MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO"

Transkripsi

1 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO ERIKA Z. NAINGGOLAN PGSD FIP UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Pada materi bangun datar, siswa sering mengalami kesulitan dalam menentukan bentuk-bentuk bangun datar. Hal ini disebabkan oleh penanaman konsep yang kurang tepat serta penggunaan metode yang kurang maksimal selama ini strategi pembelajaran masih bersifat konvensional.pemilihan metode mengajar oleh guru harus didasarkan pada materi pelajaran yang diberikan. Artinya, memilih metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan, materi, perbedaan individual siswa, alokasi waktu dan kemampuan guru itu sendiri. Rendahnya kemampuan dalam mengidentifikasi bentuk bangun datar di kelas II SDN 8 Pulubala dipengaruhi beberapa faktor, antara lain proses pembelajaran masih berpusat pada guru, metode pembelajaran yang monoton, keadaan kelas sunyi, siswa sibuk mencatat apa yang ditulis guru di papan. Saat diberi pertanyaan siswa hanya diam. Siswa tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasan atau pertanyaan walaupun sudah diberi kesempatan, tidak terjadi interaksi positif antar siswa dalam pembelajaran. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah Melalui metode bermain dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar melalui metode bermain pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah Melalui metode bermain dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar melalui metode bermain pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Kelas dengan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan sebagai bahan masukan dan informasi yang bermanfaat untuk pengembangan matematika pada khususnya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar melalui metode bermain. Hasil penelitian pada observasi awal menunjukkan dari 14 siswa, hanya 2 siswa atau 35,71% memiliki kemampuan mengidetifikasi bentuk bangun datar. Tindakan siklus I menunjukkan bahwa, dari 14 orang siswa yang dikenakan tindakan, 5 orang atau 35,71% memiliki kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datardan 9 orang siswa atau 35,72% tidak mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar. Persentase ini meningkat pada siklus II. Dari 14 orang siswa yang dikenakan tindakan, 12 orang siswa atau 85,71% memiliki kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar dan 2 orang siswa atau 14,29% tidak mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar.

2 2 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode bermain kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo meningkat. Kata Kunci : Mengidentifikasi, Bentuk Bangun datar, metode bermain.

3 3 1. PENDAHULUAN Memperhatikan peranan matematika sebagaimana diuraikan, merupakan salah satu faktor yang mendorong perlunya pembelajaran matematika di sekolah-sekolah.karena itu matematika dewasa ini telah dituangkan dalam kurikulum pendidikan diberbagai jenjang pendidikan di sekolahsekolah.dengan demikian, pengetahuan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa dalam pembelajaran di sekolah. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka diperlukan kesiapan guru untuk mengelola proses belajar mengajar sehingga berjalan secara efektif. Di dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk menguasai dalam hal berupa pengetahuan, kemampuan, dan sikap agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Pada materi bangun datar, siswa sering mengalami kesulitan dalam menentukan bentuk-bentuk bangun datar.hal ini disebabkan oleh penanaman konsep yang kurang tepat serta penggunaan metode yang kurang maksimal selama ini strategi pembelajaran masih bersifat konvensional.pemilihan metode mengajar oleh guru harus didasarkan pada materi pelajaran yang diberikan. Artinya, memilih metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan, materi, perbedaan individual siswa, alokasi waktu dan kemampuan guru itu sendiri. Untuk menghasilkan prestasi yang baik dalam mata pelajaran matematika, maka guru perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang mampu memotivasi kreativitas berfikir siswa, apalagi dalam belajar matematika diperlukan ketelitian, ketekunan, dan konsentrasi belajar. Dalam pembelajaran bangun datar pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala belum mencapai kemampuan yang diharapkan. Kenyataan dilapangan bahwa dari 14 siswa kelas II yang mengikuti kegiatan pembelajaran mengidentifikasi bentuk bangun datar hanya 4 siswa yang mampu atau 28,57 %,sedangkan 10 siswa atau 71,43 % yang belum mampu. Rendahnya kemampuan dalam mengidentifikasi bentuk bangun datar di kelas II SDN 8 Pulubala dipengaruhi beberapa faktor, antara lain proses pembelajaran masih berpusat pada guru, metode pembelajaran yang monoton, keadaan kelas sunyi, siswa sibuk mencatat apa yang ditulis guru di papan. Saat diberi pertanyaan siswa hanya diam. Siswa tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasan atau pertanyaan walaupun sudah diberi kesempatan, tidak terjadi interaksi positif antar siswa dalam pembelajaran. Untuk mengatasi permasalah tersebut peneliti mencoba metode bermain karena metode bermain merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dalam bermain diharapkan setiap langkah dari hal-hal yang dilaksanakan itu dapat dilihat dengan mudah oleh siswa dan melalui prosedur yang benar. Metode bermain dilakukan bagi materi yang memerlukan peragaan atau percobaan terutama dalam rangka pengembangan sikap, dalam hal ini guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih hati-hati untuk mengarahkan motivasi dan cara berfikir siswa. maka peneliti tertarik mengadakan suatu penelitian tindakan kelas dengan formulasi judul yaitu Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bentuk Bangun Datar Melalui Metode Bermain Pada Siswa Kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Dengan demikian maka yang menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah Rendahnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bentuk bangun datar dan Penggunaan metode pembelajaran yang belum optimal. Maka masalah

4 4 dalam penelitian ini Apakah melalui metode bermain dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar melalui metode bermain pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. 2. TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan dalam kamus Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata mampu, yang berarti sanggup melakukan sesuatu.sedangkan kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wechester (dalam Russefendi,2006:110) bahwa intelegensia adalah kecakapan global seseorang untuk membuat dengan sengaja, berpikir secara rasional dan berhubungan secara efektif dengan lingkungannya. Dikatakan pula bahwa untuk mengetahui kemampuan seseorang adalah dengan cara mengukur batas kemampuan atau kesanggupan individu tersebut tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menjalani proses belajar. Menurut Hamalik (2008:162) kemampuan dapat terbagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut: 1. Kemampuan intrinsik adalah kemampuan yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. 2. Kemampuan ekstrinsik adalah kemampuan yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Fungsi kemampuan ini adalah sebagai berikut : 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa kemampuan maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2. Kemampuan berfungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan 3. Kemampuan berfungsi sebagi penggerak. Iaberberfungsi sebagai mesin bagi mobil. Identifikasi berasal dari kata identify yang artinya meneliti, menelaah. Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari lapangan.menurut YP. Chaplin yang diterjemahkan Kartini Kartono yang dikutip oleh Uttoro 2008:8 Identifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. Menurut Poerwadarminto 1976:369 Identifikasi adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda.menurut Shvoong identifikasi adalah pemberian tandatanda pada golongan barang-barang atau sesuatu.hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponenkomponen yang satu dengan yang lainnya.sehingga tidak menimbulkan kebingungan.dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.menurut ahli psikoanalisis identifikasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang, secara tidak sadar, seluruhnya atau sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan pokok tertentu, sehingga ia berperilaku atau membayangkan dirinya seakan-akan ia adalah tokoh tersebut. Bangun datar merupakan bagian dari geometri yang dipelajari di Sekolah Dasar.Bangun datar adalah bangun dua dimensi. (Windayana H,dkk. 2007:6) Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi.bangun datar yang

5 5 dipelajari di kelas II Sekolah Dasar adalah persegi, persegi panjang, belah ketupat, segitiga, jajargenjang, trapesium, dan lingkaran.seperti tampak pada gambar berikut ini. Persegi Persegi Panjang Segitiga Lingkaran Belah Ketupat Trapesium Jajargenjang Sifat-sifat bangun datar : Persegi = semua sisi-sisinya sama panjang, semua sudut sama besar, kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan sama panjang. Persegi Panjang =sisi yang berhadapan sama panjang, semua sudut sama besar Lingkaran = memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlahnya Belah Ketupat = semua sisi-sisinya sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya tidak sama panjang dan berpotongan tegak lurus Jajargenjang = sisi yang berhadapan sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar Metode ialah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Ungkapan paling tepat dan cepat itulah yang membedakan method dan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa inggris. Bermain adalah kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak dan bermain dilakukan dengan suka rela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar.kegiatan bermain tersebut tidak mempunyai aturan kecuali yang ditetapkan oleh pemain itu sendiri.anak mendapatkan kebahagiaan dan kegembiraan melalui kegiatan bermain. Langkah-langkah Pembelajaran melalui Metode Bermain 1. Persiapan metode bermain a. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai b. Guru menjelaskan manfaat dari permainan yang akan dilakukan c. Menentukan macam kegiatan bermain d. Menentukan ruang dan tempat bermain e. Mempersiapkan bahan, alat atau media yang digunakan dalam bermain 2. Pelaksanaan metode bermain Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu : a. Tahap pembukaan. Pada tahap ini guru memberikan arahan kepada siswa apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya

6 6 b. Tahap Pelaksanaan. Pada tahap ini para murid memainkan permainan yang sudah ditentukan dengan mengikuti rambu-rambu yang telah ditentukan pula. c. Tahap Penutupan. Pada tahap ini guru memberikan reward kepada siswa yang telah melakukan permainan dengan baik dan benar. Selain memberi reward guru memberikan arahan kepada anak yang belum baik dan benar dalam bermain dan menyuruh mengulang lagi sampai bisa melakukan dengan baik dan benar. Kelebihan dari metode bermain adalah : 1. Merangsang perkembangan motorik anak, karena dalam bermain membutuhkan gerakan-gerakan. 2. Merangsang perkembangan berfikir anak, karena dalam bermain membutuhkan pemecahan masalah bagaimana melakukan permainan itu dengan baik dan benar. 3. Melatih kemandirian anak dalam melakukan sesuatu secara mandiri tidak menggantungkan diri pada orang lain. 4. Melatih kedisiplinan anak, karena dalam permainan ada aturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Kekurangan dari metode bermain adalah : 1. Membutuhkan biaya yang lebih, karena dalam metode bermain membutuhkan alat atau media yang harus dipersiapkan terlebih dahulu 2. Membutuhkan ruang atau tempat yang khusus sesuai dengan tipe permainan yang dilakukan 3. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara anak yang satu dengan yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi. 4. Yang menjadi subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 14 orang ; laki-laki berjumlah 7orang dan perempuan berjumlah 7 orang yang seluruhnya memiliki karakter, tingkat kemampuan, keadaan ekonomi, usia, dan pendidikan orang tua serta keadaan siswa yang berbedabeda atau bervariasi. 3. METODE Yang menjadi subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 14 orang ; laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan berjumlah 7 orang yang seluruhnya memiliki karakter, tingkat kemampuan, keadaan ekonomi, usia, dan pendidikan orang tua serta keadaan siswa yang berbeda-beda atau bervariasi. Adapun yang menjadi Variabel input dalam penelitian ini yaitu menyangkut perlakuan yang diberikan guru kepada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo terkait dengan meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar melalui metode bermain. Variabel-variabel tersebut meliputi sumber belajar yang dipergunakan, prosedur evaluasi dan alat-alat pendukung kegiatan pembelajaran. Dan variabel proses dalam penelitian menyangkut proses pelaksanaan pembelajaran seperti keterampilan guru dalam bertanya, gaya guru memberikan pertanyaan, cara siswa mengemukakan pertanyaan / pendapat serta implementasi media pembelajaran. Sedangkan Variabel Output yaitu kemampuan mengidentifikasi bangun datar.variabel ini diukur dengan indikator dengan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar menurut bentuknya dan kemampuan mengelompokkan bangun datar menurut banyaknya sisi.

7 7 Adapun yang menjadi Prosedur Penelitian yaitu : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 4. Tahap Analisis dan Refleksi Untuk mencari data dalam penelitian ini, menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain : 1. Observasi 2. Dokumentasi 3. Tes Analisis data ini dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan disetiap akhir siklus. Data yang diperoleh melalui instrument tes yang diberikan diakhir pembelajaran selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bentuk bangun datar dapat diketahui melalui nilai yang diperoleh dalam menjawab tes yang diberikan. Untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa, tes yang diberikan selanjutnya dikonversikan dalam skala nilai Dengan demikian rumus yang digunakan sebagai berikut, Nilai Siswa Skor Yang Diperoleh Total Skor x 100 Aunurrahman, dkk (2009:9-10) Nilai yang diperoleh siswaselanjutnya akan dikonversikan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Matematika yaitu70. Dengan demikian untuk mengetahui ketuntasan siswa dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini : Tabel Kriteria Ketuntasan Nomor Nilai Keterangan 1 N 70 Tuntas 2 N <70 Belum Tuntas Setelah dilakukan penetapan ketuntasan siswa, selanjutnya untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator kinerja, data yang diperoleh akan di analisis dengan menggunakan persentase (%). 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan guru pada siklus I yang dinilai dari 15 aspek yang diamati sesuai kriteria yang telah ditetapkan diperoleh hasil observasi, yakni 1 aspek atau 6,7% mencapai Kriteria sangat baik (SB), 7 aspek atau 46,6% mencapai Kriteria baik (B), 6 aspek atau 40% mencapai cukup (C), dan 1 aspek atau 6,7% mencapi criteria kurang. Dan pada siklus II dari 15 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 5 aspek atau 33,3% memperoleh nilai pengamatan dengan criteria sangat baik (SB), 9 aspek atau 60% memperoleh nilai pengamatan dengan Kriteria baik (B) dan 1 aspek atau 6,7% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria cukup (C). Kegiatan siswa pada siklus I dari 10 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati dan dinilai, 3 aspek atau 30% memperoleh nilai pengamatan dengan Kriteria baik (B), 5 aspek atau 50% memperoleh nilai pengamatan dengan Kriteria cukup (C) dan 2 aspek atau 20% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria kurang. Dan pada siklus II 1 aspek atau 10 % memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (SB), 8 aspek atau 80 % memperoleh nilai pengamatan dengan

8 8 kriteria baik (B), dan 1 aspek atau 10 % mencapai kriteria cukup (C). Hasil penilaian kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar dari 14 siswa, 5 orang siswa atau 64,28% mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar, sedangkan 9 orang siswa atau 35,72% tidak mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar. Dan pada siklus II 12 orang siswa atau 85,71% mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar, sedangkan 2 orang siswa atau 14,29% tidak mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar. 5. PENUTUP Berdasarkan kegiatan observasi yang di lakukan guru observer terhadap proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa aspek kegiatan guru dan kegiatan siswa yang belum di laksanakan secara optimal. Menyangkut kegiatan guru, dari 7 aspek yang di amati dan di nilai, masih terdapat 1 aspek atau 14,29% mencapai keriteria cukup (C). demikian pula menyangkut kegiatan siswa, dari 7 aspek yang di amati dan di nilai, terdapat 3 aspek atau 42,86% yang belum optimal, sehingga hanya memperoleh nilai pengamatan dengan keriteria cukup (C). Belum optimalnya aspek aspek kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus I berdampak kurang maksimal pada hasil penilaian kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar. Sesuai analisis hasil penilaian kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar di ketahui bahwa dari 14 orang siswa yang dikenakan tindakan, hanya 9 orang atau 64,28% mencapai skor kemampuan minimal yang di tetapkan, yakni skor kemampuan minimal 6 atau nilai 70 ke atas, sedangkan 5 orang lainnya 35,72% memperoleh nilai kurang dari 70. Memperhatikan indicator keberhasilan penelitian yang ditetapkan, maka dengan hasil tersebut berarti tindakan kelas yang dilakukan belum mampu meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar.oleh karena itu dalam refleksi yang dilakukan melalui diskusi dengan guru obsever di sepakati bahwa tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya disertai perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek aspek pembelajaran yang belum optimal serta mempertahankan hasil yang telah dicapai pada pembelajaran siklus I. Setelah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan aspek aspek kegiatan guru dan siswa yang belum terlaksa dengan baik pada pembelajaran siklus I, maka pada pembelajaran siklus II terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan kemampun mengidentifikasi bentuk bangun datar. Sesuai hasil kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar selam proses pembelajaran berlangsung pada siklus II menunjukkan bahwa, 14 orang siswa yang dikenakan tindakan, 12 orang atau 85,71% siswa mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar. Sedangkan 2 orang lainnya atau 14,29% tidak mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar. Berdasarkan hasil tersebut tidak diperlukan lagi siklus lanjutan (siklus III). Hal ini berarti hipotesis tindakan yang dirumuskan yakni, jika digunakan metode bermain maka kemampuan mengidentifikasi bentuk bangun datar pada siswa kelas II SDN 8 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo akan meningkat, dapat diterima.

9 9 6. DAFTAR PUSTAKA Abdul Karim M, dkk, com/bangun_datar-pdf.html diakses 18 februari 2013 Adjie N dan Maulana, com/bangun_datar-pdf.html diakses 20 maret 2013 Aunurrahman, dkk Peneleitian Pendidikan SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Russefendi Konsep Kemampuan. (online), diakses 10 Juni 2013 Windayana H,dkk. 2007http://pdf-search com/bangun_datarpdf.html diakses 18 April 2013 Suwangsih E dan Tiurlina, com/bangun_datar-pdf.html diakses 03 April enurut_para_ahli diakses 14 Juni 2013

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SDN NO. 26 Dungingi yang berlokasi di jalan Palma Kelurahan

Lebih terperinci

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M.

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO. Penulis : Zenab L. Danial Nim : 151

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

Lebih terperinci

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa 1 Abstrak MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 4 TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Ewin Adam Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO Meningkatkan Pemahaman Konsep Sudut melalui Media Konkret 1 MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO ROSNA Y. POHA PGSD FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan pada

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan pada 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Kemampuan 2.1.1.1 Definisi Kemampuan Kemampuan merupakan tenaga untuk melakukan suatu perbuatan (Chaplin dalam Maryana, 2012:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalharjo 02 Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Negeri Tegalharjo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karakter penelitian ini adalah anak kelompok B dengan jumlah anak 16 orang,

BAB III METODE PENELITIAN. Karakter penelitian ini adalah anak kelompok B dengan jumlah anak 16 orang, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Saroja Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD N Mangunsari 06 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. SD N Mangunsari 06 berada di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. PTK merupakan suatu penelitian praktis bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. IV SDN 1 Dengi, Kab. Bolaang Mongondow Utara yang akan dilaksanakan selama 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. IV SDN 1 Dengi, Kab. Bolaang Mongondow Utara yang akan dilaksanakan selama 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Dengi, Kab. Bolaang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012 tentang sifat-sifat bangun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012 tentang sifat-sifat bangun 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012 tentang sifat-sifat bangun datar, pengenalan segitiga, persegi, persegi panjang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan dan Prosedur Penelitian Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN No. 10 Kota Barat yang berlokasi di Jl. Baluntas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 Li ila Guru SDN Pekuwon 3Sumberrejo Bojonegoro Email :liila.pekuwon3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli Ronawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas III SDN 2 Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping Poso Sumarto SDN Beloh Kecamatan Trowulan Mojokerto Email : pososumarto.pupns@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pembelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Peserta didik SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati pada umumnya berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Metode Tindakan Kelas ( PTK) atau Classroom Action Research, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. 107402 SAENTIS Demmu Karo-Karo Surel: demmu_karokaro@yahoo.com ABSTRAK Subjek

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

Bambang Supriyanto 36

Bambang Supriyanto 36 PENERAPAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI B MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN DI SDN TANGGUL WETAN 02 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dipusatkan pada situasi dan kondisi kelas. Metode ini dipilih didasarkan atas pertimbangan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR NURMI ERITA Guru SD Negeri 004 Toar Kecamatan Gunung Toar nurmierita020@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran kimia di sekolah, umumnya masih berorientasi kepada materi yang tercantum pada kurikulum. Bagi para siswa, belajar kimia hanya untuk keperluan menghadapi ulangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsono Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Yang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS III SDN NO. 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang I. METODE PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang Bandar Lampung yang berjumlah siswa 41 orang, 21 perempuan dan 20 laki-laki. 1.2 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah dasar pada

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlokasi di SDN 99 Kota Utara Kecamatan Sipatanah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA Sulastri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:lastriadzi840@gmail.com

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen Hasnawati SD Negeri 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan dari ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 55 56 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SDN Mangunsari 06 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ 2 Alokasi Waktu : 5 x

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok A TK Beringin III Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci

Oleh : Vira Ismis Kairat

Oleh : Vira Ismis Kairat PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG DI KELAS V SD Oleh : Vira Ismis Kairat Viraismiskhairat28@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 KECAMATAN BUNGKAL Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian mewakili kelompok individu (siswa), kepada siapa tindakan dalam penelitian akan diterapkan. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci