Penilaian Implementasi Standar Mutu UB Tingkat Program Studi (PS) AIM UKPA Siklus 13 Tahun 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penilaian Implementasi Standar Mutu UB Tingkat Program Studi (PS) AIM UKPA Siklus 13 Tahun 2014"

Transkripsi

1 Penlaan Implementas Standar Mutu UB Tngkat Program Stud (PS) AIM UKPA Sklus 13 Tahun 2014 No Unt Kerja : Program Stud S3 Teknk Spl Ketua Audtor : Anggota Audtor : Tanggal Penlaan : Catatan:!!! Harap mengs pada kolom yang berwarna kunng saja. A Standar Kompetens 1 Ada Kompetens/Learnng Outcomes (LO)/Capaan Pembelajaran (CP) yang sesua dengan sesua dengan vs dan ms 2 Ada Kompetens/Learnng Outcomes (LO)/Capaan Pembelajaran (CP) yang mengacu pada KKNI 3 Ada unt kerja yang mengkaj Kesesuaan antara Learnng Outcomes/CP dengan vs ms dan KKNI Standar Is Pembelajaran B (Kurkulum) 4 Ada evaluas oleh Program Stud (PS) tentang kesesuaan standar s pembelajaran (kurkulum) dengan Capaan Pembelajaran (CP). Krtera penlaan: 1 = Tdak ada yang dapat dtunjukkan (tdak ada dokumen, tdak ada perencanaan, tdak ada bukt). 2 = Pon n mash dalam tahap perencanaan. 3 = Dokumen ada, namun tdak lengkap dan/atau tdak jelas bukt pelaksanaan yang dtunjukkan. 4 = Dokumen ada dan sesua dengan bukt pelaksanaannya. 5 = Bukt pelaksanaan jelas menunjukkan adanya efsens pada aspek n. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 3 Capaan pembelajaran telah dsusun dengan mengacu kepada langkah - langkah penyusunan kurkulum berbass KKNI dmana salah satu langkahnya adalah penyesuaan vs dan ms 3 Capaan pembelajaran telah dsusun dengan mengacu kepada KKNI ( UU No. 12 tahun 2012) 4 Terdapat tm kurkulum dengan salah satu tupoksnya adalah untuk mengkaj kesesuaan Capaan pembelajaran dengan vs ms dan KKNI 3 Terdapat matrks antara bahan kajan / mata kulah dengan capaan pembelajaran yang merupakan salah satu evaluas kurkulum dengan capaan pembelajaran, (Sstem Dokumentas Belum Dperbak) 5 Proses d PS sudah memenuh ketentuan dar sstem kredt semester (SKS). 6 Keberadaan Tm Kurkulum (atau yang setara) yang representatf, terdr dar: dosen, mahasswa, stakeholder, dan pengawasan mplementasnya dlakukan oleh Unt Jamnan Mutu (UJM) atau Gugus Jamnan Mutu (GJM). 4 Kurkulum d PS S3 hngga mahasswa menjad lulusan adalah 72 SKS sudah sesua dengan ketentuan SKS 3 Tm kurkulum telah dsusun yang merupakan dosen perwaklan PS S1, S2, S3 dan UJM. Representas mahasswa dan stakeholder berupa masukkan / saran pada waktu redesgn kurkulum pada tahapan tracer stud / market value. 7 Proses pengembangan kurkulum terorgansas. 4 Terdapat tm kurkulum dengan SK oleh ketua jurusan yang melakukan dskus terkat dengan pengembangan dan penyelarasan kurkulum S1, S2 dan S3

2 8 Penggunaan CP sebaga dasar untuk mengembangkan dan mengmplementaskan flosof, struktur, s, dan metode nstruksonal (pembelajaran) kurkulum dan asesmen pencapaan kompetens mahasswa. 9 Metode pembelajaran yang menjamn mahasswa mengembangkan pengetahuan, keteramplan, skap, dan nla-nla yang dperlukan untuk duna kerja (atau tahapan penddkan berkutnya), serta menjad ndvdu yang mampu mengarahkan dr (self-drected) dan belajar sepanjang hayat (lfelong learnng). 10 Dalam penyusunan kembal (redesgn) kurkulum, Tm Kurkulum mempertmbangkan kesesuaan antara kurkulum yang drancang dan mplementasnya. 11 Dalam redesgn kurkulum, Tm Kurkulum mengevaluas Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan pembelajaran aktual (bahan ajar yang dgunakan dan strateg pembelajaran yang telah dlaksanakan), pembelajaran ko-kurkuler dan ekstra-kurkuler, sstem blok/konvensonal, serta penlaan, untuk menjamn ketercapaan kompetens yang dcanangkan. 12 Pengembangan kurkulum mempertmbangkan dan mengakomodas: (a) Peraturan perundangundangan; (b) Badan Standarsas Nasonal Perguruan Tngg (BSNPT);(c) Kebutuhan para pemangku kepentngan; (d) Konsensus dar asosas penddkan; (e) Konsensus dar asosas profes nasonal dan/atau nternasonal; (f) Capaan pembelajaran yang dtetapkan Dkt- KKNI; (g) Vs ms UB; (h) Tracer study. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 3 CP yang dsusun telah dgunakan sebaga acuan pada penyusunan Rencana Pembelajaran Semester dengan berbaga atrbutnya, serta pada penyusunan rubrk - rubrk evaluas 2 Metode pembelajaran drencanakan akan mengacu kepada capaan pembelajaran, dmana dalam penyusunan capaan pembelajaran telah mengacu kepada pengembangan keteramplan, self-drected dan lfelong learnng 3 Dokumen penyusunan kurkulum berbass KKNI telah mempertmbangkan market value yang merupakan masukkan dar para stakeholder 2 UJM telah melaksanakan evaluas terkat dengan RPKPS dan valdas soal, namun mash drencanakan suatu sstem untuk dapat mengevaluas metode pembelajaran berdasar atas ndkator dar RPS. (Baru D rencanakan) 4 Pengembangan / redesgn kurkulum telah mempertmbangkan banyak faktor, sesua dengan penyusunan kurkulum berbass KKNI 13 Selama mplementas kurkulum, penyelenggara PS telah melaksanakan pemantauan (kesesuaan dengan CP yang dharapkan) dan hasl montorng dlaporkan setap akhr semester kepada Ketua PS. 4 Pemantauan RPKPS telah dlaksanakan setap semester oleh KKDK dan haslnya dgunakan oleh KPS sebaga evaluas dalam proses PDCA.

3 14 Unt Jamnan Mutu (UJM) melakukan evaluas nternal kurkulum sebaga bagan dar kegatan penjamnan mutu yang mencakup evaluas terhadap nput, proses dan output. 15 Dokumen kurkulum dbuat dalam format buku Pedoman Akademk dan webste yang mencantumkan: (a) Peraturan terkat sstem Penddkan Tngg yang berlaku d Indonesa dan Peraturan atau konsensus lembaga lan yang dgunakan sebaga dasar pertmbangan penyusunan kurkulum; (b) Profl lulusan; (c) Capaan Pembelajaran (Learnng Outcome); (d) Jumlah sks; (e) Masa stud mnmum dan maksmum; (f) Mata Kulah (MK) untuk mencapa hasl pembelajaran dengan kompetens nt; pendukung dan lannya; (g) Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasswa; (h) Proses penlaan CP; () Pemetaan CP versus MK; (j) Deskrps sngkat Blok MK dan MK, serta kompetens/learnng objectves yang akan dcapa; (k) Rencana Pembelajaran Semester (RPS). C Standar Proses 16 Ada rancangan jumlah sks yang telah dsesuakan dengan SM UB (sesua dengan strata). 17 Karakterstk proses pembelajaran terdr atas sfat: (a) nteraktf; (b) holstk; (c) ntegratf, (d) santfk; (e) kontekstual; (f) tematk; (g) efektf; (h) kolaboratf, dan () berpusat pada mahasswa. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 3 Evaluas terkat dengan nput telah dlaksanakan dengan memperhatkan raso keketatan, data dr mahasswa, pemantauan SKS dan IP. Sedangkan pelaksanaan proses dpantau melalu evaluas RPKPS dan soal. Evaluas terhadap output dlhat melalu kusoner pembelajaran dosen oleh mahasswa 4 Dokumen kurkulum drencanakan untuk dlengkap dengan seluruh keterangan yang mewakl (a) - (k), (RPS mash berupa RPKPS) 4 Kurkulum PS S3 adalah 72 SKS telah sesua dengan buku pedoman Fakultas sesua dengan peraturan Dkt Karakterstk pembelajaran darahkan pada persapan dsertas masng-masng mahasswa, sehngga semua mata kulah darahkan pada pemenuhan seluruh kebutuhan rset bak dar metodolog, modellng (numerka,analts dan ekspermental).

4 18 Semua perencanaan proses pembelajaran tap MK atau blok MK berupa RPS sudah memuat: (a) nama program stud, nama MK dan kode MK, semester, sks, nama dosen pengampu; (b) capaan pembelajaran (CP) lulusan yang dbebankan pada MK; (c) kemampuan akhr yang drencanakan pada tap tahap pembelajaran untuk memenuh CP lulusan; (d) bahan kajan yang terkat dengan kemampuan yang akan dcapa; (e) metode pembelajaran; (f) waktu yang dsedakan untuk mencapa kemampuan pada tap tahap pembelajaran; (g) pengalaman belajar mahasswa yang dwujudkan dalam deskrps tugas yang harus dkerjakan oleh mahasswa selama satu semester; (h) krtera, ndkator, dan bobot penlaan; serta () daftar referens yang dgunakan. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 3 Beberapa RPS telah dsusun sesua dengan Kepmendkbud no 49 tahun 2014, (pont h, I, dan b belum tercapa) 19 Pada PS: (a) Pada program sarjana, mahasswa wajb menuls satu (1) artkel dar hasl peneltan skrps/karya desan/sen/bentuk lan yang setara yang dunggah dalam laman perguruan tngg yang bersangkutan atau jurnal lan; (b) Pada program magster, mahasswa wajb menuls satu (1) artkel dar hasl peneltan tess/karya desan/sen/bentuk lan yang setara dalam terbtan berkala lmah nasonal terakredtas, dan mendapat pengakuan nternasonal berbentuk presentas lmah atau yang setara; (c) Pada program doktor, mahasswa wajb menuls dua (2) artkel dar hasl peneltan dsertas/karya desan/sen/bentuk lan yang setara dan sudah dterma untuk dterbtkan dalam terbtan berkala lmah nasonal terakredtas atau bertaraf nternasonal terndeks. 4 Telah dlaksanakan peraturan publkas artkel karya lmah pada jurnal lmah nternasonal oleh mahasswa S3 sebaga prasyarat mengkut ujan tertutup. 20 Program stud mempunya sstem untuk memontor persentase tngkat kehadran dosen dan mahasswa selama satu semester dalam perkulahan. 21 Program stud mengembangkan system pemantauan dan evaluas tugas akhr mahasswa (skrps, tess dan dsertas) 4 Kehadran dan rekap mater setap mata kulah d montor sebaga bahan evaluas 3 Pemantauan evaluas dsertas mahasswa melalu sdang koms proposal, ujan proposal, semnar hasl, ujan tertutup and ujan terbuka.(log book Berjalan)

5 22 Masa stud terpaka yang dznkan suatu program stud untuk pelaksanaan proses pembelajaran sudah seusa dengan Standar Mutu UB. 23 Program stud wajb mempunya dokumen hasl belajar secara lengkap dan mengnformaskannya kepada mahasswa secara tepat waktu. D Standar Penlaan Penddkan 24 Ada proses valdas metode penlaan yang dgunakan untuk menla CP mahasswa. 25 Sstem penlaan telah mengacu pada teknk penlaan antara lan: observas, partspas, unjuk kerja, tes tertuls, tes lsan, dan angket. 26 Penlaan proses dan hasl belajar mahasswa ddokumentaskan secara akuntabel dan transparan. 27 Pelaksanaan penlaan hasl belajar dlakukan sesua dengan rencana pembelajaran. 28 Penlaan hasl pembelajaran dgunakan untuk memperbak proses pembelajaran. 29 Mahasswa yang dnyatakan lulus berhak memperoleh jazah, gelar atau sebutan, dan Surat Keterangan Pendampng Ijazah (SKPI). Surat Keterangan Pendampng Ijazah (SKPI) palng sedkt bers, denttas pemlk SKPI, denttas PT penyelenggara PS; program penddkan; program stud, CP PS; perngkat lulusan PS dalam KKNI. E Standar Penddk dan Tenaga Kependdkan 30 Setap dosen pemangku MK telah memlk kualfkas akademk dan kompetens penddk (pedagogk), serta memlk kemampuan untuk menyelenggarakan penddkan dalam rangka pemenuhan CP lulusan. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 4 Evaluas masa stud mahasswa telah dterapkan dengan batas maksmal 5 tahun 4 Dokumen hasl belajar tertuang dalam KHS yang dberkan kepada mahasswa, serta dapat dcek d SIAM dan SIAKAD. 4 proses valdas metode penlaan. Sudah djalankan untuk krtera penlaan pembelajaran(nla A-E) dan krtera lulusan (toefl, tpa, jurnal), Terdapat d buku pedoman 4 Mash drencakan untuk menyusun rubrk evaluas dengan mencantumkan dasar - dasar penyusunan evaluas, (sudah tertera d buku pedoman) 4 Beberapa dosen telah dengan aktf melaksanakan koreks terhadap tugas, qus dan UAS mahasswa, yang kemudan dkembalkan atau d unggah dalam web 2 Terdapat evaluas rekap mater oleh KKDK 2 mash drencanakan untuk dsusun kuesoner pembelajaran melalu SIAKAD 2 mash drencanakan untuk dsusun SKPI 4 Dosen telah mendapatkan sertfkat dosen, serta mengkut pelathan PEKERTI dan AA

6 31 Beban kerja dosen ddasarkan pada kegatan pokok dosen yang melput: merencanakan, melaksanakan, mengendalkan proses pembelajaran, melakukan evaluas hasl pembelajaran, membmbng dan melath, melakukan peneltan, melakukan pengabdan kepada masyarakat, dan melakukan tugas tambahan. 32 Beban kerja dosen per semester dalam membmbng peneltan terstruktur dalam rangka penyusunan skrps/tugas akhr, tess, dsertas, atau karya desan/sen palng banyak sejumlah 10 mahasswa. 33 Kualfkas akademk dosen untuk melaksanakan proses pembelajaran mnmal memlk jazah sebaga berkut: (a) Ijazah magster pada program sarjana; (b) Ijazah magster terapan untuk program dploma tga dan program dploma empat; (c) Ijazah doktor/sub-spesals (Sp-2) untuk melaksanakan proses pembelajaran pada program magster dan program doktor; (d) Ijazah spesals, dan/atau jazah sub spesals pada program spesals; dan (e) Ijazah profes pada program profes pada bdang kelmuan yang relevan. 34 Dosen juga harus memlk Kompetens profesonal dan Kompetens keprbadan. 35 Dosen program doktor dan program doktor terapan yang menjad pembmbng utama dsertas sudah pernah mempublkaskan palng sedkt dua (2) karya lmah pada jurnal nternasonal terndeks yang daku oleh Drjen Dkt. (KHUSUS UNTUK PROGRAM STUDI S-3) 36 Persentase jumlah dosen tdak tetap terhadap jumlah seluruh dosen pada program doktor maksmal 10%.(KHUSUS UNTUK PROGRAM STUDI S-3) F Standar Pengelolaan Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 4 Terdapat BKD yang dlaksanakan setap tahun dengan mengacu hasl pelaksanaan setap semester 3 Beban pembmbngan dosen mash belum merata 4 Seluruh dosen pengajar d PS S3 memlk gelar akademk S3, dengan beberapa mempunya jabatan sebaga gutu besar. 4 Seluruh dosen telah mendapatkan sertfkat dosen. 4 Seluruh pembmbng utama sudah pernah mempublkaskan palng sedkt dua karya lmah unternasonal terndeks Drjen Dkt. 4 Seluruh dosen pada program doktor adalah dosen tetap.

7 37 Program Stud tngkat sarjana memlk tata pamong yang memungknkan terlaksananya secara konssten prnsp-prnsp tatapamong, terutama yang terkat dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sstem ketatapamongan yang bak (kelembagaan, nstrumen, perangkat pendukung, kebjakan dan peraturan, serta kode etk). 38 Program Stud tngkat magster dan doktor mempunya dokumen, data dan nformas yang sahh dan andal bahwa sstem tata pamong menjamn terwujudnya vs, terlaksanakannya ms, tercapanya tujuan, berhaslnya strateg yang dgunakan, memenuh lma plar berkut: (a) kredbel, (b) transparan, (c) akuntabel, (d) 39 Kepemmpnan PS memlk karakterstk yang kuat dalam: (a) kepemmpnan operasonal; (b) kepemmpnan organsas; dan (c) kepemmpnan publk. 40 Ada Rencana Strategs (Renstra) dan ada evaluas secara berkala dan terdokumentas bak. 41 Ada Program Kerja Tahunan dan ada evaluas secara berkala dan terdokumentas bak. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) KHUSUS UNTUK PROGRAM STUDI S1 - SARJANA 4 Pelaksanaan tata pamong telah berjalan dengan bak yang terkat dengan pelaku dan sstem ketatapamongan 2 Drencanakan untuk menyusun qusoner terkat dengan kepemmpnan KPS oleh dosen dan mahasswa. 4 Terdapat Renstra yang terevaluas dalam tnjauan manajemen sebaga proses PDCA 4 Terdapat Proker yang terevaluas dalam tnjauan manajemen sebaga proses PDCA 42 Program stud secara kontnyu melaporkan Evaluas Dr kepada Dekan dalam rangka menngkatkan mutu akademk 43 Sstem pengelolaan fungsonal dan operasonal PS berjalan sesua dengan MP, yang ddukung dokumen yang lengkap. 44 Sstem penjamnan mutu tngkat sarjana berjalan sesua dengan standar penjamnan mutu, ada umpan balk terhadap pelayanan (dosen, pengelola, tebaga penunjang) dan tndak lanjutnya, yang ddukung dokumen yang lengkap. Ada umpan balk terkat proses pembelajaran dan kurkulum untuk mencapa CP. 3 Program stud melaksanakan PDCA dan Tnjauan Management sebaga salah satu wujud evaluas dr dan dlaporkan kepada Ketua Jurusan. 4 Terdapat MP dan IK namun belum terevaluas secara berkala KHUSUS UNTUK PROGRAM STUDI S1 - SARJANA

8 45 Sstem penjamnan mutu tngkat magster dan doktor berjalan sesua dengan standar penjamnan mutu. Ada kebjakan evaluas dan pengendalan mutu program yang efektf. Sstem telaah (revew) program sangat bak (ada cara valdas yang handal). Ada sstem dokumentas yang bermutu sangat bak. Semua laporan dtndaklanjut. Ada umpan balk terhadap pelayanan (dosen, pengelola, tebaga penunjang) dan tndak lanjutnya, yang ddukung dokumen yang lengkap. Ada umpan balk terkat proses pembelajaran dan kurkulum untuk mencapa CP. D-akredtas oleh badan akredtas regonal atau nternasonal. Nla Keterangan (tulskan dengan rngkas dan padat) 4 Terdapat Tnjauan Management yang merupakan salah satu langkap penjamnan mutu dengan berbaga umpan balk dan tndak lanjut 46 Umpan balk dperoleh dar empat sumber: dosen, mahasswa, alumn dan pengguna lulusan, dlakukan secara berkala dan dtndaklanjut. 47 Dalam rangka memperbak data, merawat sstem, jarngan dan memasukkan data SIAKAD dan webste, PS telah mempunya SDM khusus 48 Program stud mempunya kebjakan untuk penyelesaan keluhan dan permasalahan mahasswa (complant handlng mechansm) 3 Umpan balk dperoleh dar dosen, mahasswa, alumn dan pengguna lulusan secara nsdental 4 Terdapat SDM yang memlk tupoks perbakan data, perawatan sstem dan jarngan webste dan sakad 3 Drencanakan untuk M terkat dengan complant handlng mechansm

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I UROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran) Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Hal 1 dari 12. Dosen Pengampu/Penanggung jawab : Tim Pengampu Bahasa Indonesia

FORMULIR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Hal 1 dari 12. Dosen Pengampu/Penanggung jawab : Tim Pengampu Bahasa Indonesia 1 dar 12 Mata Kulah : Bahasa Semester : semua semester SKS : 2 Kode MK : Mata Kulah Umum Capaan Pembelajaran Lulusan Capaan Pembelajaran Matakulah Deskrps Matakulah Mnggu ke Kemampuan yang dharapkan Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017 LAPORAN PENGUKURAN NDEK PENERAPAN NLA BUDAYA KERJA (PNBK) TAHUN 2017 KEMENTERAN PERTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANAN BALA BESAR PELATHAN PERTANAN KETNDAN MALANG - JAWA 2017 TMUR KATA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BABY. S!MPULAN DA:i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN \. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

Menggugat Kinerja Profesor

Menggugat Kinerja Profesor Haran Kompas, 11 November 2015 Menggugat Knerja Profesor Jumlah profesor d negara kta terlalu sedkt. Itu pun sebagan dnla kurang berkualtas dan tdak produktf. Hal n terkuak dalam Semnar Nasonal Keprofesoran

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Peneltan n adalah peneltan pengembangan yang berorentas pada pembuatan meda dan pengembangan meda pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana. Meda Ajar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Peneltan n adalah peneltan yang berorentas pada pembuatan modul pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatf dengan tpe TGT (Team Game

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN Putr Dana Amrta, M. Arfuddn Jamal, Msbah Program Stud

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA . MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK. Catatan :

PERATURAN AKADEMIK. Catatan : Catatan : PERATURAN AKADEMIK 2012 Polteknk Elektronka Neger Surabaya Kampus PENS Jl. Raya ITS Sukollo Surabaya 60111, Indonesa Tel.+62-31-5947280 Fax. +62-31-5946114 c. Bla mahasswa tersebut tdak masuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

---- ~,~ _~-

---- ~,~ _~- ---- ~,~-----..---..._~- BABV SMPULAN, MPLKAS DAN SARAN A. Smpulan ~... f. Smpulan-smpulan yang dapat dtark dar kajan peneltan adalah sebaga berkut: v. (:.Q / Pertama, kegatan pembelajaran yang dlaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

E-MODUL BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN STATISTIK INFERENSIAL

E-MODUL BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN STATISTIK INFERENSIAL 529 E-MODUL BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN STATISTIK INFERENSIAL I Wayan Wdana Jurusan Penddkan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Penddkan Unverstas Penddkan Ganesha emal: wayan_wdana@yahoo.co.d

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dr. Soengkowo M

KATA PENGANTAR. Dr. Soengkowo M KATA PENGANTAR Salah satu arah kebjakan program pembangunan penddkan nasonal dalam bdang penddkan adalah mengembangkan kualtas sumber daya manusa sedn mungkn secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September Direktur Pembinaan SMA. Dr. Soengkowo M

KATA PENGANTAR. Jakarta, September Direktur Pembinaan SMA. Dr. Soengkowo M KATA PENGANTAR Salah satu arah kebjakan program pembangunan penddkan nasonal dalam bdang penddkan adalah mengembangkan kualtas sumber daya manusa sedn mungkn secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1. Pengertan Perpustakaan Perguruan Tngg Perpustakaan perguruan tngg merupakan unsur penunjang perguruan tngg, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lannya, berperan serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo Jurnal Publkas Penddkan http://ojs.unm.ac.d/ndex.php/pubpend Volume 7 Nomor 3, Oktober 2017 p-issn 2088-2092 e-issn 2548-6721 Submtted : 19/09/2017 Revewed : 28/09/2017 Accepted : 09/10/2017 Publshed :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE

KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE Kemampuan Guru Mengmplementaskan KTSP... Ferdnandus Etuasus Dole, Udk Bud Wbowo 147 KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE TEACHERS ABILITY TO IMPLEMENT THE

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

Untuk memperoleh buku ini hubungi:

Untuk memperoleh buku ini hubungi: 2004 Badan Perencanaan Pembangunan Nasonal Untuk memperoleh buku n hubung: Pusat Data dan Informas Perencanaan Pembangunan Jl. Taman Suropat No. 2, Jakarta Pusat 10310 Telepon/Fax: 021-31934973 atau Webste:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

Dua cara melakukan proyeksi risiko : 1. Probabilitas di mana risiko adalah nyata 2. Konsekuensi masalah yang berhubungan dengan risiko

Dua cara melakukan proyeksi risiko : 1. Probabilitas di mana risiko adalah nyata 2. Konsekuensi masalah yang berhubungan dengan risiko PROYEKSI RISIKO / PERKIRAAN RISIKO Dua cara melakukan proyeks rsko : 1. Probabltas d mana rsko adalah nyata 2. Konsekuens masalah yang berhubungan dengan rsko Perencanaan proyek bersama dengan manajer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD

Lebih terperinci

Cross Reference Borang Penilaian Program Studi

Cross Reference Borang Penilaian Program Studi Cross Reference Borang Penilaian Program Studi Skor Penilaian 1 Tidak ada yang dapat ditunjukkan (tidak ada dokumen, tidak ada perencanaan, tidak ada bukti) 2 Pola ini masih dalam tahap perencanaan 3 Dokumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci