Penyelesaian Transaksi Bursa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyelesaian Transaksi Bursa"

Transkripsi

1 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> POJK 26/2014 Memberi Kepastian Penyelesaian Transaksi Bursa E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l Ketentuan Baru Seputar Penjaminan Divisi KPP: Ditopang 3 Unit Penentu Sukses Knowledge Management (KM) Kuartal 1 Tahun Program Strategis & Kegiatan KPEI Statistik 8 Kilas Peristiwa artikel utama POJK 26/2014 Memberi Kepastian Penyelesaian Transaksi Bursa Pemberlakuan POJK Nomor 26/POJK.04/2014 makin memberikan kepastian penyelesaian transaksi bursa. Selain memudahkan kerja KPEI dalam menangani kegagalan transaksi, transparansi yang diusung POJK ini makin memperkuat pengendalian risiko di pasar modal. Menjelang tutup tahun 2014, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan sejumlah Peraturan OJK (POJK). Sebagian merupakan peraturan baru dan sebagian lagi merupakan revisi sekaligus penyempurnaan atas peraturan yang sudah berlaku sebelumnya. Diantaranya adalah POJK No 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, mengatakan, POJK No. 26 ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), berkaitan dengan penerapan manajemen risiko dalam penyelesaian transaksi bursa yang teridentifikasi sebagai transaksi tidak wajar dan berdampak sistemik terhadap risiko penggunaan dana jaminan. Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Hasan Fawzi mengatakan, penyempurnaan aturan penjaminan pada POJK No. 26, juga sejalan dengan rekomendasi IOSCO (International Organization of Securities Commissions). Salah satu panduan kebijakan yang dikeluarkan IOSCO adalah rekomendasi yang berkaitan dengan lembaga yang dibentuk untuk melindungi pelaku pasar dari risiko counterpart dalam transaksi bursa. Tentu saja lembaga dimaksud adalah Central Counter- Dirut KPEI, Hasan Fawzi mengatakan, penyempurnaan aturan penjaminan pada POJK No 26 juga sejalan dengan rekomendasi IOSCO. party (CCP), dalam hal ini KPEI. IOSCO merekomendasikan, agar CCP lebih meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan kekuatan hukum terkait penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Mekanisme penanganan kegagalan harus berdasarkan prosedur yang jelas, transparan, kondisi-kondisi yang dikategorikan sebagai penyebab kegagalan dirinci, dan menggunakan metode untuk menggambarkan terjadinya kegagalan transaksi. Jadi rekomendasi IOSCO itu tegas mengenai mekanismenya, strategi dan kebijakan, serta kondisi-kondisinya harus diatur. Karena itu, aturan III.B.6 dan III.B.7 yang ada sebelumnya disempurnakan dan dibuat secara jelas dan transparan, lanjut Hasan. 1

2 E D I T O R I A L Para stakeholders KPEI, kami kembali menghadirkan KPEI Newsletter Edisi II tahun Pada edisi ini, akan mengupas tuntas tentang POJK 26/2014 yang berkaitan langsung dengan fungsi KPEI sebagai lembaga penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Selain itu, juga disajikan artikel tentang rencana strategis dan kegiatan KPEI di tahun 2015 dalam rangka memperkuat industri pasar modal serta profil salah satu divisi yang menopang bisnis utama KPEI yaitu Divisi Kliring, Penyelesaian, dan Pinjam Meminjam Efek (KPP). Pada kolom Knowledge Management, selain informasi kegiatan selama triwulan I juga ditampilkan foto KLIK ers. Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan semoga pembaca mendapatkan pengetahuan lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan melalui ini. Selamat membaca. Redaksi Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Telp : Fax : Toll Free : KPEI (5734) customer.care@kpei.co.id Website : Ada beberapa hal penting dan strategis menyangkut klausul penjaminan yang diatur dalam POJK No. 26 ini. Aturan baru mengatur secara detail, jelas, dan cermat segala hal yang berkaitan dengan urutan dan mekanisme penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Diatur pula urutan penggunaan sumber keuangan oleh LKP dalam menangani kegagalan. Prosedur pengembalian diatur secara rinci, termasuk soal cara dan prosedur penagihan maupun mengeksekusi agunan atau aset keuangan lainnya milik Anggota Kliring (AK) yang gagal bayar. Ada pula perluasan izin dalam menggunakan dana jaminan yang pada aturan lama tidak diatur. Sebelumnya, pemanfaatan atas dana jaminan yang dikumpulkan hanya terbatas untuk dana talangan. Sekarang, supaya kita juga punya sumber keuangan lain, dana jaminan dapat dijadikan sebagai agunan untuk memperoleh fasilitas kredit bank. Tentu saja penggunaannya sebatas untuk kepentingan penanganan kegagalan. Tidak untuk maksud lain, tegas Hasan Fawzi. Tidak ada syarat soal penggunaannya, karena OJK memberikan keleluasaan untuk menggunakan kapan saja ketika dibutuhkan. Akan tetapi harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan Komite Kebijakan Kredit & Pengendalian Risiko (Komite KKPR). KPEI tidak dibenarkan mengambil inisiatif untuk mencari pinjaman. Dengan kewenangan ini, LKP punya sumber lain dalam menangani kegagalan penyelesaian transaksi bursa, tambahnya. Demi kepentingan industri, OJK memberikan kewenangan kepada LKP yang dibantu oleh Komite KKPR untuk menentukan jenis investasi dalam mengelola dana jaminan. Komite KKPR juga berwenang merekomendasikan dan memantau pengelolaan risiko dalam kaitan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Secara umum komite ini menjadi jembatan LKP dengan AK, sekaligus mewakili kepentingan AK. Hal penting lainnya, LKP bersama Bursa Efek diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan pencegahan, atau biasa disebut sebagai pre-emptive Dengan payung hukum ini, kita juga terlindungi dari kemungkinan menangani penyelesaian akibat transaksi bursa yang tidak wajar. a r t i k e l u t a m a action. Kewenangan tersebut, menurut POJK 26, dalam hal penetapan efek yang tidak dijamin serta penetapan transaksi yang dipisahkan dari mekanisme penjaminan penyelesaian. Dengan payung hukum ini, kita juga terlindungi dari kemungkinan menangani penyelesaian akibat transaksi bursa yang tidak wajar. Sebelum POJK ini berlaku, tidak ada ruang untuk pencegahan. Mau tidak mau harus dijamin dan dana jaminan milik industri pasar modal terpakai, terang Hasan. Dengan kewenangan ini, jika ada indikasi transaksi bursa tidak wajar dan perlu waktu untuk pembuktian, LKP bisa mengajukan permohonan untuk melakukan pemisahan transaksi serta ditunda proses penyelesaiannya untuk kegiatan investigasi. Selanjutnya, LKP dan Bursa Efek dapat mengusulkan bahwa transaksi yang dipisahkan tadi akan dijamin atau tidak dengan meminta persetujuan OJK. Jika hasil investigasi membuktikan transaksi tersebut adalah wajar, maka akan dimasukkan kembali dalam skema penjaminan disertai pemberian kompensasi, sebaliknya jika termasuk kategori transaksi tidak wajar, otomatis tidak dijamin dan selanjutnya ditangani sendiri antar para pihak. Soal kompensasi ini perlu diatur lagi di internal LKP. Kebetulan aturan tentang periode peralihan ini baru berlaku per 1 Januari 2016, lanjut Hasan Fawzi. Ada beberapa sasaran atau semangat yang ingin dicapai melalui penerapan POJK No. 26. Pertama, tentu saja memenuhi rekomendasi IOSCO. Kedua, bagi pelaku industri, proses penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa menjadi lebih jelas, tidak boleh ada perbedaan perlakuan atas kejadian kegagalan transaksi. Pemberlakuan aturan baru ini diakui sangat memudahkan kerja KPEI sebagai LKP. Terbukti, pernah terjadi peristiwa gagal bayar, kerja KPEI lebih efektif dalam pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa dengan menggunakan POJK ini. Ternyata lebih jelas dan bagi KPEI tidak ada keraguan dalam proses penanganan. Cukup dengan mengikuti ketentuan yang sudah diatur, tutur Hasan Fawzi.F [tim redaksi] 2

3 a r t i k e l k h u s u s Ketentuan Baru Seputar Penjaminan OJK mengeluarkan pembaharuan aturan tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Aturan ini dinilai lebih aplikatif dan meminimalkan potensi dispute dari anggota kliring. Tepat pada tanggal 19 November 2014, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Aturan tersebut untuk menggantikan aturan Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) yang sebelumnya nomor III. B.6 dan III.B.7 yang mengatur tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa dan dana jaminan. Karena sifatnya penyempurnaan dari aturan yang sudah ada, POJK No.26 dinilai lebih lengkap dan detail, terutama dalam hal kewajiban dan prosedur penjaminan penyelesaian transaksi bursa serta hal-hal lain yang berkaitan dengan penjaminan. Kesemuanya ini sudah diatur secara baku dan semakin jelas. Ketika ada Anggota Kliring (AK) dinyatakan gagal bayar, KPEI akan melaporkan kepada bursa agar dilakukan proses suspensi terhadap AK bersangkutan. KPEI dengan seketika akan langsung mengambil alih tanggung jawab AK gagal bayar tersebut sehingga tidak ada AK lainnya yang gagal menerima hak dananya, meskipun terjadi gagal bayar. Urutan penggunaan aset keuangan untuk menjamin penyelesaian transaksi bursa ketika terjadi gagal bayar didahului dengan penggunaan cadangan jaminan, kredit bank, dana jaminan, dan yang terakhir jaringan kredit, demikian disampaikan Direktur KPEI Indriani Darmawati. Sedangkan urutan pengembaliannya, mulai dari pemenuhan untuk dana jaminan dulu, jaringan kredit, kredit bank, baru cadangan jaminan, tambahnya. Kalau aturan yang lama, sebelum dan saat gagal bayar ada overlap. Kita kesulitan dalam pelaksanaan operasional, terutama urutan dan tata cara penggunaan sumber keuangan AK gagal tambah Roni Gunardi, Kepala Divisi Penjaminan dan Pengelolaan Risiko. POJK No.26 juga mengatur sumber kutipan dana jaminan yang digunakan oleh KPEI, transaksi bursa yang dikecualikan, dan pembentukan Komite dalam rangka mendukung pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Jika sebelumnya pada aturan Bapepam & LK, kutipan dana jaminan diperoleh dari prosentase nilai transaksi bursa misal sebesar 0,01% untuk transaksi ekuiti, maka dalam aturan yang baru, terdapat tambahan kontribusi dana jaminan yang berasal dari AK yang baru bergabung, istilahnya seperti joining fee. Biaya tersebut merupakan salah satu persyaratan keanggotaan yang besaran dananya ditentukan oleh KPEI. Biaya keanggotaan untuk dana jaminan ini hanya dikenakan sekali saja. Menurut Indriani, kebijakan ini dilandasi oleh filosofi untuk keadilan bagi AK yang lama. Pertimbangannya, AK lama sudah sekian puluh tahun memberikan kontribusi terhadap dana jaminan dan menikmati fasilitas penjaminan. Menurut sumber media online, saat konferensi pers peluncuran kebijakan OJK, di Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta, Rabu (18/11/2014) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Nurhaida menjelaskan Terkait penggunaan dan investasi dana jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dapat menggunakan fasilitas repo atau transaksi pinjam-meminjam efek (Surat Berharga Negara) dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk meningkatkan likuiditas jangka pendek terhadap portofolio dana jaminan, tanpa berdampak negatif terhadap harga obligasi di pasar,. Hal yang tak kalah penting dari POJK No.26 ini adalah ketentuan yang mengatur tentang transaksi bursa dikecualikan. Sebelum ada ketentuan ini, menurut Indriani, apabila terdapat indikasi transaksi yang tidak wajar, KPEI dan BEI kesulitan untuk memisahkan transaksi tersebut dalam penyelesaian, karena tidak ada dasar hukumnya sehingga potensi terkena somasi sangat besar. Meski ada penyempurnaan pada aturan penjaminan, tidak ada perubahan sistem pada sisi KPEI. Hanya perlu penyesuaian prosedur di internal, bagi KPEI penerapan aturan ini justru memudahkan dalam menjalankan fungsi-fungsi utama. Aturannya lebih aplikatif dan lebih jelas. Ini meminimalkan potensi dispute dari AK dan lebih memberikan kepastian bagi KPEI, ujar Indriani.F [tim redaksi] Aturannya lebih aplikatif dan lebih jelas. Ini meminimalkan potensi dispute dari AK dan lebih memberikan kepastian bagi KPEI. 3

4 Divisi KPP Divisi Kliring, Penyelesaian, dan Pinjam Meminjam Efek (KPP) menjalankan fungsi operasional kliring atas transaksi bursa. Divisi ini dibagi menjadi tiga unit kerja. Apa saja unit kerja tersebut beserta tugasnya? PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai lembaga kliring. Kedua, sebagai lembaga penjaminan atas penyelesaian transaksi bursa. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, KPEI membentuk divisidivisi penunjang, salah satunya Divisi KPP. Divisi yang dipimpin Antonius Herman Azwar ini melakukan tugas sehariharinya yaitu menjalankan operasional kliring atas semua produk yang ditransaksikan di bursa serta kegiatan pinjam meminjam efek. KPP merupakan divisi yang terdiri dari 11 awak dan terbagi menjadi tiga unit kerja berdasarkan produk yang ditanganinya, yaitu Unit Ekuiti (EKU), Unit Surat Utang dan Derivatif (SUD), dan Unit Pinjam Meminjam Efek dan Repo (PER). Berdasarkan namanya, tiap unit menjalankan tugas yang berbeda. Unit EKU merupakan unit yang bertugas menangani kliring saham yang ditransaksikan di bursa dan memastikan proses kliring dan penyelesaiannya dapat berjalan dengan lancar. Tugas utama dari unit EKU yaitu untuk melakukan kliring dan penyelesaian transaksi saham. Output yang dikeluarkan dari proses kliring adalah Daftar Hasil Kliring (DHK). Ini menjadi pegangan para anggota kliring untuk mengetahui pada waktu T+3 harus serah apa, serah uang berapa dan saham apa, tutur Kepala Unit EKU, Listyarini Hikmaningrum. Mekanisme Penyelesaian secara multibatch dan Straight Through Processing (STP) di ekuiti saat ini juga sudah bisa membantu penyelesaian transaksi sampai dengan level nasabah. Sedangkan Unit SUD sesuai namanya, bertugas menangani kliring dan penyelesaiannya untuk surat utang dan derivatif. Pemisahan antar unit EKU dan SUD perlu dilakukan karena kedua efek ini memiliki ciri-ciri dan karakteristik transaksi yang berbeda. Jika di ekuti itu settlement T+3, kalau di derivatif T+1, hari ini transaksi, besok harus serah uang atau terima uang, sedangkan untuk surat utang T+2, ujar Ibu Hanifah, Kepala Unit SUD. Menurut Hanifah, transaksi surat utang dan derivatif memang relatif lebih sepi dibandingkan dengan transaksi saham yang ditangani Unit EKU. Namun, upaya pengembangan tidak pernah berhenti di unit ini. Supaya transaksi surat utang dan derivatif lebih ramai khususnya derivatif, unit ini mendapat amanat merencanakan dan melakukan reaktivasi perdagangan kontrak berjangka dan P r o f i l Ditopang 3 Unit Penentu Sukses opsi saham bersama dengan BEI. Sementara itu, unit lainnya adalah PER, yang menjalankan kegiatan Pinjam Meminjam Efek (PME) & REPO. Fungsi unit ini untuk menunjang penyelesaian transaksi bursa yang kemudian berkembang untuk menunjang transaksi short selling dan margin trading, jelas Anton. Jika pada Unit EKU dan SUD, setelah terima data transaksi dari bursa selanjutnya akan diproses di KPEI. Sedangkan pada unit PER, penanganan dari awal sampai akhir transaksinya dilakukan di KPEI juga. Diproses di KPEI, dinegosiasikan di KPEI, infrastruktur dan aturannya juga dibuat oleh KPEI. Menurut Kepala Unit PER, Rachmadewi Sjahesti, seperti halnya pinjam meminjam di bank, KPEI perlu terus memantau dari sisi durasi pinjaman, corporate action, dan juga agunannya. KPEI mirip bank, hanya saja yang dipinjamkan di sini hanya efek dan efeknya pun masih terbatas pada KPP merupakan divisi yang terdiri dari 11 awak dan terbagi menjadi tiga unit kerja. efek saham. Yang menjadi peminjam atau borrower adalah pihak anggota kliring sedangkan lender-nya adalah dari nasabah bank kustodi atau nasabah anggota kliring, atau bahkan anggota kliring itu sendiri tutur Rachmadewi. Di Unit PER, saat ini, dikembangkan transaksi PME Bilateral & Repo. Nantinya KPEI tidak lagi bertindak sebagai principal tapi sebagai intermediary. Konsepnya, KPEI ingin mengadopsi praktik yang sudah dilakukan di luar negeri, sehingga antara borrower dan lender bisa langsung bernegosiasi. Halhal yang dinegosiasikan akan diformalkan melalui sistem KPEI, termasuk borrowing fee dan tipe kolateral. KPEI juga akan menyediakan aturan dan kontrak standard. Tujuannya untuk transparansi dan memonitor transaksi di luar bursa. Jangan sampai transaksi tersebut tidak termonitor. Tapi jangan juga sampai kita mengurangi keluwesan mereka dalam pinjam meminjam efek, kata Anton. Oleh karena itu, KPEI menyediakan banyak model dan memberikan layanan yang mereka bisa pakai.f [tim redaksi] 4

5 e d u k a s i Program Strategis & Kegiatan KPEI 2015 KPEI mulai mengimplementasikan sejumlah program dalam rangka memperkuat industri pasar modal. Programprogram strategis ini akan menjadi sumbangan penting KPEI dalam mendukung terciptanya pasar saham yang wajar, teratur, dan efisien. Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal (PPIPM) jilid 2 yang diresmikan melalui Surat Keputusan OJK pada penghujung 2013, bersifat multiyears. Kepala Divisi Riset & Pengembangan Bisnis KPEI, Iding Pardi mengatakan, di tahun 2015, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) akan melanjutkan pengembangan dari keempat program PIPM tersebut. Pertama, terkait Enhancement e-clears, KPEI mencoba menyempurnakan aplikasi e-clears baik dari segi arsitektur maupun framework teknologi, untuk memenuhi berbagai perubahan proses bisnis ke depan. Selain itu, penyempurnaan ini dibuat untuk mengakomodasi adanya proses maupun produk baru, dan dapat diintegrasikan dengan sistem lain. Misalnya untuk mendukung cross border transaction. Pembuatan konsep bisnis sudah dilakukan tahun lalu, dan sekarang berlanjut dengan pengembangan sistem. Yang kedua, dalam rangka meng-efisienkan dan meng-efektifkan mekanisme penyelesaian untuk para nasabah institusi yang menyimpan asetnya di bank kustodi, KPEI mengembangkan mekanisme Institutional Delivery dengan menggunakan settlement agent sebagai pihak ketiga yang mendukung penyelesaian. Rencananya, pengembangan sistem akan dirampungkan di tahun Ketiga, implementasi General Clearing Member (GCM) dimana tahap penyusunan konsep bisnis, perubahan peraturan, serta penyiapan infrastruktur sistem IT akan ditargetkan pelaksanaannya di tahun ini dan direncanakan live di tahun GCM merupakan skema keanggotaan bertingkat, hanya Anggota Bursa (AB) dengan modal tertentu yang dapat menjadi Anggota Kliring yang bisa mewakili AB KSD punya pengalaman dan sistem yang baik sehingga kita bekerjasama dengan mereka. Diharapkan sistemnya bisa live tahun lain untuk menyelesaikan kewajiban kliring dan penyelesaian di KPEI. Yang terakhir, mekanisme penjaminan dengan skema baru dan kebijakan transaksi bursa dikecualikan. Skema ini tertuang pada POJK Nomor 26/2014 dan sudah berlaku per 19 November Sedangkan, kebijakan transaksi bursa dikecualikan akan berlaku per 1 Januari 2016 karena aturan pelaksanaannya masih dalam proses penyusunan. Masih berkaitan dengan aktivitas kliring dan penyelesaian, KPEI sedang mengembangkan pinjam meminjam efek (PME) secara bilateral. Program ini merupakan upaya untuk memperluas kegiatan PME yang sebelumnya menggunakan konsep KPEI sebagai principal. Pengembangan ini sekaligus memberi peluang bisnis baru untuk pemanfaatan saham-saham yang tidak aktif diperdagangkan. Selain Bilateral, rencana pengembangan sistem Repurchase Agreement (Repo) juga akan dilanjutkan di tahun 2015 yang bekerjasama dengan KSD (Korean Securities Depository) selaku konsultan. KSD punya pengalaman dan sistem yang baik sehingga kita bekerja sama dengan mereka. Diharapkan sistemnya bisa live tahun 2016, tutur Iding Pardi. Di ta hun yang sama, SRO ikut mencanangkan untuk mengaktifkan kembali pasar derivatif. Untuk tujuan itu, KPEI sudah mengembangkan sistem baru. Sementara itu, proses assessment oleh konsultan Thomas Murray dalam rangka implementasi Principal for Financial Market Infrastructures (PFMI) ikut menjadi program kerja prioritas KPEI. Assessment dilakukan dalam rangka pemenuhan prinsip-prinsip dasar dalam penyiapan infrastruktur pasar, yang berkaitan dengan tugas KPEI dan KSEI. Bulan April 2015 ini, proses assessment akan dirampungkan konsultan. Dari proses itu akan diperoleh gap analysis untuk kepentingan perbaikan. Konsultan memetakan mana prinsipprinsip yang sudah comply secara utuh (observed), yang sebagian besar sudah comply (broadly observed), yang sebagian kecil sudah comply (partly observed), atau bahkan tergolong belum comply (not observed). Hal-hal yang baru sebagian comply atau bahkan belum comply sama sekali akan menjadi prioritas perbaikan KPEI. Sementara itu, untuk membantu menyempurnakan konsep collateral management yang sudah ada saat ini, KPEI tengah mencari konsultan. Saat ini collateral masih terpisah antar instrumen, baik saham, derivatif, surat utang maupun SBL. KPEI akan mengembangkan sistem baru yang terintegrasi, sekaligus bisa terhubung juga dengan sistem terkait lainnya. Dengan demikian, fungsi-fungsi collateral yang selama ini terpisah akan disatukan dalam konsep baru. Tahun ini akan dilakukan penyusunan konsep bisnis, dan pengembangan sistem direncanakan mulai tahun Program kerja lain yang masih pada tataran perumusan konsep bisnis yaitu margin financing atau pembiayaan transaksi margin. Tim perumus melibatkan SRO lain. Umumnya, fasilitas pembiayaan transaksi margin ditangani institusi yang terpisah, bukan lewat CCP. Karena punya hubungan erat dengan penjaminan transaksi, maka KPEI mencoba mempelopori untuk memperkenalkan mekanisme margin financing ini.f [tim redaksi] 5

6 e d u k a s i Knowledge Management (KM) Kuartal 1 Tahun 2015 Tidak ada kata bosan bagi kami untuk mengikuti rangkaian kegiatan KM, segudang manfaat telah kami rasakan baik untuk menunjang pekerjaan atau dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sosialisasi ke pihak eksternal, sharing Peraturan OJK (POJK) Nomor 26 Tahun 2014 yang diberlakukan pada tanggal 19 November 2014, juga dilakukan ke internal karyawan KPEI yang dikemas dalam event Thanks KLIK It s Friday tanggal 30 Januari Dalam sesi sharing, KLIK ers sangat antusias menyimak penjelasan peraturan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa tersebut dari Ibu Ranti Kusuma Arini, selaku Kepala Unit Pengelolaan Dana Jaminan dan Agunan. Hal ini perlu disosialisasikan karena peraturan ini berhubungan langsung dengan fungsi KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP). Yang tak kalah seru juga, dilaksanakannya sharing terkait Risk Management Policy oleh salah satu staf Unit Analisis Risiko pada tanggal 13 Maret Sharing ini menjelaskan tentang Kebijakan Umum Manajemen Risiko KPEI yang merupakan pedoman bagi manajemen dalam pelaksanaan kegiatan operasional risk management. Kebijakan tersebut memuat aturan mengenai pemantauan Anggota Kliring dan Saham, Agunan Offline dan Online, Haircut, Risk Charge, Trading Limit, Investasi Dana Jaminan dan lainnya. Topik sharing lainnya selain dua topik di atas antara lain Strategi Backup, Membership KPEI, Personal Development Plan (PDP), Performance Management System, dan Penulisan Kajian. Kegiatan sharing sebenarnya tidak hanya dilakukan di event Thanks KLIK It s Friday, tetapi juga dapat melalui sharing internal dalam satu divisi atau antar divisi, yang mana topik yang disampaikan terbatas untuk kalangan sendiri. Terkait kegiatan Community of Practice (CoP), selama triwulan I belum banyak dilakukan. Tercatat hanya CoP MARCO (Manajemen Risiko) dan CoP Bahasa yang mulai menjalankan program kerjanya. CoP MARCO telah melakukan kegiatan Gathering MARCO (RINGGO) pada tanggal 18 Februari Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Apa itu CoP MARCO dan program kerja MARCO kepada karyawan baru dan member MARCO. Selain itu, juga dilakukan Ajang Sharing Internal (JARING) yang mengambil topik Derivative as Risk Manager oleh salah satu member MARCO di tanggal 19 Maret Sedangkan pada CoP Bahasa, dua kegiatan juga sudah dilaksanakan yaitu Pengenalan Basic English kepada Office Support pada tanggal 27 Januari, 18 Februari, 12 Maret, dan 26 Maret 2015 serta KPEI s Fun Corner (KFC) dengan tema New Year s Resolutions pada tanggal 23 Januari Kegiatan Basic English mengupas materi tentang Speaking Review, Bank of Verb dan Interrogative Sentences. Pada kegiatan KFC, para peserta dilibatkan langsung dalam membuat resolusi masing-masing karyawan, dengan cara menulis di kertas yang dimasukkan ke dalam amplop kecil yang sudah disediakan dan dikumpulkan ke panitia, selanjutnya di bulan berikutnya amplop tersebut akan dikembalikan ke masing-masing peserta. Pelajaran dari mengikuti KFC ini, untuk mengenal pola kalimat dengan menggunakan Futures Tenses. Dua COP lainnya yakni CoP Hobby dan CoP Investasi (COPIN) selama triwulan I 2015 hanya melakukan kegiatan rutin seperti meeting CoP, latihan olahraga, latihan musik dan menari.f [tim redaksi] 6

7 s t at i s t i k PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%) Total 14,403, ,039,277, ,855,269,341, ,121,026, ,813,567,775, Tertinggi harian 337,443 12,511,540,155 18,082,268,322, ,265,963,300 4,871,840,454, Rata-rata harian 232,316 6,581,278,675 6,594,439,828, ,260,016,558 2,964,734,964, Terendah harian 156,579 4,995,777,426 4,649,789,346, ,725,140,100 1,990,077,228, Alternate Cash Settlement (ACS) Volume (lembar) ACS Nilai (Rp) Jumlah AK AK Serah AK Terima Total 109,308,180 17,817,306, Tertinggi harian 106,099,700 15,251,831, Rata-rata harian 1,763, ,375, Terendah harian Fasilitas Intraday Penggunaan (Rp) Biaya (Rp) Total Penggunaan 46,211,121,813, ,283,642, Rata-Rata Bulanan 15,403,707,271, ,880, Rata-Rata Harian 757,559,373, ,043, POSISI DANA JAMINAN Jenis Pasar Nilai (Rp) Prosentase Ekuiti 2,798,824,802, % KBIE 1,242,548, % Obligasi 1,087, % Total 2,800,068,438, % POSISI CADANGAN JAMINAN Nilai (Rp) Cadangan Jaminan 128,511,729, KOMPOSISI AGUNAN ONLINE Jenis Instrumen Nilai Agunan (Rp) Prosentase Uang 186,219,711, % Saham 12,977,372,268, % Obligasi 396,632,185, % Grand Total 13,560,224,165, % * Data per 31 Maret 2015 KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE Jenis Instrumen Nilai Agunan (Rp) Prosentase Bank Garansi 6,620,502,500, % Deposito 1,284,781,158, % Agunan Minimum Kas 223,025,912, % Seat BEI 11,500,000, % Grand Total 8,139,809,570, % * Data per 31 Maret 2015 Transaksi Pinjam Meminjam Efek Bulan Total Rata-Rata Harian Jumlah Nilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar) hari Januari 15,293,432, ,445, ,336, , Februari 4,802,835, ,275, ,529, , Maret 3,588,400, , ,754, , Total 23,684,667, ,370, ,162, ,897 90

8 k i l a s p e r i s t i w a Pembukaan Perdagangan Bursa Pada tanggal 2 Januari 2015, pembukaan perdagangan saham di BEI telah resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Pembukaan perdagangan dibuka tepat pukul WIB dengan IHSG pada level 5.240,81. Turut hadir bersama Presiden RI para menteri Kabinet Kerja, jajaran Direksi serta Komisaris Self Regulatory Organization (SRO) dan tamu undangan lainnya. Dengan hadirnya Presiden Bapak Joko Widodo dalam pembukaan perdagangan, diharapkan dapat memberikan dorongan semangat dan komitmen, khususnya pasar modal untuk meraih kinerja yang lebih baik di tahun FGD Pengembangan Pasar Surat Utang-Peningkatan Penerbitan Obligasi Korporasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan SRO mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama emiten dan underwriter dalam mengembangkan Surat Utang untuk obligasi korporasi. FGD dilakukan pada tanggal 27 Januari 2015 di Ruang Galeri Bursa Efek Indonesia. Corporate Social Responsibility. Dalam rangka kepedulian terhadap sesama, KPEI, BEI dan KSEI melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan renovasi ruangan dan fasilitas sanitasi sekolah, berlokasi di Kampung Gaok Kabupaten Tangerang, Banten pada tanggal 3 Maret ASEAN Broker Networking. Dalam rangka mempersiapkan ASEAN linkage dan mengembangkan pasar modal Indonesia, OJK bersama SRO mengadakan ASEAN Broker Conference dan Networking di Bali pada tanggal Maret ASEAN Broker Networking mempertemukan broker-broker di negara ASEAN, dan dihadiri oleh 111 sekuritas dari enam negara ASEAN yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi dengan sistem pasar modal yang terintegrasi dan likuid. ASEAN Broker Conference dan Networking dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida dan didampingi oleh pejabat OJK, Komisaris serta Direksi SRO. 12 th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending. Pada tanggal 2-6 Maret 2015, KPEI menghadiri 12th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending di Shanghai, China. Konferensi dibagi dalam dua bagian besar, pertama Pengenalan tentang Securities Lending Tutorial, yang ditujukan kepada profesional yang masih baru di industri securities lending. Kegiatan ini mempelajari konsep dasar dan bentuk-bentuk transaksi securities lending, serta dilaku - kan sharing mengenai regulasi dan isu perpajakan baik dari sisi lender maupun borrower. Berikutnya yang kedua, dilakukan sharing terkait isu-isu securities lending dan securities financing baik dari sisi lender, borrower maupun regulator yang terjadi di pasar China. 17 th ASEAN+3 ABMF Meeting. KPEI menghadiri 17 th ASEAN+3 ABMF Meeting pada tanggal Januari 2015 di Asian Development Bank HQ, 6 ADB Avenue, Mandaluyong City, Manila, Philippines. Beberapa agenda dibicarakan dalam pertemuan tahun ini, diantaranya Update of ISO Implementation Plan in ASEAN+3 Markets, Confirmation of in ISIN Allocation Procedure in ASEAN+3 Markets, dan Presentation of the AM- BIF (Asean+3 Multicurrency Bond Market Issuances Framework) document. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara ASEAN, Jepang, Korea, Cina, international expert dari Asian Development Bank (ADB), dan praktisi pasar keuangan di Asia Pasifik. Sosialisasi Media Kliring & Penyelesaian Kontrak Berjangka dan Opsi Saham. KPEI melakukan sosialisasi kepada media mengenai Clearing - Settlement Kontrak Berjangka dan Opsi Saham pada tanggal 25 Maret 2015 di ruang Auditorium BEI. Sosialisasi diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada awak media, agar dapat menyampaikan berita terkini, secara tepat kepada masyarakat mengenai kegiatan kliring, penyelesaian, dan manajemen risiko dari produk Kontrak Berjangka dan Opsi Saham yang rencananya akan live di tahun ini. 8

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 A. Indeks Harga Saham Gabungan Pada perdagangan tanggal 3 Januari 2011, yang merupakan perdagangan awal tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016 Memasuki akhir tahun 2016, Pasar Modal Indonesia semakin menunjukkan perkembangan positif. Setelah didera penurunan

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Jumat, 11 Agustus 2017 Memasuki tahun ke-40 tahun sejak diaktifkannya kembali,

Lebih terperinci

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Jakarta, 15 Agustus 2013 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama para Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

Mensukseskan Reaktivasi

Mensukseskan Reaktivasi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 Mensukseskan Reaktivasi Pasar Derivatif indeks >> E d i s i 3 I Tr i w u l a n I I I l 2 0 1 5 3 4 5 Sistem Kliring Baru Pendukung Pasar Derivatif Profil Divisi Hukum

Lebih terperinci

Penyelesaian Transaksi Bursa

Penyelesaian Transaksi Bursa PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 4 I Tr i w u l a n I V l 2 0 1 3 1 indeks >> Dana Jaminan dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa 3 4 5 Mengelola Dana Jaminan Secara Prudent Dana Jaminan

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 36 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 15 Agustus 2013 Memasuki usia diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013 SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Senin, 30 Desember 2013 Tahun 2013 perekonomian Indonesia melewati berbagai tantangan baik dari kondisi perekonomian domestik maupun global

Lebih terperinci

indeks >> E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

indeks >> E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 1 indeks >> Langkah Strategis KPEI Menjawab Kebutuhan Pasar 3 4 5 Mekanisme Institutional Delivery Mendorong Efisiensi Biaya

Lebih terperinci

Penyelesaian Transaksi Bursa

Penyelesaian Transaksi Bursa PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 3 indeks >> Risiko Mengendalikan Penyelesaian Transaksi Bursa 3 4 5 I Tr i w u l a n III l 23 Mekanisme Perhitungan Trading Limit Memahami Collateral Management

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

1. Strategi Bisnis KPEI

1. Strategi Bisnis KPEI SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Senin, 10 Agustus 2015 Pasar modal Indonesia terus menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Jakarta, 10 Agustus 2012 - Hari ini (10/8), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Lebih terperinci

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 361) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Jakarta, 30 Desember 2013 - Dua tahun sejak diimplementasikannya pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia berupa

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA I. UMUM Beberapa ketentuan dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian

Lebih terperinci

Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis: Menangani Tugas yang Penuh Tantangan

Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis: Menangani Tugas yang Penuh Tantangan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> Langkah Maju Implementasi PFMI E d i s i 4 I Tr i w u l a n I V l 2 0 1 5 3 4 5 Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16 SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 37 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 14 Agustus 2014 Memasuki usia pasar modal Indonesia yang ke-37, pasar

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

indeks >> Edisi 3 I Triwulan III l 2016

indeks >> Edisi 3 I Triwulan III l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia indeks >> Menjaga Kualitas Layanan KPEI 1 dengan ERM Edisi 3 I Triwulan III l 2016 3 4 5 Seputar RUPST KPEI 2016 Likuiditas Pasar untuk Memenangkan Persaingan Global

Lebih terperinci

Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek

Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 3 I Tr i w u l a n I I I l 2 0 1 4 1 indeks >> Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek Sistem Front End 3 4 5 Perumusan Kembali KPI

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK Lampiran Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-001/DIR/KPEI/0116 Tanggal : 6-1-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: III-2 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA

Lebih terperinci

Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat. SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612

Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat. SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612 Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612 Perihal: Parameter Risiko Dengan hormat, Sehubungan dengan penerbitan Peraturan KPEI No. II-12

Lebih terperinci

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Berita Pers Single Identity dan Pemisahan Rekening Dana, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2011 Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Jakarta, 10 Agustus PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017 Memasuki akhir tahun 2017, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. Ditandai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek lebih dikenal orang, seperti volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, perdagangan

Lebih terperinci

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI Pengantar Direksi... Hal. 2 Profil Perusahaan... Hal. 3 Visi... Hal. 4 Misi... Hal. 4 Layanan... Hal. 4 Laporan

Lebih terperinci

Optimalisasi Peran KPEI

Optimalisasi Peran KPEI PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 Inisiatif Strategis untuk Optimalisasi Peran KPEI indeks >> E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l 2 0 1 5 3 4 5 Bertukar Informasi & Memperkenalkan Budaya Indonesia Langkah

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) PERATURAN KSEI NOMOR I-C TENTANG SUB REKENING EFEK 1. DEFINISI

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014 Menutup tahun 2014, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan berbagai pencapaian kinerja yang positif. Prestasi

Lebih terperinci

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia.

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia. Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia Yth. (GMRA Indonesia) Jakarta, 29 Januari 2016!" Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar primer atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 Pasar primer

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-012/DIR/KPEI/0916 Tanggal: 08-09-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA MATERI 3 PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS Lampiran Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-011/DIR/KPEI/1215 Tanggal : 28-12-2015 PERATURAN KPEI NOMOR: II-15 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Berita Pers Implementasi Single Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Jakarta, 10 Agustus 2011 - Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 39 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Rabu, 10 Agustus 2016 Memasuki tahun ke-39 tahun sejak diaktifkannya kembali,

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../ /POJK/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DEWAN KOMISIONER NOMOR../.../POJK/2015

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR I-B TENTANG REKENING EFEK UTAMA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian selama kurang lebih 6 (enam) bulan dari bulan Februari s.d. Juli 2010 di Kantor PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

Fasilitas Try-Party Repo Siap Meluncur

Fasilitas Try-Party Repo Siap Meluncur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 3 I Triwulan III l 2017 Fasilitas Try-Party Repo 1 Siap Meluncur indeks >> 3 4 5 CMP-DP, Mencetak Tenaga Profesional Pasar Modal Divisi Keuangan dan Akuntansi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-549/BL/2010 TENTANG PENGENDALIAN

Lebih terperinci

Mencapai Qualified CCP

Mencapai Qualified CCP PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 2 I Triwulan II l 2018 indeks >> Mencapai Qualified CCP 1 dengan Kerjasama Internasional 3 4 5 T+2, Perlukah Diimplementasikan Tahun ini? Menjaga Tata Kelola

Lebih terperinci

Struktur Pasar Modal

Struktur Pasar Modal Struktur Pasar Modal Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 Jakarta, 30 Desember 2009, Mengakhiri tahun 2009, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang telah memasuki usia 12 tahun pada 23 Desember 2009 senantiasa mengembangkan

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

Pencapaian di Tahun 2016 KPEI

Pencapaian di Tahun 2016 KPEI PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> Program Strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 KPEI Edisi 1 I Triwulan I l 2017 3 4 5 Securities Financing, Memacu Likuiditas Pasar Siap Mendukung

Lebih terperinci

6. Kewajiban Jaringan Kredit adalah nilai tagihan yang wajib dipenuhi oleh anggota Jaringan Kredit.

6. Kewajiban Jaringan Kredit adalah nilai tagihan yang wajib dipenuhi oleh anggota Jaringan Kredit. LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-015/DIR/KPEI/1213 Tanggal : 12-12-2013 PERATURAN NOMOR: II-14 JARINGAN KREDIT I. DEFINISI Dalam peraturan ini, yang dimaksud

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l

E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 inside >> Mendorong Efisiensi Pasar Melalui STP E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l 2 0 1 3 3 5 Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal: Efisiensi Proses Transaksi Bursa

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL

SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL oleh : Sungkana Pendahuluan Seiring dengan semakin menigkatnya industri Pasar Modal, peran penting perusahaan Pemeringkat Efek

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Yth. Direksi atau yang setara pada Perusahaan Pembiayaan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sehubungan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, . PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia yaitu sebagai wadah pemodal melakukan investasi serta sumber dana perseroan yang ingin

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.20, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank. Produk Keuangan Luar Negeri. Keagenan. Prinsip. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5844) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia

Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia Disampaikan dalam acara Seminar Sehari dan Executive Roundtable Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Zulkifli Zaini Ketua Umum Ikatan Bankir

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

Fokus Menuntaskan Aneka

Fokus Menuntaskan Aneka PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> Fokus Menuntaskan Aneka Agenda Strategis Edisi 1 I Triwulan I l 2016 4 5 Collateral Valuation dalam Manajemen Risiko KPEI 7 8 9 10 12 General Clearing Member:

Lebih terperinci

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM Jakarta, 30 Maret 2015 - Perluasan kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), berupa

Lebih terperinci

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA

Lebih terperinci

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH Mengapa Perlu Berinvestasi? PASAR MODAL Pasar Modal adalah mekanisme transaksi jual beli efek antara penjual dan pembeli (individu, korporasi, pemerintah) Pasar perdana

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 566/BL/2011 TENTANG PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy

Lebih terperinci

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI. LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-009/DIR/KPEI/0612 Tanggal: 11-06-2012 PERATURAN KPEI NOMOR: II-12 PENEMPATAN AGUNAN I. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010

Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010 Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010 A. Indeks Harga Saham Gabungan Pada pembukaan perdagangan 4 Januari 2010, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 6,630 poin

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Profil Perusahaan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI) didirikan berdasarkan Undang - Undang Pasar Modal Indonesia tahun 1995 untuk menyediakan jasa kliring dan

Lebih terperinci

Transformasi dan Kegiatan KPEI

Transformasi dan Kegiatan KPEI PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> Transformasi dan Kegiatan KPEI Tahun 2013 artikel utama E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l 2 0 1 4 3 Menyambut Kehadiran Front End PME 7 Go Mobile Bersama

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/11/PBI/2016 TENTANG PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/11/PBI/2016 TENTANG PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/11/PBI/2016 TENTANG PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610 Kepada Yth. Jakarta, 18 Juni 2010 1. Direksi Anggota Kliring 2. Pimpinan Bank Kustodian Di Tempat SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610 Perihal: Implikasi Operasional Terkait Pembukaan Sub Rekening Efek

Lebih terperinci

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa : Kesimpulan Sesuai dengan ketentuan POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 09 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Perihal Tgl. Dikeluarkan : 30 Januari 2009 Tgl. Diberlakukan : 01 Mei 2009 : Kep-00010/BEI/01-2009 : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo No.132, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Kontrak. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6079)

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN Yth. Perusahaan Perasuransian di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN Sehubungan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-008/DIR/KPEI/0612 Tanggal: 11-06-2012 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK

Lebih terperinci

Clearing Member Interface. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav.

Clearing Member Interface. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. Clearing Member Interface PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 53 Jakarta Member Interface Member Interface (MI) merupakan portal yang

Lebih terperinci

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-010/DIR/KPEI/1115 Tanggal : 23-11-2015 PERATURAN KPEI NOMOR: III-1 ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN

Lebih terperinci

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Jakarta, 14 Agustus 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci