Developing Talent to Face Business Challenges GENERAL RESULT
|
|
- Teguh Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Developing Talent to Face Business Challenges GENERAL RESULT
2 Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Peserta Hasil Studi Human Capital Index Net Promoter Score Human Capital Score Model of Employee Engagement
3 Pendahuluan Dunamis Human Capital dan Majalah BusinessNews Indonesia mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu penyelenggaraan Indonesia Human Capital Study Kami bangga dapat mempersembahkan studi Human Capital yang komprehensif dan saat ini telah keenam kalinya diselenggarakan di Indonesia. Terima kasih kepada para peserta Indonesia Human Capital Study 2015 atas partisipasi dan kepercayaannya kepada kami dalam penyelenggaraan studi ini. Kami berharap studi ini dapat membawa manfaat bagi perkembangan pengelolaan Human Capital di Indonesia serta mampu menjadi tolak ukur (benchmarking) terhadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management System pada perusahaan perusahaan di Indonesia. Secara konsisten studi ini akan kami lakukan setiap tahunnya. Kami berharap jumlah peserta studi dan partisipasi dari perusahaan-perusahaan di Indonesia akan semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga studi ini akan memberikan hasil yang maksimal, komprehensif dan semakin menggambarkan perkembangan Human Capital di Indonesia. Salam, Steering Committee Indonesia Human Capital Study 2015, M. Hamdani M. Lutfi Handayani c/o Dunamis Human Capital c/o BusinessNews Indonesia
4 Latar Belakang Saat ini sedang terjadi transformasi besar dari era indusrti ke era pengetahuan, hal ini berdampak kepada cara-cara perusahaan dalam mengelola individu sebagai salah satu faktor penting penentu kemenangan bisnis. Bila di era industri orang disebut sebagai human resources, salah satu faktor industri yang harus dikendalikan, maka di era knowledge information, orang disebut sebagai human capital dan dianggap sebagai company most important assets. Oleh karena itu, saat ini kita pengelolaan individu/karyawan di perusahaan dikenal dengan istilah Human Capital Management System. Apabila melihat kembali filosofi dasar dari pengelolaan Human Capital: Manusia adalah aset, bukan biaya Aset tersebut meliputi kemampuan mereka (skills), pengetahuan mereka (knowledge), dan perilaku mereka (behavior) Setiap initisiatif-inisiatif yang berhubungan dengan pengelolaan manusia sebagai aset, harus bisa terukur dan bisa diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa keuangan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola dengan baik atas asetnya melalui suatu pengukuran atas investasi yang telah dilakukan melalui indikator-indikator atas pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management.
5 Tujuan Indonesia Human Capital Study merupakan studi yang dilakukan terhadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Tujuan studi ini adalah: 1. Pembelajaran Mempercepat proses pembelajaran kolektif dalam transformasi pendekatan Human Resources menuju pendekatan Human Capital melalui knowledge flow antar perusahaan di Indonesia. 2. Benchmarking Mendapatkan data benchmark berbagai industri di Indonesia sehingga masing-masing perusahaan dapat mengetahui posisi mereka di antara pemain lain di industrinya. 3. New & Better Menemukan inovasi baru dalam meningkatkan intangible assets perusahaan.
6 Metodologi Studi ini melakukan penelitian atas pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management di perusahaan yang ada di Indonesia. Hasil dilihat dari dua kacamata kebutuhan stakeholder penting, yaitu management yang mewakili shareholder dan employee sebagai internal customer. Sementara itu pendekatan dan proses Human Capital Management System yang dimiliki dan diterapkan di perusahaan dikaji melalui Human Capital Score yang didapat dari persepsi karyawan dan Human Capital Initiatives yang diverifikasi oleh panelis. Untuk mengukur sejauh mana kebutuhan management telah dipenuhi dengan baik, indikator yang digunakan adalah Human Capital Index yang mencakup Human Capital Effectiveness, Investment, Valuation, dan Depletion dengan menggunakan data perusahaan dari tahun Sedangkan untuk mengukur sejauh mana hasil yang diperoleh sudah memenuhi kebutuhan karyawan dengan baik sehingga menciptakan engagement dengan perusahaannya, alat ukur yang digunakan adalah Net Promoter Score dan Employee Opinion Survey dengan responden 100 orang karyawan yang dipilih secara acak pada setiap perusahaan.
7 Peserta Asuransi Pembiayaan Pertambangan Telekomunikasi BPJS Ketenagakerjaan Federal International Finance ANTAM Indosat BPJS Kesehatan Astra Sedaya Finance Bukit Asam Telekomunikasi Indonesia Asuransi Jasa Indonesia BFI Finance Adaro Energy Smartfren Telecom Asuransi Bintang Radana Finance Bumi Resources XL Axiata Asuransi Mitra Maparya WOM Finance Harum Energy Asuransi Dayin Mitra Tifa Finance Indo Tambangraya Asuransi Bina Dana Arta Batavia Prosperindo Bayan Resources Asuransi Jiwa Taspen Adira Finance Timah Elnusa Poperti dan Real Estat Infrastruktur dan Utilitas Aneka Industri Perum Perumnas Jasa Marga Semen Indonesia Rekayasa Industri Indonesia Power Chakra Jawara Intiland Icon Plus Dharma Polimetal Metropolitan Land Tower Bersama Infrastructure Aetra Air Jakarta Waskita Karya Citra Marga Kompas Gramedia Adhi Karya Express Trasindo Utama JNE Wijaya Karya Indika Energy PDAM Surabaya Hutama Karya Sarana Menara BPR Bank Sleman Ciputra Development Trada Maritime Holcim Indonesia MNC Land Garuda Indonesia Indo Kordsa Pakuwon Jati HK Realtindo JIEP Indocement Tempo Intimedia
8 Demografi Profil Industri Pertambangan 14% Aneka Industri 19% Asuransi 14% Pembiayaan 13% Telekomunikasi 6% Infrastruktur dan Utilitas 16% Properti dan Real Estat 20% Total Perusahaan yang dianalisis Total Peserta IHCS : 64 perusahaan : 27 perusahaan
9 HASIL STUDI
10 Human Capital Index
11 Human Capital Effectiveness Human Capital Effectiveness mengukur seberapa efektif kinerja Human Capital di dalam suatu perusahaan. Beberapa indikator yang dikaji adalah Revenue Factor, Expense Factor, Income Factor, Human Capital Return on Investment, dan Human Capital Value Added.
12 Revenue Factor Revenue Factor dihitung dari Total Revenue per Full Time Equivalent (FTE). Revenue Factor menjelaskan besarnya kontribusi keterlibatan karyawan terhadap revenue perusahaan. Semakin tinggi Revenue Factor menunjukkan semakin efektif kinerja human capital yang dimiliki perusahaan.
13 Expense Factor Expense Factor dihitung dari Total Operating Expense per FTE. Expense Factor menjelaskan total biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan untuk setiap keterlibatan karyawan. Semakin rendah Expense Factor menunjukkan semakin efektif kinerja human capital yang dimiliki perusahaan.
14 Income Factor Income Factor diperoleh dari (Total Revenue Total Operating Expense) per FTE. Income Factor menjelaskan besarnya laba yang diberikan melalui keterlibatan karyawan terhadap perusahaan. Semakin tinggi Income Factor menunjukkan semakin efektif kinerja human capital yang dimiliki perusahaan.
15 HC Return on Investment Rata-rata industri mengalami penurunan HC ROI di tahun Penurunan paling signifikan terlihat di Industri Pertambangan, yaitu sebesar 5.32% di tahun 2013 dan 2.26% di tahun Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya revenue Industri Pertambangan sebesar 16% di tahun 2014.
16 HC Value Added HC Value Added menunjukkan nilai dari pengetahuan, skill, dan kinerja karyawan. Rata-rata HC Value Added sebesar Rp 684 juta per karyawan per tahun.
17 Human Capital Investment Human Capital Investment memberikan informasi tentang seberapa serius sebuah perusahaan melakukan pengembangan terhadap Human Capital yang dimilikinya. Adapun indikator yang dilihat adalah Development Rate, Training Investment, Training Cost Factor, Promotion Rate, dan Talented Employee.
18 Development Rate Rata-rata 57% karyawan mendapatkan pelatihan di tahun Industri yang konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun ialah Telekomunikasi, Infrastruktur & Utilitas, dan Pertambangan.
19 Training Investment Rata-rata perusahaan menginvestasikan Rp 3.75 juta per karyawan untuk pengembangan kompetensi di tahun 2014, sedikit menurun dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 3.86 juta. Penurunan paling signifikan terlihat pada Industri Pertambangan. Hal ini terlihat bahwa dengan menurunnya revenue mereka, mereka melakukan efisiensi dengan melakukan pemangkasan budget pelatihan di tahun Rata-rata penyediaan biaya pelatihan tertinggi terdapat di Industri Asuransi yaitu sebesar Rp 6.97 juta per karyawan per tahun.
20 Training Cost Factor Rata-rata investasi training Rp 7.9 juta per orang di tahun 2014, menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 9.13 juta per orang. Penurunan paling tinggi terjadi di Industri Pertambangan yaitu sebesar 79.5% dari tahun sebelumnya.
21 Promotion Rate Jumlah karyawan yang dipromosikan rata-rata meningkat di tahun Peningkatan signifikan terlihat di Industri Pembiayaan yaitu sebesar 10%.
22 Talented Employee Rata-rata jumlah karyawan bertalenta di masing-masing perusahaan ialah sebesar 6% dari total karyawan. Di Industri Telekomunikasi terlihat penurunan yang sangat signifikan di tahun 2013 dikarenakan penurunan karyawan yang tidak mencapai target perusahaan.
23 Human Capital Valuation Human Capital Valuation memberikan informasi tentang seberapa baik perusahaan menghargai Human Capital yang dimilikinya. Indikator yang dilihat adalah Remuneration Revenue Percent, Remuneration Expense Percent, Remuneration Factor, Executive Remuneration Factor, dan Management Remuneration Factor.
24 Remuneration Revenue Percent Rata-rata industri mengalokasikan 9% 11% dari total revenue-nya untuk biaya remunerasi karyawan. Rasio total remunerasi dibandingkan dengan revenue.
25 Remuneration Expense Percent Perbandingan antara remunerasi dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan cenderung stabil dari tahun ke tahun, kecuali untuk Industri Asuransi dan Pembiayaan. Di Industri Asuransi terjadi peningkatan sebesar 7% di tahun 2014, sedangkan di Industri Pembiayaan terjadi penurunan sebesar 2%.
26 Remuneration Factor Rata-rata perusahaan memberikan remunerasi Rp juta per karyawan per tahun. Industri Telekomunikasi memberikan remunerasi tertinggi yaitu Rp juta per karyawan per tahun dan Industri Pembiayaan memberikan remunerasi terendah yaitu Rp 83.9 juta per karyawan per tahun.
27 Management Remuneration Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp juta untuk setiap manajer di tahun Industri Pembiayaan memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 722 juta per manajer per tahun dan Industri Asuransi memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 172 juta per manajer per tahun. Rata-rata kenaikan kompensasi manajer di Industri Telekomunikasi mengalami kenaikan tertinggi tiap tahunnya, yaitu sebesar 17%.
28 Executive Remuneration Factor Rata-rata perusahaan memberikan remunerasi Rp. 2.5 milyar untuk setiap eksekutif di tahun Industri Telekomunikasi memberikan remunerasi tertinggi yaitu Rp 5.5 milyar per eksekutif per tahun dan Industri Properti & Real Estat memberikan remunerasi terendah yaitu Rp 1.5 milyar per eksekutif per tahun.
29 Human Capital Depletion Human Capital Depletion memberikan informasi tentang seberapa besar terjadinya penyusutan pada Human Capital yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Indikator yang dilihat adalah Voluntary Turn Over, Involuntary Turn Over, dan Total Separation Rate.
30 Voluntary Turn Over Voluntary Turn Over dihitung dari Voluntary Separation per Headcount. Voluntary Turn Over menjelaskan persentase orang-orang yang secara sukarela berhenti atau meninggalkan perusahaan sesuai keinginan mereka sendiri. Semakin tinggi Voluntary Turn Over semakin besar penyusutan pada human capital yang dimiliki oleh perusahaan.
31 Involuntary Turn Over Involuntary Turn Over dihitung dari Involuntary Separation per Headcount. Involuntary Turn Over menjelaskan persentase orang-orang yang dihentikan tanpa pilihan yang dikarenakan diberhentikan, PHK, tidak mampu, atau meninggal.
32 Total Separation Rate Total Separation Rate dihitung dari Total Voluntary Turn Over dan Involuntary Turn Over. Total Separation menjelaskan persentase orangorang yang keluar dari perusahaan baik dikarenakan keinginan sendiri maupun diberhentikan tanpa pilihan.
33 Net Promoter Score
34 Net Promoter Score Perusahaan dan Seluruh Industri Seberapa besar kecenderungan Anda untuk merekomendasikan perusahaan tempat Anda bekerja sebagai tempat bekerja yang hebat kepada orang lain?
35 Komentar Promoter untuk Perusahaan 30% 25% 29% Alasan Merekomendasikan 22% 20% 15% 10% 5% 9% 9% 7% 4% 4% 0% Image perusahaan yang baik menjadi alasan utama karyawan merekomendasikan perusahaan tempat mereka bekerja sebagai tempat bekerja yang hebat kepada orang lain, yaitu sebesar 29%.
36 Komentar Detractor untuk Perusahaan Alasan menjadi Detractor 20% 18% 16% 14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% 19% 16% 11% 9% 5% 4% 3% 3% Sistem penghargaan (19%) menjadi alasan tertinggi karyawan tidak merekomendasikan perusahaan tempat mereka bekerja sebagai tempat bekerja yang hebat kepada orang lain.
37 Human Capital Score
38 Tabel Human Capital Score Sub Sistem Struktur Organisasi Struktur Organisasi/DJP (?) Sistem Manajemen Kompetensi Infrastru ktur Aneka Industri Properti & Real Estate Pertamb angan Teleko munika si Pembiaya Asuran an si Minimu m Semua Perusah aan Maksim um Semua Perusah aan Ratarata 2015 Ratarata Rencana Human Capital Beban Kerja Budaya Perusahaan Sistem Rekrutmen Sistem Pembelajaran & Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja Sistem Manajemen Karir Sistem Manajemen Talenta Sistem Manajemen Penghargaan Sistem Hubungan Industrial Sistem Informasi Human Capital
39 Kesimpulan HC Score Sub sistem yang dipersepsikan dengan baik pengelolaannya di tahun 2015 adalah adalah Sistem Pembelajaran dan Pengembangan, serta Budaya Perusahaan. Sub sistem pengelolaan Human Capital Management yang mempunyai nilai persepsi karyawan rendah di semua industri adalah Sistem Manajemen Karir, Sistem Rekrutmen, dan Sistem Manajemen Talenta. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari inisiatif-inisiatif yang lebih baik lagi dalam mengelola sub sistem tersebut.
40 Model of Employee Engagement
41 Employee Engagement Model Engagement Capital Past Event Komitmen afektif dan rasional berdasarkan persepsi previous events Present Experience Komitmen afektif dan rasional berdasarkan persepsi present experiences Future Expectations Komitmen afektif dan rasional berdasarkan ekspektasi future employment experience Talent Outcomes Effort Intent to Stay Organizational Performance Revenue Profit Customer satisfaction
42 Employee Engagement Model Engagement Capital Past Event 80.7% Present Experience 85.9% Future Expectations 77.9% Talent Outcomes Effort 93.7% Intent to Stay 75.2% Organizational Performance Revenue Profit Customer satisfaction
43 Engagement Drivers Pendorong Utama Engagement Capital Future Expectation Nilai-Nilai Perusahaan Manajemen Karir Visi, Misi, Tujuan Perusahaan Manajemen Penghargaan Komunikasi Unit Kerja Manajemen Kinerja Lingkungan Kerja 0% 10% 20% 30% 40% 50% Pendorong Utama Effort Nilai-Nilai Perusahaan Visi, Misi, Tujuan Perusahaan Komunikasi Unit Kerja Manajemen Kinerja 0% 10% 20% 30% 40%
44 Engagement Drivers Pendorong Utama Intent to Stay Nilai-Nilai Perusahaan Visi, Misi, Tujuan Perusahaan Manajemen Karir Manajemen Kinerja Komunikasi Unit Kerja Manajemen Penghargaan 0% 5% 10% 15% 20% 25%
Tujuan. Pembelajaran. Benchmark. New and Better
Tujuan Pembelajaran Benchmark New and Better Metodologi Perspektif Karyawan (Survey) q q q Survei Keterikatan Karyawan (Employee Engagement Survey) Survei NPS Survei Kepuasan atas Kinerja HC Perspektif
Lebih terperinciTerima kasih kepada para peserta Indonesia Human Capital Study 2014 atas partisipasi dan kepercayaannya kepada kami dalam penyelenggaraan studi ini.
General Report Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Peserta Hasil Studi o Human Capital Index o Net Promoter Score o Human Capital Score o Model of Employee Opinion o Human Capital Initiatives
Lebih terperinciDaftar Isi. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: Human Capital Index Net Promoter Score Human Capital Score
2011 Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: Human Capital Index Net Promoter Score Human Capital Score Pendahuluan Dunamis Human Capital & Majalah Business Review
Lebih terperinciDa?ar Isi Dunamis Human Capital This document is confiden:al and intended for internal use only.
General Report Da?ar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: - Human Capital Index - Net Promoter Score - Human Capital Score - Human Capital Ini7a7ves Pendahuluan Dunamis
Lebih terperinciPaparan Hasil Indonesia Human Capital Study 2014
Paparan Hasil Indonesia Human Capital Study 2014 Indonesia Human Capital Study 2014 Metodologi o Perspektif Karyawan (Survey) q q q Survei Opini Survei NPS Survei HC Score o Perspektif Manajemen q q HC
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran Benchmark New and Better
Tujuan Pembelajaran Benchmark New and Better Metodologi Perspektif Karyawan (Survei) Survei Keterikatan Karyawan (Employee Engagement Survey) Survei NPS (Net Promoter Score) Survei Kepuasan atas Kinerja
Lebih terperinciPaparan dan Sosialisasi Hasil Studi Dunamis Human Capital
2011 Paparan dan Sosialisasi Hasil Studi 2012 Dunamis Human Capital 1 Tujuan Studi o Pembelajaran o Benchmarking o New & Be9er 2 Metodologi o Perspek>f Manajemen q q HC Index HC Inisia>f o Perspek>f Karyawan
Lebih terperinci2015 Indonesia Human Capital Study 1
2015 Indonesia Human Capital Study 1 EXECUTIVE SUMMARY INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY (IHCS) diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 2009 oleh Dunamis Human Capital. IHCS merupakan satu-satunya studi
Lebih terperinciHuman Capital Index. Copyright 2009 Dunamis Consul6ng This document is confiden6al and intended for internal use only.
Human Capital Index HC Effec6veness Financial Performance 2004 2005 2006 2007 2008 Revenue Factor Keuangan 1,387,805 1,539,294 1,459,850 1,083,731 1,498,821 Telekomunikasi 1,447,420 1,513,269 1,654,238
Lebih terperinci2013 Indonesia Human Capital Study 1
2013 Indonesia Human Capital Study 1 EXECUTIVE SUMMARY INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY (IHCS) diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 2009 oleh Dunamis Human Capital dan Majalah Business Review. IHCS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari ketersediaan sumber daya, khususnya adalah sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan yang ingin bertumbuh dan berkembang dewasa ini tidak akan lepas dari ketersediaan sumber daya, khususnya adalah sumber daya manusia. Pertumbuhan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan
Lebih terperinciMENGUKUR KONTRIBUSI HUMAN CAPITAL TERHADAP TUJUAN PERUSAHAAN
MENGUKUR KONTRIBUSI HUMAN CAPITAL TERHADAP TUJUAN PERUSAHAAN Brata Wibawa Djojo Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinci2010 Dunamis Human Capital
2011 1 Company Address Phone/Fax Contact Person Title Email/HP Industry (Pilih salah satu (v)) Pertanian Pertambangan Industri Dasar & Kimia Tanaman Pangan Perkebunan Peternakan Perikanan Batubara Minyak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Data Perusahaan yang Terdaftar di IICG yang Mempublikasikan Laporan Keuangan Periode
LAMPIRAN 1 Data Perusahaan yang Terdaftar di IICG yang Mempublikasikan Laporan Keuangan Periode 2010-2012 No Nama Perusahaan Terdaftar di CGPI Mempublikasikan Laporan Keterangan Periode 2010-2012 Keuangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v
i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.03 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. PT. Suryana bergerak dibidang ekspor impor bahan bahan kimia dimana
45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Suryana bergerak dibidang ekspor impor bahan bahan kimia dimana PT. Suryana saat ini sudah memiliki 36 karyawan, termasuk direksi. Selain
Lebih terperinciDunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016
Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu
Lebih terperinciPT Petrosea Tbk Analyst Presentation. Paparan Publik Maret 2012
PT Petrosea Tbk Analyst Presentation Anggota July 2011 Paparan Publik Maret 2012 Perhatian Informasi dalam presentasi ini adalah informasi umum mengenai PT Petrosea Tbk ("Perseroan") yang disiapkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, Karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang, memasang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan dan mampu bersaing menjadi yang terbaik. Perusahaan mempunyai dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis di Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan yang semakin pesat dengan bertambahnya perusahaan dari hari ke hari didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman menjadi salah satu program besar pemerintah dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang masih menjanjikan
Lebih terperinciPENGHARGAAN DALAM BIDANG GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG), TAHUN 2011
PENGHARGAAN DALAM BIDANG GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG), TAHUN 2011 Jenis Penghargaan : Indonesian Good Corporate Governance Award The Most Trusted Companies 2011 Based on Corporate Governance Perception
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah perusahaan milik Negara (BUMN) yang merupakan perusahaan
Lebih terperinci10 THE BEST SCORE CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TAHUN
10 THE BEST SCORE CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TAHUN 2001-2010 MUH. ARIEF EFFENDI, SE, MSI, AK, QIA, CPMA (Penulis buku The Power of Good Corporate Governance : Teori dan Implementasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan pada hakekatnya didirikan dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan pada hakekatnya didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan, going concern dan meningkatkan kesejahteraan stakeholders. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciEVALUASI DAN PENGENDALIAN
EVALUASI DAN PENGENDALIAN DR. Johannes Buku : Manajemen Stratejik - bab 9 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyimak bagian ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan hal berikut. 1. Lingkup dan pengertian evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan
Lebih terperincihendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :
PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK
Lebih terperinciDasar Hukum Privatisasi
Dasar Hukum Privatisasi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Pasal 74 84) Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)
Lebih terperinciANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45
ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Pada 1992 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deregulasi sector ketenagalistrikan. Proses ini berawal dengan diterbitkannya Keputusan Presiden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1 Metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15
DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE 2005-2013 Disusun Oleh : Nama : Fera Aristiyani NPM : 20207459 Kelas : 4EB05
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X
EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X Ni Wayan Omni Sanisya Uttami 1, Amelia Kurniawati 2, Ika Arum
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this study is to analyze financial statements of PT. Timah Tbk. relates to making an investment decisions. Financial statements analysis is important to provides information about
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi telah banyak mengubah pola bisnis masa kini. Pertukaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah banyak mengubah pola bisnis masa kini. Pertukaran informasi yang cepat dan kecanggihan teknologi menjadi faktor yang patut diperhitungkan oleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya tuntutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan, membuat perusahaan harus mampu mencari cara agar selalu adaptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1. Analisis Perkembangan Penyaluran Kredit Dalam pelaksanaan aktivitas operasional bank, salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perbankan adalah peningkatan kinerja
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380
PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat dalam memilih perusahaan untuk menanamkan sejumlah dana dalam rangka meraih
Lebih terperinciLAMPIRAN. Definisi = Pendapatan bersih perusahaan. persentase modal yang balik dalam usaha.
LAMPIRAN 1. Net Income Definisi = Pendapatan bersih perusahaan Sumber = Balance Sheet = 20% 2. Return On Investment Definisi = Persentase tingkat pendapatan terhadap investasi yang menunjukkan persentase
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
Lebih terperinci9
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang diperdagangkan di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka
Lebih terperinci7 SUMBER DAYA MANUSIA
7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang penelitian Berbagai macam sektor yang menggerakkan roda perekonomian, salah satunya adalah sektor properti. Investasi dalam bentuk properti masih menjadi alternatif
Lebih terperinciIX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan dapat mendatangkan profit. Investasi pabrik merupakan dana atau modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada hakikatnya Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama kesuksesan usaha atau bisnis yang dijalankan suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa
Lebih terperinciBAB 5 : PUSAT INVESTASI
BAB 5 : PUSAT INVESTASI Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com CHAPTER 5 PUSAT INVESTASI PENGERTIAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN YANG KINERJA PIMPINANNYA
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem manajemen sumberdaya manusia (SDM) yang berkembang di era industri, mengalami transformasi menuju pendekatan human capital pada era pengetahuan dan informasi sekarang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau dengan mengunjungi pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Data penelitian ini berupa data sekunder, jadi untuk lokasi penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengambil data secara langsung di Internet atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguasai pasar. Perkembangan zaman yang juga diikuti perkembangan dalam
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis pada hakikatnya memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan keuntungan, meningkatkan nilai aset dan menguasai pasar.
Lebih terperinciPengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang)
Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Tesis Nama : Riko Ervil NRP : 2507202006 Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng,Sc
Lebih terperinciRD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed
Peraturan : X.N.1 CIMB Principal Asset Management, mor & mor & 3 - DANA PENSIUN BANK CIM 0 (11-11-2010) --0-96,997,046,480.77 0.00 79,521,848,751.86 0.00 RD - Syariah - REKSADANA AAA - - 964,370.99 1,695.41
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah metode pengukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah
Lebih terperinciSKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)
SKRIPSI KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciAlbert Kristian Manik Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRACT
ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) SEBAGAI SALAH SATU PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Lung Noverian Email: lung.noverian@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan saja.hal ini terjadi sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri telekomunikasi dan informasi komunikasi sedang berada pada puncaknya.seiring dengan perkembangan modernisasi pada masyarakat Indonesia, kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Robbins dan Judge, 2009). Connolly (1991) mengatakan bahwa turnover dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Turnover merupakan pengunduran diri yang dilakukan oleh karyawan baik secara sukarela (voluntary) maupun tidak (involuntary) dari sebuah perusahaan (Robbins dan Judge,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada PT Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT), maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan asuransi saat ini sangat pesat. Sampai tahun 2013 jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98 perusahaan, untuk
Lebih terperinciIX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan dapat mendatangkan profit. Investasi pabrik merupakan dana atau modal
Lebih terperinciSTATISTIK PASAR MODAL
Minggu II, Februari 2014 STATISTIK PASAR MODAL 10 14 Februari 2014 Minggu II, Februari 2014 Grafik Nilai Emisi Efek s.d. 14 Februari 2014 obligasi 37.50% saham 62.50% Grafik Perkembangan IHSG 2 Januari
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinciBAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2
BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan otomotif PT Smart Mulia Abadi Sidoarjo dalam melakukan pengukuran kinerja yang didasarkan pada metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah mendorong persaingan yang semakin ketat dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka manajer keuangan sangat
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab IV, maka pada bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Kecenderungan hasil nilai analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler (ponsel) terbanyak di dunia. Menurut sebuah agensi marketing social Asia, jumlah
Lebih terperinci