Mencapai Qualified CCP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mencapai Qualified CCP"

Transkripsi

1 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 2 I Triwulan II l 2018 indeks >> Mencapai Qualified CCP 1 dengan Kerjasama Internasional T+2, Perlukah Diimplementasikan Tahun ini? Menjaga Tata Kelola Perusahaan Lewat Fungsi Corporate Secretary Berjaga Saat Krisis Dengan Recovery Plan 6 Kegiatan KLIK di Triwulan I Statistik 8 Kilas Peristiwa artikel utama Mencapai Qualified CCP dengan Kerjasama Internasional OJK mensyaratkan KPEI agar comply pada prinsip dan standard internasional. Untuk menggapai syarat itu, KPEI secara aktif menjalin hubungan dan kerjasama dengan kelembagaan internasional. Hal ini juga merupakan bagian Strategic Business Plan Perusahaan menuju level Qualified CCP. Sebagai satu-satunya Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) atau Central Counterparty (CCP) di pasar modal Indonesia, KPEI harus mengadopsi standar dan prinsip dari lembaga sejenis di level internasional. Sudah menjadi kebutuhan bahwa prinsip dan standard tersebut menjadi benchmarking KPEI dalam menjalankan operasio nal bisnis maupun pengembangan produk dan layanannya. Itu sebabnya KPEI tak punya pilihan selain memanfaatkan kerjasama internasional dan hubungan kelembagaan internasional sebagai salah satu inisiatif strategis kita, ujar Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi. Pada prinsipnya, CCP di seluruh dunia punya sema ngat yang sama untuk comply terhadap standar umum yang berlaku. Agar bisa comply, KPEI pun telah mempersiapkan dan menerapkan seluruh ele men penting yang dibutuhkan, di antaranya menerapkan perangkat peraturan, mekanisme bisnis dan operasional, mengembangkan Itu sebabnya KPEI memanfaatkan kerjasama internasional dan hubungan kelembagaan internasional sebagai salah satu inisiatif strategis kita. -Hazan Fawzi- teknologi informasi, menerapkan kebijakan pengelolaan risiko, memberlakukan kebijakan seputar collateral management, dan sejumlah hal strategis lainnya. KPEI pun berupaya memanfaatkan kerjasama level internasional maupun hubungan kelembagaan yang baik de ngan lembaga internasional terkait, sebagaimana sudah dirintis selama ini. Selain menjalin hubungan internasional, KPEI juga melakukan kerjasama internasional secara kelem- 1

2 EDITORIAL Berbagai ide kreatif muncul dari pemikiran KPEI ers untuk dituangkan dalam program ker ja Perusahaan termasuk mendukung kegiatan pengembangan infrastruktur pasar modal Indone sia. Dari hal inilah, kami selaku redaksi mencoba untuk menyampaikan beberapa program kerja KPEI kepada stakeholder melalui. Pada edisi kali ini, artikel utama membahas tentang Hubungan Internasional KPEI yang menjadi langkah strategis Perusahaan menuju Qualified CCP. Ada pula artikel khusus mengenai rencana percepatan Penyelesaian T+2 di pasar modal Indonesia dengan melihat perkembangannya di level global maupun regional. Edukasi mengenai Recovery Plan Development juga disajikan dalam edisi ini, bersama dengan artikel lainnya yang tak kalah menarik. Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat memperkaya wawasan dan selalu bermanfaat bagi para pembaca setia kami. Salam Semangat, Redaksi Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, dan M Yaser Arafat Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp Fax Toll Free KPEI (5734) customer.care@kpei.co.id website bagaan yang dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) maupun perjanjian kerjasama. Sejauh ini, KPEI telah menandatangani kesepakatan kerjasama kelembagaan dengan 7 pihak. Tujuh pihak yang sudah menjalin kerjasama dengan MoU meliputi Korea Securities Depository, Central Depository Company of Pakistan, Central Securities Depository of Iran, Japan Securities Depository Center, Japan Securities Clearing Corporation, Japan Securities Finance, serta China Central Depository and Clearing. Cakupan kerjasama kelembagaan ini cukup luas, bisa berupa pertukaran informasi, joint research and development, sampai kesepakat an untuk mendapatkan advisory atau technical assistance. Tujuan kerjasama kelembagaan ini Tujuan kerjasama kelembagaan ini untuk bisa mengadopsi praktik-praktik positif di negara lain yang bisa diterapkan di KPEI atau sebaliknya. untuk bisa meng adopsi praktik-praktik positif di negara lain yang bisa diterapkan di KPEI atau sebaliknya, ujar Hasan. Untuk terus menyempurnakan layanannya, KPEI juga kerap menggunakan jasa konsultan atau penyedia solusi dari lembaga internasional. Misalnya dengan perjanjian kerjasama dalam layanan advisory pengembangan mekanisme dan konsep bisnis securities borrowing and lending (SBL) dengan Korea Securities Depository, penggunaan jasa konsultan Thomas Murray untuk assessment atas pemenuhan prinsip-prinsip PFMI-IOSCO. KPEI juga menggunakan jasa konsultan asing TATA Consultancy untuk membantu merumuskan konsep integrated collateral management system atau sistem pengelolaan agunan secara terpadu serta konsep recovery plan development. KPEI harus merintis kerjasama internasional untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan comply dengan standard CCP global. Tujuannya untuk memastikan dari waktu ke waktu bahwa semua jenis layanan KPEI sebagai CCP dapat dijalankan dengan standar kualitas yang tinggi, yang setara dengan standar internasional yang diterima dan diakui dunia. Apa yang kita berikan kualitasnya sama dengan yang mereka dapatkan di negara asal mereartikel utama ka. Itu sebabnya hal ini menjadi sangat strategis dan penting untuk terus disempurnakan melalui pengembangan dengan benchmarking, tutur Hasan. Keanggotaan Internasional Dalam konteks hubungan kerjasama internasional, KPEI mengikatkan diri dan aktif dalam kegiatan organisasi-organisasi internasional. Misalnya, KPEI tercatat sebagai anggota Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) sejak tahun Forum ini melibatkan LKP dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) yakni KSEI, yang jumlahnya lebih dari 30 lembaga yang mewakili negara-negara di Asia Pasifik. Dari waktu ke waktu, ACG telah menyepakati konsensus standar selain saling melakukan sharing mengenai perkembangan dan informasi dari masing-masing negara anggota. KPEI juga bergabung dengan keanggotaan Pan Asia Pacific Securities Lending Association (PASLA) sejak tahun Keanggotaan ini sangat bermanfaat bagi KPEI dalam penyediaan fasilitas SBL. Dengan menjadi anggota PASLA, KPEI bisa memperoleh banyak informasi penting seperti standar-standar baru atau perubahan mekanisme yang diterapkan di negara tetangga. Hal ini bermanfaat untuk tujuan penyempurnaan mekanisme bisnis dari kegiatan SBL. Selain itu, sejak tahun 2014 KPEI juga berpartisipasi dalam keanggotaan The Global Association of Central Counterparties (CCP12) yang melibatkan seluruh CCP sedunia. Melalui keanggotaan ini, KPEI berkesempatan berbagi informasi atas perkembangan praktik dan kegiatan CCP. Salah satu aspek penting yang harus dipastikan adalah bahwa KPEI sebagai CCP mampu memenuhi kualifikasi yang disyaratkan oleh regulator domestik (OJK) maupun regulator di negara-negara lain. Muaranya, dari seluruh kerjasama dan hubungan kelembagaan internasional tersebut, untuk mewujudkan tujuan strategis KPEI yang tertuang dalam Strategic Business Plan yakni menjadi Qualified CCP. Hal ini sangat bermanfaat agar KPEI bisa dikenal dan diakui sebagai CCP yang memenuhi kualifikasi dan standar internasional.f [tim redaksi] 2

3 artikel khusus T+2, Perlukah Diimplementasikan Tahun ini? Rencana implementasi penyelesaian transaksi bursa menjadi T+2 yang ditargetkan berlaku akhir tahun ini akan dikaji kembali. Memberi waktu lebih panjang agar pelaku pasar lebih siap dalam menyesuaikan perangkat sistem dan mengkomunikasikan kepada para nasabahnya. KPEI sebagai salah satu SRO (Self-Regulatory Organization) di pasar modal Indonesia, senantiasa mengikuti perkembangan best practice yang terjadi di pasar mo dal dunia. Salah satunya dengan menyi apkan penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2 sejak dua tahun lalu. Secara sistem, SRO siap mengimplementasikan penyelesaian T+2 pada akhir 2018 ini. Namun, menarik untuk dicermati, beberapa bursa negara lain berencana memundurkan penerapan waktu penyelesaian transaksi yang awalnya diagendakan tahun ini. Pertanyaannya? Perlukah pasar modal Indonesia mengimplementasikan T+2 di tahun ini, seperti yang awalnya direncanakan, atau perlu waktu tambahan untuk mempersiapkannya? Mari kita simak hal yang mendasari sebagian bursa dunia menuju T+2. Dalam dua tahun terakhir, beberapa bursa dunia mengikuti jejak bursa di negara Eropa yang sudah lebih awal menerapkan penyelesaian T+2. Secara bersamaan, pada September 2017 bursa di Amerika Serikat (AS), Kanada, Meksiko, Peru dan Argentina mengimplementasikan penyelesaian T+2. Bursa Saudi Arabia juga menerapkan T+2 di tahun Sementara di tahun 2018, Bursa Thailand dan Iran baru mener- apkan T+2. Sebaliknya, Bursa Jepang dan Singapura berencana memundurkan penerapan T+2 menjadi kuartal II-2019 dan kuartal III-2018 dari waktu yang telah direncanakan. Kedua bursa tersebut saat ini masih melaksanakan penyelesaian T+3 dan akan mempersiapkan penyelesaian T+2 dengan lebih komprehensif. Adanya percepatan penyelesai an T+2 akan mengurangi jumlah dan durasi hari atas outstanding position Anggota Kliring. Hal ini akan me nu runkan exposure dan mendorong penurunan kebutuhan collateral untuk menjamin penyelesaian transaksi serta diharapkan dapat mengurangi kebutuh an untuk penempatan modal yang besar, ketersediaan dana tunai, penyediaan fasilitas kredit, dan penem patan agunan. Bagi KPEI, seperti diungkapkan Wihartanto, Kepala Unit Pe ngembangan Bisnis dan Manajemen Proyek KPEI, implementasi penyelesaian T+2 diharapkan dapat mengura ngi berbagai risiko kredit, risiko counterparty, risiko operasional, dan risiko penyelesaian. Harapannya adalah pe ning katan likuiditas, kalau investor me nerima haknya lebih cepat, maka da na atau efek yang diperolehnya dari transaksi di pasar modal akan diinvestasi kan lagi di pasar modal, sehingga bisa me ningkatkan nilai transaksi pasar, ungkapnya. Namun, melihat perkembangan penundaan percepatan penyelesaian transaksi di sejumlah bursa regional, OJK pun meminta SRO mengkaji kembali dan membentuk working group dengan para pihak yang terlibat sebelum diimplementasikan di tahun ini, kata Suryadi, Kepala Divisi Kli ring, Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek KPEI. Sebagai tindak lanjut arahan OJK, kami akan membentuk working group, dan menyebarkan kuesio ner yang lebih komprehensif kepada Bank Kustodian (BK) dan Anggota Kli ring (AK), terutama investor, meskipun di tahun 2016 SRO telah menyebarkan kuesioner kepada AK dan BK. ujar Suryadi. Menurut Imelda Sebayang, Country Head of Securities Services - Citibank Indonesia, diperlukan adanya persiapan yang komprehensif dari semua infrastruktur pasar dan para pelaku dalam memitigasi risiko penyelesaian seiring dengan settlement cycle yang lebih singkat. Disarankan adanya pengkajian keseluruhan aspek-aspek kritikal di pasar modal seperti tingkat otomatisasi, proses funding, securities lending dan lain-lain agar inisiatif ini efektif untuk pertumbuhan pasar. Ketika ditanyakan butuh waktu berapa lama? Imelda menyatakan waktu yang diperlukan sangatlah relatif mengingat beragamnya intermediaries di pasar modal. Intermediaries bukan hanya BK dan Perusahaan Efek di dalam negeri, tapi juga yang berada di manca negara dengan zona waktu waktu yang berbeda. Menurutnya, sangat diperlukan dialog interaktif yang lebih mendalam dan kuesioner yang lebih detail untuk mendapatkan masukan pelaku pasar dalam dan luar negeri. Atas masukan dari OJK, KPEI bersama SRO yang lain berencana membentuk working group di bulan April ini, yang melibatkan SRO, AK dan BK. SRO juga akan memberikan waktu yang cukup kepada BK untuk menyampaikan perubahan ini kepada nasabah mereka di berbagai negara, dan kepada global custodian di negara asal.f [tim redaksi] 3

4 Menjaga Tata Kelola Perusahaan Lewat Fungsi Corporate Secretary Agar bisa menjalankan fungsinya di pasar modal Indonesia dengan baik, KPEI menerapkan prinsip tata kelola perusahaan. KPEI melalui Corporate Secretary memastikan efektivitas dan implementasi tata kelola perusahaan berjalan dengan baik. Sebagai regulator dan lembaga yang berperan penting di pasar modal Indonesia, KPEI menyadari akan pentingnya konsep Good Corporate Governance (GCG) diimplementasikan. Penerapan praktik GCG sangat membantu KPEI untuk mencapai visi dan misinya, yakni menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang andal, memberikan layanan terbaik serta menjadikan investasi di pasar modal Indonesia menjadi aman dan menarik. Selain itu, bisa membawa Perusahaan untuk mengarah yang lebih baik. Untuk tujuan itu, KPEI harus memastikan pengelolaan organisasi berjalan sesuai aturan dan ketentuan. Komitmen tersebut dituangkan lewat tindakan nyata. Melalui fungsi Corporate Secretary (CS), penerapan prinsip-prinsip GCG dari setiap unit, divisi bahkan level manajemen terus dipantau dan dievaluasi secara konsisten dan berkesinambungan. Dengan demikian, diharapkan ada peningkatan kualitas tata kelola perusahaan di masa-masa mendatang. Menjadi penghubung komunikasi Perusahaan dengan stakeholder, merupakan fungsi utama yang diemban oleh seorang CS. Tak terkecuali bagi KPEI, CS diberi kewenangan oleh Direksi untuk mewakili Perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan terkait komunikasi kepada pemangku kepentingan, dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antar pihak dan menjaga kepercayaan publik kepada Perusahaan. CS erat kaitannya dengan keberhasilan pelaksanaan GCG dalam suatu perusahaan. Mengapa demikian? Pertama, karena fungsinya sebagai koordinator pelaksanaan Corporate Governance (CG), yakni monitoring dokumen CG secara periodik, memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi secara tepat waktu dan akurat, serta fungsi strategis lainnya. Kedua, tugasnya yang sering bersinggungan dengan pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi bahkan untuk bersinergi dengan seluruh divisi KPEI serta berhubungan dengan masyarakat luas, maka diperlukan keahlian komunikasi khusus. Dari kedua alasan itu, posisi CS sangatlah strategis. CS bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Untuk itu, posisi yang strategis ini harus diisi oleh sosok yang memahami proses bisnis, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, compliance serta bisa luwes dalam berkomunikasi dengan pihak manapun. Reynant Hadi selaku Corporate Secretary KPEI memiliki kesesuaian latar belakang dan pengalaman yang cukup lama dalam bidang hukum dan komunikasi. Berkiprah di KPEI sejak 2003 dengan berbagai posisi strategis, Reynant dibantu PROFIL Profil de ngan 2 (dua) unit dibawahnya. Disampaikan oleh Reynant, Unit Kesekretariatan dan Relasi Media bertugas terkait persiapan dan pelaksanaan RUPS dan RUPS-LB, persi apan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, admi nistrasi dokumen Perusahaan, menjaga relasi hubungan dengan regulator (OJK), SRO lain dan dengan media massa serta penyelenggaraan event-event Perusahaan. Sedangkan, Unit Komunikasi dan Informasi Publik bertanggung jawab atas pe nyampaian dan pendistribusian informasi kepada stakeholder dan masyarakat, seperti ketersediaan materi website, laporan tahunan, buletin, pelaksanaan sosiali sasi dan edukasi terkait fungsi dan layanan KPEI, program CSR bahkan sponsorship. Selain itu, CS juga berpe ran dalam mempertahankan dan meningkatkan citra positif Perusahaan, misal tersedianya pemberitaan positif di berbagai media. Implementasi praktik GCG sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh karyawan dan manajemen KPEI, karena ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sekaligus adanya kepastian dalam melakukan operasional atau kegiatan lain dengan mengacu pada dokumen kebijakan atau prosedur yang telah tersedia. Menurut Reynant, Perusahaan telah menerapkan praktik GCG dengan baik, terlihat saat dilakukan penilaian GCG di tahun 2017 oleh konsultan independen, KPEI mendapat score 88,65%, yang berada di level Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama ini Perusahaan telah berkomitmen dalam menerapkan praktik GCG untuk memaksimalkan nilai perusahaan, dan memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Tak berhenti sampai disini, tugas CS berikutnya adalah memastikan bahwa gap atas kondisi GCG KPEI dari hasil penilaian tersebut telah dipenuhi dan mempersiapkan perumusan roadmap implementasi GCG bersama konsultan independen, ujarnya. F [tim redaksi] 4

5 edukasi Berjaga Saat Krisis dengan Recovery Plan KPEI harus memastikan bahwa Perusahaan dapat bertahan dan segera pulih dalam hal terjadi sesuatu yang mengancam kelangsungan fungsi KPEI. Untuk tujuan itulah, KPEI menyiapkan Recovery Plan. Masih ingat krisis finansial global yang terjadi pada 2008? Krisis yang bermula dari kejatuhan Lehman Brothers, perusahaan keuangan raksasa yang bermarkas di Amerika Serikat ini menyebabkan efek domino ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dari krisis inilah, dirumuskan Principle for Financial Market Infrastructure (PFMI) yang dikeluarkan oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO) yang salah satunya terkait dengan recovery plan untuk FMI. KPEI sebagai penyedia layanan kliring dan pejaminan, tentunya berperan penting dalam pengelolaan risiko. Risiko ini harus dikelola agar layanan KPEI tetap berjalan meski ada kejadian default dari Anggota Kliring (AK) atau kondisi luar biasa lainnya. KPEI sebagai Central Counterparty (CCP), yang merupakan salah satu FMI di Indonesia harus memiliki ketahanan (resilience) dan rencana pemulihan (recovery plan) yang tepat. Recovery plan adalah salah satu standar internasional yang harus dipenuhi oleh CCP sebagai infrastruktur keuangan. Recovery plan ini juga menjadi acuan dan prosedur yang diperlukan agar KPEI dapat terus memberikan layanan utamanya ketika kelangsungan usahanya terancam. Sehingga Recovery Plan akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar. Selanjutnya, Recovery Plan juga dapat dijadikan acuan oleh otoritas untuk menyiapkan resolution plan bagi KPEI. Seperti dijelaskan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis KPEI Iding Pardi, perlunya Recovery Plan untuk memastikan KPEI sebagai CCP ketika dalam kondisi kritis bisa pulih (recover) secara finansial dan dapat menjalankan fungsinya kembali. Untuk itu, tentu nya perlu disiapkan rencana atau kemungkinan Dengan memiliki recovery plan, KPEI berarti telah menyiapkan tools untuk pemulihan jika kondisi krisis terjadi. Sebagai bagian dari recovery plan, KPEI membentuk recovery governance tem. berbagai skenario yang mung kin terjadi dan prosedur atau perangkat mitigasi nya, ujar Iding. De ngan memiliki Recovery Plan, ditambahkan I ding, KPEI berarti telah menyiapkan perangkat-perangkat (tools) untuk pemulihan jika kondisi krisis terjadi. Perangkat tersebut disiapkan dan disesuaikan dengan kemung kinan ko n disi krisis yang dihadapi KPEI. Perangkat pertama, yaitu menghadapi kemungkinan kerugian dari partisipan atau AK yang default dan mengancam kecu kupan sumber keuang an KPEI. Dicontohkan Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko KPEI Satya Bi rawa, saat ini KPEI telah memiliki perangkat jaringan kredit, yang sesuai dengan Peraturan OJK No 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Kedua, liquidity shortfall atau menutup kondisi krisis likuiditas yang mengan- cam keuangan dan kelangsu ngan KPEI. Jika KPEI sebagai CCP tidak memiliki akses likuiditas dalam jangka pendek, maka dapat menyebabkan kegagalan. Ketiga, skenario lainnya yang tidak diakibatkan dari partisipan yang mengalami default. Contohnya, kerugian dari investasi yang menimbulkan kerugian yang amat besar dan mengancam kelangsungan bisnis KPEI. Risiko investasi ini muncul jika penempatan in vestasi KPEI tersebut terekspos oleh risiko pasar atau risiko kredit. Keempat, Replenish Financial Resources. Ini mengacu pada KPEI dalam mendapatkan sumber keuangan lainnya seperti surplus collateral dari partisipan, aset Per usahaan, likuidasi dari aset tetap Per usahaan bahkan upaya rekapitalisasi. Sebagai bagian dari Recovery Plan, KPEI membentuk tim yang disebut recovery governance team. Dengan anggota yang terdiri dari Direksi dan perwakilan beberapa Divisi KPEI, seperti Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko, Divisi Hukum dan Keanggotaan, Divisi Keuangan dan Akuntansi, Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek, Unit Enterprise Risk Mana gement, serta Sekretaris Perusahaan. Tim ini, menurut Iding, dalam kondisi aktif setiap saat, namun akan bekerja jika krisis tertentu terja di untuk memutuskan dan menjalankan tools yang akan digunakan. Tim ini juga yang akan menentukan suatu kondisi bisa termasuk dalam kondisi krisis dan memasuki tahap recovery atau hanya kondisi kegagalan biasa. Dan karena kemungkinan krisis dan kondisi ekonomi terus berubah, tim ini juga akan terus menguji dan mengevaluasi recovery plan dengan melakukan simu lasi secara periodik. Pengujian dan evaluasi ini harus dilakukan setidak nya setahun sekali dengan mengikuti perubahan perencanaan, peraturan, prosedur atau layanan yang secara ma terial akan mempengaruhi recovery plan.f [tim redaksi] 5

6 Edukasi Kegiatan KLIK di Triwulan I Tahun 2018 Memasuki tahun 2018, program KLIK siap dimulai dan dijalankan. Sharing pengetahuan dan berbagi ketrampilan yang menjadi hobi masing-masing karyawan menjadi kegiatan unik, seru dan menarik untuk diikuti. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan KLIK diawali dengan finalisasi program kerja milik KLIK team, masing-masing CoP serta KLIK Agent sebagai perwakilan dari divisi/ unit, dilanjutkan dengan pelaksanaan dan sesi evaluasi kegiatan sebagai bentuk pembelajaran bersama. Dengan mengoptimalkan tema yang sama yaitu KM Kita yang merupakan rangkaian kata KLIK ers, Innovation, Technology dan Awareness, KLIK Team siap melaksanakan serangkaian kegiatan di tahun 2018 yaitu Thanks KLIK It s Friday, Penyediaan berita KLIK untuk, KLIK Campaign, KLIK Team Sharing, CoP sharing, penyediaan flyer & banner kegiatan KLIK dan Program Reward & Recognition. Selain itu, untuk mendorong adanya peran aktif KLIK ers, KLIK akan memasukkan unsur knowledge management (Peer Assist, Action After Review dan Retrospect) di setiap prosedur di KPEI dan dijadikan sebagai salah satu Key Performance Indicator untuk mengukur pelaksanaan kegiatan KLIK. Penyelenggaraan kegiatan KLIK, selain bertujuan untuk lebih menambah pengetahuan dan keterampilan, juga bisa menjadi media refreshing bagi seluruh karyawan ditengah kesibukan mereka dalam kesehariannya. Di awal tahun 2018, Thanks KLIK It s Friday kembali menghadirkan beberapa topik sharing yang ringan, namun sangat menyita perhatian. Diawali dengan sharing pada 26 Januari 2018, terkait Program KPEI Berbakti oleh Unit Komunikasi dan Informasi Publik. Sharing tersebut memaparkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan KPEI baik secara rutin maupun non rutin. CSR ini sangat penting bagi Perusahaan, selain sebagai wujud pelaksanaan GCG juga merupakan bentuk kontribusi langsung dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan masyarakat disekitarnya. Masih terkait sharing, dalam triwulan I-2018 telah disampaikan salah satu program terbaru dari Thanks KLIK It s Friday, yakni Business Series. Business Series merupakan kegiatan berbagi pengalaman oleh narasumber internal KPEI dalam membangun usaha atau bisnis yang telah dirintisnya. Program ini diharapkan dapat menjadi insight bagi karyawan KPEI untuk membangun bisnisnya sendiri sebagai bekal pensiun nanti. Mengejar Passion Lewat Thai Tea dan Clothing Line adalah tema bisnis yang dijalankan oleh Kepala Unit Hukum, saat sharing pada tanggal 23 Ma- ret 2018 di depan karyawan KPEI. Selain Thanks KLIK It s Friday, terdapat beberapa program CoP yang secara rutin juga dilaksanakan, diantaranya adalah Basic English for Office Support, kegiatan belajar mengajar yang ditujukan kepada Office Support dengan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris, yang dikoordinir oleh CoP Hobby-Bahasa. Kegiatan kedua, yakni olahraga futsal, tenis, tenis meja dan bulutangkis yang dikoordinir oleh CoP Hobby-Olahraga. Tak mau ketinggalan, CoP Art Station (CO- PAS) selain melakukan latihan zumba dance secara rutin, juga turut berpartisipasi dalam mengisi acara di Family Gathering KPEI 2018 di Bandung pada 10 Februari Dengan sangat antusias, COPAS menyuguhkan permainan musik yang berkolaborasi dengan grup vokal The Rempongz dan The Terongz, yang beranggotakan internal karyawan KPEI. Selain musik, COPAS juga mempersembahkan pertunjukkan tari dengan judul Tari Bhineka, yang merupakan gabungan tarian tradisional dari beberapa daerah di Indonesia.F [tim redaksi] 6

7 statistik PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%) Total ,087, ,194,080, ,249,204,413, ,695,098, ,786,059,278, Tertinggi harian 559,769 23,672,713,221 38,849,679,547,622 5,116,417,300 5,968,894,339, Rata-rata harian 388,503 13,083,775,494 9,616,922,651,828 3,430,566,098 3,593,323,536, Terendah harian 268,264 8,602,001,212 5,791,311,871,689 2,076,802,800 2,473,159,556, Alternate Cash Settlement (ACS) Volume (Lembar) ACS Nilai (Rp) Jumlah AK (ACS) AK Serah AK Terima Total 3,267,600 4,892,511, Tertinggi harian 2,227,900 4,344,405, Rata-rata harian 130, ,700, Terendah harian POSISI DANA JAMINAN Jenis Pasar Nilai (Rp) Persentase Ekuiti 2,615,675,450, % Derivatif-Kontrak Berjangka 597,593, % Surat Utang 1,087, % Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,449,185,560, % Total 4,065,459,690, % Fasilitas Intraday Penggunaan (Rp) Biaya (Rp) Total Penggunaan 66,393,798,728,300 1,473,210,510 Rata-Rata Bulanan 22,131,266,242, ,070,170 Rata-Rata Harian 1,070,867,721,424 23,761,460 Tipe Produk TRANSAKSI DERIVATIF Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Index Futures Indonesia Government Bond Futures POSISI CADANGAN JAMINAN Nilai (Rp) Cadangan Jaminan 144,433,407,765 KOMPOSISI AGUNAN ONLINE Jenis Instrumen Nilai Agunan (Rp) Persentase Uang 301,401,032, % Saham 18,245,903,851, % Obligasi 169,962,594, % Total 18,717,267,479, % KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE Jenis Instrumen Nilai Agunan (Rp) Persentase Bank Garansi 4,100,124,000, % Deposito 2,367,556,380, % Dana Minimum Kas 590,792,873, % Saham Bursa 10,600,000, % Total 7,069,073,253, % TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK Bulan Total Rata-Rata Harian Jumlah Hari Nilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar) Januari 7,843,572, ,897, ,018, , Februari 7,434,246, ,577, ,508, , Maret 1,551,170, ,239, ,037, , Total 16,828,989, ,714, ,988, ,

8 kilas peristiwa Pembukaan Perdagangan 2018 Pada 2 Januari 2018, Wakil Presiden RI Bapak Jusuf Kalla membuka perdagangan bursa tahun 2018 di Main Hall BEI, Jakarta. Pembukaan perdagangan dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur BI, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pejabat OJK, Direksi dan Komisaris SRO serta undangan lainnya. Dalam sambutannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa industri pasar modal Indonesia dapat menumbuhkan harapan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. 15 th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending Selaku anggota Pan Asia Securities Lending Association/ Risk Management Association (PASLA/RMA), KPEI turut menghadiri konferensi (PASLA/RMA) ke-15 pada 6-8 Maret 2018 di Hong Kong. Perwakilan KPEI yang menghadiri kegiatan tersebut adalah Hasan Fawzi (Direktur Utama), Suryadi (Kepala Divisi Kli ring Penyelesaian & Pinjam Meminjam Efek), M. Nofri Rolla (Staf Unit Pinjam Meminjam Efek & REPO) dan Agung Bayumurti (Staf Unit Hukum). Penyerahan Penghargaan Galeri Investasi Idol 2017 Pada 8 Maret 2018, Sunandar selaku Direktur KPEI menghadiri penghargaan Galeri Investasi Idol 2017 yang diselenggarakan oleh MNC Sekuritas di Main Hall Gedung BEI, Jakarta. Pada acara tersebut, Sunandar berkesempatan untuk memberikan penghargaan kepada salah satu pemenang lomba penghargaan tersebut. Sharing Session BRI Treasury s Product & Services Pada 7 Maret 2018, KPEI menerima kunjungan dari tim Treasuri Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait kegiatan sharing session Treasury s Product & Services di Ruang Rapat Utama KPEI, Jakarta. Pada acara tersebut, Treasuri BRI menjelaskan tentang produk derivatif dan lindung nilai yang dimiliki serta operasional pelaksanaan lindung nilai tersebut. Sharing session dibuka oleh Sunandar selaku Direktur KPEI dan dihadiri oleh perwakilan kepala divisi, kepala unit dan karyawan KPEI. Workshop Anggota Kliring Pada 20 Februari 2018, KPEI mengadakan Workshop Anggota Kliring: Kliring Penyelesaian Ekuiti dan Pinjam Meminjam Efek di Ruang Seminar 3, Gedung BEI, Jakarta. Workshop tersebut dibuka oleh Direktur KPEI Sunandar, dan dihadiri oleh Anggota Kliring, Bank Kustodian dan Bank Umum. Dalam workshop tersebut, Hanifah selaku Kepala Unit Ekuiti menjadi pembicara terkait tema Kliring Penyelesaian Ekuiti dan Rachmadewi Sjahesti selaku Kepala Unit Pinjam Meminjam Efek dan REPO terkait Pinjam Meminjam Efek. Sharing Session Citi Indonesia Journey to the Top: In It to Win It! Pada 10 Januari 2018, Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi menghadiri IDX Corporate Sharing Session: Kick Off 2018 dengan tema Journey to the Top: In It to Win It! di Main Hall BEI, Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan Batara Sianturi selaku CEO Citi Indonesia sebagai narasumber. Acara tersebut juga dihadiri oleh Direksi BEI, seluruh karyawan BEI dan perwakilan karyawan KPEI serta KSEI. 8

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016 Memasuki akhir tahun 2016, Pasar Modal Indonesia semakin menunjukkan perkembangan positif. Setelah didera penurunan

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Jumat, 11 Agustus 2017 Memasuki tahun ke-40 tahun sejak diaktifkannya kembali,

Lebih terperinci

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 A. Indeks Harga Saham Gabungan Pada perdagangan tanggal 3 Januari 2011, yang merupakan perdagangan awal tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan

Lebih terperinci

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Jakarta, 15 Agustus 2013 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama para Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013 SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Senin, 30 Desember 2013 Tahun 2013 perekonomian Indonesia melewati berbagai tantangan baik dari kondisi perekonomian domestik maupun global

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 36 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 15 Agustus 2013 Memasuki usia diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

Mensukseskan Reaktivasi

Mensukseskan Reaktivasi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 Mensukseskan Reaktivasi Pasar Derivatif indeks >> E d i s i 3 I Tr i w u l a n I I I l 2 0 1 5 3 4 5 Sistem Kliring Baru Pendukung Pasar Derivatif Profil Divisi Hukum

Lebih terperinci

Penyelesaian Transaksi Bursa

Penyelesaian Transaksi Bursa PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> POJK 26/2014 Memberi Kepastian Penyelesaian Transaksi Bursa E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 5 3 4 5 Ketentuan Baru Seputar Penjaminan Divisi KPP:

Lebih terperinci

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 361) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Jakarta, 10 Agustus 2012 - Hari ini (10/8), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Lebih terperinci

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI Pengantar Direksi... Hal. 2 Profil Perusahaan... Hal. 3 Visi... Hal. 4 Misi... Hal. 4 Layanan... Hal. 4 Laporan

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014 Menutup tahun 2014, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan berbagai pencapaian kinerja yang positif. Prestasi

Lebih terperinci

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA I. UMUM Beberapa ketentuan dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek lebih dikenal orang, seperti volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, perdagangan

Lebih terperinci

-2- dan/atau memperbaiki kondisi yang membahayakan kelangsungan usaha Bank Sistemik. Rencana Aksi (Recovery Plan) Bank yang ditetapkan sebagai Bank Si

-2- dan/atau memperbaiki kondisi yang membahayakan kelangsungan usaha Bank Sistemik. Rencana Aksi (Recovery Plan) Bank yang ditetapkan sebagai Bank Si TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank Sistemik. Recovery Plan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 64) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

indeks >> E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

indeks >> E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 1 indeks >> Langkah Strategis KPEI Menjawab Kebutuhan Pasar 3 4 5 Mekanisme Institutional Delivery Mendorong Efisiensi Biaya

Lebih terperinci

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16 SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 37 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 14 Agustus 2014 Memasuki usia pasar modal Indonesia yang ke-37, pasar

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia.

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia. Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia Yth. (GMRA Indonesia) Jakarta, 29 Januari 2016!" Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian selama kurang lebih 6 (enam) bulan dari bulan Februari s.d. Juli 2010 di Kantor PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017 Memasuki akhir tahun 2017, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. Ditandai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

1. Strategi Bisnis KPEI

1. Strategi Bisnis KPEI SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Senin, 10 Agustus 2015 Pasar modal Indonesia terus menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Berita Pers Single Identity dan Pemisahan Rekening Dana, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2011 Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang lemah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis keuangan global (Otoritas

Lebih terperinci

LAPORAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO)

LAPORAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO) A. PERHITUNGAN NSFR (dalam juta Rp) 1 1 Modal: 40,436,112 - - - 40,436,112 39,530,592 - - - 39,530,592 2 Modal sesuai POJK KPMM 40,436,112 - - - 40,436,112 39,530,592 - - - 39,530,592 3 Instrumen modal

Lebih terperinci

Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia

Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia Disampaikan dalam acara Seminar Sehari dan Executive Roundtable Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Zulkifli Zaini Ketua Umum Ikatan Bankir

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

Fasilitas Try-Party Repo Siap Meluncur

Fasilitas Try-Party Repo Siap Meluncur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 3 I Triwulan III l 2017 Fasilitas Try-Party Repo 1 Siap Meluncur indeks >> 3 4 5 CMP-DP, Mencetak Tenaga Profesional Pasar Modal Divisi Keuangan dan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Berita Pers Implementasi Single Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Jakarta, 10 Agustus 2011 - Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/14/PADG/2017 TENTANG RUANG UJI COBA TERBATAS (REGULATORY SANDBOX) TEKNOLOGI FINANSIAL

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/14/PADG/2017 TENTANG RUANG UJI COBA TERBATAS (REGULATORY SANDBOX) TEKNOLOGI FINANSIAL PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/14/PADG/2017 TENTANG RUANG UJI COBA TERBATAS (REGULATORY SANDBOX) TEKNOLOGI FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Jakarta, 30 Desember 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Jakarta, 30 Desember 2013 - Dua tahun sejak diimplementasikannya pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia berupa

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Posisi : 30 Juni 2015 (Revisi OJK) 1. Peringkat Faktor GCG dan Definisi Peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar primer atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 Pasar primer

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis: Menangani Tugas yang Penuh Tantangan

Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis: Menangani Tugas yang Penuh Tantangan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> Langkah Maju Implementasi PFMI E d i s i 4 I Tr i w u l a n I V l 2 0 1 5 3 4 5 Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5811 KEUANGAN. OJK. Bank Umum. Pemberian Remunerasi. Tata Kelola. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 371) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Penyelesaian Transaksi Bursa

Penyelesaian Transaksi Bursa PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 4 I Tr i w u l a n I V l 2 0 1 3 1 indeks >> Dana Jaminan dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa 3 4 5 Mengelola Dana Jaminan Secara Prudent Dana Jaminan

Lebih terperinci

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keynote Speech Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Disampaikan pada acara: PENGUMUMAN TOP 50 PERUSAHAAN TERBUKA BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD Hotel Borobudur, Jakarta 21 Maret 2014 KEYNOTE

Lebih terperinci

Penyelesaian Transaksi Bursa

Penyelesaian Transaksi Bursa PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 3 indeks >> Risiko Mengendalikan Penyelesaian Transaksi Bursa 3 4 5 I Tr i w u l a n III l 23 Mekanisme Perhitungan Trading Limit Memahami Collateral Management

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/20/PBI/2014 TANGGAL 28 OKTOBER 2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Jakarta, 10 Agustus PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan III 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 29 September 2017 30 Juni 2017 29 September

Lebih terperinci

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Jakarta, 14 Agustus 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu No.298, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Syariah. Unit Usaha. Bank Umum. Manajemen Risiko. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5988) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya tujuan para investor menginvestasikan modalnya adalah untuk memperoleh return atas modal yang mereka investasikan. Oleh karena itu, para investor

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN Posisi Laporan : Triwulan I 2018 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 31 Maret 2018 30 Desember 2017 31 Maret 2018 30 Desember 2017 Nilai Nilai Nilai Jumlah

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko

Lebih terperinci

KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT

KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT 1. Tugas Pokok Komite Audit BCA dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas

Lebih terperinci

MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA. Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi

MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA. Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi mengumumkan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak 1 A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Penerapan corporate governance pada industri perbankan memerlukan perhatian tersendiri, karena karakter dan kompleksitas industri perbankan berbeda dengan

Lebih terperinci

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH eastspring.co.id TUJUAN INVESTASI Eastspring Syariah Fixed Income Amanah adalah reksa dana pendapatan tetap syariah yang bertujuan untuk memberikan potensi kinerja

Lebih terperinci

SPRING SMART PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S APA ITU FUND FACT SHEET? INFORMASI DALAM FUND FACT SHEET

SPRING SMART PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S APA ITU FUND FACT SHEET? INFORMASI DALAM FUND FACT SHEET Edisi Maret 2017 SMART INVESTING WITH EASTSPRING INVESTMENTS PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S alah satu keuntungan berinvestasi di Reksa Dana antara lain adalah mendapatkan akses pada pengelolaan

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 39 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Rabu, 10 Agustus 2016 Memasuki tahun ke-39 tahun sejak diaktifkannya kembali,

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 05 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tata Kelola PENDAHULUAN 1. 292 Tujuan Penerapan Tata Kelola BCA menyadari

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014 Halaman : i PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT Bank Windu Kentjana International Tbk PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Alamat Kantor Pusat Equity Tower Building

Lebih terperinci

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen) KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite di bawah Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi KOMITE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga di Indonesia. Selama krisis finansial global tersebut, sektor

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga di Indonesia. Selama krisis finansial global tersebut, sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya, bangsa Indonesia mengalami banyak masalah yang disebabkan oleh berbagai macam krisis yang terjadi di dalam maupun dari luar negeri. Salah

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal No.121, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Portofolio Efek. Nasabah. Individual. Pengelolaan. Pedoman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6068) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan informasi perusahaan dan reformasi corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan informasi perusahaan dan reformasi corporate governance BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan informasi perusahaan dan reformasi corporate governance dapat dipandang sebagai kegiatan yang memiliki dua sisi kelebihan dan kekurangan (Hermalin dan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Pencapaian di Tahun 2016 KPEI

Pencapaian di Tahun 2016 KPEI PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 indeks >> Program Strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 KPEI Edisi 1 I Triwulan I l 2017 3 4 5 Securities Financing, Memacu Likuiditas Pasar Siap Mendukung

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PIAGAM DEWAN KOMISARIS I. DASAR HUKUM Penetapan, organisasi, mekanisme kerja, tugas dan tanggung jawab serta wewenang Dewan Komisaris PT Trias Sentosa Tbk ( Perseroan ) sebagaimana yang dinyatakan dalam Piagam ini merujuk ke

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Yth. Direksi atau yang setara pada Perusahaan Pembiayaan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sehubungan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR I-B TENTANG REKENING EFEK UTAMA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY Discover your future, discover the value of investment eastspring.co.id EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY Reksa Dana Saham Eastspring Investments Value Discovery

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1997-1998 merupakan akibat dari lemahnya corporate governance dalam suatu negara. Berdasarkan hasil studi Asian Development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Krisis global tahun 2008 disebabkan oleh permasalahan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS terjadi karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan sekarang ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan I 2017 No. Komponen Jumlah data Poin yang 1 digunakan dalam perhitungan LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) Total High

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL

SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL oleh : Sungkana Pendahuluan Seiring dengan semakin menigkatnya industri Pasar Modal, peran penting perusahaan Pemeringkat Efek

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di setiap bidang kehidupan. Tidak hanya manusia, perusahaan pun diperhatikan dan dinilai kesehatannya. Kondisi perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan II 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep corporate governance muncul awal mula ketika dua pakar hukum, yaitu Adolf Augutus Berle dan Gardiner C. Means menerbitkan monograf berjudul The Modern

Lebih terperinci