BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang
|
|
- Djaja Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman menjadi salah satu program besar pemerintah dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang masih menjanjikan profit yang cukup tinggi bagi perusahaan properti. Perusahaan properti pun selain melaksanakan misi dalam melayani kebutuhan perumahan dan permukiman masyarakat juga dituntut untuk menghasilkan profit yang tinggi. Kondisi ini menjadikan bisnis properti memiliki tingkat kompetitif yang tinggi di industri properti. Prediksi dari Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) memprediksi pasar properti di Indonesia akan tumbuh mencapai 10% pada tahun Produk perumahan atau residensial akan mendorong pertumbuhan properti tersebut karena kebutuhan rumah yang masih tinggi disamping tingkat kesenjangan antara pasokan dan permintaan rumah yang besar. Ditambah dengan angka backlog perumahan di Indonesia sebesar kurang lebih 13 juta penduduk yang belum memiliki unit hunian adalah sebuah tugas besar pemerintah dalam salah satu program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Kedua tujuan tersebut adalah tujuan dari Perum Perumnas yaitu satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang Perumahan dan Permukiman dengan salah satu produk misinya yaitu Rumah Sejahtera Tapak (RST) diharapkan dapat meminimalisir angka backlog perumahan di Indonesia. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk
2 Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pelopor dalam penyediaan perumahan dan permukiman sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. Perumnas terus bergerak untuk merealisasikan target produksi rumah sebanyak unit di tahun 2018, menghasilkan pendapatan Rp 5.4 Triliun per tahun dengan rasio keuntungan bersih minimum sebesar 9% sebelum akhir 2018 dan mencapai recurrent income minimal 9% per tahun sebelum akhir Oleh karena itu Perumnas menyadari pentingnya strategi sebagai bagian dari perencanaan. Berikut adalah gambaran inisiatif strategi beserta kebijakan. No STRATEGI INISIATIF KEBIJAKAN 1 Peningkatan Laba & Pendapatan 2 Perbaikan Produktifitas (Karyawan) 3 Pengelolaan Aset yang Efektif Perbaikan Strategi Pemasaran Perbaikan Strategi Penjualan Perbaikan Strategi Pelayanan Pelanggan Optimalisasi Bauran Produk (PortoFolio Produk) Pengembangan Bisnis Anorganik Penguatan Anak Perusahaan Penguatan SDM Penjualan Peluncuran proyek / produk yang efektif Peningkatan Citra Perusahaan Program Perampingan Perusahaan Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Biaya Optimalisasi Stok Tanah (penyediaan dan pengelolaan) Peningkatan Pengamanan Tanah dan Penguatan Status Hukum Tanah Resolusi Pengelolaan Aset Tidak Produktif Perbaikan Prosedur Pembebasan / Pengadaan
3 No STRATEGI INISIATIF KEBIJAKAN 4 Strategi Permodalan Program Inovasi Permodalan 5 Penyehatan Arus Kas 6 Revitalisasi Strategi & Model Bisnis Perbaikan Program Pengelolaan Arus Kas Peningkatan Strategi Perusahaan Peningkatan Strategi Bisnis Peningkatan Strategi Pembangunan peningkatan Strategi Fungsional 7 Pengembangan Produk yg Efektif Pengembangan Produk yang Efektif 8 Perencanaan Ulang Proses Bisnis Perencanaan Ulang Proses Bisnis 9 Peningkatan Sistem Manajemen 10 Pengembangan Kapasitas serta Kemampuan Karyawan Sistem SDM yang Terintegrasi Peningkatan Sistem Keuangan Pengembangan Kebijakan yang Efektif Otomatisasi Kantor Optimalisasi Software & Hardware IT Monitoring ICT & Evaluasi Sistem Perbaikan Pengembangan Masterplan IT Pengembangan Sistem secara Efektif Peningkatan Sistem Pengadaan Barang & Jasa Pengembangan Website Perusahaan Standarisasi Pelaporan Peningkatan Sistem Akuntansi Optimalisasi Manajemen Administrasi Hukum Optimalisasi Penanganan Hukum Peningkatan Manajemen Pertanahan secara menyeluruh Implementasi GCG secara Efektif Program Pengembangan Karyawan secara Efektif Penerimaan & Penempatan Karyawan secara efektif Penguatan Kompetensi Karyawan 11 Sinergi Kemitraan secara Strategis Sinergi Kemitraan secara Strategis 12 Budaya Kinerja Tinggi Program Transformasi Budaya Perusahaan Peningkatan Visi dan Misi
4 No STRATEGI INISIATIF KEBIJAKAN 13 Kepemimpian yang Efektif Program Pengembangan Kepemimpinan 14 Restrukturisasi Organisasi Struktur Organisasi Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan 15 Menajemen Resiko Perusahaan Kekuatan Organisasi 16 Optimalisasi Sinergi Sinergi antara PERUMNAS - BUMN Sinergi antara PERUMNAS - Pemda Hubungan Baik antara Stakeholder Sinergi antara PERUMNAS - PERBANKAN - BAPERTARUM - JAMSOSTEK - TWPAD - BLUPP Penguatan Hubungan kepada Media Pencegahan Pemberitaan Negatif Tabel 1. 1 Inisiatif Strategi Perum Perumnas Untuk memenuhi target pencapaian, Perumnas menargetkan untuk merealisasi 20 kerjasama strategis dengan Pemerintah, BUMN dan Swasta sebelum akhir 2016 dan memiliki land bank ha dengan 10% berada di 10 kota besar sebelum akhir Menghadapi situasi tersebut, bersinergi adalah langkah besar yang harus terus dilakukan, yakni dengan memanfaatkan peluang yang ada bersama BUMN maupun stakeholder lain. Ini dilakukan untuk mengembangkan landbank yang saat ini masih dirasa belum optimal dan dibawah target. Untuk itu Perumnas akan melakukan sinergi dengan BUMN lain untuk memanfaatkan lahan yang dapat dikembangkan bersama, termasuk kerjasama dengan penyediaan lahan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk dikembangkan menjadi kawasan hunian. Sinergi ini tak hanya sebatas pemanfaatan lahan, tetapi saat ini dijajaki pula sinergi untuk pasar kolektif. Contohnya, saat ini Perumnas sedang membangun kurang lebih 35 ribu rumah untuk PNS dan karyawan BUMN. Ini merupakan strategi dalam membentuk pasar kolektif.
5 Perumnas sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyadari bahwa target pencapaian kinerja sangat penting dalam membangun usahanya dan pencapaian misi pemerintahnya dalam merumahkan masyarakat. Oleh sebab itu, kepastian pencapaian kinerja harus termonitor dengan baik sebagai induk koordinasi suatu organisasi dengan visi dan misinya. Perumnas telah mengadopsi proses sistem manajemen strategik sejak tahun 2010 dengan diberlakukannya sistem manajemen kinerja dalam Key Performance Indicator yang berbasis Balance Scorecard. Perumnas menerapkan sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard dengan 4 perspektif yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi tentang penilaian kinerja karyawan secara unit kerja dan individu. Selanjutnya secara umum penilaian dilakukan per semester meskipun yang menjadi target acuan utama adalah tahunan. Beberapa hal yang melatarbelakangi dibutuhkannya sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard di Perumnas yaitu untuk mengukur kinerja secara komprehensif (Mulyadi, 2014) dalam rangka pencapaian target kinerja tahunan. Oleh sebab itu, target kinerja atau Key Performance Indicator dengan berbasis Balanced Scorecard sangat dibutuhkan. Penerapan Balanced Scorecard di Perum Perumnas diterapkan setelah penetapan penggunaan sistem manajemen kinerja dengan Key Performance Indicator yang diturunkan sampai ke level unit kerja terkecil. Penerapan tersebut menyentuh 4 perspektif kinerja Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, internal proses, dan pembelajaran & pertumbuhan. Diharapkan dengan diimplementasikan keempat perspektif tersebut dapat mengukur kinerja yang
6 obyektif, menyeluruh, terkait, dan berimbang. (Kaplan & Norton, 1996) 1.2 Rumusan Masalah Perum Perumnas menyadari pentingnya sistem manajemen strategik untuk mendukung pencapaian target kinerja yang telah memiliki metode Balanced Scorecard untuk mengidentifikasi pencapaian kinerja yang harus dicapai dalam periode dan perspektif tertentu secara komprehensif karena sebagai sebuah korporasi Perum Perumnas juga diharuskan untuk terus tumbuh dan berkembang dengan berorientasi pada strategi bisnis yang terkait tujuan unit kerja dan alokasi sumber daya untuk meningkatkan profitabilitas usaha sebagai ujung atau muara dari keseluruhan perspektif Balanced Scorecard yaitu Perspektif Keuangan (Kaplan & Norton, 1996). Perspektif Keuangan sebagai muara dari Balanced Scorecard sudah selayaknya menjadi tujuan utama suatu perusahaan yang memiliki Rencana Jangka Panjang yang bertumbuh dan berkembang. Hasil indikator dalam Perspektif Keuangan Balanced Scorecard dapat menjadi sebuah akibat implementasi strategi dari analisa faktor eksternal dan internal perusahaan selain perspektif pendukung lainnya dalam Balanced Scorecard. Oleh sebab itu, penulis ingin mengidentifikasi permasalahan terhadap salah satu indikator dalam perspektif keuangan yang masih belum tercapai yaitu pertumbuhan pendapatan. 1.3 Tujuan Penelitian Mengingat pentingnya peranan sistem manajemen strategik berbasis
7 Balanced Scorecard di perusahaan yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan, maka tujuan utama penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mengevaluasi pencapaian perusahaan berdasarkan sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard perusahaan. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pencapaian sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard perusahaan. 3. Merumuskan dan merekomendasikan upaya perbaikan untuk pencapaian kinerja dan persaingan usaha di industri pengembang perumahan dan permukiman. 1.4 Batasan Masalah Penelitian Penelitian ini memiliki batasan terhadap waktu dan supaya mendapatkan tahapan penelitian yang mendalam dan upaya perbaikan yang terarah, maka penelitian ini dibatasi pada kinerja Perum Perumnas dari tahun 2014 sampai 2015 dikarenakan pada awal 2014 adalah dimana Perumnas memiliki Rencana Jangka Panjang (RJP) yang baru. Adapun permasalahan yang diteliti adalah evaluasi pengaplikasian Balanced Scorecard sebagai alat untuk menterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun dalam empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal serta manusia. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari studi deskriptif eksploratif ini diharapkan dapat memberi manfaat
8 setidaknya sebagai berikut: 1. Bagi penulis, dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam di bidang ilmu sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard dalam bidang perencanaan kinerja perusahaan. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan umpan balik kepada manajemen tentang efektivitas proses perencanaan kinerja dalam sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard sebagai alat penerjemah dan jembatan antara strategi korporasi yang diturunkan (cascade) ke dalam strategi antar unit dan fungsi Divisi dan Departemen sebuah korporasi. 3. Bagi pihak lain, dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan dalam bidang sistem manajemen kinerja khususnya dalam perencanaan kinerja sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard. 1.6 Sistematika Pembahasan Rangkaian penelitian ini akan dibahas dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan landasan teori yang menjadi landasan konseptual dalam penyusunan penelitian yaitu mengenai pengertian kinerja, teori Balanced Scorecard dan beberapa teori manajemen pendukung
9 lainnya. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode pengumpulan data dan metode analisis data dalam penelitian serta gambaran tentang obyek penelitian. BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan profil organisasi, analisis dan pembahasan strategi manajemen khususnya pengaplikasian metode Balanced Scorecard untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini disajikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran dari penulis yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan dan peneliti dalam bidang sejenis.
BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)... vii
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)... vii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem manajemen strategik sebagai suatu media teknologi informasi, dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu negara, semakin baik pula kondisi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Solo Kartasura) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernyataan visi dan misi suatu organisasi menurut Imelda (2004) merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan pelaksanaan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut tidak menyadari bahwa lambat laum mereka akan kehilangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kebanyakan perusahaan, masih menggunakan kinerja keuangan sebagai tolak ukur keberhasilan mereka dalam mencapai sasaran strategis, padahal perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi
1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi apapun. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat, khususnya Indonesia mengakibatkan lingkungan bisnis semakin kompetitif, manajemen organisasi yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciFarah Esa B
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber dayamanusia, dan penanganan
Lebih terperinciBandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan
BAB V KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Perusahaan maupun organisasi yang tidak memiliki system pengukuran kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan penilaian kinerja berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1. Analisis pengukuran..., Gita Dinarsanti, FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan kebutuhan yang sangat vital sebagai pendukung utama dinamika dan aktivitas ekonomi baik di pusat maupun daerah dan pengembangan wilayah serta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat kini yang semakin menginginkan kenyamanan berbelanja, kepastian harga, dan keanekaragaman kebutuhan dalam satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan pedoman kebijakan industri BPR agar jelas dan terarah yang disebut
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Indonesia melalui Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat memberikan pedoman kebijakan industri BPR agar jelas dan terarah yang disebut Cetak Biru atau Blue
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Teknologi Informasi 2.1.1.1 Sejarah Teknologi Informasi Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangPenelitian Dalam perkembangan era globalisasi ini, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang sangat sentral kedudukannya dalam kepemerintahan, karena seluruh aspek perekonomian di negara ini
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan perubahan iklim bisnis yang sangat cepat, mengharuskan perusahaan untuk mampu menyesuaikan segala perubahan yang terjadi. Kondisi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN REKOMENDASI. kewajiban melayani kebutuhan dasar masyarakat dalam hal air bersih sekaligus
BAB 6 SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN REKOMENDASI 6.1. Simpulan Terdapat dua fungsi penting yang harus diemban oleh PDAM yaitu kewajiban melayani kebutuhan dasar masyarakat dalam hal air bersih
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan ukuran hasil yang akan dicapai atas pelaksanaan suatu program atau merupakan suatu usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) di Indonesia setiap tahunnya terus menerus mengalami peningkatan, berdasarkan infomasi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan terkait dengan masalah mutu pendidikan di Indonesia saat ini adalah tingkat mutu pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan pada sisi keuangan (financial perspective). Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata-mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, untuk mencapai tujuan perusahaan menciptakan kinerja yang unggul dan mencapai laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi ini telah mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai dengan tajamnya persaingan di dalam menghasilkan produksi, badan usaha pasti menginginkan hasil produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut organisasi maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan. Setiap perusahaan harus mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. No. 154 Tahun 2000, telah membawa berbagai perubahan bagi keberlanjutan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan status Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) sejak tahun 2000, dengan terbitnya PP No. 154 Tahun 2000,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan pastilah menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan pastilah menjalankan kegiatan rutinya bagi kepentingan semua stakeholder seperti pemegang saham, karyawan, kreditur, pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri dan meningkatkan kinerjanya untuk kelangsungan hidup perusahaan, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dewasa ini perusahaan-perusahaan dituntut untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kinerjanya untuk kelangsungan hidup perusahaan, bahkan untuk bersaing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan kini tidak hanya didominasi oleh sekolahsekolah negeri tapi kini sekolah swasta juga mulai berpartisapasi. Hal ini ditunjukkan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi dimana perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinci2.1. Visi dan Misi...11
ABSTRAK Dalam penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard, penelitian diadakan pada Perusahaan Jasa Transportasi XTrans Cabang Bandung. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghipun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana terbsebut kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen mengakibatkan persaingan bisnis yang begitu ketat. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBalanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.
Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan bisnis yang terjadi di antara perusahaan semakin ketat, termasuk pula pada bisnis di sektor perbankan. Untuk itu, perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Apalagi didalam era revolusi informasi yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mendapatkan keuntungan financial saja, akan tetapi saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam dunia persaingan global saat ini, perusahan tidak hanya dituntut untuk mendapatkan keuntungan financial saja, akan tetapi saat ini perusahaan harus bisa menilai
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD ROBERT S. KAPLAN DAVID P NORTON
BALANCED SCORECARD ROBERT S. KAPLAN DAVID P NORTON LATAR BELAKANG LINGKUNGAN OPERASI BARU DALAM BISNIS: LINTAS FUNGSI: mengkombinasikan keunggulan spesialisasi keahlian fungsional dengan kecepatan, efisiensi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang berlangsung saat ini di Indonesia berjalan dengan sangat pesat. Sehingga persaingan bisnis menjadi semakin ketat sebagai akibat masuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan di tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. internal, dan sasaran pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Pada perspektif finansial ditetapkan tiga sasaran strategik, yakni :
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Sasaran strategik perusahaan secara keseluruhan dibedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan pusat dari seluruh. pembangunan pemerintah. Secara umum pembangunan bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan pusat dari seluruh pembangunan pemerintah. Secara umum pembangunan bertujuan untuk peningkatkan kesejahteraan rakyat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi global saat ini semua negara merasakan imbasnya, termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut Badan Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinci