DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI"

Transkripsi

1 DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI 37 Leaflet sebagai media cetak yang memiliki manfaat untuk menyebarkan informasi, atau mempengaruhi khalayak sasarannya, memiliki sebuah desain yang diharapkan mampu menarik khalayak untuk mau membaca informasi yang terdapat di dalamnya. Pembuat media ini perlu memperhatikan beberapa hal yang akan mempengaruhi ketertarikan khalayak terhadap leaflet yang disebarkan. Dalam penelitian ini diperhatikan pula desain leaflet yang dibuat mencakup desain latar dan desain isi pesan mengenai informasi yang akan disampaikan. Penilaian Petani terhadap Aspek-Aspek pada Desain Leaflet Desain leaflet yang menarik, bahasa yang sederhana, penjelasan yang mudah dipahami, tulisan yang terbaca merupakan hal-hal yang dapat membuat petani tertarik dengan leaflet yang diberikan. Aspek desain leaflet digunakan untuk melihat bagaimana penilaian petani terhadap media leaflet yang diberikan dan apakah terdapat hubungan antara perubahan pengetahuan petani dengan desain yang terdapat di dalam leaflet. Aspek yang dilihat dari desain leaflet ini adalah warna, gambar, huruf, bahasa, dan desain dari leaflet secara keseluruhan. Penilaian dari petani menunjukkan bahwa jumlah skor paling tinggi dari petani ini terdapat pada kategori menarik. Hasil dari skor yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 11.. Tabel 11 Jumlah dan persentase petani menurut kategori desain Kategori desain Jumlah (orang) Persentase (%) Sangat menarik (49 x 56) Menarik (41 x <49) Tidak menarik ( x < 41) Desain leaflet yang digunakan di dalam penelitian ini berada pada kategori menarik yang dinilai sudah baik untuk memberikan infromasi kepada petani. Walaupun jumlah petani yang memberi penilaian bahwa leaflet ini berada kategori rendah memiliki jumlah yang rendah, namun dapat dikatakan leaflet ini masih memiliki kelemahan yang harus diperbaiki agar dapat digunakan sebagai mana mestinya. Jumlah skor pada setiap aspek merupakan skor kumulatif dari pernyataan yang terdapat di dalam kuisioner untuk aspek tersebut. Setiap aspek terdiri dari beberapa pernyataan yang mendukung penilaian petani terhadap aspek tersebut. Untuk aspek warna terdiri dari dua pernyataan, aspek gambar dan bahasa terdiri dari tiga pernyataan. Sedangkan aspek huruf terdapat lima pernyataan dan pada desain keseluruhan satu pernyataan. Aspek pertama yang merupakan elemen dari suatu desain leaflet adalah aspek warna. Warna merupakan elemen utama yang memberikan sentuhan dan karakter kepada sebuah tampilan media cetak. Penggunaan warna pada leaflet

2 38 mengikuti pedoman penggunaan warna yang baik untuk sebuah media cetak. Kombinasi warna digunakan sederhana dan tidak terlalu beragam pada suatu ruang tampilan. Kombinasi paling banyak adalah 3 warna yang terdiri dari 2 jenis warna hijau dan warna putih sebagai warna dasar. Kombinasi warna pada leaflet secara keseluruhan berjumlah lima warna yang terdiri dari warna putih sebagai warna dasar dan 4 jenis warna hijau yang berbeda-beda jenisnya. Warna hijau yang digunakan selain sebagai icon pertanian, juga disesuaikan dengan pedoman penggunaan warna bila menggunakan warna latar putih. Warna hijau tersebut dinilai sudah sesuai dengan pedoman karena dapat menciptakan kontras dan menarik perhatian pembaca. Separuh dari jumlah petani yang ada menganggap bahwa warna yang terdapat pada leaflet sesuai dengan tema materi yang terdapat di dalam leaflet pada aspek ini. Petani menilai bahwa warna hijau pada leaflet adalah warna yang sesuai dengan isi materi yang diangkat, yaitu pertanian, dan kombinasi warna hijau yang digunakan menarik untuk dilihat. Lebih dari setengah dari jumlah petani yang ada pun menyukai penggunaan warna pada leaflet yang dianggap menarik. Dapat dilihat bahwa sebagian petani menganggap penggunaan warna di dalam leaflet sudah sesuai dan menarik pada aspek ini. Penilaian petani terhadap warna pada leaflet dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Presentase jawaban petani mengenai warna pada leaflet menurut pertanyaan Warna yang digunakan menggambarkan pertanian Warna yang digunakan menarik Elemen desain leaflet selanjutnya adalah elemen gambar yang merupakan pelengkap teks. Dalam leaflet, gambar yang ada digunakan sebagai dekorasi atau hiasan yang sesuai dengan materi di dalamnya. Gambar di dalam leaflet berjumlah enam buah yang terdiri dari gambar padi dan sayur-sayuran. Aspek gambar pada kuisioner terdiri dari tiga pernyataan yang masing-masing memiliki jumlah skor tertinggi berbeda-beda. Hampir separuh dari petani menganggap gambar yang terdapat pada leaflet sesuai dengan tema pertanian seperti pada materi di dalam leaflet. Meskipun terdapat beberapa petani yang menganggap jumlah gambar yang terdapat di dalam leaflet kurang banyak, namun lebih banyak petani yang setuju dengan pernyataan bahwa jumlah gambar yang terdapat di dalam leaflet sudah cukup banyak. Adanya responden yang menilai bahwa jumlah gambar tersebut belum cukup banyak disebabkan oleh ukuran gambar yang relatif kecil dan tidak menyebar keseluruh halaman leaflet sehingga dianggap kurang terlihat. Secara keseluruhan, responden memberikan penilaian bahwa gambar yang terdapat di dalam leaflet sesuai dengan materi yang terdapat di dalam leaflet dengan jumlah yang sudah cukup banyak dan menarik untuk dilihat. Hasil penilaian petani terhadap gambar yang terdapat di dalam leaflet dalam dilihat pada Tabel 13.

3 39 Tabel 13 Presentase jawaban petani mengenai gambar pada leaflet menurut pertanyaan Gambar yang digunakan menggambarkan pertanian Jumlah gambar yang digunakan sudah cukup banyak Gambar yang digunakan menarik Aspek selanjutnya yang dilihat adalah penggunaan huruf yang terdapat di dalam leaflet. Penjelasan di dalam leaflet berhubungan erat dengan bagaimana penulisan dan bahasa yang digunakan dalam menjelaskan materi tersebut. Penulisan di dalam leaflet dapat dilihat dari penggunaan huruf dan warna yang digunakan pada huruf tersebut. petani menilai huruf yang digunakan cukup besar dengan warna hitam yang kontras dengan warna latar sehingga dapat terbaca. Jenis huruf yang digunakan dinilai menarik oleh petani karena memiliki kombinasi yang berbeda dan tidak monoton tetapi tetap dapat dibaca dengan jelas. Terdapat lima pertanyaan yang berkaitan dengan penggunaan huruf pada tulisan di dalam leaflet pada aspek ini. Penggunaan huruf pada leaflet termasuk ke dalam elemen tipografi atau seni merangkai huruf. Jenis huruf yang digunakan pada leaflet ini adalah A Year Without Rain untuk bagian judul dan sub judul dan Arial untuk bagian penjelasan isi. Jenis huruf tersebut adalah jenis yang jarang digunakan pada buku-buku teks atau pada pelatihan-pelatihan formal sehingga penggunaan jenis huruf yang pertama dianggap menarik namun tetap membuat tulisan mudah terbaca karena ukuran huruf yang besar dan warna hitam yang kontras dengan warna latar. Jenis huruf ini juga dikombinasikan dengan jenis huruf Arial untuk menghindari kesulitan dalam membaca akibat jenis huruf yang tidak biasa. Kombinasi jenis huruf ini juga dilakukan karena jenis huruf Arial merupakan jenis huruf yang mudah terbaca oleh khalayak. Petani menilai bahwa tulisan yang digunakan di dalam leaflet terbaca karena ukuran huruf cukup besar dan warna hitam pada tulisan kontras dengan warna latar yaitu hijau. Petani juga menganggap bahwa jenis huruf yang digunakan pada leaflet menarik dan tidak monoton sehingga petani mampu membaca tulisan yang terdapat di dalamnya. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah petani yang setuju terhadap pernyataan pendukung pada aspek huruf mencapai separuh dari jumlah petani. Seluruh petani menilai bahwa tulisan yang terdapat di dalam leaflet dapat dibaca. Begitu juga dengan pernyataan mengenai penggunaan warna pada tulisan dan jenis huruf yang menarik, lebih dari separuh petani setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu, jarak antar tulisan yang terdapat di dalam leaflet dinilai sudah cukup baik yang berarti tidak terlalu berdekatan antar tulisan satu dengan yang lainnya. Hasil skor penilaian petani terhadap penggunaan huruf dan tulisan tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

4 40 Tabel 14 Presentase jawaban petani mengenai penggunaan huruf pada leaflet menurut pertanyaan Ukuran huruf yang digunakan cukup besar Huruf yang digunakan dapat dibaca Warna huruf yang digunakan membuat tulisan terbaca Jenis huruf yang digunakan menarik Jarak antar tulisan yang satu dengan lainnya renggang Desain pesan di dalam leaflet tidak lepas dari aspek pesan dalam suatu komunikasi. Mengacu pada model komunikasi Berlo, pesan yang sampaikan sumber kepada penerima memiliki faktor-faktor tertentu untuk mencapai keefektifan suatu komunikasi. Menurut Berlo (1960) dalam Mugniesyah (2010), setiap pesan memiliki elemen dan struktur serta Faktor-faktor yang terdapat di dalam komponen pesan. Faktor-faktor di dalam pesan komunikasi tersebut adalah kode pesan, isi pesan dan perlakuan pesan. Kode pesan diartikan sebagai setiap kelompok simbol-simbol yang dapat distukturkan dengan cara tertentu sehingga bermakna bagi sejumlah orang. Kode pesan tersebut adalah aspek bahasa di dalam leaflet yang memiliki elemen berupa pilihan kosa kata bahasa. Kosa kata digunakan untuk menjelaskan materi tentang sertifikasi pertanian organik. Kosa kata yang digunakan di dalam leaflet merupakan kosa kata bahasa Indonesia yang baik dan dinilai mudah dimengerti oleh petani. Bahasa yang digunakan. Isi pesan diartikan sebagai materi dalam pesan yang diseleksi oleh sumber untuk mengekspresikannya tujuannya berkomunikasi. Isi pesan di dalam leaflet adalah mengenai sertifikasi pertanian organik dengan judul pesan yaitu Mengenali Sertifikasi Pertanian Organik. Materi yang dijelaskan adalah tentang sertifikasi organik itu sendiri, latar belakang munculnya sertifikasi, mengapa sertifikasi diperlukan bagi hasil produk pertanian, manfaat mengikuti sertifikasi, tata cara pengajuan sertifikasi, dan pihak-pihak yang dapat mengikuti sertifikasi. Penjelasan materi tersebut dirancang secara sistematis dan terstruktur yang bermula dari latar belakang munculnya sertifikasi pertanian organik. Selanjutnya adalah penjelasan mengenai definisi dari sertifikasi organik dan bagaimana sorang petani dapat memperoleh sertifikasi. Penjelasan ketiga adalah tentang mengapa diperlukannya sertifikasi organik bagi petani. Penjelasan keempat berbicara tentang manfaat mengikuti sertifikasi organik. Penjelasan berikutnya adalah tentang tata cara pengajuan sertifikasi pertanian organik dan penjelasan terakhir adalah mengenai pihak-pihak yang dapat mengikuti sertifikasi. Materi pesan tersebut sesuai dengan tujuan sumber dalam melakukan komunikasi yaitu meningkatkan pengetahuan penerima tentang sertifikasi pertanian organik. Perlakuan pesan adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh sumber untuk memiliki metode untuk menyusun dan mengirim kode dan isi pesan. Dalam

5 hal ini, perlakuan pesan tentang materi sertifikasi pertanian organik adalah melalui bahasa tertulis atau komunikasi verbal non-vokal. Pesan tersebut disebarkan melalui media berupa leaflet yang kemudian dibaca langsung oleh petani sehingga dapat menerima pesan yang disampaikan oleh sumber. Petani dalam penelitian ini adalah petani organik yang belum mengikuti sertfiikasi sehingga isi pesan yang yang disampaikan berupa konsep-konsep dasar sertifikasi mencakup manfaat, kegunaan, tata cara pengajuan, dan pihak-pihak yang diperbolehkan mengikuti sertifikasi. Perlakuan pesan dalam penelitian ini tidak dibedakan antara petani dengan pendidikan rendah dan petani dengan pendidikan tinggi. Kedua petani memperoleh informasi tentang materi sertifikasi yang sama dari leaflet sehingga perubahan yang diperoleh mengalami sedikit perbedaan dengan berbedanya kemampuan petani dalam menerjemahkan isi pesan di dalam leaflet. Lebih dari lima puluh persen petani menganggap bahwa bahwa penjelasan materi di dalam leaflet mudah dipahami. Hal ini didukung oleh banyaknya jumlah petani yang setuju bahwa penggunaan bahasa di dalamnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga mudah dimengerti. Hasil persentase skor petani tersebut dapat dilihat selengkapnya pada Tabel Tabel 15 Presentase jawaban petani mengenai penggunaan bahasa pada leaflet menurut pertanyaan Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar Bahasa yang digunakan mudah dimengerti Penjelasan di dalam leaflet dapat dipahami Aspek terakhir yang dinilai oleh petani adalah desain leaflet secara keseluruhan. Penilaian ini didapatkan dari anggapan petani terhadap tampak leaflet secara keseluruhan baik isi, materi dan desain yang mencakup penggunaan huruf serta pemilihan gambar dan warna. Penilaian yang diberikan petani adalah bahwa desain leaflet tersebut menarik dengan jumlah proporsi terbesar lebih dari separuh jumlah petani. Presentase skor petani dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Presentase jawaban petani mengenai desain leaflet menurut pertanyaan Desain Leaflet secara keseluruhan menarik

6 42 Secara keseluruhan, desain yang terdapat di dalam leaflet dinilai cukup baik untuk memberikan informasi kepada petani. Tingginya jumlah petani yang menjawab setuju pada pertanyaan tentang aspek-aspek tertentu menunjukkan bahwa mereka cukup menyukai dan tertarik dengan desain leaflet tersebut dilihat dari lima aspek yang telah dijabarkan di atas. Desain Leaflet dan Hubungannya dengan Perubahan Akhir Petani Desain yang terdapat pada leaflet sertifikasi pertanian organik dinilai sudah baik dan menarik dari sisi bahasa, warna, huruf, isi, penjelasan dan gambar yang terdapat di dalamnya. Hal tersebut sesuai dengan tingginya jumlah responden yang berada pada kategori menarik pada penilaian terhadap desain leaflet. Penilaian terhadap desain tersebut kemudian dilihat hubungannya dengan tingkat pengetahuan petani setelah membaca leaflet. Secara rinci hubungan antara tingkat pengetahuan petani setelah diberikan leaflet dan penilaian terhadap desain dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Persentase petani berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan petani setelah membaca leaflet dan kategori desain leaflet Desain leaflet Tingkat pengetahuan petani setelah diberikan leaflet (%) A B C D Sangat menarik Menarik Tidak menarik Untuk melihat hubungan antara desain yang terdapat di dalam leaflet dengan tingkat pengetahuan petani setelah memabca leaflet, digunakan uji statistik Rank Spearman. Pengujian tersebut menghasilkan nilai signifikansi sebesar dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai alfa yaitu sebesar Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara desain leaflet dengan pengetahuan akhir petani setelah mempelajari leaflet. Meskipun desain di dalam leaflet dinilai menarik oleh petani, namun berdasarkan uji statistik leaflet tidak mampu mempengaruhi pengetahuan. Peningkatan pengetahuan yang terjadi pada petani memiliki kecenderungan dipengaruhi oleh faktor-faktor mengacu pada Notoatmodjo yaitu pendidikan, informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia. Kebanyakan petani memiliki tingkat pendidikan hanya sampai sekolah dasar atau sederajat, banyak pula di antara mereka yang tidak tamat. Namun, mereka juga memperoleh pengetahuan lainnya diluar pendidikan sekolah. Petani memiliki pengetahuan awal yang baik tentang pertanian organik yang berasal dari pendidikan alami dilingkungan mereka yaitu keluarga dan teman terdekat. Keluarga petani banyak yang sudah memahami pentingnya pertanian organik dan bagaimana cara melakukan pertanian organik yang sederhana. Selain itu, beberapa dari petani juga tergabung dalam suatu perkumpulan petani yang melakukan pertanian secara organik. Dari perkumpulan tersebut mereka saling bertukar

7 informasi yang berkaitan dengan pertanian organik termasuk sedikit banyak mengenai sertifikasi pertanian organik. Faktor sosial budaya dan ekonomi juga terlihat pada petani yang sudah melakukan pertanian organik secara turun-temurun, sehingga mereka sudah memiliki dasar tata cara melakukan pertanian organik. Adanya perkumpulan dan kebiasaan dalam hal bertani organik tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan petani dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana terjadi interaksi antara petani dengan hal-hal sekitar yang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi pengetahuan mereka. Petani dapat secara sadar memperoleh pengetahuan baru ketika mereka menanyakan langsung apa yang tidak mereka mengerti kepada tokoh-tokoh, akademisi, dan teman-teman yang ada di lingkungan mereka. Namun, terkadang pengetahuan juga diperoleh secara tidak sadar ketika mereka bercakap-cakap dengan teman lainnya dan secara tidak sengaja memperoleh pandangan dan wawasan baru dari hasil perbincangan tersebut. Faktor lainnya adalah pengalaman petani dalam hal bertani organik. Kebanyakan petani sudah melakukan pertanian organik selama lebih dari dua tahun, terutama mereka yang sudah sejak dulu diajarkan secara turun-temurun untuk bertani organik. Petani tersebut telah memperoleh cukup banyak informasi yang berkaitan dengan pertanian organik atau mengikuti pelatihan dan perkumpulan bersama petani organik. Sehingga, sedikit-sedikit mereka mengetahui adanya sertifikasi pertanian organik, walaupun tidak dikenali secara pasti sebagai sertifikasi. Dalam hal memperoleh pengetahuan, faktor usia sangat berpengaruh terutama dalam hal daya tangkap dan pola pikir. Petani dalam penelitian ini beragam, dari mulai usia madya hingga mereka yang berusia paruh baya. Daya tangkap petani yang berada di usia produktif cenderung lebih cepat dibandingkan dengan petani yang sudah berumur paruh baya. Terutama dalam hal pola pikir, petani yang berusia 50 tahun keatas cenderung sudah memiliki idealisme tersendiri mengenai berbagai macam hal, dalam hal ini pertanian organik, yang terkadang sulit utuk dipengaruhi. Namun petani yang berusia madya dan produktif cenderung memiliki pola pikir yang luwes dan mampu menyesuaikan dengan situasi yang terjadi. Petani yang berada pada usia madya juga memiliki kemampuan verbal yang lebih baik karena karakeristik fisiknya yang mendukung, seperti mata yang masih jeli untuk membaca. Sementara petani yang berada di atas usia 50 tahun cenderung memiliki rabun untuk membaca jarak dekat. 43

EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK

EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK 25 Media cetak berupa leaflet seringkali digunakan sebagai media penyebaran berbagai infromasi. Informasi tersebut bisa berupa promosi produk, tips-tips,

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pertanian Organik dan Sertifikasi. Leaflet

TINJAUAN PUSTAKA. Pertanian Organik dan Sertifikasi. Leaflet 5 TINJAUAN PUSTAKA Pertanian Organik dan Sertifikasi Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan bahasa. Oleh karena bahasa merupakan perantara komunikasi yang sangat efektif dan penting

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN 6.3. Gambaran Umum Petani Responden Gambaran umum petani sampel diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para petani yang menerapkan usahatani padi sehat dan usahatani

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LEAFLET DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI TENTANG SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK PUTI BUNGA HADIAN FIRDA

EFEKTIVITAS LEAFLET DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI TENTANG SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK PUTI BUNGA HADIAN FIRDA EFEKTIVITAS LEAFLET DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI TENTANG SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK PUTI BUNGA HADIAN FIRDA SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Bagian Isi Memberikan pemahaman dan wawasan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. desain poster seperti prinsip keseimbangan (balance), alur baca (movement),

BAB 1 PENDAHULUAN. desain poster seperti prinsip keseimbangan (balance), alur baca (movement), BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, iptek dan sosial budaya yang ada, kebutuhan siswa dalam materi pelajaran harus mampu berperan serta dalam setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang berhubungan dengan Partisipasi Petani dalam Kebijakan Optimalisasi dan Pemeliharaan JITUT 5.1.1 Umur (X 1 ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PRODUKSI MEDIA PR CETAK Modul ke: PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI POSTER Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Pengertian Poster Poster merupakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan anak usia 4-6 tahun. Usia tersebut merupakan masa emas (golden age)

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Reasearch and Development).

Lebih terperinci

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI Gangguan dan rintangan komunikasi adalah intervensi dan hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung efektif sebagaimana harapan komunikator dan penerima.

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun masih banyak orang yang belum menyadari bahwa begitu pentingnya kesehatan di dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Gandus terletak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Gandus merupakan salah satu kawasan agropolitan di mana

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota

Lebih terperinci

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survaiyang difokuskan pada kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM)di Desa Bumiharjo. Desa ini

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL 49 ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL Penilaian terhadap efektivitas strategi promosi diukur dengan melihat dampak yang ditimbulkan dari segi komunikasi. Dampak dari segi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi terlaksananya hubungan sosial yang baik khususnya di lingkungan kerja. Tanpa adanya kemampuan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusun laporan, baik formal maupun informal disusun dengan menggunakan bahasa yang baku. Laporan yang telah disusun bisa juga disampaikan secara lisan. Oleh sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan didasari sebagai sentral pembangunan suatu bangsa.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

Hasil Laporan Observasi

Hasil Laporan Observasi Hasil Laporan Observasi Tanggal : 11 Juni 2015 : Kantor Pemerintahan Kota Bekasi : Wakil walikota Pada saat pengamatan pertama ini, penulis belum melakukan wawancara dengan wakil walikota bekasi namun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN E PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK PAUD Kode Buku : NO. KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI Materi/isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mengutip dari jurnal Puslit Biologi LIPI. Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. Mengutip dari jurnal Puslit Biologi LIPI. Indonesia merupakan negara kepulauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang dikenal kaya akan keanekaragaman hayati. Mengutip dari jurnal Puslit Biologi LIPI. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variable independen

Lebih terperinci

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima segala pengetahuan, berita, pesan-pesan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. menerima segala pengetahuan, berita, pesan-pesan melalui bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal yang melibatkan guru dan peserta didik di sekolah. Dalam interaksi belajarmengajar,

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Globalisasi membuat setiap SDM Indonesia dituntut untuk dapat bersaing dengan SDM dari negara lain. Tiga faktor dasar penunjang terbentuknya sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT 55 BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, efek iklan yang menggunakan media massa terhadap khalayak dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa dan keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini 24 III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini bermaksud menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana gambaran pendapatan

Lebih terperinci

ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA). TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Perancangan tipografi dengan mengadaptasi khat kufi dalam seni kaligrafi ini mencakup beberapa tahapan sehingga terciptanya suatu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi merupakan media penyampaian pesan atau informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan dapat melalui

Lebih terperinci

PSIKODIAGNOSTIKA 3: WAWANCARA

PSIKODIAGNOSTIKA 3: WAWANCARA PSIKODIAGNOSTIKA 3: WAWANCARA POKOK BAHASAN Elemen-elemen penting wawancara Bentuk-bentuk wawancara tradisional Bentuk-bentuk wawancara non tradisional ELEMEN PENTING WAWANCARA Interaktif Proses Pihak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, III. METODE PENELITIAN Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Penelitian ini berlangsung pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Kecamatan Sayegan berada pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Karakteristik responden menurut usia diperoleh data usia terendah responden adalah 9 tahun dan tertinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

melakukan hubungan komunikasi dengan orang lain. 11

melakukan hubungan komunikasi dengan orang lain. 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Berbicara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tertulis berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan pendapat(dengan perkataan,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN. Akhmad Ansyor, Zikril Hidayat dan Nia Kaniasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung

ABSTRAK PENDAHULUAN. Akhmad Ansyor, Zikril Hidayat dan Nia Kaniasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP ANGGOTA KELOMPOK AFINITAS TERHADAP PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN DI PEKON RANTAU TIJANG KECAMATAN PARDASUKA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Akhmad Ansyor,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan sempurna

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan sempurna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan sempurna dengan orang lain

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur responden petani mina padi yaitu berkaitan dengan kemampuan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur responden petani mina padi yaitu berkaitan dengan kemampuan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Mina Padi 1. Umur Umur responden petani mina padi yaitu berkaitan dengan kemampuan berfikir petani dalam melaksanakan usaha taninya, hal tersebut juga berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia sekolah barulah anak belajar membaca dan menulis. Mengingat pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. usia sekolah barulah anak belajar membaca dan menulis. Mengingat pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan bahasa, manusia dapat berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan atau pendapat. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2013) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Analisis Kemampuan Representasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Segiempat Kelas VII SMP N 1 Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekarangan sangat potensial untuk dijadikan sebagai ruang hijau. Pekarangan merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memberikan efek sejuk dan nyaman pada penghuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cover merupakan media komunikasi visual yang bertujuan untuk menyampaikan pesan, informasi, dan ilmu pengetahuan. Salah satu daya tarik pada media bacaan adalah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Tujuan dan Strategi Perancangan 5.1.1. Tujuan Perancangan a. Signage sebagai bentuk anjuran dari gerakan green campus dengan pendekatan persuasif kepada seluruh warga kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary : Book is

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang media promosi booklet LPTB Susan Budihardjo sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA /MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 KODE BUKU SUB KOMPONEN BUTIR SKOR 1 2 3 4 RERATA KOMENTAR/SARAN/MASUKAN A. UKURAN BUKU Ukuran Rangkuman Kualitatif

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Menggunakan pemaparan fotografi portrait dalam menunjukan kehidupan seorang penyandang tunanetra, serta memberikan pengalaman bagi para

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK Kemampuan membaca anak Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dilakukan secara hubungan sadar maupun tidak sadar, sebagai contoh menggunakan indera manusia

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya dengan salah satunya berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang saling mengirim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah hasil seni kreatif manusia yang menampilkan gambaran tentang kehidupan manusia, menggunakan seni bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra merupakan penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Membaca adalah salah satu prasyarat agar anak dapat mempelajari atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Membaca adalah salah satu prasyarat agar anak dapat mempelajari atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca adalah salah satu prasyarat agar anak dapat mempelajari atau memahami sesuatu. Membaca juga merupakan pintu gerbang pengetahuan. Dengan kemampuan membaca

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Batasan definisi operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan akan dianalisis

Lebih terperinci

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berbahasa di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari pengembangan aspek kemampuan berbahasa. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memperlancar dan mempermudah

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. untuk pedagang warung kelontong, mereka akan mendapatkan. informasi mengenai bagaimana memberdayakan kembali warung

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. untuk pedagang warung kelontong, mereka akan mendapatkan. informasi mengenai bagaimana memberdayakan kembali warung BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Perancangan Strategi yang akan digunakan adalah merancang media informasi untuk pedagang warung kelontong, mereka akan mendapatkan informasi mengenai bagaimana

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Interpersonal Skill Semester Ganjil 2016 / 2017 E.N. Tamatjita 1 Pendahuluan INTI : Mahasiswa memahami hubungan komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci