GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum BKKBN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum BKKBN"

Transkripsi

1 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum BKKBN Sejarah BKKBN Pada tahun 1957, didirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam rangka menyatukan gerak para tokoh yang memelopori usahausaha KB. Dalam Kongres I PKBI pada tahun 1966, diperoleh laporan-laporan dari cabang yang sudah tersebar dihampir seluruh Indonesia, yang pada umumnya menyatakan bahwa gagasan KB diterima dengan baik oleh masyarakat. Berdasarkan hasil kongres tersebut, pada 16 Agustus 1968, organisasi ini berkembang menjadi organisasi dalam bentuk Lembaga Keluarga Berencana (LKBN) yang digunakan sebagai wadah proses pemasyarakatan Keluarga Berencana kepada masyarakat. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, proses pemasyarakatan program Keluarga Berencana menunjukkan prestasi dan hasil yang mengembirakan dengan ditandai oleh kesiapan masyarakat untuk menerima program nasional. Begitu pesatnya kemajuan KB, membuat kongres akhirnya menyampaikan himbauan kepada pemerintah agar program KB dijadikan sebagai program pemerintah. Pada tahap pertama, Menteri Kesejahteraan Rakyat, Dr. K. H. Idham Chold, membentuk panitia ad-hoc yang bertugas mempelajari kemungkinan KB dijadikan program nasional. Setelah itu, pada Februari 1968, Presiden pun menyatakan bahwa pemerintah menyetujui gerakan KB yang diselenggarakan masyarakat dengan dibantu dan dibimbing oleh pemerintah. Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, pemerintah mengeluarkan intruksi untuk membentuk sebuah lembaga Keluarga Berencana Nasional. Hingga akhirnya, pada tanggal 17 Oktober 1968 dengan SK No 36/KPTS/kesra/X/1968, dibentuklah LKBN yang berstatus sebagai lembaga semi pemerintah. Pada saat itu pun pemerintah merasa bahwa masalah kependudukan harus ditangani secara serius. Atas dasar itu, pemerintah memutuskan untuk mengambil alih program KB menjadi program nasional pada tahun 1970, yaitu dengan membentuk BKKBN, yang saat itu merupakan kepanjangan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Hal ini diperkuat dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB Nasional perlu ditingkatkan dengan mengikutsertakan masyarakat dan pemerintah secara maksimal. Program KB juga perlu diselenggarakan secara terencana ke arah terwujudnya tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Oleh karena itu, BKKBN sebagai institusi yang bertugas melaksanakan program atau bertanggung jawab terhadap KB telah mengalami berbagai perubahan disesuaikan dengan tuntutan dinamika organisasi dan tuntutan masyarakat. Seiring dengan perubahan paradigma di masyarakat dalam pengelolaan KB Nasional, BKKBN berusaha menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Berbagai perubahan tersebut pada umumnya membahas mengenai perluasan-perluasan program Keluarga Berencana yang terjadi secara bertahap. Pada tahun 1970 BKKBN diarahkan hanya pada 6 Provinsi di Jawa dan Bali, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta,

2 32 dan Bali. Pada tahun-tahun selanjutnya BKKBN mendapat respon yang positif dari masyarakat dan mengalami berbagai kemajuan. BKKBN pun melakukan perluasan program Keluarga Berencana ke wilayah-wilayah lain hingga akhirnya seluruh wilayah Republik Indonesia telah dijangkau oleh Program Keluarga Berencana Nasional pada tahun BKKBN sukses melaksanakan programprogramnya pada tahun , yang dibuktikan dengan tercatatnya Indonesia sebagai salah satu kiblat dunia Internasional dalam pengelolaan KB. Bahkan, hingga saat ini terdapat tidak kurang dari sekitar peserta dari sekitar 97 negara telah belajar KB di Indonesia. Visi dan Misi BKKBN BKKBN merupakan sebuah institusi yang berada di bawah pemerintah serta bertugas melaksanakan program atau bertanggung jawab terhadap Keluarga Berencana. Oleh karena itu, visi BKKBN adalah penduduk dapat tumbuh seimbang pada tahun Misi BKKBN adalah mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan dengan mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Moto dan Logo BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu lembaga di bawah pemerintah yang memiliki perhatian penuh terhadap perencanaan keluarga dan pengendalian penduduk di Indonesia. BKKBN memiliki moto Dua Anak Lebih Baik. Motto tersebut menandakan bahwa pada dasarnya memiliki anak adalah hak setiap keluarga namun bila ingin membantu keluarga lebih baik mempunyai dua anak saja. Selain membantu mencegah ledakan penduduk, akan lebih menjamin terciptanya keluarga sejahtera, baik dari segi finansial maupun non-finansial. Motto tersebut juga tergambar dalam logo BKKBN pada Gambar 3. Gambar 3 Logo Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Logo tersebut merupakan logo terbaru BKKBN yang mulai diperkenalkan pada tahun Perubahan logo ini meliputi empat aspek, yaitu pencitraan kelembagaan BKKBN agar keberadaannya masih diketahui masyarakat, pencitraan program KB sebagai produk BKKBN, pencitraan pengelolaan dan petugas KB, serta pencitraan keberadaan dan kesinambungan program KB.

3 33 Lambang setengah lingkaran pada logo tersebut melambangkan busur panah, yang berarti setiap orangtua mampu memberikan kebebasan (yang bertanggung jawab) kepada anaknya untuk berkreasi sesuai dengan imajinasinya. Gambar orangtua dan dua orang anak melambangkan motto BKKBN, yaitu Dua Anak Lebih Baik sedangkan gambar orangtua dan anak yang saling berpegangan memiliki makna bahwa di dalam keluarga perlu ada kekompakan dan kerjasama antara orangtua dengan anak. Apalagi dalam menghadapi suatu persoalan jangan sampai semuanya berjalan sendiri-sendiri. Sementara itu, warna biru melambangkan birunya laut dan langit yang luas. Hal tersebut berarti bahwa dalam mengarungi rumahtangga pasti akan ada banyak permasalahan yang dihadapi, sama seperti luasnya laut dan langit. Program Kerja BKKBN Saat ini, Program Keluarga Berencana (KB) bukanlah semata-mata urusan kontrasepsi tetapi merupakan kumpulan dari berbagai kegiatan yang saling mendukung program pengendalian penduduk agar penduduk dapat tumbuh seimbang. Program KB berfokus pada upaya peningkatan keperdulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Faktor penunjang keberhasilan program KB sangat banyak, antara lain kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, kemitraan dengan lembaga lain, serta pembinaan dan fasilitasi terhadap pelaksanaan program di daerah. BKKBN hanya memfasilitasi penggunaan KB atau kontrasepsi untuk pasangan suami istri saja. Walaupun begitu, tidak berarti BKKBN tidak menaruh perhatian pada kalangan lainnya. BKKBN menaruh perhatian besar pada remaja sebagai sasaran program-program Keluarga Berencana, mengingat perannya sebagai generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu, BKKBN memiliki program khusus untuk remaja, yaitu Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR). Sejak tahun 2010, BKKBN juga mulai mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) yang berfokus pada remaja. Ada sekitar 30 juta kalangan muda yang menjadi sasaran Program Generasi Berencana untuk mendukung terwujudnya keluarga berkualitas dan sejahtera. Program ini mengajak generasi muda untuk membuat perencanaan dalam setiap tahapan hidupnya, seperti usia untuk menikah dan mempunyai anak, jumlah anak yang baik, dan lain sebagainya. Hal ini karena hal-hal tersebut berkaitan dengan kesiapan reproduksi, mental dan biaya. Kalau terlalu muda dan belum siap secara mental, orangtua tidak akan maksimal dalam mengasuh dan mendidik anak. Pada tahun 2011, BKKBN menetapkan tiga prioritas program peningkatan partisipasi KB, yaitu program KB bagi generasi muda memasuki usia nikah, program KB bagi penduduk miskin, dan program KB bagi penduduk di daerah terpencil dan perbatasan. Penekanan tiga prioritas program tersebut didasarkan atas hasil evaluasi pelayanan Program KB pada tahun 2010, yang menunjukkan rendahnya partisipasi KB bagi kalangan penduduk miskin, termasuk penduduk di daerah terpencil dan perbatasan, serta masih minimnya sosialisasi program bagi generasi muda menjelang usia nikah. Padahal, nasib bangsa Indonesia ditentukan oleh generasi penerus yang berkualitas dan mampu bersaing menghadapi

4 34 tantangan zaman. Generasi muda juga harus dilindungi dari perilaku seks bebas, narkoba, dan ancaman HIV/AIDS. Hingga saat ini, masih banyak permasalahan remaja yang harus menjadi perhatian semua kalangan. Oleh karena itu, pada Mei 2012, BKKBN melakukan pengembangan terhadap program GenRe, yaitu dengan meluncurkan program GenRe di sekolah-sekolah agar dapat menjadi forum diskusi bagi remaja untuk mengatasi berbagai masalah. Secara teknis, Program GenRe diterjemahkan dalam bentuk pendirian Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) remaja dengan pendekatan dari, oleh, dan untuk remaja, yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Program GenRe di sekolah-sekolah menyosialisasikan isu-isu tentang TRIAD KKR, yaitu seksualtias, HIV/AIDS dan NAPZA sehingga para remaja terdidik untuk tidak melakukan seks bebas dan menjauhi narkoba. Program ini juga memfasilitasi remaja atau mahasiwa agar memiliki wadah pusat informasi dan penyuluhan antar mereka, sehingga bisa merencanakan masa depan tanpa harus terhambat karena narkoba dan pergaulan bebas. Hingga saat ini BKKBN telah membentuk PIK di sekolah-sekolah formal dan informal. BKKBN juga berencana meluncurkan PIK Mahasiswa dalam waktu dekat. Melalui program ini, BKKBN berharap dapat mengedukasi pelajar dan remaja untuk menjauhi berbagai kebiasaan yang bisa merugikan seperti narkoba dan pergaulan bebas. Deskripsi Singkat Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Latar Belakang Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu merupakan salah satu iklan KB yang diproduksi oleh BKKBN. Model utama dalam iklan ini adalah Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Pemilihan keduanya sebagai model utama didasarkan atas tingginya popularitas mereka di kalangan remaja sehingga BKKBN berharap penyampaian pesan-pesan perencanaan keluarga melalui kedua model tersebut akan lebih efektif. Iklan ini merupakan bagian dari program Generasi Berencana (GenRe) yang memiliki sasaran utama remaja. Jumlah remaja yang kini mencapai sekitar 63.4 juta jiwa atau 26.7 persen dari penduduk Indonesia (Sensus Penduduk 2010) harus menjadi perhatian semua pihak. Potensi remaja yang cukup besar ini bila tidak diarahkan ke hal-hal yang positif justru dapat memberikan dampak yang negatif bagi kehidupannya mendatang. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Oleh karena itu, remaja perlu mengenal program GenRe sebagai upaya penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Iklan ini mengusung pesan-pesan dalam perencanaan keluarga, yaitu pentingnya perencanaan pernikahan secara matang serta menikah dan hamil di usia ideal, manfaat perencanaan jarak kelahiran anak dan jarak kelahiran anak yang berjauhan, serta jumlah anak yang dianjurkan dalam sebuah keluarga. Iklan ini juga memiliki jargon Dua Anak Lebih Baik, yang menganjurkan setiap remaja untuk memiliki cukup dua anak saja bila sudah menikah. Iklan ini gencar ditayangkan pada tahun 2011 di berbagai stasiun televisi. Walaupun begitu, hingga saat ini iklan tersebut masih ditayangkan dengan frekuensi penayangan

5 35 yang terbatas dan hanya ditayangkan di stasiun-stasiun televisi tertentu, di antaranya adalah Indosiar dan MNC TV. Tujuan Iklan ini memiliki tujuan utama untuk mengedukasi remaja mengenai pentingnya prinsip-prinsip perencanaan keluarga sebelum dan setelah menikah. Prinsip-prinsip tersebut di antaranya adalah mengenai penerapan KB, menikah setelah cukup usia, hamil di usia ideal, merencanakan jarak kelahiran anak, memiliki anak dengan jarak kelahiran berjauhan, dan memiliki dua anak bila sudah menikah. Usia pernikahan yang dianjurkan BKKBN bagi wanita adalah 20 tahun sedangkan untuk laki-laki adalah 25 tahun. Hal ini karena pada usia tersebut remaja telah memperoleh kematangan fisik (reproduksi), mental, dan biaya sehingga siap untuk membangun rumahtangga dan memiliki anak. Selain itu, memiliki anak dengan jarak kelahiran yang berjauhan juga menjadi penting agar ibu selamat dan anak terlahir sehat. Segmentasi Khalayak Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana versi Shiren Sungkar dan Teuku Wisnu memiliki sasaran utama remaja. Remaja yang dimaksud adalah mereka yang berada pada rentang usia tahun serta belum menikah. Hal ini karena BKKBN menyadari bahwa peran remaja amat penting sebagai generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu, melalui iklan ini, BKKBN berharap dapat mengedukasi dan mengajak remaja untuk melakukan perencanaan dalam setiap tahapan kehidupannya, seperti usia untuk menikah, mempunyai anak, jumlah anak, dan lain sebagainya. Isi Tayangan Iklan ini mengisahkan tentang pasangan yang membuat perencanaan keluarga sebelum dan setelah menikah. Pasangan tersebut diperankan oleh Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Bagian-bagian dalam iklan ini dikisahkan secara cepat dan sebagian besar pesannya disampaikan melalui lagu/jingle yang dinyanyikan oleh kedua model tersebut. Pada awal cerita, keduanya berniat untuk menikah namun menundanya karena usia mereka yang masih terlalu muda. Mereka meyakini bahwa dengan menikah di usia ideal bahtera rumahtangga mereka akan bahagia. Hingga akhirnya setelah cukup usia, pernikahan pun dilangsungkan. Pada awal pernikahannya, Shireen digambarkan mengandung anak pertama. Setelah anak pertamanya lahir, mereka pun hidup bahagia dan sengaja menunda kehamilan selanjutnya. Hal ini disampaikan melalui lagu/jingle yang mereka nyanyikan, bahwa jarak kelahiran anak yang berjauhan bertujuan agar ibu melahirkan selamat dan anak terlahir sehat. Hingga akhirnya setelah anak pertama tumbuh besar, mereka digambarkan memiliki anak kedua dan hidup mejadi keluarga kecil yang sejahtera. Di akhir cerita, keluarga kecil tersebut dikisahkan sedang bermain bersama dan kedua model utama memberikan himbauan, yaitu berupa jargon Dua Anak Lebih Baik

6 36 Gambaran Umum Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor Wilayah dan Penduduk Desa Ciomas termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 106 ha dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa. Secara administratif, Desa Ciomas terbagi atas 12 RW dan 47 RT. Sketsa wilayah Desa Ciomas dapat dilihat pada Lampiran 1. Desa Ciomas berbatasan dengan Jalan Raya Ciomas dan Desa Ciomas Rahayu di sebelah utara, Kotamadya Bogor, Desa Mekar Jaya, dan Desa Parakan di sebelah timur, Desa Pagelaran di sebelah selatan, dan Desa Mekar Jaya di sebelah barat. Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Ciomas, yaitu TK (Taman Kanak- Kanak), SD (Sekolah Dasar), dan SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama). Data selengkapnya mengenai sarana pendidikan yang terdapat di Desa Ciomas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah sarana pendidikan di Desa Ciomas tahun 2010 Jenis Pendidikan Negeri (buah) Swasta (buah) Total TK SD SLTP Sumber: BPS (2011) Sarana dan prasarana lainnya di Desa Ciomas di antaranya adalah fasilitas kesehatan, prasarana perhubungan, komunikasi, dan transportasi. Sarana transportasi yang ada berupa angkutan umum dan ojeg. Keberadaan angkutan umum, kendaraan pribadi, dan ojek sebagai sarana transportasi di Desa Ciomas memungkinkan tersedianya transportasi yang lancar. Jalan raya pun berada dalam kondisi yang baik sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan mobilitas masuk dan keluar desa (lihat Lampiran 4). Sarana kesehatan yang dimiliki berupa pos KB sebanyak satu buah, posyandu sebanyak 13 buah, serta balai pengobatan dan praktek dokter sebanyak 4 buah (BPS 2011). Berdasarkan data tersebut, ketersediaan posyandu di Desa Ciomas sudah cukup lengkap, yang menandakan bahwa masing-masing RW di Desa Ciomas (sebanyak 12 RW) telah memiliki posyandu masing-masing. Jumlah penduduk Desa Ciomas adalah sebanyak jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki dan penduduk perempuan dengan kepadatan penduduk jiwa/ha. Sementara itu, kepadatan penduduk Kecamatan Ciomas adalah sebesar jiwa/ha 2. Perbandingan jumlah tersebut menunjukkan bahwa Desa Ciomas merupakan salah satu daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Ciomas karena tingkat kepadatannya melebihi nilai rata-rata Kecamatan Ciomas. Desa Ciomas memiliki kepala keluarga, meliputi kepala keluarga laki-laki dan 330 kepala keluarga perempuan. Penduduk Desa Ciomas tersebar pada berbagai rentang usia, dengan persentase terbanyak terdapat pada rentang usia dan tahun, yaitu masing-masing 2 diakses pada tanggal 4 September 2012 pukul WIB

7 37 sebanyak jiwa (10.97%). Sementara itu, persentase terkecil terdapat pada rentang usia 50-54, yaitu sebanyak 627 jiwa (4.78%) Komposisi penduduk berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Sebaran penduduk Desa Ciomas berdasarkan usia tahun 2010 Kelompok Umur Jumlah (jiwa) Persentase (%) JUMLAH Sumber: BPS (2011) Industri kerajinan di Desa Ciomas jumlahnya mencapai 20 unit dengan total pengurus dan anggota sebanyak 500 jiwa. Melihat kondisi tersebut, tidak heran jika mata pencaharian utama yang paling banyak digeluti oleh penduduk Desa Ciomas adalah buruh sepatu/sendal. Pekerjaan ini tidak memerlukan keahlian khusus karena sebelum mulai bekerja setiap warga akan diberikan pelatihan terlebih dahulu mengenai langkah-langkah pembuatan sepatu/sendal. Pekerjaan ini dilakukan di bengkel-bengkel sepatu yang sebagian besar terdapat di Desa Ciomas atau dapat pula dikerjakan di rumah masing-masing untuk kemudian disetorkan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Kamis dan Sabtu. Oleh karena itu, sebagian remaja lebih memilih untuk langsung bekerja menjadi buruh sepatu/sendal daripada melanjutkan pendidikan. Pekerjaan ini dilakukan hampir oleh seluruh remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Remaja perempuan pada umumnya bertugas menggambar dan menggunting pola sedangkan remaja lakilaki bertugas membuat sepatu (menjahit, merekatkan). Sementara itu, sebagian kecil lainnya berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa/i, karyawan, PNS, maupun wiraswasta. Saat ini sulit ditemui organisasi atau perkumpulan yang aktif di Desa Ciomas. Perkumpulan-perkumpulan yang dulu aktif kini sudah tidak berjalan karena sebagian besar warga sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Salah satu perkumpulan yang masih aktif adalah pengajian warga yang dilaksananakan satu minggu sekali, yang merupakan pengajian remaja gabungan tiga desa, yaitu Desa Ciomas, Desa Pagelaran, dan Desa Mekar Jaya. Setiap minggunya juga rutin diadakan pengajian warga pada masing-masing RT dan RW. Pengajian ini dilaksanakan secara bergilir di masjid-masjid yang terdapat di setiap desa. Kegiatan ini menjadi aktif karena sebagian besar penduduk Desa Ciomas beragama Islam, yaitu sebanyak jiwa (98.93%). Data selengkapnya mengenai komposisi penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada Tabel 5.

8 38 Tabel 5 Sebaran penduduk Desa Ciomas berdasarkan agama tahun 2010 Agama Jumlah Penduduk (jiwa) Prersentase (%) Islam Khatolik Protestan Budha Hindu Tionghoa Sumber: BPS (2011) Komposisi penduduk tersebut menyebabkan Desa Ciomas hanya memiliki sarana peribadatan untuk umat agama Islam karena hampir seluruh penduduknya beragama Islam sedangkan umat agama lain hanya sebagian kecilnya saja. Hampir setiap RW di Desa Ciomas memiliki masjid, beberapa diantaranya juga memiliki langgar lebih dari satu. Total masjid yang terdapat di Desa Ciomas adalah sebanyak 10 buah, sementara total langgar di Desa Ciomas adalah sebanyak 14 buah (BPS 2011). Gambaran Umum RW Pemilihan lokasi di RW 06 dan RW 07 Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini dengan pertimbangan bahwa kedua RW tersebut memiliki komposisi jumlah remaja (15-24 tahun) terbanyak dibanding RW lainnya di Desa Ciomas, yang sesuai dengan karakteristik responden yang dibutuhkan. Jumlah penduduk di RW 06 Desa Ciomas adalah sebanyak jiwa, dengan 353 kepala keluarga. Jumlah penduduk yang tergolong remaja, yaitu berada pada rentang usia tahun, adalah sebanyak 198 jiwa. Sebagian besar penduduk memiliki tingkatan pendidikan hingga SLTP serta berprofesi sebagai buruh sepatu/sendal. Sementara itu, jumlah penduduk di RW 07 Desa Ciomas adalah sebanyak jiwa, dengan 509 kepala keluarga. Jumlah penduduk yang tergolong remaja adalah sebanyak 224 jiwa. Hampir serupa dengan RW 06, sebagian besar penduduk RW 07 pun memiliki tingkatan pendidikan hingga SLTP serta berprofesi sebagai buruh sepatu/sendal. Sebagian besar warga di kedua tempat tersebut sudah memiliki pesawat televisi dan memiliki kebiasaan menonton yang tinggi. Gambaran Umum Responden Responden penelitian didapatkan dari hasil penyebaran angket kepada 422 remaja RW 06 dan 07 Desa Ciomas. Setelah itu, angket yang telah kembali diseleksi hingga didapatkan 68 orang yang pernah menonton iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Berdasarkan hasil tersebut, keterdedahan remaja RW 06 dan 07 Desa Ciomas terhadap iklan tersebut adalah sebesar 16.1 persen. Pada akhirnya responden yang pernah menonton iklan tersebut diseleksi kembali berdasarkan kesediaannya menjadi responden penelitian ini, hingga akhirnya diperoleh total responden

9 39 sebanyak 40 orang, yaitu remaja yang pernah menonton iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu serta bersedia menjadi responden penelitan. Karakteristik Individu Karakteristik individu merupakan salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan keterdedahan khalayak terhadap tayangan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Karakterisitik individu yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Data selengkapnya mengenai karakteristik individu responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik individu Karakteristik Individu Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia Remaja Awal Remaja Akhir Tingkat Pendidikan Rendah (tidak lulus SD/MI/Sederajat dan lulus SD/MI/Sederajat) Sedang (lulus SMP/MTS/Sederajat) Tinggi (lulus SMA/MA/Sederajat dan lulus Perguruan Tinggi) Jenis Pekerjaan Bekerja Sekolah/kuliah Tidakbekerja dan tidak sekolah/kuliah Tabel 6 menunjukkan bahwa persentase responden yang berjenis kelamin perempuan lebih besar, yaitu sebesar 52.5 persen (21 orang). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang dilibatkan dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan. Proporsi tersebut hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan namun perempuan menempati porsi yang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hal ini karena mayoritas remaja perempuan di RW 06 dan 07 Desa Ciomas memiliki perhatian yang lebih tinggi terhadap tayangan-tayangan televisi. Dalam mengisi waktu luangnya, perempuan lebih suka diam di rumah dan menonton televisi. Lain halnya dengan laki-laki yang memiliki lebih sedikit waktu luang untuk menonton televisi karena aktivitasnya yang padat di luar rumah. Beberapa responden laki-laki bahkan melakukan dua pekerjaan sekaligus. Di saat aktivitasnya sebagai pelajar telah selesai, bebrapa remaja laki-laki melakukan pekerjaan sambilan seperti menjadi tukang ojek dan buruh sepatu/sendal untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Laki-laki juga lebih sering mengisi waktu luangnya untuk berkumpul bersama tetangga dan teman daripada menonton televisi di rumah.

10 40 Responden yang diamati dalam penelitian ini adalah remaja berusia tahun yang belum menikah. Usia tahun dipilih dengan pertimbangan bahwa rentang usia tersebut sesuai dengan sasaran iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu menurut BKKBN sebagai penyelenggara iklan tersebut. Remaja awal terdiri dari mereka yang berusia tahun sedangkan remaja akhir terdiri dari mereka yang berusia tahun. Data pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 40 responden yang diamati, mayoritas responden berada pada kategori usia remaja awal, yaitu sebanyak 62.5 persen, yang proporsinya jauh melebihi responden yang tergolong remaja akhir. Berdasarkan data tersebut, jumlah remaja awal hampir dua kali lipat remaja akhir. Hal ini karena mayoritas responden RW 06 dan 07 Desa Ciomas yang tergolong remaja awal lebih tertarik kepada tayangan-tayangan televisi, khususnya iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Lain halnya dengan remaja akhir yang aktivitasnya lebih padat, baik untuk bekerja maupun mengerjakan tugas-tugas sekolah dan kuliah sehingga lebih jarang diam di rumah untuk menyaksikan tayangan-tayangan televisi. Sementara itu, tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh dan telah memperoleh kelulusan. Dalam penelitian ini, responden dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 40 remaja RW 06 dan RW 07 Desa Ciomas yang diamati, sebagian besar tergolong pada tingkat pendidikan sedang, yaitu sebesar 40 persen (16 orang). Hal ini karena mayoritas responden merupakan pelajar/mahasiswa/i, yang saat ini masih menempuh pendidikan di tingkat SMA dan perkuliahan. Beberapa diantaranya putus sekolah dan lebih memilih untuk bekerja sebagai buruh sepatu/sendal. Fakta tersebut didukung oleh pernyataan responden berikut ini. disini banyak yang putus sekolah terus langsung lanjut jadi pekerja sepatu. Ya kalau udah kenal uang jadi pada lebih milih kerja, kadangkadang suka kasian juga liatnya, gajinya kan sebenernya kecil. (MJ, 19th, 4 November 2012) Remaja yang putus sekolah juga pada umumnya merasa bahwa pendidikan memerlukan biaya yang tinggi sehingga akan menyulitkan orangtua. Mereka lebih memilih bekerja untuk meringankan beban orangtua. Sebagian besar memilih untuk melanjutkan pekerjaan sebagai buruh sepatu/sendal karena tidak memerlukan keahlian dan persyaratan khusus. Selain itu, Desa Ciomas merupakan salah satu pusat produksi sepatu/sendal sehingga mereka tidak perlu kesulitan mendapatkan pekerjaan yang jauh di luar desa. Responden dibedakan ke dalam tiga kategori berdasarkan jenis pekerjaan, yaitu bekerja, sekolah/kuliah, serta tidak bekerja dan tidak sekolah/kuliah. Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja, yaitu sebesar 45 persen (18 orang). Sebagian besar responden yang bekerja berprofesi sebagai buruh sepatu/sendal. Pekerjaan sebagai buruh sepatu/sendal dilakukan oleh banyak remaja di Desa Ciomas, baik laki-laki maupun perempuan. Remaja perempuan pada umumnya bertugas menggambar dan menggunting pola sedangkan remaja laki-laki bertugas membuat sepatu (menjahit, merekatkan). Desa Ciomas merupakan salah satu sentra produksi sepatu/sendal di Bogor. Produksi

11 41 sepatu/sendal tersebut biasanya dijual secara grosir ke pasar-pasar di Bogor maupun luar Bogor. Sebagian besar warga yang putus sekolah memilih bekerja sebagai buruh sepatu/sendal karena pekerjaannya yang relatif mudah dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Apalagi sebelum mulai bekerja, setiap pekerja akan dilatih terlebih dahulu agar lebih mahir sehingga setiap warga dari berbagai usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dapat menekuni pekerjaan tersebut. Keuntungan lain pekerjaan ini adalah bersifat fleksibel karena sesekali dapat dilakukan di rumah, terutama ketika pesanan sepatu/sendal sedang menumpuk, seperti ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri, akhir tahun, maupun memasuki awal tahun ajaran baru. Sementara itu, sebagian besar responden lainnya masih sekolah/kuliah. Mayoritas responden yang masih sekolah/kuliah sedang menempuh pendidikan di tingkat SMA/MA/Sederajat, sebagian lainnya kuliah di perguruan tinggi. Karakteristik Sosiologis Karakteristik sosiologis merupakan kekuatan-kekuatan eksternal yang mempengaruhi individu dalam berperilaku, yang dibedakan menjadi interaksi dengan kelompok primer dan sekunder. Data selengkapnya mengenai karakteristik sosiologis penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik sosiologis Karakteristik Sosiologis Kategori Jumlah (jiwa) Interaksi dengan Kelompok Primer Interaksi dengan Kelompok Sekunder Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Interaksi dengan kelompok primer adalah tingkat keseringan dalam menceritakan aktivitas yang dilakukan, melakukan aktivitas bersama, dan menceritakan permasalahan pribadi kepada keluarga. Responden dibedakan ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat interaksi dengan kelompok primer, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Data pada Tabel 10 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat interaksi sedang dengan kelompok primer, yaitu sebesar 52.5 persen. Proporsi tersebut tidak jauh berbeda dengan tingkat interaksi yang tinggi dengan kelompok primer namun tingkat interaksi sedang memiliki porsi yang lebih banyak. Hal ini karena sebagian remaja RW 06 dan 07 Desa Ciomas disibukkan dengan aktivitas di luar rumah. Aktivitas tersebut dapat berupa aktivitas formal seperti sekolah dan bekerja, maupun aktivitas non formal seperti berkumpul bersama teman dan tetangga. Selain itu, mereka juga memiliki aktivitas non formal yang rutin dilaksanakan satu kali dalam seminggu, yaitu pengajian remaja. Aktivitas dan kesibukan tersebut menyebabkan interaksi dengan keluarga hanya dapat dilakukan pada pagi hari dan malam hari ataupun pada harihari libur saat mereka memiliki banyak waktu senggang di rumah. Sementara itu, sebagian responden lainnya memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan kelompok primer. Sebagian diantaranya mengaku memiliki banyak waktu luang

12 42 di rumah sehingga sering berinteraksi dengan keluarga namun sebagian lainnya tetap menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan keluarga meskipun memiliki aktivitas yang padat di luar rumah. Fakta tersebut berdasarkan kutipan pernyataan responden berikut. saat ini kurang dekat karena faktor pekerjaan dan aktivitas saya lebih sering di kampus daripada di sekitar rumah. Tapi kalau ada waktu senggang saya pasti menyempatkan untuk beraktivitas bersama. (MAH, 19th, 28 Oktober 2012 ) Sementara itu, interaksi dengan kelompok sekunder adalah tingkat keseringan dalam menceritakan aktivitas yang dilakukan, melakukan aktivitas bersama, dan menceritakan permasalahan pribadi kepada tetangga dan teman. Responden dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat interaksi dengan kelompok sekunder, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat interaksi sedang dengan kelompok sekunder, yaitu sebesar 77.5 persen, yang proporsinya jauh melebihi tingkat interaksi rendah dan tinggi. Tingkat interaksi antar tetangga di Desa Ciomas, khususnya antar remaja pada umumnya terjadi pada acara pengajian remaja gabungan antara Desa Ciomas, Desa Pagelaran, dan Desa Mekar Jaya. Pengajian ini dilaksanakan secara bergilir dari kampung ke kampung di setiap desa setiap hari Rabu malam. Aktivitas lain yang kerap kali dilakukan bersama adalah gotong royong. Sementara itu, interaksi dengan teman pada umumnya terjadi di lingkungan sekolah dan kerja. Selain itu, responden laki-laki pada umumnya senang mengisi waktu luang dengan berkumpul bersama teman dan tetangga, seperti bermain futsal. Meskipun begitu, sebagian responden memiliki tingkat interaksi yang rendah dengan kelompok sekunder. Golongan tersebut merasa hubungan dengan tetangga dan teman selama ini baik tetapi jarang menceritakan aktivitas pribadi, melakukan aktivitas bersama, dan menceritakan permasalahan pribadi. Fakta tersebut berdasarkan kutipan pernyataan responden berikut. hubungan dengan tetangga cukup baik tapi jarang melakukan aktivitas bersama, yang penting sih saling kenal dan saling sapa aja. Paling ketemu tetangga kalau lagi ada pengajian. (RP, 22th, 27 Oktober 2012)

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Efektivitas iklan layanan masyarakat adalah sejauh mana tujuan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana

Lebih terperinci

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI Gangguan dan rintangan komunikasi adalah intervensi dan hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung efektif sebagaimana harapan komunikator dan penerima.

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk remaja adalah bagian dari penduduk dunia dan memiliki sumbangan teramat besar bagi perkembangan dunia. Remaja dan berbagai permasalahannya menjadi perhatian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan remaja yang dihadapi sekarang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan remaja yang dihadapi sekarang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permasalahan remaja yang dihadapi sekarang berkaitan dengan masalah seperti pernikahan dini yang disebabkan kehamilan diluar nikah, AIDS, penyalahgunaan NAPZA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan salah satu penduduk terbesar di dunia. Pada data sensus penduduk tahun 2010, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di 36 IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A. Letak Geografis Kelurahan Sukarame Kelurahan Sukarame merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Sukarame. Kelurahan Sukarame terbagi menjadi dua lingkungan,

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Gandus terletak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Gandus merupakan salah satu kawasan agropolitan di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization remaja merupakan mereka yang berada pada tahap transisi antara anak-anak dan dewasa pada rentang usia 10-19 tahun dan menurut Badan

Lebih terperinci

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015 61 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015 I. Identitas Responden No. Responden : Jenis Kelamin Responden : Umur Responden

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000) hampir 1 diantara 6 manusia di bumi ini adalah remaja. Dimana 85% antaranya hidup di negara berkembang.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja http://ceria.bkkbn.go.id Direktur Bina Ketahanan Remaja I ndra Wirdhana, SH,M M A. PENDAHULUAN Jumlah Remaja kurang lebih 64 juta jiwa.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

Key Words : Strategi Komunikasi, Bidang Bina Ketahanan Remaja, Jumlah Genre

Key Words : Strategi Komunikasi, Bidang Bina Ketahanan Remaja, Jumlah Genre Judul TA : Strategi Komunikasi Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Provinsi Jawa Tengah Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Generasi Berencana Nama NIM : Raden Kevin Mohan : D0C008070 Abstraksi Sesuai dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Deskripsi Wilayah Kota Bandar Lampung Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 24 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Desa Parakan adalah desa yang terletak di kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, provinsi Provinsi Jawa Barat merupakan daerah padat penduduk

Lebih terperinci

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB?

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB? Artikel Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB? Mardiya Ada hal penting yang disampaikan Kepala BKKBN Pusat Dr. Sugiri Syarief, MPA pada saat memberi sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02 19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan 41 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia dan merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan modal dasar utama dalam pembangunan suatu negara. Penduduk yang besar dan berkualitas merupakan investasi yang berharga dengan produktifitasnya yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN 2.1 Deskripsi Umum Wilayah 2.1.1 Sejarah Desa Lalang Menurut sejarah yang dapat dikutip dari cerita para orang tua sebagai putra daerah di Desa Lalang, bahwa Desa Lalang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karena berbagai ketegangan politik dan timbulnya inflasi yang tinggi sehingga membuat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karena berbagai ketegangan politik dan timbulnya inflasi yang tinggi sehingga membuat BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BKKBN 2.1.1. Lahirnya Ide KB di Indonesia Pada awal kemerdekaan jumlah penduduk yang besar masih sangat diperlukan sebagai potensi bangsa dalam pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja Indonesia banyak yang memiliki prestasi tinggi baik itu dari segi akademis maupun non akademis. Sudah banyak pemuda indonesia yang mengharumkan nama indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Perkawinan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR 4.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Rancabungur termasuk dalam wilayah Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas

Lebih terperinci

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU Secara umum, rumahtangga miskin di Desa Banjarwaru dapat dikatakan homogen. Hal ini terlihat dari karakteristik individu dan rumahtangganya. Hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK

BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK 48 BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK 7.1 Sejarah Mobilitas Penduduk Perempuan Desa Karacak Fenomena mobilitas penduduk perempuan Desa Karacak ke luar desa sebenarnya

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE LOMBA SENI MURAL/GRAFFITI GENRE

TERM OF REFERENCE LOMBA SENI MURAL/GRAFFITI GENRE TERM OF REFERENCE LOMBA SENI MURAL/GRAFFITI GENRE A. PENDAHULUAN Berdasarkan Sensus Penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2010, jumlah remaja usia 10-24 tahun di provinsi Kepulauan Riau mencapai

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja berarti tumbuh menjadi dewasa. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun. Sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

Lebih terperinci

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k 13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain melalui suatu media. Proses komunikasi bertujuan agar pesan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH A. Latar belakang berdirinya kelurahan Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 telah merubah peran lembaga

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk dapat mengakibatkan laju

BAB I PENDAHULUAN. adalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk dapat mengakibatkan laju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah yang sering dihadapi adalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk dapat mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kependudukan. Berbagai program pembangunan digulirkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masalah kependudukan. Berbagai program pembangunan digulirkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang tidak luput dari masalah kependudukan. Berbagai program pembangunan digulirkan untuk mengatasi masalah kependudukan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungannya agar mampu bertahan dalam berbagai aspek kehidupan. Individu dituntut mampu menjadi manusia

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK Nurlaili 1) Trisnaningsih 2) Edy Haryono 3) This research aimed to find out correlation between university

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan peraturan pemerintah (No.6/1960; No.7/1960) Sensus penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua tahap,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI REMAJA MASALAH DAN SOLUSI Oleh: Sunartiningsih, SE

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI REMAJA MASALAH DAN SOLUSI Oleh: Sunartiningsih, SE Artikel PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI REMAJA MASALAH DAN SOLUSI Oleh: Sunartiningsih, SE Tidak terasa, Kota Yogyakarta yang selama ini dianggap sebagai kota kecil, sekarang sudah semakin ramai sampai-sampai

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN AJANG KREATIVITAS REMAJA TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2016 DI KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN AJANG KREATIVITAS REMAJA TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2016 DI KABUPATEN BENGKALIS BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN AJANG KREATIVITAS REMAJA TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2016 DI KABUPATEN BENGKALIS BENGKALIS, 4 AGUSTUS 2016. ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo).

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo). IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7 4.1.1 Trans TV TRANS TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta ke 8 yang memperoleh ijin mengudara

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program pengendalian penduduk merupakan salah satu strategi dalam mensukseskan pembangunan di Indonesia. Semakin besar jumlah penduduk, maka biaya pembangunan akan semakin

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. pemerintahan dalam memberikan pelayanan publiknya wilayah ini dibagi kedalam

HASIL DAN PEMBAHASAN. pemerintahan dalam memberikan pelayanan publiknya wilayah ini dibagi kedalam IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Desa Mekarjaya merupakan salah satu dari 13 (tiga belas desa) yang berada di Kecamatan Bungbulang. Kecamatan Bungbulang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara- BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT A. Tapak Kilas Desa Gedangan DESA GEDANGAN Desa Gedangan adalah desa yang terletak di Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Secara geografis Desa Gedangan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara termasuk Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia kurang lebih berjumlah 248,8 juta jiwa dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masa dewasa yang berkisar antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Seorang remaja, memiliki tugas perkembangan dan fase

BAB 1 PENDAHULUAN. masa dewasa yang berkisar antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Seorang remaja, memiliki tugas perkembangan dan fase BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berkisar antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Seorang remaja, memiliki tugas perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk yang sangat tinggi. Menurut data Sensus Penduduk, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang menjadi sebuah kebutuhan dan paling penting dalam hidup seseorang agar dapat menjalani kehidupan secara aktif dan produktif. Apabila

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci