Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa"

Transkripsi

1 1 Abstrak MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 4 TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Ewin Adam Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Ismail Pioke, S.Pd.M.Pd ¹ Dr.Hj.Asni Ilham, SPd M.Si ² Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri melalui metode demonstrasi di kelas V SDN 4 Tilongkabila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun tahapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, pantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi sedangkan data yang dikumpulkan menggunakan observasi,tes,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh data dari jumlah siswa 15 orang yang dikenai tindakan hanya 8 siswa atau 53.33% yang memperoleh nilai 60 ke atas dan 7 siswa atau 46,67 % yang memperoleh nilai 60 ke bawah ini berarti belum mencapai indikator yang ditetapkan sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II dari 15 siswa yang dikenai tindakan terdapat 13 siswa atau 86,67 % yang memperoleh nilai 60 keatas dan 2 siswa atau 13,33% yang memperoleh nilai 60 ke bawah, ini berarti indikator kinerja telah tercapai.

2 2 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango meningkat. Kata kunci : Kemampuan, sifat-sifat kesebangunan, simetri, metode demonstrasi Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada setiap jenjang pendidikan dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di indonesia pelajaran matematika oleh siswa SD berguna mengembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa dengan berpandu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu materi pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa yaitu materi tentang menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Kesulitan siswa pada materi tentang menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri terlihat dari rendahnya kemampuan siswa untuk menentukan sifat sifat kesebangunan bangun datar Selain itu siswa juga masih kurang mampu menentukan banyaknya simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar khususya pada bangun datar segitiga, persegi, dan persegi panjang. Dari hasil observasi awal terhadap 15 orang siswa terdapat 5 orang atau 33,33 % yang mampu untuk menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri sedangkan 10 orang siswa atau 66,67 % tergolong belum mampu karena mendapatkan nilai dibawah 60. Selain itu salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada proses pembelajaran secara verbal sehingga pada saat pembelajaran, siswa tidak tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran. Faktor lain yang menyebabkan siswa kurang tertarik dengan materi pelajaran menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri yakni dalam menjelaskan materi masih bersifat abstrak dan metode pembelajaran yang digunakan sebelumnya yakni metode ceramah dan diskusi ternyata belum dapat meningkatkan kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri.

3 3 Sehubungan dengan masalah tersebut, diperlukan salah satu metode pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. metode yang dimaksud adalah metode demonstrasi. Sebab metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan. Dan metode demonstarsi memiliki keunggulan untuk digunakan dalam pembelajaran karena membawa siswa pada kondisi yang nyata tentang cara menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Dalam hal ini dengan metode demonstrasi siswa berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan harapan. Maka melalui metode demonstrasi ini diharapkan kemampuan siswa untuk menentukan sifat kesebangunan dan simetri dapat ditingkatkan Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka, penulis akan melaksanakan tindakan kelas dengan mengangkat judul Meningkatkan Kemampuan Menentukan Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Kajian Teori Menurut KBBI (dalam Kemampuan berasal dari kata mampu yang mempunyai arti dapat atau bisa. Kemampuan juga bisa disebut kompetensi. Ada beberapa pengertian mengenai kemampuan, diantaranya adalah kesanggupan, sanggup, dapat melaksanakan sesuatu, memecahkan masalah. Sedangkan ditinjau dari segi bahasa Indonesia, kemampuan merupakan kesanggupan seseorang untuk berinteraksi di suatu masyarakat bahasa, antara lain mencakupi sopan santun, memahami giliran bercakap-cakap. Kemampuan didefinisikan sebagai kecakapan seseorang untuk mempergunakan bahasa yang secara sosial dapat diterima memadai (Pin, 2011:5). Kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah ditentukan. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, tugas khusus yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan

4 4 tugas dari guru, misalnya kemampuan mengerjakan tugas kelompok (LKS) maupun tes individu/evaluasi (Pin, 2011:6) Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Chaplin (dalam Ian (2010:1) mengemukakan bahwa ability (kemampuan,kecakapan,ketangkasan,bakat,kesanggupan) merupakan tenaga untuk melakukan suatu perbuatan.sedangkan Menurut Robbins (dalam Ian,2010:1) kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek. Ada tiga komponen penting yang tidak tampak dalam kemampuan diri manusia yaitu; keterampilannya, kemampuannya dan etos kerjanya, (Hasibuan 2001:61). Tanpa ketiganya, semua sumber daya tetap terpendam, tidak dapat dimanfaatkan, dan tetap merupakan potensi belaka. Berdasarkan uraian tersebut jelas menunjukkan bahwa kemampuan merupakan bentuk kecakapan dalam melakukan kegiatan tertentu atas dasar potensi yang dimiliki serta adanya kecakapan intelektual yang mendukung potensi tersebut Pengertian Kesebangunan menurut Sumanto Dkk (2008:166) bahwa kesebangunan adalah Pasangan bangun sejenis yang perbandingan sisi-sisi bersesuaiannya sama dan sudut-sudut bersesuaiannya sama besar sedangkan Bangun datar yang tidak sejenis disebut tidak sebangun. Pengertian simetri Sukirman (2007:12.31) simetri berarti seimbang pada bagian atas, bawah, kanan, dan kiri.jika kedua belah bagian suatu benda sama, dikatakan simetris, atau setangkup.simetri terdiri dari simetri Lipat dan simetri Putar. Simetri Lipat Menurut Sumanto Dkk (2008:172) bahwa simetri lipat. jika suatu bangun dilipat dan sisi-sisi lipatannya saling berimpit dengan tepat. sedangkan menurut (Hartuti Riene Dkk (2010:173) Suatu bangun dikatakan memiliki simetri lipat, jika saat dilipat terhadap suatu garis dapat menempati bingkai dengan tepat.

5 5 Simetri putar Hartuti Riene dkk(2010 :174) simetri putar adalah cara suatu bangun datar menempati bingkainya dengan cara diputar.pusat putar adalah titik pada suatu bangun datar yang apabila bangun datar diputar melalui titik tersebut, bangun datar dapat menempati bingkainya lebih dari satu kali. jika diputar pada titik pusat yang sama, dapat kembali menempati bingkainya lebih dari satu kali dalam satu putaran penuh, bangun itu dikatakan memiliki simetri putar. Metode Demonstrasi Menurut Djamarah Dkk (2012:90) bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi Metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1) Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit sehingga tidak terjadi verbalisme 2) Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemonstrasikan itu. 3) Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 4) Siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri. 5) Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain. Selain memiliki beberapa kelebihan, dijelaskan pula oleh Abimanyu Dkk (2010:6-11) bahwa ada beberapa kelemahan antara lain : 1) Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik. 2) Terbatasnya sumber belajar,alat pelajaran,media pembelajaran,situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu. 3) Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibanding dengan metode ceramah dan tanya jawab. 4) Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang. Upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti:

6 6 1) Guru harus terampil melakukan demonstrasi. 2) Melengkapi sumber, alat dan media pembelajaran yang diperlukan untuk demonstrasi 3) Mengatur waktu sebaik mungkin. 4) Membuat rancangan dan persiapan demonstrasi sebaik mungkin. upun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini beralamatkan di Jl. Tapa Suwawa Desa Tamboo Kecamatan Tilongkabila. Alasan lain penulis memilih lokasi ini karena Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai obyek penelitian karena penulis merupakan guru honor yang membantu guru kelas pada mata pelajaran matematika di SDN 4 Tilongkabila. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Pada umumnya siswa berumur antara tahun. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : (1) Variabel input dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rancangan proses belajar mengajar pada materi tentang menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri dan metode demonstrasi,(2) Variabel proses dalam penelitian ini adalah upaya guru dalam meningkat kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri dengan menggunakan metode demonstrasi. (3) Variabel output yakni peningkatan kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dengan simetri melalui metode demonstrasi. Yang diukur dengan indikator sebagai berikut: 1. Mampu menentukan sifat kesebangunan antar bangun datar 2. Mampu menentukan simetri lipat pada bangun datar 3. Mampu menentukan simetri putar pada bangun datar Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan tingkat capaian yang diperoleh pada setiap indikator yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh

7 7 melalui instrument tes observasi dianalisis secara kualitatif. data yang diperoleh melalui yang diberikan diakhir pembelajaran selanjutnya dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi. Selanjutnya untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa dikonversikan dalam skala Dengan menggunakan rumus sebagai berikut, Nilai Siswa Skor Yang Diperoleh Total Skor x 100 Aunurrahman, dkk (2009:9-10) Nilai yang diperoleh siswa selanjutnya akan dikonversikan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. dengan demikian untuk mengetahui kemampuan siswa dapat dilhat pada tabel berikut : Kriteria Penilaian Indikator Kemampuan Nomor Nilai Keterangan Mampu Tidak Mampu Dengan demikian untuk mengetahui ketuntasan siswa dapat dilihat seperti pada tabel berikut : Indikator Keberhasilan Nomor Nilai Keterangan 1 N 60 Tuntas 2 N < 60 Tidak Tuntas Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan. indikator tersebut adalah minimal 75% siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 60 ke atas.untuk mencapai indikator yang dimaksud,maka pelaksanaan penelitian ini melalui dua siklus hasilnya diuraikan sebagai berikut : Hasil Tindakan Siklus I Tindakan siklus ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 6 mei 2013 diikuti oleh seluruh siswa yang telah ditetapkan sebagai subyek penelitian.

8 8 Adapun hasil evaluasi siswa yang dilaksanakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini Jumlah Siswa Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Rentang Nilai Kategori Mampu Tuntas Kriteria Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas Tidak mampu Tidak tuntas Berdasarkan tabel diatas dimana dari 15 siswa yang dikenai tindakan yang tuntas 8 siswa atau 53,33% dan tidak tuntas 7siswa atau 46,67%. dari hasil tersebut dapat dikategorikan bahwa kemampuan siswa pada siklus I belum mencapai indikator kinerja. Adapun hasil kemampuan siswa yang diamati hasilnya sebagai berikut Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Pada Siklus I No Indikator yang dinilai Kriteria Jumlah Persentase (%) 1 Mampu menentukan sifatsifat Mampu 8 53,33 kesebangunan dan simetri Tidak mampu 7 46,67 2 Mampu menentukan simetri Mampu 10 66,67 lipat Tidak mampu 5 33,33 3 Mampu menentukan simetri Mampu 10 66,67 putar Tidak mampu 5 33,33 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Peneliti menunjukkan bahwa dari 3 indikator kemampuan siswa dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri melalui metode demonstrasi yakni mampu menentukan sifat kesebangunan yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 8 siswa atau 53,33 %, dan tidak mampu 7 siswa atau 46,67 %, mampu menentukan simetri lipat yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 10 orang atau 66,67 %,dan tidak mampu ada 5 orang atau 33,33 %,

9 9 mampu menentukan simetri putar yang mendapatkan nilai kategori mampu 10 orang atau 66,67%, dan tidak mampu ada 5 orang atau 33,33 %. Setelah melaksanakan pembelajaran siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran bahwa untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti pengelolaan kelas masih kurang, penerapan konsep sifat-sifat kesebangunan dan simetri belum maksimal, pelaksanaan metode demonstrasi belum dilaksanakan secara optimal. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai indikator yang telah ditentukan maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II Hasil Tindakan siklus II Tindakan siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 mei 2013 diikuti oleh seluruh siswa yang telah ditetapkan sebagai subyek penelitian pelaksanaan siklus II sama seperti pada siklus I. Adapun hasil evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II, dapat dilihat berikut ini : Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II Jumlah Siswa Rentang Nilai Kategori Kriteria Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas Mampu Tuntas Tidak Mampu Tidak tuntas Berdasarkan tabel di atas dimana dari 15 siswa yang dikenai tindakan yang tuntas 13 siswa atau 86,67% dan tidak tuntas 2 siswa atau 13,33%. Dari ke 2 siswa yang dinyatakan tidak mampu atau tidak tuntas ditindaklanjuti dengan mencari faktorfaktor penyebab ketidakmampuan siswa tersebut. dari hasil tersebut dapat dikategorikan bahwa kemampuan siswa pada siklus II sudah mencapai mencapai indikator kinerja.

10 10 Adapun hasil kemampuan siswa yang diamati hasilnya sebagai berikut : Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Pada Siklus II No Indikator yang dinilai Kriteria Jumlah Persentase (%) 1 mampu menentukan sifatsifat Mampu 13 86,67 kesebangunan dan simetri Tidak mampu 2 13,33 2 mampu menentukan simetri Mampu lipat Tidak mampu Mampu menentukan simetri Mampu 14 93,33 putar Tidak mampu 1 6,67 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan memperhatikan tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa dari 3 indikator kemampuan siswa dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri melalui metode demonstrasi yakni : mampu menentukan sifat-sifat kesebangunan yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 13 siswa atau 86,67 %, dan tidak mampu 2 orang atau 13,33 %, mampu menentukan simetri lipat yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 15 siswa atau 100 %, dan kategori tidak mampu tidak ada atau 0%, mampu menentukan simetri putar yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 14 siswa atau 93,33 %, dan tidak mampu 1 orang atau 6,67%. Kegiatan refleksi ini dilaksanakan melalui diskusi dengan guru pengamat. Refleksi ini dilakukan untuk meninjau kembali target yang akan dicapai Berdasarkan evaluasi dan hasil tindakan sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang telah diperoleh pada siklus II telah mencapai standar yang diharapkan. Kesimpulan dan saran Dengan memperhatikan hasil analisis data dan pembahasan diuraikan pada maka peneliti menarik kesimpulan dari pelaksanaan tindakan penelitian tindakan kelas ini bahwa : Dengan melalui metode demonstrasi, kemampuan menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila meningkat. Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :

11 11 1. Bagi guru Hendaknya bagi guru yang akan melaksanakan pembelajaran khususnya pada materi menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri dapat menggunakan metode demonstrasi karena dengan penggunaan metode tersebut siswa akan memperoleh gambaran yang jelas mengenai sesuatu yang akan didemonstrasikan. 2. Bagi siswa Siswa hendaknya dapat mengikuti serta mengamati secara baik prosedur dalam demonstrasi yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan kemampuan dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri 3. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di SDN 4 Tilongkabila kabupaten Bone Bolango. 4. Bagi peneliti Peneliti agar dapat melakukan analisis secara lebih mendetail terhadap berbagai aspek aspek yang belum dilaksanakan atau diamati. Daftar Pustaka Abimanyu Soli Dkk,2010.Strategi Pembelajaran Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Aunurrahman, dkk Peneleitian Pendidikan SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Agung.Iskandar.2012.MetodePembelajaran. geogle.search.co.id diakses tanggal 2 februari 2013 Asriati Asi, (2013) Meningkatkan kemampuan mengenal panjang benda melalui metode demonstrasi pada siswa kelas I SDN I Limboto Barat (Skripsi) Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo Djamarah Dkk.2012.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta Hartuti Riene 2010 Panduan Matematika untuk SD dan MI Jakarta : Intan Pariwara Hasibuan. M. Malayu Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Balai Pustaka

12 12 Karso,2007 Pendidikan Matematika I Jakarta : Universitas Terbuka Marsiyah Dewi(2009) Kesebangunan : PT Intan Pariwara Nur Aksin Dkk.2004 Matematika Kelas 5 sekolah Dasar Jakarta : Cempaka Putih Pin.2011.Skripsi.(download. (diakses tanggal 12 januari 2013) Sukirman 2007 Matematika Jakarta :Universitas Terbuka Sumanto,Dkk 2008 gemar matematika 5.Jakarta : Intan Pariwara Suwarno, (2012) Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Matematika Materi Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Tegal (diakses tanggal 5 april 2013) http ://Ian 43.wordpress/2010/12/23/pengertian kemampuan (diakses tanggal 5 april 2013) (diakses tanggal 4 april 2013)

13 13

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SDN NO. 26 Dungingi yang berlokasi di jalan Palma Kelurahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENTUK BANGUN DATAR MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS II SDN 8 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO ERIKA Z. NAINGGOLAN PGSD FIP UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK

Lebih terperinci

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M.

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO. Penulis : Zenab L. Danial Nim : 151

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS III SDN NO. 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. yakni dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian adalah di SDN 2 Tapa Kabupaten Bone Bolango, Tahun Ajaran 2012/2013 dan waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris 2.1.1 Pengertian Upaya Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO Meningkatkan Pemahaman Konsep Sudut melalui Media Konkret 1 MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO ROSNA Y. POHA PGSD FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada tahun ajaran 2011-2012. Sekolah ini beralamatkan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Suwawa Tengah Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango.

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa yang diteliti yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, dengan jumlah siswa 29 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tempat peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti didampingi oleh ibu Dra. Nurhayati Alie sebagai guru matematika kelas X di SMA N 3 Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cicadas 03 Desa Cicadas Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cicadas 03 Desa Cicadas Kecamatan 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cicadas 03 Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Sedangkan waktu penelitian di mulai pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan /

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango khususnya pada di kelas IV, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pembelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR). 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penlitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Wardani

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Masing-masing siklus dimaksudkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN No. 10 Kota Barat yang berlokasi di Jl. Baluntas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tsanawiyah Muhammadiyah Kabila Kabupaten Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 2 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbang 01 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. PTK merupakan suatu penelitian praktis bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VB SDN 01 Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo. Waktu penelitian dilakukan pada semester II Tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara kelas IV pada pelajaran Matematika, tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Lion, sekolah ini beralamat di Desa Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu dengan siklus-siklus yang didalamnya terdapat 4 (empat) langkah, yaitu: perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research ) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Matematika di

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang Rahmawati, Nadjamuddin, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual

Lebih terperinci

Oleh SIKRIPON AMU NIM

Oleh SIKRIPON AMU NIM JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN DUA ANGKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS II SDN 5 PULUBALA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Sebagaimana dikemukakan oleh Kunandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 010 Tualang Kabupaten Siak. Tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan 19 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN I Suwawa Selatan telah beberapa kali mengalami perubahan alamat dan nama sekolah tersebut. Hasl ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada bulan Agustus-September. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TELAGA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TELAGA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TELAGA SYAMSUDIN DANGKUA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Ulapato Kecamatan Telaga biru Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan selama 3(tiga) bulan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Letak Sekolah Penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn Nurhayati SDN 2 Panau, Palu, Sulawesi Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang menjadi penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tindakan siklus I belum mencapai indikator yang telah ditetapkan, sehingga dilanjutkan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci