BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris Pengertian Upaya Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar (KBBI:1990:995) Berdasarkan makna dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang upaya dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha demikian pula dengan kata ikhtiar. Kata upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud memecahkan persoalan mencari jalan keluar. Berdasarkan kata upaya yang dikemukakan maka yang dimaksud dengan upaya dalam penelitian ini adalah usaha guru di SDN 3 Tapa dalam meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar yang simetris Pengertian Kemampuan Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa Indonesia mampu adalah sanggup. Jadi kemampuan adalah sebagai keterampilan (skiil) yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu. Kemampuan menurut Danim,(1994:12) Kemampuan adalah perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedangkan menurut Wijaya,(1992:7) kemampuan diterjemahkan sebagai gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang nampak sangat berarti. Dengan demikian, suatu kemampuan dalam suatu profesi yang berbeda menuntut kemampuan yang berbeda-beda pula. 6

2 7 Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau kesanggupan yang dimiliki oleh setiap individu untuk melakukan sesuatu, merupakan suatu potensi yang dimiliki sejak lahir dan perlu dikembangkan dengan latihan atau praktek dalam suatu proses pembelajaran. Berdasarkan kemampuan yang dikemukakan maka yang dimaksud dengan kemampuan dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau potensi siswa di SDN 3 Tapa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris Pengertian Identifikasi Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam. Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.

3 8 Dari uaraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa identifikasi adalah upaya yang dilakukan seorang individu untuk menggolongkan atau memebedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan identifikasi yang dikemukakan maka yang di maksud dengan identifikasi dalam penelitian ini adalah kesanggupan siswa di SDN 3 Tapa dalam menggolongkan atau mengelompokkan bangun datar yang simetris Pengertian Bagnun Datar Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut. Bangun datar adalah bangun yang hanya memiliki keliling dan luas. Ada beberapa jenis bangun datar seperti persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga, belah ketupat, trapesium, layang-layang. diakses tanggal 17 april 2013 Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali. Siskandar dan Rohmad, 1996) Rohmad, diakses tanggal 18 april 2013

4 9 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bangun datar adalah bangun yang berbentuk bidang datar yang dibatasi beberapa ruas garis yang hanya memilki keliling, luas dan mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tidak mempunyai tinggi atau tebal Pengertian Bagnun Datar Yang Simetris Sedangkan bangun datar yang simetris adalah bangun datar yang dapat dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama persis baik bentuk maupun besarnya. Sedangkan bangun tidak simetris disebut bangun asimetris. Garis lipat yang menentukan benda simetris disebut garis simetri atau sumbu simetri. (Mstakim dan Astuty: 2008) Jika suatu bangun dilipat menjadi dua, sehingga lipatan yang satu dapat menutup bagian yang lain dengan tepat maka dikatakan bangun tersebut memiliki simetri lipat.

5 10 Karena ada dua cara melipat bangun persegi panjang sehingga dapat berimpit dengan tepat, maka dikatakan persegi panjang memiliki dua simetri lipat Macam-macam Bangun Datar Simetri Bangun datar simetris terbagi menjadi dua jenis yaitu bangun simetri lipat dan bangun simetri putar. A. Simetri Lipat 1. Pengertian Simetri Lipat Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Untuk mencari simetri lipat dari suatu bangun datar maka dapat dilakukan dengan membuat percobaan dengan membuat potongan kertas yang ukurannya mirip dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat kertas tersebut untuk menjadi dua bagian sama besar. Berikut ini adalah jumlah simetri lipat dari beberapa bangun datar umum : Persegi Panjang memiliki 2 simetri lipat Bujur Sangkar memiliki 4 simetri lipat Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri lipat Belah Ketupat memiliki 2 simetri lipat Lingkaran memiliki simetri lipat yang jumlahnya tidak terbatas Sumber: di akses tanggal 17 april 2013 Pernahkah kamu membuat mainan dari lipatan kertas? Apabila pernah, pasti kamu telah melakukan pekerjaan yang sesuai dengan simetri lipat, karena dalam pembuatan tersebut kita harus melipat kertas menjadi dua bagian yang

6 11 sama besarnya (saling menutup). Pekerjaan ini dalam matematika disebut simetri lipat. Simetri dapat diartikan pula dengan sejajar atau saling menutup. Garis yang membuat terjadinya simetri disebut sumbu simetri. (Aep Saepudin, dkk, 2009) Perhatikanlah contoh sumbu simetri berikut ini! 2. Cara Mengidentifikasi Sumbu Simetri Lipat 1. Salinlah gambar bangun yang akan ditentukan sumbu simetrinya pada selembar kertas. Guntinglah bangun tersebut! 2. Lipat menjadi dua bagian sehingga satu bagian dengan bagian yang lain berimpit dengan tepat.

7 12 3. Bukalah lipatan dan tandai bekas lipatan tersebut dengan garis putusputus. Lipatlah ke arah lain dan lakukan seperti langkah nomor 2 dan 3. Catatlah banyak garis yang kamu peroleh. 4. Garis-garis tersebut adalah sumbu simetri lipat atau garis simetri lipat dari bangun yang dimaksud. (Achmad Kusnandar dan Etin Supriatin : 2009) Mengindentifikasi dan menggunakan garis simetri pada bangun datar sederhana Perhatikan gambar berikut! Jika bangun datar pada gambar kita lipat menurut garis putus-putus, maka bagian kanan dari bangun datar akan tepat menutupi bagian kiri bangun datar. Dengan kata lain, bangun datar tersebut simetris. Garis putus-putus atau bekas lipatan bangun datar tersebut dinamakan dengan sumbu simetri. Sumbu atau garis simetri suatu bangun simetris adalah garis atau sumbu yang membagi dua bangun tersebut sama besar.(yoni yuniarto, dkk, : 2009)

8 13 Tabel Latihan Siswa Mengidentifikasi Bangun Simetri Lipat B. Simetri Putar 1. Pengertian Simetri Putar Jika suatu bangun datar diputar melalui pusatnya dan kemudian bangun itu dapat tepat menempati tempat semula maka dikatakan bangun tersebut memiliki simetri putar. Banyaknya bangun tersebut menempati tempat semula dalam sekali putaran menunjukkan jumlah simetri putar. (Achmad Kusnandar dan Etin Supriatin : 2009)

9 14 Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum diputar, namun bukan kembali ke posisi awal. Percobaan dapat dilakukan mirip dengan percobaan pada simetri lipat namun caranya adalah dengan memutar kertas yang telah dibentuk. Berikut ini adalah jumlah simeti putar pada bangun datar secara umum : Persegi Panjang memiliki 2 simetri putar Bujur Sangkar memiliki 4 simetri putar Segitiga Sama Kaki tidak memiliki simetri putar Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri putar Belah Ketupat memiliki 2 simetri putar Lingkaran memiliki simetri putar yang jumlahnya tidak terbatas Sumber: 2. Cara Mengidentifikasi Simetri Putar

10 15 Perhatikanlah model daerah persegi yang terbuat dari kertas di dalam bingkainya pada gambar di atas. Apabila model persegi itu ditusuk di P, kemudian diputar maka daerah persegi itu ke luar dari bingkai. Setelah diputar 90 0 (seperempat putaran) daerah persegi itu masuk kembali ke dalam bingkai, dengan titik a dalam sudut B. Setelah diputar (setengah putaran) daerah persegi masuk lagi ke dalam bingkai dengan titik a di dalam sudut C. Setelah diputar (tiga perempat putaran) daerah persegi masuk lagi ke dalam bingkai dengan titik a di dalam sudut D.Akhirnya setelah diputar (satu putaran penuh) daerah persegi kembali ke dalam bingkai dengan titik a dalam sudut A. Jadi apabila diputar (satu putaran penuh) daerah persegi menempati kembali bingkainya sebanyak empat kali. Dikatakan bahwa persegi memiliki 4

11 16 simetri putar atau memiliki simetri putar tingkat 4. Titik potong kedua diagonalnya disebut pusat simetri putar. Tabel Latihan Siswa Mengidentifikasi Bnagun Simetr Putar Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bngun Datar Yang Simetris Menggairahkan anak didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Peserta

12 17 didik akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajari menarik, dan berguna bagi dirinya (Mulyasa, 2003:115). Maka dari itu sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika, Guru harus memberikan kepada siswa cukup banyak hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Memeberikan stimulus berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dapat membuat siswa selalu bertanya-tanya dalam pikiranya. Membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi Dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan, yang pastinya guru dapat menimbulkan suatu konflik konseptual yang merangsang siswa untuk bekerja. Di sini anak didik berusaha keras mencari jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan itu dan berusaha memecahkan berbagai masalah dengan berbagai sudut pandang atau pendekatan. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam diri siswa ada potensi yang besar yaitu rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Potensi ini dapat ditumbuhkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif. Rasa ingin tahu pada siswa melahirkan kegiatan positif, yaitu eksplorasi. Keinginan siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang merupakan desakan eksploratif dari dalam situasi diri siswa (Djamarah, 2002:138). Dan hal-hal lain sebagai usaha guru yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui Tujuan Belajar. Siswa akan lebih bersemangat jika mereka mengetahui apa yang menjadi target yang akan mereka peroleh jika mengikuti kegiatan belajar belajar dengan baik. Oleh karena itu tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui tujuan belajar.

13 18 Ketika siswa mengetahui tujuan belajarnya maka mereka tidak akan mengalami kebingungan pada kegiatan belajar yang akan mereka lalui karena mereka mengetahui arah kegiatan untuk mencapai tujuan belajarnya. Peserta didik juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut. Peserta didik harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya (Mulyasa, 2003:115). 2. Memenuhi kebutuhan siswa. Dalam memenuhi kebutuhan siswa harus memperhatikan beberapa hal misalnya memperhatikan kondisi fisiknya, perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subyek tertentu memberikan rasa aman. Disamping itu siswa juga membutuhkan bimbingan dan perhatian guru untuk memberikan motivasi bagi diri siswa sendiri. Guru dalam kegiatan belajar harus memperhatikan mereka, dengan pemberian pujian dan hadiah. Pujian dan hadiah lebih baik dari pada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai percaya diri (Mulyasa, 2003:115). Menurut Brownell, William (dalam Ummu Sa adah Tahun 2009:2). Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari konsep matematika. Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan

14 19 pada pembelajaran matematika yaitu guru harus bisa Memeberikan stimulus berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dapat membuat siswa selalu bertanya-tanya dalam pikiranya, Peserta didik harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya, memberikan metode yang tepat dan memberikan benda-benda tertentu ketika siswa mempelajari konsep matematika 2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang materi simetri lipat sebelumnya telah dilteliti oleh Ummu Sa adah (Tahun 2009). Yang berjudul upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi simetri lipat bangun datar mata pelajaran matematika melalui metode inkuiri, penelitian ini di lakukan pada siswa kelas IV SDN Keting, pada pengamatan terakhir setelah dilakukan penerapan metode penemuan hasil belajar siswa dari 15 orang terdapat 14 orang siswa berhasil yang sudah sesuai dengan SKM dan 1 orang siswa yang belum berhasil. Adapun penelitian yang diuraikan diatas memiliki kesamaan dengan judul peneliti yaitu terletak pada meteri pembelajaran tentang bangun datar yang simetris, tetapi memiliki perbedaan dengan metode yang digunakan pada proses penelitian yang dilakukan di SDN 3 Tapa. Metode yang digunakan pada penelitian Ummu Sa adah (Tahun 2009). Yang berjudul upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi simetri lipat bangun datar mata pelajaran matematika melalui metode inkuiri, penelitian ini di lakukan pada siswa kelas IV SDN Keting yaitu menggunakan metode penlitian tindakan kelas. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Boalango

15 20 yaitu menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang berjudul upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang ab 9 Sifat-Sifat angun Datar dan angun Ruang Setiap benda memiliki sifat yang menjadi ciri khas benda tersebut. oba kamu sebutkan bagaimana sifat yang dimiliki oleh benda yang terbuat dari karet! egitu

Lebih terperinci

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 1 PERSEGI D // // O // // Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 2 D // // O // // Sudut

Lebih terperinci

BAB XIII SIMETRI LIPAT, SIMETRI PUTAR dan PENCERMINAN

BAB XIII SIMETRI LIPAT, SIMETRI PUTAR dan PENCERMINAN XIII SIMETRI LIPT, SIMETRI PUTR dan PENERMINN I. Simetri Lipat Simetri lipat adalah jumlah lipatan yang membuat suatu bangun datar menjadi dua bagian yang sama besar. a. Simeti lipat pada ujur Sangkar

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengdentifikasi bangun Datar Yang Simetris Di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Martianty Nalole, Samsiar RivaI

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengdentifikasi bangun Datar Yang Simetris Di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Martianty Nalole, Samsiar RivaI 1 Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengdentifikasi bangun Datar Yang Simetris Di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Martianty Nalole, Samsiar RivaI Jurusan PGSD, Program Studi S1. Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Percaya Diri 1. Pengertian Percaya Diri Masalah dengan percaya diri hampir dialami oleh setiap individu dari usia remaja hingga dewasa. Percaya diri merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki SEGITIG DN SEGIEMPT. SEGITIG 1. Mengenal Segitiga Jika persegi panjang PQRS dipotong melalui diagonal PR, maka akan didapat dua bangun yang berbentuk segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen. Semua

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T. Geometri Bangun Datar Suprih Widodo, S.Si., M.T. Geometri Adalah pengukuran tentang bumi Merupakan cabang matematika yang mempelajari hubungan dalam ruang Mesir kuno & Yunani Euclid Geometri Aksioma /postulat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Konsep, Konsepsi, dan Miskonsepsi Konsep menurut Berg (1991:8) adalah golongan benda, simbol, atau peristiwa tertentu yang digolongkan berdasarkan sifat yang dimiliki

Lebih terperinci

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian. Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar

Sifat-Sifat Bangun Datar Sifat-Sifat Bangun Datar Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan

Lebih terperinci

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa 1 Abstrak MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 4 TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Ewin Adam Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V SD V BANGUN DATAR Pengertian bangun datar Luas bangun datar Keliling bangun datar SD V Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah Subahanahu wa Ta ala, yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunianya, sehingga

Lebih terperinci

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK MATEMATIKA NALARIA REALISTIK Oleh : Ir. R. RIDWAN HASAN SAPUTRA, M.Si Disampaikan : Drs. H.M. ARODHI Sesi 1 : Pemahaman Konsep, Makna PEMAHAMAN KONSEP Pemahaman Konsep Matematika adalah kemampuan siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina dan karakteristik tubuh, sedangkan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina dan karakteristik tubuh, sedangkan 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakekat KemampuanMengenal Geometri Kemampuan menurut Robbin (2007:67) adalah bawaan kesanggupan sejak lahir atau merupakan hasil

Lebih terperinci

Pencerminan dan Simetri Lipat

Pencerminan dan Simetri Lipat Pencerminan dan Simetri Lipat Perhatikan sewaktu Anda bercermin, maka akan muncul gambar lain yang disebut dengan bayangan. Apa yang Anda ketahui mengenai bayangan Anda? Apakah bayangan tersebut memiliki

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012

CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012 CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012 DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI UASBN SD 2012 Kompetensi 3 : Memahami konsep, sifat, dan unsur-unsur bangun geometeri, dapat menghitung besar-besaran yang terkait dengan bangun

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Aplikasi Pembelajaran. Sekolah Dasar Berbasis. (2014) Untuk Taman Kanak-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Aplikasi Pembelajaran. Sekolah Dasar Berbasis. (2014) Untuk Taman Kanak- BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka bertujuan untuk membantu member gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek, misalnya benda-benda atau kejadian-kejadian yang mewakili kesamaan ciri khas

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN PECAHAN SEDERHANA. Pecahan - Pecahan Daerah yang diarsir satu bagian dari lima bagian. Satu bagian dari lima bagian artinya satu dibagi lima

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan 6 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Pemahaman Konsep Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia pemahaman adalah sesuatu hal yang di pahami dan di mengerti dengan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/1 Standar Kompetensi :3. Menghitung bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 Li ila Guru SDN Pekuwon 3Sumberrejo Bojonegoro Email :liila.pekuwon3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing berbantu alat peraga di kelas VB SD Negeri 20 Kota Bengkulu dilaksanakan dalam 3 siklus.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berkaitan, yaitu adanya perubahan energi, timbulnya perasaan (affective arousal)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berkaitan, yaitu adanya perubahan energi, timbulnya perasaan (affective arousal) BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan di kelas sebagai sebuah masalah siswa yang perlu dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik

Lebih terperinci

47

47 46 47 48 49 50 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran : SD Laboratorium Kristen Satya Wacana : Matematika Kelas / Semester : V/ 2 Materi Pokok : Sifat sifat bangun datar Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 5. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 5. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal 1. Luas bangun di bawah ini adalah... cm 2. SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 5. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal 5.1 http://primemobile.co.id/assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/mt48.png C. 1.092

Lebih terperinci

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi setiap tingkatan kelas di sekolah dasar, pembelajaran geometri dapat dikategorikan kepada materi yang cukup sukar serta memerlukan pemahaman yang cukup tinggi.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Melakukan Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian LAMPIRAN 5 Instrumen

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian LAMPIRAN A A. 1. Jadwal Penelitian 131 JADWAL PENELITIAN Kelas Eksperimen 1 Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 Selasa, 11 April 2017 Pretest Kamis, 13 April 2017 Kamis, 13 April 2017 Pertemuan 1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana Kemampuan mengenal bentuk bangun datar sederhana adalah suatu kemampuan yang

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

PENERAPAN KARTU KEMUDI PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR

PENERAPAN KARTU KEMUDI PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR PENERAPAN KARTU KEMUDI PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Media Pembelajaran Dosen Pengampuh: Abdul Halim Fathani,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang Jajaran genjang dapat dibentuk dari gabungan suatu segitiga dan bayangannya setelah diputar setengah putaran dengan pusat titik tengah salah

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui : Lampiran B10 226 JAWABAN SOAL POST-TEST 1. Ada diketahui : Panjang sisi taman Jarak antarpohon pelindung = 16 m = 2 m Banyaknya pohon pelindung yang akan ditanam =....? Keliling taman = keliling persegi

Lebih terperinci

SOAL PRA SIKLUS. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar

SOAL PRA SIKLUS. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar LAMPIRAN 46 47 SOAL PRA SIKLUS Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar 1. Dibawah ini yang merupakan bangun datar adalah... a. Kubus,segitiga,persegi,persegi

Lebih terperinci

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. menghitung luas bangun datar; 2. menghitung luas segi banyak; 3. menghitung luas gabungan dua bangun datar; dan 4. menghitung

Lebih terperinci

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s . Keliling dan Luas angun atar 1. Persegi GEOMETRI IMENSI U s s Sifat Sifat : Keempat sisinya sama panjang, = = = Keempat sudutnya siku-siku = = = = 90 o Kedua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan

Lebih terperinci

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT 8 SEGITIG N SEGI EMPT Hampir setiap konstruksi bangunan yang dibuat manusia memuat bentuk bangun segitiga dan segi empat. matilah lingkungan sekitarmu. entuk bangun manakah yang ada pada benda-benda di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar karena dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa diharapkan aktif dalam belajar

Lebih terperinci

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA Tujuan Pembelajaran Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya A. Pendahuluan Istilah tabung, kerucut, dan bola di sini adalah istilah-istilah

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas : VII (TUJUH) Jumlah : 40 Bentuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) a. RPP Pertemuan Pertama Mata Pelajaran Kelas/ Semester Waktu Standar Kompetensi : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Matematika : VII-2/2 : dua jam pelajaran 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif,

BAB II KAJIAN TEORITIK. dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Hanafiah (2009) motivasi belajar merupakan kekuatan, daya pendorong, atau alat pembangun keinginan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P1 UTAMA. Jawaban: = = 68.

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P1 UTAMA. Jawaban: = = 68. PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 009/010 KODE P1 UTAMA 1. Hasil 39.788 + 56.895 7.798 adalah A. 68.875 B. 68.885 C. 68.975 D. 69.885 39.788 + 56.895 7.798 = 96.683 7.798 = 68.885

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO ERIKA Z. NAINGGOLAN PGSD FIP UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK

Lebih terperinci

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan perkenan-nya kami dapat menghadirkan bahan ajar yang disusun berdasarkan pada Standar Isi tahun 2006

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan pada

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan pada 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Kemampuan 2.1.1.1 Definisi Kemampuan Kemampuan merupakan tenaga untuk melakukan suatu perbuatan (Chaplin dalam Maryana, 2012:

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Farida Hanif (Farida Hanif/148620600295/6/B1) S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 55 56 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SDN Mangunsari 06 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ 2 Alokasi Waktu : 5 x

Lebih terperinci

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC A. SEGI TIGA 1. Pengertian Segitiga Sisi-sisi yg membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC. Sudut-sudut yg terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut. a. < A atau < BAC atau < CAB. b.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Sidorejo

Lebih terperinci

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap  44 Indikator : 1. Menentukan banyaknya cara persegi panjang dapat menempati bingkainya. 2. Menggunakan sifat-sifat persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dalam perhitungan. 3. Menentukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Menentukan Rumus Luas Jajar Genjang dengan Pendekatan Persegi panjang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Menentukan Rumus Luas Jajar Genjang dengan Pendekatan Persegi panjang BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kemampuan Menentukan Rumus Luas Jajar Genjang dengan Pendekatan Persegi panjang 2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Kemampuan berasal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

Lebih terperinci

SILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya.

SILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya. 8 Silabus Matematika Kelas 5 SILABUS Sekolah : SD Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Semester : 2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Dasar 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk

Lebih terperinci

Segiempat. [Type the document subtitle]

Segiempat. [Type the document subtitle] Segiempat [Type the document subtitle] [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Lampiarn 6 (Siklus I) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : V / I Aspek : Geometri dan Pengukuran Materi Pokok : - Luas daerah trapesium Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Segi Empat. Persembahan

Segi Empat. Persembahan i Segi Empat Persembahan Hai sobat dumat (dunia metematika), kali ini saya akan mempersembahkan sebuah buku yang sebenarnya untuk memenuhi syarat mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah

Lebih terperinci

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian simetri lipat, simetri putar, setengah putaran,

Lebih terperinci

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS 79 80 UJI VALIDITAS ANGKET Data diri Nama Lengkap : Sekolah : Kelas : Petunjuk pengisian! Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan tentang cara-cara yang kamu gunakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006 Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS 6.1. Cara menunjukkan bagian khusus Disamping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk memperjelas gambar

Lebih terperinci

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA TERHADAP SIMBOL DAN ISTILAH MATEMATIKA PADA KONSEP HUBUNGAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PERMAINAN DENGAN ALAT PERAGA (SD

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA TERHADAP SIMBOL DAN ISTILAH MATEMATIKA PADA KONSEP HUBUNGAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PERMAINAN DENGAN ALAT PERAGA (SD ANALISIS MISKONSEPSI SISWA TERHADAP SIMBOL DAN ISTILAH MATEMATIKA PADA KONSEP HUBUNGAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PERMAINAN DENGAN ALAT PERAGA (SD Muhammadiyah 1 Surakarta) Anisatul Farida, M.Pd. STMIK

Lebih terperinci

Bangun Ruang dan Bangun Datar

Bangun Ruang dan Bangun Datar Bab 8 Bangun Ruang dan Bangun Datar Mari memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Bangun Ruang dan Bangun Datar 205 206 Ayo Belajar Matematika Kelas IV A. Bangun Ruang Sederhana

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. GEOMETRI DAN PENGUKURAN RPP/PSD221/FIP/21 Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 1 dari 6 Semester Genap Geometri dan Pengukuran Jam : 2 x 50 menit (II)

Lebih terperinci

KATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KATALOG ALAT PERAGA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 1. Model Bangun Datar Model bangun datar dimaksudkan untuk membantu menjelaskan pengertian, sifat-sifat bangun datar, kesebangunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN 33 34 PERANGKAT PEMBELAJARAN (SILABUS DAN RPP) 35 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6.

Lebih terperinci

C D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. <

C D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. < 1. Hasil penjumlahan bilangan-bilangan di bawah ini adalah... 14.826 B. 14.824 C. 14.816 14.126 2. Harga b pada kalimat : b - 3 = 1 adalah... C. B. 3. Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah II. KOMPETENSI DASAR : Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

BAB II. sumber belajar, lingkungan belajar dan pendekatan pembeajaran yang digunakan.

BAB II. sumber belajar, lingkungan belajar dan pendekatan pembeajaran yang digunakan. BAB II KAJIAN TEORI Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Matematika Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan pokok untuk membantu peserta didik belajar dengan baik. Pembelajaran tidak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data dalam penelitian ini adalah hasil tes tertulis dan wawancara terhadap 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 009/00 KODE P UTAMA. Hasil 86 4 : 6 adalah A. 558 B. 568 C. 744 D. 764 86 4 86 4 : 6 = = 744 (C) 6 aturan operasi hitung campuran. tambah dan kurang

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KISI-KISI PENULISAN SAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga Kelas / semester : VII / 2 Standar Komptensi : Memahami konsep segi empat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana 2.1.1 Pengertian Kemampuan Sebagaimana dikemukakan pada Bab I sebelumnya bahwa kemampuan yang dimaksud dalam bahasan ini

Lebih terperinci

1. BARISAN ARITMATIKA

1. BARISAN ARITMATIKA MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik oleh siswa itu sendiri, guru

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik oleh siswa itu sendiri, guru BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Kemampuan 2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Kemampuan di kelas sebagai sebuah masalah siswa yang perlu dibangkitkan, dipertahankan

Lebih terperinci

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 374 Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Hermanto 1, Kusno 2, Ahmad Kamsyakawuni 2, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR 16. Jika maka Jawab : E 17. Diketahui premis-premis sebagai berikut : 1) Jika maka 2) atau Jika adalah peubah pada himpunan bilangan real, nilai yang memenuhi agar kesimpulan dari kedua

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tujuan tertentu yang sebelumnya tidak ada aktivitas ke arah tujuan.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tujuan tertentu yang sebelumnya tidak ada aktivitas ke arah tujuan. BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Kemampuan Mengklasifikasi Bangun Segi Empat 2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Timbulnya gejala stimulasi tindakan dari individu sangat

Lebih terperinci

ALTERNATIF PEMAHAMAN KONSEP UMUM LUAS DAERAH SUATU BANGUN DATAR

ALTERNATIF PEMAHAMAN KONSEP UMUM LUAS DAERAH SUATU BANGUN DATAR ALTERNATIF PEMAHAMAN KONSEP UMUM LUAS DAERAH SUATU BANGUN DATAR Ali Syahbana Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang Email : syahbanaumb@yahoo.com ABSTRAK Artikel ini menjelaskan

Lebih terperinci

Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner. Fadjar Shadiq, M.App.Sc. &

Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner. Fadjar Shadiq, M.App.Sc. & Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner adjar Shadiq, M.pp.Sc. (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com) lat peraga sangat penting untuk membantu siswa memahami ide-ide

Lebih terperinci