Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengdentifikasi bangun Datar Yang Simetris Di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Martianty Nalole, Samsiar RivaI
|
|
- Yulia Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengdentifikasi bangun Datar Yang Simetris Di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Martianty Nalole, Samsiar RivaI Jurusan PGSD, Program Studi S1. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Baso Pallawalepu Upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di SDN 3 Tapa kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo (pembimbing I : Dra. Martianty Nalole, M.Pd dan pembimbing II Dra. Samsiar RivaI, S.Pd, M.Pd). Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian yaitu bagaimana upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris dan tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango (pada siswa Kelas IV SDN 3 Tapa).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun subyek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari guru dan siswa yang diamati. Dari hasil penelitian melalui wawancara guru menunjukkan bahwa upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango yaitu guru menggunakan metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, memberikan bimbingan, melakukan kontrol secara teratur dan menggunakan media pembelajaran sehingga kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris rata-rata mencapai standar ketuntasan minimal. tetapi dari hasil wawancara dengan siswa bahwa guru tidak menggunakan media pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang smetris. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango yaitu guru menggunakan metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, kontrol secara
2 2 teratur, memberikan bimbingan setelah selesai pembelajaran, dan tidak menggunakan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung, khususnya pada materi bangun datar yang simetris. Kata Kunci: Upaya, Meningkatkan, Kemampuan, Mengidentifikasi, Simetris. I. Pendahuluan Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, sebagai generasi penerus yang nantinya bisa membangun serta membangkitkan negeri ini dari keterpurukan. Hal ini sesuai dengan yang tercantun dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu mempersiapkan sekolah sebagai wadah pendidikan formal dengan segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum, meningkatkan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu membuat persiapan atau perencanaan pengajaran, melaksanakan pengajaran, dan mengevaluasi hasil pengajaran. Pada waktu guru memutuskan akan mengajarkan sesuatu kepada siswa-siswanya, maka di dalam dirinya terjadilah suatu proses berfikir tentang apa yang akan diajar, prosedur atau materi apa yang akan diperlukan, serta bagaimana mengetahui bahwa siswa-siswanya itu telah belajar. Guru sebagai pendidik harus menguasai materi yang digunakan dalam pengajaran. Hal itu dimaksudkan agar para guru dapat melakukan penerapan yang tepat untuk diterapkan pada tingkat perkembangan intelektual siswa. Sebagai tenaga pendidik yang professional, haruslah mampu menguasai materi yang diajarkan, apalagi untuk mata pelajaran yang membutuhkan penanaman konsep seperti matematika. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang dituangkan dalam kurikulum matematika sekolah dasar antara lain bertujuan (1 ) untuk menyiapkan siswa SD sanggup bertindak atas dasar pemikiran secara logis, sistematis, kritis, cermat, kreatif dan efektif, (2) menyiapkan siswa SD dapat menggunakan pola pikir matematika dalam memecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (Depdiknas. 2006:12). Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa hasil pembelajaran matematika disekolah dasar belum mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini telah ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika jika dibandingkan dengan
3 3 hasil belajar mereka terhadap mata pelajaran lain. Keadaan ini akan membawa pandangan siswa terhadap matematika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dipelajari, membosankan, bahkan menakutkan sehingga dapat mengurangi motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Mencermati rendahnya hasil belajar dalam pembelajaran matematika disekolah dasar, untuk itu upaya-upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika di sekolah dasar. antara lain : (1) mengadakan pelatihan atau penataran bagi guru matematika sekolah dasar baik ditingkat lokal, regional, maupun secara nasional, dan (2) meningkatkan mutu pendidikan guru sekolah dasar minimal berijasah S1, (Suharjana, 2011:12). Namun kenyataan hingga saat ini menunjukan bahwa upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Dilihat dari faktor-faktor yang menjadi kesulitan siswa belajar matematika di SD dalam mutu proses dan hasil pembelajran matematika di SD, terdapat tiga factor utama yang mempengaruhinya. Tiga faktor tersbut meliputi (1) materi ajar matematika yang berkenaan dengan penelaahan objek yang bersifat abstrak, (2) perkembangan tingkat berfikir siswa SD yang masih dalam berfikir kongkret, dan (3) kemampuan guru dalam memilih metode atau model pembelajran yang sesuai (Polapa, 2010:4). Berdasarkan pengaruh tiga faktor di atas maka yang menjadi tantangan bagi guru untuk mengajar matematika di sekolah dasar adalah adanya kondisi objektif pembelajran tentang bagaimana cara mengajarkan materi ajar matematika kepada siswa SD yang cara belajarnya menurut Brunner meliputi tahap enaktif, ikonik, kemudian simbolik serta kemampuan berfikirnya masih pada taraf konkret, Terutama pada materi bangun datar yang simetris. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bangun datar yang simetris pada siswa SD sudah tentu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajrannya akan mengalami kesulitan yang sama seperti kondisi objektif pembelajaran sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena materi ajar bangun datar yang simetris berkenaan dengan objek penelaahnya bersifat abstrak sedangkan siswa SD masih pada taraf berfikir konkret. a. Pengertian Upaya Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar (KBBI:1990:995) Berdasarkan makna dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang upaya dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha demikian pula
4 4 dengan kata ikhtiar. Kata upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud memecahkan persoalan mencari jalan keluar. Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa Indonesia mampu adalah sanggup. Jadi kemampuan adalah sebagai keterampilan (skiil) yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu. Kemampuan menurut Danim,(1994:12) Kemampuan adalah perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedangkan menurut Wijaya,(1992:7) kemampuan diterjemahkan sebagai gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang nampak sangat berarti. Dengan demikian, suatu kemampuan dalam suatu profesi yang berbeda menuntut kemampuan yang berbeda-beda pula. Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau kesanggupan yang dimiliki oleh setiap individu untuk melakukan sesuatu, merupakan suatu potensi yang dimiliki sejak lahir dan perlu dikembangkan dengan latihan atau praktek dalam suatu proses pembelajaran. Berdasarkan kemampuan yang dikemukakan maka yang dimaksud dengan kemampuan dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau potensi siswa di SDN 3 Tapa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris. Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam. Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Dari uaraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa identifikasi adalah upaya yang dilakukan seorang individu untuk menggolongkan atau memebedakan komponenkomponen yang satu dengan yang lainnya.
5 5 Berdasarkan identifikasi yang dikemukakan maka yang di maksud dengan identifikasi dalam penelitian ini adalah kesanggupan siswa di SDN 3 Tapa dalam menggolongkan atau mengelompokkan bangun datar yang simetris. Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut. Sedangkan bangun datar yang simetris adalah bangun datar yang dapat dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama persis baik bentuk maupun besarnya. Sedangkan bangun tidak simetris disebut bangun asimetris. Garis lipat yang menentukan benda simetris disebut garis simetri atau sumbu simetri. (Mstakim dan Astuty: 2008) b. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bngun Datar Yang Simetris Menggairahkan anak didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Peserta didik akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajari menarik, dan berguna bagi dirinya (Mulyasa, 2003:115). Maka dari itu sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika, Guru harus memberikan kepada siswa cukup banyak hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Memeberikan stimulus berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dapat membuat siswa selalu bertanya-tanya dalam pikiranya. Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan pada pembelajaran matematika yaitu guru harus bisa Memeberikan stimulus berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dapat membuat siswa selalu bertanya-tanya dalam pikiranya, Peserta didik harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya, memberikan metode yang tepat dan memberikan benda-benda tertentu ketika siswa mempelajari konsep matematika II. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Jln. Abdullah Amu, Desa Keramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Untuk menuju ke sekolah peneliti harus menempuh perjalanan 20 menit menggunakan kendaraan bermotor. SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu sekolah yang berada di Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango yang sekarang ini di pimpin oleh ibu Elvira Gobel, S.Pd, Mm. Di dalam lingkungan sekolah SDN 3 Tapa terdapat satu sekolah lain yaitu SDN 2 Tapa, kedua sekolah tersebut berdiri dalam satu halaman yang berbentuk U. Adapun bangunan yang mengelilingi sekolah
6 6 SDN3 Tapa yaitu: sebelah Utara dan Barat : rumah-rumah penduduk, Timur : lapangan Ipot Tapa dan Selatan : SDN 2 Tapa. Kondisi lingkungan sekolah sangat baik, aman, dan tertata rapi serta nyaman. Sekolah SDN 3 Tapa ini dibangun pada tahun 1952 dan yang menjabat kepalah sekolah pertama di SDN 3 Tapa adalah pak Hasan k Jusuf dan yang sekarang ini dipimpin oleh ebi Elvira Gobel, S.Pd, Mm, a. Keadaan sarana dan prasarana SDN 3 Tapa memliki kapasitas dengan jumlah 10 ruangan, 6 ruangan di gunakan sebagai ruangan belajar, 1 ruangan kepalah sekolah, 1 ruangan staf dewan guru, 1 ruanganper pustakaan dan 1 ruangan ruang UKS. Dengan luas bangunan 16 m dan panjang bangunan 25 m, luas tanah 929 m 2 Sedangkan bangunan selain ruang kelas adalah WC/Kamar mandi kantin sekolah. a. Ruang kelas Berdasarkan hasil pengamatan, ruang kelas 1 sampai kelas VI sudah tertata dengan baik dan rapi disamping itu setiap ruangan sangat memenuhi syaratsebagai tempat terselanggaranya pendidikan, karena mempunyai pintu, jendela dan fasilitas yang merupakan tempat keluarnya udara dan cahaya sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. b. Kantor Kantor yang ada di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango terdiri dari kantor staf dewan guru dan kepala sekolah. Ruangan guru dan kepala sekolah jika di perhatikan sudah sangat strategis sebab staf dewan guru dapat mengawasi secara langsung anak didik pada waktu istirahat apabila ada yang ingin keluar halaman sekolah.ruangan staf dewan guru dilengkapi dengan meja dan kursi masing-masing berjumlah 10 meja dan 10 kursi. Ruangan kepala sekolah dilengkapi dengan 1 buah meja kepala sekolah, 1 buah kuri kepala sekolah, dan 1 set kursi tamu dan 2 lemari administrasi kepala sekolah. c. Fasilitas belajar Dari hasil pengamatan yang dilakukan, fasilitas belajar di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango sebagian besar tersedia diantaranya, papan tulis, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, lemari, alat-alat bantu pembelajaran serta hal-hal yang dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar di setiap kelas. b. Keadaan Guru
7 7 Keberadaan guru pada suatu tingkat pendidikan sangat menentukan bagi kelancaran tugas, fungsi serta keberlangsungan proses pendidikan dilembaga tersebut.adapun Jumlah guru di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango sebanayak 10 Orang, yaitu : TABEL 1. KEADAAN GURU DI SDN 3 TAPA Sumber administrasi SDN 3 Tapa Kab. Bone Bolango No Nama L Pendidikan Golongan Jabatan Nip /P 1 Elvira Gobel, S.Pd, MM P S1 IV/A Kepala Sekolah NIP Ha. Sriwati Yusuf, S.Pd P S1 IV/A Guru kelas II NIP Abdullah Djamalu, S.Pd,I L S1 IV/A Guru Agama NIP Hasni Talani P SPG IV/A Guru kelas I NIP Zumriaty Aliwu, S.pd P S1 III/D Guru kelas VI NIP Nastin Sude, S.Pd P S1 III/B Guru Penjas NIP Hadjirah Amrain, S.Pd P S1 III/A Guru kelas V NIP Fanny Yahya, S.Pd P S1 III/A Guru kelas III NIP Nurhayati Usman P SMA - Guru kelas IV 10 Maryam Datau P SMK - Tata Usaha c. Keadaan Siswa Keberadaan siswa pada suatu lembaga pendidikan sama hal dengan keberadaan guru. Untuk mengetahui lebih jelas keadaan siswa SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 2. KEADAAN SISWA no Kelas Jenis Jumlah
8 8 Kelamin Siswa 1 I L : P : 13 2 II L : P : 12 3 III L : 9 18 P : 9 4 IV L : P : 5 5 V L : P : 11 6 VI L : 6 19 P : 10 Penelitih memilih lokasi di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango. alasan peneliti memimilh lokasi ini karena lokasi peneitian ini sesuai dengan tujuan penelitian dan objek penelitian yang dapat memeberikan keterangan yang di jadikan sebagai data guna melengkapi penelitian yang disusun. a. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode pendekatan kualitatif fenomenologis, maksudnya bahwa peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-aitannya terhadap objek penelitian. Penelitian kualitatif atau disebut penelitian naturalistik, dimana data pada penelitian jenis ini didasarkan pada peristiwa-eristiwa yang terjadi secara alamiah, dilakukan dalam situasi yang wajar tanpa dipengaruhi dengan sengaja oleh peneliti. b. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti sangatlah penting dalam mengumpulkan data untuk melengkapi prosedur-prosedur penelitian. karena peneliti bertindak sebagai pelaku utama dalam pengumpulan data, peneliti akan senantiasa berhubungan dengan subjek yang akan diteliti. Kehadiran peneliti dilakuan secara transparan atau terbuka, artinya sebagai tujuan maupun kegiatan peneliti dalam melakukan observasi, wawancara, dokumentasi atau
9 9 pengumpulan data diketahui oleh guru di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango yang menjadi informan penelitian. c. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data mengenai gambaran umum sekolah SDN 3 Tapa, keadaan guru, keadaan siswa dan bagaimana upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango. 2. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang dikumpul terdiri atas data primer dan data sekunder. 1. Data primer, merupakan informasi utama dalam penelitian, meliputi seluruh data kualitatif yang diperoleh. Dalam hal ini sumber pertama atau data primer dari penelitian ini adalah guru dan siswa. Keadaan atau Suasana yang terjadi pada saat penelitian. 2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku referensi berupa pengertian-pengertian dan teori-teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti d. Prosedur Pengumpulan Data Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi 1. Observasi Yaitu suatu cara pengambilan data melalui pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki secara langsung ataupun tidak langsung. Teknik ini digunakan penulis untuk mengetahui secara langsung gambaran utuh tentang proses pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV, bagaimana kemampuan belajar siswa, serta bagaimana usaha seorang guru dalam meningkatkan kemampuan belajar anak dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris. Selain itu juga teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah SDN 3 Tapa, letak geografisnya, dan lain sebagainya. 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pembicaraan atau Tanya jawab antara peneliti dan guru, peneliti dan siswa untuk bisa mendapatkan data yang diperulukan guna melengkapi prosedur-prosedur dalam penelitian dekriptif kualitatif yang dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango. 3. Dokumentasi
10 10 Pengambilan foto dan dokumen lain untuk dijadikan sebagai bukti fisik dalam penelitian ini, bahwa dokukmen yang diambil benar-benar terjadi di lapangan guna untuk pengumpulan data dalam penelitian deksriptif kualitatif yang di laksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango III. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pelaksanaan ini di laksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20 orang. Adapun penelitian ini mengenai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango tahun ajaran 2012/2013 Pengumpulan data dilakukan mulalui observasi awal keberadaan sekolah pada hari senin tanggal 20 Mei 2013, ketika siswa mulai berdatangan ke sekolah dan ketika berada didalam kelas mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa yang dilaksanakan setiap hari. Kemudian pada hari rabu tanggal 22 mei 2013 dilakukan observasi lanjutan. pada kunjungan selanjutnya lebih tepatnya hari kamis 23 Mei 2013, peneliti melanjutkan observasi. Pada hari jum at 31 mei 2013 peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa yang di lanjutkan sampai hari senin 3 juni Wawancara dilakukan untuk melengkapi data. a. Temuan Umum Temuan umum yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu temuan yang dihasilkan dari pengumpulan data melalui wawancara pada guru kelas IV yang bernama NU dan siswa kelas IV. Temuan yang akan dijelaskan disini yaitu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris dan faktor-faktor yang menyebabkan beberapa siswa kurang mampu mengidentifiakasi bangun datar yang simetris. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari hasil wawancara guru kelas IV yang bernama NU di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, bahwa upaya yang di lakukan guru dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris adalah sebagai berikut a. Yaitu dengan menggunakan metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, memberikan media gambar dan kongkrit dan memberikan bimbingan setelah selesai pembelajaran sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris dan melakukan kontrol secara teratur kepada siswa.
11 11 b. Dengan mengajak mereka bermain ketika mereka sudah mulai bosan menerima pelajaran yang diberikan, dan memberi latihan untuk mengidentifikasi bangun datar yang simetris sehingga siswa tidak mengalami kebosanan. Dari data yang didapatkan melalui instrumen wawancara guru kelas IV yang bernama NU, bahwa upaya yang dilakukan sehingga proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu dengan menerapkan metode, media, memberikan bimbingan dan kontrol secara teratur. Metode yang digunakan adalah metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung dan menggunakan media gambar dan mdia kongkrit sebagai penunjang keberhasilan belajar siswa. Beberapa faktor penyebab siswa kurang mampu mengidentifikasi bangun datar yang simetris : 1. Kurangnya perhatian siswa pada proses belajar mengajar karena hanya benyak bermain. 2. Diskusi dengan teman sebangku yang tidak ada kaitannya dengan materi pembelajaran 3. Terlalu banyak mengahayal ketika menerima materi pembelajaran sehingganya tidak memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru b. Temuan Khusus Adapun temuan khusus dari hasil penelitian yaitu mengenai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifkasi bangun datar yang simetris di kelas IV, berdasarkan penelitian yang diteliti dari hasil wawancara guru kelas IV yang bernama NU bahwa upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, memberikan bimbingan, kontrol secara teratur dan menggunakan media pembelajaran sehingga kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris berhasil sesuai yang di rencanakan, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum mampu mengidentifikasi bangun datar yang simetris tetapi temuan yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara siswa berbeda dengan hasil yang diwawancari dari guru yaitu dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan media dalam proses pembelejaran sehingga beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam mengidentifkasi bangun datar yang simetris. Siswa yang belum mampu mengidentifikasi bangun datar yang simetris yaitu siswa yang belum mampu menentukan bangun yang simetris dan tidak simetris, dan menentukan sumbu
12 12 simetris pada bangun datar, hal ini disebabkan karena kurangya perhatian siswa pada proses belajar mengajar berlangsung dan kurangnya perhatian guru dalam penggunaan media pembelajaran sehingga materi yang diajarkan tidak dipahami oleh beberapa siswa. Sesuai penejelasan dari guru kelas IV SDN 3 Tapa, bahwa proses belajar mengajar siswa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris dinilai berhasil karena pembelajaran yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan tujuan yang di rencanakan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran rata-rata sudah mencapai ketuntasan minimal. Meskipun demikian pada awal pelaksanaannya masih terdapat kendala yaitu siswa masih banyak yang tidak memperhatikan, akan tetapi setelah dlakukan kontrol secara teratur, maka persoalaan siswa mengidentifikasi bangun datar yang simetris berangsur-angsur dapat teratasi. Walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang memahami dengan materi tersebut. c. Pembahasan Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif maka gurulah yang sangat memeliki peranan penting dalam bentuk upaya meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi materi bengun datar yang simetris dan keberhasilan belajar siswa disaat proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu sebelum guru masuk pada kegiatan pembelajaran terlebih dahulu guru membuat suatu perencanaan yang disebut dengan Renca Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran guna untuk keberhasilan belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan serta kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sekolah dasar adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam rangka penyediaan kondisi optimal agar proses belaja mengajar berlangsung secara efektif dan efisien, (Hamzah B.Uno, 2009:2) Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara dengan guru ataupun kepala sekolah SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango bahwa upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris pada siswa kelas IV SDN 3 Tapa Kebupaten Bone Bolango dapat di lakukan dengan menggunakan media pembelajaran, memberikan bimbingan, kontrol secara teratur dan menggunakan metode. Metode yang digunakan adalah metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan. Menurut Roestiyah (2001) metode latihan yaitu suatu cara mengajar
13 13 dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswam memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Tetapi berdasarkan hasil wawancara pada siswa kelas IV SDN 3 Tapa bahwa disini guru pada materi bangun datar yang simetris tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga beberapa siswa mendapat kesulitan dalam memahami pembelajaran tersebut. dari perbandingan hasil wawancara yang saya dapatkan, dapat di simpulkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris tidak sesuai dengan apa yang dijawab melalui wawancara guru, yaitu guru menggunakan media gambar dan media kongkrit untuk memepermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan. IV. PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango yaitu guru hanya menggunakan metode deduktif-deskriptif, metode ekspositori, tanya jawab dan metode latihan, melakukan bimbingan dan kontrol secara teratur ketika proses pembelajaran berlangsung. Walaupun hasil wawancara bahwa guru menggunakan media pembelajaran, tetapi dari hasil wawancara siswa yaitu guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menjadi pendukung dalam keberhasilan belajar siswa atau sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris, sehingga beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara yang di laksanakan di kelas IV SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, disarankan sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris yaitu guru harus lebih memperhatikan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris. 1. Bagi Siswa
14 14 Siswa harus lebih memperhatikan penjelasan dari guru ketika proses belajar mengajar berlangsun agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru terutama materi bangu datar yang simetris. 2. Bagi Guru Guru harus lebih memeperhatikan metode dan media yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung, agar dalam upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris akan mencapai keberhasilan yang memuaskan. 3. Bagi Sekolah Dalam upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris yaitu sekolah harus memfasilitasi alat-alat peraga yang bisa digunakan secara langsung oleh siswa terutama pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun datar yang simetris sebaga upaya dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang smetris. 4. Bagi Peneliti Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi peneliti berikutnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sejarah Singkat SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum 3.1.1.1 Sejarah Singkat SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Jln. Abdullah Amu, Desa Keramat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat SDN 2 Tapa Kabupaten Bone Bolango
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum 3.1.1.1 Sejarah Singkat SDN 2 Tapa Kabupaten Bone Bolango Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tapa Jalan Abdullah Amu, Desa Keramat,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan ini di laksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris 2.1.1 Pengertian Upaya Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan
Lebih terperinciilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain.
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kualitatif 1
Jurnal Penelitian Kualitatif 1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Fitria Ismail Dra. Samsiar
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN PENDAPAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN PENDAPAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Hartati Raden Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing I : Dra. Hj. Evi Hasim, M.Pd Pembimbing
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEBIMBING DESKRIPSI TENTANG PENDEKATAN MASTERY LEARNING (BELAJAR TUNTAS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 9 KOTA BARAT KOTA GORONTALO
PERSETUJUAN PEBIMBING DESKRIPSI TENTANG PENDEKATAN MASTERY LEARNING (BELAJAR TUNTAS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 9 KOTA BARAT KOTA GORONTALO JURNAL NANGSI S. BAKARI PEMBIMBING I PEMBIMBING II Dra.
Lebih terperincimemenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dipandang suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Gambaran umum SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Gambaran umum SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango Berdasarkan penelitian diperoleh gambaran tentang kondisi yang terjadi dilapangan terkait dengan
Lebih terperinciPenerapan Teori Belajar Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan BentukPengurangan di Kelas V SDN 6 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango
Penerapan Teori Belajar Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan BentukPengurangan di Kelas V SDN 6 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango OLEH : Ni Kadek Santiani, Martianty Nalole, Samsiar RivaI JURUSAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUBAH PECAHAN BIASA KE DESIMAL DI KELAS V SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUBAH PECAHAN BIASA KE DESIMAL DI KELAS V SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Nurhayati H. Mayang Dra. Samsiar RivaI, S.Pd, M.Pd Pembimbing 1 Dra. Martianty Nalole,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN I KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN I KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Yain R. Naue Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam KTSP 2007 tingkat kependidikan dasar adalah mengembangkan logika,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan kompetensi kelompok mata pelajaran yang terdapat dalam KTSP 2007 tingkat kependidikan dasar adalah mengembangkan logika, kemampuan berfikir logis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN HASIL PERKALIAN PECAHAN DI SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO. Yeni Posumah NIM:
1 DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN HASIL PERKALIAN PECAHAN DI SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Yeni Posumah NIM: 151 409 046 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Perkalian Bilangan Bulat Di Kelas Tinggi SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango
1 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Perkalian Bilangan Bulat Di Kelas Tinggi SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango ABSTRAK Nurma Martianty Nalole 1 Samsiar RivaI 2 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan panca indra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan di SD sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Pembelajaran Matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil TK Gamelina TK Gamelina berlokasi di Jalan Kantor Bupati Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis,
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI YANG BERJUDUL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI YANG BERJUDUL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh SARLIN SALEH NIM. 151 410 125 Pembimbing I Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru
43 4.1 Deskripsi Hasil Peneltian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten
Lebih terperinciLEMBAR PENEGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENEGESAHAN JURNAL DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MELAKUKAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN ASLI DI KELAS II SDN 1 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh Asna Diu NIM. 151 411 120 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang berlangsung seumur hidup yang dapat dilaksanakan di sekolah ataupun di masyarakat. Sekolah sebagai lembaga
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR HARSIKAH Guru SD Negeri 008 Sungai Kuning harsikah735@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini untuk meningkatkan
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciKata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa
0 1 PENGARUH FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Rahmin H. Hasan 1, Dr. Hamzah Yunus, M.Pd
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 7 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen yang beralamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian di SDN 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, peneliti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Fasilitas Belajar Siswa Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat di dalam Arianto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat diperlukan bagi semua orang. Baik pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan dasar yang mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan siswa diharapkan memiliki kecakapan baik intelektual,
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER
PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER Esti Zuhroniyah 1, Tri Saptuti Susiani 2, Chamdani 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh RUSNI DEWI RAHMAN NIM. 151 411 129 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Lebih terperincipendidikan. Beberapa hal perlu diperhatikan juga dalam proses pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran dalam dunia pendidikan sangat menentukan bagaimana ketercapaian tujuan pendidikan. Sebab pembelajaran bersentuhan langsung dengan peserta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa,
A. Gambaran Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Taman Kanak-kanak (TK) Alkhairaat didirikan pada tahun 1992 berlokasi di Kelurahan Dembe II Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia harus menapaki
Lebih terperinciUPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG LUAS LINGKARAN DI KELAS V SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO. Oleh: Ririn M. Tuna
UPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG LUAS LINGKARAN DI KELAS V SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh: Ririn M. Tuna Pembimbing I : Ismail Pioke, S.Pd, M,Pd Pembimbing II: Dr. Hj. Asni Ilham,
Lebih terperinciVARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN
VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: LUTHFI NUR
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas
Lebih terperinciFATRISIE PEMBENGO NIM
e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO
ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO SAMSIAR RIVAI Jurusan Pendidikanj Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Melalui pendidikan, manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik, dibina
Lebih terperinciDengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa
1 Abstrak MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 4 TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Ewin Adam Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciDesi Rusnita SDN 08 Kepahiang
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang sudah maju. Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai wadah untuk berlatih, berkreasi mewujudkan cita cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang tertentu. Tuntutan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bone Bolango erletak di wilayah Kecamatan Tapa, SDN 3 Tapa terletak di wilayah Kabupaten Bone
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PEMBIMBING Deskripsi Bentuk-Bentuk Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Volum Kubus Dan Balok Pada Siswa Kelas V SDN 1 Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango Oleh : Nurhawatin Biga Pembimbing
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail
PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh : Rukmana Ismail Pembimbing I : Dra.Ratnarti Pahrun, M.Pd Pembimbing II: Dra.Hawa Pattiiha,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA TABEL BERPOLA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM KONSEP PENGUKURAN SATUAN LUAS BAKU
PENGGUNAAN MEDIA TABEL BERPOLA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM KONSEP PENGUKURAN SATUAN LUAS BAKU (Studi deskriptif di kelas V SDN Sidamulya Kota Cirebon) Puputh Rusma Noermala 1 Maulana 2 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan dari berbagai sudut pandang, misalnya pendidikan berwujud sebagai suatu sistem, artinya pendidikan dipandang sebagai keseluruhan
Lebih terperinciPenulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO. Penulis : Zenab L. Danial Nim : 151
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa sub judul yaitu : a. Metode Penelitian b. Prosedur Penelitian c. Lokasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran saat ini memberikan peran lebih banyak pada para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran saat ini memberikan peran lebih banyak pada para peserta didik untuk mengembangkan potensi yangada pada dirinya, untuk membentuk kekuatan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Nahdlatul Ulama Banjarmasin SMP Nahdlatul Ulama Banjarmasin terletak di Rantauan Timur II RT.05 No.56
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
1 PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 4 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Oleh : SADDAM MASHANAFI NIM. 151 410
Lebih terperinciArtikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERMULAAN BERHITUNG 1-10 MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK TUNAS BANGSA SUMBERURIP KEC. DOKO KAB. BLITAR ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian. Keadaan Sekolah SMP Negeri Tapa Lokasi SMP Negeri Tapa berada di Jalan Irigasi Lomaya No. 223, Desa Popodu, Kec. Bulango Timur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun, manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan perkembangan jaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa adalah keberhasilan pendidikan dari bangsa itu sendiri. Jika seorang guru
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan suatu bangsa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBelliy Tulus Wicaksono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, berwawancara sederhana, narasumber, strategi pemodelan
PENINGKATAN BERWAWANCARA SEDERHANA DENGAN NARASUMBER MELALUI STRATEGI PEMODELAN SISWA KELAS V SDN II BESOLE KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) agar siswa mampu berpikir logis, analistis, sistematis, kritis, dan kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai sarana yang sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini disebabkan dalam kehidupan
Lebih terperinci2 matematika itu lebih mudah dipelajari dan lebih menarik (Soviawati, 2011:84). Pemberian materi pembelajaran kepada siswa, pertama harus melihat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Sekolah Dasar merupakan pendidikan formal di laksanakan selama 6 tahun, dimulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Siswa selama berada pada jenjang ini
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan perubahan perilaku individu dalam merespon suatu kondisi dan peristiwa yang terjadi di lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gagne yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama
58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Keadaan SD Negeri 49 SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama kali dipimpin oleh Salimin S, S.Pd (1983-1998),
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO ERIKA Z. NAINGGOLAN PGSD FIP UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK
Lebih terperincipembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan
1 Gambaran Tentang Penerapan Metode Demonstrasi Pada pembelajaran IPA di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Oleh : Asna Rivai Pembimbing I : Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Pd Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan adalah Sekolah Dasar (SD). Sesuai dengan Undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pendidikan dasar pertama yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan adalah Sekolah Dasar (SD). Sesuai dengan Undangundang Nomor 20 Tahun 2003, tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di. Sekolah Dasar yang dianggap sebagian siswa terasa sulit
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar yang dianggap sebagian siswa terasa sulit untuk dipahami. Pentingnya belajar matematika tidak
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA MEMBERI TANGGAPAN DARI CERITA TEMAN DI KELAS III SDN 4 BONE KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh
KEMAMPUAN SISWA MEMBERI TANGGAPAN DARI CERITA TEMAN DI KELAS III SDN 4 BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Pebriyanti Madjadi 1. Pembimbing I Dra. Dajani Suleman, M.Hum 2. Pembimbing II Dr.Hj. Rusmin Husain,
Lebih terperinciKREATIVITAS GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN 4 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO
KREATIVITAS GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN 4 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO Rahmat Husain (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Drs. H. Haris
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. Oleh : Stivan Saleh 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2. Pembimbing
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN TANDA BACA MELALUI MEMBACA WACANA DI KELAS III SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN TANDA BACA MELALUI MEMBACA WACANA DI KELAS III SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Maryam Talib¹, Dajani Suleman², Rusmin Husain³ PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIAN. Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, pembangunan di. bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dan
17 BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dan menentukan dalam pembinaan sumber
Lebih terperinciPUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010
PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI PERMAINAN MEMANCING IKAN PADA ANAK KELOMPOK B BA AISYIYAH TAMBAKBOYO PEDAN KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan di SD N 02 Karangrejo Selomerto Wonosobo pada kelas IV mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui interview
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percobaan nuklir, pencakokan jantung, pendaratan dibulan dan sebagainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari kemajuan Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) pada saat ini sangat begitu luar biasa pesatnya. Sebagai kenyataan kita dapat melihat adanya
Lebih terperinciNaskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP ANA NURHARYANTI NIM. A54B090072
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN BANTUAN BENDA-BENDA KONKRET PADA SISWA KELAS I SDN 2 GATAK TAHUN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh INDAH C.S.R MOKOGINTA NIM. 151 410 118 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORIRIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. kecenderungan sikap yang dimilikinya. Sebagaimana yang kita ketahui,
BAB II KAJIAN TEORIRIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Sikap Belajar Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan sangat berpengaruh terhadap hasil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata pelajaran matematika adalah salah satu
Lebih terperinciPenerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara
Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara Dewi Lestari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu perlu adanya usaha-usaha yang. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dan merupakan bagian dari pendidikan nasional mempunyai peran penting dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Lebih terperinci2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Hal tersebut sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang di miliki oleh suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peran penting dalam menunjang kemajuan bangsa dan negara kita. Semakin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo.
Lebih terperinci