BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT"

Transkripsi

1 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced scorecard dengan mengadakan wawancara, kuesioner kepada user dan data yang diperoleh dari PT Djarum. Hasil yang telah didapat dari evaluasi perspektif IT balanced scorecard dapat diketahui bagaimana kinerja sistem ERP yang telah digunakan Pengukuran IT Balanced Scorecard Perspektif Orientasi Pengguna A1 Meningkatkan efektivitas implementasi sistem SAP R/3 a. Persentase submodul MM yang digunakan pada bagian purchasing Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui berapakah persentase modul material management yang diimplementasikan pada bagian purchasing perusahaan yang kemudian digunakan pada proses berjalannya. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan Manajer Bussiness Development.

2 125 Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Berapa persenkah submodul yang telah diimplementasi pada sistem SAP R/3 modul MM yang telah digunakan pada proses berjalan? Sasaran strategis : 95%-100% Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara dengan Manajer Business Development submodul pada SAP R/3 MM yang digunakan pada proses berjalan sebanyak 95% dari keseluruhan modul yang diimplementasi. Pencapaian : 95% Hasil pengukuran masuk dalam wilayah sasaran strategis. Dimana 95% meliputi penggunaan submodul pre-purchasing, purchasing, inventory management, invoice verification dan vendor evaluation. Selama proses berjalan submodul vendor evaluation kurang berjalan optimal, karena didalam pelaksanaan masih menggunakan bantuan dari microsoft excel pada saat pembuatan laporan. b. Persentase kelengkapan fitur pada modul MM Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui persentase fitur dalam modul MM pada proses berjalan dibandingkan dengan keseluruhan fitur yang ada pada SAP R/3 di PT Djarum.

3 126 Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan Manajer Bussiness Development. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Berapa persen tingkat kelengkapan fitur pada modul MM yang digunakan pada proses berjalan dibanding pada saat implementasi modul MM? Sasaran strategis : 85%-100% Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara dengan Manajer Business Development, fitur yang digunakan saat ini pada proses berjalan dibandingkan dengan fitur yang telah diimplementasikan pada proses berjalan sebanyak 80%. Pencapaian : 80% Hasil pengukuran di bawah sasaran strategis yang telah ditentukan. Terdapat 20% fitur yang masih kurang optimal dalam mendukung proses berjalan siklus MM pada PT Djarum yaitu pada fitur consumption based planning dan physical inventory B1 Meningkatkan kepuasan user a. Skala kesesuaian antara aplikasi yang digunakan dengan kebutuhan user

4 127 Dalam ukuran strategis ini mengukur apakah aplikasi SAP R/3 yang saat ini diterapkan sudah memenuhi kebutuhan user dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran ini dilakukan dengan metode kuisioner yang disebarkan kepada staff Purchasing. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Apakah SAP R/3 mendukung ketersediaan aplikasi didalam pemenuhan kebutuhan pengguna? Sasaran strategis : 4 Hasil pengukuran : Pilihan Jumlah Bobot Nilai Jumlah Total Jawaban Orang A B C D Abstain Total Jawaban 38 Gambaran daerah persetujuan :

5 128 Persentase Persetujuan 38 x 100% = 95% 40 Dari hasil persentase persetujuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam skala umum standar Perusahaan Hasil tersebut masuk dalam skala 4. Pencapaian : 100% 4 x 100% = 100% 4 Hasil pengukuran yang didapat sesuai dengan sasaran strategis perusahaan. b. Skala kepuasan akan aplikasi material management yang telah diterapkan Dalam ukuran strategis ini menyajikan suatu indeks yang menggambarkan kepuasan dari keseluruhan pengguna akan aplikasi MM.

6 129 Pengukuran ini dilakukan dengan metode kuesioner yang disebarkan kepada staff Purchasing. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Seberapa puas anda menggunakan SAP R/3 didalam sistem pembelian? Sasaran strategis : 3 Hasil pengukuran : Pilihan Jumlah Bobot Nilai Jumlah Total Jawaban Orang A B C D Abstain Total Jawaban 37 Gambaran Daerah Persetujuan :

7 130 Persentase Persetujuan: 37 x 100% = 92,5% 40 Dari hasil persentase persetujuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam skala standar umum perusahaan. Hasil yang didapatkan skala 4 (sangat baik). Pencapaian : 133% 4 x 100% = 133% 3 Hasil pengukuran melebihi dari sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. c. Skala keoptimalan fitur-fitur yang disediakan oleh SAP R/3 yang mendukung modul MM Dalam ukuran strategis ini menyajikan suatu persentase apakah fungsi yang disediakan oleh SAP R/3 telah sepenuhnya mendukung berjalannya modul MM dengan lancar atau tidak.

8 131 Pengukuran ini dilakukan dengan metode kuesioner yang disebarkan kepada staff Purchasing. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Apakah fungsi fungsi yang disediakan modul MM dalam SAP R/3 sudah optimal? Sasaran strategis : 3 Hasil pengukuran : Pilihan Jumlah Bobot Nilai Jumlah Total Jawaban Orang A B C D Abstain Total Jawaban 36 Gambaran Daerah Persetujuan : Persentase Persetujuan : 36 x 100% = 90%

9 Dari hasil persentase persetujuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam skala standar umum perusahaan. Hasil yang didapat skala 4 (sangat baik). Pencapaian : 133% 4 x 100% = 133% 3 Hasil pengukuran yang didapatkan lebih tinggi daripada sasaran strategis yang ditentukan. d. Skala user-friendly dari SAP R/3 MM Dalam ukuran strategis ini menyajikan sebuah apakah modul MM dalam SAP R/3 tersebut dapat dengan mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Pengukuran ini dilakukan dengan metode kuesioner yang disebarkan kepada staff Purchasing.

10 133 Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Apakah user interface dan fitur-fitur dari SAP R/3 mudah dimengerti? Sasaran strategis : 3 Hasil pengukuran : Pilihan Jumlah Bobot Nilai Jumlah Total Jawaban Orang A B C D Abstain Total Jawaban 32 Gambaran Daerah Persetujuan : Persentase Persetujuan : 32 x 100% = 80% 40 Dari hasil persentase persetujuan di atas kemudian akan dimasukkan ke dalam skala Standar Umum Perusahaan.

11 134 Hasil yang didapatkan adalah skala 3 (baik). Pencapaian : 100% 3 x 100% = 100% 3 Hasil pengukuran yang didapatkan sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditentukan. C1 Meningkatkan kerjasama antar user dengan sistem MM a. Persentase pengguna yang dilibatkan dalam penentuan kebutuhan dalam pengembangan aplikasi Dalam ukuran strategis ini menyajikan persentase dari pengguna yang dilibatkan pada saat penentuan kebutuhan pada saat pengembangan aplikasi dari keseluruhan pengguna.

12 135 Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan Manajer Bussiness Development. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Berapa persentase pengguna yang dilibatkan didalam pengembangan aplikasi? Sasaran strategis : 70%-85% Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara dengan manajer Business Development PT Djarum, persentase pengguna yang diikut sertakan sebanyak sekitar 80% dari keseluruhan jumlah pengguna SAP R/3 modul MM. Cara yang digunakan untuk melibatkan pengguna dengan cara pengadaan rapat dan diskusi untuk mendapatkan kebutuhan dari proses bisnis yang ada. Pencapaian : 80% Hasil dari pengukuran yang didapatkan sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Terdapat 50 user MM di PT Djarum, dan yang diikut sertakan dalam pengembangan aplikasi adalah 40 orang.

13 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Keseluruhan Perspektif Orientasi Pengguna Perspektif Orientasi Pengguna Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level A1 Meningkatkan efektivitas implementasi sistem SAP R/3 a. Persentase submodul MM yang digunakan pada bagian purchasing 95% 4% 95%- 100% 95% 4 0,16 b. Persentase kelengkapan fitur pada modul MM 80% 4% 85%- 100% 80% 3 0,12 B1 Meningkatkan kepuasan user Jumlah 8% 0,28 a. Skala kesesuaian antara aplikasi yang digunakan dengan kebutuhan user 4 5% 4 100% 4 0,2 b. Skala kepuasan akan aplikasi material management yang telah diterapkan 4 4% 3 133,33% 5 0,2

14 Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level c. Skala keoptimalan fitur-fitur yang disediakan oleh SAP R/3 yang mendukung modul MM 4 4% 3 133,33% 5 0,2 d. Skala user-friendly dari SAP R/3 MM 3 5% 3 100% 4 0,2 Jumlah 18% 0,8 C1 Meningkatkan kerjasama antar user dengan sistem MM a. Persentase pengguna yang dilibatkan dalam penentuan kebutuhan dalam pengembangan aplikasi 80% 2% 70%-85% 80% 4 0,08 Jumlah 2% 0,08 Total Keseluruhan 28% 94,72% 1,16

15 Perspektif Penyempurnaan Operasional A2. Meningkatkan efisiensi pengembangan piranti lunak a. Persentase pekerjaan yang termasuk dalam siklus MM yang selesai pada waktunya Dalam ukuran strategis mengukur bagaimana kinerja SAP R/3 modul MM dalam menangani tugas, sehingga selesai pada waktu yang ditentukan. Pengukuran ini diperoleh melalui evaluasi data mengenai waktu selesainya laporan akhir setiap bulannya. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Apakah dengan menggunakan sistem SAP R/3 pekerjaan yang ada dapat selesai tepat pada waktunya? Sasaran strategis : 100% Hasil pengukuran : 8 x 100% = 66,66% 12 Pencapaian : 66,66% Hasil yang didapatkan di bawah dari sasaran strategis yang telah ditentukan. B2. Meningkatkan efisiensi operasi dalam SAP modul MM

16 139 a. Persentase peningkatan kecepatan waktu setelah penggunaan sistem SAP R/3 MM Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengukur apakah terdapat peningkatan kecepatan waktu dalam pengolahan data pada saat sebelum menggunakan SAP R/3 modul MM dan pada saat setelah menggunakan SAP R/3 modul MM. Pengukuran ini diperoleh melalui evaluasi data mengenai penyajian laporan setiap bulannya. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Berapa tingkat persentase peningkatan kecepatan waktu setelah penggunaan sistem SAP R/3? Sasaran strategis : 80% Hasil pengukuran : 90% Pencapaian : 112,50% 90% x 100% = 112,50% 80% b. Tingkat keakuratan data yang berhubungan dengan modul MM Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengukur apakah data yang dihasilkan oleh SAP R/3 modul MM sudah akurat ataukah perlu dilakukan perbaikan lagi. Pengukuran ini diperoleh melalui evaluasi data mengenai perbaikan yang harus pada saat pemeriksaan akhir laporan.

17 140 Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Berapa tingkat keakuratan data yang dihasilkan setelah menerapkan SAP R/3? Sasaran strategis : 90% Hasil pengukuran : 80% Pencapaian : 80% Hasil yang didapatkan di bawah sasaran strategis yang telah ditentukan C2. Mengembangkan sistem SAP R/3 a. Tingkat intensitas pemeliharaan sistem SAP R/3 MM Dalam tujuan strategis ini mengukur waktu yang tepat untuk melakukan pemeliharaan terhadap sistem SAP R/3 modul MM dalam perusahaan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan Manajer Bussiness Development. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran strategis ini adalah Kapan dilakukan pemeliharaan sistem SAP R/3 MM dan jangka waktu yang ditentukan? Sasaran strategis : 3 Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara dengan manajer Business Development PT Djarum, hasil yang didapatkan adalah

18 141 pemeliharaan sistem dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Biasanya dilakukan apabila terdapat masalah lambat pada penggunaan sistem. Dan pemeliharaan itu dilakukan pada saat hari libur, sehingga tidak dapat dijadwalkan. Hasil dari pengukuran tersebut menunjukkan bahwa pemeliharaan sistem masuk dalam skala baik. Pencapaian : 100% 3 x 100% = 100% 3 Hasil pengukuran yang didapatkan sesuai dengan sasaran strategis yang ditentukan sebelumnya. D2 Meningkatkan penanganan terhadap masalah-masalah operasional a. Persentase tingkat keamanan dalam aplikasi MM

19 142 Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sistem aplikasi SAP R/3 telah memenuhi syarat pengendalian internal dalam perusahaan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan manajer Business Technology. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Berapa persentase tingkat keamanan sistem SAP R/3 pada siklus MM? Sasaran strategis : 100% Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan manajer Business Development, persentase tingkat keamanan sistem mencapai 100% Pencapaian :100% Hasil pengukuran yang didapat sesuai dengan sasaran strategis perusahaan. b. Persentase terjadinya human error dalam siklus MM Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui apakah tingkat terjadinya kesalahan berkurang setelah penggunaan sistem aplikasi MM SAP R/3 dalam menjalankan proses bisnis. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan manajer Purchasing.

20 143 Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Apakah sering terjadi human error ketika menggunakan aplikasi SAP R/3 khususnya dalam modul MM? Sasaran strategis : 5% Hasil pengukuran : Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer bagian Business Development, human error yang terjadi adalah rata rata mencapai 5%. Pencapaian : 5% Hasil pengukuran yang didapat sesuai dengan sasaran strategis perusahaan. c. Kecepatan respon sistem Ukuran strategis ini untuk menganalisa seberapa cepat sistem aplikasi MM dapat memberikan respon terhadap tugas yang diberikan dan seberapa cepat sistem dapat memproses input data yang dimasukkan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan Manajer Business Technology. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Bagaimanakah tingkat respon sistem SAP R/3 terhadap kebutuhan pengguna? Sasaran strategis : Real time

21 144 Hasil pengukuran : Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa user khusus pada modul MM dari perusahaan, maka hasilnya adalah tingkat respon sistem nya adalah real time. Pencapaian : 100% Dalam hal ini pengukuran hanya ada dalam 2 pilihan yaitu Real time / Tidak. Sehingga pencapaiannya mencapai 100% d. Waktu rata-rata pada saat jaringan down Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui apakah untuk waktu untuk perbaikan sistem server, pada saat terjadi server down agar sistem dapat berjalan kembali seperti semula. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara yang bersumber data dari manajer Business Technology. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Apakah waktu dalam pembenahan sistem ketika jaringan down dapat diterima oleh user? Sasaran strategis : Bisa diterima Hasil pengukuran : Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Business Development, waktu rata rata pada saat jaringan

22 145 down dapat diterima oleh user yang menggunakan modul MM SAP R/3 Pencapaian : 100% Dalam hal ini pengukuran hanya ada dalam 2 pilihan yaitu Bisa diterima / Tidak. Sehingga pencapaiannya mencapai 100%

23 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Keseluruhan Perspektif Penyempuranaan Operasional Perspektif Penyempurnaan Operasional Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level A2. Meningkatkan Efisiensi Pengembangan Piranti Lunak a. Persentase pekerjaan yang termasuk dalam siklus MM yang selesai pada waktunya 66,66% 3% 100% 66,66% 2 0,06 Jumlah 3% 0,06 B2. Meningkatkan Efisiensi Operasi dalam SAP modul MM a. Persentase peningkatan kecepatan waktu setelah penggunaan sistem SAP R/3 MM b. Tingkat keakuratan data yang berhubungan dengan modul MM 90% 6% 80% 112,50% 5 0,30 80% 2% 90% 80% 3 0,06 Jumlah 8% 0,36 C3. Mengembangkan Sistem SAP R/3 a. Tingkat intensitas pemeliharaan sistem SAP R/3 MM 3 5% 3 100% 4 0,20

24 Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level Jumlah 5% 0,20 D2. Meningkatkan Penanganan Terhadap Masalah-Masalah Operasional a. Persentase tingkat keamanan dalam siklus MM 100% 5% 100% 100% 4 0,20 b. Persentase terjadinya human error dalam siklus MM c. Kecepatan respon sistem d. Waktu rata-rata pada saat jaringan down 5% 2% 5% 100% 4 0,08 Real time 4% Real time 100% 4 0,16 Bisa diterima 2% Bisa diterima 100% 4 0,08 Jumlah 13% 0,52 Total Keseluruhan 29% 90,73% 1,14

25 Perspektif Orientasi Masa Depan A.3 Pelatihan staff TI terhadap aplikasi SAP a. Tingkat intensitas pelatihan staff TI yang dikhususkan pada SAP modul MM selama satu tahun. Dalam Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui apakah pelatihan bagi staff TI yang dikhususkan pada SAP modul MM selama satu tahun sudah sesuai dengan kebutuhan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan Manajer Business Technology. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil strategis ini adalah Apakah tingkat intensitas pelatihan selama 1 tahun sudah sesuai dengan kebutuhan? Sasaran strategis : 3 Hasil Pengukuran : Berdasarkan wawancara dengan para staff TI yang terdapat pada divisi Business Technology, pelatihan yang dilakukan selama ini terkait dengan pengetahuan modul MM yaitu sesuai dengan kebutuhan (skala 3).

26 149 Hasil yang didapatkan adalah berada pada skala 3 (Sesuai Kebutuhan). Pencapaian : 100% 3 x 100% = 100% 3 Pencapaian sesuai dengan sasaran strategis yaitu 100%. Pengukuran ini disesuaikan dengan standar dari perusahaan. b. Tingkat kualitas pelatihan Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas pelatihan yang diberikan kepada staff TI dalam rangka mendukung proses pembelian didalam SAP R/3 Modul Material Management. Pengukuran ini diperoleh melalui metode kuesioner yang disebarkan kepada staff Business Technology. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil strategis ini adalah Bagaimana menurut anda kualitas pelatihan aplikasi yang diberikan oleh PT Djarum? Sasaran strategis : 3 Hasil Pengukuran :

27 150 Pilihan Jumlah Bobot Nilai Jumlah Total Jawaban Orang A B C D Abstain Total Jawaban 35 Gambaran Daerah Persetujuan : Persentase Persetujuan : 35 x 100% = 87,5% 40 Dari hasil persentase persetujuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam skala standar umum perusahaan

28 151 Hasil yang didapatkan skala 4 ( sangat baik ). Pencapaian : 133% 4 x 100% = 133% 3 Hasil pengukuran tujuan strategis ini melebihi sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. c. Anggaran untuk pelatihan staff TI Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana persentase antara anggaran untuk pelatihan staff TI dengan keseluruhan anggaran bagi divisi TI dalam perusahaan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode pengambilan data keuangan. Akan tetapi data tidak dapat ditampilkan karena kebijakan perusahaan. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil strategis ini adalah Berapa persenkah anggaran untuk pelatihan staff TI yang ada dalam keseluruhan budget yang ada? Sasaran strategis : 4 Hasil Pengukuran : Berdasarkan data tentang anggaran divisi TI PT Djarum, anggaran untuk pelatihan staff TI sebanyak 20% dari keseluruhan anggaran divisi TI. Dimana data keuangan

29 152 bersifat confidential sehingga tidak dapat dimasukkan di dalam hasil penelitian ini. Hasil yang didapatkan adalah berada pada skala 4 (20% dari anggaran). Pencapaian : 100% 4 x 100% = 100% 4 Pencapaian sesuai dengan sasaran strategis yaitu 100%. Pengukuran ini disesuaikan dengan standar dari perusahaan. B3 Keahlian staff TI a. Persentase staff TI yang mensupport sistem SAP R/3 Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase keterlibatan staff Business Technology yang mampu untuk mendukung sistem aplikasi SAP R/3 dalam perusahaan.

30 153 Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara yang diperoleh melalui tanya jawab dengan manajer Business Technology. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil strategis ini adalah Berapa rata-rata persentase jumlah dari keseluruhan staff TI yang mensupport sistem SAP R/3 pada modul MM? Sasaran strategis : 80% Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara dengan Manajer Business Technology, persentase jumlah dari keseluruhan staff TI yang mensupport sistem SAP R/3 pada modul MM sebanyak 80%. Pencapaian : 80% Hasil pengukuran sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Dimana 40 orang dalam divisi Business Technology mewakili pencapaian sebesar 80% dalam mensupport modul MM. C3 Meningkatkan pengembangan terhadap infrastruktur TI dan aplikasi a. Tingkat kualitas aplikasi yang digunakan Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas aplikasi yang digunakan, serta mengetahui kekurangan terdapat dalam sistem, sehingga dapat diketahui area mana saja yang harus dilakukan pengembangan.

31 154 Pengukuran ini diperoleh melalui metode kuesioner yang disebarkan kepada Staff Purchasing yang terlibat langsung dengan modul MM. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil strategis ini adalah Berapa tingkat kualitas aplikasi yang digunakan? Sasaran strategis : 4 Hasil pengukuran : Pilihan Jumlah Bobot Nilai Jumlah Total Jawaban Orang A B C D Abstain Total Jawaban 37 Gambaran Daerah Persetujuan :

32 155 Persentase Persetujuan : 37 x 100% = 92,5% 40 Dari hasil persentase persetujuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam skala umum standar perusahaan. Hasil yang didapatkan Skala 4 (sangat baik). Pencapaian : 100% 4 x 100% = 100% 4 Hasil pengukuran yang didapat sesuai dengan sasaran strategis perusahaan. b. Tingkat pengembangan aplikasi lain yang mensupport modul MM dalam SAP R/3 Dalam ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian aplikasi yang lain sehingga dapat diketahui apakah

33 156 aplikasi lain tersebut dapat mensupport modul MM dalam SAP R/3 didalam proses sistem berjalan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara kepada manager Business development. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil strategis ini adalah Sampai dimanakah tingkat pengembangan aplikasi lain yang digunakan untuk mensupport SAP R/3? Sasaran strategis : 3 Hasil Pengukuran : Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Business Development, kesesuaian aplikasi lain yang digunakan untuk mensupport SAP R/3 dalam taraf sesuai. Hasil yang didapatkan adalah berada pada skala 3(Sesuai). Pencapaian : 100% 3 x 100% = 100% 3 Pencapaian sesuai dengan sasaran strategis yaitu 100%. Pengukuran ini disesuaikan dengan standar dari perusahaan. Aplikasi lain yang digunakan untuk mendukung antara lain SQL dan Microsoft Excel.

34 Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Keseluruhan Orientasi Masa Depan Perspektif Orientasi Masa Depan Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level A3. Pelatihan Staff TI Terhadap Aplikasi SAP a. Tingkat intensitas pelatihan staff TI yang dikhususkan pada SAP modul MM selama 1 tahun 3 4% 3 100% 4 0,16 b. Tingkat kualitas pelatihan 4 5% 3 133,33% 5 0,25 c. Anggaran untuk pelatihan staff TI 4 4% 4 100% 4 0,1 Jumlah 13% 0,57 B3. Keahlian Staff TI Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level

35 a. Keterlibatan staff TI yang mensupport pengunaan sistem SAP R/3 pada modul MM 80% 4% 80% 80% 4 0,16 Jumlah 4% 0,16 C3. Meningkatkan Pengembangan Terhadap Infrastruktur TI dan Aplikasi a. Tingkat kualitas aplikasi yang digunakan 4 5% 4 100% 4 0,20 b. Tingkat kesesuaian aplikasi lain yang digunakan 3 5% 3 100% 4 0,20 Jumlah 10% 0,40 Total Keseluruhan 27% 97,04% 1,13

36 Perspektif Kontribusi Perusahaan A4. Mengoptimalkan nilai bisnis aplikasi perusahaan a. Periode pengembalian investasi TI Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui kapan periode waktu pengembalian dari investasi TI dalam perusahaan. Pengukuran ini diperoleh melalui metode data yang diperoleh dari manajer keuangan. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Berapa lama periode pengembalian investasi TI? Sasaran strategis : 4 Hasil pengukuran : Berdasarkan perolehan data dari manajer keuangan, hasil dari pengembalian investasi TI adalah 5 tahun (skala 3). Namun data tidak dapat diperlihatkan karena kebijakan dari perusahaan. Pencapaian Kurang efisien 7tahun Cukup efisien 6tahun Efisien 5tahun Sangat efis ien 4tahun Hasil yang didapatkan adalah berada pada skala 3(efisien).

37 160 Pencapaian : 75% 3 x 100% = 75% 4 Hasil pengukuran di bawah standar dari sasaran strategis yang telah ditentukan. Merode pengukuran pengembalian investasi menggunakan payback period. Dimana hasil dari perhitungan payback period bersifat confidential. b. Masa pakai sistem SAP R/3 modul MM dalam perusahaan Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui periode masa hidup dari sistem yang dipakai dalam perusahaan, dalam hal ini SAP R/3. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan manajer keuangan. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Berapa tahunkah masa hidup sistem SAP R/3 Modul MM yang diterapkan di PT Djarum? Sasaran strategis : 3 Hasil pengukuran : Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan manajer keuangan PT Djarum, maka didapatkan hasil bahwa masa pakai untuk SAP R/3 adalah 4 tahun.

38 161 Pencapaian Kurang efisien 2tahun Cukup efisien 3tahun Efisien 4tahun Sangat efis ien 5tahun (efisien). Hasil yang didapatkan adalah berada pada skala 3 Pencapaian : 100% 4 x 100% = 100% 4 Pencapaian sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran ini disesuaikan dengan standar dari perusahaan. c. Perencanaan sistem baru untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan. Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui adakah perencanaan strategi dari pihak top manajemen yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam proses pengembangan sistem aplikasi. Pengukuran ini diperoleh melalui metode wawancara dengan pihak top manajemen. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Apakah ada perencanaan sistem baru untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan? Sasaran strategis : Ya

39 162 Hasil pengukuran : Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak top manajemen dari perusahaan, maka pihak perusahaan akan merencakan untuk pengembangan sistem baru dalam hal untuk meningkatkan nilai bisnis dari perusahaan. Pencapaian : 100% Dalam hal ini pengukuran hanya ada dalam 2 pilihan yaitu Ya / Tidak. Dan perusahaan memang mengadakan perencanaan pengembangan aplikasi sehingga pencapaian mencapai 100%. B4. Mengontrol biaya penggunaan sistem a. Perbandingan antara anggaran dan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi Tujuan strategis ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya yang dikeluarkan dengan anggaran perusahaan untuk sistem aplikasi sudah berjalan optimal atau belum. Pengukuran ini diperoleh melalui metode data yang diperoleh dari manajer keuangan. Pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil ukuran strategis ini adalah Berapa perkiraan perbandingan antara anggaran dan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi? Sasaran strategis : 90%- 100 %

40 163 Hasil pengukuran : Berdasarkan peroleh data dari manajer keuangan perbandingan antara anggaran dan biaya yang riil dikeluarkan untuk implementasi adalah 90%. Namun data tidak dapat diperlihatkan dikarenakan kebijakan dari perusahaan. Pencapaian : 90% Hasil pengukuran masuk dalam area sasaran strategis yang telah ditentukan. Data tidak dapat ditampilkan karena bersifat confidential.

41 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Keseluruhan Perspektif Kontribusi Perusahaan Perspektif Kontribusi Perusahaan Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level A4.Mengoptimalkan Nilai Bisnis Aplikasi Perusahaan a. Periode pengembalian investasi TI 3 3% 4 75% 3 0,09 b. Masa pakai sistem SAP R/3 modul MM dalam perusahaan 3 4% 3 100% 4 0,16 c. Perencanaan sistem baru untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan Ya 5% Ya 100% 4 0,20 Jumlah 12% 0,45

42 B4. Mengontrol Biaya Penggunaan Sistem Indicator Measurement Weight Target Realization Score Level a. Perbandingan antara anggaran dan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi 90% 4% 90%-100% 90% 4 0,16 Jumlah 4% 0,16 Total Keseluruhan 16% 90,84% 0,61

43 Gambaran Hasil Evaluasi Keseluruhan Perspektif Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dah hasil perhitungan pencapaian setiap tujuan strategis, berikut ini adalah tabel tentang hasil evaluasi keseluruhan perspektif yang ada.

44 167 Perspektif Perspektif Orientasi Pengguna Perspektif Penyempurnaan Operasional Perspektif Orientasi Masa Depan Perspektif Kontribusi Perusahaan Tabel 4.5 Hasil keseluruhan perspektif Tujuan Strategis Hasil Pengukuran Level Weight Meningkatkan efektivitas 87,5% 0,28 8% implementasi sistem SAP Meningkatkan kepuasan user 116,66% 0,8 18% Meningkatkan kerjasama 80% 0,08 2% antar user dengan sistem MM Jumlah 284,15% 1,16 28% Rata-rata 94,72% Meningkatkan efisiensi 66,66% 0,06 3% pengembangan piranti lunak Meningkatkan efisiensi 96,25% 0,36 8% operasi dalam SAP modul Mengembangkan sistem SAP 100% 0,20 5% R/3 Meningkatkan penanganan 100% 0,52 13% terhadap masalah-masalah Jumlah 362,91% 1,14 29% Rata-rata 90,73% Pelatihan staff TI terhadap 111,11% 0,57 13% aplikasi SAP Keahlian staff TI 80% 0,16 4% Meningkatkan pengembangan terhadap infrastruktur TI dan aplikasi 100% 0,40 10% Jumlah 291,11% 1,13 27% Rata-rata 97,04% Mengoptimalkan nilai bisnis 91,67% 0,45 12% aplikasi perusahaan Mengontrol biaya 90% 0,16 4% penggunaan sistem Jumlah 181,67% 0,61 16% Rata-rata 90,84% Total dari keseluruhan perspektif 373,33% 4,04 100% Hasil rata rata dari keseluruhan perspektif 93,33%

45 Hasil Perhitungan IT Balanced Scorecard Dari perspektif orientasi pengguna didapatkan hasil 94,72% dimana menurut standar perusahaan hasil tersebut sudah termasuk dalam skala sangat baik. Dimana tingkat kepuasan user, tingkat kerjasama antar user dengan sistem MM dan efektivitas implementasi sistem SAP R/3 pada PT Djarum sudah sesuai dengan sasaran strategis yang diinginkan. Serta terdapat 1 ukuran strategis yang telah melampaui batas sasaran strategis yaitu meningkatkan kepuasan user. Dari perspektif penyempurnaan operasional didapatkan hasil 90,73%. dimana menurut standar perusahaan hasil tersebut sudah termasuk dalam skala sangat baik. Dimana tingkat efisiensi operasi dalam SAP modul MM, tingkat pengembangan sistem SAP R/3 dan penanganan terhadap masalah masalah operasional pada PT Djarum sudah sesuai dengan sasaran strategis yang diinginkan. Dari perspektif orientasi masa depan didapatkan hasil 97,04%. dimana menurut standar perusahaan hasil tersebut sudah termasuk dalam skala sangat baik. Dimana pelatihan staff TI terhadap aplikasi SAP, tingkat keahlian staff TI dan pengembangan terhadap infrastruktur TI dan aplikasi pada PT Djarum sudah sesuai dengan sasaran strategis yang diinginkan. Serta terdapat 1 ukuran strategis yang telah melampaui batas sasaran strategis yaitu pelatihan staff TI terhadap aplikasi SAP.

46 169 Dari perspektif kontribusi perusahaan didapatkan hasil 90,84%. dimana menurut standar perusahaan hasil tersebut sudah termasuk dalam skala sangat baik. Dimana tingkat keoptimalan biaya dan anggaran perusahaan untuk aplikasi dan nilai bisnis pada PT Djarum sudah sesuai dengan sasaran strategis yang diinginkan. Gambar 4.1 Gambaran hasil keseluruhan Gambaran hasil keseluruhan ini menggambarkan bahwa terdapat keseimbangan integrasi antara empat perspektif yaitu perspektif orientasi

47 170 pengguna, penyempurnaan operasional, orientasi masa depan dan kontribusi perusahaan. Hasil yang dicapai sudah dalam tingkat yang hampir sempurna. Untuk itu diperlukan improvement dan menerapkan standar standar baru yang lebih tinggi sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih baik Hasil Perhitungan Capability Maturity Model Dari hasil perhitungan CMM diperoleh hasil keseluruhan perspektif sebanyak 4,04. Angka tersebut menunjukkan bahwa kematangan modul MM yang dipakai oleh PT Djarum masuk dalam level 4 yaitu Managed. Berikut grafik yang menunjukkan level CMM : Gambar 4.2 Hasil Perhitungan CMM

48 171 Di mana level managed merupakan level di mana modul MM masih tetap akan dilakukan pengembangan terus menerus. Hal ini dapat dibuktikan dengan indikator perencanaan sistem baru untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan pada perspektif kontribusi perusahaan, di mana perusahaan sedang melakukan perencanaan proyek sistem yang baru. Level managed merupakan level di mana sebuah sistem sudah mempunyai database tersendiri. Seperti halnya sistem MM yang ada pada PT Djarum telah memiliki database tersendiri menggunakan software SQL. Dari hasil di atas untuk mencapai level 5, yaitu level optimized dibutuhkan suatu proses pengembangan yang terus menerus. Di mana saat ini PT Djarum belum melakukan proses upgrade terhadap sistem SAP R/3 modul MM, untuk ke depannya dapat dilakukan proses upgrade. 4.2 Hasil Rekomendasi untuk Modul Material Management a. Persentase submodul MM yang digunakan pada bagian purchasing Berdasarkan pengukuran melalui metode wawancara dimana didalam hasil pengukuran sebesar 95% termasuk ke dalam sasaran strategis yaitu 95%-100%. Dimana pada titik ini dapat ditingkatkan sebanyak 5% melalui peningkatan pada submodul yang perlu digunakan didalam proses bisnis pembelian Material Management PT Djarum. Submodul yang dapat

49 172 ditingkatkan yaitu Vendor Evaluation dimana PT Djarum melakukan pengerjaan laporan evaluasi vendor dengan menggunakan aplikasi lain sehingga proses pada submodul Vendor Evaluation belum berjalan efektif. Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan pihak manajemen atas untuk dapat melakukan analisis vendor berdasarkan kriteria lain dari yang telah ada pada SAP R/3 sehingga penggunaan submodul Vendor Evaluation belum efektif didalam penggunaan sistem berjalan pembelian pada PT Djarum. b. Persentase kelengkapan fitur pada modul MM Berdasarkan pengukuran melalui metode wawancara dimana hasil pengukuran sebesar 80% berada pada titik dibawah sasaran strategis yaitu 85% -100%. Dimana pada titik ini dapat dilakukan rekomendasi perbaikan sebesar 5%-20% sehingga dapat memberikan hasil yang ditargetkan didalam proses pembelian mengenai fitur-fitur yang dapat digunakan secara tepat guna oleh divisi pembelian. Fitur-fitur yang telah diimplementasikan oleh PT Djarum yaitu: Consumption based planning, Material Requirements Planning, Inventory management, physical inventory, invoice verification, balance sheet valuation material ledger, vendor evaluation. Hal yang dapat dilakukan yaitu melakukan peningkatan 5%-20% dengan menerapkan fitur untuk kelengkapan pemenuhan kebutuhan seperti inventory evaluation dimana dapat digunakan oleh divisi pembelian untuk mengevaluasi nilai kekayaan material yang terdapat pada warehouse tertentu sehingga dapat menghasilkan laporan kepada pihak manajemen atas serta menerapkan fitur

50 173 forecasting yang dapat digunakan untuk memprediksi perkiraan biaya untuk dapat memenuhi kebutuhan persediaan bahan baku. c. Skala keoptimalan fitur-fitur yang disediakan oleh SAP R/3 yang mendukung modul MM. Berdasarkan pengukuran melalui metode kuesioner dimana hasil pengukuran sebesar 95% yang terdapat dalam skala 4 dimana hasil pengukuran tersebut merupakan bagian dari sasaran strategis yaitu skala 4. PT Djarum dapat melakukan pengoptimalan pada fitur vendor evaluation dimana pada pembuatan laporan vendor evaluation belum dapat sepenuhnya terselesaikan dengan fitur-fitur yang terdapat pada vendor evaluation sehingga membutuhkan aplikasi lain untuk dapat melakukan pembuatan laporan vendor evaluation. d. Tingkat keakuratan data yang berhubungan dengan modul MM dan Persentase pekerjaan yang termasuk dalam siklus MM yang selesai pada waktunya Berdasarkan pengukuran melalui metode wawancara dimana hasil pengukuran sebesar 80% yang berada pada titik dibawah sasaran strategis sebesar 90%. Hal tersebut dapat dilakukan perbaikan sebesar 10%-20% melalui dengan Key Performance Indicator merupakan suatu indikator yang dapat berupa persentase untuk dapat memonitor aktivitas, kualitas, performa dari karyawan. Korelasi antara penerapan Key Performance Indicator dengan

51 174 peningkatan keakuratan data yaitu dengan adanya target-target yang diberikan kepada karyawan dimana ketika karyawan mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen, karyawan yang bersangkutan akan mendapatkan kenaikan gaji ataupun peluang untuk dapat naik jabatan sehingga karyawan akan termotivasi untuk dapat melakukan pekerjaannya secara lebih teliti dan mendetail sehingga hasilnya data yang dihasilkannya pun akan lebih akurat. 4.3 Keunggulan Kompetitif untuk Top Management Keunggulan kompetitif yang dapat dicapai oleh PT. Djarum apabila dilakukan peningkatan pada perspektif orientasi pengguna mengenai keoptimalan fitur fitur yang disediakan oleh SAP R/3 dalam mendukung modul MM dengan mengoptimalkan fitur vendor evaluation yaitu pelaporan tentang evaluasi vendor dimana fitur ini sangat penting untuk manajemen atas dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam menentukan vendor yang tepat. Karena sebelum penerapan fitur vendor evaluation PT Djarum mendapatkan kriteria harga berdasarkan informasi dari penggunaan Microsoft Accses dimana hasil informasi tersebut tidak up to date sesuai dengan kebutuhan dari pihak top management yang membutuhkan informasi tersebut secara tepat dan up to date didalam menentukan mana vendor yang tepat untuk melakukan pembelian tertentu. Dengan pemakaian SAP dapat mengurangi cost jangka panjang pada perusahaan. Karena dengan penerapan SAP dapat mengurangi sumber daya

52 175 manusia sehingga penggunaan sumber daya manusia semakin optimal. Apabila dilihat dari besarnya biaya implementasi pertama kali sangatlah besar. Namun jika ditinjau dari keunggulan dan manfaat yang didapat dari penerapan sistem ERP di dalam perusahaan dapat menentukan perencanaan yang lebih struktural didalam menentukan langkah langkah strategis di masa yang akan datang seperti pengalokasian biaya didalam mengembangkan sistem ataupun training karyawan. PT Djarum adalah perusahaan multinasional yang memiliki cabang di berbagai negara di dunia. Sehingga dengan penggunaan SAP dapat membantu dalam pengontrolan pelaporan untuk performance pada masing masing cabang yang ada di berbagai negara, sehingga pihak manajemen atas dapat mengevaluasi apabila adanya faktor yang dapat menyebabkan kurangnya performa pada suatu cabang di suatu negara dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menangani permasalahan yang ada.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PT. GHI. Tolong tebalkan pilihan yang menurut Anda paling benar! PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA

LAMPIRAN 1 KUESIONER PT. GHI. Tolong tebalkan pilihan yang menurut Anda paling benar! PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PT. GHI Tolong tebalkan pilihan yang menurut Anda paling benar! PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA Parameter: Keterlibatan Pengguna 1. Berapa sering

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA

LAMPIRAN 1. Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA L - 1 LAMPIRAN 1 Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA Dengan hormat, Dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini guna membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan (trading). Tanpa teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan (trading). Tanpa teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang dapat membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang berguna. Pada awalnya, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI. pengukuran masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard melalui hasil

BAB 4 HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI. pengukuran masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard melalui hasil BAB HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI. Evaluasi Perspektif IT Balanced Scorecard Setelah menyusun ukuran dan menetapkan sasaran strategis, maka diadakan pengukuran masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD 4.1 Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard Dalam membangun suatu kerangka IT Balanced Scorecard, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 64 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan PT Djarum merupakan sebuah perusahaan rokok yang memiliki pusat di Kudus, Jawa Tengah. Pada saat ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang muncul dewasa ini mencerminkan semakin bertambahnya pengetahuan dan kecerdasan manusia dari masa ke masa. Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi dalam menjalankan operasi bisnisnya. Dimana aplikasi yang digunakan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan 135 Bab V Penutup V.1 Kesimpulan Setelah dilakukan proses pengolahan data dan analisis terhadap hasil penelitian pada Divisi TI dan beberapa Divisi/Fungsional lain di PT. Pos Indonesia, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DENGAN PENDEKATAN

EVALUASI IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DENGAN PENDEKATAN EVALUASI IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DENGAN PENDEKATAN METODE IT BALANCED SCORECARD PADA PT. PINDAD (PERSERO) (Studi Kasus : SAP Modul Material Manajemen Pada Fungsi Pengadaan) Eri Irawan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana ALTIUS ERP Oleh : I Ketut Widhi Adnyana 57.101.13.008 1 Dukungan Penggunaan ALTIUS Merampingkan manajemen persediaan dan mendapatkan akurasi data yang real-time untuk produk-produk berkualitas tinggi,

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. GHI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi handphone dan kartu perdana, pertama

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan yang anda anggap sesuai

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan yang anda anggap sesuai LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran Kuisioner Jenis kelamin : Departemen : Keterangan ( ) STS = Sangat Tidak Setuju ( )TS = Tidak Setuju ( ) S = Setuju ( ) SS = Sangat Setuju Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, seiring dengan perkembangan perangkat keras komputer, perangkat lunak juga mengalami perkembangan yang pesat, terutama pada perangkat

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Modul ke: Enterprise Resource Planning Fakultas FASILKOM PENTINGNYA ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN TEKNOLOGI TERKAIT Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, M.Kom Latar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Nama : Felicia Maria Cynthia Damayanti NIM : Universitas : Binus University. Nama : Meita Triyasha Sari

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Nama : Felicia Maria Cynthia Damayanti NIM : Universitas : Binus University. Nama : Meita Triyasha Sari L-1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Selamat Siang Bapak/Ibu, Kami : Nama : Felicia Maria Cynthia Damayanti NIM : 1000843886 Universitas : Binus University Nama : Meita Triyasha Sari NIM : 1000846364 Universitas :

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup. masyarakat yang dinamis. Ketepatan dan kecepatan sudah menjadi syarat

BAB I PENDAHULUAN. dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup. masyarakat yang dinamis. Ketepatan dan kecepatan sudah menjadi syarat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha atau bisnis selalu dituntut untuk selalu berkembang dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup masyarakat yang dinamis. Ketepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai modal untuk memenangkan persaingan global. dapat memberikan informasi yang akurat, informatif, dan up to date yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai modal untuk memenangkan persaingan global. dapat memberikan informasi yang akurat, informatif, dan up to date yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, bidang teknologi informasi dan sistem informasi telah mengalami perkembangan. Kedua bidang ini sangat berhubungan dalam kemajuan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal ini, semua perusahaan yang bersaing berlomba-lomba untuk menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai organisasi memiliki ketergantungan yang saling terkait dengan individu dalam perusahaan itu sendiri. Karyawan sebagai individu dalam perusahaan merupakan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan industri secara global membuat persaingan industri semakin meningkat. Setiap perusahaan harus mengatur strategi dan mengelola perusahaan dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PADA PT. DAYA MITRA SERASI KUESIONER BERDASARKAN ORIENTASI PENGGUNA

KUESIONER UNTUK PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PADA PT. DAYA MITRA SERASI KUESIONER BERDASARKAN ORIENTASI PENGGUNA L1 KUESIONER UNTUK PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PADA PT. DAYA MITRA SERASI KUESIONER BERDASARKAN ORIENTASI PENGGUNA 1. Apakah aplikasi SAP yang disediakan oleh divisi IT sesuai dengan kebutuhan anda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi diharapkan menjadi sebuah

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sistem informasi ( SI ) untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi suatu tuntutan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 - Wawancara dengan pihak PT. Panasonic Manufacturing Indonesia. Departemen Finance and Accounting

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 - Wawancara dengan pihak PT. Panasonic Manufacturing Indonesia. Departemen Finance and Accounting L 1 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 - Wawancara dengan pihak PT. Panasonic Manufacturing Indonesia Pihak yang diwawancarai : Bapak Yuswa dari bagian Fixed Asset management Departemen Finance and Accounting 1. Modul

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari perusahaan mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis yang semakin pesat dan juga penuh dengan persaingan merupakan hal yang sering nyata terlihat. Semua perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On LAMPIRAN Kuesioner Portfolio Lights-On Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh data mengenai service level, kualitas, intensitas penggunaan dan ruang lingkup penggunaan Sistem Informasi /Teknologi Informasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa adanya informasi maka tidak akan ada organisasi. Semakin kompleksnya

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi sebagai fasilitas yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran mahasiswa/i maupun kinerja pekerja di lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini, perusahaan yang mengalami kompleksitas dalam menangani proses bisnis berjalan, membutuhkan software yaitu ERP (Enterprise Resource Planning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan efektivitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. berdasarkan harga pada tanggal 3 Mei (http://alattulisku.com/product.php?id_product=367) berdasarkan harga pada tanggal 3 Mei 2011.

LAMPIRAN. berdasarkan harga pada tanggal 3 Mei (http://alattulisku.com/product.php?id_product=367) berdasarkan harga pada tanggal 3 Mei 2011. LAMPIRAN 1. Sumber Harga dan Suku Bunga a. Kertas HVS yang digunakan yaitu PAPER ONE A4 dengan harga Rp. 40.000. Harga kertas HVS didapatkan pada sumber alattulisku.com, berdasarkan harga pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

BAB VI DIRECTION Gambar 6.1 rincian fase direction

BAB VI DIRECTION Gambar 6.1 rincian fase direction BAB VI DIRECTION Fase direction merupakan fase ketiga dalam pengembangan rencana strategis teknologi informasi Indonesian Creative School Pekanbaru menggunakan framework Anita Cassidy setelah fase sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk

BAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Helpdesk Menurut Donna Knapp (2004), definisi helpdesk adalah sebuah alat untuk mengatasi persoalan yang didesain dan disesuaikan untuk menyediakan layanan teknis yang dikosentrasikan

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi teknologi sudah semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung perkembangan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2009/2010 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENGUKURAN KINERJA PROSES BELAJAR DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi merupakan bagian yang sangat penting baik untuk organisasi maupun perusahaan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan hasil riset dan survei yang dilakukan oleh lembagalembaga konsultasi IT ternama, ternyata banyak investasi IT yang gagal atau memberikan manfaat

Lebih terperinci

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran 1 ANALISA FUNGSIONAL UNTUK IMPLEMENTASI ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV PADA SISTEM PERAWATAN KOMPUTER Angga Rachman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 17 September

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan. 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini?

LAMPIRAN. A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan. 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini? L1 LAMPIRAN A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini? A: Sistem yang sedang berjalan selama ini adalah sebagai berikut: Penanganan tiket keluhan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. xiv

DAFTAR PUSTAKA.   xiv DAFTAR PUSTAKA Peurifoy, Robert L, Oberlender, Garold D. Estimating Construction Cost. New York : McGraw-Hill, Inc. 2002 Pembangunan Perumahan, PT. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil.

Lebih terperinci

Enterprise Systems For Management

Enterprise Systems For Management Enterprise Systems For Management Chapter 1 Introduction To Enterprise Systems For Management Information Systems in Organization Sistem informasi berhubungan dengan software,hardware, data dan proses.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan khususnya perusahaan industri, persediaan dalam proses produksi memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk itu

Lebih terperinci

perusahaan merupakan kekuatan Madhani untuk menjadikan sistem EAM berbasis database (Datastream7i) ini berfungsi dengan baik. Kata Kunci: Evaluasi dan

perusahaan merupakan kekuatan Madhani untuk menjadikan sistem EAM berbasis database (Datastream7i) ini berfungsi dengan baik. Kata Kunci: Evaluasi dan EVALUASI & IMPLEMENTASI ENTERPRISE ASSET MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA (MADHANI) Fitriyanti/ Fitriyanti.skom@gmail.com ABSTRAK Evaluasi dan Implementasi

Lebih terperinci