ARUS DAN TEGANGAN BOLAK BALIK

dokumen-dokumen yang mirip
Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

BAB VI SUHU DAN KALOR

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

BAB VIII DAYA PADA RANGKAIAN RLC

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

5. Kumparan tipis terdiri dari 4 lilitan diletakkan horisontal kemudian diberi arus listrik 5A. Jika jari-jari lingkaran 4cm,

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

I t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A)

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B a b. Aplikasi Dioda

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

Fisika EBTANAS Tahun 1988

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

IR. STEVANUS ARIANTO 1

B a b 1 I s y a r a t

Arus Listrik. Arus dan Gerak Muatan. Q t. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Satuan SI untuk arus: 1 A = 1 C/s.

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

MODEL OSILASI HARMONIK LOGARITMIK PADA GERAK BEBAN DENGAN MASSA YANG BERUBAH SECARA LINIER TERHADAP WAKTU

1. Pengertian Digital

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Penyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh

PRAKTIKUM TEGANGAN TRANSIEN BERBASIS KOMPUTER

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

BAB 3 DC POWER SUPPLY

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

Fisika Proyek Perintis I Tahun 1979

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

Integral dan Persamaan Diferensial

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Febuari

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Berlaku Perbandingan. A. Konsep Suhu

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Fungsi Bernilai Vektor

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

B a b 1 I s y a r a t

Mendisain Rangkaian Power Supply pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis.

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

BAB II TEORI DASAR ANTENA

Matematika EBTANAS Tahun 1988

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Fisika EBTANAS Tahun 1995

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

KINEMATIKA GERAK LURUS

& RANGKAIAN RC M. Ishaq

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku.

SOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

Pertemuan IX, X V. Struktur Portal

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

Xpedia Fisika. Mekanika 01

Darpublic Nopember 2013

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

Transkripsi:

AUS DAN TEGANGAN BOAK BAK GG nduksi yang dihasilkan jika kuparan berpuar di dala edan agne aau kuparan yang dipengaruhi oleh perubahan fluks agneik, berupa egangan yang arah nya berubah ubah seiap seengah perioda. Tegangan seperi ini disebu egangan Bolak Balik aau egangan A (Alernaing urren). Persaaannya dapa diurunkan dari : d N d dengan = B.A.os. jika =, aka diperoleh : db.a.os. N d Unuk B dan A konsan, aka : dos. N.B.A. d = - N.B.A.. Sin. = N.B.A.. Sin. Jika =, aka : encapai axiu jika Sin. = ± sehingga : diperoleh : N. B. A.. Sin. Benuk gelobangnya dapa dilukiskan : PP N. B. A..Sin. N = Julah lilian B = Kua edan agne ( T ) A = uas penapang kuparan ( ) = Kecepaan sudu ( rad.s - ) = Tegangan Bolak balik ( vol ) = Tegangan axiu ( vol ) inga : aau f T pp =. = Tegangan axiu pp = egangan puncak ke puncak Besarnya egangan axiu dari egangan bolak balik dapa diukur dengan enggunakan ala yang disebu Osiloskope Dengan Osiloskope kia dapa enenukan nilai egangan axiu dan frekuensi suber egangan aranya :. Menenukan egangan axiu : a. Aur posisi obol kalibrasi pada posisi axiu ( puar kekanan sapai erdengar bunyi klik ) b. Aur posisi obol vol/c dan sweep ie sehingga erbenuk garis lurus endaar. c. Masukkan sinyal n pu egangan bolak balik. d. Baca julah koak verical dari iik engah, sehingga egangan diruuskan : = julah koak verikal x vol/c onoh liha gabar : Misal obol vol/c enunjukkan angka 5 vol/c, aka egangan axiu adalah : = 3 c x 5 vol/c = 5 vol

. Menenukan frekuensi suber egangan : Unuk enenukan frekuensi kia harus enenukan perioda erlebih dahulu dengan enghiung julah koak horizonal unuk sau gelobang penuh, sehingga diperoleh persaaan : Dan frekuensinya dapa dienukan : Perioda ( T ) = jl koak endaar dl x sweepie/c f T Dari gabar diaas dapa diliha hasil nya : Jika sweep ie enunjukkan angka 0 s ( ili sekon ), aka periodanya : T = 4 x 0.s = 4.0 x 0-3 sekon = 4 x 0 - sekon Sehingga frekuensinya : f T 4x0 = 5 Hz NA EFFEKTF TEGANGAN DAN AUS BOAK BAK Tegangan / arus effekif : Tegangan aau Arus bolak balik yang nilainya saa dengan egangan aau Arus searah yang enghasilkan kalor yang saa dala waku yang saa. Nilai Tegangan effekif diukur dengan ala oleer A dan Nilai Arus effekif diukur dengan ala Apereeer Hubungan anara nilai effekif dengan nilai axiu dinyaakan : aau eff = 0,707 x eff eff aau eff = 0,707 x aaan : Seua egangan yang erulis pada spesifikasi ala yang enggunakan egangan A adalah nilai egangan effekifnya. onoh : Sebuah elevisi erulis spesifikasi 50 W/ 0, apa arinya? Daya lisrik = 50 Wa Tegangan effekifnya = 0 vol FASO ara enyaakan fase gelobang dala benuk vekor. Fasor digunakan unuk eperudah peahaan dala enyaakan hubungan fase egangan dan aau kua arus. onoh :. Jika egangan dan kua arus searah aau sefase dapa dilukiskan / Secara Fasor dilukiskan :. Jika egangan endahului arus sebesar 90 0, aka Fasornya adalah Aau 3. Jika egangan eringgal erhadap arus sebesar 60 0, Fasornya dinyaakan : Aau 60 0 60 0

ANGKAAN KOMPONEN EEKTONKA DAAM TEGANGAN BOAK BAK A. angkaian resisor dala egangan Bolak balik =. Sin. Dengan enggunakan Huku Khirchoff E =. Dari persaaan :.Sin. diperoleh persaaan :.Sin. dengan aka :.Sin. dan =. Sin. erliha bahwa anara egangan dan kua arus pada rangkaian habaan ( resisor ) pada egangan bolak balik adalah Sefase. Grafik / dinyaakan : / Secara Fasor dilukiskan : B. angkaian ndukor dala egangan Bolak balik ndukor dala rangkaian egangan bolak balik + i + =. Sin. =. Sin. Pada suau saa suber egangan poensial inggi di sebelah kiri, arus engalir seperi gabar enuju kuparan yang besarnya berubah-ubah, akibanya pada kupuran ibul GG nduksi diri, dan enghasilkan arus lisrik induksi elawan arus penyebabnya sesuai Huku enz, seperi gabar. Dengan enggunakan Huku Khirchoff : E =. di di. Sin. = 0 hasilnya =. Sin. d d di.sin..d jika diinegralkan di. Sin.. d Hasilnya :. os.. Secara aeais berlaku bahwa : os. = Sin (90 -.), aka :. Sin 90. diperoleh.sin. 90.. Dala persaaan diensi ruas kiri saa dengan diensi ruas kanan, arinya ini enunjukkan bahwa nilai dari, sehingga diperoleh persaaan baru :. =. Sin (. 90 0 ) 3

Jika persaaan kua arus ersebu di bandingkan erhadap persaaan egangannya, akan erliha bahwa : Kua arus lisrik eringgal erhadap egangan sebesar 90 0 aau egangan endahului arus lisrik sebesar 90 0. Grafik / dinyaakan : / Secara Fasor dilukiskan : Dari persaaan. berdasarkan Huku Oh, seolah olah nilai. idenik dengan Habaan urni pada esisor, yang keudian disebu dengan eakansi ndukif ( X ), aka diruuskan : = kecepaan sudu ( rad.s - ) X. = ndukansi ( H ) X = eakansi ndukif ( Oh ) aau ( H.s - ). angkaian Kapasior dala egangan Bolak balik =. Sin. Kapasior berfungsi sebagai penyipan uaan. Kapasior idak dapa dialiri oleh arus searah eapi dapa dialiri oleh arus bolak balik. Menuru persaaan : dq d dan q =., jika digabungkan diperoleh : d. d dengan =. Sin., aka diperoleh : d d..sin. diubah..sin. d d =...os (.) aau.os.. Dengan :, aka :. =. os (.) Unuk : os (.) = Sin (90 -.) Dan, jika : Sin (90 -.) = Sin berari = (90 -.) Secara aeais ada Hubungan : Sin = Sin (80 - ) arinya akan berlaku : Sin =Sin (80 (90 -.)) = Sin (90 +.) Jadi : =. Sin (. + 90) Dari persaaan : 4

o.sin. dan =. Sin. 90 erliha bahwa anara egangan dan kua arus pada rangkaian Kapasior pada egangan bolak balik. disipulkan : Tegangan eringgal erhadap kua arus sebesar 90 0 aau kua arus endahului erhadap egangan sebesar 90 0. Grafik / dinyaakan : / Secara Fasor dilukiskan : Dari persaaan berdasarkan Huku Oh, seolah olah nilai idenik.. dengan Habaan urni pada esisor, yang keudian disebu dengan eakansi Kapasiif ( X ), aka diruuskan : = kecepaan sudu ( rad.s - ) = Kapasias Kapasior ( Farad ) X X = eakansi Kapasiif ( Oh ) aau ( s.f - ). A D. ANGKAAN - SE DAAM SUMBE TEGANGAN BOAK BAK. X =.Sin. Diagra Fasornya dapa dilukis kan : B Sudu pergeseran Fasenya : Tegangan : X pedansi rangkaian : X os. aau os. dan Tg. aau Tg. X E. ANGKAAN - SE DAAM SUMBE TEGANGAN BOAK BAK. A =.Sin. Diagra Fasornya dapa dilukis kan : Sudu pergeseran Fasenya : os. aau B X X Tegangan adalah : pedansi rangkaian adalah : os. dan Tg. aau X Tg. X 5

F. ANGKAAN -- SE DAAM SUMBE TEGANGAN BOAK BAK. A =.Sin. Dengan enggunakan Huku Oh pedansinya X X B Diagra Fasor gabar disaping adalah : Maka besarnya egangan anara adalah : v Sudu pergeseran Fasenya : os. aau os. dan X X dengan fasor ipedansi Tg. aau X X Tg. X X Pada rangkaian -- eiliki iga sifa yang ungkin :. Jika > aau X > X,. Jika > aau X > X, aka rangkaian bersifa aka rangkaian bersifa ndukif. Kapasiif. X X X X X - X X X 3. Jika = aau X = X, aka rangkaian bersifa esisif. Berlaku : = / dan = Pada rangkain yang bersifa esisif ini rangkaian di-kaakan erjadi esonansi dengan frekuensi esonansi dinyaakan : f.. f = frekuensi resonansi ( Hz) = ndukansi ( H ) = Kapasias Kapasior ( F ) G. DAYA PADA ANGKAAN BOAK BAK : Pada rangkaian Bolak balik dikenal isilah Fakor Daya yang dinyaakan : Daya Sesungguhn ya Fako Daya Daya Seu Diana : Daya Sesungguhnya : Daya pada rangkaian Bolak balik yang dihasilkan oleh Habaan Murni ( ) P =.. Maka : Fakor Daya = diperoleh. Karena / = os, aka : Daya Seu : Daya pada rangkaian bolak balik yang dihasilkan oleh pedansi rangkaian ( ) P =. Fakor Daya = Fakor Daya = os Daya Disipasi : Daya pada rangkaian bolak balik yang nilainya saa dengan hasil kali anara Tegangan dan Kua arus dengan fakor dayanya Maka : = Tegangan efekif bolak balik (vol) P =..os 6

= Kua arus efekif ( A ) Soal Soal Arus dan Tegangan A!. Jaru suau voleer yang dipergunakan unuk engukur sebuah egangan bolak-balik enunjukkan harga 0 vol. ni berari bahwa egangan iu. a. Teap d. berubah anara 0 dan + 0 vol b. berubah anara 0 dan 0 vol e. berubah anara - 0 dan +0 vol c. berubah anara 0 dan 0 vol. Jika suau rangkaian arus bolak-balik dengan kapasior di dalanya, aka hubungan anara egangan dan kua arus dapa dilukiskan dala grafik. a. d. / i b. e. / i / / i i c. / i 3. Sebuah kapasior dirangkai pada suber egangan bolak-balik 50 vol yang frekuensinya 50 Hz, ernyaa reakansi kapasiifnya 5000/, aka kapasias kapasiornya adalah. a. F b. 5 F c. 0 F d. 0 F e. 50 F 4. pedansi dala Oh anara iik A dan B adalah. = 4 X = 3 X = 6 a. 5 c. 6 e. 3 A B b. 7 d. 97 360 5. Tangen sudu fase rangkaian seri esisor 00 dan indukor 0,0 H beroperasi pada Hz, adalah. a. 0,63 b. 0,7 c.,38 d.,63 e. 0,8 6. esisor = 50 dan kuparan dengan reakansi indukif 50 dan kapasior dengan reakansi kapasiif 00 dihubungkan seri pada suber egangan bolak-balik, aka beda fase anara arus dan egangan pada rangkaian adalah sebesar. a. 0 0 b. 30 0 c. 45 0 d. 60 0 e. 90 0 7. Jika beda poensial ujung-ujung adalah 6 vol, aka beda poensial anara ujung-ujung indukor dala vol yang disusun seri dengan dan dihubungkan dengan egangan A 0 vol adalah. a. b. 4 c. d. 87 e. 44 8. Sebuah resisor dan sebuah kuparan dihubungkan seri pada suber egangan A 00 vol. Tegangan anara kedua ujung kuparan dan resisor saa besar, aka egangan ersebu adalah. a. 5 vol b. 50 vol c. 50 vol d. 60 vol e. 75 vol 9. Suau kuparan dihubungkan dengan egangan bolak-balik. Melalui daa percobaan hasil pengukuran dengan Oheer, voleer dan apereer enunjukkan 30 Oh, 5 vol dan 00 A, aka reakansi indukif kuparan. a. 6 oh b. 0 oh c. 40 oh d. 70 oh e. 80 oh 0. angkaian seri enarik arus,5 A jika dihubungkan suber egangan bolak-balik 0 vol. Tegangan anara kedua ujung resisor dan indukor saa besar, aka habaan resisor bernilai. a. b. 4 c. 5 d. 4 e. 5. angkaian seri dengan kapasias kapasior 5 x 0-6 F engalirkan arus A saa dihubungkan dengan egangan A 00 vol, 00 rad/s, aka nilai habaan resisor adalah. a. 60 b. 45 c. 40 d. 30 e. 5. Pernyaaan beriku berkaian dengan saa erjadinya keadaan resonansi pada rangkaian seri -- seri :. reakansi indukif > reakansi kapasiif. reakansi indukif = reakansi kapasiif 3. pedansi saa dengan nol 4. pedansi saa dengan habaan Pernyaaan yang benar adalah. 7

a. dan 3 b. dan 3 c. dan 4 d. dan 4 e. dan 3. Suau rangkaian seri resisor 0 dan kapasior F dihubungkan dengan suber egangan bolak-balik dengan frekuensi 50 rad/s. Besar ndukansi indukor yang harus dipasang seri dengan rangkaian agar erjadi resonansi. a. 4 H b. 8 H c. 6 H d. 4. H e. 8. H 4. Dibawah ini adalah pernyaaan unuk eperbesar reakansi indukif :. eperbesar arus dala rangkaian. eperbesar indukansi diri 3. eperbesar frekuensi arus lisrik 4. eperkecil egangan ujung-ujung indukor. Pernyaaan yang benar. a. dan b.,, dan 4 c. dan 3 d., 3, dan 4 e. dan 4 5. Pada saa erjadi resonansi dala rangkaian seri --, aka :. egangan dan arus sefase. ipedansi rangkaian saa dengan habaannya. 3. rangkaian bersifa resisif urni. 4. arus dala rangkaian encapai harga axiu. Pernyaaan yang benar. a.,, dan 3 b. dan 3 c. dan 4 d. hanya 4 e. seua benar 6. Frekuensi resonansi dapa diperkecil dengan cara :. eperbesar kapasiansi dari rangkaian.. eperkecil habaan rangkaian 3. eperbesar indukansi rangkaian 4. eperbesar egangan suber pernyaaan yang benar. a.,, dan 3 b. dan 3 c. dan 4 d. hanya 4 e. seua benar 7. iha Gabar! X X Dari gabar diaas egangan pada ujung ujung resisor adalah. a. 80 vol c. 60 vol 60 60 b. 0 vol d. 30 vol e. nol 8. iha gabar! 60 80 00 60 X 00 Dari gabar diaas besarnya eakansi Kapasiifnya adalah. a. 0 c. 00 e. 400 b. 60 d. 40 9. Sebuah voleer A dengan ipedansi inggi dihubungkan pada ujung ujung,, dan secara bergiliran yang dihubungkan seri dan eberikan hasil pengukuran yang saa dala iap kasus. Hasil bacaan ersebu dala vol adalah. a. 3,57 b. 33,33 c. 40,00 d. 57,74 e. 00,00 X 00 0. angkaian ndukor saa dihubungkan dengan egangan D 0 vol enghasilkan arus lisrik 4 A, dan saa dihubungkan dengan egangan A agar enghasilkan arus lisrik 4 A, diperlukan egangan 40 vol, aka nilai eakansi ndukif adalah. a. 53 Oh b. 35 Oh c. 05 Oh d. 50 oh e. 0 oh. Suau rangkaian seri ersusun seperi gabar dibawah ini. Jika = 600 dan = H, sera = 5 F, dan egangan suber eenuhi persaaan = 50 sin (00.), ipedansi rangkaian adalah. a. 00 b. 000 c. 50 d. 000 e. 500. Suau rangkaian seri ersusun seperi gabar dibawah ini. Jika = 600 dan = H, sera = 0 F, dan egangan suber eenuhi persaaan = 00 sin (00.), aka arus yang engalir pada rangkaian adalah. a. ½. A b. A c. A d. 0, A e. 0,5 A *** Yakinlah, bahwa seakin banyak kebohongan yang kia lakukan *** *** hidup seakin idak enang *** 8