GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI
|
|
- Sukarno Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI Gangguan dan rintangan komunikasi adalah intervensi dan hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung efektif sebagaimana harapan komunikator dan penerima. Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan dan rintangan komunikasi yang diamati dalam penelitian ini meliputi gangguan semantik dan rintangan budaya. Tingkat Gangguan dan Rintangan Komunikasi Rata-rata tingkat gangguan dan rintangan komunikasi terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Tabel 13 Nilai rataan gangguan dan rintangan komunikasi terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Aspek Rataan Skor* Gangguan semantik 2.22 Rintangan budaya 2.20 Total 2.21 *Rentang skor 1-6 Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar khalayak memiliki gangguan dan rintangan komunikasi yang rendah terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Rintangan budaya adalah yang paling rendah, meskipun tidak berbeda jauh dengan gangguan semantik. Total gangguan dan rintangan komunikasi khalayak pun tergolong rendah. Rintangan budaya iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu tergolong rendah karena mayoritas responden merasa iklan tersebut telah sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang mereka yakini. Sementara itu, gangguan semantik pada iklan tersebut juga tergolong rendah karena mayoritas responden merasa pesan-pesan yang disampaikan dalam bahasa verbal maupun non-verbal dapat dipahami. Gangguan Semantik Gangguan Semantik adalah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kesalahan bahasa verbal dan non verbal yang digunakan pada iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Gangguan semantik pada penelitian ini dilihat dari unsur model (cara/logat bicara, bahasa yang digunakan, gerak-gerik), lirik lagu/jingle, dan lirik jargon. Responden dibedakan ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat gangguan semantik, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Distribusi responden berdasarkan tingkat gangguan semantik yang dimilikinya dijelaskan pada Gambar 8.
2 58 Tinggi 7,5 Sedang 35 Rendah 57.5 Gambar 8 Persentase responden berdasarkan tingkat gangguan semantik terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Gambar 8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 57.5 persen memiliki gangguan semantik yang rendah terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hanya ada sebagian kecil responden yang memiliki gangguan semantik tinggi terhadap iklan tersebut. Khalayak remaja di RW 06 dan 07 Desa Ciomas merasa bahwa pesan-pesan sudah disampaikan dengan jelas sehingga mudah untuk dipahami. Simbol-simbol yang digunakan, baik verbal maupun non verbal pada umumnya tidak membingungkan sehingga mudah untuk dipahami. Fakta ini juga dinyatakan dalam kutipan pernyataan salah seorang responden berikut. kekurangannya tidak ada buat saya semuanya cukup bagus dan bisa dipahami. (RP, 22th, 27 Oktober 2012) Rataan skor gangguan semantik khalayak terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu menurut aspek cara/logat bicara model, bahasa yang digunakan model, gerak-gerik model, lirik lagu, dan lirik jargon disajikan pada Tabel 14 berikut ini. Tabel 14 Nilai rataan gangguan semantik terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu No. Aspek Rataan Skor* 1. Cara/logat bicara model Bahasa yang digunakan model Ekspresi model Gerak-gerik model Lirik lagu Lirik jargon 2.30 Total 2.23 *Rentang skor 1-6 Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar khalayak memilliki tingkat gangguan semantik yang rendah pada seluruh aspek, mencakup aspek cara/logat bicara model, bahasa yang digunakan model, ekspresi model, gerak-gerik model,
3 59 lirik lagu, dan lirik jargon. Sementara itu, gangguan semantik yang paling tinggi terdapat pada aspek lirik lirik lagu. Hal ini karena remaja merasa ada beberapa bagian dalam iklan yang kurang dapat dipahami, terutama yang disampaikan melalui lagu/jingle karena memiliki ritme yang terlalu cepat sehingga beberapa pesannya tidak mudah diingat. Hal ini juga dinyatakan dalam kutipan pernyataan responden berikut. kekurangannya dalam iklan tersebut mungkin ada kalimat-kalimat yang kurang dipahami oleh masyarakat atau kalangan tertentu yang mungkin bisa diperjelas lagi. (MJ, 19th, 4 November 2012) Sementara itu, gangguan semantik yang paling rendah adalah pada aspek cara/logat bicara dan bahasa yang digunakan model. Hal ini karena seluruh pesan dalam iklan tersebut disampaikan dalam Bahasa Indonesia sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh remaja RW 06 dan 07 Desa Ciomas. Iklan tersebut juga tidak menggunakan bahasa-bahasa asing yang sulit dimengerti. Meskipun remaja Desa Ciomas seringkali menggunakan Bahasa Sunda dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan tetangga, mereka dapat dengan mudah memahami cara/logat bicara serta bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut. Rintangan Budaya Rintangan Budaya adalah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Rintangan budaya tersebut dilihat dari unsur model (bahasa yang digunakan, gerak-gerik, pakaian), lirik lagu/jingle, dan lirik jargon. Responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat rintangan budaya, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian mengenai distribusi responden berdasarkan tingkat rintangan budaya yang dimilikinya dapat dilihat pada Gambar 9. Sedang 22.5 Rendah 77.5 Gambar 9 Persentase responden berdasarkan tingkat rintangan budaya terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Gambar 9 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki rintangan budaya yang rendah terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi
4 60 Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, yaitu sebanyak 77.5 persen (31 orang). Hal ini karena mayoritas responden merasa terdapat kesesuaian antara nilai-nilai yang disampaikan dalam iklan tersebut dengan nilai-nilai yang mereka yakini benar. Rataan skor rintangan budaya khalayak terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu menurut aspek bahasa yang digunakan model, gerak-gerik model, pakaian model, lirik lagu, dan lirik jargon disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Nilai rataan rintangan budaya terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu No. Aspek Rataan Skor* 1. Bahasa yang digunakan model Gerak-gerik model Pakaian model Lirik lagu Lirik jargon 2.05 Total 2.20 *Rentang skor 1-6 Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar khalayak memiliki tingkat rintangan budaya yang rendah pada seluruh aspek, mencakup aspek bahasa yang digunakan model, gerak-gerik model, pakaian model, lirik lagu, dan lirik jargon. Sementara itu, rintangan budaya yang paling tinggi terdapat pada aspek gerakgerik model. Hal ini karena mayoritas remaja merasa ada beberapa bagian dari iklan tersebut yang kurang sesuai dengan budaya, khususnya pada bagian gerakgerik yang kurang sopan. Beberapa responden juga menyatakan bahwa penggunaan Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu sebagai model iklan Keluarga Berencana kurang sesuai karena mereka masih terlalu muda untuk menjadi figur pasangan suami istri dan KB. Beberapa responden menyatakan bahwa akan lebih baik jika menggunakan model yang sudah menikah sehingga lebih sesuai dengan tema Keluarga Berencana dan kesopanannya lebih terjaga. Hal ini dinyatakan oleh responden sebagai berikut. kalau menurut saya mah iklannya udah bagus pesan-pesannya tapi lebih baik kalau modelnya yang udah nikah aja, biar lebih cocok sama tema KB, lebih sopan juga kan. (MN, 16th, 27 Oktober 2012) Tabel 15 juga menunjukkan bahwa khalayak memiliki rintangan budaya paling rendah pada aspek lirik jargon. Meskipun begitu, salah seorang responden merasa kurang sependapat dengan jargon Dua Anak Lebih Baik. Fakta tersebut terlihat dari kutipan pernyataan responden berikut. penyimpangan budaya dalam iklan tersebut menurut saya pada lirik jargonnya yang berbunyi Dua Anak Lebih Baik, berarti itu mengharuskan setiap keluarga hanya boleh mempunyai dua anak. Mungkin kalimatnya harus lebih dipahami oleh kalangan tertentu. (MJ, 19th, 4 November 2012)
5 61 Hubungan Gangguan dan Rintangan Komunikasi dengan Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Hasil pengujian hubungan antara gangguan dan rintangan komunikasi dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu disajikan secara ringkas pada Tabel 16. Tabel 16 Korelasi antara gangguan dan rintangan komunikasi dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Efektivitas Gangguan Semantik Rintangan Budaya γs P γs P Efek Kognitif Efek Afektif Efek Konatif Total Tabel 16 menunjukkan bahwa gangguan dan rintangan komunikasi (mencakup gangguan semantik dan rintangan budaya) dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, sebagian besar menunjukkan adanya hubungan (p < 0.05). Gangguan semantik berhubungan dengan seluruh aspek, mencakup efek kognitif, afektif, konatif, dan efektivitas total. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan gangguan semantik menyebabkan perbedaan terhadap efek kognitif, afektif, konatif, dan efektivitas total yang diterima khalayak. Sementara itu, rintangan budaya berhubungan dengan efek afektif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan rintangan budaya menyebabkan perbedaan terhadap efek afektif yang diterima khalayak. Sementara itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rintangan budaya dengan efek kognitif, konatif, dan efektivitas total iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (p > 0.05). Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan efek kognitif, konatif dan efektivitas total diantara khalayak yang memiliki perbedaan rintangan budaya terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hasil pengujian korelasi yang menunjukkan hubungan yang signifikan dijelaskan sebagai berikut: (1) Hubungan Gangguan Semantik dengan Efektivitas Iklan Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan antara gangguan semantik dengan efek kognitif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, yaitu dengan nilai probabilitas sebesar (p < 0.05) dan nilai koefisien (γs) sebesar Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan hubungan yang rendah tetapi pasti diantara dua buah variabel yang diuji. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan negatif yang berlawanan arah, yaitu semakin rendah gangguan semantik, semakin tinggi efek kognitif yang diterima khalayak. Hal ini karena khalayak yang dapat memahami dengan baik bahasa verbal dan non verbal yang digunakan pada iklan cenderung memperoleh pemahaman yang baik
6 62 mengenai pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan. Fakta ini terlihat bahwa dari 23 responden yang memiliki gangguan semantik rendah, 18 diantaranya memiliki efek kognitif tinggi (lihat Lampiran 5). Hal ini juga terlihat dari kutipan pernyataan responden berikut. iklannya bagus sih semua bagiannya bisa dipahami dengan jelas jadi pesannya juga bisa dimengerti. (FZ, 21th, 27 Oktober 2012) Selain itu, gangguan semantik terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu juga terbukti berhubungan nyata (p < 0.05) dengan efek afektif yang diterima khalayak, meskipun hanya hubungan yang rendah tetapi pasti (γs = ). Korelasi menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, yaitu semakin rendah gangguan semantik, semakin tinggi efek afektif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hal ini karena khalayak yang dapat memahami dengan baik bahasa verbal dan non verbal yang digunakan pada iklan cenderung memiliki kesukaan yang tinggi pula terhadap pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan. Fakta ini terlihat bahwa dari 23 responden yang memiliki gangguan semantik rendah, 18 diantaranya memiliki efek afektif yang tinggi (lihat Lampiran 5). Gangguan semantik terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu juga terbukti berhubungan nyata dengan efek konatif, yaitu dengan nilai probabilitas sebesar dan tingkat hubungan yang rendah tetapi pasti (γs = ). Hasil tersebut juga menunjukkan hubungan negatif yang berlawanan arah, yaitu semakin rendah gangguan semantik, semakin tinggi efek konatif iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hal ini karena khalayak yang dapat mengerti dengan jelas simbol-simbol yang digunakan dalam iklan, baik verbal maupun non verbal, cenderung mengerti dengan benar tujuan dan manfaat pesan-pesan perencanaan keluarga dalam iklan. Oleh karena itu, mereka memiliki kecenderungan berperilaku yang tinggi terhadap pesan-pesan perencanaan keluarga dalam iklan tersebut dengan harapan dapat memiliki keluarga kecil dan sejahtera nantinya. Fakta tersebut juga terlihat bahwa dari 23 responden yang memiliki gangguan semantik rendah, 16 diantaranya memiliki efek konatif yang tinggi (lihat Lampiran 5). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan semantik berhubungan dengan efektivitas total iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (p < 0.05) meskipun hanya hubungan yang rendah tetapi pasti (γs = ). Hasil tersebut juga menunjukkan hubungan negatif yang berlawanan arah, yaitu semakin rendah gangguan semantik, semakin tinggi efektivitas total iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Hal ini karena gangguan semantik terkait dengan pemahaman masyarakat terhadap pesanpesan yang disampaikan dalam bentuk verbal dan non verbal. Pemahaman masyarakat terhadap isi pesan dalam iklan merupakan salah satu unsur utama dalam iklan yang menentukan efektivitas suatu iklan. Oleh karena itu,
7 gangguan semantik yang rendah akan membuat pesan menjadi lebih mudah dipahami dan iklan menjadi efektif. (2) Hubungan Rintangan Budaya dengan Efektivitas Iklan Hasil penelitian menunjukkan bahwa rintangan budaya berhubungan nyata dengan efek afektif yang diterima khalayak, yaitu dengan nilai probabilitas sebesar (p < 0.05). Nilai koefisien sebesar menunjukkan hubungan yang cukup berarti (0.4 < γs < 0.7) diantara dua buah variabel yang diuji. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah, yaitu semakin rendah rintangan budaya maka semakin tinggi efek afektif yang diterima khalayak. Hal ini karena khalayak yang merasa memiliki kesamaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai tertentu yang disampaikan dalam iklan tersebut cenderung memiliki kesukaan yang tinggi terhadap iklan dan pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan. Fakta ini terlihat bahwa dari 32 responden yang memiliki rintangan budaya rendah, 22 diantaranya memiliki efek afektif tinggi (lihat Lampiran 5). Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pengujian hubungan gangguan dan rintangan komunikasi dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, sebagian besar terdapat hubungan antara gangguan dan rintangan komunikasi dengan efektivitas layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Dengan demikian hipotesis satu (H1) yang berbunyi Gangguan dan rintangan komunikasi berhubungan nyata dengan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dapat diterima. 63
EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU
EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Efektivitas iklan layanan masyarakat adalah sejauh mana tujuan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana
Lebih terperinciKETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU
KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Massa
TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Massa Definsi yang paling sederhana mengenai komunikasi massa dirumuskan oleh Bittner dalam Mugniesyah (2010), yaitu merupakan bentuk pesan yang dikomunikasikan melalui media
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Gambaran Umum BKKBN
GAMBARAN UMUM Gambaran Umum BKKBN Sejarah BKKBN Pada tahun 1957, didirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam rangka menyatukan gerak para tokoh yang memelopori usahausaha KB. Dalam
Lebih terperinciSIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU DI TELEVISI S K R I P S I.
SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Remaja Terhadap Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. responden yang diambil yaitu mahasiswa ilmu komunikasi UAJY. masyarakat KB dengan motivasi para mahasiswa FISIP UAJY untuk ber
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 33 responden yang diambil yaitu mahasiswa ilmu komunikasi UAJY angkatan 2007 dan 2008 maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009
BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih
Lebih terperinciHuman Relations. Mendengar dan Merespon dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat
Human Relations Modul ke: Mendengar dan Merespon dalam Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Dale Carnegie dalam 9 Principles
Lebih terperinciBAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI
71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
55 BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, efek iklan yang menggunakan media massa terhadap khalayak dibedakan menjadi tiga
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL
BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur
Lebih terperinciEFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU PADA REMAJA DI DESA CIOMAS, BOGOR TIARA PRIDATIKA
EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU PADA REMAJA DI DESA CIOMAS, BOGOR TIARA PRIDATIKA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS
Lebih terperinci4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum responden, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap
Lebih terperinciEFEK ISI TAYANGAN SINETRON CINTA FITRI SEASON 5 DI SCTV PADA PERILAKU IBU-IBU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI WILAYAH SLIPI JAKARTA BARAT SKRIPSI
EFEK ISI TAYANGAN SINETRON CINTA FITRI SEASON 5 DI SCTV PADA PERILAKU IBU-IBU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI WILAYAH SLIPI JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
HUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Rini Astuti NPM : 16809805 Kelas : 3MA01 Pembimbing : Dinda Rakhma Fitriani
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN
47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A. 1 Perilaku Seks Sebelum Menikah Masalah seksual mungkin sama panjangnya dengan perjalanan hidup manusia, karena kehidupan manusia sendiri tidak
Lebih terperinciBAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu
Lebih terperinciKecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom
Kecakapan Antar Personal Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Proses Komunikasi Proses Komunikasi secara Primer Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir dewasa madya tentang faktor penyebab menunda pernikahan, diperoleh kesimpulan bahwa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan
136 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan rumusan masalah yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian. Berdasarkan analisis data yang peneliti dapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Autis merupakan gangguan perkembangan yang menghambat berbagai aspek dalam kehidupan anak dengan gangguan autis. Anak autis rata-rata mengalami gangguan perkembangan
Lebih terperinciHAMBATAN KOMUNIKASI. Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.
HAMBATAN KOMUNIKASI Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Jenis-jenis hambatan 1. Gangguan teknis 2. Gangguan Semantik 3. Gangguan Psikologis 4. Rintangan fisik 5. Rintangan Status 6. Rintangan Kerangka Berfikir
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN Identifikasi Masalah...
DAFTAR ISI Hal ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN. iii iv v x xii xiii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Televisi merupakan media massa yang paling mudah di akses oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan media massa yang paling mudah di akses oleh khalayak. Hampir semua kalangan masyarakat, khususnya di Indonesia, mempunyai satu atau bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memperhatikan adalah mengarah kepada dan mempersiapkan diri untuk melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu perbuatan. 1
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii ix x xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum uji hipotesis. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui
Lebih terperinciGiat Riyadi B
ANALISIS PENGARUH PESAN IKLAN YAMAHA MIO DI TELEVISI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI IKLAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciDESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI
DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI 37 Leaflet sebagai media cetak yang memiliki manfaat untuk menyebarkan informasi, atau mempengaruhi khalayak sasarannya, memiliki sebuah desain
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo (MANSDA) terletak di Jalan Jenggolo No. 2 Sidoarjo. Lokasi MAN Sidoarjo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara lahiriah manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain. Mereka tidak
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE
BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE 7.1. Hubungan Bauran Promosi Terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran HONEY Madoe Bauran komunikasi pemasaran meliputi
Lebih terperinciABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP RESTORAN WARALABA IMPOR DI KABUPATEN JEMBER : KUALITAS PRODUK, KEPUASAN KONSUMEN DAN KESETIAAN MERK Peneliti : Drs.Didik Pudjo Musmedi,MS 1 dan
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SIKAP MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DALAM BIDANG OTOMOTIF
9 KARAKTERISTIK SIKAP MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DALAM BIDANG OTOMOTIF Agil N. Maulida 1, Inu H. Kusumah 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.
Lebih terperinciBAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung
Lebih terperinciModul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Komunikasi Efektif Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Menjadi Pendengar Yang Baik Kekuatan Kata-kata
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK
EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK 25 Media cetak berupa leaflet seringkali digunakan sebagai media penyebaran berbagai infromasi. Informasi tersebut bisa berupa promosi produk, tips-tips,
Lebih terperinciNeng Kokom Komariah, Pengaruh Gaya Hidup Remaja terhadap Meningkatnya Perilaku Melanggar
PENGARUH GAYA HIDUP REMAJA TERHADAP MENINGKATNYA PERILAKU MELANGGAR NORMA DI MASYARAKAT (Studi pada Remaja di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat) Neng Kokom Komariah 1, Dasim Budimansyah 2, Wilodati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa muncul dan diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai rencana dan berjalan dengan lancar, walaupun hasil
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU
68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu
Lebih terperinciBAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
69 BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Motivasi Relawan dalam Pelaksanaan PNPM-MP Motivasi responden dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan atau kehendak yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dialami perempuan, sebagian besar terjadi dalam lingkungan rumah. tangga. Dalam catatan tahunan pada tahun 2008 Komisi Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekerasan terhadap perempuan dalam tahun 2008 meningkat lebih dari 200% (persen) dari tahun sebelumnya. Kasus kekerasan yang dialami perempuan, sebagian besar
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN
BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA ASPEK KOGNITIF. 1. Apakah anda mengetahui iklan pepsodent versi ayah adi dan dika?
PANDUAN WAWANCARA ASPEK KOGNITIF 1. Apakah anda mengetahui iklan pepsodent versi ayah adi dan dika? : iya, saya tahu 2. Jika ya, bagaimana menurut anda tentang iklan tersebut? : Menurut saya iklannya itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, terutama di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Menurut Faradila, berdasarkan
Lebih terperinciHAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI
HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia
BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Melalui berbagai macam pengujian dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan yang nyata antara respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja mengalami peralihan dari masa anak-anak dan menuju masa dewasa. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Remaja mengalami peralihan dari masa anak-anak dan menuju masa dewasa. Dalam proses peralihan tersebut, masa remaja ditandai dengan berbagai perubahan dalam
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin signifikan. Hadirnya teknologi semakin mempermudah komunikasi antar individu dimanapun
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Kurangnya perhatian orang tau terhadap anak. yang bergaul secara bebas karena tidak ada yang melarang-larang mereka
67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian tentang Faktor dan Dampak Maraknya Fenomena Hamil di Luar Nikah pada Masyarakat Desa wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen ini menunjukan bahwa: 1.
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS
BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini akan dideskripsikan mengenai data setiap variabel yang diukur dalam penelitian ini didasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada responden, yaitu para
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga manusia baik perseorangan maupun sebagai anggota kelompok selalu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu manusia memerlukan komunikasi, sebagai mahluk sosial di dalam mencapai dan memenuhi kebutuhan dan kepentingan sangat membutuhkan manusia lain, manusia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Diri Responden Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas responden siswa laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan mendasar seseorang untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan komunikasi. Komunikasi juga merupakan bentuk penyampaian pesan dari seseorang kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagai alat pendidikan nasional di satu pihak dan sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan selalu berpasangan, pria dengan wanita. Dengan tujuan bahwa dengan berpasangan, mereka dapat belajar berbagi mengenai kehidupan secara bersama.
Lebih terperinci55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%
. Sesi Kelima Ketrampilan Dasar Menyampaikan dan Mengenali Isyarat Non-Verbal Handout Apa yang diingat pendengar: Teori Albert Mehrabian Efek visual 55% Katakata Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak menuju dewasa, yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis (Hurlock, 1988:261).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain melalui suatu media. Proses komunikasi bertujuan agar pesan
Lebih terperinciDaftar Isi. .. وIsiوDaftar. وTabelوDaftar. وGambarوDaftar.. وLampiranوDaftar. .. وMasalahوBelakangوLatarو وMasalahوIdentifikasiو 1.
Daftar Isi Halaman Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Motto Lembar Dedikasi Abstract Abstrak. وPengantar Kata.. وIsiوDaftar. وTabelوDaftar. وGambarوDaftar.. وLampiranوDaftar i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi bahasa juga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam psikologi sosial disebut konformitas (Sarwono, 2006).
BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Konformitas 2.1.1.Pengertian Konformitas Manusia mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Cara yang termudah adalah melakukan tindakan sesuai
Lebih terperinciJESSICA LARA
IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan perkembangan yang terjadi sangat signifikan. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Industri periklanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL Pada bab berikut ini akan dibahas mengenai hasil yang didapatkan setelah melakukan pengumpulan data dan analisis dari hasil. Dalam sub bab ini akan dijabarkan terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses interaksi manusia satu dengan yang lainnya. Komunikasi bertujuan memberikan informasi atau menyampaikan pesan kepada mitra tutur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketunarunguan merentang dari yang ringan sampai yang sangat berat. Keadaan ini, dalam mengoptimalkan potensinya mengindikasikan perlu adanya suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Komponen Kognitif; Pada komponen sikap ini, nilai-nilai budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia terdapat berbagai ragam bahasa daerah. Bahasa daerah hidup berdampingan dengan bahasa Indonesia. Semua bahasa daerah yang dipakai penuturnya dilindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa daerah di Indonesia memiliki keragaman tersendiri. Pada saat ini bahasa daerah menjadi pusat perhatian pemerintah dan masyarakat untuk melestarikannya.
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
30 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan dibahas mengenai pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel terkait, subjek penelitian, penyusunan alat ukur penelitian, prosedur penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al
Lebih terperinciTine A. Wulandari, S.I.Kom.
Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi
Lebih terperinciSugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
74 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCK SANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Pre-Test Pre-test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Jumlah responden yang diambil untuk pre-test sebanyak 30 orang. Pre-test dilakukan dengan
Lebih terperinciPEMAKNAAN SISTEM SIMBOL DALAM IKLAN ROKOK OLEH KHALAYAK DEWASA AWAL KOTA BOGOR (Kasus Iklan Sampoerna A Mild tajuk Tanya Kenapa? )
1 PEMAKNAAN SISTEM SIMBOL DALAM IKLAN ROKOK OLEH KHALAYAK DEWASA AWAL KOTA BOGOR (Kasus Iklan Sampoerna A Mild tajuk Tanya Kenapa? ) Oleh : Syahrini Dyah N. A 14201039 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluaga mempunyai fungsi tidak hanya terbatas sebagai penerus keturunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keluaga mempunyai fungsi tidak hanya terbatas sebagai penerus keturunan saja, dalam bidang pendidikan pun, keluarga merupakan sumber pendidikan utama karena
Lebih terperinciKognitif (Pengetahuan) Pilihan Jwbn
Kognitif (Pengetahuan) Nomor 1 2 3 4 5 Pilihan Jwbn F % F % F % F % F % SS 15 60 17 68 18 72 17 68 17 68 S 8 32 6 24 7 28 8 32 7 28 N 2 8 2 8 0 20 0 10 1 4 TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 STS 0 0 1 4 0 0 0 0 0
Lebih terperinciKOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP
KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP Komunikasi pada masa dewasa Kematangan fisik, mental dan kemampuan sosial (+) Peran & tanggungjawab serta tuntutan sosial telah menuntut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif Penelitian dilakukan kepada 80 istri yang berada di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP NILAI BUDAYA PADA IKLAN FASTFOOD
PERSEPSI SISWA TERHADAP NILAI BUDAYA PADA IKLAN FASTFOOD (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa SMP Negeri 7 Medan Terhadap Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Iklan Produk KFC Pokkits) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.
41 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Daerah Penelitian Letak Geografis dan Keadaan Wilayah Kelurahan Lenteng Agung merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Jagakarsa termasuk dalam
Lebih terperinci