Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan
|
|
- Yuliani Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL UNJUK KERJA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV MIS DAMBALO KECAMATAN TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama : Nila Koona Anggota : 1. Dra. Elmia Umar, M.Pd. (Pembimbing I) 2. Nurhayati Tine,S.PdI M.HI. (Pembimbing II) ABSTRAK Nila Koona Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Sistem Pemerintahan Pusat Melalui Model Unjuk Kerja Pada mata pelajaran PKN di Kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Permasalahan dalam penelitian ini Apakah model unjuk kerja dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara?. Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara melalui model unjuk kerja. Hasil analisis data menunjukan ada peningkatan hasil belajar siswa kelas 1 pada materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara. melalui model unjuk kerja dari siklus ke siklus. Pada siklus I dari jumlah 20 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai minimal 75 ke atas ada 9 orang siswa atau 55%. Pada siklus II sudah mengalami peningkatan yakni dari jumlah 20 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai minimal 75 ke atas ada 19 orang siswa atau 95%. Dengan demikian, hal ini sudah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu apabila hasil belajar siswa materi sistem pemerintahan pusat pada mata pelajaran PKn di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara menggunakan model unjuk kerja mencapai prosentase 75% pada nilai 75 ke atas, maka proses pembelajaran dianggap berhasil. Simpulan dari Penelitian ini adalah penggunaan model unjuk kerja mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat di MIS Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci: Hasil belajar siswa dan Model Unjuk Kerja Pendahuluan 1
2 Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan membawa siswa dari tidak tahu menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu. Sedangkan siswa dituntut kesadaran dan kesiapannya dalam menerima dan melaksanakan tugasnya selaku siswa (pembelajar). Di samping itu juga guru harus mampu membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tidak terjadi kesenjangan di dalam proses belajar mengajar. Selain itu pula, dalam melaksanakan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, guru perlu mengembangkan strategi/taktik yang tepat, dengan pendekatan-pendekatan dan mode-model belajar yang akan diterapkan serta didukung oleh metode dan media yang efektif. Hal ini akan membantu guru dalam memahami dan membantu siswa untuk berlatih mengamalkan nilai moral Pancasila dan budi pekerti yang dipelajari di sekolah. Dari sekian banyak pendekatan dan model serta metode pembelajaran, perlu dipilih beberapa pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa Sekolah Dasar (SD) serta sifat tujuan yang ingin dicapai dari proses pembelajaran PKn di SD. Fakta yang terjadi di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Dambalo, kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara pada saat observasi awal bahwa ditemukan sebagian besar siswa pada saat di tes tentang kognitifnya mereka, dengan soal yang sesuai materi diajarkan saat itu, ternyata hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat di kelas IV di bawah standar yang ditetapkan pihak sekolah yaitu 75%. Hasil observasi awal menunjukan dari 20 orang siswa, hanya 20% atau 4 orang yang tuntas menjawab soal, sementara 80% atau 16 orang belum mampu menjawab evaluasi yang diberikan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas IV pada materi sistem pemerintahan pusat di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Dambalo masih tergolong rendah dan perlu diperbaiki. Setelah diadakan pengamatan dalam pembelajaran, ternyata rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya; (1) Pola pengajaran PKn konsep sistem pemerintahan pusat cenderung menggunakan sistem catat bahan sampai habis, (2) Guru menjelaskan konsep tanpa 2
3 menggunakan variasi metode, sehingga siswa mulai jenuh dalam belajar, (3) Metode yang digunakan terlalu miskin, (4) Sarana dan prasana sekolah yang belum lengkap. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mengatasi masalah tersebut melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Sistem pemerintahan pusat melalui Model Unjuk Kerja pada mata pelajaran PKn di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara melalui model unjuk kerja. Belajar dan pembelajaran pada umumnya merupakan sebuah interaksi yang bernilai normatif. Suprijono (2012:3) mengkaji masalah belajar dan pembelajaran diawali dari defini belajar itu sendiri. Beliau mengatakan bahwa belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. Slameto (2010:2) memandang bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Djamarah dan Zain (2010:38) mengemukakan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya. Di samping itu pula, Fazri (2008:29) mengemukakan bahwa belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan. Pidarta (2009:206) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengomunikasikannya kepada orang lain. Hal ini didukung oleh Uno (2011:11) mengemukakan bahwa belajar merupakan proses 3
4 perubahan yang menetap dalam setiap individu. Belajar adalah sikap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Dari pengertian belajar tersebut maka untuk dapat dianggap belajar, perubahan itu harus relatif menetap. Periode waktu itu dapat berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dengan sekolah sebagai wadah pembentukan perilaku baru dari perilaku sebelumnya. Konsep hasil belajar telah diteliti oleh beberapa ahli pembelajaran. Suprijono (2012:5) mengemukakan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Bloom (dalam Suprijono, 2012:6) mengemukakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Jenkins dan Unwin (dalam Uno, 2011:17) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu. Rusman (2012:13) mengemukakan bahwa penilaian dilakukan guru terhadap hasil belajar digunakan untuk bahan penyusunan laporan dan perbaikan proses pembelajaran. Di sisi lain, Djamarah (2010:21) memandang bahwa hasil belajar data tentang aktivitas sebuah pengajaran yang mendorong serta mengembangkan kemampuan belajar. Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecapakan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Taufina dalam Jurnal ilmiah ilmu pendidikan (2009:116) mengemukakan bahwa Unjuk kerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk 4
5 mendemontrasi diri dari kriteria yang diinginkan (unjuk kerja, tingkah laku, dan interaksi). Unjuk kerja selalu melibatkan siswa di dalam mengaplikasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam praktik kehidupan mereka seharí-hari. Penilaian seperti ini memiliki dua karakteristik dasar, yaitu; (1) siswa diminta mendemontrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan statu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan), (2) produk dari unjuk kerja lebih penting daripada perbuatannya. Suprijono (2012:142) mengemukakan bahwa model unjuk kerja merupakan model pembelajarn dengan menggunakan sistem penilaian portofolio yang mengumpulkan informasi perkembangan kemampuan khususnya aspek psikomotor siswa. Taufina (2009:117) memberikan penguatan bahwa untuk memulai menggunakan tugas-tugas penilaian unjuk kerja sebaiknya pertama-tama dimulai secara pelan atau bertahap. Tidaklah perlu dan layak menilai kinerja setiap hati. Pemilihan topik dan siswa yang tepat akan menentukan efektifitas unjuk kerja. Unjuk Kerja digunakan untuk kompetensi yang berhubungan dengan praktik. Rusman (2012:380) mengemukakan bahwa salah satu model pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa adalah model modifikasi tingkah laku melalui unjuk kerja. Model ini mampu mengembangkan kemampuan siswa melalui tugas-tugas belajar, pembentukan perikau aktif dan memanipulasi lingkungan untuk kepentingan belajar. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model unjuk kerja merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam kerja kelompok. Metode Penulisan Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara tahun Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari siswa lakilaki 6 orang dan perempuan 14 orang dengan karakteristik dan kemampuan kognitif yang berbeda. 5
6 Adapun variabel yang menjadi sasaran penelitian tindakan kelas ini guna menjawab permasalahan penelitian adalah sebagai berikut : a. Variabel Input berupa guru membelajarkan PKn tentang sistem pemerintahan pusat terhadap siswa kelas IV b. Variabel proses berupa proses pembelajaran dengan menggunakan model unjuk kerja c. Variabel Output berupa hasil belajar siswa yang diukur melalui instrumen tes penelitian Desain model penelitian menurut Arikunto (2002: 104) dapat digambarkan sebagai berikut Keterangan 1. Planning = Perencanaan 2. Action = Pelaksanaan 3. Observation = Pengamatan 4. Refleksi Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain: a. Observasi; Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting yang terjadi pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. b. Tes; Teknik ini berupa pemberian tes yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. c. Dokumentasi; Teknik ini berupa pendokumentasian hasil-hasil observasi dalam penelitian serta instrument yang digunakan. Dalam menganalisis kemampuan siswa dalam meningkatkan pemahaman sistem pemerintahan pusat melalui penerapan model unjuk kerja pada siswa kelas IV di SD digunakan berupa tes hasil belajar siswa (tes tertulis) berupa soal uraian dengan menggunakan batas skor berdasarkan prosentase. Adapun rumus yang digunakan dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja adalah sebagai berikut: 6
7 Rata Kelas = Total nilai Jumlah siswa x 100% Daya Serap= Siswa yang tuntas Jumlah siswa x 100% Hasil Dan Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat melalui Melalui Model Unjuk Kerja Pada mata pelajaran PKnn di Kelas IV MIS Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara.. Pelaksanaan penelitian ini dikoordinasikan sepenuhnya dengan kepala Madrasah, guru mitra serta dosen pembimbing. Dalam proses pelaksanaannya dilakukan kegiatan umpan balik untuk merefleksi hasil kegiatan penelitian pada setiap siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Sebelum pelaksanaan kegiatan di setiap siklus dilakukan observasi awal sebagai data awal yang menjadi dasar penelitian. Dari hasil observasi diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa kelas IV pada materi sistem pemerintahan pusat di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Dambalo. Dalam konteks ini hasil belajar siswa kelas IV pada materi sistem pemerintahan pusat belum sesuai dengan yang diharapkan. Deskripsi lengkap tentang hasil belajar siswa kelas IV pada materi sistem pemerintahan pusat di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Dambalo serta tindakan yang dilakukan dalam setiap siklus di paparkan dalam bab pembahasan ini. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada materi sistem pemerintahan pusat di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Dambalo melalui model unjuk kerja. Kegiatan persiapan dalam penelitian dilakukan dengan menyiapkan berbagai hal yang diperlukan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, serta instrument observasi kegiatan siswa dan guru. Pada tahap persiapan ini pula peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mitra untuk menyamakan persepsi tentang strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran. 7
8 Kegiatan siklus I dilaksanakan tanggal 27 April Kegiatan pada siklus I dilakukan dengan memperhatikan secara optimal kekurangan pada observasi awal. Dalam pelaksanaan kegiatan siklus I ini guru mengajak siswa untuk memperhatikan tampilan skema susunan pemerintahan pusat melalu gambar yang unik dalam meningkatkan kompetensinya. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang skema tersebut. Guru memfasilitasi siswa untuk menunjukan kerja baik secara keompok dan indvidu dengan penuh percaya diri. Berdasarkan model unjuk kerja yang telah dilakukan. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada materi sistem pemerintahan pusat di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Dambalo. Pada tahap akhir guru memberikan penguatan terhadap materi yang diajarkan tesebut. Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I yang dipandu dengan Rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembaran pengamatan terlampir, diperoleh hasil tindakan pada siklus I sesuai tabel berikut: Tabel 1: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Nilai Jumlah siswa Nilai total Jumlah Daya serap 55% Nilai rata-rata kelas 71,50% Berdasarkan Tabel 1 di atas, tentang penilaian hasil belajar siswa tersebut dengan menerapkan model unjuk kerja pada materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV dapat dijelaskan bahwa: a. Dari jumlah 20 orang siswa, yang memperoleh nilai kurang dari 75 ada 9 orang siswa atau 45 %, 8
9 b. Dari jumlah 20 orang siswa, yang memperoleh nilai ada 11 orang siswa atau 55%, c. Nilai rata-rata kelas memperoleh 71,50%. Untuk kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model unjuk kerja pada materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo dapat dilihat pada tabel berikut ini. Grafik 1: Kegiatan Belajar Mengajar guru pada siklus I ,17 20, Jumlah aspek Prosentase Sangat Baik Baik Cukup Kurang Berdasarkan hasil tabel kegiatan pengajaran guru tentang sistem pemerintahan pusat melalui model unjuk kerja di kelas IV MIS Dambalo, b ahwa kualifikasi pembelajaran data sebagai berikut: 1. Dari 24 aspek penilaian yang dinilai dalam proses pembelajaran terdapat 5 aspek atau 20,83% yang memperoleh kulaifikasi baik. 2. Dari 24 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 6 aspek atau 25,00% yang memperoleh kualifikasi cukup. 3. Dari 24 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran terdapat 13 aspek atau 54,17% yang memperoleh kualifikasi kurang. Kegiatan siswa dalam proses belajar dilakukan oleh peneliti diamati oleh guru mitra melalui instrumen lembar kegiatan siswa 10 aspek yang disajikan dalam lampiran. Untuk kegiatan Siswa dapat dilihat pada Tabel berikut ini. 9
10 Grafik 2: Kegiatan siswa pada siklus I Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Aspek Prosentase Berdasarkan grafik 2 kegiatan siswa maka kualifikasi dalam pembelajaran PKn tentang materi sistem pemerintahan pusat melalui model unjuk kerja adalah sebagai berikut : 1. Dari 10 aspek penilaian yang dinilai dalam proses pembelajaran terdapat 4 aspek atau 40 % yang memperoleh kualifikasi baik, 2. Dari 10 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 3 aspek atau 30 % yang memperoleh kualifikasi cukup, dan 3. Dari 10 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran terdapat 3 aspek atau 30 % yang memperoleh kualifikasi kurang. Berbagai deskripsi data tersebut menunjukkan bahwa model unjuk kerja memiliki keunggulan untuk dijadikan sebagai salah satu strategi meningkatkan hasil belajar siswa. Namun karena hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Dari hasil refleksi dan umpan balik guru dan antara pengamat diperoleh beberapa simpulan pelaksanaan kegiatan siklus I sebagai berikut: a. Perumusan rencana pembelajaran belum maksimal b. Langkah-langkah proses pembelajaran belum menarik, efektif, dan efisien. c. Penampilan guru belum menarik perhatian siswa d. Penguasaan materi pelajaran belum maksimal. e. Penguasaan kelas masih kurang f. Partisipasi siswa belum maksimal g. pemberian tindakan tidak sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran yang telah disediakan. 10
11 Berdasarkan hasil diskusi dan umpan balik tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model unjuk kerja sudah disenangi dan cukup memperbaiki serta meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo. Namun demikian capaian pada siklus 1 ini belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan sehingga peneltian dilanjutkan ke siklus II. Tahap persiapan pada siklus II dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II. Perbaikan ini difokuskan pada strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pemerintahan pusat melalui model unjuk kerja. Pada tahap ini pula peneliti menambah materi yang diajarkan pada siswa sehingga lebih menarik. Pelaksanaan kegiatan siklus II pada tanggal 15 Mei Kegiatan siklus II dilakukan sebagai strategi untuk meningkatkanhasil belajr siswa secara optimal. Pelaksanaan kegiatan siklus II dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut; memperhatikan secara optimal kekurangan pada siklus I. Pada awalnya guru mengajak siswa untuk mendengarkan apersepsi untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan kompetensinya. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang penjelasan yang diberikan. Guru memfasilitasi anak untuk unjuk kerja baik secara kelompok maupun individual. Berdasarkan model unjuk kerja yang telah dilakukan. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pada tahap akhir guru memberikan penguatan terhadap hasil belajar siswa tentang materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo. Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari kegiatan tindakan pada siklus II diperoleh hasil belajar siswa sesuai tabel berikut: 11
12 Tabel 2: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Nilai Jumlah siswa Nilai total Jumlah Daya Serap 95% Nilai rata-rata kelas 88,50% Berdasarkan Tabel 2 di atas tentang hasil penilaian terhadap hasil belajar siswa tersebut dengan menerapkan model unjuk kerja pada materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV pada siklus II dapat dijelaskan bahwa: a. Dari jumlah 20 orang siswa, yang memperoleh nilai kurang dari 75 ada 1 orang siswa atau 5 %, b. Dari jumlah 20 orang siswa, yang memperoleh nilai ada 19 orang siswa atau 95%, c. Nilai rata-rata kelas mencapai 88,50%. Untuk kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model unjuk kerja pada materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 3: Kegiatan guru pada siklus II Sangat Baik Baik 58 0 Cukup 0 0 Jumlah Aspek 0 Prosentase Jumlah Aspek Prosentase Kurang Berdasarkan grafik di atas tentang kegiatan pengajaran guru tentang sistem pemerintahan pusat melalui model unjuk kerja di kelas IV MIS Dambalo, bahwa kualifikasi pembelajaran data sebagai berikut: a. Dari 24 aspek penilaian yang dinilai dalam proses pembelajaran terdapat 10 aspek atau 42 % yang memperoleh kulaifikasi sangat baik. 12
13 b. Dari 24 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 14 aspek atau 58 % yang memperoleh kualifikasi baik. Untuk kegiatan Siswa pada materi sistem pemerintahan pusat melalui model unjuk kerja di kelas IV MIS Dambalo dapat dilihat pada grafik 4 berikut: Grafik 4: Kegiatan siswa pada siklus II Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Aspek Prosentase Berdasarkan tabel kegiatan siswa di atas, dapat dijelaskan bahwa: a. Dari 10 aspek penilaian yang dinilai dalam proses pembelajaran terdapat 8 aspek atau 80 % yang memperoleh kulaifikasi baik dan sangat baik. b. Dari 10 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 2 aspek atau 20 % yang memperoleh kualifikasi cukup. Berdasarkan data yang disajikan tersebut, menunjukkan bahwa penggunaan model unjuk kerja sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV MIS Dambalo. Dalam konteks ini terjadi peningkatan yang sangat siginifikan. Realitas ini selanjutnya menunjukkan keunggulan dari penggunaan model unjuk kerja untuk digunakan sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan mengadakan kegiatan umpan balik. Dari hasil umpan balik refleksi dengan pengamat diperoleh simpulan sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa telah meningkat dengan baik dengan adanya penggunaan model unjuk kerja. b. Pemanfaatan alokasi waktu pembelajaran sudah tepat. 13
14 c. Penampilan dan keterampilan guru dalam menerapkan model unjuk kerja sudah sesuai dengan prosedurnya. Berdasarkan kegiatan refleksi dan umpan balik yang dilakukan antara guru dan pengamat disepakati untuk tidak melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya karena melalui tindakan yang dilaksanakan selama dua siklus mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Berdasarkan hasil-hasil ini ternyata hipotesis penelitian tindakan ini dapat diterima. Penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model unjuk kerja mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat di MIS Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo. Hal ini ditunjukkan dengan hasil observasi awal rata-rata siswa yang tuntas hanya sebesar 20% meningkat pada siklus I menjadi 55%, namun belum mencapai standar yang ditentukan. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yaitu sebesar 95% dengan daya serap seluruh siswa mencapai 85%. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dapat dikemukakan saransaran sebagai berikut: 1. Model unjuk kerja hendaknya digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lain dalam pembelajaran PKn. 2. Penggunaan model unjuk dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat perlu dipersiapkan dengan baik sehingga memberikan kontribusi yang efektif bagi peningkatan hasil belajar siswa 3. Untuk memaksilkan hasil yang dicapai dalam penggunaan model unjuk kerja, maka guru perlu memahami prosedur atau tata cara dalam aplikasinya sehingga memberikan hasil yang optimal bagi peningkatan hasil belajar siswa. Daftar Pustaka Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta. 14
15 Fajri Zul Em. (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Aneka Ilmu bekerjasama Difa Publisher. Pidarta Made, Dr.Prof. (2009). Landasan Kependidikan. Rineka Cipta: Bandung Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi II. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta: Jakarta Suprijono Agus. (2012). Cooperative Learning. Pustaka Pelajar:Yogyakarta Taufina. (2009). Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume IX. Universitas Negeri Padang: Padang Uno B Hamzah, M.Pd Dr. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta. 15
Inayatul Uliya
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah, M.Pd anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciJeffry Gagah Satria Frigatanto
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinci(Susanti I Anuli, Aisah R. Pomatahu, Zulkifli Lamusu)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN VOLI MINI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN NO.77 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO (Susanti I Anuli, Aisah R. Pomatahu, Zulkifli
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN
Lebih terperinciOleh: EMAN KADIR Jurusan S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN I DAMBALO KECAMATAN TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh: EMAN KADIR Jurusan S1 PGSD Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Ayu Ferawati
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI NILAI NILAI PANCASILA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS II SDN I TLAGA KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI NILAI NILAI PANCASILA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS II SDN I TLAGA KABUPATEN GORONTALO OLEH : Santi Gobel 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2.
Lebih terperinciSuwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciKata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP SISWA KELAS VIII E TAHUN AJARAN 2015/ 2016 DI SMP N 1 NANGGULAN Oleh:
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung
Lebih terperinciPemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili
Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
28 METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Menaati Keputusan Bersama Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD
1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Menaati Keputusan Bersama Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD Kelas V SDN 3 Tapa, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Andre Adrian Umar,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciHesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciD033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK
D033 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2011/2012
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2014: 18) PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action research (CAR).
Lebih terperinciOleh Silvoni Palowa Dra. Hakop Walangadi, M.Si, Muchtar Ahmad, s.pd, M.Si 1 ABSTRAK
1 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TEMA CITA-CITAKU DI KELAS IV SDN NO.80 KOTA TENGAH
Lebih terperinciLAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitia tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 012 Kampung Panjang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
1 PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Oleh : Nama : Umulatipatun NIM/NIRM
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciUntuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
Penerapan Metode Pembuatan Karikatur Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Khususnya Dalam Materi Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu Budha Sampai Masa Kolonial Belanda Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WATANGREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: EKO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 009 Simpang Kubu tahun pelajaran 2015-2016 dengan jumlah
Lebih terperinciPersada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1
Lebih terperinciEfektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ritna Handayani (09130030) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Banyak faktor
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciPenerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo
Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo Asmawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciCandra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI MENAMPILKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA MATA PELAJARAN
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI MENAMPILKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF DI KELAS II SDN 2 SUWAWA, KECAMATAN SUWAWA, KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI
PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Abdul Rifai Ahadang, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksnakan di SMA Negeri 4 Gorontalo. Objek pada penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester
Lebih terperinciSaira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan
Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Finanda Rizki Sahati 11144100125 Pendidikan Matematika Fakultas
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM
JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (MPA) DI KELAS X ADP-1 SMK NEGERI
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu masalah untuk mencari bukti dalam penelitian tersebut. Seperti
Lebih terperinciJIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn
Pemberian Tugas Sebagai Peningkatan Prestasi Pembelajaran Struktur Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Kelas IV SDN Giriharjo 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Sri Wahyuni SDN Giriharjo 2 Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Subyek dan Objek Penelitian Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVD SDN 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciTugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan
Lebih terperinciOleh: Riski Amelia. Abstract :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE TIPE CO-OP CO-OP DI KELAS IV SD N 31 KOTA PADANG Oleh: Riski Amelia Abstrak : Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Munculnya istilah classroom action research atau penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian tindakan.
Lebih terperinciVolume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :
Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
Lebih terperinciRustam Effendi dan Hendra
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING KOMBINASI DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS V SDN ULU BENTENG 1 KABUPATEN BARITO KUALA Rustam Effendi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V/a Sekolah Dasar Negeri 001 Pulau Bangkinang Seberang dengan jumlah siswa sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR IRVIN NOVITA ARIFIN Dosen di Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Pengembangan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:
Lebih terperinciOleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG
Lebih terperinciPENERAPAN RECIPROCAL TEACHING
PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PADA SISWA KELAS VI A SDN TANGGUL WETAN 02 KECAMATAN TANGGUL JEMBER Suhirman
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Inside Outside Cirle berjalan dengan menggunakan dua siklus. Siklus I
97 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pembelajaran sosiologi di kelas XE menggunakan metode Inside Outside
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Artikel Skripsi EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih
35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006: 16) dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari
Lebih terperinci