DAILY REPORT 28 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 15 April 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 16 August 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 19 April 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 04 Mei 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 21 April 2017

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 03 Mei 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 24 April 2015

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 27 September 2016

LAPORAN September KINERJA 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 18 April 2016

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 11 September 2015

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 09 March 2017

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 05 April 2017

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 30 Juli 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 27 Mei 2016

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 27 October 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 10 Aug 2017

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 24 Februari 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES ASII akan lakukan rights issue untuk AALI, BNLI & ACST ASII akan terbitkan obligasi Rp 10-12,5 triliun RUPS ASII setuju bagi dividen tahun buku 2015 Rp 177/saham ASII investasi Rp5,3 triliun perkuat infrastruktur dan properti Laba BBCA per 1Q16 naik 11,1% YoY, pendapatan naik 17% BBCA alokasikan Rp1,5 triliun untuk akuisisi dan modal anak usaha Laba bersih PNBN 1Q16 meningkat 4,8% BVIC ekspansi bisnis di Manado BJBR bukukan laba Rp 446 miliar pada kuartal I-2016 RUPS ADHI kedua tidak kuorum Laba bersih PTBA turun tipis pada kuartal I-2016 ADRO selesaikan financial closing PLTU USD 500 juta Laba MYOH per 1Q16 turun 12,6% YoY PALM catat rugi Rp 19,83 miliar per 1Q16 PGAS sasar pelanggan sector komersiil di mal Jakarta WTON bukukan pendapatan 1Q16 Rp732,53 miliar RUPS HMSP setuju rencana stock split dengan rasio 1 : 25 HMSP akan membagikan dividen Rp 10,4 triliun HERO catat rugi Rp 35,47 miliar per 1Q16 ISAT optimis bukukan laba bersih Pendapatan MBSS diprediksi stagnan TMAS targetkan pendapatan 2016 naik 12,5% TMAS siapkan capex tahun 2016 Rp 550 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal Support IHSG Level yang berada di ruang 4817/4789/4775 jenuh beli terkonfirmasikan dari indikator Stochastic, bahwa peluang kenaikan mulai terbatas, Resistance Level 4860/4874/4902 sementara peluang koreksi akan lebih besar. Konfirmasi indeks dari MACD Major Trend tercermin positif. Secara Down teknis peluang kenaikan terbatas, maka Minor target Trend resistance di level 4927 Up dan support di level 4860.. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4845.658 +31.565 5,758.42 6,158.79 LQ-45 835.292 +4.462 1,218.12 4,346.56 MARKET REVIEW Perdagangan IHSG hari Rabu (27/04) ditutup menguat 31,57 poin (0,66%) ke level 4.845,65, setelah mengalami pelemahan yang cukup dalam selama dua hari berturut- turut. Penguatan dipimpin oleh sektor konsumer yang melompat 2,00%, sektor infrastruktur yang menguat 1,00%, dan sektor pertambangan yang naik 0,99%. Penguatan juga didukung oleh harga minyak yang melanjutkan reli nya oleh karena spekulasi mengenai Arab Saudi yang berencana mengurangi aktivitas pengeboran dan memicu harapan penyusutan kelebihan pasokan global. Dari global, indeks Wall Street relatif stagnan pada perdagangan hari selasa (26/11) dengan trader mencermati pertemuan kebijakan Federal Reserve untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kenaikan suku bunga. Bank sentral Amerika itu diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah mengakhiri pertemuan kebijakannya Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, namun pasar ingin melihat apakah The Fed memberikan petunjuk untuk masa mendatang. Setelah gejolak yang menghantam pasar keuangan dunia pada awal tahun ini, para pembuat kebijakan Amerika telah menurunkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada 2016, dengan mengatakan mereka akan terus memantau perkembangan di luar negeri sebelum mengambil langkah selanjutnya. Namun, the Fed diperkirakan masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bps) secara bertahap di tahun ini. Saat ini, Fed Fund Rate sebesar 0,50 persen setelah kenaikan pertama di akhir tahun lalu sebesar 25 bps. Dari regional, indeks Nikkei 225 melemah 62.79 (0,36%) ke level 17.290,49 dari level 17.353,28 sehari sebelumnya. Pelemahan didorong oleh awal keluarnya laporan keuangan yang dibawah ekspektasi dan juga trader yang menunggu kebijakan dari the Fed dan juga BOJ yang memulai pertemuannya hari ini. Di sisi lain, indeks Shanghai composite melemah 11,02 poin (0,37%) ke level 2.953,67, dari level 2.964,70 sehari sebelumnya didorong oleh spekulasi dari kebijakan the Fed. Adapun indeks Hang Seng mengalami pelemahan 45,67 poin (0,21%) ke level 21.361,60, dari level 21.407,27 sehari sebelumnya mengikuti bursa Cina. Dari pasar eropa, indeks-indeks saham eropa dibuka tentative stagnan dengan investor cenderung untuk wait and see untuk kelanjutan FOMC meeting yang baru dimulai. MARKET VIEW Hasil rapat FOMC yang berlangsung selama 2 hari, akhirnya The Fed kembali memutuskan untuk mempertahankan Fed rate di kisaran 0,25%-0,5%. Pasca pengumuman The Fed. Pada hari ini pelaku pasar, menantikan pengumuman GDP 1Q 2016. Diprediksi GDP 1Q2016 AS sebesar 0,6% QoQ dari periode sebelumnya 1,4%. Di pihak lain, Bank of Japan menggelar pertemuan hari ini diperkirakan langkah dari otoritas moneter Jepang ini akan mengikuti kebijakan The Fed dan data-data ekonomi yang melambat. Inflasi Jepang mendekati 0%, pertumbuhan di bawah target pemerintah dan kenaikan Yen mengancam pendapatan ekspor. Rilis data ekonomi dari negaranegara ekonomi besar itu akan menjadi acuan investor. Oleh karena itu diperkirakan bursa saham dan nilai mata uang akan kembali volatil pada hari ini. Pergerakan di bursa saham Indonesia selain mengacu pada sentimen global, juga akan mencermati kinerja emiten kuartal I 2016 dan aksi korporasi perusahaan yang diharapkan dapat meciptakan pertumbuhan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Saham sektor perkebunan boleh jadi akan memperoleh benefit dari langkah Pemerintah yang mulai mengurangi ekspor CPO menyusul penurunan produksi akibat efek El Nino dan meningkatnya penggunaan biodiesel dalam negeri. Produksi CPO Indonesia pada Maret 2016 turun 6,4% MoM, dan stok CPO Indonesia pada Maret 2016 turun 12% MoM. Sedang ekspor CPO Indonesia pada Maret 2016 turun 24% MoM. Namun ekspor CPO pada 1Q 2016 naik 9,6% YoY. Kondisi tersebut diharapkan dapat menaikkan harga CPO, mengingat Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia. Rencana pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur dengan menggunakan skema penjaminan untuk menarik minat investor swasta dan badan usaha diharapkan dapat menstimulasi sektor konstruksi dan bisnis terkait. Dalam draft undangundang tax amnesty, para pihak mendapatkan tax amnesty sebesar 1%-3% tax amnesty jika merepatriasi dananya dari pada hanya melaporkan asetnya yang akan mendapat tax amnesty sebesar 2%- 6%. Pemerintah mengusulkan lock-up period 3 tahun untuk dana repatriasi yang harus diinvestasikan ke obligasi pemerintah, obligasi BUMN atau investasi keuangan di bank-bnak yang ditunjuk oleh menteri keuangan dalam tahun pertama. Dalam tahun kedua dan atau ketiga lock-up, dana dapat diinvestasikan ke obligasi korporasi, sektor properti, investasi sektor riil yang disetujui pemerintah atau investasi infrastruktur melalui Public-Private Partnership. Bank Indonesia melihat potensi dana repatriasi sebesar Rp 560 triliun dalam tax amnesty. Pemerintah mengharapkan sumber pendapatan pajak dari dana di luar negeri itu yang dapat digunakan untuk pembangunan. Katalis positif di atas, ditambah dengan positifnya pasar Asia pada pembukaan sesi pertama hari ini, peluang IHSG untuk melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini akan terbuka lebar. 1

Astra International (ASII) berencana melakukan aksi korporasi melalui pasar modal dengan menerbitkan saham baru (rights issue) tiga anak usahanya. Aksi korporasi ini dilakukan guna meraih dana segar dari pasar modal. Tiga anak usaha perseroan yang akan melakukan rights issue, yakni Astra Agro Lestari (AALI) dengan target dana Rp 4 triliun, Bank Permata (BNLI) Rp 5,5 triliun, dan Acset Indonusa (ACST). Jika banyak pemegang saham yang tidak melakukan rights issue, maka ASII sebagai induk perusahaan akan menjadi standby buyer. Astra International (ASII) berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp 10 triliun-rp 12,5 triliun. Penerbitan surat utang tersebut akan dilakukan untuk memproduksi kendaraan roda empat dan roda dua yang saat ini masih cukup menjanjikan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Astra tengah melirik berbagai kemungkinan pendanaan yang paling menguntungkan. Perseroan menilai obligasi merupakan instrumen keuangan yang berpotensi akan diterbitkan pada semester I 2016 guna mendapatkan funding obligasi 20% atau 25% dari total funding yang diperlukan. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra International (ASII) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 50% dari total laba bersih tahun buku 2015 atau senilai Rp 7,2 triliun. Dividen itu setara Rp 177 per saham. Dividen tersebut dibagi dalam dua tahap. Pertama, yang diperhitungkan dalam dividen interim sebesar Rp 64 per saham dan telah dibayarkan pada 21 Oktober 2015, dan sisanya Rp 113 per saham akan dibayarkan pada 27 Mei 2016. Astra International (ASII) meningkatkan investasinya di sektor infrastruktur, logistik, dan properti tahun ini. Perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp 5,3 triliun. Dana tersebut sekitar 39% dari total belanja modal yang mencapai Rp 13,7 triliun. Sesuai rencana, ASII akan menggunakan capex untuk menyelesaikan beberapa proyek jalan tol. Anak usaha perseroan, Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) diproyeksikan akan menyelesaikan seksi tiga jalan tol Mojokerto-Kertosono sepanjang 5 km sebelum Lebaran tahun ini. Selain itu, perseroan juga berniat menyelesaikan proyek seksi tiga jalan tol Semarang-Solo tahun ini, sehingga total panjang jalan tersebut 40 km. Sementara itu, di bisnis properti, Astra akan fokus membangun dua proyek yang sudah berjalan, yaitu Menara Astra dan Anandamaya Residences. Perseroan mengalokasikan capex untuk dua proyek tersebut sebesar Rp 1,6 triliun. Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan kenaikan laba bersih 11,1% di triwulan I 2016 menjadi Rp 4,5 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 4,1 triliun. Pendapatan operasional tumbuh 17,0% YoY menjadi Rp 12,8 triliun dari Rp 11,0 triliun. Pada akhir Maret 2016 portofolio kredit mencapai Rp 373,7 triliun, tumbuh 11,4% YoY. Kredit korporasi tumbuh 18,5% YoY menjadi Rp 129,4 triliun dan kredit komersial & UKM meningkat 5,9% YoY menjadi Rp 142,3 triliun. Sementara kredit konsumer tumbuh 10,9% YoY menjadi Rp 102,1 triliun didukung oleh pertumbuhan di semua produk. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik 9,3% YoY menjadi Rp 59,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 13,8% YoY menjadi Rp 32,7 triliun. Pada akhir triwulan I 2016 outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp 9,5 triliun, meningkat 11,3% YoY. Dana pihak ketiga meningkat 5,7% YoY mencapai Rp 470,4 triliun pada akhir Maret 2016. Dana CASA tetap menjadi kontributor utama terhadap total pendanaan Bank yaitu sebesar 76,9% terhadap total dana pihak ketiga. Dana tabungan mencapai 67,4% dari total dana CASA dan mencatat pertumbuhan sebesar 7,9% YoY menjadi Rp 243,9 triliun, sedangkan dana giro meningkat 8,4% YoY menjadi Rp 117,8 triliun. Dana deposito tercatat sebesar Rp 108,7 triliun, turun 1,5% YoY sebagai dampak tingkat suku bunga deposito yang lebih rendah. Bank Central Asia (BBCA) mengalokasikan anggaran Rp 1,5 triliun untuk rencana akuisisi bank lain dan penyuntikan modal anak usaha pada 2016. Untuk akuisisi, perseroan akan mulai menyeleksi bank kecil yang berpotensi besar untuk pengembangan bisnis di Indonesia. Untuk suntikan kepada anak usaha, BBCA akan melakukan injeksi modal pada semeste II- 2016. Bank Panin (PNBN) membukukan laba bersih sebesar Rp525,75 miliar pada kuartal I/2016, naik 4,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp501,3 miliar. Peningkatan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp2 triliun, meningkat 23,8% dari sebelumnya Rp1,61 triliun. Adapun total asset perseroan meningkat 8,92% mencapai Rp183,45 triliun. Kenaikan aset ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 4,26% menjadi Rp125,74 triliun dan dana pihak ketiga yang naik sebesar 3,14% menjadi Rp127,94 triliun. Bank Victoria (BVIC) melakukan ekspansi bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara untuk meningkatkan pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat di daerah ini. Bank Victoria ingin membidik pasar Indonesia timur melalui pengembangan bisnis pada segmen-segmen unggulan, seperti sektor mikro usaha kecil mau pun segmen ritel banking. Bank QNB Indonesia (BKSW) dan Commonwealth Life menandatangani kerja sama untuk memperkenalkan produk asuransi jiwa yang dinamakan Invest Link Assurance. Produk banccassurance unit link ini merupakan produk asuransi jiwa yang dilengkapi dengan fitur Investment Death Guaranteed Benefit khusus untuk para Nasabah Bank QNB Indonesia. Melalui kerja sama strategis ini, Commonwealth Life juga akan berbagi keahlian di lingkup manajemen penjualan asuransi dan dukungan untuk membangun platform bancassurance bersama Bank QNB Indonesia. Bank Jabar Banten (BJBR) membukukan laba bersih Rp 446,01 miliar pada 1Q16 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 385,35 miliar. Pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp 1,41 triliun pada 1Q16 dari Rp 1,2 triliun pada 1Q15. Rapat Umum Pemegang Saham Adhi Karya (ADHI) kedua kembali tidak kuorum sebanyak 60%. RUPS ini membahas tentang penetapan saham seri A Dwiwarna dan perubahan anggaran dasar perseroan. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp 332,57 miliar pada 1Q16, turun tipis dibandingkan Rp 340,33 miliar pada 1Q15. Penjualan naik dari Rp 3,28 triliun pada 1Q15 menjadi Rp 3,54 triliun pada 1Q16. Beban pajak yang meningkat menjadi Rp 147,43 miliar pada 1Q16 dari Rp 107,16 miliar pada 1Q15 menyebabkan laba turun tipis. Adaro Energy (ADRO) menargetkan untuk menyelesaikan financial closing proyek PLTU Kalimantan Selatan senilai USD 500 juta pada Juni tahun ini. Penyelesaikan financial closing proyek Kalsel berdekatan dengan financial closing PLTU batubara. Perseroan akan melakukan pinjaman sebesar USD 400 juta kepada sejumlah bank. Jumlah tersebut setara dengan 80% dari total nilai proyek. 2

Samindo Resources (MYOH) mencatatkan penurunan laba triwulan I 2016 sebesar 12,6% YoY menjadi USD 55,99 juta dibandingkan sebelumnya USD 46,30 juta. Hal itu disebabkan pendapatan usaha turun 17,3% menjadi USD 46,30 juta dari sebelumnya USD 55,99 juta. Turunnya volume pendapatan terutama pada dua aktivitas utama perseroan serta turunnya kompensasi BBM. Samindo telah melunasi utang bank sebesar USD 13,5 juta sampai April 2016 dan berencana melanjutkan pelunasan pada akhir semester I hingga total utang menjadi USD 33,5 juta dan turun terus menjadi USD 20 juta hingga akhir 2016. Provident Agro (PALM) mencatat rugi sebesar Rp 19,83 miliar per Maret 2016 dari sebelumnya rugi Rp 61,64 miliar per Maret 2015. Pendapatan naik menjadi Rp 255,27 miliar dari sebelumnya Rp 239,33 miliar. Perusahaan Gas Negara (PGAS) gencar menyasar pelanggan dari sektor komersial, khususnya pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta. Saat ini sejumlah mal di area Jakarta yang sudah memakai gas PGN adalah Plaza Senayan, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Central Park, Pacific Place, Senayan City, Summarecon Kelapa Gading, Emporium Pluit, dan Mangga Dua Square. Wijaya Karya Beton (WTON) meraih kenaikan pendapatan sebesar 71,3% menjadi Rp732,53 miliar hingga Maret 2016 dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp427,56 miliar. Adapun laba bersih perseroan mencapai Rp50,24 miliar, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17 miliar. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) HM Sampoerna (HMSP) menyetujui rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:25. Pemecahan nilai nominal saham ini akan meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar dari 4.652,7 juta saham menjadi sekitar 116.318,1 juta saham. HM Sampoerna (HMSP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 10,4 triliun. Jumlah tersebut setara 99,9% dari total laba bersih tahun lalu. Adapun cum date untuk mendapatkan dividen pada 11 Mei 2016. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 27 Mei 2016. Sementara itu, pasar rokok di Indonesia tahun ini diperkirakan turun 1-2%. Terkait pajak cukai yang naik 15%, perseroan telah melakukan kenaikan harga secara rata-rata tiap brand sebesar 7,5%. Hero Supermarket (HERO) meraih pendapatan bersih per Maret 2016 sebesar Rp 3,36 triliun atau turun dari sebelumnya Rp 3,44 triliun. Perseroan mencatatkan rugi bersih Rp 35,47 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 16,46 miliar. Indosat (ISAT) optimis membukukan laba bersih pada 2016 setelah tiga tahun berturut-turut membukukan rugi bersih seiring dengan usaha menurunkan porsi utang dolar AS menjadi 10%- 15%. Per Desember 2015, porsi utang dolar AS masih sebesar 25%. Pinjaman berdenominasi dolar AS akan dilunasi dari revolving credit facility (RCF) berdenominasi rupiah serta obligasi. Intiland Development (DILD) segera meresmikan ritel pertamanya di Jakarta yakni South Quarter Dome (SQ Dome) seluas 12.000 meter persegi di kawasan perkantoran terpadu South Quarter di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. SQ Dome yang telah beroperasi sejak akhir 2015 akan resmi dibuka pada 1 Mei 2016 dan saat ini tingkat okupansinya sudan mencapai 60%. Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) memproyeksi pendapatan perseroan pada tahun ini akan stagnan seiring proyeksi harga batu bara yang masih berfluktuasi. Perseroan kini lebih mengincar kontrak pengangkutan non jangka panjang guna menjaga tingkat pendapatan. Pelayaran Tempuran Emas (TEMAS Line) menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2016 atau meningkat sebesar 12,5% dibanding realisasi pendapatan pada tahun 2015. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp 250 miliar. Seiring penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tahun 2015, mulai tahun 2016 perseroan menetapkan untuk melakukan penyesuaian harga. Langkah tersebut dimaksudkan pula sebagai strategi perseroan untuk memperluas market share di industri pelayaran nasional pada tahun 2016. Perseroan berharap dengan kebijakan penurunan harga akan berdampak positif pada penurunan beban logistic kepada pemilik barang dan peningkatan volume muatan. Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) menyiapkan belanja modal (capex) tahun 2016 sebesar Rp 550 miliar untuk ekspansi bisnis tahun 2016, atau lebih rendah dari alokasi belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 585 miliar. Capex tahun 2015 masih tersisa Rp 100 miliar dan akan digunakan untuk tahun 2016. Belanja modal tahun 2016 ini akan digunakan untuk menambah 7 armada kapal. Untuk kapal berukuran besar Temas Line berencana membeli kapal bekas, sedangkan kapal baru akan dibeli untuk ukuran kecil. Sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal dengan porsi 30%, sedangkan sisanya berasal dari perbankan. Perseroan akan mendapat fasilitas kredit baru dari beberapa bank. Perseroan berharap bunga pinjaman dari perbankan turun 50 bps menyusul penurunan suku bunga bank sentral yang sudah berlangsung sejak Januari 2016. Dengan demikian beban keuangan juga turun. Kedaung Indah Can (KICI) mencatat penjualan bersih Rp 23,22 miliar di triwulan I 2016 relatif stabil dari penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp 23,06 miliar. Perseroan membukukan rugi per Maret 2016 sebesar Rp 72,86 juta dari sebelumnya meraih laba Rp 2,11 miliar di triwulan I 2015. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) meraih laba per Maret 2016 sebesar USD 35,40 juta, naik dibandingkan sebelumnya USD 2,85 juta. Pendapatan bersih naik menjadi USD 358,89 juta dari sebelumnya USD 367,93 juta. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) menilai klaim tagihan yang diajukan PT Era Srikandi Prima dalam permohonan restrukturisasi utang belum jatuh tempo. Pemohon mengirimkan surat tagihan pada 2 Maret 2016 dan permohonan tersebut didaftarkan pada pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 11 April 2016. Perseroan mengakui tengah mengalami kesulitan usaha setelah salah satu pabriknya yang berada di Jatiuwung, Tangerang mengalami kebakaran pada tahun lalu. Akibatnya, perseroan tidak bisa memaksimalkan produksi corrugated carton yang menjadi salah satu lini produksi. Kendati demikian, perseroan mengklaim masih berkemampuan untuk melaksanakan kewajibannya. Tanah Laut (INDX) merugi Rp 5,10 miliar per Maret 2016 dari sebelumnya membukukan laba sebesar Rp 14,48 miiar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha tak tercatat pada periode tiga bulanan tahun ini dibandingkan pendapatan usaha triwulan 2015 sebesar Rp 41,64 miliar. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 45.26-7 TLKM (US) 57 18,773 149 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.15 0 ANTM (GR) 4 553-15 Gold (US$)/Ounce 1245.73-0.10 Nickel (US$)/MT 9200 10 Tin (US$)/MT 17075.00-350 Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.95-11.45 Coal (RB) (US$)/MT* 52.75-10.61 CPO (ROTH) (US$)/MT 717.50-2.50 CPO (MYR)/MT 2642.00-2.50 Rubber (MYR/Kg) 716.00 3.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 705.81-2.45 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 18041.55 0.28 3.54 16.78 14.90 3.05 2.92 5,322.0 USA NASDAQ COMPOSITE 4863.14-0.51-2.88 20.68 17.56 3.35 3.07 7,619.6 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6319.91 0.56 1.24 17.08 14.51 1.77 1.71 1,564.3 CHINA SHANGHAI SE A SH 3090.98-0.37-16.56 13.14 11.57 1.40 1.28 3,837.6 CHINA SHENZHEN SE A SH 1962.69-0.29-18.75 26.02 21.26 3.07 2.78 3,060.6 HONG KONG HANG SENG INDEX 21361.60-0.21-2.52 11.45 10.37 1.07 1.01 1,733.1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4845.66 0.66 5.50 15.21 13.24 2.28 2.06 39 JAPAN NIKKEI 225 17290.49-0.36-9.16 16.30 14.99 1.42 1.33 2,777.5 MALAYSIA KLCI 1692.34-1 -1 16.30 15.09 1.71 1.61 255.8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2874.72-0.69-0.28 12.97 12.29 1.10 1.06 298.2 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,202.00-3.00 1000 IDR/ USD 8 000 EUR/IDR 14,952.85 5.22 EUR / USD 1.13 004 JPY/IDR 118.31-0.42 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,788.69 6.25 SGD / USD 0.74 003 AUD/IDR 10,037.02-28.98 AUD / USD 0.76 012 GBP/IDR 19,194.65-74 GBP / USD 1.45-004 CNY/IDR 2,031.70-0.98 CNY / USD 0.15-001 MYR/IDR 3,372.16 11.25 MYR / USD 0.26 009 KRW/IDR 11.50 2 100 KRW / USD 9 002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.02 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 4 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 3 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.83 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % 0.19-9 SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 28 Apr FOMC Rate Decision Tetap 0.25% - 0.50% 28 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 260 ribu dari 247 ribu 28 Apr US Continuing Claims Naik menjadi 2145 ribu dari 2137 ribu 28 Apr US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 0.6% dari 1.4% 28 Apr US GDP Index Turun menjadi 0.6% dari 0.9% 28 Apr US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 2.4% 29 Apr US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2% 29 Apr US Personal Spending Naik menjadi 0.2% dari 0.1% 29 Apr US Real Personal Spending Turun menjadi 0.1% dari 0.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt HMSP IJ 97150 5.03 20.44 ASII IJ 6825-5.21-14.34 TLKM IJ 3700 1.51 5.24 UNTR IJ 14625-5.65-3.08 BMRI IJ 9625 1.32 2.73 INDF IJ 6850-2.49-1.45 BNII IJ 228 23.24 2.72 SMGR IJ 10125-1.94-1.12 LPPF IJ 18800 5.03 2.48 PGAS IJ 2640-1.31-0.80 BBCA IJ 13050 0.77 2.31 BBNI IJ 4610-0.86-0.70 PLIN IJ 3575 19.17 1.93 KPIG IJ 1200-7.69-0.65 GGRM IJ 70200 1.45 1.82 CTRA IJ 1290-2.27-0.43 UNVR IJ 44150 0.57 1.80 SCMA IJ 3090-0.80-0.35 ISAT IJ 6750 3.45 1.16 ADHI IJ 2745-3.35-0.32 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 710 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ADRO $013 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16 TRIS 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16 CINT 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16 ACST 33.50 Cash Dividend 26 Apr-16 27 Apr-16 29 Apr-16 20 May-16 PPRO 4.27 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 HDFA 3.50 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 AGRO 1.36 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 ASGR 93.00 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 AUTO 17.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 25 May-16 TCID 410 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 24 May-16 TURI 12.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 23 May-16 TLKM 94.63 Cash Dividend 29 Apr-16 02 May-16 04 May-16 26 May-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period GOLD Tender Offer - 535.00 -- -- 22 Apr 22 May 16 BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 BSIM Rights Issue 13:1 400 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May 16 13 May 16 17 May 23 May 16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May 16 16 May 16 20 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May 16 18 May 16 24 May 30 May 16 AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May 16 31 May 16 06 Jun 10 Jun 16 ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun 16 09 Jun 16 15 Jun 21 Jun 16 RMBA Rights Issue 36:145 480 09 Jun 16 10 Jun 16 16 Jun 22 Jun 16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July 16 11 July 16 15 Jul 21 Jul 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BDMN RUPST 28-Apr-16 AKRA RUPST 28-Apr-16 INDY RUPST/LB 28-Apr-16 ELSA RUPST 28-Apr-16 WIKA RUPST 28-Apr-16 BBKP RUPST/LB 28-Apr-16 IATA RUPST/LB 28-Apr-16 BTEL RUPSLB 28-Apr-16 BTPN RUPST/LB 28-Apr-16 DEWA RUPST/LB 29-Apr-16 PTPP RUPST 29-Apr-16 BMTR RUPST/LB 02-May-16 MNCN RUPST/LB 02-May-16 MYOH RUPST/LB 03-May-16 SSIA RUPST 03-May-16 BCAP RUPST/LB 03-May-16 BABP RUPST/LB 03-May-16 KPIG RUPST/LB 04-May-16 MLPL RUPST 04-May-16 6

WSKT S1 2270 R1 2355 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2225 R2 2400 2305 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band WSKT Up ward Sloping Channel 2,355 2,305 2,400 2,305 2,305 2,300 2,280 2,258.13 2,200 2,181 2,130 2,100 2,123.75 2,123.75 2,000 1,952.04 1,900 1,800 1,700 1,600 Trading range Rp 2270-Rp 2355 Entry Rp 2305, take Profit Rp 2355 Stochastics 72.35 Positif MACD 17 Negatif True Strength Index (TSI) 61.20 Positif Bollinger Band (Mid) 2178 Positif MA5 2280 Positif 80 58.4755 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 58.48, Stochastic %K = 54.95, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 9 7 8 58.4755 5 54.9464 3 54.9464 WSKT - MACD (5,3) = -11.91, Signal() = -11.54 1-11.5434-1 - 24,394,30-11.909-3 61.2022 WSKT - TSI(3,5,3) = 61.20, Volume() = 24,394,300 8 60.6981 0000 - - 24,394,30 WSKT - William's % R(14) = -17.86, Volume() = 24,394,300-17.8571 PTPP S1 3555 R1 3680 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 3430 R2 3805 3620 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band PT PP Do wnwa rd Sloping Channel 3,943.26 4,000 3,943.26 3,940.85 3,840 3,781 3,800 3,748.75 3,723 3,705 3,600 3,620 3,620 3,620 3,400 3,291.94 3,291.94 3,200 Trading range Rp 3555-Rp 3680 Entry Rp 3620, take Profit Rp 3680 Stochastics 42.55 Positif MACD -21.08 Negatif True Strength Index (TSI) -64.08 Negatif Bollinger Band (Mid) 3781 Negatif MA5 3723 Negatif 3,000 PT PP - Stochastic %D(6,3,3) = 28.95, Stochastic %K = 15.72, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 80 1 3 5 7 8 9 28.9521 28.9521 15.7227 3354 PT PP - MACD (5,3) = 34, Signal() = 20.87 15.7227 1 3 20.8686-5 - -3 - -1 PT PP - TSI(3,5,3) = -64.08, Volume() = 18,652,600 18,652,60 8 0000 - - - 18,652,60-44.0581 PT PP - William's % R(14) = -76.67, Volume() = 18,652,600-64.082-76.6667

TLKM S1 3635 R1 3755 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3580 R2 3810 3700 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif TLKM Wedge 3,700 3,800 3,700 3,688 3,661.88 3,600 3,502 3,400 3,490.36 3,490.36 3,402.5 3,200 3,402.5 3,368.27 3,350 3,000 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3655-Rp 3735 Entry Rp 3700, take Profit Rp 3755 Stochastics 79.96 Negatif MACD 32.40 Negatif True Strength Index (TSI) 28.45 Positif Bollinger Band (Mid) 3502 Positif MA5 3688 Positif 80 70.9966 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 71.00, Stochastic %K = 61.02, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 1 3 5 7 8 9 70.9966 61.022 61.022 20 TLKM - MACD (5,3) = -14.72, Signal() = -20.66 1 3-14.721 - -3 - -1 74,476,00-20.6609 TLKM - TSI(3,5,3) = 28.45, Volume() = 74,476,000 38.6561 28.4487 - - 74,476,00 0000 TLKM - William's % R(14) = -23.91, Volume() = 74,476,000-23.913 2,800 2,600 MNCN S1 2275 R1 2350 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2195 R2 2430 2315 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band MNCN Wedge 2,315 2,400 2,234 2,188.75 2,182.86 2,200 2,182.86 2,160 2,142.5 2,000 2,114 2,114 2,055 1,800 1,739.45 1,600 1,400 Trading range Rp 2275-Rp 2350 Entry Rp 2315, take Profit Rp 2350 Stochastics 93 Positif MACD 26.57 Positif True Strength Index (TSI) 59.01 Positif Bollinger Band (Mid) 2143 Positif MA5 2234 Positif 85.8751 1,200 85.8751 85.4878 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 85.49, Stochastic %K = 85.88, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 8 85.4878 80 MNCN - MACD (5,3) = -30.31, Signal() = -24.52-24.5187 - - 12,831,20-30.3065-59.0078 MNCN - TSI(3,5,3) = 59.01, Volume() = 12,831,200 8 51.8042-8 - - - 0000 12,831,20 MNCN - William's % R(14) = -8.97, Volume() = 12,831,200-8.97436

ELSA S1 500 R1 535 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 475 R2 560 515 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought ELSA Up ward Sloping Channel 515 5 515 502.333 502.333 48 483.8 458.625 458.5 4 458.5 455 406.05 3 314 30 298.185 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 500-Rp 535 Entry Rp 515, take Profit Rp 535 Stochastics 87.03 Negatif MACD 16.79 Positif True Strength Index (TSI) 77.74 Positif Bollinger Band (Mid) 406 Positif MA5 483.8 Positif 2 18 85.184 85.001 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.00, Stochastic %K = 85.18, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 1 3 5 7 8 9 85.001 80 ELSA - MACD (5,3) = -14.49, Signal() = -13.86 1 5.0 191,127,80-5.0-13.8596-1 -15.0-14.4938 77.7393 ELSA - TSI(3,5,3) = 77.74, Volume() = 191,127,808.00 10 8 69.4586-8 - - - 0000 191,127,80 ELSA - William's % R(14) = -10.87, Volume() = 191,127,808.00-10.8696 MEDC S1 1485 R1 1600 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1410 R2 1675 1535 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral MEDC Wedge 2,200 1,655 2,000 1,603.75 1,603.75 1,800 1,535 1,535 1,600 1,535 1,528.25 1,528 1,400 1,469.38 1,444.17 1,200 1,444.17 1,345 1,000 1,125.57 Trading range Rp 1485-Rp 1600 Entry Rp 1535, take Profit Rp 1600 Stochastics 38.76 Positif MACD 3.51 Positif True Strength Index (TSI) 6.38 Positif Bollinger Band (Mid) 1528 Positif MA5 1528 Positif 80 55.4486 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 55.45, Stochastic %K = 48.52, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 1 3 5 7 8 9 55.4486 48.5244 48.5244 MEDC - MACD (5,3) = -6.24, Signal() = -4.24 20-4.24432 - - -6.24183-4,534,000 MEDC - TSI(3,5,3) = 6.38, Volume() = 4,534,000 8 6.37681-8 - - - 3.95503 0000 4,534,000 MEDC - William's % R(14) = -50, Volume() = 4,534,000-50 800

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 27-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 16100 16100 16425 15425 15925 16425 16925 Positif Positif Positif 18300 15700 LSIP Trading Buy 1660 1660 1690 1590 1640 1690 1740 Positif Positif Positif 1840 1600 SGRO Trading Sell 2005 2010 2000 1995 2000 2005 2010 Negatif Negatif Negatif 2025 1890 Mining PTBA Trading Sell 7375 7375 7300 7150 7300 7450 7600 Negatif Negatif Negatif 7800 6075 ADRO Trading Sell 725 725 710 685 710 735 760 Negatif Negatif Negatif 770 640 MEDC Trading Buy 1535 1535 1600 1410 1485 1600 1675 Positif Positif Positif 1860 905 INCO Trading Sell 1905 1905 1880 1835 1880 1925 1970 Negatif Positif Negatif 2015 1710 ANTM Trading Sell 700 700 695 675 695 715 735 Negatif Negatif Negatif 740 441 TINS Trading Sell 820 820 810 785 810 835 860 Negatif Negatif Negatif 945 720 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 960 960 955 940 955 970 985 Negatif Negatif Negatif 1040 955 SMGR Trading Sell 10125 10125 10050 9850 10050 10250 10450 Negatif Negatif Negatif 10800 10000 INTP Trading Sell 19900 19900 19675 19325 19675 20025 20375 Negatif Positif Negatif 20850 19250 SMCB Trading Sell 1075 1075 1065 1030 1065 1100 1135 Negatif Negatif Negatif 1295 1050 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6825 6825 6700 6450 6700 6950 7200 Negatif Negatif Negatif 7850 6900 GJTL Trading Buy 690 690 705 645 675 705 735 Positif Positif Positif 820 615 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 6850 6850 6775 6575 6775 6975 7175 Negatif Negatif Negatif 7500 6800 GGRM Trading Buy 70200 70200 70550 68500 69525 70550 71575 Positif Positif Positif 69200 58750 UNVR Trading Sell 44150 44150 43575 42725 43575 44425 45275 Negatif Negatif Negatif 47300 42000 KLBF Trading Sell 1345 1345 1335 1315 1335 1355 1375 Negatif Positif Negatif 1470 1270 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1940 1940 1910 1860 1910 1960 2010 Negatif Negatif Positif 2005 1765 PTPP Trading Buy 3620 3620 3680 3430 3555 3680 3805 Negatif Positif Negatif 3950 3675 WIKA Trading Buy 2680 2670 2700 2640 2670 2700 2730 Negatif Negatif Negatif 2765 2520 ADHI Trading Sell 2745 2745 2695 2560 2695 2830 2965 Negatif Negatif Negatif 2910 2635 WSKT Trading Buy 2305 2305 2355 2225 2270 2355 2400 Negatif Positif Positif 2355 1920 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2640 2640 2675 2565 2620 2675 2730 Positif Negatif Positif 2860 2555 JSMR Trading Sell 5300 5300 5250 5175 5250 5325 5400 Positif Negatif Negatif 5700 5250 ISAT Trading Buy 6750 6750 7350 6075 6500 6925 7350 Positif Positif Positif 6700 5850 TLKM Trading Sell 3700 3700 3655 3585 3655 3725 3795 Negatif Negatif Positif 3810 3280 Finance BMRI Trading Sell 9625 9625 9450 9175 9450 9725 10000 Negatif Positif Negatif 10450 9200 BBRI Trading Sell 10200 10200 10100 9900 10100 10300 10500 Negatif Negatif Negatif 11425 9800 BBNI Trading Sell 4610 4610 4580 4495 4580 4665 4750 Negatif Negatif Negatif 5450 4605 BBCA Trading Sell 13050 13050 12975 12850 12975 13100 13225 Negatif Positif Negatif 13925 12775 BBTN Trading Buy 1750 1735 1765 1705 1735 1765 1795 Positif Positif Positif 1865 1625 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 14625 14625 13675 13675 14375 15075 15775 Negatif Negatif Negatif 17100 14925 MPPA Trading Sell 1540 1540 1525 1485 1525 1565 1605 Negatif Negatif Negatif 1750 1550