PERATURAN AKADEMIK. Catatan :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN AKADEMIK. Catatan :"

Transkripsi

1

2 Catatan : PERATURAN AKADEMIK 2012 Polteknk Elektronka Neger Surabaya Kampus PENS Jl. Raya ITS Sukollo Surabaya 60111, Indonesa Tel Fax c. Bla mahasswa tersebut tdak masuk tanpa zn, maka har pertama masuk harus membawa surat permohonan zn dar orang tua/wal dan dserahkan kepada bagan akademk. d. Bla pada har pertama masuk, mahasswa tdak menyampakan surat permohonan zn kepada bagan akademk maka selama tdak masuk danggap tdak masuk tanpa zn. e. Bla tdak dapat hadr karena sakt atau kecelakaan, mahasswa harus mengrmkan surat keterangan dokter. 4. Ketua Program Stud berhak menentukan pemberan zn tdak hadr kulah selan karena alasan yang tersebut pada ayat (1). Pasal 18 Tdak Hadr Tanpa Izn Mahasswa yang mempunya jumlah kumulatf tdak hadr kulah tanpa zn melebh 38 (tga puluh delapan) jam dalam satu semester dberhentkan sebaga mahasswa PENS. Pasal 19 Kompensas 1. Mahasswa yang tdak mengkut kulah tanpa zn dwajbkan melakukan kegatan lan yang bersfat menddk sebaga kompensas atas ketdakhadrannya. 2. Kompensas dlakukan pada akhr semester berjalan, d luar jam kulah sesua dengan pengaturan yang dlakukan oleh Ketua Program Stud. 3. Jka kompensas yang dmaksud dalam ayat (2) tdak dlaksanakan akan dkenakan sanks akademk. 1. Mahasswa yang tdak mengkut praktkum dengan zn sesua dengan pasal 17 ayat (1), maka yang bersangkutan harus melakukan praktkum penggant d luar jam kulah sesua dengan pengaturan yang dlakukan oleh Ketua Program Stud Mahasswa yang tdak mengkut praktkum tanpa zn, maka yang bersangkutan harus melakukan praktkum penggant d luar jam kulah sesua dengan pengaturan yang dlakukan oleh Ketua Program Stud, dengan membayar baya kompensas yang dtentukan kemudan. BAB VII EVALUASI Pasal 20 Ujan Tengah Semester, Ujan Akhr Semester dan Ujan Perbakan 1. Ujan Tengah Semester (UTS) adalah evaluas tengah semester dar suatu mata kulah yang dlaksanakan sesua dengan jadwal yang telah dtentukan. 2. Ujan Akhr Semester (UAS) adalah evaluas akhr semester dar suatu mata kulah yang dlaksanakan sesua dengan jadwal yang telah dtentukan. 3. Ujan Perbakan (UP) adalah evaluas untuk suatu mata kulah yang dnyatakan tdak lulus (nla D dan E) pada Evaluas Akhr Semester, dan dlaksanakan sesua dengan jadwal yang telah dtentukan. Pasal 21 Evaluas Proses Belajar Mengajar 1. Proses belajar mengajar dmontor secara terus menerus dan dnla dengan lathan, tugas, dskus, semnar, tanya jawab, UTS, UAS dan UP. Hasl penlaan dnyatakan dengan Nla Angka (NA) dan Nla Huruf (NH). 2. Setap mata kulah dnyatakan lulus jka mendapatkan nla mnmal C, kecual Proposal Proyek Akhr dan Proyek Akhr nla mnmal adalah B. 3. Selama semester berjalan mahasswa wajb mengkut UTS dan UAS. 13

3 4. Mahasswa yang tdak mengkut UTS dan UAS sepert pada ayat (3), dnyatakan tdak lulus dan tdak dperkenankan mengkut UP untuk mata kulah yang bersangkutan. 5. Proposal Proyek Akhr (PPA) adalah mata kulah yang evaluasnya dlaksanakan dalam bentuk semnar. 6. Proyek Akhr (PA) adalah mata kulah yang evaluasnya dlaksanakan dalam bentuk semnar dan penyajan perangkat. Pasal 22 Tata Tertb Ujan Semester dan Ujan Perbakan 1. Mahasswa yang dznkan mengkut Ujan Tengah Semester (UTS), Ujan Akhr Semester (UAS) dan Ujan Perbakan (UP) adalah mereka yang telah memenuh persyaratan sebaga berkut: a. Terdaftar sebaga mahasswa pada semester dan tahun kulah pada saat ujan berlangsung, dan menunjukkan Kartu Tanda Mahasswa (KTM) tahun kulah tersebut. b. Telah mengkut kulah sekurang-kurangnya 80% dar total pertemuan yang terealsas untuk mata kulah yang dujkan. 2. Mahasswa yang dznkan mengkut Ujan Perbakan (UP) adalah mereka yang telah mengkut UTS dan UAS. 3. Mahasswa yang dznkan mengkut UTS, UAS dan UP harus menaat peraturan sebaga berkut: a. Datang d tempat UTS/UAS/UP tepat pada waktunya, tdak boleh dwaklkan dan harus mengs daftar hadr serta menunjukkan Kartu Mahasswa tahun kulah yang mash berlaku. b. Harus menempat tempat duduk yang dtentukan oleh panta ujan. c. Selama UTS/UAS/UP berlangsung peserta dlarang bercakap-cakap, mengganggu ketenangan ujan atau salng memnjamkan perlengkapan ujan. 14 d. Tdak makan dan/atau mnum d kelas, laboratorum, bengkel maupun d lngkungan tempat kulah. e. Patuh terhadap peraturan keselamatan kerja. f. Bertanggung jawab dalam menjaga barang-barang d lngkungan PENS. g. Tdak merokok dalam lngkungan kampus. h. Patuh terhadap semua peraturan lan yang berlaku d lngkungan PENS. 2. Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut d atas akan dkenakan sanks setngg-tnggnya dcabut status kemahasswaannya secara permanen. Pasal 17 Tdak Hadr Dengan Izn 1. Tdak hadr kulah dznkan dengan alasan sakt, mendapat kecelakaan atau dsebabkan keperluan pentng yang amat mendesak sehubungan dengan kegatan PENS. 2. Prosedur zn mennggalkan kulah pada jam perkulahan: a. Mengambl blangko surat zn (rangkap 2) d bagan akademk, kemudan ds dserta alasan yang jelas. b. Memnta persetujuan tertuls kepada dosen pengajar saat tu atau pmpnan program stud. c. Menyerahkan blangko surat zn 1 (satu) lembar kepada bagan akademk dan 1 (satu) lembar kepada ketua kelas. 3. Prosedur zn tdak masuk kulah: a. Pada waktu mahasswa tersebut tdak masuk kulah, harus dserta surat permohonan zn dar orang tua/wal mahasswa dan dserahkan kepada ketua kelas guna dtunjukkan kepada dosen yang mengajar selama mahasswa tersebut tdak masuk. b. Bla mahasswa tdak masuk lebh dar 3 (tga) har, pada har ke-empat harus member nformas kepada bagan akademk dan bla tdak ada pembertahuan danggap tdak masuk tanpa zn. 11 Catatan :

4 BAB XI PENUTUP Pasal 36 Hal-hal Lan Hal-hal lan yang belum datur dalam Peraturan Akademk n akan datur dalam ketentuan tersendr. Surabaya, 27 Agustus 2012 Drektur, Ir. Dadet Pramadhanto, M.Eng., Ph.D NIP DAFTAR ISI BAB I KETENTUAN UMUM... 2 Pasal 1 Pengertan Umum... 2 BAB II PROGRAM PENDIDIKAN... 2 Pasal 2 Penyelenggaraan Program Penddkan... 2 Pasal 3 Semester dan Jam Pelajaran... 2 Pasal 4 Beban Stud dan Waktu Stud... 2 Pasal 5 Ketentuan Pemberlakuan... 3 BAB III PENERIMAAN MAHASISWA BARU... 3 Pasal 6 Pendaftaran Mahasswa Baru... 3 Pasal 7 Perpndahan Mahasswa antar Program Stud dan dar Perguruan Tngg Lan... 3 BAB IV PENDAFTARAN MAHASISWA... 4 Pasal 8 Baya Penddkan... 4 Pasal 9 Mahasswa Baru... 4 Pasal 10 Mahasswa Lama... 4 BAB V KEGIATAN KURIKULER... 4 Pasal 11 Kegatan Akademk... 4 Pasal 12 Kulah, Praktkum, Tutoral, Workshop, dan Kerja Praktek...5 Pasal 13 Syarat-syarat Penyelenggaraan Perkulahan... 5 Pasal 14 Syarat-syarat Penyelenggaraan Praktkum... 5 Pasal 15 Kerusakan dan Kehlangan... 5 BAB VI TATA TERTIB... 6 Pasal 16 Persyaratan Umum... 6 Pasal 17 Tdak Hadr Dengan Izn... 6 Pasal 18 Tdak Hadr Tanpa Izn... 6 Pasal 19 Kompensas Keadaan khusus yang dmaksud dalam ayat (4) akan datur dalam peraturan tersendr. Pasal 15 Kerusakan dan Kehlangan 1. Setap mahasswa secara perorangan dan/atau kelompok bertanggung jawab terhadap bahan dan peralatan yang dpercayakan kepadanya. 2. Bla mahasswa menerma bahan/peralatan yang rusak atau tdak lengkap, dharuskan segera melaporkan kepada dosen/laboran yang bersangkutan. 3. Mahasswa harus segera melapor kepada dosen/laboran yang bersangkutan bla merusakkan/ menghlangkan bahan/peralatan yang dpercayakan padanya. 4. Kerusakan atau hlangnya peralatan praktkum selama percobaan berlangsung yang dsebabkan oleh praktkan menjad tanggung jawab penuh praktkan tersebut. 5. Sanks atas kesalahan n dapat dterapkan dalam bentuk serngan-rngannya penggantan peralatan yang rusak/hlang, seberat-beratnya dcabut status kemahasswaannya secara permanen. BAB VI TATA TERTIB Pasal 16 Persyaratan Umum 1. PENS mengharuskan mahasswanya memlk dspln yang tngg, yatu: a. Hadr dalam kegatan belajar mengajar secara teratur dan tepat waktu. b. Berpenamplan rap dan sopan serta wajb menjunjung tngg akhlak dan moral yang bak. c. Memelhara kebershan dan ketertban. 10 d. Selama UTS/UAS/UP berlangsung, peserta dlarang menggunakan catatan/buku pelajaran dalam bentuk a p a p u n t a n p a z n. P e s e r t a d l a r a n g m e n e r m a / m e m b e r c a t a t a n a t a u melhat/memperlhatkan pekerjaan ujan kepada sesama peserta ujan yang lan. e. Selama UTS/UAS/UP berlangsung, peserta ujan tdak dperbolehkan keluar dar ruangan ujan tanpa sezn pengawas ujan. f. Selesa UTS/UAS/UP, lembar jawaban dserahkan kepada pengawas ujan. g. Peserta yang datang terlambat lebh dar 30 (tga puluh) ment, tdak dperbolehkan mengkut UTS/UAS/UP. 4. Peserta yang melakukan pelanggaran ayat (3c) tersebut dkenakan tndakan perngatan pertama dan kedua. Apabla setelah dperngatkan mash melakukan pelanggaran, maka yang bersangkutan dkeluarkan dar ruang ujan dan dberkan nla nol pada UTS/UAS/UP untuk mata kulah yang dujkan. 5. Peserta yang melanggar ayat (3d) dkeluarkan dar ruang ujan seketka tu juga, dan dkenakan sanks sebaga berkut: a. Danggap tdak mengkut UTS pada mata kulah tersebut apabla kejadannya pada pelaksanaan UTS. b. Danggap tdak mengkut UAS pada mata kulah yang bersangkutan dan mata kulah lannya pada semester tersebut dberkan nla nol apabla kejadannya pada pelaksanaan UAS. c. Dbatalkan hasl UP mahasswa yang bersangkutan pada mata kulah tersebut apabla kejadannya pada pelaksanaan UP. 6. Tndakan langsung terhadap pelanggaran/kecurangan yang dlakukan peserta UTS/UAS/UP sepert termuat dalam ayat (3c) dan (3d) dlaksanakan oleh pengawas ujan. 15

5 BAB VII EVALUASI... 7 Pasal 20 Ujan Tengah Semester, Ujan Akhr Semester dan Ujan Perbakan... 7 Pasal 21 Evaluas Proses Belajar Mengajar... 7 Pasal 22 Tata Tertb Ujan Semester dan Ujan Perbakan... 7 Pasal 23 Evaluas Perkulahan... 8 Pasal 24 Evaluas Praktkum... 8 Pasal 25 Evaluas Proyek Akhr... 9 Pasal 26 Bobot Evaluas... 9 Pasal 27 Kenakan Semester Pasal 28 Nak Semester Percobaan Pasal 29 Kelulusan BAB VIII BERHENTI STUDI Pasal 30 Berhent Stud Sementara (Cut) Pasal 31 Berhent Stud Tanpa Izn BAB IX KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Pasal 32 Ketentuan Umum BAB X SANKSI Pasal 33 Ketentuan Umum Pasal 34 Pencabutan Status Kemahasswaan Pasal 35 Kewenangan Member Sanks BAB XI PENUTUP Pasal 36 Hal-hal Lan h. Merusak barang/perlengkapan/gedung mlk PENS,. Melakukan pembunuhan, j. M e n g g u n a k a n / m e n g e d a r k a n n a r k o t k a, pskotropka, mnuman keras atau sejensnya, k. Melakukan tndakan dengan sengaja yang mengakbatkan kerugan/pendertaan/kecelakaan orang lan, l. Membawa, menympan atau menggunakan senjata atau bahan peledak tanpa zn nstans terkat, m. Melakukan tndakan asusla, n.melakukan perjudan, o. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku d PENS secara sstemats atau sengaja, p. Melakukan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku d Negara Kesatuan Republk Indonesa. Pasal 35 Kewenangan Member Sanks 1. Pemerksaan terhadap mahasswa atau organsas yang melakukan tndakan/perbuatan pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku d PENS, dlaksanakan oleh Tm Khusus yang berwenang. 2. Pelanggaran dalam kegatan akademk oleh mahasswa dan dketahu secara langsung oleh dosen yang bertanggung jawab saat tu, maka mahasswa tersebut dapat dkena sanks secara langsung oleh dosen yang bersangkutan. 3. Sanks dtetapkan dengan Surat Keputusan yang dkeluarkan oleh pejabat yang berwenang sesua dengan tngkat pelanggarannya Pemberan sanks pelanggaran/kecurangan sepert tersebut dalam ayat (3c) dan (3d) dlakukan oleh Drektur setelah mendapat laporan tertuls dar pengawas ujan atau Panta Pelaksana ujan. 8. Peserta UTS/UAS/UP yang terbukt menggantkan orang lan dan atau terbukt menyuruh orang lan menggantkan drnya dkenakan sanks setnggtnggnya dcabut status kemahasswaannya secara permanen. 9. Petugas bak tenaga edukatf maupun tenaga non edukatf yang terbukt melakukan kerja sama dengan peserta ujan tersebut dalam ayat (8) dkenakan sanks sesua dengan aturan kepegawaan. Pasal 23 Evaluas Perkulahan 1. Setap perkulahan dapat dujkan bla tatap muka dlaksanakan sekurang-kurangnya 80% dar yang terjadwal dan telah memenuh sasaran mnmal d dalam slabus. 2. Dalam keadaan khusus suatu perkulahan yang terjadwal tdak dapat memenuh syarat mnmal, maka program stud wajb membentuk kelas khusus. 3. Evaluas perkulahan wajb dlakukan dan haslnya dumumkan oleh dosen pengampu mata kulah tersebut sesua jadwal yang telah dtentukan. 4. Dalam keadaan khusus evaluas perkulahan tdak dapat dlakukan/dselesakan oleh dosen pengampu mata kulah tersebut sesua dengan jadwal yang telah dtentukan maka Senat PENS berhak membuat keputusan penggant hasl evaluas perkulahan Kerja Praktek adalah salah satu kegatan akademk yang dlaksanakan d nstans, duna usaha, duna ndustr d luar PENS sesua dengan kalender akademk selama 4 (empat) mnggu. 6. Kerja praktek dlaksanakan dengan ketentuan-ketentuan sebaga berkut: a. Untuk mahasswa Program Dploma 3 dlakukan setelah menempuh semester 4. b. Untuk mahasswa Program Sarjana Terapan dlakukan setelah menempuh semester 5. Pasal 13 Syarat-syarat Penyelenggaraan Perkulahan 1. Perkulahan dlaksanakan sesua dengan kalender akademk dan kurkulum yang berlaku. 2. Penyelenggaraan perkulahan dalam satu kelas dpandu oleh seorang dosen atau lebh, sesua dengan bdang dan tugasnya. 3. Kegatan perkulahan dapat dlaksanakan d ruang kelas, teater atau laboratorum. Pasal 14 Syarat-syarat Penyelenggaraan Praktkum 1. Praktkum dlaksanakan sesua dengan kalender akademk dan kurkulum yang berlaku serta memenuh standar keselamatan kerja 2. Pelaksanaan praktkum dlakukan d laboratorum atau d tempat lan yang dtentukan. 3. Praktkum dapat dlaksanakan dalam bentuk perorangan ataupun kelompok. 4. Praktkum dalam bentuk percobaan yang dlaksanakan dalam bentuk kelompok, jumlah peserta maksmal tap kelompok adalah 3 (tga) orang, kecual dalam keadaan khusus. 8 9

6 v) Gant rug v) Penghentan pelayanan admnstras selama waktu tertentu b. Sanks akademk terdr dar: ) Perngatan ) Perngatan keras ) Tdak dznkan mengkut kegatan akademk tertentu v) Pengurangan nla v) Pembatalan nla dan dnyatakan tdak lulus v) Tdak mendapatkan pelayanan akademk selama waktu tertentu v) Dcabut status kemahasswaannya selama waktu tertentu v)dcabut status kemahasswaannya secara permanen Pasal 34 Pencabutan Status Kemahasswaan Jens pelanggaran yang dapat dkena sanks dcabut status kemahasswaannya secara permanen dar PENS adalah bla terbukt: 1. Melakukan pemalsuan 2. Melakukan pelanggaran lan berupa: a. M e m a k s a m e n a k u t - nakut/mengancam/mengntmdas, b. Melawan/menghalang-halang petugas yang sedang menjalankan tugas, c. Melakukan perpeloncoan dan sejensnya, d. Mengganggu secara langsung jalannya kegatan PENS dengan cara kekerasan, e. Menghasut atau mengadu domba, f. Berkelah d dalam kampus, g. Melakukan pencuran, 26 KEPUTUSAN DIREKTUR PONILITEKK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Nomor: 1076/PL14.1/AK/2012 TENTANG PERATURAN AKADEMIK 2012 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DIREKTUR POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Menmbang : a. Bahwa untuk memperlancar kegatan akademk d Polteknk Elektronka Neger Surabaya, perlu adanya Peraturan Akademk. b. Sehubungan dengan butr (a) tersebut datas perlu dterbtkan Surat Keputusan Drektur Polteknk Elektronka Neger Surabaya. Mengngat : 1. Undang-undang Republk Indonesa Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sstem Penddkan Nasonal. 2.Peraturan Pemerntah RI nomor 60 Tahun 1999 tentang Penddkan Tngg. 3.Keputusan Menter Penddkan Nasonal RI Nomor 232/U/2000, tanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurkulum Penddkan Tngg dan Penlaan Hasl Belajar Mahasswa. Memperhatkan: Rapat Senat Polteknk Elektronka Neger Surabaya tanggal 16 Agustus BAB V KEGIATAN KURIKULER Pasal 11 Kegatan Akademk 1. Kegatan akademk dapat dlakukan dalam bentuk Kulah, Praktkum, Tutoral, Workshop, Lathan, Dskus, Semnar Proposal Proyek Akhr, Semnar Proyek Akhr, Ujan Semester, Kerja Praktek dan kegatan kurkuler yang lan. 2. Bentuk kegatan tersebut pada ayat (1), merupakan satu kesatuan dalam proses belajar mengajar. 3. Semua kegatan akademk ddasarkan pada kalender akademk yang dkeluarkan oleh pmpnan PENS setap awal tahun ajaran. Pasal 12 Kulah, Praktkum, Tutoral, Workshop, dan Kerja Praktek 1. Kulah adalah salah satu kegatan akademk yang dlaksanakan dalam bentuk tatap muka dan terjadwal secara terntegras dalam kegatan semester. 2. Praktkum adalah salah satu kegatan akademk yang dlaksanakan dalam bentuk demo dan/atau percobaan d laboratorum sesua dengan jadwal yang terntegras dalam kegatan semester. 3. Tutoral adalah salah satu kegatan akademk yang dlaksanakan dalam hal yang khusus sesua dengan jadwal yang terntegras dalam kegatan semester. 4. Workshop adalah salah satu kegatan akademk yang melput teor dan praktek dalam satu kegatan yang terntegras dalam kegatan semester. Pasal 24 Evaluas Praktkum 1. Suatu mata kulah praktkum dapat devaluas bla penyelenggaraannya telah memenuh seluruh kegatan percobaan. 2. Dalam hal evaluas pada ayat (1) tdak dapat dlakukan/dselesakan maka Senat PENS berhak membuat keputusan penggant. 3. Evaluas tap praktkum dapat dlakukan dengan merujuk pada laporan pendahuluan/sementara, dan laporan resm yang keduanya harus dtuls dengan tangan. 4. Laporan sementara praktkum harus dsetuju oleh dosen/laboran sebaga laporan kelompok setelah praktkum selesa. 5. Laporan resm praktkum dkumpulkan sebaga laporan perseorangan palng lambat satu mnggu setelah praktkum tersebut dlaksanakan, dan dkumpulkan sebelum praktkum yang berkutnya dlaksanakan. 6. Apabla laporan resm praktkum dkumpulkan melebh waktu yang dtentukan, maka evaluas untuk praktkum tersebut dtentukan oleh dosen yang bersangkutan tanpa harus melakukan praktkum ulang. 7. Praktkan yang tdak mengkut praktkum atau mennggalkan praktkum tanpa sezn dosen atau laboran, danggap tdak mengkut praktkum. 8. Praktkan yang tdak mengkut praktkum karena alasan sakt (berdasarkan surat keterangan dokter) dan atau alasan lan yang bsa dterma, akan dberkan penggant praktkum. 9. Praktkan yang tdak mengkut praktkum tanpa alasan sepert yang dsebut pada ayat (8), dbeban baya sesua dengan ketentuan yang berlaku d PENS, sebelum dberkan penggant praktkum. 8 17

7 Menetapkan: Pertama Kedua Ketga M E M U T U S K A N : Mencabut SK Drektur 1348/N12/AK.2/2009 tentang Peraturan Akademk 2009 PENS-ITS. : Menetapkan Peraturan Akademk Polteknk Elektronka Neger Surabaya sebagamana tersebut dalam lampran Surat Keputusan n. : Surat Keputusan n berlaku mula tahun akademk 2012/2013 dengan ketentuan apabla dkemudan har ternyata terdapat kekelruan akan dadakan pembetulan sebagamana mestnya. BAB IX KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Pasal 32 Ketentuan Umum 1. Kegatan ekstra kurkuler adalah kegatan d luar jam kulah bag mahasswa, melput kegatan-kegatan lathan kepemmpnan, kewrausahaan, manajemen, sen, olah raga, dan kegatan lan yang mendapat zn dar pmpnan PENS. 2. Kegatan ekstra kurkuler drencanakan dan dkelola oleh unt kegatan kemahasswaan dan/atau PENS. 3. Penggunaan fasltas PENS untuk menunjang kegatan ekstra kurkuler harus sezn pmpnan PENS. Dtetapkan d: Surabaya Pada tanggal: 27 Agustus 2012 Drektur, Salnan n dsampakan kepada Yth. 1. Para Pembantu Drektur PENS 2. Para KaDep/Kaprod 3. Pertnggal Ir. Dadet Pramadhanto,M.Eng,Ph.D NIP v BAB X SANKSI Pasal 33 Ketentuan Umum 1. PENS melakukan tndakan atau member sanks kepada mahasswa, kelompok dan/atau organsas mahasswa yang terbukt melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. 2. S a n k s d j a t u h k a n b e r d a s a r p a d a j e n s kesalahan/pelanggaran yang dlakukan. 3. Jens sanks berdasarkan urutan yang palng rngan sampa dengan palng berat adalah: a. Sanks admnstratf terdr dar: ) Teguran secara lsan ) Perngatan tertuls ) Pencabutan fasltas 25 Pasal 25 Evaluas Proyek Akhr 1. Evaluas Proyek Akhr untuk Program Dploma 3 dlakukan dalam 2 (dua) tahap yatu Semnar Proposal Proyek Akhr dan Semnar Proyek Akhr yang memenuh persyaratan sebaga berkut: a. Telah melaksanakan konsultas dengan dosen pembmbngnya, mnmal 12 kal, yang dbuktkan dengan Kartu Montorng. b. Mengumpulkan Buku Proposal Proyek Akhr atau Proyek Akhr dan Makalahnya. c. Mengumpulkan Lembar Persetujuan untuk mengkut ujan Proposal Proyek Akhr atau Proyek Akhr dar dosen pembmbngnya. 2. Evaluas Proyek Akhr untuk program Sarjana Terapan dlakukan dalam 3 (tga) tahap yatu Semnar Proposal Proyek Akhr, Semnar Proyek Akhr 1 dan Semnar Proyek Akhr 2 yang memenuh persyaratan sebaga berkut: a. Telah melaksanakan konsultas dengan dosen pembmbngnya, mnmal 12 kal, yang dbuktkan dengan Kartu Montorng. b. Mengumpulkan Buku Proposal Proyek Akhr atau Proyek Akhr dan Makalahnya. c. Mengumpulkan Lembar Persetujuan untuk mengkut ujan Proposal Proyek Akhr, Proyek Akhr 1 atau Proyek Akhr 2 dar dosen pembmbngnya. 3. Bla persyaratan pada ayat (1) atau (2) dkumpulkan melebh waktu yang dtentukan, maka yang bersangkutan tdak boleh mengkut ujan semnar Proposal Proyek Akhr atau Proyek Akhr, sehngga harus mengkut ujan susulan yang dlaksanakan sesua dengan waktu yang telah dtentukan. 2. Mahasswa baru yang tdak memenuh kelengkapan pada ayat (1) dan/atau terlambat mendaftarkan dr danggap mengundurkan dr. 3. Mahasswa baru yang sudah terdaftar d salah satu Program Stud d PENS harus mengundurkan dr dar program yang lama sebelum mendaftar pada Program Stud yang baru d PENS. Pasal 10 Mahasswa Lama 1. Mahasswa lama harus mendaftar ulang setap semester d Bagan Akademk PENS dengan ketentuan-ketentuan sebaga berkut: a. membayar baya Penyelenggaraan Penddkan sepert yang tercantum pada pasal 8, b. tdak boleh dwaklkan, c. dalam tenggang waktu yang telah dtentukan sesua dengan Kalender Akademk yang berlaku, d. mengembalkan semua pnjaman (buku, alat laboratorum, dan yang lan) kepada PENS, e. dan ketentuan lan yang akan dumumkan kemudan. 2. Prosedur daftar ulang datur dalam peraturan tersendr. 3. Mahasswa lama yang terlambat atau tdak mendaftar ulang danggap mengundurkan dr. 18 7

8 c.program Lanjut Jenjang Penddkan Sarjana Terapan Dengan Pujan : 3,51 < IPK < 4,00 dan masa stud 3 semester Sangat Memuaskan : 3,51 < IPK < 4,00 dan masa stud > 3 semester 2,76 < IPK < 3,50 dan masa stud > 3 semester Memuaskan :2,00 < IPK < 2,75; dan masa stud > 3 semester BAB VIII BERHENTI STUDI Pasal 30 Berhent Stud Sementara (Cut) Mahasswa yang bermaksud cut, berlaku ketentuanketentuan sebaga berkut: 1. Mengajukan permohonan kepada Drektur pada masa pendaftaran ulang dan palng lambat 4 (empat) mnggu setelah semester dmula, kecual yang mendapat kecelakaan dan rawat nap d rumah sakt. Permohonan harus dserta dengan dokumen-dokumen penunjang. 2. Izn cut dberkan kepada mahasswa yang bersangkutan untuk 2 (dua) semester berturut-turut. 3. Lama masa cut tdak dperhtungkan dalam menentukan lama stud. 4. Mahasswa yang bersangkutan dapat mendaftarkan kembal sebaga mahasswa PENS dengan menunjukkan surat zn cut yang dkeluarkan oleh Drektur. 5. Apabla setelah masa cut berakhr mahasswa tdak mendaftar kembal, maka danggap mengundurkan dr. Pasal 31 Berhent Stud Tanpa Izn Mahasswa yang menghentkan stud tanpa zn dar Drektur tdak akan dpertmbangkan untuk dterma kembal bla yang bersangkutan berkengnan melanjutkan stud. 24 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertan Umum Dalam peraturan n yang dmaksud dengan: 1. PENS adalah Polteknk Elektronka Neger Surabaya 2. Drektur adalah Drektur Polteknk Elektronka Neger Surabaya 3. Pmpnan PENS adalah Drektur dan Wakl Drektur 4. Pmpnan Departemen adalah Ketua Departemen dan Ketua Program Stud d lngkungan PENS 5. Dosen adalah penddk profesonal dan lmuwan d PENS 6. Mahasswa adalah peserta ddk yang terdaftar dan belajar d PENS BAB II PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 2 Penyelenggaraan Program Penddkan 1. PENS menyelenggarakan Program Penddkan Terapan dengan jenjang Penddkan Dploma 1, Dploma 2, Dploma 3, Sarjana Terapan dan Pascasarjana Terapan. 2. Program Penddkan d PENS dtekankan pada pembentukan keprbadan dan keahlan terapan yang menguasa secara sembang antara kemampuan teorts dan prakts. 3. Program Penddkan Dploma 1 d PENS dlaksanakan dalam waktu 2 (dua) semester. 4. Program Penddkan Dploma 2 d PENS dlaksanakan dalam waktu 4 (empat) semester. 5. Program Penddkan Dploma 3 d PENS dlaksanakan dalam waktu 6 (enam) semester. 1 BAB IV PENDAFTARAN MAHASISWA Pasal 8 Baya Penddkan Setap Mahasswa dwajbkan membayar baya penyelenggaraan penddkan yang terdr atas: a. Sumbangan Pelaksanaan Penddkan (SPP) untuk kegatan perkulahan, b. Baya Pendukung Pelaksanaan Penddkan yang melput: ) Asurans kecelakaan, ) jas laboratorum dan atau workshop bag mahasswa baru, ) tes kesehatan, v) kegatan kemahasswaan, v) dan baya lan yang sah. Pasal 9 Mahasswa Baru 1. Mahasswa baru harus mendaftarkan dr d Bagan Akademk PENS dengan ketentuan-ketentuan sebaga berkut: a. Tdak boleh dwaklkan. b. Membayar baya Penyelenggaraan Penddkan sepert yang tercantum pada pasal 8. c. Mengs Formulr Pendaftaran yang dsedakan oleh Bagan Akademk PENS dan syarat-syarat lan yang telah dtentukan. d. Wajb mengs dan menandatangan Surat Pernyataan yang bers kesedaan untuk tunduk dan menjalankan sepenuhnya segala ketentuan dan peraturan yang dtetapkan oleh PENS. 4. Bla mahasswa tdak lulus pada Semnar Proposal Proyek Akhr atau Proyek Akhr, dapat mengkut Ujan Perbakan yang dlaksanakan 3 (tga) bulan kemudan. 5. Evaluas Proposal Proyek Akhr dan Proyek Akhr dnla oleh dosen penguj dan pembmbng. 6. Nla mnmal untuk Proposal Proyek Akhr dan Proyek Akhr yang dnyatakan lulus adalah B. 7. Nla maksmal bag yang mengkut Semnar Proposal Proyek Akhr atau Proyek Akhr susulan dan/atau perbakan adalah B. Pasal 26 Bobot Evaluas 1. Bobot Evaluas setap mata kulah adalah sebaga berkut: a. Hasl UAS % b. Hasl UTS % c. Lathan, tugas, dskus, tanya-jawab dan kehadran % d. Total seluruhnya 100 % 2. Skala penlaan akhr semester hasl belajar mahasswa dnyatakan sebaga berkut: Nla Angka Nla Huruf Bobot Kategor A 4 Istmewa AB 3.5 Sangat bak B 3 Bak BC 2.5 Cukup bak C 2 Cukup D 1 Kurang 0 40 E 0 Sangat kurang 6 19

9 6. Program Penddkan Sarjana Terapan d PENS dlaksanakan dalam waktu 8 (delapan) semester. 7. Program Lanjut Jenjang Penddkan Sarjana Terapan d PENS dlaksanakan dalam waktu 3 (tga) semester sebaga kelanjutan Pogram Penddkan Dploma Program Pascasarjana Terapan terdr dar Program Magster dan Doktor Terapan. 9. Program Magster Terapan dlaksanakan dalam waktu 4 (empat) semester. 10.Program Doktor Terapan dlaksanakan dalam waktu 6 (enam) semester. Pasal 3 Semester dan Jam Pelajaran 1. Satu semester terdr dar 20 (dua puluh) mnggu yang terdr dar 16 (enam belas) mnggu perkulahan dan 4 (empat) mnggu evaluas. 2. Kegatan penddkan djadwalkan rata-rata 32 (tga puluh dua) jam pelajaran setap mnggu. 3. Nla 1 (satu) jam perkulahan adalah beban stud mahasswa untuk mengkut 50 ment acara perkulahan terjadwal. Pasal 4 Beban Stud dan Waktu Stud 1. Program Dploma 1 mempunya beban stud palng sedkt 40 (empat puluh) sks (satuan kredt semester) dalam 2 (dua) semester yang dlaksanakan rata-rata 32 (tga puluh dua) jam perkulahan per mnggu dengan masa stud maksmum 4 (empat) semester. 2. Program Dploma 2 mempunya beban stud palng sedkt 80 (delapan puluh) sks dalam 4 (empat) semester yang dlaksanakan rata-rata 32 (tga puluh dua) jam perkulahan per mnggu dengan masa stud maksmum 6 (enam) semester Kepada lulusan Dploma 3 dan Sarjana Terapan PENS dberkan predkat kelulusan sesua dengan prestas belajarnya, yang dnyatakan dengan Indek Prestas Kumulatf (IPK). 2. IPK dhtung dengan rumus sebaga berkut: IPK= = 1 dengan N = Nla bobot hasl akhr evaluas masng-masng mata kulah yang telah dtempuh K = Besar jam pelajaran masng-masng mata kulah per mnggu n = Jumlah mata kulah selama masa stud 4. Predkat kelulusan adalah: n å = 1 n N. K å a. Program Dploma 3 Denan Pujan :3,51 < IPK < 4,00 dan masa stud 6 semester Sangat Memuaskan :3,51 < IPK < 4,00 dan masa stud > 6 semester 2,76 < IPK < 3,50 dan masa stud > 6 semester Memuaskan :2,00 < IPK < 2,75; dan masa stud > 6 semester b.program Sarjana Terapan Dengan Pujan :3,51 < IPK < 4,00 dan masa stud 8 semester Sangat Memuaskan :3,51 < IPK < 4,00 dan masa stud > 8 semester 2,76 < IPK < 3,50 dan masa stud > 8 semester Memuaskan :2,00 < IPK < 2,75; dan masa stud > 8 semester 23 K 3. Mahasswa yang memperoleh nla D atau E, dberkan satu kal Ujan Perbakan dan hasl Ujan Perbakan tersebut maksmal C. 4. Laporan hasl prestas belajar setap mahasswa dalam satu semester dsampakan kepada orang tua/wal melalu mahasswa yang bersangkutan. Pasal 27 Kenakan Semester 1. Kemajuan belajar tap semester untuk menyelesakan beban stud dukur pada setap akhr semester. 2. Ukuran keberhaslan sepert yang termaksud pada ayat (1) dnyatakan dengan Indeks Prestas rata-rata per Semester (IPS) yang dhtung sebaga berkut: n IPS = å = 1 n å = N 1. K K dengan N = Nla bobot hasl akhr evaluas masng-masng mata kulah selama satu semester. K = Banyaknya jam pelajaran masng-masng mata kulah per mnggu. n = Jumlah mata kulah yang dambl ddalam semester yang bersangkutan. 3. Mahasswa dnyatakan nak-semester apabla memperoleh IPS > 2 tanpa nla D dan/atau E. 4. Mahasswa dnyatakan Nak Semester Percobaan (NSP) apabla memperoleh IPS > 1,8 dengan nla D dan/atau E Calon Mahasswa Program Doktor Terapan yang akan dterma harus memenuh persyaratan mnmal lulusan Program Magster atau MagsterTerapan yang terakredtas sebdang dengan IPK mnmal 3, Cara-cara penermaan mahasswa baru: a. Calon mahasswa yang telah memenuh persyaratan pada ayat (3) sampa ayat (8) tersebut dwajbkan: ) Mendaftar sebaga calon mahasswa PENS. ) Mengkut proses seleks yang dselenggarakan oleh PENS. b. Mahasswa baru yang dterma d PENS dtetapkan sebelum awal semester berlangsung. c. Ketentuan lebh lanjut tentang tata cara penermaan mahasswa baru datur tersendr Pasal 7 Perpndahan Mahasswa antar Program Stud dan dar Perguruan Tngg Lan 1. Perpndahan mahasswa antar Program Stud d lngkungan PENS tdak dapat dlaksanakan. 2. PENS dapat menerma mahasswa pndahan dar Perguruan Tngg lan dengan program stud yang sama, ddasarkan atas pertmbangan daya tampung, prestas akademk, ekvalens mata kulah, alasan kepndahan, dan nla akredtas program stud/nsttus mnmal sama. 3. PENS dapat menerma mahasswa pndahan dar perguruan tngg luar neger yang telah daku oleh Drektorat Jenderal Penddkan Tngg. 4. Tata cara dan syarat-syarat penermaan mahasswa pndahan datur dalam peraturan tersendr. 5. Seseorang yang permohonan pndahnya dkabulkan, wajb mendaftarkan dr sebaga mahasswa PENS. 5

10 Pasal 29 Kelulusan 1. Seorang mahasswa dnyatakan lulus dar PENS apabla telah memenuh ketentuan sebaga berkut: a. Telah lulus semua mata kulah dar semester 1 (satu) sampa dengan semester 6 (enam) untuk program Dploma 3, dan dengan nla E-TEFL (TOEFL vers PENS) atau TOEFL-ITP (Insttutonal Testng Program) yang dsetuju mnmal 450. b. Telah lulus semua mata kulah dar semester 1 (satu) sampa dengan semester 8 (delapan) untuk program Sarjana Terapan dengan nla E-TEFL (TOEFL vers PENS) atau TOEFL-ITP (Insttutonal Testng Program) yang dsetuju mnmal 450, dan telah dterma makalah lmahnya pada publkas lmah nasonal/nternasonal atau Jurnal Proyek Akhr PENS. c. Telah lulus semua mata kulah dar semester 1 (satu) sampa dengan semester 3 (tga) untuk program Lanjut Jenjang Penddkan Sarjana Terapan dengan nla E-TEFL (TOEFL vers PENS) atau TOEFL-ITP (Insttutonal Testng Program) yang dsetuju mnmal 450, dan telah dterma makalah lmahnya pada publkas lmah nasonal/nternasonal atau Jurnal Proyek Akhr PENS. d. Indek Prestas Kumulatf (IPK) lebh besar atau sama dengan 2,0. 3. Program Dploma 3 mempunya beban stud palng sedkt 110 (seratus sepuluh) sks dalam 6 (enam) semester yang dlaksanakan rata-rata 32 (tga puluh dua) jam perkulahan per mnggu dengan masa stud maksmum 10 (sepuluh) semester. 4. Program Sarjana Terapan mempunya beban stud palng sedkt 144 (seratus empat puluh empat) sks dalam 8 (delapan) semester yang dlaksanakan rata-rata 32 (tga puluh dua) jam perkulahan per mnggu dengan masa stud maksmum 14 (empat belas) semester. 5. Program Lanjut Jenjang Penddkan Sarjana Terapan mempunya beban stud palng sedkt 50 (lma puluh) sks dalam 3 (tga) semester yang dlaksanakan rata-rata 32 (tga puluh dua) jam perkulahan per mnggu dengan masa stud maksmum 5 (lma) semester. 6. Program Magster Terapan mempunya beban stud palng sedkt 36 (tga puluh enam) sks dalam 4 (empat) semester yang dlaksanakan rata-rata 38 (tga puluh delapan) jam perkulahan dan/atau peneltan per mnggu dengan masa stud maksmum 10 (sepuluh) semester. 7. Program Doktor Terapan mempunya beban stud palng sedkt 40 (empat puluh) sks dalam 6 (enam) semester yang dlaksanakan rata-rata 38 (tga puluh delapan) jam perkulahan dan/atau peneltan per mnggu dengan masa stud maksmum 10 (sepuluh) semester. Pasal 5 Ketentuan Pemberlakuan Peraturan akademk n berlaku untuk semua Mahasswa PENS BAB III PENERIMAAN MAHASISWA BARU Pasal 6 Pendaftaran Mahasswa Baru 1. PENS menerma mahasswa baru dar dalam maupun luar neger melalu seleks penermaan. 2. Ketentuan penermaan mahasswa dar luar neger dan penermaan mahasswa dalam bentuk kerja sama datur dalam peraturan tersendr. 3. Penermaan mahasswa baru dlaksanakan sebelum awal semester sesua dengan ketentuan yang berlaku. 4. Kuota mahasswa baru yang akan dterma d PENS dtetapkan sebelum awal semester berlangsung. 5. Calon Mahasswa Program Dploma 1, Dploma 2, Dploma 3 dan Sarjana Terapan yang akan dterma harus memenuh persyaratan sebaga berkut: a. Lulusan Penddkan Menengah atau yang sederajat. b. Pada saat mendaftar, calon mahasswa berumur tdak lebh dar 22 (dua puluh dua) tahun. 6. Calon Mahasswa Program Lanjut Jenjang Penddkan Sarjana Terapan yang akan dterma harus memenuh persyaratan sebaga berkut : a. Mnmal lulusan Program Dploma 3 terakredtas sebdang dengan IPK mnmal 2,75. b. Untuk IPK dbawah 2,75 harus mempunya pengalaman kerja d bdangnya mnmal selama 2 (dua) tahun berturut-turut. 7. Calon Mahasswa Program Magster Terapan yang akan dterma harus memenuh persyaratan mnmal lulusan Program Sarjana atau Sarjana Terapan yang terakredtas sebdang dengan IPK mnmal 2, Mahasswa yang tdak nak-semester 2 (dua) kal pada semester yang sama tdak dperkenankan melanjutkan penddkan d PENS. 6. Mahasswa yang mempunya IPS < 1,8 tdak dperkenankan melanjutkan penddkan d PENS. Pasal 28 Nak Semester Percobaan 1. NSP adalah nak dengan kewajban memperbak mata kulah yang mempunya nla D dan/atau E. 2. Perkulahan NSP dan evaluasnya dlaksanakan selama 4 (empat) mnggu terhtung sejak awal semester berjalan. 3. Bentuk pelaksanaan dar ayat (2) d atas dapat berupa tutoral, pemberan tugas dan/atau ujan tuls. 4. Untuk mata kulah teor dengan perkulahan 2-3 jam/mnggu pelaksanaannya mnmal 6 (enam) kal perkulahan masng-masng 100 (seratus) ment. 5. Untuk mata kulah praktek pelaksanaannya dlakukan dengan cara mengulang percobaan yang dnyatakan tdak lulus. 6. Selama pelaksanaan kegatan kulah/praktkum nak semester percobaan dlakukan pengawasan dengan menggunakan kartu montorng yang dtentukan oleh masng-masng program stud. 7. Nla maksmal yang dberkan untuk mata kulah yang harus dulang pada NSP adalah C. 8. Mahasswa yang menempuh mata kulah yang harus dulang pada NSP dbeban baya sesua dengan ketentuan yang berlaku d PENS. 9. Mahasswa yang dalam masa 4 (empat) mnggu berhasl memperbak nla sesua dengan krtera kenakan semester, maka dnyatakan nak semester, dan jka tdak maka dnyatakan tdak nak-semester sehngga tdak dperkenankan mengkut semester berkutnya. 21

ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN

ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN TAHUN 2014 DAFTAR ISI BAB I...3 KETENTUAN UMUM...3 Pasal 1...3 Pengertian Umum...3 BAB II...3 PROGRAM PENDIDIKAN...3 Pasal 2...3 Penyelenggaraan Program

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) April 2017 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) April 2017 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) April 2017 Pasal 1 Pengertian Umum Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. PENS adalah Politeknik

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN BUPAT PACTAN! PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERAN PENGURANGAN, KERNGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRBUS PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menlmbang

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I UROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa dengan bcrlakunya

Lebih terperinci

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran) Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRBUS TEMPAT REKREAS DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG J BUPAT PACTAN PROVNS JAWA THUR PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR;- Jl TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK BUM DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHBfAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT

Lebih terperinci

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 051 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN PEDOMAN lzln USAHA NIAGA BAHAN BAKAR NABATI (BIOFLIEL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA . MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR S TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKAS DANA DESA KABUPATEN PACTAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Bahwa dalam rangka tertb

Lebih terperinci

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 j! BUPATI PACITAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 ' TENTANG KUALITAS PIUTANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 I TENTANG PAJAK AIR TANAH

BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 I TENTANG PAJAK AIR TANAH BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN VANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN \. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i Mcnmbang Mengngat Menetapkan PERATURAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER I HASIL HUTAN KAYU (luiphhk ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG 1 [ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KUALTAS AR DAN PENGENDALAN PENCEMARAN AR! D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN s 1 PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, PEMLHAN, PELANTKAN DAN PEMBERHENTAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG JENJANG NLA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR A TAHUN 20 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 22 TAHUN 200 TENTANG RETRBUS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA t BUPAT PACTAN* Menmbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA! PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN ; NOMOR 8 TAHUN 200 ; TENTANG SUSUNAN ORGANSAS DAN TATA KERJA! PEMERNTAH DESA t DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA. BUPAT PACTAN ESA Menmbang : a,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BUPATI PACITAN,

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BUPATI PACITAN, BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERAN PENGURANGAN, KERNGANAN DAN PEMBEBASAN RETRBUS PELAYANAN KESEHATAN BUPAT PACTAN, Menmbang a. b. jbahwa guna merlngankan beban masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006 BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006 ' TENTANG PENETAPAN BESARNYA PREMI ASURANSI KESEHATAN BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH! KABUPATEN PACITAN > BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 3^ TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, ' Menmbang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHHAT TUHAN YANG MAHA ESA,. BUPATI PACITAN, Menlmbang : a. bahwa barang mlk Daerah

Lebih terperinci

! PERATURAN BUPATI PACITAN : NOMOR J;.C TAHUN 2008 t I TENTANG POLA DASAR KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN

! PERATURAN BUPATI PACITAN : NOMOR J;.C TAHUN 2008 t I TENTANG POLA DASAR KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN V f * j BUPAT PACTAN 1! PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR J;.C TAHUN 2008 t ' TENTANG POLA DASAR KARER PEGAWA NEGER SPL PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN j BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat ; a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN 1.. \ ' BUPAT PACTAN, PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR A? TAHUN 2006 TENTANG 1 TATA KEARSPAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertb admnstras dan ( penyeragaman

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR G TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN MENANAM BBT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DDK BARU PADA PENDDKAN DASAR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

Menggugat Kinerja Profesor

Menggugat Kinerja Profesor Haran Kompas, 11 November 2015 Menggugat Knerja Profesor Jumlah profesor d negara kta terlalu sedkt. Itu pun sebagan dnla kurang berkualtas dan tdak produktf. Hal n terkuak dalam Semnar Nasonal Keprofesoran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN j PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 f! TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PADA PEMERNTAH DAERAH ; KABUPATEN PACTAN DENGAN RAMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, BUPAT PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR TAHUN 2012 1 TENTANG PEMERKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. ^ bahwa dalam rangka untuk mcnsap sagakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 017/BAN-PT/Ak-VII/S1N/2004 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 017/BAN-PT/Ak-VII/S1N/2004 TENTANG KEPUTUSAN ADAN AKREDTAS NASONAL PERGURUAN TNGG DEPARTEMEN PENDDKAN NASONAL REPULK NDONESA NOMOR : 017/AN-PT/Ak-V/S1N/2004 TENTANG HASL DAN PERNGKAT AKREDTAS PROGRAM STUD UNTUKPROGRAM SARJANA 01 PERGURUAN

Lebih terperinci

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BABY. S!MPULAN DA:i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertan Pajak Menurut Prof. DR. Rochmat Soemtro SH. (2012:1), Pajak adalah uran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dpaksakan) dengan tdak mendapatkan

Lebih terperinci

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 f BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KLINIK PENGELOLA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menmbang

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN t PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 17 TAHUN 2001 [ TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : bahwa untuk meaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. Pasal II. Ditetapkan di Pacitan ; Pada tanggal :i3 - JR, BUPATI PACITAN. i Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diietapkan.

MEMUTUSKAN. Pasal II. Ditetapkan di Pacitan ; Pada tanggal :i3 - JR, BUPATI PACITAN. i Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diietapkan. BUPAT PACTAN. PERATUEAN BUPAT PACTAN : NOMOR 3 5 TAHUN 2008! TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KEBJAKAN AKUNTANS TAUN 2008 DAN SSTEM DAN PROSEDUR AKUNTANS! DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN s PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAAN TUGAS. FUNGS DAN TATA KERJA DNAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACTAN > DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA \ BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG BUPAT PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG PEDOBSAN PENANGANAN PENGADUAN NTERNAL {WHSTLEBLOWER STSTEM ATAS TNDAK PDANA KORUPS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN 1 DENGAN RAHBAT

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN20O TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DNAS D UNT LAYANAN PENGADAAN (ULP) ; KABUPATEN PACTAN \ \ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ' BUPAT PACTAN, Menmbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. : PERATURAN BUPATI PACITAN ] NOMOR 15 TAHUN 2014 i TENTANG

BUPATI PACITAN. : PERATURAN BUPATI PACITAN ] NOMOR 15 TAHUN 2014 i TENTANG BUPAT PACTAN : PERATURAN BUPAT PACTAN ] NOMOR 5 TAHUN 204 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPAT NOMOR 20 TAHUN 203 TENTANG KEBJAKAN AKUNTANS PEMERNTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TENTANG MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TA TA KERJA AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN SURABAYA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 205 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3 TAUN 2008 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH ZN LOKAS, ZN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKAS BUPAT PACTAN Menmbang a. ^^wa dengan semakn terbukanya peran swasta

Lebih terperinci

;g~/}< ~~QE'(UffU~ ~ ..,-6ukJta,JaIctvJw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG

;g~/}< ~~QE'(UffU~ ~ ..,-6ukJta,JaIctvJw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG j SAlINAN, ;g~/}< ~~QE'(UffU~ ~..,-6ukJta,JaItvJw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PENAMBAHAN PENGHASILAN KEPAOA PARA GURU AGAMA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci