BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini"

Transkripsi

1 BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Konsep adalah abtraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel independen dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua sedangkan variabel dependennya perilaku seksual remaja. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Pola asuh orangtua Perilaku seksual remaja Skema 1. Kerangka Konsep B. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha) yaitu : - Ada hubungan pola asuh orang tua sterhadap perilaku seksual remaja

2 C. Definisi Operasional No Variabel 1 Pola Asuh Orang tua otoriter Definisi Operasional bentuk pola asuh yang menekankan pada pengawasan orang tua atau kontrol yang ditujukan kepada anak untuk mendapatkan ketaatan dan kepatuhan. Alat Ukur Kuesioner dengan 10 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban 2 = Sering terjadi 1= Jarang terjadi 0 = Tidak pernah terjadi Cara Ukur cheklist Hasil Ukur 1-10 = Otoriter = Demokrasi Skala Skala Ordinal Pola asuh orang tua Demokrasi pola asuh yang bercirikan adanya hak dan kewajiban orangtua dan anak adalah sama dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab dan menentukan perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin Kuesioner dengan 10 pertanyaan dengan 3 pilihan ST : 2 JT : 1 TPT : 0 cheklist 1-10 = Otoriter = Demokrasi 2 Variabel Dependen : Perilaku seksual remaja Segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik lawan jenis maupun sesama jenis Kuisioner Dengan 10 pertanyaan, 5 pertanyaan Negatif dengan : Cheklist 1-5 = Negatif 5-10 = Positif Skala Ordinal SS : 1 S : 2 TS: 3 STS: 4 5 pertanyaan Positif dengan: SS : 4 S : 3 TS: 2 STS: 1

3 BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah fenomena dengan mengidentifikasi hubungan yang terjadi pada dua variabel (Suyanto & Salamah, 2009, hal ). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah remaja di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan, selama bulan Mei sampai Oktober 2010 yaitu sebanyak 114 orang remaja. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi. Menentukan sampel dengan menggunakan ketetapan absolute dan menggunakan rumus : Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Ketetapan relatif yang ditetapkan oleh peneliti (0,05)

4 Jadi sampel dalam penelitian ini adalah : Diketahui : N = 114 d = 0,05 n = 88 Jumlah sampel yang diperoleh adalah 88 orang. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 88 orang remaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut. Dilakukan dengan cara membuat undian pada kertas-kertas kecil, yang telah ditulis nama-nama remaja pada satu kertas undian. Kemudian kertas undian diambil secara acak sebanyak 88 buah. Jadi nama remaja yang telah didapatkan dari kertas undian, dijadikan sampel pada penelitian ini. Dengan teknik pengambilan sampel acak ini, setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.

5 Adapun Kriteria sampel yang dipakai adalah : 1. Remaja yang berusia tahun, karena pada usia ini merupakan masa Terjadinya perilaku seksual pada remaja, sehingga hasilnya diharapkan lebih representatif. 2. Orang tua yang memiliki remaja 3. Tinggal serumah dengan orang tua 4. Bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden. C. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, serta dilokasi ini juga belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya. D. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada September 2010 sampai dengan April tahun E. Pertimbangan Etik Penelitian Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Institusi Pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan izin dari kepala lingkungan setempat (Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan). Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip etik penelitian, yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila

6 responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri dalam penelitian. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Responden memiliki kebebasan dari tindakan yang merugikan atau resiko, dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi, apabila responden tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen, tetapi menggunakan inisial. Data data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini terdiri dari 3 macam kuesioner : 1. Kuesioner data demografi remaja (identitas remaja) di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan yang meliputi umur, jenis kelamin, agama, dan suku. Kuesioner ini digunakan untuk melihat distribusi demografi dari responden saja dan tidak dianalisis. 2. Kuesioner untuk pola asuh orang tua, maka peneliti membuat kuesioner tentang pola asuh orang tua 20 soal dengan menggunakan, dengan 10 pertanyaan pola asuh otoriter, dan 10 pertanyaan pola asuh demokrasi, dengan menggunakan skala likert. 3. Kuesioner untuk perilaku seksual remaja, maka peneliti membuat kuesioner tentang perilaku seksual remaja 10 soal, dengan 5 pertanyaan positif, dan 5 pertanyaan negatif, dengan menggunakan skala likert.

7 G. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas (kesahihan) adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur aspek yang perlu diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat test tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Menurut Davies dan Hodnett (2002 ), ( dalam Williams & Wilkins, 2004, hal. 312) besarnya sebuah koefisien menunjukkan bagaimana kesahan sebuah instrumen. Rentang koefisien, antara 0,00 sampai 1,00, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan kriteria ke validan yang lebih besar. Nilai koefisien yang diharapkan adalah 0,70 atau lebih. Uji validitas sudah dilakukan secara conten validity kepada ahli dibidangnya. Dalam penelitian ini, peneliti telah berkonsultasi dengan salah satu staf pengajar di Fakultas Kedokteran Medan, yaitu Dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc., CMFM, hasilnya signifikan yaitu 0,80. Reliabilitas (keandalan) adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur memperlihatkan hasil yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama. Hasil pengukuran yang relatif sama menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran tersebut. Apabila dari waktu kewaktu perbedaan sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel. Menurut Burn dan Grove (2001) suatu instrumen yang menggunakan pengukuran yang sudah berkembang dikatakan reliabel bila koefisien nya lebih dari 0,80, sedangkan untuk instrumen baru yang reliabel jika koefisiennnya lebih dari 0,70, dan dikatakan signifikan jika nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel (α = 0,05)

8 Uji reliabilitas diujikan sebelum penelitian berlangsung, dan dilakukan kepada 10 orang remaja di kelurahan kuala berkala dengan memakai uji reliabilitas, yang mempunyai kriteria yang sama dengan responden yang diteliti. Skor korelasi setiap diuji coba dicari dan dilihat signifikannya. Hasilnya signifikan yaitu H. Prosedur Pengumpulan Data Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan (Program Studi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara), kemudian permohonan izin yang diperoleh dikirim ke tempat penelitian di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Setelah mendapat izin dari Kepala Lurah Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian. Peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria yang dibuat sebelumnya. Peneliti menemukan calon responden yang memenuhi kriteria cukup banyak maka peneliti memilih calon responden secara acak. Setelah mendapat calon responden, selanjutnya peneliti menjumpai responden dari rumah ke rumah dan di bantu Bapak Kepala Lingkungan dan kebanyakan responden dijumpai pada siang dan malam hari, setelah itu peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta proses pengisian kuesioner. Kemudian calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini. Setelah itu responden diminta mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Responden diberi kesempatan untuk bertanya selama pengisian kuesioner, bila ada yang tidak dimengerti sehubungan dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Setelah semua responden mengisi kuesioner tersebut, maka seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.

9 I. Analisis Data Setelah seluruh data terkumpul, maka analisis data dilakukan melalui pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Editing Pada tahap ini dilakukan untuk memeriksa atau meneliti data yang telah diperoleh, dilakukan pembetulan data yang keliru/salah dan melengkapi data yang kurang. 2. Tabulating Di mana pada tahap ini peneliti memindahkan data dari daftar pertanyaan ke dalam tabel-tabel yang telah dipersiapkan. 3. Processing Yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS versi 12,0. 4. Cleaning Dimana pada tahap ini peneliti memeriksa atau mengecek kembali data yang telah dimasukkan (di-entry) untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. 5. Analisis Data Analisis data yang dipakai ada dua, yaitu: a. Univariat Data demografi dianalisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan data hasil analisa pola asuh orangtua serta analisa perilaku remaja usia tahun juga disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Perilaku seksual

10 remaja dianalisa dalam bentuk skala nominal, yaitu skor data hasil kuesioner didistiribusikan kedalam 2 kategori, positif dan negatif. Untuk analisa Perilaku remaja dengan rentang sebesar 10 dan jumlah kategori 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 5. Dengan P = 10 dan nilai terendah = 5 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut : Pertanyaan Negatif Nilai Sangat Setuju : SS 1 Setuju : 2 Tidak Setuju : TS 3 Sangat Tidak Setuju : STS 4 Pertanyaan Positif: Sangat Setuju : SS 4 Setuju : 3 Tidak Setuju : TS 2 Sangat Tidak Setuju : STS 1 b. Bivariat Hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku remaja dianalisa dengan menguji hipotesi penelitian, kemudian ditarik kesimpulan dari hasil penelitian. Hipotesa diuji dengan menggunakan teknik analisis Chi-square. Teknik analisis korelasi ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi atau kekuatan hubungan. Dengan kata lain, disini akan diuji hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku remaja. Taraf signifikan (α = 0.05), pedoman dalam menerima hipotesis :

11 Jika data probabilitas (p) < 0.05 maka H 0 ditolak, apabila (p) > 0,05 maka H 0 gagal ditolak. Data disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah melihat hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku seksual remaja.

12 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku seksual remaja di Kelurahan Simalingkar B kec Medan Tuntungan, yang didapat dari pengumpulan data pada bulan 2011 di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan. Adapun jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 88 responden yang terdiri dari 43 responden laki-laki dan 45 responden perempuan. Berikut ini merupakan penjabaran deskripsi dan persentase karakteristik responden serta hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku seksual remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan. 1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 5.1 yang terdiri atas usia remaja, jenis kelamin, agama, suku, dan tingkat pendidikan.

13 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Data Demografi Frekuensi Persentase Umur (remaja awal) 32 36, (remaja 21 23,8 pertengahan) (remaja akhir) 35 39,8 Jenis Kelamin Laki-laki 43 48,9 Perempuan 45 51,1 Agama Islam 24 27,3 Kristen Protestan 46 52,3 Kristen Katolik 18 20,4 Suku Batak karo 41 46,7 Batak toba 36 40,8 Jawa 7 8,0 Batak Simalungun 4 4,5 Tingkat Pendidikan SMP 43 48,9 SMA 45 51,1 1.2 Pola Asuh Orang tua di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Data yang terkumpul menunjukkan bahwa mayoritas pola asuh orang tua responden adalah demokrasi (76,1%). Tabel 5.2. Pola Asuh Orang tua di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Pola asuh Frekuensi Persentase Otoriter 23 26,1 Demokrasi 65 73,9 Total

14 1.3 Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingakar B Kec Medan Tuntungan Data yang terkumpul menunjukkan bahwa mayoritas perilaku seksual remaja adalah berperilaku positif (95,5%). Tabel 5.3. Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Perilaku Seksual Remaja Frekuensi Persentase Positif 84 95,5 Negatif 4 4,5 Total Hubungan Pola Asuh Orang tua Otoriter terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Analisis hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku seksual remaja diukur dengan menggunakan uji chi-square. Dari hasil analisis data didapat p= 0,569 ( α = 0,05) yang berarti Ho gagal ditolak, artinya bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orangtua dengan perilaku seksual remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan. Tabel 5.4. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Perilaku remaja Perilaku remaja Pola asuh Jumlah P positif negatif orangtua Value n % n % n % Otoriter 23 26, ,1 0,569 Demokrasi 61 69,3 4 4, ,9 Total 84 95,4 4 4, ,569

15 2. PEMBAHASAN 2.1 Pola Asuh Orang Tua di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pola asuh orang tua demokrasi yaitu 67 responden (76,1%). Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari Endang (2007) yang menunjukkan bahwa dari 144 responden, sebanyak 135 responden (93,75%) yang memiliki pola asuh orang tua demokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh demokrasi banyak digunakan oleh orang tua. Menurut Shocib (dalam yuniati, 2003), orang tua yang menerapkan pola asuh demokrasi banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk berbuat keputusan secara bebas, berkomunikasi dengan lebih baik, mendukung anak untuk memiliki kebebasan sehingga anak mempunyai kepuasan, dan sedikit menggunakan hukuman badan untuk mengembangkan disiplin. Menurut Astuti (2005), pola asuh demokrasi dapat mendorong anak untuk mandiri, tapi orang tua tetap menetapkan batas dan kontrol serta memiliki dampak positif yaitu anak-anak akan merasa bahagia, mempunyai kontrol diri dan rasa percaya dirinya terpupuk, bisa mengatasi stress, punya keinginan untuk berprestasi dan bisa berkomunikasi dengan baik. Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis akan berusaha mengajak anak agar terbiasa menerima konsekuensi secara logis dalam setiap tindakannya sehingga anak akan menghindari keburukan karena dia sendiri merasakan akibat perbuatan buruk itu, bukan karena desakan orang tuanya.

16 2.2 Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec. Medan Tuntungan Hasil penelitian mengenai perilaku seksual remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan dari 84 responden (95,5%) mayoritas berperilaku positif. Hasil penelitian mengenai perilaku seksual remaja didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari Endang (2007), bahwa dari 144 responden, 125 responden (86,8%) yang memiliki perilaku remaja yang positif. Dan hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Estin (2009), dari 53 responden, 46 responden (86,8%) memiliki perilaku seksual positif. Menurut Sarwono (2007), perilaku seksual merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentukbentik tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tetarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Sebagian dari tingkah laku itu memang tidak berdampak apa-apa, terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang dapat ditimbulkannya. Akan tetapi, pada sebagian perilaku seksual yang lain dampaknya bisa cukup serius, seperti perasaan bersalah, depresi, marah, ketegangan mental, dan kebingungan akan peran sosial. 2.3 Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kec Medan Tuntungan Pada penelitian ini pola asuh dibagi atas dua tipe yaitu otoriter dan demokrasi. Untuk menghubungkan kedua pola asuh diatas dengan perilaku seksual remaja peneliti menggunakan uji chi-square.

17 Dari analisis statistika diperoleh nilai significance (p value) sebesar 0,569 sehingga lebih besar dari (α) = 0,05. Ini berarti Ho gagal ditolak sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku seksual remaja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari Endang (2007), bahwa dari analisis statistika diperoleh nilai signifikan (p value) sebesar 0,700 sehingga lebih besar dari nilai (α) = 0,05. Hal ini menunjukkan Ho gagal ditolak sehingga disimpulkan tidak ada hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku seksual remaja. Dari hasil penelitian di atas, berbading terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Estin (2009), bahwa dari analisis statistika diperoleh nilai signifikan (p value) sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari nilai (α) = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua terhadap perilaku seksual remaja. Menurut pendapat Lauritsen (1994) bahwa pola asuh orang tua baik otoriter maupun demokrasi tidak ada hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual remaja. Karena seperti pola asuh otoriter yang diterapkan di kalangan keluarga yang artinya berdampak buruk pada remaja, ketika diteliti bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter tidak berdampak apa-apa pada anak remajanya. Remaja tersebut juga tidak ada berpengaruh terhadap pergaulan bebas, yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja. Sebaliknya, orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis didalam teori mengatakan berdampak lebih baik pada remaja, artinya remaja menjadi mandiri, anak akan merasa bahagia, mempunyai kontrol diri dan rasa percaya dirinya terpupuk, bisa mengatasi stress, punya keinginan untuk berprestasi dan bisa berkomunikasi dengan

18 baik, tetapi dari hasil penelitian orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis pada anak remaja, mengakibatkan remaja tersebut menjadi ketergantuan terhadap orangtuanya. Tidak bisa mengambil keputusan atau pun tindakan yang tepat untuk dirinya. Anak remaja tersebut karena banyak nasehat tentang perilaku-perilaku remaja yang menyimpang terhadap seksual akan lebih ingin mengetahui lebih jauh apa yang hal apa yang dijelaskan orang tuanya tersebut

19 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia antara tahun (39,8%), dengan jenis kelamin perempuan (51,1%), agama Kristen Protestan (52,3%), dengan suku Batak Karo (46,7%), jenjang pendidikan SMA (54,5%). Pola asuh yang digunakan orang tua responden mayoritas memiliki pola asuh demokratis yaitu sebanyak 67 responden. Perilaku seksual remaja mayoritas berperilaku positif sebanyak 84 responden. Hasil uji chi-square diperoleh nilai probabilitas (p = 0,252) > 0,05 maka Ho gagal ditolak, sehingga tidak ada hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual remaja. 2. Saran 2.1 Untuk Pelayanan Kebidanan Dalam melaksanakan asuhan kebidanan, diharapkan bidan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kebidanan yang mencakup memberikan pendidikan kesehatan dan penyuluhan kepada remaja-remaja dalam mencegah penyimpangan seksual yang tidak diinginkan seperti penyuluhan perilaku seksual apa yang sepantasnya dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh remaja. Tujuannya agar remaja dapat mengantisipasi dan memahami hal-hal yang dapat merugikan remaja itu sendiri.

20 2.2 Untuk Pendidikan Kebidanan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu cerminan agar remaja khususnya diinstitusi pendidikan lebih mengetahui perilaku-perilaku remaja yang menyimpang, untuk itu mahasiswa kebidanan, melalui pendidikan kebidanan terdorong untuk melakukan kegiatan pencegahan penyimpangan perilaku seksual remaja dalam kegiatan praktek kebidanan dan dapat mengaplikasikan ilmunya khususnya tentang kesehatan reproduksi pada remaja dimasyarakat. 2.3 Untuk Peneliti Kebidanan Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 orang dikelurahan. Jumlah ini dirasakan peneliti belum cukup untuk mewakili remaja-remaja lainnya yang mengalami perilaku seksual remaja yang menyimpang. Oleh sebab itu, disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan lebih banyak responden dan meneliti dibeberapa tempat yang berbeda agar hasilnya lebih representatif.

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan case-control. Studi kasus kontrol adalah rancangan epidemiologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode penelitian yang digunakan adalah study komparatif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kategori explanatory research karena penelitian ini menganalisa hubungan antara variabel, penelitian ini bersifat diskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, yaitu penelitian deskriptif untuk mencari hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive comparative

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antar variabel yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang telah dilakukan. Variabel independen dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yaitu descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yaitu descriptive BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yaitu descriptive analytic. Descriptive analytic adalah metode untuk menggambarkan atau meringkas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN Dewi Sartika Panjaitan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut : BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian dijelaskan dalam bentuk bagan, di mana sebagai variabel independen adalah pengetahuan Ibu, dan sebagai variabel dependen adalah tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlational dengan pendekatan crosss sectional, yaitu jenis penelitian yang menkankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2003). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dugaan adanya hubungan antara perawatan payudara dengan kecepatan sekresi ASI postpartum primipara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Jenis ini adalah Survey Analitik yaitu survey atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (pengetahuan dan sikap) dengan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat yang meliputi faktor ketidakpatuhan sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Desain yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian yang digunakan, subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah correlation study merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Jenis penelitian non eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah analitik observasional (Setiawan dan Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian komparasi untuk membandingkan pengetahuan dan sikap remaja perokok dan bukan perokok

Lebih terperinci