KATA PENGANTAR. Jakarta, September Direktur Pembinaan SMA. Dr. Soengkowo M

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, September Direktur Pembinaan SMA. Dr. Soengkowo M"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Salah satu arah kebjakan program pembangunan penddkan nasonal dalam bdang penddkan adalah mengembangkan kualtas sumber daya manusa sedn mungkn secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalu berbaga usaha proaktf, produktf, dan kreatf oleh seluruh komponen bangsa agar generas muda dapat berkembang secara optmal. Salah satu usaha tu adalah penyelenggaraan kegatan lmah Olmpade Sans Nasonal (OSN). Olmpade Sans Nasonal bdang ekonom dmaksudkan menumbuhkembangkan budaya kompets yang sehat antarsswa, antar sekolah, antar kabupaten/kota, antar propns dalam mewujudkan sumber daya manusa yang berkualtas. OSN juga dmaksudkan untuk mengembangkan kreatvtas sswa dalam penguasaan lmu pengetahuan dan teknolog, yang dselenggarakan setap tahun. Olmpade Ekonom merupakan ajang untuk menngkatkan prestas mata pelajaran Ekonom d SMA/MA, sehngga akan dapat menngkatkan semangat belajar yang pada akhrnya dapat menngkatkan mutu penddkan secara nasonal. Agar dapat terarah dan fokus, maka dperlukan pedoman standar operasonal prosedur yang memuat arah dan strateg penngkatan mutu penddkan khususnya bdang ekonom, melput prosedur dan slabus mata pelajaran Ekonom setap jenjang, sehngga dapat dgunakan oleh sswa, sekolah, guru, kepala sekolah, dan phak lan pemangku kepentngan penddkan, dalam persapan, pembnaan, pelaksanaan, serta evaluas proses olmpade, mula dar tngkat sekolah, kabupaten/kota, provns, dan tngkat nasonal. Prosedur n bers urutan dan tata cara pelaksanan olmpade, sedangkan Slabus n bers mater-mater secara keseluruhan, bak mater Ilmu Ekonom maupun Akuntans, yang secara komprehensf menjad satu kesatuan. Pembobotan dlakukan menurut pertmbangan rasonal; mater Ilmu Ekonom lebh banyak dbandngkan mater Akuntans. Dharapkan pedoman prosedur dan slabus n dapat djadkan pedoman bag semua phak dalam rangka menngkatkan mutu penddkan Nasonal. Jakarta, September 2009 Drektur Pembnaan SMA Dr. Soengkowo M

2 Daftar Is Kata Pengantar Daftar Is.... Bab I Prosedur Olmpade.. 1 A. Pendahuluan. 1 B. Prosedur Olmpade. 2 C. Olmpade Sans Nasonal. 3 Bab II Struktut Program Olmpade.. 5 A. Tngkat Kabupaten/Kota. 5 B. Tngkat Provns. 5 C. Tngkat Nasonal. 6 Bab III Penlaan Olmpade.. 8 A. Tngkat Kabupaten/Kota. 8 B. Tngkat Provns. 8 C. Tngkat Nasonal. 9 Bab IVPenutup.. 13 Sumber Bahan.. 14

3 Bab I Prosedur Olmpade A. Pendahuluan Olmpade Sans Nasonal bdang ekonom dmaksudkan menumbuhkembangkan budaya kompets yang sehat antarsswa, antar sekolah, antar kabupaten/kota, antar propns dalam mewujudkan sumber daya manusa yang berkualtas. OSN juga dmaksudkan untuk mengembangkan kreatvtas sswa dalam penguasaan lmu pengetahuan dan teknolog, yang dselenggarakan setap tahun. Olmpade Ekonom merupakan ajang untuk menngkatkan prestas mata pelajaran Ekonom d SMA/MA, sehngga akan dapat menngkatkan semangat belajar yang pada akhrnya dapat menngkatkan mutu penddkan secara nasonal. Agar dapat terarah dan fokus, maka dperlukan pedoman standar operasonal prosedur yang memuat arah dan strateg penngkatan mutu penddkan khususnya bdang ekonom, melput prosedur dan slabus mata pelajaran Ekonom setap jenjang, sehngga dapat dgunakan oleh sswa, sekolah, guru, kepala sekolah, dan phak lan pemangku kepentngan penddkan, dalam persapan, pembnaan, pelaksanaan, serta evaluas proses olmpade, mula dar tngkat sekolah, kabupaten/kota, provns, dan tngkat nasonal. Prosedur n bers urutan dan tata cara pelaksanan olmpade, sedangkan Slabus n bers mater-mater secara keseluruhan, bak mater Ilmu Ekonom maupun Akuntans, yang secara komprehensf menjad satu kesatuan. Pembobotan dlakukan menurut pertmbangan rasonal; mater Ilmu Ekonom lebh banyak dbandngkan mater Akuntans.

4 B. Prosedur Olmpade Prosedur Olmpade Sans Nasonal bdang ekonom dlakukan berjenjang. Penjenjangannya menggunakan urutan sebaga berkut: a. Olmpade Sans Kabupaten/Kota. Pada tngkat kabupaten/kota olmpade dlaksanakan oleh Dnas Penddkan Kabupaten/Kota. Prosedur olmpade sebaga berkut: a) Penyampaan nformas tentang olmpade dlakukan Dnas Penddkan Kabupaten/Kota melput, tanggal, tempat dan aturan pelaksanaan olmpade kepada sekolah b) Pendaftaran peserta dar sekolah ke Dnas Penddkan Kabupaten/Kota, dengan persyaratan peserta berasal dar sekolah neger maupun swasta kelas X atau kelas XI dengan nla mata pelajaran ekonom mnmal 80 dengan terlebh dahulu sekolah mengadakan seleks c) Setap sekolah dapat mengrmkan peserta maksmal 15 sswa d) Setap sekolah untuk menuju ke tngkat provns hanya akan dwakl oleh maksmum 3 orang sswa terbak hasl seleks tngkat kabupaten/kota e) Hasl seleks dtetapkan oleh Dnas Penddkan Kabupaten/Kota untuk dlaporkan ke Dnas Penddkan Provns, selanjutnya Dnas Penddkan Provns melaporkan ke Drektorat Pembnaan SMA b. Olmpade Sans Provns Olmpade tngkat provns dlaksanakan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt. Kesswaan, dengan prosedur sebaga berkut: a) Peserta provns berasal dar hasl seleks tngkat kabupaten/kota yang dlaporkan oleh Dnas Penddkan Provns b) Setap sekolah hanya dwakl maksmum 3 sswa untuk mengkut olmpade tngkat provns

5 c) Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt. Kesswaan bekerjasama dengan Dnas Penddkan Provns menentukan tempat dan tanggal pelaksanaan olmpade tngkat provns d) Pelaksanaan olmpade tngkat provns dlakukan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan e) Pelaksanaan sesua dengan tempat dan tanggal yang telah dsepakat, dengan membawa hasl seleks d tngkat provns, untuk dkoreks oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan f) Hasl seleks dtetapkan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan untuk menjad peserta tngkat nasonal c. Olmpade Sans Nasonal Olmpade tngkat nasonal dlaksanakan oleh Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan bekerjasama dengan Pemerntah Daerah Provns melalu Dnas Penddkan Provns sesua dengan glran yang sudah dtetapkan. Jka pemerntah daerah/dnas penddkan provns tdak sap, maka pelaksanaan olmpade tngkat nasonal dlaksanakan oleh departemen Penddkan Nasonal, melalu Drektorat Jenderal Penddkan Dasar dan Menengah. Prosedur pelaksanaan olmpade tngkat nasonal sebaga berkut: a) Peserta dtetapkan dan dundang oleh Drektur Pembnaan SMA sesua dengan kebjakan yang dtetapkan b) Panta penyelenggara terdr dar panta pusat dan panta daerah c) Panta pusat dkoordnaskan Drektorat Pembnaan SMA melalu Subdt Kesswaan, sedangkan panta daerah dkoordnaskan oleh Dnas Penddkan Provns setempat d) Tempat dan tanggal pelaksanaan dtetapkan bersama antara Drektorat Pembnaan SMA dan Dnas Penddkan Provns setempat

6 e) Dalam melaksanakan tugasnya panta pusat dbantu oleh dewan yur yang professonal sesua dengan bdangnya masng-masng, melput perguruan tngg berkualtas dan para professonal (prakts) f) Hasl olmpade dtetapkan oleh Drektr Pembnaan SMA.

7 Bab II Struktur Program Olmpade A. Tngkat Kabupaten/Kota. Pada tngkat kabupaten/kota mater olmpade mengacu pada kurkulum tngkat satuan penddkan d SMA. Mater olmpade ekonom melput ekonom dan akuntans, dengan pembobotan 70% mater ekonom, sedangkan akuntans sebesar 30%. Mater melput mater yang berada pada jenjang kelas XI sesua dengan persyaratan mengkut olmpade. Bentuk soal menggunakan plhan ganda. Penggunaan Bahasa Indonesa pada tngkat n sebesar 70%, sedangkan penggunaan Bahasa Inggrs sebesar 30%. Hal n mengacu pada mater akuntans yang berasal dar Amerka, serta era globalsas menuntut sumber daya manusa yang mampu berkomunkas bertaraf nternasonal. B. Tngkat Provns Pada tngkat provns mater olmpade melput ekonom dan akuntans, pembobotan mengalam perubahan menjad 75% mater ekonom, sedangkan akuntans sebesar 25%. Mater melput mater yang berada pada jenjang kelas XI dengan penngkatan tngkat kesultan dar tngkat rendah ke tngkat menengah. Penggunaan Bahasa Indonesa pada tngkat provns sebesar 60%, sedangkan penggunaan Bahasa Inggrs sebesar 40%. Penngkatan kesultan n berupa kualtas soal dar tngkat dasar ke tngkat menengah dan selan plhan ganda dtambah dengan dua soal uraan yang terdr dar satu soal ekonom dan satu soal akuntans.

8 C. Tngkat Nasonal. Pada tngkat nasonal mater olmpade melput ekonom dan akuntans, mengalam perubahan pembobotan menjad 80% mater ekonom, sedangkan akuntans sebesar 20%. Mater melput mater sampa pada jenjang kelas XII dengan penngkatan tngkat kesultan ke tngkat kesultan tngg, berupa pendalaman dan perluasan mater. Penggunaan Bahasa Indonesa pada tngkat provns sebesar 50%, sedangkan penggunaan Bahasa Inggrs sebesar 50%. Pada aspek bahasa sswa dharapkan mampu menggunakan Bahasa Indonesa yang bak dan benar, serta dapat menyusun karya lmah dalam bdang ekonom. Penngkatan kesultan n berupa kualtas soal dar tngkat menengah ke tngkat tngg dan dtambah selan plhan ganda dengan lma soal uraan yang terdr dar empat soal ekonom dan satu soal akuntans. Pada tngkat nasonal n sswa harus dpersapkan menghadap globalsas, yang tdak hanya bercrkan bahasa, tetap juga teknolog, sehngga pada pelaksanaan tngkat nasonal sudah menggunakan teknolog computer, bak dalam tes tertuls maupun pembuatan serta presentas makalah. Aspek ketramplan dperlukan dalam mencptakan sumber daya yang handal dalam menghadap masalah bangsa antara lan pengangguran, melalu game nventon dan smulas perdagangan pasar modal. Karakterstk Olmpade Ekonom adalah sebaga berkut: 1. Olmpade Ekonom berangkat dar fakta atau gejala ekonom yang nyata. 2. Olmpade Ekonom mengembangkan teor-teor untuk menjelaskan fakta secara rasonal. 3. Umumnya, analss yang dgunakan dalam Ilmu Ekonom adalah metode pemecahan masalah. 4. Int dar Ilmu Ekonom adalah memlh alternatf yang terbak. 5. Secara umum, subjek dalam ekonom dapat dbag dengan beberapa cara, yang palng terkenal adalah mkro ekonom dan makro ekonom.

9 6. Mater Akuntans berupa pokok-pokok bahasan dar pengertan akuntans secara umum, pencatatan transaks keuangan, penyusunan laporan keuangan, bak perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur. Secara tabel dapat dgambarkan struktur program olmpade ekonom sebaga berkut: No uraan Struktur Program Jenjang Kabupaten/kota Provns Nasonal 1 Mater kelas XI kelas XI kelas XII 2 Ekonom 70 % 75 % 80 % 3 Akuntans 30 % 25 % 20 % 4 Bentuk soal Plhan Ganda Plhan Ganda dan uraan Plhan Ganda, uraan, penyusunan dan presentas makalah, game dan smulas perdagangan 5 Waktu tes 120 ment 150 ment 670nt

10 Bab III Penlaan Olmpade Penlaan olmpade ekonom pada tap jenjang tdak sama, semakn menuju ke tngkat nasonal maka penlaan semakn kompehensve dan terpadu. A. Tngkat Kabupaten/Kota Penyusunan soal tngkat kabupaten/kota dlakukan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonom yang dvaldas oleh Tm Pembna dar Perguruan Tngg yang berkualtas. Soal pada tngkat kabupaten/kota menggunakan bentuk plhan ganda, dengan sstem penlaan sebaga berkut: 1. Soal terdr dar ekonom 35 soal (nomor 1 sd 35), sedangkan akuntans 15 soal (nomor 36 sd 50) 2. Setap jawaban yang benar mendapat skore 2 (dua), sedangkan jawaban salah dan tdak ds tdak mendapatkan skore 3. Tdak ada pengurangan nla terhadap jawaban yang salah 4. Jka terdapat nla yang sama, maka yang nla mater ekonom yang lebh tngg dtetapkan sebaga pemenang 5. Jka mash terdapat nla yang sama, maka pekerjaan yang lebh bersh (tdak terdapat tanda pemndahan plhan jawaban ataupun coretan yang lan), maka yang lebh bersh dtetapkan sebaga pemenang. 6. Jumlah sswa maksmum yang berhak mengkut tngkat provns tga sswa setap sekolah. B. Tngkat Provns Penyusunan soal tngkat provns dlakukan oleh Tm Pembna dar Perguruan Tngg yang berkualtas dan prakts dar lembaga professonal.

11 Soal pada tngkat provns menggunakan bentuk plhan ganda dan uraan dengan sstem penlaan sebaga berkut: 1. Soal terdr dar ekonom 35 soal (nomor 1 sd 35), sedangkan akuntans 15 soal (nomor 36 sd 50) 2. Setap jawaban yang benar mendapat skore 2 (dua), sedangkan jawaban salah dan tdak ds tdak mendapatkan skore 3. Tdak ada pengurangan nla terhadap jawaban yang salah 4. Soal uraan ekonom dengan bobot 60 dan akuntans Hasl skore plhan ganda dan uraan dgabungkan dengan pembobotan plgan ganda 75 dan uraan Jka terdapat nla yang sama, maka yang nla mater ekonom yang lebh tngg dtetapkan sebaga pemenang 7. Jka mash terdapat nla yang sama, maka pekerjaan yang lebh bersh (tdak terdapat tanda pemndahan plhan jawaban ataupun coretan yang lan), maka yang lebh bersh dtetapkan sebaga pemenang. 8. Jumlah sswa maksmum yang berhak mengkut olmpade tngkat nasonal dua sswa setap sekolah. C. Tngkat Nasonal Penyusunan soal tngkat nasonal dlakukan oleh Tm Pembna dar Perguruan Tngg yang berkualtas dan prakts dar lembaga professonal. Soal pada tngkat nasonal menggunakan bentuk plhan ganda, uraan dan penyusunan/presentas makalah serta game/smulas perdagangan dengan sstem penlaan sebaga berkut: 1. Soal terdr dar ekonom 35 soal (nomor 1 sd 35), sedangkan akuntans 15 soal (nomor 36 sd 50) 2. Setap jawaban yang benar mendapat skore 2 (dua), sedangkan jawaban salah dan tdak ds tdak mendapatkan skore 3. Tdak ada pengurangan nla terhadap jawaban yang salah

12 4. Soal uraan ekonom dengan bobot 80 dan akuntans Bobot Penlaan OSN Ekonom Tngkat Nasonal Plhan Ganda 50 Soal = 50 % Uraan 5 Soal = 20 % Makalah = 20 % 1. Penyusunan = 12 % 2. Presentas = 8 % Game Sesson: Inventon = 5 % Smulas Perdagangan = 5 % Total Bobot = 100 % 6. Jka terdapat nla yang sama, maka yang nla mater ekonom yang lebh tngg dtetapkan sebaga pemenang 7. Jka mash terdapat nla yang sama, maka pekerjaan yang lebh bersh (tdak terdapat tanda pemndahan plhan jawaban ataupun coretan yang lan), maka yang lebh bersh dtetapkan sebaga pemenang. 8. Jumlah sswa maksmum yang berhak mendapatkan medal emas tap sekolah maksmum 1 (satu), tap provns maksmum 3 (tga) medal emas, sedangkan perak 2 (dua) setap sekolah, 4 perak setap provns serta 2 (dua) perunggu setap sekolah dan 5 (lma) perunggu setap provns. 9. Petunjuk Pembuatan makalah dan presentas sebaga berkut: a) Setap peserta wajb membuat makalah untuk dpresentaskan d hadapan dewan yur b) Setap peserta dsedakan referens untuk membuat makalah

13 c) Setap peserta dsedakan satu komputer untuk membuat makalah dan tdak dperbolehkan pndah ke komputer lannya d) Setap peserta wajb memlh salah satu tema yang dsedakan dewan yur e) Jumlah halaman makalah antara 8 20 halaman dalam program word f) Waktu pengerjaan makalah 180 ment g) Waktu pengerjaan bahan tamplan presentas dalam program power pont 60 ment h) Jumlah halaman power pont antara 3 10 halaman ) Makalah yang sudah selesa dkrmkan ke panta menggunakan jarngan yang terseda, dan hasl akhrnya dpersapkan untuk presentas j) Makalah yang tersusun dalam power pont dgunakan untuk presentas k) Waktu presentas maksmal 10 ment, termasuk Tanya jawab l) Pembuatan makalah dperbolehkan dalam Bahasa Indonesa maupun Bahasa Inggrs a. Presentas boleh menggunakan Bahasa Indonesa maupun Bahasa Inggrs sesua dengan makalahnya m) Presentas dan penyusunan makalah menggunakan Bahasa Inggrs dberkan nla yang lebh tngg (10%) n) Peserta dperbolehkan membuka webste yang sudah dsapkan oleh panta o) Peserta tdak boleh mendownload makalah yang sudah jad dan peserta dnyatakan gugur sebaga peserta p) Presentas menggunakan seragam sekolah/daerah masng-masng q) Peserta tdak dperkenankan melhat presentas peserta lan, tetap dperbolehkan menyakskan setelah tampl. 10. Pedoman Pensekoran sebaga berkut: a. Plhan ganda : setap jawaban benar mendapatkan skor satu, jka salah mendapatkan skor nol b. Uraan : setap soal dengan rentang skor:

14 Benar sebagan dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Benar sebagan besar dengan rentang skor 26 s.d 75 Benar seluruhnya dengan skor 100 c. Makalah: Pendahuluan dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Is (substans mater) dengan rentang skor antara 1 s.d 50 Penutup dengan rentang skor antara 1 s.d 25 d. Presentas: Performance/penamplan dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Penguasaan mater dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Kemampuan menjawab dengan rentang skor antara 1 s.d 50 e. Game sesson nventon: Produks dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Pemasaran dengan rentang skor antara 1 s.d 25 Penjualan dengan rentang skor antara 1 s.d 50 f. Smulas perdagangan: Hasl akhr proft/loss 1 s.d 100 total skor yang dperoleh g. Nla akhr X 100 total skor

15 Bab IV Penutup Pedoman standar operasonal prosedur memuat arah dan strateg penngkatan mutu penddkan khususnya bdang ekonom, melput prosedur dan slabus mata pelajaran Ekonom setap jenjang, sehngga dapat dgunakan oleh sswa, sekolah, guru, kepala sekolah, dan phak lan pemangku kepentngan penddkan, dalam persapan, pembnaan, pelaksanaan, serta evaluas proses olmpade, mula dar tngkat sekolah, kabupaten/kota, provns, dan tngkat nasonal. Prosedur n bers urutan dan tata cara pelaksanan olmpade, sedangkan Slabus n bers mater-mater secara keseluruhan, bak mater Ilmu Ekonom maupun Akuntans, yang secara komprehensf menjad satu kesatuan. Pembobotan dlakukan menurut pertmbangan rasonal; mater Ilmu Ekonom lebh banyak dbandngkan mater Akuntans. Dharapkan pedoman prosedur dan slabus n dapat djadkan pedoman bag semua phak dalam rangka menngkatkan mutu penddkan Nasonal.

16 Sumber Bahan : 1. Badan Pengawas Pasar Modal (2005), Panduan Reksa Dana, Jakarta: Bapepam. 2. Badan Pengawas Pasar Modal (2000), Cetak Bru Pasar Modal Indonesa. Jakarta: Bapepam. 3. Bank Indonesa, Sebuah Pengantar. Jakarta: BI, Pusat Penddkan dan Stud Kebanksentralan, Agustus Bank Indonesa: 5. Bank Indonesa (2005), Buku Saku Perbankan Syarah. Jakarta: Bank Indonesa. 6. Jakarta: Bursa Efek Jakarta : 7. Boedono. (1990), Ekonom Mkro, Yogyakarta: BPFE-UGM. 8. Case, Karl E. and Ray C. Far (2004). Prncples of Economcs, 5 th ed.new Jersey: Prentce-Hall. 9. Dumary (1996). Matematka Terapan untuk Bsns dan Ekonom. Yogyakarta: BPFE. 10. Hendrksen (1982). Accountng Theory, New Jersey: Englewood Clffs. 11. Ikatan Akuntan Indonesa (2002), Standar Akuntans Keuangan, Per Aprl 2002, Jakarta: Salemba Empat. 12. Irawan dan Suparmoko (1981). Ekonom Pembangunan. Yogyakarta: BPFE- UGM. 13.Bank Indonesa (2006), Kamus Istlah Keuangan dan Perbankan Syarah.Jakarta: Bank Indonesa. 14.Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja (2004), Uang, Perbankan, dan Ekonom Moneter (Kajan Kontekstual Indonesa). Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 15.McConnell, Campbell R and Stanley L. Brue, McGraw-Hll Companes, Economcs Prncples, Problems, and Polces, 17 th Edton, Munawr (1995), Analss Laporan Keuangan, Yogyakarta: Lberty. 17. Noprn, (1999). Ekonom Internasonal. Yogyakarta: BPFE-UGM.

17 18.Purwanta, Wj, dan Hendy Fakhrudn Mengenal Pasar Modal, Penerbt Salemba Empat, Jakarta, Purwanta, Wj (2007), Ekonom SMA/MA, Jakarta: Tunas Melat. 20.Purba, Vctor (2000), Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesa Menuju Era AFTA 2003, Jakarta: Badan Penerbt Fakultas Hukum Unverstas Indonesa. 21.Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2005), Pengantar Ilmu Ekonom, eds kedua. Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 22.Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2006), Teor Ekonom Makro, Suatu Pengantar, eds ketga. Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 23.Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2006), Teor Ekonom Mkro, Suatu Pengantar, eds ketga. Jakarta: Lembaga Penerbt FEUI. 24.Samuelson, Paul A. & Nordhaus, Wllam D. (1985). Economcs, New York: McGraw-Hll Book. 25.Soemarso S.R. (2006). Akuntans Suatu Pengantar, eds kelma. Buku 1 & 2, Jakarta: Salemba Empat. 26. Suwardjono (1991). Akuntans Pengantar. Yogyakarta: BPFE-UGM. 27.Suta, I Putu Ary (2000), Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta: Yayasan SAD Satra Bhakt. 28.Undang-Undang Republk Indonesa Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesa sebagamana telah dubah dengan Undang-undang Republk Indonesa Nomor 3 tahun Usman, Marzuk (1998), Buku Panduan Indeks BEJ, Jakarta: BEJ, Devs Rset dan Pengembangan.

18 Struktur program OSN ekonom: Jenjang No uraan Kabupaten/kota Provns Nasonal 1 Mater kelas XI kelas XI kelas XII 2 Ekonom 70 % 75 % 80 % 3 Akuntans 30 % 25 % 20 % 4 Bentuk soal Plhan Ganda Plhan Ganda dan uraan Plhan Ganda, uraan, penyusunan dan presentas makalah, game dan smulas perdagangan 5 Penggunaan Bahasa Indonesa 70 % Inggrs 30 % Indonesa 60 % Inggrs 40 % Indonesa 50 % Inggrs 50 % 6 Waktu tes 120 ment 150 ment 670 ment

KATA PENGANTAR. Dr. Soengkowo M

KATA PENGANTAR. Dr. Soengkowo M KATA PENGANTAR Salah satu arah kebjakan program pembangunan penddkan nasonal dalam bdang penddkan adalah mengembangkan kualtas sumber daya manusa sedn mungkn secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN \. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 j! BUPATI PACITAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 ' TENTANG KUALITAS PIUTANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I UROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 3^ TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, ' Menmbang

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa dengan bcrlakunya

Lebih terperinci

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 f BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KLINIK PENGELOLA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menmbang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR S TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKAS DANA DESA KABUPATEN PACTAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Bahwa dalam rangka tertb

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN BUPAT PACTAN! PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERAN PENGURANGAN, KERNGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRBUS PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menlmbang

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran) Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

Ida Mariati Hutabarat Jurusan Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih. Abstrak

Ida Mariati Hutabarat Jurusan Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih. Abstrak Analss Butr Soal dengan Teor Tes Klask... (Ida Marat Hutabarat) ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK (CLASSICAL TEST THEORY) DAN TEORI RESPONS BUTIR (ITEM RESPONSE THEORY) (Stud Kasus: Soal Ujan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG JENJANG NLA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat

Lebih terperinci

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACTAN TAHUN 2013 BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26

Lebih terperinci

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHHAT TUHAN YANG MAHA ESA,. BUPATI PACITAN, Menlmbang : a. bahwa barang mlk Daerah

Lebih terperinci

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 051 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN PEDOMAN lzln USAHA NIAGA BAHAN BAKAR NABATI (BIOFLIEL)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 13 TAHUN2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA . MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Menggugat Kinerja Profesor

Menggugat Kinerja Profesor Haran Kompas, 11 November 2015 Menggugat Knerja Profesor Jumlah profesor d negara kta terlalu sedkt. Itu pun sebagan dnla kurang berkualtas dan tdak produktf. Hal n terkuak dalam Semnar Nasonal Keprofesoran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Januari Plh. Kepala Dinas, IR. FATHURRAHMAN NIP

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Januari Plh. Kepala Dinas, IR. FATHURRAHMAN NIP KATA PENGANTAR Berdasarkan Surat Gubernur Kalmantan Selatan Nomor : 065/01140/ORG tanggal Desember 2013 perhal Penyampaan LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah Provns Kalmantan Selatan Tahun 2013. Maka Dnas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 ' TENTANG PERUBAHANKETIGAATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR G TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN MENANAM BBT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DDK BARU PADA PENDDKAN DASAR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN t PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 17 TAHUN 2001 [ TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : bahwa untuk meaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATACARA PERHITUNGAN DAN PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH KABUPATEN PACITAN KEPADA PEMERINTAH DESA t T

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG 1 [ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG SALNAN fjj~ @'5'~{j))~~ J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVNS DAERAH KHUSUS BUKOTA JAKARTA NOMOR 149 TAHUN 2014 TENTANG '

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN 1.. \ ' BUPAT PACTAN, PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR A? TAHUN 2006 TENTANG 1 TATA KEARSPAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertb admnstras dan ( penyeragaman

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017 LAPORAN PENGUKURAN NDEK PENERAPAN NLA BUDAYA KERJA (PNBK) TAHUN 2017 KEMENTERAN PERTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANAN BALA BESAR PELATHAN PERTANAN KETNDAN MALANG - JAWA 2017 TMUR KATA

Lebih terperinci

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357)

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357) BUPAT PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: ^0 TAHUN 2010 TENTANG REMUNERAS PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BAD AN LAYANAN UMUM DAERAH \ KABUPATEN PACTAN Menmbang DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. TUGAS AKHIR Pancasla Berdasarkan Landasan Yurds SETIYAWAN 11.11.5490 11-S1TI-12 Abdarn Rosd, Dr, M.Ma. KATA PENGANTAR Puj syukur kam panjatkan kehadrat Allah SWT yang telah memberkan rahmat dan hdayahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci