Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010"

Transkripsi

1 Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010 A. Indeks Harga Saham Gabungan Pada pembukaan perdagangan 4 Januari 2010, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 6,630 poin (0,26%) ke level 2.540,986 dariharga penutupan pada 2009sebesar2.534,356, serta ditutup pada level 2.575,41.Penguatan indeks ini terus terjadi seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. Bahkan IHSG sempat mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan indeks saham di bursa-bursa regional. Pertumbuhan IHSG mencapai 19,69% dari 2.575,41 pada 4 Januari 2010 meningkat menjadi 3.082,59 di 9 Agustus 2010 mengalahkan pertumbuhan indeks lainnya di regional. Meski begitu, IHSG pun sempat mengalami penurunan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berada di titik terendah pada 8 Februari 2010 di level 2.475,572, turun 43,404 poin (1,72%). Namun penurunan ini tak berlangsung lama. Pergerakan indeks terus bergerak ke arah yang positif. Pada 9 Desember 2010 IHSG menyentuh rekor tinggi pada perdagangan, dimana Indeks bertengger di posisi 3.786,090. Pada 29 Desember 2010 indeks ditutup pada level 3.699,22 dengan kenaikan sebesar 45% dari IHSG pada hari pembukaan, sehingga mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari indeks pada saat pembukaan perdagangan. B. Transaksi Bursa Selama tahun 2010 sampai dengan tanggal 29 Desember 2010, total frekuensi transaksi bursa sebesar 27.2 juta kali transaksi, dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebesar kali transaksi. Adapun total volume transaksi bursa di Bursa Efek Indonesia telah mencapai 1.45 triliun unit saham, dengan rata-rata volume transaksi bursa harian sebesar 5.94 miliar unit saham, serta total nilai transaksi bursa yang dicapai sebesar Rp triliun dengan rata-rata nilai transaksi bursa harian sebesar Rp 4.83 triliun. C. Hasil Kliring Transaksi Bursa i. Efisiensi Volume Proses kliring transaksi bursa yang dilakukan secara netting oleh KPEI sepanjang tahun 2010, telah mencapai efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa dengan rata-rata harian sebesar %, sehingga volume efek yang diselesaikan melalui KPEI menjadi sebesar % atau 2.31 miliar unit saham per hari. (Lihat Tabel 1.). ii. Efisiensi Nilai Efisiensi nilai dari penyelesaian transaksi bursa rata-rata harian adalah sebesar 82.73%, sehingga rata-rata harian nilai penyelesaian dana yang dilakukan melalui KPEI menjadi sebesar 17.27% atau sejumlah Rp miliar (Lihat Tabel 1.).

2 Tingkat efisiensi kliring penyelesaian transaksi bursa baik dari sisi efek maupun dana yang cukup signifikan, tentunya akan mengurangi beban Anggota Kliring (AK) dalam menyelesaikan transaksi bursanya yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi proses penyelesaian transaksi bursa serta dapat meningkatkan likuiditas pasar. Tabel 1. Efisiensi Penyelesaian Transaksi Bursa Periode Tahun 2010* Ketera ngan Freku ensi Transaksi Bursa Volume Nilai Volume Total 27,204,302 1,449,882, 571,690 1,177,956,88 9,074,480 Terting 198,76 18,111,122 15,121,666,1 gi 8,615 02,881 Ratarata 111,49 5,942,141, 4,827,704, ,420 Terend 2,174,096, 1,608,774,80 ah 49, ,124 *) Data per tanggal 29 Desember 2010 Penyelesaian Transaksi Bursa 563,615,5 70,500 4,904,096,500 2,309,899,879 1,043,889,500 Efisi ensi (%) Efisi Nilai ensi (%) 193,671,501,453, ,277,457,8 92, ,735,661, ,196,280, Melihat perkembangan transaksi bursa sepanjang tahun 2010 hingga tanggal 29 Desember 2010, dapat dilihat bahwa total nilai transaksi bursa yang telah dicapai sebesar Rp1, triliun. Angka ini meningkat 20,5% bila dibandingkan dengan tahun 2009 lalu dimana total transaksi bursa mencapai Rp triliun. Sedangkan dari sisi volume efek yang ditransaksikan selama tahun ini telah mencapai 1.45 triliun unit efek yang menurun 5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.54 triliun unit efek. Tabel 2. Perkembangan Volume dan Nilai Transaksi Bursa Periode 2008 s.d 2010 Keterangan Total Volume Transaksi Bursa (unit efek) Total Nilai transaksi Bursa (rupiah) 2008 ( 243 Hari Bursa) 834,397,000,828 1,069,414,877,789, (243 Hari Bursa) 1,536,576,118, ,523,069,066, * (245 Hari Bursa) 1,449,882,571,690 1,177,956,889,074,480

3 Rata-rata Volume Transaksi Bursa 3,476,654,170 harian Rata-rata Nilai transaksi Bursa 4,455,895,324,124 harian *Data per 29 Desember ,375,834,516 4,056,112,319,777 5,942,141, ,827,704,463,420 D. Settlement i. Alternate Cash Settlement (ACS) Selama periode tahun 2010, hingga tanggal 29 Desember 2010, penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) terjadi atas 28 AK dalam hari yang berbeda, dengan total volume penyelesaian efek sebesar juta unit saham yang setara dengan nilai ACS-nya yaitu sebesar Rp miliar. Prosentase volume dan nilai ACS tersebut masing-masing adalah 0,0041% dan % dari total volume dan nilai penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan melalui KPEI. (Lihat Tabel 3.) Tabel 3. Penyelesaian Transaksi Bursa melalui Mekanisme ACS, Periode 2008 s.d 2010 ACS (% dari Penyelesaian Penyelesaian Transaksi Bursa ACS Tahu Transaksi n Bursa) Volum Nilai Volume Nilai Volume Nilai e % % 563,615,570,5 193,671,501,453,5 23,164,50 94,551,235, * ,199,200,5 154,297,747,887,0 33,770,00 33,427,435, ,090,998,0 188,326,993,072, *). Data Per Tanggal 29 Desember ,015,000 8,476,820, Khusus untuk tahun 2010, data Penyelesaian Transaksi Bursa Melalui Mekanisme ACS adalah sebagai berikut (Lihat tabel 4):

4 Tabel 4. Penyelesaian Transaksi Bursa Melalui Mekanisme ACS tahun 2010 Volume ACS Nilai ACS (% Dari Netting) Volume % Nilai % JUMLAH AK (ACS) AK AK TERIM SERAH A Total 23,164,500 94,551,235, Terting gi 11,396,500 74,533,221, Ratarata 94, ,505, Terend ah ii. Gagal Bayar Sepanjang periode tahun 2010 ini, gagal bayar dalam penyelesaian transaksi bursa oleh AK tidak pernah terjadi atau NIHIL. E. Fasilitas Intraday Dalam rangka menegaskan peran dan fungsi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty di Pasar Modal Indonesia, KPEI telah melakukan pengembangan sistem eclears untuk mendukung kelancaran proses penyelesaian Transaksi Bursa dengan konsep yang disebut Continuous Settlement. Dengan diimplementasikannya sistem ini sejak 5 Agustus 2010, maka proses penyelesaian Transaksi Bursa dengan Continuous Settlement ini diharapkan dapat menjadi lebih efisien dan efektif bagi AK hal ini terlihat dengan adanya peningkatan rata-rata instruksi penyelesaian transaksi bursa sebelum pukul WIB telah mencapai 95% dari sebelum implementasi Continuous Settlement yang sebesar 75% dari jumlah instruksi penyelesaian yang rata-rata hariannya kurang lebih berjumlah 7280 instruksi, serta dampak positif yang lebih jauh lainnya adalah meningkatnya likuiditas Transaksi di Bursa Efek. Perlu ditegaskan bahwa dalam melaksanakan Continuous Settlement diperlukan adanya dukungan pembiayaan (funding) dalam bentuk Fasilitas Intraday yang diperoleh dari sejumlah Bank Pembayaran kepada KPEI, yang bertujuan untuk dapat segera memenuhi hak terima dana AK yang telah menyelesaikan seluruh kewajiban serah efeknya tanpa harus menunggu terlebih dahulu penyelesaian kewajiban serah dana dari AK lainnya.

5 i. Bank Pemberi Saat ini, telah terdapat 3 (tiga) Bank Pembayar yang memberikan Fasilitas Intraday kepada KPEI. Bank tersebut adalah Bank Mandiri dengan nilai sejumlah Rp 1 triliun, Bank Permata sejumlah Rp. 200 miliar, dan Bank CIMB Niaga sejumlah Rp. 290 miliar, sehingga total Fasilitas Intraday yang dapat digunakan oleh KPEI dalam memperlancar proses penyelesaian Transaksi Bursa adalah sebesar Rp. 1,490 Triliun. Mengingat frekuensi, volume dan nilai transaksi yang semakin meningkat, kebutuhan akan penggunaan fasilitas intraday tersebut diperkirakan juga akan terus meningkat. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut KPEI juga tengah menjajaki untuk mendapatkan atau memperoleh Fasilitas Intraday lainnya dari Bank BCA sebagai salah satu Bank Pembayar dengan nilai kurang lebih sebesar Rp 300 miliar. ii. Pemakaian Fasilitas Intraday Sepanjang Tahun 2010, sejak tanggal 5 Agustus 2010 hingga 29 Desember 2010, penggunaan Fasilitas Intraday oleh KPEI untuk penyelesaian transaksi bursa telah mencapai total nilai lebih dari Rp 11 triliun. Sementara itu, rata-rata harian penggunaan fasilitas intraday adalah sebesar Rp. 123 miliar, dengan angka tertinggi harian sebesar Rp 575 miliar, sedangkan penggunaan terendah hariannya adalah sebesar Rp 7.3 miliar. Adapun total biaya yang harus dikeluarkan oleh KPEI untuk penggunaan fasilitas intraday tersebut adalah sebesar Rp. 461,3 juta. Secara keseluruhan penggunaan Fasilitas Intraday oleh KPEI di tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Tabel Penggunaan Fasilitas Intraday Tahun 2010 Pengg unaan Fasilit as Intrad ay Total Penggu naan FI Terting gi Harian Rata- Rata Harian Agustus 2010 September 2010 Oktober 2010 Novemb er 2010 Desemb er ,070,344 1,456,366,469,0 1,915,661,757,5 2,940,692, 2,485,060,,953, , , ,139,57 2, ,003,83 2, , 876,763,000 85, 668,615, , 622,743, , 728,859, ,280,3 90, ,877,3 76, ,061,5 75, ,336,2 11,167 2,272, 564,192, ,139,572, ,253,566,22 2

6 Terend ah Harian Jumlah hari 7,363,844, 000 9, 255,208,000 7, 363,844,000 24,357,89 5,000 22,168,72 6,000 10,785,604, F. Pinjam Meminjam Efek (PME) Sepanjang tahun 2010 sampai dengan tanggal 29 Desember 2010, total AK yang terdaftar sebagai anggota PME KPEI adalah sebanyak 97 AK dan 3 Bank Kustodian. KPEI telah mencatatkan transaksi pinjam meminjam efek dengan total frekuensi pinjaman sebanyak 1733 transaksi, total volume efek kurang lebih sebesar 840 juta unit efek dengan total nilai sejumlah Rp. 1.7 triliun. Dimana transaksi tertinggi terjadi pada Bulan September dengan total value sebesar Rp miliar dan volumenya 72.4 juta unit efek dengan frekuensi sebanyak 241 transaksi. Pinjam Meminjam Efek adalah layanan KPEI yang bertujuan untuk membantu Anggota Kliring dalam memenuhi kebutuhan efek sementara untuk menghindari terjadinya kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Selain itu PME dapat juga digunakan untuk mendukung strategi perdagangan AK seperti hedging, arbitrage, margin trading dan lain sebagainya. Secara keseluruhan pelaksanaan Transaksi Pinjam Meminjam Efek di KPEI sepanjang tahun 2010 dapat dirangkum sebagai berikut (lihat tabel 6): Tabel 6. Data Transaksi Pinjam Meminjam Efek KPEI 2010 Bulan Value Volume Frekue Rata-rata Jml nsi Value Volume Hari Januari 58,443, 25,66 2,015, ,500 7, ,155 5, Februa ri 47,034, 925,000 54,09 4, ,881,3 97,000 1,13 7, Maret 146,087, 711,500 45,45 2, ,712,5 06,823 1,46 6, April 128,887, 869,500 33,18 7, ,296,2 62,317 1,10 6, Mei 116,302, 324,000 67,32 4, ,751,6 87,871 2,17 1, Juni 132,426, 743,000 56,60 4, ,414,2 24,767 1,88 6, Juli 66,289, 712,500 35,85 1, ,209,6 57,083 1,19 5, Agustu s 145,246, 792, ,17 5, ,685,3 80,387 4,39 2, Septem ber 221,665, 346, ,48 5, ,338,8 44,867 8,11 6,167 30

7 Oktob er 178,499, 425,000 Novem 122,456, ber 251,000 Desem 385,407, ber 222,000 Total 1,748,747, 678,000 Rata2 4,912, 212,579 32,47 1, ,74 9, ,37 3, ,43 4,000 2,35 7, ,949,9 80,833 4,081,8 75,033 13,289,9 04,207 1,08 2, ,22 4, ,49 5, , G. Pengelolaan Agunan AK di KPEI Agunan milik AK yang dikelola oleh KPEI, yang digunakan sebagai dasar perhitungan trading limit untuk 119 AK (117 aktif dan 2 suspend) dalam bertransaksi di Bursa, hingga per tanggal 29 Desember 2010 telah mencapai Rp triliun. Agunan tersebut terdiri dari agunan off line senilai Rp triliun dan agunan on line sebesar Rp triliun. Untuk komposisi agunan offline senilai Rp 5.94 triliun terdiri dari Rp triliun atau % berbentuk bank garansi, Rp. 1 triliun atau % berbentuk Time Deposit, dan Rp miliar atau 3.08 % merupakan Minimum Cash kolateral AK yang disimpan dalam bentuk Time Deposit, serta Rp miliar atau 0.20 % merupakan nilai yang berasal dari Seat BEI milik AK. Sementara komposisi agunan online, berdasarkan data per tanggal 29 Desember 2010 yang berjumlah senilai kurang lebih Rp triliun, mayoritas masih berasal dari efek dengan komposisi % senilai Rp 4.1 triliun, dan 519 miliar atau % berbentuk tunai atau cash. H. Dana Jaminan Posisi Dana Jaminan yang dikelola KPEI per 29 Desember 2010 telah mencapai Rp 1.43 triliun. Untuk menjaga akuntabilitasnya, pengelolaan Dana Jaminan di KPEI diawasi dan dikoordinasikan dengan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko. Per tanggal 29 Desember 2010, KPEI telah menginvestasikan Dana Jaminan tersebut ke dalam tiga jenis instrumen yang terbagi kedalam bentuk deposito berjangka dengan porsi yang mencapai % dan Obligasi Negara sebesar %, sedangkan sisanya ditempatkan dalam bentuk Rekening Giro. Dengan demikian jumlah investasi Dana Jaminan dari total sebesar Rp 1.43 triliun, per tanggal 29 Desember 2010 untuk deposito berjangka berjumlah sebesar Rp 1.08 triliun, Obligasi

8 Negara berjumlah sebesar Rp 0.35 triliun, sedangkan sisanya ditempatkan dalam rekening giro, yaitu sebesar Rp 50 juta. I. Pengembangan Pasar Modal oleh KPEI di Tahun 2010 i. Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal KPEI sebagai Central Counterparty (CCP) di industri Pasar Modal Indonesia terus melakukan capacity building untuk dapat berperan aktif dalam percaturan pasar modal baik domestik, regional, maupun global. Selama tahun 2010 program-program kerja yang dijalankan meliputi: Single Investor Identity Penerapan Single Investor IDterhadap investor pasar modal yang saat ini telah diimplementasikan dalam wujud fasilitas AKSES oleh KSEI, memberikan manfaat yang sangat banyak bagi investor pada khususnya dan seluruh pelaku pasar modal pada umumnya. Secara luas, Single Investor ID memungkinkan masing-masing investor untuk memiliki satu identitas khusus yang dapat digunakan untuk setiap transaksi pasar modal yang dilakukannya. Dengan ID tersebut, investor dapat setiap saat memeriksa portofolionya secara online sehingga lebih jauh lagi, akan memberi akses bagi investor untuk mencocokkan portfolionya dengan laporan transaksi dari perusahaan efek. Hal ini tentu saja akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi transaksi bursa, dari sejak order dimasukkan oleh investor, perdagangan di bursa efek, proses kliring dan penjaminan, serta penyelesaian transaksi bursa. Data Warehouse Disamping penjelasan mengenai SID diatas, salah satu inisiatif yang telah dilaksanakan untuk mendukung proses pengembangan infrastruktur pasar modal adalah pengembangan system Data Warehouse yang akan dilaksanakan oleh PT Bursa Efek Indonesia memungkinkan adanya sentralisasi informasi, baik itu berupa data transaksi, emiten, efek, dll, sehingga dapat mempermudah mekanisme pengendalian dan pengawasan. Implementasi system Data Warehouse ditujukan untuk mempermudah pengawasan manajemen risiko di tingkat perusahaan efek, serta lebih jauh, akan meningkatkan perlindungan terhadap asset investor yang berada di perusahaan efek. Straight Through Processing (STP) KPEI bersama-sama dengan Bapepam-LK, BEI dan KSEI, turut serta dalam membentuk Strategic Management Office (SMO) dan Project Management Office (PMO) agar pengembangan infrastruktur pasar modal tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif. KPEI pun berperan aktif dan memberikan kontribusi dalam pelaksanaan Tim Kerja SMO dan PMOterkait pengembangan infrastruktur Pasar Modal tersebut. Untuk pengembangan infrastruktur pasar modal, KPEI bertanggung jawab mengkoordinasi beberapa inisiatif untuk mendukung

9 tercapainya mekanisme perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang berlangsung secara Straight Through Processing (STP) ii. Pengembangan Straight Through Processing (STP) Beberapa inisiatif yang terkait dengan rencana implementasi STP antara lain meliputi Risk Management System, Pre Order Validation, Continuous Settlement dannetting Per Saham(Netting Per Counter). Disamping itu untuk meningkatkan transparansi atas administrasi aset nasabah oleh AK khususnya yang terkait dengan aktivitas kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, KPEI telah mengembangkan sistem e-clears yang memungkinkan dilakukannya pemisahan aset nasabah dan aset Anggota Kliring terkait dengan aktivitas Pinjam Meminjam Efek (PME) dan pengelolaan Agunan KPEI. Terkait dengan fungsi KPEI sebagai lembaga kliring dan penjaminan efek maka terdapat beberapa proyek yang dilaksanakan sesuai dengan program pengembangan Straight Through Processing (STP) dan Manajemen Risiko. Pengembangan Risk Management System (RMS) Pengembangan RMS ini merupakan enhancement atas metodologi risk management yang merujuk pada best practice metodologi risk management yang digunakan di dunia. Sebagai bagian dari building block program STP maka sistem RMS akan terintegrasi dengan sistem kliring dan sistem perdagangan yang ada. Sistem RMS telah selesai dikembangkan pada bulan juli Saat ini dalam tahap monitoring paralel run dan integrasi dengan sistem-sistem lain yang terkait. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas sistem RMS, maka akan dilakukan migrasi ke server production baru. Sebagai kelanjutan aktivitas pengembangan RMS KPEI, akan dilakukan : Migrasi ke server production yang mempunyai kapasitas lebih tinggi; Integrasi dengan sistem lain (E-CLEARS, RMOL, EBOCS, ARMS, Pre-Deal Check dan Member Interface); Monitoring parallel run. Pengembangan E-CLEARS Continuous Settlement (CS) Dalam upaya meningkatkan performa dan kapasitas sistem E-CLEARS, KPEI melakukan upgrade atas platform teknologi yang digunakan E-CLEARS lama dan menambah fungsionalitas proses Continouos Settlement. Proses upgrade E-CLEARS dan pengembangan Continous Settlement E-CLEARS telah selesai dilaksanakan pada bulan Juli Upgrade platform teknologi E-CLEARS dilakukan meliputi : Database dari Oracle 9i menjadi Oracle 10i; Java 1.3 menjadi Java 1.6; Weblogic 6 menjadi Weblogic 10

10 Untuk mendukung implementasi proses continuous settlement, KPEI melakukan kerjasama dengan beberapa bank-bank sebagai penyedia fasilitas intraday. Saat ini sistem E-CLEARS Continuous Settlement telah diimplementasikan dan live sejak bulan Agustus Pengembangan E-CLEARS Netting per Counter - Single Investor Identity (NPC- SID) Sebagai bagian dari building block program STP, maka akan dilakukan enhancement E- CLEARS untuk dapat melakukan netting per counter Single Investor Identity. Enhancement ini akan menyediakan fungsi proses settlement per counter / per saham, sehingga netting cash juga dilakukan secara per saham dengan menggunakan instruksi DVP & RVP sampai level klien (SID). Proses pembuatan instruksi penyelesaian akan dihasilkan oleh sistem E-CLEARS secara otomatis untuk meminimalkan intervensi manual. Saat ini pengembangan sistem NPC-SID masih dalam tahap construction system dan diharapkan selesai pada awal tahun Selanjutnya implementasi sistem NPC-SID akan diintegrasikan dengan sistem RMS yang sudah dikembangkan. Sebagai kelanjutan aktivitas pengembangan sistem NPC-SID akan dilakukan: Tahap construction system (lanjutan); Tahap acceptance test dan integration test. Pre Deal Check (PDC) PDC merupakan suatu mekanisme untuk melakukan validasi terhadap order (yang berisiko) sebelum order itu matched di sistem perdagangan bursa.order yang berisiko bergantung pada risiko AB yang bertransaksi dan efek yang ditransaksikan.karena itu, pengenaan risiko atas order ditentukan oleh kombinasi AB dan Efek yang disebut risk charge.penerapan PDC merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan dengan penerapan Risk Management System (RMS) baru di KPEI. Penerapan RMS baru tersebut yang telah mengakomodasi cross collateral (multimarket) dan stratifikasi keanggotaan (tiering membership). Stratifikasi Keanggotaan Anggota Kliring (AK)adalah pihak yang berdasarkan penilaian KPEI telah memenuhi persyaratan KPEI sebagai Anggota Kliring baik dari sisi permodalan, MKBD, agunan, pengendalian risiko, dan back office.struktur keanggotaan dalam AK terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama adalah General Clearing Member (GCM), dimana GCM dapat dapat melakukan kliring untuk diri sendiri, nasabahnya, serta AB yang bukan merupakan Anggota Kliring. Berikutnya adalah Individual Clearing Member (ICM). ICM dapat melakukan kliring hanya untuk diri sendiri dan nasabahnya.icm tidak diperkenankan untuk menjadi agen kliring bagi AB lainnya. Ada pula PE Anggota Bursa Non-AK, yakni Trading Member (TM). TM ini hanya dapat melakukan transaksi di bursa atas nama sendiri dan atau nasabahnya dan harus

11 menunjuk GCM untuk melakukan kliring dan penyelesaiannya yang bertindak atas nama AB yang bersangkutan. J. General i. Kerjasama Nasional dan Internasional Tak hanya bekerja sama Bapepam-LK serta SRO lainnya, KPEI juga senantiasa membina hubungan kerja sama baik di taraf nasional dan internasional. Tujuannya adalah untuk mengembangkan industri pasar modal yang lebih maju. Seperti misalnya mengadakan pertemuan dengan Central Counterparty (CCP) dari Negara lain se-asia / Oceania melalui CCP Meeting yang diadakan di Bali pada September 2010 lalu. Dimana dalam acara tersebut masing-masing CCP dari berbagai negara memaparkan ide-ide terbaru untuk terus mengembangkan infrastruktur pasar modal agar lebih maju dan efisien. Selain itu, Bapepam-LK, Direktorat Jendral Pengelolaan Utang dan Bank Indonesia membentuk Working Group-Market Participant BEI, KPEI, KSEI, HIMDASUN, dan APEI serta pihak lainnya untuk mengkaji dan menyesuaikan General Master Repo Agreement Annexes Indonesia (GMRA) untuk dapat digunakan dalam transaksi REPO di Indonesia bukan hanya untuk instrument Fixed Income tapi juga untuk Efek bersifat ekuitas. Setelah menyelenggarakan survey kepada pelaku pasar dan workshop GMRA, saat ini WG dibantu oleh Konsultan Hukum sedang melakukan kajian aspek hukum dari perjanjian GMRA. ii. Sosialisasi dan Edukasi Sebagai rangkaian sosialisasi dan edukasi pendidikan pasar modal, KPEI bersama Bapepam LK, BEI dan KSEI menyelenggarakan acara Campus tocampus dan Workshop Wartawan di beberapa daerah di Indonesia seperti: Bali, Yogyakarta, Lampung, Makassar, Solo dansurabaya yang bertujuan untuk mensosialisasikan pasar modal ke berbagai kalangan. Disamping itu sebagai bagian dari Peringatan 33 Tahun diaktifkannyakembali pasar modal Indonesia, KPEI bersama dengan Bapepam-LK, BEI dan KSEI juga mengadakan acara olimpiade pasar modal tingkat SMA dari berbagai Provinsi di Indonesia. Olimpiade ini adalah yang pertama kali diadakan Bapepam-LK bersama BEI, KPEI, KSEI, tujuannya adalah untuk mengenalkan dunia pasar modal sedini mungkin kepada siswa para SMA se-indonesia. Selain itu, sebagai bagian dari pengembangan dalam efisiensi penjaminan transaksi di Bursa, KPEI telah menyelenggaraan workshop yang melibatkan seluruh perwakilan Anggota Kliring. Workshop tersebut dilaksanakan sebanyak dua seri, yaitu seri pertama dilaksanakan sebanyak satu kali di Jimbaran, Bali dan untuk seri kedua dilaksanakan sebanyak empat kali. Workshop di Bali yang ditujukan kepada para Direksi Anggota Kliring dalam bentuk Focus Group Discussion yang membahas mengenai pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia secara keseluruhan, dengan pembicara berasal dari Bapepam-LK dan SRO. Sedangkan

12 workshop di Jakarta membahas secara detail mengenai Risk Management System dengan tema New Risk Management & Member Interface for Clearing Members yang ditujukan untuk bagian operasional masing-masing AK. iiii. Pembentukan P3MI dan TICMI Untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia agar semakin mumpuni di bidang pasar modal, Bapepam-LK, bersama dengan BEI, KPEI dan KSEI telah mendirikan institusiinstitusi pendidikan yang dapat menjadi tempat menimba ilmu, khususnya yang terkait dengan seluk-beluk industri Pasar Modal. Di 2010 ini Bapepam-LK, BEI, KPEI, KSEI mendirikan Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI) dan juga The Indonesian Capital Market Institute (TICMI) yang bekerjasama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan Universitas Indonesia. Tujuan dari didirikannya dua institusi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar pertumbuhan industri pasar modal senantiasa diiringi dengan pertumbuhan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang Pasar Modal. K. CSR KPEI juga senantiasa menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai sumbangsih kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Selain itu program CSR tersebut juga merupakan bentuk kepedulian sosial sesuai dengan kebijakan CSR KPEI. Program CSR KPEI tersebut ditujukan untuk masyarakat luas, yayasan maupun perorangan. i. Sumbangan Rutin Adapun rincian kegiatan rutin program CSR yang dilakukan KPEI adalah bantuan ke beberapa Yayasan. Dimana setiap bulannya KPEI memberikan bantuan operasional ke tiga Yayasan Pendidikan Islam, antara lain: Yayasan Al-Istikomah; Yayasan Al-Fallah; dan Yayasan Akhiruz Zaman. Ketiga yayasan tersebut berlokasi di Bantargebang, Bekasi. Selain itu KPEI juga memberikan beasiswa bulanan kepada 10 (sepuluh) siswa/mahasiswa PERTUNI. Beasiswa tersebut telah berlangsung sejak tahun 2006, mencakup biaya SPP dan biaya kebutuhan pendukung (buku, transportasi). Beasiswa ini dibayarkan setiap bulan kepada yang bersangkutan sampai dengan kelulusan (maksimal 4 tahun). Selain memberikan bantuan kepada yayasan dan organisasi KPEI juga juga aktif memberikan sponsorship kepada instansi, institusi pendidikan dan yayasan tertentu sebagai bentuk kepedulian dari pengembangan Pasar Modal Indonesia. ii. Sumbangan Korban Bencana Alam Pada sepanjang tahun 2010, Indonesia sempat berduka dengan terjadinya bencana alam di beberapa daerah. Karena itulah untuk menunjukan kepedulian terhadap sesama, Bapepam- LK bersama dengan SRO, yakni BEI, KPEI dan KSEI juga turut membantu meringankan beban saudara-saudara setanah air yang tertimpa musibah. Sumbangan itu diberikan melalui

13 Palang Merah Indonesia pada 3 Desember 2010 dalam tema Pasar Modal Peduli Indonesia sebesar Rp 1.75 miliar diperuntukan bagi para korban bencana alam Wasior, Mentawai, dan Merapi. Selain itu, untuk para korban bencana Gunung Merapi, KPEI bersama dengan Bapepam-LK, BEI dan KSEI memberikan bantuan melalui event Wayang Kulit Merapi sejumlah Rp 175,250 juta. L. Pengembangan Internal Peningkatan Capacity Building Organisasi KPEI dengan meningkatkan kualitas kerja karyawan sesuai dengan kompetensinya termasuk implementasi metode Knowledge Management di lingkungan KPEI sebagai bagian dari upaya KPEI dalam meningkatkan pengetahuan baik yang terkait teknis pekerjaan maupun hal lain yang berguna untuk pengembangan diri setiap Karyawan, serta melakukan pengembangan untuk otomasi berbagai proses operasional yang mendukung peningkatan efektifitas pencapaian unjuk kerja KPEI. Selain itu, KPEI terus berusaha untuk meningkatkan para karyawannya melalui berbagai macam pelatihan dan sosialisasi. Salah satu contohnya adalah dengan mengadakan Training for Trainer untuk karyawan, selain itu juga mengadakan sosialisasi operasional dan juga outbond bagi karyawan. M. Rencana Pengembangan KPEI di 2011 Sesuai dengan Strategic Theme KPEI berupa: Strengthening CCP & Regulatory Roles; Capacity Building; Straight Through Processing; Knowledge Based Organization, KPEI sebagai lembaga Central Counterparty, senantiasa berkomitmen untuk menyempurnakan sistem manajemen risiko yang menjadi kompetensi utamanya. Diharapkan keberadaan sistem kliring dan pengendalian risiko yang semakin baik akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. Melanjutkan pengembangan Risk Management System (RMS), Continuous Settlement (CS), Netting per Counter - Single Investor Identity (NPC-SID) agar senantiasa berjalan sesuai dengan perkembangan zaman sehingga transaksi yang terjadi di Pasar Modal akan semakin efisien. Berbagai inisiatif yang sudah dilaksanakan pada tahun 2010 akan tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana kerja dari Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia yang terdiri dari BEI, KSEI, KPEI dan dikoordinasikan oleh Bapepam -LK.

14 Informasi lebih lanjut hubungi: Divisi Hukum, Komunikasi dan Umum PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I, Lt 5 Tel Fax

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 A. Indeks Harga Saham Gabungan Pada perdagangan tanggal 3 Januari 2011, yang merupakan perdagangan awal tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016 Memasuki akhir tahun 2016, Pasar Modal Indonesia semakin menunjukkan perkembangan positif. Setelah didera penurunan

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Jumat, 11 Agustus 2017 Memasuki tahun ke-40 tahun sejak diaktifkannya kembali,

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 36 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 15 Agustus 2013 Memasuki usia diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013 SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Senin, 30 Desember 2013 Tahun 2013 perekonomian Indonesia melewati berbagai tantangan baik dari kondisi perekonomian domestik maupun global

Lebih terperinci

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Berita Pers Single Identity dan Pemisahan Rekening Dana, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2011 Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Jakarta, 15 Agustus 2013 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama para Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian

Lebih terperinci

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Berita Pers Implementasi Single Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Jakarta, 10 Agustus 2011 - Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Jakarta, 10 Agustus PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory

Lebih terperinci

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Jakarta, 30 Desember 2013 - Dua tahun sejak diimplementasikannya pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia berupa

Lebih terperinci

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Jakarta, 10 Agustus 2012 - Hari ini (10/8), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Jakarta, 30 Desember 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Jakarta, 14 Agustus 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat. SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612

Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat. SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612 Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612 Perihal: Parameter Risiko Dengan hormat, Sehubungan dengan penerbitan Peraturan KPEI No. II-12

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017 Memasuki akhir tahun 2017, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. Ditandai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 Jakarta, 30 Desember 2009, Mengakhiri tahun 2009, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang telah memasuki usia 12 tahun pada 23 Desember 2009 senantiasa mengembangkan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007 PRESS RELEASE Akhir Tahun 27 Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Pasar Modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Lebih terperinci

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-008/DIR/KPEI/0612 Tanggal: 11-06-2012 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK

Lebih terperinci

Clearing Member Interface. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav.

Clearing Member Interface. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. Clearing Member Interface PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 53 Jakarta Member Interface Member Interface (MI) merupakan portal yang

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-012/DIR/KPEI/0916 Tanggal: 08-09-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek lebih dikenal orang, seperti volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, perdagangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 566/BL/2011 TENTANG PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar primer atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 Pasar primer

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Perihal Tgl. Dikeluarkan : 30 Januari 2009 Tgl. Diberlakukan : 01 Mei 2009 : Kep-00010/BEI/01-2009 : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN

Lebih terperinci

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL Outline 1 3 Hasil Survey Nasional Keuangan Indonesia 2 Pengantar Investasi Konsep Umum dan Ruang Lingkup Pasar Modal 4 Pasar Modal Syariah 5 Layanan

Lebih terperinci

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 9,35% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2012 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA

Lebih terperinci

1. Strategi Bisnis KPEI

1. Strategi Bisnis KPEI SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Senin, 10 Agustus 2015 Pasar modal Indonesia terus menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini banyak orang berpikir untuk investasi. Banyak juga orang mengatakan investasi tanpa jelas dan mengerti apa itu investasi dan apa contoh

Lebih terperinci

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI. LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-009/DIR/KPEI/0612 Tanggal: 11-06-2012 PERATURAN KPEI NOMOR: II-12 PENEMPATAN AGUNAN I. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang

Lebih terperinci

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia.

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia. Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia Yth. (GMRA Indonesia) Jakarta, 29 Januari 2016!" Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Lebih terperinci

E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l

E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 inside >> Mendorong Efisiensi Pasar Melalui STP E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l 2 0 1 3 3 5 Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal: Efisiensi Proses Transaksi Bursa

Lebih terperinci

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16 SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 37 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 14 Agustus 2014 Memasuki usia pasar modal Indonesia yang ke-37, pasar

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM Jakarta, 30 Maret 2015 - Perluasan kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian selama kurang lebih 6 (enam) bulan dari bulan Februari s.d. Juli 2010 di Kantor PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id)

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id) MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id) Sistem Perdagangan Bursa Efek Jakarta Perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) terpusat di lantai perdagangan di Jakarta Stock Exchange

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) PERATURAN KSEI NOMOR I-C TENTANG SUB REKENING EFEK 1. DEFINISI

Lebih terperinci

LAPORAN NSFR. Total Nilai Tertimbang. 1 tahun

LAPORAN NSFR. Total Nilai Tertimbang. 1 tahun LAPORAN NSFR Nama Bank : PT. Bank KEB Hana Indonesia Posisi Laporan : Triwulan I 2018 A. PERHITUNGAN NSFR Komponen ASF Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya (Dec/2017) Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR I-B TENTANG REKENING EFEK UTAMA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang tidak selalu stabil, membuat para pengusaha untuk mengantisipasi dalam mengolah dana perusahaannya. Tidak jarang para pengusaha memilih

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO) TRIWULANAN Nama Bank : PT. Bank KEB Hana Indonesia (Individu) Posisi Laporan : Triwulan I 2018 LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO) TRIWULANAN Komponen

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan

Lebih terperinci

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI Pengantar Direksi... Hal. 2 Profil Perusahaan... Hal. 3 Visi... Hal. 4 Misi... Hal. 4 Layanan... Hal. 4 Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN Posisi Laporan : Triwulan IV 2016 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 31 Desember 2016 30 September 2016 31 Desember 2016 30 September 2016 Nilai Nilai

Lebih terperinci

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610 Kepada Yth. Jakarta, 18 Juni 2010 1. Direksi Anggota Kliring 2. Pimpinan Bank Kustodian Di Tempat SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610 Perihal: Implikasi Operasional Terkait Pembukaan Sub Rekening Efek

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA MATERI 3 PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan

Lebih terperinci

Struktur Pasar Modal

Struktur Pasar Modal Struktur Pasar Modal Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Universal Broker Indonesia ( Perseroan ) dahulu bernama PT. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara

Lebih terperinci

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana B. Pasar Sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat

Lebih terperinci

Laporan NSFR PT Bank Panin Tbk

Laporan NSFR PT Bank Panin Tbk Laporan NSFR PT Bank Panin Tbk Maret 2018 Posisi Tanggal 31 Maret 2018 Komponen ASF Tanpa Jangka Waktu¹ < 6 bulan 6 bulan < 1 tahun 1 Modal : 34,565,497 5,800,000 40,365,497 2 Modal sesuai POJK KPMM 34,425,497

Lebih terperinci

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012 F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012 1. Apakah yang dimaksud dengan Surat Utang Negara? Yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan hutang dari pemerintah dalam mata uang Rupiah maupun Valuta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA 2.1. Sejarah Reksadana Reksadana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT. Danareksa didirikan oleh pemerintah untuk pertama kalinya tahun 1976 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR) PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR) Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. NILAI LCR (%) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) Bank Secara Individual

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan I 2017 No. Komponen Jumlah data Poin yang 1 digunakan dalam perhitungan LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) Total High

Lebih terperinci

Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang Pasar Uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi Pasar uang sebagai sarana alternatif

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001 RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001 1. Nama Produk: Sukuk Tabungan Republik Indonesia seri ST001 2. Jenis Produk: Obligasi Negara 3. Nama Penerbit: Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia 4.

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan III 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 29 September 2017 30 Juni 2017 29 September

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan II 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31

Lebih terperinci

2 Indonesia pada saat sebelum berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, telah terdapat upaya menuju standarisasi Transaksi Repo, antara lain de

2 Indonesia pada saat sebelum berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, telah terdapat upaya menuju standarisasi Transaksi Repo, antara lain de TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Repurchase Agreement. Transaksi. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 151). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian umum pasar modal (capital market) yaitu pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut

Lebih terperinci

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 1. Apakah yang dimaksud dengan SR-010? SR-010 adalah Sukuk Negara Ritel seri ke-10 yang merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-549/BL/2010 TENTANG PENGENDALIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN Posisi Laporan : Triwulan I 2018 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 31 Maret 2018 30 Desember 2017 31 Maret 2018 30 Desember 2017 Nilai Nilai Nilai Jumlah

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA I. UMUM Beberapa ketentuan dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian

Lebih terperinci

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014 SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014 Menutup tahun 2014, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan berbagai pencapaian kinerja yang positif. Prestasi

Lebih terperinci

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN Perihal: Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 361) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

Nama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018

Nama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018 Nama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018 A. PERHITUNGAN NSFR ASF (Available Stable Funding) Komponen ASF (Dalam Jutaan Rupiah) Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Total

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00399/BEI/11-2012 Tanggal ditetapkan : 14 November 2012 Tanggal diberlakukan : 2 Januari 2013 Diubah dengan: Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Lebih terperinci

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia. LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-008/DIR/KPEI/0416 Tanggal : 25-04-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-3 ANGGOTA KLIRING I. DEFINISI Dalam peraturan ini, yang dimaksud

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS Lampiran Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-011/DIR/KPEI/1215 Tanggal : 28-12-2015 PERATURAN KPEI NOMOR: II-15 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN

Lebih terperinci

LAPORAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO)

LAPORAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO) A. PERHITUNGAN NSFR (dalam juta Rp) 1 1 Modal: 40,436,112 - - - 40,436,112 39,530,592 - - - 39,530,592 2 Modal sesuai POJK KPMM 40,436,112 - - - 40,436,112 39,530,592 - - - 39,530,592 3 Instrumen modal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Penyelesaian Transaksi Bursa

Penyelesaian Transaksi Bursa PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 4 I Tr i w u l a n I V l 2 0 1 3 1 indeks >> Dana Jaminan dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa 3 4 5 Mengelola Dana Jaminan Secara Prudent Dana Jaminan

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR) PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR) Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Posisi Laporan : Triwulan IV - 2016 NILAI LCR (%) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan

Lebih terperinci

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA 2.1. SISTEM PERDAGANGAN EFEK Saham, bukti right, waran, obligasi konversi adalah jenis-jenis efek yang diperdagangkan di BEI. Transaksi Di BEI dilakukan

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 adalah gabungan indeks saham dari 45 emiten yang tercatat di BEI yang telah memenuhi kriteria tertentu yang diterapkan Bursa. Indeks LQ45 ini memuat

Lebih terperinci