BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang
|
|
- Liana Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program studi kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan yang kompetensi dapat membantu memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu sesuai wewenangnya. Oleh karena itu kurikulum yang sudah dikembangkan sesuai dengan institusi program studi kebidanan masing-masing sebagai pedoman dalam pelaksanaan belajar mengajar sehingga tidak menyimpang dari tatanan yang sudah diprogramkan, yang akhirnya mendapatkan hasil lulusan bidan yang profesional. Menurut Kurikulum 2004 kompetensi materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi: (1) kompetensi yang akan dicapai; (2) strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi; (3) sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi. Sedangkan kompetensi minimal pembelajaran berbasis kompetensi adalah: (1) pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat; (2) spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi; (3) pengembangan sistem penyampaian yang funsional dan relevan dengan kompetensi dan sistem penilaian (Majid, 2007: 22). Dalam Surat Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan Nomor 045/U/2002 dikemukakan struktur kurikulum berdasarkan tujuan belajar yaitu: (1) learning to know, (2) learning to do, (3) learning to live together, dan (4) learning to be, sedangkan mata kuliah dalam perguruan tinggi dibagi atas 5 kelompok 1
2 yaitu: (1) Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), (2) Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), (3) Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), (4) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), (5) Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Dengan alasan perkembangan IPTEK dan seni yang sangat pesat, perubahan kompetensi kekaryaan yang berlangsung sangat cepat memerlukan materi dan proses pembelajaran yang lebih fleksibel, dan kebutuhan mengakomodasi demokratisasi partisipatif dalam proses pembelajaran, oleh karena itu pembelajaran sekarang berpusat pada mahasiswa (SCL) dengan memfokuskan pada tercapainya kompetensi yang diharapkan. Dalam perubahan orientasi pendidikan tinggi tidak hanya menghasilkan manusia cerdas berilmu tetapi juga mampu menerapkan keilmuannya dalam kehidupan di masyarakatnya, untuk itu dalam upaya peningkatan kemampuan profesionalisme bidan, ada beberapa kompetensi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mengikuti Ujian Akhir Program/Ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI). Kurikulum Diploma III Kebidanan disusun dengan mengacu pada kompetensi inti Bidan Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2002 yang telah dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok kompetensi dan dijabarkan dalam tujuan pendidikan disesuaikan dengan kelompok mata kuliah yang diatur dalam Surat Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000. Mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) termasuk dalam kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) yakni merupakan salah satu jenis mata kuliah yang mendasari mahasiswa kebidanan untuk menjadi bidan profesional. 2
3 Tujuan Pendidikan Diploma III Kebidanan adalah untuk menghasilkan tenaga bidan profesional pada tingkat ahli madya kebidanan yang mampu melaksanakan tugas dengan kompetensi sebagai berikut: (1) mengembangkan diri sebagai bidan profesional yang berkepribadian Indonesia, (2) menerapkan konsep dan prinsip serta keilmuan dan keterampilan yang mendasari profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan pelayanan kebidanan, (3) melaksanakan asuhan kebidanan secara profesional pada wanita dalam siklus kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu hamil, persalinan, nifas, klimakterium, menopause dan asuhan neonatus bayi dan anak balita) di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas, (4) mengembangkan sikap profesional dalam praktek kebidanan, komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalin kerjasama dalam tim kesehatan, (5) memberikan pelayanan kebidanan dengan mempertimbangkan kultur dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi melalui pendidikan kesehatan, pemberdayaan wanita, keluarga serta masyarakat dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif (Depkes, 2002). Program Studi DIII Kebidanan Stikes Maharani Malang merupakan pendidikan profesional yang bentuk evaluasi hasil belajarnya diarahkan untuk mengetahui pencapaian kompetensi profesional sesuai dengan persyaratan dalam kurikulum dan dievaluasi secara terus-menerus. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa melalui mata kuliah Asuhan Kebidanan II (MK 302) adalah setiap mahasiswa mampu melakukan pertolongan persalinan secara kompetensi (dengan 58 langkah) sebanyak 50 pasien, yang harus dicapai dalam 3 semester mulai semester IV, V dan VI. Yang mana mahasiswa harus mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dimulai pada Kala I sampai 3
4 dengan Kala IV sesuai standar. Jenis keterampilan yang harus dikuasai pada mata kuliah asuhan kebidanan II adalah sebagai berikut: (1) memantau kemajuan persalinan; (2) melakukan pemeriksaan dalam (VT); (3) melakukan amniotomi; (4) melakukan episiotomi (atas indikasi); (5) menolong persalinan; dan (6) melahirkan plasenta, (7) menjahit episiotomi. Kompetensi Berdasarkan hasil penilaian tim akreditasi internal masih didapatkan bahwa: (1) kurikulum sudah mengacu GBPP yang ada, namun dosen hanya menambah metode dan waktu, belum menjabarkannya dalam bentuk pembelajaran secara rinci, (2) 37.5% (6 dari 16 dosen) mata kuliah belum dilengkapi dengan silabus dan RPP dan 75% (12 dari 16 dosen) belum dilengkapi dengan RPP; (3) waktu untuk praktikum di laboratorium masih banyak digunakan untuk pembelajaran teori; (4) bimbingan di lapangan belum efektif sehingga kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa belum terevaluasi dengan baik; (5) belum maksimalnya dosen pembimbing dalam menggunakan lembar observasi untuk penilaian unjuk kerja terutama di lahan praktek. Berdasarkan data yang didapat dari hasil evaluasi pada bulan Juni 2011 terhadap pencapaian target menolong persalinan yang merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan), 72,70% (29) mahasiswa tingkat III dari 40 mahasiswa mampu menolong persalinan secara kompetensi (dengan 58 langkah) lebih dari 25 pasien, namun hasil pengamatan pada bulan Juli 2011 praktek berikutnya, sebagian besar dari 29 mahasiswa tersebut belum berani menolong persalinan secara kompeten (dengan 58 langkah) masih takut/ragu, sehingga pembimbing klinik yang ditempati melakukan pembimbingan lagi sampai mahsiswa kompeten. Mahasiswa yang belum 4
5 memenuhi persyaratan kompetensi menolong persalinan 50% (25 pasien) dari target 50 pasien tidak diperbolehkan untuk mengikuti Ujian Tahap III karena kompetensi pertolongan persalinan merupakan prasyarat yang harus dipenuhi. Selanjutnya mahasiswa yang belum lulus Ujian Tahap III tidak diperbolehkan untuk mengikuti Ujian Akhir Program/Ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI). Berdasarkan hasil informasi dari beberapa Bidan Praktek Swasta (BPS) sebagai pengguna lulusan, Program Studi DIII Kebidanan Stikes Maharani Malang ditemukan bahwa sebagian besar lulusan belum bisa dikatakan kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, terutama dalam memberikan pelayanan pertolongan persalinan masih perlu bimbingan/ pendampingan. Juga data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Tingkat I Jawa Timur (dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi SPM-KIA bagi Pendidikan, tanggal Juni 2011) bahwa bidan menolong persalinan masih ragu/takut sehingga sering merujuk, angka kematian ibu dan bayi Jawa Timur meningkat termasuk Malang Raya. Idealnya setelah menyelesaikan seluruh proses pendidikan kebidanan, para lulusan dituntut menguasai seluruh kompetensi yang ada, sehingga kemampuan yang dimiliki tersebut dijadikan bekal setelah terjun ke masyarakat. Selain itu bidan merupakan ujung tombak dari tenaga kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Keselamatan ibu saat melahirkan sangat ditentukan oleh kemampuan penolong (bidan) yang diberi wewenang untuk menolong persalinan. Berdasarkan data di atas penulis ingin melakukan penelitian dan fokus penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi pembelajaran Asuhan Kebidanan II (persalinan) yang berbasis kompetensi dalam upaya peningkatan kompetensi lulusan dalam menolong persalinan di Stikes Maharani Malang. 5
6 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka penelitian ini mengarah pada implementasi pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan menolong persalinan di Stikes Maharani Malang, meliputi: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan menolong persalinan di Stikes Maharani Malang? 2. Bagaimana pelaksanaan dalam pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan dalam menolong persalinan di Stikes Maharani Malang? 3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan menolong persalinan di Stikes Maharani Malang? 4. Bagaimana identifikasi kompetensi lulusan dalam menolong persalinan di Stikes Maharani Malang? C. Tujuan Umum Mendeskripsikan dan menganalisis implementasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan dalam menolong persalinan di Stikes Maharani Malang. D. Tujuan Khusus 1. Mendeskripsikan dan menganalisis perencanaan pembelajaran pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan menolong persalinan di Stikes Maharani Malang. 6
7 2. Mendeskripsikan dan menganalisis proses pembelajaran pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang berbasis kompetensi untuk meningkatkan kompetensi lulusan menolong persalinan di Stikes Maharani Malang. 3. Mendeskripsikan dan menganalisis evaluasi pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan menolong persalinan di Stikes Maharani Malang. 4. Mengidentifikasi kompetensi lulusan dalam menolong persalinan di Stikes Maharani Malang? E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis a. Memberikan sumbangan keilmuan bagi dunia pendidikan yang berguna bagi pengembangan dan perluasan informasi tentang implementasi pembelajaran mata kuliah asuhan kebidanan II yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan dalam menolong persalinan. b. Sebagai wacana dalam penerapan pembelajaran terutama pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II (persalinan) yang berbasis kompetensi untuk peningkatan kompetensi lulusan dalam menolong persalinan. c. Sebagai sumber data atau data awal untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Secara Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan pendidikan untuk melakukan suatu evaluasi dari pelaksanaan pembelajaran setiap lima tahun sekali. 7
8 b. Sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dari implementasi pembelajaran khususnya pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II (persalinan) yang berbasis kompetensi sehingga kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai oleh mahasiswa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. c. Sebagai bahan masukan untuk menentukan jumlah target kompetensi pertolongan persalinan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi lulusan dalam menolong persalinan. d. Sebagai masukan untuk menyusun rencana penempatan pembelajaran praktek klinik sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai sesuai harapan. e. Sebagai masukan untuk mementukan strategi peningkatan kompetensi lulusan dalam menolong persalinan. 3. Penegasan Istilah Penegasan istilah merupakan penjelasan dari istilah-istilah khas yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini untuk menghilangkan adanya perbedaan dalam memahami suatu istilah yang sering muncul dalam penelitian ini. a. Pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pembelajaran kearah penciptaan dan peningkatan serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi tantangan aneka kehidupannya (Muslich, 2009). b. Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik, peserta didik, media dan sumber belajar, di dalam lingkungan belajar tertentu, sehingga mahasiswa 8
9 menunjukkan kinerja kreatif (kognitif, psikomotor, afektif yang utuh) (UU Sisdiknas, 2003). c. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui pengalaman belajar yang tersedia pada jalur, jenis, dan jenjang pendidikan tertentu (Hamalik, 2010). d. Pengajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar tertentu dalam upaya pendidikan tertentu (Hamalik, 2010). e. Perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan/penyempurnaan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) atau Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) (Dikti, 2005). f. Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman, dan guru perlu memberikan dorongan siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasannya (Puskur, 2002 dalam Mansur, 2009). g. Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat (Majid, 2007). h. Komponen silabus adalah unsur-unsur yang terdapat dalam silabus meliputi identitas mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, materi pokok, waktu, sumber pustaka dan penilaian (Sanjaya, 2008). i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran per unit yang akan diterapkan guru/dosen dalam pembelajaran di kelas (Masnur, 2009). 9
10 j. Pelaksanaan Pembelajaran adalah kegiatan tatap muka yang dilaksanakan dalam satu semester atau rentang waktu tertentu, termasuk UTS dan UAS (Dikti, 2005). k. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilai, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumberdaya pendidikan (Depdiknas, 2002 dalam Sanjaya, 2008). l. Kompetensi adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya (menurut McAshan dalam Sanjaya, 2008). m. Implementasi adalah suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran (Hamalik, 2010). n. Kurikulum Perguruan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajarmengajar di perguruan tinggi (Dirjendikti, 2008). o. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) adalah mata kuliah yang memberikan materi tentang asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan (Depkes, 2002). p. Pembelajaran di kelas (teori) adalah pembelajaran yang dilaksanakan di kelas dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, seminar dan penugasan (Kurikulum Diploma III Kebidanan, 2002). 10
11 q. Pembelajaran di laboratorium adalah sebagai sistem pembelajaran keterampilan yang menekankan pada praktek klinik terbimbing yang melibatkan serangkaian audiovisual dan teknologi komputerisasi (Cook dan Hill, 1985). r. Pembelajaran klinik adalah kegiatan proses pembelajaran di lahan praktik baik di pelayanan institusi maupun di masyarakat (Kurikulum Diploma III Kebidanan, 2002). s. Kendala-kendala dalam pembelajaran praktek klinik adalah hambatanhambatan yang ditemui dimulai dari penyusunan perencanaan praktik klinik sampai dengan pelaksanaan praktik klinik (Depkes RI, 2006). t. Evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan (evaluand) bisa orang, benda, kegiatan, keadaan atau suatu kesatuan tertentu (Sanjaya, 2008). u. Evaluasi adalah suatu proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan (jadgment) untuk menemukan hakikat dan nilai dari suatu hal yang dievaluasi, dalam hal ini kurikulum (Hamalik, 2009). v. Evaluasi pembelajaran adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Mulyasa, 2006). w. Evaluasi hasil pembelajaran adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui/mengukur hasil belajar dari mahasiswa yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap (Moekijat dalam Mulyasa, 2006). 11
12 x. Evaluasi proses pembelajaran adalah evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berikutnya dapat berjalan lebih baik (Depdiknas, Dirjen Dikti, 2005). 12
BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Kebidanan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dibidang pendidikan kesehatan, diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan adalah kesuksesan atau kegagalan di bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan dapat menghasilkan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS CLINICAL PREPARATION TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIKUM KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER III STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR
EFEKTIVITAS CLINICAL PREPARATION TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIKUM KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER III STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR ABSTRACT Kurnia Agustin 1, Yeni Anggraini 2 1 Dosen Prodi D3 Kebidanan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN Nurun Nikmah (1) (1) Dosen STIKES Insan Se Agung Bangkalan
Lebih terperinciNo Mata Kuliah SKS T P K KODE 1 Agama Bd Pancasila Bd Kewarganegaraan Bd
DAFTAR MATA KULIAH PROGRAM D IV KEBIDANAN. Mata Kuliah Wajib (pasal 5, UU RI no tahun 0) KODE Agama Bd. 6..0 Pancasila Bd. 6..0 Kewarganegaraan Bd. 6..0 Bahasa Indonesia Bd. 6..0 Jumlah 8 SKS. Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Kualitas sangat ditentukan oleh
Lebih terperinciSISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap bodoh menjadi pintar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa program pembangunan salah
Lebih terperincipolicy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?
policy? pedoman? metoda? model belajar??...?...? POKOK MASALAHNYA ADALAH ADANYA PERUBAHAN : MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI TERUSIK KARENA MUNGKIN : KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK,
Lebih terperinciPergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008
Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Learning is a treasure that will follow its owner everywhere.. (chinese proverb) Our Motto Pergeseran Paradigma Pendidikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kelahiran menurut data SDKI 2012, angka yang jauh dari target MDG s
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ujung tombak pelayanan kesehatan primer di Indonesia salah satunya adalah bidan. Peran bidan tidak terbatas dalam membantu pertolongan persalinan, tapi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan
Lebih terperinciUsulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S 2 Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Disusu oleh: NAUMIATI NIM:
ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) YANG BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN MENOLONG PERSALINAN DI STIKES MAHARANI MALANG Usulan Penelitian untuk Tesis
Lebih terperinciLaporan UNIT PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN MUTU PEMBELAJARAN AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO
Laporan UNIT PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN MUTU PEMBELAJARAN AKBID HARAPAN MULYA POROGO JL. BATORO KATONG. 30 POROGO JAWA TIMUR, TELP (0352) 7103808, 489171;Fax. 489171 Email: akbidharapanmulya@yahoo.com ;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin penyelenggaraan dari DIKTI No. 7/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciMateri Konsep Kebidanan
Materi Konsep Kebidanan A. MANAJEMEN KEBIDANAN 1. KONSEP DAN PRINSIP MANAJEMEN SECARA UMUM Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak
Lebih terperinciPraktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :
Program Studi Mata kuliah Topik Sub topik : Kebidanan : Konsep Kebidanan : Peran Fungsi Bidan : Peran Fungsi Bidan Praktek Profesional Bidan Kebidanan Sebagai Profesi : - Profesi Bidan - Profesionalisme
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007 tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : 1. bahwa untuk penyelenggaraan
Lebih terperinciSTANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan
STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 3 Kompetensi Lulusan 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 3 C. Istilah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang membangun. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
Lebih terperinciKURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI
KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Laporan Kegiatan Pilkajur Gizi 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan
Lebih terperinciSTANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP) PENYUSUNAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
1. TUJUAN 1.1. Mendorong Dosen untuk merancang pembelajaran berbasis pada silabus dan SAP sesuai dengan format yang telah ditentukan. 1.2. Mendorong Dosen untuk selalu melaksanakan perencanaan dan pengembangan
Lebih terperinciSTRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH
STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI A. Struktur Program Mata kuliah dalam kurikulum Program D-III Analisa Farmasi dan Makanan dibagi menjadi lima kelompok, yaitu : 1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan manusia. Pendidikan mampu menunjang keberlangsungan kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan. Pendidikan bidan dimulai pada masa penjajahan Hindia Belanda. Pada tahun 1851 seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen.
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN KOMUNITAS TA.2016/2017 PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG 2017
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN KOMUNITAS TA.2016/2017 KATA PENGANTAR Buku panduan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Komunitas Program Studi Kebidanan (PSKb) pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK)
Lebih terperinciSPESIFIKASI JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILIMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS
SPESIFIKASI JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILIMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS 1. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas 2. Pelaksana Proses Pembelajaran : a. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciPRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN
PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN A. Pendidikan Berkelanjutan 1. Pengertian Pendidikan Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Pendidikan yang memadai akan dapat membuat manusia mempunyai kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan tugasnya guru memiliki beberapa acuan kompetensi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program
Lebih terperinciSTANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SPMI-STMM SM 03
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tingkat diploma III dan diploma IV merupakan satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009
MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA 2009 KANTOR KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH III Jalan SMA Negeri 14, Cawang, Jakarta ur Telepon, 8000403 & 8090275
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan pelajaran, pengelolaan program pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi
Lebih terperinciSTANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan IPTEK dan arus globalisasi mengakibatkan hubungan yang tidak linier antara pendidikan dengan lapangan pekerjaan, sehingga menimbulkan kesenjangan. Diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya berkembang sangat pesat. Perubahan yang sangat cepat dalam bidang ini merupakan fakta
Lebih terperinciPENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi
PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan
Lebih terperinciSTANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR 1. TUJUAN : a. Memberi Kepastian tentang desain, verifikasi dan validasi kurikulum, silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP) b. Memberikan kepastian penyusunan
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN
RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua
Lebih terperinciNo. Revisi : 01 Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan
Fakultas Ekonomi No. Dokumen : FE-SSAP Program Studi Manajemen No. Revisi : 01 Silabus Satuan Acara Perkuliahan Tgl.Revisi : 9 Februari 2012 Tgl. Berlaku : 5 Maret 2012 Halaman : 1 dari 6 SILABUS Kode
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat
Lebih terperinciBABV KESIMPULAN. 1.) Cara menetapkan stan dar kompetensi lulusan.
BABV KESIMPULAN Dari hasil penelitian dilapangan dari ketiga perguruan tinggi di surabaya yaitu Universitas Wijaya Putra Surabaya, Universitas Katolik Danna Cendika Surabaya, dan Universitas Merdeka Surabaya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada Bab IV, maka hasil penelitian ini dapat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Hasil Penelitian Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada Bab IV, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut: 1. Perencanaan Program pada Pengembangan
Lebih terperinciSTANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI
STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 6 STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/02/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Bandung, 1 Desember 2010 OUTLINE Pendidikan Bidan Saat ini Masalah yang Dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan setelah menulis, berbicara dan menyimak. Bentuk aktualisasi membaca adalah proses yang ingin dicapai dengan baik oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu amanat yang yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa ini memiliki
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN Oleh : LOEKISNO CHOIRIL WARSITO A. ORIENTASI KURIKULUM 2004 Kurikulum 2004 yang lazim dinamakan sebagai kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada dasarnya berorientasi pada kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan persoalan yang penting untuk mengembangkan manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Lebih terperinciMengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yakni belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri merupakan salah satu program studi yang berada di bawah naungan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Lebih terperinciPENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015
PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN Jakarta, 3 Desember 2015 MATERI IMUNISASI Latar Belakang Permenkes Nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman saat ini semakin pesat dan canggih. Hal ini ditandai dengan persaingan di segala bidang yang semakin ketat, tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Lebih terperinciPEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang diharapkan mampu untuk menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang dengan tujuan pendewasaan dan perubahan perkembangan pada diri manusia dari tidak mengerti
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN:2085-4951 9772085495156 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P Oleh: Marojahan Hutabarat Abstrak KTSP dan Silabus yang penulis susun adalah hasil dari pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan guru sebagai upaya transformasi ilmu kepada siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik (Asrohah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan, karena pendidikan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan
Lebih terperinciEmiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta
Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta Disampaikan pada : Tantangan Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan: Antara Keselamatan Pasien, Biaya dan Efisiensi Surabaya, 29 Agustus 2007 Institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itulah asumsi secara umam terhadap program pendidikan suatu bangsa (Saiful
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin baik suatu bangsa maka semakin baik pula kualitas bangsa itu, itulah asumsi secara umam terhadap program pendidikan suatu bangsa (Saiful 2005). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kebidanan atau obstetri ialah bagian ilmu kedokteran yang khusus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu kebidanan atau obstetri ialah bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni: SMK adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks. Kompleksitas kehidupan seolah-olah telah menjadi bagian yang mapan dari kehidupan masyarakat, sebagian
Lebih terperinciManual Mutu Kurikulum Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.02. Manual Mutu Kurikulum 2
Manual Mutu Kurikulum Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.02 Manual Mutu Kurikulum 2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Tujuan 5 1.3 Landasan Normatif 6 BAB 2 PENGERTIAN
Lebih terperinciSTANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 1 Isi/Kurikulum
STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 1 Isi/Kurikulum 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi...ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 2 C. Istilah dan Definisi...
Lebih terperinciBAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan mengutamakan
Lebih terperinciStruktur perubahan kurikulum secara evolusioner
FOKUS KAJIAN 1. Rasional 2. Visi 2010 Perguruan Tinggi Indonesia 3. Landasan pengembangan kurikulum di perguruan tinggi 4. Komponen kurikulum yang direncanakan 5. Perumusan kompetensi lulusan prodi dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Restu Pangasih, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang menuntut manusia untuk dapat meningkatkan potensi diri agar kebutuhan manusia bisa tercukupi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi anak sebagai sosok kekuatan sumber daya manusia yang bermanfaat bagi Negara.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan telah berlangsung di segala ruang waktu dan tempat, sehingga pendidikan dapat dikatakan bersifat fundamental, universal dan fenomenal. Fundamental artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Perkembangan sains dan teknologi dewasa ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia karena dalam kehidupannya manusia senantiasa berada dalam proses belajar. Menurut Winkel
Lebih terperinciSTANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jl. A.Yani Km.36 Banjarbaru, Kalsel 70714, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang terus mengembangkan berbagai kegiatan atau program untuk mensejahterakan bangsanya, salah satunya disektor pendidikan.
Lebih terperinciSTANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 06 SEMARANG 2O16 Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki
Lebih terperinciSTANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG SPMI-UMP SM 03 01 PALEMBANG 2O13 1 Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Muhammadiyah Palembang SPMI-UMP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM
MONITORING & EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA POROGO JL. BATORO KATONG. 30 POROGO JAWA TIMUR, TELP (0352) 7103808, 489171;Fax. 489171 Email: akbidharapanmulya@yahoo.com ;
Lebih terperinciB A D A N P E N J A M I N A N M U T U
STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan era keterbukaan bagi negara-negara di dunia. Peluang dan tantangan yang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), merupakan era keterbukaan bagi negara-negara di dunia. Peluang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi
Lebih terperinci