BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi promotif, preventif, dan rehabilitatif (Permenkes No.147, 2010). Rumah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi promotif, preventif, dan rehabilitatif (Permenkes No.147, 2010). Rumah"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah Sakit adalah organisasi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan perorangan secara paripurna, meliputi promotif, preventif, dan rehabilitatif (Permenkes No.147, 2010). Rumah Sakit menyediakan jasa pelayanan kesehatan dengan proporsi tenaga perawat terbesar yakni % dibanding tenaga kesehatan lainnya (Depkes RI, 2008). Sehingga perawat memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit karena perawat satu-satunya pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien selama dua puluh empat jam (Gillies, 1996). Pelayanan keperawatan menjadi salah satu faktor penentu kualitas pelayanan dan citra rumah sakit dimata masyarakat. Melihat pentingnya tugas dan fungsi perawat maka rumah sakit membutuhkan tenaga perawat yang profesional dalam memberikan asuhan keperawatan (Hidayat, 2008). Profesionalisme kerja perawat tidak terlepas dari dorongan atau semangat dalam diri atau lingkungan tempat ia bekerja, dorongan atau semangat tersebut sering disebut sebagai motivasi (Marquis & Huston, 2010). Motivasi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi dalam dirinya (Marquis & Huston, 2010). Kebutuhan tersebut mulai dari kebutuhan yang paling dasar sampai kebutuhan

2 yang paling tinggi seperti kebutuhan fisiologis, aman dan nyaman, sosial/ cinta, penghargaan dan aktualisasi diri (Marquis & Huston, 2010). Karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut perawat akan bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya, dorongan dan keinginan sehingga perawat melakukan pekerjaan dengan baik disebut sebagai motivasi kerja (Suyanto, 2009). Seseorang yang termotivasi dalam bekerja biasanya akan melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja, sedangkan seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja (Winardi, 2001). Sama halnya seperti perawat, perawat yang tidak termotivasi dalam bekerja maka akan memberikan upaya yang minimum juga dalam pekerjaannya. Dibuktikan hasil penelitian Mulyono, Hamzah, & Abdullah (2012) di Ambon menyatakan 64.29% motivasi kerja perawat tidak baik dengan hasil kinerjanya yang tidak baik pula. Penelitian lain dinyatakan oleh Wahyuni (2012) bahwa ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan dengan nilai p= Motivasi yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik, namun untuk menciptakan motivasi kerja yang baik tidak terlepas dari faktor-faktor mempengaruhinya. Menurut Sitorus & Panjaitan (2011) menyatakan bahwa motivasi kerja perawat dipengaruhi oleh dua faktor, faktor intrinsik yaitu faktor staf dan faktor ekstrinsik yaitu lingkungan kerja dan kepemimpinan. Suasana atau lingkungan kerja yang mendukung, hubungan dengan rekan kerja yang baik, serta

3 pemimpin yang selalu memberikan penghargaan akan menciptakan suasana yang memotivasi yang berdampak baik terhadap hasil kinerja perawat (Marquis & Huston, 2010). Penelitian yang dilakukan Khoir (2011) di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menyatakan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat. Kemudian penelitian Hikmet (2009) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan menyatakan bahwa keamanan kerja, hubungan kerja, pengawasan dan penghargaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja perawat dalam pelaksanaan rekam medis. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh pada motivasi kerja perawat. Rumah Sakit Mitra Sejati Medan berada di Jl. A. H Nasution No.7 A Medan Johor. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe C yang memiliki jumlah perawat 103 orang. Penelitian Pinem (2010) tentang Pengaruh Budaya Organisasi Dan Penerapan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Keperawatan Terhadap Kinerja Perawat di RSU Mitra Sejati Medan mengatakan bahwa kinerja perawat pelaksana di rumah sakit tersebut masih kurang yaitu (61.7%), karena motivasi merupakan dorongan atau semangat yang muncul dari dalam diri perawat untuk bersikap dan berperilaku, maka peneliti mengaitkan kemungkinan terjadinya penurunan motivasi kerja. Sehingga peneliti tertarik mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan.

4 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian ini adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan Tujuan khusus a. Mengidentifikasi faktor staf di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan b. Mengidentifikasi faktor lingkungan kerja di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan c. Mengidentifikasi faktor kepemimpinan di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan d. Mengidentifikasi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan e. Mengetahui hubungan antara faktor staf dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan f. Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan kerja dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan g. Mengetahui hubungan antara faktor kepemimpinan dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan

5 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Praktek Keperawatan Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan motivasi kerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan Bagi Pendidikan Keperawatan Menambah data dan kepustakaan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi peserta didik dalam memberikan asuhan keperawatan Bagi Penelitian selanjutnya Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi penelitian selanjutnya.

6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan upaya mencapai tujuan atau penghargaan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan tersebut (Marquis & Huston, 2010). Motivasi adalah bagian fundamental dari kegiatan manajemen sehingga semua kegiatan organisasi tidak akan berfaedah jika anggota yang ada didalam organisasi tersebut tidak termotivasi menyumbangkan usaha guna memenuhi tugas yang dibebankan kepadanya (Suyanto, 2009). Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (Mangkunegara, 2000 dalam Nursalam, 2012). Menurut Suyanto (2009) motivasi kerja adalah dorongan dan keinginan sehingga staf melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi mencapai tujuan yang diinginkan.

7 2.1.2 Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow Teori ini beranggapan bahwa tindakan manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Abraham Maslow orang termotivasi untuk memuaskan kebutuhan tertentu, mulai dari kebutuhan bertahan hidup dasar sampai kebutuhan hidup kompleks, bahwa orang mencari kebutuhan yang lebih tinggi saat kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi secara dominan. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri (Marquis & Huston, 2010). Kelima kebutuhan tersebut adalah: a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang (Hasibuan, 1996). Kebutuhankebutuhan fisiologikal ini memiliki karakteristik, yaitu relatif independen satu sama lain, dapat diidentifikasi dengan sebuah lokasi khusus didalam tubuh, pada sebuah kultur berkecukupan kebutuhan ini bukan merupakan motivator-motivator tipikal, melainkan motivator-motivator yang tidak biasa. Maka kebutuhan ini harus dipenuhi secara berulang-berulang dalam periode waktu yang relatif singkat agar tetap terpenuhi (Winardi, 2001). Kebutuhan itu meliputi makanan, minuman, istirahat, tidur, kontrol suhu dan menghindari rasa sakit (Gillies, 1996). Terpenuhinya kebutuhan fisiologis merupakan faktor utama untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan utama inilah yang mendorong setiap individu melakukan pekerjaan apa saja, karena ia akan memperoleh imbalan, baik berupa uang atau barang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama ini

8 (Sitorus & Panjaitan, 2011). Dengan kata lain kebutuhan ini dapat merangsang seseorang untuk berperilaku dan bekerja lebih giat (Hasibuan, 1996). Begitu juga dengan perawat, dengan adanya tujuan untuk memenuhi kebutuhan ini, maka ia akan terdorong atau termotivasi untuk bekerja lebih giat agar ia memperoleh imbalan dari pekerjaan yang ia lakukan yang dapat ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan ini. b. Kebutuhan Keamanan Setiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya. Setelah kebutuhan pertama dan utama terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan kebutuhan keamanan (Sitorus & Panjaitan, 2011). Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan (Hasibuan, 1996). Kebutuhan ini meliputi rasa aman, perlindungan, dan keselamatan (Gillies, 1996). Kebutuhan keamanan ini juga mencakup keinginan untuk mengetahui batas-batas perilaku yang diperkenankan, maksudnya keinginan akan kebebasan di dalam batas-batas tertentu daripada kebebasan yang tidak ada batasnya. Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan lengkap tentang batas-batas perilaku yang diterima bagi dirinya dapat mempunyai perasaan terancam (Winardi, 2001). Perawat yang merasa aman, merasa dilindungi, dan terjamin keselamatannya dalam bekerja maka akan lebih semangat dan giat dalam melakukan pekerjaan tersebut. c. Kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok dan lingkungan tempat ia bekerja.

9 Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia bekerja, kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting, kebutuhan akan perasaan kemajuan dan kebutuhan akan perasaan ikut serta (Hasibuan, 1996). perawat yang merasa dirinya dihormati, diikutsertakan dalam menangani pasien, dan diterima dilingkungan ia bekerja akan menstimulus perilakunya untuk bekerja lebih baik, karena ia merasa nyaman dengan situasi kerja yang saling mendukung dan saling menghormati tersebut. Setiap manusia senantiasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lain. Selama hidup manusia di dunia ini tidak mungkin terlepas dari pihak lain. Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan kedua, jika ia tidak dapat bergaul pasti ia merasakan kegelisahan (Sitorus & Panjaitan, 2011). d. Kebutuhan Harga Diri atau Penghargaan Setiap manusia mendambakan penghargaan. Itulah sebabnya orang berusaha melakukan pekerjaan atau kegiatan yang memungkinkan ia mendapat penghormatan dan penghargaan dari oranglain (Sitorus & Panjaitan, 2011). Kebutuhan harga diri atau penghargaan ini meliputi status, menghargai orang lain, dan menghargai diri sendiri (Gillies, 1996). Kebutuhan ini juga berkaitan dengan reputasi seorang individu atau penghargaan dari pihak lain, kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya, dan respek yang diberikan oleh pihak lain (Winardi, 2001). Perawat yang telah melakukan pekerjaannya secara profesional kiranya perlu mendapatkan penghargaan yang diperoleh dari atasan, rekan kerja,

10 dan rumah sakit dimana ia bekerja sebagai harapan dikedepannya agar ia bekerja lebih baik lagi. e. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk merealisasikan potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai pengembangan diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif dalam arti kata seluas-luasnya (Winardi, 2001). Kebutuhan aktualisasi ini berbeda dengan dengan kebutuhan lainnya, kebutuhan ini dapat dipenuhi berdasarkan usaha individu itu sendiri dan berhubungan dengan pertumbuhan seorang individu yang berlangsung secara terus menerus (Hasibuan, 1996). Seseorang yang sudah mencapai kebutuhan ini senantiasa percaya diri dan berusaha mempertahankan prestasinya (Sitorus & Panjaitan, 2011). Dengan adanya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bagi perawat, maka akan menumbuhkan motivasi juga bagi perawat itu sendiri. Teori kebutuhan yang disampaikan oleh Abraham maslow dapat dikaitkan dengan motivasi perawat dalam bekerja, dengan adanya tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadikan perawat bekerja lebih giat dan lebih semangat, karena dengan bekerja ia akan mendapat imbalan baik materil dan nonmaterial yang ia harap dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kebutuhan yang terpenuhi akan menjadi pemotivator bagi perawat untuk bekerja lebih giat lagi. Masalah-masalah yang muncul pada staf keperawatan seperti kurang semangat, tidak disiplin, dan datang terlambat, maka manager sangat berperan penting untuk meninjau permasalahan tersebut menurut teori kebutuhan dasar Maslow. Apakah kebutuhan tersebut sudah terpenuhi atau belum. Jika

11 kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka kemungkinan motivasi kerja menjadi buruk (Suyanto, 2009) Tujuan Motivasi Kerja Tujuan motivasi kerja adalah mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan moral dan kepuasan kerja, meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas dan kestabilan pekerja, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pekerja, mengefektifkan pengadaan pekerja, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi pekerja, meningkatkan kesejahteraan pekerja, dan meningkatkan rasa bertanggungjawab yang tinggi para pekerja (Hasibuan, 1996) Prinsip-Prinsip dalam Memotivasi Kerja Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai meliputi prinsip partisipatif, komunikasi, mengakui andil bawahan, pendelegasian wewenang, dan memberi perhatian. Prinsip partisipatif yaitu memberikan kesempatan kepada pegawai ikut berpartisipasi menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin dalam upaya memotivasi kerja. Prinsip komunikasi adalah mengkomukasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, informasi yang jelas akan membuat kerja pegawai lebih mudah dimotivasi (Mangkunegara, 2000 dalam Nursalam 2012). Prinsip selanjutnya adalah mengakui andil bawahan, yaitu pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan, dengan pengakuan tersebut pegawai akan mudah termotivasi. Prinsip

12 pendelegasian wewenang adalah memberikan otoritas atau wewenang kepada bawahan untuk dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya sewaktu-waktu, hal ini dapat membuat pegawai termotivasi mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. Prinsip memberi perhatian adalah memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahannya, sehingga bawahan akan termotivasi bekerja sesuai dengan harapan pemimpin. (Mangkunegara, 2000 dalam Nursalam 2012) Dimensi Motivasi Kerja Ditinjau dari terminologi umum tentang motivasi kerja yang memberikan makna sebagai daya dorong, keinginan, kebutuhan dan kemauan, maka dimensi motivasi kerja bagi personel dipengaruhi oleh dua faktor intrinsik seperti pengakuan, tanggungjawab, dan pengembangan diri yang dikategorikan sebagai faktor motivasi. Sedangkan faktor ekstrinsik seperti kebijaksanaan, hubungan antar pribadi, dan situasi kerja dikategorikan sebagai faktor ketahanan/penyehat (Suyanto, 2009) Strategi Meningkatkan Motivasi Salah satu cara meningkatkan motivasi adalah menata kembali penugasan yang ada dengan memodifikasi setiap tugas keperawatan agar dapat meningkatkan tanggungjawab, otonomi dan pengembangan sikap professional (Marquis & Houston, 1998 dalam Suyanto, 2009). Selanjutnya agar motivasi dapat terus ada, maka perlu cara lain seperti menciptakan iklim kerja. Adapun cara

13 menciptakannya adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi sumber stress (jumlah pasien yang berlebihan, kondisi pasien yang berat dan serius, staf perawat kurang, konflik diantara perawat-dokter). Langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan pencegahan atau mengurangi stress, dengan cara rotasi dinas, tidak terlalu sering melakukan perubahan, dan mengadakan program latihan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah menciptakan suasana kerja yang akrab dan terbuka, komunikasi yang efektif baik secara verbal maupun nonverbal secara horizontal, mengurangi kontrol yang berlebihan pada tugas yang telah diberikan agar dapat mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab staf, memberikan reinforcement pada hasil kerja/penampilan yang positif, peningkatan kesejahteraan, dan mengembangkan konsep kerja tim (Suyanto, 2009) Teknik Memotivasi Teknik memotivasi bawahan dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, seperti; bersikap baik dengan cara menciptakan kondisi kerja, menggunakan kekerasan yaitu pemimpin menggunakan wewenangnya untuk menekan bawahan, perundingan implisit yaitu melalui perundingan antara bawahan dan atasan terhadap hasil kerja yang dicapai sesuai dengan imbalan yang akan diberikan, kompetisi yaitu dengan memberikan kesempatan seseorang untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya, internalisasi yaitu pertimbangan terhadap keterampilan,kebebasan, perhatian, dan percaya diri yang dimiliki (Suyanto, 2009).

14 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Motivasi dalam bekerja dipengaruhi oleh dua faktor meliputi faktor motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri individu tersebut yang mendorong dirinya menjadi lebih produktif. Motivasi intrinsik secara langsung berhubungan dengan tingkat ambisi seseorang. (Marquis & Huston, 2010). Faktor intrinsik meliputi faktor staf, seperti ciri-ciri pribadi seseorang (individual characteristics), tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristics) dan lingkungan kerja (work situation characteristics). Faktor ektrinsik meliputi lingkungan kerja dan kepemimpinan (Sitorus & Panjaitan, 2011) Faktor Staf Faktor staf yaitu faktor yang memiliki peranan penting dalam motivasi seperti kemampuan kerja, semangat atau moral kerja, rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok, prestasi dan produktivitas kerja. Tiga faktor utama yang berpengaruh pada motivasi staf yaitu, ciri-ciri pribadi seseorang, tingkat dan jenis pekerjaan, dan lingkungan kerja. Karakteristik perorangan atau ciri-ciri pribadi seseorang (individual characteristics) adalah minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa oleh seseorang kedalam situasi kerja. Setiap orang memiliki karakterisitik yang berbeda, karena itu motivasi mereka akan berbeda pula. Karakteristik tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristics) adalah atribut dari tugas karyawan dan meliputi besarnya

15 tanggung jawab, variasi tugas, dan sejauh mana pekerjaan itu memberikan kepuasan. Karakteristik lingkungan kerja (work situation characteristics) adalah faktor-faktor dalam pekerjaan individu meliputi dorongan rekan kerja, penghargaan dan kepedulian dari organisasi itu sendiri (Sitorus dan Panjaitan, 2011) Lingkungan kerja Faktor lingkungan kerja meliputi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalam organisasi tersebut, termasuk prosedur kerja, rencana dan program kerja, persyaratan kerja, alat-alat dan sarana yang diperlukan didalam mendukung pelaksanaan kerja, termasuk tempat bekerja (Sitorus dan Panjaitan, 2011) Kepemimpinan Faktor kepemimpinan dalam arti sifat-sifat dan perilaku pemimpin terhadap staf, Bagaimana pemimpin sukses mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama secara produktif dan dalam kondisi yang menyenangkan, atau yang disebut sebagai pemimpin yang efektif. Komponen yang efektif meliputi mempunyai pengetahuan yang baik tentang kepemimpinan dan menguasai bidang kepakarannya, mempunyai kesadaran diri yang baik dan dengan memahami dirinya dan orang orang lain, berkomunikasi secara jelas dan efektif, bersemangat melakukan aktifitas pada area tanggung jawabnya, menetapkan tujuan dan jelas

16 diketahui stafnya, dan melakukan dengan konkrit (action) (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen pengetahuan adalah pemimpin memahami tentang kepemimpinan antara lain pengertian, gaya kepemimpinan, bagaimana menjadi pemimpin yang efektif dan pengetahuan tentang bidang kepakarannya. Pemimpin cenderung menjadi tempat bertanya bagi orang lain. Pengetahuan yang baik juga modal utama dalam mempengaruhi orang lain karena dia mampu menghasilkan ide-ide baru. Disamping itu, seorang pemimpin juga kritis dan tidak menyenangi pekerjaan rutin (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen kesadaran diri adalah pemimpin menyadari kekurangan dan kelebihannya sehingga dia menjadi lebih fleksibel, madiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Dia dapat mengekspresikan perasaan senang dan penghargaan kepada orang lain. Kesadaran diri ini penting karena bila seseorang menyukai dirinya, orang tersebut akan lebih disukai orang lain. Kalau seorang merasa dirinya seorang pemimpin, dia akan cenderung menjadi pemimpin (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen komunikasi adalah pemimpin menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi jelas dengan orang lain, memberikan umpan balik kepada staf tanpa menyalahkan, dan juga menerima umpan balik tentang dirinya dengan baik. pengaruh yang besar dari pemimpin ialah saat mengkomunikasikan visinya kepada kelompok/ruangan (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen bersemangat adalah pemimpin yang bersemangat dapat meningkatkan efektifitas pekerjaan. Saat berinteraksi semngat pemimpin dapat menular kepada stafnya (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen tujuan/sasaran adalah pemimpin menetapkan tujuan sejalan dan dapat

17 diterima kelompok, oleh karena itu pemimpin mencari masukan dari stafnya dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen bekerja secara konkrit (action) adalah pemimpin tidak hanya berangan tetapi melakukan secara konkrit. pemimpin mempunyai ide-ide baru dan tidak menunggu instruksi. pemimpin mengerahkan dan mempberdayakan orang lain serta berani bertanggung jawab (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap unsur pimpinan sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain tergantung pada kemampuan pemimpin untuk menciptakan motivasi yang tepat bagi staf (Sitorus & Panjaitan, 2011). Hal yang sama juga disampaikan Suyanto (2007) keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dapat dilihat bila mampu menciptakan suasana motivasi yang sesuai dengan keadaan bawahan dan pekerjaannya.

18 BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan tujuan penelitian sebelumnya maka kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Faktor-faktor mempengaruhi motivasi kerja 1. Staf 2. Lingkungan kerja 3. Kepemimpinan Motivasi Kerja Skema. 3 Kerangka Penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Perawat

19 3.2 Definisi Operasional Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat dan variabel dependen yaitu motivasi kerja. Tabel 1. Definisi operasional faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat No Variabel Definisi Operasional 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja: Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur - Staf - Perawatperawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan yang bekerjasama berdasarkan karakteristik individu itu sendiri, jenis pekerjaan, dan situasi kerjanya dalam membantu atasan - Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8, pernyataan (1,2,3,4,5,6,7,8) - Dikategorikan berpengaruh dan 8-20 tidak berpengaruh - Ordinal - Lingkungan kerja - Segala sesuatu disekitar perawat atau kebijakankebijakan yang telah ditetapkan seperti - Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 9, pernyataan (9,10,11,12,13,1 4,15,16,17) - Dikategorikan berpengaruh dan 9-22 tidak berpengaruh - Ordinal

20 prosedur kerja, rencana dan program kerja, persyaratan kerja, alatalat dan sarana, serta tempat kerja di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan - Kepemimpinan - Kegiatan yang dilakukan atasan berdasarkan sifat dan perilaku yang dibawa oleh atasan itu sendiri dalam mempengaru hi perawat agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan Rumah Sakit Mitra Sejati Medan - Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8, pernyataan (18,19,20,21,22, 23,24,25) - Dikategorikan berpengaruh dan 8-20 tidak berpengaruh - Ordinal 2 Motivasi kerja Dorongan perawat pelaksana dalam melakukan tugas dengan tujuan untuk memenuhi Terdiri dari kuesioner berjumlah 18 pernyataan Dikategorikan motivasi kerja baik dan tidak baik Ordinal

21 kebutuhan fisiologis, keamanan, sosia, harga diri atau penghargaan dan aktualisasi diri. 3.3 Hipotesis Peneleitian Hasil penelitian menunjukkan: Adanya hubungan faktor staf dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan yang berarti H nol (Ho) ditolak Adanya hubungan faktor lingkungan dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan yang berarti H nol (Ho) ditolak Adanya hubungan faktor kepemimpinan dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan yang berarti H nol (Ho) ditolak.

22 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Desain penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. 4.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Berdasarkan data yang didapat dari bidang keperawatan Rumah Sakit Mitra Sejati Medan, total populasi perawat pelaksana adalah sebanyak 89 orang Sampel penelitian Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berdasarkan ktiteria inklusi yaitu perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan dengan

23 pengalaman kerja minimal satu tahun dan tidak sedang cuti bekerja. Besar sampel pada penelitian adalah 89 perawat pelaksana berdasarkan kriteria inklusi. 4.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada September Juli 2014 di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Alasan peneliti memilih rumah sakit tersebut karena belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. 4.4 Pertimbangan Etik Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dengan izin dari Pimpinan Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan. Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan, menjaga keselamatan dan kerahasiaan menjadi responden, melindungi kenyamanan dan bahaya serta tidak menyebabkan kerugian bagi responden baik secara fisik, psikologis maupun material. Lembar persetujuan (informed consent) diberikan kepada responden ditanda tangani sebagai bukti kesediaanya menjadi responden, bila responden tidak bersedia menandatangani lembar persetujuan dapat dinyatakan dengan lisan. Dalam hal ini responden berhak untuk menolak terlibat dalam penelitian ini

24 maupun menarik kesediaannya pada proses pengumpulan data. Semua responden dilindungi dari semua kerugian, nama baik dan berbagai resiko yang timbul akibat penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut. 4.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner tertutup, yaitu yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal membubuhkan tanda check-list ( ) pada kolom yang tersedia. Kuesioner ini terdiri atas tiga bagian yaitu kuesioner data demografi perawat, kuesioner pernyataan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat, dan kuesioner pernyataan untuk motivasi kerja perawat. Bagian pertama berupa kuesioner data demografi meliputi kode, initial, umur, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Bagian kedua berupa kuesioner untuk faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat terdiri dari 25 pernyataan. Kuesioner yang digunakan penelitian ini adalah kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat yang disusun oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari (1-8) pernyataan untuk faktor staf, (9-17) pernyataan untuk faktor lingkungan kerja, dan (18-25) pernyataan untuk faktor kepemimpinan. Kuesioner pada penelitian berupa pernyataan positif dan menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju

25 (KS), Tidak Setuju (TS). Skor nilai yang diberikan dari 1 sampai 4, dimana jawaban Sangat Setuju (SS) bernilai 4, Setuju (S) bernilai 3, Kurang Setuju (KS) bernilai 2, Tidak Setuju (TS) bernilai 1. Dengan total skor untuk faktor staf 8-20, faktor lingkungan kerja 9-36, dan faktor kepemimpinan Berdasarkan rumus statistik untuk mencari panjang kelas yaitu p= rentang /banyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas, rentang didapat dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah sehingga didapat untuk faktor staf 24, lingkungan kerja 27, dan kepemimpinan 24 dan banyak kelas dibagi 2 kategori kelas untuk faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat, maka akan diperoleh panjang kelas untuk faktor staf p=12, lingkungan kerja p=13, dan kepemimpinan p=12. faktor staf dengan p = 12 dan nilai terendah 8 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka faktor staf dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: 8-20 adalah tidak berpengaruh dan berpengaruh, faktor lingkungan kerja dengan p = 13 dan nilai terendah 9 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka faktor lingkungan kerja dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: 9-22 adalah tidak berpengaruh dan berpengaruh, faktor kepemimpinan dengan p = 12 dan nilai terendah 8 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka faktor kepemimpinan dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: 8-20 adalah tidak berpengaruh dan berpengaruh. Bagian ketiga berupa kuesioner untuk motivasi kerja perawat terdiri dari 18 pernyataan. Kuesioner yang digunakan penelitian ini adalah Kuesioner motivasi kerja yang disusun oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari (1-3) pernyataan untuk kebutuhan fisiologis, (4-8) pernyataan untuk

26 kebutuhan keamanan, (9-11) pernyataan untuk kebutuhan sosial, (12-15) pernyataan untuk kebutuhan penghargaan, (16-18) pernyataan untuk kebutuhan aktualisasi diri. Pernyataan dalam kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS). Skor nilai yang diberikan dari 1 sampai 4, dimana untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) bernilai 4, Setuju (S) bernilai 3, Kurang Setuju (KS) bernilai 2, Tidak Setuju (TS) bernilai 1, dengan total skor Berdasarkan rumus statistik untuk mencari panjang kelas yaitu p= rentang/ banyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas, rentang didapat dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah sehingga didapat 54 dan banyak kelas dibagi 2 kategori kelas untuk motivasi kerja perawat, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 27. dengan p = 27 dan nilai terendah 18 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka motivasi kerja perawat dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: adalah motivasi kerja buruk dan adalah motivasi kerja baik. 4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur. Kuesioner diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap pernyataan dengan totar kuesioner tersebut. Bila semua pernyataan itu memiliki korelasi yang bermakna, maka semua item (pernyataan) yang ada

27 didalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas instrumen untuk motivasi kerja perawat akan dilakukan oleh dosen keperawatan dasar Fakultas Keperawatan USU Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, serta menunjukkan apakah hasil pengukuran tetap konsisten atau tidak bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih pada gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas dalam penelitian dilakukan uji cronbach alpha. Uji reliabilitas akan dilakukan kepada 30 orang dari populasi yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian yang berada di Rumah Sakit Advent Medan. Data yang didapat akan dianalisa dengan komputerisasi. 4.7 Pengumpulan Data Pada tahap awal peneliti akan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Fakultas Keperawatan USU), kemudian permohonan izin yang telah diperoleh akan dikirimkan ke tempat penelitian (RSU Mitra Sejati Medan). Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada setiap responden yang telah bersedia mengisi lembar persetujuan, dan responden diminta untuk mengisi data demografi serta kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Agar tidak terjadi kesalahan interpretasi

28 pada responden, peneliti mendampingi responden selama pengisian kuesioner sehingga hal-hal yang kurang dimengerti responden dapat segera dijelaskan. Setelah semua responden selesai mengisi kuesioner, maka seluruh data dikumpulkan kembali untuk dianalisa. 4.8 Analisa Data Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: Statistik Univariat Statistik univaritas adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian. Pada peneliti ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk data demografi, menganalisa variabel independen yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja dan variabel dependen yaitu motivasi kerja di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Hasil analisa data demografi untuk usia dan lama kerja diolah dalam data numerik, untuk jenis kelamin dan pendidikan terakhir diolah dalam data distribusi frekuensi dan persentase (Dahlan, 2011). Variabel faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja terdiri dari 2 kategori jawaban yaitu berpengaruh dan tidak berpengaruh. Data motivasi kerja didistribusikan kedalam 2 kategori jawaban yaitu motivasi kerja baik dan tidak baik.

29 4.9 Statistik Bivariat Bivariat statistik adalah suatu prosedur untuk menganalisa hubungan antara dua variabel (Notoatmodjo, 2010). Uji statistic yang digunakan adalah uji statistik Korelasi Spearman yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen dan dependen digunakan. Analisa dilakukan secara komputerisasi menggunakan SPSS untuk melihat pengaruh antara staf, lingkungan kerja, dan kepemimpinan dengan motivasi kerja perawat. Nilai pengaruhnya dinyatakan ρ (pro).

30 DAFTAR PUSTAKA Dahlan, M. S. (2011). Statistik umum kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medica. Depkes RI. (2008). Profil kesehatan Indonesia Diambil pada 20 Oktober 2013 dari Gillies, D. A. (1996). Manajemen keperawatan suatu pendekatan system, Edisi 2. Alih bahasa: Sukmana, D & Sukmana, R. W. Philadelphia: W. B. Saunders Company. Hasibuan, M. S. P. (1996). Organisasi dan motivasi. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Hidayat, A. A. A. (2008). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medica. Hikmet, N. G. (2009). Pengaruh faktor kepemimpinan individual dan organisasi terhadap motivasi perawat dalam pengisian rekam medik di ruang rawat inap Rumah Sakit Haji Medan. Diambil pada 5 Desember 2013 dari Khoir, A. M. (2011). Pengaruh kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Malahayati Medan. Diambil pada 5 Desember 2013 dari Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan teori dan aplikasi. Jakarta: EGC. Mulyono, M. H., Hamzah, A., & Abdullah, A. A. (2012). Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Tingkat III Ambon. Diambil pada tanggal 20 Oktober 2013 dari Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. (2012). Manajemen keperawatan aplikasi dan praktek keperawatan professional. Jakarta: Salemba Medica. Sitorus, R., & Panjaitan, R. (2011). Manajemen keperawatan : manajemen keperawatan di ruang rawat inap. Jakarta: Sagung Seto.

31 Suyanto. (2009). Mengenal kepemimpinan dan manajemen keperawatan di rumah sakit. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Winardi. (2001). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Yuliana A. (2013). Permenkes no.147 tahun Diambil pada tanggal 20 Oktober 2013 dari Tahun-2010.

32 Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan Peneliti : Kasmawati Naibaho NIM : Saya mahasiswa fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-fakror yang mempengaruhi motivasi kerja perawat. Saudara yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini akan diharapkan mengisi kuesioner. Saya menjamin bahwa penelitian ini tidak berdampak negatif atau merugikan Saudara. Bila selama penelitian ini Saudara merasakan ketidaknyamanan, maka Saudara berhak berhenti dari penelitian. Saya akan berusaha menjaga hak-hak Saudara sebagai responden dari kerahasiaan selama penelitian berlangsung, dan saya menghargai keinginan responden untuk tidak meneruskan keikutsertaan dalam penelitian, kapan saja selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini kelak bermanfaat sebagai masukan bagi perawat untuk meningkatkan motivasi kerja perawat. Dengan penjelasan ini saya sangat mengharapkan partisipasi Saudara dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih. Medan, 2014 Peneliti, Kasmawati Naibaho

33 Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama (inisial) :... Umur :... Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti dan membaca penjelasan penelitian, saya memahami bahwa penelitian ini akan menjunjung tinggi hak-hak saya selaku responden. Saya berhak tidak melanjutkan berpartisipasi dalam penelitian ini jika suatu saat merugikan saya. Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi responden pada penelitian ini sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan motivasi kerja perawat di rumah sakit. Dengan menandatangani lembar persetujuan ini, berarti saya telah menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan dari siapapun. Medan, 2014 Responden, Peneliti, (...) (Kasmawati Naibaho)

34 JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 3

35 Lampiran 4 TAKSASI DANA No Kegiatan Biaya 1 PROPOSAL Biaya Internet Rp Kertas A4 2 rim Rp Fotocopy sumber sumber daftar pustaka Rp Fotocopy memperbanyak proposal Rp Sidang Proposal Rp PENGUMPULAN DATA Izin Penelitian Transportasi Fotocopy kuesioner Cendramata 3 ANALISIS DATA DAN PENGUMPULAN LAPORAN Kertas A4 2 rim Penjilidan Fotocopy laporan penelitian Sidang skripsi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp BIAYA TAK TERDUGA Rp TOTAL Rp

36 Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN Kode : Initial: Petunjuk Pengisian: 1. Isilah titik-titik pada data demografi dan berilah tanda checklist( ) pada pernyataan yang menurut anda paling sesuai 2. Bila ada pernyataan yang kurang dimengerti, anda dapat menanyakannya pada peneliti. Bagian 1. Data Demografi 1. Umur : Tahun 2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Agama : Islam Kristen Katolik Hindu Budha 4. Suku : Batak Melayu Jawa Minang Lain-lain, Sebutkan 5. Pendidikan Terakhir : SPK D3 Keperawatan S1 Keperawatan 6. Lama Bekerja : Tahun

37 Bagian 2 Petunjuk Pengisian : Berilah tanda checklist( ) pada pernyataan yang menurut anda paling sesuai tentang motivasi kerja anda ditempat kerja saat ini. 1. Kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi Kerja Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju NO PERNYATAAN SS S KS TS 1 Saya bekerja karena ingin memenuhi kebutuhan hidup saya 2 Saya merasa bosan apabila tugas yang diberikan kepada saya tidak bervariasi 3 Saya bekerja lebih baik apabila rekan kerja saya memberikan semangat kepada saya 4 Rekan kerja yang tidak menghargai pekerjaan saya membuat saya enggan untuk berangkat ke tempat kerja 5 Saya memiliki tanggungjawab dalam bekerja 6 Saya merasa puas dengan pekerjaan saya saat ini 7 Saya merasa pimpinan peduli dengan pekerjaan saya 8 Saya merasa pekerjaan saya dihargai oleh pimpinan 9 Saya mematuhi kebijakan di ruangan ini 10 Saya memberikan asuhan keperawatan berdasarkan standar prosedur di ruangan ini 11 Saya memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan di ruangan ini 12 Saya mengetahui seluruh program kerja di rumah sakit ini 13 Alat-alat dan sarana di ruangan ini mendorong saya bekerja lebih semangat 14 Saya merasa tempat kerja saya kondusif 15 Saya merasa ruangan kerja saya nyaman 16 Peralatan kerja di rumah sakit ini lengkap dan mendukung dalam pelaksanaan kerja

38 17 Jika akan melakukan tindakan keperawatan, namun alat-alat tidak tersedia saya tidak jadi melakukan tindakan tersebut 18 Kepala ruangan memberikan ide-ide baru setiap mengatasi permasalahan pasien 19 Kepala ruangan kritis dalam mengahadapi permasalahan klien 20 Kepala ruangan mengarahkan bawahan dengan baik 21 Kepala ruangan mensosialisasikan setiap ada kegiatan yang baru kepada perawat 22 Kepala ruangan menerima kritikan dari bawahan dengan baik 23 Kepala ruangan memberi motivasi kerja bagi seluruh perawat 24 Kepala ruangan memberi masukan untuk perawat dalam mengatasi masalah 25 Kepala ruangan bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukannya

39 Bagian 3 Petunjuk Pengisian : Berilah tanda checklist( ) pada pernyataan yang menurut anda paling sesuai tentang motivasi kerja anda ditempat kerja saat ini. 1. Kuesioner Motivasi Kerja Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju No PERNYATAAN SS S KS TS 1 Mendapatkan waktu untuk beristirahat sejenak disela-sela yang jam kerja 2 Terpenuhinya kebutuhan jam makan siang 3 Ruangan tempat saya bekerja nyaman 4 Tersedianya alat-alat untuk melakukan prosedur ke pasien 5 Tersedianya alat pelindung diri seperti handscoon, mesker, dan lain lain 6 Rumah sakit memiliki Standar Operasional Prosedur asuhan keperawatan 7 Memiliki Standar Operasional Prosedur pelayanan untuk pasien di ruangan 8 Rumah sakit memiliki jaminan kesehatan kerja untuk perawat 9 Saya dibantu rekan kerja bila mendapat kesulitan dalam melakukan pekerjaan 10 Pendapat saya dalam pemberian asuhan keperawatan diterima oleh atasan 11 Saya diikutsertakan dalam menangani pasien 12 Tugas yang saya lakukan dihargai oleh atasan 13 Tugas yang saya lakukan dihargai oleh rekan kerja 14 Asuhan keperawatan yang saya lakukan ke pasien sesuai dengan kompetensi yang saya miliki 15 Saya merasa diri saya merupakan bagian yang penting di rumah sakit ini 16 Saya diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dalam peningkatan keterampilan keperawatan

40 17 Saya diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan keperawatan 18 Saya percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan berdasarkan keterampilan yang saya miliki

41 Lampiran 6 RIWAYAT HIDUP Nama : Kasmawati Naibaho Tempat/ Tanggal Lahir : Simonis, 15 Februari 1992 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Dusun II Simpang Bandar Selamat, Kecamatan Aek Natas. Kabupaten Labuhan Batu Utara Riwayat Pendidikan : : SD N Simonis : Mts Irsyadul Islamiah Simonis : SMA Negeri 1 Aek Natas Sekarang :S-1 Fakultas Keperawatan USU

42 Lampiran 7 LEMBAR BUKTI BIMBINGAN Nama Mahasiswa : Kasmawati Naibaho NIM : Judul Penelitian : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Pembimbing : Diah Arruum, S.Kep., Ns., M.Kep. Materi No. Tanggal Bimbingan Sept 2013 Judul Penelitian Sept 2013 Judul Penelitian Sept 2013 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat 4. 3 Okt 2013 Latar Belakang Tinjauan Pustaka Okt 2013 Latar Belakang Komentar/ Saran Revisi tempat penelitian. Acc judul Setiap paragraf memiliki satu kalimat utama,penyusunan paragraf seperti piramida terbalik Rumusan masalah tidak berupa pertanyaan. Tujuan umum dan khusus. Bagi pendidikan, pelayanan, dan penelitian keperawatan. Setiap paragraf memiliki satu kalimat utama. Penyusunan paragraf seperti piramida terbalik. Buat teori motivasi berdasarkan hirarki maslow, dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja Revisi tata cara penulisan. Penyusunan paragraf seperti piramida terbalik. Tanda Tangan pembimbing

43 Tinjauan Pustaka Penomoran dan cantumkan sumber. Kerangka Skema diperbaiki. penelitian Okt 2013 kuesioner Coba cari kuesioner yang baku dan/atau kembangkan dari teori pada sub bab yang ada di tinjauan pustaka Nov 2013 Kuesioner Cari yang lain. Saran perbaikan untuk kuesioner yang dikembangkan Defenisi operasional Defenisi menggunakan bahasa peneliti sendiri Des 2013 Latar belakang Penulisan dan penyusunan kalimat yang belum koheren. Kerangka konsep Buat narasi di awal sebelum skema. Sampel penelitian Gunakan purposive sampling. Analisis data Terdiri dari statistik univariat dan bivariat Des 2013 Latar belakang Penulisan dan penyusunan kalimat yang belum koheren. Hilangkan kata-kata yang berlebihan maknanya. Penulisan menggunakan singkatan Des 2013 Latar belakang Penulisan dan penyusunan kalimat yang belum koheren. Hilangkan kata-kata yang berlebihan maknanya. Penulisan menggunakan singkatan. Perhatikan tata cara penulisan 11 5 Des 2013 Tinjauan pustaka 12 9 Des 2013 Kuesioner Buat kuesioner berdasarkan tinjauan pustaka Des 2013 Periksa semua kelengkapan proposal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan

Lebih terperinci

Penjelasan Tentang Penelitian

Penjelasan Tentang Penelitian Penjelasan Tentang Penelitian Judul: Gambaran Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Dosen Di Fakultas Keperawatan. Saya bernama Natalisda Halawa, mahasiswi S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Medan. Saya

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Lampiran 1 INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama peneliti :Desi Julianty Banjarnahor NIM :131101017 Instansi pendidikan Sumatera Utara Judul penelitian :Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Atraumatic Care. : Tabita Fitrin Martina Uli Sitorus

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Atraumatic Care. : Tabita Fitrin Martina Uli Sitorus Lampiran 1 INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian : Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Atraumatic Care pada Anak di RSUP H.Adam Malik Medan NIM : 111101123 Peneliti : Tabita Fitrin

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Saya yang bernama Tantri Mawarni

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 46 LAMPIRAN LAMPIRAN 47 Lampiran 1 INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama Peneliti : Yhogie Zikri Armialis Nim : 101101130 Instansi Peneliti : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Fak. Keperawatan USU Medan

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Fak. Keperawatan USU Medan LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Mutia Sari NIM : 101101127 No. HP : 087763529321 Alamat : Fak. Keperawatan USU Medan Adalah mahasiswa tingkat

Lebih terperinci

Jadwal Tentatif. Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1. Januari Februari Maret April

Jadwal Tentatif. Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1. Januari Februari Maret April Jadwal Tentatif Lampiran 1 No Aktivitas Penelitian September 2015 Oktober 2015 November 2015 Desember 2015 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 Minggu Ke- 1 2 3

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN Isra Wahyuni*, Diah Arruum ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN Wirdasari Hasibuan*, Ismayadi** ABSTRAK Program pelayanan posyandu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Konsep adalah abtraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel independen dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasi (hubungan/ asosiasi) yang mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Lembar Instrumen Penelitian 97 LAMPIRAN 1 Lembar Instrumen Penelitian 97 98 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Inisial nama : Umur : Setelah membaca atau

Lebih terperinci

KUESIONER A HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA. PERAWAT DI RSUD. dr H YULIDDIN AWAY TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN

KUESIONER A HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA. PERAWAT DI RSUD. dr H YULIDDIN AWAY TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN KUESIONER A HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD. dr H YULIDDIN AWAY TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN Instrumen terdiri dari bagian, yaitu : 1. Kuesioner yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN

INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN 2 Lampiran 1 INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian : Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Penderita TB Paru di Rumah Sakit Umum Dr.Ferdinand Lumban Tobing Kota Sibolga Peneliti : Putri Sari

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN. Saya bernama Noni Valentina Tamba, mahasiswi S-1 Keperawatan,

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN. Saya bernama Noni Valentina Tamba, mahasiswi S-1 Keperawatan, PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Saya bernama Noni Valentina Tamba, mahasiswi S-1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Medan. Saya ingin melakukan penelitian di RSUD Sidikalang dengan tujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 No Aktivitas Penelitian September 2015 Oktober 2015 November 2015 JADWAL TENTATIF PENELITIAN Desember 2015 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 Minggu

Lebih terperinci

Informed Consent. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan

Informed Consent. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan Lampiran 1 Informed Consent Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan Nurul Rahmah Suhayat 111101098 Selamat siang/sore Bapak/Ibu.

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian HUBUNGAN PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN PENGENDALIAN DIRI KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN

Lebih terperinci

Responden ( ) Universitas Sumatera Utara

Responden ( ) Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Nama Peneliti : Siska Dolok Saribu Judul Penelitian : Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat di Ruang IGD dan ICU RSUD

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan BAB III KERANGKA PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN. No Kegiatan Februari Maret April Mei September

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN. No Kegiatan Februari Maret April Mei September JADWAL KEGIATAN PENELITIAN No Kegiatan Februari Maret April Mei September 1. Mengajukan judul penelitian 2. Revisi judul penelitian 3. Konsultasi Bab I dan II 4. Revisi Bab I dan II 5. Konsultasi Bab II,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat yang meliputi faktor ketidakpatuhan sehubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Perawat 1. Definisi Sarwono (2000) dalam Sunaryo (2004) mengemukakan, motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel

Lebih terperinci

Beres Sahat Tua Naibaho

Beres Sahat Tua Naibaho 45 Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Kepala Ruangan Di RSU Kabanjahe Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Ekstensi Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Memilih Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Oleh : Intan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam 74 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian meliputi 1) gambaran umum lokasi penelitian, 2) data demografi responden, 3) data khusus mengenai variabel yang diukur yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan tujuan untuk menemukan, menjelaskan, dan memperoleh gambaran keterkaitan antara motivasi diri dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis. di RSUP Haji Adam Malik Medan

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis. di RSUP Haji Adam Malik Medan Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan Saya yang bernama A. N. Dahlia Sinambela/071101048 adalah mahasiswa

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Gambaran Konflik Peran Ganda Guru Wanita dalam Menghadapi Stres Kerja dan Mendidik Anak Usia Sekolah Dasar di SD Yayasan Perguruan Al-Azhar Medan tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Lampiran No.responden... LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Juli Rostandi Purba/081101028 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Unversitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT )

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pengaruh Pola Asuh Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN N o Aktivitas penelitan 1 Pengajuan judul penelitian 2 Menyusun Bab 1 3 Menyusun Bab 2 4 Menyusun Bab 3 5 Menyusun Bab 4 6 Menyerahkan proposal penelitian 7 Ujian

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN. JudulPenelitian : Persepsi Keluarga Pasien Terhadap Caring Perawat Di Ruang ICU. Rumah Sakit Pirngadi Medan

INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN. JudulPenelitian : Persepsi Keluarga Pasien Terhadap Caring Perawat Di Ruang ICU. Rumah Sakit Pirngadi Medan Lampiran 1 INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN JudulPenelitian : Persepsi Keluarga Pasien Terhadap Caring Perawat Di Ruang ICU Rumah Sakit Pirngadi Medan Peneliti : Nadia Safitri S NIM : 101101064 Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. hospitalisasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.Penelitian ini

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. hospitalisasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.Penelitian ini 65 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Haryati Oktavia Simatupang/111101120adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan.Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai Peran perawat

Lebih terperinci

( ) (Diana Margaretha Br Karo- Karo)

( ) (Diana Margaretha Br Karo- Karo) LEMBAR PENJELASAN DAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Diana Margaretha Br Karo-Karo / NIM 101101135 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian dengan

Lebih terperinci

Jadwal Tentatif penelitian

Jadwal Tentatif penelitian 53 Jadwal Tentatif penelitian No Kegiatan Sept 15 Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini 1. Kerangka Penelitian BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan dengan beban keluarga dalam mengikuti regimen terapeutik pada anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN 45 Lampiran 1. Inform Consent LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Sururi Fathimah Nim : 111101131 No Hp : 082362029720 Alamat : Fak. Keperawatan USU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (Informed Consent) Saya adalah Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual BAB 3 KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian menggambarkan stres dan koping keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang merawat anggota keluarga yang sakit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul ::: Kepuasan Pasien Dengan Teknik Perawatan Luka Modern Di Asri Wound

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

Lembar Penjelasan Tentang Penelitian

Lembar Penjelasan Tentang Penelitian 72 Lampiran 1 Lembar Penjelasan Tentang Penelitian Judul : Pengetahuan Mahasiswa program studi S1 Keperawatan (reguler) tentang Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. Peneliti : Rafika

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED) PENJELASAN PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED) PENJELASAN PENELITIAN 122 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED) PENJELASAN PENELITIAN Yth. Responden Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Cris Hartanto Simanungkalit Nim : 147046033 Adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KODE. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 KODE. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 KODE LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul Penelitian : Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Puskesmas Langsa Lama Peneliti : Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN 87 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Saya yang bernama Putri Nanda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara analitik kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan mencari hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis deskriptif yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan terikat(nursalam,008). Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 58 Lampiran 1 Kode responden FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Nama : Kristiani Sitorus Judul penelitian : Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

Medan, 2015 Peneliti,

Medan, 2015 Peneliti, 52 Lampiran 1 Lembar Penjelasan Penelitian Judul Peneliti : Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan : Teuku Reza Budiansyah

Lebih terperinci

Penjelasan Tentang Penelitian

Penjelasan Tentang Penelitian Lampiran 1 Penjelasan Tentang Penelitian Saya bernama Monica Sales Sipayung, mahasiswi S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Medan. Saya ingin melakukan penelitian di Desa Pagar Manik dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan praktik pemberian

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primipara dan Multipara dalam Menghadapi Proses Persalinan oleh :

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primipara dan Multipara dalam Menghadapi Proses Persalinan oleh : No. Kode Responden : (Diisi oleh peneliti) Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primipara dan Multipara dalam Menghadapi Proses Persalinan oleh : Astika Handayani/061101077

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci