahkan perusahaan menuju ke arah yang lebih baik, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI Menurut Carpenter & Sanders (2009: 88) faktor yang menentukan keberhasilan penerapan implementasi strategi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Keberhasilan manajemen dalam

Lebih terperinci

CUSTOMIZED Program PUBLIC Program

CUSTOMIZED Program PUBLIC Program CUSTOMIZED Program PUBLIC Program Merupakan program yang secara kontekstual dan sistematis dirancang untuk memecahkan masalah dan memenuhi berbagai kebutuhan pengembangan perusahaan melalui berbagai pertimbangan

Lebih terperinci

Executive Development Program Registration: (021) ,

Executive Development Program  Registration: (021) , KEPEMIMPINAN EFEKTIF MENJAWAB MASALAH APA? Perkembangan lingkungan bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk berusaha keras supaya bisa bertahan dalam persaingan. SDM sebagai modal utama menjadi penentu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen penting untuk kelangsungan organisasi. Sistem manajemen yang dipakai oleh suatu organisasi adalah

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI Pengelolaan Manajemen Annual Objectives & Policies Resources & Structures Productions & HRD Suportive culture Management Issues Natural Environment Resistance to

Lebih terperinci

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah melakukan perubahan management baru yang terus mengembangkan

Lebih terperinci

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. X berdiri sejak 6 Agustus

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman

Lebih terperinci

SENI BERPIKIR SISTEM DAN ANTISIPATIF

SENI BERPIKIR SISTEM DAN ANTISIPATIF SENI BERPIKIR SISTEM DAN ANTISIPATIF MENJAWAB MASALAH APA? Dunia kita makin lama makin saling terkait dengan batas yang makin kabur. Dalam kondisi lingkungan sistemik semacam ini, pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan. Adapun model penelitian dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1. Proses Bisnis Lama SMM ISO

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa dan Telekomunikasi yang didirikan dan dibentuk berdasarkan hukum dan perundang-undangan

Lebih terperinci

Konsep I: Tujuh Tingkat dari Sistem Kehidupan (Terbuka)

Konsep I: Tujuh Tingkat dari Sistem Kehidupan (Terbuka) Konsep I: Tujuh Tingkat dari Sistem Kehidupan (Terbuka) Hirarki: 1. Sel 2. Organ 3. Organisme/individual 4. Grup/Tim 5. Organisasi 6. Masyarakat 7. Sistem supranasional Fokus Dari Organisasi Tingkat Pemikiran

Lebih terperinci

II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia.

II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia. II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan harkat

Lebih terperinci

JADWAL TRAINING TAHUN 2012 MUC CONSULTING GROUP

JADWAL TRAINING TAHUN 2012 MUC CONSULTING GROUP JADWAL TRAINING TAHUN 2012 MUC CONSULTING GROUP No Topik HUMAN RESOURCES (HR) & MANPOWER Biaya 1 Customer Relation Management 2 Bagaimana Menyusun Rencana Stratejik Perusahaan 3 Mengukur Kinerja Perusahaan:

Lebih terperinci

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan. Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi dan hingga saat ini belum ada definisi yang pasti bagi globalisasi. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Rencana implementasi ditetapkan dari solusi bisnis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Rencana implementasi yang akan dilakukan dibagi menjadi

Lebih terperinci

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen 20 Juni 2012

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen 20 Juni 2012 Tempat Peserta : Ruang Sidang Lt. II : Tinjauan manajemen merupakan komponen penting untuk menjamin diterapkannya sistem manajemen mutu demi tercapainya peningkatan yang berkelanjutan. memiliki komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada perkembangan perekonomian dan juga sumber daya manusia. Proses perekonomian yang terjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perancangan balanced scorecard ini, diharapkan dapat membantu perusahan untuk menilai kinerjanya terhadap inisiatif dan strategi perusahaan dengan target-target

Lebih terperinci

Sales Management. Who Should Attend Sales Manager Sales Supervisor. Price : IDR

Sales Management. Who Should Attend Sales Manager Sales Supervisor. Price : IDR Sales Management Problems To Be Addressed Sales manager must be more accurate in performing her/his duties. Decision must be taken based on various considerations. Therefore, marketing competencies must

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki struktur yang membantu karyawannya agar dapat bekerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki struktur yang membantu karyawannya agar dapat bekerja untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu pengaturan yang tersusun terhadap sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang bekerja sendirian bukanlah

Lebih terperinci

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO Penyebab Perusahaan/ Bisnis Terus Berkembang? PROFIT PENJUALAN KONSUMEN Seperti apa produk / jasa yang dapat memuaskan konsumen? Gambaran & karakteristik barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya

Lebih terperinci

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

BAB VI. Kesimpulan dan Saran BAB VI. Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dimulai dari penyusunan instrument pengukuran, pengolahan data, dan analisa data, maka hasil penelitian disimpulkan menjawab identifikasi

Lebih terperinci

Organisasi dan System Analyst

Organisasi dan System Analyst Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari pengerjaan tugas akhir, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari pengerjaan tugas akhir, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP Berdasarkan hasil dari pengerjaan tugas akhir, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan studi literatur maka ruang lingkup pengerjaan portofolio aplikasi

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,

Lebih terperinci

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2 Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan Pertemuan ke-2 Sumber: Mathis, R.L. and J.H. Jackson, 2010. Human Resources Management, 13th ed.

Lebih terperinci

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM Siklus hidup pengembangan sistem ( development life cycle / SDLC ) adalah tahapan aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem

Lebih terperinci

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ Hamzah Agung (9109205411) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, MSc Latar Belakang PT XYZ merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif 5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif Bagaimana cara menyediakan teknologi yang tepat agar karyawan dapat bekerja di mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja mereka dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor faktor baik berasal dari faktor internal maupun faktor

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor faktor baik berasal dari faktor internal maupun faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan hasil proses yang kompleks, dan dipengaruhi oleh faktor faktor baik berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.

Lebih terperinci

Executive Development Program Registration: (021) ,

Executive Development Program  Registration: (021) , MANAJEMEN PROYEK MENJAWAB MASALAH APA? Perusahaan sering dihadapkan pada kesulitan memanajemeni kegiatan yang tidak rutin menyangkut lintas departemen yang unik dan tidak berulang. Kegiatan seperti tersebut

Lebih terperinci

PROPOSAL PROYEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA ALBERINDO GRAHA CEMERLANG

PROPOSAL PROYEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA ALBERINDO GRAHA CEMERLANG PROPOSAL PROYEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA ALBERINDO GRAHA CEMERLANG Disusun Oleh : 1211501075 Christian Yonathan S. 1211501877 Eddo Careera Iriyanto P. 1211503568 Muhammad Kailani

Lebih terperinci

Training for Trainers

Training for Trainers Training for Trainers Problems To Be Addressed Development of environment and technology requires sustainable development of human resources. A manager is the most appropriate person in the company to

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1 Materi 11 STRUKTUR ORGANISASI deden08m.com 1 LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL 1. Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 2. Struktur Organisasi Fungsional 3. Struktur Organisasi

Lebih terperinci

Budgeting. Who Should Attend All managers involved in the budgeting process. Price : IDR

Budgeting. Who Should Attend All managers involved in the budgeting process. Price : IDR Budgeting Problems To Be Addressed Budgeting process and the company planning as a whole are an integrated process. Companies should emphasize the awareness about this integrated system so that budgeting

Lebih terperinci

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2 BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman

Lebih terperinci

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Strategic Information Systems Planning John Ward, 2003 Dikompilasi: Arrianto Mukti Wibowo amwibowo@cs.ui.ac.id, amwibowo@makarauiconsulting.com

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

LEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O

LEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O LEARNING & DEVELOPMENT MEMBANGUN TIM KERJA YANG BERKARAKTER DAN BERKUALITAS MENCIPTAKAN PELAYANAN PRIMA YANG KONSISTEN PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya manajemen yang baik akan dapat membantu untuk

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

FIRDA AGUSTINA. VITALSMARTS SKILLS FACILITATOR Dunamis Organization Services

FIRDA AGUSTINA. VITALSMARTS SKILLS FACILITATOR Dunamis Organization Services DUNAMIS PROGRAM OVERVIEW 28 JULI 2016 FIRDA AGUSTINA VITALSMARTS SKILLS FACILITATOR Dunamis Organization Services PERSONAL Self-Directed Change INTERPERSONAL Open Dialogue TEAM Universal Accountability

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Proses Manajemen Kinerja Hari Keempat Bagian 1 Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja Materi Kuliah 1. Konseptual

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

Training Needs Analysis. Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl wib

Training Needs Analysis. Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl wib Training Needs Analysis Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl 13.00-17.00 wib 1 Latar Belakang Training Need Analysis (TNA) atau Analisis Kebutuhan Pelatihan adalah proses mengidentifikasi

Lebih terperinci

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di

Lebih terperinci

Training Need Analysis in Action (1)

Training Need Analysis in Action (1) Manajemen Human Resources Training Need Analysis in Action (1) oleh : Karya Bakti Kaban Dalam satu diskusi di milis (mailing list), salah seorang peserta (member) menanyakan bagaimana proses dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai 6 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tata kelola departemen TI Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai mencerminkan perubahan bisnis dan kondisi pasar serta isu-isu yang berkembang (D.Lutchen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id POKOK BAHASAN : PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PERENCANAAN STRATEGI SDM SDM adalah faktor

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja

Sistem Manajemen Kinerja Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness

Lebih terperinci