Terima kasih kepada para peserta Indonesia Human Capital Study 2014 atas partisipasi dan kepercayaannya kepada kami dalam penyelenggaraan studi ini.
|
|
- Ari Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 General Report
2 Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Peserta Hasil Studi o Human Capital Index o Net Promoter Score o Human Capital Score o Model of Employee Opinion o Human Capital Initiatives
3 Pendahuluan Dunamis Human Capital & Majalah Business News mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu penyelenggaraan Indonesia Human Capital Study Kami bangga dapat mempersembahkan studi Human Capital yang komprehensif dan saat ini telah kelima kalinya diselenggarakan di Indonesia. Terima kasih kepada para peserta Indonesia Human Capital Study 2014 atas partisipasi dan kepercayaannya kepada kami dalam penyelenggaraan studi ini. Kami berharap studi ini dapat membawa manfaat bagi perkembangan pengelolaan Human Capital di Indonesia serta mampu menjadi tolak ukur (benchmarking) ter hadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management System pada perusahaan perusahaan di Indonesia. Secara konsisten studi ini akan kami lakukan setiap tahunnya. Kami berharap jumlah peserta studi dan partisipasi dari perusahaan-perusahaan di Indonesia akan semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga studi ini akan memberikan hasil yang maksimal, komprehensif dan semakin menggambarkan perkembangan Human Capital di Indonesia. Salam, Steering Committee Indonesia Human Capital Study 2014, M. Hamdani c/o Dunamis Human Capital M. Lutfi Handayani c/o Business News
4 Latar Belakang Saat ini sedang terjadi transformasi besar dari era indusrti ke era pengetahuan, hal ini berdampak kepada cara-cara perusahaan dalam mengelola individu sebagai salah satu faktor penting penentu kemenangan bisnis. Bila di era industri orang disebut sebagai human resources, salah satu faktor industri yang harus dikendalikan, maka di era knowledge information, orang disebut sebagai human capital dan dianggap sebagai company most important assets. Oleh karena itu, saat ini kita pengelolaan individu/karyawan di perusahaan dikenal dengan istilah Human Capital Management System. Bila melihat kembali filosofi dasar dari pengelolaan Human Capital: o Manusia adalah aset, bukan biaya o Aset tersebut meliputi kemampuan mereka (skills), pengetahuan mereka (knowledge), dan perilaku mereka (behavior) o Setiap initisiatif-inisiatif yang berhubungan dengan pengelolaan manusia sebagai aset, harus bisa terukur dan bisa diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa keuangan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola dengan baik atas asetnya melalui suatu pengukuran atas investasi yang telah dilakukan melalui indikator-indikator atas pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management.
5 Tujuan Indonesia Human Capital Study merupakan studi yang dilakukan terhadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management di perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia. Tujuan studi ini adalah: 1. Pembelajaran Mempercepat proses pembelajaran kolektif dalam transformasi pendekatan Human Resources menuju pendekatan Human Capital melalui knowledge flow antar perusahaan di Indonesia. 2. Benchmarking Mendapatkan data benchmark berbagai industri di Indonesia sehingga masing-masing perusahaan dapat mengetahui posisi mereka di antara pemain lain di industrinya. 3. New & Better Menemukan inovasi baru dalam meningkatkan intangible assets perusahaan.
6 Metodologi Studi ini melakukan penelitian atas pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management di perusahaan yang ada di Indonesia. Hasil dilihat dari dua kacamata kebutuhan stakeholder penting, yaitu management yang mewakili shareholder dan employee sebagai internal customer. Sementara itu pendekatan dan proses Human Capital Management System yang dimiliki dan diterapkan di perusahaan dikaji melalui Human Capital Score yang didapat dari persepsi karyawan dan Human Capital Initiatives yang diverifikasi oleh panelis. Untuk mengukur sejauh mana kebutuhan management telah dipenuhi dengan baik, indikator yang digunakan adalah Human Capital Index yang mencakup Human Capital Effectiveness, Investment, Valuation, dan Depletion dengan menggunakan data perusahaan dari tahun Sedangkan untuk mengukur sejauh mana hasil yang diperoleh sudah memenuhi kebutuhan karyawan dengan baik sehingga menciptakan engagement dengan perusahaannya, alat ukur yang digunakan adalah Net Promoter Score dan Employee Opinion Survey, dengan responden 100 orang karyawan yang dipilih secara acak pada setiap perusahaan.
7 Peserta Peserta Indonesia Human Capital Study 2014 terdiri atas perusahaan-perusahaan BUMN, swasta, maupun perusahaan daerah yang dikategorikan berdasarkan industrinya. Nama Perusahaan Express Trasindo Utama Federal International Finance Garuda Indonesia Bank CTBC Indonesia Rekayasa Industri Adira Dinamika Multi Finance Tower Bersama Infrastructure Asuransi Jasa Indonesia Jakarta International Container Terminal Lippo General Insurance Telekomunikasi Indonesia Wijaya Karya Indonesia Power Wijaya Karya Realty Jasa Marga Jakarta Industrial Estate Pulogadung Perusahaan Listrik Negara Hutama Karya Pelabuhan Indonesia III PDAM Surabaya Fortune Indonesia BPR Bank Sleman Daya Adicipta Mustika BPR Bank Jogja Dahana BPR Bank Bapas 69 Magelang Semen Indonesia
8 Demografi 19% 27% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Aneka Industri 14% Keuangan 21% 19% Properti dan Real Estat Perusahaan Daerah n = 48 perusahaan Catatan : Selain peserta IHCS 2014, analisis Index Human Capital menyertakan perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam Anugerah Business Review, BUMD Award, dan Analisis Annual Report
9 Hasil Studi
10 Human Capital Index
11 Human Capital Effectiveness Human Capital Effectiveness mengukur seberapa efektif kinerja Human Capital di dalam suatu perusahaan. Beberapa indikator yang dikaji adalah Revenue Factor, Expense Factor, Income Factor dan Human Capital Return on Investment.
12 HC Effectiveness Financial Performance Revenue Factor Infrastrutur, Utilitas, dan Transportasi 3,000,085,547 2,994,933,184 3,587,773, ,826,227 1,058,794,956 1,202,652,582 2,305,111,753 3,034,553,222 3,608,660,990 3,018,701,744 3,210,779,404 3,758,622,439 1,928,879,074 2,136,655,459 2,513,984, ,670, ,216, ,210,934 2,837,797,002 2,714,682,193 3,108,752, ,387, ,316, ,968,632 1,752,360,244 2,352,876,205 2,700,601,782 2,093,186,340 2,258,574,516 2,807,180, ,220, ,851, ,309,043 1,523,590,378 1,672,460,302 1,947,362, ,209, ,365,767 1,183,248, ,438, ,478, ,683, ,751, ,677, ,059, ,515, ,204, ,442, ,449, ,364, ,901,891 Rata-rata seluruh industri 528,872, ,218, ,467,096 Keuangan Properti dan Real Estat Aneka Industri Perusahaan Daerah Rata-rata seluruh industri Expense Factor Infrastrutur, Utilitas, dan Transportasi Keuangan Properti dan Real Estat Aneka Industri Perusahaan Daerah Rata-rata seluruh industri Income Factor Infrastrutur, Utilitas, dan Transportasi Keuangan Properti dan Real Estat Aneka Industri Perusahaan Daerah
13 Revenue Factor Rata-rata seluruh industri mengalami peningkatan revenue dari tahun ke tahun. Aneka industri memperoleh revenue paling tinggi dibandingkan industri lain. Hampir di seluruh industri mengalami kenaikan revenue dari tahun ke tahun Revenue Factor Aneka Industri 3,000,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah 4,000,000,000 Properti dan Real Estat 2,000,000,000 Average Keuangan 1,000,000,000 Perusahaan Daerah Tahun 2013
14 Expense Factor Expense factor mengukur total biaya yang dikeluarkan organisasi untuk setiap keterlibatan karyawan. Dari hasil studi dapat dilihat bahwa rata-rata indutri mengalami kenaikan biaya operasional yang dikeluarkan, walaupun industri Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi sempat mengalami penurunan pada tahun Expense Factor 4,000,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Aneka Industri Rupiah 3,000,000,000 Properti dan Real Estat 2,000,000,000 Average Keuangan 1,000,000,000 Perusahaan Daerah Tahun 2013
15 Income Factor Income factor dari seluruh industri mengalami kenaikan dari tahun-tahun, akan tetapi di aneka industri sempat mengalami sedikit penurunan di tahun Income Factor 1,200,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah 1,000,000,000 Aneka Industri 800,000,000 Properti dan Real Estat 600,000,000 Average 400,000,000 Keuangan 200,000,000 Perusahaan Daerah Tahun 2013
16 Human Capital Return on Investment Secara keseluruhan, seluruh industri mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, akan tetapi HC ROI di aneka industri mengalami penurunan pada tahun 2012 dan Hal ini dikarenakan income factor pada aneka industri juga menurun di tahun tersebut. Human Capital ROI 8.00 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 7.00 Properti dan Real Estat Persentase Aneka Industri Average 2.00 Keuangan Tahun 2013 Perusahaan Daerah
17 Human Capital Investment Human Capital Investment memberikan informasi tentang seberapa serius sebuah perusahaan melakukan pengembangan terhadap Human Capital yang dimilikinya. Adapun indikator yang dilihat adalah Development Rate, Training Investment, dan Training Cost Factor.
18 Development Rate Penyediaan akses kepada karyawan untuk mendapatkan pelatihan sudah sangat baik, rata-rata 75% karyawan mendapatkan pelatihan di tahun Tetapi terlihat terjadi penurunan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya mungkin disebabkan perusahaan lebih fokus untuk memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan peningkatan kompetensi Development Rate 100% Keuangan 90% Persentasee 80% Perusahaan Daerah 70% 60% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 50% 40% Average 30% 20% Properti dan Real Estat 10% 0% Year 2013 Aneka Industri
19 Training Investment Rata-rata perusahaan menginvestasikan Rp 5,479,284 per karyawan untuk pengembangan kompetensi di tahun 2013, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 4,679,438. Industri Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi secara signifikan menambah investasi untuk pengembangan karyawan, hal ini disebabkan adanya pengembangan bisnis yang signifikan di industri tersebut. Training Investment Rupiah 10,000,000 9,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 8,000,000 Keuangan 7,000,000 6,000,000 Average 5,000,000 4,000,000 Perusahaan Daerah 3,000,000 2,000,000 Properti dan Real Estat 1,000, Tahun 2013 Aneka Industri
20 Training Cost Factor Rata-rata Investasi training Rp 7,551,190 per orang dan secara umum terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Rupiah Training Cost Factor 12,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 10,000,000 Average 8,000,000 Properti dan Real Estat 6,000,000 Perusahaan Daerah 4,000,000 Keuangan 2,000, Tahun 2013 Aneka Industri
21 Human Capital Valuation Human Capital Valuation memberikan informasi tentang seberapa baik perusahaan menghargai Human Capital yang dimilikinya. Indikator yang dilihat adalah Compensation Revenue Percent, Compensation Expense Percent, Compensation Factor, Executive Compensation Factor, dan Management Compensation Factor.
22 Compensation Revenue Percent Rata-rata industri mengalokasikan 7%-22% dari total revenuenya untuk biaya kompensasi karyawan. Rasio Total kompensasi dibandingkan dengan revenue perusahaan daerah paling tinggi, ini menunjukkan Perusahaan Daerah harus lebih meningkatkan produktifitas perkaryawan Compensation Revenue Percent 25% Perusahaan Daerah Persentase 20% Keuangan 15% Aneka Industri 10% Average 5% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 0% Properti dan Real Estat Tahun 2013
23 Compensation Expense Percent Perbandingan antara kompensasi dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan cenderung stabil dari tahun ke tahun, kecuali untuk Aneka Industri. Compensation Expense Percent 45% Keuangan 40% 35% Perusahaan Daerah Pesentase 30% Aneka Industri 25% 20% Average 15% 10% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 5% 0% Tahun 2013 Properti dan Real Estat
24 Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 180,191,612 perkaryawan pertahun, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 254,905,533 perkaryawan dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 85,022,365 perkaryawan. Compensation Factor 300,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah 250,000,000 Properti dan Real Estat 200,000,000 Aneka Industri 150,000,000 Average 100,000,000 50,000,000 Keuangan Tahun 2013 Perusahaan Daerah
25 Executive Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 2,240,387,118 untuk setiap eksekutif, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 3,283,163,092 per eksekutif dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 414,657,352 per eksekutif. Rata-rata kenaikan kompensasi eksekutif di Industri keuangan mengalami kenaikan tertinggi pertahun yaitu 14% Executive Compensation Factor 3,500,000,000 Keuangan 3,000,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Rupiah 2,500,000,000 Aneka Industri 2,000,000,000 1,500,000,000 Average 1,000,000,000 Properti dan Real Estat 500,000, Tahun 2013 Perusahaan Daerah
26 Management Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 305,791,656 untuk setiap manajer, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 509,624,298 dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 115,551,841 per manajer. Rata-rata kenaikan kompensasi manajer di Industri keuangan mengalami kenaikan tertinggi pertahun yaitu 14% Management Compensation Factor 600,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 500,000,000 Keuangan Rupiah 400,000,000 Average 300,000,000 Aneka Industri 200,000,000 Properti dan Real Estat 100,000, Tahun 2013 Perusahaan Daerah
27 Human Capital Depletion Human Capital Depletion memberikan informasi tentang seberapa besar terjadinya penyusutan pada Human Capital yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Indikator yang dilihat adalah Voluntary Turn Over, Involuntary Turn Over, dan Total Separation Rate.
28 Voluntary Turn Over Voluntary turn over di seluruh industri mengalami penurunan pada tahun 2013, terlebih untuk industri Keuangan yang menurun sangat drastis. Voluntary Turnover 15% Keuangan 13% Aneka Industri Persentase 11% 9% Average 7% 5% Properti dan Real Estat 3% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 1% -1% Tahun 2013 Perusahaan Daerah
29 Involuntary Turn Over Involuntary turn over di industri Keuangan mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2013 sehingga menyebabkan rata-rata seluruh industri juga menurun di tahun Involuntary Turnover 6% Keuangan Persentase 5% Aneka Industri 4% Average 3% Properti dan Real Estat 2% 1% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 0% Tahun 2013 Perusahaan Daerah
30 Total Separation Rate Voluntary dan involuntary di industri keuangan yang menurun drastis di tahun 2013 menyebabkan rata-rata angka Total Separation Rate di seluruh industri menurun juga. Total Separation Rate 20% Keuangan 18% Persentase 16% Aneka Industri 14% 12% Average 10% 8% Properti dan Real Estat 6% 4% Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 2% 0% Tahun 2013 Perusahaan Daerah
31 Net Promoter Score
32 Net Promoter Score Seluruh Industri Seberapa besar kecenderungan Anda untuk merekomendasikan perusahaan tempat anda bekerja kepada orang lain?
33 Alasan Promoter Image perusahaan yang baik menjadi alasan utama karyawan memberikan rekomendasi (sebesar 34.2%). Promoter 34.2% 26.7% 16.3% 10.2% 7.7% 5.1%
34 Alasan Detractor Reward dan benefit (14.2%) menjadi alasan tertinggi karyawan tidak merekomendasikan tempat mereka bekerja. Detractor 14.2% 10.0% 3.8% Kompensasi dan benefit Jenjang karir Kualitas manajemen 3.5% Visi/misi perusahaan 3.3% Kinerja 2.9% Beban kerja
35 Human Capital Score
36 Sub Sistem Infrastruktur, Utilitas & Keuangan Transportasi Aneka Properti & Perusahaan Average Average Industri Real Estate Daerah Struktur Organisasi Sistem Rekruitment Sistem Manajemen Kompetensi Sistem Manajemen Kinerja Sistem Penghargaan Sistem Pelatihan & Pengembangan Sistem Pengelolaan Karir Sistem Pengelolaan Bakat Sistem Pelayanan Karyawan Sistem Hubungan Industrial
37 Kesimpulan HC Score Kepuasan karyawan di tahun 2014 tidak lebih baik dibandingkan tahun 2013, artinya perusahaan kurang memperhatikan pengelolaan Human Capital yang tercermin dalam inisiatif-inisiatif yang dilakukan. Sub sistem yang dipersepsikan dengan baik pengelolaannya di tahun 2014 adalah adalah Sistem Pelayanan Karyawan. Sub sistem pengelolaan Human Capital Management yang mempunyai nilai persepsi karyawan rendah di semua industri adalah Sistem Manajemen Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Sistem Pengelolaan Karir. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari inisiatif-inisiatif yang lebih baik lagi dalam mengelola sub sistem tersebut.
38 Model of Employee Opinion
39 Komitmen Afektif Upaya 76.35% Kinerja 85.45% Engagement Drivers Komitmen Rational 59.43% Niat bertahan 71.45% Indonesia Human Capital Study 2014 Tetap di perusahaan
40 Human Capital Initiatives
41 Perbaikan Talent, Reward, dan Performance Management System (PMS) menjadi inisiatif yang banyak dilakukan oleh perusahaan di tahun 2014 dan masih menjadi inisiatif yang akan dilakukan di tahun Talent Management System Performance Management System Reward Management System Corporate Culture 2013 Career Management Knowledge Management 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
42 Simpulan Rencana Insiatif perbaikan sistem Human Capital telah selaras dengan HC Score, yaitu area perbaikan utama yang diharapkan karyawan yaitu : Sistem Pengelolaan Karir Sistem Penghargaan Sistem Manajemen Kinerja
Paparan Hasil Indonesia Human Capital Study 2014
Paparan Hasil Indonesia Human Capital Study 2014 Indonesia Human Capital Study 2014 Metodologi o Perspektif Karyawan (Survey) q q q Survei Opini Survei NPS Survei HC Score o Perspektif Manajemen q q HC
Lebih terperinciDaftar Isi. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: Human Capital Index Net Promoter Score Human Capital Score
2011 Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: Human Capital Index Net Promoter Score Human Capital Score Pendahuluan Dunamis Human Capital & Majalah Business Review
Lebih terperinciDa?ar Isi Dunamis Human Capital This document is confiden:al and intended for internal use only.
General Report Da?ar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: - Human Capital Index - Net Promoter Score - Human Capital Score - Human Capital Ini7a7ves Pendahuluan Dunamis
Lebih terperinciPaparan dan Sosialisasi Hasil Studi Dunamis Human Capital
2011 Paparan dan Sosialisasi Hasil Studi 2012 Dunamis Human Capital 1 Tujuan Studi o Pembelajaran o Benchmarking o New & Be9er 2 Metodologi o Perspek>f Manajemen q q HC Index HC Inisia>f o Perspek>f Karyawan
Lebih terperinciDeveloping Talent to Face Business Challenges GENERAL RESULT
Developing Talent to Face Business Challenges GENERAL RESULT Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Peserta Hasil Studi Human Capital Index Net Promoter Score Human Capital Score Model
Lebih terperinciTujuan. Pembelajaran. Benchmark. New and Better
Tujuan Pembelajaran Benchmark New and Better Metodologi Perspektif Karyawan (Survey) q q q Survei Keterikatan Karyawan (Employee Engagement Survey) Survei NPS Survei Kepuasan atas Kinerja HC Perspektif
Lebih terperinci2015 Indonesia Human Capital Study 1
2015 Indonesia Human Capital Study 1 EXECUTIVE SUMMARY INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY (IHCS) diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 2009 oleh Dunamis Human Capital. IHCS merupakan satu-satunya studi
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran Benchmark New and Better
Tujuan Pembelajaran Benchmark New and Better Metodologi Perspektif Karyawan (Survei) Survei Keterikatan Karyawan (Employee Engagement Survey) Survei NPS (Net Promoter Score) Survei Kepuasan atas Kinerja
Lebih terperinciHuman Capital Index. Copyright 2009 Dunamis Consul6ng This document is confiden6al and intended for internal use only.
Human Capital Index HC Effec6veness Financial Performance 2004 2005 2006 2007 2008 Revenue Factor Keuangan 1,387,805 1,539,294 1,459,850 1,083,731 1,498,821 Telekomunikasi 1,447,420 1,513,269 1,654,238
Lebih terperinci2013 Indonesia Human Capital Study 1
2013 Indonesia Human Capital Study 1 EXECUTIVE SUMMARY INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY (IHCS) diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 2009 oleh Dunamis Human Capital dan Majalah Business Review. IHCS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciDunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016
Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based
Lebih terperinci2010 Dunamis Human Capital
2011 1 Company Address Phone/Fax Contact Person Title Email/HP Industry (Pilih salah satu (v)) Pertanian Pertambangan Industri Dasar & Kimia Tanaman Pangan Perkebunan Peternakan Perikanan Batubara Minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan pada hakekatnya didirikan dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan pada hakekatnya didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan, going concern dan meningkatkan kesejahteraan stakeholders. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perekonomian global, regional dan nasional membuat banyak perusahaan melakukan ekspansi usaha agar tetap bertahan dan dapat bersaing. Akan
Lebih terperinciMENGUKUR KONTRIBUSI HUMAN CAPITAL TERHADAP TUJUAN PERUSAHAAN
MENGUKUR KONTRIBUSI HUMAN CAPITAL TERHADAP TUJUAN PERUSAHAAN Brata Wibawa Djojo Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan
Lebih terperinciJuly 16, 2014 Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta
July 16, 2014 Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta 2014 Indonesian Make FINDINGS By : Robby Susatyo Filosofi Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Dibentuk pada tahun 1998, MAKE merupakan kerjasama
Lebih terperinciBAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode pengukuran kinerja di PT Tera Data Indonusa Selama ini PT. Tera Data Indonusa mengukur kinerja dengan melakukan analisis terhadap laporang keuangannya dan membandingkannya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Penelitian-penelitian yang khusus mengenai Perusahaan Daerah Air
II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian-penelitian yang khusus mengenai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mempunyai status sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) masih sangat sedikit, tetapi BUMD mempunyai
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI IHSG
BAB II DESKRIPSI IHSG 2.1 Sejarah Singkat IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penilaian Kinerja Melihat aktifitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinya sehari - hari maka akan menghasilkan penilaian yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.03 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya tuntutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan, membuat perusahaan harus mampu mencari cara agar selalu adaptif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X
EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X Ni Wayan Omni Sanisya Uttami 1, Amelia Kurniawati 2, Ika Arum
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. PT. Suryana bergerak dibidang ekspor impor bahan bahan kimia dimana
45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Suryana bergerak dibidang ekspor impor bahan bahan kimia dimana PT. Suryana saat ini sudah memiliki 36 karyawan, termasuk direksi. Selain
Lebih terperinciAdapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA EMPLOYMENT STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) Employment Stock Ownership Program (ESOP) merupakan program
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 EMPLOYMENT STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) Employment Stock Ownership Program (ESOP) merupakan program kepemilikan saham oleh karyawan atas saham perusahaan
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciPengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang)
Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Tesis Nama : Riko Ervil NRP : 2507202006 Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng,Sc
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Atas dasar hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penghitungan data tentang peran mitra strategis menunjukkan bahwa peran Mitra Strategis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi telah banyak mengubah pola bisnis masa kini. Pertukaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah banyak mengubah pola bisnis masa kini. Pertukaran informasi yang cepat dan kecanggihan teknologi menjadi faktor yang patut diperhitungkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sebagai organisasi perbankan yang terbentuk dari empat gabungan bank, mempunyai masalah dengan perbedaan culture dari masing-masing orang
Lebih terperinciOVERVIEW 1/29
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri. Arti penting analisis industri untuk menyeleksi sekuritas. Metode yang digunakan untuk mengestimasi tingkat keuntungan, earning per share, dan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :
60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih
Lebih terperincihendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :
PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan. Mereka merupakan sumber daya yang esensial untuk mencapai tujuan perusahaan dan
Lebih terperinci9
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguasai pasar. Perkembangan zaman yang juga diikuti perkembangan dalam
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis pada hakikatnya memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan keuntungan, meningkatkan nilai aset dan menguasai pasar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah perusahaan milik Negara (BUMN) yang merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat dalam memilih perusahaan untuk menanamkan sejumlah dana dalam rangka meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ,02% ,79% Sumber: Tempo, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia dalam skala negara berkembang saat ini tergolong paling stabil ditengah perlambatan ekonomi global yang sedang terjadi. Hal ini dapat
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tabungan dan Investasi merupakan indikator tingkat pertumbuhan ekonomi. Negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sumber dana yang besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, setiap bidang usaha memiliki banyak tantangan karena dunia usaha sudah berada di dalam era perdagangan bebas dan iklim investasi
Lebih terperinciEVALUASI DAN PENGENDALIAN
EVALUASI DAN PENGENDALIAN DR. Johannes Buku : Manajemen Stratejik - bab 9 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyimak bagian ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan hal berikut. 1. Lingkup dan pengertian evaluasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana tertentu yang ditanamkan pada periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pembayaran di kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan saja.hal ini terjadi sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri telekomunikasi dan informasi komunikasi sedang berada pada puncaknya.seiring dengan perkembangan modernisasi pada masyarakat Indonesia, kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan situs resmi Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan situs resmi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), http://www.bumn.go.id, yang didownload pada tanggal 2 Juli 2008 menyebutkan bahwa BUMN yang ada
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN Perbandingan laporan keuangan merupakan salah
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Pembahasan
46 BAB IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis Du Pont Pada bab IV penulis menggunakan laporan neraca dan laporan rugi laba PT. Bukit Asam Tbk tahun 2009-2011 untuk menganalisa rasio-rasio pada analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk
Lebih terperinciHuman Resources Management (HRM)
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Human Resources Management (HRM) Pertemuan 1: Pendahuluan Disusun oleh: Eko Tjiptojuwono Overview People Management Human Resources Management Sebuah pendekatan strategis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380
PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya adalah untuk mendapatkan keuntungan, maka dalam kegiatannya perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan
Lebih terperinciFactsheet. Tentang CPM. Tujuan Investasi. 5 July 2017
5 July 2017 Factsheet Tentang CPM Corpus Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang telah berdiri sejak 1 Oktober 2004 (13 tahun). Corpus memulai perjalanannya melayani perusahaan dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Wijayanto (2012:10) manajemen merupakan ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang panjang oleh para ilmuwan
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Scorecard (HRSC) (Studi kasus di PT. "X", Margomulyo - Surabaya)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI WALUYO JATMIKO I "PeraDaD Industri Jasa Dalam PerekoDomlaD Global" Surabaya, 5 Juli 2007 ISSN: 1978-4171 Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel
Lebih terperinciStrategi Menentukan Harga Jual, Sewa dan Profit produk Properti
Strategi Menentukan Harga Jual, Sewa dan Profit produk Bagaimana Menentukan Harga Jual, Sewa Profit dari Produk Perusahaan, Peserta minimal 5 orang, Kalau 2 orang bisa In House Traning. Materi Bahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang begitu pesat menyebabkan perkembangan dunia usaha yang begitu
Lebih terperinciFactsheet. June
Factsheet th June 5 2017 About CPV PT. Corpus Prima Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang telah berdiri sejak 1 Oktober 2004 (13 tahun). Corpus memulai perjalanannya melayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang dagang, jasa maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL
1 Pertemuan 5 ANALISIS FUNDAMENTAL Dalam menentukan nilai saham, investor perlu memperhatikan dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan di masa datang. Besarnya dividen dan earning yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menuntun perusahaan untuk melakukan pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal. Inovasi teknologi yang makin mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari ketersediaan sumber daya, khususnya adalah sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan yang ingin bertumbuh dan berkembang dewasa ini tidak akan lepas dari ketersediaan sumber daya, khususnya adalah sumber daya manusia. Pertumbuhan dari
Lebih terperinciFactsheet. About CPM. Investment Objective. Sept
Factsheet th Sept 5 2017 About CPM Corpus Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang telah berdiri sejak 1 Oktober 2004 (13 tahun). Corpus memulai perjalanannya melayani perusahaan dengan
Lebih terperinciFactsheet. About CPM. Investment Objective. July
About CPM PT. Corpus Prima Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang telah berdiri sejak 1 Oktober 2004 (13 tahun). Corpus memulai perjalanannya melayani perusahaan dengan layanan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. Keputusan-keputusan itu haruslah tidak keluar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dari segi produk, inovasi, serta kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja mereka dari bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut PT.KS merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang akan melakukan penelitian harus mengetahui serta menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena metode penelitian
Lebih terperinciBAB 5 : PUSAT INVESTASI
BAB 5 : PUSAT INVESTASI Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com CHAPTER 5 PUSAT INVESTASI PENGERTIAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN YANG KINERJA PIMPINANNYA
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15
DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem
Lebih terperinci14,87% 17,43% 17,97% 13,69%
Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aset tidak berwujud yang paling dasar adalah Human Capital atau sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini banyak perusahaan yang tumbuh berkembang, sehingga terjadi persaingan bisnis yang ketat. Dasar pendirian perusahaan adalah untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula persaingan bisnis dan perkembangan teknologi informasi yang akan memberi peluang bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar belakang Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan adalah suatu badan yang dibangun untuk memuaskan konsumen dengan
BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar belakang Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan adalah suatu badan yang dibangun untuk memuaskan konsumen dengan menciptakan suatu produk baik barang maupun jasa dari sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, Karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang, memasang,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
29 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli surat berharga dengan berbagai
Lebih terperinci