Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama. Republik Indonesia tanggal 22 Mei 1998 Nomor: E/114/1998 (SK awal), Institut
|
|
- Fanny Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONDISI OBJEKTIF IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PRODI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS DI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG A. KONDISI OBJEKTD7 KURIKULUM PRODI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS (BSI) FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA (FAH) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI (SGD) BANDUNG Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Republik Indonesia tanggal 22 Mei 1998 Nomor: E/114/1998 (SK awal), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung, mulai tahun akademik 1998/1999 membuka jurusan/program studi umum di lingkungan IAIN Sunan Gunung Djati Bandung seperti Ilmu Hukum, Jurnalistik, Hubungan Masyarakat (Humas), Psikologi, MIPA, Teknik Informatika, Sosiologi, dan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI). Pembukaan program studi-program studi tersebut selain mendapatkan ijin operasional dari Dirjen Binbaga Islam, juga dalam beberapa tahun kemudian mendapat ijin operasional dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional. Untuk program studi BSI, ijin operasional diberikan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional tertanggal 27 September 2004 No: 3829/D/T/2004. Selain itu, operasionalisasi prodi BSI juga mendapat SK Dirjen Kelembagaan Agama Islam No: DJ.II/385/2004 (SK kedua) tertanggal 21 Nopember Dengan demikian, maka keberadaan program studi ini semakin kuat dasar hukumnya untuk dioperasionalisasikan. Program studi-program studi tersebut masuk dalam fakultas berbeda walau akhirnya ada yang melepaskan diri menjadi fakultas, seperti prodi psikologi yang ada di Fakultas Tarbiyah kemudian menjadi
2
3 Fakultas Psikologi. Untuk program studi BSI sendiri, masuk pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 1. Disain Kurikulum Prodi BSI UIN SGD Bandung Disain kurikulum yang digunakan pada prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan dokumentasi yang dikeluarkan oleh UIN SGD, khususnya yang terkait dengan dokumen-dokumen kurikulum dan pendukungnya, yang mengacu kepada anjuran Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama melalui surat No. Dj.II/ Dt.II.HI/P.009/AZ/328/02, Kepmen Agama No.353 Tahun 2004 tentang pemberlakuan KBK, dan Keputusan Dirjen Binbaga Islam Nomor: Dj.11/114/2005 tentang kebijakan akademik dan kelembagaan tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi PTAI, maka kebijakan disain kurikulum yang digunakan dan dikembangkan di semua lembaga pendidikan yang ada dalam payung Departemen Agama termasuk PTAI menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), termasuk prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Hasil studi dokumentasi tentang disain kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang digali dari panduan akademik Fakultas Adab dan Humaniora tahun 2006 menggambarkan sosok disain kurikulum prodi BSI sebagai berikut: a) Profil Prodi BSI: Jurusan BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdiri tahun 1998 dan merupakan jurusan wider mandate. Jurusan ini mengembangkan diri dalam bidang keahlian bahasa dan sastra Inggris dengan memiliki nilai tambah pada 181
4 aspek-aspek ilmu keagamaan. Jurusan ini memiliki dua kompetensi, yakni bidang linguistik dan sastra. Tujuan dibentuknya jurusan BS1 adalah menciptakan Sarjana Sastra yang profesional, kompetitif, dan memiliki wawasan ke-islaman yang tinggi, dan berakhlaqul karimah. b) Gelar: Lulusan jurusan BSI ini bergelar Sarjana Sastra (S.S). c) Beban Sudi yang harus Diselesaikan: Jumlah beban studi yang harus diselesaikan sebanyak 160 SKS dengan rincian: a) Mata Kuliah Kompetensi Dasar (kurikulum nasional, institusi, fakultas) sebanyak 24 SKS (15,3%); b) Mata Kuliah Kompetensi Utama (mata kuliah prodi) sebanyak 112 SKS (70%); c) Mata Kuliah Kompetensi Pendukung sebanyak 20 SKS (12,5%); dan d) Mata Kuliah Kompetensi Lainnya sebanyak 4 SKS (2,5%). d) Sebaran Mata Kuliah: Mata kuliah-mata kuliah yang jumlahnya terdiri atas 160 SKS disebarkan dalam 8 semester dengan rincian: semester 1 sebanyak 24 SKS, semester 2 sebanyak 24 SKS, semester 3 sebanyak 24 SKS; semester 4 sebanyak 24 SKS; semester 5 sebanyak 22 SKS; semester 6 sebanyak 16 SKS; semester 7 sebanyak 16 SKS; dan semester 8 sebanyak 10 SKS. e) Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah-mata kuliah yang jumlahnya terdiri atas 160 SKS tersebut dideskripsikan garis besarnya. Selain itu juga ada yang diikuti dengan setiap pokok bahasan yang bisa dikatakan silabus, tapi tidak utuh karena hanya terdiri atas deskripsi mata kuliah, materi pokok, dan buku rujukan saja, bahkan ada yang hanya deskripsinya saja. 182
5 Berdasarkan data di atas, jelas menunjukkan bahwa sosok kurikulum prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung tidak utuh. Ketidakutuhan tersebut sangat terlihat dari tidak dicantumkannya visi dan misi prodi tersebut. Visi dan misi sama sekali tidak disinggung, padahal ini sangat sensitif dan urgen karena kemana prodi ini akan dibawa akan tergambarkan dari ke dua hal tersebut. Seharusnya ketika prodi didirikan, dirumuskan terlebih dahulu visi dan misinya. Ini sangat mendasar karena visi dan misi menggambarkan kemana prodi itu akan dibawa serta bagaimana kualitas output-nya. Visi merupakan cita-cita luhur dan operasionalisasi dari visi itu adalah misi. Ketidakadaan visi dan misi tersebut menggambarkan ketidakjelasan arah prodi tersebut. Selain itu, komponen kurikulum yang terdiri atas: tujuan, isi/materi, media/metode pembelajaran, dan evaluasi yang seharusnya utuh, hanya tercantum tujuan dan isi saja, sedangkan komponen media/metode pembelajaran dan evaluasi sama sekali tidak disinggung. Tidak disinggungnya komponen media/metode pembelajaran dan evaluasi bisa saja disebabkan oleh ketidaktahuan pengelola dan dosen dalam hal kurikulum, atau interpretasi mereka yang dimaksud dengan kurikulum itu adalah kumpulan mata kuliah saja (micro-curriculum). Tujuan hanya tersirat pada tujuan didirikannya prodi BSI saja, dan jurusan ini memiliki dua kompetensi, yakni bidang linguistik dan sastra. Hai ini menggambarkan ketidakpahaman terhadap fokus dan wilayah kajian BSI sebab wilayah kajian BSI itu terdiri atas: language courses {language skills dan language aspects), linguistic courses (micro linguistic dan macro linguistic), literature courses (history, works, dan critiques), bukan hanya pada bidang linguistik dan sastra 183
6 semata. Bahkan penguasaan terhadap language courses {language skills dan kmguage aspects) jauh lebih marketable dari pada Hnguistic courses {micro linguistic dan macro Hnguistic), literature courses (history, works, dan critiques) karena aspek bahasa yang terdiri atas keterampilan bahasa (listening, speaking reading, dan writing) dan aspek-aspek bahasa (pronunciation, grammar, dan vocabulary) banyak dicari pengguna, yakni skillfulperson dalam bahasa Inggris. Komponen kurikulum yang ada hanya terdiri atas tujuan dan isi saja, itupun tidak utuh karena tujuan seharusnya menggambarkan standar kompetensi lulusan, rumusan kompetensi, dan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sehingga akan terpotret kompetensi apa yang diharapkan dicapai mahasiswa ba'da mata kuliah disajikan atau ba'da lulus dari prodi ini. Ketidakjelasan dari komponen tujuan saja menggambarkan ketidakjelasan arah kemana prodi ini akan dibawa sebab hal tersebut akan berdampak banyak kepada perumusan substansi kajiannya yang merupakan bumbu untuk memproduk output yang berkualitas. Ketidakjelasan komponen tujuan justru langsung mempengaruhi kepada isi/materinya, sebab yang seharusnya dirumuskan terlebih dahulu adalah substansi kajian sebagai interpretasi dari tujuan tersebut. Hal ini dilakukan agar tujuan tersebut secara jelas bisa diinterpretasikan kepada substansi kajian yang tidak mungkin akan tumpang tindih substansi yang satu dengan yang lainnya. Tujuan tersebut akan tercapai dengan baik apabila rumusannya jelas sehingga nantinya perumusan substansi kajiannya tidak keluar dari rumusan tujuan tersebut. Dari aspek isi/materi, hanya menggambarkan deskripsi mata kuliah, materi pokok (walaupun tidak semua), dan buku rujukan (walaupun tidak semua). Tujuan mata kuliah sama sekali tidak tersirat, padahal ini penting karena kompetensi apa 184
7 yang semestinya mahasiswa capai ba'da perkuliahan selesai selama satu semester, sama sekali tidak terbersit. ini menggambarkan bahwa ketidakjelasan tujuan dan gambaran mata kuliah yang disajikan merefleksikan ketidakjelasan arah prodi. Dari semua gambaran di atas mengindikasikan bahwa kurikulum diterjemahkam hanya sekumpulan mata kuliah semata (micro curriculum). Media/metode pembelajaran dan sistem evaluasi sama sekali tidak disinggung, padahal kedua komponen itu merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya dalam kurikulum karena merupakan komonen-komponen yang secara langsung berhubungan erat dalam rangka menciptakan output yang handal. Kedua aspek ini merupakan komponen kurikulum yang sangat penting karena bagaimana suatu materi itu disampaikan dan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa, menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi tersebut. Sistem evaluasinyapun sama sekali tidak tercantum, padahal untuk melihat ketercapaian kompetensi mahasiswa menggunakan evaluasi. Evaluasi sangat penting untuk menakar kompetensi mahasiswa dalam semua ranah, baik kognitif, psikomotor, maupun afektif secara utuh. Evaluasi bukan hanya pada tataran evaluasi hasil yang dewasa ini dilakukan oleh para dosen prodi BSI, yakni evaluasi hasil (UTS dan UAS), akan tetapi digunakan evaluasi proses, sehingga semua aktivitas mahasiswa betul-betul teramati dan terpotret. 2. Implementasi Kurikulum Prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Deskripsi tentang kondisi objektif implementasi kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung akan dilihat dari 185
8 struktur kurikulum yang berlaku, kualifikasi dosen yang mengajarnya, dan implementasi kurikulum. a. Struktur Kurikulum Program Studi BSI Kurikulum UIN pada umumnya, dan kurikulum program studi BSI pada khususnya mengacu pada Kepmendiknas Nomor 045 tahun 2000 yang mengelompokkan mata kuliah atas lima kelompok yaitu: 1) MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) a. MPK inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Hal ini disajikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi terdiri dari Pendidikan Pancasila, Agama, dan Kewarganegaraan. b. MPK institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti, yang termasuk didalamnya bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Budaya Dasar, Filsafat Ilmu, Olah raga dan sebagainya. 2) MKK (Mata Kuliah Keterampilan dan Keilmuan) a. MKK inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dirujukkan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu. 186
9 b. MKK institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program sludi bersangkutan. 3) MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya) a. MKB inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilakn tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai b. MKB Institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan 4) MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya) a. MPB inti adalah kelompok mata kuliah yang bertujuan utnuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam bekarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. b. MPB institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap program studi. 5) MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) a. MBB inti adalah kelompok bahan kajian dan mata kuliah yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. 187
10 b. MBB intistusional terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya. Untuk mengelompokan mata kuliah-mata kuliah ke dalam rumpun seperti di atas, UIN SGD Bandung ternyata terdapat kesulitan yang sangat berarti karena nampaknya terdapat banyak mata kuliah yang bisa masuk ke dalam lebih dari dua rumpun mata kuliah. Oleh karenanya tanpa diinstruksikan oleh UIN SGD Bandung, para pengelola prodi untuk sementara kembali ke pengelompokan semula yakni rumpun Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Kemampuan Dasar (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK). Baru pada tahun 2005, struktur kurikulum program studi mengalami perubahan. Format KBK dirumuskan oleh universitas dan para fakultas merumuskan KBK berdasarkan format universitas. Berdasarkan keputusan Dekan Fakultas Adab Nomor: In.02/FA/PP.00.9/28/2005 merujuk kepada Kepmen Agama No: 353 tahun 2005 dan Surat Keputusan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Nomor: Dj.II/114/2005 tentang kebijakan akademik dan kelembagaan tentang kurikulum berbasis kompetensi PTAI, maka struktur kurikulum prodi BSI terdiri atas empat kelompok mata yaitu Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD), Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP), dan Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL). Untuk lebih jelasnya hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini: 188
11 Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama Mata Kuliah Program Studi BSI No Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) SKS 1 Al-Quran/Ilmu Tafsir 2 2 Hadits/IImu Hadits 2 3 Ilmu Fiqh 2 4 Ilmu Tauhid/Aqidah 2 5 Akhlak/Tasawuf 2 6 Sejarah Peradaban Islam 2 7 IAD/ISD/IBD 2 8 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 9 Bahasa Indonesia 2 10 Bahasa Inggris 2 11 Bahasa Arab 4 Jumlah 24 Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) 1 Writing 10 2 Speaking 10 3 Listening 10 4 Reading 10 5 Grammar 8 6 Introduction to Linguistics 2 7 Introduction to Literary Analysis 2 8 Introduction to English History 2 9 Survey of English Literature 2 10 Survey of American Literature 2 11 Survey of Modern British Literature 2 12 Phonology 2 13 Morphology 2 14 Syntax 2 15 Semiotics 2 16 Prose 8 17 Critical Theory 4 18 History of Literature in Islamic World 2 19 Psycholinguistics 2 20 Sociolinguistics 2 21 Modern Linguistics 2 22 Drama 4 23 Poetry 4 24 Research Method of Linguistics and Literature 2 25 Filsafat Bahasa 2 26 Praktek Profesi 2 27 Ujian Komprehensif 2 28 Skripsi 6 Jumlah
12 Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) 1 Dirasah Islamiyah 2 2 Manusia dan Kebudayaan Indonesia 2 3 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 4 Cross Cultural Understanding 2 5 Translation: Indonesia-English 4 6 Translation: English-Indonesia 2 7 Text Analysis Lexical & Grammatical 2 8 Semantics 2 Jumlah 18 Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) 1 Dasar-dasar Filsafat 2 2 Pengantar Penelitian Kebudayaan 2 3 Praktek Ibadah 0 4 Praktek Tilawah 0 5 KKN 2 Jumlah 6 Rekapitulasi mata kuliah sebagimana tertera di atas terdiri atas: Kompetensi Dasar 24 SKS (15,33%), Kompetensi Utama 112 SKS (70,00%), Kompetensi Pendukung 20 SKS (12,50%), dan Kompetensi lainnya 4 SKS (2,50%). Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa jumlah beban SKS yang diemban oleh mahasiswa untuk menyelesaikan program Strata Satu (SI) adalah 160 SKS, dan ini merupakan jumlah maksimal SKS yang diputuskan DIKTI dimana untuk program SI jumlah beban SKS-nya berkisar antara SKS. Selain itu, paparan struktur mata kuliah di atas sama sekali tidak mencantumkan kode mata kuliah, padahal hal tersebut sangat penting selain penciri/kode mata kuliah, juga menggambarkan karakteristik dari setiap rumpun mata kuliah dan menunjukkan tingkat kesulitan dari masing-masing mata kuliah. Ketidakadaan kode pada setiap mata kuliah tersebut mungkin saja dianggap kurang perlu atau belum paham tentang penggunaan dan arti dari kodifikasi mata kuliah tersebut. Pengkodean mata kuliah tersebut sebenarnya bukan hanya semata-mata pengkodean rumpun mata kuliah saja, tetapi juga punya 190
13 arti yang lebih jauh, yakni menjadi penciri khas mata kuliah serta mefig; tingkat kesulitan dari setiap mata kuliah itu. Selain itu, data di atas menunjukkan bahwa mata kuliah-mata kulianyateg" tergabung dalam rumpun mata kuliah kompetensi utama terlihat tidak menggambarkan kompetensi utama karena kompetensi utama prodi BSI terdiri atas sub kompetensi-sub kompetensi yang terdiri atas language cources (language skills dan language aspects), linguistics courses (micro and macro linguistics), dan literature courses (history, work, and critics). Sedangkan merujuk pada data di atas terdapat pula mata kuliah-mata kuliah seperti: Research Method of Linguistics and Literature, Filsafat Bahasa, Praktek Profesi, Ujian Komprehensif, dan Skripsi yang masuk dalam rumpun kompetensi utama, padahal secara keilmuan bukan termasuk ke dalam wilayah kajian BSI seperti yang telah dipaparkan di atas. Sedangkan mata kuliah semantics, anehnya masuk ke dalam rumpun mata kuliah kompetensi pendukung, padahal mata kuliah tersebut merupakan bagian dari wilayah kajian linguistik yang tergolong ke dalam microlinguistic. Ini memperlihatkan bahwa: pertama, pengelola prodi BSI kurang memahami fokus atau wilayah kajian BSI itu sendiri; dan ke dua, kurang memahaminya definisi dan kriteria rumpun mata kuliah kompetensi dasar, utama, pendukung, dan lainnya. Untuk melihat lebih jelas tentang proporsi jumlah SKS prodi BSI pada masing-masing rumpun mata kuliah kompetensi dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut: 191
14 KELOMPOK MATAKULIAH PROGRAM STUDI BSI UIN SGD BANDUNG E ^ L : L..fjlr^l :,: -:;?,.^ 1 HAJJ, tt::r.r,t:t,t=3 Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Dasar Utama Pendukung Lainnya Kelompok Mata kuliah Grafik 4.1 Kelompok Mata Kuliah Program Studi BSI FAH UIN SGD Bandung Bila melihat selintas tentang dokumen kurikulum terutama dari struktur mata kuliah, kelihatannya kurikulum di prodi tersebut dikembangkan mengikuti aturanaturan sebagaimana yang telah ditetapkan pada level universitas (UIN). Akan tetapi bila diteliti secara mendalam ternyata kurikulum tersebut tidak utuh sebagai suatu kurikulum yang dikembangkan dengan berbasiskan kompetensi lulusan. Dari rumusan standar kompetensi lulusan misalnya, rumusan kompetensi lulusan sepertinya tidak dikaji berdasarkan analisis kebutuhan yang digali dari berbagai khalayak sasaran. Rumusan kompetensi kelihatannya hanya dirumuskan diantara para pengelola dengan tidak melibatkan kebutuhan lulusan itu sendiri, para pengguna di lapangan, dan para stakeholders lainnya yang berkepentingan dengan lulusan program studi ini. Rumusan standar kompetensi lulusan juga tidak mencerminkan misi yang spesifik sebagai suatu perguruan tinggi yang 192
15 dikembangkan dengan ruh Islam. Rumusan standar kompetensi lulusan program studi ini tidak memiliki kekhasan yang membedakannya dengan program studiprogram studi sejenis lainnya yang ada di perguruang tinggi lain. Setelah standar kompetensi lulusan dirumuskan, seharusnya disertai dengan rumusan kompetensi rinciannya berupa rumusan kompetensi dasar, kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya. Ternyata rumusan keempat kompetensi tersebut dalam kurikulum program studi BSI tidak ditemukan, walaupun bila mengkaji struktur kurikulum yang dikembangkan, keempat kelompok mata kuliah dari keempat kompetensi tersebut memang ada. Ketidakadaan keempat kompetensi tersebut menjadikan kurikulum yang dikembangkan oleh prodi ini tidak utuh, artinya ada komponen yang hilang pada kurikulum tersebut dan menyebabkan mata kuliah-mata kuliah yang dikembangkan tidak sesuai dengan standar kompetensi lulusan, atau setidaknya tidak jelas dukungannya pada standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai. Dugaan sementara adalah struktur kurikulum dan rumpun mata kuliah-mata kuliah itu tidak dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai, akan tetapi hanya dikelompokkan dan diselaraskan dengan nama keempat rumpun mata kuliah sebagaimana yang telah ditentukan. b. Kualifikasi Dosen Dosen yang mengajar pada program studi BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 28 orang. Mereka terdiri atas 20 dosen yang berlatar belakang pendidikan Bahasa/Sastra Inggris dan 8 orang berasal dari non bahasa Inggris. Dosen-dosen pemegang mata kuliah kejurusanan di program studi BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 193
16 Tabel 4.2 Dosen Pemegang Mata Kuliah Keju rusa nan Pada Prodi BSI FAH UIN SGD Bandung No Nama Dosen Gol Pendidikan Terakhir 1 Drs. Agus Salim Mansyur, M.Pd IV/b SI Pendidikan Bahasa Inggris IAN SGD Bandung, S2 Pendidikan Bahasa Inggris dan sedang S3 Kurikulum UPI Bandung 2 Drs. A. Hanan. EF. M.Ag. IV/a SI Pendidikan Bahasa inggris IAIN SyarifhidayatuIIah Jakarta, S2 Studi Masyarakat Islam IAIN SGD Bandung 3 Drs. Irman Nurhafitudin Ill/d 51 Bahasa Inggris IAIN SGD Bandung, sedang menyelesaikan Program 52 Linguistik di UPI Bandung 4 Dra. Dewi Kustanti, M.Pd. IIl/c SI Bahasa Inggris IA[N SGD Bandung, S2 PU UPI, dan sedang S3 PU UPI Bandung 5 Drs. Heri Juhari, M.Pd. UI/d SI Bahasa Inggris IAIN SGD Bandung, S2 UPI Bandung Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia 6 Sholehuddin Kafrawi, MA., Ph.D. 7 Otong Setiawan Djauhari, S.Pd. M.Pd. III/c II l/b S3 di State University of New York, Binghamton, Qur'anic Interpretation St dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris UPI Bandung Mata Kuliah Yang Diampu - Writing - Sociolinguistics - Psycholingustics - Reading - Structure - Introduction to Linguistics - Syntax - Grammar - Reading - Grammar - Grammar - Reading - Translating - Interpreting - Semantics - Syntax - Language skills 8 Dra. Deuis Sugaryamah, M.Pd. III/D SI dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris UPI Bandung - Speaking - Translation - Interpreting 9 Dian Nurochman, SS. III/a SI BSI UIN Bandung - Sociolinguistics - Introduction to Literature 10 Lili Awaluddin, SS. Dosen Honorer 11 Dani Purwanto, S.S Dosen Honorer SI Sastra Inggris UNPAD SI Sastra Inggris UNPAD - Drama - Survey of Literature - Critical Theory - Seminar on Literanire - Survey of British Literature 194
17 No Nama Dosen Gol Pendidikan Terakhir Mata Kuliah Yang Diampu - Survey of American Literature - Poetry - Drama 12 Dedì Sulaeman, SS., M. Hum. 13 Pepi Siti Paturochmah, M.Pd. Dosen Honorer Dosen Honorer 14 Subarkah, SS. Dosen Honorer 15 Pepen Priawan, SS. Dosen Honorer 16 Uday Permanaluddin, SS. Dosen Honorer 17 Hasby Assiddiq, SS. Dosen Honorer 18 Nurcholis, SS. Dosen Honorer 19 Drs. Cucu Rukandana Dosen Honorer 20 Dr. Enlis Sutisna, M.Pd. Dosen Honorer SI Sastra Inggris BSI UIN Bdg, S2 Linguistik UPI Bandung SI Sastra Inggris UNPAD, S2 Pendidikan Bahasa Inggris UPI SI BSI UIN Bandung SI BSI UIN Bandung SI BSI UIN Bandung SI BSI UIN Bandung SI BSI UIN Bandung SI Pendidikan Bahasa Inggris IAN SGD Bandung, S2 Pendidikan Bahasa Inggris, S3 Pengembangan Kurikulum UPI Bandung - Semantics - Morphology - Phonology - Syntax - Prose - Poetry - Speaking - Introduction to Literature - Writing - Critical Theory -Prose -Poetry -Writing - Reading - Grammar - Writing - Prose -Poetry - Writing - Phonology - Morphology - Listening - Speaking - Listening - Grammar Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dosen yang memegang mata kuliah kejurusanan terdiri atas 20 orang yang terdiri atas 9 orang yang sudah definitif (PNS) sebagai dosen prodi BSI, dan sisanya 11 orang masih sebagai dosen honorer. Kalau melihat data tersebut maka secara kuantitas bisa dikatagorikan sudah cukup, namun dilihat dari status dan kualifikasinya masih kurang, artinya mereka yang sudah definitif baru 9 orang, itupun semuanya berlatar belakang keilmuan applied linguistics saja, sedangkan mereka yang mengajar mata kuliah-mata kuliah 195
18 yang tergabung dalam keilmuan pure linguistics dan sastra masih dosen honorer statusnya. Padahal kalau dilihat dari latar belakang pendidikan/kualifikasinya, para dosen honorer tersebut sangat dibutuhkan sekali karena memegang mata kuliah linguistik dan sastra Inggris, baik itu pure Ungistics, applied linguistics, atau English literature. Selain itu, tingkat pendidikan dosenpun dianggap kurang memadai, apalagi kalau mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dimana untuk mengajar pada jenjang strata satu (S-l) harus berpendidikan minimal strata dua (S-2) pada bidang yang sama atau linier dengan pendidikan Sl-nya. Tetapi kenyataan yang terjadi adalah sebagian besar dari mereka berpendidikan strata satu, dan kalaupun mereka berpendidikan strata dua (S2) disiplin ilmunya tidak relevan dengan kebutuhan program studi. Permasalahan lain yang sangat krusial adalah ketika penerimaan CPNS untuk formasi dosen selalu berpendidikan strata satu. Fakta ini sangat penting karena posisi dosen sangat mendasar dalam implementasi kurikulum karena dia bukan hanya sebagai implementer kurikulum, tetapi juga sebagai adapter, developer, dan bahkan sebagai researcher. Artinya sehebat apapun kurikulum dirancang nampaknya akan kurang berhasil mencapai tujuan bila dosennya tidak kompeten. Di samping dosen yang memegang mata kuliah-mata kuliah kejurusanan, terdapat pula dosen pemegang mata kuliah non-kejurusanan. Mereka terdiri atas 8 orang yang memegang mata kuliah khas ke-uin-an seperti filsafat Islam, Sejarah Peradaban Islam, Qur'an/Hadits, Akhlak-Tasawuf, Fiqh/Ushul Fiqh, Bahasa Arab, dan Tauhid/Ilmu Kalam; serta mata kuliah-mata kuliah umum (nasional) seperti Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, IAD, dan ISD/IBD. Untuk lebih 196
19 jelasnya tentang dosen pemegang mata kuliah non-kejurusanan BSI bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Dosen Pemegang Mata Kuliah Non-Kejurusanan Pada Prodi BSI No Nama Dosen Gol Pendidikan I Prof. DR. H. Hidayat, MA. 2 DR. H. Nurwadjah Ahmad, EQ. M.A 3 Drs. H. Ahmad Syihabuddin, M.A. IV/b IV/c IV/b Terakhir S3 IAIN Syarifiiidayatullah Jakarta S3 IAIN SyarifhidayatuHah Jakarta S 2 Khourtum Universiry, Sudan dan sedang menyelesaikan disertasi dari University of Kairo, Mesir 4 Drs. H. Syafe'i, MA. IV/a 51 Pendidikan Bahasa Arab UPI Bandung dan 52 Bahasa Arab UIN SyarifhidayatuHah Jakarta 5 Dadan Rusmana, M.Ag. UI/d 51 Jur. Tafsir UIN Bdg, 52 Pemikiran UIN Jakarta Mata Kuliah Yang Diampu - Sejarah peradaban Islam - Metodologi Studi Islam - Pengantar Penelitian Kebudayaan - Dasar-dasar Filsafat dan Metode Penelitian - Qur'an/Hadits - Fiqh/Ushul Fiqh - Bahasa Arab - Sastra Islam - Bahasa Arab - Tauhid/Ilmu Kalam - Akhlak Tasawuf - Tafsir - Qur'an/Hadits - Sejarah Peradaban Islam 6 Drs. Yuyun Nurul'aen, M.Si. Ill/d SI IAIN S y ari fh i day atu 1! ah Jakarta, sedang mengikuti program S2 di UNPAD Jurusan Sosiologi -Ilmu Sosial Dasar -Manusia dan Kebudayaan - Pancasila - Pend. Kewarganegaraan 7 Drs. Asep Jihad III/d 51 Matematika IAIN SGD Bandung, sedang 52 Bidang Matematika di UPI Bandung 8 Drs. Mahi. M. Hikmat, M.Si. Dosen Honorer SI Sastra Indonesia Unpad, S2 Komunikasi Unpad, sedang S3 Komunikasi Unpad - IAD - Bahasa Indonesia - Jurnalistik 197
20 Berdasarkan formasi dosen di atas, menunjukkan bahwa implementasi kurikulum kelihatannya memisahkan antara mata kuliah-mata kuliah kejurusanan (language skills, language aspects, linguistics, dan literature) dengan mata kuliahmata kuliah non kejurusanan yakni yang berasal dari mata kuliah institut dan mata kuliah nasional (Depag dan Diknas). Dengan melihat dan mengkaji hal tersebut, maka nampaknya ada sekularisasi antara mata kuliah kejurusanan dengan nonkejurusanan terutama mata kuliah-mata kuliah agama. Fakta ini menjadi penting untuk diperhatikan karena dalam pengembangan kurikulum dapat saja terintegrasi, artinya materi yang berkenaan dengan ke-uin-an terintegrasi materinya ketika mengajarkan tentang materi kejurusanan. c. Kondisi Objektif Implementasi Kurikulum Implementasi kurikulum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah implementasi kurikulum dalam arti sempit, yakni proses penyelenggaraan kurikulum di kelas atau dalam arti sebagai proses pembelajaran. Untuk menakar tingkat kepuasan implementasi kurikulum yang terjadi di prodi BSI, dapat dijelaskan melalui paparan hasil penelitian awal yang melibatkan mahasiswa, dosen, pengelola, dan alumni berikut ini: 1. Pandangan Mahasiswa Terhadap Implementasi Kurikulum Pandangan mahasiswa terhadap implementasi kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung dimana mahasiswa yang dimintai pendapatnya sebanyak 83 orang yang dipilih secara acak, dari mahasiswa semester 5 ke atas. Pendapat mahasiswa tentang implementasi pembelajaran yang saat ini dilaksanakan di program studi BSI digambarkan sebagai berikut: fasilitas 198
21 pembelajaran dianggap kurang memadai (75.32%), kualifikasi Dosen dinyatakan cukup memadai (57.24%), kegiatan Pembelajaran dipersepsikan cukup memadai (59,3%), dan evaluasi pembelajaran ditegaskan kurang memadai (56,2%). Secara rinci temuan tersebut dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Implementasi Kurikulum (Fasilitas Pembelajaran, Kualifikasi Dosen, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran) Menurut Mahasiswa JAWABAN ( / >) NO. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Sangat memdai Cukup memadai Kurang memadai 1 Fasilitas Pembelajaran: a. Gedung kuliah yang refresentatif b. Dosen-dosen yang profesional c. Laboratorium bahasa d. TV plus VCD dalam Pemb e. Perpustakaan f. Native speaker Kualifikasi Dosen: a. Minimal berpendidikan Strata Satu (S- 1) dalam bidang Linguistik b. Minimal berpendidikan Strata Satu (S- 1) dalam bidang Sastra Inggris c. Praktisi sastra Kegiatan Pembelajaran: a. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris b. Book-report c, Pembuatan makalah d. Diskusi Evaluasi Pembelajaran: a. Kemampuan dan keterampilan berbahasa lnqgris b. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa c. Pemahaman dan pengetahuan tentang Linguistik Inggris dan metodologinya
22 AWABAN ("/< ) NO. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Sangat memdai Cukup memadai Kurang memadai d. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang Sastra Inggris serta metodologinya Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa para mahasiswa berpendapat tentang fasilitas yang ada kurang memadai (75%) dan yang menyatakan sudah cukup memadai (24%), dan sisanya 1% mengganggap sangat memadai. Gedung kuliah menurut mahasiswa sudah dianggap memadai (58%) tetapi laboratorium bahasa (79%), TV, pemutar VCD (95%), perpustakaan (95%), dan native speaker (95%), dinilai kurang memadai. Kualifikasi dosen menurut mahasiswa dianggap sudah cukup memadai (57%), terutama dilihat dari kualifikasi pendidikan (minimal SI), sedangkan yang menyatakan kurang memadai (38%) dimana kualifikasi dosen yang berasal dari praktisi baik penulis, penerjemah, sastra, dan sebagainya dianggap masih dianggap kurang memadai (69%). Dalam kegiatan pembelajaran, dosen yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris 60% menganggap kurang memadai, dan hanya 40% saja yang menganggap cukup memadai. Untuk penggunaan hook-report (58%), diskusi (71%) dan pembuatan makalah (68%) dianggap cukup memadai. Penyelengaraan evaluasi pembelajaran menurut mahasiswa juga cenderung kurang memadai (56,2%) dan hanya 40% saja yang menganggap cukup memadai sedangkan sisanya sebanyak 5,4% menganggap sangat memadai. Adapun rinciannya adalah: evaluasi pembelajaran pada kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris dianggap kurang memadai (56,1%), sedangkan yang menganggap cukup memadai 200
23 sebanyak 40,1%, dan selebihnya yakni 5,4% menganggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran pada kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa 55,9% dianggap kurang memadai, 40,7 % dianggap cukup memadai dan hanya 6,9% dianggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran tentang pemahaman dan pengetahuan tentang linguistik dan metodologinya, 57,3% menganggap kurang memadai, 39,1% menganggap cukup memadai, dan hanya 7,6% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan evaluasi pembelajaran tentang kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang sastra Inggris serta metodologinya, 55,4% menganggap kurang memadai, 39,2% menganggap cukup memadai, dan selebihnya 6,9% menganggap sangat memadai. Perhatikan grafik pendapat mahasiswa tentang proses pembelajaran atau implementasi kurikulum pada program studi BSI UIN SGD Bandung di bawah ini: PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM BSI UIN SGD BANDUNG a Sangat Memadai Cukup Memadai n Kurang Memadai Fasilitas Pembelajaran Kualifikasi Dosen Kegiatan Pembelajaran E\alusi Pembelajaran Komponen yang dinilai Grafik 4.2 Pendapat Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung 201
24 2. Pandangan Dosen Terhadap Implementasi Kurikulum a) Implementasi Kurikulum: Fasilitas Pembelajaran, Kualifikasi Dosen, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran Selain mahasiswa, juga dilibatkan para dosen yang mengajar di prodi BSI untuk memberikan tanggapannya terhadap implementasi kurikulum: fasilitas pembelajaran, kualifikasi dosen, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, yakni sebanyak 20 orang. Pendapat dosen tersebut dapat digambarkan bahwa fasilitas pembelajaran dianggap kurang memadai (75%), kualifikasi dosen dinyatakan kurang memadai (47%), kegiatan pembelajaran ditegaskan cukup memadai (65%), dan evaluasi pembelajaran dinyatakan cukup memadai (66.7%). Perhatikan tabel berikut yang menunjukkan pendapat dosen terhadap proses pembelajaran atau implementasi kurikulum: Tabel 4.6 Implementasi Kurikulum (Fasilitas Pembelajaran, Kualifikasi Dosen, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran) Menurut Dosen PILIHAN JAWABAN (%) NO. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Sangat memadai Cukup memadai Kurang memadai 1 Fasilitas Pembelajaran: a. Gedung kuliah yang refresentatif b. Dosen-dosen yang profesional c. Laboratorium bahasa d. TV plus VCD dalam Pemb e. Perpustakaan f. Native speaker Kualifikasi Dosen: a. Minimal berpendidikan Strata Satu (S-1) dalam bidanq Linguistik b. Minimal berpendidikan Strata Satu (S-1) dalam bidang Sastra Inggris c. Praktisi sastra Kegiatan Pembelajaran: 202
25 PILIHAN JAWABAN (%) NO. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Sangat memadai Cukup memadai Kurang memadai a. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris b. Book-report c. Pembuatan makalah d. Diskusi Evaluasi Pembelajaran: a. Kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris b. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa c. Pemahaman dan pengetahuan tentang Linguistik Inggris dan metodologinya d. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang kesusasteraan Inggris dan metodologinya Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa para dosen berpendapat bahwa fasilitas yang ada kurang memadai (75%) dan yang menyatakan sudah cukup memadai (25%). Gedung kuliah yang representatif menurut dosen dianggap cukup memadai (59%) dan sisanya 41% menganggap kurang memadai. Dosen-dosen yang profesional menurut pengamatan para dosen BSI justru dianggap kurang memadai (65%) dan hanya 35% saja yang menganggap cukup memadai. Dalam masalah laboratorium bahasa, dosen beranggapan masih kurang memadai (78%) dan hanya 22% saja dari mereka yang menganggap bahwa laboratorium bahasa sudah masuk katagori cukup memadai. Sedangkan TV, pemutar VCD (80%), perpustakaan (88%), dan native speaker (93%), dinilai kurang memadai. Kualifikasi para dosen yang mengajar di jurusan BSI dilihat dari pendidikan berlatar belakang sarjana linguistik, sastra, dan praktisi, menurut pandangan para dosen sendiri dianggap kurang memadai (47%), sedangkan 41% menganggap cukup 203
26 memadai, dan sisanya 12% menganggap sangat memadai. Tetapi kalau dilihat dari kualifikasi dosen yang berlatar pendidikan sarjana linguistik saja, 56% menganggap cukup memadai, 25% menganggap kurang memadai dan hanya 19% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan kualifikasi dosen yang berlatar pendidikan sarjana sastra saja, 53% menganggap cukup memadai, 29% menganggap kurang memadai dan hanya 18% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan kualifikasi dosen yang berasal dari praktisi baik penulis, penerjemah, sastra, dan sebagainya 87% menganggap kurang memadai dan hanya 13% saja yang menganggap sangat memadai. Dalam kegiatan pembelajaran, yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dianggap cukup memadai (62,5%), sedangkan selebihnya (37,5%) menganggap kurang memadai. Untuk penggunaan book-report (68,75%), diskusi (601%») dan pembuatan makalah (69%) dianggap cukup memadai. Penyelengaraan evaluasi pembelajaran menurut dosen, 66,7% menganggap cukup memadai, 26,6%» menganggap kurang memadai dan sisanya 6,7%» menganggap sangat memadai. Adapun rinciannya adalah: evaluasi pembelajaran pada kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris 69,1% menganggap cukup memadai sedangkan yang menganggap kurang memadai sebanyak 23%, dan selebihnya yakni 8% menganggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran pada kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa 67% dianggap cukup memadai, 28% dianggap kurang memadai dan hanya 5% dianggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran tentang pemahaman dan pengetahuan tentang linguistik dan metodologinya, 64% menganggap cukup memadai, 31% menganggap kurang memadai, dan hanya 5% saja yang menganggap sangat 204
27 memadai. Sedangkan evaluasi pembelajaran tentang kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang sastra Inggris serta metodologinya, 66% menganggap cukup memadai, 26% menganggap kurang memadai, dan selebihnya 8% menganggap sangat memadai. Berdasarkan data di atas, kecenderungan pendapat para dosen mengenai proses pembelajaran di program studi BSI UIN SGD Bandung bisa dilihat pada grafik berikut ini: PENDAPAT DOSEN TENTANG PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI BSI WN BANDUNG 8 Sangat Memadai CukLp Memadai Kurang Memadai Fasilitas Kualifikasi Dosen Kegiatan Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Komponen yang Dinilai Grafik 4.3 Pendapat Dosen Tentang Proses Pembelajaran Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung Dari grafik di atas sangat tampak bahwa dosen mengangap dirinya merasa kurang puas atau hanya cukup memadai tentang kualifikasi dirinya. Keadaan ini secara faktual menunjukkan permasalahan yang serius. 205
28 b) Implementasi Kurikulum: Pelaksanaan Proses Pembelajaran Untuk menggali pandangan dosen terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, dilakukan penyebaran angket kepada 20 dosen, yang tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan pelaksanaan kurikulum di program studi BSI. Intinya keterlibatan dosen dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum sebagian besar (71,43%) merasa tidak ikut terlibat. Dalam penyusunan silabus dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP), 61,54% dosen yang merasa kesulitan. Selanjutnya perhatikan tabel berikut ini yang menunjukkan kinerja dosen dan pelaksanaan kurikulum pada program studi BSI UIN SGD Bandung di bawah ini: Tabel 4.7 Pelaksanaan Kurikulum di Program Studi BSI Menurut Dosen NO. PERNYATAAN JAWABAN YA{%) 1 Dosen selalu dilibatkan dan diberi wewenang penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum Dosen sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan satuan pembelajaran (SAP) Dosen dapat mengembangkan sendiri tujuan/ hasil belajar mata kuliah sesuai kebutuhan Rumusan kegiatan pembelajaran dalam silabus sudah ditetapkan oleh pihak universitas/jurusan/ prodi, dosen tinggal melaksanakan saja Penyediaan alat dan media pembelajaran dilakukan pihak jurusan/ prodi sesuai kebutuhan dosen Dosen tidak diperkenankan mengembangkan sendiri materi/bahan ajar untuk setiap mata kuliah Dosen diberi keleluasaan menetapkan alokasi waktu belajar untuk pencapaian tujuan sesuat dengan kondisi yang ada a Alat evaluasi disesuaikan dengan tujuan perkuliahan yang harus dikuasai mahasiswa dan ditetapkan sendiri oleh dosen Pelaksanaan pembelajaran di ruang kuliah biasanya mencakup kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan penutup Dosen diberikan kebebasan menentukan metode dan strategi yang digunakan dalam kegiatan
29 NO. PERNYATAAN J, pembelajaran. Pola pelaksanaan pembelajaran selalu dilakukan secara klasikal di dalam kelas. Pelaksanaan penilaian pembelajaran selalu mengikuti prosedur dan teknik yang disarankan dalam kurikulum Kegiatan tindak lanjut dari pembelajaran diberikan kepada mahasiswa setiap saat dalam bentuk tugas mandiri atau tugas terstruktur Berdasarkan data di atas, pelaksanaan kurikulum pada prodi BSI menunjukkan: (1) dosen tidak diberi wewenang penuh dalam pengembangan kurikulum (71.43% dan 71.43%); (2) sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan SAP (61.54%); (3) pembelajaran dilakukan secara klasikal (61.54%), dan pelaksanaan penilaian tidak selalu mengikuti prosedur dan teknik yang disarankan kurikulum (76.92%). Namun demikian, dosen diberikan kebebasan untuk mengembangkan dan menetapkan materi kurikulum (84.62%) dan alokasi waktu (76.47%). c) Penyesuaiaan Isi pada Implementasi Kurikulum Berkenaan dengan penyesuaian isi pada implementasi kurikulum dengan kondisi yang ada, dosen menyatakan sebagai berikut: (1) melakukan penelaahan terhadap kebutuhan/tuntutan mahasiswa dan stakeholders (70.59), melakukan pengkajian sumber daya (73.33%), mengidentifikasi berbagai dukungan (81.25%). Akan tetapi dosen tidak melibatkan mahasiswa dan stakeholders dalam perencanaan dan pelaksanaan kurikulum (75%) dan juga tidak membahasnya dengan mereka (63.64%). Data berikut menggambarkan hal ini: 207
30 Tabel 4.8 Penyesuaian Isi Kurikulum Pada Program Studi BSI Menurut Dosen NO JAWABAN PERNYATAAN (%) YA Melakukan penelaahan terhadap tuntutan dan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Melakukan pengkajian mengenai sumber daya yang dimiliki untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Mengidentifikasi berbagai tanggapan dan dukungan mahasiswa dan 'stakeholders' terkait Melibatkan mahasiswa dan 'stakeholders', dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran Melaksanakan musyawarah dosen secara berkala untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum d) Perubahan Kurikulum Kaitannya dengan pengembangan dan perubahan kurikulum di program studi ini, dosen telah mencoba melakukan beberapa hal, yaitu: mengidentifikasi tujuan/ kompetensi (69.23%), mengidentifikasi sumber daya (61.54%), memanfaatkan sumber belajar (69.23%), memperhatikan karakteristik mahasiswa (61.54%), dan memberikan tugas-tugas sesuai dengan kebutuhan mahasiswa (71.73%). Untuk lebih jelasnya tentang pengembangan dan perubahan kurikulum di program studi ini bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Perubahan Kurikulum di Program Studi BSI Menurut Dosen No JAWABAN PERNYATAAN {%) YA 1 Mengidentifikasi tujuan/ kompetensi dan hasil belajar mata kuliah yang dibina guna kepentinqan pelaksanaan kurikulum Mengidentifikasi sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan kurikulum Memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada, berupa
31 No JAWABAN PERNYATAAN {%) YA media, alat bantu, tenaga ahli, lingkungan belajar dsb Mengidentifikasi tujuan/ kompetensi dan hasil belajar yang dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan potensi mahasiswa Melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik mahasiswa Memberikan tugas-tugas yang terkait dengan tuntutan kompetensi dengan memperhatikan perbedaan individu e) Implementasi Pengembangan Kurikulum Hasil penyebaran angket kepada 20 dosen tentang implementasi pengembangan kurikulum di program studi BSI kondisinya adalah sebagai berikut ini: Tabel 4.10 Kondisi Objektif Implementasi Kurikulum No KEGIATAN JAWABAN <%) YA 1 Keterlibatan dosen dalam pengembangan kurikulum di program studi 20 2 Kegiatan yang dilakukan oleh tim pengembang kurikulum: a. Merumuskan kompetensi lulusan 100 b. Menyusun substansi kajian mata kuliah 45 c. Memetakan struktur kurikulum/mata 100 kuliah d. Menentukan nama mata kuliah, SKS, dan Prasyarat 75 e. Membuat sebaran mata kuliah per 100 semster f. Menyusun silabus 30 g. Menyusun SAP 0 3 Kegiatan dosen dalam pengembangan kurikulum program studi a. Membuat silabus 20 b. Menyusun SAP 0 c. Membuat handout/bahan ajar 20 d. Membuat kisi-kisi soal 0 209
32 No JAWABAN KEGIATAN (%) YA e. Menyusun istrumen test hasil belajar 100 f. Membuat media/alat peraga 15 pembelajaran Berdasarakan tabel di atas, terlihat bahwa implementasi kurikulum relatif sangat rendah. Hal-hal yang dianggap penting seperti keterlibatan dosen dalam pengembangan kurikulum program studi diperkirakan hanya 30% saja. Dapat diduga bahwa kinerja dosen dalam menyampaikan materi kuliah tidak pernah ada koordinasi untuk mencapai tujuan. Kompetensi yang diharapkan terintegrasi dan dipantau secara individual tidak pernah dilakukan padahal dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dianggap sangat penting. Penyusunan silabus masih kurang dilakukan oleh para dosen yakni sekitar 30% saja yang melakukan, sisanya 70% tidak melakukannya. Penyusunan SAP dan kajian substansi mata kuliah juga tidak pernah dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kompetensi lulusan tidak pernah utuh sebagaimana diharapkan. Artinya profil lulusan yang dikehendaki belum dirumuskan, dan tentu saja kriteria keberhasilan yang sesungguhnya belum disusun. Dosen juga hanya 20% saja yang biasa membuat handout/bahan ajar, ini menunjukkan bahwa persiapan dosen dalam mengajar memang tidak maksimal atau tidak well-planned. Selain itu, kisi-kisi soal pun tidak pernah ada yang membuatnya. Ini membuktikan bahwa dosen ketika akan mengevaluasi hasil belajar mahasiswa tidak biasa bagaimana membuat butir-butir soal disesuaikan dengan materi ajar termasuk tingkat kesulitannya. Menyusun istrumen test hasil belajar 100% dilakukan, tapi yang menjadi permasalahan adalah tanpa membuat kisi-kisi soal, apakah soal-soal tersebut dibuat sesuai dengan materi 210
33 yang diajarkan, gradasi kesulitan, dan jenis tesnya? Inilah gambaran ketidakbiasaan dosen dalam membuat perencanaan pembelajaran. Selain itu, mereka juga 85% tidak biasa membuat media/alat peraga pembelajaran, padahal hal ini sangat penting untuk memperjelas materi ajar dan sekaligus sebagai alat motivasi terhadap mahasiswa. Kalau keadaannya seperti demikian, maka ini akan berakibat patal kepada kualitas para mahasiswanya atau kompetensi lulusannya sebab para dosen tidak mempersiapkan pembelajaran secara terencana dengan baik. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kegiatan dosen dalam proses pembelajaran juga dinilai masih sangat rendah. Tuntutan progesional sebagai pengajar seperti membuat silabus, SAP, media pembelajaran, dan kisi-kisi soal tidak dikerjakan oleh dosen. Dengan melihat kondisi ini, maka kebijakan kurikulum yang berbasis kompetensi sebenarnya belum dilaksanakan dengan sepenuh hati. 3. Pandangan Pengelola Terhadap Implementasi Kurikulum Selain mahasiswa dan dosen, pengelola pun dilibatkan untuk memberikan masukannya. Mereka terdiri atas 4 orang yakni 2 pengelola yang ada di program studi dan 2 orang di pihak dekanat. Dari keempat orang pengelola tersebut dapat dipaparkan pendapatnya, yakni dalam pelaksanaan kurikulum yang terjadi saat ini hasilnya menunjukkan bahwa 61,5% dosen melaksanakan kurikulum yang ada saat ini, dan sisanya sebanyak 38,5%) merasa tidak melaksanakan dengan baik. Rinciannya adalah tidak selalu dosen dilibatkan dalam pengembangan kurikulum (100%o) tetapi pengembangan silabus dikembangkan oleh masing-masing dosen (100%.); Dosen sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan SAP (100%); Namun demikian dosen diberikan kebebasan untuk mengembangkan 211
34 kompetensi/tujuan (100%), alokasi waktu (100%), dan materi serta strategi pembelajaran (100%). Tabel 4.11 Pelaksanaan Kurikulum, Penyesuaian Isi Kurikulum, dan Perubahan Kurikulum di Program Studi BSI Menurut Pengelola JAWABAN NO PERNYATAAN (%) YA A PELAKSANAAN KURIKULUM YANG TERJADI SAAT INI 1 Dosen selalu dilibatkan dan diberi wewenang penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. 0 2 Dosen sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan satuan pembelajaran (SAP) Dosen dapat mengembangkan sendiri tujuan/ hasil belajar mata kuliah sesuai kebutuhan Rumusan kegiatan pembelajaran dalam silabus sudah ditetapkan oleh pihak universitas/ jurusan/ prodi, dosen tinqqal melaksanakan saja 0 5 Penyediaan alat dan media pembelajaran dilakukan pihak jurusan/ prodi sesuai kebutuhan dosen. 0 6 Dosen tidak diperkenankan mengembangkan sendiri materi/bahan ajar untuk setiap mata kuliah. 0 7 Dosen diberi keleluasaan menetapkan alokasi waktu belajar untuk pencapaian tujuan sesuai denqan kondisi yang ada Alat evaluasi disesuaikan dengan tujuan perkuliahan yang harus dikuasai mahasiswa dan ditetapkan sendiri oleh dosen Pelaksanaan pembelajaran di ruang kuliah biasanya mencakup kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan penutup Dosen diberikan kebebasan menentukan metode dan strategi yang diqunakan dalam kegiatan pembelajaran Pola pelaksanaan pembelajaran selalu dilakukan secara klasikal di dalam kelas Pelaksanaan penilaian pembelajaran selalu mengikuti prosedur dan teknik yang disarankan dalam kurikulum Kegiatan tindak lanjut dari pembelajaran diberikan kepada mahasiswa setiap saat dalam bentuk tugas mandiri atau tugas terstruktur B UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN DALAM MENYESUAIKAN ISI KURIKULUM 1 Melakukan penelaahan terhadap tuntutan dan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Melakukan pengkajian mengenai sumber daya yang dimiliki untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Mengidentifikasi berbagai tanggapan dan dukungan
SILABUS dan Satuan Acara Perkuliahan (S.A.P.) Program D3 Bahasa dan Sastra Inggris ABATA TARAKAN
SILABUS dan Satuan Acara Perkuliahan (S.A.P.) Program D3 Bahasa dan Sastra Inggris ABATA TARAKAN Tim Perumus : Ketua : DR. Zainul Mujahid, S.S., M.Hum. Tim Perumus : 1. Sultoni, SS.,M.Pd 2. Rian Suediyanto,
Lebih terperinciKeputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000
Peraturan Dikti Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 12 Februari 2006, 23:34:08 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
Lebih terperinciSISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang:
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciSPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01
SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
Lebih terperinci3 Mata Kuliah Fakulter SBF 4 4 Mata Kuliah Bidang Keahlian SBI Mata Kuliah Paket Pilihan SLT 19 6 Mata Kuliah Pilihan SEL 2/4 Total SKS 145/147
3 Mata Kuliah Fakulter SBF 4 4 Mata Kuliah Bidang Keahlian SBI 100 5 Mata Kuliah Paket Pilihan SLT 19 6 Mata Kuliah Pilihan SEL 2/4 Total SKS 145/147 2. Sebaran Mata Kuliah Semester 1 MKU6208 Pancasila
Lebih terperincipolicy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?
policy? pedoman? metoda? model belajar??...?...? POKOK MASALAHNYA ADALAH ADANYA PERUBAHAN : MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI TERUSIK KARENA MUNGKIN : KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK,
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK 2016-2017 PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS No. Kode MK Nama Matakuliah Nama Matakuliah Kegiatan Status Semester (in English) K Pr W P ke Pendidikan Agama 0001212001
Lebih terperinci1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sebelum digunakan.
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 1 dari 6 1 September 22 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum
Lebih terperinciOleh: Dr. Badrudin, M.Ag.
K P I Oleh: Dr. Badrudin, M.Ag. Visi PAI FTK UIN SGD Bandung Menjadi program studi Pendidikan Agama Islam yang unggul, terdepan, dan kompetitif dalam bidang Pendidikan Agama Islam di Indonesia dan bersertifikat
Lebih terperinciRANCANGAN KURIKULUM PRODI BAHASA INGGRIS FAKULTAS SATRA UNIVERSITAS JEMBER
RANCANGAN KURIKULUM PRODI BAHASA INGGRIS FAKULTAS SATRA UNIVERSITAS JEMBER Disampaikan Pada WORKSHOP KURIKULUM Jurusan Sastra Inggris - Fakultas Sastra Universitas Jember 24 OKTOBER 2015 oleh: Dr. Sukarno,
Lebih terperinciKURIKULUM OPERASIONAL
KURIKULUM OPERASIONAL Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1) Status Akreditasi : B FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PELITA
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK
KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2013-2014 A. Pendahuluan Eksistensi Jenjang S.1 Prodi MPI (Manajemen
Lebih terperinciPEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25
1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Kode/No : STD/SPMI-A3/D.25 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-4 STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Proses
Lebih terperinciPEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Jurusan PGMI 1. Identitas Program Studi Program Studi (PS) : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Unit Pengelola ProgramStudi : Fakultas Tarbiyah
Lebih terperinciB A D A N P E N J A M I N A N M U T U
STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D
Lebih terperinciJADWAL KULIAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Semester I 1 08.00--09.40 PING2012 2 10.00--11.40 PING5022 1 08.00--09.40 PING1012 2 10.00--11.40 PING5052 1 08.00--09.40 PING1022 2 10.00--11.40 PING5012 1 08.00--09.40 PING5032 2 10.00--11.40 PING2022
Lebih terperinciPROGRAM STUDI: SEMESTER: GASAL FAKULTAS: KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAHUN AKDEMIK: 2014/2015. Page14 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
PROGRAM STUDI: SEMESTER: GASAL FAKULTAS: KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAHUN AKDEMIK: 2014/2015 Page14 14 1. Latar Belakang Pelaksanaan proses belajar mengajar adalah bagian penting dalam menghasilkan lulusan
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN
BAGIAN I PENDAHULUAN A. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau telah hadir ditengah masysakat
Lebih terperinciE. Distribusi Mata Kuliah
E. Distribusi Mata Kuliah I. Jurusan Bahasa Inggris A. Program S1 NO. I. MPK MK PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (4 SKS) 1. MPK 5410101 Agama (Character building ) - - - - - - -. MPK 541010 Pendidikan Pancasila
Lebih terperinciKatalog Universitas Terbuka
Katalog Universitas Terbuka 2010 181 b) Program Studi Pendidikan Bahasa (S1) Para guru lulusan Program S1 Pendidikan Bahasa diharapkan dapat: (1) menerapkan pengetahuan bidang ilmu yang mencakup: kompetensi
Lebih terperinciDaftar Mata Kuliah Yang Ditawarkan Semester Genap TA 2016/2017
Semester II Daftar Mata Kuliah Yang Ditawarkan Semester Genap TA 2016/2017 No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat (nilai min C) 1 UMB07 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 2 UMB08 Bahasa Indonesia 2 3
Lebih terperinciSTANDAR ISI PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PEMBELAJRAN Kode/No : STD/SPMI/A.02 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-8 STANDAR ISI PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1.
Lebih terperinciPedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM
Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar
Lebih terperinciManual Mutu Kurikulum Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.02. Manual Mutu Kurikulum 2
Manual Mutu Kurikulum Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.02 Manual Mutu Kurikulum 2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Tujuan 5 1.3 Landasan Normatif 6 BAB 2 PENGERTIAN
Lebih terperinciBUKU KEPENASEHATAN AKADEMIK JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS ANGKATAN TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BUKU KEPENASEHATAN AKADEMIK JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS ANGKATAN TAHUN AKADEMIK 2014/2015 FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jalan Gajayana Nomor 50 Malang 65144
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2014 A. VISI Visi Program Studi Pendidikan Fisika: Menghasilkan tenaga
Lebih terperinci4.5 PRODI INFORMATIKA
4.5 PRODI INFORMATIKA 4.5.1 Visi Prodi Informatika Menjadi pusat pendidikan dan penelitian dalam bidang informatika dan komputer yang unggul secara nasional dan dikenal secara internasional pada tahun
Lebih terperinciPEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014
PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 Dokumen Internal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Jl. Dr. AK.Gani No. 1 Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI 1. MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 STI 101 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 STI 102 Ulumul Quran 3 3 STI 103 Ulumul Hadits 3 4 TAR 101 Pengantar Filsafat 2 5 TAR 102
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang dan penuh kesadaran, dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan
Lebih terperinci144 Katalog Non-Pendas 2010
144 Katalog Non-Pendas 2010 4) Jurusan Bahasa dan Sastra Program Studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan (S1) Penyelenggaraan program studi ini ditetapkan berdasarkan pada SK Dirjen DIKTI No: 149/DIKTI/Kep/2007
Lebih terperinciGUGUS KENDALI MUTU PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU
Halaman : 1-15 Disiapkan Oleh Disahkan Oleh USU Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Ir. Nurlisa Ginting, MSc Ketua Program Studi Magister Arsitektur USU 25/11/2008 Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Prof.
Lebih terperinciDAFTAR PENAWARAN MATA KULIAH SEMESTER GENAP TAHUN 2016/2017 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN. NO KODE MATA KULIAH Sks Paket/Kelas
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG Jalan Walisongo Nomor 3 5 Semarang 50185 Telepon (024) 7604554,7624334, Faksimili (024) 7601293 www.walisongo.ac.id DAFTAR
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) JURUSAN DAKWAH STAIN PEKALONGAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) JURUSAN DAKWAH STAIN PEKALONGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 STI 101 Pendidikan Kewargaan 2 2 STI 102 Ulumul Qur an 2 3 STI 103
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin penyelenggaraan dari DIKTI No. 7/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
Lebih terperinciA. IDENTITAS PROGRAM STUDI. : Bimbingan Konseling Islam (BKI)
Halaman... 1 A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Studi Fakultas Perguruan Tinggi : Bimbingan Konseling Islam (BKI) : Agama Islam : Universitas Wiralodra Indramayu Nomor SK pendirian Progam Studi : Dj.I/614/2009
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN A. Visi Visi Program Studi Pendidikan Dasar adalah menjadi lembaga pendidikan pusat
Lebih terperinciPENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM SARJANA (S1) BERBASIS KKNI
PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM SARJANA (S1) BERBASIS KKNI Wayan Maba Guru Besar Psikologi Pendidikan Kopertis Wilayah VIII Dipekerjakan pada FKIP Unmas Denpasar ABSTRAK Penyusunan kurikulum Program Sarjana
Lebih terperinciJADWAL PERKULIAHAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018 GASAL PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN UPDATE: 7 SEPTEMBER 2017
JADWAL PERKULIAHAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018 GASAL PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN UPDATE: 7 SEPTEMBER 2017 SEMESTER 1 (KURIKULUM 2017) * Jadwal berikut HANYALAH
Lebih terperinciSTRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH
STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI A. Struktur Program Mata kuliah dalam kurikulum Program D-III Analisa Farmasi dan Makanan dibagi menjadi lima kelompok, yaitu : 1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Lebih terperinciPIMPINAN JURUSAN GEOGRAFI. : Drs. C. PALANGAN,M.Si
PIMPINAN JURUSAN GEOGRAFI KETUA JURUSAN SEKRETARIS JURUSAN KEPALA LAB : Drs. S.T.B. Kandoli,M.Si : Dra. S.T.R. Tewal,M.Si : Drs. C. PALANGAN,M.Si A. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN GEOGRAFI Jurusan Geografi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. telah dipaparkan pada bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
404 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, dokumen, temuan dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS BERBASIS KKNI
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 016 p-issn: 1979-938, e-issn: 5-355 PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS BERBASIS KKNI Imroatus Solikhah IAIN Surakarta Jl. Pandawa, Pucangan,
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH 1. Struktur Kurikulum Stuktur Kurikulum pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, STKIP Setia Budhi Rangkasbitung
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Program Studi Pendidikan Bahasa berdiri sejak tahun 2001. Secara perlahan
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut
Lebih terperinciSTANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR 1. TUJUAN : a. Memberi Kepastian tentang desain, verifikasi dan validasi kurikulum, silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP) b. Memberikan kepastian penyusunan
Lebih terperinciKURIKULUM 2009 (JALUR SKRIPSI)
KURIKULUM 009 (JALUR SKRIPSI) SEMESTER I MKK 11009 Struktur Bahasa Inggris Fundamental / Fundamental English Structures MKK 1101 Menyimak/ Listening Comprehension MKK 11015 Dasar-Dasar Berbicara/ Basic
Lebih terperinciVisi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami
2 A. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami Misi Universitas Almuslim: 1. Meningkatkan mutu pendidikan
Lebih terperinciA. IDENTITAS PROGRAM STUDI. : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Halaman... 1 A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Studi Fakultas Perguruan Tinggi : Pendidikan Agama (PAI) : Agama : Universitas Wiralodra Indramayu Nomor SK pendirian Progam Studi : 203 Tahun 1991 Tanggal
Lebih terperinciKURIKULUM JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KURIKULUM JURUSAN TEKLOGI PENDIDIKAN A. VISI JURUSAN: Menjadikan jurusan Teknologi sebagai pusat keunggulan dan rujukan dalam penyiapan teknolog pembelajaran, tenaga kependidikan lainnya yang mampu menguasai
Lebih terperinci1. English Phonology (KB ) (A) (2) 2. English Phonology (KB ) (B) (2) 3. Semantics And Pragmatics (PB ) (A) (2)
Lampiran SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU UNIVERSITASSEBELAS MARET Nomor : 14510/UN27.02/KP/2016 Tanggal : 01 Agustus 2016 DAFTAR NAMA DOSEN YANG DIBERI BEBAN TUGAS MENGAJAR PADA PRODI
Lebih terperinci4.6 PRODI FARMASI PROFIL LULUSAN PRODI FARMASI 1. Akademisi 2. Saintis 3. Enterpreneur 4. Apoteker 5. Quality Controller
4.6 PRODI FARMASI 4.6.1 VISI PRODI FARMASI Menjadi salah satu pusat pendidikan dan riset farmasi terbaik di Indonesia yang berbasis kepada pemanfaatan sumber daya alam lokal, serta menghasilkan Sarjana
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI S1 TAFSIR HADITS (TH) JURUSAN USHULUDDIN STAIN PEKALONGAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 TAFSIR HADITS (TH) JURUSAN USHULUDDIN STAIN PEKALONGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 STI101 Pancasila 2 2 STI102 Civic Education 2 3 STI103 Bahasa Inggris I 2
Lebih terperinciKODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH NO. SANDI MATAKULIAH SKS JS PRASYARAT A. MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 UMPK601 Pend. Agama Islam* 2 2 2 UMPK602
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA) JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA) JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN 1. MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 STI 101 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 STI 102 Ulumul
Lebih terperinciIV,V,VI E31505 / BHI Speaking I 3 Maria Ulfa, S.Pd., M.Hum / NIDN Kur 14/ 08. E31502 Reading I 3 IX-X SEMESTER I UNIT 1
SEMESTER I UNIT 1 ROSTER KULIAH JURUSAN BAHASA DAN SENI / PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAMUDRA SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 HARI
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 15 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 15 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut
Lebih terperinciDAFTAR MATA KULIAH KBK PRODI BK FKIP UNIVERSITAS MURIA ANGKATAN TAHUN 2009
DAFTAR MATA KULIAH KBK PRODI BK FKIP UNIVERSITAS MURIA ANGKATAN TAHUN 2009 NO. KODE MK NAMA MATA KULIAH SKS KETER. A. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 1. BDK 101 Pendidikan Pancasila 2 2 BDK
Lebih terperinciPEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Perencanaan Proses Pembelajaran A3/ D.41 1
Proses Pembelajaran A3/ D.41 1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI-A3/D.41 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-13 STANDAR PERENCANAAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN 2011 FAKULTAS FAKULTAS HUKUM HUKUM UNIVERSITAS UNIVERSITAS NAROTAMA NAROTAMA SURABAYA SURABAYA Jl. Jl. Arief Arief Rachman
Lebih terperinciDeskripsi, Silabus, dan SAP Perencanaan Pembelajaran Fisika DESKRIPSI
DESKRIPSI FI 502 PERENCANAAN PEMBELAJARAN FISIKA (2SKS) Semester 7, untuk S1 Program Pendidikan Fisika Mata kuliah ini adalah salah satu dari kelompok mata kuliah keahlian profesi (MKKP) yang materi perkuliahannya
Lebih terperinciKURIKULUM NAMA MATA KULIAH. Jumlah 13. Jumlah 59
KURIKULUM.. FAKULTAS AGAMA ISLAM... Pendidikan Agama Islam a. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Visi : Misi : Kompetensi : NO KODE MATA KULIAH Terwujudnya program studi yang berkualitas dalam Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar menentukan keberhasilan guru di sekolah dalam melaksanakan
Lebih terperinciKODING DAN KOMPETENSI DOSEN PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SGD BANDUNG
Kompetensi Dosen 1. Ilmu Kalam : 1 Orang 2. Ilmu Dakwah : 1 Orang 3. Hadits : 1 Orang 4. Aliran Kebatinan : 1 Orang 5. Bahasa Inggris : 1 Orang 6. Sejarah Peradaban Islam : 1 Orang 7. Bahasa Arab : 1 Orang
Lebih terperinciPergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008
Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Learning is a treasure that will follow its owner everywhere.. (chinese proverb) Our Motto Pergeseran Paradigma Pendidikan Pendidikan
Lebih terperinciDistribusi SKS per Semester
Jumlah SKS Matakuliah Semester dan Peminatan Studi Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia -FTI UII- Yogyakarta Jumlah SKS dan Semester Untuk mencapai derajat sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbolsimbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik
Lebih terperinciSTANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 01 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian STANDAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa sangat memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kedudukan bahasa itu sangat penting sebab dengan bahasa dapat terlaksananya
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto dto dto Dra. Indaryanti, M.Pd. Dra. Cecil Hiltrimartin, M.Si. Dra.Nyimas
Lebih terperinciSEMESTER II UNIT 1 HARI JAM Ke KODE MK MATA KULIAH SKS DOSEN RUANG KET E32301/ Language Teaching and Learning / Kur 2014/ SENIN I & II
ROSTER KULIAH JURUSAN BAHASA DAN SENI / PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAMUDRA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 016/017 SEMESTER II UNIT 1 HARI JAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku
Lebih terperinciKetentuan Akademik 1. Kurikulum Kepmendiknas nomor 232/U/2000
Ketentuan Akademik 1. Kurikulum Penyelenggaraan pendidikan pada Program Diploma III Keperawatan Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta menggunakan kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini disusun
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN
KURIKULUM BERBASIS PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN IDENTITAS Nama : Jurusan Sastra Asia Barat Fakultas : Sastra Universitas : Hasanuddin Tahun Berdiri : Tahun 1983 dengan
Lebih terperinci4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Katalog Universitas Terbuka 201 FEKON, FISIP, FMIPA, dan FKIP Non Pendas Edisi 2 217 4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) a. Persyaratan Masuk Program Sarjana Pendidikan Bidang Studi Calon mahasiswa
Lebih terperinciRambu Rambu Pengisian KRS Semester Gasal Tahun Akademik
1. Pengisian KRS dapat diakses di http://www.ums.ac.id 2. Pastikan password sesuai dengan yang tercantum di KHS (Kartu Hasil Studi) 3. Usahakan untuk pengisian KRS, dilakukan sendiri dan/atau tidak diwakili
Lebih terperinciPROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. DOKUMEN : POB-GIZ-S1-001 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 9 Februari 015 Dekan Dr. Arif Satria NIP. 19710917199701003
Lebih terperinciPROSEDUR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM No. Dokumen
PROSEDUR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM No. Dokumen : PBM-UDINUS-08 Revisi Ke / Tanggal : - / - Berlaku Tanggal : 2 Januari 2009 1. TUJUAN : a. Memberi kepastian tentang desain, verifikasi dan validasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program studi kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan yang kompetensi dapat membantu memecahkan masalah
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007 tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : 1. bahwa untuk penyelenggaraan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Rangkasbitung, 02 Juli 2009 Ketua ttd. Drs. Suhardja, M.Pd
KATA PENGANTAR Menurut Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar (Kep. Mendiknas No. 232/U/2001) Kurikulum Pendidikan Tinggi harus didasarkan pada pendekatan kompetensi
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN
KURIKULUM BERBASIS PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN IDENTITAS Nama : Jurusan Sastra Asia Barat Fakultas : Sastra Universitas : Hasanuddin Tahun Berdiri : Tahun 1983 dengan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) A. VISI PS S2 PBISD menjadi penyelenggara pendidikan tinggi unggul dalam pengembangan ilmu kependidikan lanjut bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini haruslah kita sadari benar-benar karena bahasa adalah alat komunikasi manusia. Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia atau the study of the group behavior of human beings (Calhoun dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsepkonsep ilmu sosial yang
Lebih terperinciDokumen tertulis (kurikulum dalam makna sebagai rencana) Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan bagaimana menyampaikan pengalaman belajar
MEKANISME PENYUSUNAN SILABUS MAKNA SILABUS Dokumen tertulis (kurikulum dalam makna sebagai rencana) Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan bagaimana menyampaikan pengalaman belajar kepada peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
Lebih terperinciA. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister
A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciAPLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN
APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN Tasari* Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pewarnaan graf pada penjadwalan
Lebih terperinciKATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2014 KATA PENGANTAR Penerbitan Katalog Pascasarjana dimaksudkan untuk memberikan panduan pelaksanaan proses belajar mengajar
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Alamat : Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Telp.(0541) 743820, 748662, 746503 Fax. 743820 Samarinda 75411 Website : www.fisip-unmul.org
Lebih terperinciFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI I. JURUSAN : PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KONSENTRASI : KESEJAHTERAAN SOSIAL A. VISI : Sebagai pusat Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam memahami masalah-masalah
Lebih terperinciA B C D Pancasila Maskun, SH,. M.H II E/F Writing III Dira Permana, M.Pd. IV A/B/C/D
JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (FPBS)IKIP MATARAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Hari/Tgl. Jam Ke- Mata Kuliah Dosen Pembina SMT
Lebih terperinci