PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380
|
|
- Yuliana Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas Akhir : Rizka Hadiwiyanti (NRP : ) Dosen Pembimbing : Mudjahidin, S.T., M.T (Pembimbing I) Mahendrawathi Er, S.T., M.Sc., Ph.D (Pembimbing II) Tugas Akhir CF1380 1
2 .: LATAR BELAKANG G (1):. Latar belakang penerapan ERP di PT. TELKOM Tugas Akhir CF1380 2
3 .: LATAR BELAKANG G (2):. Dengan ERP, diharapkan ada peningkatan keuntungan dan penurunan biaya. ERP membutuhkan biaya yang sangat besar Keuntungannya dirasa masih belum sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan Analisis ekonomi Biaya langsung, biaya tidak langsung, keuntungan berwujud, keuntungan tidak berwujud payback period, NPV, ROI, IRR, dan analisis manfaat biaya Tugas Akhir CF1380 3
4 .: PERMASALAHAN :. 1. Biaya langsung dan biaya tidak langsung? 2. Keuntungan berwujud (tangible benefit) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefit)? 3. Bagaimana mengukur keuntungan tidak berwujud (intangibles) ke dalam satuan nilai uang? 4. Bagaimana hasil analisis ekonomi dari implementasi ERP? Tugas Akhir CF1380 4
5 .: BATASAN MASALAH :. 1. Ruang lingkup penelitian hanya dilakukan pada divisi Financial Service, PT. TELKOM Divre V. 2. Pajak dan depresiasi tidak dihitung dalam analisis ekonomi. 3. Rentang waktu untuk perhitungan analisis ekonomi dimulai dari tahun 2001 sampai 2008, dimana tahun 2001 merupakan tahun ke nol. Tugas Akhir CF1380 5
6 .: TUJUAN :. 1. Menentukan biaya langsung dan biaya tidak langsung dalam proyek implementasi ERP. 2. Menentukan keuntungan berwujud dan keuntungan tidak berwujud dalam proyek implementasi ERP. 3. Melakukan analisis ekonomi proyek implementasi ERP dengan metode analisis finansial yang berupa Payback Period, NPV, ROI, IRR dan analisis manfaat biaya. Tugas Akhir CF1380 6
7 .: Enterprise Resource Planning :. Sistem informasi yang berperan mengintegrasikanseluruh fungsi dan departemen menjadi sebuah sistem yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan SAP R/3 Software ERP Konsultan SAP Fungsional, berhubungan dengan desain proses bisnis Teknis, terdiridaribasis (sistem administrator) dan ABAP (programer) Tugas Akhir CF1380 7
8 .: Biaya Langsung :. Biaya yang dapat ditentukan dengan mudah pada implementasi ERP Terdiri dari biaya hardware, biaya software, biaya instalasi, biaya maintenance, biaya pelatihan. Tugas Akhir CF1380 8
9 .: Biaya Langsung implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Biaya langsung Jumlah Biaya implementasi Rp ,- Lisensi User Rp ,- Biaya maintenance Rp ,- Biaya infrastruktur Rp ,-
10 .: Biaya tidak langsung :. Tenaga Kerja Organisasional
11 .: Biaya Tidak Langsung implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Tenaga Kerja Organisasional Management time Management/ staff resources Employee time INDIRECT HUMAN COST Management effort and dedication Employee training Personnel issues
12 Ringkasan biaya tidak langsung implementasi ERP beserta faktor pendorongnya Tenaga Kerja Faktor Pendorong Organisasional Faktor Pendorong Manajemen waktu Lamanya waktu stabilisasi karena ketidaksesuaian dengan master plan Pengurangan produktivitas Pelatihan pegawai Waktu pegawai Manajemen Sumber daya manusia Jumlah SDM yang terlibat dalam implementasi ERP Business process reengineering -Kustomisasi software -Mengubah proses bisnis yang ada Manajemen usaha dan dedikasi Waktu pegawai Pelatihan pegawai Komitmen manajemen Lamanya waktu yang dibutuhkan pegawai untuk mempelajari sistem ERP Jumlah pegawai yang dilatih Restrukturisasi organisasi Resistance of change Perubahan manajemen dan budaya kerja Adanya rasa ketidaknyamanan dengan sistem ERP Turn Over pegawai Terjadi kekosongan pada suatu bagian sehingga perlu mencari pegawai pengganti Integrasi Kesalahan input data dapat berakibat pada keseluruhan sistem Perubahan pendapatan pegawai Pegawai yang terlibat dalam proyek implementasi ERP mendapatkan tambahan pendapatan
13 Biaya tidak langsung saling berkaitan satu sama lain Ada beberapa biaya tidak langsung yang dapat diukur dengan menggunakan penaksiran Biaya tidak langsung saling berkaitan satu sama lain Manajemen SDM berkaitan dengan manajemen waktu, manajemen usaha dan dedikasi, dan personnel issue. Manajemen waktu berkaitan dengan manajemen usaha dan dedikasi Pelatihan pegawai berkaitan dengan waktu pegawai Pengurangan produktivitas pada awal implementasi berkaitan dengan penolakan perubahan, business process re-engineering, dan restrukturisasi organisasi
14 Manajemen sumber daya manusia Pegawai yang terlibat diasumsikan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp ,- untuk satu pegawai sehingga tambahan pendapatan yang harus diberikan sebesar Rp ,- Implementasi dilakukan selama 6 bulan, total tambahan pendapatan untuk pegawai yang terlibat sebesar Rp ,- Perusahaan membutuhkan dua pegawai outsource dimana masingmasing pegawai akan digaji Rp ,- sehingga biaya untuk menggaji pegawai tersebut sebesar Rp ,- Pegawai outsource bekerja selama 6 bulan sehingga total biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp ,- total biaya yang dikeluarkan untuk manajemen sumber daya manusia sebesar Rp Rp = Rp ,-
15 Manajemen Waktu terdapat ketidaksesuaian dengan master plan yang sudah dibuat. kerugian yang diperoleh diperkirakan sebesar Rp ,- untuk implementasi modul FI/CO.
16 Pelatihan Pegawai Pegawai yang mengikuti pelatihan sebanyak 9 orang. Biaya untuk pelatihan satu orang pegawai diasumsikan sebesar Rp ,- per hari sehingga biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp ,- Pelatihan dilakukan selama satu minggu. Diasumsikan 1 minggu = 5 hari kerja sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk pelatihan pegawai sebesar Rp ,-
17 Pengurangan produktivitas kemungkinan 75% pegawai produktivitasnya berkurang 30% kemungkinan 15% pegawai produktivitasnya berkurang 70% kemungkinan 10% pegawai produktivitasnya berkurang 100% Pengurangan produktivitas: = (75% x 30%) + (15% x 70% ) +(10% x 100%) = (23% + 11% + 10%) = 43% Diasumsikan penolakan terjadi selama 1 bulan. rata-rata gaji pegawai tiap bulannya sebesar Rp ,- maka dapat diperkirakan perusahaan akan mengalami kerugian sebesar 43% dari nilai gaji pegawai, yaitu sebesar Rp ,-. Jika pada divisi Financial Service terdapat 9 pegawai, maka dapat diperkirakan jumlah pengeluaran sebesar Rp ,-.
18 Integrasi kesalahan yang terjadi akan berdampak pada keseluruhan sistem, dan berpotensi untuk menimbulkan kesalahan kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen. Resiko pengeluaran yang akan dikeluarkan jika terjadi kesalahan tersebut diperkirakan sebesar Rp ,-
19 Ringkasan penaksiran biaya tidak langsung implementasi ERP di PT. TELKOM Divre V divisi Financial Service Tenaga Kerja Biaya Tidak Langsung Manajemen waktu Manajemen Sumber daya manusia Jumlah Diperkirakan sebesar Rp , Rp , Pelatihan pegawai Rp , Organisasional Pengurangan produktivitas Rp , Integrasi Diperkirakan sebesar Rp ,
20 .: Keuntungan Berwujud:. Keuntungan yang berupa penghematan yang dapat diukur kuantitasnya Contohnya pengurangan kesalahan kesalahan proses, pengurangan langkah langkah pekerjaan, peningkatan penjualan, pengurangan biaya Tugas Akhir CF
21 .: Keuntungan berwujud implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Keuntungan berwujud Jumlah Keterangan Efisiensi biaya operasional Rp ,- Pengurangan pegawai Rp ,- Pengurangan biaya telekomunikasi Pengurangan waktu lembur Rp ,- Rp Diasumsikan setiap tahun bertambah 10% Diasumsikan setiap tahun bertambah 10% Diasumsikan setiap tahun bertambah 5% Diasumsikan setiap tahun bertambah 5%
22 .: Keuntungan Tidak Berwujud :. Keuntungan yang berupa penghematan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang Contohnya: peningkatan loyalitas pelanggan, peningkatan moral kerja pegawai, pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan
23 .: Keuntungan tidak berwujud implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Peningkatan Produktivitas (Whitten, dkk. 2001) kemungkinan 75% pegawai produktivitasnya bertambah 30% kemungkinan 15% pegawai produktivitasnya bertambah 70% kemungkinan 10% pegawai produktivitasnya bertambah 100%. Peningkatan produktivitas = (75% x 30%) + (15% x 70% ) +(10% x 100%) + (5% x 100%) = (23% + 11% + 10%) = 43% Gaji rata rata tiap tahun Rp , keuntungan yg diperoleh Rp x 43% = Rp , Ada 9 pegawaididivisikeuangan, penghematan yang diperoleh sebesar Rp Tugas Akhir CF
24 .: Keuntungan tidak berwujud implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Akses informasi yang real time gaji rata rata per bulan Rp , Perhitungan: 1 bulan = 20 hari kerja, gaji pegawai per hari adalah Rp /20 = Rp , 1 hari kerja = 7 jam, gaji pegawai per jam adalah Rp /7 = Rp , Waktu rata rata yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi sebesar 30 menit, sehingga penghematan yang diperoleh selama satu hari sebesar Rp /2 = Rp per hari. Selama satu bulan diperoleh penghematan sebesar Rp x 20 = Rp , Selama satu tahun penghematan yang diperoleh sebesar Rp x 12 = Rp , Ada 9 pegawaididivisikeuangan, penghematan yang diperoleh sebesar Rp , Tugas Akhir CF
25 .: Keuntungan tidak berwujud implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan Efisiensi proses budgeting Analisis laporan keuangan menjadi lebih cepat dan akurat Pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat Berpengaruh pada loyalitas pelanggan
26 .: Keuntungan tidak berwujud implementasi ERP di PT. TELKOM divisi Financial Service :. Dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan Diperkirakan 60% pelanggan tetap menggunakan jasa PT. Telkom 10 % Diperkirakan 35% pelanggan tetap menggunakan jasa PT. Telkom 40 % Diperkirakan 15% pelanggan tetap menggunakan jasa PT. Telkom 90 % Diperkirakan 5% pelanggan tetap menggunakan jasa PT. Telkom 100 % Penaksiran: = (60 % x 10 %) + (35% x 40%) + (15% x 90 %) + (5% x 100) = (6% + 14% + 14 % + 5 %) = 39% Jika setiap tahun pelanggan membayar Rp ,00 maka pemasukan yang diperoleh sebesar 39 % x Rp ,00 = Rp ,00 Jika diasumsikan pelanggan yang tetap menggunakan jasa PT. TELKOM Divre V sebanyak 1000 orang, keuntungan yang diperoleh Rp ,
27 .: Analisis Ekonomi :. Dilakukan dengan dua skenario Tanpa memperhatikan biaya tidak langsung dan keuntungan tidak berwujud Dengan memperhatikan biaya tidak langsung dan keuntungan tidak berwujud Hasil dari kedua skenario dibandingkan
28 Payback Period.: Analisis Ekonomi :. periode (tahun) yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi awal dengan menggunakan arus kas bersih berdasarkan tingkat suku bunga tertentu N ' Persamaan: 0 = P + t= 1 At( P / F, i%, t) Membuat skenario dengan suku bunga 3%, 5%, 7%, dan 14%. Tugas Akhir CF
29 .: Analisis Ekonomi :. Return On Investment (ROI) mengukur prosentase keuntungan yang dihasilkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya Persamaan: Total ROI = Keuntungan Total TotalBiaya Biaya
30 .: Analisis Ekonomi :. Net Present Value (NPV) Jumlah akumulatif kas bersih yang diperoleh dari selisih antara pemasukan ekuivalen dan pengeluaran ekuivalen dari arus kas berdasarkan tingkat suku bunga yang dipilih n Persamaan: F NPV = t t t= 0 (1 + i) Bila NPV bernilai lebih besar daripada 0, berarti proyek impleementasi ERP dikatakan menguntungkan dan dapat diterima.
31 .: Analisis Ekonomi :. Internal Rate of Return (IRR) Tingkat suku bunga yang menyebabkankeseimbangan antara pemasukan ekuivalen dengan pengeluaran ekuivalen Mengakibatkan NPV = 0 n Persamaan: F 0 = t t t= 0 (1 + i) Perhitungan IRR umumnya diselesaikan dengan trial and error. Apabila nilai IRR lebih besar daripada tingkatsuku bunga pada periode awal, maka proyek implementasi dikatakan layak Tugas Akhir CF
32 .: Analisis Ekonomi :. Analisis Manfaat Biaya Mengevaluasi manfaat proyek implementasi ERP agar dapat digunakan dengan efisien Persamaan: Manfaat Ekuivalen B / C = Biaya Ekuivalen proyek dapat dikatakan layak apabila rasio B/C lebih besar daripada 1 Tugas Akhir CF
33 .: Rangkuman Hasil Analisis Ekonomi:. Perhitungan Payback Period ROI NPV IRR Analisis Manfaat Biaya tanpa indirect dan Intangible Nilai investasi awal tidak dapat tertutup Prosentasi keuntungan yang diperoleh 36.62%% Proyek tidak layak dijalankan Proyek tidak layak dijalankan Proyek tidak layak dijalankan dengan indirect dan Intangible Nilai investasi awal kembali pada tahun ke 5 pada suku bunga 3%, 5%, 7% Prosentasi keuntungan yang diperoleh 93.33%% Proyek layak dijalankan Proyek layak dijalankan Proyek layak dijalankan Tugas Akhir CF
34 .: KESIMPULAN (1) :. Biaya langsung: biaya implementasi modul biaya lisensi user biaya maintenance biaya infrastruktur Biaya tidak langsung: manajemen waktu manajemen SDM pelatihan pegawai pengurangan produktivitas pada awal implementasi integrasi. Keuntungan berwujud: pengurangan biaya operasional pengurangan pegawai pengurangan biaya telekomunikasi pengurangan waktu lembur Keuntungan tidak berwujud: peningkatan motivasi pegawai yang berdampak pada peningkatan produktivitas akses informasi yang real time dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh pada loyalitas pelanggan Tugas Akhir CF
35 .: KESIMPULAN (2) :. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, proyek implementasi sistem ERP di PT. TELKOM Divre V divisi Financial Service tidak dapat diterima jika tidak memperhatikan biaya tidak langsung dan tidak berwujud. Namun dengan adanya biaya tidak langsung dan keuntungan tidak berwujud, proyek implementasi sistem ERP di PT. TELKOM Divre V divisi Financial Service dapat diterima. Tugas Akhir CF
36 .: SARAN :. Faktor strategis kurang diperhatikan dalam penelitian ini sehingga untuk penelitian lebih lanjut faktor strategis dapat ditambahkan dalam analisis ekonomi untuk memperoleh hasil yang maksimal Apabila PT. TELKOM ingin mengganti SAP R/3 dengan MySAP, sebaiknya melakukan analisis ekonomi untuk menilai kesuksesan sistem yang baru. Tugas Akhir CF
37 .: E.O.S :. Tugas Akhir CF
38
39 Master Plan
40 Jadwal Implementasi ke divisi regional
ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (STUDI KASUS: PT
ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (STUDI KASUS: PT. TELKOM DIVRE V, FINANCIAL SERVICE) Rizka Hadiwiyanti, Mudjahidin, S.T., M.T., Mahendrawathi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinciTeknik Analisis Biaya / Manfaat
Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan
Lebih terperinciTEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
ANALISA INVESTASI SETIAP INVESTASI TERDAPAT 2 KOMPONEN : KAS MASUK PROCEEDS : KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK DAN DEPRESIASI SETIAP TAHUN. KAS KELUAR BIAYA INVESTASI. PENILAIAN SUATU PROYEK SISTEM DAPAT DIUKUR
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI
BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya
54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciTEKNIK ANALISIS BIAYA/MANFAAT
TEKNIK ANALISIS BIAYA/MANFAAT PENDAHULUAN Pengembalian sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber-sumber daya untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciAnalisis Biaya Proyek
Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) Analisis Biaya Proyek Drs. Antok Supriyanto, MMT. 1-33 Pendahuluan Pengembangan SI merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek yang lain.
Lebih terperinciKontrak Kuliah. Analisis Biaya/Manfaat. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Kontrak Kuliah Analisis Biaya/Manfaat Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Pendahuluan Pengembangan sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainya. Investasi artinya dikeluarkanya
Lebih terperinciANALISA BIAYA Dan MANFAAT
Pertemuan 6 ANALISA BIAYA Dan MANFAAT ANALISA BIAYA Dan MANFAAT Pendahuluan Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan.
Lebih terperinciTEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT
TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT 1. Pendahuluan Pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber sumber daya
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI
STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta
Lebih terperinciMetode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinciCost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng
Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng Karakteristik Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan ditentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi dalam menjalankan operasi bisnisnya. Dimana aplikasi yang digunakan bertujuan
Lebih terperinciBab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI
56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai
Lebih terperinciPenganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.
Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi memiliki peran penting diberbagai aspek. Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi saat ini, masyarakat semakin menikmati kemajuan teknologi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance
Lebih terperinciBab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate
Lebih terperinciWORKSHOP SMOS
ENTERPRISE RESOURCES PLANNING WORKSHOP 23 08-2005 Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan ERP adalah paket software
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :
60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciSistem Informasi [Kode Kelas]
Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 10] Teknik Analisis Biaya (CBA) dan Manfaat Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Analisis Biaya Menurut Mulyadi (1990), Analisis biaya merupakan
Lebih terperinciANALISA BIAYA DAN MANFAAT
ANALISA BIAYA DAN MANFAAT Pertemuan 13 Tambahan Pendahuluan Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan. Jika
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN SISTEM Hanif Al Fatta M.Kom
ANALISIS KELAYAKAN SISTEM Hanif Al Fatta M.Kom Abstraks Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan sistem,maka tahap disain sistem bisa dimulai, tetapi tidak semua kebutuhan sistem yang didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL
STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan
Lebih terperinciMateri 7 Metode Penilaian Investasi
Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciProject Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih
Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN Langkah-langkah dalam studi kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
51 BAB 4 STUDI KELAYAKAN 4.1. Langkah-langkah dalam studi kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap
Lebih terperinciANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24
ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN SISTEM
ANALISIS KELAYAKAN SISTEM Oleh : Pujianto, S. Kom LOGO Studi Kelayakan Dokumen yang dihasilkan dari tahapantahapan sebelumnya dikumpulkan menjadi suatu proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu
Lebih terperinciFAK. EKONOMI & BISNIS S-1 MANAJEMEN
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Evaluasi untuk menentukan keputusan investasi Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Adis Imam Munandar, SSi, MM. Program Studi S-1 MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id SAP Perkuliahan Gambaran
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciPERTEMUAN III INISIASI PROYEK
PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis
Lebih terperinciMata Kuliah - Kewirausahaan II-
Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Provisioning Provisioning (Quickguide Standar Instalasi PT-1) adalah proses penyediaan suatu layanan jaringan FTTH (Fiber To The Home) yang mencakup persiapan material, aksesoris
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga
Lebih terperinciMETODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)
METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)
Lebih terperinciBUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )
BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1
ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS)
BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) 4.1 Langkah Langkah Analisis Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa
Lebih terperinciMetode Penilaian Investasi
Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
Lebih terperinciInvestasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI
STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis
Lebih terperinciA Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*
A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.
BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA
STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE /GAP ANALYSIS DAN CBA Nurlina Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, Karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang, memasang,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan Dan Saran
BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Penelitian merupakan suatu rangkaian proses yang saling terkait secara sistematis, setiap tahap merupakan bagian menentukan tahap berikutnya
Lebih terperinciAnalisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar
Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI
STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID 13209876 3EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI LATAR BELAKANG Disaat perkembangan usaha semakin pesat seperti
Lebih terperinciPertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal
Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan
Lebih terperinciMETODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005
METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA
ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN RENCANA PENERAPAN SOFTWARE ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)
STUDI KELAYAKAN RENCANA PENERAPAN SOFTWARE ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) Henny Hendarti, Yuliana Lisanti,Yuna Wijaya Binus University Jln. KH. Syahdan No. 9, Kemanggisan Jakarta Barat, 11480 E-mail
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI PADA AKTIVA TETAP BERWUJUD
ANALISIS INVESTASI PADA AKTIVA TETAP BERWUJUD PENGERTIAN DASAR 1 Aktiva tetap berwujud adalah jenis aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan yang secara fisik dapat dilihat Modal atau kapital dalam
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin
STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI Oleh : Andy Tanujaya 1000837170 Feberina Dian Sari 1000837826 Yusyonin 1000880111 Universitas Bina
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI PADA AKTIVA TETAP BERWUJUD
PENGERTIAN DASAR 1 ANALISIS INVESTASI PADA AKTIVA TETAP BERWUJUD Aktiva tetap berwujud adalah jenis aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan yang secara fisik dapat dilihat Modal atau kapital dalam
Lebih terperinci