BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti"

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012). Kerangka konseptual pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Berdasarkan tinjauan pustaka tentang kesehatan jantung lansia dan kebiasaan posisi tidur miring serta sesuai dengan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kerangka konsep sebagai berikut: Kebiasaan Posisi Tidur Miring dengan Kesehatan Jantung Lansia: 1. Tidak Terbiasa 2. Terbiasa Sehat Tidak Sehat Skema 1. Kerangka Konseptual Penelitian 21

2 Definisi Operasional Tabel 1. Definisi Operasional No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Kebiasaan Kebiasaan posisi Kuesioner Terbiasa: Ordinal Posisi Tidur tidur miring adalah sebanyak Miring suatu upaya yang pertanyaan Tidak dilakukan untuk dengan Terbiasa: mempertahankan pilihan 0-4 kesehatan tubuh, jawaban: dapat dengan kanan diaplikasikan miring ke ataupun Ya = 1 Tidak = 0 miring ke kiri. 2. Kesehatan Kesehatan jantung Kuesioner Ordinal jantung lansia merupakan sebanyak lansia suatu kemampuan 20 jantung untuk pertanyaan Sehat: mempertahankan dengan fungsinya secara pilihan Tidak Sehat: efektif untuk dapat meningkatkan jawaban: Ya =

3 23 kualitas hidup. Tidak = 1

4 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populai merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai yang jumlahnya diperkirakan sekitar 172 orang Sampel Sampel merupakan sebagian dari objek yang diteliti yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2012). Untuk menentukan jumlah minimal sampel penelitian, maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: n = N 1 + N (d) 2 Keterangan : n = jumlah sampel N = besarnya populasi d = batas toleransi error (10%) 24

5 25 n = n = n = (0,1) (0,01) , n = 2,72 n = 63,23 n = 63 Dari perkiraan rumus diatas, didapatkan bahwa jumlah sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi adalah 63 orang Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2009). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1. Lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai 2. Berusia 60 tahun ke atas 3. Membiasakan tidur miring 4. Bersedia menjadi responden.

6 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Lokasi penelitian ini yaitu di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Pertimbangan peneliti memilih lokasi ini karena UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai merupakan panti sosial terbesar di Sumatera Utara yang dimiliki oleh pemerintah sehingga memudahkan penili dalam mendapatkan informasi dari lansia yang berada di lokasi tersebut. Selain itu, di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai belum pernah dilakukan penelitian mengenai kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan Fakultas Keperawatan USU yaitu pada bulan Maret-Juli Pertimbangan Etik Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan pengesahan dari Komisi Etik Penelitian Keperawatan dan mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan, lalu mengirimkan surat izin ke UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai peneliti mulai mengumpulkan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada responden yang diteliti. Sebelum responden mengisi dan menandatangani lembar persetujuan, peneliti menjelaskan maksud, tujuan, prosedur penelitian dan penelitian ini bersifat sukarela sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya

7 27 tekanan baik secara fisik maupun psikologis. Peneliti menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan tersebut atau bersedia secara lisan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti tidak memaksa dan menghormati keputusan responden. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data. Peneliti cukup memberikan kode pada masingmasing lembar kuesioner. Kerahasiaan catatan tentang data responden dijaga dengan tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian tetapi hanya menuliskan inisial namanya saja untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang diberikan. Data-data yang telah diperoleh dari calon responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian (Nursalam, 2008) Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang pertama berisikan data demografi yang meliputi: kode, tanggal pengisian kuesioner, ruangan, usia, jenis kelamin, suku, agama, dan pendidikan. Kuesioner kedua beisikan kuesioner kebiasaan posisi tidur lansia untuk mengetahui apakah responden membiasakan tidur miring untuk mengetahui apakah pasien mampu memposisikan tidur miring tanpa resiko cedera. Penilaian penelitian ini menggunakan skala Guttman yang dijawab dengan pilihan jawaban yaitu Ya dan Tidak yang diberi skor 1 untuk jawaban Ya dan skor 0 untuk jawaban Tidak, dengan skor tertinggi yaitu 8. Penilaian skor 5-8 poin artinya responden terbiasa memposisikan tidur miring, dan skor 0-4 artinya responden tidak terbiasa memposisikan tidur miring. Kuesioner ketiga berisikan kuesioner kesehatan

8 28 jantung pada lansia. Penilaian pada penelitian ini juga menggunakan skala Guttman yang dijawab dengan pilihan jawaban yaitu Ya dan Tidak yang diberi skor 0 untuk jawaban Ya dan skor 1 untuk jawaban Tidak, dengan skor tertinggi yaitu 20. Skor 0-10 artinya jantung tidak sehat, dan skor artinya jantung sehat Validitas dan Reliabilitas Validitas Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dengan mengungkap variabel yang diteliti secara tepat (Nursalam, 2009). Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas pada instrumen ini dilakukan oleh dosen dari departemen Komunitas Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmojo, 2012). Uji reliabilitas untuk kuesioner kebiasaan posisi tidur terhadap kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dilakukan

9 29 sebelum pengumpulan data terhadap responden lain sebanyak 20 orang di tempat yang sama di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, dan hasil data yang diperoleh diolah dengan menggunakan komputerisasi. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi yaitu KR21. Hasil yang diperoleh untuk uji reliabilitas kebiasaan posisi tidur miring lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai yaitu 0,72. Dan hasil uji reliabilitas kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai yaitu 0,74. Polit and Beck (2003) menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas >0, Rencana Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: pertamatama pengumpulan data dilakukan setelah melakukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Fakultas Keperawatan kemudian mengirimkan surat permohonan izin pengambilan data yang diperoleh dari fakultas ke Badan Penelitian dan Pengembangan Sumatera Utara, selanjutnya mengirimkan surat dari Badan Penelitian dan Pengembangan Sumatera Utara ke Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Sumatera Utara, kemudian mengirimkan surat dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Sumatera Utara ke Dinas Sosial Sumatera Utara yang kemudian surat tersebut ditujukan untuk UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Setelah mendapat persetujuan dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Peneliti menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner.

10 30 Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent (surat persetujuan). Selanjutnya peneliti mengambil data dari responden yang bersedia mengisi kuesioner dan responden diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Setelah selesai, peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data. Jika ada data yang kurang, dapat langsung dilengkapi Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa Analisa Data Analisis data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program komputer (program microsoft office excel 2013 dan Statistical Package for the Social atau SPSS 20.0) dan disajikan dalam bentuk tabel. Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap berikut: Pertama yaitu editing, merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Kedua yaitu coding, merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Dalam pemberian kode dibuat daftar kode dan artinya untuk memudahkan dalam memasukkan data (data entry). Ketiga yaitu entri data, merupakan kegiatan memasukkan data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer. Keempat yaitu cleaning data, setelah semua data dari setiap responden selesai dimasukkan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Kelima yaitu saving, data yang telah diperiksa dilakukan penyimpanan

11 31 data untuk siap dianalisa. Keenam yaitu analisisdata, data yang telah terkumpul dianalisis kembali untuk menghindari terjadinya kesalahan data. Kemudian data yang dianalisa ditabulasikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

12 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan tentang kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, dengan jumlah responden sebanyak 63 orang. Selanjutnya hasil data penelitian meliputi karakteristik responden dan deskripsi kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian dengan jumlah responden 63 orang di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai menunjukkan gambaran hasil penelitian tentang karakteristik responden yang mencakup usia, jenis kelamin, suku, agama, dan pendidikan. Pada tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai berusia tahun yaitu sebanyak 30 orang (47,6%). Dan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 34 orang (54%). Sedangkan sebagian besar responden dalam penelitian ini bersuku Jawa dengan jumlah 29 orang (46%). Kemudian mayoritas responden beragama Islam dengan jumlah 59 orang (93,7%). Serta sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 34 orang (54%). 32

13 33 Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan data demografi (n=63) Variabel Frekuensi (n) Persentase (%) Usia: tahun tahun tahun tahun ,6 38,1 12,7 1,6 Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan ,0 46,0 Suku: Batak Jawa Melayu Lain-lain ,5 46,0 3,2 33,3 Agama: Islam Kristen ,7 6,3 Pendidikan: Tidak Sekolah SD SMP SMU Perguruan Tinggi ,1 54,0 22,2 11,1 1,6

14 Kebiasaan Posisi Tidur Miring Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Hasil penelitan menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai memiliki kebiasaan posisi tidur miring yaitu 52 orang (82,5%). Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kebiasaan posisi tidur miring lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai (n=63). Kebiasaan Posisi Tidur Frekuensi (n) Persentase (%) Miring Lansia Tidak Terbiasa Terbiasa ,5 82, Kesehatan Jantung Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Hasil penelitian menunjukkan dari 63 orang responden terdapat 56 responden memiliki kesehatan jantung yang sehat dengan persentase 88,9%, sedangkan 7 responden memiliki kesehatan jantung yang tidak sehat dengan persentase 11,1%. Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai (n=63). Kesehatan Jantung Frekuensi (n) Persentase (%) Lansia Tidak Sehat Sehat ,1 88,9

15 Pembahasan Kebiasaan Posisi Tidur Miring Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kebiasaan posisi tidur miring lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai sebanyak 52 orang (82,5%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai terbiasa dengan posisi tidur miring dan merasa nyaman memposisikan tidur miring. Dalam penelitian Bahammam (2011) menyatakan bahwa rata-rata orang dewasa lebih terbiasa tidur miring, terutama miring ke kanan karena seiring bertambahnya usia dan perubahan terkait usia pada struktur muskuloskeletal ataupun fungsi jantung. Hasil penelitian Sutrisno (2015) bahwa sebanyak 11 orang (55%) pasien penyakit jantung koroner di poli jantung RSUD Gambiran Kediri memiliki kebiasaan posisi tidur miring ke kiri, 9 orang (45%) memiliki kebiasaan tidur tengkurap, dan 0% memiliki kebiasaan posisi tidur miring ke kanan. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka tentang tidur sehat, dan apa saja posisi yang boleh diterapkan untuk penderita penyakit jantung. Posisi tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan tubuh, terutama dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Posisi tidur miring ke kanan jantung merupakan posisi tidur yang baik bagi kesehatan jantung.

16 36 Suatu praktik klinis menyatakan bahwa penderita gagal jantung sering mengeluhkan ketidaknyamanan saat tidur dengan posisi miring ke kiri, dan mereka lebih memilih posisi tidur miring ke kanan, dan beberapa laporan kesehatan menyarankan bahwa tidur miring ke kanan mungkin dapat melindungi pasien dengan penyakit gagal jantung (Ozeke et al, 2011). Sejalan dengan studi ilmiah pada tahun 2003 yang diterbitkan dalam The Journal of American College of Cardiology melakukan penelitian pada subjek dengan penyakit jantung memiliki kecenderungan yang signifikan untuk menghindari tidur di sisi kiri, sementara pada subjek tanpa riwayat penyakit jantung tidak menghindari tidur di sisi kiri. Menghindari tidur miring ke kiri berhubungan dengan meningkatnya pada jantung. Temuan ini sesuai dengan konsep bahwa posisi tidur miring ke kiri dapat memberikan efek buruk pada tekanan jantung, curah jantung atau fungsi saraf pada jantung. Hal ini timbul dari ketidaknyamanan karena merasakan detak jantung yang lebih kuat (Ray, 2011). Sebuah studi ilmiah menilai efek dari tiga posisi tidur yaitu posisi tidur terlentang, posisi tidur miring ke kiri, dan posisi tidur miring ke kanan, hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas jantung paling baik pada subjek yang tidur dengan posisi miring ke kanan. Penelitian lain menunjukkan bahwa posisi telentang mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom pada pasien gagal jantung kongestif (Bahammam, 2011).

17 Kesehatan Jantung Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kesehatan jantung lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai adalah 7 orang (11,1%) kesehatan jantungnya tidak baik dan 56 orang (88,9%) kesehatan jantungnya baik. Hal ini dilihat dari riwayat penyakit jantung, tekanan darah, riwayat kolesterol, riwayat diabetes, kebiasaan merokok, gaya hidup, pola makan, dan tanda gejala penyakit jantung seperti nyeri dada, pusing, berkeringat dingin, sesak nafas, dan jantung berdebar-debar. Penyakit jantung merupakan penyakit yang terjadi karena adanya kelainan pada pembuluh darah di jantung. Resiko terjadinya penyakit jantung dapat dikurangi dengan menjalankan berbagai tahap untuk mencegah dan mengontrol faktor resiko yang memperburuk terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung (The State Goverment of Victoria, 2004). Faktor resiko penyakit jantung yang paling utama adalah hipertensi, hiperkolesterolemi, dan merokok. Ketiga faktor tersebut dapat saling mempengaruhi dan memperkuat resiko penyakit jantung, akan tetapi dapat diperbaiki dan bersifat reversibel bila upaya pencegahan benar-benar dilaksanakan. Faktor resiko lainnya adalah usia, jenis kelamin, geografis, ras, diet, obesitas, diabetes, exercise, perilaku dan kebiasaan, stress, keturunan, dan perubahan keadaan sosial (Anwar, 2004). Aktivitas intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk pasien penyakit

18 38 jantung diantaranya menempatkan pasien dalam posisi yang terapeutik (Melanie, 2012). Posisi tidur miring ke kanan menyimpan banyak manfaat terutama bagi kesehatan jantung karena berdasarkan analisa medis tidur miring ke kanan dapat membuat jantung dan pembuluh darah besar besar berada di sebelah kiri menjadi lebih bebas dalam memompa dan mengalirkan darah (Widjajakusuma, 2015). Hasil penelitian Sutrisno (2015) bahwa sebanyak 12 orang (60%) memiliki resiko tinggi terjadinya serangan ulang, 7 orang (35%) memiliki resiko sedang terjadinya serangan ulang, dan 1 orang (5%) memiliki resiko rendah terjadinya serangan ulang pada pasien penyakit jantung koroner di poli jantung RSUD Gambiran Kediri. Dari penelitian ini didapatkan hubungan kebiasaan posisi tidur miring dengan resiko terjadinya serangan ulang pada pasien penyakit jantung koroner di poli jantung RSUD Gambiran Kediri, dimana tingginya angka resiko tinggi terjadinya serangan ulang pasien penyakit jantung dikarenakan kurangnya pengetahuan responden mengenai tidur sehat dan posisi tidur yang boleh untuk penderita penyakit jantung. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2009, jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Oleh karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya secara baik. Dan hal yang perlu dihindari adalah

19 39 penyakit jantung teruma penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang dapat menyebabkan serangan jantung. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung yaitu dengan memiliki kebiasaan posisi tidur yang baik. Posisi tidur yang baik untuk kesehatan jantung yaitu tidur dengan miring ke kanan karena posisi tidur ini dapat memungkinkan darah terdistribusi merata dan terkonsentrasi disebelah kanan, hal ini menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar dari jantung menjadi lebih rendah dampaknya yaitu denyut jantung menjadi sedikit lebih lambat, tekanan darah akan menurun serta akan membantu kualitas tidur (Setiawati, 2015). Ditinjau dari kebiasaan posisi tidur lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai yang berdasarkan penelitian termasuk dalam kategori baik, maka status kesehatan jantung lansia dalam keadaan baik. Kesehatan jantung yang tidak baik disebabkan karena riwayat hipertensi, riwayat hiperkolesterolemi, dan kebiasaan merokok. Jadi setiap manusia harus menjaga kesehatan jantungnya, salah satu caranya adalah dengan terbiasa dengan posisi tidur. Walaupun sederhana hal ini dapat meringankan kerja jantung selama kita tidur, sehingga beban aliran darah yang masuk dan keluar dari jantung menjadi lebih rendah. Dampak lainnya adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga menurun, serta membantu meningkatkan kualitass tidur.

20 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan tentang kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai adalah sebagai berikut: 6.1. Kesimpulan Hasil penelitian dengan jumlah responden 63 orang di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai menunjukkan bahwa sebagian besar responden di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai berusia tahun yaitu sebanyak 33 orang (52,4%). Dan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 34 orang (54%). Sedangkan sebagian besar responden dalam penelitian ini bersuku Jawa dengan jumlah 29 orang (46%). Kemudian mayoritas responden beragama Islam dengan jumlah 59 orang (93,7%). Serta sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 34 orang (54%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai memiliki kebiasaan posisi tidur miring yaitu 52 orang (82,5%). Hasil penelitian menunjukkan dari 63 orang responden terdapat 56 responden memiliki kesehatan jantung yang sehat dengan persentase 88,9%, sedangkan 7 responden memiliki kesehatan jantung yang tidak sehat dengan persentase 11,1%. 40

21 Saran Pelayanan Keperawatan Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan pelayanan keperawatan khususnya keperawatan gerontik agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada lansia seperti melakukan pemeriksaan jantung bagi lansia yang berada di Pelayanan Sosial Instansi Terkait Kepada instansi terkait agar lebih melakukan pemantaun terhadap kebiasaan posisi tidur miring dengan kesehatan jantung lansia Penelitian Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan penelitian seperti melakukan observasi untuk melihat kebiasaan posisi tidur dan melakukan pemeriksaan jantung dengan menggunakan metode tertentu baik dalam ilmu keperawatan ataupun dalam ilmu kedokteran sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik serta melakukan penelitian bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit jantung Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan, yaitu: adanya keterbatasan dalam mengetahui kesehatan jantung lansia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pada pasien post operasi dengan yang dirawat di bangsal bedah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2007). Metode penelitian ini berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). Survei pada penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini 1. Kerangka Penelitian BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan dengan beban keluarga dalam mengikuti regimen terapeutik pada anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini termasuk rancangan Quasy Experiment untuk menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien diabetes melitus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam arti kata luas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desaian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Menurut Sastroasmoro (2002), penelitian deskriptif adalah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif dan menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness diabetes mellitus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan cross sectional (studi potong lintang). Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD Prof.Dr. Aloei Saboe 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasi (hubungan/ asosiasi) yang mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Sastroasmoro dan Ismael (2011) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran vareabel independen (bebas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi yang digunakan yaitu cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengetahui dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari. Waktu penelitian bulan April-Mei 2013. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo dengan pertimbangan bahwa rumah sakit ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini adalah penilaian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan (Nursalam, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Ditinjau dari penelitian yang akan dicapai, penelitian ini bersifat observasional deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah yang disarankan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka. 1 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan. Penulis melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas tentang jenis, rancangan, dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yaitu descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu pengukuran observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mendapatkan hasil gambaran secara menyeluruh tentang obyek dan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif. Faktor resiko yang diteliti adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui peran perawat dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan, menguraikan dan menganalisa suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi karena pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini teramasuk ke dalam jenis penelitian observasi korelasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana mengkaji hubungan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan metode pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian pada bab sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Tingkat Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat yang meliputi faktor ketidakpatuhan sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. Desain ini dipilih untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Efikasi diri penderita TB Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif

Lebih terperinci